PENGARUH KONSENTRASI DOPING Si TERHADAP KEKERASAN (HARDNESS) DAN POROSITAS HIDROKSIAPATIT (SiHA) YANG DISINTESIS DENGAN METODE SOLID STATE REACTION
|
|
- Ari Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH KONSENTRASI DOPING Si TERHADAP KEKERASAN (HARDNESS) DAN POROSITAS HIDROKSIAPATIT (SiHA) YANG DISINTESIS DENGAN METODE SOLID STATE REACTION Septi Dwi Ratnasari 1), Hartatiek 2), Yudyanto 3) 1, 2,3) Jurusan Fisika FMIPA UM, Jl. Semarang no. 5 Malang. Alamat (1) septi.drs@gmail.com, (2) hartatiek_fmipa@um.ac.id, (3) yudyanto_fmipa@um.ac.id Abstrack Has done research about the influence of Concentration Doping Si on Hardness and Porosity of Hydroxyapatite (SiHA) were synthesized with Solid State Reaction Method. It is used to identify the factors that influence the mechanical properties (hardness) of SiHA-based natural calcite deposit material and its influence on porosity of SiHA results synthesis. The quality of porous ceramic materials to SiHA relies heavily on all of the properties and characteristics of the powder synthesis results, one of which is porosity. Research has been done on the porosity of the SiHA relies on concentration doping Si. Previous research also mentions that the porosity of a porous ceramic material as SiHA must be between 23-70% range. Differences in concentrations of Si doping during the process of synthesis will provide great porosity different SiHA. In the study carried out by The doping concentration variation x = 0.6, 0.7 and 0.8, in addition to encouraging results obtained regarding the influence of porosity on the nature of the hardness of SiHA also carried out characterization of powder XRD test done SiHA, SEM, FTIR, and also conducted a test with a vickers hardness. The results showed that more and more doping concentration given the increasing hardness of SiHA also. Hardness test results obtained that the more a given concentration of Si doping will reduce the porosity of the SiHA. Keywords : SiHA, Concentration Doping Si, hardness, dan Porosity. 1. Pendahuluan Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan umumnya di karenakan rudapaksa (Mansjoer, 2008). Kasus patah tulang di Indonesia akhir-akhir ini meningkat, menurut data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2010, kasus patah tulang mengalami peningkatan setiap tahun sejak Pada tahun 2007 ada insiden patah tulang, pada tahun 2008 menjadi , dan pada tahun 2009 menjadi dan pada tahun 2010 ada kasus. Oleh karena itu insiden patah tulang ini perlu mendapat perhatian khusus. Biomaterial merupakan zat non-obat yang cocok untuk dimasukkan dalam sistem untuk menambah atau mengganti fungsi jaringan tubuh atau organ (Jayaswal et al, 2010). Hidroksiapatit [Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2, HA] adalah biomaterial yang paling populer untuk aplikasi medis karena kemiripan komposisi kimianya dengan tulang alami (Xiao et al, 2009). HA merupakan senyawa dengan struktur kristal yang tidak stabil. Substitusi di subkisi kation (CaI dan CaII) dan anion (PO 4 3- dan ОН - ) memungkinkan untuk dilakukan terhadap senyawa ini. Setengah dari semua unsur-unsur dalam sistem periodik dapat didopingkan ke dalam komposisi senyawa ini. Doping HA dengan zat-zat penting dengan mengubah stoikiometri komposisi, kristalinitas, muatan permukaan, dispersity, dan morfologi partikel memungkinkan untuk bervariasi karakteristik fisikokimia, khususnya, kelarutan dalam cairan biologis dan prototipenya (Solonenko dan Golovonava, 2014). Studi awal yang dilakukan oleh Gibson et al, 1999 menunjukkan bahwa penggabungan silikon ke dalam kisi HA meningkatkan bioaktivitas dan perubahan struktural, seperti distorsi kisi HA yaitu, sumbu a menurun dan sumbu c meningkat dengan meningkatnya penambahan silikat. Selain itu, diamati bahwa penambahan Si selama sintesis HA mengarah ke perbaikan perilaku bioaktif HA (Jokic et al, 2011). Penelitian sebelumnya oleh Byung et al (2010), dalam sintesis SiHA menggunakan metode reaksi solid-state variasi yang dipilih untuk doping Si adalah 0; 0,7; dan 1,4 % wt. 1
