NON-ACTIVATED VERSION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NON-ACTIVATED VERSION"

Transkripsi

1 THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi Oleh: Ani Khalifah PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTASEKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

2 2012

3 LEMBAR PENGESAHAN/PENERIMAAN Makalah ini telah diterima pada hari.., tanggal oleh Dosen Mata Kuliah Teori Akuntansi, Dr. Wawan Sukmana, S.E., M.Si., Ak. i

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh swt. Karena berkata rahmat dan hidayah-nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi. Pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Untuk membantu menyediakan informasi keuangan jenis ini, akuntan menggunakan kerangka kerja konseptual sebagai pedoman akuntansidan pelaporan keuangan. Kerangka kerja konseptual serupa dengan konstitusi., suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang salig berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat berbagai bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Wawan ii Sukmana, S.E., M.Si., Ak. selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi; 2. Orang tua yang selalu memberikan inspirasi dan do a demi kelancaran pembuatan makalah ini;

5 3. Rekan-rekan Akuntansi yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan makalah ini; 4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin. NON-ACTIVATED Tasikmalaya, VERSION Oktober 2012 Penulis iii

6 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN.. KATA PENGANTAR... i ii DAFTAR ISI.. iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 NON-ACTIVATED B. Rumusan Masalah. VERSION 2 C. Tujuan Makalah 2 D. Kegunaan Makalah... 3 E. Prosedur Makalah. 3 BAB II THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK A. Tinjauan Pustaka 4 B. Pembahasan 7 BAB III SIMPULAN DAN SARAN iv A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam globalisasi dunia yang terjadi sekarang ini, dimana perubahan terjadi begitu cepat sehingga memberikan dampak yang sangat pesat pada semua bidang kehidupan, ilmu pengetahuan dan bidang manajemen keuangan. Keadaan dunia usaha yang makin komplek dan mulai menipisnya batas antar Negara mengakibatkan tingkat persaingan semakin meningkat, apabila menjelang tahun 2002 yang disebut sebagai era perdagangan bebas, hal itu membawa pengaruh yang tidak kecil bagi dunia usaha. Perusahaan yang mamapu yang mampu menerapkan kinerja usaha secara efektif dan efesien saja yang mampu bersaing dengan perusahaan sejenis baik datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Persaingan yang semakin kompetitif di dunia usaha menyebabkan banyak perusahaan memacu kinerjanya untuk meningkatkan keuntungan. Untuk itulah diperlukan suatu strategi yang tepat dan baik agar dapat mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. Jika perusahaan mampu mempertahankan hasil yang telah dicapainya, diharapkan banyak investor yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Dalam hubungan dengan 1 pengukuran kinerja perusahaan, tingkat kesehatan perusahaan akan memberikan dampak dalam pengambilan keputusan baik pihak kreditur dan

8 saham maupun bagi pihak interen perusahaan itu sendiri. Para calon kreditur dan pemegang saham sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dalam perusahaan, agar modal yang diinvestasikan cukup aman untuk mendapatkan profit yang sesuai. Tentunya untuk menilai kinerja perusahaan diperlukan suatu informasi yang relevan dan penentuan alat ukur kinerja perusahan yang tepat. Laporan keuagan merupakan informasi yang dibutuhka dalam menilai kinerja perusahaan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: NON-ACTIVATED 1. Bagaimana kerangka kerja konseptual akuntansi VERSION berdasarkan FASB? 2. Apa manfaat dari kerangka kerja konseptual? 3. Apa aturan dan prinsip dasar standar teori akuntansi? C. Tujuan Makalah Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1. Kerangka kerja konseptual akuntansi berdasarkan FASB; 2. Manfaat dari kerangka kerja konseptual; 3. Aturan dan prinsip dasar standar teori akuntansi; 2

9 D. Kegunaan Makalah Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan pihak-pihak yang terkait didalamnya. Secara teoritis makalah ini disusun agar si pembaca atau pihak lainnya mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. E. Prosedur Makalah Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan teknik study pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data. 3

10 BAB II THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK A. Tinjauan Pustaka Para ahli memiliki definisi tersendiri dalam memberi definisi untuk suatu pengertian. Untuk menjelaskan definisi tentang sebuah makna kata konsep, dan akuntansi. Para ahli juga memiliki pandanagan yang berbeda. Menurut Malo, et.al (1985 : 46) pengertian konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588), pengertian konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami halhal lain. Sejalan dengan pendapat diatas, Soedjadi (2000:14) mengemukakan bahwa pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Rahmat (2001 : 12) menyatakan pengertian konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Pakar lain yang mendefinisikan konsep adalah Bahri (2008:30) konsep adalah 4 satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap

11 objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). Lebih jauh, Singarimbun dan Effendi (2009) menyatakan pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya. Dahar (1996 : 80) menyatakan bahwa pengertian konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan- kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa arti. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam haraphap (2003) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencacatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran 5 moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

12 Menurut American Accounting Assosiation adalah accounting as the process identifiying, measuring, and communicating economic information permit informed judgement and decisions by user of the information Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (Willopo, 2005:90). Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun (Kieso, 2002:2). Sedangkan menurut Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (Harrison, 2007:4) menyatakan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memroses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Menurut FASB akuntansi adalah Accounting is the body knowledge and function concered with systematic organiting, recording, classifiying, proccesing, summarizing, analyzing, interpreting and supplying of dependeble and significant information convering, transaction, and event wich are, in part at least, of financial character, required for the management and operation of an entity and for report taht have to be submitted there on to 6 meet fiduciary and other responsibility. Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi

13 yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan ( Warren dkk, 2005:10). Accounting Principle Board Statement (Muhammad, 2002:10) juga mengemukakan bahwa akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi unutk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih diantara bebrapa alternatif. Dari beberapa pengertian akuntansi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu sistem atau teknik dari suatu pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan laporan keuangan dalam ukuran moneter sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam suatu periode tertentu. B. Pembahasan Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Berbagai sumber atau penulis mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep dasar yang isinya berbeda beda. Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa 7 akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu dapat diuji tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran. Pengembangan kerangka kerja konsep akuntansi yang dilakukan dalam organisasi

14 authoritative dan semi authoritative terdapat hal yang dipertimbangkan wajar untuk melakukan 2 pekerjaan secara bersamaan/paralel. Namun demikian, tentu juga terdapat aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan berurutan (series). Berikut ini adalah salah satu langkah penting oleh IASB (International Accounting Standards Board) yang mencerminkan peribahasa di atas. Orang awam sekalipun akan sepakat bahwa pengembangan yang sistematis seharusnya berlandas pada kerangka dasar atau konsep. Terlebih jika ingin mengembangkan sesuatu yang sangat monumental maka keberadaan kerangka dasar atau konsep merupakan keniscayaan. Kerangka dasar atau konsep tersebut dapat dianalogikan sebagai cetak-biru (blueprint) ataupun arsitektur dalam pengembangan gedung-gedung menjulang tinggi. Hal demikian juga dilakukan dalam pengembangan standar akuntansi; IASB mendasarkan diri pada Kerangka dasar (Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements) yang diterbitkan tahun 1989, dan FASB (Financial Accounting Standards Board) yang menyusun standar akuntansi di USA mendasarkan diri pada konsep yang disebut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) yang diterbitkan dalam beberapa tahun. IASB dan FASB bekerjasama dalam Joint Project dalam rangka konvergensi pengembangan akuntansi keuangan. Salah satu program Joint Project ini adalah pengembangan kerangka dasar atau konsep untuk 8 penyusunan standar-standar akuntansi keuangan. Beragam manfaat diharapkan dapat diperoleh dari keberadaan kerangka dasar atau konsep

15 dalam pengembangan standar akuntansi (Sony Warsono-bin-Hardono, 2011). Pada bulan September 2010 kedua dewan tersebut menghasilkan Conceptual Framework for Financial Reporting (selanjutnya disingkat Kerangka dasar konseptual) sebagai produk dari Joint Project tersebut untuk menggantikan kerangka dasar dan konsep yang sebelumnya digunakan masing-masing dewan. IASB menerbitkan Kerangka dasar konseptual tersebut di dokumen terpisah, sedangkan FASB menerbitkannya dalam SFAC No. 8. Ada hal yang menarik jika kita melihat Kerangka dasar konseptual (KDK) yang dihasilkan IASB dan FASB. Salah satu fakta yang jelas terlihat, dan dinyatakan demikian oleh kedua dewan, adalah bahwa ternyata KDK tersebut belum lengkap. Berdasar versi SFAC No.8, KDK terdapat 3 Chapter: Chapter 1 (tentang tujuan pelaporan keuangan maksud umum) telah lengkap, Chapter 2 masih kosong (direservasi untuk membahas tentang entitas pelaporan), dan Chapter 3 (tentang karakteristik kualitatif informasi keuangan penuh-guna). Sementara itu, KDK menurut IFRS terdiri dari 4 Chapter yang mana Chapter 1 sampai dengan Chapter 3 sama dengan SFAC No. 8 dan Chapter 4 berisi hal-hal yang terdapat di Kerangka dasar yang ditetapkan di tahun Ibarat sebuah buku pedoman, KDK yang seharusnya merupakan pijakan dasar dalam penyusunan standar ternyata belum lengkap. IASB sejauh ini juga terus berupaya untuk menerbitkan ataupun merevisi standarstandar akuntansi yang ada. Padahal, penyusunan standar yang baik seharusnya mengacu pada KDK Kerangka Kerja Konseptual Akuntansi versi FASB

16 Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FSAB sebagai : a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent standards and the prescribes the nature, functions, and limits of financial accounting and reporting. Yang dapat diartikan kerangka kerja konseptual merupakan sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika 10 mengacu pada kerangka teori yang telah ada. Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial

17 Accounting Standard Board) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu: a. SFAC No. 1, Objektive of Financial Reporting by Business Enterprises, yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi. b. SFAC No. 2, Qualitative Characteristics of Accounting Information, yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi yang bermanfaat. c. SFAC No. 3, Elements of Financial Statements of Business Enterprises, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan, seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban. d. SFAC No. 5, Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprisess, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya. e. SFAC No. 6, Element of Financial Statement, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba. f. SFAC No. 7, Using Cast Flow Information and Present Value in Accounting Measurements, yang memberikan kerangka kerja bagi 11 pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.

18 Dari keenam statement di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut: a. TINGKAT PERTAMA: TUJUAN DASAR Tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk menyediakan informasi: yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit; untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan; tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di dalamnya. Tujuan (objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada informasi yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Fokus ini lalu menyempit pada kepentingan investor dan kreditor atas prospek penerimaan kas dari investasi mereka dalam, atau dari pinjaman yang telah mereka berikan ke entitas bisnis. Pada akhirnya, tujuan berfokus pada laporan keuangan yang menyediakan informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas yang akan diterima entitas bisnis yaitu arus kas yang menjadi harapan investor dan kreditor. Pendekatan ini dikenal sebagai kegunaan keputusan (decision usefulness). Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan 12 keuangan, profesi akuntan mengandalkan laporan keuangan bertujuanumum (general-purpose financial statement), yaitu menyediakan

19 informasi paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai kelompok pemakai. Hal yang mendasari tujuan ini adalah konsep bahwa pemakai membutuhkan pengetahuan yang memadai tentang persoalan bisnis dan akuntansi keuangan untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Ini penting, karena berarti dalam membuat laporan keuangan, pemakai diasumsikan memiliki kompetensi yang memadai (reasonable competence) unutk memahaminya, hal ini akan berdampak terhadap cara dan sejauh mana informasi dilaporkan. b. TINGKAT KEDUA: KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi: Agar berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Tentu saja terdapat beberapa kendala untuk mencapai dua kualitas tersebut. 1) Kualitas Primer a) Relevansi, Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan, memiliki nilai prediktif atau nilai umpan-balik, dan harus disajikan secara tepat 13 waktu. b) Keandalan (reliabilitas). Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi, netral, disajikan secara tepat serta bebas dari

