BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Produk Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung dari kemampuan mereka dalam mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan dan dengan cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dan dapat diproduksi dengan biaya yang rendah. Hal ini menjadi masalah pengembangan produk yang mencakup fungsi pemasaran, fungsi desain, fungsi manufaktur dan fungsi-fungsi yang lain dalam perusahaan Definisi Pengembangan Produk Pengembangan produk adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dengan persepsi peluang pasar dan berakhir dengan produksi, penjualan, dan pengantaran produk. Pengembangan produk juga merupakan kegiatan yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi dalam suatu perusahaan, tetapi tiga fungsi yang menjadi pusat dari pengembangan produk, yaitu: Pemasaran: Pemasaran dapat memberikan identifikasi dari peluang produk, definisi segmentasi pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Pemasaran juga dapat mengatur komunikasi antara perusahaan dengan pelanggannya, memasang target harga, mengawasi peluncuran dan promosi produk.

2 14 Desain: bagian desain memainkan peranan dalam menerjemahkan bentuk fisik produk ke dalam bentuk yang terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Bagian desain meliputi: engineering design (mekanikal, elektrikal, software,dll) dan industrial design ( estetika, ergonomis, mudah digunakan oleh pengguna). Manufaktur: bagian manufaktur sangat bertanggungjawab untuk mendesain dan mengoperasikan sistem produksi dalam memproduksi produk. Bagian ini juga berhubungan dengan pembelian, distribusi dan instalasi (supply chain). Yang dapat menjadi sumber ide dalam pengembangan produk antara lain: o Kebutuhan dan keinginan konsumen (terutama pemakai pelopor) melalui survei, uji proyeksi, diskusi kelompok, serta surat usulan dan keluhan dari pelanggan. o Ilmuwan, teknisi, perancang dan karyawan. Perusahaan yang berhasil membentuk budaya perusahaan yang mendorong tiap karyawan untuk mencari ide-ide baru untuk meningkatkan produksi, produk dan pelayanan perusahaan. o Mengamati produk dan jasa pesaing. Dengan belajar dari distributor, pemasok, dan agen-agen penjualan apa yang dilakukan pesaing, dapat diketahui apa yang diinginkan dan tidak diinginkan pelanggan dari produk baru pesaing.

3 15 o Agen penjualan dan perantara, yang memiliki pengamatan pertama atas kebutuhan dan keluhan pelanggan dan perkembangan persaingan. o Manajemen puncak o Perubahan lingkungan, yang meliputi aspek demografi, ekonomi dan politik. Ide-ide produk baru dapat berasal dari sumber lain, seperti penemu, konsultan industri, agen periklanan, perusahaan riset pemasaran dan publikasi industri Karakteristik Kesuksesan Pengembangan Produk Dimensi spesifik yang biasanya digunakan untuk memperkirakan kesuksesan pengembangan produk, antara lain: 1. Kualitas Produk: berbicara mengenai keunikan produk yang dihasilkan, kemampuan produk tersebut memenuhi kebutuhan pelanggan, ralibilitas produk tersebut. Kualitas produk mempengaruhi market share dan harga yang mau dibayar oleh pelanggan. 2. Biaya Produk: berbicara mengenai biaya produksi yang menggambarkan keuntungan yang akan diperoleh dalam volume dan harga penjualan tertentu. 3. Waktu Pengembangan: berbicara mengenai kecepatan tim menyelesaikan pengembangan produk. Waktu pengembangan menggambarkan bagaimana perusahaan menjadi responsif terhadap dorongan persaingan dan

4 16 perkembangan teknologi, sejalan dengan seberapa cepat perusahaan menerima kembali modal yang ditanamkan dari tim pengembangan produk. 4. Biaya Pengembangan: berbicara mengenai biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan produk. 5. Kemampuan Pengembangan: bebicara mengenai kemampuan tim dan perusahaan dalam mengembangkan produk Tantangan Pengembangan Produk Mengembangkan produk baru yang luar biasa tidaklah mudah. Hal ini merupakan tantangan yang berarti bagi sebuah tim pengembangan produk. Beberapa hal yang merupakan tantangan dalam mengembangkan produk adalah: Pertentangan (trade-off): untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi kemungkinan besar akan menambah biaya manufaktur. Perubahan (dynamics): teknologi meningkat, selera pelanggan berubah, pesaing mengenalkan produk barunya, dan kondisi makroekonomi. Pengambilan keputusan dalam suatu lingkungan yang selalu berubah merupakan tugas yang sulit dihadapi. Detail: dalam mengembangkan produk, baik sederhana maupun kompleks selalu membutuhkan ribuan keputusan yang harus diambil.

5 17 Tekanan waktu: keputusan pengembangan produk harus dibuat dengan cepat. Ekonomis: mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk baru membutuhkan investasi yang besar. Namun untuk mendapatkan kembali investasi yang telah dikeluarkan, maka produk yang dihasilkan harus dapat menarik hati pelanggan dan dapat diproduksi dengan harga yang tidak mahal Definisi Produk Baru Menurut Merle dan Anthony, kategori pengertian produk baru yang diterima secara umum antara lain: 1. New-to-the-world products: merupakan produk-produk penemuan yang pertama kali. 2. New category entries: produk yang tidak termasuk new-to-the-world products, tetapi dapat membawa perusahaan ke dalam kategori baru untuk produk tersebut. 3. Additions to product lines: produk baru yang memberikan tambahan/lini produk lama (ukuran kemasan, rasa, dll). 4. Product Improvement (perbaikan produk): produk yang menunjukkan peningkatan kinerja/ nilai dan menggantikan produk lama. 5. Repositionings: produk lama yang diarahkan pada pasar/ segmen pasar baru.

