PERAN BAHAN PEMBELAJARAN SD PENDAHULUAN 39

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN BAHAN PEMBELAJARAN SD PENDAHULUAN 39"

Transkripsi

1 PERAN BAHAN PEMBELAJARAN SD 2 PENDAHULUAN Salah satu permasalahan penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan pembelajaran hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan pembelajaran yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan pembelajaran juga merupakan masalah. Pemanfaatan dimaksud adalah cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru, dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak murid. Secara umum masalah pengembangan bahan ajar ini meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran, dan sebagainya. Masalah lain yang berkenaan dengan bahan pembelajaran adalah memilih cara mendapatkan sumber bahan pembelajaran itu. Ada kecenderungan sumber bahan pembelajaran dititikberatkan pada buku. Padahal banyak sumber bahan pembelajaran selain buku yang dapat digunakan. Bukupun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan pembelajaran. Termasuk masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan pembelajaran adalah guru memberikan bahan pembelajaran atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber, sering terjadi setiap ganti semester atau ganti tahun ganti buku. Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan pembelajaran untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan pembelajaran dan 39 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

2 memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran. Untuk menjawab beberapa permasalahan tersebut, maka salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa PGSD adalah Pengembangan Bahan Pembelajaran substansi dari mata kuliah ini adalah memberikan arahan agar guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan bahan pembelajaran sekolah dasar. Sebagai pemahaman awal sebelum guru tersebut memiliki kemampuan yang komprehensif, maka harus memiliki pemahaman tentang peran bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan konteks pembelajaran secara umum dan juga dikaitkan dengan konteks sekolah dasar. Oleh sebab itu judul unit dalam bahan cetak ini adalah Peran Bahan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran. Jadi sebelum anda mengkaji dan melatih pengembangan bahan pembelajaran, Anda harus memahami terlebih dahulu konsep yang mendasari topik ini. Melalui unit ini Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan konsep bahan pembelajaran 2. Menjelaskan sumber bahan pembelajaran 3. Menjelaskan peran bahan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran Untuk mencapai kompetensi tersebut, dalam unit ini 2 ini disajikan materi tentang: 1. Konsep bahan pembelajaran 2. Sumber bahan pembelajaran 3. Peran bahan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran Agar Anda dapat menguasai isi bahan belajar ini secara maksimal, sebaiknya memperhatikan beberapa petunjuk belajar yang telah diuraikan pada bagian Pengantar. Selamat belajar! 40 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

3 KEGIATAN BELAJAR 1 Konsep Bahan Pembelajaran A. Konsep Bahan Pembelajaran Bahan pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guru SD saat ini harus mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), termasuk dalam pembelajarannya. Pembelajaran berbasis standar kompetensi pada KTSP didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa SD melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan standar pencapaian (performance standard). Standar materi berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa, sedangkan standar penampilan berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Tingkat penguasaan itu misalnya harus 100% dikuasai atau boleh kurang dari 100%. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka membantu siswa mencapai standar kompetensi. Bahan pembelajaran yang esensinya adalah materi pembelajaran harus ditentukan oleh guru. Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran, termasuk pembelajaran pada KTSP, bahan pembelajaran dipilih setelah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan kompetensi dasar ditentukan. Seperti diketahui, langkah-langkah pengembangan pembelajaran sesuai KTSP, antara lain, pertama-tama menentukan identitas mata pelajaran, setelah itu menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, strategi pembelajaran/pengalaman belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar. Setelah pokok-pokok materi pembelajaran ditentukan, materi tersebut kemudian diuraikan. Uraian materi pembelajaran dapat berisikan butir-butir materi penting (key concepts) yang harus dipelajari siswa atau dalam bentuk uraian secara lengkap seperti yang terdapat dalam buku-buku pelajaran. Tuntutan KTSP saat ini mengharapkan guru secara kreatif menentukan bahan pembelajarannya dengan menganalisis materi dan memanfaatkan sumber belajar yang ada. Sebagai contoh, Pak Budi akan mengajar Siklus Air pada siswa Kelas IV SD, maka bahan pembelajarannya ditentukan sendiri dan untuk memperkayanya dapat mencari bahan melalui internet dan terutama buku teks yang telah disediakan oleh pemerintah. 41 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

4 Seperti diuraikan sebelumnya, materi pembelajaran (bahan pembelajaran) merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar, bahan pembelajaran atau materi pembelajaran berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa. Oleh karenanya materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran dan sumber bahan pembelajaran. Jenis materi pembelajaran perlu diidentifikasi atau ditentukan dengan tepat karena setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, media, dan cara mengevaluasi yang berbeda-beda. Cakupan atau ruang lingkup serta kedalaman materi pembelajaran perlu diperhatikan agar tidak kurang dan tidak lebih. Urutan (sequence) perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi runtut. Perlakuan (cara mengajarkan/menyampaikan dan mempelajari) perlu dipilih setepat-tepatnya agar tidak salah mengajarkan atau mempelajarinya (misalnya perlu kejelasan apakah suatu materi harus dihafalkan, diaplikasikan). Bagaimana Anda menentukan urutan dan cakupan dalam memberikan materi pelajaran? Kita dapat mengamatinya apabila kita sedang mengajarkan Matematika pada siswa kelas bawah. Apa urutan yang Anda lakukan ketika mengajar perkalian, penambahan, pengurangan dan pembagian? Manakah urutan yang tepat? Ya, urutan yang tepat adalah kita mengajarkan pertambahan dulu, kemudian pengurangan, lalu perkalian dan terakhir pembagian. Mengapa demikian? Karena kita menganggap mengajarkan pertambahan lebih mudah dibandingkan pengurangan, dan perkalian lebih sulit daripada penambahan dan pengurangan, tetapi lebih mudah daripada pembagian. Dengan demikian, kita telah melalakukan kegiatan menentukan urutan dalam pembelajaran Matematika. Ketika kita mengajarkan materi pelajaran seperti Matematika tadi, maka kita membutuhkan bahan pembelajaran. Kalau begitu, apa bahan pembelajaran itu? Bahan pembelajaran atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dan sebagainya. Contoh materi fakta adalah: Ibu kota Negara RI adalah Jakarta; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen 42 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

