BAB II PROSES PENYUSUNAN SPKD
|
|
- Budi Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PROSES PENYUSUNAN SPKD A. KAJIAN LITERATUR/REFERENSI Kajian literature ini merupakan kegiatan awal sebelum melangkah kepada kegiatan kegiatan lain dalam proses assessment kemiskinan Partisipatif. Berbagai literature yang dikaji oleh Tim assessment kemiskinan berupa Dokumen-dokumen, Tulisan, transkrip, yang ada kaitannya dengan permasalahan kemiskinan masyarakat. Kajian ini dimaksudkan untuk memperluas wawasan Tim Penyusun dalam melaksanakan assessment dilapangan, menganalisis masalah, mengolah data maupun dalam proses fasilitasi konsultasi public. Dalam proses kajian literature ini tim Penyusun juga melakukan pemilahan-pemilahan data dan tulisan-tulisan yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam penulisan dokumen SPKD. Beberapa dokumen yang digunakan sebagai bahan referensi sekaligus pembanding hasil assessment adalah Dokumen Strategi Rencana Tindak Penanggulangan Kemiskinan dan Master Plan Kemiskinan Kabupaten Ngawi, karena kedua dokumen tersebut dilaksanakan dengan metoda yang sama dengan penyusunan SPKD dan sudah diimplementasikan melalui proses perencanaan regular dari tahun 2005 s/d tahun B. PENENTUAN KLUSTER Assesment penyusunan dokumen SPKD tidak mungkin dilakukan untuk seluruh wilayah kabupaten Ngawi, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi lokasi yang mempunyai ciri-ciri yang sama (homogen) dijadikan satu menjadi satu kelompok kluster. Untuk menentukan kelompok kluster, digunakan kreteria sebagai berikut : 1. Minimal 40 % Penduduk mengakses pada bidang Mata Pencaharian tertentu, 2. Topografi lokasi perdesaannya 3. Perilaku Sosial Budaya Penduduk Dari kriteria tersebut di atas Wilayah kabupaten Ngawi dapat dibagi dalam Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Ngawi 8
2 tiga kluster, yaitu Kluster Hutan, kluster Pertanian dan kluster Perkotaan.. Selanjutnya untuk melakukan assesment ditentukan desa-desa partisipan (sampel) dari masing-masing kluster dengan kreteria sebagai berikut: a. Lokasi tersebut merupakan representasi dari desa/kelurahan lain dalam satu kluster dengan ciri topografi, dan mata pencaharian yang sama. b. Bersedia untuk berpartisipasi dalam proses pengumpulan data. c. Jumlah Keluarga Miskinnya paling tinggi diantara anggota kluster yang lain. d. Penentuan kluster dan kriterianya berdasarkan kesepakatan semua stake holders di Kabupaten Ngawi. Dari Kritreria tersebut diatas terpilih Desa Kenongorejo, Kecamatan Bringin dan desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman Untuk kluster Hutan, Desa Kedungputri, Kecamatan Paron dan Desa Hargosari, Kecamatan Sine untuk Kluster pertanian, Desa Beran, Kecamatan Ngawi dan desa Ngrambe, Kecamatan Ngrambe untuk Kluster Perkotaan. C. PENGUMPULAN DATA Untuk mengumpulkan data yang akurat dalam menangkap semua fenomena kemiskinan, maka dalam asesmen ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Klasifikasi Kesejahteraan; dilakukan bersama laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin untuk membuat kreteria masyarakat miskin di desa tersebut menurut ukuran masyarakat. b. Pemetaan sosial; masyarakat membuat peta desanya lengkap dengan perumahan penduduknya dan klasifikasi kesejahterannya (Miskin, Sedang dan Kaya) c. Analisis Gender; untuk mengetahui penguasaan aset dalam keluarga di desa dilakukan melalui diskusi kelompok terfokus kelompok perempuan miskin. d. Analisa sumber mata pencaharian; untuk menganalisa pendapatan dari keluarga kaya dan keluarga miskin, dilakukan melalui diskusi terfokus kelompok laki-laki miskin, kelompok laki-laki kaya, kelompok perempuan miskin dan kelompok perempuan kaya. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Ngawi 9
3 e. Diagram Penyebab kemiskinan : untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kemiskinan di desa tersebut, dilakukan melalui diskusi terfokus kelompok laki-laki miskin, kelompok laki-laki kaya, kelompok perempuan miskin dan kelompok perempuan kaya. f. Analisis kecenderungan; untuk mengetahui perubahan-perubahan dalam semua aspek kehidupan masyarakat desa setempat, dilakukan melalui diskusi secara bersama seluruh masyarakat. g. Kalender musim; untuk mengetahui aktivitas masyarakat dalam satu musim dan agenda umum siklus kehidupan masyarakat, dilakukan melalui diskusi bersama seluruh masyarakat. h. Diagram Venn; untuk mengetahui pihak-pihak yang berpengaruh terhadap orang miskin, dilakukan melalui diskusi terfokus kelompok laki-laki miskin, kelompok laki-laki kaya, kelompok perempuan miskin dan kelompok perempuan kaya. i. Rangking dan pembobotan; Untuk mengetahui tokoh-tokoh masyarakat yang paling berpengaruh terhadap masyarakat, dilakukan melalui diskusi terfokus kelompok laki-laki miskin, kelompok laki-laki kaya, kelompok perempuan miskin dan kelompok perempuan kaya Selain itu untuk kelengkapan data dilakukan juga : a. Teknik wawancara, dilakukan untuk memperoleh data yang tidak tergali melalui sembilan alat diatas dan untuk memperoleh data komunitas. Sehingga interview disini bersifat interview mendalam dengan tokohtokoh masyarakat setempat. b. Teknik observasi, dilakukan pada saat sebelum di lakukan diskusi dengan masyarakat dengan menggunakan sembilan alat tersebut di atas, untuk memperoleh gambaran secara fisik kondisi lokasi asesmen, sehingga para fasilitator dari team Penyusun dapat melakukan fasilitasi secara optimal dengan pemahaman kondisi lokasi asesmen tersebut. c. Teknik dokumentasi, dilakukan dengan mendokumentasikan semua pelaksanaan assesmen secara rinci oleh Team Penyusun, baik dalam proses fasilitasi assesmen, hasil observasi maupun hasil interviewnya. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Ngawi 10
4 D. TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data dilakukan sepanjang proses Penyusunan, di mana pelaksanaan analisis sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dikerjakan secara intensif. Dalam kegiatan analisis dilakukan secara cepat, sehingga data tidak kadaluwarsa. Analisis juga dilakukan dengan mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola kategori, dan satuan uraian dasar sampai dapat dirumuskan strategi pengurangan kemiskinan. Adapun tahapan analisis data sejak pengumpulan data sampai selesainya penyusunan SPKD dapat diurutkan sebagai berikut: a. Penelaahan data yang telah terkumpul dari berbagai sumber data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan hasil assesmen dibaca dan dipelajari serta ditelaah secara cermat melalui diskusi-diskusi diantara anggota tem Penyusun, sehingga tersusun issue komunitas b. Issue komunitas yang telah tersusun dibahas dengan dinas-dinas dan masyarakat untuk menyusun isu gabungan kluster. c. Isu gabungan kluster dibahas kembali oleh team Penyusun dinas-dinas dan masyarakat untuk menentukan permasalahan mendasar dengan mempertimbangkan data statistik dan kebijakan serta implementasinya d. Permasalahan mendasar yang telah diperoleh dibahas kembali oleh team Penyusun bersama dinas-dinas dan masyarakat untuk menentukan alternatif strategi dan strategi terpilih dengan mempertimbangkan hambatan-hambatan yang berkait dengan kewenangan, kapasitas dan dana. e. Alternatif strategi dan strategi terpilih.dibahas kembali oleh team Penyusun dan melalui diskusi serial dengan dinas-dinas dan masyarakat untuk menentukan tujuan dan indikator. f. Tujuan dan indikator, dibahas kembali oleh team Penyusun dan melalui diskusi serial dengan dinas-dinas dan masyarakat untuk menentukan tujuan antara, kendala dan potensi serta kegiatan program. E. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAAN DATA Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan berbagai cara, antara lain Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Ngawi 11
5 dengan cara trianggulasi dengan sumber data dan metode asesmen. Secara umum pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Perpanjangan waktu asesmen, melalui perpanjangan asesmen di lapangan, maka fasilitator tidak hanya memperoleh informasi yang mendalam, namun juga diperoleh informasi tambahan untuk melengkapi informasi yang kurang sempurna atau kurang lengkap, sehingga fasilitator memperoleh keyakinan akan kebenaran data atau informasi yang diperoleh. b. Ketekunan pengamatan, ketekunan pengamatan dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan asesmen yang sedang dilakukan, sehingga diperoleh kedalaman hasil pengamatan maupun wawancara. c. Trianggulasi data, dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan data dengan membandingkan data yang telah diperoleh dari sumber data dengan sesuatu yang lain diluar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh. d. Kecukupan referensial, adalah alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi. Dalam hal ini cara yang digunakan adalah dengan menyimpan semua informasi yang tidak diperlukan dan informasi tersebut baru dipergunakan pada saat melakukan pengujian keabsahan data. Selain itu yang akan dilakukan adalah dengan merekam semua data yang di dapatkan, kemudian pada saat tertentu hasil rekaman tersebut baru digunakan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan kritikan yang telah terkumpul. e. Uraian rinci, (thick description). Dalam penggunaan alat ini fasilitator melaporkan hasil assesmen, seteliti dan secermat mungkin yang dapat menggambarkan kondisi tempat assesmen dilakukan. Penyajian hasil assesmen diupayakan untuk dapat diuraikan serinci mungkin, sehingga semua pihak dapat memahami temuan-temuan hasil assesmen yang telah dilakukan. Supaya hasil assesmen ini dapat dipartanggungjawabkan validitas dan kredibilitasnya, baik yang menyangkut metodologi maupun cara penarikan kesimpulannya, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ; Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Ngawi 12
6 1) Dalam hal metodologi assesmen dikonsultasikan dengan semua pihak yang mempunyai kompetensi. 2) Laporan sementara hasil assesmen dikaji bersama dengan orang-orang yang mempunyai minat dan rasa ketertarikan dengan permasalahan kemiskinan. 3) Untuk mengurangi bisa dalam penarikan kesimpulan maka wakil dari partisipan dalam assesmen dilibatkan dalam setiap tahapan kegiatan. Secara umum kerangka kerja penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah adalah sebagai berikut : Tahap 1. Merumuskan Isu Komunitas Verifikasi Dokumentasi Asesmen Komunitas (Masing-masing Cluster) Identifikasi dan Verifikasi Isu Komunitas Berdasarkan 3 Alat Sintesis Identifikasi Isu Komunitas di Masing-masing Cluster Identifikasi Isu Komunitas di Seluruh Cluster Konsultasi Publik di Tingkat Cluster Tahap 2. Merumuskan Masalah Mendasar (Problem Statement) Identifikasi Data Kabupaten (Kebijakan, Peraturan, dan Statistik) Verifikasi Isu Komunitas Berdasarkan Dukungan Data Kabupaten Identifikasi Isu Khusus (Tambahan atas Isu Komunitas) Merumuskan Masalah Mendasar (Problem Statement) Konsultasi Publik di Tingkat Kabupaten Tahap 3. Menganalisis dan Menetapkan Strategi Mengidentifikasikan Alternatif Strategi Legenda: = proses (outputinput) = pengecekan ulang dan verifikasi Menganalisis Alternatif Strategi (dengan Hambatan) Merumuskan Strategi Terpilih Konsultasi Publik di Tingkat Kabupaten Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Ngawi 13
7 F. KONSULTASI PUBLIK Hasil Kegiatan di lapangan dan telah diolah oleh tim dalam bentuk draft laporan, dikonsultasi publikkan ditingkat Kabupaten yang dihadiri oleh Tim dari Lakpesdam NU Ngawi, GP Ansor Ngawi, serta pihak dari Tim BAPPEDA, Tim TKPKD/Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah, dan Tim P2TPD. Konsultasi publik pada tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh masukan, saran dari pihak Bappeda dan Satuan Kerja terkait agar Program yang dihasilkan sesuai dengan kondisi yang ada. G. PENYUSUNAN DRAFT AWAL Setelah Pelaksanaan Konsultasi publik, disusun draft Awal SPKD berdasarkan hasil Asessment lapangan dan memperhatikan usulan serta saran masukan dalam konsultasi publik. H. WORKSHOP DENGAN STAKEHOLDERS KABUPATEN Workshop bersama dengan stakeholders kabupaten Ngawi dengan Tujuan untuk membahas Draft awal untuk memperoleh kesepakatan dari semua fihak baik yang terkait dengan permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat maupun strategi yang akan dilakukan dalam bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing Satuan Kerja di Kabupaten Ngawi. I. PENYUSUNAN SPKD FINAL Seperti yang diungkapkan di atas bahwa tujuan dari kegiatan SPKD ini adalah untuk mendapatkan masukan dari stakeholders kabupaten agar mendapatkan data yang lebih akurat dan kegiatan pengentasan kemiskinan kabupaten Ngawi benar-benar merata. Masukan-masukan yang diperoleh dari kegiatan workshop kemudian diolah kembali menjadi Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Kabupaten Ngawi. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Ngawi 14
KATA PENGANTAR. Ngawi April Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
KATA PENGANTAR Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) ini disusun oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Ngawi yang terdiri dari beberapa stakeholders
Lebih terperinciC. KLUSTER DESA PERKOTAAN
C. KLUSTER DESA PERKOTAAN 1. Gambaran Umum Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ngawi disebutkan, bahwa Ibukota Ibukota Kecamatan akan dijadikan sebagai pusat Layanan / Fungsi Perkotaan. Data Desa
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kabupaten Ngawi secara administratif kewilayahan terbagi ke dalam 19 kecamatan, terdiri dari 213 Desa dan 4 kelurahan. Jumlah penduduk pada tahun 2008 adalah 889.224
Lebih terperinciPELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF
Halaman: 1 dari 7 MAPPING (PM) ATAU Dibuat Oleh Direview Oleh Disahkan Oleh 1 Halaman: 2 dari 7 Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh 2 Halaman: 3 dari 7 Daftar Isi 1. Tujuan... 4
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN NGAWI. Tabel Jumlah Desa Sekitar Hutan di Kabupaten Ngawi
BAB III STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN NGAWI A. KLUSTER DESA HUTAN 1. Gambaran Umum Sebagian besar wilayah Kabupaten Ngawi memiliki topografi datar sampai landai, hanya sebagian kecil
Lebih terperinciDEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN
BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN Dalam melakukan penelitian ini, peneliti ini menggunakan metode riset aksi. Bahwa peneliti ikut terlibat aktif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan sebagai prosedur pemecahan masalah
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai pentingnya Sanitasi
Lebih terperinciGBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN
GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN Non Pro Poor Policies Pro-Poor Policies Pro-Poor Program & Budgeting Good Local Governance PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Merubah cara pandang terhadap pendekatan pembangunan
Lebih terperinciBab I : Pendahuluan I Latar Belakang
1 Bab : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belajar dari pengalaman kegagalan berbagai daerah dalam mengelola pembangunan khususnya yang berkaitan dengan dampak negatif dari pembangunan yang kurang peduli terhadap
Lebih terperinciResearch Proposal. Studi Kepemilikan Lahan Kaitannya Dengan Peran, Akses dan Kontrol Perempuan (Land Tenure Research)
PROYEK RESTORASI PENGHIDUPAN PESISIR: MEMBANGUN KETAHANAN SOSIAL DAN EKOLOGIS EKOSISTEM MANGROVE DI SULAWESI SELATAN Research Proposal Studi Kepemilikan Lahan Kaitannya Dengan Peran, Akses dan Kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Sugiono (2009:1)
Lebih terperinciBUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana
56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana pertanyaan Bagaimana menjadi permasalahan utama untuk menjawab permasalahan yang
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Aceh Singkil merupakan suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan teknik analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks dan penuh makna sehingga
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN
BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN 11/4/2010 [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR...3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI...4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT...8
Lebih terperinciPanduan Fasilitasi PJM Pronangkis
BUKU 6 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi PJM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa, bagaimana manusia meletakkan makna pada peristiwa yang terjadi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma interpretif, dimana peneliti sosial tidak selalu dan tidak langsung memiliki instrument
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN NGAWI RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014
LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR : 6 Tahun 203 TANGGAL : Desember 203 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 204
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan Pendekatan Penelitian Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Seperti yang didefinisikan oleh Bogdan dan Taylor
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. suatu fenomena atau kejadia secara sistematis. Bodgan dan Taylor dalam Moleong
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan atau melukiskan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang
35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Krik and Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ilmiah merupakan kegiatan untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah yang
III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah merupakan kegiatan untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah yang dilakukan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hartoto (2009)
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hartoto (2009) mengatakan bahwa penelitian kualitatif deskriptif merupakan jenis penelitian
Lebih terperinciLampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No
LAMPIRAN 73 Lampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No Sumber Data/Informasi Data/Informasi Teknik Pengumpulan Data 1. Lingkup batas wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pemilihan metode kualitatif sebagai
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN. Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR
BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. Pengertian PAR Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR adalah istilah istilah yang memuat seperangkat asumsi yang mendasari paradigma baru ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB 111 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 111 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat / Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat / Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di daerah, Boalemo Kecamatan Tilamuta. Penetapan lokasi penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha menemukan pengetahuaan ilmiah, yang dimana penelitian tersebut merupakan aktifitas yang menggunakan kekuatan pikiran dan aktifitas observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan dengan objek studi ilmu yang bersangkutan. Dengan kata lain metodologi itu menjelaskan tata cara dan
Lebih terperinciTahapan Pemetaan Swadaya
Langkah Satu : Persiapan Agar proses Pemetaan Swadaya memperoleh hasil yang optimal, dan memperkecil resiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka perlu persiapan yang baik. Di bawah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini karena penelitian kualitatif bersifat menyeluruh (holistic), dinamis dan tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
69 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Untuk
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Kebijakan nasional berupa arah kebijakan pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN, maupun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda
Lebih terperinciTeknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi
BUKU 4c SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN A. Pengertian 1. Musrenbang Desa/ Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017 I. DASAR PELAKSANAAN 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional ini dilakukan di Kampoeng Dolanan Nusantara. Kampoeng
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian akan dilakukan di SMP Pasundan 6 Bandung. Sekolah ini berlokasi di Jalan Sumatera No. 41 Bandung 40117 2. Subjek Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian dan Pendekatan Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini lebih menekankan pada proses penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang akan dibahas peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan budaya, yaitu pendekatan dengan cara melihat obyek pengkajian sebagai suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan analisis Penelitian Tindakan Sekolah. Menurut Crewell dalam Sugiyono (2014:347) Penelitian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
+- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian Lapangan dilaksanakan di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB, yang dimulai sejak Praktek Lapangan I (dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam membahas fenomena yang terjadi dalam proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk menjawab masalah penelitian. Untuk melaksanakan penelitian,
Lebih terperinciTentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.
PERATURAN BUPATI KABUPATEN SIKKA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN
Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan Kinerja Guru MAN Model Palangka Raya.
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan Kinerja Guru MAN Model Palangka Raya. 2. Untuk mendeskripsikan Faktor yang mendukung dan menghambat kinerja guru dan usaha yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.
37 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciKATEGORI PROGRAM KKN
KATEGORI PROGRAM KKN PROGRAM KEILMUAN : Terdiri dari 2 program. Contoh : Pelatihan pembuatan minyak gosok PROGRAM MULTI DISIPLIN : Minimal dikerjakan 3 fakultas, terdiri dari 2 program multi disiplin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu
Lebih terperinciFASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN
LAPORAN KEGIATAN FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN 2008 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MALANG Jl. Teluk Cendrawasih 1, Malang Telp
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang dipergunakan untuk menemukan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciPenyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014
Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2014 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Mamuju adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang dihasilkan
38 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang dihasilkan dari data-data yang dikumpulkan dan berupa kata-kata dan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif- kualitatif yakni
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif- kualitatif yakni menangkap berbagai fakta atau fenomena- fenomena sosial melalui pengamatan dilapangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dari rumusan yang telah peneliti buat, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas Perhubungan dalam memperpanjang izin trayek angkutan kota di Kota Bandar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang mana seorang peneliti mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah serta merupakan sebuah sistem atau kerja yang harus dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
34 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Sutopo (2010:1) penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempatnya berlokasi di SDN 8 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Latar penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Tempatnya berlokasi di SDN 8 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Yang menjadi subjek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek penelitian Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan asumsi bahwa Pemerintah Kabupaten telah melaksanakan kebijakan pendelegasian wewenang Bupati
Lebih terperinciWorkshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI
Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk menggambarkan, merangkum berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realita sosial yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe
29 III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe penelitian yang mengeksplorasi dan atau memotret situasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan memberikan gambaran secara menyeluruh dan mendalam terhadap fenomena strategi nafkah rumah tangga miskin dan pilihan strategi nafkah yang akan dijalankannya. Penelitian
Lebih terperinciTeknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Prinsipnya: Dalam upaya untuk mengeliminasi derajat subyektifitas dan penafsiran yang sewenangwenang, perlu adanya tahap-tahap yang ketat ketika melakukan analisa data.
Lebih terperinciTeknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan
BUKU 4e SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai
Lebih terperinciI. II. III. METODE PENELITIAN. fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang
I. II. III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, jenis ini berupaya menggambarkan kejadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan
BAB III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelayanan pengujian kendaraan bermotor dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Perhubungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan agar terarah dan terfokus pada tujuan yang diinginkan. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Semarang pada bulan Maret 2016 sampai dengan Mei 2016. Peneliti memilih Kota Semarang sebagai lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk memecahkan masalah penelitian yang menjadi objek peneliti. Penelitian
Lebih terperinci