6 18 Variasi kategori yang sebagai produk baru yang lain antara lain: new to a country, new channel of distribution, packaging improvement, dan different resource or method of menufacture. Menurut Ulrich dan Eppinger, proyek pengembangan produk dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe: 1. New product platform: tipe proyek yang melibatkan usaha pengembangan utama untuk menciptakan kelompok produk yang baru berdasarkan platform yang baru. Contoh: proyek Xerox Lakes, tertuju pada pengembangan platform mesin fotokopi digital yang baru. 2. Derivatives of existing product platform: proyek yang memperluas platform produk yang sudah ada untuk mengarah pada pasar yang tidak asing lagi yang lebih baik dengan satu atau beberapa produk baru. Contoh: mengembangkan mesin fotokopi baru berdasarkan platform produk yang tidak digital. 3. Incremental improvements to existing products: proyek yang melibatkan penambahan atau modifikasi beberapa fitur produk yang sudah ada untuk menjaga produk kompetitif. Contoh: sedikit perubahan untuk memperbaiki cacat/kekurangan yang sedikit dari mesin fotokopi yang sudah ada. 4. Fundamentally new product: proyek yang sangat melibatkan produk yang berbeda atau teknologi produk dan mengarah ke pasar yang baru atau asing. Proyek ini sangat ekstrim. Bila gagal, akan menimbulkan risiko yang sangat

7 19 besar, tetapi bila berhasil, perusahaan akan sukses dalam jangka waktu yang panjang. Contoh: mesin fotokopi Xerox yang pertama 2.2 Proses Pengembangan Produk Proses dapat didefinisikan sebagai serentetan langkah yang mengubah input menjadi output. Sedangkan proses pengembangan produk merupakan serentetan langkah atau kegiatan yang dikerjakan oleh suatu perusahaan untuk memikirkan, mendesain, dan mengkomersialisasikan suatu produk seperti pada gambar 2.1.

8 20 Gambar 2.1 Tahapan Pengembangan Produk

9 21 Penciptaan Ide Ide merupakan hal yang paling mendasar dalam pengembangan produk. Seluruh proses pengembangan produk mempunyai tahapan penemuan ide. Ide dapat muncul dari berbagai sumber antara lain : Bagian pemasaran dan penjualan Organisasi riset dan pengembangan teknologi Team pengembangan produk Bagian operasional dan manufaktur Pelanggan / pasar Pihak ketiga seperti pemasok, investor, rekan kerja dan sebagainya. Penyaringan Gagasan Berbagai ide yang muncul dari sumber-sumber diatas akan diseleksi, sehingga ide yang akan dikembangkan adalah ide yang dianggap paling realistis dan mungkin untuk diwujudkan secara nyata. Formulasi perencanaan produk dan pengembangan pernyataan misi mengawali proses pengembangan produk. Ada lima tahap untuk mengembangkan perencanaan produk dan pernyataan misi proyek, yaitu: a. Identifikasi peluang Menurut Ulrich dan Eppinger, ide produk baru atau fitur produk dapat datang dari beberapa sumber, antara lain staf pemasaran dan penjualan, pengembangan

10 22 riset dan teknologi, tim pengembangan produk, manufaktur dan operasi organisasi, pelanggan potensial, pemasok, penanam modal dan partner bisnis. b. Evaluasi dan memprioritaskan proyek Beberapa perspektif dasar yang sangat berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang produk baru dengan kategori produk yang sudah ada: i. Strategi bersaing: beberapa strategi yang mungkin antara lain: Technology leadership: perusahaan harus mengadakan pendekatan pada riset dan pengembangan teknologi baru dan pengembangan teknologi ini dilakukan melalui pengembangan produk. Cost leadership: perusahaan harus bersaing dalam efisiensi produksi, entah melalui skala ekonomi, menggunakan metode superior manufaktur, gaji buruh yang rendah, atau pun manajemen sistem produksi yang lebih baik. Customer focus: perusahaan harus bekerja lebih dekat dengan pelanggan untuk memperkirakan perubahan kebutuhan dan kesukaan mereka. Dengan cermat mendesain platform produk akan menciptakan pengembangan derivative product dengan fitur atau fungsi yang baru untuk menarik perhatian pelanggan. Strategi ini akan mengarah pada heterogenisasi segmen pelanggan dengan variasi produk yang semakin bertambah.

11 23 Imitative: perusahaan harus mengikuti trend di pasaran, membiarkan pesaing menciptakan produk baru dan berhasil di segmen mereka. Kemudian ketika peluang sudah teridentifikasi, perusahaan harus dengan cepat meluncurkan produk baru dengan meniru pesaing yang berhasil. ii. Segmentasi pasar: proses mengelompokkan pelanggan ke dalam segmensegmen berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi segmentasi pasar dipengaruhi oleh: Faktor geografis yang meliputi wilayah, ukuran kota, kepadatan, iklim. Faktor demografis yang meliputi usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, kelas sosial. Faktor psikografis yang meliputi gaya hidup dan kepribadian. Faktor perilaku yang meliputi kejadian (biasa atau khusus), manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, sikap terhadap produk. c. Alokasi sumber daya dan waktu perencanaan - Alokasi sumber daya Perencanaan agregat membantu organisasi untuk menggunakan sumber dayanya dengan efisien sesuai dengan yang telah dianggarkan.

12 24 - Pembagian waktu proyek, meliputi: Waktu pengenalan produk: lebih cepat produk sampai ke pasar akan semakin baik. Tetapi meluncurkan produk sebelum mencapai kualitas yang memadai dapat merusak reputasi perusahaan. Kesiapan teknologi yang digunakan akan terintegrasi ke dalam produk yang lebih cepat dan andal. Hal ini penting dalam proses perencanaan. Kesiapan pasar: melepaskan produk baru terlalu cepat dapat membuat pelanggan frustasi untuk menjadi pelanggan setia, namun melepaskan produk baru terlalu lambat juga akan ketinggalan oleh pesaing. d. Membuat perencanaan sebelum proyek (pre-project planning) Hal ini dapat dilakukan dengan membuat pernyataan misi, yang meliputi: - Penggambaran secara singkat mengenai produk (tidak spesifik): gambarkan sisi keuntungan pelanggan terhadap produk yang akan dibuat. - Sasaran kunci bisnis: yang meliputi sasaran waktu, biaya, dan kualitas - Target pasar untuk produk baru yang dibuat: yang meliputi pasar utama dan pasar sekunder yang diharapkan dalam usaha pengembangan - Asumsi dan hambatan yang mendukung usaha pengembangan produk: berisi batasan konsep produk yang akan dibuat - Stakeholder: sekelompok orang yang akan berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan produk.

