BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan
|
|
- Suryadi Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek penelitian Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan asumsi bahwa Pemerintah Kabupaten telah melaksanakan kebijakan pendelegasian wewenang Bupati kepada Camat bidang otonomi dan kependudukan secara bertahap dan terus menerus. Bupati menetapkan kebijakan melalui Keputusan Bupati Nomor 21 Tahun 2001 tentang pelimpahan sebagaian kewenangan Bupati Kepada Camat, yang mencakup 27 Bidang Kewenangan dan 110 Rincian Kewenangan, kemudian disempurnakan dengan terbitnya keputusan Bupati Bandung Nomor 8 Tahun 2004, diharapkan untuk mencapai penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien seseuai dengan keinginan masyarakat. Penelitian ini difokuskan pada implementasi kebijakan tentang pendelegasian wewenang dengan objek bidang pengembangan otonomi daerah dan kependudukan. Berkedudukan sebagai subyek utama adalah Camat yang didukung oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bandung yang mempunyai kewenangan dibidang otonomi dan kependudukan serta instansi yang terkait dengan objek penelitian. Dalam Implementasi pendelegasian wewenang bidang otonomi daerah dan kependudukan Camat berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dapat mewujudkan kebijakan pendelegasian wewenang bidang otonomi dan kependudukan yang telah ditetapkan. 62
2 Desain Penelitian Penelitian ini adalah diskriptif, untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dengan melukiskan secara akurat sifat dari beberapa fenomena, kelompok, atau individu serta hasil penemuan. Dengan penelitian diskriptif pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penggunaan data kualitatif dipakai untuk mengungkap secara komprehensip dan alami bagaimana ketidakefektifan dalam proses pendelegasian wewenang dari Bupati kepada Camat. Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini karena penelitian kualitatif yang lebih menekankan kepada mengungkapkan permasalahan mengenai apa adanya (das Sein) sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan melalui kata-kata lisan atau tertulis dari orang dan prilaku yang dapat diamati. Mengingat peneliti adalah instrumen atau sebagai alat peneliti utama, maka dalam penelitian kualitatif, pengamatan berperan serta, wawancara mendalam dan analisis dokumen sangat fundamental dan sering digunakan secara bersama-sama terutama dalam studi kasus. Pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini secara operasional berbentuk studi kasus. Studi kasus dalam khazanah metodologi, merupakan suatu studi yang bersifat konprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat saat ini.
3 Sumber Data Data dan informasi dalam penelitian diperoleh dari pengamatan di lapangan dan informan kunci, yaitu pelaksana kebijakan dan yang terkait dalam pelaksana kebijakan. Peneliti memperoleh informan penelitian dengan melakukan (1) snowbolling dan (2) key person. Memperoleh informan dengan cara snowbolling, peneliti meminta informasi kepada perangkat daerah yang membidangi obyek penelitian, siapa saja yang dapat memberi informasi yang benar dan mendalam. Adapun langkahlangkah yang telah peniliti lakukan untuk memperoleh data sebagai berikut : a) Peneliti ketika memulai melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, mencari informam yang dapat menerimanya di lokasi obyek penelitian dan dapat memberi petunjuk tentang siapa yang dapat diwawancarai atau dimintai keterangan dalam rangka memperoleh informasi tentang objek penelitian; b) Setelah mendapatkan orang yang manjadi petunjuk bagi peneliti selanjutnya meminta penjelasan tentang objek penelitian; c) Selanjutnya setelah wawancara pertama berakhir, peneliti meminta informan menunjuk orang lain yang berkaitan dengan apa yang telah disampaikan dan memahami obyek penelitian; d) Kegiatan ini, peneliti lakukan secara terus-menerus sampai peneliti merasa cukup memperoleh bahan yang dipergunakan untuk pertimbangan dalam penyusunan laporan.