2 Byung menyebutkan bahwa penambahan silikon ke dalam HA hingga 1,4% wt Si yang disintesis dengan reaksi solid-state tidak berpengaruh pada komposisi fase HA dan hanya ada satu fase yang terbentuk, tidak ada fase sekunder, seperti trikalsium fosfat (TCP) atau CaO yang terdeteksi. Sedangkan penelitian oleh Marchat et al (2013) tetang sintesis SiHA dengan metode presipitasi, mengatakan bahwa SiHA dengan rentang doping 0 x 1 (0-3% wt Si) menghasilkan senyawa dengan fase tunggal SiHA tanpa adanya fase sekunder ataupun fase amorf. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan rumusan doping Ca 10 (PO 4 ) 6-x (SiO 4 ) x (OH) 2-x dengan x = 0; 0,6; 0,7; dan 0,8 (0; 1,7; 2,0; dan 2,3% wt Si) dengan pertimbangan melanjutkan variasi doping Si yang ditambahkan dalam penelitian sebelumnya oleh Byung et al dan sesuai dengan pernyataan Marchat et al bahwa doping yang diberikan tidak lebih dari x = 1 agar menghasilkan senyawa dengan fase tunggal. Hal lain yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian Byung et al bahan awal yang digunakan untuk sintesis SiHA adalah kalsium piroposfat (Ca 2 P 2 O 7 ) yang dihasilkan dari pemanasan CaHPO 4 pada suhu 700 o C selama 10 jam dimana CaHPO 4 yang digunakan adalah CaHPO 4 komersil dari Korea. Sedangkan dalam penelitian ini bahan awal yang digunakan untuk sintesis SiHA adalah dari batuan calcite alam dari Druju Malang yang dicampurkan dengan H 3 PO 4 sehingga menghasilkan CaHPO 4. Proses selanjutnya sama untuk menghasilkan Ca 2 P 2 O 7 dengan memanaskan CaHPO 4 pada suhu 700 o C selama 10 jam. Hal lain yang membedakan adalah CaCO 3 yang digunakan dalam penelitian Byung et al adalah CaCO 3 komersil dari Osaka, Jepang, sedangkan CaCO 3 yang digunakan dalam penelitian ini adalah batuan calcite alam dari Druju Malang. Penelitian ini memanfaatkan deposit alam yang melimpah di Indonesia sehingga menghasilkan HA dengan harga yang murah dibandingkan HA yang ada dipasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode solid-state, karena metode ini biayanya relatif lebih murah, lebih mudah untuk dikontrol, serta memiliki kemurnian dan kristalinitas yang baik. II. Kajian Teori Hidroksiapatit [Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2 ] adalah biomaterial yang paling populer di antara seluruh golongan kalsium fosfat dan telah banyak digunakan untuk aplikasi biomedis dalam berbagai bentuk seperti material bulk, butiran dan pelapis (W. Suchanek, M. Yoshimura, J. Mater. Res., 1998). Salah satu perbedaan hidroksiapatit dengan anggota apatit lainnya yaitu nilai Ca/P, untuk hidroksiapatit memiliki nilai Ca/P 1,67. Silika adalah senyawa anorganik yang mengandung silikon dan oksigen. Bentuk silikon dioksida (SiO 2) merupakan komponen utama pasir, granit, kuarsa, dan jenis-jenis batuan, lempung, dan permata di kerak bumi. Banyak peneitian yang dilakukan untuk mendoping silikon (Si) ke dalam jaringan kristal HA (Davidenko et al., 2009). Berdasarkan hasil penelitian dari Qiu et al (2013) SiO 4 4- ditujukan untuk menggantikan PO 4 3- dalam lattice SiHA. Porsi kelompok hidroksil akan hilang untuk menyeimbangkan muatan di dalam molekul sehingga menimbulkan kekosongan pada posisi kelompok hidroksil. Gambar 2.3 Perbandingan cell lattice antara pure HA dan SiHA (Qiu et al., 2013) Metode yang digunakan dalam peelitian ini adalah metode Solid State Reaction.Metode ini adalah metode yang paling sederhana dan konvensional dalam material processing. Metode ini dipakai karena biayanya relatif lebih murah, lebih mudah untuk dikontrol, serta memiliki kemurnian dan kristalinitas yang baik. Tahapan sintesis dengan metode ini adalah dengan penggerusan, kalsinasi pada suhu sekitar 1100 o C, kompaksi dan sintering pada suhu di atas 1000 o C. Ukuran butir setelah penggerusan sangat dipengaruhi oleh lama waktu 2
3 penggerusan. Semakin lama waktu penggerusan maka ukuran butir relatif lebih kecil. III. Metode Penelitian Tahap Persiapan Semua bahan yang dibutuhkan dalam penelitian dipersiapkan. Ukuran serbuk dari bahan baku penelitian seperti batuan calcite diusahakan homogen, dengan cara diayak dengan ayakan mesh #200 terlebih dahulu. Kalsinasi pada suhu C selama 5 jam dilakukan untuk menghilangkan kadar CO 2 dari serbuk batuan calcite, sehingga diperoleh serbuk Ca(OH) 2 sebagai sumber kalsium pada sintesis nano-hap. Gambar 2 Pola XRD SiHA dengan x = 0.6 Gambar 3 Pola XRD SiHA dengan x = 0.7 Tahap Pembuatan Kalsium diperoleh dari serbuk batuan calcite yang telah dikalsinasi. Fosfat yang digunakan diperoleh dari calcium pyrophosphate [Ca 2 P 2 O 7 ] dengan SiO 2 sebagai pendoping. Mula-mula serbuk Ca(OH) 2 direaksikan dengan H3PO 4 6M untuk membentuk CaHPO 4. Kemudian CaHPO 4 dipanaskan pada suhu 700 o C selama 10 jam. Langkah selanjutnya CaCO 3 direaksikan dengan Ca 2 P 2 O 7 dan SiO 2 digerus selama 20 jam, variasi untuk masingmasing doping Si adalah x = 0.6, 0.7, dan 0.8. Tahap Karakterisasi Karakterisasi untuk parameter kisi, struktur kristal, dan kristalinitas menggunakan uji XRD. Sedangkan morfologi dan rasio Ca/P ditentukan melalui uji SEM-EDX. Untuk analisis gugus fungsi dilakukan dengan uji FTIR. Untuk pengujian kekerasan (hardness) dilakukan dengan alat vickes hardness dengan mengukur dalamnya indentasi. IV. Hasil