13 25 e. Merefleksi hasil dan proses Hal ini dilakukan dengan memperhatikan apakah rencana produk mendukung strategi persaingan perusahaan, apakah rencana produk mengarah pada peluang perusahaan, apakah sumber daya yang dialokasikan kepada pengembangan produk cukup untuk mengejar strategi persaingan perusahaan, apakah tim inti menerima tantangan dalam menghasilkan pernyataan misi, apakah elemen pernyataan misi konsisten, apakah asumsi yang tertera dalam pernyataan misi benar-benar perlu atau apakah proyek mengalami hambatan yang berlebihan, bagaimana proses perencanaan produk ditingkatkan. Pengembangan Konsep Konsep produk di sini adalah deskripsi dari bentuk, fungsi dan fitur dari produk dan biasanya dibarengi dengan spesifikasi, analisis produk saingan, dan perkiraan ekonomis proyek yang berjalan. Ada beberapa macam proses pengembangan produks secara umum, antara lain dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:

14 26 Tabel 2.1. Tabel variasi proses pengembangan produk Generik Technology Platform Process Customized (Market Pull) Push Products Intensive Deskripsi Perusahaan Perusahaan Perusahaan Karakteristik Produk baru mulai dengan mulai dengan berasumsi produk sangat mempunyai peluang pasar, teknologi baru, bahwa produk dipengaruhi variasi yang kemudian kemudian baru akan dibuat oleh proses sedikit dari menemukan menemukan dengan sub produksi konfigurasi teknologi yang pasar yang tepat sistem teknologi yang sudah ada tepat untuk yang sudah memenuhi ditetapkan kebutuhan pelanggan Perbedaan Fase Pengembangan Baik produk Kemiripan dengan respek perencanaan konsep maupun proses proyek terhadap harus disesuaikan harus menyebabkan proses generik mencocokkan dengan platform dikembangkan proses teknologi produk bersama dari pengembangan dengan pasar. awal, atau yang sangat Pengembangan proses produksi terstruktur konsep yang sudah ada disesuaikan harus dengan dispesifikasi teknologi yang dari awal ada Contoh Barang-barang jas hujan Gore- Barang-barang Makanan snack, Jam tangan, olah raga, tex, amplop elektronik, sereal, bahan motor, batere, mebel, alat-alat Tyvek komputer, kimia, kontener printer semikonduktor Proses pengembangan konsep produk meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini: 1. Identifikasi kebutuhan konsumen Produk yang sukses adalah produk yang dapat mendatangkan keuntungan bagi pelanggan (dapat memuaskan kebutuhan).

15 27 2. Spesifikasi Produk Spesifikasi produk berarti penggambaran yang menunjukkan bagaimana produk harus didesain dan diatur sehingga dapat menerjemahkan apa yang harus dilakukan oleh produk supaya sukses. Spesifikasi harus mencakup kebutuhan pelanggan, diferensiasi produk, serta dapat diterima secara teknis dan ekonomis. Spesifikasi produk meliputi penetapan target spesifikasi (dilakukan setelah identifikasi kebutuhan pelanggan berdasarkan kebutuhan pelanggan dan benchmarking) dan penetapan spesifikasi akhir (dilakukan setelah uji konsep berdasarkan konsep yang diseleksi, kelayakan, model, dan trade-offs). Penetapan target spesifikasi produk meliputi penyiapan daftar metrik, tingkat kepentingan dan satuan unitnya, pembuatan matriks kebutuhan-metrik, benchmarking berdasarkan kebutuhan dan metric, penentuan target nilai ideal dan menengah untuk setiap metric, merefleksi hasil dan proses untuk perbaikan yang berlangsung. Sedangkan spesifikasi akhir meliputi pengembangan model produk secara teknis, baik analitis maupun fisis, pengembangan biaya produk dengan merincikan jumlah dan harga masing-masing komponen produk, perbaikan spesifikasi, pembuatan peta persaingan (competitive map), pembuatan spesifikasi yang tepat dari nilai ideal dan marginal yang ditentukan pada target spesifikasi, merefleksi hasil dan proses. Pemunculan konsep meliputi klarifikasi masalah yang dapat dilakukan dengan membuat diagram fungsi dan sub-fungsi pohon klasifikasi; penyelusuran

16 28 eksternal yang dapat dilakukan dengan wawancara dengan pengguna suatu produk yang memiliki pengalaman dalam beberapa bulan atau bahkan tahun sebelum mayoritas pasar dan telah merasakan banyak sekali keuntungan dari inovasi produk (lead users), konsultasi dengan para ahli, pencarian hak paten, pencarian literature dan perbandingan persaingan (competitive benchmarking); penyelusuran internal, dengan menggunakan pengetahuan perorangan dan tim serta kreativitas untuk memunculkan penyelesaian masalah; penyelidikan sistematis dengan menggunakan pohon klasifikasi dan table kombinasi; refleksi hasil dan proses, dengan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan dalam iterasi berikutnya atau proyek yang akan datang. Empat hal yang bisa dilakukan guna membantu penyelusuran internal yaitu: Menunda keputusan: Keputusan konsep produk tidak dapat diambil begitu saja, namun butuh waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Sehingga, menunda evaluasi dalam beberapa hari atau minggu dibutuhkan untuk membuat alternatif kritis untuk berhasil. Membangkitkan banyak ide: setiap ide akan merangsang keluarnya ide-ide yang lain. Jadi, semakin banyak ide yang keluar akan merangsang keluarnya ide lebih banyak lagi. Menerima ide yang nampaknya tidak layak: semakin tidak layak suatu ide, semakin luas area pemecahan masalah dan mendorong tim untuk berpikir mengenai batas kemungkinan.