5 atau bagian suatu obyek Sebagai contoh materi konsep adalah: kursi adalah tempat yang digunakan untuk duduk, dapat berkaki empat atau tiga, ada yang memiliki sandaran dan tempat meletakkan lengan. Substansi materi bahan pembelajaran kategori prinsip di antaranya dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan jika...maka.. Contoh materi prinsip adalah jika logam dipanasi maka akan memuai, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi. Prinsip ini erat kaitannya dengan hukum atau dalil dari sebuah penemuan ilmiah sebagai ilmu pengetahuan. Contoh materi prinsip yang lain adalah: sifat-sifat air, antara lain, air mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah, air akan berubah bentuk sesuai dengan bentuk wadah tempatnya. Sedangkan materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan mikroskop, cara menghidupkan televisi. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, termasuk nilai-nilai keagamaan yang dianut. Untuk membantu memudahkan memahami keempat jenis materi pembelajaran aspek kognitif tersebut, perhatikan tabel berikut ini. Tabel 2-1: Klasifikasi Materi Pembelajaran No Jenis Materi Pengertian dan contoh Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan di mana. 1. Fakta Contoh: Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945; Seminggu ada 7 hari; Ibu kota Negara RI Jakarta; Ujung Pandang terletak di Sulawesi Selatan. Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus. 2. Konsep Contoh: Hukum ialah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau pidana. 3. Prinsip Penerapan dalil, hukum, atau rumus. 43 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

6 No Jenis Materi Pengertian dan contoh (Jika maka.). Contoh: Hukum permintaan dan penawaran (Jika penawaran tetap permintaan naik, maka harga akan naik). Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma, langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut. Contoh: 4. Prosedur Langkah-langkah menjumlahkan pecahan ialah: 1. Menyamakan penyebut 2. Menjumlahkan pembilang dengan dengan pembilang dari penyebut yang telah disamakan. 3. Menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan pembilang dan penyebut yang telah disamakan. Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa bahan pembelajaran itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar. Bahan pembelajaran yang berupa konsep, fakta, prinsip, prosedur tersebut, perlu disampaikan kepada siswa secara menarik, mudah dicerna dan jelas, sehingga berdampak pada meningkatnya motivasi belajar siswa menjadi lebih baik. Dengan demikian materi pemelajaran tidak begitu saja disampaikan kepada siswa, namun perlu dirancang dengan baik. Di sinilah perlu kegiatan perancangan bahan pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, Sungkono dkk (2003:1) mendefinisikan bahwa bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Suatu bahan pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai disiplin ilmu serta informasi lain dalam pembelajaran. Atas dasar batasan tersebut, dapat 44 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

7 diketahui bahwa pengertian bahan pembelajaran adalah suatu materi atau isi pelajaran yang dirancang dan dikembangkan sehingga berbentuk benda atau bahan yang dapat digunakan untuk belajar siswa dalam proses pembelajaran. Sesungguhnya bahan pembelajaran tersebut memiliki cakupan yang cukup luas, artinya semua hal yang berisi ilmu pengetahuan sebagai pesan pembelajaran adalah bahan pembelajaran. Lingkungan di mana siswa berada dan apa saja yang dijumpainya bisa menjadi bahan pembelajaran. Namun sebaik-baiknya bahan pembelajaran adalah yang memiliki kesesuaian dengan kurikulum dan karakteristik siswa, terutama siswa SD yang memiliki ciri khas karakteristik tertentu. Dengan demikian, yang dimaksud bahan pembelajaran SD itu adalah bahan pembelajaran untuk sekolah dasar yang dapat tersusun dari seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran Sekolah Dasar (sesuai kurikulum SD). Bahan tersebut merupakan hasil rancangan dan pengembangan sehingga berbentuk bahan belajar yang digunakan siswa dan bahan pengajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar. Bahan pembelajaran memiliki keterkaitan erat dengan prosedur pembelajaran dan komponen-komponen pembelajaran seperti tujuan, sajian materi, media dan evaluasi. Bahan ajar yang di dalamnya berisi tujuan pembelajaran atau kompetensi, petunjuk penggunaan, sajian materi, ilustrasi media, media pengayaan serta latihan, disebut sebagai bahan pembelajaran desain lengkap (completed). Sedangkan bahan pembelajaran yang tidak memiliki komponen tersebut, tetapi dapat langsung digunakan (by utilize) dikatakan bahan pembelajaran tidak lengkap (uncompleted). Bahan pembelajaran lengkap contohnya adalah buku, modul, pembelajaran terprogram, multimedia interaktif, audio dan video pembelajaran. Sedangkan bahan pembelajaran yang tidak lengkap contohnya adalah peta, benda-benda alami, tumbuhan, hewan, miniatur benda hidup, dan lain-lain. Seorang guru yang membawa anak-anak mengamati binatang-binatang di Kebun Binatang, maka kebun binatang merupakan bahan ajar yang tidak lengkap, karena guru harus menambahkan arahan agar pembelajaran menajdi bermanfaat. Demikian pula ketika guru menggunakan gambar atau foto untuk mengajarkan sejarah nasional, maka gambar atau foto tersebut merupakan bahan ajar tidak lengkap. B. Menentukan Cakupan dan Urutan Bahan Pembelajaran Salah satu implementasi pembelajaran yang memperhatikan karakteristik peserta didik adalah memperhatikan ruang lingkup dan urutan bahan pembelajaran. Masalah cakupan atau ruang lingkup, kedalaman, dan urutan penyampaian materi pembelajaran penting diperhatikan. Ketepatan dalam menentukan cakupan, ruang lingkup, dan kedalaman materi 45 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

8 pembelajaran akan menghindarkan guru dari mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu banyak, terlalu dangkal atau terlalu mendalam. Ketepatan urutan penyajian (sequencing) akan memudahkan bagi siswa mempelajari materi pembelajaran. 1. Penentuan cakupan bahan pembelajaran Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur), aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, sebab nantinya jika sudah dibawa ke kelas maka masing-masing jenis materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi pembelajaran, juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi yang perlu dimasukkan ke dalam suatu pembelajaran, sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa rinci konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari/dikuasai oleh siswa. Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SLTP dan SMU, juga di perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan semakin luas dan semakin rinci cakupan setiap aspek proses fotosintesis yang dipelajari. Di SD dan SLTP aspek kimia disinggung sedikit tanpa menunjukkan reaksi kimianya. Di SMU reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari, dan di perguruan tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam. Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika suatu pelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada siswa di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup: (1) penguasaan konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi; (2) rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan; dan (3) penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, salah satu kompetensi dasar yang diharapkan dimiliki siswa adalah "Membuat Surat Dinas". Setelah diidentifikasi, ternyata materi pembelajaran untuk mencapai kemampuan Membuat Surat Dinas tersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita analisis, secara garis besar cakupan materi yang harus dipelajari siswa agar mampu membuat surat dinas meliputi: (1) Pembuatan 46 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

