Jurnal HUBUNGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL DENGAN KEMANDIRIAN ANAK YATIM PASCA TERMINASI PELAYANAN PANTI ASUHAN DI KABUPATEN GRESIK.
|
|
- Farida Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal HUBUNGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL DENGAN KEMANDIRIAN ANAK YATIM PASCA TERMINASI PELAYANAN PANTI ASUHAN DI KABUPATEN GRESIK Faisal Ahmad Fani ABSTRACT This study aims to determine the relationship between vocational education to the independence of orphans after getting care in an orphanage. Besides this research focuses on the relationship between the provision of learning, the intensity of implementation, and the kind that followed the vocational education with the independence of orphans after care. This research was conducted with descriptive quantitative approach. Data obtained using a questionnaire. Determination of the respondents were stratified random sampling, namely by taking samples with regard strata in the population. Respondents in this study were orphans who had lived in an orphanage. The results showed that the absence of a relationship between the provision of learning and teaching intensity of vocational education with the independence of orphans after the termination of service of an orphanage. While on the type of vocational training followed in the independence of the post-termination services orphan orphanage there is a relationship. Keywords: independence; orphanage; orphans; services; vocational education ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim setelah mendapat pengasuhan di panti asuhan. Selain itu penelitian ini memfokuskan pada ada tidaknya hubungan antara pemberian pembelajaran, intensitas pelaksanaan, dan jenis yang diikuti dalam pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim setelah dilakukan pengasuhan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Penentuan responden dilakukan secara stratified random sampling, yaitu cara mengambil sampel dengan memperhatikan 1
2 strata di dalam populasi. Responden dalam penelitian ini adalah anak yatim yang pernah tinggal didalam panti asuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara pemberian pembelajaran maupun intensitas pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Sedangkan pada jenis yang diikuti dalam pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan terdapat hubungan. Kata Kunci: anak yatim; kemandirian; panti asuhan; pelayanan; pendidikan vokasional A. PENDAHULUAN Sesuai dengan tujuan panti asuhan sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), bahwa panti asuhan tidak hanya bertujuan memberikan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan fisik semata, namun juga berfungsi sebagai tempat kelangsungan hidup serta tumbuh kembang anak-anak. Diharapkan nantinya mereka dapat hidup secara mandiri atau mampu bersaing dengan anak-anak lain yang notabene masih mempunyai orang tua dan hidup berkecukupan. Dengan demikian pelayanan bagi anak didalam panti asuhan merupakan suatu sistem, karena didalam prakteknya terdapat keterikatan-keterikatan berbagai unsur pelayanan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Unsur-unsur pelayanan yang ada dalam panti asuhan dalam pelaksanaan pengasuhan merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga tidak adanya satu unsur saja dapat mempengaruhi proses pelayanan. Laporan Save the Children pada 2007 tentang Panti Asuhan di Indonesia dinyatakan bahwa keberadaan panti asuhan di Indonesia sangat memprihatinkan. Kondisi tersebut hanya didukung oleh fasilitas pelayanan yang kurang manusiawi, masih sederhananya sistem manajemen administrasi pelayanan dan fungsi manajerial serta fungsi pelayanan yang masih sebatas pada pendataan. Menurut temuan Tim 2
3 Peneliti Departemen Sosial RI, Save the Children, dan UNICEF bahwa sebagian besar dari panti asuhan yakni sebesar 99% tersebut dikelola oleh masyarakat, terutama organisasi masyarakat ataupun keagamaan yang dinilai kurang memberikan pengasuhan yang layak dan proporsional (Depdiknas, 2002). Karena dalam program pengembangan organisasi masyarakat maupun keagamaan, panti asuhan merupakan salah satu bagian penting sebagai sarana untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama yang diyakini. Akan tetapi, tidak sedikit panti asuhan yang dimiliki organisasi masyarakat maupun keagamaan tersebut justru memberikan fasilitas pelayanan yang kurang manusiawi sehingga berpengaruh buruk secara sosial, psikologis, dan kesehatan dalam tumbuh kembang anak (Depdiknas, 2002). Dari hasil penelitian tersebut juga didapatkan fakta, bahwa sesungguhnya panti asuhan tidak memberikan pengasuhan tetapi hanya sebatas menyediakan akses pendidikan. Hampir tidak ada panti asuhan yang peduli akan adanya kebutuhan pengasuhan anak-anak baik sebelum, selama, maupun selepas mereka meninggalkan panti asuhan. Kondisi panti asuhan sekarang berbeda dengan kondisi panti asuhan di periode 1990-an, dimana terdapat proses penyatuan dengan lingkungan di sekitarnya. Pembenahan panti asuhan dari segi bangunan, perbaikan jaminan makan, dan sebagainya bukan merupakan ukuran untuk memandirikan anak-anak yatim. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah ada hubungan antara pemberian pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. (2) Apakah ada hubungan antara intensitas belajar pendidikan 3
4 vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. (3) Apakah ada hubungan antara peminatan jenis pendidikan vokasional yang dipilih dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin yang dicapai adalah: (1) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pemberian pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. (2) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara intensitas belajar pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. (3) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara peminatan jenis pendidikan vokasional yang dipilih anak dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sosiologi pendidikan. Diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan pendidikan vokasional. Secara praktis bagi pihak panti asuhan, dapat memberikan bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak panti asuhan dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan para alumninya. Bagi pemerintah, sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak pemerintah untuk mengambil kebijakan guna meningkatkan pendidikan, kelayakan dan kesejahteraan anak-anak, khususnya anakanak yatim yang hidup di panti asuhan. 4