17 29 Gunakan media grafik dan fisik: menjelaskan informasi fisikal dan geometric sulit bila dilakukan dengan kata-kata. Tahap selanjutnya adalah pemilihan konsep. Pemilihan konsep adalah proses mengevaluasi konsep yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan relative dari konsep-konsep yang ada, dan memilih satu atau beberapa konsep untuk penyelidikan atau pengembangan lebih lanjut. Dalam pemilihan konsep, tim pengembangan produk dapat menggunakan beberapa metode, antara lain: Keputusan eksternal: konsep ditawarkan kepada pelanggan atau entity lain Produk juara: dengan memilih konsep berdasarkan kesukaan pribadi anggota tim pengembangan yang berpengaruh Intuisi: konsep dipilih berdasarkan perasaan, kriteria eksplisit, pertentangan (trade-offs) tidak digunakan, hanya konsep yang terlihat baik saja. Suara terbanyak: setiap anggota tim mengambil suara untuk beberapa konsep, konsep dengan suara terbanyaklah yang akan dipilih. Pro dan kontra: tim mendaftar kelebihan dan kelemahan dari setiap konsep dan membuat pilihan berdasarkan pendapat kelompok. Prototipe dan tes: organisasi mementuk dan menguji prototipe dari setiap konsep, membuat pilihan berdasarkan data uji. Matriks keputusan: tim menranking konsep berdasarkan kriteria seleksi yang ditentukan sebelumnya dengan cara pembobotan.

18 30 Metodologi pemilihan konsep yang digunakan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah penyaringan konsep (concept screening) dan yang kedua adalah penilaian konsep (concept scoring). Penyaringan konsep menggunakan konsep referensi untuk mengevaluasi ragam konsep terhadap criteria seleksi, menggunakan sistem perbandingan kasar untuk mengetahui posisi konsep satu dengan yang lain. Sedangkan penilaian konsep menggunakan poin referensi yang berbeda dengan penyaringan konsep untuk setiap kriteria seleksi menggunakan bobot kriteria seleksi dan skala peringkat. Penilaian konsep dapat tidak dilakukan bila penyaringan konsep sudah menghasilkan konsep yang dominan. Keduanya didukung oleh matriks seleksi yang digunakan oleh tim untuk menilai, menggolongkan dan memilih konsep terbaik. Keduanya dilakukan dengan tahapan: 1. Menyiapkan matriks seleksi 2. Menilai konsep 3. Meranking konsep 4. Mengkombinasi dan memperbaiki konsep 5. Memilih satu atau beberapa konsep 6. Merefleksi hasil dan proses Konsep yang dipilih sebagai konsep referensi adalah konsep yang sesuai dengan standar industri, konsep yang familiar bagi anggota tim. Konsep referensi juga dapat berupa produk pesaing terbaik yang dipelajari tim, generasi produk yang sebelumnya, atau salah satu dari konsep yang sedang dipertimbangkan.

19 31 Sedangkan kriteria seleksi yang diidentifikasikan dapat berupa atribut-atribut produk, antara lain kenyamanan, kemudahan dibawa (portability), ketahanan (durability), kecepatan, biaya, keamanan, utilitas, keandalan, perawatan, polusi, penampilan produk (warna, bentuk, model) dan keadaan permukaan. Pengujian Konsep Konsep tersebut diuji apakah sesuai dengan target pasar yang ingin dituju. Jika sesuai, maka konsep tersebut akan menjalani tahap selanjutnya. Tapi jika konsep tersebut ternyata belum sesuai dengan keinginan pasar, tim pengembang harus menyusun konsep baru yang merupakan perbaikan dari konsep sebelumnya. Pengujian konsep mencari respon secara langsung dari pelanggan potensial dalam target pasar mengenai gambaran konsep produk. Pengujian konsep didasarkan data yang dikumpulkan secara langsung dari pelanggan potensial dan mengurangi penilaian yang dibuat oleh tim pengembangan produk. Pengujian konsep dapat membuktikan bahwa konsep produk sudah memenuhi kebutuhan pelaggan, memperkirakan potensial pejualan dari konsep produk dan mengumpulkan informasi dari pelanggan untuk memperbaiki konsep produk. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian konsep adalah: i. Menetapkan tujuan dari pengujian konsep dengan mempertanyakan konsep yang mana yang harus dilanjutkan, bagaimana memperbaiki konsep agar

20 32 dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, berapa unit yang harus dijual, dan apakah pengembangan perlu dilanjutkan. ii. Memilih populasi survei iii. Memilih format survei. Survei dapat dilakukan dengan interaksi tatap muka, telepon, surat-menyurat, , atau internet. iv. Mengkomunikasikan konsep, bisa dengan kata-kata, sketsa, foto dan hasil render,video, simulasi, multimedia interaktif, model fisik, atau prototip. v. Mengukur respon pelanggan, bisa dengan skala likert vi. Interpretasi hasil, memperkirakan jumlah produk yang diharapkan untuk dijual dalam periode tertentu. vii. Merefleksi hasil dan proses Pengembangan Strategi Pemasaran Pada tahap ini, ada beberapa hal yang tercakup didalamnya, yaitu : Rencana penempatan produk, target penjualan dan keuntungan. Perencanaan harga produk, saluran distribusi dan anggaran pemasaran. Perencanaan jangka panjang dari produk. Analisis Bisnis Pada tahap ini, perusahaan harus dapat memperkirakan mengenai hasil penjualan, keuntungan serta biaya yang berkaitan dengan produk tersebut.

21 33 Prototype Yang dimaksud prototype adalah suatu pendekatan atau perkiraan dari suatu produk, berdasarkan satu dimensi kepentingan atau lebih. Uji Coba Pemasaran Pada tahap ini, produk yang telah jadi dicoba untuk dipasarkan. Kemudian dilakukan pengamatan mengenai reaksi pasar terhadap produk ini. Dengan demikian, tim pengembang dapat menganalisa apakah produk ini sudah diterima konsumen atau perlu dimodifikasi lagi sebelum benar-benar dikomersialisasikan. Komersialisasi Tahap ini merupakan tahap akhir dari siklus pengembangan produk. Ada 4 keputusan yang harus dibuat pada tahap ini, yaitu : Kapan waktu peluncurannya. Dimana produk akan dipasarkan terlebih dahulu. Target pasar potensial yang akan dibidik. Anggaran biaya untuk pemasaran produk.

