PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS. Hydro MPC. Petunjuk pengoperasian dan pemasangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS. Hydro MPC. Petunjuk pengoperasian dan pemasangan"

Transkripsi

1 PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS Hydro MPC Petunjuk pengoperasian dan pemasangan

2 Bahasa Indonesia (ID) Bahasa Indonesia (ID) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan Terjemahan dari versi asli bahasa Inggris. DAFTAR ISI Halaman 1. Simbol yang digunakan dalam dokumen ini 2 2. Pengenalan produk Varian kontrol 3 3. Identifikasi Pelat label Label perangkat lunak Pengenal tipe 4 4. Uraian varian kontrol 5 5. Pengiriman dan penanganan Pengiriman Penanganan 6 6. Pemasangan Pemasangan mekanik Menghubungkan ke listrik Memulai 7 7. Panel kontrol Layar Tombol dan lampu indikator 9 8. Fungsi Diagram fungsi Uraian fungsi Status (1) Operation (2) Alarm (3) Settings (4) Komunikasi data Pencarian masalah Pemeliharaan CU Pompa Bantalan pompa Perlindungan dari beku Mematikan Data teknis Tekanan Suhu Kelembapan relatif Kebisingan suara Data kelistrikan Dokumentasi produk tambahan Pembuangan Simbol yang digunakan dalam dokumen ini Hati-hati 2. Pengenalan produk Sebagai standar, sistem booster Hydro MPC terdiri dari dua hingga enam pompa CRI(E) atau CR(E) yang dipasang paralel di atas bingkai dasar beserta semua perlengkapan penting dan kontrol kabinet. Gbr. 1 Peringatan Jika petunjuk keselamatan ini tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan luka badan. Peringatan Jika petunjuk keselamatan ini tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan kejutan listrik yang berisiko luka badan serius atau kematian. Jika petunjuk keselamatan ini tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan alat tidak berfungsi atau rusak. atau petunjuk yang disediakan dapat mempermudah pekerjaan dan memastikan keselamatan dalam mengoperasikan. Tangki diafragma harus disertakan pada pemasangan tertentu. Sistem booster Hydro MPC TM Peringatan Sebelum dipasang, bacalah petunjuk pemasangan dan pengoperasian ini. Pemasangan dan pengoperasian harus sesuai dengan regulasi setempat serta pedoman penggunaan yang benar. Pos. Jumlah 1 Kabinet kontrol 1 2 Pelat label 1 3 Muara hisap (stainless steel) 1 4 katup isolasi 2 per pompa 5 Bingkai dasar (stainless steel) 1 6 Katup satu arah 1 per pompa 7 Muara pelepasan (stainless steel) 1 8 Sensor tekanan/pengukur tekanan 1 9 Pompa Tangki diafragma 1 2

3 2.1 Varian kontrol Sistem booster Hydro MPC dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan varian kontrol: Varian kontrol -E Kode Desain E -I hanya menggunakan pompa CR yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE (satu per pompa). Lihat juga bagian 4. Uraian varian kontrol. Sistem booster Hydro MPC selalu dilengkapi perangkat lunak pengoptimal pemakaian untuk mengatur sistem booster ke pemakaian yang dimaksud. 3. Identifikasi Dua sampai enam pompa yang dikontrol secara elektronis. Dari 0,37 hingga 22 kw, Hydro MPC-E dilengkapi pompa CR(I)E dengan konverter frekuensi terpadu. Mulai dari 30 kw, Hydro MPC-E dilengkapi pompa CR yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE (satu per pompa). Dua sampai enam pompa CR(I) yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE. -F Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa. -S Dua sampai enam pompa listrik CR(I). 3.1 Pelat label Pelat label dipasang pada rangka dudukan. Lihat posisi 2 dalam gbr Label perangkat lunak Label perangkat lunak ada di bagian belakang pengontrol CU 352. Gbr. 3 Label perangkat lunak Pos. 1 Nomor berkas Control MPC - GSC 2 Nomor berkas opsi Control MPC - GSC 3 Nomor berkas Hydro MPC - GSC* 4 Nomor berkas opsi Hydro MPC - GSC* 5 Data pompa - nomor berkas GSC** * Berlaku hanya untuk sistem booster. ** Berlaku hanya untuk pompa CR, CRI, CRE dan CRIE. 1. Control MPC 3. Hydro MPC C-MPC options 4. H-MPC options 2 CONFIGURATION STEPS - PLEASE FOLLOW THE NUMBERS 5. Pump data Berkas GSC (Grundfos Standard Configuration) adalah berkas data konfigurasi. TM Bahasa Indonesia (ID) TM Gbr. 2 Pelat label Pos. 1 Tipe produk 2 Kode untuk model 3 Nomor seri 4 Pasokan daya 5 Tekanan maksimal operasi 6 Suhu cairan, medium 7 Laju maksimum aliran [m 3 /jam] 8 Kepala/Head nominal [m] 9 Dokumen teknis 10 Insulation class (tingkat perlindungan isolator listrik terhadap suhu ruangan) 11 Berat 12 Simbol persetujuan 13 Kode QR 14 Negara asal 15 Alamat perusahaan 3

4 Bahasa Indonesia (ID) 3.3 Pengenal tipe Contoh Hydro MPC -E 6 CRE U1 A- A- A- ABCD Cakupan tipe Tipe sistem E: Semua pompa, motor E atau CUE F: Pompa dengan kecepatan tetap, 1 CUE S: Pompa dengan kecepatan tetap X: Pompa dengan sistem disesuaikan Jumlah pompa utama Tipe pompa Kode tegangan U1 = 3 x , N, PE, 50/60 Hz U2 = 3 x , PE, 50/60 Hz U3 = 3 x , N, PE, 50 Hz U4 = 3 x , PE, 50 Hz U5 = 3 x , N, PE, 60 Hz U6 = 3 x , PE, 60 Hz U7 = 1 x , PE, 50/60 Hz U8 = 1 x , N, PE, 50/60 Hz U9 = 3 x , PE, 60 Hz UA = 3 x , PE, 60 Hz UB = 1 x , N, PE, 50/60 Hz UC = 1 x , N, PE, 50 Hz Desain A: Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasar seperti pompa B: Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di tengah bingkai dasar C: Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri untuk pemasangan di lantai* D: Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri* E: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasar seperti pompa F: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di tengah bingkai dasar G: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri untuk pemasangan di lantai* H: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri* I: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol disiapkan untuk pemasangan di lantai* W: Sistem dengan kabinet kontrol disiapkan untuk pemasangan di lantai* Metode memulai A: E N: DOL C: SD Kombinasi material A: Muara stainless-steel, bingkai dasar dan katup standar B: Muara stainless-steel, bingkai dasar dan katup standar C: Muara baja sepuh, bingkai dasar dan katup standar D: Muara stainless-steel dan bingkai dasar baja sepuh serta katup standar H: Muara baja sepuh dan bingkai dasar dicat hitam dan katup standar I: Muara baja stainless-steel dan bingkai dasar dicat hitam dan katup standar X: Kombinasi material disesuaikan Opsi A: Hidrolik standar B: Pompa pengendali C: Pintas D: Katup satu arah E: Muara siku F: Muara hisap tidak ada G: Tangki diafragma H: Perlindungan dry-running (pompa bekerja tanpa cairan) I: Sakelar perbaikan J: Sensor berlebih K: Satu posisi bebas L: Dua posisi bebas M: Tiga posisi bebas S: Varian CSU V: Kontrol standar dengan opsi W: Kontrol CSU khusus X: Lebih dari empat opsi Kode desain: E-I hanya ada di negara tertentu. * Kabinet kontrol bisa diletakkan dalam jarak 2 meter dari pompa. 4

5 4. Uraian varian kontrol Tabel berisi contoh. Sistem dengan pompa yang dikontrolkecepatan. Sistem dengan pompa dihubungkan ke satu konverter frekuensi CUE. Sistem dengan pompa listrik. Hydro MPC-E Hydro MPC-F Hydro MPC-S Sistem booster Hydro MPC dengan tiga pompa CR(I)E. Sistem dengan tiga pompa CR dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.dalam kabinet kontrol. Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa. Sistem dengan tiga pompa listrik CR(I). Bahasa Indonesia (ID) TM PT PT PT TM TM Satu pompa CR(I)E sedang beroperasi. Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.sedang beroperasi. Satu pompa listrik CR(I) sedang beroperasi. H H H H set Q TM H set Q TM H mati H atu Q TM Tiga pompa CR(I)E sedang beroperasi. Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.dan dua pompa listrik CR sedang beroperasi. Tiga pompa listrik CR(I) sedang beroperasi. H H H H at Q TM H at Q TM H mat H atur Q TM Hydro MPC-E menjaga tekanan tetap konstan dengan pengaturan kecepatan pompa secara terus menerus. Kinerja sistem diatur sesuai kebutuhan dengan menghidupkan/ mematikan jumlah pompa yang dibutuhkan melalui kontrol pompa yang beroperasi secara paralel. Peralihan pompa berjalan secara otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan. Semua pompa yang beroperasi akan bekerja pada kecepatan sama. Hydro MPC-F menjaga tekanan yang konstan dengan selalu menyesuaikan kecepatan pompa CR yang tersambung ke konverter frekuensi Grundfos CUE. Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa. Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.selalu dihidupkan lebih dahulu. Jika tekanan tidak mampu dijaga oleh pompa tersebut, satu atau dua pompa CR akan dihidupkan. Peralihan pompa berjalan secara otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan. Hydro MPC-S menjaga tekanan hampir tetap konstan dengan menghidupkan/mematikan jumlah pompa yang dibutuhkan. Kisaran operasi pompa adalah antara H atur dan H mati (tekanan pemutus). Peralihan pompa berjalan secara otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan. 5