Penelitian Data Hasil Uji XRD pada SiHA Adanya perbedaan konsentrasi doping Si yang diberikan memberikan pola difraksi yang berbeda. Dari pengujian XRD pada variasi konsentrasi doping Si, diperoleh pola difraksi sebagai berikut. Gambar 4 Pola XRD SiHA dengan x = 0.8 Berdasarkan gambar 3 dan 4 dapat terlihat bahwa SiHA telah berhasil disintesis. Sedangkan untuk gambar 2terdapat pengotor 7.4% yaitu CaCO 3, hal tersebut terjadi karena dalam penggerusannya campuran tidak homogen dan campuran belum bereaksi secara sempurna. Pola XRD tersebut telah dicocokkan dengan pola standard dari software match dengan kode Selain menunjukkan keberhasilan sintesis SiHA pola XRD juga digunakan sebagai penentu ukuran butir dan derajat kristalinitas. Ukuran butir dihitung dengan persamaan scherrer dan menunjukkan bahwa ukuran butir untuk SiHA dengan x = 0.6, 0.7 dan 0.8 adalah 34.8, 40.0, dan 40.8 nm. Sedangkan derajat kristalinitas dihitung memalui persamaan Kristalinitas (%) = (Luas Kristalin/Luas total)*100 Berdasr hasil perhitungan didapatkan bahwa SiHA dengan x = 0.6, 0.7, dan 0.8 memiliki derajat kritalinitas sebesar 29.4, 21.7, dan 20.3%. 3
4 Data Hasil Uji SEM-EDX Gambar 5 Hasil Uji SEM SiHA dengan x = 0.6 Gambar 6 Hasil Uji SEM SiHA dengan x = 0.7 porositas SiHA juga meningkat dengan bertambahnya konsentrasi SiHA, walaupun ketika x = 0.8 sempat turun tapi penurunannya tidak di bawah porositas x = 0.6. Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan butir yang terjadi saat proses sintering dan juga karena adana Si yang didopingkan ke dalam struktur HA. Pertumbuhan butir akan mereduksi porositas pada sampel. Sedangkan kaitan kekerasan bahan terhadap konsentrasi doping Si berkaitan dengan bahan yang didopingkan, dalam penelitian ini bahan yang didopingkan adalah Si, dimana Si memiliki kekerasan yang lebih besar dari HA, yaitu 6 mohs, sedangkan HA 5 mohs. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketika Si dimasukkan ke dalam struktur HA maka kekerasan HA akan meningkat. V. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Gambar 7 Hasil Uji SEM SiHA dengan x = 0.8 Data di atas menunjukkan bahwa SiHA dengan konsentrasi doping Si semakin meningkat porositasnya turun. Data pada uji SEM-EDX juga menunjukkan SiHA memiliki rasio Ca/P bervariasi mulai dari 1.8, 2.03, dan Rasio Ca/P naik seiring naiknya konsentrasi doping Si yang diberikan. Pada Gambar 8 berikut ditunjukkan hubungan antara naiknya sifat kekerasan pada SiHA, seperti yang terlihat pada gambar 8 berikut : 1. Bertambahnya konsentrasi doping Si yang diberikan memberikan pengaruh terhadap nilai kekerasan (Hardness) hasil sintesis SiHA. Semakin banyak konsentrasi doping Si yang diberikan maka semakin besar pula nilai kekerasan dari SiHA. 2. Bertambahnya konsentrasi doping Si juga memberikan pengaruh pada porositas SiHA hasil sintesis. Semakin banyak konsentrasi doping Si yang diberikan maka akan semakin tertutup porositasnya VII. Referensi Charles, T., P., Kenneth, J., K., dan Joshua, R., L Silicon: A Review of Its Potential Role in the Prevention and Treatment of Postmenopausal Osteoporosis. International Journal of Endocrinology. G. Boivin The Hydroxyapatite Crystal: A Closer Look. Medicographia. Vol 29, No Gambar Grafik Sifat Kekerasan dan porositas SiHA Berdasarkan grafik hubungan tersebut terlihat bahwa semakin banyak konsentrasi doping Si yang diberikan pada sampel semakin besar nilai kekerasan yang dimiliki. untuk Nilai Marchat, D., Zymelka, M., Coelho, C., Gremillard, L., Pottuz, J., L., Babonneau, F., Esnouf, C., Chevalier, J., dan Bernache-Assollant, D Accurate Characterization Of Pure Silicon- Substituted Hydroxyapatite Powders Synthesized by A New Precipitation 4
5 Route. HAL Archives-Ouvertes. Vol. 9. No Nayak, K., Amit Hydroxyapatite Synthesis Methodologies: An Overview. International Journal of ChemTech Research. Vol.2, No Nurmawati, Melly Analisis Derajat Kristalinitas, Ukuran Kristal dan Bentuk Partikel Mineral Tulang Manusia Berdasarkan Variasi Umur dan Jenis Tulang. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Poinern, G., E., J., Brundavanam, R., H., Le, X., T., dan Fawcett, D The Mechanical Properties of a Porous Ceramic Derived from a 30 nm Sized Particle Based Powder of Hydroxyapatite for Potential Hard Tissue Engineering Applications. American Journal of Biomedical Engineering. Vol. 2. No R. Snyders, D. Music, D. Sigumonrong, dan B. Schelenberger Experimental and Ab Initio Study Of The Mechanical Properties Of Hydroxyapatite. Applied Physics Letters : Germany. Yeong, K., C., B., Wang, J., dan Ng, S., J Mechanochemical Synthesis Of Nanocrystalline Hydroxyapatite From CaO And CaHPO 4. Elsevier Science Ltd
