III. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung 2 x 100 MW unit 5 dan 6 Sebalang, Lampung Selatan. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Juni 2012 sampai dengan bulan September B. Alat dan Bahan Pada sistem simulasi ini, menggunakan alat dan bahan sebagai berikut : 1. Referensi Electrochlorination Sistem, yaitu sistem baku yang digunakan sebagai pemroses air laut menjadi cairan chlorine (NaOCl), yang berupa buku-buku panduan. 2. Referensi Pemrogramman dan hubungannya dengan computer. 3. Program Aplikasi pada PC menggunakan Cx-one. 4. PC (Personal Computer). C. Metode yang digunakan Berikut adalah blok diagram metode penelitian Simulasi Sistem Chlorination Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap :

2 51 Gambar 3.1 Blok diagram metode penelitian Pada gambar 3.1 di atas, terlihat bahwa pembuatan program simulasi ini terdiri dari : 1. Penentuan alamat input dan output, yaitu suatu sistem untuk menentukan alamat input dan output mana yang akan digunakan pada komputer yang berinteraksi dengan hardware (sensor sebagai alamat input, dan motor, valve sebagai alamat output), 2. Pembuatan data base, yaitu suatu cara memasukkan data-data referensi yang nantinya digunakan untuk pembanding suatu data masukan, yang akhirnya menjadi suatu perintah keluaran untuk menggerakkan valve atau motor. 3. Penentuan alamat tampilan, yaitu suatu sistem menentukan alamat yang akan digunakan sebagai tampilan display pada PC, sehingga dapat dioperasikan dengan mudah oleh pengguna. 4. Pembuatan logic, adalah suatu langkah utama dalam membuat program kontrol dimana pada sistem ini, dirancang semua logic diagram untuk menjalankan suatu sistem.

3 52 5. Pengujian logic dan simulasi, yaitu suatu tahapan, dimana logic control yang telah dibuat, dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan sistem kerja yang diinginkan. Sistem simulasi ini akan menampilkan kondisi nyata komponen valve, motor, dan injektor bahan kimia, yaitu ditandai dengan warna merah untuk komponenkomponen yang sedang bekerja atau posisi on, warna hijau untuk komponenkomponen yang tidak bekerja atau posisi off, dan warna orange untuk komponenkomponen yang fault, atau tidak bekerja secara baik, contoh : sebuah valve yang tidak dapat membuka penuh menyentuh limit switch open, dalam waktu 3 detik akan berwarna orange (fault). D. Perancangan Program Kontrol Adapun sistem flow chart pembuatan program simulasi pada alat ini adalah sebagai berikut : START A.DATA INPUT B.DATA PERMISSIVE A+B= Ref RUNNING DATA PROCCESS STOP END Gambar 3.2 Flow Chart Program

4 53 Pada gambar flow chart di atas, proses program berlangsung yaitu : 1. Start, merupakan proses awal menjalankan program untuk mengeksekusi motor pompa maupun valve pada suatu sistem, 2. Data input, merupakan suatu masukan bagi proses kontrol simulasi, yang terdiri dari masukan data switch pada valve, atau kondisi MCB, dan juga kondisi level switch dan kadar chlorin. 3. Data permissive, merupakan suatu masukan bagi proses kontrol simulasi yang terdiri dari izin eksekusi yang merupakan data input pula yang berupa kondisi remote/lokal pengoperasian motor maupun valve. 4. Running, adalah kondisi running atau bekerjanya suatu pompa atau valve. 5. Data proses, merupakan data input yang dihasilkan dari proses running suatu sistem, seperti level tanki penuh atau belum, kondisi flow air, dsb, 6. Stop, merupakan proses akhir dari suatu kontrol simulasi ini, dimana bila kondisi data proses telah sesuai dengan settingan, maka motor, atau valve berhenti bekerja, dan jika belum terpenuhi, pompa dan valve tersebut tetap bekerja. Langkah-langkah dalam membuat program kontrol Chlorination System pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jenis program PLC yang digunakan dan dipastikan bahwa program tersebut dapat digunakan pada PLC jenis Simatic s7 dari Siemen, dalam hal ini menggunakan program Cx One Programmer yang kompatible dengan berbagai macam PLC yaitu : Siemen, Mitsubishi, Omron, Allen Bradley, dll. Di dalam program ini juga