6 Bahasa Indonesia (ID) 5. Pengiriman dan penanganan 5.1 Pengiriman Tergantung ukurannya, sistem booster dikirimkan dalam kotak kayu atau kotak kartus yang dirancang untuk diangkut dengan truk forklift atau kendaraan sejenis. Panjang garpu pada truk fork-lift minimal dua meter. 5.2 Penanganan Sistem booster Hydro MPC dengan pompa CR 120 atau CR 150 diikat dengan menggunakan tali pengangkutan. Jangan lepas tali pengangkutan ini sampai sistem booster selesai dipasang. Sistem booster Hydro MPC dengan pompa CR 120 atau 150 memiliki mata baut pada bingkai dasarnya. Lihat gbr. 4. Titik angkat harus selalu di atas titik tengah sistem booster. Panjang setiap tali pengangkat minimal tiga meter. TM Pemasangan mekanik Lokasi Sistem booster harus dipasang dalam ruang berventilasi baik untuk memastikan cukupnya pendinginan pada pompa dan kabinet kontrol. Hati-hati Hydro MPC tidak dirancang untuk dipasang di luar rumah dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Sistem booster harus diberi jarak 1 meter dari depan dan kedua sisinya untuk memudahkan pemeriksaan dan pembongkaran Pipa Tanda panah pada bingkai dasar menunjukkan arah aliran air melalui pompa. Ukuran pipa yang disambungkan ke sistem booster harus sesuai. Pipa disambungkan ke muara pada sistem booster. Salah satu ujungnya dapat digunakan. Gunakan lem pada ujung muara yang tidak digunakan, lalu pasang penutup sekrup. Untuk muara dengan flensa, pasang flensa penguras dengan gasket. Agar pengoperasian maksimal sementara meminimalkan bising dan getar, perlu dipasang peredam getaran pada sistem booster. Bising dan getaran ditimbulkan oleh rotasi motor dan pompa serta oleh aliran dalam pipa dan sambungan. Efek terhadap lingkungan tidak pasti dan tergantung pada pemasangan yang benar serta kondisi komponen lain pada sistem. Jika sistem booster dipasang di satu blok rumah susun atau ada yang tinggal dekat dengan sistem booster tersebut, sebaiknya dipasang expansion joint pada pipa hisap dan pipa pelepasan untuk mencegah getaran. Gbr. 4 Pengangkatan Hydro MPC XL yang benar Peringatan Ketika mengangkat sistem booster Hydro MPC dengan pompa CR 120 atau CR 150, jangan pernah gunakan mata baut motor. Jangan angkat sistem booster dengan mengangkat muaranya, tetapi harus sesuai gbr. 4. Gunakanlah alat pengangkat yang sesuai dan kondisinya bagus dan disetujui untuk mengangkat beban seberat itu. Beratnya tertera pada pelat label sistem booster. Hati-hati Jangan gunakan rantai untuk mengangkat sistem booster dengan pompa CR 120 atau CR 150, karena dapat merusak motor pompa. 6. Pemasangan Sebelum pemasangan, pastikan: Bahwa sistem booster sesuai dengan yang dipesan. Bahwa tidak terlihat adanya kerusakan. Gbr. 5 Maket memperlihatkan posisi expansion joint, tahanan pipa dan sepatu mesin Pos. 1 Expansion joint 2 Tahanan pipa 3 Sepatu mesin Expansion joint, tahanan pipa dan sepatu mesin tidak dalam gambar di atas tidak disediakan bersama sistem booster standar. Semua mur harus dikenangkan sebelum sistem dihidupkan. Kencangkan pipa ke tembok bangunan untuk memastikan tidak akan goyah atau melengkung. 1 2 TM

7 6.1.3 Dudukan Sistem booster harus diletakkan di permukaan yang rata dan kokoh, misalnya lantai atau fondasi beton. Jika sistem booster tidak pas dengan sepatu mesin, maka mesin harus dibaut ke lantai atau fondasi Peredam getaran Untuk mencegah getaran merambat ke bangunan, kamis sarankan Anda memisah dudukan sistem booster dari bagian gedung dengan menggunakan peredam getaran. Peredam getaran bervariasi tergantung pada pemasangannya, dan peredam getaran yang salah dapat menambah tingkat getaran. Oleh karena itu peredam getaran harus diukur oleh pemasok peredam getaran. Jika sistem booster dipasang pada bingkai dasar dengan peredam getaran, expansion joint harus selalu dipasang pada muara. Hal ini penting untuk mencegah sistem booster "menggantung" pada jalur pipa Expansion joint Expansion joint dipasang dengan tujuan berikut ini: untuk menyerap pergeseran/konstraksi dalam jalur pipa akibat perubahan suhu cairan. untuk mengurangi ketegangan mekanis yang berkaitan dengan lonjakan tekanan dalam pipa. untuk mengisolir bunyi bising yang timbul dari struktur mekanis dalam pipa (hanya bellow expansion joint karet). Sebagai pegangan, berat fondasi beton harus 1,5 x berat sistem booster. Expansion joint tidak boleh dipasang untuk menggantikan ketidakakuratan dalam pemipaan seperti pergeseran flensa tengah. Pasanglah expansion joint dalam jarak minimal 1 hingga 1 1/2 kali diameter flensa nominal dari muara hisap dan muara pelepasan. Hal ini akan mencegah timbulnya turbulensi dalam expansion joint, sehingga kualitas hisapan lebih baik dan meminimalkan tekanan yang hilang di sisi pelepasan. TM TM Pra-pengisian tangki diafragma (jika ada) Jika tangki diafragma disambungkan ke sistem, isi terlebih dahulu tangki tersebut dengan nitrogen hingga tekanan: 0,7 x tekanan yang dikehendaki (sistem Hydro MPC-E dan F) 0,9 x tekanan yang dikehendaki (sistem Hydro MPC-S) Nitrogen perlu digunakan untuk mencegah karat. 6.2 Menghubungkan ke listrik Peringatan Pemasangan listrik harus dilakukan oleh orang ahli sesuai dengan regulasi setempat serta mengikuti diagram pengaturan kabel. Pemasangan listrik pada sistem harus sesuai dengan lampiran class IP54. Pastikan bahwa sistem telah sesuai dengan suplai daya yang hendak digunakan pada pompa. Pastikan pertemuan antar kabel sesuai dengan spesifikasi dalam diagram pengaturan kabel. Jika sistem tidak dapat dipasang dengan alat pemutus arus yang diletakkan minimal 0,6 m dari tingkat ground (permukaan tanah), pasanglah sistem dengan "alat pemutus arus" eksternal eksternal yang dibuat sesuai dengan EN , paragraf Sistem harus disediakan dengan cara yang memungkinkannya dikunci dalam posisi MATI (diisolasi). Berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan oleh petugas pemasangan/pengguna, alat ini harus dipasang dengan posisi yang sesuai dengan EN , paragraf Sistem harus disambungkan ke alat penghenti darurat atau alat pemutus arus darurat sesuai dengan ketentuan EN ISO Memulai 1. Nyalakan suplai daya. 2. Tunggu sampai muncul tampilan awal. 3. Ketika pertama kali CU 352 dihidupkan, wizard persiapan akan memandu pengguna melakukan pengaturan dasar. 4. Ikuti petunjuk dalam setiap tampilan. 5. Setelah wizard selesai, pastikan semua pompa sudah diatur ke "Auto" dalam menu "Status". 6. Buka menu "Operation". 7. Pilih mode operasi "Normal" lalu tekan [ok]. 8. Sistem sekarang siap dioperasikan. Bahasa Indonesia (ID) Gbr. 6 Contoh-contoh bellow expansion joint karet dengan dan tanpa tali pembatas Expansion joint dengan tali pembatas dapat digunakan untuk mengurangi tenaga yang ditimbulkan oleh expansion joint. Kami selalu menyarankan expansion joint dengan tali pembatas untuk ukuran flensa yang lebih besar dari DN 100. Pipa harus dibaut sehingga tidak membebani expansion joint dan pompa. Ikuti petunjuk dari pihak pemasok lalu berikan kepada mandor atau pemasang pipa. 7