5 B. KAJIAN TEORITIK Dr. Charles Allen Prosser adalah seorang praktisi dan akademisi Amerika Serikat yang sering dianggap sebagai bapak pendidikan kejuruan, terutama di Amerika. Di kalangan akademisi pendidikan vokasi dan kejuruan di Indonesia, Prosser cukup dikenal sebagai penyusun 16 Prinsip Pendidikan Vokasi atau sering juga disebut sebagai 16 Dalil Prosser (Wardiman, 1997). Prosser terkenal dengan prinsip-prinsipnya dalam pendidikan vokasional. Ke- 16 Prinsip Pendidikan Vokasi atau sering juga disebut sebagai 16 Dalil Prosser yang berasal dari buku Vocational Education in a Democracy (Wardiman, 1997). Berikut terjemahan dari 16 Dalil Prosser versi bahasa Indonesia: (1) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja. (2) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja. (3) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri. (4) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi. (5) Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat untung darinya. (6) Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang 5
6 sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya. (7) Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan. (8) Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut. (9) Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar. (10) Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai). (11) Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut. (12) Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. (13) Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan. (14) Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan pribadi dengan peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut. (15) Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes. (16) Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi. David C. McClelland adalah seorang ahli teori psikologis Amerika. Ia lahir di kota Mt. Vernon negara Amerika. David McClaland ini terkenal akan karyanya tentang motivasi berprestasi, namun kepentingan penelitian diperpanjang dengan kepribadian dan kesadaran. David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan perbaikan 6
7 dipromosikan dalam metode penilaian karyawan, mendukung penilaian berbasis kompetensi dan tes, dengan alasan mereka untuk menjadi lebih baik dari IQ tradisional dan kepribadian berbasis tes (Sardiman, 1990). McClelland mengajukan teori motivasi yang didasari oleh pemenuhan kebutuhan (need achievement theory) di mana salah satu komponennya adalah kepribadian individu. McClelland mengemukakan bahwa motif sosial merupakan motif yang kompleks dan merupakan sumber dari banyak perilaku atau perbuatan manusia. Motif sosial merupakan hal yang penting untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku individu dan kelompok David McClelland dalam teorinya Mc.Clelland s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia. Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (achievement), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi (Sardiman, 1990). Pendidikan vokasional adalah pendidikan yang memberi bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan sehari-hari agar yang bersangkutan mampu, sanggup, dan terampil dalam menjalankan kehidupannya yaitu dapat menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya. Dengan cara ini, pendidikan akan lebih realistis, lebih kontekstual, tidak akan mencabut peserta didik dari akarnya, sehingga pendidikan akan lebih bermakna bagi peserta didik dan akan tumbuh subur. Seseorang dikatakan memiliki kecakapan hidup apabila yang bersangkutan mampu, sanggup, dan terampil dalam 7
8 menjalankan kehidupan dengan nikmat dan bahagia. Kehidupan yang dimaksud meliputi kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, kehidupan tetangga, kehidupan masyarakat, kehidupan perusahaan, kehidupan bangsa, dan kehidupan-kehidupan yang lainnya (Slamet, 2002). Kemandirian adalah sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan perbuatan yang cenderung individual (mandiri), tanpa bantuan dan pertolongan dari orang lain. Kemandirian identik dengan kedewasaan, berbuat sesuatu tidak harus ditentukan atau diarahkan sepenuhnya oleh orang lain. Kemandirian anak sangat diperlukan dalam rangka membekali mereka untuk menjalani kehidupan yang akan datang. Dengan kemandirian ini seorang anak akan mampu untuk menentukan pilihan yang ia anggap benar, selain itu ia berani memutuskan pilihannya dan bertanggung jawab atas resiko dan konsekuensi yang diakibatkan dari pilihannya tersebut. Menurut Bacharuddin Mustafa, kemandirian adalah kemampuan untuk mengambil pilihan dan menerima konsekuensi yang menyertainya. Kemandirian pada anak-anak mewujud ketika mereka menggunakan pikirannya sendiri dalam mengambil berbagai keputusan; dari memilih perlengkapan belajar yang ingin digunakannya, memilih teman bermain, sampai hal-hal yang relatif lebih rumit dan menyertakan konsekuensikonsekuensi tertentu yang lebih serius (Susanto, 2015). 8
9 C. PEMBAHASAN Tabel 1.1 Analisis Chi-Square Pemberian Vokasional dengan Kemandirian Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 91,223 a 99,699 Likelihood Ratio 78,815 99,933 Linear-by-Linear 12,184 1,000 Association N of Valid Cases 50 a. 120 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is,02. Uji Chi-Square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel (baris dan kolom). Di dalam SPSS, selain alat uji Chi-Square juga dilengkapi dengan beberapa alat uji yang sama tujuannya. Hipotesis untuk kasus ini: H 0 : tidak ada hubungan antara pemberian pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. H 1 : ada hubungan antara pemberian pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Dasar pengambilan keputusan, menguji hipotesis dengan membandingkan nilai Probabilitas yang nilainya dapat dilihat pada bagian Asymp. Sig. (2-sided), yang dalam kasus ini sebesar Jika nilai Probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima. Tetapi bila nilai Probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Dalam kasus ini > 0,05 artinya H 0 diterima, dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. 9
10 Hal ini sesuai dengan teori yang ada, bahwa pendidikan vokasional akan efisien jika lingkungan dimana anak asuh dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja. Tentu saja dengan diberikannya pendidikan vokasional yang sesuai dan tepat kepada anak asuh, akan memberikan pengalaman yang cukup untuk anak asuh tersebut saat masuk ke dalam dunia kerja. Disamping itu, pendidikan vokasional yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja. Di dalam panti asuhan tidak semua hal diatas dapat terpenuhi, karena banyak faktor diantaranya masalah pendanaan. Proses pembelajaran tentu dapat dimaksimalkan ditengah alat maupun mesin yang tidak maksimal sebagai bahan praktik di lapangan. Panti asuhan hanya memfasilitasi anak asuh dengan pendidikan vokasional, akan tetapi tidak jarang dinas-dinas terkait kurang memberikan bantuan dalam program ini dan terkesan membiarkan panti asuhan dalam mendanai program tersebut. Sehingga dalam penerapannya, pendidikan vokasional di panti asuhan dilaksanakan hanya sebatas memberikan pengalaman maupun pengetahuan kepada anak asuh tanpa bisa secara maksimal menggali potensi yang ada dalam diri setiap anak asuh. Dalam kasus ini disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya: para anak asuh hanya sekedar ikut-ikutan dalam mendapatkan pembelajaran vokasional dengan dalih aturan yang telah dibuat oleh pihak panti asuhan, kurang adanya motivasi yang ada dalam diri anak asuh untuk mengambil manfaat dari adanya pembelajaran pendidikan vokasional yang diberikan oleh pihak 10
11 panti asuhan, dan para anak asuh tersebut ternyata dapat mandiri dengan sendirinya tanpa melalui pembelajaran pendidikan vokasional yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya serta adanya keinginan untuk bekerja keras. Untuk dapat menjadi mandiri setelah meninggalkan panti asuhan, para anak asuh terus berusaha mencoba mencari jalan selain melalui pembelajaran pendidikan vokasional. Memanfaatkan para alumni yang lebih senior merupakan cara yang lebih mudah dan tepat, dari hal tersebut dapat membantu anak asuh menuju jalan kemandirian dengan berbagai masukan atau saran mendapatkan lapangan pekerjaan, bantuan pekerjaan, motivasi untuk senantiasa bekerja dan berusaha dari alumni yang lebih senior tersebut. Oleh karena itu, para anak asuh untuk dapat mandiri tidak hanya dengan mendapatkan pembelajaran pendidikan vokasional saja, tetapi adanya faktorfaktor lain seperti bantuan dari orang lain yang dapat menjadikan anak asuh tersebut bisa mandiri selepas pengasuhan kelak. Tabel 1.2 Analisis Chi-Square Intensitas Vokasional dengan Kemandirian Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 73,500 a 81,711 Likelihood Ratio 64,872 81,905 Linear-by-Linear 13,189 1,000 Association N of Valid Cases 50 a. 100 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is,02. 11
12 Uji Chi-Square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel (baris dan kolom). Di dalam SPSS, selain alat uji Chi-Square juga dilengkapi dengan beberapa alat uji yang sama tujuannya. Hipotesis untuk kasus ini: H 0 : tidak ada hubungan antara intensitas pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. H 1 : ada hubungan antara intensitas pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Dasar pengambilan keputusan, menguji hipotesis dengan membandingkan nilai Probabilitas yang nilainya dapat dilihat pada bagian Asymp. Sig. (2-sided), yang dalam kasus ini sebesar Jika nilai Probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima. Tetapi bila nilai Probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Dalam kasus ini > 0,05 artinya H 0 diterima, dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, bahwa pendidikan vokasional akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan. Dalam pelaksanaannya kedatangan tenaga profesional pada program pendidikan vokasional hanya dapat dilakukan pada hari libur, setiap harinya anak asuh diberikan pelatihan oleh pengurus panti asuhan yang telah mendapat kursus maupun bimbingan agar dapat secara intens melakukan pembimbingan secara langsung kepada anak asuh setiap harinya. Sehingga dengan keterbatasan waktu dari tenaga ahli tersebut dapat tertutupi dari SDM yang ada di panti asuhan tersebut, dengan tujuan pendidikan 12
13 vokasional dapat berjalan setiap harinya agar anak asuh dapat belajar dengan maksimal. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai). Dengan dilakukannya pendidikan vokasional di panti asuhan setiap hari, tentu akan menambah pengalaman kepada anak asuh yang mengikutinya. Harapannya dengan adanya pendidikan vokasional anak asuh kelak akan dapat hidup mandiri, sehingga ke depan program ini sebisa mungkin bisa terus dijalankan dan harus dilakukan perbaikan-perbaikan untuk lebih memaksimalkan penyelenggaraan dan dapat menjadi manfaat untuk anak asuh kelak. Dalam kasus ini disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya: para anak asuh sering mengikuti pendidikan vokasional atas dalih sekedar ikut-ikutan teman saja dan mereka belum memikirkan masa depannya, kurang adanya motivasi yang ada dalam diri anak asuh untuk mengambil manfaat dari adanya pembelajaran pendidikan vokasional yang diberikan oleh pihak panti asuhan, dan para anak asuh tersebut ternyata dapat mandiri dengan sendirinya tanpa melalui intensitas pembelajaran pendidikan vokasional yang sering, tetapi anak asuh tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya serta adanya keinginan untuk bekerja keras. Untuk dapat menjadi mandiri setelah meninggalkan panti asuhan, para anak asuh terus berusaha mencoba mencari jalan selain melalui intensitas pembelajaran pendidikan vokasional yang sering. Anak asuh dapat mencoba dekat dengan 13
