DAFTAR PUSTAKA. Anonymous Budidaya Jamur Tiram Putih. Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti. Sumedang.
|
|
- Liani Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 78 DAFTAR PUSTAKA Anonymous.. Budidaya Jamur Tiram Putih. Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti. Sumedang Demografi Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Bogor Badan Pusat Statistik (BPS). releases/ Growth National Product. [4 Februari 7] Anwar, A Kajian Kelembagaan Untuk Menunjang Pengembangan Agribisnis. Laporan Penelitian. Bogor. Buzalmi. 4. Analisis Pendapatan, Pemasaran dan Strategi Pengembangan Agribisnis Kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir. Tesis. Tidak dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. Chang ST, Buswell JA, Miles PG. 99. Genetics and Breeding of Edible Mushrooms. Gordon and Breach Science Publishers. Hong Kong. Elieser S.. Analisis Ekonomi Kelembagaan Kemitraan Dalam Sistem Pengembangan Usaha Ternak Domba Pada Lahan Kering, Di Propinsi Sumatera Utara. Tesis. Tidak dipublikasikan. Program Pascasarjana. IPB. Bogor. Gittinger JP Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. UI-Press. Jakarta. Higgins RC. 99. Analysis For Financial Management. University of Washington. Washington. Husnan S, Suwarsono Studi Kelayakan Proyek. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Ife J Community Development. Log Man, Australia. Iswandi RM Analisis Ekonomi dan Kelembagaan Perkebunan Kakao Rakyat Serta Peranannya Terhadap Pembangunan Wilayah di Sulawesi Tenggara.. Tesis. Tidak dipublikasikan. Program Pascasarjana. IPB. Bogor. Keown AJ, Martin JD, Petty JW, Scott DJR. 5. Financial Management: Principles and Applications. Pearson Education International. New Jersey. Krisnamurthi B.. Strategi Pembangunan Ekonomi Rakyat. Pusat Studi Pembangunan. IPB. Bogor. Kurniawan I. 3. Analisis Kelembagaan Pemasaran Gaharu Di Kalimantan Timur. Tesis. Tidak dipublikasikan. Program Pascasarjana. IPB. Bogor.
2 79 Kushendrarini P. 3. Analisis Budidaya Untuk Peningkatan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Tesis. Tidak dipublikasikan. Program Pascasarjana. IPB. Bogor. Miles PG, Chang ST Chang Mushroom Biology. World Scientific. Singapore, New Jersey, London, Hong Kong. Nugroho B.. Analisis Kebijakan Program Pemanfaatan Hutan Alam Produksi Partisipasi di LMGC-IPB. Tidak dipublikasikan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Pramudya B, Dewi N. 99. Ekonomi Teknik. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi. IPB. Bogor. Pupuk Kaltim. 3. Keberadaan Masyarakat di Sekitar PT. Pupuk Kalimantan Tbk. Menjadi Faktor Pendukung Terpenting dalam Keberhasilan Pupuk Kaltim. Kekuatan Dukungan Lingkungan Membuat Pupuk Kaltim Semakin Maju dan Tumbuh dengan Pesat. www. pupukkaltim.com. [6 Februari 7] Pusat Data dan Informasi Pertanian..Apa itu P4S?. [4 Februari 7] Rangkuti F. 6. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Render B, Heizer J.. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta Saputrayadi A. 4. Strategi Pengembangan Industri Kecil Dodol Nangka di Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Tesis. Tidak dipublikasikan Sekolah Pascasarjana IPB.. Bogor. Saripek. 5. Analisis Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Pada Lahan Kritis Bekas Perkebunan Kelapa Rakyat di Indragiri Hilir. Tesis. Tidak dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. Soeharjo A Peranan Agroindustri Dalam Memperbaiki Pendapatan dan Menciptakan Lapangan Kerja di Pedesaan. Makalah Seminar Industrialisasi Pedesaan. Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian IPB. Bogor. Soeharto I. 5. Manajemen Proyek. Jakarta. Supena AN Aspek-aspek Kelayakan Proyek. Lab. MI ITB. Bandung.
3 8 Suriawira U Pengantar Untuk Mengenal dan Menanam Jamur. Angkasa. Bandung. Takabe K. 6. Cell Wall Formation in Woody Plants. Graduate School of Agriculture. Spring School. LIPI Cibinong. Bogor. Trubus, 999. Ramai-ramai Menanam Jamur Tiram Putih. Majalah Pertanian. No 359. Oktober 999. Penerbit Swadaya. Jakarta. Wahyudin. 5. Strategi Mensinergikan Program Pengembangan Masyarakat dan Pembangunan Daerah. Tesis. Tidak dipublikasikan Sekolah Pascasarjana IPB.. Bogor. Wijandi S Pengantar Kewiraswastaan. Penerbit Sinar Baru. Bandung.