5 54 terdapat program link yang dapat menghubungkan antara program ladder kontrol dengan program simulasi view-nya sebagai pengganti PLC sungguhan. Nama program tersebut adalah Cx One Designer. 2. Mencari referensi dari sistem Chlorination pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, dan juga referensi dari masing-masing komponen pembentuknya, seperti sistem kerja sensor, dan sistem kerja panel motor. 3. Menentukan alamat input, alamat kontrol internal PLC yang berupa relay internal, timer, dan counter, dan menetukan alamat output yang akan diumpankan ke keluaran PC menuju PLC sebenarnya. Pada sistem chlorination ini, program dibagi menjadi sistem, yaitu sistem elektrikal, yang bersumber dari panel-panel motor, dan sistem mekanik, yang berasal dari sensor switch dari aliran mekanik air, level tanki, dan analizer chlorin. Program CX One, mempunyai alamat input output mulai dari 0.00, sampai , dan relay internal program yaitu dari sampai tak hingga. Timer memiliki alamat 000 sampai 999. Berikut adalah daftar input yang terdapat pada sistem chlorination berdasarkan data referensi proyek PLTU Sebalang : Tabel 3.3. Daftar alamat input sensor Program PLC Chlorination System NO : ALAMAT INPUT : DISKRIPSI : JENIS KONTAK DP Strainer 1 Normally Open DP Strainer 1 Normally Open Flow Inlet Chlorinizer 1 Normally Close Flow Inlet Chlorinizer 1 Normally Close

6 Temperatur Inlet Chlorinizer 1 Normally Open Temperatur Inlet Chlorinizer 1 Normally Open Flow Outlet Chlorinizer 2 Normally Close Flow Outlet Chlorinizer 2 Normally Close Temperatur Outlet Chlorinizer 2 Normally Open Temperatur Outlet Chlorinizer 2 Normally Open Chlorin Analizer Normal Normally Open Chlorin Analizer HIgh Normally Open Level Low Storage Tank Normally Open Level High Storage Tank Normally Open Sedangkan untuk alamat input yang berasal dari panel-panel motor adalah sebagai berikut : Tabel 3.4. Daftar alamat input Panel Motor Chlorination System NO : ALAMAT INPUT : DISKRIPSI : JENIS KONTAK Booster Pump 1 Remote Normally Open Booster Pump 1 Trip Normally Open Booster Pump 1 Control Fail Normally Open Booster Pump 2 Remote Normally Open Booster Pump 2 Trip Normally Open Booster Pump 2 Control Fail Normally Open Rectifier 1 Remote Normally Open Thyristor Rectifier 1 Over Temperatur Normally Open Dioda Rectifier 1 Over Temperatur Normally Open Rectifier 1 General Fault Normally Open Rectifier 1 Fan Fault Normally Open

7 Rectifier 1 Phase Fault Normally Open Rectifier 1 Door Open Normally Open Rectifier 1 Over Voltage Normally Open Rectifier 1 Transformer Over Temperatur Normally Open Rectifier 1 Over Current Normally Open Rectifier 2 Remote Normally Open Thyristor Rectifier 2 Over Temperatur Normally Open Dioda Rectifier 2 Over Temperatur Normally Open Rectifier 2 General Fault Normally Open Rectifier 2 Fan Fault Normally Open Rectifier 2 Phase Fault Normally Open Rectifier 2 Door Open Normally Open Rectifier 2 Over Voltage Normally Open Rectifier 2 Transformer Over Temperatur Normally Open Rectifier 2 Over Current Normally Open Dosing 1 Remote Normally Open Dosing 1 Trip Normally Open Dosing 1 Control Fault Normally Open Dosing 1 Remote Normally Open Dosing 1 Trip Normally Open Dosing 1 Control Fault Normally Open Plant Unit 1 Running Normally Open Plant Unit 2 Running Normally Open Sedangkan alamat output yang merupakan relay internal program PLC ini adalah sebagai berikut :