22 Desain Industri Desain industri merupakan desain produk dengan menekankan pada sudut pandang estetika dan ergonomis produk. Yang perlu diperhatikan dalam desain industri antara lain: o Penggunaan: harus aman mudah digunakan, dan intuitif. Setiap fitur harus dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat mengkomunikasikan fungsinya kepada pengguna. o Penampilan: meliputi bentuk, merek, proporsi, dan warna yang diintegrasikan untuk membuat produk menjadi menarik. o Perawatan mudah o Biaya rendah: bentuk dan fitur mempunyai pengaruh yang besar terhadap peralatan dan biaya produksi, sehingga harus dipertimbangkan sungguh-sungguh. o Komunikasi: kualitas produk yang mengkomunikasikan filosofi desain perusahaan. 2.4 Pengambilan Sampel Dalam menentukan metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam suatu penelitian, si peneliti harus memperhatikan hubungan antara biaya, tenaga dan waktu di satu pihak, serta besarnya presisi di lain pihak. Perlu disadari bahwa tingkat presisi yang tinggi tidak mungkin dicapai dengan biaya, tenaga dan waktu yang terbatas.

23 35 Salah satu metode pengambilan sampel yang biasa digunakan adalah pengambilan sampel probabilita. Dari beberapa cara pengambilan sampel dengan metode ini, salah satunya adalah pengambilan sampel ganda atau pengambilan sampel berjenjang atau pengambilan sampel multi-tahap atau pengambilan sampel gugus bertahap. Metode ini biasanya ditemukan dengan desain kumpulan dan atau bertingkat, cocok bila digunakan untuk jumlah populasi yang letaknya sangat tersebar secara geografis, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari semua unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka unit-unit analisa dikelompokkan ke dalam gugus-gugus yang merupakan satuan-satuan dari mana sampel akan diambil. Pengambilan sampel melalui tahap-tahap tertentu. Jadi satu populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkat pertama; gugus-gugus tingkat pertama ini dapat pula dibagi dalam gugus-gugus tingkat kedua; dan gugus-gugus tingkat kedua masih dapat pula dibagi dalam gugus-gugus tingkat lebih lanjut. 2.5 Pengujian Data Sebelum alat ukur dibagikan kepada responden, maka perlu melewati tahap pengujian terlebih dahulu. Disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.

24 Uji Normalitas Data Pengujian hipotesis dalam penelitian ini, mengunakan statistik parametris karena data yang akan diuji berbentuk ratio, sehingga setiap data pada setiap variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya. Salah satu metode pengujian normalitas data adalah dengan menggunakan metode Chi Kuadrat. Langkahlangkah pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat adalah sebagai berikut: i. Menentukan jumlah kelas interval. Dalam hal ini jumlah kelas intervalnya = 6, karena luas kurva normal dibagi menjadi enam, yang masing-masing luasnya adalah: 2.7%; 13.53%; 34.13%; 34.13%; 13.53%; 2.7%. ii. Menentukan kelas interval yaitu: (data terbesar-data terkecil) dibagi dengan jumlah kelas interval (6). iii. Menyusun ke dalam distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat iv. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh) dengan cara mengalikan luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel (fo). v. Mengkuadratkan hasil pengurangan antara fo dengan fh, kemudian hasilnya masing-masing dibagi dengan fh. Setelah selesai jumlahkan semuanya. Hasilnya merupakan harga Chi Kuadrat hitung. vi. Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi Kuadrat tabel, maka distribusi normal, dan bila lebih besar distribusi tidak normal.

25 Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan uji hipotesis statistik satu arah. Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Suatu uji hipotesis statistik yang alternatifnya bersifat satu arah disebut sebagai uji hipotesis statistik satu-arah. Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis adalah sebagai berikut : i. Menentukan perumusan hipotesis nol. Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan dengan harapan tidak ada bukti yang menolak perumusan hipotesis nol tersebut. ii. Menentukan perumusan hipotesis alternatif satu arah. Hipotesis alternatif satu arah akan dimabil jika hipotesis nol akan ditolak atau ditemukan bukti-bukti yang tidak mendukung hipotesis nol. iii. Menentukan taraf nyata dari uji hipotesis (α). iv. Memilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan wilayah kritiknya. v. Menghitung nilai dari statistik uji berdasarkan data contohnya. vi. Mengambil keputusan dimana akan menolak Hipotesis nol jika nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh diluar wilayah kritiknya maka Hipotesis nol diterima.

26 Menghitung Target Penjualan Terdapat banyak cara dalam menghitung target penjualan, antara lain adalah sebagai berikut: Model Ulrich-Eppinger Dengan metode Ulrich-Eppinger, dapat diketahui target penjualan sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan menggunakan rumus: Q = N A P P = C definitely F definitely + C probably + F probably dimana : Q = jumlah produk yang diharapkan terjual selama periode tertentu N = jumlah pelanggan potensial yang diharapkan melakukan pembelian selama periode tertentu A = proporsi pelanggan potensial atau market share produk dari pasar P = peluang produk akan dibeli jika tersedia dan pelanggan menyadari keberadaan produk F definitely = proporsi responden dari survey yang memilih skala pasti membeli F probably = proporsi responden dari survey yang memilih skala mungkin membeli

27 39 C definitely dan C probably = konstanta kalibrasi yang biasanya ditetapkan berdasarkan data periode lalu (jika tidak ada data periode lalu maka C definitely dan C probably biasanya bernilai 0.4 dan 0.2) BASS Model Model difusi Bass sering digunakan sebagai pemodelan dan peramalan proses difusi pada riset pemasaran dan disiplin ilmu lainnya. Model Bass mencoba untuk mengetahui berapa banyak konsumen yang akhirnya akan mengadopsi produk baru dan kapan mereka akan mengadopsinya. Model dasar dari model Bass terdiri dari 3 parameter yang sangat berpengaruh yaitu : 1. Inovator ( p ) Mewakili konsumen pertama suatu produk selama beberapa periode. Asumsi mereka membeli karena termotivasi untuk berdagang atau pengaruh besar faktor eksternal seperti iklan. 2. Imitator ( q ) Mewakili konsumen yang membeli produk karena pengaruh proses interpersonal seperti komunikasi dari mulut ke mulut sesama konsumen. 3. Potensial Market ( m ) Mewakili jumlah total konsumen yang menjadi target segmen selama siklus hidup.

