K L I P I N G. Tanggal 3 Desember No Media Cetak Hal. Judul. Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "K L I P I N G. Tanggal 3 Desember No Media Cetak Hal. Judul. Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan"

Transkripsi

1 K L I P I N G L P D B - K U M K M Tanggal 3 Desember 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Metro Kini Berita Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan Teropong UMKM Beromzet di Bawah Rp 300 Juta Diminta Mitra Bikin Koperasi 3 Seputar UKM Berita Ternyata, 40% Koperasi di Indonesia Tidak Aktif 4 Tangerang News Kota Indagkop Kota Tangerang Bina UMK Untuk Hadapi Tangerang MEA 5 Batam Pos Bisnis Gelontorkan Rp26,5 Miliar, Baru Rp7 Miliar Dana Bergulir Dikembalikan 6 Antara News Sulbar LPDB-KUMKM Alokasikan Rp13,5 Miliar Untuk Sulbar 7 Koran Tempo 19 Likuiditas Seret Bisnis Bank 8 Media Indonesia 3 Suku Bunga Pinjaman LPDB-KUMKM Tidak Terpengaruh BI Rate Humas LPDB-KUMKM

2 Metrokini Berita Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah Metroterkini.com - Dinas koperasi dan UKM provinsi riau Harus lebih kontrol dari pendamping Koperasi di setiap kabupaten tingkat II, dilihat dari banyak hal yang mendominasi belum tercover dengan maksimal dari sumber daya manusianya. Permerintah Provinsi Riau Harus menyeleksi secara selektif menyangkut tentang pendamping koperasi di setiap kabupaten tingkat II, karna akan berpengaruh terhadap koperasi yang pasif atau jalan di tempat, karna tidak sesuai dengan harapan masyarakat yaitu mensejahterakan anggota dan masyakat. ujar Saddam Dewana M.Si ( wakil Ketua Koperasi Mina Lestari ). Ditambahkan oleh Saddam Dewana M.Si, hendaknya pemerintah selalu dalam pengawasan kinerja terhadap koperasi-koperasi yang menjamur. Namun tidak juga sesuai dengan prinsip koperasi dan tujuan koperasi dengan landasan. UU No 17 TAHUN 2012 Pasal 4. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. ini cukup prihatin dengan kondisi koperasi di Provinsi riau, dari koperasi, karna koperasi yang pasif dan abal-abal mencapai 1400 lebih.. Saya berharap kepada pendamping koperasi dari keanggotaan sekitar 175 orang tersebut harus pro aktif kepada koperasi yang di dampinginya, dan untuk pemerintah setempat, kami mengusulkan kepada gubernur untuk pendamping koperasi berikutnya haruslah orang yang mempunyai kompetensi dan pernah menjadi pengurus di koperasi. Karna mereka lebih memahami dari tujuan organisasi, menegemen koperasi tersebut. kata Saddam Dewana M.Si, ( Wakil Ketua Koperasi Meranti Mina Lestari ). Senin Sore (01/12/14). [Dfri]

3 Teropong Senayan Teropong Mitra UMKM Beromzet di Bawah Rp 300 Juta Diminta Bikin Koperasi DENPASAR (TEROPONGSENAYAN) - Kalangan UMKM yang beromzet di bawah Rp 300 juta per tahun diminta membentuk atau bergabung ke koperasi yang ada. Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM. Perlunya, agar kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa berkembang dan maju menjadi besar. Pelaku usaha kecil yang omsetnya setahun Rp300 juta kami motivasi untuk bergabung membuat koperasi, kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang mengajak rombongan Forum Wartawan Koperasi (Forwakop) berkunjung ke Bali akhir pekan lalu. Diharapkan, setelah bergabung di koperasi, kata Menkop, selain untuk mengembangkan usaha secara bersama-sama, juga menghidupkan koperasi itu sendiri. Dari data yang dipunyai Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini ada sekitar 40% koperasi tidak beroperasi secara produktif. Per 30 Juni 2014, tercatat sebanyak koperasi di Indonesia. Sebanyak koperasi di antaranya masih aktif. Yang lain sudah diberi status tidak aktif. Menkop menyimpulkan, koperasi yang kondisinya bagus hanya 40%. Kebanyakan, yaitu sekitar 60% koperasi lainnya tidak bagus. Dia prihatin, karena seharusnya koperasi bisa membeikan pemerataan ekonomi kepada masyarakat. Menurut Puspayoga, program pendirian koperasi atau mobilisasi menjadi anggota koperasi bagi kalangan UMKM akan digenjot tahun depan. Sosialisasi dan pendataan koperasi akan melibatkan para kepala daerah. Dia berjanji, pemerintah akan memberikan kemudahan setiap pendirian koperasi oleh kalangan UMKM. Bahkan, kata Puspayoga, pemerintah akan menanggung biaya akta pendirian, aias gratis.

