PERANCANGAN SUMBER TEGANGAN TINGGI 500 kv120 ma SEBAGAI SEBAGAI TEGANGAN PEMERCEP AT PADA MESIN BERKAS ELEKTRON
|
|
- Hadi Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 .'" Volume 1 Nomor 1 Juri 1999 ISSN PERANCANGAN SUMBER TEGANGAN TINGGI 500 kv120ma SEBAGAI TEGANGAN PEMERCEP AT PADA MESIN BERKAS ELEKTRON Suprapto, Sutadji S., Djoko SP., Djasiman dad Sudjatmoko PPNY -BATAN. JL Babarsarl P.O. Bar 1008, Yogyakmta Abstrak PERANCANGANSUMBERTEGANGANTINGGI500 kv/20 ma SEBAGAJTEGANGAN PEMERCEPAT PADA MESJN BERKAS ELEKTRON. Telah dilakukan perancangan sumber tegangan tinggi 500 kv120 ma sebagai tegangan pemercepat palla mesin berkas elektron. Sumber tegangan tinggi dirancang dengan jenis "Generator Cockroji-Walton" Bagian utama generator cockroft-walton adalah : Pelipattegangan, Os/lator dll)'o don sumber dll)'o os/lator daya. Pelipat tegangan dirancang dengan kopas/tor 0,22,.F/50 kv don dioda IN 4007 sebanyak 20 tingkot. Sedongkan os/lator daya dirancang dengan komponen utama tabung triodo ITK 15-2 don sumber daya os/lator daya dirancang dengan lrafo 3 fase. Darl hasil rancangan menunjukkon bahwa tegangan masukan don rugi-rugi daya palla pelipat tegangan adolah 12,8/4 kv don 503 Wan. Daya masukon pelipat tegangan soma dengan daya keluaran os/lator daya yaitu 12,6 kw. Sedangkon daya yang harus disediakon oleh sumber daya os/lator daya admah/~2kw.,. Abstract DESIGN OF 500 kv/20 ma POWER SUPPLY FOR THE ELECTRON BEAM MACHINE ACCELERATING VOLTAGE. The 500 kvi2omahigh voltage power supply for the electron beam machine accelerating voltage has been designed. The BY power supply is a Cockrofi-Wmton type and it's main components are voltage multiplier is designed using 20 stage of 0.22,.F/50 kv capasitor and IN 4007 diodes. Thepower oscillator is designed using ITK 15-2 triode and thepower supplyfor the oscillator is designed using 3-phase transformer. The design shows that the voltage multiplier has input voltage of kv, power lost of 503 watt and input power of 12.6 kw. The power which must be supplied by power oscillator is 17.2 kw., PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang industri terutama di negara-negara maju telah banyak memanfaatkan Mesin Berkas Elektron (MBE) untuk proses industri. Adapun industri yang telah memanfaatkan MBE antara lain: lndustri kabel, industri alat-alat kedokteran/ kesehatan, pelapisan kayu, keramik, karet (komponen-komponen Mobil), busa dan lain-lain. Sejak tahun 1984 PAIR -BATAN te1ah mulai menggunakan MBE untuk proses industri. MBE yang digunakan adalah ripe EPS-300 buatan Nissin -Japan dengan daya 300 kev/50 ma MBE tersebut merupakan bantuan melalui proyek UNDP. Kemudian pada tahun 1993 membeli MBE yang bertenaga lebih besar, yaitu ripe GJ-2 buatan China. MBEjenis ini GJ-2 mempunyai daya 2 MeV/10 ma(2). Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi mengenai MBE, dalam Pelita VI PPl'o'Y-BATAN memprogramkan pembuatan MBE dengan daya 500 keviio IDA. Salah satu bagian utama dari MBE ini adalah sumber tegangan tinggi yang berfungsi sebagai tegangan pemercepat berkas elektron. Untuk keperluan pembuatan MBE, mw dilakukan pembuatan sumber tegangan tinggi. Agar dalam pembuatan tersebut menghasilkan hasil yang optimum sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan, maka dilakukan suatu perancangan terlebih dahulu. Perancangan sumber tegangan tinggi ini didasarkan daya yang diperlukan yaitu 500 kv/20 IDA Untuk melakukan perancangan sumber tegangan tinggi perlu diketahui-jenis-jenis sumber tegangan tinggi yang banyak digunakan. Jenis-jenis sumber tegangan tinggi ini antara lain: Generator Van de Graa : Generator Cockroft-Walton clan transformator bertingkat (Cascade transformer). Secara skematis ketiga sumber tegangan tinggi di atas ditunjukkan pada gambar 1, 2 clan 3. Pada generator Van de Graaf, untuk menghasilkan tegangan tinggi didasarkan proses lucutan gas/ionisasi (gambar I). Proses ionisasi ini dihasilkan oieh tegangan DC sekitar 30 kv yang diberikan pada sisir korana bagian bawah. Ion-ion basil ionisasi ditolak oleh sisir korona sehingga menuju ke sabuk isolator clan menempel pada permukaan sabuk isolator tersebut. Sabuk isolator ini diputar oleh motor sehingga ion-ion ini terbawa keatas sesuai arab gerakan sabuk isolator. Pada bagian atas yaitu di dalam sungkup (elektrode) PERANCANGAN SUMBER TEGANGAN TINGGI 500 kv120 ma SEBAGAI TEGANGANPEMERCEPATPADAMESIN BERKAS ELEKTRON (Suprapto, dkk.) 14