14 masyarakat untuk menggali informasi dan menambah pengalaman hidup di tengah masyarakat, dari hal tersebut dapat membantu anak asuh menuju jalan kemandirian dengan berbagai masukan atau saran yang didapatkan, bantuan mencari lowongan pekerjaan, motivasi maupun pengalaman dari individu yang ada di dalam masyarakat untuk senantiasa bekerja dan berusaha guna kehidupan di masa depan. Oleh karena itu, para anak asuh untuk dapat mandiri tidak hanya dengan mendapatkan intensitas pembelajaran pendidikan vokasional yang sering saja saat berada dalam panti asuhan, tetapi adanya faktor-faktor lain seperti bantuan dari masyarakat dapat pula menjadikan anak asuh tersebut bisa mandiri selepas pengasuhan kelak. Tabel 1.3 Analisis Chi-Square Jenis Vokasional dengan Kemandirian Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 208,194 a 171,028 Likelihood Ratio 121, ,998 Linear-by-Linear 14,341 1,000 Association N of Valid Cases 50 a. 200 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is,02. Uji Chi-Square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel (baris dan kolom). Di dalam SPSS, selain alat uji Chi-Square juga dilengkapi dengan beberapa alat uji yang sama tujuannya. Hipotesis untuk kasus ini: H 0 : tidak ada hubungan antara jenis pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. 14
15 H 1 : ada hubungan antara jenis pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Dasar pengambilan keputusan, menguji hipotesis dengan membandingkan nilai Probabilitas yang nilainya dapat dilihat pada bagian Asymp. Sig. (2-sided), yang dalam kasus ini sebesar Jika nilai Probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima. Tetapi bila nilai Probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Dalam kasus ini < 0,05 artinya H 0 ditolak, dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenis pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, bahwa pendidikan vokasional akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri. Di dalam mencapai sebuah hasil yang baik, sangat diperlukan usaha yang keras maupun pantang menyerah dalam menjalankan program pendidikan vokasional di panti asuhan. Harapan dari program ini, tentunya untuk memberikan pelatihan awal kepada anak asuh sebelum mereka benar-benar masuk dalam dunia kerja serta melatih mereka untuk hidup mandiri maupun mengambil sebuah keputusan dalam hidup. Pendidikan vokasional akan efektif jika dapat memampukan setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi. Proses penyelenggaraan pendidikan vokasional, sangat melibatkan anak asuh dalam proses pemilihan jenis yang diikuti sampai berakhir proses pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk merangsang minat dan bakat yang ada dalam diri setiap anak asuh, untuk terus dipantau 15
16 perkembangannya dan dilakukan tindakan-tindakan yang tepat guna mengembangkan potensi diri anak asuh tersebut. Virus n.ach berhubungan dengan kesulitan orang untuk memilih tugas yang dijalankan. Mereka yang memiliki n. Ach rendah mungkin akan memilih tugas yang mudah, untuk meminimalisasi risiko kegagalan, atau tugas dengan kesulitan tinggi, sehingga bila gagal tidak akan memalukan. Terkadang anak asuh hanya ingin mencoba beberapa jenis program pendidikan vokasional saja, mereka beranggapan ingin fokus pada satu jenis tanpa harus belajar mengenai jenis program lainnya. Sehingga diharapkan kepada anak asuh agar mencoba semua program pendidikan vokasional yang ditawarkan, agar para anak asuh mendapat banyak pengalaman yang mana nantinya akan sangat bermanfaat pasca pengasuhan. Mereka yang memiliki n. Ach tinggi cenderung memilih tugas dengan tingkat kesulitan moderat, mereka akan merasa tertantang tetapi masih dapat dicapai. Mereka yang memiliki n.ach tinggi memiliki karakteristik dengan kecenderungan untuk mencari tantangan dan tingkat kemandirian tinggi. Banyak dijumpai anak asuh yang sangat bersemangat untuk mengikuti semua program pendidikan vokasional yang ditawarkan oleh pihak panti asuhan, hal tersebut sangat baik untuk menambah banyak pengalaman bagi anak asuh setelah nantinya selesai masa pengasuhan. Dalam kasus ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenis pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Sehingga anak asuh senantiasa mengikuti bermacam-macam jenis, agar nantinya dapat menjadikan sebuah pengalaman dan tambahan ilmu dalam mencari pekerjaan maupun membuka usaha sendiri, dengan semakin banyaknya jenis yang 16
17 diikuti maka akan berdampak positif bagi kemandirian anak asuh kelak setelah masa pengasuhan selesai. Para anak asuh juga dapat berusaha mencoba mencari alternatif jalan selain melalui pendidikan vokasional, yakni dengan terjun ke dalam masyarakat untuk menggali informasi dan menambah pengalaman hidup di tengah masyarakat. Dari hal tersebut dapat membantu anak asuh menuju jalan kemandirian dengan berbagai masukan atau saran yang didapatkan, bantuan mencari lowongan pekerjaan, motivasi maupun pengalaman dari individu yang ada di dalam masyarakat untuk senantiasa bekerja dan berusaha guna kehidupan di masa depan. Oleh karena itu, para anak asuh untuk dapat mandiri tidak hanya dengan mendapatkan pendidikan vokasional saja saat berada dalam panti asuhan, tetapi adanya faktor-faktor lain seperti bantuan dari masyarakat dapat pula menjadikan anak asuh tersebut bisa mandiri selepas pengasuhan kelak. D. KESIMPULAN Untuk jawaban atas rumusan masalah yang pertama disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya: para anak asuh hanya sekedar ikut-ikutan dalam mendapatkan pembelajaran vokasional dengan dalih aturan yang telah dibuat oleh pihak panti asuhan, kurang adanya motivasi yang ada dalam diri anak asuh untuk mengambil manfaat dari adanya pembelajaran pendidikan vokasional yang diberikan oleh pihak panti asuhan, dan para anak asuh tersebut ternyata dapat mandiri dengan sendirinya tanpa melalui pembelajaran pendidikan 17
18 vokasional yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya serta adanya keinginan untuk bekerja keras. Untuk jawaban atas rumusan masalah yang kedua disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya: para anak asuh sering mengikuti pendidikan vokasional atas dalih sekedar ikut-ikutan teman saja dan mereka belum memikirkan masa depannya, kurang adanya motivasi yang ada dalam diri anak asuh untuk mengambil manfaat dari adanya pembelajaran pendidikan vokasional yang diberikan oleh pihak panti asuhan, dan para anak asuh tersebut ternyata dapat mandiri dengan sendirinya tanpa melalui intensitas pembelajaran pendidikan vokasional yang sering, tetapi anak asuh tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya serta adanya keinginan untuk bekerja keras. Untuk jawaban atas rumusan masalah yang ketiga disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenis pembelajaran pendidikan vokasional dengan kemandirian anak yatim pasca terminasi pelayanan panti asuhan. Sehingga anak asuh senantiasa mengikuti bermacam-macam jenis, agar nantinya dapat menjadikan sebuah pengalaman dan tambahan ilmu dalam mencari pekerjaan maupun membuka usaha sendiri, dengan semakin banyaknya jenis yang diikuti maka akan berdampak positif bagi kemandirian anak asuh kelak setelah masa pengasuhan selesai. Saran untuk pemerintah selaku pihak yang berwenang untuk mengatur regulasi yang ada pada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), b ahwasanya perlu dilakukan penambahan dana untuk perbaikan dan perawatan sarana dan 18
19 prasaranan yang ada di panti asuhan. Memberikan modal kepada anak asuh panti atau alumni panti asuhan agar mereka dapat mandiri untuk mendirikan usaha sendiri atau berwirausaha. Saran untuk panti asuhan, bahwasanya perlu dilakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia bagi tenaga instruktur dan pembimbing agar dalam memberikan ilmu pengetahuan secara profesional serta menambah maupun memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki panti asuhan. E. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skills) Melalui Pendekatan Broad-Based Education. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Djoyonegoro, Wardiman Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: PT. Jayakarta Agung. diakses pada tanggal 4 Maret 2015 pukul WIB. PH, Slamet Pendidikan Kecakapan Hidup; Konsep Dasar, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No Jakarta: Balitbang Diknas. Sardiman, AM Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Susanto, Ahmad Memahami Perilaku Kemandirian Anak Usia Dini PERILAKU-KEMANDIRIAN-ANAK-USIA-DINI.html diakses pada tanggal 4 Maret 2015 pukul WIB. 19
Universitas Sumatera Utara
Umur * CD4 + Crosstabulation cd4 1-49 50-99 100-149 Total umur 35 Count 3 4 2 9 Expected Count 4.5 3.0
Lebih terperinciPERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12
PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK SEBAGAI KONSUMEN KARTU KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT Hertyn Frianka/13210279/3EA12 LATAR BELAKANG PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI YANG MENUNTUT UNTUK
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA
LEMBAR KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA Ibu yang terhormat, saat ini kami mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA SISWA SEKOLAH DENGAN ANAK JALANAN PADA USIA REMAJA AWAL DI WILAYAH SURABAYA TIMUR
Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Dan Interaksi Sosial Antara Siswa Sekolah Dengan Anak Jalanan PERBEDAAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA SISWA SEKOLAH DENGAN ANAK JALANAN PADA USIA
Lebih terperincidan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Arikel : Meningkatkan Kualitas Kompetensi Lulusan SMK Melalui Program Kerjasama Kelas Binaan Dunia Usaha ( Auto2000 ) Pada Jurusan Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Talaga Dibuat oleh : Aan Hasanudin I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah yang beralamatkan di Jalan KH. Ahmad Dahlan Salatiga. Sebelum melaksanakan penelitian, langkah awal yang
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Berdasarkan permintaan dan permohonan serta penjelasan peneliti yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan dilakukan penelitian tentang Hubungan Manajemen Keperawatan
Lebih terperinciKUESIONER POLA ASUH ORANGTUA
LAMPIRAN KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA Berilah Tanda Silang ( X ) Pada Kolom Jawaban Sesuai Dengan Pendapat Anda! Keterangan: 1. (STS) : sangat tidak setuju 2. (TS) : tidak setuju 3. (S) : setuju 4. (SS)
Lebih terperinciLampiran 1 hasil uji Chi Square
Lampiran 1 hasil uji Chi Square 1. Hasil uji Chi Square untuk pengaruh ketidakpastian lingkungan eksternal organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran Pearson Chi-Square 6.750 a 8.564 Likelihood
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN SUBYEK PENELITIAN Saya Dheeba Kumaraveloo, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran akan mengadakan penelitian yang berjudul Hubungan antara Tidur Larut Malam dengan terjadinya Akne
Lebih terperinciDwi Susilo, Kartono Muhammad (Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan)
ANALISIS MINAT MAHASISWA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEINGINAN KERJA MAHASISWA SETELAH LULUS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEKALONGAN Dwi Susilo, Kartono Muhammad
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 4 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara/i Di IGD RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Mutiara Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang
Lebih terperinciLAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN ANALISIS SPSS : 1. Analisis Crosstabs Tujuannya adalah untuk mencari koef. Contingency menggunakan chi-square test Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Lebih terperinciPEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY
No. Kuisioner : PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY Petunjuk Pengisian : 1. Isilah semua pernyataan dalam kuisioner
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. DATA PRIBADI : Mahdalin Husna Tempat/Tanggal lahir : Banda Aceh/ 15 Oktober 1993 : 2 dari 4 bersaudara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI Nama : Mahdalin Husna Tempat/Tanggal lahir : Banda Aceh/ 15 Oktober 1993 Anak Ke : 2 dari 4 bersaudara Agama : Islam Alamat : Jl. Bantara Raya No. 181, Perumnas Berngam
Lebih terperinciSkenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)
LAMPIRAN Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko Data Responden NIM : Jenis Kelamin : L / P Usia : Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008) Bayangkan anda
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. HUBUNGAN KINERJA DENGAN SOP PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT KIMIA FARMA Tbk Plant Medan 2014
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KINERJA DENGAN SOP PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT KIMIA FARMA Tbk Plant Medan 2014 Mohon maaf sebelumnya saya telah mengganggu waktu kerja anda. Saya Dessy Noer Astri Purba, mahasiswi
Lebih terperinciB. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.
Kuisioner Penelitian Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Poliklinik Gigi di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan Tahun 2011 A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian PT. Advantage SCM. Yang beralamat di Jl. Cideng Barat No. 48-49 Jakarta Pusat 10150. 3.2 Desain Penelitian Penelitian McClelland terhadap para
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas yang penulis lakukan terhadap 30 responden Duta Suara Gading Serpong yang pernah membeli Earphone dapat disimpulkan
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015
LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015 Nama : Umur : Jenis kelamin : Tahun angkatan : Jadwal makan 1. Apakah setiap hari anda biasa sarapan
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Fauziah, sedang menjalani sedang menjalani pendidikan di
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama Saya Fauziah, sedang menjalani sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Lebih terperinciLampiran 2
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG DISCHARGE PLANNING DENGAN KESIAPAN PERAWAT MEMBERIKAN DISCHARGE PLANNING KEPADA PASIEN
Lebih terperinciLAMPIRAN I SKALA ADVERSITY QUOTIENT & DUKUNGAN SOSIAL
LAMPIRAN I SKALA ADVERSITY QUOTIENT & DUKUNGAN SOSIAL 86 87 Selamat Pagi/Siang/Sore, Perkenalkan kami: Eka Rini Wijayanti, Nurwahidah, dan Larra Sylvia Dewi. Kami adalah mahasiswi jurusan Psikologi Universitas
Lebih terperinciPERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA CABANG MEDAN Untuk mengetahui keefektifan strategi pemasaran yaitu peranan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011 DATA UMUM Umur : Pendidikan Terakhir : Masa Kerja
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS
LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan data yang telah dilakukan di bab sebelumnya. 4.1 Hasil Pengolahan Data Untuk pengolahan data kondisi bawahan dan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING
76 Lampiran 1 Kuesioner penelitian ANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING TERHADAP KELUHAN SUBJEKTIF NYERI PINGGANG LEHER NON SPESIFIK PADA TENAGA ANALIS KESEHATAN DI INSTALASI LABORATORIUM RUMAH
Lebih terperinciHUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014
Lampiran 1 Lembar Pengukuran HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014 Karakteristik Responden Nama :
Lebih terperinciKepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner
Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta Lampiran Hal : 1 bendel : Pengisian Kuesioner Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian skripsi yang berjudul HUBUNGAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun
Lampiran 52 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Kepada Yth : Bapak/Ibu di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun Saya Mahasiswa S1-Keperawatan akan melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya Mahasiswa Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan Program Studi Ners akan melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Hubungan Faktor Resiko dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah ( Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Di Pelabuhan Belawan Medan Tahun 2015 Nomor Responden
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAYANAN KB DENGAN KEIKUTSERTAAN PRIA DALAM PROGRAM KB DI KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2015 1. Identitas Responden No. Responden :
Lebih terperinciLampiran 2
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 HUBUNGAN PERAN SUPERVISI KEPALA RUANGANDENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKANASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI
Lebih terperinciLampiran 1. I. Data Responden
Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS AIR SUMUR GALI DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA KELUARGA DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2013 I.
Lebih terperinciSTRURKTUR ORGANISASI RSUD BATARA GURU BELOPA
LAMPIRAN STRURKTUR ORGANISASI RSUD BATARA GURU BELOPA Direktur RSUD Batara Guru Bagian Tata Usaha Bagian Pelayanan Medik & Keperawatan Bidang Pengembangan SDM & RM Bidang Pengawasan & Pemeliharaan Sarana
Lebih terperinciIdentitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan :
Lampiran 1 Observasi dan kusioner penelitian HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DIARE SERTA KUALITAS AIR SUNGAI PADA PENGGUNA AIR SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN
Lebih terperinciKUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1.1 Pengantar Assalaamua laikum wr.wb Dengan ini saya perkenalkan bahwa saya adalah mahasiswi program
Lebih terperinciLAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a
LAMPIRA Case Processing Summary Cases Missing Total Total Penerapan Kewaspadaan Standar 205 100.0% 0 0.0% 205 100.0% Descriptives Statistic Std. Error Mean 232.44.365 95% Confidence Interval for Mean Lower
Lebih terperinci1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Lampiran KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN Petunjuk Pengisian Identitas Responden Jawablah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent)
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : Dengan sesungguhnya menyatakan
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN. Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008
LAMPIRAN II LEMBAR PENJELASAN Dengan Hormat, Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008 akan melaksanakan penelitian dengan judul Perbedaan
Lebih terperinciNomor Kuisioner : tanggal Pengisian : DATA UMUM RESPONDEN
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEENGGANAN PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN KB IUD DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2010 Nomor Kuisioner : tanggal Pengisian
Lebih terperinciKUESIONER PENDATAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM
KUESIONER PENDATAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM A. Data Umum Nama Reponden : Umur : Pendidikan : Pekerjaan
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
Lampiran 1 : KUISIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK PRASEKOLAH DI TK ISLAM AN-NIZAM MEDAN TAHUN 2015 Oleh : Syarifah Fatimah (NIM. 131021019)
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran I KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KELUHAN KULIT PADA PEMULUNG DAN GAMBARAN FASILITAS SANITASI DI TPA TERJUN KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2013 Keterangan
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016
96 Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN (B6, B12, B9), OLAHRAGA DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL No. Responden : FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK HARIANTARY MEDAN HELVETIA TAHUN 2008 I. Identitas pasien Nama : No : Umur :
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN
SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 5 Berdasarkan penjelasan dan permohonan peneliti yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan dilakukan penelitian tentang Pengaruh Fungsi Pengorganisasian
Lebih terperinciIDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi daftar pertanyaan serta memberikan tanda silang (X) pada tempat yang tersedia
25 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, JURUSAN SAAT SMU DAN ANGKATAN MASUK KULIAH IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman
Lebih terperincip. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU MENGGUNAKAN TOOLS SPSS Dewa Made Mertayasa
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN (KUESIONER)
Lampiran 3 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN (KUESIONER) PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PORSEA TAHUN 2011 No. Responden
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN
KUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017 Kode responden : Nama : NIM : Jenis Kelamin :
Lebih terperinci(Nurul Azmi) Nim
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Saudari calon Responden Di SMA Dharma Pancasila Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan, saya akan melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dekripsi (karakteristik) data subjek dengan total subjek yang diteliti
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Subjek Dekripsi (karakteristik) data subjek dengan total subjek yang diteliti sebanyak 50 subjek yaitu lansia yang tinggal di dua panti wreda di Jakarta,
Lebih terperinciAntok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret
HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN, PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X RUMPUN BANGUNAN SMK NEGERI 1 BENDO MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Antok Dian Pranadi, Dr.
Lebih terperinciUNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI
LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN JUMLAH KOLONI KUMAN PADA TELAPAK TANGAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN 2016
Lebih terperinciKUESIONER GAMBARAN TAYANGAN IKLAN FAST FOOD
KUESIONER GAMBARAN TAYANGAN IKLAN FAST FOOD (MAKANAN SIAP SAJI) DI TELEVISI DAN KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD (MAKANAN SIAP SAJI) DAN KEJADIAN OBESITAS PADA PELAJAR SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2013 I. INFORMASI
Lebih terperinciLampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo
Lampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo No Usia (tahun) Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Tinggal Bersama Hub. Keluarga Tingkat Ketergantungan
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA
63 LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA 64 Kuesioner Penelitian I. Data Responden Nama Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia Jabatan/bagian Lama Kerja :..
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Juni sampai dengan 6 Juli 2015. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa kelas karyawan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Atas perhatian dan kerjasamanya dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Yogyakarta, November 2011.
8 LAMPIRAN Kuesioner Kepada Yth. Bapak/ibu/Saudara/i Responden Penelitian Di Yogyakarta Dengan Hormat, Pada saat ini saya adalah Singgih Wibisono Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciEka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II
KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
8 9 10 11 12 Lampiran 5 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa bidang studi ilmu keperawatan (PSIK) Universitas Sari Mutiara Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Sebagai upaya yang bukan saja membuahkan
Lebih terperinciN of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 14, ,8954 6,3163 5
Lampiran 2. Uji itas dan Reliabilitas itas dan Reliabilitas Budaya Kerja R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 14,9667
Lebih terperinciKepada Yth : Rekan rekan Perawat Bayi/VK. Di RS Budi Lestari Bekasi
Kepada Yth : Rekan rekan Perawat Bayi/VK Di RS Budi Lestari Bekasi Sehubungan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit dan untuk mengembangkan pola Inisiasi Menyusui Dini pada bayi baru lahir diruang
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Hubungan Obesitas dengan Peran Diri. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa ada paksaan menyatakan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Nomor Responden :... Tanggal : Nama Responden :... Ruang : Perempuan. 2. DIII Keperawatan 3. SPK. 2.
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING PELAKSANA ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP PROFESIONALISME PERAWAT DI RSUD KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010 Nomor Responden :... Tanggal :...2010
Lebih terperinci****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Validitas & Reliabilitas Item Correlations Collaboration 1 8 16232431 35 COLLA 1 Pearson Correlation 1.153.098.446.056.669.308.753** 8 Pearson Correlation.153 1.022 -.091.006.182 -.171.283 16 Pearson Correlation.098.022
Lebih terperinciCase Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. Umur * Kecelakaan Kerja % 0 0.0% % Pendidikan * Kecelakaan Kerja
Case Processing Summary Cases Valid Missing N N N Umur * Pendidikan * Kecelakaan Kerja Jumlah Jam Kerja * Massa Kerja * Kecelakaan Kerja Umur * Crosstabulation Tidak Umur 12-16 3 3 6 17-25 44 20 64 26-35
Lebih terperinciNo. Tanggal :../.../.. DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran No. Tanggal :../.../.. No. DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENCABUTAN GIGI BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN ANAK DI KLINIK DEPARTEMEN
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI Kepada Yth. Bapak/Ibu selaku responden Di tempat. Dengan Hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini adalah mahasiswa Departemen
Lebih terperinciHUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG
HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG ZAKIR RAHMAT 011/110681 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA WORK ENGAGEMENT DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP
LAMPIRAN A SKALA WORK ENGAGEMENT DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP Selamat Pagi/Siang/Sore Saya mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menyelesaikan studi akhir. Untuk keperluan tersebut, saya melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan jasa pendidikan bagi peserta didik sebagai pelanggannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu bagian dari organisasi jasa. Organisasi jasa diartikan sebagai organisasi yang memproduksi dan memasarkan jasa-jasa yang tidak berwujud
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN Responden yang terhormat Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015 Era Yatna 1 1 Dosen Program Studi Kebidanan STIKes Bina Nusantara ABSTRAK
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 4 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul : Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Instalasi Rindu A RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2014 Peneliti : Mendra Hartama Pasaribu
Lebih terperinciKUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA PELAJAR DI SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2012
LAMPIRAN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA PELAJAR DI SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA No. Responden... Nama Responden...
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Masdalena, Agus Suyatna, I Dewa Putu Nyeneng Abstract So far, education in Indonesia
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 55 Lampiran 2. Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Fakultas Kedokteran Unika Widya Mandala Surabaya 56 Lampiran 3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lebih terperinciBIODATA MAHASISWA. : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI
BIODATA MAHASISWA NAMA : ZULAIDAH MAISYARO LUBIS NIM : 061000251 ALAMAT RUMAH : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : 081362006916 PEMINATAN : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI NAMA DOSEN
Lebih terperinci49
48 49 50 51 52 53 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 6 Sehubungan dengan program penulisan skripsi yang diadakan Program Studi Ners Fakultas Keperawatan & Kebidanan Universitas Sari Mutiara Indonesia,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BENGKALIS RIAU TAHUN 2010
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BENGKALIS RIAU TAHUN 2010 No. Urut Responden : Alamat Responden : Tanggal Wawancara
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN Judul : Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosio Psikologis Terhadap Keikutsertaan Pasangan Usia Subur Dalam Program Keluarga Berencana di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
Lebih terperincilampiran data hasil pemeriksaan No Usia (tahun) lama bermain gitar bermain gitar di café/tempat hiburan lama bermain gitar dalam sehari tangan yang digunakan bermain chord nyeri di pergelangan tangan saat
Lebih terperinciLampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT
Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT I. KARAKTERISTIK RESPONDEN No. Responden : Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan Masa
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau kerja dengan gejala photokeratitis pada pekerja las PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau
LAMPIRAN 1 : Kuesioner gejala pothokeratitis pada pekerja pengelasan PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau 2016 KUESIONER PENELITIAN PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau 2016 Selamat pagi / siang Saya Mulyana Agustin
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU HYGIENE ORGAN REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN ABNORMAL FLUOR ALBUS PADA REMAJA PUTRI DI SMP N 17 SURAKARTA
HUBUNGAN PERILAKU HYGIENE ORGAN REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN ABNORMAL FLUOR ALBUS PADA REMAJA PUTRI DI SMP N 17 SURAKARTA Anindhita Yudha Cahyaningtyas* *Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinci: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :
KUESIONER PENELITIAN DETERMINAN PEMANFAATAN ULANG SARANA PELAYANAN KESEHATAN OLEH ANGGOTA POLRI DAN KELUARGANYA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TEBING TINGGI TAHUN 2015 Petunjuk pengisian kuesioner 1. Jawablah
Lebih terperinciDIAN TRI PRASETYOWATI A
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP BERPIKIR KRITIS PADA MATA KULIAH AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. Nama : Patma Sari Rangkuti. Tempat, Tgl. Lahir : Medan, 15 Februari Ayah : Landong, S.Pd, M.Pd. - Ibu : Rosiah Batubara
49 LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri Nama : Patma Sari Rangkuti Tempat, Tgl. Lahir : Medan, 15 Februari 1990 Nama Orang Tua - Ayah : Landong, S.Pd, M.Pd - Ibu : Rosiah Batubara Agama :
Lebih terperinciLEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PROSES PERAWATAN DI PUSKESMAS MANDALA MEDAN TAHUN 2014 Kepada Yth : Bapak/Ibu
Lebih terperinciCURRICULUM VITAE. : Jln.Sembilang No.16 pjk.baru Belawan. Nomor Telepon : , : H.Dianto.Ms dan Hj.
CURRICULUM VITAE Nama : Ummi Dian Syafitri Tempat / tanggal lahir : Medan,08 April 1989 Pekerjaan Agama Alamat : Mahasiswi : Islam : Jln.Sembilang No.16 pjk.baru Belawan Nomor Telepon : 081328577933, 085762208786
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN JALAN TANDEM (TANDEM STANCE) TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN UNTUK MENGURANGI RISIKO JATUH PADA LANJUT USIA
PENGARUH LATIHAN JALAN TANDEM (TANDEM STANCE) TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN UNTUK MENGURANGI RISIKO JATUH PADA LANJUT USIA Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi
Lebih terperinci