8 Bahasa Indonesia (ID) 7. Panel kontrol Panel kontrol di bagian depan penutup kabinet kontrol memiliki layar tampilan, sejumlah tombol dan dua lampu indikator. Dengan panel kontrol dapat dilakukan pengaturan manual dan pemantauan kinerja sistem. Gbr. 7 1 CU 352 Panel kontrol Pos. 1 Layar 2 Panah kanan 3 Bantuan 4 Atas 5 Bawah 6 Plus 7 Minus 8 Kembali 9 Beranda 10 OK 11 Lampu indikator, operasi (hijau): 12 Lampu indikator, masalah (merah) 13 Kecerahan TM Layar Gbr. 8 Desain layar Baris menu Baris menu (A) diilustrasikan dalam gbr. 8. Layar memiliki empat menu utama: Status Operation Alarm D Settings Indikasi status sistem Perubahan parameter operasi seperti tekanan yang dikehendaki Log alarm untuk pencarian masalah Perubahan pengaturan (opsi sandi) Baris atas Baris atas (B) diilustrasikan dalam gbr. 8. Baris tersebut menampilkan: nomor dan judul layar (sisi kiri) menu yang dipilih (sisi kiri) simbol sandainya muncul alarm (sisi kanan) simbol sandainya muncul peringatan (sisi kanan) simbol jika bahasa layanan telah dipilih (sisi kanan) Ilustrasi grafis Ilustrasi grafis (D) dapat menunjukkan status, indikasi atau elemen lain, tergantung posisi dalam struktur menu. Ilustrasi tersebut dapat menggambarkan seluruh sistem atau komponennya serta berbagai pengaturan Bilah gulir Jika daftar ilustrasi elemen melebihi ukuran layar, simbol dan akan muncul di bilar gulir sebelah kanan. Menggeser ke atas dan ke bawah dalam daftar dengan simbol-simbol ini Baris bawah Baris bawah (C) menampilkan tanggal dan waktu. A B C 8

9 7.2 Tombol dan lampu indikator Tombol (pos. 2 hingga 10 dalam gbr. 7) pada CU 352 aktif ketika menyala Panah kanan (pos. 2) Tekan [>] untuk membuka menu berikutnya dalam struktur menu. Jika Anda menekan [>] ketika menu "Settings" sedang disorot, Anda akan membuka menu "Status" Bantuan (pos. 3) Ketika simbol ini menyala, teks bantuan di layar akan muncul jika Anda menekan tombol tersebut. Tutup teks tersebut dengan Naik dan turun (pos. 4 dan 5) Menggeser ke atas dan ke bawah dalam daftar dengan [ ] dan [ ]. Anda dapat memilih teks dengan [ok] bila teks ada dalam kotak. Jika Anda menandai teks kemudian menekan [ ], maka teks di atasnya yang akan ditandai. Jika Anda menekan [ ], maka teks di bawahnya yang akan ditandai. Jika Anda menekan [ ] di baris terakhir, maka baris pertama yang akan ditandai. Jika Anda menekan [ ] di baris pertama, maka baris terakhir yang akan ditandai Plus dan minus (pos. 6 dan 7) Menambah dan mengurangi nilai dengan [+] dan [-]. Simpan dengan [ok] Kembali (pos. 8) Tekan untuk mundur satu tampilan dalam menu. Jika suatu nilai telah Anda ubah lalu Anda menekan, maka nilai baru tersebut tidak akan disimpan. Lihat juga bagian OK (pos. 10). Jika Anda menekan [ok] sebelum menekan, maka nilai baru tersebut akan disimpan. Lihat juga bagian OK (pos. 10) Beranda (pos. 9) Tekan untuk kembali ke menu "Status" OK (pos. 10) Gunakan tombol ini sebagai tombol enter. Tombol ini juga digunakan untuk memulai pengaturan nilai. Jika suatu nilai Anda ubah, maka Anda menekan [ok] untuk menyimpan perubahan tersebut Lampu indikator (pos. 11 dan 12) Panel kontrol dilengkapi lampu indikator hijau dan merah. Lampu indikator hijau akan menyala ketika sistem sedang beroperasi dan akan berkedip ketika sistem telah diatur untuk berhenti. Lampu indikator merah akan menyala jika ada alarm atau peringatan. Masalah dapat dikenali dari daftar alarm Kecerahan (pos. 13) Anda dapat mengubah kecerahan layar dengan tombol ini. 1. Tekan. 2. Atur kecerahan dengan [+] dan [-] Lampu latar Jika selama 15 menit tidak ada tombol yang disentuh, lampu latar pada layar akan meredup, dan layar pertama dalam menu "Status" akan ditampilkan. Tekan tombol apa saja untuk mengaktifkan kembali lampu latar. Bahasa Indonesia (ID) 9

10 Bahasa Indonesia (ID) 8. Fungsi 8.1 Diagram fungsi Fungsi-fungsi ini tergantung pada konfigurasi sistem. 1. Status 2. Operation 3. Alarm Bersambung ke halaman Status 2. Operation 3. Alarm status 3.1 Actual alarms 2.1 Further settings 3.1 Actual alarms Actual alarms System operating mode 3.2 Alarm log 1.2 System Control mode 3.3 Service contact information Operating mode Alternative setpoints Setpoint Individual pump control Setpoint influence Pump Measured values Pilot pump Analog inputs Backup pump Log graph Battery status 1.3 Pump Pump Pump Pump Pump Pump Pilot pump 1.10 Backup pump Tombol menuju empat menu. Status Menu menampilkan alarm, status sistem dan gambar data yang dicatat. : Pengaturan dalam menu ini tidak dapat diubah. Operation Dalam menu ini, Anda dapat mengatur parameter dasar, seperti tekanan yang dikehendaki, mode operasi, mode kontrol dan kontrol masing-masing pompa. Alarm Menu ini memberikan uraian alarm dan peringatan. Anda dapat mengatur ulang alarm dan peringatan dalam menu ini. Settings Dalam menu ini, Anda dapat mengatur berbagai fungsi: Primary controller PI controller, Alternative setpoints, External setpoint influence, Primary sensor, Clock program, Proportional pressure, S-system configuration, Setpoint ramp. Pump cascade control Min. time between start/stop, Max. number of starts/hour, Number of standby pumps, Forced pump changeover, Pump test run, Pump stop attempt, Pump start and stop speed, Min. performance, Compensation for pump start-up time. Secondary functions Stop function, Soft pressure build-up, Digital inputs, Analog inputs, Digital outputs*, Analog outputs, Emergency run, Min., max. and user-defined duty, Pump curve data, Control source, Fixed inlet pressure, Flow estimation, Reduced operation. Monitoring functions Dry-running protection, Min. pressure, Max. pressure, External fault, Limit 1 exceeded, Limit 2 exceeded, Pumps outside duty range, Pressure relief, Log values, Fault, primary sensor. Functions, CU 352 Display language, Units, Date and time, Password, Ethernet, GENIbus number Software status. * Jika IO 351 terpasang. 10

11 Sambungan dari halaman 4. Settings 4.1 Primary controller PI controller Alternative setpoints Alternative setpoints External setpoint influence Input value to be influenced by Setting of influence Primary sensor Clock program Proportional pressure S-system configuration Setpoint ramp 4.2 Pump cascade control Min. time between start/stop Max. number of starts/hour Standby pumps Forced pump changeover Pump test run Pump stop attempt Pump start and stop speed Min. performance Compensation for pump start-up time 4.3 Secondary functions Stop function Stop parameters Soft pressure build-up Emergency run Digital inputs Function, DI1 (CU 352) - DI3, [10, 12, 14] Function, DI1 (IO ) - DI9, [10-46] Function, DI1 (IO ) - DI9, [10-46] Analog inputs Setting, AI1 (CU 352), [51] - AI3, [51, 54, 57] Function, AI1 (CU 352) - AI3 [51, 54, 57] Bahasa Indonesia (ID) Setting, AI1 (IO ), [57] - AI2 [57, 60] Function, AI1 (IO ) - AI2, [57, 60] Setting, AI1 (IO ), [57] - AI2 [57, 60] Function, AI1 (IO ) - A2 [57, 60] Digital outputs DO1 (CU 352), [71] is signalling - DO2 [71, 74] DO1 (IO ), [77] is signalling - DO7 [77-88] DO1 (IO ), [77] is signalling - DO7 [77-88] Analog outputs AO1 (IO ) [18] - AO3 [18, 22, 26] AO1 (IO ) [18] - AO3 [18, 22, 26] Min., max. and user-defined duty Min. duty Max. duty Set user-defined duty Pump curve data Flow estimation Control source Fixed inlet pressure Flow estimation Reduced operation 4.4 Monitoring functions Dry-running protection Pressure/level switch Measurement, inlet pressure Measurement, tank level Min. pressure Max. pressure External fault Limit 1 exceeded Limit 2 exceeded Pumps outside duty range Pressure relief Log values Fault, primary sensor 4.5 Functions, CU 352 Change language to the service language (English) Run wizard again Display language Units Pressure Differential pressure Head Level Temperature Date and time Flow rate Power Password Volume Energy Ethernet Specific energy GENIbus number Software status 11