8 57 Tabel 3.5. Daftar alamat output control Chlorination System NO : ALAMAT OUTPUT : DISKRIPSI : JENIS KONTAK Start Command Booster Pump 1 Normally Open Stop Command Booster Pump 1 Normally Open Start Command Booster Pump 2 Normally Open Stop Command Booster Pump 2 Normally Open Start Command Rectifier 1 Normally Open Stop Command Rectifier 1 Normally Open Start Command Rectifier 2 Normally Open Stop Command Rectifier 2 Normally Open Start Command Dosing 1 Speed 1 Normally Open Stop Command Dosing 1 Speed 1 Normally Open Start Command Dosing 1 Speed 2 Normally Open Stop Command Dosing 1 Speed 2 Normally Open Start Command Dosing 2 Speed 1 Normally Open Stop Command Dosing 2 Speed 1 Normally Open Start Command Dosing 2 Speed 2 Normally Open Stop Command Dosing 2 Speed 2 Normally Open Dengan menentukan alamat input, dan output ini, maka dapat dibuat ladder logic sesuai dengan prinsip kerja dari Chlorination System, yang dibagi menjadi 2 sistem kontrol, yaitu sistem kontrol manual dan sistem kontrol otomatis, dimana selector switchnya dibuat dalam software program relay.

9 58 1. LOGIC SENSOR Berikut adalah gambar diagram ladder untuk input sensor : Gambar 3.6. Ladder Diagram sensor pada Chlorination System Pada gambar di atas, terlihat bahwa semua sensor merupakan kontak NO (Normally Open), kecuali sensor flow atau aliran, memiliki sifat kontak NC (Normally Close). Jumlah jalur ladder untuk sensor ini adalah 6 Rung yaitu dari Rung 2 sampai Rung 7. Semua indikator diumpankan terlebih dahulu ke dalam relay internal program PLC, supaya dapat digunakan untuk mengontrol lebih banyak. Yaitu dari sampai , sehingga untuk kontrol yang bersangkutan dengan sensor-sensor ini menggunakan kontaktor dari relay yang berhubungan dengan sensor.

10 59 2. LOGIC BOOSTER PUMP 1 Untuk ladder program control Booster Pump 1 dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 3.7. Ladder Diagram Booster Pump 1 pada Chlorination System

11 60 Pada gambar di atas, logic control untuk booster pump 1 dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu logic booster pump 1 indikator, yang terdiri dari 5 Rung, dan logic control booster pump 1, yang berfungsi menjalankan booster pump 1 baik secara manual maupun auto, dan untuk men-stop booster pump tersebut. 3. LOGIC BOOSTER PUMP 2 Gambar 3.8. Ladder Diagram Booster Pump 2 pada Chlorination Syst

12 61 Sama halnya dengan logic control booster pump 1, pada gambar di atas, terdapat indikasi-indikasi pada booster pump 2, yang selanjutnya diproses lebih lanjut pada logic control booster pump tersebut. 4. LOGIC RECTIFIER CHLORINIZER 1 Gambar 3.9. Ladder Diagram Rectifier Chlorinnizer 1 Pada gambar di atas, terlihat bahwa Rectifier Chlorination memiliki cukup banyak input-an mulai dari remote yang diletakkan pada alamat , dengan relay , sampai dengan relay Hal ini disesuaikan dengan keadaan aktual kondisi rectifier yang diumpankan ke sistem plc.

13 62 Berikut adalah logic control rectifier 1 : Gambar Ladder Diagram Kontrol Rectifier Chlorinnizer 1

14 63 Pada gambar di atas, logic control Rectifier Chlorinizer 1 terdiri dari 2 buah command running, dan 2 buah command stop, karena dalam kondisi aktual, chlorinizer ini bekerja dalam 2 jenis kecepatan yaitu kecepatan 1 dimana chlorinizer bekerja dengan kekuatan arus jenis 1 untuk mengimbangi jumlah motor booster pump yang bekerja. Jika hanya 1 motor booster yang bekerja, maka chlorinizer bekerja dengan kekuatan arus tipe 1, dan jika jumlah booster pump yang bekerja 2 buah, maka chlorinizer bekerja dengan kekuatan arus listrik tipe LOGIC RECTIFIER CHLORINIZER 1 Gambar 3.8 : Leadder Diagram Indikasi Rectifier Chlorinnizer 1

15 Gambar 3.9 : Leadder Diagram Kontrol Rectifier Chlorinnizer 1 64

16 65 6. LOGIC RECTIFIER CHLORINIZER 2 Sama halnya dengan rectifier 2, indikasi dan urutan control diagram sama dengan Rectifier 1, seperti terlihat pada logic berikut : Gambar 3.9 : Leadder Diagram Indikasi Rectifier Chlorinnizer 2