28 40 Berikut adalah model matematika yang disebut dengan model Bass: Dimana : S(t) = pm + [q - p]y(t-1) - (q/m)[y(t-1)] 2 S(t) Y (t) = Jumlah penjualan produk tepat pada saat waktu t = Jumlah penjualan suatu produk yang sudah diadopsi pada waktu t p q m = Koefisien Inovator = Koefisien Imitator = Market Potensial Model Bass diatas menggunakan teknik peramalan yang menggunakan data historis yang diakumulasikan dalam beberapa periode waktu. Tujuannya adalah menentukan pola dalam deret historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut kemasa depan.untuk mengetahui puncak penjualan berada tepat pada waktu t maka menggunakan rumus : t = 1 ln p + q q p Dan untuk mengetahui jumlah puncak penjualan produk pada saat waktu t maka menggunakan rumus : S = m ( p + q) 2 4q

29 41 Penentuan Nilai Parameter Ada beberapa cara untuk menaksirkan 3 parameter model Bass. Metode tersebut diklasifikasikan berdasarkan sejarah perusahaan produk tersebut atau metode keputusan yang telah diukur oleh beberapa para ahli pemasaran. Metode yang pertama yaitu metode peramalan dengan menggunakan persamaan regresi dengan menggunakan data penjualan dan metode ke dua dengan menggunakan analog atau daftar hasil survey yang telah dilakukan oleh beberapa ahli. a. Metode regresi Suatu teknik peramalan yang mengukur hubungan antara satu variabel terhadap satu atau lebih variabel yang lain. Regresi berusaha untuk menghubungkan ramalan-ramalan yang ada dengan faktor-faktor yang menyebabkan kecenderungan, siklus dan pola musiman. Konsep dari peramalan regresi adalah bahwa semua faktor yang mempengaruhi sistem di masa lalu akan terus berlanjut di masa yang akan datang. Peramalan yang didasarkan regresi menghasilkan fungsi peramalan yang dinamakan persamaan regresi. Semakin baik persamaan regresi, semakin baik peramalan yang diperoleh. Dengan melakukan pemisalan terhadap variabel model bass maka akan diperoleh nilai ketiga parameter yaitu p, q dan m. S(t) = a + by(t-1) c[y(t-1)] 2 Dimana :

30 42 a = p x m p = m a c = - q q = - m c m b = q p q = b + p b = q p a = (- c m ) ( ) cm 2 + bm + a = 0 m m = b ± b 2 4ac 2c Dasar dari pemilihan metode peramalan diatas adalah jenis pola/siklus data. Siklus adalah suatu pergerakan ke atas dan kebawah selama kecenderungan terjadi. Kecenderungan adalah pergerakan jangka panjang dari apa yang sedang diramalkan. Metode peramalan diatas menggunakan pola data Trend yaitu Yaitu pola yang terjadi bila terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. a. Analogous Produk Pendekatan ini lebih praktis. Kita dapat menggunakan analog produk yang ada sebagai petunjuk. Langkah pertama adalah mengidentifikasi inovasi produk yang sedang dikembangkan dengan daftar analog produk yang memiliki kemiripan yang serupa atau dalam kategori produk yang sejenis sehingga kita dapat mengetahui nilai ketiga parameter tersebut. Manfaat dari pendekatan ini adalah secara tepat menerka penjualan produk dan memberikan struktur bagi perusahaan sebagai masukan dalam menghasilkan sebuah peramalan.

31 43 Asumsi asumsi terhadap model Bass, yaitu : 1. Pada awal penjualan, jumlah konsumen yang mengadopsi produk baru lebih kecil dibandingkan dengan jumlah market potensial produk tersebut, karena adanya percepatan pada penjualan semakin banyak penularan sehingga penjualan menjadi meningkat. Pada akhirnya jumlah konsumen yang mengadopsi menjadi sama jumlahnya dengan jumlah market potensial atau bahkan lebih besar sehingga pasar terpenuhi dan penjualan semakin lambat. 2. jika q > p, maka tingkat imitator lebih dominant daripada tingkat innovator maka kurva penjualan akan berbentuk U dimana akan meningkat kemudian akan menurun. Jika q < p, dimana tingkat imitator lebih kecil daripada tingkat innovator sehingga kurva penjualan akan berbentuk S dimana kurva akan menurun pada tingkat permulaan dana kemudian akan meningkat. Dan ketika kedua nilai p dan q besar, maka penjualan produk akan menigkat dengan cepat tetapi jika telah mencapai titik maksimum akan mengalami penurunan dengan cepat pula. 3. Besar kecilnya nilai p mencerminkan kemampuan produk menembus suatu pasar dan besarnya nilai q mencernimkan kemampuan lamanya produk bertahan dan menyebar dipasar dalam jangka waktu tertentu. 4. Ukuran potensial pasar ( m ) cenderung tetap. Tindakan seperti menurunnya harga, memperbaiki posisi atau periklanan dapat menaikkan ukuran pasar, tetapi semakin banyak produk yang dijual hanya tersisa sedikit pelanggan yang dapat memakai produk.

32 44 5. Proses keputusan pelanggan bersifat binary ( adopsi atau tidak adopsi ) Asumsi ini dilemahkan pada beberapa model bahwa proses keputusan multistage diaman biasanya pelanggan berawal dari saru tingkat ke tingkat lainnyasepanjang waktu. 6. Penjualan suatu inovasi akan dipengaruhi oleh penerimaan atau penolakan dari inovasi lainnya. Jika peramalan penjualan berdasarkan perhitungan nilai kumulatif penjualan telah diketahui maka peramalan tersebut diubah menjadi rencana penjualan. Proses perencanaan penjualan merupakan bagian penting dari perencanaan dan pengembangan suatu produk karena rencana penjualan akan menjadi dasar keputusan manajemen yang berkenaan dengan pemasaran. Keputusan keputusan tersebut akan menjadi dasar penyusunan rencana penjualan komprehensif. Oleh karena itu rencana penjualan yang tidak realistik akan mengakibatkan rencana rencana lain seperti rencana produksi, rencana kebutuhan dan biaya tenaga kerja, rencana kebutuhan bahan baku dan aliran kas juga tidak realistik.