12 Bahasa Indonesia (ID) 8.2 Uraian Bagian Tampilan dan nomor tampilan. Lihat halaman 8.4 Status (1) Actual alarms (3.1) System (1.2) Operating mode (1.2.1) Setpoint (1.2.2) Setpoint influence (1.2.3) Measured values (1.2.4) Analog inputs (1.2.5) Log graph (1.2.6) Battery status (1.2.7) Pump 1-6, Pilot pump, Backup pump ( ) Operation (2) Operation (2) System operating mode (2.1.1) Control mode (2.1.2) Alternative setpoints (2.1.3) Individual pump control (2.1.4) Pump 1-6 ( ) Operation, pilot pump ( ) Operation, backup pump ( ) Alarm (3) Alarm status (3) Actual alarms (3.1) Alarm log (3.2) Service contact information (3.3) Settings (4) Primary controller (4.1) PI controller (4.1.1) Alternative setpoints (4.1.2) Alternative setpoints 2-7 ( ) External setpoint influence (4.1.3) Setting of influence function ( ) Primary sensor (4.1.4) Clock program (4.1.6) Proportional pressure (4.1.7) S-system configuration (4.1.8) Setpoint ramp (4.1.9) Pump cascade control (4.2) Min. time between start/stop (4.2.1) Max. number of starts/hour (4.2.1) Standby pumps (4.2.3) Forced pump changeover (4.2.4) Pump test run (4.2.5) Pump stop attempt (4.2.7) Pump start and stop speed (4.2.8) Min. performance (4.2.9) Compensation for pump start-up time (4.2.10) Secondary functions (4.3) Stop function (4.3.1) Soft pressure build-up (4.3.3) Emergency run (4.3.5) Digital inputs (4.3.7) Functions of digital inputs ( ) Analog inputs (4.3.8) Analog inputs ( to ) Analog inputs and measured value ( ) 42 12

13 Bagian Tampilan dan nomor tampilan. Lihat halaman Digital outputs (4.3.9) Function of digital outputs ( ) Analog outputs (4.3.10) Output signal ( ) Min., max. and user-defined duty (4.3.14) Min. duty ( ) Max. duty ( ) User-defined duty ( ) Pump curve data (4.3.19) Control source (4.3.20) Fixed inlet pressure (4.3.22) Flow estimation (4.3.23) Reduced operation (4.3.24) Monitoring functions (4.4) Dry-running protection (4.4.1) Pressure/level switch ( ) Measurement, inlet pressure ( ) Measurement, tank level ( ) Min. pressure (4.4.2) Max. pressure (4.4.3) External fault (4.4.4) Limit 1 exceeded ( ) Pumps outside duty range (4.4.7) Pressure relief (4.4.8) Log values (4.4.9) Fault, primary sensor (4.4.10) Functions, CU 352 (4.5) Display language (4.5.1) Units (4.5.2) Date and time (4.5.3) Password (4.5.4) Ethernet (4.5.5) GENIbus number (4.5.6) Software status (4.5.9) 60 Bahasa Indonesia (ID) 13

14 Bahasa Indonesia (ID) 8.3 fungsi fungsi ini berdasarkan keempat menu utama pada unit kontrol CU 352: Status Operation Alarm Settings. Fungsi-fungsi ini berlaku untuk semua varian kontrol yang tidak disebutkan. 8.4 Status (1) Tampilan status pertama dapat dilihat di bawah ini. Tampilan ini ditampilkan ketika daya diaktifkan, dan muncul jika tombol pada panel kontrol tidak disentuh selama 15 menit. E Gbr. 9 I C D Status Pengaturan dalam menu ini tidak dapat diubah. Nilai parameter kontrol aktual (nilai proses, PV), selalu tekanan pelepasan, ditampilkan di sudut kanan atas (G) beserta pilihan tekanan yang dikehendaki (SP) (H). Bagian atas layar (A) menunjukkan ilustrasi grafis dari sistem pompa. Parameter ukuran yang dipilih ditampilkan dengan simbol sensor dan nilai sebenarnya. Dalam sistem MPC-E, di mana tekanan diferensial di seluruh pompa dan data kurva pompa diketahui, tampilan menunjukkan perkiraan laju aliran ketika laju aliran dan kecepatan pompa berada dalam kisaran yang memungkinkan estimasi laju aliran. : Menunjukkan bahwa laju aliran adalah nilai estimasi. A B F G H Tampilan bagian bawah (B) menampilkan: alarm terakhir, jika ada, dan penyebab masalah dengan kode masalah dalam tanda kurung status sistem dengan mode operasi dan sumber kontrol status pompa dengan mode operasi. Jika terjadi masalah, simbol peringatan atau simbol alarm akan ditampilkan dalam baris (C) beserta penyebab dan kode masalah, misalnya "Overtemperature (64)". Jika masalah berkaitan dengan salah satu pompa, simbol atau juga akan ditampilkan di bagian depan baris status (D) pompa yang dimaksud. Pada saat bersamaan, indikator status pompa (E) akan berubah warna menjadi kuning atau merah seperti dijelaskan dalam tabel di bawah. Simbol atau akan ditampilkan di baris kanan atas tampilan (F). Selama ada masalah, simbol ini akan ditampilkan di baris atas semua tampilan. Untuk membuka baris menu, pilih baris tersebut dengan [ ] atau [ ] lalu tekan [ok]. Tampilan ini dapat membuka tampilan status yang menampilkan: alarm saat ini status sistem status setiap pompa. status pompa Indikator status pompa Berputar, hijau Pompa bekerja. Menyala hijau Pompa siap (tidak bekerja). Berputar, kuning Peringatan. Pompa bekerja. Menyala kuning Menyala merah Actual alarms (3.1) Peringatan. Pompa siap (tidak bekerja). Alarm. Pompa mati. Estimasi laju aliran bisa berbeda dari nilai terukur. Di bagian tengah layar, bidang informasi (I) akan ditampilkan jika terjadi hal berikut: Limited operation due to standby pump Proportional-pressure influence active External setpoint influence active Alternative setpoint active Low flow boost active Pressure relief active Clock program active Remote-controlled via Ethernet Remote-controlled via GENI (RS-485) Limited due to reduced operation Stopped due to low flow. Gbr. 10 Actual alarms Tampilan ini menampilkan alarm dan peringatan yang masih aktif. Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian Actual alarms (3.1) dan Alarm log (3.2). 14

15 8.4.2 System (1.2) Operating mode (1.2.1) Bahasa Indonesia (ID) Gbr. 11 System Gbr. 12 Operating mode Tampilan ini menampilkan status operasi sistem. RIncian subtampilan juga bisa dibuka dari tampilan ini. Tampilan ini dapat membuka tampilan berikut: Operating mode Setpoint Setpoint influence Measured values Analog inputs Log graph Battery status. Tampilan ini menampilkan mode operasi sistem yang dapat digunakan untuk mengontrolnya. Mode operasi Sistem memiliki enam mode operasi: 1. Normal Kinerja pompa disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Max. Pompa bekerja konstan dengan kecepatan tinggi. Biasanya, semua pompa bekerja pada kecepatan maksimum. 3. User-defined Pompa bekerja konstan dengan kecepatan yang diatur oleh pengguna. Kinerjanya biasanya antara "Max." dan "Min.". 4. Min. Pompa bekerja konstan dengan kecepatan rendah. Biasanya, satu pompa bekerja pada kecepatan 70 %. 5. Stop Semua pompa sudah dimatikan. 6. Emergency run Pompa bekerja sesuai dengan pengaturan yang dibuat dalam tampilan Emergency run (4.3.5). Kinerja yang dibutuhkan dalam mode operasi ini dapat diatur dalam menu "Settings": Max. Min. User-defined Emergency run. Lihat bagian Min., max. and user-defined duty (4.3.14) dan Emergency run (4.3.5). Mode operasi saat ini dapat dikontrol dari empat sumber berbeda: masalah sinyal eksternal CU 352 bus. Control source Sistem dapat diatur ke kontrol jarak jauh dengan bus eksternal (opsional). Dalam hal ini, Anda harus mengatur tekanan yang dikehendaki dan mode operasi melalui bus. Dalam menh "Settings", Anda dapat memilih apakah CU 352 atau bus eksternal yang akan dijadikan sumber kontrol. Status pengaturan ini ditampilkan dalam tampilan "Operating mode". 15