4 8 Lampiran. Asumsi Analisis Finansial No. Uraian. Pendapatan P4S hanya dihitung pada unit usaha jamur tiram putih.. Pendapatan P4S yang dihitung meliputi penjualan hasil panen jamur segar, penjualan baglog dan fee pelatihan jamur tiram putih. 3. Harga-harga barang lain dan bahan baku ditetapkan pada saat dan tempat penelitian dilakukan. 4. Biaya tidak termasuk pengadaan bibit. 5. Pendapatan pada cash flow dianggap sama setiap tahun. 6. Umur ekonomis usaha ini dihitung 5 (lima) tahun atau 6 bulan. 7. Penghitungan kriteria finansial mengacu pada bunga bank. 8. Pada uji sensitivitas dilakukan dua variabel yaitu kenaikan biaya produksi %, pendapatan tetap dan biaya produksi tetap sedangkan pendapatan turun %. 9. Kedua kondisi sensitivitas tersebut di atas diasumsikan tidak terjadi secara bersamaan.
5 8 Lampiran. Rincian Biaya Tahunan..a. Ketua P4S Uraian Kebutuhan Satuan Harga per Tahun Kesatuan (Rp.) Ulangan A. Pembangunan kumbung. Sewa Lahan 4 m Pembuatan kumbung bh Total Biaya Pembangunan Kumbung B. Proses produksi. Peralatan - a. Tong 4 bh b. Kompor semawar bh c. Plastik 5 kg d. Karet kg e. Selang m f. Cincin dari bambu 5 btg Persiapan Pembuatan Baglog - a. Serbuk krg b. Dedak 5 krg c. Gips kg d. Kapur kg Pembuatan baglog - - a. BBM 3.3 lt b. Upah 3.5 baglog Total Biaya Proses Produksi C. Pemeliharaan. Upah pekerja bln Listrik bln Total Biaya Pemeliharaan D. Biaya Kelompok Tani. Rapat Koordinasi Anggota 4 kali Biaya Koordinasi Dengan Dinas 4 kali Total Biaya Kelompok Tani TOTAL RINCIAN BIAYA Lanjutan Lampiran..b. Anggota P4S (Epung) Uraian Kebutuhan Satuan Harga per Tahun Kesatuan (Rp.) Ulangan A. Pembangunan kumbung. Sewa Lahan m Pembuatan kumbung bh Total Biaya Pembangunan Kumbung B. Proses produksi. Peralatan - a. Tong bh.. - b. Kompor semawar bh c. Plastik 5 kg d. Karet, kg e. Selang m f. Cincin dari bambu 4 btg Persiapan Pembuatan Baglog - a. Serbuk 5 krg b. Dedak 5 krg c. Gips 5 kg d. Kapur 5 kg Pembuatan baglog - - a. BBM 84 lt b. Upah 3. baglog Total Biaya Proses Produksi C. Pemeliharaan. Upah pekerja bln Listrik bln Total Biaya Pemeliharaan D. Pemasaran. Transportasi bln Total Biaya Pemasaran TOTAL RINCIAN BIAYA
6 83 Lanjutan Lampiran..b. Nandang Uraian Kebutuhan Satuan Harga per Tahun Kesatuan (Rp.) Ulangan A. Pembangunan kumbung. Sewa Lahan.5 m Pembuatan kumbung bh Total Biaya Pembangunan Kumbung B. Proses produksi. Peralatan - a. Tungku 3 bh b. Kompor semawar bh.. - c. Plastik 8 kg d. Karet kg e. Selang 3 m f. Cincin dari bambu 5 btg Persiapan Pembuatan Baglog - a. Serbuk 5 krg b. Dedak 75 krg c. Gips 5 kg d. Kapur 5 kg Pembuatan baglog - - a. BBM 7 lt b. Upah 45. baglog Total Biaya Proses Produksi C. Pemeliharaan. Upah pekerja bln Listrik bln Total Biaya Pemeliharaan TOTAL RINCIAN BIAYA
7 84 Lanjutan Lampiran. c. Nurhadi Uraian Kebutuhan Satuan Harga per Tahun Kesatuan (Rp.) Ulangan A. Pembangunan kumbung. Sewa Lahan, m,,,,,,,,,,,. Pembuatan kumbung bh 5,,,, - Total Biaya Pembangunan Kumbung,,,,,,,,,, B. Proses produksi. Peralatan - a. Tungku 3 bh 5, 5, - b. Kompor semawar bh,, - c. Plastik 5 kg,5 5, 5, 5, 5, 5, d. Karet kg 3, 6, 6, 6, 6, 6, e. Selang 3 m 3, 9, f. Cincin dari bambu 5 btg 5, 5, 5, 5, 5, 5,. Persiapan Pembuatan Baglog - a. Serbuk krg 3,5 3,5,,5,,5,,5,,5, 5,5, b. Dedak 5 krg 3, 3 45, 45, 45, 45, 45,,5, c. Gips kg 5, 3 5, 5, 5, 5, 5, d. Kapur kg 4, 3,,,,, 3. Pembuatan baglog - - a. BBM 3 lt,5 75,556 75,556 75,556 75,556 75,556 3,75,778 b. Upah 9,3 baglog,93,,93,,93,,93,,93, 9,65, Total Biaya Proses Produksi 4,946,556 4,56,556 4,56,556 4,56,556 4,56,556,97,778 C. Pemeliharaan. Upah pekerja bln 4,,68,,68,,68,,68,,68, 8,4,. Listrik bln 35, 4, 4, 4, 4, 4,,, Total Biaya Pemeliharaan,,,,,,,,,,,5, TOTAL RINCIAN BIAYA 7,46,556 6,66,556 6,66,556 6,66,556 6,66,556