4 Seputar UKM Berita Ternyata, 40% Koperasi di Indonesia Tidak Aktif Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mewajibkan kepada pelaku usaha mikro yang memiliki omset minimal Rp300 juta per tahun untuk bergabung atau membentuk koperasi di daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus memulihkan tata kelola koperasi di Tanah Air, di mana saat ini sekitar 40% koperasi yang ada di Indonesia tidak beroperasi secara produktif. Pelaku usaha kecil yang omsetnya setahun Rp300 juta kami motivasi untuk bergabung membuat koperasi, kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat melakukan kunjungan kerja di Bali. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, per 30 Juni 2014 jumlah koperasi di Indonesia tercatat sebanyak Sebanyak koperasi telah beroperasi aktif, sementara sisanya yakni dinyatakan tidak aktif. Kalau dilihat seluruh Indonesia, koperasi yang bagus, yang aktif, itu hanya 40% dan 60% tidak bagus. Padahal koperasi itulah yang bisa memberikan pemerataan ekonomi pada masyarakat. Puspayoga mengatakan program kepesertaan usaha mikro dalam koperasi ini akan mulai dijalankan pada tahun depan setelah kementerian yang dia pimpin melakukan sosialisasi dan pengecekan jumlah UKM di seluruh daerah, dengan melibatkan kepala daerah masing-masing. Pemerintah juga akan memberikan kemudahan pendirian koperasi bagi pelaku usaha kecil menengah tersebut, yakni dengan menggratiskan biaya akta pendirian koperasi. Pembebasan biaya akta pendirian ini, kata dia, akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Kementerian Koperasi dan UKM sendiri telah menjalin kerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) terkait kemudahan proses akta pendirian koperasi ini. Akta notarisnya kami gratiskan. Saya minta kepala daerah untuk bekerjasama supaya koperasi bangkit lagi dan usaha mikro berkembang.

5 Tangerang News Kota Tangerang Indagkop Kota Tangerang Bina UMK Untuk Hadapi MEA TANGERANG-Menyongsong era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Indagkop) Kota Tangerang terus berupaya memberdayakan sejumlah UKM di Kota Tangerang agar mampu bersaing. Kepala Dinas Indagkop Kota Tangerang H Sayuti mengatakan, sejumlah fokus pembangunan pada bidang perindustrian, perdagangan maupun koperasi di Kota Tangerang dipersiapkan untuk menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang. "Beberapa di antaranya melalui berbagai kegiatan pembinaan sosialisasi dalam berbagai bidang serta pengikutsertaan para UKM-UKM dalam sejumlah event-event pameran baik skala regional, nasional maupun internasional," katanya. Sementara Kabid Koperasi dan UKM Dinas Indagkop Kota Tangerang HM Juweni menambahkan bahwa salah satu bentuk pembinaan yang dikembangkan adalah kemitraan dengan sejumlah pengusaha ritel besar seperti Carrefour dan Lotte Mart. "Beberapa yang sudah berjalan adalah disediakannya gerai khusus untuk UKM Kota Tangerang seperti produk kerupuk bangka dan kue-kue brownies dan sebagainya," katanya. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah Dinas Indagkop memfasilitasi UKM kepada ritel itu. Di mana ritel memiliki sejumlah standar bagi produk yang akan dijualnya sementara para UKM berusaha memenuhinya, misalnya dari kemasan dan kontinuitas produksi. "Selanjutnya diterbitkan semacam surat rekomendasi dari Dinas Indagkop kepada para ritel itu yang menjamin bahwa produk UKM tersebut telah memenuhi standar," tambah Juweni. Model kerjasama ini diyakini dapat memacu para UKM untuk terus meningkatkan kualitas produksinya dan tentunya juga menguntungkan karena bergabung dengan ritel besar. Selain itu juga ada pembinaan dalam bentuk fasilitasi agar para UKM dapat bankable. "Agar mereka memiliki akses permodalan melalui perbankan," kata Juweni. Kedepan, kata Juweni, Indakop berencana mengedepankan basis teknologi informasi sebagai alat pengembangan usaha bagi koperasi dan UKM. "Sesuai dengan tuntutan jaman dan menghadapi MEA 2015, kebutuhan IT menjadi sangat penting," pungkasnya. (ADV)