16 Bahasa Indonesia (ID) Setpoint (1.2.2) Measured values (1.2.4) Gbr. 13 Setpoint Gbr. 15 Measured values Tampilan ini menampilkan pilihan tekanan yang dikehendaki dan apakah bersumber dari CU 352 atau bus eksternal. Tampilan ini menampilkan juga tujuh tekanan yang dikehendaki dari CU 352 (untuk kontrol loop-tertutup dan loop-terbuka). Pada saat yang sama, ditampilkan juga pilihan tekanan yang dikehendaki. Oleh karena ini hanya tampilan status, tidak ada pengaturan yang dapat diubah. Tekanan yang dikehendaki dapat diubah dalam menu "Operation" atau "Settings". Lihat bagian Alternative setpoints (4.1.2) Setpoint influence (1.2.3) Tampilan ini memberikan status umum semua parameter yang diukur dan dihitung. Dalam sistem MPC-E dengan flowmeter, energi tertentu ditampilkan sebagai nilai rata-rata dan nilai sebenarnya (nilai rata-rata dalam menit terakhir). Nilai rata-rata berdasarkan akumulasi arus yang ditunjukkan sebagai volume total. Volume total dan rata-rata energi dapat diatur ulang dalam tampilan ini. Baris "Power consumption" dan "Energy consumption " hanya ditunjukkan dalam sistem MPC-E Analog inputs (1.2.5) Gbr. 14 Setpoint influence Tekanan yang dikehendaki dapat dipengaruhi oleh parameter. Parameter ini ditampilkan sebagai persentase dari 0 hingga 100 % atau sebagai tekanan yang diukur dalam bar. Parameter hanya dapat mengurangi tekanan yang dikehendaki, karena pengaruhnya dalam persentase yang dibagi 100 akan dikalikan tekanan yang dipilih: Tekanan aktual yang dikehendaki (SP) = tekanan yang dipilih x pengaruh (1) x pengaruh (2) x... Tampilan ini menampilkan parameter yang mempengaruhi tekanan yang dikehendaki dan persentase atau nilai dari pengaruh. Beberapa parameter dapat diatur dalam tampilan External setpoint influence (4.1.3). Parameter "Pendorong laju rendah" diatur sebagai band hidup/mati ketika persentase nilai yang ditetapkan telah diatur dalam tampilan Stop function (4.3.1). Parameter diatur sebagai persentase dalam tampilan Proportional pressure (4.1.7). Yang terakhir, tekanan yang dihasilkan (SP) akan ditampilkan. Gbr. 16 Analog inputs Tampilan ini menampilkan uraian dari input analog dan nilai terukur pada setiap input. Lihat bagian Analog inputs (4.3.8), Analog inputs ( to ) dan Analog inputs and measured value ( ). 16

17 8.4.8 Log graph (1.2.6) Pump 1-6, Pilot pump, Backup pump ( ) Bahasa Indonesia (ID) Gbr. 17 Log graph Gbr. 19 Pump 1 Tampilan ini dapat menampilkan data log yang disimpan dalam kontroler. Pilih nilai log dalam tampilan Log values (4.4.9). Berbagai nilai dapat ditampilkan, dan ukuran waktu dapat diubah. Status > System > Log graph 1. Atur sebagai persentase: Zoom begins at Zoom ends at 2. Select values to be shown Battery status (1.2.7) Gbr. 18 Battery status DI sini Anda dapat melihat status baterai cadangan, bila dipasang. Tampilan ini menampilkan status operasi masing-masing pompa. Tampilan untuk pompa cadangan dan pompa pengendali hanya ditampilkan jika pompa tersebut dipasang. Pompa dapat memiliki beberapa mode operasi: Auto Bersama-sama dengan pompa lain dalam operasi otomatis, pompa dikendalikan oleh kontroler PI yang memastikan bahwa sistem memberikan kinerja yang dibutuhkan. Manual Pompa todak dikendalikan oleh kontroler PI. Dalam operasi manual, pompa memiliki salah satu mode operasi berikut: Max. Pompa bekerja pada kecepatan maksimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.) Normal Pompa bekerja pada kecepatan yang telah diatur. Min. Pompa bekerja pada kecepatan minimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.) Stop Pompa telah dimatikan. Selain informasi tentang mode operasi, Anda dapat membaca berbagai parameter dalam tampilan status, seperti: mode operasi aktual sumber kendali kecepatan (hanya 0 atau 100 % ditampilkan untuk pompa listrik). daya (hanya MPC-E) konsumsi daya (hanya MPC-E) jam operasi. 17

18 Bahasa Indonesia (ID) 8.5 Operation (2) Dalam menu ini, Anda dapat mengatur parameter dasar, seperti tekanan yang dikehendaki, mode operasi, mode kontrol dan kontrol masing-masing pompa Operation (2) A B Pilih salah satu pengaturan berikut: System operating mode (lihat bagian System operating mode (2.1.1)). Control mode (lihat bagian Control mode (2.1.2)). Alternative setpoints (lihat bagian Alternative setpoints (2.1.3)). Individual pump control (lihat bagian Pump 1-6 ( )). Tekanan yang dikehendaki adalah tekanan yang sesuai dengan sistem yang dimaksud. mungkin sudah diubah dalam menu awal System operating mode (2.1.1) C Gbr. 20 Operation Kolom ini menampilkan kisaran pengaturan. Dalam kontrol looptertutup, ia berhubungan dengan kisaran sensor utama, di sini 0-16 bar. Dalam kontrol loop-terbuka, kisaran pengaturannya adalah %. Di sebelah kiri kolom, ditampilkan nilai yang dipilih 1 (A), yaitu nilai yang ditetapkan dalam tampilan. Di sebelah kanan kolom, ditampilkan nilai aktual (B), yaitu nilai yang ditetapkan sebagai rujukan untuk kontroler PI. Jika pengaruh nilai eksternal yang dikehendaki tidak dipilih, maka kedua nilai tersebut akan sama. Nilai terukur (tekanan pelepasan) ditampilkan sebagai kolom abuabu (C). Lihat bagian External setpoint influence (4.1.3) dan Setting of influence function ( ). Di bawah tampilan adalah baris menu untuk pengaturan tekanan yang dikehendaki 1 dan pemilihan mode operasi, termasuk mode operasi "Normal" dan "Stop". Pengaturan lebih lanjut dapat dilakukan: mode operasi sistem, mode kontrol, tekanan yang dikehendaki untuk kontrol loop-tertutup dan loop-terbuka serta kontrol masing-masing pompa. Setpoint: Kontrol loop-tertutup:mengukur kisaran sensor utama Kontrol loop-terbuka:0-100 % Setpoint Operation > Set setpoint 1, open loop / Set setpoint 1, closed loop. Atur nilainya. Operating mode Operation Pilih: Normal / Stop. Further settings Operation > Further settings. Gbr. 21 System operating mode Sistem dapat diatur ke enam mode operasi berbeda. "Normal" adalah pengaturan yang biasa. Lihat bagian Operating mode (1.2.1). Kinerja mode operasi ini dapat diatur dalam menu ini: Max. Min. User-defined Emergency. Normal Max. Min. User-defined Stop Emergency. Operation > Further settings > System operating mode > Operating mode. Pilih baris yang dikehendaki di bagian bawah tampilan untuk mengatur kinerja untuk min., maks., tugas atau fungsi darurat yang ditetapkan pengguna. Lihat bagian Min., max. and user-defined duty (4.3.14) dan Emergency run (4.3.5). Normal. 18

19 8.5.3 Control mode (2.1.2) Open loop Dalam kontrol loop-tertutup, pompa bekerja pada kecepatan yang tetap. Kecepatan pompa dihitung dari kinerja yang diatur oleh pengguna (0-100 %). Kinerja pompa dalam persentase sebanding dengan laju aliran. Kontrol loop-terbuka biasanya digunakan ketika sistem dikendalikan oleh kontroler eksternal yang mengontrol kinerjanya melalui sinyal eksternal. Kontroler eksternal misalnya dapat berupa sistem manajemen gedung yang terhubung ke sistem MPC. Dalam hal ini MPC berfungsi seperti penggerak. Lihat gbr 25 dan 26. Bahasa Indonesia (ID) Gbr. 22 Control mode Terdapat dua mode kontrol, yaitu loop-tertutup dan loop-terbuka. Closed loop Mode kontrol biasa adalah loop-tertutup di mana kontroler PI bawaan akan memastikan bahwa sistem mencapai dan selalu berada dalam tekanan yang dikehendaki. Kinerja tersebut berdasarkan nilai yang ditetapkan untuk loop-tertutup. Lihat gbr 23 dan 24. Gbr. 25 Sistem booster dengan kontroler eksternal (loopterbuka) Laju aliran [m 3 /jam] TM Gbr. 23 Sistem booster dikontrol oleh kontroler PI bawaan (loop-tertutup) TM Gbr Laju aliran [m 3 /jam] Kurva regulasi untuk loop-terbuka Input [%] dari kontroler eksternal TM P [bar] 100 Tekanan yang dikehendaki Gbr. 24 Kurva regulasi untuk loop-tertutup Waktu [dtk] Operation > Further settings > Control mode > Closed loop. Tetapkan tekanan yang dikehendaki. Lihat bagian Alternative setpoints (2.1.3) dan Operation (2). TM Gbr Laju aliran Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Input [%] dari kontroler eksternal Kurva regulasi untuk sistem MPC-E dalam loop terbuka TM