8 85 Lampiran 3. Analisis Pendapatan.a. Ketua P4S Komponen Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Total Hasil Panen (Kg) 3,5 33,8, ,5 87,4 Harga Per Kg (Rp) baglog Biaya produksi per bag log Rp b. Anggota P4S (Epung) Komponen Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Total Hasil Panen (Kg) Harga/Kg (Rp) (Rp) produksi Biaya produksi per bag log Rp a. Nurhadi Komponen Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Total Hasil Panen (Kg) 556, 9,5 57,5 7, ,5 685,5 3,5 8, ,5 733, Harga Per Kg (Rp) baglog Biaya produksi per bag log Rp b. Nandang Komponen Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Total Hasil Panen (Kg) Harga Per Kg (Rp) baglog Biaya produksi per bag log Rp
9 86 Lampiran 4. Analisis Finansial..a. Ketua P4S. Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Total Penjualan Baglog Fee Pelatihan Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan D. Biaya Kelompok Tani Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS FINANSIAL Arus Kas Masuk (Inflow) Arus Kas Keluar (Outflow) Selisih (Net Benefit) Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 9,47 b Net Benefit Cost Ratio % 9,6 c Net Benefit Cost Ratio % 8,69 6 IRR (DF %) 46,47% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,5 b BCR %,5 c BCR %,49 Payback Periode,86 bln BEP 3.34 baglog
10 87 Lanjutan Lampiran 4..b. Anggota P4S (Epung) Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan D. Pemasaran Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk (Inflow) Arus Kas Keluar (Outflow) Selisih (Net Benefit) Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 3,77 b Net Benefit Cost Ratio % 3,6 c Net Benefit Cost Ratio % 3,45 6 IRR (DF %) 5,% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,5 b BCR %,5 c BCR %,5 Payback Periode,46 5 bln BEP 7 baglog
11 88 Lanjutan Lampiran 4.a. Nurhadi Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk (Inflow) Arus Kas Keluar (Outflow) Selisih (Net Benefit) Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 4,93 b Net Benefit Cost Ratio % 4,7 c Net Benefit Cost Ratio % 4,5 6 IRR (DF %) 48,66% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,54 b BCR %,53 c BCR %,5 Payback Periode,56 7 bln BEP baglog
12 89 Lanjutan Lampiran 4.b. Nandang Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk (Inflow) Arus Kas Keluar (Outflow) Selisih (Net Benefit) Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 3,84 b Net Benefit Cost Ratio % 3,67 c Net Benefit Cost Ratio % 3,5 6 IRR (DF %) 49,9% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8% 3,56 b BCR % 3,55 c BCR % 3,54 Payback Periode,36 4 bln BEP baglog
13 9 Lampiran 5. Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Produksi %..a. Ketua P4S. Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Total Penjualan Baglog Fee Pelatihan Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan D. Biaya Kelompok Tani Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS FINANSIAL Arus Kas Masuk (Inflow) Arus Kas Keluar (Outflow) Selisih (Net Benefit) Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 4,84 b Net Benefit Cost Ratio % 4, c Net Benefit Cost Ratio % 3,6 6 IRR (DF %) 45,58% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,37 b BCR %,37 c BCR %,37 Payback Periode bulan BEP 3.34 baglog
14 9 Lanjutan Lampiran 5..b. Anggota P4S (Epung) Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan D. Pemasaran Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Selisih Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 3,79 b Net Benefit Cost Ratio % 3,63 c Net Benefit Cost Ratio % 3,48 6 IRR (DF %) 49,96% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,38 b BCR %,38 c BCR %,37 Payback Periode 6 bulan BEP 84 baglog