4 65 Memperoleh informan penelitian melalui key person digunakan peneliti setelah peneliti memahami informasi awal tentang objek penelitian maupun informal penelitian. Peneliti mengunakan key person untuk memulai melakukan wawancara dan observasi serta untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan obyek penelitian Informan Penelitian Informan Kunci yang memberikan informasi melalui wawancara dan observasi ini adalah Bupati, Kepala Bagian, Kepala Lembaga Teknis Daerah yang mengelola kewenangan dan seluruh Camat sebagai penerima pendelegasian wewenang serta informan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk tabel informan kunci, sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah Informan Kunci No Jabatan Infoman Kunci 1. Bupati Bupati 2. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Kabid Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa Kepala dan Kepala Bidang 3. Badan Perencanaan dan Pembangunan Kepala Badan dan Kabid Daerah Pemerintahan Kabid Pemerintahan 4. Dinas Sosial, Catatan Sipil dan Kepala Dinas dan Kepala Kependudukan Bidang 5. Kepala Bagian Pemerintahan Umum, Kepala Bagian, Kepala Su Kasubbag Pemerintahan dan Perbatasan BagPerangkat Kecamatan 6. Kepala Bagian Bina Otonomi Daerah, Kepala Sub Bagian Kewenangan Kepala Bagian dan Kepala Sub Bag Otonomi 7. Camat Ketua Forum Camat dan Seluruh Camat 8. Perangkat Kecamatan Kepala Sie Kecamatan 9. Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Ketua Asosiasi BPD 10. Asosiasi Kepala Desa Ketua Asosiasi Kepala Desa
5 66 Sebagai informan telah memberikan data berupa kata-kata, serta mengetahui dan mengerti masalah yang sedang diteliti. Informan yang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan penelitian adalah tokok masyarakat yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan obyek penelitian. Untuk melengkapi hasil wawancara dan observasi dari informan, selanjutnya peneliti mendapatkan data sekunder, yang berasal dari dokumen, jurnal, karya ilmiah data statistik, peta struktur organisasi dan lainya Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Teknik Observasi Peneliti melakukan observasi melalui observasi partisipatif. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Bentuk partisipasi yang telah dilakukan oleh peneliti berupa : - Mengikuti rapat forum camat, yang dihadiri oleh para camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung; - Mengikuti pelatihan perangkat sie pemerintahan kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung yang diselenggarakan Bagian Pemerintahan Umun; - Mengikuti pelatihan Kepala Desa, Perangkat Desa dan dan Badan Permusyawaratan desa se Kabupaten Bandung yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; - Mengikuti Rapat Mingguan di Kecamatan;
6 67 - Mengikuti rapat yang diselenggarakan Bagian Bina Otonomi Daerah dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah tentang pembahasan perkembangan pendelegasian wewenang; - Mengikuti tahapan-tahapan pemilihan calan kepala desa di kecamatan Majalaya, Ciwedey, Pangalengan dan Cimaung; - Mengikuti tahapan-tahapan pemekaran desa di Kecamatan Cimaung, Kertasari dan Ciparay Teknik Wawancara Mendalam Wawancara adalah percakapan dengan informan terhadap obyek yang akan diteliti, wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dan informan dengan menggunakan panduan wawancara (interview Guide). Wawancara untuk mendapatkan informasi tentang obyek penelitian secara langsung dari kata-kata informan. Adapun langkah-langkah wawancara yang telah peneliti lakukan untuk menggumpulkan data dalam penelitian kualitatif : a) Menentukan Bagian Bina Otonomi Daerah dan Bagian Pemerintahan Umum sebagai informan pertama, selanjut; b) Menyusun pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan sesuai dengan informan yang dibutuhkan; c) Melaksanakana wawancara; d) Mengklasifikasi hasil wawancara dan mengakhirinya; e) Menuliskan dan mempelajari hasil wawancara ke dalam catatan lapangan;
7 68 f) Mengidentifikasikan dan melanjutkan hasil wawancara untuk melengkapi hasi wawancara yang telah diperoleh sebelumnya Studi Dokumentasi Studi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian baik bersumber dari dokumentasi maupun buku-buku, majalah mengenai pendapat, dan hukumhukum yang berhubungan dengan konsep dasar tentang kebijakan pemerintah dan implementasinya, pendelegasian wewenang. Melalui studi dokumentasi peneliti telah mendapatkan pemahaman terhadap konsep tentang masalah yang diteliti yaitu mengenai implementasi kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pendelegasian wewenang. Studi dokumentasi juga membantu peneliti untuk mendapatkan peraturan daerah dan naskah resmi tentang konsep-konsep yang melandasi penyelenggaraan kebijakan pendelegasian wewenang bupati kepada camat pada Pemerintah Kabupaten Bandung Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang dipergunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang dipergunakan peneliti untuk melaksanakan penelitian berupa pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini untuk mendapatkan data primer, selanjutnya untuk melengkapi hasil wawancara, peneliti mempergunakan dokumen dan arsip untuk mendapatkan data
8 69 sekunder sebagai pendukung data primer yang diperoleh melalu wawncara langsung kepada informan Teknik Validitas Data Dalam pengujian keabsahan data atau untuk mempertinggi peluang mendapatkan temuan yang kredibel dapat ditempuh melalui salah satu triangulasi, yaitu teknik trianggulasi sumber (sources trianggulasi). Trianggulasi sumber (sources trianggulasi) memungkinkan peneliti untuk melakukan pengecekan dan pengecekan ulang (chek, rechek dan cross chek) serta melengkapi informasi. Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yaitu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding data. Trianggulasi dapat dilakukan dengan meminta masukan, saran, kritik dan komentar dari peneliti atau pengamat lain untuk mengidentifikasi ancaman terhadap validitas, bias dan asumsi peneliti serta kelemahan-kelemahan logika penelitian yang sedang dilakukan. Lebih mendalam teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2007 : 274) Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Untuk jelasnya dapat digambarkan dalam bagan berikut : Atasan Teman Bawahan Sumber : Triangulasi sumber data (Sugiyono, 2007 : 273)
9 70 Sedangkan Triangulasi teknik pengumpulan data untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk lebih jelas dapat digambarkan sebagai berikut : Wawancara Observasi Dokumen, Konsep yang digunakan Sumber : Triangulasi teknik pengumpulan data (Sugiyono, 2007 : 273) 3.7. Teknik Analisis Data Penelitian mempergunakan pendekatan kualitatif sehingga peneliti menganalisa data secara terus-menerus, dimulai sejak pengumpulan data. Analisa dilakukan secara induktif, data lapangan yang diperoleh disusun, diklasifikasikan dan kemudian diberi interpretasi sehingga membentuk pola-pola tertentu yang menggambarkan konsep-konsep tertentu serta dapat dicari hubungan antar konsep dimaksud Selanjut teknik analisa data yang dipergunakan peneliti, melalui tahapantahapan sebagai berikut :
10 71 1. Mengumpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara, pengamatan partisipasi, dokumen dan arsip; 2. Mengkalisifikasikan data-data sesuai obyek penelitian masing-masing; 3. Mengolah data-data berdasarkan klasifikasi yang dipadukan dengan teori-teori yang mendukung; 4. Selanjutnya bagian terakhir dari analisis adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, penyimpanan dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan penelitian. Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari suatu kegiatan yang utuh, pembuktian dapat dilakukan untuk mencari kebenaran dan persetujuan sehingga validitas dapat tercapai Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, meliputi Sekretariat, Dinas, Badan dan Lembaga terkait serta 31 Kecamatan yang melaksanakan Keputusan Bupati tentang Pendelegasian Wewenang. Adapun yang dijadikan lokasi penelitian antara lain sebagai berikut : 1. Kecamatan Arjasari 2. Kecamatan Baleendah; 3. Kecamatan Banjaran; 4. Kecamatan Bojongsoang; 5. Kecamatan Cangkuang; 6. Kecamatan Cilengkrang; 7. Kecamatan Cimenyan; 8. Kecamatan Ciweudey; 9. Kecamatan Ciparay; 10. Kecamatan Cicalengka;
11 Kecamatan Cileunyi; 12. Kecamatan Cikancung; 13. Kecamatan Cimaung; 14. Kecamatan Dayeuhkolot; 15. Kecamatan Ibun; 16. Kecamatan Ketapang; 17. Kecamatan Kertasari; 18. Kecamatan Kutawaringin; 19. Kecamatan Majalaya; 20. Kecamatan Margahayu; 21. Kecamatan Margaasih 22. Kecamatan Nagreg; 23. Kecamatan Pasirjambu; 24. Kecamatan Pangalengan; 25. Kecamatan Pacet; 26. Kecamatan Paseh; 27. Kecamatan Pameungpeuk; 28. Kecamatan Rancaekek; 29. Kecamatan Rancabali 30. Kecamatan Soreang; 31. Kecamatan Solokan Jeruk; Pada tahap awal, penelitian dilakukan pada setiap kecamatan untuk mengetahui perkembangan implementasi pendelegasian wewenang yang dilaksanakan oleh camat beserta perangkatnya. Kemudian dalam penelitian selanjutnya dilaksanakan dibeberapa kecamatan dikarenakan terdapatnya informasi yang homegen atau sejenis dari narasumber, dalam hal ini Camat. Beberapa kecamatan yang tetap dijadikan narasumber pada penelitian yaitu meliputi : Kecamatan Majalaya, Kecamatan Solokan Jeruk, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Margahayu, Kecamatan Soreang, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Ciwedey, Kecamatan Margaasih, Kecamatan Ibun, Kecamatan Kertasari, Kecamatan Cimaung dan Kecamatan Pangalengan.
12 73 Kecamatan-kecamatan tersebut secara aktif menjadi sumber informasi melalui peran camat dan perangkat dalam memberikan kontribusi terhadap datadata yang diperlukan dalam penyusunan penelitian Jadwal Penelitian Adapun waktu penelitian dilakukan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan November 2011 dan direncanakan presentasi pada bulan November 2011 serta disempurnakan setelah dilakukan presentasi. Adapun tahapan kegiatan penelitian diuraikan seperti berikut: 1. Menyusun proposal; 2. Menyusun pedoman wawancara; 3. Mengumpulkan data; 4. Analisis data; 5. Melengkapi data; 6. Menyusun Laporan
13 74
14 Tabel 3.2. Jadwal Penelitian dan Penyusunan Desertasi No Jenis Kegiatan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun Persiapan, Konsultasi UP 2. Seminar dan Perbaikan UP 3. Penelitian (Pengumpulan Data Pertama) 4. Analisa Awal & konsultasi 5. Penelitian (Pengumpulan Data Tahap II) 6. Analisa & konsultasi, Penelaah Oleh Guru Besar 7. Ujian Desertasai Tertutup 8. Perbaikan, Konsultasi dan Ujian Sidang Terbuka 87
15
BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG sebagai Dokumen ROADMAP KECAMATAN, dimana, berdasarkan (1) luas, (2) jumlah desa dan (3) jumlah penduduk. LANDASAN PENYUSUNAN ROADMAP Pasal 223 Desa/kelurahan.
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU
Pekerjaan Jasa Konsultansi STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU Pada bagian ini akan dijelaskan analisis mengenai analisis strategi pengembangan kawasan industri
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
Lebih terperinciJumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun
Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERWUJUDAN VISI...SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN... DALAM SIKLUS PERENCANAAN TAHUNAN UU 25/2004; PP 8/2008 & PMDN 54/2010 Penetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA
PETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA 1. Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap; 2. Formulir yang sudah dilengkapi dapat langsung dikirimkan ke koordinator
Lebih terperinciUU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan
UU No.23 Tahun 2014 3 Indikator - Jumlah Penduduk - Luas Wilayah - Jumlah Desa/Kelurahan Klasifikasi : Tipe A (beban besar) Tipe B (beban kecil) 6 Dimensi 28 Aspek (Kreasi Tim: Pemetaan Pembanguna) Intervensi
Lebih terperinciDAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa
DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN 2015 Kode Rekening Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1 14 01 15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 1 14 01 15 02 Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan baru
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis, antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan
Lebih terperinciANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU
Analisis Luas Garapan Petani di DAS Citarum Hulu May 15, 2011 1. Pendahuluan ANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU Oleh: D.K. Kalsim 1 dan M. Farid Rahman
Lebih terperinciUsulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung
Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung Dinas Tenaga Kerja NO PELATIHAN LOKASI KECAMATAN DESA volume (org) Pagu 1 2 3 4 5 6 1 LAS LISTRIK ARJASARI KECAMATAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anisa Lestari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk dapat bersaing di era globalisasi saat ini dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dimana bahwa perkembangan dan kemajuan suatu Negara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono, (2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono, (2008 :2), cara ilmiah
Lebih terperinciVISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG
VISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG 2011-2015 TUJUAN Menumbuhkembangkan sistem manajemen terpadu antar komoditas pertanian dan wilayah sentra produksi Menciptakan sistem produksi
Lebih terperinciSURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011
SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 ISBN : 979 486 6199 Nomor Publikasi : 3204.1136 Nomor Katalog : 4716.3204 Ukuran Buku Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : 172 + ix Naskah Gambar kulit
Lebih terperinciMETODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN
163 METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN A.1 METODE ANALSISIS STURGESS Dalam mencari rangking untuk faktor penduduk penulis terlebih dahulu menentukan kelas wilayah yang dan melakukan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM
BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Letak Geografis Letak Geografis Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung terletak pada koordinat 107 0 14 107 0 56 bujur timur dan 6 0 49 7 0 18 lintang selatan. Kecamatan Pasirjambu
Lebih terperinciDinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 141.553 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 41 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki matapencaharian dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan sektor yang
Lebih terperinciData Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung
Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung Data Sosial
Lebih terperinciKatalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG
Katalog BPS: 4716.3204 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Simpulan
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Tingginya peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas perekonomian di Kota Bandung mengakibatkan lahan di wilayah tersebut kian terbatas. Keterbatasan lahan di Kota Bandung mengakibatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Bandung 4.1.1. Keadaan Goegrafis Wilayah Kabupaten Bandung secara geografis terletak pada koordinat 107 0 22-108 0 5 Bujur Timur dan
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012
Urusan Pemerintah: 1. 13. Urusan Wajib Sosial Organisasi : 1. 13. 01. Dinas Sosial Program Kode Kegiatan DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran
Lebih terperinciPERUBAHAN PENYESUAIAN PANJAR BIAYA PERKARA PERDATA PADA KAMI, KETUA PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG
PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG =================== SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG ------------------------------------------------------------------------------- Nomor : W11.U-6/1687/HT.04.10/IX/2014
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. studi kasus pada perusahaan yang memberikan gambaran mengenai obyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan landasan teori yang digunakan, adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus pada perusahaan
Lebih terperinciH. DADANG M. NASER., SH., S.Ip BUPATI BANDUNG
Kota Cimahi Kota Bandung Margaasih Cileunyi Kab.Sumedang Dayeuhkolot Margahayu Bojongsoang Rancaekek Kutawaringin Cicalengka Katapang Solokanjeruk Kab. Bandung Barat Baleendah Ciparay Cikancung Nagreg
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK
SELAMAT PAGI Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mempertimbangkan : 1) realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab /2015
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEMBERIAN SANKSI KEPADA PASANGAN CALON, PETUGAS KAMPANYE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa karena tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan sumber daya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarakan permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan peneliti
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT
TINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT Pada bagian ini akan dibahas mengenai kebijakan yang terkait dengan pengembangan industri tembakau, yang terdiri dari : 1) Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri
Lebih terperinciGINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008
GINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008 Nomor Publikasi : 3204 0810 Nomor Katalog : 4716 3204 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 18,21 cm x 25,7 cm : 50 + vi Naskah Gambar kulit dan seting Diterbitkan : Seksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti
Lebih terperinciLampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001)
LAMPIRAN Lampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001) SOSIAL TEMA SUBTEMA INDIKATOR Persen penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan Kemiskinan Indeks gini dari ketidaksamaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Panti Asuhan AR-Rahman merupakan salah satu Panti Asuhan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki faktor geografis yang baik untuk membudidayakan tanaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek, sasaran suatu ilmu yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N DINKES KAB BDG DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
LAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N 2 0 1 6 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia- Nya, Laporan
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 7 TANGGAL : 20 Juni 2011 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada uraian berikut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas beberapa subbab diantaranya, jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan subyek penelitian, instrumen penelitian, data dan sumber data penelitian, tekhnik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan Pemerintah Kota Metro dalam penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) berbasis pedagang, ketertiban dan keindahan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Fokus penelitian adalah manajemen kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Metode penelitian menggambarkan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti lebih menekankan pada penyelidikan untuk memahami
Lebih terperinciRencana Umum Pengadaan
Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Satuan Kerja : DINAS PERMAHAN, PENATAAN RANG DAN KEBERSIHAN Tahun Anggaran : 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan penulis di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan
Lebih terperinciKAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE PENATAAN DAERAH DI KABUPATEN BANDUNG
LAPORAN PENELITIAN KAJIAN PENYUSUNAN DATA BASE PENATAAN DAERAH DI KABUPATEN BANDUNG Oleh: Dr. A. Widanarto., Drs. M.Si UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif lapangan (field research). Penelitian kualitatif ini dapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian merupakan suatu cara untuk melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi
TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta awal masa reproduksi. Kejadian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian jenis ini dimaksudkan sebagai suatu cara yang tidak menggunakan prosedur statistik atau dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan (mendeskripsikan) mengenai
Lebih terperinciBAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI
BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 SAMPAI TAHUN 2036 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, untuk lebih jelas dapat di lihat dalam tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1
Lebih terperinciA. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 D. Pengertian Umum... 3
15 16 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 D. Pengertian Umum... 3 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BANDUNG... 10 A. Geografis... 10 B. Demografis...
Lebih terperinciDAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN, KEPUTUSAN/KEBIJAKAN YANG TELAH DISAHKAN
DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN, KEPUTUSAN/KEBIJAKAN YANG TELAH DISAHKAN I. Peraturan Daerah 1. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun. 2. Peraturan Daerah Nomor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Al-Islam 1 Surakarta semester genap Tahun Ajaran 2015/ 2016. SMA Al-Islam
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Undang-Undang (Nomor 32 Tahun 2004) tentang Pemerintah Daerah, termasuk
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Daerah telah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
34 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Sutopo (2010:1) penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hartoto (2009)
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hartoto (2009) mengatakan bahwa penelitian kualitatif deskriptif merupakan jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pageruyung Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena wilayah tersebut merupakan basis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah kualitatif yang menggambarkan sekaligus mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang dikumpulkan.
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung
1 Pengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung Dimas Darmawansyah dan Sardjito Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen
BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini meliputi : lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan suatu kesepakatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting diperlukan dalam suatu
83 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat penting diperlukan dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk memandu seseorang peneliti. Suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. a. Pasar Niten yang beralamat di Jalan Raya Bantul Km 5 Kabupaten Bantul.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yang berada di wilayah Kabupaten Bantul yaitu: a. Pasar Niten yang beralamat di Jalan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian atau riset Secara umum dapat diartikan sebagai suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (grounded research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini berupaya meneliti tentang bagaimana proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama yang dilakukan
Lebih terperinci