PENGARUH LAMA MATURASI TERHADAP DERAJAT KRISTALINITAS DAN KEKERASAN (HARDNESS) NANO-HIDROKSIAPATIT DARI CALCITE DRUJU MALANG
PENGARUH LAMA MATURASI TERHADAP DERAJAT KRISTALINITAS DAN KEKERASAN (HARDNESS) NANO-HIDROKSIAPATIT DARI CALCITE DRUJU MALANG Lia Septiani 1), Yudyanto 2), Hartatiek 3) 1, 2,3) Jurusan Fisika FMIPA UM,
Lebih terperinci3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis
7 konsentrasi larutan Ca, dan H 3 PO 4 yang digunakan ada 2 yaitu: 1) Larutan Ca 1 M (massa 7,6889 gram) dan H 3 PO 4 0,6 M (volume 3,4386 ml) 2) Larutan Ca 0,5 M (massa 3,8449) dan H 3 PO 4 0,3 M (volume
Lebih terperincidengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu
6 Dilanjutkan dengan sintering pada suhu 900⁰C dengan waktu penahanannya 5 jam. Timbang massa sampel setelah proses sintering, lalu sampel dikarakterisasi dengan menggunakan XRD dan FTIR. Metode wise drop
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan
6 didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 3.3.3 Sintesis Kalsium Fosfat Sintesis kalsium fosfat dalam penelitian ini menggunakan metode sol gel. Senyawa kalsium fosfat diperoleh dengan mencampurkan serbuk
Lebih terperinciCANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KEKERASAN, MIKROSTRUKTUR, DAN KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA
SINTESIS KOMPOSIT BIOMATERIAL (β-ca 3 (PO 4 ) 2 ) (ZrO) BERBASIS CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KEKERASAN, MIKROSTRUKTUR, DAN KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA
Lebih terperinciKeywords: Blood cockle shell, characterization, hydroxyapatite, hydrothermal.
Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Cangkang Kerang Darah dengan Proses Hidrotermal Variasi Suhu dan ph Bona Tua 1), Amun Amri 2), dan Zultiniar 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia 2) Dosen
Lebih terperinciPotensi Kerang Ranga sebagai Sumber Kalsium dalam Sintesis Biomaterial Substitusi Tulang
Potensi Kerang Ranga sebagai Sumber Kalsium dalam Sintesis Kiagus Dahlan Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan IPA, Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Darmaga, Bogor E-mail: kiagusd@yahoo.com Abstrak.
Lebih terperinciPengaruh Sintering dan Penambahan Senyawa Karbonat pada Sintesis Senyawa Kalsium Fosfat
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pengaruh Sintering dan Penambahan Senyawa Karbonat pada Sintesis Senyawa Kalsium Fosfat Kiagus Dahlan, Setia Utami Dewi Departemen Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidroksiapatit adalah sebuah molekul kristalin yang intinya tersusun dari fosfor dan kalsium dengan rumus molekul Ca10(PO4)6(OH)2. Molekul ini menempati porsi 65% dari
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 1. Hydroxyapatite
BAB II TEORI DASAR 1. Hydroxyapatite Apatit adalah istilah umum untuk kristal yang memiliki komposisi M 10 (ZO 4 ) 6 X 2. Unsur-unsur yang menempati M, Z dan X ialah: (Esti Riyani.2005) M = Ca, Sr, Ba,
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA KALSIUM FOSFAT DENGAN TEKNIK PRESIPITASI SINGLE DROP
Jurnal Biofisika 8 (1): 25-33 SINTESIS SENYAWA KALSIUM FOSFAT DENGAN TEKNIK PRESIPITASI SINGLE DROP I. P. Ramadhani, * S. T. Wahyudi*, S. U. Dewi Bagian Biofisika, Departemen Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciKonversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit
TPM 14 Konversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit Silvia Reni Yenti, Ervina, Ahmad Fadli, dan Idral Amri Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi mikroskopik yang pertama dilakukan adalah analisis
41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Serapan Fourier Transform Infrared (FTIR) Karakterisasi mikroskopik yang pertama dilakukan adalah analisis FTIR. Analisis serapan FTIR dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciPengaruh Suhu Kopresipitasi terhadap Porositas dan Kekerasan Nanokomposit Hidroksiapatit-Polietilen Glikol
Pengaruh Suhu Kopresipitasi terhadap Porositas dan Kekerasan Nanokomposit Hidroksiapatit-Polietilen Glikol Ririk Ridha Rosita 1, Yudyanto, Hartatiek Program Studi Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini sampel komposit hidroksiapatit-gelatin dibuat menggunakan metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0 hari, 1 hari, 7 hari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Silikon dioksida (SiO 2 ) merupakan komponen utama di dalam pasir kuarsa yang terdiri dari unsur silikon dan oksigen, biasanya di temukan di alam pada pasir kuarsa,
Lebih terperinciTabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)