20 Bahasa Indonesia (ID) Laju aliran [m 3 /jam] Gbr. 28 Laju aliran [m 3 /jam] Gbr Laju aliran Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Input [%] dari kontroler Kurva regulasi untuk sistem MPC-F dalam loop terbuka Laju aliran Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Input [%] dari kontroler eksternal Kurva regulasi untuk sistem MPC-S dalam loop terbuka Pengaturan ini harus dilakukan sesuai dengan loop terbuka: Open loop Set setpoint 1, open loop External setpoint influence Normal. TM TM Lakukan yang berikut untuk mengatur sumber kontrol eksternal untuk mengontrol sistem: Operation > Further settings > Control mode. Pilih: Open loop. Pilih: Stop 1. x Atur ke 100 %: Set setpoint 1, open loop. 3. Settings > Primary controller > External setpoint influence > Go to setting of analog input. 4. Pilih input analog dan kisaran. 5. Pilih: Measured input value. Tampilan muncul. Pilih: % signal Atur nilai sensor minimum dan maksimum. 8. x Pilih: Input value to be influenced by % signal Pilih: Set the influence function. (Lihat juga bagian Setting of influence function ( ).) 12. Atur jumlah poin. 13. Atur: External input value. (Poin 1.) 14. Atur sebagai persentase: Reduce setpoint to. (Poin 1.) 15. Ulangi langkah 13 dan 14 untuk semua poin yang dipilih Atur sebagai detik: Filter time. 18. Pilih: Enabled. 19. x Pilih: Operation Normal. Sistem booster sekarang dapat dikontrol oleh kontroler eksternal. Kontrol loop-tertutup. 20

21 8.5.4 Alternative setpoints (2.1.3) Individual pump control (2.1.4) Bahasa Indonesia (ID) Gbr. 30 Alternative setpoints Gbr. 31 Individual pump control Selain nilai utama 1 yang dikehendaki (ditunjukkan dalam tampilan 2 pada menu "Operation"), ada enam nilai alternatif yang dapat diatur untuk kontrol loop-tertutup. Untuk selanjutnya dapat ditetapkan tujuh tekanan yang dikehendaki untuk kontrol loop-terbuka. Pengaktifan salah satu alternatif tekanan yang dikehendaki bisa dilakukan dengan kontak eksternal. Lihat bagian Alternative setpoints (4.1.2) dan Alternative setpoints 2-7 ( ). tekanan yang dikehendaki untuk kontrol loop-tertutup tergantung pada kisaran sensor utama. Lihat bagian Primary sensor (4.1.4). Dalam kontrol loop-terbuka, kisaran pengaturannya adalah %. Operation > Further settings > Alternative setpoints. Tetapkan tekanan yang dikehendaki. Tekanan yang dikehendaki 1 adalah nilai yang cocok untuk sistem yang dimaksud. Nilai alternatif yang dikehendaki untuk kontrol loop-tertutup adalah 3 bar. Semua tekanan yang dikehendaki untuk kontrol loop-tertutup adalah 70 %. Perubahan mode operasi dapat dilakukan dari operasi otomatis ke salah satu mode operasi manual. Auto Pompa dikontrol oleh kontroler PI, dengan memastikan bahwa sistem memberikan kinerja yang dibutuhkan. Manual Pompa tidak dikontrol oleh kontroler PI, tetapi diatur ke salah satu mode operasi manual berikut: Max. Pompa bekerja pada kecepatan maksimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.) Normal Pompa bekerja pada kecepatan yang telah diatur. Min. Pompa bekerja pada kecepatan minimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.) Stop Pompa telah dimatikan. Pompa yang berada dalam operasi manual tidak menjadi bagian dari jenjang pompa biasa dan kontrol kecepatan. Pompa manual merupakan "gangguan" pada operasi sistem normal. Jika satu atau lebih pompa berada dalam operasi manual, sistem tidak akan dapat memberikan kinerja yang ditetapkan. Terdapat dua tampilan untuk fungsi ini. Dalam tampilan pertama, dipilih pompa yang akan diatur, lalu dalam tampilan berikutnya, dipilih mode operasi. Semua pompa dapat dipilih. Operation > Further settings > Individual pump control. 21

22 Bahasa Indonesia (ID) Pump 1-6 ( ) Operation, pilot pump ( ) Gbr. 32 Pump 1-6 Gbr. 33 Operation, pilot pump Tampilan ini ditampilkan untuk masing-masing pompa dan dapat mengatur mode operasi. Anda dapat memilih "Auto" atau "Manual" serta mode operasi pompa untuk operasi manual - "Max.", "Normal", "Min." atau "Stop". Untuk pompa listrik, hanya "Normal" atau "Stop" dapat dipilih. Operation > Further settings > Individual pump control. 1. Pilih pompa. 2. Pilih pengaturan ulang: Auto / Manual. 3. Manual: Pilih mode operasi. Normal: Tetapkan tekanan yang dikehendaki. Auto. Tampilan ini hanya ada pada sistem yang telah dikonfigurasi dengan pompa pengendali. Anda dapat mengatur mode operasi dan tekanan pada pompa pengendali. Auto Pompa pengendali dapat digunakan sebagai pompa cadangan. Jika dipilih sebagai pompa cadangan, pompa pengendali akan hidup jika pompa utama bekerja pada kecepatan 100 % hingga tidak mampu mencapai atau menjaga tekanan yang dikehendaki. Tekanan yang dikehendaki pada pompa pengendali dapat diatur ke nilai yang sama dengan pompa utama dengan memilih "Use system setpoint" atau diatur ke nilai lainnya. Manual Max., Normal, Min., Stop. Operation > Further settings > Individual pump control > Pilot pump. Pilih pengaturan ulang: Auto / Manual. Auto 1. Pilih jika pompa juga akan digunakan sebagai pompa cadangan (dapat dilakukan jika sistem belum menambahkan pompa cadangan). 2. Pilih "Use system setpoint" atau masukkan tekanan yang dikehendaki. Manual 1. Pilih mode operasi. 2. Normal: Tetapkan tekanan yang dikehendaki. Auto. Use system setpoint. 22

23 8.5.8 Operation, backup pump ( ) Bahasa Indonesia (ID) Gbr. 34 Operation, backup pump Tampilan ini hanya ada pada sistem dengan pompa cadangan. Anda dapat mengatur mode operasi, penundaan waktu hidup dan batas penghentian pompa. Fungsi ini hanya tersedia dalam pemakaian pendorong tekanan. Auto Penundaan waktu hidup bisa diatur. Pompa cadangan akan hidup setelah waktu penundaan jika pompa utama bekerja pada kecepatan 100 % dan tidak mampu menjaga tekanan yang dikehendaki. Dua parameter penghentian dapat dipilih untuk pompa cadangan: Max. pressure limit Pompa cadangan akan dihentikan jika tekanan melebihi batas yang ditetapkan. Number of main pumps stopped Pompa cadangan akan dimatikan ketika sejumlah pompa utama yang ditetapkan telah mati. Manual Max., Min., Normal, Stop. Operation > Individual pump control. 1. Pilih pompa cadangan. 2. Pilih: Auto / Manual. Auto 1. Atur: Start delay Stop conditions. Manual 1. Pilih mode operasi. 2. Pilih tekanan yang dikehendaki jika Anda memilih "Normal". Tunda waktu hidup (otomatis): 2 menit. Stop limit: 5 bar. 23