9 draft atau konsep surat, (2) Pengetikan surat, (3) Pemberian nomor agenda dan (4) Pengiriman. Setiap jenis dari keempat materi tersebut masih dapat diperinci lebih lanjut. 2. Penentuan urutan bahan pembelajaran Urutan penyajian (sequencing) bahan pembelajaran sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Misalnya untuk materi operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, siswa akan mengalami kesulitan mempelajari perkalian jika materi penjumlahan belum dipelajari. Siswa akan mengalami kesulitan membagi jika materi pengurangan belum dipelajari. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu pendekatan prosedural dan/atau hierarkis. Pendekatan prosedural. Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan peralatan kamera video. Pendekatan hierarkis Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya. Contoh urutan hierarkis (berjenjang). Soal ceritera tentang perhitungan laba rugi dalam jual beli. Agar siswa mampu menghitung laba atau rugi dalam jual beli (penerapan rumus/dalil), siswa terlebih dahulu harus mempelajari konsep/pengertian laba, rugi, penjualan, pembelian, modal dasar (penguasaan konsep). Setelah itu siswa perlu mempelajari rumus/dalil menghitung laba, dan rugi (penguasaan dalil). Baru setelah menguasai semua hal tersebut, siswa dapat menerapkan dalil atau prinsip jual beli (penguasaan penerapan dalil/rumus). LATIHAN Untuk memahami tentang peran bahan pembelajaran, lakukanlah latihan berikut ini. Buatlah sebuah contoh ilustrasi situasi pembelajaran yang 47 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

10 berbeda yaitu satu situasi di mana guru mengajar di SD dengan menggunakan bahan pembelajaran yang sengaja dirancang dan dikembangkan. Pada situasi yang lain seorang guru tidak menyediakan bahan ajar khusus sehingga lebih banyak improvisasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Lihatlah pada video pelengkap dari modul ini, amati dengan seksama perbedaan situasi antara yang menggunakan bahan ajar dan yang tidak. PETUNJUK PENGERJAAN LATIHAN Untuk dapat mengerjakan latihan tersebut dengan baik, lakukanlah langkah-langkah berikut ini : 1. Lihatlah video pengayaan dari modul ini yang berjudul Pentingnya Bahan Pembelajaran amati dua situasi pemelajaran yang berbeda, yakni guru yang menggunakan bahan ajar dan guru yang tidak menggunakan bahan ajar 2. Untuk melihat perbedaan keduanya, lihatlah pada reaksi dari siswa. Apakah tampak reaksi dari siswa dilihat dari perhatiannya, motivasinya, atau ketertarkannya pada pembelajaran tersebut. 3. Untuk mengidentifikasi, perbedaan situasi tersebut dapat dibantu dengan tabel berikut ini : Situasi PBM dan dampaknya 1. Perhatian siswa terhadap KBM Menggunakan Bahan ajar yang dirancang Tidak menggunakan bahan ajar 2. Motivasi belajar yang muncul 3. Hasil Belajar yang diperleh 4. Aktivitas belajar siswa 48 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

11 RANGKUMAN Bahan pembelajaran adalah materi pembelajaran harus ditentukan oleh guru Bahan Pembelajaran Sekolah dasar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran Sekolah Dasar (sesuai kurikulum SD) yang dirancang dalam bentuk bahan yang digunakan siswa dan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar Bahan ajar yang di dalamnya berisi tujuan pembelajaran atau kompetensi, petunjuk penggunaan, sajian materi, ilustrasi media, media pengayaan serta latihan maka dikatakan bahan pembelajaran desain lengkap (completed). Sedangkan bahan pembelajaran yang tidak memiliki komponen tersebut dan langsung dapat digunakan (by utilize) dikatakan bahan pembelajaran tidak lengkap (uncompleted). TES FORMATIF-1 Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut pendapat Anda paling benar! 1. Penyusunan bahan pembelajaran harus mengacu kepada. A. Kehendak guru tanpa melihat kurikulum B. Sepenuhnya melihat isi kurikulum C. Buku pelajaran yang telah ditentukan oleh pemerintah D. Kurikulum dan karakteristik siswa 2. Standar yang berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa disebut. A. Content Standard B. Performance Standard C. Asessment Standard D. Metode Pembelajaran standar 3. Di bawah ini adalah esensi dari bahan pembelajaran, mana yang paling tepat A. Metode pembelajaran B. Pesan pembelajaran 49 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

12 C. Evaluasi pembelajaran D. Teknik penyajian 4. Cara mengajarkan perlu dipilih setepat-tepatnya agar tidak salah mengajarkan atau mempelajarinya (misalnya perlu kejelasan apakah suatu materi harus dihafalkan, dipahami, atau diaplikasikan). Hal ini termasuk pada kategori A. Scope B. Sequence C. Scope dan Sequence D. Syntax 5. Kalau kita mengacu pada sequence dalam pembelajaran, maka urutan yang tepat dalam mengajarkan Matematika di SD adalah (1) Perkalian, (2) Pembagian, (3) Penjumlahan, (4) pengurangan. Urutan yang benar adalah... A. (3), (4), (1), (2) B. (3), (2), (1), (4) C. (1), (4), (3), (2) D. (3), (4), (2), (1) 6. Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945; Seminggu ada 7 hari; Ibu kota Negara RI Jakarta; Ujung Pandang terletak di Sulawesi Selatan. Termasuk kategori A. Dalil B. Prinsip C. Konsep D. Fakta 7. Contoh penggunaan materi pelajaran yang termasuk kategori konsep adalah A. Hukum ialah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau pidana. B. Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945; Seminggu ada 7 hari; Ibu kota Negara RI Jakarta; Ujung Pandang terletak di Sulawesi Selatan. C. Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma, langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut. D. Menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan pembilang dan penyebut yang telah disamakan. 50 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