22 HASIL PENELITIAN Kalsinasi cangkang telur ayam dan bebek perlu dilakukan sebelum cangkang telur digunakan sebagai prekursor Ca. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, kombinasi suhu
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI KALSIUM FERIT MENGGUKAN PASIR BESI DAN BATU KAPUR
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KALSIUM FERIT MENGGUKAN PASIR BESI DAN BATU KAPUR MASTUKI NRP 1108 100 055 Pembimbing Prof. Dr. Darminto, M.Sc Malik Anjelh Baqiya, M.Si Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data di Asia, Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita patah tulang tertinggi. Pada tahun 2015 RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso terdapat
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE DARI CANGKANG TELUR AYAM DENGAN VARIASI SUHU SINTERING
Jurnal Biofisika 8 (2): 42-48 SINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE DARI CANGKANG TELUR AYAM DENGAN VARIASI SUHU SINTERING Hardiyanti, K. Dahlan Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciTHE INFLUENCE OF CITHOSAN CONCENTRATION VARIATION OF HYDOXYAPATITE SCAFFOLD SPONGE ON CRYSTALINITY AND PORE SIZE
THE INFLUENCE OF CITHOSAN CONCENTRATION VARIATION OF HYDOXYAPATITE SCAFFOLD SPONGE ON CRYSTALINITY AND PORE SIZE Ravita Wahyu Prasasti, Hartatiek, Nasikhudin Jurusan FMIPA Universitas Negeri Malang Email:
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Unila, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 Penganalisa Ukuran Partikel (PSA) (Malvern 2012) Analisis ukuran partikel, pengukuran ukuran partikel, atau hanya ukuran partikel adalah nama kolektif prosedur teknis, atau teknik laboratorium yang
Lebih terperinciBab IV. Hasil dan Pembahasan
Bab IV. Hasil dan Pembahasan Bab ini memaparkan hasil sintesis, karakterisasi konduktivitas listrik dan struktur kirstal dari senyawa perovskit La 1-x Sr x FeO 3-δ (LSFO) dengan x = 0,2 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
9 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL 4.1.1. Difraksi Sinar-X Sampel Analisis XRD dilakukan untuk mengetahui fasa apa saja yang terkandung di dalam sampel, menghitung derajat kristalinitas sampel, parameter
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III. 1. Tahap Penelitian Penelitian ini terbagai dalam empat tahapan kerja, yaitu: a. Tahapan kerja pertama adalah persiapan bahan dasar pembuatan LSFO dan LSCFO yang terdiri
Lebih terperinciUji Kekerasan Sintesis Sintesis BCP HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Bahan Dasar
dilapisi bahan konduktif terlebih dahulu agar tidak terjadi akumulasi muatan listrik pada permukaan scaffold. Bahan konduktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah karbon. Permukaan scaffold diperbesar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh H.K Onnes pada tahun 1911 dengan mendinginkan merkuri (Hg) menggunakan helium cair pada temperatur 4,2 K (Darminto dkk, 1999).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Superkonduktor merupakan material yang dapat mengalirkan arus listrik tanpa adanya hambatan atau resistansi (ρ = 0), sehingga dapat menghantarkan arus listrik tanpa kehilangan
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH CANGKANG KERANG BULU (Anadara antiquata) SKRIPSI SRI ANUGRAH WATI
SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH CANGKANG KERANG BULU (Anadara antiquata) SKRIPSI SRI ANUGRAH WATI 100801026 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tulang dan gigi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang akan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan bahan rehabilitas cukup besar, sehingga berbagai upaya dikembangkan untuk mencari alternatif bahan rehabilitas yang baik dan terjangkau,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekitar 40% kerusakan jaringan keras tubuh karena tulang rapuh, kanker tulang atau kecelakaan banyak terjadi di Indonesia, sisanya karena cacat bawaan sejak
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SERBUK HIDROKSIAPATIT SKALA SUB-MIKRON MENGGUNAKAN METODE PRESIPITASI
Sintesis dan Karakterisasi Serbuk Hidroksiapatit Skala Sub-Mikron Menggunakan Metode ABSTRAK SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERBUK HIDROKSIAPATIT SKALA SUB-MIKRON MENGGUNAKAN METODE PRESIPITASI Bambang Sunendar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Ikan alu-alu (Sphyraena barracuda) (www.fda.gov).
pati. Selanjutnya, pemanasan dilanjutkan pada suhu 750 ºC untuk meningkatkan matriks pori yang telah termodifikasi. Struktur pori selanjutnya diamati menggunakan SEM. Perlakuan di atas dilakukan juga pada
Lebih terperinciPEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.
PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA. Ramlan 1, Masno Ginting 2, Muljadi 2, Perdamean Sebayang 2 1 Jurusan Fisika
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sintesis BCP dan ACP Sintesis BCP dan ACP dilakukan dengan metode yang berbeda, dengan bahan dasar yang sama yaitu CaO dan (NH 4 ) 2 HPO 4. CaO bersumber dari cangkang telur
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI XRD MULTIFERROIK BiFeO 3 DIDOPING Pb
SINTESIS DAN KARAKTERISASI XRD MULTIFERROIK BiFeO 3 DIDOPING Pb Oleh: Tahta A 1, Darminto 1, Malik A 1 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menunjukan perkembangan, sarana dan prasarana pendukung yang terkait dengan kemajuan tersebut termasuk fasilitas peralatan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.I Sintesis dan Karakterisasi Zeolit Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah kaolin alam Cicalengka, Jawa Barat, Indonesia. Kaolin tersebut secara fisik berwarna
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Intensitas (arb.unit) Intensitas (arb.unit) Intensitas (arb. unit) Intensitas 7 konstan menggunakan buret. Selama proses presipitasi berlangsung, suhu larutan tetap dikontrol pada 7 o C dengan kecepatan
Lebih terperinciSintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction
Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction Yuliani Arsita *, Astuti Jurusan Fisika Universitas Andalas * yulianiarsita@yahoo.co.id
Lebih terperinciSintesis Hidroksiapatit Dari Kulit Kerang Darah Dengan Metode Hidrotermal Suhu Rendah
Sintesis Hidroksiapatit Dari Kulit Kerang Darah Dengan Metode Hidrotermal Suhu Rendah Ikhbal Muhara 1), Dr. Ahmad Fadli, MT 2), Dr. Fajril Akbar, MSi 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, 2) Dosen Jurusan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. fosfat dan kalsium hidroksida (Narasaruju and Phebe, 1996) dan biasa dikenal
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biokeramik hidroksiapatit adalah keramik berbasis kalsium fosfat dengan rumus kimia ( ) ( ), yang merupakan paduan dua senyawa garam trikalsium fosfat dan kalsium hidroksida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan bahan rehabilitasi. cukup besar, sehingga berbagai upaya dikembangkan untuk mencari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan bahan rehabilitasi cukup besar, sehingga berbagai upaya dikembangkan untuk mencari alternatif bahan rehabilitasi yang baik,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tulang adalah jaringan ikat yang keras dan dinamis (Kalfas, 2001; Filho
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tulang adalah jaringan ikat yang keras dan dinamis (Kalfas, 2001; Filho dkk., 2007). Selain fungsi mekanis, tulang juga berperan penting dalam aktivitas metabolik (Meneghini
Lebih terperinciSTUDI PENGUJIAN SEM DAN EDX HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN 0
TUGAS AKHIR STUDI PENGUJIAN SEM DAN EDX HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN 0.5 M DIAMONIUM HIDROGEN FOSFAT SEBELUM DAN SESUDAH KALSINASI DAN SINTERING Disusun : AMIN MUSTOFA NIM : D 200 05
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI INFRAMERAH, SERAPAN ATOMIK, SERAPAN SINAR TAMPAK DAN ULTRAVIOLET HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG TELUR FIFIA ZULTI
SPEKTROSKOPI INFRAMERAH, SERAPAN ATOMIK, SERAPAN SINAR TAMPAK DAN ULTRAVIOLET HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG TELUR FIFIA ZULTI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. praktek kedokteran giginya adalah keterampilan. Keterampilan menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal utama yang harus dimiliki seorang dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran giginya adalah keterampilan. Keterampilan menghasilkan restorasi yang sesuai
Lebih terperinciSintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Telur dengan Metode Presipitasi
Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Telur dengan Metode Presipitasi Novika Sri Wardani 1, Ahmad Fadli, Irdoni Laboratorium Material & Korosi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI LAMA PENGGERUSAN DALAM SINTESIS HIDROKSIAPATIT TERSUBSTITUSI
PENGARUH VARIASI LAMA PENGGERUSAN DALAM SINTESIS HIDROKSIAPATIT TERSUBSTITUSI Si DENGAN METODE SOLID STATE REACTION TERHADAP KEKERASAN, BIORESORBABILITAS, DAN BIOAKTIVITAS Ririn Yuli Windari [1], Dra.
Lebih terperinciPASI NA R SI NO L SI IK LI A KA
NANOSILIKA PASIR Anggriz Bani Rizka (1110 100 014) Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat Triwikantoro M.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang tinggi, porositas yang
Lebih terperinciFitri Kusmawati 1, Yudyanto, Hartatiek Departement of Physics faculty of Mathematics and Science State University of Malang.
The Effect of Sonication Time in Synthesis of NanoHydroxyapatite from Calcite Rocks Druju Malang with Sonochemistry Method on Grain Size and Vickers Hardness Fitri Kusmawati 1, Yudyanto, Hartatiek Departement
Lebih terperinciSintesa dan Studi XRD serta Densitas Serbuk Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Cikalong dengan 0,5 Molar Diamonium Hidrogen Fosfat
TUGAS AKHIR Sintesa dan Studi XRD serta Densitas Serbuk Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Cikalong dengan 0,5 Molar Diamonium Hidrogen Fosfat Disusun : AGUS DWI SANTOSO NIM : D200 050 182 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
17 METODOLOGI PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah KH 2 PO 4 pro analis, CaO yang diekstraks dari cangkang telur ayam dan bebek, KOH, kitosan produksi Teknologi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS
Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 IDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN MENGGUNAKAN X-RAY FLUORESCENCE
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS Sehubungan dengan prekursor yang digunakan yaitu abu terbang, ASTM C618 menggolongkannya menjadi dua kelas berdasarkan kandungan kapur (CaO) menjadi kelas F yaitu dengan kandungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biomaterial logam, keramik, polimer dan komposit. kekurangan. Polimer mempunyai kekuatan mekanik yang sangat rendah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam aktivitasnya banyak menghadapi permasalahan serius yang disebabkan oleh kecelakaan dan penyakit. Tercatat kecelakaan lalu lintas (lakalantas)
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI UNDER-DOPED SUPERKONDUKTOR DOPING ELEKTRON Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor SINTESIS DAN KARAKTERISASI UNDER-DOPED SUPERKONDUKTOR DOPING ELEKTRON Eu
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA Firmansyah, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail: firman_bond007@yahoo.com
Lebih terperinciMETODE SOL-GEL RISDIYANI CHASANAH M
SINTESIS SUPERKONDUKTOR Bi-Sr-Ca-Cu-O/Ag DENGAN METODE SOL-GEL RISDIYANI CHASANAH M0204046 (Bi-Sr-Ca-Cu-O/Ag Superconductor Synthesis with Sol-Gel Method) INTISARI Telah dibuat superkonduktor sistem BSCCO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan rehabilitasi saat ini semakin banyak diperlukan oleh masyarakat. Pada bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk merehabilitasi tulang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pori
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Morfologi Analisis struktur mikro dilakukan dengan menggunakan Scanning Electromicroscope (SEM) Philips 515 dengan perbesaran 10000 kali. Gambar 5. menunjukkan morfologi hidroksiapatit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai. bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif. Hal ini karena alumina memiliki sifat fisis
Lebih terperinciWULAN NOVIANA ( )
PENGARUH VARIASI WAKTU DAN MASSA SINTESIS APATITE DARI TULANG SAPI MENGGUNAKAN METODE GELOMBANG MIKRO DAYA 900 WATT WULAN NOVIANA (2710100097) DOSEN PEMBIMBING: YULI SETIYORINI ST, M.Phil L/O/G/O Latar
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT APATIT-KITOSAN DENGAN METODE IN-SITU DAN EX-SITU ASTRI LESTARI
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT APATIT-KITOSAN DENGAN METODE IN-SITU DAN EX-SITU ASTRI LESTARI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Analisis Hasil Pengujian TGA - DTA Gambar 4.1 memperlihatkan kuva DTA sampel yang telah di milling menggunakan high energy milling selama 6 jam. Hasil yang didapatkan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MgCl 2 PADA SINTESIS KALSIUM KARBONAT PRESIPITAT BERBAHAN DASAR BATU KAPUR DENGAN METODE KARBONASI
PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MgCl 2 PADA SINTESIS KALSIUM KARBONAT PRESIPITAT BERBAHAN DASAR BATU KAPUR DENGAN METODE KARBONASI Nurul Fitria Apriliani 1108 100 026 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciSTUDI XRD PROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DENGAN CARA HIDROTERMAL STOIKIOMETRI DAN SINTERING 1400 C
TUGAS AKHIR STUDI XRD PROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DENGAN CARA HIDROTERMAL STOIKIOMETRI DAN SINTERING 1400 C Disusun : ANDY HERMAWAN NIM : D200 050 004 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciGambar 4.7. SEM Gelas BG-2 setelah perendaman di dalam SBF Ringer
Porositas Gambar 4.7. SEM Gelas BG-2 setelah perendaman di dalam SBF Ringer Dari gambar 4.6 dan 4.7 terlihat bahwa partikel keramik bio gelas aktif berbentuk spherical menuju granular. Bentuk granular
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of the art dalam bidang orthopedik Tulang adalah salah satu bahan komposit yang tersusun dari collagen (polimer) dan mineral (keramik). Secara umum, ada dua jenis tulang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan produk industri barang pecah belah, seperti perhiasan dari tanah, porselin, ubin, batu bata, dan lain-lain
Lebih terperinci: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS. Menyetujui Komisi Pembimbing :
Judul Penelitian Nama NomorPokok Program Studi : PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS : SUDIATI : 037026011 : ILMU FISIKA Menyetujui Komisi Pembimbing : Anggota
Lebih terperinciSintesis dan Karakterisasi XRD Multiferroik BiFeO 3 Didoping Pb
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X B-81 Sintesis dan Karakterisasi XRD Multiferroik BiFeO 3 Didoping Pb Tahta A, Malik A. B, Darminto Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciProses Sintesa dan Pengujian XRD. dengan Proses Terbuka
TUGAS AKHIR Proses Sintesa dan Pengujian XRD Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Cikalong dengan Proses Terbuka Disusun : DWI AGUS RIMBAWANTO NIM : D200 040 014 NIRM : 04.6.106.03030.50014 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciProses Sintesa dan Pengujian X-Ray Diffraction (XRD) Hidroksiapatit dari Bulk Gipsum Alam Cikalong dengan Bejana Tekan
TUGAS AKHIR Proses Sintesa dan Pengujian X-Ray Diffraction (XRD) Hidroksiapatit dari Bulk Gipsum Alam Cikalong dengan Bejana Tekan Disusun : SLAMET WIDODO D 200 040 030 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPROSES SINTESA DAN PENGUJIAN XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN BEJANA TEKAN
TUGAS AKHIR PROSES SINTESA DAN PENGUJIAN XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN BEJANA TEKAN Disusun : GINANJAR PURWOJATMIKO D 200 040 020 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Serbuk Awal Membran Keramik Material utama dalam penelitian ini adalah serbuk zirkonium silikat (ZrSiO 4 ) yang sudah ditapis dengan ayakan 400 mesh sehingga diharapkan
Lebih terperinciPengaruh Nanosilika terhadap Kekerasan dan Porositas Nanokomposit HA-SiO 2 Berbasis Batuan Onyx Bojonegoro
JPSE, Vol. 1, No. 1, October 2016, Page 13 18 JPSE (Journal of Physical Science and Engineering) http://journal2.um.ac.id/index.php/jpse EISSN: 2541-2485 Pengaruh Nanosilika terhadap Kekerasan dan Porositas