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 2 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 22/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUK PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

PERENCANAAN PRODUK PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PERENCANAAN PRODUK PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ENAM FASE PROSES PENGEMBANGAN GENERIK Fase 0 Perencanaan Fase 1 Pengembangan Konsep Fase 2 Perancangan tingkat Sistem Fase 3 Perancangan rinci Fase

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Proses pengembangan produk secara umum dibagi kedalam beberapa tahap yang biasanya disebut fase. Menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger dalam bukunya yang berjudul Perancngan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun Proses Pengembangan Produk secara umum terdiri dari beberapa tingkatan atau biasa disebut fase. Dari buku Perancangan dan Pengembangan Produk karangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Perancangan dan Pengembangan Produk Perancangan dan pengembangan produk adalah serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

(Concept Development)

(Concept Development) Pengembangan Konsep (Concept Development) Aktivitas pada proses pengembangan konsep : - Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan (Identifying customer needs) - Menetapkan spesifikasi target (Establishing target

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk

TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 TIN305 Perancangan dan Pengembangan Produk Deskripsi Mata Kuliah 2 Mata kuliah Perencanaan dan Perancangan Produk memuat tentang tahapan dalam perancangan produk dengan aplikasinya pada dunia

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 3 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 29/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru

Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN LANJUT JENIS-JENIS PRODUK BARU Produk baru berkisar dari produk baru bagi dunia yang menciptakan pasar yang seluruhnya baru pada satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam proses pengembangan produk ada tiga Departement yang ada diperusahaan, yang diperlukan kontribusinya dan peranannya dalam menjalankan suatu proyek atau proses

Lebih terperinci

BAB I PENGEMBANGAN KONSEP

BAB I PENGEMBANGAN KONSEP BAB I PENGEMBANGAN KONSEP Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Sehingga perlu dimunculkan konsep untuk memperbarui mekanisme produk meja setrika yang

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

BAB III DISAIN PRODUK

BAB III DISAIN PRODUK BAB III DISAIN PRODUK 3.1. Pendahuluan Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewejudkan

Lebih terperinci

PRODUCT PLANNING. Produk Manufaktur. Gambar : Produk Manufaktur

PRODUCT PLANNING. Produk Manufaktur. Gambar : Produk Manufaktur 1 PRODUCT PLANNING Produk Manufaktur Economic of scale Critical Mass Sales life Komponen khas produk Integrasi teknologi Diskrit dan fiscal Kandungan engineering Industrial Organization Global/regional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication II

Integrated Marketing Communication II Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id New Product Development

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Diagram alir di bawah ini untuk memberikan gambaran langkah-langkah yang dilakukan untuk menjalankan penelitian atas proses pengembangan produk. Gambar

Lebih terperinci

4. Kriteria IDE PRODUK :

4. Kriteria IDE PRODUK : 1. Tugas Besar Perpro dikerjakan secara berkelompok (4-5 orang) sesuai daftar. 2. Tugas Besar dilaksanakan selama 2 bulan sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan. 3. Ide produk di-submit ke : http://tinyurl.com/q4699a4

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 (PENGUJIAN KONSEP) Senin, 7 November 2016

PERTEMUAN 5 (PENGUJIAN KONSEP) Senin, 7 November 2016 PERTEMUAN 5 (PENGUJIAN KONSEP) Senin, 7 November 2016 PENGUJIAN KONSEP Pernyataan Misi Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Menetapkan Spesifikasi & Targetnya Mendesain Konsep Produk Memilih Konsep Produk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Alur Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Alur Pemecahan Masalah 87 Studi kepustakaan dilakukan yakni dengan mempelajari pengetahuan teoritis dan non teoritis yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

Proses Riset Pemasaran

Proses Riset Pemasaran Presented by : M Anang Firmansyah Proses Riset Pemasaran Riset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah yang dilihatkan dibawah ini Mendefinisikan masalah dan tujuan riset Mengembangkan rencana riset

Lebih terperinci

AKTIVITAS PENYUSUNAN KONSEP

AKTIVITAS PENYUSUNAN KONSEP Amalia, S.T., M.T. AKTIVITAS PENYUSUNAN KONSEP Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124402/ Perancangan Produk Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

Elemen Penting Riset Pemasaran

Elemen Penting Riset Pemasaran Riset Pemasaran Marketing Research Adalah suatu pendekatan yang ditempuh secara sistematis dan objektif untuk mendapatkan data/ informasi yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan bidang pemasaran

Lebih terperinci

MATERI 2 KONSEP PRODUK

MATERI 2 KONSEP PRODUK MATERI 2 KONSEP PRODUK Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembangan yang besar dibentuk.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan mobil saat ini meningkat pesat tetapi panjang jalan tidak bertambah menyebabkan kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, banyak perusahaan mobil mulai

Lebih terperinci

PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING

PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING LANDASA DESAIN ENGINEERING Membuat desain engineering merupakan kegiatankegiatan memahami, membayangkan, memikirkan, dan merencanakan suatu alat, suatu struktur,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan Pengembangan Konsep Produk 2.1.1 Desain Adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, dan menyusun suatu sistem (fisik/ nonfisik) yang optimum

Lebih terperinci

BAB IV Aspek Pasar SYAFRIZAL HELMI

BAB IV Aspek Pasar SYAFRIZAL HELMI BAB IV Aspek Pasar SYAFRIZAL HELMI Pengertian Pasar Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga unsur penting yang terdapat

Lebih terperinci

Membentuk Positioning Merek. By : Diana Ma rifah

Membentuk Positioning Merek. By : Diana Ma rifah Membentuk Positioning Merek By : Diana Ma rifah Mengembangkan dan Mengkomunikasikan Strategi Positioning Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisa persepsi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING

PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING Oleh: I Wayan Sukania iwayansukania@tarumanagara.ac.id iwayansukania@yahoo.com Staf Pengajar Program

Lebih terperinci

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran)

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran) Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran) Hensi Margaretta, MBA. 1 Pokok Bahasan Hambatan dalam riset pemasaran Permintaan pasar 2 Pendahuluan Pemasar memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat, dan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran Modul ke: Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dudi Permana, PhD Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Pertanyaan yang akan kita jawab: 1. Apa komponen

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK OLEH WALHYU PURWANTO

SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK OLEH WALHYU PURWANTO SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK OLEH WALHYU PURWANTO LABOTAR1UM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen. 1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. 2. Menjelaskan tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan empat komponen bauran pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perumusan strategi merupakan hal penting dalam kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perumusan strategi merupakan hal penting dalam kegiatan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perumusan strategi merupakan hal penting dalam kegiatan perusahaan. Perumusan strategi ini dirancang untuk pencapaian tujuan perusahaan di masa mendatang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen Setelah mempelajari bab ini, anda akan mampu: 1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN A. Pengertian Pemasaran BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah : a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2004, p3-4) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUK. Amalia, S.T., M.T.

PERENCANAAN PRODUK. Amalia, S.T., M.T. PERENCANAAN PRODUK Amalia, S.T., M.T. DASAR PERENCANAAN PERANCANGAN PRODUK Segmen pasar? Teknologi? Sasaran dan batasan? Target finansial? Anggaran dan waktu? DAMPAK KETIDAKEFISIEN RENCANA Pasar target

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tahapan Proses Perancangan dan Pengembangan Produk Proses perancangan dan pengembangan produk terdiri dari 6 tahapan seperti yang ditunjukkan dalam gambar

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK 3 ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK strategik Visi Misi Corporate Strategy Tujuan tujuan yang ingin dicapai di masa depan jalan pilihan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan seperangkat

Lebih terperinci

Tantangan Pengembangan Produk Baru

Tantangan Pengembangan Produk Baru BAB V PRODUK BARU Tantangan Pengembangan Produk Baru Enam kategori produk baru 1. Produk baru bagi dunia 2. Lini produk baru 3. Tambahan pada lini produk yang telah ada 4. Perbaikan dan revisi produk yang

Lebih terperinci

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Konjoin 2.1.1 Pengertian Analisis Konjoin Kata conjoint menurut para praktisi riset diambil dari kata CONsidered JOINTly. Dalam kenyataannya kata sifat conjoint diturunkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Industri Desain industri merupakan salah satu elemen penting dalam proses pengembangan produk dimana kegiatan desain industri ini memiliki peranan cukup penting

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Handphone merupakan salah satu alat komunikasi praktis yang sangat dibutuhkan oleh setiap konsumen. Saat ini hampir setiap orang memiliki handphone, mulai dari

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

AMALIA PERANCANGAN & PENGEMBANGAN PRODUK PENGANTAR PERANCANGAN & PENGEMBANGAN PRODUK

AMALIA PERANCANGAN & PENGEMBANGAN PRODUK PENGANTAR PERANCANGAN & PENGEMBANGAN PRODUK AMALIA PERANCANGAN & PENGEMBANGAN PRODUK PENGANTAR PERANCANGAN & PENGEMBANGAN PRODUK KONTRAK PERKULIAHAN Rule of Conduct Min. 75% present in class Present in class before starting the lecture Don t use

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

Lebih terperinci

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan berkembangnya industri dan usaha kecil menengah yang ada di negara tersebut, semakin meningkat maka semakin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

Lebih terperinci

INDUSTRIAL DESIGN. Chapter 12

INDUSTRIAL DESIGN. Chapter 12 1 INDUSTRIAL DESIGN Chapter 12 2 Desain Industri (Industrial Design/ID) Jasa profesional dalam menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi guna mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai, dan penampilan

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasional Didalam melakukan proses produksi diperlukan sekali manajemen yang baik, hal ini bertujuan untuk melakukan ataupun pengawasan proses produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri Oli merupakan bagian dari industri otomotif yang diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Industri Oli merupakan bagian dari industri otomotif yang diminati oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri Oli merupakan bagian dari industri otomotif yang diminati oleh para investor asing. Hal ini terbukti dengan hadirnya banyak Investor yang memasarkan produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk mengelola

Lebih terperinci

HANDOUT 6 7 : BISNIS KATERING : BISNIS PLAN

HANDOUT 6 7 : BISNIS KATERING : BISNIS PLAN 14 HANDOUT Pertemuan Ke: 6 dan 7 Mata Kuliah : BISNIS KATERING Pokok Materi : BISNIS PLAN 1. Pengantar Penyususnan Bisnis Plan 2. Produk atau Jasa Yang Akan Dijual 3. Penentuan Lokasi 4. Sistematika Bisnis

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Dewasa ini, kebutuhan manusia di seluruh dunia terus berkembang. Ini ditandai dengan sangat bervariasinya kebutuhan dan keinginan manusia yang berbeda -beda.

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing,maupun personalia. Operation tidak dapat berdiri sendiri, melaikan harus selalu

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Salesmanship. Peluang dan Peramalan Penjualan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. Salesmanship. Peluang dan Peramalan Penjualan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Peluang dan Peramalan Penjualan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & BIsnis S-1 Manajemen 05 MK84046 Abstract Memahami dan mempelajari Peluang dan peramalan

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

Pertemuan 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Pertemuan 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU Pertemuan 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU I. PENGERTIAN Produk baru adalah:(djaslim Saladin, 2007:76) 1. Produk yang benar-benar baru (bagi dunia) 2. Produk pengganti yang benar-benar berbeda dari produk

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Perencanaan Produk Menurut Ulrich (2001) perencanaan produk adalah proses periodik yang mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dijalankan. Rencana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Dyck dan Neubert, dalam buku Principles of Management (2011:7-9) management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci