K L I P I N G. Rabu, 13 Agustus 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "K L I P I N G. Rabu, 13 Agustus 2014"

Transkripsi

1 K L I P I N G L P D B - K U M K M Rabu, 13 Agustus 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 JURNAS Ekonomi LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus 2 Sindo Trijaya News Dirut LPDB Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen 3 Tribun News Ekonomi Kemenkop Kaji Menaikkan Batasan Penyaluran KUR Kepada BPR 4 KONTAN Keuangan Lima tantangan dalam menyalurkan kredit mikro 5 RRI Ekonomi Pelaku Koperasi dan UKM Siapkan Program 100 Hari Bagi Presiden Baru 6 JURNAS 4 LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus 7 KOMPAS 18 Dana Bergulir Lebih Cocok Untuk UMKM 8 RMOL Ekonomi 500 Koperasi LPDB Pasarkan Produk Hilir Pertamina 9 Fajar Ekonomi 500 Koperasi Pasarkan Produk Hilir Humas LPDB-KUMKM

2 JURNAS Ekonomi LPDB Diusulkan Jadi Badan Khusus Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM diusulkan merger dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi badan khusus guna mengoptimalkan kucuran pembiayaan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini disampaikan Kemas Danial, Direktur Utama LPDB Kementerian Koperasi dan UKM usai diwisuda sebagai Doktor bidang Manajemen Universitas Persada Indonesia (UPI YAI) di Jakarta, Selasa (12/8). "Badan ini langsung berkoordinasi dan melapor ke Presiden dalam penguatan permodalan UKM, jangan perbankan, karena ada aturan Bank Indonesia (BI) yang bisa mengganjal kucuran kredit bagi usaha mikro," katanya. Menurut dia, LPDB sudah terbukti berhasil mengucurkan kredit kepada koperasi dan UMKM dengan kolektibilitas rendah. Sinergi dengan PNM, katanya, bisa dilakukan dalam banyak aspek antara lain, jaringan yang ada di daerah, sistem pengawasan, penagihan kredit kepada debitur, dan manajemen. Dia mengatakan sebaiknya program bantuan sosial untuk UMKM dihapuskan karena terbukti tidak mendidik penerima bansos. Program bansos, katanya, sebaiknya hanya difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan yakni, rumah sakit. "Sebaiknya kedepan itu program program yang sifatnya dana bergulir jadi ada pengembalian modal dari debitur. Ini mendidik pelaku UMKM agar lebih bertanggung jawab," katanya /1/Ekonomi/Ekonomi

3 Sindo Trijaya News Dirut LPDB Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen Jakarta - Direktur utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM, Dr. Ir. Kemas Danial, MM resmi meraih gelar Doktornya pada pelantikan Wisuda Universitas Persada Indonesia Y.A.I Fakultas Ekonomi Program Doktor Ilmu Manajemen Tahun 2014 yang berlangsung di Jakarta Hall Convention Center (JHCC), Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (12/8/2014). â ªDengan berhasilnya menyandang gelar baru ini, diharapkan agar dapat meningkatkan eksistensinya sebagai Direktur Utama LPDB-KUMKM dalam berkiprah di bidang Koperasi dan UKM yang telah ditekuninya. Khususnya pada Disertasi yang berhasil diteliti oleh Dr. Ir. Kemas Danial, MM tentang Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efektifitas Usaha (Survey Koperasi Mitra LPDB-KUMKM di Lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia), dimana para manajer koperasi Mitra dari Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) merupakan obyek utama dalam penelitian beliau, dengan sampel 419 responden. Tujuan dari disertasi diantaranya adalah (1) untuk mengetahui persepsi responden mengenai variabel perilaku manajer, budaya organisasi, kompetensi, komitmen, dan efektivitas usaha; (2) untuk menguji, menganalisis dan mengetahui adanya perilaku manajer, budaya organisasi, dan kompetensi baik secara parsial maupun serentak (bersama-sama) terhadap komitmen organisasi; (3) menguji, menganalisis dan mengetahui adanya pengaruh perilaku manajer, budaya organisasi, kompetensi, dan komitmen organisasi baik secara parsial maupun serentak (bersama-sama) terhadap efektivitas usaha. Dengan Teknik Simple Random Sampling, dan Metode Analisis Deskriptif dan Verifikatif hasil penelitian pada Disertasi beliau berada pada kategori "Sangat Baik". Dr. Ir. Kemas Danial, MM, memaparkan isi dari penelitiannya bahwa perilaku manajer, budaya organisasi dan kompetensi bila melalui komitmen organisasi berpengaruh paling besar terhadap efektivitas usaha koperasi mitra LPDB-KUMKM. Hal tersebut, membuktikan bahwa konstruk dimensi yang paling dominan dari perilaku manajer adalah tindakan membuat keputusan, memberi dan mencari informasi. Sedangkan untuk variabel budaya organisasi adalah integritas organisasi, variabel kompetensi adalah kompetensi mempengaruhi, komitmen continuous, dan konstruk dimensi atau variabel efektifitas usaha adalah finansial.

4 Tribun News Ekonomi Kemenkop Kaji Menaikkan Batasan Penyaluran KUR Kepada BPR TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tengah melakukan kajian terkait rencana menaikkan batasan maksimal penyaluran KUR ( Kredit Usaha Rakyat ) yang disalurkan bank umum melalui BPR ( Bank Perkreditan rakyat). Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agus Muharram mengusulkan batasan KUR menjadi Rp 5 Miliar untuk setiap BPR. Usulan itu untuk mengakomodasi permintaan Perbarindo ( perhimpunan Bank perkreditan rakyat seluruh Indonesia ). "Hal tersebut akan kami kaji di kementerian, sebab kementerian merupakan pemegang mata anggaran Program KUR," katanya Rabu(13/8/2014) di Jakarta. Namum terkait dengan permintaan Perbarindo untuk melibatkan secara langsung BPR dalam penyaluran KUR, ia tidak sependapat dikarenakan produk KUR dan produk pembiayaan BPR relatif sama. Sebelumnya, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto, menyatakan hal dalam membangun ekonomi yang akar rumput dalam hal ini UMKM ( usaha Mikro Kecil dan Menengah ) perlu melibatkan seluruh institusi diantaranya BPR. Ia mengatakan bahwa BPR harus dilibatkan sebagai garda terdepan didalam memberdayakan UMKM Indonesia. Menurutnya definisi perbankan dalam UU perbankan itu jelas bahwa ada 2 jenis bank yakni bank Umum dan BPR. Seperti diketahui, disamping program UMKM BPR belum dilibatkan secara langsung contohnya KUR ( kredit usaha Rakyat ) hanya melalui bank umum, dana bergulir juga di koperasi kalaupun ada sangat terbatas. Kalau pun selama ini terdapat hubungan dengan bank umum sudah ada namun sangat terbatas misalnya kebijakan saat ini bank umum dalam menyalurkan KUR melalui BPR dibatasi Rp 2 miliar jadi sangat terbatas finance.html

5 Kontan Keuangan Lima tantangan dalam menyalurkan kredit mikro JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM menilai ada lima tantangan dalam pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada pemerintahan baru mendatang. Agus Muharram, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan, masih ada peluang untuk menciptakan pengusaha mikro. Namun ada tantangan yang harus dihadapi oleh lembaga keuangan. "Pertama misalnya, perlu ada pelatihan dan pendampingan bagi pengusaha mikro, karena risikonya tinggi," kata Agus, pada acara Sejahtera Kekuatan Mikro, Rabu (13/8). Pihaknya, memprediksi pemberian edukasi kepada pengusaha mikro ini akan menciptakan koperasi per tahun dengan dukungan orang pelatih dan pendamping pengusaha mikro. Kemudian, perlu adanya pengembangan teknologi informasi (IT) untuk koperasi dalam menjalankan UMKM. Ketiga adalah pengelolaan dana bergulir lebih besar dengan target naik 10 kali lipat terhadap outstanding Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebesar Rp 3 triliun - Rp 4 triliun dari target Rp 2,65 triliun pada tahun Lanjutnya, tantangan ke empat adalah akses pemasaran terhadap hasil produk-produk pengusaha UMKM. Karena mereka seringkali kesulitan memasarkan produknya kepada konsumen. "Tantangan terakhir adalah aplikasi teknologi kepada pengusaha mikro, serta usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan usaha-usahanya," ucap Agus.

6 RRI Ekonomi Pelaku Koperasi dan UKM Siapkan Program 100 Hari Bagi Presiden Baru KBRN, Jakarta : Koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) tengah menyiapkan Program 100 untuk disampaikan kepada Presiden terpilih. Program itu merupakan rangkuman janji Presiden, saat masa Kampanye maupun debat berlangsung. Hal itu diakui Direktur Utama LPDB, Kemas Danial saat menghadiri acara Wisudawan Universitas YAI di Gedung JCC, Jakarta, Selasa (12/8/2014). Kemas mengatakan konsep ekonomi kerakyatan yang diusung kedua pasangan capres telah direspon melalui Program 100 hari. "Artinya bagimana ekonomi kerakyatan yang dicita-citakan oleh dua capres ini direspon, nah itu sudah jadi," ujar Kemas yang dalam kesempatan itu mendapat gelar doktoral dari YAI. Adanya Program 100 hari, maka konsep ekonomi yang dibuat tidak sekedar janji, tetapi perlu direalisasikan supaya bisa menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. "Jadi inilah yang dikatakan Program Kerakyatan itu adalah betul-betul dinikmati oleh rakyat, jangan janji-janji saja," papar Kemas. Seandainya konsep program 100 hari dapat dijalankan akan lebih memberikan manfaat kepada para pelaku Koperasi dan UKM. Mereka bisa diperdayakan melalui bantuan dana bergulir.

7

8 JURNAS 4

9 KOMPAS 18

10 RMOL Senin / 11 Agustus 2014 Ekonomi 500 Koperasi LPDB Pasarkan Produk Hilir Pertamina RMOL. Sebanyak 500 koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi siap memasarkan produk hilir Pertamina di seluruh wilayah Indonesia. Demikian kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial, dalam upaya menindaklanjuti sosialisasi Nota Kesepahaman (MoU) antara LPDB-KUMKM dan Petamina pada 24 Juli lalu, serta penguatan perekonomian koperasi dan UKM, peningkatan produk nasional untuk bisa bersaing dengan produk asing yang mulai membanjiri Indonesia. Menurut Kemas, adalah komitmen LPDB-KUMKM untuk memperkuat sektor koperasi dan UKM dan meningkatkan perekonomian daerah. "Koperasi binaan LPDB telah memiliki jaringan yang luas se-indonesia. Saat ini, jumlah koperasi binaan sekitar unit. Dari jumlah tersebut, 500 unit yang siap bekerjasama dengan Pertamina untuk menyalurkan produk hilir pertamina seperti oli pelumas, elpiji dan lainnya," jelasnya. Kesiapan ini, menurut Kemas, ditunjukkan dengan hadirnya 500 koperasi-ukm binaan LPDB- KUMKM dalam sosialisasi bersama Pertamina di Jakarta. Kemas menambahkan, banyak dampak positif dan nilai tambah dengan kerjasama ini. Pertama, mendorong penguatan koperasi-umkm dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah. Kedua, meningkatkan pemasaran dan penggunaan produk nasional oleh masyarakat Indonesia. Ketiga, meningkatkan daya saing produk nasional dari serbuan produk asing. Keempat, membantu masyarakat terhindar dari produk palsu dan berkualitas rendah yang saat ini banyak beredar di pasaran. Kemal menjelaskan, dalam dua tahun terakhir kinerja LPDB-KUMKM dinilai semakin membaik. Hal ini, dibuktikan dengan peningkatan alokasi anggaran penyaluran dana bergulir dari pemerintah melalui LPDB-KUMKM tahun 2014 sebesar 37,57 persen dari tahun Pada tahun lalu, total penyaluran dana sebesar Rp1,926 triliun, dan pada 2014 ini sebesar Rp 2,650 triliun.

11 Sementara itu, Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants, Rifky E Hardijanto, memastikan koperasi dan UMKM akan mendapatkan produk hilir asli dari Pertamina dan terjamin kualitasnya. "Melalui kerjasama ini, memberikan dukungan pada koperasi agar bisa. meningkatkan kualitas produk dan mampu bersaing dengan produk asing. Ruang lingkup kerja sama itu meliputi penjaminan harga dan kualitas serta pemasaran produk hilir Pertamina di lingkungan koperasi yang menjadi mitra. LPDB-KUMKM," kata Rifky. Pertamina-

12 Fajar Online Senin / 11 Agustus 2014 Ekonomi 500 Koperasi Pasarkan Produk Hilir JAKARTA, FAJAR - Sebanyak 500 koperasi dan UKM binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi siap memasarkan produk hilir Pertamina di seluruh wilayah Indonesia. Demikian Direktur Utama LPDB-KUMKM, Kemas Danial dalam upaya menindaklanjuti sosialisasi nota kesepahaman (MoU) antara LPDB-KUMKM dan Petamina pada 24 Juli lalu, serta penguatan perekonomian koperasi dan UKM, peningkatan produk nasional untuk bisa bersaing dengan produk asing yang mulai membanjiri Indonesia. Menurut Kemas, komitmen LPDB-KUMKM untuk memperkuat sektor koperasi dan UKM dan meningkatkan perekonomian daerah. "Koperasi binaan LPDB telah memiliki jaringan yang luas se-indonesia. Saat ini, jumlah koperasi binaan sekitar unit. Dari jumlah tersebut, 500 unit yang siap bekerjasama dengan Pertamina untuk menyalurkan produk hilir pertamina seperti oli pelumas, elpiji dan lainnya," jelasnya. Kesiapan itu menurut Kemas, ditunjukkan dengan hadirnya 500 koperasi-ukm binaan LPDB- KUMKM dalam sosialisasi bersama Pertamina di Jakarta. Kemas menambahkan, banyak dampak positif dan nilai tambah dengan kerjasama ini. Pertama, mendorong penguatan koperasi-umkm dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah. Kedua, meningkatkan pemasaran dan penggunaan produk nasional oleh masyarakat Indonesia. Ketiga, meningkatkan daya saing produk nasional dari serbuan produk asing. Keempat, membantu masyarakat terhindar dari produk palsu dan berkualitas rendah yang saat ini banyak beredar di pasaran. Kemal menjelaskan, dalam dua tahun terakhir kinerja LPDB-KUMKM dinilai makin membaik. Hal ini, dibuktikan dengan peningkatan alokasi anggaran penyaluran dana bergulir dari pemerintah melalui LPDB-KUMKM 2014 sebesar 37,57 persen dari Pada tahun lalu, total penyaluran dana sebesar Rp1,926 triliun dan pada 2014 ini sebesar Rp2,650 triliun. Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants, Rifky E Hardijanto, memastikan koperasi dan UMKM akan mendapatkan produk hilir asli dari Pertamina dan terjamin kualitasnya. "Melalui kerjasama ini, memberikan dukungan pada koperasi agar bisa. meningkatkan kualitas produk dan mampu bersaing dengan produk asing. Ruang lingkup kerja sama itu meliputi penjaminan harga dan kualitas serta pemasaran produk hilir Pertamina di lingkungan koperasi yang menjadi mitra. LPDB-KUMKM," kata Rifky.

13

K L I P I N G. Jum at / 25 Juli Energi & Pertamina Pasarkan Produk Lewat Koperasi dan

K L I P I N G. Jum at / 25 Juli Energi & Pertamina Pasarkan Produk Lewat Koperasi dan K L I P I N G L P D B - K U M K M No Media Cetak Hal. Judul 1 Tribun News Industri Koperasi akan Bantu Jual BBM Non Subsidi Pertamina 2 Waspada Online Ekbis Pertamina ajak UMKM Pasarkan Produk Hilir 3

Lebih terperinci

K L I P I N G. Jumat, 16 Mei No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar

K L I P I N G. Jumat, 16 Mei No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar K L I P I N G L P D B - K U M K M Jumat, 16 Mei 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar 2 Republika 15 BPR Syariah Diajak Salurkan Dana Bergulir 3 Antara

Lebih terperinci

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Rabu, 28 Mei 2014

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Rabu, 28 Mei 2014 K L I P I N G L P D B - K U M K M Rabu, 28 Mei 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 analisadaily News LPDB Bantah Pembatalan Sepihak Pengucuran Kredit 2 Antara News LPDB GANDENG BPR SE-INDONESIA PERLUAS PENYALURAN

Lebih terperinci

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi.

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi. K L I P I N G L P D B - K U M K M Kamis, 10 Oktober 2013 Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi. No Media Cetak/Online Hal. Judul 1 Perekonomiantasik.blogspot.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UMKM merupakan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah. Berdasarkan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

Lebih terperinci

K L I P I N G. Jumat, 27 Juni 2014

K L I P I N G. Jumat, 27 Juni 2014 K L I P I N G L P D B - K U M K M Jumat, 27 Juni 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Seruu.Com Surabaya Hadapi AFTA 2015, Jatim Perkuat Koperasi & UMKM 2 KabarGress.Com EkBis Koperasi Benteng Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menjadi negara yang masih tergolong miskin dan kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Permasalahan

Lebih terperinci

K L I P I N G. Kamis, 31 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul

K L I P I N G. Kamis, 31 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul K L I P I N G L P D B - K U M K M Kamis, 31 Oktober 2013 Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul 1 www.smartbisnis.co.id Umum Per 24 Oktober 2013 LPDB Salurkan Pembiayaan Rp 3,9 Triliun

Lebih terperinci

K L I P I N G. Tanggal 3 Desember No Media Cetak Hal. Judul. Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan

K L I P I N G. Tanggal 3 Desember No Media Cetak Hal. Judul. Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan K L I P I N G L P D B - K U M K M Tanggal 3 Desember 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Metro Kini Berita Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan Teropong UMKM Beromzet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau dari sudut jumlah pelaku usaha dan penyerapan tenaga kerja, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola secara perorangan yang disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Menurut

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 1 Peran UMKMK Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM menyerap tenaga

Lebih terperinci

K L I P I N G. Jum at, 15 Agustus No Media Cetak Hal. Judul 1 Liputan 6 Indonesia Baru Bangun UKM, Jokowi Diharapkan Andalkan Koperasi

K L I P I N G. Jum at, 15 Agustus No Media Cetak Hal. Judul 1 Liputan 6 Indonesia Baru Bangun UKM, Jokowi Diharapkan Andalkan Koperasi K L I P I N G L P D B - K U M K M No Media Cetak Hal. Judul 1 Liputan 6 Indonesia Baru Bangun UKM, Jokowi Diharapkan Andalkan Koperasi 2 Merdeka Uang Hapus Kemiskinan, Presiden Baru Diharap Perkuat Koperasi

Lebih terperinci

PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM

PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM Posisi Indonesia Dalam EDB (Ease of Doing Business) Index 2016 Kemudahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana

Lebih terperinci

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si Dalam Acara : Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Hotel Royal Kuningan, Jl. Kuningan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak mampu bertahan dengan baik ketika krisis ekonomi yang mengarah pada krisis

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak mampu bertahan dengan baik ketika krisis ekonomi yang mengarah pada krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis yang terjadi di Indonesia telah memberikan suatu pelajaran penting bagi perekonomian Indonesia. Sektor korporasi yang semula menjadi primadona perekonomian ternyata

Lebih terperinci

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Pada Acara:

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Pada Acara: POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Pada Acara: RAPAT KOORDINASI NASIONAL PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2014 Gedung SME Tower Jl. Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta,

Lebih terperinci

DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM

DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM KONDISI

Lebih terperinci

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Jl. Sisingamangaraja No. 3A Telp. (024) 8310556 8318773 Fax. (024) 8414165 Website : http://dinkop-umkm.jawatengah.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dan strategis dalam menghadapi perekonomian kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 4 (diakses pada tanggal 9 Desember 2015)

BAB I PENDAHULUAN. 4  (diakses pada tanggal 9 Desember 2015) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran signifikan bagi pertumbuhan sektor perekonomian nasional. Struktur dunia usaha yang tangguh, tidak saja akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, sektor perbankan masih memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, sektor perbankan masih memegang peranan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini, sektor perbankan masih memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Peran tersebut diwujudkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus

Lebih terperinci

No. 15/35/DPAU Jakarta, 29 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 15/35/DPAU Jakarta, 29 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 15/35/DPAU Jakarta, 29 Agustus 2013 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, keberhasilannya banyak ditopang oleh kegiatan usaha riil berskala kecil atau mikro. Hal itu

Lebih terperinci

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BIDANG KREDIT BANK INDONESIA PADA ACARA PENANDATANGANAN MOU ANTARA BANK INDONESIA DAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TENTANG PENINGKATAN KETERAMPILAN LEMBAGA PENYEDIA JASA (BUSINESS

Lebih terperinci

Nomor : /Dep.2/II/2018 Jakarta, Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Koperasi sebagai Penyalur KUR

Nomor : /Dep.2/II/2018 Jakarta, Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Koperasi sebagai Penyalur KUR Nomor : /Dep.2/II/2018 Jakarta, Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Koperasi sebagai Penyalur KUR Kepada Yth. : 1. Kepala Dinas Yang Membidangi Pembiayaan Koperasi dan UKM Provinsi/DI 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan urat nadi perekonomian nasional. Salah satu peran penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu menjadi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah menerbitkan Paket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia secara nasional menunjukkan bahwa kegiatan usaha mikro merupakan salah satu bidang usaha yang konsisten dan berkembang. Bahkan sejarah telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program ekonomi yang dijalankan negara-negara Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

K L I P I N G. Jum at / 18 Juli Ekonomi dan Bisnis Nasional

K L I P I N G. Jum at / 18 Juli Ekonomi dan Bisnis Nasional K L I P I N G L P D B - K U M K M No Media Cetak Hal. Judul 1 Suara Merdeka 2 Republika Online Ekonomi dan Bisnis Daya Saing Koperasi Makin Kuat Sumbar Raih 22 Penghargaan Koperasi Tingkat 3 RRI Ekonomi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan manifestasi dari ekonomi rakyat, memiliki kedudukan, peran, dan potensi yang strategis dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUKM) dewasa ini telah diatur di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG nis 2006 11-08-2006 1.2005Draft tanggal, 28 Juli 2006 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA PENJAMINAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA)

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA) PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA) DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ACEH TAHUN 2014 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM AcehRENSTRA 2012-2017 1 PEMERINTAH

Lebih terperinci

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama KONDISI KOPERASI 1. Total Koperasi : 209.488 Unit 2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.000 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif :

Lebih terperinci

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Seminar Nasional dan Expo UMKM Perbarindo. "Modernisasi BPR Dalam Upaya Mendorong Pertumbuhan & Kemudahan Akses Bagi UMKM Dalam Menghadapi Persaingan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13 /Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PROGRAM SEKURITISASI ASET KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

Teknologi Digital Tingkatkan Peluang Pengusaha Kecil Selasa, 30 Agustus 2016

Teknologi Digital Tingkatkan Peluang Pengusaha Kecil Selasa, 30 Agustus 2016 Teknologi Digital Tingkatkan Peluang Pengusaha Kecil Selasa, 30 Agustus 2016 Presiden mendorong berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi keuangan yang mampu meningkatkan akses layanan perbankan bagi

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI Direktur Pengembangan UKM dan Koperasi Disampaikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja. No.727, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat komplek karena mencakup berbagai bidang diantaranya hukum, ekonomi dan politik. Dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional sangatlah besar. Hal itu sudah tidak dapat diragukan lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK.05/2008 TENTANG FASILITAS PENJAMINAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PERIODE JANUARI 2016 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE JANUARI 2016 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia LAPORAN BULANAN PERIODE JANUARI 2016 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia PAGU MASING-MASING UNIT KERJA/SATKER BLU TOTAL PAGU KEMENTERIAN KUKM SEBESAR Rp. 1.233.184.526.000

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG PEMBERIAN KREDIT ATAU PEMBIAYAAN OLEH BANK UMUM DAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keuangan negara-negara berkembang termasuk Indonesia berbasiskan perbankan (bank based). Hal ini tercermin pada besarnya pembiayaan sektor riil yang bersumber

Lebih terperinci

KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG

KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG Disampaikan Pada Acara: Rakornas Pemberdayaan KUKM Hotel Ambarukmo Yogyakarta 4-6 April 2018 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 009/PER/LPDB/2011 T E N T A N G

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 009/PER/LPDB/2011 T E N T A N G KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan dan keikutsertaannya dalam membangun ekonomi negara, keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. peranan dan keikutsertaannya dalam membangun ekonomi negara, keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor ekonomi yang mendukung pelaksanaan pembangunan nasional adalah perbankan. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat besar peranan dan keikutsertaannya

Lebih terperinci

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN POKOK KESIMPULAN RAPAT REGIONAL BIDANG PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2016 WILAYAH III TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN Provinsi Bali, Nusa Tenggara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya, I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya, hampir tidak satupun aspek kehidupan masyarakat yang tidak tersentuh atau dipengaruhi oleh negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh kelompok masyarakat maupun keluarga yang mayoritas pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. oleh kelompok masyarakat maupun keluarga yang mayoritas pelaku bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang dikelola oleh kelompok masyarakat maupun keluarga yang mayoritas pelaku bisnis Indonesia. Hampir

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERKREDITAN DI PT.

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERKREDITAN DI PT. ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERKREDITAN DI PT. BPR KERTAMULIA Melindungi modal bank merupakan langkah yang paling konservatif yang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.274, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Kredit. Pembiayaan. Bank Umum. Pengembangan Usaha. Mikro. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5378) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tatanan perekonomian global telah memperkuat posisi perbankan sebagai pilar utama dalam menunjang pertumbuhan ekonomi baik secara internasional maupun nasional.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA SKRIPSI EKO HIDAYANTO H34076058 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah ekonomi tersebut, dengan membuat usaha kecil-kecilan atau usaha

BAB I PENDAHULUAN. masalah ekonomi tersebut, dengan membuat usaha kecil-kecilan atau usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat pada umumnya di Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan pekerjaan, masyarakat sulit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu barometer bagi perekonomian nasional (Marantika, 2013). Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 menunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Suara Karya, 2007, Pertumbuhan Ekonomi Tidak Berkualitas, Jum at 13 Juli Dalam artikel

I. PENDAHULUAN. 1 Suara Karya, 2007, Pertumbuhan Ekonomi Tidak Berkualitas, Jum at 13 Juli Dalam artikel I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia semakin membaik setelah krisis ekonomi tahun 1997, terutama sejak tahun 2000. Indikator makroekonomi nasional antara tahun 2000 sampai dengan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi, peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor UMKM

Lebih terperinci

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 Pada 2016, penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 258,7 juta jiwa dan sekitar 85 persen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal bulan September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Kebijakan tersebut ditujukan kepada sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar (UMKM) tahun No Indikator Satuan.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar (UMKM) tahun No Indikator Satuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997, telah meruntuhkan banyak usaha besar akan tetapi tidak dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM dan diperkirakan akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM dan diperkirakan akan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan pelaku usaha industri UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Indonesia termasuk paling banyak di antara negara lainnya. Saat ini populasi penduduk dengan usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian merupakan salah satu faktor penentu berkembangnya suatu negara. Manakala perekonomian suatu negara berkembang dengan baik, maka dapat dilihat dari

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN FASILITASI BIAYA PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN ATAU KELOMPOK MASYARAKAT TAHUN 2018

PROGRAM BANTUAN FASILITASI BIAYA PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN ATAU KELOMPOK MASYARAKAT TAHUN 2018 1 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia PROGRAM BANTUAN FASILITASI BIAYA PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN ATAU KELOMPOK MASYARAKAT TAHUN 2018

Lebih terperinci

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Prof. Dr. Sri Adiningsih Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Pontianak, 26 Oktober 2016 RAKERNAS PERBARINDO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) merupakan kelompok usaha yang paling banyak jumlahnya. Gubernur

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) merupakan kelompok usaha yang paling banyak jumlahnya. Gubernur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang paling banyak jumlahnya. Gubernur Bank Indonesia (BI),

Lebih terperinci

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia ICHSAN NAZMI PUTRA 170610080064 UKM di Indonesia Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu semata-mata ditujukan untuk membawa pada suatu keadaan perekonomian yang diharapkan. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) DAFTAR ISI 1 Kondisi dan Perkembangan LPDB-KUMKM 2 Tantangan

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 APRIL 2014

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 APRIL 2014 ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 APRIL 2014 Aditya Wardhana 1), Cut Irna Setiawati 2) 1) Administrsi Bisnis, Telkom University Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017

Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017 Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017 Presiden Jokowi akan menempatkan Koperasi sebagai salah satu instusi ekonomi rakyat yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perjalanan panjang perekonomian Indonesia memang tidak mulus. Sejak mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka, silih berganti masalah dan rintangan seakan ingin

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pe

2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pe BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1630, 2015 KEMEN.KUKM. Renstra. Tahun 2015-2019. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/Per/M.KUKM/VII/2015 TENTANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga yang bergerak pada jasa keuangan. Lembaga ini selain mengumpulkan uang masyarakat, juga memberikan kredit kepada masyarakat baik untuk kepentingan

Lebih terperinci

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015 1 PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015 DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM 1. Revitalisasi dan Modernisasi Koperasi; 2. Penyuluhan Dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini kita ketahui bahwa kemajuan di bidang industri sangat pesat, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini kita ketahui bahwa kemajuan di bidang industri sangat pesat, baik 23 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kita ketahui bahwa kemajuan di bidang industri sangat pesat, baik itu industri mikro, menengah, maupun industri yang besar. Kemajuan di bidang industri

Lebih terperinci

K L I P I N G. Tanggal 18 November 2014

K L I P I N G. Tanggal 18 November 2014 K L I P I N G L P D B - K U M K M Tanggal 18 November 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Antara Jatim Berita LPDB-KUMKM Dukung Pemerintah Wujudkan Kedaulatan Pangan 2 Skala News Berita Pemprov Jatim Klaim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2009 tercatat kontribusi UMKM

Lebih terperinci

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **) PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **) I. PENDAHULUAN Membangun ekonomi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus berdampak kurang

Lebih terperinci

Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan II 2008 PERKEMBANGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PERBANKAN DI MALUKU

Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan II 2008 PERKEMBANGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PERBANKAN DI MALUKU Boks 1 PERKEMBANGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PERBANKAN DI MALUKU Peran perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sangat diharapkan oleh berbagai pihak, baik pelaku usaha, masyarakat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank sebagai lembaga keuangan merupakan institusi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank sebagai lembaga keuangan merupakan institusi penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan merupakan institusi penting dalam menopang kegiatan perekonomian masyarakat. Pengertian bank menurut Suhardjono adalah lembaga keuangan

Lebih terperinci