13 8. Bahan ajar yang di dalamnya berisi tujuan pembelajaran atau kompetensi, petunjuk penggunaan, sajian materi, ilustrasi media, media pengayaan serta latihan, adalah bahan ajar yang. A. Complete B. Uncomplete C. Luas D. Sempit 9. Langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan peralatan kamera video, termasuk penyajian materi secara A. Prosedural B. Vertikal C. Horisontal D. hirarkhi 10. Jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat, disebut juga. A. Adequate B. Sequencing C. Prerequisit D. Prosedural Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar. Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan = X Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = Baik sekali % = Baik % = Cukup < 70 % = Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 51 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

14 KEGIATAN BELAJAR 2 Sumber Bahan Pembelajaran Materi pembelajaran yang telah disiapkan harus sesuai dengan tuntutan kurikulum, untuk selanjutnya dicarikan di mana sumber bahan pembelajaran tersebut berada. Sumber bahan pembelajaran merupakan tempat di mana bahan pembelajaran dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan pembelajaran, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Misalnya, siswa ditugasi untuk mencari koran, majalah, hasil penelitian, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (Student Active Learning). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber dimaksud diuraikan berikut ini. 1. Buku teks Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran. Buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran untuk suatu jenis matapelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas. 2. Modul/Bahan Ajar Mandiri Modul berbeda dengan buku teks. Buku teks lebih menekankan pada isi dan tidak melibatkan siswa secara aktif untuk sama-sama mempelajari materi secara tuntas. Sedangkan modul adalah bahan ajar cetak yang memiliki komponen pembelajaran yang lengkap, seperti tujuan, pokok materi, peta kompetensi, aktivitas siswa dalam mempelajari modul tersebut serta evaluasi. Konsep dasar modul adalah belajar mandiri untuk penguasaan materi secara tuntas (mastery learning), dan modul cocok untuk digunakan dalam kurikulum berbasis kompetensi karena siswa diharapkan menguasai kompetensi secara utuh. 3. Laporan hasil penelitian Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan pembelajaran yang aktual atau mutakhir. 52 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

15 4. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah) Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya. 5. Pakar bidang studi Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran. Pakar tadi dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan pembelajaran, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dan sebagainya. 6. Profesional Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu bahan pembelajaran yang berkenaan dengan eknomi dan keuangan dapat ditanyakan pada orang-orang yang bekerja di perbankan. 7. Dokumen kurikulum Dokumen kurikulum penting untuk digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran. Karena berdasarkan kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan bahan materi pembelajaran dapat ditemukan. Hanya saja materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi. Gurulah yang harus menjabarkan materi pokok menjadi bahan pembelajaran yang terperinci. 8. Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan. Penerbitan berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan pembelajaran suatu matapelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan menggunakan bahasa popular yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apa bila penerbitan tersebut digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran. 9. Internet Bahan pembelajaran dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan pembelajaran. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi. 53 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

16 10. Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio) Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan pembelajaran untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi. 11. Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi) Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan social, lengkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber bahan pembelajaran. Untuk mempelajari abrasi atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang misalnya kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagai sumber bahan pembelajaran. Guru hendaknya mengetahui bahwa dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku-buku atau terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Artinya, tidaklah tepat jika hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-satunya sumber bahan pembelajaran. Tidak tepat pula tindakan mengganti buku pelajaran pada setiap pergantian semester atau pergantian tahun. Buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan dengan materi yang telah dipilih untuk diajarkan. Mengajar bukanlah menyelesaikan satu buku, tetapi membantu siswa mencapai kompetensi, sehingga guru sebaiknya menggunakan banyak sumber materi pembelajaran. Bagi guru, sumber utama untuk mendapatkan materi pembelajaran adalah buku teks dan buku penunjang yang lain. RANGKUMAN Sumber bahan pembelajaran merupakan tempat di mana bahan pembelajaran dapat diperoleh, Sumber bahan ajar meliputi : (1) Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran. (2) Modul/Bahan Ajar Mandiri, yakni bahan ajar cetak yang memiliki komponen pembelajaran yang lengkap, seperti tujuan, pokok materi, peta kompetensi, aktivitas siswa dalam mempelajari modul tersebut serta evaluasi. (3) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti, (4) Jurnal yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran. (5) Pakar bidang studi yang dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan pembelajaran, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dan sebagainya. (6) Profesional 54 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

17 adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu, (7) Dokumen kurikulum digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran. (7) Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan. (8) Internet, (9) Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio) dan (10) Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi) LATIHAN Terdapat beberapa sumber bahan ajar yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran seperti buku, koran, majalah,internet, CD pembelajaran, Video, dan lingkungan. Latihan kali ini adalah, Anda identifikasi materi pelajaran di sekolah dasar yang cocok dengan menggunakan sumber bahan ajar tersebut. PETUNJUK MENGERJAKAN LATIHAN Untuk mengerjakan latihan tersebut, makan Anda harus menganalisis masing-masing bahan ajar seperti buku, koran, majalah, internet, CD pembelajaran, video, dan lingkungan dan bandingkan dengan materi pembelajaran yang Anda ajarkan kepada siswa dan sesuai dengan kurikulum yang ada, materi pembelajaran mana yang cocok dengan bantuan bahan ajar tersebut. Untuk mempermudah analisis, gunakan tabel berikut ini : Jenis Bahan Ajar 1. Buku Materi Pembelajaran SD (Topik atau Sub Topik) 2. Koran 3. Majalah 4. Internet 5. CD Pembelajaran 6. Video Pembelajaran 7. Lingkungan 55 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

18 TES FORMATIF-2 Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut pendapat Anda paling benar! 1. Materi pembelajaran adalah substansi isi kurikulum yang berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, hukum, dalil dan lain-lain. Sedangkan Sumber bahan ajar adalah. A. Tempat di mana bahan pembelajaran dapat diperoleh B. Tempat di mana materi pelajaran ditemukan C. Memuat pesan pesan pembelajaran dari sumber belajar kepada siswa D. Sumber ilmu pengetahuan bagi peserta didik 2. Dalam mencari sumber bahan pembelajaran, siswa berfungsi untuk. A. Menerima semua bahan yang telah disiapkan oleh guru B. Secara aktif terlibat dalam mencari sumber bahan pembelajaran yang terjangkau oleh siswa C. Tidak perlu terlibat dalam pencarian bahan pembelajaran D. Diberikan kewenangan sepenuhnya oleh guru untuk mencari bahan pembelajaran sendiri. 3. Buku teks dan Modul merupakan bahan ajar cetak. Modul bersifat self-instruction, yang artinya A. Dapat membelajarkan siswa secara mandiri B. Bersifat lengkap memuat semua unsur dalam pembelajaran C. Dapat digunakan untuk belajar secara individu dan kelompok D. Digunakan sebagai pegangan siswa yang memuat materi secara lengkap 4. Konsep dasar modul adalah belajar mandiri untuk penguasaan materi secara tuntas, istilah lain untuk belajar tuntas adalah A. Self-instruction B. Self-contained C. Mastery Learning D. Mastery Teaching 5. Ciri khas bahwa modul dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran terdapat pada bagian modul yakni A. Tujuan instruksional yang akan dicapai, B. Topik yang akan dijadikan dasar proses pembelajaran C. Pokok-pokok materi yang dipelajari, D. Kegiatan belajar yang harus dilakukan 56 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

19 6. Sumber bahan pembelajaran juga dapat diperoleh dari kurikulum, bagi guru fungsi kurikulum sebagai bahan pembelajaran adalah. A. Sebagai pedoman untuk menyusun bahan ajar selanjutnya B. Bahan ajar yang siap digunakan dalam pembelajaran C. Kompetensi dasar dalam kurikulum akan lebih mudah untuk menentukan bahan pembelajaran D. Mengevaluasi bahan ajar yang telah dibuat oleh guru dan siswa. 7. Guru dapat mencari sumber bahan pembelajaran di internet dalam bentuk bahan bacaan lengkap. Bahan bacaan lengkap dari internet sering disebut dengan. A. E-book B. E-news C. E-Journal D. E-Dictionary 8. Berikut ini karakteristik pencarian bahan melalui internet, mana yang kurang tepat sebagai kelebihan dari internet A. Lebih mudah dan lebih banyak bahan yang diperoleh B. Lebih murah C. Lebih mudah memperoleh karena sarana tersedia cukup banyak D. Membutuhkan waktu pencarian lebih banyak 9. Berikut ini adalah pernyataan mengenai bahan pembelajaran dari lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi), pernyataaan yang tidak tepat adalah... A. Mudah didapat B. Harganya murah C. Mudah menggunakannya D. Komponennya lengkap 10. Bahan pembelajaran berbentuk elektronik seperti CD interaktif dan Video pembelajaran memiliki kelebihan, diantaranya. A. Bersifat mulimedia sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan belajar B. Harganya relatif murah dan terjangkau C. Proses pembuatannya mudah untuk dilakukan oleh guru D. Mudah untuk menggunakannya. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar ini. 57 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

20 Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan = X Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = Baik sekali % = Baik % = Cukup < 70 % = Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 58 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

21 KEGIATAN BELAJAR 3 Peran Bahan Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran A. Peran bahan Ajar Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pembelajaran memiliki dimensi yang kompleks, artinya melibatkan beberapa komponen penting. Salah satunya adalah bahan pembelajaran yang esensinya adalah materi pelajaran yang harus disampaikan kepada siswa. Tidak mungkin guru mengajar, jika tidak punya bahan yang akan disampaikan kepada siswanya. Sama artinya ketika seorang penjahit akan membuat baju tapi tidak memiliki kain sebagai bahan bakunya. Dalam konteks pembelajaran, bahan pembelajaran merupakan komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran. Bahan pembelajaran merupakan suatu komponen yang akan/harus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan materi yang akan dikuasai oleh siswa dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Sebagai ilustrasi, Bapak Budiman adalah guru kelas III sekolah dasar. Sewaktu akan mengajarkan sebuah pokok bahasan bidang studi matematika untuk siswa kelas III, pak Budiman mencari sumber materi dari buku matematika kelas III terbitan Erlangga. Menurut Anda, sebaiknya pak Budiman langsung menyampaikan buku Matematika terbitan Erlangga kepada para siswanya, atau harus dilengkapi dari sumber materi yang lain dan didesain dalam bentuk bahan pembelajaran baru yang lebih mantap dan lebih mudah dipahami siswa? Jawabnya adalah dapat kedua-duanya. Buku Erlangga langsung dijadikan bahan pembelajaran, karena buku tersebut memang sudah dirancang sebagai bahan pembelajaran untuk kelas III. Tetapi Pak Budiman dapat memilih alternatif kedua yaitu membuat rancangan baru atau bahan pembelajaran baru yang lebih cocok dengan kondisi para siswanya dan lingkungan sekolahnya. Misalnya melengkapi buku Erlangga tersebut dengan alat peraga yang diambil dari lingkungan sekolah, dilengkapi dengan sumber materi dari buku terbitan lain yang lebih sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah. Pak Budiman dapat memanfaatkan program komputer yang dimiliki sekolah untuk membuat bahan pembelajaran cetak/modul kecil dan bahan presentasi PowerPoint 59 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

22 untuk para siswanya. Sebenarnya Bahan Pembelajaran merupakan faktor eksternal siswa yang mampu memperkuat motivasi internal untuk belajar. Salah satu acara pembelajaran yang mampu mempengaruhi aktivitas pembelajaran adalah dengan memasukkan bahan pembelajaran dalam aktivitas tersebut. Bahan pembelajaran yang didesain secara lengkap, dalam arti ada unsur media dan sumber belajar yang memadai akan mempengaruhi suasana pembelajaran sehingga proses belajar yang terjadi pada diri siswa menjadi lebih optimal. Dengan bahan pembelajaran yang didesain secara bagus dan dilengkapi isi dan ilustrasi yang menarik akan menstimulasi siswa untuk memanfaatkan bahan pembelajaran sebagai bahan belajar atau sebagai sumber belajar. Bahan pembelajaran dapat dirancang dalam berbagai macam format. Ada bahan pembelajaran dalam bentuk bahan cetak, audio, video, bahan pembelajaran berbasis computer (CAI), dan berbagai bentuk alat peraga dan media pembelajaran. Dari beberapa format tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua macam, yaitu format bahan pembelajaran dengan komponen lengkap dan komponen tidak lengkap. Bahan pembelajaran dalam bentuk komponen lengkap, dirancang untuk pembelajaran mandiri, sedang bahan pembelajaran dengan komponen tidak lengkap adalah bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga/media pembelajaran yang digunakan guru sebagai alat bantu atau faktor pendukung komponen pembelajaran yang lain. Secara konseptual, bahan pembelajaran mempunyai multi peran, sesuai jenis bahan pembelajarannya. Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga, peran utamanya adalah memperagakan sesuatu pengertian yang abstrak agar menjadi konkrit. Dalam pembelajaran, alat peraga berfungsi untuk menghilangkan verbalisme, memudahkan pemahaman terhadap materi pelajaran yang sulit dan abstrak. Bahan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran berfungsi sebagai perantara dalam komunikasi pembelajaran, karena pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi antara siswa dengan sumber pesan pembelajaran. Pesan pembelajaran yang dirancang dalam bentuk media pembelajaran adalah untuk membuat komunikasi pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Efisiensi dan efektivitas pembelajaran diwujudkan dalam bentuk pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang dipelajari, dan respon siswa yang didasarkan atas pemahaman materi pelajaran yang dipelajari. Bahan pembelajaran dapat juga dalam bentuk berbagai sumber belajar, artinya bahan pembelajaran yang digunakan berbentuk bahan acuan atau sebagai sumber materi dari mana siswa mendapatkan bahan yang dipelajari. Dalam aktivitas pembelajaran seringkali guru memerlukan sumber 60 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

23 belajar atau bahan materi yang akan diajarkan atau untuk dipelajari siswa, sehingga guru harus menunjukkan kepada siswa dari mana sumber materi harus diperoleh. Dalam konteks bahan pembelajaran sebagai sumber belajar, maka bahan pembelajaran lebih berperan pasif, karena bahan pembelajaran lebih sebagai sesuatu yang dicari dan digunakan sebagai sumber materi yang akan dikaji atau dipelajari. Atas dasar peran bahan pembelajaran baik sebagai alat peraga, sebagai media pembelajaran maupun sebagai sumber belajar, maka pada garis besarnya bahan pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Jenis peran bahan ajar tersebut diuraikan berikut ini. 1. Independent Learning. Artinya bahwa bahan pembelajaran dapat berperan sebagai bahan belajar mandiri, apabila bahan pembelajaran dirancang secara lengkap. Bahan pembelajaran ini dilengkapi dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, materi pelajaran yang diuraikan dalam kegiatan belajar, ilustrasi media, prosedur pembelajaran, latihan yang harus dikerjakan dilengkapi rambu jawaban, tes formatif dilengkapi dengan kunci jawaban, umpan balik, dan daftar pustaka. Contoh bahan ajar mandiri adalah modul pembelajaran, audio pembelajaran, video/cd pembelajaran, dan CAI. 2. Tools. Dalam hal ini bahan pembelajaran dapat berperan sebagai alat pembelajaran, apabila bahan pembelajaran berbentuk alat bantu untuk memperagakan suatu arti/pengertian. Jadi peran bahan pembelajaran ini adalah membantu guru dalam mengajar di kelas. Misalnya, model kerangka manusia, model bumi/globe, herbarium, insektarium, bak pasir, ritatoon dan rotation, dan sebagainya. Bahan pembelajaran ini tidak dilengkapi komponen-komponen pembelajaran yang lain. 3. Learning resources. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran, apabila bahan pembelajaran digunakan sebagai bahan acuan dalam membahas suatu topik materi pembelajaran. Contoh, Modul Belajar dan Pembelajaran digunakan sebagai sumber belajar/sumber bahan dalam membahas Pentingnya Media dalam Pembelajaran. Pada dasarnya bahan ajar dalam bentuk media banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian jenis dan ragam media pembelajaran. Salah satu cara diantaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran televisi dan melalui serat optik. Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, membuat kita sadar bahwa kita menerima 61 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

24 informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini. Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan overhead transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi di sini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya. Selain alat-alat pembelajaran yang sederhana, masih ada beberapa teknik atau sistem pembelajaran yang sedemikian kompleks, sehingga jauh melebihi pengertian media yang biasa kita gunakan. Contoh media pembelajaran yang kompleks adalah simulator, pengajaran dengan bantuan komputer, mesin pembelajaran, dan permainan pendidikan. Oleh karena itu untuk mengembangkan suatu sistem klasifikasi yang dapat mencakup berbagai macam sarana komunikasi, kita harus menggunakan pandangan yang luas mengenai pengertian media, yaitu dengan memasukkan segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang guru untuk pembelajaran. Kita ingin mengembangkan pandangan bahwa tidak ada satu carapun yang baku dalam pembelajaran dan ingin mendorong para guru agar menganggap berbagai bentuk media itu sebagai pilihan-pilihan untuk digunakan dalam meningkatkan kegiatan belajar. Memang, seringkali media hanya digunakan untuk membantu menghidupkan keterangan yang diberikan oleh seorang guru. Walaupun demikian diharapkan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, pemanfaatan media oleh instruktur/guru tersebut akan lebih imajinatif dan lebih bermanfaat bagi para siswa. Untuk keperluan pengklasifikasian media itu, pertama-tama harus diketahui Sifat umum apa yang dimiliki oleh berbagai media seperti buku, slide, rekaman audio, yang orang mengenali benda-benda tersebut sebagai bentuk media? Jawabannya terletak pada fungsinya, yaitu apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Semuanya menyampaikan pesan yang disusun ke dalam bentuk informasi audio visual yang sederhana 62 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

25 ataupun lebih rumit. Menurut Rudy Brezt (1989) ada lima bentuk dasar informasi, yaitu gambar, cetakan/teks, grafik garis, suara, dan gerakan. Karena msing-masing mewakili bentuk penyampaian informasi yang berbeda-beda, kita akan menyebutnya sebagai bentuk penyajian. Istilah ini diberikan oleh Donald T. Tosti dan John R. Ball (1990). Karena itu semua media yang menyampaikan pesan melalui bentuk-bentuk ini akan disebut media penyaji. Media penyaji meliputi sebagian besar media yang populer, dan merupakan salah satu dari kategori pokok media yang sedang kita bahas. Di samping itu masih ada dua kategori pokok lain untuk menjaring semua sarana yang bermanfaat bagi seorang guru, yang akan dijelaskan kemudian. Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Keempat cara ini adalah sebagai cara penyajian media. Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga; media audio, (d) kelompok keempat; media visual (e) kelompok kelima; media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam; media televisi, dan (g) kelompok ketujuh; multi media. Perlu kita ingat bahwa masih ada media lain yang tidak termasuk media penyaji, yaitu media objek dan media interaktif. Kedua media ini akan dibicarakan secara khusus setelah selesai membahas masing-masing ketujuh kelompok media penyaji. Secara lebih ringkas, Sungkono dkk (2006) mengklasifikasikan bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga pembelajaran dan media pembelajaran dalam beberapa kelompok, yaitu: 1. Bahan pembelajaran berbentuk media visual, seperti gambar, foto, peta, globe. 2. Bahan pembelajaran audio, seperti radio, CD audio, kaset rekaman, piringan hitam. 3. Bahan pembelajaran audio-visual, seperti televisi, film, video, CD audio-visual. 4. Bahan pembelajaran dalam bentuk benda-benda nyata yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. 5. Bahan pembelajaran cetak, seperti buku, modul, surat kabar, majalah, bulletin, LKS (Lembar Kerja Siswa). 63 Modul Bahan Ajar PJJ PGSD