15 9 Lanjutan Lampiran 5.a. Nurhadi Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Selisih Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 5, b Net Benefit Cost Ratio % 4,8 c Net Benefit Cost Ratio % 4,6 6 IRR (DF %) 48,58% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,43 b BCR %,4 c BCR %,4 Payback Periode 7 bulan BEP 5.47 baglog
16 93 Lanjutan Lampiran 5.b. Nandang Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Selisih Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 3,85 b Net Benefit Cost Ratio % 3,69 c Net Benefit Cost Ratio % 3,54 6 IRR (DF %) 49,87% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8% 3,35 b BCR % 3,34 c BCR % 3,33 Payback Periode 5 bulan BEP 7.6 baglog
17 94 Lampiran 6. Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan %..a. Ketua P4S. Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Total Penjualan Baglog Fee Pelatihan Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan D. Biaya Kelompok Tani Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS FINANSIAL Arus Kas Masuk (Inflow) Arus Kas Keluar (Outflow) Selisih (Net Benefit) Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 5,77 b Net Benefit Cost Ratio % 4,66 c Net Benefit Cost Ratio % 3,63 6 IRR (DF %) 44,89% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,35 b BCR %,35 c BCR %,34 Payback Periode bulan BEP 3.34 baglog
18 95 Lanjutan Lampiran 6..b. Anggota P4S (Epung) Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan D. Pemasaran Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Selisih Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 3,87 b Net Benefit Cost Ratio % 3,7 c Net Benefit Cost Ratio % 3,55 6 IRR (DF %) 49,85% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,6 b BCR %,6 c BCR %,6 Payback Periode 6 bulan BEP 788 baglog
19 96 Lanjutan Lampiran 6.a. Nurhadi Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Selisih Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 5,4 b Net Benefit Cost Ratio % 5,7 c Net Benefit Cost Ratio % 4,96 6 IRR (DF %) 48,7% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8%,9 b BCR %,8 c BCR %,7 Payback Periode,6 7 bln BEP 4.9 baglog
20 97 Lanjutan Lampiran 6.b. Nandang Uraian Tahun ke ARUS KAS MASUK. Total Penjualan jamur Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR A. Pembangunan kumbung B. Proses produksi C. Pemeliharaan Arus Kas Keluar Saldo Kas Akhir ANALISIS EKONOMI Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Selisih Discount rate a Discount rate 8 %,93,86,79,74,68 b Discount rate %,9,83,75,68,6 c Discount rate %,89,8,7,64,57 4 Net Present Value (NPV) a NPV 8 % b NPV % c NPV % Net Benefit Cost Ratio a Net Benefit Cost Ratio 8 % 3,93 b Net Benefit Cost Ratio % 3,76 c Net Benefit Cost Ratio % 3,6 6 IRR (DF %) 49,76% 7 Nilai sekarang arus manfaat a Nilai sekarang arus manfaat 8% b Nilai sekarang arus manfaat % c Nilai sekarang arus manfaat % Nilai sekarang arus biaya - a Nilai sekarang arus biaya 8% b Nilai sekarang arus biaya % c Nilai sekarang arus biaya % Benefit Cost Ratio a BCR 8% 3, b BCR % 3,9 c BCR % 3,8 Payback Periode 5 bulan BEP baglog
21 98 Lampiran 7. Matriks Urgensi. a. Komunitas P4S, aspek Finansial No. Elemen R R R3 Rataan Bobot. Internal Kekuatan a. Hasil analisis finansial semua menunjukkan nilai positif. 3,5 b. Tidak ada tuntutan dari pihak principal untuk mengembalikan investasi, karena modal adalah dana bergulir. 6,5 c. d. Sarana dan prasarana mendukung Iklim dan sumber daya alam,5 6,5 Kelemahan a. b. c. Biaya produksi tinggi Pendapatan kecil Produktifitas rendah ,5,5 8,75 d. Investasi bersifat fluktuatif 4,5 e. Ada kecenderungan investasi tidak dapat digulirkan ke anggota yang lain 3 6,5 Total 6,. Eksternal Peluang a. Pengembangan teknologi, kerjasama dengan instansi terkait., b. P4S merupakan wadah untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat 5,56 c. d. Jaringan pasar P4S luas. Harga jual lebih tinggi ,67, e. Program pemerintah yang kondusif. 3, f. Kebutuhan pasar tidak terpenuhi. 4, Ancaman a. Saingan produk lain yang sejenis., b. Semakin banyak lembaga yang sejenis. 3 3, c. Perubahan arah kebijakan pemerintah dalam hal moneter. 5,56 d. Iklim ekonomi makro. 5,56 Total 8, Keterangan: R = Peneliti R = Akademisi R3 = Pengusaha
22 99 Lanjutan Lampiran 7 b. Komunitas P4S, aspek Kelembagaan. No. Elemen R R R3 Rataan Bobot. Internal Kekuatan a. Mempunyai dukungan dari pemerintah 7,69 b. Mempunyai akses ke pemerintah 3 7,69 c. Mempunyai akses ke petani secara umum 4 3,54 d. Keahlian mengajar. 7,69 e. Penelitian teknologi. 3 7,69 Kelemahan a. Kurangnya koordinasi dengan anggota. 3 7,69 b. Terbatasnya hubungan kemitraan pemodalan 5 3,54 c. Munculnya asimetris informasi karena hubungan kemitraan bertingkat 3 7,69 d. Kecenderungan moral hazard 3 4 3,54 e. Tidak fokus pada usaha jamur 4 4 3,54 f. Orientasi pembelajaran. 7,69 Total 6,. Eksternal Peluang a. Kerjasama program pertanian pedesaan dengan instansi pemerintah 3 5,38 b. Promosi melalui media pemerintahan. 7,69 c. Program pembinaan kelompok tani. 3 5,38 d. Kemitraan kelompok tani. 4 5,38 e. Kebijakan pemerintah yang mendukung kelembagaan P4S. 7,69 Ancaman a. Kebijakan pemerintah yang tidak mendukung kelembagaan P4S. 5,38 b. Kecenderungan intervensi pemerintah 7,69 c. Perubahan program dari pemerintah 7,69 d. Terjadi asimetris informasi karena pihak-pihak terkait mempunyai 7,69 Total 4, Keterangan: R = Peneliti R = Akademisi R3 = Pengusaha
23 Lanjutan Lampiran 7 c. Komunitas Kertawangi, aspek finansial. No. Elemen R R R3 Rataan Bobot. Internal Kekuatan a. Biaya produksi rendah 5, b. Produktifitas tinggi 3, c. Pendapatan tinggi 3, d. Orientasi bisnis , e. Hasil analisis finansial positif 4, Kelemahan a. Adanya pengembalian modal usaha 3, b. Modal besar. 3, c. Resiko besar , d. Teknologi tradisional 5, e. Akses ke pemerintah. 3 3, Total,. Eksternal Peluang a. Permintaan lokal semakin meningkat ,65 b. Semakin banyak investor dari luar yang tertarik.,76 c. Beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung 5,88 d. Komunitas yang mendukung ,65 e. Pasar eksport. 4,76 Ancaman a. Semakin banyak petani yang bergerak di bidang ini. 3,76 b. Perubahan arah kebijakan pemerintah dalam moneter. 5,88 c. Iklim ekonomi makro. 5,88 d. Saingan produk lain yang sejenis.,76 Total 7, Keterangan: R = Peneliti R = Akademisi R3 = Pengusaha
24 Lanjutan Lampiran 7 d. Komunitas Kertawangi, aspek kelembagaan. No. Elemen R R R3 Rataan Bobot. Internal Kekuatan a. Bekerja sama dalam satu komunitas (action communal ) 4 3 8,75 b. Tidak terjadi asimetri informasi investasi. 6,5 c. Manajemen produksi profesional. 3,5 d. Tidak terjadi monopoli perdagangan. 6,5 e. Integralitas orientasi ,75 Kelemahan a. Moral hazard, jika petani ternyata tidak dapat bekerja dengan baik 3,5 b. Kurangnya akses pemerintah 6,5 c. Lemah dalam bargaining position dengan pedagang. 3,5 d. Penelitian teknologi. 6,5 Total 6,. Eksternal Peluang a. Tata niaga dapat berkembang menjadi fairness economic. 9,9 b. Kerjasama dengan pihak lain yang terkait ,8 c. Sosial, ekonomi dan budaya masyarakat mendukung 9,9 d. Program pemerintah yang mendukung petani. 9,9 Ancaman a. Moral hazard dalam hal sharing profit 3 8,8 b. Terjadi asimetris informasi kondisi pasar. 9,9 c. Terjadi moral hazard pedagang tengkulak. 8,8 d. Kebijakan pemerintah yang tidak mendukung petani 9,9 Total, Keterangan: R = Peneliti R = Akademisi R3 = Pengusaha
25 Lampiran 8. Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal a. Aspek Finansial untuk Komunitas P4S. No. Faktor Eksternal dan Internal BF% ND NBD Nilai Keterkaitan NRK NBK TNB I FAKTOR INTERNAL Kekuatan. Hasil analisis finansial semua menunjukkan nilai positif.,5 4,5 x , 6,39 8,5. Sarana dan prasarana mendukung,5 5,63 3 x ,7 7,8 9,5 3. Tidak ada tuntutan dari pihak principal untuk mengembalikan investasi, karena modal adalah dana bergulir. 4. Iklim dan sumber daya alam 6,5 6,5 3,3, x x 4 5,6,89 6,6 5,56 7,65 6,44 7,85 Kelemahan 5. Produktifitas rendah 8,75 4, x ,67 5, 5,67 6. Biaya produksi tinggi,5 3, x ,67 33,33 36, 7. Pendapatan kecil,5 3, x ,5 3,5 33,75 8. Investasi bersifat fluktuatif,5, x ,6 3,64 35,5 9. Ada kecenderungan investasi tidak dapat digulirkan ke anggota yang lain 6,5, x 3 5 3,6,7,68 69,35 II. FAKTOR EKSTERNAL Peluang. Jaringan pasar P4S luas. 6,67 4,67 4 x 4 5,44 4,7 5,5. Pengembangan teknologi, kerjasama dengan instansi terkait., 5,56 5 x 5 4 4,78 9,75,53. Harga jual lebih tinggi., 3,33 4 x 3 4, 3,58 4,8 3. Program pemerintah yang kondusif., 4, x ,39 6,54 8,93 4. Kebutuhan pasar belum terpenuhi., 3, x,78 8,64 9,4 5. P4S merupakan wadah untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat 5,56 4, x,78 9,88,65,86 Ancaman 6. Saingan produk lain yang sejenis.,, 3 x,94,49,44 7. Semakin banyak lembaga yang sejenis., 3, x,78 9,75,53 8. Perubahan arah kebijakan pemerintah dalam hal moneter. 5,56, x 5,56 4, 6,75 9. Iklim ekonomi makro. 5,56 3, x,5 3,89 6,39 66,
26 3 Lanjutan Lampiran 8 b. Aspek Kelembagaan untuk Komunitas P4S. No. Faktor Eksternal dan Internal BF% ND NBD Nilai Keterkaitan NRK NBK TNB I FAKTOR INTERNAL Kekuatan Mempunyai akses ke petani secara umum,54 4,46 x ,63 3,37 3,83 Mempunyai dukungan dari pemerintah 7,69 4,3 4 x ,74 8,74 9,4 3 Mempunyai akses ke pemerintah 7,69 4,3 5 5 x ,89 9,95 3,6 4 Keahlian mengajar 7,69 4,3 4 x ,95 4,98 5,8 5 Penelitian teknologi 7,69 3,3 5 5 x 4 3 3,53,74,97 7,38 Kelemahan 6 Terbatasnya hubungan kemitraan pemodalan,54 3, x ,37 7,33 7,68 7 Kecenderungan moral hazard,54 3,35 x 3 4 4,,54,89 8 Tidak fokus pada usaha jamur,54 4, x ,74,4,5 9 Kurang koordinasi anggota 7,69 4,3 3 x 3 3,74 5,67 5,97 Asimetris informasi karena kemitraan bertingkat 7,69 4,3 4 4 x ,63,55,85 Orientasi pembelajaran 7,69 5, x ,58 9,83, 99, II FAKTOR EKSTERNAL Peluang Kerjasama program pertanian pedesaan dengan instansi pemerintah 5,36 4, x ,6 48,5 49, 3 Program pembinaan kelompok tani 5,38 4, x ,6 48,57 49,8 4 Kemitraan kelompok tani 5,38 4, x 4,79 4,9 43,5 5 Promosi melalui media pemerintah 7,69 4, x 3 4 5,6 7,4 7,7 6 Kebijakan yang mendukung lembaga P4S 7,69 4, x ,3 5,5 5,8 85,34 Ancaman 7 Kebijakan pemerintah yang tidak mendukung P4S 5,38, x 3 3,58 4,8 4,59 8 Kecenderungan intervensi pemerintah 7,69, x 4,53 9,43 9,58 9 Perubahan program pemerintah 7,69 4, x 3,89,6,57 Asimetris informasi karena perbedaan kepentingan 7,69 4, x,63,4,54 87,9
27 4 Lanjutan Lampiran 8 c. Aspek Finansial untuk Komunitas Kertawangi. No. Faktor Eksternal dan Internal BF% ND NBD Nilai Keterkaitan NRK NBK TNB I FAKTOR INTERNAL Kekuatan Orientasi bisnis 5 5,75 x , 6,67 6,4 Produktifitas tinggi 5,5 5 x ,8 3,76 3,6 3 Pendapatan tinggi 5,5 4 5 x ,4 4, 4,6 4 Hasil analisis positif 5, x , 3,8 3,68 5 Biaya produksi rendah 5 5, x ,35,76, 6,99 Kelemahan 6 Resiko besar 5 5, x , 3, 3,75 7 Adanya pengembalian modal 5, x 4 4,35 3,53 4,3 8 Modal besar 5, x 3,35 3,53 4,3 9 Akses ke pemerintah 3,3 x ,53 5,9 5,59 Teknologi tradisional 5, 4 3 x 3,9 6,47 6,57 8,97 II FAKTOR EKSTERNAL Peluang Permintaan lokal meningkat 7,7 5, x 5 4 4,76 3,5 3,3 Komunitas mendukung 7,7 5, x 5 4 4,35 4,53 4,4 3 Investor semakin tertarik,8 5, x , 36,66 37,5 4 Pasar eksport,8 3, x ,9 6,98 7,33 5 Kebijakan pemerintah dalam hal moneter 5,88 3, x 5 5,53 4,87 5,5 54,7 Ancaman 6 Semakin banyak petani yang bergerak di bidang ini,8 3, x 4 4,59 3,44 3,79 7 Saingan produk lain yang sejenis,8 3, x,47 7,9 7,65 8 Perubahan arah kebijakan pemerintah dalam moneter 5,88, x 5,,76,88 9 Iklim ekonomi makro 5,88 3, x 3,8 8,68 8,85 79,7
28 5 Lanjutan Lampiran 8 d. Aspek Kelembagaan untuk Komunitas Kertawangi. No. Faktor Eksternal dan Internal BF% ND NBD Nilai Keterkaitan NRK NBK TNB I FAKTOR INTERNAL Kekuatan Bekerja sama dalam satu komunitas 8,8 5,94 x ,94 55,8 56, Integralitas orientasi 8,8 5,94 5 x ,5 65,63 66,56 3 Manajemen produksi profesional,5 4,5 5 4 x ,88 35,94 36,44 4 Tidak terjadi asimetris informasi investasi 6,5 3, x ,6,89 3,8 5 Tidak terjadi monopoli perdagangan 6,5 3, x ,56 6, 6, 88,3 Kelemahan 6 Moral hazard, petani tidak dapat bekerja dengan baik,5, x 3 4 4,88 3,44 3,69 7 Lemah dalam bargaining position dengan tengkulak,5, x ,44 3,47 3,7 8 Akses pemerintah 6,5 3,9 x ,75,94,3 9 Penelitian teknologi 6,5 4, x 5 3 4,8,33,58 77, II FAKTOR EKSTERNAL Peluang Kerjasama dengan pihak lain yang terkait 8, 3, x ,3 56,8 57,36 Tata niaga dapat berkembang menjadi fairness economic 9,9 4, x ,88 35, 35,59 Sosial, ekonomi dan budaya masyarakat mendukung 9,9 5, x 3,56 3,9 3,75 3 Program pemerintah yang mendukung petani 9,9 3, x 3 3,38,59,86 38,55 Ancaman 4 Moral hazard dalam sharing profit 8, 3, x,3,45, 5 Terjadi moral hazard pedagang tengkulak 8, 4, x 4,94 35, 35,95 6 Terjadi asimetris informasi kondisi pasar 9,9 4, x,5,73 3,9 7 Kebijakan pemerintah yang tidak mendukung petani jamur 9,9, x,94 8,5 8,6 88,65
HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi. Lokasi penelitian ini di Kelompok Wanita Tani (KWT) P4S (Pusat Pelatihan
45 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Wilayah Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di Kelompok Wanita Tani (KWT) P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan) Nusa Indah berada di Desa Sukamantri,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu
Lebih terperinciANALISIS SENSITIFITAS FINANSIAL SERAIWANGI
ANALISIS SENSITIFITAS FINANSIAL SERAIWANGI Chandra Indrawanto Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik ABSTRAK Minyak seraiwangi merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Sekitar 40% produksi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Rincian Biaya dan Penerimaan Usaha Budidaya Jamur Tiram Siklus Tanam Pertama Tahun 2014
42 LAMPIRAN Lampiran. Rincian Biaya dan Penerimaan Usaha Budidaya Jamur Tiram Siklus Tanam Pertama Tahun 204 Uraian Volume Harga Satuan Jumlah -----------------------Rp---------------------.Biaya Variabel
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU
ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU Desy Cahyaning Utami* *Dosen Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan Imail: d2.decy@gmail.com
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari
47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT
ANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Chandra Indrawanto Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik ABSTRAK Minyak akar wangi merupakan salah satu ekspor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Jamur Tiram Putih. makro dan spesies diantaranya mempunyai nilai sebagai bahan makanan dan
19 TINJAUAN PUSTAKA Jamur Tiram Putih Menurut penelitian terakhir, sampai saat ini ada sekitar 12.000 spesies jamur makro dan 2.000 spesies diantaranya mempunyai nilai sebagai bahan makanan dan obat-obatan.
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL DAN KELEMBAGAAN USAHA JAMUR TIRAM PUTIH UNTUK PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI PENGGERGAJIAN KUSTIN BINTANI MEIGANATI
ANALISIS FINANSIAL DAN KELEMBAGAAN USAHA JAMUR TIRAM PUTIH UNTUK PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI PENGGERGAJIAN KUSTIN BINTANI MEIGANATI ILMU PENGETAHUAN KEHUTANAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...
DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang dinilai prospektif saat ini. Karakteristik investasi dibidang perkebunan kelapa sawit teramat berbeda
Lebih terperinci6,25 6,25 6,00 5,75 6,13 5,75 6,88 5,25 6,50 6,75 Rata-rata Suku Bunga 6,20. Lampiran 2. Tingkat inflasi berdasarkan perhitungan inflasi tahun 2011.
LAMPIRAN Lampiran 1. Nilai rata-rata suku bunga deposito (jangka waktu 12 bulan) per Juli 2011. No Nama Bank Suku Bunga (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bank Mandiri BNI BRI BCA BII Bank Permata Bank Bukopin Bank
Lebih terperinciVII. ANALISIS FINANSIAL
VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi
23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis Kemitraan
II. LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis Kemitraan Kemitraan pada dasarnya mengacu pada hubungan kerjasama antar pengusaha yang terbentuk antara usaha kecil menengah (UKM) dengan usaha besar. Kemitraan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Agribisnis Agribisnis sering diartikan secara sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian.sistem agribisnis sebenarnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Wangunjaya Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama satu
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah
Lebih terperinciKELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG
LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinci[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS] [Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] [Endang Sujana, S.Pt., MP.] KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM Karya Ilmiah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah LINGKUNGAN BISNIS Disusun Oleh : Nama : Danang Pari Yudhono NIM : 11.12.6017 Kelas
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan
Lebih terperinciBAB IV KERANGKA PEMIKIRAN
23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra
III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra produksi ayam pedaging di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah, dengan jumlah peternakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Tanaman Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dalam Hutan Tanaman adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam Hutan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,
26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
Lebih terperinciVII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR
ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.
Lebih terperinciKUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN
Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU Dusun PENGENALAN TEMPAT Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Sumatera Utara No urut sampel PETUGAS
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan
Lebih terperinciANALISISS KELAYAKAN INVESTASI PADA THE NEST CONDOTEL NUSA DUA
ANALISISS KELAYAKAN INVESTASI PADA THE NEST CONDOTEL NUSA DUA TUGAS AKHIR I Oleh : Putu Bagus Andre Septiana NIM: 1104105067 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i PERNYATAAN Yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perusahaan Jamur NAD terdiri dari dua unit bisnis yaitu usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi
Lebih terperinciLEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB
LEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Terbatasnya dana, waktu, dan tenaga dalam mengerjakan suatu bisnis telah mendorong para investor atau pihak manajemen untuk mengadakan
Lebih terperinciMATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL
MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create
Lebih terperinciMODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI Silvana Maulidah, SP, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha peternakan sapi di CV. Anugrah farm merupakan peternakan yang berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang berbobot 200 kg sampai dengan 300
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka
1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL
VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
Lebih terperinciMata Kuliah - Kewirausahaan II-
Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan
Lebih terperinci