6 Batam Pos Bisnis Gelontorkan Rp26,5 Miliar, Baru Rp7 Miliar Dana Bergulir Dikembalikan Pengembalian dana bergulir dari dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Pemko Batam tergolong bagus tahun ini. Kepala Dinas KUKM Batam, Pebrialin menegaskan, lebih dari Rp7 miliar telah dikembalikan Targetnya pada tahun ini dana pinjaman bergulir yang sudah kami salurkan sejak 2011 kan Rp6 miliar. Ternyata sampai bulan November tahun ini, masyarakat pelaku UKM atau koperasi selaku nasabah kami yang sudah mendapatkan dana pinjaman bergulir yang mengembalikan dana pinjamana sudah mencapai Rp7 miliar lebih atau melebihi target, ujar Pebrialin dikantornya, tadi, Selasa (2/12) siang. Dana pinjaman bergulir sendiri sejak 2011 sampai tahun ini yang sudah dikucurkan untuk nasabah dari pelaku UKM, koperasi, maupun Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED SP) sudah mencapai Rp26,5 miliar yang dikucurkan kepada 680 pelaku UKM, 5 Koperasi serta 6 UED SP. Khusus 2014, dana pinjaman bergulir yang dikucurkan dinas KUKM Batam mencapai Rp10 miliar lebih yang diperuntukkan kepada 196 pelaku UKM, serta 1 UED SP. Sedangkan untuk bunga, Pemko menargetkan sampai tahun ini mendapatkan bunga Rp900 juta. Namun dari Dinas KUKM mengklaim sudah mendapatkan bunga dari pinjaman nasabah sampai tahun ini mencapai Rp914 juta. Artinya apa? Berarti program pinjaman dana bergulir ini berjalan dan sesuai peruntukannya serta tepat sasaran. Buktinya pengembalian dananya pun sudah melebihi target pencapaian. Makanya pertengahan bulan ini, Dinas KUKM Batam diundang khusus oleh kementerian koperasi ke Jakarta untuk menjadi pembicara memaparkan program dana bergulir yang dinilai pusat berhasil, pungkasnya. (gas)

7 Antara News Sulbar LPDB-KUMKM Alokasikan Rp13,5 Miliar Untuk Sulbar

8 Koran Tempo 19

9 Media Indonesia 3

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi.

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi. K L I P I N G L P D B - K U M K M Kamis, 10 Oktober 2013 Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi. No Media Cetak/Online Hal. Judul 1 Perekonomiantasik.blogspot.com

Lebih terperinci

K L I P I N G. Rabu, 13 Agustus 2014

K L I P I N G. Rabu, 13 Agustus 2014 K L I P I N G L P D B - K U M K M Rabu, 13 Agustus 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 JURNAS Ekonomi LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus 2 Sindo Trijaya News Dirut LPDB Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen 3 Tribun

Lebih terperinci

K L I P I N G. Jum at / 25 Juli Energi & Pertamina Pasarkan Produk Lewat Koperasi dan

K L I P I N G. Jum at / 25 Juli Energi & Pertamina Pasarkan Produk Lewat Koperasi dan K L I P I N G L P D B - K U M K M No Media Cetak Hal. Judul 1 Tribun News Industri Koperasi akan Bantu Jual BBM Non Subsidi Pertamina 2 Waspada Online Ekbis Pertamina ajak UMKM Pasarkan Produk Hilir 3

Lebih terperinci

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia ICHSAN NAZMI PUTRA 170610080064 UKM di Indonesia Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 1 Peran UMKMK Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM menyerap tenaga

Lebih terperinci

10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Kegiatan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13 /Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PROGRAM SEKURITISASI ASET KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUKM) dewasa ini telah diatur di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si Dalam Acara : Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Hotel Royal Kuningan, Jl. Kuningan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENGUATAN MODAL UNTUK USAHA EKONOMI PRODUKTIF MASYARAKAT MISKIN SERTA PENGUSAHA MIKRO DAN KECIL DI PROVINSI BALI GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR : 446/PERINDAGKOP/2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR : 446/PERINDAGKOP/2008 TENTANG BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 446/PERINDAGKOP/2008 TENTANG PEMBENTUKAN TIM VERIFIKASI BANTUAN SUBSIDI BUNGA PINJAMAN KEPADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH DAN KOPERASI ( UMKM K ) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Rabu, 28 Mei 2014

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Rabu, 28 Mei 2014 K L I P I N G L P D B - K U M K M Rabu, 28 Mei 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 analisadaily News LPDB Bantah Pembatalan Sepihak Pengucuran Kredit 2 Antara News LPDB GANDENG BPR SE-INDONESIA PERLUAS PENYALURAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

K L I P I N G. Kamis, 31 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul

K L I P I N G. Kamis, 31 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul K L I P I N G L P D B - K U M K M Kamis, 31 Oktober 2013 Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul 1 www.smartbisnis.co.id Umum Per 24 Oktober 2013 LPDB Salurkan Pembiayaan Rp 3,9 Triliun

Lebih terperinci

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR [ Senin, 25 Februari 2013 09:41:20 Oleh : Administrasi] TANYA JAWAB TENTANG KUR 1. Apakah Kredit Usaha Rakyat itu? Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan Modal Kerja

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha Oleh : Nama : Debby Fuji Lestari NIM : 2107130015 Kelas : 2D Dosen : Ade Suherman, M.Pd PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN POKOK KESIMPULAN RAPAT REGIONAL BIDANG PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2016 WILAYAH III TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN Provinsi Bali, Nusa Tenggara

Lebih terperinci

K L I P I N G. Jumat, 27 Juni 2014

K L I P I N G. Jumat, 27 Juni 2014 K L I P I N G L P D B - K U M K M Jumat, 27 Juni 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Seruu.Com Surabaya Hadapi AFTA 2015, Jatim Perkuat Koperasi & UMKM 2 KabarGress.Com EkBis Koperasi Benteng Perekonomian

Lebih terperinci

K L I P I N G. Jumat, 16 Mei No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar

K L I P I N G. Jumat, 16 Mei No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar K L I P I N G L P D B - K U M K M Jumat, 16 Mei 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar 2 Republika 15 BPR Syariah Diajak Salurkan Dana Bergulir 3 Antara

Lebih terperinci

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penyedia lapangan kerja tidak perlu diragukan lagi. Peningkatan unit UMKM wanita atau perempuan, ternyata berdampak positif untuk mengurangi angka kemiskinan.

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Jl. Sisingamangaraja No. 3A Telp. (024) 8310556 8318773 Fax. (024) 8414165 Website : http://dinkop-umkm.jawatengah.go.id

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediate atau lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007 GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) PADA DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UMKM merupakan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah. Berdasarkan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

Lebih terperinci

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015 1 PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015 DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM 1. Revitalisasi dan Modernisasi Koperasi; 2. Penyuluhan Dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi;

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG nis 2006 11-08-2006 1.2005Draft tanggal, 28 Juli 2006 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA PENJAMINAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daerah melalui pengembangan sistem ekonomi kerakyatan, sehingga mampu

I. PENDAHULUAN. daerah melalui pengembangan sistem ekonomi kerakyatan, sehingga mampu 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan dibidang ekonomi kerakyatan sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat Bandar lampung, telah ditempuh berbagai terobosan antara

Lebih terperinci

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ( No.908, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. LPDB-KUMKM. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 /PER/M.KUKM/ VII /2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 44/PER/LPDB/2008 T ENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 44/PER/LPDB/2008 T ENTANG KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR

Lebih terperinci

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan VISI VISI DAN MISI KABUPATEN LAMONGAN "TERWUJUDNYA MASYARAKAT LAMONGAN YANG SEJAHTERA,

Lebih terperinci

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama KONDISI KOPERASI 1. Total Koperasi : 209.488 Unit 2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.000 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian terbesar dalam perekonomian Indonesia, indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keuangan negara-negara berkembang termasuk Indonesia berbasiskan perbankan (bank based). Hal ini tercermin pada besarnya pembiayaan sektor riil yang bersumber

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) DAFTAR ISI 1 Kondisi dan Perkembangan LPDB-KUMKM 2 Tantangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang dibentuk terutama untuk melayani kebutuhan pelayanan jasa-jasa perbankan bagi masyarakat ekonomi lemah terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang lebih dikenal dengan (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika krisis ekonomi terjadi di

Lebih terperinci

K L I P I N G. Jum at / 18 Juli Ekonomi dan Bisnis Nasional

K L I P I N G. Jum at / 18 Juli Ekonomi dan Bisnis Nasional K L I P I N G L P D B - K U M K M No Media Cetak Hal. Judul 1 Suara Merdeka 2 Republika Online Ekonomi dan Bisnis Daya Saing Koperasi Makin Kuat Sumbar Raih 22 Penghargaan Koperasi Tingkat 3 RRI Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang dilakukan

Lebih terperinci

K L I P I N G. Tanggal 18 November 2014

K L I P I N G. Tanggal 18 November 2014 K L I P I N G L P D B - K U M K M Tanggal 18 November 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Antara Jatim Berita LPDB-KUMKM Dukung Pemerintah Wujudkan Kedaulatan Pangan 2 Skala News Berita Pemprov Jatim Klaim

Lebih terperinci

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Selasa, 16 Desember Finance Detik. 2 Okezone

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Selasa, 16 Desember Finance Detik. 2 Okezone K L I P I N G L P D B - K U M K M No Media Cetak Hal. Judul 1 Finance Detik Ekonomi Para Menteri Ekonomi Kumpul Bahas Uang Triliunan Bisnis untuk Usaha Kecil 2 Okezone Ekonomi Kredit UMKM Dibenahi, Lima

Lebih terperinci

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Deputi Menteri Bidang Produksi Jakarta, Desember 2014

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13.1/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13.1/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13.1/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SKIM PENDANAAN KOMODITAS KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL DENGAN PENYEDIAAN DANA BERGULIR PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 1. INSTANSI/DINAS/BADAN/BIRO : DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2. BAGIAN/BIDANG/SEKRETARIS/ INSPEKTUR PEMBANTU/WADIRRSUP/ UPT/UPTB : FASILITASI PERMODALAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017

Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017 Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017 Presiden Jokowi akan menempatkan Koperasi sebagai salah satu instusi ekonomi rakyat yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Sejak digunjang krisis moneter pada tahun 1998 lalu,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Sejak digunjang krisis moneter pada tahun 1998 lalu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, namun fakta tersebut seakan berbanding terbalik dengan kondisi perekonomiannya. Sejak digunjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Organisasi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUKM) adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Negara

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan Gubernur Jawa Barat KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 584.2/Kep. 1566-Diskop UMKM/2011 TENTANG PENUNJUKAN PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk SEBAGAI BANK PELAKSANA PENGELOLAAN DANA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa koperasi, usaha

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Usaha Mikro dan Kecil mampu

Lebih terperinci

K L I P I N G. Senin, 21 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM. No Media Cetak/Online Hal. Judul. 2 Kompas 9 Akses Pasar Masih Jadi Kendala

K L I P I N G. Senin, 21 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM. No Media Cetak/Online Hal. Judul. 2 Kompas 9 Akses Pasar Masih Jadi Kendala K L I P I N G L P D B - K U M K M Senin, 21 Oktober 2013 Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul 1 Rakyat Merdeka 11 Pemerintah Perlu Cermati Aturan UKM 2 Kompas 9 Akses Pasar Masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pembangunan perekonomian nasional bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim pengembangan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015 SURABAYA, 8 OKTOBER 2015 OUTLINE PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Upaya-Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA) tahun antara lain :

Upaya-Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA) tahun antara lain : Upaya-Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA) tahun 20015 antara lain : 1. Bantuan perkuatan modal untuk para PKL melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membidangi KUKM menunjukkan bahwa jumlah koperasi pada akhir tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. membidangi KUKM menunjukkan bahwa jumlah koperasi pada akhir tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian nasional di era globalisasi sekarang ini berkembang sangat pesat dan dinamis. Ditambah dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 telah menjadi

Lebih terperinci

Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017

Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017 Oleh : Ir. Braman Setyo, M.Si Deputi Bidang Pembiayaan Bali,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN USAHA PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN USAHA PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN USAHA PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 DIREKTORAT PERBIBITAN

Lebih terperinci

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Pada Acara:

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Pada Acara: POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Pada Acara: RAPAT KOORDINASI NASIONAL PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2014 Gedung SME Tower Jl. Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG PEMBERIAN KREDIT ATAU PEMBIAYAAN OLEH BANK UMUM DAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN AKUNTANSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KEUANGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO,KECIL dan MENENGAH (UMKM) DI PONOROGO

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN AKUNTANSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KEUANGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO,KECIL dan MENENGAH (UMKM) DI PONOROGO PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN AKUNTANSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KEUANGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO,KECIL dan MENENGAH (UMKM) DI PONOROGO KHUSNATUL ZULFA WAFIROTIN 1), HADI SUMARSONO 2) Fakultas

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2017

SAMBUTAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2017 SAMBUTAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Pada Acara: Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2017 Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 21 Februari 2017 Yth.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program ekonomi yang dijalankan negara-negara Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG Diajukan sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi pada program Diploma III Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENGUATAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENGUATAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENGUATAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa modal merupakan salah satu produksi

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya 2012 2013 2014 2012 2013 2014 305,2

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa usaha mikro, kecil

Lebih terperinci

PROFIL KOTA BONTANG GAMBARAN UMUM

PROFIL KOTA BONTANG GAMBARAN UMUM PROFIL KOTA BONTANG Sumber : Dokumentasi Best Practice Kota-Kota, Jilid 4, 2008 Kota Bontang sebelumnya merupakan perkampungan yang terletak di daerah aliran sungai. Sejalan dengan pertambahan penduduk

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menjadi negara yang masih tergolong miskin dan kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Permasalahan

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS HUKUM PUSAT KAJIAN GOOD GOVERNANCE DAN PUBLIC MANAGEMENT Jalan Majapahit No. 62.Telp. (0370) 633035 Mataram Lombok 83125

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G PETUNJUK TEKHNIS PELAKSANAAN PROGRAM FASILITASI PEMBIAYAAN KELOMPOK USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 22/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG KOPERASI SKALA BESAR

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 22/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG KOPERASI SKALA BESAR MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG KOPERASI SKALA BESAR DENGAN

Lebih terperinci

PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM

PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM Posisi Indonesia Dalam EDB (Ease of Doing Business) Index 2016 Kemudahan

Lebih terperinci

POINTERS MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA

POINTERS MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA POINTERS MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA FOOD SECURITY = NATIONAL SECURITY PEMBERDAYAAN PETANI, PETERNAK, PETAMBAK DAN NELAYAN MELALUI WADAH KOPERASI UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pe

2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pe BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1630, 2015 KEMEN.KUKM. Renstra. Tahun 2015-2019. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/Per/M.KUKM/VII/2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999, pinjaman penerusan yang dananya berasal

Lebih terperinci

BOKS OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN UMKM MELALUI KERJASAMA PEMDA, LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAN PERBANKAN SUATU SOLUSI BAGI PENGEMBANGAN UMKM DI DAERAH

BOKS OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN UMKM MELALUI KERJASAMA PEMDA, LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAN PERBANKAN SUATU SOLUSI BAGI PENGEMBANGAN UMKM DI DAERAH BOKS OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN UMKM MELALUI KERJASAMA PEMDA, LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAN PERBANKAN SUATU SOLUSI BAGI PENGEMBANGAN UMKM DI DAERAH 1. LATAR BELAKANG Sejak terjadinya krisis ekonomi tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja. No.727, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan memiliki peranan yang sangat penting sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah, perbankan, swasta, lembaga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 DIREKTUR PERBIBITAN TERNAK ABUBAKAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 DIREKTUR PERBIBITAN TERNAK ABUBAKAR 0 KATA PENGANTAR Kondisi usaha pembibitan sapi yang dilakukan oleh peternak masih berjalan lambat dan usaha pembibitan sapi belum banyak dilakukan oleh pelaku usaha, maka diperlukan peran pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu Negara. Menurut ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PENJAMINAN KREDIT PADA PT. JAMKRIDA NTB BERSAING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan resikonya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan salah satu sektor usaha yang paling banyak diminati oleh para pelaku usaha dan cukup prospektif untuk dikembangkan. UMKM dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro dan kecil (UMK) termasuk dalam bagian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan mempunyai peran yang cukup penting dalam membangun perekonomian di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah sektor UKM (Usaha Kecil Menengah). saat ini para pelaku UKM masih kesulitan dalam mengakses modal.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah sektor UKM (Usaha Kecil Menengah). saat ini para pelaku UKM masih kesulitan dalam mengakses modal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, Pembangunan ekonomi merupakan hal yang sangat peting bagi negara. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan

Lebih terperinci