PENGERTIAN MATERI PEMBELAJARAN

PENGERTIAN MATERI PEMBELAJARAN Isi Panduan 1 2 3 4 PENGERTIAN MATERI PEMBELAJARAN JENIS-JENIS MATERI PEMBELAJARAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN a. Penentuan Cakupan Dan Urutan Materi b. Penentuan Sumber Materi Pembelajaran

Lebih terperinci

Memilih dan mengembangkan Materi Pembelajaran 90

Memilih dan mengembangkan Materi Pembelajaran 90 Memilih dan mengembangkan Materi Pembelajaran 90 Tujuan Pembelajaran Bab ini bertujuan untuk membantu anda mengembangkan dan memilih/menyeleksi materi untuk pembelajaran sejarah. Setelah mempelajari bab

Lebih terperinci

PENGERTIAN MATERI PEMBELAJARAN JENIS-JENIS MATERI PEMBELAJARAN

PENGERTIAN MATERI PEMBELAJARAN JENIS-JENIS MATERI PEMBELAJARAN Isi Panduan 1 2 3 4 PENGERTIAN MATERI PEMBELAJARAN JENIS-JENIS MATERI PEMBELAJARAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN a. Penentuan Cakupan Dan Urutan Materi b. Penentuan Sumber Materi Pembelajaran

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDAHULUAN Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran karena adanya rancangan pembelajaran yang dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi kewajiban bagi para guru termasuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Oleh: Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Dra. Hj. Permasih, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd. PENGANTAR Bahan pembelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan

Lebih terperinci

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan Unit 4 Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh Pendahuluan Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ajar 2.1.1 Pengertian Bahan Ajar Hamdani (2011:218) mengemukakan beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut: a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan

Lebih terperinci

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL A. PENGERTIAN Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis.

Lebih terperinci

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor Belajar? Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor maupun afektif. Bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dengan siapa/apa saja. Settingnya:

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN DAN OBJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MODEL PEMBELAJARAN DAN OBJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN DAN OBJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu: Dra. MM. Endang Susetyawati, M.Pd Disusun Oleh: Nikmahtun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 2 Ruang Lingkup Bahan AJar Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember Coba Jelaskan A. Pengertian Bahan Ajar B. Karakteristik Bahan Ajar C. Tujuan dan

Lebih terperinci

Drs Doddy Rusmono, MLIS

Drs Doddy Rusmono, MLIS Pelatihan Penulisan MODUL Mata Kuliah Semester 1 TA 2009/2010 Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal PENYUSUNAN BAHAN AJAR Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal IDENTITAS Nama : U. Hendra Irawan Tempat Tgl Lahir : Bandung, 02 Juli 1969 Alamat : Komplek Puri Budi

Lebih terperinci

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus mengikuti perkembangan teknologi informasi. Hal ini

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran. standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran

Materi Pembelajaran. standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran Materi Pembelajaran Nama :feri dwi haryanto Nim :15105241029 PENGERTIAN BAHAN AJAR (MATERI PEMBELAJARAN) Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar 1. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar Depdiknas, 2008: 6).

Lebih terperinci

KONSEP KURIKULUM 2013

KONSEP KURIKULUM 2013 Oleh : Pratiwi Pujiastuti pratiwi@uny.ac.id KONSEP KURIKULUM 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Pengertian Bahan Ajar 1. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Mengapa guru perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai dengan karakteristik, salah satunya adalah keterpisahannya antara individu yang belajar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.

Lebih terperinci

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk

Lebih terperinci

PERAN DAN FUNGSI BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

PERAN DAN FUNGSI BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD PERAN DAN FUNGSI BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Pengembangan Materi Ajar Matematika Dosen Pengampu : Amilla Fidyah Astuti, S.Pd Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran 77 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Bahan Ajar a. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran. Ada banyak tokoh yang memberikan definisi mengenai

Lebih terperinci

Instructional Technology and Media Learning. Brainstorming IT Media

Instructional Technology and Media Learning. Brainstorming IT Media Instructional Technology and Media Learning Brainstorming IT Media BELAJAR Weinstein & Major mendefinisikan strategi belajar sebagai tingkah laku dan pemikiran yang dilakukan oleh siswa yang bertujuan

Lebih terperinci

VIDEO SEBAGAI SUPLEMEN MEDIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

VIDEO SEBAGAI SUPLEMEN MEDIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 40 VIDEO SEBAGAI SUPLEMEN MEDIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Firdaus Dyah Utami (Pascasarjana Universitas Negeri Malang) Email: firdaus_dyah@yahoo.com Nuriman (Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung Mendengarkan merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur, yaitu: - Mendengar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Keterampilan Menulis. Menulis adalah salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN. PROF. DR. ABDUL GAFUR, M.SC Hp

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN. PROF. DR. ABDUL GAFUR, M.SC  Hp PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PROF. DR. ABDUL GAFUR, M.SC agafur68@gmail.com abdul_gafur@uny.ac.id Hp. 08122958082 TOPIK DISKUSI 1. KONSEP ALAT PERAGA/MEDIA 2. MENGAPA PERLU ALAT PERAGA/MEDIA? 3. BAGAIMANA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. CURRICULUM VITAE Laksmi Dewi, M.Pd, lahir di Cianjur 13 Juni 1977 Saat ini tinggal di Kompleks CGH Jl. Citra VI No. 10 Tanjungsari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