20 kesalahan dan bias (penyimpangan). Reabilitas sangant diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menevaluasi isi faktual dan informasi. c) Daya Uji (verifiability). Ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa. d) Ketepatan penyajian (representational faithfulness). Angkaangka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada dan terjadi. e) Netralitas (neutrality). Informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Info yang disajikan harus faktual, benar dan tidak bias. f) Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat di g) uji kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus. h) Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu. i) Kejujuran penyajian (representational faithfulness).penyajian yang jujur berarti adanya kesesuaian antara fakta dan informasi 14 yang disampaikan. 2) Kualitas Sekunder

21 Kualitas sekunder yang harus dimiliki informasi akuntansi adalah keberdayabandingan (comparability) dan konsistensi (consistency). a) Keberdayabandingan. Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu. b) Konsistensi. Sebuah entitas dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila mengaplikasikan kejadian-kejadian serupa, dari periode ke periode. perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk 3) Kendala-kendala untuk mencapai Kualitas Terdapat dua kendala yang mempengaruhi tercapainya kualitas informasi seperti yang telah dijelaskan, yaitu pertimbangan manfaat-biaya dan tingkat materialitas. Dua kendala lainnya yang kurang dominan tapi merupakan bagian dari lingkungan pelaporan adalah praktek industri dan konservatisme. a) Pertimbangan manfaat-biaya (cost-effectiveness). Untuk 15 menghasilkan informasi yang relevan,andal, berdaya banding, dan konsisten dibutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena biaya dan terutama manfaat tidak mudah diukur, maka

22 mempertimbangkan hubungan manfaat-biaya menjadi masalah b) Materialitas (materiality) berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Sebaliknya, jika item tersebut tidak memiliki dampak dalam pengambilan keputusan maka item tersebut tidak material. Baik faktor-faktor kuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu item material atau tidak. c) Praktik industri.(industry practices) Sifat unik dari sejumlah industri dan perusahaan terkadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar. Dalam industri utilitas publik, aktiva tidak lancar dilaporkan terlebih dahulu dalam neraca untuk menunjukkan karakteristik industri utilitas yang padat modal. Tanaman pertanian umunya dilaporkan pada nilai pasar karena sulit untuk menentukan angak-angka biaya yang akurat atas tanaman individual itu. d) Konservatisme (conservatism) berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya dalam menghasilkan 16 penetapan laba dan aktiva yang terlalu tinggi. Tujuan dari konvensi ini, jika diaplikasikan secara tepat adalah menyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit

23 : jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi. 4) Elemen-elemen utama Laporan Keuangan SFAC No. 6 menetapkan sepuluh elemen utama laporan keuangan. Cakupannya bukan hanya perusahaan yang berorientasi laba, tetapi juga organisasi nirlaba. Elemen-elemen laporan keuangan bagi organisasi yang berorientasi laba meliputi 10 macam, yaitu : a) Aktiva Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu. b) Kewajiban Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban-kewajiban berjalan dari sebuah kejadian entitas tertentu, kewajiban yang ditimbulkan ileh transaksi atau kejadian masalalu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas-entitas lain di masa depan. c) Ekuitas Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah 17 dikurangi dengan kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan. d) Investasi oleh pemilik

24 Kenaikkan aktiva bersih sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang benilai dari entitas lain kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan kepemilikkan (ekuitas) didalamnya. Aktiva adalah bentuk yang paling umum diterima oleh pemilik, tapi investasi ini juga meliputi jasa atau kepuasan atau konversi. e) Distribusi kepada pemilik Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan oleh kewajiban perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan menurunkan kepentingan kepemilikkan (ekuitas) dalam perusahaan. f) Laba komprehensif Perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama suatu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik. Hal ini termasuk semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan yang diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. g) Pendapatan Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah 18 entitas atau pelunasan kewajiban ( kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivita lain yang merupakan

25 opersi utama atau operasi sentral perusahaan. h) Beban Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau terjasinya kewajiban (kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman atau produksi arang, penyediaan jasa, aktivitas lain yang merupakan opersi utama atau operasi sentral perusahaan. i) Keuntungan Keniakan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulakan oleh transaksu peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta kejadian lainya dan situasi yan berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. mempengaruhi perusahaaan selama suatu periode kecuali yang j) Kerugian Penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan dari transaksi peripheral atau insidental dan dari semua transaksi serta kaejadian lainya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik. Adapun bagi organisasi nirlaba ada 7 macam, yaitu : aktiva, 19 kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian c. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

26 Tingkat ketiga kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep-konsep ini menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh sistem akuntansi. 1) Asumsi-Asumsi Dasar. Asumsi-asumsi menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar akuntansi adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat dipraktikkan. a) Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption). Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya). b) Asumsi Kelangsungan Hidup (going concern). Sebagian besar metode akuntansi di dasarkan pada asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang. Asumsi kelangsungan hidup berlaku dalam banyak situasi bisnis. Hanya pada saat likuidasi tampaknya tidak bisa dihindarkan lagi, asumsi kelangsungan hidup tidak dapat 20 diterapkan. c) Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek

27 atau aktivitas perusahaan dan menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu. d) Asumsi periodisitas (periodicity assumption). Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di likuidasi. Namun, pengambil keputusan tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam itu. Asumsi periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan dalam periode waktu artifisial periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum yaitu secara bulanan, kuartalan dan tahunan. 2. Manfaat Kerangka Kerja Konseptual Kebutuhan akan kerangka kerja konseptual sangat diperlukan, manfaat dari kerangka kerja konseptual yaitu: pertama, agar bermanfaat maka penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan seangkaian konsep serta tujuan fundamenta. Kerangka kerja konseptual yang baik akan memungkinkan Financial Accounting Standards Boards menerbitkan standar-standar yang berguna dan konsisten dari wktu ke waktu. Sekelompok standar dan aturan-aturan koheren harus dihasilkan. Kedua, kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan. Ketiga, 21 kerangka kerja konseptual akan melporkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. Keempat, masalah-masalah praktis yang baru akan