Lebih terperinciSTUDI KUALITAS DIAMONIUM HIDROGEN FOSFAT DALAM FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM KULON PROGO
Yogyakarta, 27 Agustus 2008 STUDI KUALITAS DIAMONIUM HIDROGEN FOSFAT DALAM FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM KULON PROGO Joko Sedyono a dan Alva Edy Tontowi b a Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR- BATAN Bandung meliputi beberapa tahap yaitu tahap preparasi serbuk, tahap sintesis dan tahap analisis. Meakanisme
Lebih terperinciEksperimen Pembentukan Kristal BPSCCO-2223 dengan Metode Self-Flux
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.8, No.2, April 2005, hal 53-60 Eksperimen Pembentukan Kristal BPSCCO-2223 dengan Metode Self-Flux Indras Marhaendrajaya Laboratorium Fisika Zat Padat Jurusan Fisika
Lebih terperinciSintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi
Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi NURUL ROSYIDAH Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pendahuluan Kesimpulan Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Silikon dioksida merupakan elemen terbanyak kedua di alam semesta dari segi massanya setelah oksigen, yang paling banyak terdapat pada debu, pasir, platenoid dan planet
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu material dalam peningkatan produk hasil reaksi tidak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu material dalam peningkatan produk hasil reaksi tidak terlepas dari peranan bahan katalis (katalisator). Katalis merupakan suatu zat yang mengakibatkan
Lebih terperinciPenentuan Komposisi Serta Suhu Kalsinasi Optimum CaO Dari Batu Kapur Kecamatan Banawa
Penentuan Komposisi Serta Suhu Kalsinasi Optimum CaO Dari Batu Kapur Kecamatan Determining The Composition and Optimum Calcination Temperature of CaO of Limestone Akbar Suhardin *), M. Syahrul Ulum, Darmawati
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging optimal pada sintesis zeolit dari abu sekam padi pada temperatur kamar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karies gigi (Wahyukundari, et al., 2009). Berdasarkan hasil riset dasar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang alveolar. Di Indonesia, penyakit
Lebih terperinciDan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekam padi merupakan produk samping yang melimpah dari hasil penggilingan padi. Selama ini pemanfaatan sekam padi belum dilakukan secara maksimal sehingga hanya digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Produk keramik adalah suatu produk industri yang sangat penting dan berkembang pesat pada masa sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DARI CUTTLEFISH LAUT JAWA (KENDAL) DENGAN BEJANA TEKAN
TUGAS AKHIR PROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DARI CUTTLEFISH LAUT JAWA (KENDAL) DENGAN BEJANA TEKAN Disusun Oleh: OKTO ARIYANTO NIM : D 200 040 045 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPengaruh Komposisi Terhadap Densitas dan Kekerasan Nanokomposit Hidroksiapatit- Polietilen Glikol
Pengaruh Komposisi Terhadap Densitas dan Kekerasan Nanokomposit Hidroksiapatit- Polietilen Glikol Lisdiana Ika Noerjannah 1, Hartatiek, Nandang Mufti Program Studi Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciSINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK. Abstrak
SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK 1) Luluk Indra Haryani, 2) Suminar Pratapa Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI MAGNESIUM OKSIDA (MgO) DENGAN VARIASI MASSA PEG-6000
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MAGNESIUM OKSIDA (MgO) DENGAN VARIASI MASSA PEG-6000 Peni Alpionita, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas, Padang Kampus Unand Limau Manis, Pauh Padang 25163 e-mail:
Lebih terperinciOBSERVASI MORFOLOGI DAN KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT YANG TERBUAT DARI CANGKANG TELUR AYAM KAMPUNG DAN AYAM RAS CUCU CAHYATI
i OBSERVASI MORFOLOGI DAN KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT YANG TERBUAT DARI CANGKANG TELUR AYAM KAMPUNG DAN AYAM RAS CUCU CAHYATI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kebudayaan manusia. Menurut sejarah, keramik sudah dikenal oleh orang-orang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keramik merupakan produk kerajinan tertua yang tercatat dalam peradaban dan kebudayaan manusia. Menurut sejarah, keramik sudah dikenal oleh orang-orang Afrika Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang kecenderungan pemakaian bahan bakar sangat tinggi sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang di pakai saat ini semakin menipis. Oleh karena itu,
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerusakan jaringan karena penyakit keturunan, luka berat dan kecelakaan menempati posisi kedua penyebab kematian di dunia. Pengobatan konvensional yang umum dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa dari hasil studi dari Depkes dan beberapa yayasan swasta di Indonesia pada tahun didapatkan data:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senyawa hidroksiapatit merupakan senyawa biokeramik yang dibentuk dari unsur utama kalsium dan fosfor dengan rumus Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2. Saat ini, hidroksiapatit banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rumah tangga dan bahan bangunan, yang selanjutnya keramik tersebut dikenal
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya material keramik hanya dikenal sebatas untuk barang seni, peralatan rumah tangga dan bahan bangunan, yang selanjutnya keramik tersebut dikenal sebagai keramik
Lebih terperinciPENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZIED ZIRCONIA (CSZ) DENGAN PENAMBAHAN 0.5% BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 )
PENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZIED ZIRCONIA (CSZ) DENGAN PENAMBAHAN 0.5% BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 ) H.Kurniawan 1), Salomo 2), D.Gustaman 3) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinci