Oleh SRIHARTATI SARMAULY RAJAGUKGUK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh SRIHARTATI SARMAULY RAJAGUKGUK"

Transkripsi

1 EVALUASI POSTUR TUBUH DI TINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEPAKAN PADA PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri Oleh SRIHARTATI SARMAULY RAJAGUKGUK PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 EVALUASI POSTUR TUBUH DI TINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEPAKAN PADA PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri Oleh SRIHARTATI SARMAULY RAJAGUKGUK Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II (Ir.Rosnani Ginting, MT) (Ikhsan Siregar, ST, M.Eng) PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunianya-nya yang telah menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini. Judul dari Tugas Sarjana ini adalah Evaluasi Postur Tubuh Ditinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia. Tugas Sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik, Program Pendidikan Sarjana Ekstensi, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa Tugas Sarjana ini belum sepenuhnya sempurna dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Sarjana ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi pembaca.terimakasih. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS MEDAN Maret, 2009 iv

4 UCAPAN TERIMAKASIH Penulisan Tugas Sarjana ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Karenanya dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya Tugas Sarjana ini. Rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada : 1. Teristimewa buat kedua Orangtuaku yang tercinta S. Rajagukguk dan N Pakpahan dan abang, kakak dan adik-adikku tersayang yang telah memberikan dorongan dengan penuh cinta dan doa serta dukungan material yang diberikan kepada penulis. 2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, Selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dalam memberikan saran, bimbingan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini. 3. Bapak Ikhsan Siregar, ST, M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, pengarahan dan masukan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. 4. Bapak Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM, selaku Dosen Pembanding I atas bimbingan, pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini. v

5 5. Bapak Ir. Poerwanto, Msc, selaku Dosen Pembanding II atas bimbingan, pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini. 6. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT, selaku Dosen Pembanding III atas bimbingan, pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini. 7. Seluruh pegawai, staf dan karyawan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan atas kesempatan yang diberikan dalam pengambilan data di lapangan 8. Staf Administasi (Bang Bowo, Bang Mijo, Kak dina dan Bu Ani) yang telah sabar membantu dalam proses birokrasi penyelenggaraan Tugas Sarjana.dan Staf Perpustakaan Bang kumis dan Kak Rahma.Makasih ya. 9. Fauzi Hardiansyah terimakasih buat waktu dan dukungannya. 10. Teman-teman terbaikku Yati, Meli, Dina, Siti, Dwi, Piqi, Eli, Metha, Fandi, Aji, Rusdi, Benny, Rudi, Kesuma dan seluruh teman-teman yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. Terimakasih buat semua. vi

6 DAFTAR ISI BAB HALAMAN LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SERTIFIKASI EVALUASI TUGAS SARJANA... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN... i ii iii iv v vii xiii xvii xviii xix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan... I Rumusan Permasalahan... I Tujuan Penelitian... I Manfaat Penelitian... I Ruang Lingkup dan Asumsi Penelitian... I Ruang Lingkup Penelitian... I Asumsi Penelitian... I Sistematika Penulisan Tugas Sarjana... I-5 vii

7 DAFTAR ISI (LANJUTAN) BAB HALAMAN II. SEJARAH UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan... II Ruang Lingkup Bidang Usaha... II Lokasi Perusahaan... II Daerah Pemasaran... II Segmentasi Pasar... II Strategi Pemasaran... II Struktur Organisasi... II Struktur Organisasi Perusahaan... II Uraian Tugas, Wewenang dan Tangung Jawab......II Tenaga Kerja dan Jam Kerja......II Jumlah Tenaga Kerja......II Jam Kerja......II Sistem Pengupahan......II Proses produksi......ii Standart Mutu Produk......II Bahan Yang Digunakan......II Bahan Baku......II Bahan Tambahan......II Bahan Penolong......II-32 viii

8 DAFTAR ISI (LANJUTAN) BAB HALAMAN Uraian Proses Produksi......II Mesin Dan Peralatan......II Mesin Produksi......II Peralatan (Equipment)......II Utilitas......II Safety And Fire Protection......II Waste Treatment......II-48 III. LANDASAN TEORI 3.1. Defenisi Ergonomi......III Tujuan Dan Pentingnya Ergonomi......III Metode Ergonomi......III Aplikasi Ergonomi Dalam Bekerja......III Postur Tubuh......III Pemindahan Material Secara Manual......III Kerja Otot Statis Dan Dinamis......III Kelelahan......III Metode Penilaian Postur Tubuh RULA......III-13 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penellitian Dan Waktu Penelitian......IV Metode penelitian......iv Instrument Penelitian......IV-2 ix

9 DAFTAR ISI (LANJUTAN) BAB HALAMAN 4.4. Studi Pendahuluan......IV Studi Literatur......IV Studi Lapangan......IV Perumusan Masalah......IV Tujuan Penelitian......IV Metode Pengumpulan Data......IV Pengolahan Data......IV Analisa Dan Evaluasi Pemecahan Masalah......IV Kesimpulan Dan Saran......IV Langkah Penelitian......IV-7 V. PENGOLAHAN DATA 5.1. Pengumpulan Data......V Kegiatan Kerja Operator......V Kerja Otot Statis Dan Dinamis......V Penyakit Akibat Postur Kerja......V Pengolahan Data......V Postur Kerja......V Penilaian Postur Kegiatan Menjangkau Crate Dari Conveyor......V Penilaian Postur Kegiatan Mengangkat Crate Dari Conveyor......V-15 x

10 DAFTAR ISI (LANJUTAN) BAB HALAMAN Penilaian Postur Kegiatan Membawa Crate Dari Conveyor......V Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 1 Dari Conveyor......V Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 2 Dari Conveyor......V Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 3 Dari Conveyor......V Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 4 Dari Conveyor......V Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 5 Dari Conveyor......V-42 VI. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. Analisa Masalah......VI Analisa Postur Tubuh Berdasarkan Metode RULA......VI Analisa Postur Kerja Dan Fasilitas Saat Ini......VI Posisi Operator Dan Komponene Peralatan......VI Lamanya Waktu Istirahat Yang Ada Saat Ini......VI Penentuan Postur Tubuh Yang Dapat Menimbulkan Kelelahan......VI Solusi Masalah......VI-9 xi

11 DAFTAR ISI (LANJUTAN) BAB HALAMAN VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan......VII Saran......VII-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

12 DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN Ukuran Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia... II Rincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan... II Jam Kerja Di PT.Coca Cola Bottling Indonesia.... II Jam Kerja Untuk Departemen Marketing... II Jadwal Kerja Shift..... II Ukuran Brix untuk Tiap Flavour (Rasa)..... II Rata-rata Jumlah Pemakaian Gula..... II Rata-rata Jumlah Pemakaian Concentrate..... II Ukuran Kerikil dan Pasir yang Digunakan sebagai Bahan Filter pada Sand Filter... II Nama-nama Mesin... II Nama-nama Peralatan... II Contoh-contoh yang Mempengaruhi Postur Kerja... III Skor Bagian Lengan Atas (Upper Arm). III Skor Lengan Bawah (lower arm)... III Skor Pergelangan Tangan (wrist). III Skor Group A... III Skor Bagian Leher (neck). III Skor Bagian Batang Tubuh (Trunk)... III-20 viii

13 DAFTAR TABEL (LANJUTAN) TABEL HALAMAN 3.8. Skor Bagian kaki (legs)... III Skor Group A Trunk Postur Score... III Skor Bagian Kaki (Legs)... III Grand Total Score Table... III Skor Aktivitas... III Skor Beban... III Grand Total Score Table... III Kategori Tindakan RULA..... III Blok Diagram Pengolahan Data..... IV Blok Diagram Metodologi Penelitian..... IV Pembagian Shift Operator Pengepakan V Uraian Kegiatan Kerja Operator. V Data Penyakit Akibat Kesalahan Postur Kerja.. V Skor Group A Kegiatan Menjangkau crate V Skor Group B Kegiatan Menjangkau crate V Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Menjangkau crate.. V Kategori Tindakan RULA... V Skor Group A Kegiatan Mengangkat Crate... V Skor Group B Kegiatan Mengangkat Crate.. V-18 xiv

14 DAFTAR TABEL (LANJUTAN) TABEL HALAMAN 5.9. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Mengangkat Crate. V Kategori Tindakan RULA Kegiatan Mengangkat Crate.. V Skor Group A Kegiatan Membawa crate..... V Skor Group B Kegiatan Membawa crate V Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa crate.. V Kategori Tindakan RULA.... V Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 1. V Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 1.. V Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 1.. V Kategori Tindakan RULA V Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 2. V Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 2... V Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 2. V Kategori Tindakan RULA. V Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 3. V Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 3.. V-36 xv

15 DAFTAR TABEL (LANJUTAN) TABEL HALAMAN Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 3. V Kategori Tindakan RULA.. V Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 4 V Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 4. V Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 4. V Kategori Tindakan RULA. V Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 5. V Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 5. V Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 5.. V Kategori Tindakan RULA. V-46 xvi

16 DAFTAR GAMBAR GAMBAR HALAMAN 2.1. Struktur Organisasi Pt.Coca Cola Bottling Indonesia Medan......II Blok Diagram Proses Pembuatan Produk Un-Carbonated Softdrink II Segitiga Postural... III Postur Tubuh Bagian Lengan Atas (Upper Arm) III Postur Tubuh Bagian Lengan Bawah (Lower Arm)... III Postur Tubuh Pergelangan Tangan (wrist)... III Postur tubuh bagian leher (neck)... III Postur Bagian Batang Tubuh (Trunk). III Operator Dengan Crate Pada Saat Menjangkau Crate. V Operator Pada Saat Mengangkat Crate Dari Atas Conveyor.. V Operator Pada Saat Membawa Crate ke Pallet V Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 1 di atas Pallet V Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 2 di atas Pallet... V Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 3 di atas Pallet... V-9 xvii

17 DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN) GAMBAR HALAMAN 5.7. Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 4 di atas Pallet.. V Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 5 di atas Pallet... V Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat Menjangkau Crate...V Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat Mengangkat Crate... V Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat Membawa Crate....V Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 1...V Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 2...V Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 3...V Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 4...V Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 5...V-42 xviii

18 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN HALAMAN 1. Surat Permohonan Tugas sarjana... L-1 2. Formulir Penetapan Tugas Sarjana L-2 3. Surat Balasan dari Perusahaan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan.. L-3 4. Surat Keputusan Tentang Tugas Sarjana Mahasiswa.. L-4 5. Perubahan Surat Keputusan. L-5 6. Berita Acara Laporan Tugas sarjana L-6 7. Worksheet RULA (Rapid Upper Limb Assesment)... L-7 xix

19 RINGKASAN PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri Processing (Proses) memproduksi minuman ringan (soft drink) yang berkarbonat dan yang tidak berkarbonat. Salah satu produk yang dihasilkan adalah minuman frestea yang merupakan minuman tidak berkarbonat. Penanganan material pada di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan (PT.CCBI) di line 1 produk frestea masih dilakukan secara manual (manual material handling/). Pekerjaan ini dimulai dengan pengangkatan crate dari atas conveyor kemudian dipindahkan dan disusun di atas pallet (proses palletizing). Operator bekerja dengan posisi berdiri, membungkuk dan melakukan gerakan memutar. Jenis pekerjaan ini bila dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan kelelahan, sehingga konsentrasi operator akan menurun dan kinerja operator juga ikut menurun. Sasaran yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menilai postur tubuh di bagian pengepakan. Metode pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment) yaitu suatu metode penelitian untuk menginvestigasi gangguan badan bagian atas. Dimana kegiatan yang ada dibagian pengepakan terdiri dari menjangkau crate, mengangkat crate, membawa crate, dan menyusun crate 1 sampai 5. Dari pengolahan data postur tubuh pada bagian pengepakan kegiatan menjangkau crate memiliki level resiko sedang, mengangkat crate memiliki level resiko tinggi dan perlu adanya tindakan, membawa crate memiliki level resiko tinggi dan perlu adanya tindakan, dan menyusun crate 1 sampai 5 memiliki level resiko tinggi dan perlu adanya tindakan segera mungkin. Kegiatan Hal ini harus lebih diperhatikan untuk dapat menghindari terjadinya kelelahan di waktu bekerja. Untuk menghindari adanya resiko cedera otot pada operator pengepakan sebaiknya kaki operator berdiri tegak secara normal/seimbang. Peralatan conveyer yang semula berlintasan menurun dan memiliki kemiringan 45 0, sebaiknya dilakukan perubahan lintasan conveyer dengan mengurangi kemiringan lintasan dan untuk mengurangi gerakan memutar dapat dilakukan dengan merubah posisi operator dengan conveyor dan pallet dengan cara posisi operator berada disamping conveyor dan letak pallet berada tepat didepan operator. Perubahan postur tubuh ini akan dapat mengurangi frekuensi gerakan membungkuk dan memutar sehingga mengurangi kelelahan dan rasa nyeri yang timbul akibat postur tubuh pada saat bekerja yang tidak alami. Keyword : Postur Tubuh, RULA (Rapid Upper Limb Assesment)

20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seorang pekerja pada suatu lingkungan kerja tentu menginginkan pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan tenaga seminimal mungkin, akan tetapi memberikan hasil yang maksimal. Terkadang hal tersebut tidak dapat dicapai dikarenakan ada beberapa faktor yang menghambat seperti faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu lingkungan kerja atau suasana/kondisi kerja yang tidak sehat, nyaman, aman dan faktor internal berasal dari dalam diri pekerja tersebut yaitu keterampilan usaha, konsistensi kerja, metode kerja dan postur seorang pekerja melakukan pekerjaannya. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya yang sering disebut adalah muscolosketol disorder. Masalah tersebut lazim dialami para pekerja yang melakukan gerakan yang sama dan berulang secara terus-menerus. Studi tentang muscolosketol disorder pada berbagai jenis industri telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukkan bahwa keluhan otot skeletol yang paling banyak dialami pekerja adalah otot bagian pinggang (low back pain) dan bahu. Pekerjaan dengan beban yang berat dan perancangan alat yang tidak ergonomis pada pekerja pabrik mengakibatkan pengerahan tenaga yang berlebihan dan postur yang salah seperti memutar dengan membungkuk dan I-1

21 membawa beban adalah merupakan resiko terjadinya keluhan musculoskletal dan kelelahan dini. Penanganan material pada di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan (PT.CCBI) di line 1 produk frestea masih dilakukan secara manual (manual material handling). Pekerjaan ini dimulai dengan pengangkatan crate dari atas conveyor kemudian dipindahkan dan disusun di atas pallet (proses palletizing). Operator bekerja dengan posisi berdiri, membungkuk dan melakukan gerakan memutar. Jenis pekerjaan ini bila dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan kelelahan, sehingga konsentrasi operator akan menurun dan kinerja operator juga ikut menurun. Aktivitas pemindahan barang secara manual yang dilakukan secara berulang-ulang dapat membahayakan kesehatan operator. Aktivitas yang dilakukan dengan posisi kerja yang membungkuk dan kaku juga membahayakan kesehatan yang merupakan penyebab terjadinya cidera punggung. Sejauh ini banyak penelitian yang mencoba menganalisa postur tubuh pada saat bekerja misalnya menggunakan metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment), REBA (Rapid Entery Body Assessment), OWAS (Ovako Working Postures Analysis System) dan QEC (Quick Exposure Check). Pada penelitian ini evaluasi postur tubuh yang digunakan adalah metode RULA yang merupakan suatu metode penilaian postur untuk menginvestigasi gangguan pada anggota badan bagian atas