Tri haryatmo LPPKS. Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi. Deskripsi Tugas

Tri haryatmo LPPKS. Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi. Deskripsi Tugas Deskripsi Tugas Tri haryatmo LPPKS Buatlah sebuah resume dari semua bahan bacaan yang terdapat pada sub materi ini dalam sebuah paragraf. Kriteria Resume 1. Memiliki ide utama yang didukung oleh penjelasan

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari

Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari BAHAN AJAR Pengertian Bahan Ajar Prinsip-prinsip Menyusun Bahan Ajar Langkah-langkah Menyusun Bahan Ajar Mendapatkan Sumber Bahan Ajar Pemanfaatan Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar atau materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah dasar (SD) merupakan salah satu pendidikan formal yang boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih tinggi. Di sekolah dasar inilah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah penggunaan media gambar seri. 2.1.1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi sekarang ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan memberikan dampak perubahan pada kehidupan manusia, khususnya dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN MEDIA 2 DIMENSI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar 1. Media Grafis 2. Media bentuk papan 3. Media

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka acuan tertentu Bahan ajar uraian yang sistematik

Lebih terperinci

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik MENULIS Karya ILMIAH dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik PENULISAN KTI MASALAH YANG DIHADAPI: APA YANG DITULIS? BAGAIMANA CARA MENULISKANNYA? Tulisan Paragraf Kalimat Klausa Frasa Kata Huruf

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP

MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP Selamat datang dalam MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP ) BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP Tujuan Setelah Kegiatan Bimtek Peserta dapat : 1. Menjelaskan konsep media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (efisien) yang maksimal. Dalam memaknai efektivitas setiap orang memberi arti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (efisien) yang maksimal. Dalam memaknai efektivitas setiap orang memberi arti 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Efektivitas Efektivitas dalam pengertian secara umum adalah kemampuan berdaya guna dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan sehingga memberikan hasil guna (efisien)

Lebih terperinci

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin

Lebih terperinci

TAPI. BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ),

TAPI. BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ), KETE KET ERAMPILAN MEMILIH & MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN (Skills of Selecting and Using the Instructional Media Media)) By Asmuni Presented at the workshop on the teaching practices for the teacher's

Lebih terperinci

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang

Lebih terperinci

Dalam dharma pengajaran setiap dosen dituntut

Dalam dharma pengajaran setiap dosen dituntut Pengantar Pengembangan Bahan Ajar di Perguruan Tinggi 30 April 2009, di Pekanbaru Oleh Said Suhil Achmad A. Pengantar Dalam dharma pengajaran setiap dosen dituntut untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengembangan Bahan Ajar a. Bahan ajar Menurut Depdiknas (2006: 4) bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. Nety Rustikayanti 2016 materi didownload di dosen.stikesdhb/nety/ Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi, dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 JENIS BAHAN AJAR 4 CETAK 4 NON - CETAK CETAK Buku Teks Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ Panduan = Petunjuk = Pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dikemukakan oleh Triyanto (2009:7) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Bahan ajar diperlukan sebagai pedoman beraktivitas dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ajar dapat membantu peserta didik dalam penguasaan materi. pelajaran atau buku ajar yang merupakan pegangan penting bagi peserta

BAB I PENDAHULUAN. ajar dapat membantu peserta didik dalam penguasaan materi. pelajaran atau buku ajar yang merupakan pegangan penting bagi peserta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyaknya buku ajar dalam dunia pendidikan yang semakin maju memberikan banyak pilihan lembaga pendidikan, guru, maupun siswa untuk mendapatkan buku ajar yang

Lebih terperinci

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta era globalisasi, menuntut para pebelajar dapat mengikuti semua perkembangan saat ini dan masa yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan terhadap nilai nilai yang terkandung dalam diri manusia. Sekarang ini teknologi mempunyai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang 11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial guna menjamin perkembangan dan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Fungsi dan tujuan penddikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat. ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat. ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada manusia. Komputer sebagai salah satu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR 8 BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan pada BAB I, maka dalam penelitian ini difokuskan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd. MEDIA PEMBELAJARAN Drs. Mahdum, MPd. KONSEP KOMUNIKASI ( menurut Berlo ) S M P U Model Komunikasi Pembelajaran (Shannon Weaver) Sumber Informasi. Pesan Transmiter Tanda Tanda diterima Penerima Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca dan menulis. Menguasai ilmu matematika, membaca, dan menulis berarti mempunyai harapan untuk

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK BAB V PEMANFAATAN DAN PEMILIHAN MEDIA HERMAN RUSMAYADI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata Diklat Menggunakan Hasil Pengukuran (MHP) diberikan di tahun

BAB I PENDAHULUAN. Mata Diklat Menggunakan Hasil Pengukuran (MHP) diberikan di tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Diklat Menggunakan Hasil Pengukuran (MHP) diberikan di tahun pertama semester II dari program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Kurikulum

Lebih terperinci

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR WORKSHOP BUDAYA MENULIS DI KAMPUS MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR PROF. DR. IR. GIYATMI, MSI Jakarta, 10 Pebruari 2016 BUDAYA MENULIS UNTUK DOSEN UMUM 1. Mendokumentasikan hasil TRI DHARMA (pengajaran,

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 1. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 1. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M. Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 1 IKA KURNIAWATI, M.Pd Modul Pelatihan 7 PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KB 1 KONSEP,

Lebih terperinci

Silabus dan RPP. Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto. Silabus dan RPP PPt Final Plus 1

Silabus dan RPP. Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto. Silabus dan RPP PPt Final Plus 1 Silabus dan RPP Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto Silabus dan RPP PPt Final Plus 1 Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran 1. Kalender Pendidikan 2. Program Tahunan (Prota) 3. Program Semester

Lebih terperinci

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD Saudara mahasiswa PGSD yang kami cintai, selamat berjumpa lagi dalam pembahasan matero PKn. Dalam

Lebih terperinci

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar. MEDIA PEMBELAJARAN Anak Berkebutuhan Khusus Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Mengapa Media Penting bagi ABK? Kegunaan media Kontribusi media pembelajaran

Lebih terperinci

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN Peneliti : Maman Somantri, S.Pd., MT. Hasbullah, S.Pd.,MT FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. Schramm mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran selama ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan dapat membekali seseorang dengan pengetahuan yang memungkinkan baginya untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan

Lebih terperinci