24 Bahasa Indonesia (ID) 8.6 Alarm (3) Menu ini memberikan uraian alarm dan peringatan. Alarm bisa disetel ulang Alarm status (3) Masalah Peringatan ( ) Alarm ( ) Perubahan mode operasi ke Mengatur ulang alarm Menghidupkan ulang Atur dalam menu "Settings" Kekurangan air Man/oto X 206 Kekurangan air Stop Man/oto X 214 Kode alarm Tekanan tinggi Stop Man/oto X 210 Tekanan rendah Stop Man/oto Man/oto X 211 Melepas tekanan Oto X 219 Gbr. 35 Alarm status Masalah dalam sistem atau salah satu komponen yang dimonitor dapat mengakibatkan alarm atau peringatan. Selain sinyal masalah melalui relai sinyal alarm/peringatan serta lampu indikator merah pada CU 352, alarm juga dapat mengakibatkan pergantian mode operasi, misalnya dair "Normal" ke "Stop". Peringatan hanya mengakibatkan indikasi masalah. Tabel berikut ini menunjukkan kemungkinan penyebab masalah beserta kode alarm, dan apakah menghasilkan alarm atau peringatan. Tabel ini juga menunjukkan perubahan modus operasi oleh sistem jika muncul alarm, serta apakah sistem dihidupkan ulang dan alarm diatur ulang secara manual atau otomatis. Tabel ini juga menunjukkan bahwa reaksi terhadap sebagian penyebab masalah dapat diatur dalam menu "Settings". Lihat bagian Soft pressure build-up (4.3.3) dan Monitoring functions (4.4) sampai Pressure relief (4.4.8). Alarm, semua pompa Masalah eksternal Stop Oto 203 Stop Man/oto Man/oto X 3 Perbedaan sinyal sensor Oto 204 Masalah, sensor utama Stop Oto 89 Masalah, sensor Oto 88 Masalah komunikasi Oto 10 Masalah fase Oto 2 Tegangan kurang, pompa Tegangan berlebih, pompa Beban berlebih, pompa Oto 7, 40, 42, 73 Oto 32 Oto 48, 50, 51, 54 Temperatur motor terlalu tinggi. Oto 64, 65, 67, 70 Masalah lain, pompa Oto 76, 83 Masalah internal, CU 352 Oto 83, 157 Masalah internal, IO 351 Stop Oto 72, 83, 157 VFD belum siap Oto 213 Masalah, Ethernet Oto 231, 232 Batas 1 terlewati Man/oto X 190 Batas 2 terlewati Man/oto X 191 Masalah menghasilkan tekanan Pompa di luar kisaran. Masalah, pompa utama Man/oto X 215 Man/oto X 208 Oto

PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS. Hydro MPC. Petunjuk pengoperasian dan pemasangan

PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS. Hydro MPC. Petunjuk pengoperasian dan pemasangan PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS Hydro MPC Petunjuk pengoperasian dan pemasangan Bahasa Indonesia (ID) Bahasa Indonesia (ID) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan Terjemahan dari versi asli bahasa Inggris

Lebih terperinci

TPE, TPED Series 2000

TPE, TPED Series 2000 PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS TPE, TPED Series 2000 Petunjuk pengoperasian dan pemasangan Bahasa Indonesia (ID) Bahasa Indonesia (ID) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan Terjemahan dari versi asli

Lebih terperinci

TPE, TPED, NKE, NKGE, NBE, NBGE

TPE, TPED, NKE, NKGE, NBE, NBGE PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS TPE, TPED, NKE, NKGE, NBE, NBGE Petunjuk pengoperasian dan pemasangan Bahasa Indonesia (ID) Bahasa Indonesia (ID) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan Terjemahan dari

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45 INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45 Laboratorium Sains Program Studi Teknik Kimia Universitas Brawijaya Malang 2015 Instruksi Kerja Oilbath Memmert ONE 7-45 Laboratorium Sains Program Studi

Lebih terperinci

DATA PARAMETER MESIN COMMON RAIL :

DATA PARAMETER MESIN COMMON RAIL : DATA PARAMETER MESIN COMMON RAIL : CARA PEMAKAIAN DISPLAY MFR : Saat mesin di-on, display akan menunjukkan kecepatan aktual saat ini Ada beberapa tombol menu di display : Paling atas ada 3 lampu indikator,

Lebih terperinci

PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS TPE2 (D), TPE3 (D) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan. Other languages.

PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS TPE2 (D), TPE3 (D) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan. Other languages. PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS TPE2 (D), TPE3 (D) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan Other languages http://net.grundfos.com/qr/i/98450210 Bahasa Indonesia (ID) Bahasa Indonesia (ID) Petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

5. Menjalankan Perpanjangan Kontroler Kaskade 21

5. Menjalankan Perpanjangan Kontroler Kaskade 21 Daftar Isi Daftar Isi 1. Keselamatan dan tindakan pengamanan 3 Petunjuk Keselamatan 3 Hindari Start yang tidak disengaja 3 Peringatan Umum 4 2. Pendahuluan 5 Penjelasan Umum 5 3. Konfigurasi yang Didukung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 PASCAL Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) Model : Home UPS 1200 / 2400 / 3600 / 5000 / 6000 / 8000 / 11000 INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 POWER FAMILY

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53 INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53 Laboratorium Sains Program Studi Teknik Kimia Universitas Brawijaya Malang 2015 Instruksi Kerja Drying Oven BINDER ED-53 Laboratorium Sains Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : III. PETUNJUK PENGOPERASIAN ALAT Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : 1. Prosedur Data Logging, yaitu langkah-langkah

Lebih terperinci

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember PRAKTIKUM 2 SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUJUAN 1. Memahami tipe pengaturan ON-OFF dan PID pada sistem pengaturan temperatur 2. Memahami data logging menggunakan DAQ Master REFERENSI TK4 SERIES Introduction

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung 2 x 100 MW unit 5 dan 6 Sebalang, Lampung Selatan. Pengerjaan tugas akhir ini

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI DIGITAL

SISTEM KENDALI DIGITAL SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada

Lebih terperinci

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Tujuan Instruksional Khusus (TIK): Mengerti filosopi sistem control dan aplikasinya serta memahami istilahistilah/terminology yang digunakan dalam system control

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

Tabel Isi. Perhatian...2. Isi Paket...2. Petunjuk Pemasangan...3. Memasang Monitor...3. Melepas Monitor...3. Pengaturan Sudut Pandang...

Tabel Isi. Perhatian...2. Isi Paket...2. Petunjuk Pemasangan...3. Memasang Monitor...3. Melepas Monitor...3. Pengaturan Sudut Pandang... Tabel Isi Perhatian...2 Isi Paket...2 Petunjuk Pemasangan...3 Memasang Monitor...3 Melepas Monitor...3 Pengaturan Sudut Pandang...3 Cara Menghubungkan Alat-alat...3 Cara Menyalakan...4 Pengaturan Layar...5

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan sistem PLC web server sebagai sistem kontrol coal crushing plant merupakan sistem yang mampu mengontrol dan memberikan informasi keadaan plant secara real-time,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Start Studi pustaka Pembuatan mesin uji Persiapan Pengujian 1. Persiapan dan pengesetan mesin 2. Pemasangan alat ukur 3. Pemasangan sensor

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Pelat Pemasangan/Obeng. Selotip Bolak-balik/ Sumbat Karet/ Ring Karet. Kabel Daya & Kabel I/O

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Pelat Pemasangan/Obeng. Selotip Bolak-balik/ Sumbat Karet/ Ring Karet. Kabel Daya & Kabel I/O 5000020G Peringatan Sebelum Pemasangan Segera matikan Network Camera jika keluar asap atau tercium bau yang aneh. Jangan meletakkan Network Camera pada permukaan yang tidak stabil. Jangan memasukkan benda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini membahas perancangan sistem telemetri pengamatan suhu dan kelembapan serta kendali peralatan elektronik (seperti kipas) berbasis platform Microcontroller Open Source Wemos.

Lebih terperinci

11. PEMECAHAN MASALAH

11. PEMECAHAN MASALAH 11. PEMECAHAN MASALAH Sejumlah masalah terjadi akibat kurangnya pemeliharaan yang sederhana, atau tidak terperhatikan, yang sesungguhnya dapat dengan mudah diselesaikan tanpa memanggil teknisi. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER 4.1 Pemilihan Komponen Dalam pemilihan komponen yang akan digunakan, diperlukan perhitunganperhitungan seperti perhitungan daya, arus, serta mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

1 Keselamatan dan tindakan pengamanan 3

1 Keselamatan dan tindakan pengamanan 3 Opsi Perpanjangan dan Lanjutan Kontroler Daftar Isi Daftar Isi 1 Keselamatan dan tindakan pengamanan 3 Petunjuk Keselamatan 3 Hindari Start yang tidak disengaja 3 2 Pendahuluan 5 Penjelasan Umum 6 3 Konfigurasi

Lebih terperinci

3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD

3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD Buku Petunjuk Penggunaan 3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD 1 Daftar Isi INFORMASI MENGENAI KESELAMATAN... 2 PERINGATAN... 3 PERHATIAN... 4 NAMA KOMPONEN... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. ALIRAN AIR DIAGRAM SKEMATIK...

Lebih terperinci

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III BAB III PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES 3.1 Latar Belakang Perancangan Mesin Dalam rangka menunjang peningkatan efisiensi produksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase.

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PROSES PADA MESIN FILLER Proses kerja pada mesin filler ini, mula mula Botol di bawa oleh Conveyor masuk ke Infeed Starwheel yang disesuaikan oleh Timing Screw,untuk ditempatkan pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN User s Manual MAESTRO MOVING SIGN Surabaya, Copyright 2003 DAFTAR ISI INSTALASI... 3 I. MENGGANTUNG ALAT... 3 II. SUMBER TEGANGAN... 3 III. KEYBOARD... 3 SPESIFIKASI... 4 I. PEMROGRAMAN... 4 II. MEMORY...

Lebih terperinci

X Sistem Pengendalian Advance

X Sistem Pengendalian Advance X Sistem Pengendalian Advance KENDALI CASCADE Control cascade adalah sebuah metode control yang memiliki minimal dua buah loop pengontrolan : a. loop pengontrolan primer atau master b. loop pengontrolan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKO/FM.003/VCF PETUNJUK OPERASIONAL VACUM CHAMBER FURNACE JK-1200

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKO/FM.003/VCF PETUNJUK OPERASIONAL VACUM CHAMBER FURNACE JK-1200 Halaman : 1 dari 8 PETUNJUK OPERASIONAL VACUM CHAMBER FURNACE JK-1200 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasionalkan Vacum Chamber JK-1200 sesuai dengan prosedur operasional yang disarankan.

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. Penyalaan Turbin Jetcat P160

Standard Operating Procedure. Penyalaan Turbin Jetcat P160 Halaman : 1 Tahapan Persiapan adalah sebagai berikut : 1. Letakan turbin pada tesbed (ikuti SOP tesbed) 2. Lakukan Ceklist komponen atau perlengkapan untuk penyalaan turbin jetcat dengan mengisi form 1.

Lebih terperinci

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green. Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 TEORI DASAR GENSET Genset adalah singkatan dari Generating Set. Secara garis besar Genset adalah sebuah alat /mesin yang di rangkai /di design /digabungkan menjadi satu kesatuan.yaitu

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 - BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI TIPE : GENERAL CEILING FANS TEGANGAN : 220~20V, FREKUENSI : 50Hz BACA DAN SIMPAN BUKU PETUNJUK INI Terima kasih atas kepercayaan anda membeli kipas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

KODE KESALAHAN & ALARM

KODE KESALAHAN & ALARM KODE KESALAHAN & ALARM Alarm IKON ALARM ARTINYA PENGOPERASIAN Alarm Suhu Freezer Untuk menonaktifkan alarm selama 50 menit, tekan tombol mana pun. Alarm akan berbunyi, ikon suhu akan berkedip. Untuk menonaktifkan

Lebih terperinci

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22

Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Laboratorium Kesmavet Program

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Laboratorium Kesmavet Program kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN 4.1 Pengaturan Awal Dalam pembahasan mengenai pokok permasalahan yang tertuang pada BAB sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan yang dilakukan adalah bagaimana membuat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan menggunakan PLC FX series, 3 buah memori switch on/of sebagai input, 7 buah pilot lamp sebagai output

Lebih terperinci

Daftar Isi. Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2. Isi dalam kardus...3. Petunjuk Pemasangan...3. Merakit Monitor...3. Perhatikan...

Daftar Isi. Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2. Isi dalam kardus...3. Petunjuk Pemasangan...3. Merakit Monitor...3. Perhatikan... Daftar Isi Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2 Isi dalam kardus...3 Petunjuk Pemasangan...3 Merakit Monitor...3 Perhatikan...4 Mengepak Kembali Monitor...4 Menyesuaikan Sudut Penglihatan...4

Lebih terperinci

Malafungsi Kemungkinan penyebabnya Solusi

Malafungsi Kemungkinan penyebabnya Solusi BAHASA INDONESIA 61 PEMECAHAN MASALAH Sejumlah masalah terjadi akibat kurangnya pemeliharaan yang sederhana, atau tidak terperhatikan, yang sesungguhnya dapat dengan mudah diselesaikan tanpa memanggil

Lebih terperinci

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak

Lebih terperinci

Tire Pressure Monitoring System INDOTPMS

Tire Pressure Monitoring System INDOTPMS Tire Pressure Monitoring System INDOTPMS Universal Type For 4 Tires Vehicle With Internal Sensors Posisi Sensor Factory Default Sensor no. 5 (optional) We guard your safety all the way... Daftar Isi :

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Tahap terakhir dari perancangan alat ini adalah tahap pengujian. Ada beberapa pengujian yang akan dilakukan. 4.1 Pengujian Sensitivias Sensor Suhu DHT11 Modul DHT11 merupakan modul

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan memaparkan secara jelas tentang pengujian yang telah dilakukan terhadap spindel utama yang ada pada mesin Aciera F5 serta menganalisa hasil dari percobaan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Segera matikan Network Camera jika keluar asap atau tercium bau yang aneh.

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Segera matikan Network Camera jika keluar asap atau tercium bau yang aneh. Peringatan Sebelum Pemasangan Indonesia Segera matikan Network Camera jika keluar asap atau tercium bau yang aneh. Jangan meletakkan Network Camera pada permukaan yang tidak stabil. Jangan memasukkan benda

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA 4.1 Halaman Monitoring Untuk Water Level Kontrol diantaranya : Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting Halaman monitoring plant.

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145 510000211G Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi Segera matikan Kamera Jaringan bila terdeteksi adanya asap dan bau yang tidak biasa. Jangan menempatkan Kamera Jaringan di sekitar sumber panas, seperti

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101 (Indonesian) DM-RBWU001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Unit Nirkabel EW-WU101 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN 3.1. Perhitungan Jumlah Hidran, Sprinkler dan Pemadam Api Ringan Tabel 3.1 Jumlah hidran, sprinkler dan pemadam api ringan Indoor No Keterangan Luas Hydrant

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN

MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN Edisi 2011 Kata Pengantar Terima kasih telah menggunakan produk kami, demi kenyamanan anda dalam mengoperasikan silahkan membaca buku panduan sebelum menggunakan mesin

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Mesin Absensi CL-700

Manual Penggunaan Mesin Absensi CL-700 2013 Manual Penggunaan Mesin Absensi CL-700 Buku panduan ini dibuat guna memenuhi pekerjaan Pengadaan Mesin Absensi untuk 174 UPT di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Daftar Isi A. Komponen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Kinerja Damper Position Blower Persiapan Pencatatan data awal Pengujian Kinerja Blower: -Ampere Actual - Tekanan Pencatatan hasil pengujian performance

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan. PEMSNGN Silakan baca bab Keselamatan. 1 Sambungan gas Sebelum menyambung gas, lepaskan steker utama dari soket utama atau matikan sekering dalam kotak sekering. Tutuplah katup utama dari suplai gas. Saluran

Lebih terperinci

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Perencanaan dan Perhitungan Bahan Dalam pengoperasian motor induksi tiga fasa direncanakan menggunakan PLC ZEN, sebagai alat control utamanya. Selain PLC ZEN juga

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang

Lebih terperinci

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : II. PERAKITAN KOMPONEN SISTEM Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : 1. Gas Analyser GA2000Plus yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

4.3 Sistem Pengendalian Motor

4.3 Sistem Pengendalian Motor 4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung

Lebih terperinci

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 - Terimakasih atas kepercayaan Anda terhadap Alarm Sepeda Motor Zuvitronic ZN01 sebagai pengaman sepeda motor Anda. Keunggulan Alarm ini adalah: 1. Password 3 digit. Motor tidak akan bisa dihidupkan tanpa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 123 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Heat Press 110 Ton 2RT 2P1U yang telah mengalami perubahan basis kontrol dengan PLC FX3U-80M dan HMI Proface AGP3300. Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Sistem Kerja Aktuator-aktuator yang digunakan pada pengolah limbah ini perlu adanya pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. ASUS MS228H-W

Panduan penggunamu. ASUS MS228H-W Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ASUS MS228H-W. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ASUS MS228H-W di manual user (informasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Maksud Penelitian Penelitian yang dimaksud yaitu melakukan pengamatan, observasi dan pengambilan data dilokasi kerja dan melihat kondisi lapangan panel tegangan rendah PT.

Lebih terperinci

TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan,

TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan, TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan, JOINT NODE : Dalam kondisi ini ada beberapa yang dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam merancang bangun, yaitu : 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam perancangan Variable

Lebih terperinci

Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800. Informasi Pendahuluan

Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800. Informasi Pendahuluan Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800 Jenis printer Printer ini adalah printer inkjet warna yang dirancang untuk pencetakan cepat berkualitas tinggi dengan resolusi hingga

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER 4.1. Kriteria Pengoperasian Data logger onlimo OSS merupakan data logger yang dibuat menggunakan mainboard PC standar yang biasa digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran

Lebih terperinci