22 1.2. Rumusan Permasalahan Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas pada bagian pengepakan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia adalah bangaimana postur tubuh para pekerja di bagian pengepakan yang harus bekerja dengan cara berdiri, membungkuk pada saat memindahkan crate dari conveyor dengan frekuensi pengulangan yang cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada tulang belakang (low back pain). Oleh karena itu penulis mengevaluasi postur tubuh yang mempengaruhi pencapaian produktivitas kerja pekerja dengan menggunakan penilaian postur metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menilai postur tubuh dengan menggunakan metode RULA. 2. Mengevaluasi postur tubuh yang ada sekarang dan mempelajari kemungkinan hal-hal yang menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam melakukan pekerjaanya dengan waktu yang cukup lama. 3. Memberi suatu usulan perbaikan metode kerja yakni postur tubuh yang ergonomis kepada para pekerja untuk mendapatkan postur kerja yang lebih baik dengan prinsip ergonomi dalam mengatasi ketidaknyamanan pekerja yang berakibat tidak maksimalnya produktivitas kerja.

23 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Melatih kemampuan dan menggunakan pengalaman pada penulis untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan, khususnya postur tubuh yang ergonomis. 2. Memberikan tambahan informasi yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan ergonomi. 3. Bahan masukan bagi perusahaan untuk dipertimbangkan sebagai solusi postur kerja yang ergonomis, sehingga membantu operator pada stasiun pengepakan bekerja dengan postur kerja yang ergonomis Ruang Lingkup Dan Asumsi Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah 1. Pengamatan postur tubuh pada saat bekerja dilakukan terhadap operator yang bekerja di bagian pengepakan line 1 produk frestea di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan. 2. Data penelitian diperoleh langsung dari daerah proses pengisian minuman ke botol pada bagian pengepakan yang memiliki postur kerja yang tidak ergonomis.

24 Asumsi Penelitian Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membahas permasalahan tersebut, antara lain : 1. Pekerja di bagian pengepakan adalah pekerja yang berbeda tetapi metode kerja yang digunakan sama. 2. Kondisi lingkungan dianggap baik dan memenuhi persyaratan 3. Operator yang melakukan pekerjaan adalah pekerja normal dan dapat bekerja secara wajar. 4. Pekerja telah terbiasa dengan pekerjaannya 5. Kondisi mesin dan peralatan dalam kondisi yang baik 1.6. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian Tugas Sarjana ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut: LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN

25 BAB I. PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan asumsi yang digunakan. BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, jenis produk dan spesifikasinya, bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan, serta organisasi dan manajemen. BAB III. LANDASAN TEORI Menyajikan dan menampilkan tinjauan kepustakaan yang berisi teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan dan pemecahan masalah. BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN Merupakan kerangka dalam pemecahan masalah, penjelasan secara garis besar bagaimana langkah pemecahan masalah dengan menggunakan metode yang digunakan. BAB V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Melakukan identifikasi data dan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasan masalah. BAB VI. ANALISA PEMECAHAN MASALAH Menganalisis hasil pengolahan data dan untuk memperoleh penyelesaian dari masalah yang ada.

26 BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran mengemukakan kesimpulan semua hal yang dilakukan pada saat penelitian, terutama hasil pengolahan data yang diperoleh serta memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA

27

28 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Sejarah produk Coca Cola semula berawal pada bulan Mei 1886 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, ketika seorang ahli farmasi dan ahli minuman Dr. Jhon Styth Pemberton memformulasikan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup dan beraroma segar dan berwarna karamel yang kemudian dikenal dengan Coca Cola. Seiring dengan perjalanan waktu, Coca Cola semakin berkembang dan digemari masyarakat, maka timbul ide dari Joseph Beidenharn untuk membotolkan Coca Cola. Sejak tahun 1990 distribusi Coca Cola secara meyakinkan meluas sampai keluar negri. Pada tahun 1907 pembangunan pabrikpabrik pembotolan Coca Cola diluar negeri mulai digiatkan. Pembangunan dilakukan dengan cara memakai Franchise System, yaitu sistem kerja sama saling menguntungkan antara dua perusahaan ( The Coca Cola Company dengan Pabrik Minuman) yang sama sekali terpisah modal kepemilikan dan manajemen. Coca Cola mulai diperdagangkan di Indonesia pada tahun 1927 ketika Nederland Indische Mineral Water Fabriek (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk pertama kali di Batavia. Produksi Coca Cola lumpuh pada zaman penjajahan Jepang ( ), tetapi setelah kemerdekaan Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bootles Ltd. NV (IBL) dengan status perusahaan nasional. Tahun 1971 IBL menjalin kerjasama dengan

29 tiga perusahaan Jepang, yaitu Mitsui Toatsu Chemical Inc, Mitsui & Co. Ltd dan Mikuni Coca Cola Bottling Co. membentuk PT. Djaya Beverages Bootling Company (DBBBC). Sampai sekarang tercatat ada 11 pabrik Coca Cola yang beroperasi diberbagai propinsi di Indonesia. Pabrik-pabrik ini diberi lisensi oleh The Coca Cola Company di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat untuk memproduksi, dengan perwakilannya di Indonesia adalah PT. Coca Cola Indonesia Kesebelas pabrik pembotolan tersebut adalah : 1. Tahun 1971 : PT. Djaya Beverages Bottling Company, Jakarta. 2. Tahun 1973 : PT. Brasseris Del Indonesia, Medan. 3. Tahun 1976 : PT. Tirtalina Bootling Company, Surabaya. 4. Tahun 1978 : PT. Coca Cola Pan Java Bottling Company, Semarang. 5. Tahun 1951 : PT. Tirta Permata Sari Bottling Company, Ujung Pandang. 6. Tahun 1983 : PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company, Bandung. 7. Tahun 1985 : PT. Tribana Jaya Nusantara Bottling Company,. Padang. 8. Tahun 1985 : PT. Banyu Agung Sejahtera Bottling Company, Denpasar. 9. Tahun 1985 : PT. Swarna Dipa Mekar Bottling Company, Tanjung Karang 10. Tahun 1985 : PT. Bangun Wenang Beverage Company, Menado 11. Tahun 1991 : PT. Eka Ticma Manunggal Bottling Company, Banjarmasin. Tahun 1995 Coca Cola Amatil milik Australia yang merupakan perusahaan pembotolan terbesar di dunia untuk pabrikasi, distribusi dan pemasaran produk The Coca Cola Company mengambil alih semua pabrik pembotolan Coca Cola Company di Indonesia kecuali Manado.

30 2. 2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, pada tanggal 1 Januari tahun 2000, kesepuluh perusahaan pembotolan dan distribusi Coca Cola yang berada di bawah bendera perusahaan Coca Cola Limited Australia, berubah nama menjadi PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT Coca Cola Amatil Indonesia untuk perusahaan distribusi. Kemudian pada tanggal 1 juli 2002, PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling Medan berubah nama lagi menjadi perusahaan pembotolan dan pendistribusian dengan menyandang nama yaitu PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan. Sampai saat ini PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan telah memiliki 627 orang tenaga kerja dan memproduksi 4 macam jenis minuman yakni Coca Cola, Sprite, Fanta dan Frestea dengan berbagai ukuran dalam kemasan botol dapat kita lihat pada tabel 2.1. Ukuran Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia. Selain itu PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan juga mendistribusikan produk kiriman dari PT. Coca Cola Bottling Indonesia Cibitung, Jakarta yang disebut Sisqo (Sister Company). Produk yang didistribusikan antara lain kemasan kaleng (can) san plastik (pet).