2 Volume 1 Nomor 1 Juli 1999 ISSN dipasang sisir penghisap muatan sehingga ion-ion yang menempel pads sabuk isolator mengalir ke elektrode melalui sisir penghisap muatan. Dengan demikian, elektrode yang berbentuk bola terisi. muatanlistriksesuaimuatanion-iontersebut. 4 Sedangkan pads transformator bertingkat (Cascade transformer), tegangan tinggi dihasilkan dengan menyusun transformator tegangan tinggi secara seri (gambar 3). Selanjutnya untuk mendapatkan tegangan tinggi searah dengan menyearahkan tegangan bolak-balik yang dihasilkan oleh transformator bertingkat tersebut. Transformator tegangan tinggi yang diguna~ masing-masing mempunyai 3 kumparan yaitu : kumparan primer, kumparan sekunder clan kumparan terrier yang dihubungkan ke kumparan primer transformator tegangan tinggi berikutnya. Ketiga kumparan tersebut masing-masing harus terisolasi dengan baik sesuai dengan tegangan keluaran transformator tegangan tinggi tersebut. Gambar 1. SkeInSgenerator Van de Graaf Keterangan : I. Sisir korona bawah 2. sabuk isolator 3. Sisir penghisap muatan 4. Sungkup(elektrode). Pads generator Cockroft-Walton, tegangan tinggi dihasilkan dengan menggandakan tegangan sinusoidal yang dihasilkan osilator daya. Penggandaan tegangan ini dilakukan oleh pelipat tegangan (sambar 2). Besamya tegangan keluaran generator Cockroft-Walton ditentukan olehjumjah tingkat pelipat tegangan clan amplitude tegangan keluaran osilator days. Besarnya tegangan keluaran ini dapat diatur dengan mengatur amplituda tegangan keluaran osilator. c kl ~1 1 1:. ===- ~ i.rnr')... Gambar 2. Skema generator Cockroft-Walton Keterangan : 1. Osilator days 2. Dioda tegangan tinggi 3. Kapasitor tegangan tinggi 4. Sungkup (elektrode) Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah TeknologiAkselerator dan Aplikasinya Vol.1 No.1 Juli 1999: ~ I 1 J rr-j Mullican Keterangan 1. Kumparan primer 2. Kumparan sekunder 3. Kumparan terrier METODE PERHITUNGAN DAN ANALISIS RANCANGAN Dalam perancangan sumber tegangan tinggi meliputi : pemilihan jenis sumber tegangan tinggi, penentuan komponen-komponen sumber tegangan tinggi clankapasitasnya. Pemilihan Jenis Somber Tegangan Tinggi Dalam pemilihan jenis somber tegangan tinggi yang akan dibuat ads beberapa pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan ini adalah dari aspek penggunaan, ekonomi, teknologi clan untuk mendapatkan komponen-komponen yang diperlukan baik dari dalam maupun luar negri. Dalam pemilihan jenis sumber tegangan tinggi ini terutama didasarkan pad a aspek penggunaan, teknologi yaitu pengalaman clan penguasaan teknologi pembuatannya serta untuk mendapatkan komponen-komponen yang diperlukan dalam pembuatan somber tegangan tinggi tersebut. Generator Van de {jraaf sangat 15
3 Volume 1 Nomor 1 Juli 1999 menguntungkan untuk penggunaan tegangan keluaran yang besar clan arus beban keeil. Untuk pembuatan generator ini, kesulitannya yaitu untuk mendapatkan sabuk isolator kualitas tinggi. Sedangkan sumber tegangan tinggi jenis transformator bertingkat menguntungkan untuk penggunaan arus beban besar dad tidak memerlukan tegangan riak yang kecil. Untuk pembuatan somber tegangan tinggi jenis transformator bertingkat ini, kesulitannya pada pembuatan transformator tegangan tinggi yaitu pada pembuatan kumparan primer, sekunder dad tertier dimana masing-masing kumparan hams terisolasi terhadap tegangan tinggi sesuai dengan tegangan keluaran dari transformator tersebut. Dengan demikian. didasarkan pada beberapa aspek tersebut diatas maka dipilih sumber tegangan tinggi jenis Cockroft-Walton. Penentoan Komponen-komponen Utama Somber Tegangan TiDggi dad KapasitasDya Dalam menentukan komponen-komponen utama yang diperlukan untuk pembuatan sumber tegangan tinggi perlu diperbatikan bagian-bagian utama dari somber tegangan tinggi tersebut. Bagian-bagian utama sumber tegangan tinggi jenis Cockroft-Walton adalah : Pelipat tegangan, Osilator daya clansumberdaya anoda osilator daya. Pelipat tegangan Peli pat tegangan di rancang dengan komponen utama kapasitor dad clioda tegangan tinggi. Untuk menentukan jumlah kapasitor dad dioda ini didasarkan dari jumlah tingkat pelipat tegangan (n). Agar dapat menghasilkan tegangan keluaran generator Cockroft-Walton sebesar 500 kv ditentukan n =20 tingkat. Setiap tingkat pelipat tegangan terdiri atas 2 kapasitor dad 2 diocla tegangan tinggi, sehingga cliperlukankapasitor dad dioda tegangan tinggi masing-masing 40 buah. Pelipat tegangan ini direncanakan menggunakan kapasitor (C) 0,22 7~/50 kv. Untuk mendapatkan tegangan keluaran 500 kv maka tegangan maksimum (E) dan frekuensi (f) masukan pelipat tegangan direncanakan maksimum masing-masing adalah 15kV dad40 khz.kapasitortegangan tinggi ini akan menerima beban tegangan 2 kali tegangan masukan yaitu 30 kv, sedangkan frekuensi 40 khz ditentukan berdasarkan simulasi trafo frekuensi tinggi dengan inti ferit. Dengan demikian parameter-parameter pelipat tegangan yang menyebabkan rugi-rugi days dapat ditentukan. Parameter-parameter ini antara lain: Tegangan riak. penurunan tegangan akibat arus beban, arus bocor melalui dioda dadamplituda masukan yang dibutuhkan. Dalam penggunaan tegangan tinggi ISSN sebagai tegangan pemercepat, tegangan riak menyebabkan fluktuasi energi partikel yang dipercepat. Besarnya fluktuasi energi dad frekuensinya adalah sebanding dengan besamya tegangan riak dad frekuensinya sarna dengan frekuensi tegangan riak tersebut Tegangan riak (ov) dihitung dengan persamaan(3) ~ V =-L n(n+l) (1) U f.c' 2 dimana arus beban (1) adalah 20 ma, jika harga-harga tersebut diatas dimasukkan dalam persamaan (I) didapatkan tegangan riak (ov) sebesar 471,3 Volt Penurunan tegangan ~!!J. V) akibat arus beban dihitung dengan persamaan( ) ~ V L - ( 2 n3 n2!! (2) ) -f.c' 3+26' Dengan data-data tersebut cliatasdidapatkan!!j. V = Volt Untuk menentukan arus bocormelalui dioda yang disebabkan karena clioda clioperasikan pada frekuensi (f) 40 khz terlebih dahulu clitentukan reaktansi (Xc) dari dioda. Dari pengukuran dioda IN 4007 rata-rata mempunyai kapasitansi arab mundur 16 pf. Harga Xc tiap-tiap cliodadihitung dengan persamaan 1 (3) Xc = 21CfC = ohm Sedangkan arus bocor melalui clioda1 dihitung berclasarkanhukumohmsebagaiberikut V (4) Ie = Xc Jika tiap-tiap dioda dioperasikan pada tegangan (V) 125 volt, maka arus bocor melalui dioda adalah 0,503 ma. Dioda tegangan tinggi ini dioperasikan pada tegangan arab mundur 15kV, sehingga untuk 1 rangkaian dioda tegangan tinggi tersusun dari 120 buah dioda IN 4007 secara serio Amplitudo tegangan masukan (E) dihitung dengan persamaan Vmaks =2nE-I:J.V (4a) &tau E = Vmakr + I:J.V 2.n (4b) Vmaks adalah tegangan maksimun keluaran generator Cockcroft-Walton, sedangkan jumlah tingkat maksimum (n maks) ditentukan dengan mendeferensialkan persamaan 4a sebagai berikut d Vmaks - 0 (5) dn - PERANCANGAN SUMBER TEGANGAN TINGGI 500 kv120ma SEBAGAI TEGANGAN PEMERCEPA T PADA MESIN BERKAS ELEKTRON (Suprapto. dkk.) 16
4 Volume 1 Nomor 1 Juri 1999 ISSN Dengan demikian diperoleh persamaan untuk menentukan jumlah tingkat maksimum sebagai berikut (6) nmaks= $If Untuk tegangan keluaran Vmaks = 500 kv, didapatkane sebesar 12,814kV danjumlah ringkat maksimum diclapatkan 74 ringkat. Jadi dengan perkiraan amplituda tegangan masukan pelipat tegangan 15 kv clanjumlah tingkat 20 (jumlah tingkat yang direneanahn) adalah memenuhi perhitungan. OsiJator daya Untuk menghasilkan tegangan sinusoidal yang mempunyaiampliwdo15kv padafrekuensi 40 khz digunakan osilator clara. Osilator clayaini direneanakan dibangun dengan komponen utama tabung trioda ITK 5-2 buatan Thomson tubes electroniques Perancis. Pemilihan tabung trioda ini didasarkan atas claya keluaran osilator clan sistem pendinginan yang diperlukan. Kebutuhan clara yang harus dipenuhi oleh osilator clara (P) adalah P=PI+P2+P3 dimana PI = Daya keluaran sumber tegangan tinggi sebesar 1OkW P2 = Rugi-rugi claya pada pelipat tegangan P3 = Rugi-rugi clara pada trace frekuensi ringgi Rugi-rugi clara pada pelipat tegangan (P2) terdiri atas rugi-rugi daya akibat penurunan tegangan keluaran yang disebabkan arus beban (P21 ) clanrugi-rugi clara akibat arus bocor melalui dioda (P22). Besarnya rugi-rugi clara ini adalah P21 = I DV clan P22= Ie Vmaks = 251,36 Watt = 251,5 Watt P2 = P21 + P22 = 502,86 Watt didasarkan simulasi efisiensi trafo (1') antara 0,75 sampai 0,85, maka untuk perhitungan ini diambilll = 0,8. Rugi-rugi clara paclatrafo (p3 ) adalah P3 = (I -0,8) x (pl+ P2) = 2100,6 Watt - 2,1 kw Jadi kebutuhan claya yang harus dipenuhi oleh osilator clara (P) yaitu clara keluaran sumber tegangan tinggi ditambah rugi-rugi clara pada pelipat tegangan yang besamya adalah 12,6 kw. Daya tersebut minimal harus sarna dengan clara keluaran osilator clara. Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah TeknologiAkselerator clanaplikasinya Vol.1 No.1 Juli 1999: Sumber daya osijator daya Osilator clara agar dapat beroperasi memerlukan sumber clayaanoda berupa tegangan DC. Untuk osilator yang dibangun dengan komponen utama tabung trioda, sumber claya ini harus dapat memenuhi eatu clara anoda tabung trioda tersebut. Besamya tegangan clanarus anoda harus sesuai dengan spesifikasi tabung trioda clan clara keluaran osilator. Daya keluaran osilator (P) adalah(4) P = Vrms ;r Imu (6a) dan Vmu = t.j2. Vm (6b) dimana Vm =Amplitudo tegangan keluaran osilator maksimum Irms = Arus Anoda rerata sarna dengan Ide Harga Vmmaksimum sarnadengan tegangan anoda yaitu tegangan DC yang diberikan oleh sumber clara osilator. Maka arus anoda rerata adalah P lrms = tv'2. Vm = 1,72A. Dengan demikian clara yang harus disediakan untuk eatu claya anoda adalah P = Vdc. I de = 17.2kW KE SIMP ULAN Dari basil perhitungan clan anaiisis raneangan clapatdisimpulkan bahwa : 1. Pelipat tegangan terdiri dari 20 tingkat dengan penurunan tegangan clan rugi-rugi clara masing-masing Volt clan 503 Watt 2. Osilator clara direneanakan dengan tabung trioda ITK 15-2 dengan eatu clayaanoda clan clara keluaran masing-masing 10kV clan 12,6 kw. 3. Sumber clara osilator clara direneanakan dengan trace3 rase dengan tegangan clanclara keluaran minimal 10kV clan 17,2kW Dengan basil peraneangan ini diharapkan dapat digunakan untuk pedoman dalam pembuatan sumber tegangan tinggi 500 kv/20 ma UCAPAN TERIMA KASm Pad a kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besamyakepaclastar teknisi, khususnya 17
5 Volume 1 Nomor 1 Juli 1999 ISSN saudaraheri Sudannanto, Untung Margono, Dwi Mulyanto dan Suhartono yang telah berpartisipasi dalam kegiatan perancangandan simulasi sumber tegangan tinggi ini, sehingga dapat terlaksana sebaik-baiknya. DAFTAR PUSTAKA 1. RAHAYU CHOSDU, dkk., "Pengalaman Mengoperasikan dan Merawat Mesin Berkas Elektron EPS-300", Presiding Seminar Sehari Prospek Rekayasa dad Aplikasi Mesin Berkas EIektron Untuk Industri di Indonesia, PAIR-BATAN, Jakarta 2 Agustus SUDJATMOKO, dkk., "Akselerator Elektron GJ-2, Komponen Utama dan Prinsip KeJjanya", MakaJah disajikan pada Pertemuan Tim Rekayasa Mesin Berkas EIektron, PAIR-BATAN, Jakarta 25 Mei CRAGGS, J.D, and MEEK, J.M., "High Voltage. Laboratory Technique", Butterworths, Ltd, London, MILMAN, J. and HALKIAS, CHRISTOS C., "Electronic Devices and Circuits", Mc Graw Hill, Inc, SUMIHAR HUT APE A, "Pengalamam Pembuatan Generator Van de Graaff BATAN Yogyakarta", Pusat Penelitian Tenaga Atom Gama, Yogyakarta, TANYAJAWAB Sudorti kalau tidak salah. sumber tegangan tinggi jenis Cokroft-Walton itu sudoh penjah dibuat di p PNY wak/u /alu. Yaug dirancang akan dihuat ini. apakah mer"pakan pengembangan Generator CocJa-oft-Walton yang sudah pernah dibuat dill", ataukah dengan rancangan sedikit lain? Apa segi keuntungannya. Suprapto 1. Betul Generator Cockroft- W ajtontelah dibuat di PPNY (untuk implantasi ion dan ge~erator neutron) 2. Yang dirancang ini bukan pemgembangannya, melainkan membuat lagi dengan daya jauh lebih besar yaitu 500 kv/ 20 ma, sedangkanyang telah dibuat hanya 125kW,5 ma dan 125 kwi.,5 ma 3. Perbedaan rancangan dan keuntungannya dengan yang sudahada adalah daya keluaran lebih besar, frekuensi operasi lebih tinggi dan ripple lebih kecil pada arus beban yang lebih besar 4. Sumber tegangan tinggi,.. PERANCANGAN SUMBER TEGANGAN TINGGI 500 kv120ma SEBAGAI TEGANGAN PEMERCEPAT PADA MESIN BERKAS ELEKTRON (Suprapto. dkk.) 18
RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DC 2 kv/2 A UNTUK KATODA SUMBER ION SIKLOTRON 13 MeV BERBASIS TRANSFORMATOR
RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DC 2 kv/2 A UNTUK KATODA SUMBER ION SIKLOTRON 13 MeV BERBASIS TRANSFORMATOR Heri Sudarmanto, Untung Margono -BATAN, Babarsari, Yogyakarta 55281 E-mail: ptapb@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciRANCANGAN TRANSFORMATOR 625 VA TERISOLASI PADA TEGANGAN TINGGI 300 KV UNTUK CATU DAYA FILAMEN SUMBER ELEKTRON MBE LATEKS
Volume 13, Januari 2012 ISSN 1411-1349 RANCANGAN TRANSFORMATOR 625 VA TERISOLASI PADA TEGANGAN TINGGI 300 KV UNTUK CATU DAYA FILAMEN SUMBER ELEKTRON MBE LATEKS Sutadi, Saefurrochman, Suprapto Pusat Teknologi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMpUAN SUMBER TEGANGAN TINGGI COCKROFT WALTON 300 kvno ma MENJADI 500 kv/20 ma UNTUK TEGANGAN PEMERCEPAT MBE
Suprapto, dkk. ISSN 0216-3128 147 - - PENINGKATAN KEMAMpUAN SUMBER TEGANGAN TINGGI COCKROFT WALTON 300 kvno ma MENJADI 500 kv/20 ma UNTUK TEGANGAN PEMERCEPAT MBE Suprapto, Djasiman Pusat Penelitian dan
Lebih terperinciANALISA UJI TRANSFORMATOR 350 V/20 A UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER
244 ISSN 0216-3128 Saefurrochman., dkk. ANALISA UJI TRANSFORMATOR 350 V/20 A UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER Saefurrochman dan Suprapto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN,
Lebih terperinciPERANCANGAN OSILA TOR DAYA UNTUK SUMBER TEGANGAN
2 Lf Volume 1 Nomor 1 Juli 1999 PERANCANGAN OSILA TOR DAYA UNTUK SUMBER TEGANGAN TINGGI TIPE COCKROFf-WALTON 500 kv120 ma,sudjatmoko, Suprapto PP.'vY-BATAN JI. Bobanari P.O. Box: 1008, yogya/tdrta 55010
Lebih terperinciRancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton
Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Waluyo 1, Syahrial 2, Sigit Nugraha 3, Yudhi Permana JR 4 Program Studi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TRANSFORMATOR 7,2 V/200 A SEBAGAI CATU DAYA FILAMEN TABUNG TRIODA ITK 15-2 PADA GENERATOR COCKCROFT WALTON MBE LATEKS 300keV/20 ma
RANCANG BANGUN TRANSFORMATOR 7,2 V/200 A SEBAGAI CATU DAYA FILAMEN TABUNG TRIODA ITK 15-2 PADA GENERATOR COCKCROFT WALTON MBE LATEKS 300keV/20 ma Untung Margono dan Heri Sudarmanto -BATAN, Yogyakarta Email
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN TERllIADAP KINERJA OSILATOR DAY A UNTUK GENERATOR COCKROFT -WALTON 300 kv/20 ttla
PENGARUH BEBAN TERllIADAP KINERJA OSILATOR DAY A UNTUK GENERATOR COCKROFT -WALTON 300 kv/20 ttla Djasiman, Sudjatmoko, Suprapto, Sukidi P3 TM-BATAN. Yogyakarta ABSTRAK PENCARUH BEBAN TERHADAP KINERJA OSII,ATOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya sektor perindustrian di Indonesia, maka kebutuhan akan energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di
Lebih terperinciProdi Fisika FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN EKSTRAKSI PADA SIMULASI LINTASAN BERKAS ELEKTRON PADA MESIN BERKAS ELEKTRON 300 kev / 20 ma DI PSTA-BATAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMION 8.1 Andy Saktia Warseno 1, Fuad Anwar 1,
Lebih terperinciPENGUKURAN DISTRIBUSI MEDAN MAGNET SISTEM OPTIK MBE PADA TAHAP PRA-KONSTRUKSI
Djoko S. Pudjorahardjo, dkk. ISSN 0216-3128 1 PENGUKURAN DISTRIBUSI MEDAN MAGNET SISTEM OPTIK MBE PADA TAHAP PRA-KONSTRUKSI Djoko S. Pudjorahardjo, Suprapto, Sukaryono, Rani Saptaaji Puslitbang Teknologi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR
SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR NOGROHO TRI SANYOTO, SUDIONO, SAYYID KHUSUMO LELONO Sekolah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM RF UNTUK SUMBER ION GENERATOR NEUTRON SAMES J-25
Taufik, dkk. ISSN 016-318 7 RANCANG BANGUN SISTEM RF UNTUK SUMBER ION GENERATOR NEUTRON SAMES J-5 Taufik, Slamet Santosa Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN ABSTRAK RANCANG BANGUN SISTEM
Lebih terperinciTUJUAN ALAT DAN BAHAN
TUJUAN 1. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang tanpa menggunakan kapasitor 2. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang menggunakan kapasitor. ALAT DAN BAHAN 1. Dioda 1N4007 1 buah 2.
Lebih terperinciPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKSELERATOR PARTIKEL BERMUATAN. Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga Nuklir Nasional
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKSELERATOR PARTIKEL BERMUATAN Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga Nuklir Nasional Alasan dikembangkan AKSELERATOR: Partikel akselerator diteliti dan dikembangkan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM PENDINGIN TRANSFORMATOR FREKUENSI TINGGI PADA MESIN BERKAS ELEKTRON 300 kev/20 ma
DESAIN SISTEM PENDINGIN TRANSFORMATOR FREKUENSI TINGGI PADA MESIN BERKAS ELEKTRON 300 kev/20 ma Mukhammad Cholil, Suprapto, Suyamto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Jl. Babarsari Kotak
Lebih terperinciPerancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.1 Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi
Lebih terperinciRancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI
Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Sutedjo ¹, Zaenal Efendi ², Dina Mursyida 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140
Lebih terperinciTEORI DASAR. 2.1 Pengertian
TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO
RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI
RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM CATU DAYA SUMBER ELEKTON BERBASIS KATODA PLASMA
Aminus Salam. Budi Santoso, Saefurrachman, Agus Purwadi Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb 55010 Yogyakarta E-mail : aminussalam@yahoo.com ABSTRAK. Telah
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI LINTASAN BERKAS ELEKTRON PADA IRADIATOR ELEKTRON PULSA (IEP) DENGAN VARASI GEOMETRI ELEKTRODA PEMFOKUS MENGGUNAKAN SOFTWARE
ANALISIS SIMULASI LINTASAN BERKAS ELEKTRON PADA IRADIATOR ELEKTRON PULSA (IEP) DENGAN VARASI GEOMETRI ELEKTRODA PEMFOKUS MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMION 8.1 Arum Sekar 1, Suprapto 2, Fuad Anwar 3 1 Universitas
Lebih terperinciMekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Silicon Controlled Rectifier (SCR) Tujuan Bagian ini memberikan informasi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 Analisis Arus Transien Transformator Setelah Penyambungan Beban Gedung Serbaguna PT
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TRAFO FREKUENSI TINGGI PADA SUMBER TEGANGAN TINGGI COCKCROFT WALTON MBE LATEKS
Analisis Efisiensi Trafo Frekuensi Tinggi Pada Sumber Tegangan Tinggi Cockcroft Walton MBE Lateks (Darsono, Suyamto, Taufik) ANALISIS EFISIENSI TRAFO FREKUENSI TINGGI PADA SUMBER TEGANGAN TINGGI COCKCROFT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
48 BAB I HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. HASIL PERCOBAAN 4.1.1. KARAKTERISTIK DIODA Karakteristik Dioda dengan Masukan DC Tabel 4.1. Karakteristik Dioda 1N4007 Bias Maju. S () L () I D (A) S () L ()
Lebih terperinciOPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma
OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma A. PENDAHULUAN Pada umumnya suatu instrumen atau alat (instalasi nuklir) yang dibuat dengan didesain atau direncanakan untuk dapat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka
59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa
Lebih terperinciPENGUKURAN BENTUK PROFIL BERKAS ELEKTRON DARI SUMBER ELEKTRON TIPE PIERCE MENGGUNAKAN SENSOR TABUNG TV BEKAS
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator, BATAN, Jalan Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb. Yogyakarta 55281 e-mail: b_darsono@batan.go.id ABSTRAK SUMBER ELEKTRON TIPE PIERCE MENGGUNAKAN SENSOR. Telah dilakukan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi
Lebih terperinciTes Surja untuk Mendeteksi Kerusakan Belitan pada Motor Induksi Tegangan Rendah
Tes Surja untuk Mendeteksi Kerusakan Belitan pada Motor Induksi Tegangan Rendah Oleh : Pradika Sakti 2211106027 Pembimbing 1 Dimas Anton Asfani, ST, MT, Ph.D Pembimbing 2 Dr.Eng. I Made Yulistya Negara,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI 4.1. Hasil Pembuatan Mesin DC Magnetron Sputtering Mesin DC Magnetron Sputtering yang sudah selesai dibuat dan siap dilakukan pengujian untuk pelapisan pada bahan
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM
ISSN: 1693-693 21 STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM Ahmad Saudi Samosir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung Gedung H-FT
Lebih terperinciSumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)
Mengapa AC? Dapat diproduksi secara langsung dari generator Dapat dikontrol oleh komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor Tegangan maksimumdapat diubah secara mudah dengan trafo Frekuensi
Lebih terperinciDAN RANGKAIAN AC A B A. Gambar 4.1 Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika
+ 4 KAPASITOR, INDUKTOR DAN RANGKAIAN A 4. Bentuk Gelombang lsyarat (signal) Isyarat adalah merupakan informasi dalam bentuk perubahan arus atau tegangan. Perubahan bentuk isyarat terhadap fungsi waktu
Lebih terperinciyaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali
BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian
Lebih terperinciDioda Semikonduktor dan Rangkaiannya
- 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi
Lebih terperinciPENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG A. Ashar Arsyat, Aida Kasim, Armita Cahyani, Husmiati Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar Abstrak Telah dilakukan praktikum Elektronika Dasar
Lebih terperinciJOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo
JOB SHEET MESIN LISTRIK 2 Percobaan Paralel Trafo UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK 2 Materi Judul Percobaan Waktu : Transformator : Percobaan
Lebih terperinciRANGKAIAN INVERTER DC KE AC
RANGKAIAN INVERTER DC KE AC 1. Latar Belakang Masalah Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X
ABSTRAK ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X Sujatno, Sigit Bachtiar PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek - Serpong ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X, Telah dilakukan analisis terhadap tegangan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull
BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL 3.1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull konverter sebagai catu daya kontroler. Power supply switching akan mensupply
Lebih terperinciANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR
Akhmad Dzakwan, Analisis Sistem Kontrol ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR (DC MOTOR CONTROL SYSTEMS ANALYSIS AS A FUNCTION OF POWER AND VOLTAGE OF HEAT) Akhmad
Lebih terperinciPENGUJIAN TANGKI BERTEKANAN UNTUK SISTEM PEMERCEP AT PADA MBE LATEKS
PROSIDING SEMINAR Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan PENGUJIAN TANGKI BERTEKANAN UNTUK SISTEM PEMERCEP AT PADA MBE LATEKS Sutadi, Suhartono, Toni Rahardjo, Sukidi ABSTRAKS PENGUJIAN TANGKI BERTEKANAN
Lebih terperinciANALISIS FILTER INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC
ANAISIS FITE INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC Tan Suryani Sollu* * Abstract One of the main component of DC power supply is filter, which consist of inductor and capacitor, that has function to
Lebih terperinciI D. Gambar 1. Karakteristik Dioda
KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Oleh: Nama : RIA INTANDARI NIM : 140210102088 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPraktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada gelombang listrik dari pada peralatan yang dimaksudkan ialah X-Ray (sinar-
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan teknologi sangat cepat pertumbuhannya dari suatu negara, perkembangan tersebut hampir menyeluruh disegala bidang terutama dibidang kelistrikan. Sejak berkembangnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI UNTUK TIROID SC-12
PENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI UNTUK TIROID SC-12 Wiranto Budi Santoso, Romadhon, Budi Santoso, Sukandar, Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) - BATAN Email: wiranto@batan.go.id
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Tegangan Tinggi DC Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika terapan dan tes instalasi kabel pada aplikasi industri. Unit pembangkit
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan selama 2 bulan mulai tanggal 1 November 2016 sampai tanggal 30 Desember
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051
SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051 SUKARMAN, MUHTADAN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta
Lebih terperinciPengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto
Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan
Lebih terperinciPERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK 1.1 DASAR TEORI Tegangan tinggi bolak-balik banyak dipergunakan untuk pengujian peralatan listrik yang memiliki kapasitansi besar seperti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam
BAB II LANDASAN TEORI Temperatur merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan mesin penetas telur,temperature yang diperlukan berkisar antara 38-39 0 C. Untuk hasil yang optimal dalam Pembuatan
Lebih terperinciPENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI
JETri, Volume 4, Nomor 1, Agustus 004, Halaman 53-64, ISSN 141-037 PENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI Liem Ek Bien & Sudarno* Dosen Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciINOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK
INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SUJATNO, WIRANTO BUDI SANTOSO PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Abstrak INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI
Lebih terperinciMateri 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA 52150492 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA KONVERTER DC KE DC CHOPPER PENGERTIAN DC to DC converter itu merupakan suatu device
Lebih terperinciTEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)
TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE
Lebih terperinciPENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG
PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG Zainal Abidin Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis Riau zainal@polbeng.ac.id
Lebih terperinciSEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE
SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR
LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR DIBIMBING OLEH IR. KHOLIQ HERMAWAN, MT. DISUSUN OLEH MUHAMMAD YUSFIAN FAISAL NIM 111724024
Lebih terperinciSIMULASI PENGARUH DAYA TERDISIPASI TERHADAP SISTEM PENDINGIN PADA BEJANA TEKAN MBE LATEKS
SISTEM PENDINGIN PADA BEJANA TEKAN MBE LATEKS Emy Mulyani, Suprapto, Sutadi Pusat Teknologi Akselerator Proses Bahan, BATAN ABSTRAK SISTEM PENDINGIN PADA BEJANA TEKAN MBE LATEKS. Simulasi pengaruh daya
Lebih terperinciDesain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik
Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik BAGUS PRAHORO TRISTANTIO, MOCHAMAD ASHARI, SOEDIBJO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UJI TEGANGAN DADAL UNTUK MEDIA DIELEKTRIKUM ZAT CAIR
RANCANG BANGUN ALAT UJI TEGANGAN DADAL UNTUK MEDIA DIELEKTRIKUM ZAT CAIR MUHAMMAD KHOIRI*, DJAZIMAN**, RUDI FITRIADI*** * Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008,DIY 55010 Telp.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah
24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,
Lebih terperinciI. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C
I. Tujuan. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C II. Dasar Teori TRANSFORMATOR Transformator atau trafo
Lebih terperinciAdaptor/catu daya/ Power Supply
Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah
Lebih terperinciANALISIS PENDINGINAN UDARA RUANG MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/20 ma
ANALISIS PENDINGINAN UDARA RUANG MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/20 ma Sutadi, Suprapto, Suyamto, Sukaryono P3TM-BATAN Yogyakarta ABSTRAK ANALIS/S PEND/NG/NAN UDARA RUANG MES/N BERKAS ELEKTRON 350 kev/20
Lebih terperinciKOMPONEN PASIF. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Universitas Telkom 1
TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016 Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Bandung 2015 KOMPONEN PASIF Disusun oleh: Duddy Soegiarto, ST.,MT dds@politekniktelkom.ac.id Rini Handayani,
Lebih terperinciAdaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM
Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)
Lebih terperinciMODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN
MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGUAT DAYA RF
Berkala Fisika ISSN : 141-966 Vol. 6, No. 3, Juli 3, hal. 55-6 RANCANG BANGUN PENGUAT DAYA RF Sapto Nugroho 1, Dwi P. Sasongko, Isnaen Gunadi 1 1. Lab. Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, UNDIP
Lebih terperinciTOPIK 7 RANGKAIAN AC. Perbedaan Arus AC and DC
TOPIK 7 RANGKAIAN AC Perbedaan Arus AC and DC Arus AC (Arus bolak balik) banyak digunakan pada kehidupan rumah maupun bisnis. Dimana kalau DC arah arusnya searah, sedangkan arus AC arusnya merupakan arus
Lebih terperinciD. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.
1. Sebuah bola bermassa 0,2 kg diikat dengan tali sepanjang 0,5 m kemudian diputar sehingga melakukan gerak melingkar benturan dalam bidang vertikal. Jika pada saat mencapai titik terendah laju bola adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.
Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas
Lebih terperinciPERHITUNGAN ORBIT AWAL BERKAS PROTON PADA CENTRAL REGION SIKLOTRON
ISSN 1411-1349 Volume 13, Januari 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Jln. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb Yogyakarta 55281 Email : pramudita@batan.go.id ABSTRAK. Telah dilakukan perhitungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka Marwoto.P., dkk (2007) melakukan penelitian proses penumbuhan film tipis Ga 2 O 3 :Mn dengan mengguakan DC magnetron sputtering dan dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Generator Pengujian ini dilakukan untuk dapat memastikan generator bekerja dengan semestinya. pengujian ini akan dilakukan pada keluaran yang dihasilakan
Lebih terperinciANALISIS SUMBER TEGANGAN TINGGI PAD A PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK
YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011 ANALISIS SUMBER TEGANGAN TINGGI PAD A PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK Suyatno, Sigit Bachtiar PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek - Serpong ABSTRAK ANALlSIS SUMBER TEGANGAN TINGGI PADA
Lebih terperinciRangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto
Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik
Lebih terperinciUJI FUNGSI SISTEM PEMAYAR MESIN BERKAS ELEKTRON 300 KEV/20 MA
UJI FUNGSI SISTEM PEMAYAR MESIN BERKAS ELEKTRON 300 KEV/20 MA Rany Saptaaji, Sukaryono, Suhartono dan Sumaryadi, BATAN Jl. Babarsari POB 6101 Ykbb, Telp. (0274) 488435, Yogyakarta 55281 ABSTRAK UJI FUNGSI
Lebih terperinciINOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK
SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SUJATNO, WIRANTO BUDI SANTOSO PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Abstrak
Lebih terperinciINDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-13 CAKUPAN MATERI 1. INDUKTANSI. ENERGI TERSIMPAN DALAM MEDAN MAGNET 3. RANGKAIAN AC DAN IMPEDANSI 4. RESONANSI
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL 1 PENGANTAR TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI Tegangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat
Lebih terperinciMEMBUAT LAMPU 220V DENGAN LED
MEMBUAT LAMPU 220V DENGAN LED Untuk membuat lampu dengan LED yang perlu diperhitungkan adalah tegangan DC yang akan diberikan kepada LED, tidak boleh melampaui tegangan majunya. Jika tegangan sumber cukup
Lebih terperinciReza Heryanto S *), Mochammad Facta, and Munawar Agus R. Abstrak
PERANCANGAN INVERTER HALF BRIDGE SEBAGAI CATU DAYA TEGANGAN TINGGI AC FREKUENSI TINGGI DENGAN BEBAN KUMPARAN TESLA DAN DIELECTRIC BARRIER DISCHARGE CHAMBER Reza Heryanto S *), Mochammad Facta, and Munawar
Lebih terperinci