28 dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang ada. 3. Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi a. Prinsip Biaya historis (historical cost). GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Biaya (cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu dapat diandalkan. b. Prinsip Pengakuan pendapatan. Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan (2) telah dihasilkan. Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika produk barang dan jasa telah dipertukarkan dengan kas atau klain dengan kas. Pendapatan dikatakan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima atau dipegang dapat segera dikonversikan menjadi kas atau klaim atas kas. Aktiva dikatakan dapat dikonversikan menjadi kas apabila dapat dijual atau dipertukarkan dalam pasar. c. Prinsip Penandingan (matching principle). Karena menyatakan usaha (beban) ditandingkan dengan pencapaian (pendapatan) sepanjang hal ini rasioanal dan dapat diterapkan. Beban untuk suatu periode ditentukan dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau dengan periode tertentu.. Beban diakui : jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau penyerahan jasa, 22 pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub. Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa,

29 dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi. Contoh: depresiasi. d. Prinsip Pengungkapan Penuh (full disclosure principle) Perusahaan mengikuti praktek umum dengan menyediakan informasi yang memadai dan signifikan untuk mempengaruhi penilaian serta keputusan pemakai. Mengakui sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan trade off penilaian, seperti : Hal-hal yang harus diungkapkan karena mempengaruhi keputusan pemakai; Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami. Disamping itu, penyusunan laporan keuangan juga harus memperhitungkan biaya pembuatan dan penggunaan laporan keuangan. Informasi tentang posisi keuangan, laba, arus kas, dan investasi dapat ditemui dalam salah satu tempat berikut: (1) dalam bagian utama laporan keuangan, (2) catatan atas laporan keuangan, atau (3) informasi suplementer. Laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemilik. Laporan keuangan (financial statement) merupakan cara mengomunikasikan informasi yang formal dan terstruktur. Catatan atas laporan keuangan (notes to financial 23 statement) umumnya ditujukan untuk memperkuat atau memperjelas pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan keuangan. Jika

30 informasi dalam bagian utama laporan keuangan menyajikan gambaran yang tidak lengkap menyangkut kinerja dan posisi keuangan perusahaan, maka informasi tambahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap harus dimasukkan dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan dapat berbentuk narasi, sebagian, atau seluruhnya. Misalkan, penjelasan tentang kebijakan akuntansi dan metode yang dipakai untuk mengukur unsurunsur yang dilaporkan dalam laporan, sarta penjelasan mengenai ketidakpastian dan kontinjensi. Catatan atas laporan keuangan tidak hanya membantu tetapi juga penting untuk memahami kinerja dan posisi keuangan perusahaan. Sedangkan informasi suplementer (supplementary information) dapat mencakup rincian atau jumlah yang merupakan perspektif yang berada dari yang dipakai dalam laporan keuangan. Informasi ini dapat berupa informasi kuantitatif yang sangat relevan tetapi reabilitasnya rendah. Contohnya pada perusahaan minyak dan gas biasanya menyajikan informasi tentang cadangan-pasti. 4. Standar teori akuntansi berdasarkan aturan dan prinsip dasar a. Postulat Akuntansi, postulat akuntansi terbagi menjadi empat yaitu: 1) Postulat akuntansi entity Menurut konsep ini kita bisa menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan pemakainya, maka setiap perusahaan 24 dianggap sebagai unit akuntansi yang terpisah dari pemiliknya yang menjadi perhatian dalam postulat ini adalah para pemakai laporan keuangan bukan pada apa yang diinginkan oleh teori akuntansi.

31 2) Postulat akuntansi going concern Postulat ini menganggap bahwa perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung. Artinya bahwa perusahaan dianggap tidak akan berhenti, ditutup atau dilikuidasi dimasa yang akan datang. Jadi postulat ini membenarkan metode historical cost dan book value terhadap asset. 3) Postulat akuntansi unit of measure Postulat ini menganggap bahwa setiap transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam (alat ukurnya adalah uang/rupiah). Keterbatasannya ; informasinya dalam bentuk mata uang ; nilai berfluktuasi karena tergantung kepada kemampuan dari daya beli uang tersebut. 4) Postulat akuntansi accounting period Dalam menyajikan laporan keuangannya harus dilakukan secara periode. Pengertian periode adalah jangka waktu pelaporan yang dapat bulanan, per triwulan, caturwulan, semester dan tahunan. 25 b. Konsep Teori Akuntansi 1) Konsep teori akuntansi the proprietory theory

32 Menurut konsep ini, entity adalah sebagai agen, perwakilan atau penugasan dari pengusaha atau pemilik. Tujuan utamanya adalah menentukan dan menganalisa kekayaan bersih perusahaan yang merupakan hak si pemilik Asset liabilities = proprietor s equity 2) Konsep teori akuntansi the entity theory Teori ini menganggap entity sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian yang harus dilayani bukan pemilik. Dengan demikian yang menjadi perhatiannya adalah income asset = equities asset = liabilities + stockholder s equity 26

33 3) Konsep teori akuntansi the fund theory Teori ini menganggap unit usaha merupakan sumber ekonomi (funds) dan kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasan pembatasan terhadap penggunaan aset tersebut. Perhatian teori ini adalah assets. Asset = pembatasan asset 4 ) Konsep teori akuntansi commander theory Teori ini menganggap bahwa yang harus diperhatikan adalah mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan kontrol ekonomi atas pengembangan yang efektif terhadap suatu lembaga. 5) Konsep teori akuntansi the investor theory Teori ini menganggap bahwa yang perlu diperhatikan adalah investor/kreditur (specific equities) dan residual equities (pemegang saham) asset = spesifik ekuitas + residual eqkuitas 27

34 4. Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA) Pada tahun 1973, Komite AAA untuk Konsep dan Standar Laporan Keuangan untuk Eksternal bertugas untuk memperbaharui ASOBAT agar sesuai dengan perubahan akuntansi yang terjadi pada awal ASOBAT sampai dengan tahun tersebut. Laporan ini Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA) tidak ditujukan untuk memperbaharui ASOBAT, akan tetapi lebih sebagai suatu review status teori akuntansi dan tanggapan atas teoritersebut. SATTA pertama memulai dengan melakukan review terhadap teori akuntansi dan menemukan bahwa sejumlah teori menjelaskan akuntansi dalam lingkup yang sempit. Komite mencatat bahwa ketika ada persetujuan secara umum dimana tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan data ekonomis mengenai entitas akuntansi, teori yang berbeda-beda muncul karena perbedaan cara para teoris dalam menetapkan pengguna data akuntansi dan lingkungan. Pendekatan yang bermacam-macam untuk teori akuntansi dapat diringkas menjadi (1) klasik, (2) keputusan bermanfaat, (3) dan informasiekonomis. a. Pendekatan Klasikal Studi ini meliputi periode dari 1922 sampai dengan 1962, denganperkecualian satu risalah dari tahun SATTA mengungkapkan bahwa semua hasil kerja tersebut bersifat deduktif dan 28 mengkritiknya sebagai sesuatu yang secara umum tidak berhubungan dalam hal tidak ditujukan atau dibangunberdasar hasil kerja

35 sebelumnya. Sebagai catatan bahwa banyak pengarang dari hasil kerja ini dilatih dalam dunia ekonomi yang dipengaruhi oleh teori ekonomi neoklasikal perusahaan, dimana meragukan biaya historis dan secara umum menganjurkan penggunaan nilai sekarang. SATTA membuat subklasifikasi studi dalam kelompok ini menjadi sekolah deduktif (pendapatan sebenarnya) dan sekolah induktif. Teori sekolah deduktif mempertahankan bahwa pendapatan diukur dengan basis penilaian tunggal akan memenuhi kebutuhan semua pengguna. Studi sekolah induktif dipandangoleh SATTA sebagai usaha untuk merasionalkan atau membenarkan praktekakuntansi yang ada. b. Pendekatan Keputusan Bermanfaat Studi keputusan bermanfaat berfokus pada pengakuan yang bermanfaat adalah suatu tujuan dasar akuntansi. Pendekatan ini menekankan pada penggunaan model keputusan. Sekali model keputusan terpisah telah dipilih, informasi yang relevan dengan model ditetapkan dan alternative akuntansi dibandingkan dengan data penting untuk implementasi model. Sebagai contoh, laporan Trueblood menyatakan bahwa tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk membuat keputusan ekonomis. 29

36 c. Informasi Ekonomis Studi menggunakan pendekatan ini dengan menggunakan teori ekonomi untuk menetapkan informasi yang penting untuk membuat keputusan ekonomi.mereka memperlakukan informasi sebagai suatu komunitas yang memiliki biayadan harga dan memeriksa apakah peraturan pelaporan keuangan eksternal diinginkan. SATTA secara jelas meliputi kategori ini seperti munculnya metode pengembangan teori akuntansi; akan tetapi, informasi ekonomi tidak memiliki keuntungan menonjol yang diantisipasi oleh SATTA. 1) Kritik atas Approaches to Theory SATTA kemudian membahas mengapa tidak satupun approaches to theory tidak dapat diterima secara umum. SATTA menyebutkan 6 masalah : a) Permasalahan dalam menghubungkan teori dan praktek. b) Permasalahan alokasi. c) Kesulitan dalam standar normatif. d) Kesulitan dalam menginterpretasikan penelitian perilaku harga sekuritas. e) Permasalahan teori biaya vs keuntungan. f) Keterbatasan dalam pengembangan data Bagian berikutnya dari SATTA mencatat bahwa walaupun 30 pandangan evolusioner akuntansi dapat dipertimbangkan menarik, bukti-bukti mengesankan bahwa literasi akuntansi yang ada tidak konsisten dengan pandangan ini. Kuhn menyarankan kemajuan

37 ilmiah mengalami urutan di bawah ini: a) Diterimanya paradigma b) Pelaksanaan atas paradigma tersebut c) Ketidakpuasan atas paradigma d) Mencari paradigma baru e) Menerima paradigma baru SATTA berpendapat bahwa teori akuntansi sedang berada di urutan ketiga pada saat itu karena sejumlah teoris merasa tidak puas dengan pendekatan matching untuk mengkhususkan isi laporan keuangan. 2) Evaluasi atas SATTA SATTA fokus pada filosofi ilmu pengetahuan bukan dengan pengurangnya. Peasnell (1978) menyimpulkan bahwa Teori Pendekatan SATTA tidak sesuai dengan paradigma, karena suatu paradigma lebih dari satu set hipotesis. Dia juga mengkritik pembedaan SATTA antara pendekatan klasikal dan pendekatan keputusan bermanfaat hanya dibuat-buat. Akhirnya, dia mengesankan bahwa ketidak mampuan SATTA mencapai konsensus dipengaruhi oleh fakta bahwa komite yang menulis SATTA terdiri atas beberapa anggota yang memiliki posisi advokasi yang kuat dalam beberapa pendekatan untuk mengembangkan teori akuntansi. 31

38 BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulisdapat mengemukaka simpulan sebagai berikut. 1. Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan yang dimaksud tujuan adalah tujuan NON-ACTIVATED pelaporan keuangan. VERSION 2. Kerangka kerja konseptual dibutuhkan untuk membangun dan menghubungkan badan pembuat konsep serta tujuan, menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah-masalah praktis baru dan yang muncul, meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan tentang pelaporan keuangan, serta menaikkan komparabilitas laporan keuangan antar perusahaan. 3. Prinsip-prinsip dasar akuntansi tediri dari: Prinsip biaya historis, pengakuan pendapatan, prinsip penandingan, dan prinsip pengungkapan penuh. 4. SATTA 32 pertama memulai dengan melakukan review terhadap teori akuntansi dan menemukan bahwa sejumlah teori menjelaskan akuntansi

39 dalam lingkup yang sempit. Komite mencatat bahwa ketika ada persetuuan secara umum dimana tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan data ekonomis mengenai entitas akuntansi, teori yang berbeda-beda muncul karena perbedaan cara para teoris dalam menetapkan pengguna data akuntansi dan lingkungan. B. Saran Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di NON-ACTIVATED zaman yang semakin maju ini. VERSION 33

40 DAFTAR PUSTAKA Kieso, Donald E. (2007). Akuntansi Intermedite. Jakarta: Erlangga. [30 September 2012) [30 September 2012]

41

CONCEPTUAL FRAMEWORK (ACCOUNTING THEORY)

CONCEPTUAL FRAMEWORK (ACCOUNTING THEORY) CONCEPTUAL FRAMEWORK (ACCOUNTING THEORY) PENGERTIAN (1) Menurut FASB: a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent standards and that prescribes

Lebih terperinci

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI STRUKTUR TEORI AKUNTANSI TUJUAN LAP KEUANGAN POSTULAT AKUNTANSI KONSEP TEORITIS AKUNTANSI PRINSIP DASAR AKUNTANSI STANDAR AKUNTANSI ELEMEN-2 STRUKTUR TEORI AKUNTANSI 1. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 2.POSTULAT

Lebih terperinci

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan BAB 1 Apa itu AKUNTANSI? Akuntansi adalah seni yg menurut kepercayaan luas pertama kali ditemukan oleh Fra Luca Bartolomeo de Pacioli, seorang ahli matematika Italia dan friar Franciscan di abad ke 16

Lebih terperinci

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB Setelah mengetahui anggota dari panitia pembuat dokumen (FASB) dan berasal dari AICPA, APB dan AAA. Rangkaian dari dokumen sangatlah penting, dimana dua hal yang

Lebih terperinci

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI. Akuntansi Keuangan 1

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI. Akuntansi Keuangan 1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI Akuntansi Keuangan 1 AGENDA HARI INI! 1. Tujuan Pelaporan Keuangan 2. Laporan Keuangan vs Pelaporan Keuangan 3. Standar Akuntansi Keuangan 4. Kerangka Konseptual 5. Karakteristik

Lebih terperinci

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MATERI Perumusan Tujuan Akuntansi Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan Konsep Dasar Laporan Keuangan Perbedaan Pelaporan dan Laporan

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (1980)

SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (1980) SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (1978) Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan

Lebih terperinci

IFRS - Kerangka konseptual dibagi menjadi 3 level First Level Second Level 1. Karakteristik kualitatif 2. Unsur-unsur laporan keuangan

IFRS - Kerangka konseptual dibagi menjadi 3 level First Level Second Level 1. Karakteristik kualitatif 2. Unsur-unsur laporan keuangan Kebutuhan menjadi acuan pembuatan standar akuntansi keuangan agar standar tersebut dapat lebih berguna, koheren dan konsisten sepanjang waktu Membantu akuntan untuk dengan cepat mengatasi masalah dengan

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL KERANGKA KERJA KONSEPTUAL Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai : a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL KERANGKA KERJA KONSEPTUAL Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai : a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan bahasa universal untuk bisnis karena akuntansi digunakan hampir di seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia sehingga akuntansi menjadi

Lebih terperinci

Conceptual Framework

Conceptual Framework How we explain it? Conceptual Framework Kerangka kerja konseptual merupakan suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan yang menjadi landasan bagi penetapan

Lebih terperinci

Standar yang digunakan untuk mengevaluasi informasi akuntansi antara lain : 1. Relevance 2. Verifiability 3. Freedom from bias 4.

Standar yang digunakan untuk mengevaluasi informasi akuntansi antara lain : 1. Relevance 2. Verifiability 3. Freedom from bias 4. Ringkasan Materi CHAPTER 6 The Search for Objectives Pada bab ini akan dibahas secara kronologis mengenai perkembangan tujuan (objectives) dan standar yang didasarkan pada beberapa hal. Tittle Published

Lebih terperinci

FASB menerbitkan tujuh Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berhubungan dengan pelaporan keuangan.

FASB menerbitkan tujuh Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berhubungan dengan pelaporan keuangan. FASB menerbitkan tujuh Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berhubungan dengan pelaporan keuangan. 1. Sebutkan ketujuh SFAC tersebut? SFAC No. 1 Objective of Financial Reporting by Bussiness

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting Modul ke: Fakultas Pasca Sarjana Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting Dr.Harnovinsah M.Si,Ak,CA Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Formulasi Teori

Lebih terperinci

KERANGKA KONSEPTUAL. Dr. Istianingsih

KERANGKA KONSEPTUAL. Dr. Istianingsih Modul ke: 02 Fakultas PASCA SARJANA KERANGKA KONSEPTUAL Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id The Decision Usefulness Approach Dalam membahas pendekatan ini, setidaknya

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Dari segi fungsinya akuntansi merupakan: Suatu aktivitas penyediaan jasa Akuntansi memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan (Stakeholders),

Lebih terperinci

Anggota: Susi Ariyanti ( ) Setiasih ( ) Pinesthy Putri H. ( ) Yudha Mahardika ( )

Anggota: Susi Ariyanti ( ) Setiasih ( ) Pinesthy Putri H. ( ) Yudha Mahardika ( ) Rerangka Konseptual & Tujuan Pelaporan Akuntansi Anggota: Susi Ariyanti (09403241011) Setiasih (09403241012) Pinesthy Putri H. (09403241013) Yudha Mahardika (09403241047) Rerangka Konseptual Akuntansi

Lebih terperinci

PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. Konsep Dasar Pengakuan dan Pengukuran Pos Pelaporan Keuangan SFAC No. 5. Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Suatu Entitas Bisnis (Recognation and Measurement

Lebih terperinci

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN A. Perumusan Tujuan Akuntansi lahir dengan maksud tertentu, yaitu untuk memberikan jasa kepada penggunanya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

2006 McGraw-Hill Australia Pty Ltd PPTs t / a Akuntansi Keuangan Teori 2e oleh Deegan

2006 McGraw-Hill Australia Pty Ltd PPTs t / a Akuntansi Keuangan Teori 2e oleh Deegan 6-1 Teori Akuntansi Keuangan Craig Deegan Bab 6 Teori normatif akuntansi-kasus proyek kerangka konseptual Slides ditulis oleh Craig Deegan dan Michaela Rankin 6-2 Tujuan pembelajaran Dalam bab ini, Anda

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan akuntansi akan meningkat karena transaksi-transaksi yang terjadi di

Lebih terperinci

BAB 1. KONSEP DASAR. Asumsi dan Konsep dasar. Standar Akuntansi. Metode dan Prosedur. Laporan Keuangan. Laporan Laba Tidak Dibagi

BAB 1. KONSEP DASAR. Asumsi dan Konsep dasar. Standar Akuntansi. Metode dan Prosedur. Laporan Keuangan. Laporan Laba Tidak Dibagi BAB 1. KONSEP DASAR Hubungan antara Tujuan Laporan Keuangan, Asumsi dan Konsep Dasar, Standar Akuntansi, Metode dan Prosedur dan Laporan Keuangan Tujuan Laporan Keuangan Asumsi dan Konsep dasar Standar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian laporan keuangan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004:2) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah adanya deregulasi dalam pasar modal dan situasi kebijakan uang ketat yang mulai berlaku pada tahun 1991, banyak perusahaan melakukan go public

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya laju pertumbuhan bisnis saat ini menuntut Indonesia untuk menyetarakan standar keuangan serta penyusunan laporan keuangan mengikuti standar internasional

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( )

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( ) TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5 Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA (1206305011) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI (1206305151) YULIANA GRECE SETIAWAN (1206305161) METTA YUSTIA WIGUNA (1206305180) FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

C H A P T E R 2 CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR FINANCIAL REPORTING (RERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN)

C H A P T E R 2 CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR FINANCIAL REPORTING (RERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN) Dosen : Christian Ramos Kurniawan C H A P T E R 2 CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR FINANCIAL REPORTING (RERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN) 2-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Beberapa pandangan teoretis mengenai akuntansi, pendapatan, biaya, laporan keuangan, dan akuntansi kontrak konstruksi dapat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan

BAB I PENDAHULUAN. evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Hanafi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Hanafi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan perlu membuat laporan keuangan untuk mengetahui kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan kata lain, laporan keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN & KAS

LAPORAN KEUANGAN & KAS PERTEMUAN PERTAMA LAPORAN KEUANGAN & KAS Definisi akuntansi yang dikeluarkan oleh American Institute of Certified Publik Accountants (AICPA) : Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan

Lebih terperinci

ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN

ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN NAMA ANGGOTA : 1. KOMANG WISNU ARIE GUNA PARTHA 1115351163 2. PUTU TEDDY ARTHAWAN 1215351003 KONSEP FUNDAMENTAL ELEMEN LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan adalah semua cara yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendapatan dan Beban 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kriteria laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 1 (revisi 1998) dengan PSAK 1 (revisi 2009) adalah dalam butir (f) yang mengharuskan entitas untuk menyajikan laporan

Lebih terperinci

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD. Accounting Assumptions, Principles, Procedures and Policies

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD. Accounting Assumptions, Principles, Procedures and Policies Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Accounting Assumptions, Principles, Procedures and Policies Pemahaman tentang asumsi, prinsip, prosedur, dan kebijakan terkait penyusunan

Lebih terperinci

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1)

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) Dari segi fungsinya, akuntansi merupakan : a. Aktivitas penyediaan jasa b. Sistem Informasi c. Kegiatan deskriptif analisis Aktivitas Penyediaan Jasa

Lebih terperinci

Dasar Dasar Akuntansi

Dasar Dasar Akuntansi Dasar Dasar Akuntansi 1. Definisi Akuntansi Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association adalah Accounting as the proces identifiying, measuring, and communicating economic information

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun dengan tujuan ini

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun dengan tujuan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Standar akuntansi keuangan mengenai kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan paragraf 12 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan rangkuman kinerja perusahaan untuk melaporkan setiap aktivitas yang dilakukan, mulai dari aktivitas operasional, investasi, dan pembiayaan.

Lebih terperinci

S t I c e S t I c e S k o u s e n. Financial Reporting. Chapter 1. Intermediate Accounting 16E. Tujuan Pembelajaran

S t I c e S t I c e S k o u s e n. Financial Reporting. Chapter 1. Intermediate Accounting 16E. Tujuan Pembelajaran S t I c e S t I c e S k o u s e n Financial Reporting Chapter 1 Intermediate Accounting 16E Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan dan mengidentifikasi laporan keuangan primer. 2.

Lebih terperinci

Indra Yuspiar SE, M.Ak

Indra Yuspiar SE, M.Ak Indra Yuspiar SE, M.Ak 1 Proses menghasilkan dan menyajikan laporan keuangan suatu perusahaan untuk digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal Fokus akuntansi keuangan adalah penggunaan oleh pihak

Lebih terperinci

2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan 2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah 2.1.1. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembuatan laporan keuangan oleh perusahaan sebagai gambaran kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses

Lebih terperinci

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Teori Akuntansi Keuangan PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Penyusun : Mikael Siahaan (1406645168) Muhammad Gunawan H.M (1406645765) Muhammad Iqbal (1406645771) PROGRAM EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemakainya demi kepentingan tertentu. Penyajian laporan keuangan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemakainya demi kepentingan tertentu. Penyajian laporan keuangan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi keuangan merupakan suatu bahasa ekonomi yang digunakan oleh para pemakainya demi kepentingan tertentu. Penyajian laporan keuangan sebagai bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan sebagai salah satu output utama. Akuntansi berfungsi untuk mengindetifikasi,

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Laporan Posisi Keuangan Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Content Laporan Posisi Keuangan Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

Elemen Dasar Akuntansi

Elemen Dasar Akuntansi Elemen Dasar Akuntansi 1. Accounting entity (Organisasi usaha) Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah entity tertentu yang harus jelas terpisah dari badan atau entity yang lain. Sistem akuntansi

Lebih terperinci

2. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi

2. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi 2. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu

Lebih terperinci

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan 4. KERANGKA KONSEPTUAL INDONESIA Di Indonesia, kerangka konseptual dikenal pada bulan September 1994. dalam hal ini IAI mengambil kebijakan untuk mengadopsi kerangka konseptual yang disusun oleh IASC sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi

PENDAHULUAN BAB I Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi PENDAHULUAN BAB I Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama informasi keuangan, tentang entitas-entitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Laporan Keuangan Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan seharusnya menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting Standards Committee (IASC) dibentuk untuk menyusun standar pelaporan keuangan internasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu NO PENELITI JUDUL METODE HASIL 1. Ariantini. Penerapan Et all (2014) SAK ETAP 2. Pambudi (2014) dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, akuntansi dari segi profesi akuntansi dipandang semata-mata sebagai serangkaian prosedur, metoda, dan teknik tanpa

Lebih terperinci

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PENDAHULUAN Standar Penilaian - telah dikembangkan oleh berbagai profesional organisasi dan ada banyak individu melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan laba perusahaan serta komponennya dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Irham (2012:2), Laporan Keuangan adalah produk akhir dari akuntansi yang nantinya akan dianalisa lebih lanjut oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam operasi suatu perusahaan baik perusahaan profit maupun perusahaan non profit (nirlaba)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI A. TUJUAN Kebijakan Akuntansi merupakan pedoman penyusunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi dalam Mursyidi (2010:17) adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan penganalisisan

Lebih terperinci

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/transaksi

Lebih terperinci

Foundation of Financial Statement. Pertemuan 1, 2 dan 3

Foundation of Financial Statement. Pertemuan 1, 2 dan 3 Foundation of Financial Statement Pertemuan 1, 2 dan 3 INTERMEDIATE ACCOUNTING - I Tujuan Instruksional Umum: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu mencatat, menyajikan setiap perkiraan nominal

Lebih terperinci

I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut

I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut dengan biaya. FASB (1980) mendefinisikan biaya sebagai

Lebih terperinci

A. Pengertian Akuntansi Akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis karena merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak

A. Pengertian Akuntansi Akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis karena merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak A. Pengertian Akuntansi Akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis karena merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya sebagai bahan analisa bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini dikarenakan fungsi akuntansi yang merupakan media komunikasi diantara para pelaku bisnis

Lebih terperinci

C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI)

C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI) Dosen : Christian Ramos Kurniawan C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI) 1-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Tinjauan Pustaka. mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan terhadap pihak-pihak

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Tinjauan Pustaka. mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan terhadap pihak-pihak BAB II LANDASAN TEORITIS A. Tinjauan Pustaka 1. Laporan Keuangan 1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan berisi informasi keuangan perusahaan

Lebih terperinci

Measurement of assets and liabilities

Measurement of assets and liabilities Assets, liablilities and owners equity Aset (Aset) Manfaat ekonomi masa depan aset yang dikendalikan oleh perusahaan dan merupakan hasil dari transaksi masa lalu atau peristiwa. Definisi ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan keuangan Akuntansi pada tingkatan manajerial, adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan dan pengkomunikasian

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti menginginkan untuk hidup berkecukupan atau bisa disebut kaya dalam arti finansial.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesi (IAI) dalam PSAK no. 1 (2004:7) adalah tentang kerangka dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama bulan Mei ini terjadi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang cukup menarik, sampai berbagai pihak merasa bingung. Bahkan, petinggi pasar pun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan adalah pihak internal yang terdiri dari pemilik,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan adalah pihak internal yang terdiri dari pemilik, BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihakpihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Keuangan Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi adalah sebuah aktifitas

Lebih terperinci

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION Overview Model nilai sekarang (present value model) menyediakan informasi yang relevan sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini informasi yang relevan

Lebih terperinci

Latihan Soal Teori Akuntansi ATA 2013/2014

Latihan Soal Teori Akuntansi ATA 2013/2014 Latihan Soal Teori Akuntansi ATA 2013/2014 1. Dilihat dari sudut fungsinya, akuntansi diartikan sebagai a. Suatu alat untuk mencatat semua transaksi atau kejadian-kejadian yang terjadi dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Hasiholan (2014:1) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS KELOMPOK GOODWILL: Dwi Rahayu 090462201 098 Dedi Alhamdanis 100462201 362 Larasati Sunarto 100462201 107 FAKULTAS EKONOMI UMRAH 2012 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Hutang 1. Pengertian Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dapat dikatakan layak apabila dapat dipahami, relevan, reliabilitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dapat dikatakan layak apabila dapat dipahami, relevan, reliabilitas, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan yang di dalamnya terdiri dari beberapa elemen yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di setiap negara, penyusunan laporan keuangan memiliki standar dan tahapan yang berbeda-beda. Standar dan tahapan tersebut ditentukan oleh kalangan profesi yang bergabung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam melakukan persaingan internasional, terutama perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi bisnis

Lebih terperinci

Elemen Dasar Akuntansi

Elemen Dasar Akuntansi Elemen Dasar Akuntansi 1. Accounting entity (Organisasi usaha) Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah entity tertentu yang harus jelas terpisah dari badan atau entity yang lain. Sistem akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau lembaga. Informasi tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau lembaga. Informasi tersebut berupa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan sistem yang digunakan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau lembaga. Informasi tersebut berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu perusahaan. Pelaporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang berkaitan dengan perusahaan,

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BERBASIS IFRS

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BERBASIS IFRS Makalah Seminar Akuntansi STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BERBASIS IFRS OLEH : Wildha Ardhiyanto (A311 12 268) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 BAB I PENDAHULUAN Standar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara utama dengan format format standar untuk mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Informasi Akuntansi Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk moneter yang menjelaskan kondisi keuangan suatu entitas yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Lebih terperinci