31 Tabel Ukuran Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia Article I. Produk Article II. Ukuran (ml) Coca-Cola 1. Kemasan Sedang 2. Kemasan Kecil Sprite Kemasan Sedang Kemasan Kecil Sprite Ice Kemasan Sedang Kemasan Kecil Fanta Strawberry 1. Kemasan Sedang 2. Kemasan Kecil Fanta Soda Water Kemasan Sedang 295 Frestea 220 Frestea Green 220 Sumber : PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan Lokasi Perusahaan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan berlokasi di Jalan Medan Belawan Km 14 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan.PT. Coca Cola Bootling Indonesia Medan menempati areal tanah seluas ± m 2 (5.1Ha) yang terdiri dari gudang (bahan baku,produk jadi),lantai produksi, kantor, klinik, laboratorium, pos satpam, bengkel, pengolahan air, limbah, ruang mesin, kantin, musholla, parkir dan area penumpukan karat botol. PT. Coca Cola Bottling

32 Indonesia masih berada didaerah industri, dimana disebelah Barat berbatasan dengan sungai Deli, sebelah Timur berbatasan dengan Kawasan Industri Medan (KIM), sebelah Utara berbatasan dengan Pelabuhan Belawan, dan sebelah Selatan berbatasan dengan pemukiman rumah penduduk Daerah Pemasaran Pusat penjualan PT. Coca Cola Bottling Indonesia ini tersebar diseluruh Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh. Didukung oleh beberapa pusat penjualan yang tersebar di Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh, lebih dari pengecer, produk Coca Cola dapat diperoleh dengan mudah dimana saja dengan harga terjangkau. Banyaknya pengecer yang terlihat dalam perindustrian produk Coca Cola mengisyaratkan besarnya dukungan ekonomi yang diberikan kepada keluarga-keluarga Indonesia yang mempunyai usaha disektor industri ini Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah kegiatan pengelompokan pasar yang heterogen menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen dimana salah satu atau lebih dari kelompok tersebut di jadikan pasar yang akan menjadi sasaran. Segmentasi pasar berguna bagi perusahaan agar dapat dengan mudah mempelajari kebutuhan dari segmennya, dapat dengan baik mengolakasikan dananya, dan penjual dapat dengan mudah merancang produknya sesuai minat dari konsumen. Segmentasi pasar didasari beberapa faktor, yaitu :

33 1. Faktor demografi yang meliputi umur, jenis kelamin, pendapatan agama, suku, bangsa dan tingkat sosial 2. Faktor psikologis seperti kepribadian 3. Faktor geografis seperti darah kota, pinggiran kota, pegunungan dan lainlain. 4. Faktor-faktor sifat pembeli seperti loyalitas pada merk, mutu, dan harga. Untuk memperlancar proses pendistribusian di luar kota Medan, PT Coca Cola Bottling Indonesia Medan mempunyai sub distributor diberbagai daerah yaitu : 1. Medan : Jl. Medan Belawan Km 14, Medan 2. Kabanjahe : Jl. Nabung Subakti No. 101, Kabanjahe 3. Tebing Tinggi : Jl. S. M. Raja No. 20 Assembly, Tebing Tinggi 4. Pematang Siantar : Jl. Medan Km. 6, Pondok Sayur 5. Rantau Prapat : Jl. By Pass Aek Matio, Rantau Prapat 6. Kisaran : Jl. A. Yani No.43, Kisaran 7. Padang Sidempuan : Jl. Raya Pal Sabolas No. 34, Padang Sidempuan 8. Langsa : Jl. Prof. Majiel Ibrahim No. 58, Langsa 9. Lhokseumawe : Jl. Merdeka Timur No. 71, Lhokseumawe 10. Banda Aceh : Jl. Mata Le No. 2, Lr. Nikmat Kentapang Dari seluruh daerah pemasaran, kota Medan merupakan daerah yang potensial karena jumlah permintaan paling tinggi dibandingkan dengan daerah lain.

34 Strategi Pemasaran Stategi pemasaran adalah suatau pendekatan produk yang digunakan oleh suatu unit bisnis dalam mencapai sasaran yangtelah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam menghadapi pesaing-pesaing yang terus bermunculan, PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan melaksanakan strategi yang dikenal dengan 3-A yakni : - Acceptability (rasanya dapat di terima) - Availability (produk selalu tersedia) - Affodability (Harga terjangkau) 2.5. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi adalah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungkan dan saling mempengaruhi karena adanya hubungan secara keseluruhan. Dipandang dari fungsinya, organisasi adalah pengelompokan dan pengurutan dari berbagai aktivitas, penunjukan orang-orang untuk mengerjakan aktivitas tersebut, penyediaan lingkungan kerja dan fasilitas yang sesuai dengan penempatan kepada masing-masing orang yang ditugaskan. Organisasi dapat juga diartikan sebagai kelompok orang yang bertanggung jawab bersama-sama mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan yang tertentu. Secara umum dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dasar organisasi adalah dua orang atau lebih, adanya maksud kerja sama, adanya pengaturan hubungan dan adanya tujuan yang hendak dicapai. Dalam mencapai tujuan perusahaan, perlu dilakukan penyusunan organisasi dan manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas dan kewajiban

35 serta pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari atasan kepada bawahan. Perusahaan yang terdiri dari berbagai bagian aktivitas yang berbeda-beda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran perusahaan dengan kondisi efisien yang tinggi. Tugas individual ini dalam pelaksanaanya selalu dihubungkan dengan sistem dan prosedur yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian organisasi bukan hanya sekedar kerangka pembagian tugas, melainkan seluruh perangkat beserta fungsifungsinya yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Setiap perusahaan mempunyai suatu pola dasar struktur organisasi, yang relatif permanen sifatnya, tetapi kadang kala mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan yang dialami oleh organisasi tersebut, seperti penggantian pemimpin, perubahan tujuan organisasi dan lain-lain. Dari sudut pandang ini organisasi dapat dianggap sebagai suatu wadah dimana kegiatan manajeman dilakukan. Sebagai suatu proses, organisasi akan menimbulkan 2 macam hubungan yaitu : 1. Hubungan Formal, terlihat dari tata bubungan yang berupa suatu susunan tata kerja lengkap dengan tugas dan kewajiban organisasi. 2. Hubungan Informal, terlihat pada tingkah laku dan tindakan masing-masing individu yang terlihat dalam organisasi tersebut. Hubungan ini menyangkut hubungan pribadi, hubunga atasan dengan bawahan dan hubungan lainnya. Berhasilnya organisasi kedua hubungan ini harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, bahkan harus diberikan perhatian yang sama besarnya. Adapun beberapa jenis struktur organisasi yang umum yaitu :

36 1. Organisasi Garis (Line Organization) 2. Organisasi Garis dan Staff (Line and Staff Organization) 3. Organisasi Fungsional (Functional Organization) 4. Kombinasi Organisasi Garis dan Fungsional 5. Kombinasi Organisasi Garis, Fungsional dan Staff Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang digunakan tergantung pada ukuran, sifat dan kerumitan masalah yang timbul di perusahaan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan mempunyai struktur organisasi yang berbentuk garis, staf dan fungsional. Pimpinan (General Manager) langsung membawahi setiap manajer sedangkan staf bekerja dan memberikan saran-saran kepada bawahannya. Gambar struktur organisasi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1.Struktur Organisasi PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan.