17 66 Gambar 3.10 : Leadder Diagram Kontrol Rectifier Chlorinnizer 2 7. LOGIC DOSING PUMP 1 Untuk logic dosing pump dapat dilihat dalam logic berikut : Gambar 3.11 : Leadder Diagram Indikasi Dosing pump 1

18 67 Pada sistem kerjanya dosing pump mempunyai dua nilai speed yaitu speed 1 dan speed 2. Bergantung pada jumlah power plant (Pemangkit yang running). Jika hanya 1 Pembangkit yang running, maka dosing pump bekerja dengan speed 1, sedangkan jika Pemangkit semua running (2 Unit, maka speed dosing berubah menjadi speed 2. Berikut adalah leader control logic dosing pump 1 Gambar 3.12 : Leadder Diagram Kontrol Dosing pump 1

19 68 Pada gambar di atas, terdapat 2 buah control running, yaitu Speed 1 dan Speed 2 yang diletakkan pada alamat relay internal , dan Speed pada dosing pump ini bekerja secara bergantian, dan tidak dapat bekerja bersama. Dan terdapat 2 buah control stop, yaitu Stop speed 1 dan Stop speed 2, yang masing-masing diletakkan pada alamat relay internal , dan LOGIC DOSING PUMP 2 Gambar 3.13 : Leader Diagram Indikasi Dosing pump 2 Sama halnya dengan dosing pump 1, sebelum masuk ke leader control, terlebih dahulu disepakati alamat-alamat indikasi yang berfungsi menjalankan tampilan Designer, dan juga sebagai interlock terhadap program kontrolnya. Komponen panel seperti Local/remote, indikasi Trip, Control Fail, juga terdapat dalam panel Dosing ini. Semua inidikasi ini diumpankan ke relay internal program yaitu dari sampai termasuk didalamnya tombol Start Speed 1, Stop Speed 1, Start Speed 2 dan Stop Speed 2.

20 Gambar 3.14 : Leader Diagram Kontrol Dosing pump 2 69

21 70 Sama halnya dengan Dosing 1, control dosing 2 terbagi menjadi 2 kontrol running, yaitu Speed 1 dan Speed 2, dan juga Stop Speed 1 dan Stop Speed 2. Disamping logic tersebut di atas, terdapat logic pengaturan waktu pengisian dan pembuangan tanki Chlorin, yaitu : 1. Waktu pengisian tanki Chlorin Waktu pengisian tanki Chlorin ini berhubungan dengan kapasitas motor pompa Booster Pump 1 dan 2, dan kapasitas tanki Chlorin. Berikut adalah perhitungan waktu isi automatis berdasarkan kapasitas Booster Pump dan Tanki Chlorin pada PLTU Sebalang 2 x 100 MW. Diketahui : kapasitas Booster Pump masing-masing Kapasitas tanki Tinggi tangki = 40 m3 / h = 60 m3 = 3 m atau 300 cm Dengan nilai actual ini, maka jika hanya 1 pompa yang running yaitu Booster Pump 1 atau Booster Pump 2, maka lamanya waktu pengisian tanki dari kondisi kosong sampai penuh adalah : Waktu pengisian = Kapasitas Tanki / Kapasitas Pompa = (60 m3 / 40 m3) h = 1 ½ h atau = 90 menit. Dalam simulasi ini satuan jam diganti dengan menit, dan satuan menit menjadi detik, sehingga dalam pen-setingan waktu timer pada program adalah 90 detik atau 1 ½ menit. Jika 2 pompa yang running, maka waktu pengisian dengan pompa 1 dibagi 2 = 90 detik / 2 = 45 detik.

22 71 Waktu ini digunakan pada tampilan display Designer, yaitu dengan tinggi 300 cm mempunyai waktu pengisian 90 detik jika hanya 1 pompa yang running, dan 45 detik jika kedua pompa Booster running. Untuk menampilkan jalannya waktu pengisian, maka tinggi 300 cm ini dilakukan oleh counter 300, yang berarti bahwa 1 counter memiliki nilai : = 90 / 30 detik = 3 detik atau 300 (timer 10 ms) Sehingga timing on dan off-nya adalah 300 / 2 ms dan 150 (timer 10 ms). Pada gambar logic control terlihat sebagai berikut : Gambar 3.15 : Leader Diagram Kontrol Timer 1 Booster Pengisian Tanki Chlorin Pada gambar di atas, terlihat bahwa seting timer untuk 1 Booster pump adalah 150 (timer 10ms) yang dikontrol oleh dimana timer ini hanya berlaku jika salah satu Booster pump yang running. Sedangkan jika kedua Booster Pump

23 72 running, maka seting timer adalah dibagi 2 dari timer 1 booster running, sehingga nilai seting timernya adalah : = 300 / 2 = 150 Dan untuk timing on dan timing off masing-masing adalah 75 (timer 10ms) 2. Waktu pembuangan tanki Chlorin Waktu pembuangan ditentukan oleh Seed pada Dosing Pump, yaitu speed 1 dan speed 2, dan pada kondisi manual, dimungkinkan terjadi kedua Dosing menyala, sehingga timing-nya dikalii 2.Adapun kapasitas masing-masing pompa dosing adalah 50 m3 / h, pada kecepatan maksimal, dan dengan mengetahui kapasitas tangki adalah 60 m3, maka lamanya waktu pembuangan / pengosongan tangki dari ketinggian maksimal 300 cm atau 30 dm sampai 0 yaitu : 1. 1 pompa Dosing running dengan full Speed Timing pengosongan adalah = 1.2 detik x 30 = 36 detik Sehingga dalam counter 30 an, 1 counternya bernilai 1.2 detik, dibagi dalam 2 waktu timing yaitu timing on seleme 0.6 detik, dan timing off selama 0.6 detik. Timer yang digunakan adalah timer per 10ms, sehingga setingan waktu pada timer ini adalah 60. Berikut adalah gambar logic control waktu pengosongan tanki chlorine :

24 73 Gambar 3.15 : Leader Diagram Kontrol Speed 1 Pengosongan Tanki Chlorin 2. Untuk waktu pembuangan chlorine minimal adalah Dalam counter 30 an, 1 counternya bernilai 4.8 detik, dibagi dalam 2 waktu timing yaitu timing on selama 0.24 detik, dan timing off selama 0.24 detik. Timer yang digunakan adalah timer per 10ms, sehingga setingan waktu pada timer ini adalah 240. Berikut adalah tampilan Cx One Designer keseluruhan proses Chlorination : Gambar 3.16 : tampilan Cx One System Chlorination System

25 74 Pada gambar utama Cx One Designer terdapat 2 buah Booster Pump, yang masing pompa memiliki tampilan indikasi : Remote, Trip, dan Control Fail sesuai dengan fasilitas yang terdapat pada panel motor : Gambar 3.17 : Mimik indikasi kondisi untuk masing-masing panel Booster Pump 1 dan 2 Pada gambar di atas, kotak polos menyatakan jenis switch pada panel sebagai kontak NO (Normally Open), sedangkan kotak centang, menyatakan kontak NC. Selain tampilan mimic kondisi panel, masing-masing Booster pump juga memiliki mimic tombol start/stop untuk menjalankan pompa secara manual, berikut gambar mimiknya : Gambar 3.18 : Mimik tombol Booster Pump 1 dan 2 Sedangkan untuk Rectifier 1 dan 2, masing-masing terdapat fasilitas indiasi sebagai berikut :

26 75 Gambar 3.19 : Mimik indikasi Rectifier 1 dan 2 Indikasi-indikasi ini sesuai dengan fasilitas yang terdapat pada panel Rectifier 1 dan 2. Selain itu, terdapat pula mimic tombol start / stop speed 1 dan 2 untuk tiap rectifier. Berikut gambar mimiknya : Gambar 3.20 : Mimik tombol Rectifier 1 dan 2 Masing-masing rectifier memiliki 2 tombol control running dan 2 tombol control stop. Jika tombol run 1 ditekan, maka rectifier akan bekerja dengan kekuatan arus speed 1, dan jika tombol run 2 ditekan, maka rectifier bekerja dengan kecepatan arus speed 2. Pada masing pompa Dosing, juga terdapat indikasi-indikasi sebagai berikut : Gambar 3.21 : Mimik indikasi Dosing 1 dan 2