37 GENERAL MANAGER SECRETARY HR MANAGER FINANCE MANAGER GENERAL SALES MANAGER TECHNICAL OPE MANAGER BUSINESS SERV MANAGER Industrial Relation Mgr Finance Accounting Mgr Area Sales Mgr Medan Production Manager IS Applic Support Officer PR Manager Mgt Accounting Manager Area Sales Mgr Out Tawn Maintenance Eng Mgr Fleet Officer People Resourc & Plan Mgr Examiner Accountant Channer Manager Warehouse & Transp Mgr Information Sys Mgr Purchasing Manager Dealer Manager Demand & Op Plan Mgr General Affair Mgr Tax Officer Area Marketing Manager Cold Drink Equipment Mgr External Affair Mgr QA Manager Training Coordinator keterangan Hubungan Garis Hubungan Fungsional Hubungan Staf Sumber :Human Resources Departement PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

38 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Untuk menjalankan organisasi pada PT. Cola Cola Bottling Indonesia Medan perlu adanya pembagian tugas, wewenang dam tanggung jawab dari masing-masing jabatan. Adapun tugas wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan dalam struktur organisasi pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan adalah sebagai berikut : 1. General Manager a. Menentukan dan merumuskan kebijakan utama dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan b. Membuat peraturan-peraturan di perusahaan yang sesuai dengan undangundang yang ditetapkan c. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang dilegasikan kepada manager-manager 2. Secretary a. Menyelenggarakan surat-menyurat yang berhubungan dengan perusahaan b. Mengatur hubungan dengan pihak luar atau tamu c. Bertanggung jawab kepada General manager 3. Human Resources Manager a. Menerjemahkan strategi perusahaan ke dalam strategi SDM. b. Menumbuhkan kepuasan karyawan terutama terhadap gaji (Base Salary and Variabel Salary), bonus, tunjanngan kerja (Inature). c. Mencari info Best Practice dalam pelatihan, pengembangan karyawan dan manajemen karir dari perusahaan lain.

39 d. Membantu dalam perancangan dan implementasi sistem penilaian kerja. e. Membantu dalam administrasi karyawan termasuk masalah pelaksanaan hukum. f. Membantu Industrial Affairs Manager, Public Relation Manager, Training Manager, dan Remuneration Manager (Menangani masalah pengupahan) g. Bertanggung jawab kepada. General Manager. 4. Finance Manager a. Mempersiapkan laporan keuangan yang terkonsolodasi secara tepat waktu dan akurat b. Mengumpulkan atau menyusun data untuk rencana finansial jangka pendek maupun jangka panjang c. Bertanggung jawab kepada General Manager 5. General Sales Manager a. Merencanakan dan mengevaluasi semua program pemasaran perusahaan dan divisi pemasaran b. Mengorganisasikan semua program pemasaran perusahaan dan visi perusahaan c. Bertanggung jawab kepada General Manager 6. Technical Operation Manager a. Menyusun semua program kerja dan meletakkan dasar-dasar koordinasi diantara semua seksi-seksinya b. Mengkoordinir dan mengawasi setiap bagian yang ada dibawahnya misalnya produksi, teknik dan distribusi

40 c. Bertanggung jawab kepada General Manager 7. Business Service Manager a. Merealisasi rencana dan pelaksanaan program jasa pelayanan dan pengadaan sarana kendaraan/mobil Coca Cola bagi karyawan. b. Mengadakan bimbingan, pengarahan, serta pengendalian kepada karyawan-karyawan jasa perusahaan sehingga aktivitas mereka dapat diarahkan kepada tercapainya pekerjaan yang efektif, efisien dan lancer. c. Membawahi IS Application Manager, CDE Manager dan Fleet Manager. Bertanggung jawab kepada General Manager 8. Industrial Relation Manager a. Mengumpulkan informasi-informasi bisnis yang dibutuhkan perusahaan dari beberapa perusaan lain b. Mengawasi kegiatan kerjasama denga perusahaan-perusahaan lain c. Mengatur hubungan dengan pihak luar atau industri-industri d. Bertanggung jawab kepada Human Resources Manager 9. Public Relation Manager a. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat maupun tamu yang mau berkunjung b. Mengurusi surat-surat perusahaan yang masuk c. Mengawasi kegiatan kerjasama denga perusahaan-perusahaan lain d. Bertanggung jawab kepada Human Resources Manager 10. People Resources & Plan Manager

41 a. Membantu General Manager dalam melaksanaan undang-undang tenaga kerja dan menjalankan kebijaksanaa perusahaan b. Menjalankan dan mengorganisasikan semua sumber daya manusia dan program pengembangan c. Bertanggung jawab kepada General Manager 11. Information System Manager a. Mengumpulkan informasi-informasi manajemen yang dibutuhkan perusahaan b. Meminta informasi manajemen setiap departemen perusahaan c. Bertanggung jawab kepada General Manager 12. General Affair Manager a. Mengawasi program pelayanan umum dan pemeliharaan lokasi pabrik b. Mengawasi penyelesaian izin, rekomendasi dari instansi pemerintah c. Bertanggung jawab kepada HRD Manager 13. External Affair Manager a. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat b. Meminta dana untuk mengadakan kegiatan amal bagi masyarakat c. Bertanggung jawab kepada HRD Manager 14. Training Coordinator a. Mengadakan pelatihan b. Memilih peserta pelatihan c. Bertanggung jawab kepada HRD Manager 15. Financial Accountant Manager

42 a. Mengumpulkan data dan menyusun data keuangan perusahaan b. Mengatur cash flow untuk perusahaan c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager 16. Management Accountant Manager a. Membuat pembukuan keuangan perusahaan b. Memperoleh data keuangan dari departemen lain di perusahaan c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager 17. Examiner Accountant a. Mengumpulkan dan dan menyusun data keuangan khusus luar kota b. Mengawasi penyelesaian izin, rekomendasi dari instansi pemerintah c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager 18. Purchasing Manager a. Melakukan pembelian bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan b. Menyetujui ataupun membatalkan pembelian bahan c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager 19. Tax Officer a. Mengaudit mengenai kebutuhan akan karyawan b. Mengajukan usulan akan menambah atau mengurangi karyawan c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager 20. Area Sales Manager Medan a. Mendayagunakan seluruh aparat dan peralatan yang ada di warehouse di Medan secara optimal dan efisien

43 b. Memberhentikan sales-sales di Medan yang dianggap melanggar peraturan perusahaan c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager 21. Area Manager Out Tawn a. Mendayagunakan seluruh aparat dan peralatan yang ada di warehouse di luar kota secara optimal dan efisien b. Memberhentikan sales-sales di Medan yang dianggap melanggar peraturan perusahaan c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager 22. Channer Manager a. Mengawasi penjualan produk pada distributor didalam kota b. Membatalkan kontrak dengan distributor, apabila distributor tersebut melanggar perjanjian yang telah disepakati c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager 23. Dealer Manager a. Mengembangkan dealer-dealer diwilayah pemasaran b. Mengklaim dealer-dealer yang melanggar perjanjian bersama-sama c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager 24. Production Manager a. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai mutu dan jumlah produk b. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan dalam bidang pemprosesan bahan baku menjadi produk jadi

44 c. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager 25. Maintenance Engineering Manager a. Mengawasi mesin-mesin dan peralatan yang digunakan pada saat proses produksi b. Melakukan perawatan mesin-mesin produksi dan peralatan produksi c. Melakukan perbaikan-perbaikan pada mesin dan peralatan pabrik d. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager 26. Warehouse & Transport Manager a. Mengawasi penyimpanan produk-produk jadi b. Mengkoordinir pengiriman-pengiriman produk c. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager 27. Demand & Op Plan Manager a. Merencanakan dan mengontrol kebutuhan untuk kegiatan proses produksi b. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager 28. Cold Drink Equipment Manager a. Melakukan pembelian bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan b. Menyetujui atau membatalkan pembelian c. Bertanggung jawab kepada General Manager 29. Quality Assurance Manager a. Meneliti, memeriksa dan menganalisa mutu bahan baku maupun produk jadi b. Me-reject bahan baku maupun produk yang tidak sesuai dengan standart yang telah ditentukan

45 c. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager 30. Is Applic Support Officer a. Mengumpulkan informasi-informasi bisnis yang dibutuhkan perusahaan b. Meminta informasi yang dibutuhkan dari departemen lainnya di perusahaan c. Bertanggung jawab kepada Information System Supervisor 31. Fleet Manager a. Mengawasi pendistribusian keperluan produksi dilantai pabrik b. Mengatur pendistribusian keperluan produksi c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager 2.6. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja di PT. Coca Cola Botling Indonesia Unit Medan direkrut dari tenaga kerja bangsa indonesia sendiri. Sebagian besar tenaga kerja dibagian produksi dan pemasaran direkrut dari penduduk sekitar pabrik. Jumlah tenaga kerja pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan sampai pada bulan Februari 2008 sebanyak 627 orang karyawan. Perincian jumlah karyawan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2. Rincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan.

46 Tabel 2.2. Rincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan Departemen Jumlah Karyawan General Administation 9 orang Finance and Accounting 14 orang Human Resources 26 orang Sales and Marketing 408 orang Production 170 orang Total 627 orang Sumber : Human Resources Departement PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan Status karyawan pada perusahaan ini mempunyai status sebagai berikut : 1. Karyawan bulanan (tetap) dengan gaji/upah dibayar sekali sebulan sesuai dengan klasifikasi penggajian yang dibagi-bagi dalam golongan tertentu. 2. Karyawan harian dengan upah/gaji yang dibayar sekali dalam dua minggu sesuai dengan standart upah yang berlaku diperusahaan dengan berpedoman pada ketentuan upah minimum yang ditetapkan pemerintah. 3. Karyawan honorer/kontrak dengan upah yang ditetapkan berdasarkan dokumen perjanjian kontrak secara individu Jam Kerja Agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan optimal dalam melaksanakan operasional pabrik untuk mencapai tujuan maka diperlukan pengaturan waktu jam kerja yang baik.

47 Sesuai dengan peraturan DEPNAKER bahwa jam kerja seorang karyawan adalah 40 jam perminggu, selebihnya diperkirakan jam lembur. Pengaturan jam kerja normal untuk karyawan adalah sebagai berikut : 1. Semua karyawan kecuali karyawan di Departemen Marketing, Departemen Human Resource Development yaitu bagian Security, Departement TOL (Technical Operation and Logistic) yaitu bagian kamar mesin dan Produksi, hari kerjanya adalah hari Senin sampai hari Jumat dengan jam kerja dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini : Tabel 2.3. Jam Kerja Di PT.Coca Cola Bottling Indonesia NO WAKTU KETERANGAN 1 Jam WIB Waktu Kerja 2 Jam WIB Waktu Istirahat 3 Jam WIB Waktu Kerja 2. Untuk Departemen Marketing jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini : Tabel 2.4. Jam Kerja Untuk Departemen Marketing NO WAKTU KETERANGAN 1 Jam WIB Waktu Kerja 2 Jam WIB Waktu Istirahat 3 Jam WIB Waktu Kerja

48 3. Departemen Human Resources Development (HRD yaitu bagian Security, Technical Operation and Logistic yaitu bagian kamar mesin dan bagian produksi, jam kerja dibagi atas tiga shift setiap hari dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut ini : Tabel 2.5. Jadwal Kerja Shift NO SHIFT WAKTU KETERANGAN 1 I Jam WIB Waktu Kerja 2 II Jam WIB Waktu Kerja 3 III Jam WIB Waktu Kerja Untuk bagian Security terdiri dari 4 orang dengan penggantian shift setiap 2 hari sekali, sedangkan untuk bagian kamar mesin penggantian shift 5 hari sekali dengan 1 orang tenaga kerja untuk setiap shift Sistem Pengupahan Gaji/upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari perusahaan kepada karyawan untuk suatu pekerjaan yang telah dilakukan yang dinilai dalam bentuk perjanjian atau undang-undang. Banyak cara atau sistem pembayaran gaji/upah yang digunakan oleh perusahaan. Setiap perusahaan memakai sistem yang berbeda-beda, dengan dasar sistem tersebut akan membawa keuntungan bagi perusahaan tampa merugikan karyawan. Sistem pengupahan di perusahaan ini dibedakan atas :

49 1. Untuk karyawan bulan dan honorer menerima gaji setiap bulan sekali pada tanggal 25, yaitu untuk General Manager Office, Departement Accountong, dan Human Resources. 2. Untuk karyawan harian menerima gaji dua minggu sekali yaitu untuk Sales Marketing dan Produksi dikelola oleh koperasi. Bagi setiap karyawan yang bekerja diluar jam kerja normal, akan diberikan upah lembur dengan ketentuan sebagai berikut : a. Upah tenaga kerja tetap Upah lembur = 1/173 x gaji pokok x jumlah jam lembur Berdasarkan ketentuan Depnaker jam kerja sebulan adalah 173 jam. b. Upah tenaga kerja lepas/honor Upah lembur = 3/20 x jumlah jam lembur Penentuan upah lembur/jam adalah sebagai berikut : a. Untuk hari biasa : - Jam lembur pertama dikali 1,5 x upah - Jam lembur selebihnya dikali 2 x upah lembur b. Untuk hari Sabtu/libur : - Jam pertama dikali 2 x upah lembur - Jam kedelapan dikali 3 x upah lembur - Jam kesembilan dan seterusnya dikali 4 x upah lembur c. Untuk karyawan yang lembur diberikan juga tambahan uang makan lembur sebesar :

50 - Untuk lembur 3 jam pertama diberikan uang makan senilai 1 kali makan. - Untuk jam lembur berikutnya akan ditambah lagi uang makan senilai 1 kali makan (setiap 5 jam berikutnya). Khusus untuk bagian Marketing tidak diperhitungkan lembur apabila bekerja diuar jam kerja yang telah ditentukan, tetapi mereka akan mendapat insentif Proses Produksi Proses Produksi merupakan suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah nilai dari suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, dan bahanbahan dan uang sebagai modal pelaksanaanya. Dalam berproduksi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan mempunyai 3 (tiga) line produksi dengan masing-masing fungsi : 1. Line I : Mempunyai kapasitas produksi 300 botol/menit dengan memproduksi Frestea. 2. Line II : Mempunyai kapasitas produksi 200 botol/menit, namun saat ini tidak digunakan karena rendahnya permintaan pasar. 3. Line III : Mempunyai kapasitas produksi 600 botol/menit dengan memproduksi Coca Cola, Sprite, Sprite Ice, Fanta Strawberry, Fanta Apple, Fanta Soda Water.

51 Berdasarkan cara pembuatannya, minuman yang diproduksi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan dapat dikelompokkan atas 2 (dua) kelompok besar yaitu minuman berkarbonat (Coca-Cola, Sprite dan Fanta) dan minuman tidak berkarbonat (Frestea). Gambar 2.2. berikut ini merupakan blok diagram proses pembuatan minuman non-karbonat (Frestea). AIR AIR WATER HEATER Tea SIMPLE SIRUP Ekstrak Tea BEVERAGE FINAL SIRUP WASHING MACHINE BOTTLE FILLER CROWNER CROWN CORK DATA CODER PRODUK Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Produk Un-Carbonated Softdrink

52 Standar Mutu Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan sangat mengutamakan kualitas standar mutu produk. Dalam setiap kali memproduksi Coca Cola, Sprite, Fanta dan Frestea dilakukan pemeriksaan produk, mulai dari water treatment, sympel syrup, final syrup dan beverage (hasil minuman ringan). Adapun yang menjadi standar mutu produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan adalah : 1. Kemurnian (Purity) 2. Rasa (Taste) 3. Bau (Odor) 4. Penampakan Pemeriksaan dilakukan dalam 1 jam setiap kali produksi untuk melihat hasil standar mutu produk. Pemeriksaan dilakuka n di laboratorium. Untuk mendapatkan kualitas produk yang baik, perlu dilakukan quality control secara berkesinambungan. Pengontrolan dilakukan mulai dari bahan baku, proses produksi hingga produk jadi. Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan proses quality control dilakukan oleh Departemen Laboratorium. Adapun proses quality control dibagi atas 3 bagian yaitu : 1. Quality Internal Tugas bagian ini adalah memastikan bahan baku dan chemical yang digunakan dalam keadaan baik. Pemeriksaan antara lain dilakukan terhadap :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Coca Cola Amatil Indonesia Pada Tanggal 12 Oktober 1993, sebuah perusahaan publik Australia yang merupakan perusahaan terbesar di dunia untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Coca-cola Bottling Indonesia Unit Medan merupakan pengembangan dari penemuan Dr. John Styth Pemberton secara industri. John Styth Pemberton,

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEMASAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PLANT MEDAN

ANALISIS POSTUR KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEMASAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PLANT MEDAN ANALISIS POSTUR KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEMASAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PLANT MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK P R O G R A M D I P L O M A IV F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK P R O G R A M D I P L O M A IV F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE RULA PADA STASIUN PEREBUSAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. PP. LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Coca-cola Amatil Indonesia Unit Medan merupakan pengembangan dari penemuan Dr. John Styth Pemberton secara industri. Pada tahun 1892, Pemberton

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI) 2.1 Asal Mula Berdirinya Coca-Cola Company Melihat kilas balik sejarah Coca-Cola yang teramat panjang tentu akan memakan waktu yang

Lebih terperinci

ANALISIS ERGONOMI REDESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR PATIMA HARAHAP

ANALISIS ERGONOMI REDESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR PATIMA HARAHAP ANALISIS ERGONOMI REDESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh PATIMA HARAHAP 0 8 0 4 0 3 0 2 5 D E

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA BAGIAN PENGISIAN BANTAL DI CV. WOLKEN

USULAN RANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA BAGIAN PENGISIAN BANTAL DI CV. WOLKEN USULAN RANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA BAGIAN PENGISIAN BANTAL DI CV. WOLKEN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh

Lebih terperinci

ANALISIS KELELAHAN KERJA DENGAN METODE REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT) PADA TERMINAL CARGO POLONIA MEDAN

ANALISIS KELELAHAN KERJA DENGAN METODE REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT) PADA TERMINAL CARGO POLONIA MEDAN ANALISIS KELELAHAN KERJA DENGAN METODE REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT) PADA TERMINAL CARGO POLONIA MEDAN KARYA AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015 USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA STASIUN PENDEMPULAN DI CV.SUPER PLATES TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Coca-Cola Rasa Menyegarkan Coca Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. berkat dan karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

KATA PENGANTAR. berkat dan karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini di PT. Florindo Makmur Serdang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per tahun yang merupakan

Lebih terperinci

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S. Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan semakin meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut banyak orang membuka usaha di bidang bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta,

BAB I PENDAHULUAN. Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Singkat Coca-Cola Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika

Lebih terperinci

ANALISIS ERGONOMI DESAIN ULANG KURSI KERJA KARYAWAN BAGIAN STAMPING DI PT. SC JOHNSON MANUFACTURING MEDAN

ANALISIS ERGONOMI DESAIN ULANG KURSI KERJA KARYAWAN BAGIAN STAMPING DI PT. SC JOHNSON MANUFACTURING MEDAN ANALISIS ERGONOMI DESAIN ULANG KURSI KERJA KARYAWAN BAGIAN STAMPING DI PT. SC JOHNSON MANUFACTURING MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perusahaan dituntut untuk memperhatikan kinerja pekerjanya, karena pekerja merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat vital dalam kegiatan proses

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QUALITY F U NC TI ON DEPLOYMENT PADA GUDANG BAHAN PENOLONG PT. GROWTH SUMATRA INDUSTRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh AHMAD FADLI POLEM 070403107 DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs)

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Georgia Amerika Serikat peristiwa bersejarah ini seiring waktunya dengan berdirinya

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Georgia Amerika Serikat peristiwa bersejarah ini seiring waktunya dengan berdirinya BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT.Coca Cola Amatil Indonesia Coca cola ditemukan pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1885 tepatnya pada tanggal 8 Mei 1886 oleh seorang ahli farmasi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS

IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS Meri Andriani Universitas Samudra, Jl. Meurandeh Prodi Teknik Industri. Email: meri_zulham@yahoo.com Abstrak Postur

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Nai Shoes Collection merupakan home industry yang bergerak di bidang industri sepatu safety dan sepatu boot yang berlokasi di Jl. Cibaduyut Raya Gang Eteh Umi RT. 2 RW 1 kota Bandung.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini akan membantu menyelesaikan penelitian

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) DI TERMINAL KARGO POLONIA

USULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) DI TERMINAL KARGO POLONIA USULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) DI TERMINAL KARGO POLONIA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik Tahu Cibuntu merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan di Bandung yang memproduksi tahu. Berlokasi di daerah jalan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, pabrik ini memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT...

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCES (SCOR) DALAM PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PT. GUNA KEMAS INDAH

PENGGUNAAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCES (SCOR) DALAM PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PT. GUNA KEMAS INDAH PENGGUNAAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCES (SCOR) DALAM PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh KESUMA HADIBROTO

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh KESUMA HADIBROTO PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN LAMANYA WAKTU PENGASAPAN TERHADAP MUTU PRODUK RIBBED SMOKE SHEET (RSS) MENGGUNAKAN ANAVA PADA PABRIK KARET PTPN III GUNUNG PARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGUKURAN ALLOWANCE REAL TERHADAP OPERATOR PENGEPAKAN PRODUK FRESTEA SEBAGAI BASIS PENENTUAN WAKTU STANDAR DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN

PENGUKURAN ALLOWANCE REAL TERHADAP OPERATOR PENGEPAKAN PRODUK FRESTEA SEBAGAI BASIS PENENTUAN WAKTU STANDAR DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN PENGUKURAN ALLOWANCE REAL TERHADAP OPERATOR PENGEPAKAN PRODUK FRESTEA SEBAGAI BASIS PENENTUAN WAKTU STANDAR DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

Lebih terperinci

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PERANCANGAN ALAT BANTU PADA PROSES PEMANGGANGAN ROTI UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL DI CIRASA BAKERY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : GIO FANDRI TARIGAN NIM.

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : GIO FANDRI TARIGAN NIM. PENILAIAN RESIKO DAN PEMILIHAN ALTERNATIF SOLUSI PENGENDALIAN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3) DENGAN PENDEKATAN BENEFIT AND COST ANALYSIS PADA PABRIK GULA PTPN. II SEI SEMAYANG TUGAS SARJANA

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA Etika Muslimah 1*, Dwi Ari Wibowo 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN SAHAT ADI WARDANA SIMANGUNSONG

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN SAHAT ADI WARDANA SIMANGUNSONG ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PENGGILINGAN BATU UNTUK MENGURANGI MUSCULOSCELETAL DISORDER PADA PABRIK PT.MASYARAKAT PRATAMA ANINDITA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PENGULIR TANGKAI SAPU UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDER DI CV ARBA JAYA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR 060798 TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh ADIYUS GUSTRI 080403203

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi merupakan interaksi dari tenaga kerja, metode kerja, fasilitas kerja dan lingkungan kerja untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk. Peranan manusia

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKLETAL DI CV. KOMPAKI AMIN BJAYA TENGKU FUAD MAULANA

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKLETAL DI CV. KOMPAKI AMIN BJAYA TENGKU FUAD MAULANA USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKLETAL DI CV. KOMPAKI AMIN BJAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 USULAN PERBAIKAN METODE KERJA DALAM PROSES PENGANGKATAN BEBAN PADA BAGIAN MANUAL PALET DENGAN MENGGUNAKAN NIOSH LIFTING EQUATION DI PT. SINAR SOSRO TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT Disusun Oleh : Sanusi Akbar NPM. 201310217011 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk.

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk. PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk. TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar dari aktivitas fisik manusia dalam industri terjadi dalam kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan sebagai pemindahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan masalah dalam bidang kesehatan kerja pada saat ini. Gangguan ini akan menyebabkan penurunan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL

PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan dibawah lisensi The Coca-Cola Company yang memproduksi minuman ringan berkarbonasi maupun minuman

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MEREDUKSI HUMAN ERROR PADA BAGIAN HAMMERING DI PT. SARANA PANEN PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN PROSES PENCUCIAN BOTOL DENGAN PENERAPAN KONSEP KAIZEN DI PT SINAR SOSRO

ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN PROSES PENCUCIAN BOTOL DENGAN PENERAPAN KONSEP KAIZEN DI PT SINAR SOSRO ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN PROSES PENCUCIAN BOTOL DENGAN PENERAPAN KONSEP KAIZEN DI PT SINAR SOSRO KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II.1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan pendirian NV Medannsche Machinen Fabriek (MMF) oleh pengusaha Belanda. Perusahaan

Lebih terperinci

RANCANGAN TROLI BERPEGAS DI STASIUN PENCETAKAN ROTI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMIS PADA UKM CAHAYA BAKERY TUGAS SARJANA

RANCANGAN TROLI BERPEGAS DI STASIUN PENCETAKAN ROTI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMIS PADA UKM CAHAYA BAKERY TUGAS SARJANA RANCANGAN TROLI BERPEGAS DI STASIUN PENCETAKAN ROTI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMIS PADA UKM CAHAYA BAKERY TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION DAN ALGORITMA CRAFT DI PT.

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION DAN ALGORITMA CRAFT DI PT. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION DAN ALGORITMA CRAFT DI PT. ASIA RAYA FOUNDRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika serikat pada bulan. jumlah dengan kemasan botol yang lebih praktis.

BAB 1 PENDAHULUAN. ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika serikat pada bulan. jumlah dengan kemasan botol yang lebih praktis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah PT.Coca-Cola Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan oleh Dr.John S.Pemberton, seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika serikat pada bulan mei

Lebih terperinci

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh   Abstrak ANALISA POSTUR KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) PADA PEKERJA BAGIAN MOTHER PLANT DEPARTEMEN NURSERY PT. TOBA PULP LESTARI, TBK PORSEA Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Informasi Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2016. Penelitian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sistem Manusia Mesin Untuk Mengurangi Fatique Akibat Kerja Pada Bagian. Gudang Hasil di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II Langkat.

KATA PENGANTAR. Sistem Manusia Mesin Untuk Mengurangi Fatique Akibat Kerja Pada Bagian. Gudang Hasil di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II Langkat. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala KaruniaNya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah Ergonomi dengan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ABC (ACTIVITY BASED COSTING) DI PT GUNA KEMAS INDAH YETTY E PANGGABEAN NIM

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ABC (ACTIVITY BASED COSTING) DI PT GUNA KEMAS INDAH YETTY E PANGGABEAN NIM ANALISIS BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ABC (ACTIVITY BASED COSTING) DI PT GUNA KEMAS INDAH T U G A S S A R J A N A Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan pengolah kayu yang berlokasi di jalan Sumbawa 2 KIM II Mabar Belawan. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 USULAN PENERAPAN METODE SIX SIGMA DAN KAIZEN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PIPA PVC PADA PT. INVILON SAGITA DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Penulisan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Studi Kasus : UD. Dhiana Kali Ampo Batu - Malang Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI PADA PT. MORAWA ELECTRIC TRANSBUANA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : ATANIA RASBINA S P 070403068

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. General Manager Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas

Lebih terperinci

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DI PT GOLD COIN INDONESIA DENGAN METODE STORAGE AND RETREIVAL

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DI PT GOLD COIN INDONESIA DENGAN METODE STORAGE AND RETREIVAL PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DI PT GOLD COIN INDONESIA DENGAN METODE STORAGE AND RETREIVAL TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING (Studi Kasus di PT. Sinar Utama Nusantara)

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING (Studi Kasus di PT. Sinar Utama Nusantara) PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING (Studi Kasus di PT. Sinar Utama Nusantara) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DANIEL SINAGA 0

Lebih terperinci

EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) Indah Pratiwi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol

Lebih terperinci

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI TIME WASTE PADA PROSES PRODUKSI DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI TIME WASTE PADA PROSES PRODUKSI DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI TIME WASTE PADA PROSES PRODUKSI DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri manufaktur di masa sekarang ini masih dominan dalam melakukan aktivitas manual material handling.

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh DWI INDRIYANI

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh DWI INDRIYANI PENGGUNAAN VALUE STREAM MAPPING TOOLS (VALSAT) DALAM MENGIDENTIFIKASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT MAHOGANY LESTARI TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015 R A N C A N G A N A L A T B A N T U K E R J A O P E R A T O R ANGKAT BUAH KELAPA SAWIT PADA STASIUN PEMANENAN DI UD. JERRY DOLOK MASIHUL DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh :

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE LINEAR GOAL PROGRAMMING DI PT TOBA SURIMI INDUSTRIES TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN)

TUGAS AKHIR. Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) TUGAS AKHIR Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah penyedia layanan jasa yang harus sadar akan pentingnya kualitas pelayanan terhadap pasien sebagai konsumen. Salah satu yang berperan penting dalam

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA PT. BLUESCOPE LYSAGHT INDONESIA

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA PT. BLUESCOPE LYSAGHT INDONESIA USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA PT. BLUESCOPE LYSAGHT INDONESIA KARYA AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh HARDIANTA TARIGAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 RANCANGAN ALAT PENCACAH PELEPAH SAWIT DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI (STUDI KASUS DI UKM TANI SIDORUKUN) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA yang telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Sebelum PT. Panca Pilar Tangguh sebagai perusahaan yang besar, perusahaan ini awalnya berdiri pada tahun 1981 dengan nama usaha Berkat Jaya yang

Lebih terperinci

PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PROSES PENJALINAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI UD. PUSAKA BAKTI TUGAS SARJANA

PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PROSES PENJALINAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI UD. PUSAKA BAKTI TUGAS SARJANA PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PROSES PENJALINAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI UD. PUSAKA BAKTI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh

Lebih terperinci