27 76 Dan fasilitas mimic tombol sebagai berikut : Gambar 3.22 : Mimik tombol Dosing 1 dan 2 Pada pompa Dosing, memiliki 2 nilai Speed atau kapasitas, yaitu kapasitas Speed maksimal yaitu 50 m3 /h, dan kapasitas minimal yaittu 50 m3 / h / 4 = 12,5 m3/h, Selain fasilitas mimik di atas, pada tampilan Chlorination, terdapat pula mimic toggle untuk mensimulasikan kondisi-kondisi yang terjadi, seperti terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.23 : Mimik toggle Chlorination System

28 77 Pada gambar mimic toggle switch di atas, terdapat semua fasilitas input yang dimiliki oleh masing-masing panel motor, rectifier, dan juga sensor DP (Pressure Switch), hal ini bertujuan mempermudah proses simulasi, sehingga tidak perlu mentoggle kontaktor input pada logic leader diagramnya. E. Jadwal Penelitian Jadwal rencana kegiatan penelitian. Juni Juli Agustus Januari Maret September No. Aktivitas Studi Literatur Pengumpulan data program simulasi Seminar Proposal Pembuatan program simulasi Pegujian program simulasi Penulisan laporan 7 Seminar hasil 8 Perbaikan 9 Seminar Komprehensif Tabel 3.6. Jadwal Penelitian

SIMULASI SISTEM KONTROL KLORINASI

SIMULASI SISTEM KONTROL KLORINASI SIMULASI SISTEM KONTROL KLORINASI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBALANG UNIT 5 & 6 LAMPUNG SELATAN Adi Hutama Ginting 1, Emir Nasrullah 2, Noer Soedjarwanto 3 Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Sistem Kerja Aktuator-aktuator yang digunakan pada pengolah limbah ini perlu adanya pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain. LADDER DIAGRAM Ladder Diagram atau yang sering disebut dengan diagram tangga pada PLC adalah mempunyai fungsi yang sama dengan gambar rangkaian kontrol pada system konvensional, yaitu sebagai perangkai

Lebih terperinci

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL 82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab ini berisi tentang bagaimana alat ini dapat bekerja sesuai dengan rancang bangun serta simulasi yang di targetkan. Dimana sistem mekanikal, elektrikal dapat dikontrol

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA 1.1 Implementasi 1.1.1 Sistem Gerbang Bendungan Perancangan Kontrol otomatis sistem bendungan menggunakan Programble logic Control (PLC) sebagai alat pengendali yang menggerakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SOFTWARE. Dalam pengerjaan atau pembuatan suatu alat tahapan awal yang harus

BAB III PERANCANGAN SOFTWARE. Dalam pengerjaan atau pembuatan suatu alat tahapan awal yang harus BAB III PERANCANGAN SOFTWARE Dalam pengerjaan atau pembuatan suatu alat tahapan awal yang harus dilakukan adalah proses perencanaan perancangan yang meliputi perencanaan perangkat keras (hardware) dan

Lebih terperinci

Materi. Siswa Mampu :

Materi. Siswa Mampu : Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

2. Prinsip dan aplikasi Relay

2. Prinsip dan aplikasi Relay Pertemuan 2 2. Prinsip dan aplikasi Relay Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA 4.1 Halaman Monitoring Untuk Water Level Kontrol diantaranya : Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting Halaman monitoring plant.

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN 26 BAB III RANCANG BANGUN 3.1. Tujuan Perancangan. Dalam pembuatan suatu alat, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan. Tahapan perancangan merupakan suatu tahapan mulai dari pengamatan,

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING Mesin automatic mixing adalah suatu sistem yang memproses bahan mentah seperti biji plastik menjadi bahan yang stengah jadi untuk dicetak atau di bentuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM KENDALI WATER TREATMENT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBALANG UNIT 5 & 6 LAMPUNG SELATAN

SIMULASI SISTEM KENDALI WATER TREATMENT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBALANG UNIT 5 & 6 LAMPUNG SELATAN SIMULASI SISTEM KENDALI WATER TREATMENT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBALANG UNIT 5 & 6 LAMPUNG SELATAN Indra Yudhaemi 1, Emir Nasrullah 2, Noer Soedjarwanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut: 1. Diagram ladder aplikasi PLC Lampu lalu lintas. Lampu lalulintas atau trafight light dapat dibuat menggunakan PLC. dengan memanfaatkan timer yang terdapat pada PLC kita bisa membuat lampu lalulintas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. otomatis mengambil alih kontrol ON-OFF pompa sehingga dengan rancangan

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. otomatis mengambil alih kontrol ON-OFF pompa sehingga dengan rancangan BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripasi Project Sistem rancangan back-up kontrol peralatan lifting pump ini nantinya akan dirancang agar secara otomatis dapat memback-up sensor utama pompa

Lebih terperinci

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC BAB IV BAHASA PROGRAM PLC Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu system atau proses, harus mengetahui dan menghafal bahasa program PLC yang akan digunakannya. PLC

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem pengendalian otomatis generator pada saat listrik padam, berfungsi untuk mengalihkan sumber catu daya listrik, dari listrik PLN ke listrik yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN 3.1. Perakitan Panel Panel Lampu Luar merupakan salah satu panel yang telah dikenal luas, khususnya dalam instalasi lampu penerangan lampu jalan ( PJU ). Biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan

Lebih terperinci

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT Initially control systems for the controller of industrial automatic machine peripheral

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. BAB IV SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 4.1 Sensor Proximiti Sensor Proximiti adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC TUGAS AKHIR -TE090362 Bidang Studi Elektro Industri Program D3 Teknik Elektro (Disnaker) ITS Surabaya Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC Riski Arif Sucahyo _2210039014

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa sistem pengereman motor induksi di mesin Open Mill. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui apakah sistem

Lebih terperinci

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan OTOMASI WORK STATI (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CTROLLER Purnawan A. PENGANTAR Sebagian besar proses di industri menghendaki strategi pengontrolan atau pengendalian sekuensial. Pengendalian sekuensial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan Juli 2013 sampai bulan Mei 2014, dilakukan di Laboraturium Elektronika jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L DESIGN AND IMPLEMENTATION OF DOMESTIC ELECTRICAL INSTALATION AND WATER PUMPING SIMULATOR USING PLC

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Sketsa mesin automatic mixing.

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Sketsa mesin automatic mixing. BAB IV PEMBAHASAN 4.1. SISTEM KONTROL MESIN SILO PADA AUTOMATIC MIXING Setiap mesin yang menggunakan pengontrolan PLC, membutuhkan sistem kontrol yang sesuai dengan karakteristik mesin tersebut. Sama halnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Dalam uji coba ini penulis akan melakukan simulasi alat dari kerja rangkaian sistem pengeruk sampah secara otomatis ini. Pengujian ini dilakukan untuk menguji sekaligus membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder 8000 Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk perancangan kendali mesin feeder ini adalah HMI Weintek Type 6070iH dengan

Lebih terperinci

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER M Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Polines Jl.Prof. H. Sudartho, SH, Semarang E-mail:

Lebih terperinci

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANGAN BACKUP KONTROL PERALATAN LIFTING PUMP BERBASIS PLC DI BANDARA SOEKARNO-HATTA

TUGAS AKHIR RANCANGAN BACKUP KONTROL PERALATAN LIFTING PUMP BERBASIS PLC DI BANDARA SOEKARNO-HATTA TUGAS AKHIR RANCANGAN BACKUP KONTROL PERALATAN LIFTING PUMP BERBASIS PLC DI BANDARA SOEKARNO-HATTA Disusun Oleh : Nama : Adita Kusuma NIM : 41414110126 Jurusan : Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK PROGRAM

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : HAZA IRMA DWI J. HARAHAP MARDIANI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 26 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 3.1. Pembuatan Alat Penelitian Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype konveyor sortir berbasis PLC ini diperlukan beberapa alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diterangkan secara detail mengenai perancangan trainer simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu perancangan hardware

Lebih terperinci

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam perancangan dan pembuatan sistem ATS (Automatic Transfer Switch) berbasis PLC (Progammable Logic Controller) ini pengerjaannya melalui dua tahap, perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON 162 ISSN 0216-3128 I. Wayan Widiana, dkk. RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON I. Wayan Widiana, Cahyana a., Artadi Heru

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase.

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PROSES PADA MESIN FILLER Proses kerja pada mesin filler ini, mula mula Botol di bawa oleh Conveyor masuk ke Infeed Starwheel yang disesuaikan oleh Timing Screw,untuk ditempatkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 123 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Heat Press 110 Ton 2RT 2P1U yang telah mengalami perubahan basis kontrol dengan PLC FX3U-80M dan HMI Proface AGP3300. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

TI3105 Otomasi Sistem Produksi

TI3105 Otomasi Sistem Produksi TI105 Otomasi Sistem Produksi Diagram Elektrik Laboratorium Sistem Produksi Prodi. Teknik Industri @01 Umum Hasil Pembelajaran ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin

Lebih terperinci

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL

Lebih terperinci

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Thiang, Edwin Sugiarta Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya Email: thiang@petra.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI 3.1 Perancangan Alat Simulasi Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi otomasi lahan parkir berupa Programmable Logic Control

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT BAB III RANCANG BANGUN ALAT Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang cara kerja

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL) BAB III METODE STARTING MOTOR INDUKSI 3.1 Metode Starting Motor Induksi Pada motor induksi terdapat beberapa jenis metoda starting motor induksi diantaranya adalah Metode DOL (Direct Online starter), Start

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Secara umum sistem pengendalian ketinggian cairan dalam bentuk level simulator berbasis avr 8535 yang dikendalikan melalui jaringan tcp/ip melalui antarmuka port paralel ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 41 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tujuan Perancangan Dalam pembuatan suatu sistem kontrol atau kendali, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilalui atau dilakukan. Perancangan adalah

Lebih terperinci

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan perealisasian keseluruhan sistem yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Pada perancangan

Lebih terperinci

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER DAN COUNTER ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam

Lebih terperinci

TREATMENT PLANT DI PT.TENAGA LISTRIK GORONTALO

TREATMENT PLANT DI PT.TENAGA LISTRIK GORONTALO INSTRUKSI KERJA Dokumen No. : Tanggal Berlaku : INSTRUKSI KERJA PENGOPERASIAN WATER Revisi Ke : Revisi 0 TREATMENT PLANT DI PT.TENAGA LISTRIK GORONTALO Halaman : Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA GANGGUAN SWITCH GEAR 10.5 KV

BAB IV ANALISA GANGGUAN SWITCH GEAR 10.5 KV 48 BAB IV ANALISA GANGGUAN SWITCH GEAR 10.5 KV 4.1 Pengujian Sistem Transfer Untuk dapat mengidentifikasi permasalahan kegagalan dari sistem auto fast transfer, sebelumnya terlebih dahulu dilakukan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver

Lebih terperinci

Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram. A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram

Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram. A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram B. Dasar Teori PLC diprogram menggunakan pemrograman grafis yaitu

Lebih terperinci

Dasar - Dasar Pemrograman PLC (Bagian 3) Lanjutan dari Bagian 2. B. Example Problem Lighting Control

Dasar - Dasar Pemrograman PLC (Bagian 3) Lanjutan dari Bagian 2. B. Example Problem Lighting Control Dasar - Dasar Pemrograman PLC (Bagian 3) Lanjutan dari Bagian 2 B. Example Problem Lighting Control Akan dibuat suatu sistem lighting control dengan 4 buah switch, SWITCH1, SWITCH2, SWITCH3, SWITCH4. Switch

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI 2.1 Pengertian Pengontrolan Pengontrolan dapat diartikan sebagai pengaturan dan pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR

BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR 38 BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR 3.1 Unit Station Transformator (UST) Sistem PLTU memerlukan sejumlah peralatan bantu seperti pompa, fan dan sebagainya untuk dapat membangkitkan tenaga

Lebih terperinci

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

Timer : teori dan aplikasi. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Timer : teori dan aplikasi. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Timer : teori dan aplikasi Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Materi Cara kerja timer Macam macam timer Aplikasi Timer pada sistem Macam macam sequence (urutan) sistem 1.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan sistem PLC web server sebagai sistem kontrol coal crushing plant merupakan sistem yang mampu mengontrol dan memberikan informasi keadaan plant secara real-time,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL Secara keseluruhan sistem kontrol yang dibuat terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kontrol 42Vac dan kontrol 5Vdc, bagian kontrol 42Vac untuk mengontrol kontaktor

Lebih terperinci

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN Untuk memudahkan belajar PLC Omron secara umum, menurut saya perlu dimulai dengan sesuatu yang mudah baru kemudian menggunakan atau mempelajari yang lebih kompleks.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang silindris dan digunakan

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik

Lebih terperinci