BAB VII PENUTUP TABEL 7.1 INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII PENUTUP TABEL 7.1 INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN"

Transkripsi

1 BAB VII PENUTUP Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun 2014 memiliki makna yang penting dan strategis dalam kesinambungan pembangunan daerah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan upaya dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang merupakan perwujudan sinergitas kinerja antara eksekutif dengan legislatif serta masyarakat dan dunia usaha. Berbagai indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 7.1. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TABEL 7.1 INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN Satuan TAHUN TAHUN Capaian Target Capaian 1. Indeks Pembangunan Manusia* Poin 73,40 74,25 74,75 74,28 a. Indeks Pendidikan Poin 82,31 84,65 83,36 b. Indeks Kesehatan Poin 72,6 75,6 74,01 c. Daya Beli Masyarakat ribu rupiah 640,80 645,00 644,36 2. PDRB (ADHB) triliun rupiah 1.070,18 n/a 1.387,28 3. PDRB (ADHK) triliun rupiah 386,84 n/a PDRB Per Kapita (ADHB) juta rupiah 23,6 21,50 22,00 30,14 5. PDRB Per Kapita (ADHK) juta rupiah 8,53 9,00 9,50 24,94 6. Laju Pertumbuhan Ekonomi 7. Laju Pertumbuhan Investasi (harga berlaku) Persen per Tahun 6,06 5,9-6,5 5,07 Persen 10,91 13,84 17,88 *) BPS angka sangat sementara Sumber : BPS 2014 Dalam tabel tersebut dapat dilihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada Tahun 2014 terdapat kenaikan sebesar 0,88 poin dari Tahun 2013 yang sebesar 73,40 poin menjadi sebesar 74,28 poin pada Tahun Kenaikan tersebut dilihat dari Indeks kompositnya yaitu indeks Pendidikan Tahun 2014 naik sebesar 0,77 poin dari Tahun 2013 sebesar 82,59 poin menjadi sebesar 83,36 poin pada Tahun Indeks Kesehatan Tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 1,41 poin dari Tahun 2013 sebesar 72,6 poin menjadi sebesar 74,01 poin. Sementara Daya Beli Masyarakat mengalami peningkatan dari Tahun 2013 sebesar Rp meningkat menjadi Rp pada Tahun 2014, atau terdapat peningkatan sebesar Rp Kinerja perekonomian Jawa Barat, diukur dengan PDRB menunjukan nilai PDRB (adhk) tahun dasar 2010 mencapai Rp ,01 triliun pada Tahun 2014; atau nilai PDRB VII-1

2 (adhb) sebesar Rp ,28 trilyun. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) pada Tahun 2014 tumbuh sebesar 5,07% (Tahun Dasar 2010) yang mendorong kenaikan pendapatan per kapita menjadi Rp. 30,138 juta (ADHB). Inflasi selama Tahun 2014 dapat ditekan menjadi sebesar 6,16% Hasil Pelaksanaan Pembangunan Pada Tahun 2014: Hasil evaluasi pelaksanaan program APBD terhadap RKPD 2014 dapat dilihat dari pelaksanaan urusan wajib dan pilihan pada setiap misi sebagai berikut: 1. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Jawa Barat, yang merupakan Misi Pertama pembangunan daerah, yaitu Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Urusan yang terkait dengan Misi Pertama tersebut adalah urusan pendidikan, perpustakaan, kesehatan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, ketenagakerjaan, ketransmigrasian, serta agama. Keberhasilan pembangunan daerah pada masing masing urusan tersebut, digambarkan dengan beberapa indikator, yaitu rata rata lama sekolah, angka melek huruf, serta angka harapan hidup (AHH) dan Indeks Kesehatan. Sasaran misi pertama adalah 1). Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata; 2). Meningkatnya aksesibiltas kualitas layanan kesehatan masyarakat yang terjangkau dan merata; 3). Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta berbudaya IPTEK; 4). Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga. Urusan Pendidikan yang berupa Biaya Langsung pada APBD 2014 dilaksanakan melalui 5 program serta 35 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TABEL 7.2 INDIKATOR MISI PERTAMA Satuan TAHUN 2013 TAHUN 2014 Capaian Target Capaian 1. Indeks Pendidikan* Poin 82,31 84,65 83,36 a. Angka Melek Huruf* Persen 96,89 97,50 98,00 98,29 b. Angka Rata-rata Lama Sekolah* Tahun 8,09 8,25-8, c. APK SD** Persen 119,55 N/a 108,89 d. APK SMP** Persen 95,25 N/a 95,35 e. APK SMA** Persen 70,19 N/a 61,19 f. APK Pendidikan Tinggi** Persen 17, ,47 2. Indeks Kesehatan Poin 72,99 75, AHH (Angka Harapan Hidup)* Tahun 68, ,2 69,02 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja * Persen 63,01 64,00-65,00 62,77 VII-2

3 ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Satuan TAHUN 2013 TAHUN 2014 Capaian Target Capaian 4. Tingkat Pengangguran Terbuka* Persen 9,22 8,50-8,00 8,45 5. Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan untuk mendapat HAKI 6. Jumlah Penduduk Melek TIK usia 12 Tahun ke atas* Buah Orang Indeks Pemberdayaan Gender*** Poin 69, *) BPS angka sangat sementara Sumber : BPS 2014 **) Angka sangat sementara PDSP Kemendikbud RI ***) Kemenko PMK Catatan: APK 2013 berdasarkan pada basis data SUPAS 2005 dan APK 2014 berdasarkan SP 2010 Capaian indikator kinerja misi pertama menunjukkan peningkatan di beberapa indikator. Indeks Kesehatan Tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 1,41 poin dibandingkan dengan Tahun Peningkatan kualitas kesehatan tersebut merupakan hasil pembangunan bidang kesehatan seperti pembangunan Puskesmas dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dengan akumulasi sebanyak 425 unit yang tersebar di 27 kabupaten/kota, revitalisasi posyandu dengan memberikan bantuan operasional masing-masing Rp kepada posyandu aktif; dan masing-masing Rp untuk penguatan 626 pokjanal posyandu kecamatan; serta masing-masing Rp untuk bantuan operasional kepada pokja posyandu desa/kelurahan. Manfaat pemberian bantuan posyandu dan pokjanal posyandu, telah meningkatkan kapasitas kelembagaan posyandu di Jawa Barat yang dapat dilihat dari strata posyandu Jawa Barat pada Tahun 2014 meningkat menjadi 5,35% kategori Pratama; 50,59% kategori Madya; 33,74% kategori Purnama; dan 10,31% kategori Mandiri. Kegiatan lainnya yang juga meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara langsung adalah penempatan dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT), dokter gigi PTT, bidan PTT, dan dokter spesialis PTT. Selama Tahun 2014, terdapat penandatanganan kontrak dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan bidan PTT Provinsi sebanyak orang. Sedangkan pada Urusan Pendidikan, indeks pendidikan meningkat dari 82,31 poin pada Tahun 2013 menjadi 83,36 poin pada Tahun 2014; Angka Melek Huruf dari 96,49% pada Tahun 2013 menjadi sebesar 98,29% pada Tahun 2014; Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,09 Tahun pada Tahun 2013 menjadi 8,39 Tahun pada Tahun Capaian Tahun 2014 untuk Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Dasar sebesar 108,89%; APK Sekolah Menengah Pertama mencapai 95,35%; APK Sekolah Menengah Atas mencapai 61,19%; dan APK Pendidikan Tinggi 17,47%. VII-3

4 Program lain untuk mendukung pencapaian kinerja urusan pendidikan, antara lain, pemberian BOS SD/MI kepada siswa SD/MI sebanyak siswa, dengan perhitungan per siswa mendapatkan Rp Adapun BOS SMP/MTs diberikan kepada siswa, masing-masing siswa memperoleh Rp , BOS SMA, MA, dan SMK telah dilaksanakan untuk siswa, yang terdiri dari: 1). SMA/MAN/Swasta untuk siswa, masing-masing untuk SMA/MAN sebesar Rp dan SMA Swasta Rp ; SMK Negeri dan Swasta untuk siswa, masing-masing untuk SMK Negeri sebesar Rp dan SMK Swasta Rp ; MA Negeri dan Swasta untuk siswa, masing-masing untuk MA Negeri sebesar Rp dan MA Swasta Rp Disamping itu, telah dilaksanakan pembangunan RKB bagi SMP/MTS SMA/MA dan SMK sebanyak ruang, dengan rincian: 1) Bantuan untuk pembangunan RKB SMP/MTs sebanyak ruang; 2) Bantuan untuk pembangunan RKB SMA/MA sebanyak 610 ruang; 3) Bantuan untuk pembangunan RKB SMK sebanyak 900 ruang; 4) dan untuk PTS sebanyak 300 RKB. Manfaat penyelenggaraan BOS dan pembangunan RKB adalah tertampungnya jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan, sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal dan memberikan kenyamanan bagi siswa melalui keberadaan kondisi fisik gedung/sekolah yang memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan. Untuk Urusan Ketenagakerjaan sampai dengan akhir Tahun 2014 sebanyak orang telah dilatih agar mampu bersaing di dalam pasar kerja atau berwirausaha. Dimana serapan tenaga kerja pada Tahun 2014 sebanyak Orang. Urusan Ketransmigrasian, capaian pada Tahun 2014 ditunjukkan dengan jumlah pengiriman transmigrasi ke luar pulau Jawa yang telah terealisasi sebanyak 91 kepala keluarga atau sebanyak 331 Jiwa. Selain dari dana Belanja Langsung, untuk pelaksanaan Misi Pertama Provinsi Jawa Barat juga mengalokasikan Belanja Tidak Langsung Tahun 2014 sebesar Rp dan direalisasikan sebesar Rp (89,86%) yang direalisasikan untuk: (1) Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat (BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kodam III/Siliwangi, Pangkalan TNI Angkatan Udara Wiriadinata, Pangkalan TNI Angkatan Laut Bandung, Kepolisian Daerah Jawa Barat, dan Pangkalan Komandan Lanal Cirebon Kota Cirebon) sebesar RP ; (2) Belanja Hibah kepada Pemerintah Daerah (Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran) Lainnya sebesar Rp ; VII-4

5 (3) Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi swasta sebesar Rp ; (4) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar Jenjang SD sebesar Rp ; (5) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar Jenjang SMP sebesar Rp ; (6) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar Rp terdiri dari: (a) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan Pendidikan Dasar dan SMP sebesar Rp ; (b) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar Rp Pemerintah Jawa Barat juga memberikan dukungan APBD melalui belanja bantuan sosial yang dialokasikan sebesar Rp direalisasikan sebesar Rp atau 35,08%. Serta memberikan dukungan melalui belanja bantuan keuangan kepada Kabupaten/Kota yang dialokasikan sebesar Rp , terdiri dari pembangunan RKB Sekolah Negeri, Penyelenggaraan SMP Terbuka, Peningkatan Pelayanan bagi Masyarakat Miskin di luar kuota Jamkesmas, Pengembangan Gedung Puskesmas Mampu PONED dan Pengadaan Alat Kesehatan, Pembangunan Gedung Layanan Keluarga Miskin dan Pengadaan Alat Kesehatan, Rehabilitasi Puskesmas, Pembangunan Gedung Rumah Sakit Regional, Pemberian Fasilitasi Peningkatan Kinerja bagi Tenaga Dokter/Dokter Gigi dan Bidan yang bertugas di Puskesmas/Desa Terpencil, Pembangunan Stadion di 4 Wilayah, Peningkatan Infrastruktur Dasar Perdesaan dan Rehabilitasi Kantor Desa, Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, serta bantuan keuangan di bidang lainnya. Bantuan keuangan tersebut direalisasikan sebesar Rp atau 80,45%, terdiri dari: (1) Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten Kota sebesar Rp ; (2) Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa sebesar Rp ; (3) Belanja Bantuan Keuangan kepada Partai Politik sebesar Rp Capaian kinerja pembangunan perekonomian sebagai implementasi pencapaian Misi Kedua, yaitu Membangun Perekonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan, dengan sasaran 1). Jawa Barat sebagai daerah pertanian berbasis agrikultur; 2). VII-5

6 Peningkatan daya saing usaha pertanian; 3). Peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi; 4). Peningkatan jumlah dan kualitas wirausahawan; 5).Peningkatan pembangunan ekonomi perdesaan dan regional. Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut, dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu pencetakan sawah baru, nilai tukar petani, sertifikasi jaminan mutu pelaku usaha produk pertanian, laju pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, laju pertumbuhan investasi, indeks gini, serta angka partisipasi angkatan kerja. Untuk mencapai sasaran misi diatas, maka implementasi pembangunan dilakukan berdasarkan urusan bidang pekerjaan umum, penataan ruang, penanaman modal, koperasi dan usaha kecil menengah, ketahanan pangan, ketenagakerjaan, perikanan dan kelautan, pertanian, kehutanan, perindustrian, perdagangan, dan pariwisata. Adapun capaian indikator kinerja misi ke dua adalah sebagai berikut : TABEL 7.3 INDIKATOR MISI KEDUA No Indikator Kinerja Satuan TAHUN 2013 TAHUN 2014 Capaian Target Capaian 1 Pencetakan Sawah Baru Ha Skor Pola Pangan Harapan Poin 74 n/a 3 Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 109,08 104,46 4 Daya Beli Masyarakat ribu rupiah 645,00 644,36 5 Indeks Gini Poin 0,41 0,42 6 Wirausahawan Baru Orang Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 63,01 62,77 Capaian dari indikator daya beli masyarakat terjadi peningkatan dibandingkan Tahun 2013 sebesar Rp. 640,80 ribu, meningkat pada Tahun 2014 sebesar Rp. 644,36 ribu. Capaian pada Tahun 2014 untuk Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 104,46 poin ; Indeks Gini sebesar 0,42 poin; wirausahawan baru sebanyak orang; dan serapan tenaga kerja sebanyak Orang; 3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui Profesionalisme, Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi publik sebagai pencapaian misi ketiga, dengan urusan sebagai berikut 1). otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; 2). Kearsipan; 3). Pertanahan; 4). Perencanaan Pembangunan; 5). Statistik; 6). Pemberdayaan Masyarakat dan VII-6

7 Desa; 7). Komunikasi dan Informatika; 8). Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri. Indikator dalam misi ketiga ini diantaranya adalah skala kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah, indikator daya saing provinsi, dan indeks persepsi korupsi. Adapun sasaran misi ketiga adalah 1). Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan, serta mewujudkan perluasan partisipasi publik; 2). Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK; 3). Meningkatnya profesionalisme dan kualitas kesejahteraan aparatur; 4). Meningkatnya stabilitas Tibumtranmas, kesadaran politik dan hukum. Tabel pencapaian indikator sebagai berikut: TABEL 7.4 INDIKATOR MISI KETIGA ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Satuan TAHUN TAHUN Capaian Target Capaian 1. Skala Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemerintahan Skala Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Persen ,3 3. Indeks Persepsi Korupsi Poin 5,5 6 3,7 4. Indeks Kebahagiaan Poin 65, ,66 5. Jumlah Penerbitan Perijinan Izin 39,029 42, Indeks Demokrasi Poin 65,18 66,20 66,50 65,18 7. Pendapatan Asli Daerah Trilyun Rupiah 12,36 14,29 15,16 8. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking Pencapaian indikator Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum mengalami peningkatan signifikan dari Tahun 2013 sebesar 57 % meningkat pada Tahun 2014 sebesar 71,3%; Pencapaian indikator Indeks Persepsi Korupsi mengalami penurunan dari Tahun 2013 sebesar 5,5 poin turun pada Tahun 2014 menjadi 3,7 poin; Pencapaian Indikator Indeks Kebahagiaan mengalami peningkatan dari Tahun 2013 sebesar 65,11 poin meningkat pada Tahun 2014 menjadi 67,66 poin. Pencapaian Indikator Pendapatan Asli daerah pada Tahun 2013 sebesar 11,0 trilyun rupiah meningkat pada Tahun 2014 menjadi 15,16 trilyun rupiah. Pencapaian Indikator Daya Saing Provinsi meningkat dari Tahun 2013 menjadi rangking ke-6 pada Tahun 2014 meningkat menjadi ranking ke-5; Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dilaksanakan melalui membangun dan memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni di Kawasan Perdesaan yang dikelola oleh 750 LPM, Revitalisasi Posyandu Multifungsi se-jawa Barat sebanyak Posyandu, Membangun Infrastruktur Perdesaan melalui peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur di desa di Jawa Barat. VII-7

8 Sejak Tahun 2012 dan dilanjutkan Tahun 2014 Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pada 123 Balai-balai/UPTD di seluruh OPD dengan kegiatan revitalisasi sarana dan prasarana. Adapun pembagian alokasi anggarannya untuk Balai sebesar Rp yang digunakan untuk memperbaiki sarana prasarana perkantoran antara lain: perbaikan gedung perkantoran, perbaikan sarana kerja (komputer, meja kerja dan peralatan kantor lainnya). 4. Pembangunan infrastruktur dilakukan melalui berbagai upaya untuk pencapaian Misi Keempat ini, yaitu Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman Dengan Pembangunan Infrastruktur Yang Berkelanjutan. Adapun urusan yang terkait dengan Misi Keempat ini adalah penataan ruang, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, energi dan sumber daya mineral, serta lingkungan hidup. Indikator yang digunakan yaitu tingkat kemantapan jalan provinsi, tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan provinsi, rasio elektrifikasi rumah tangga, cakupan pelayanan air minum, air limbah dan persampahan perkotaan, tingkat ketersediaan pranata penataan ruang, serta tingkat penanganan Raperda kawasan strategis provinsi. Sasaran Misi keempat adalah 1). Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana, 2). Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat, 3). Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis. TABEL 7.5 INDIKATOR MISI KEEMPAT ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Satuan TAHUN 2013 TAHUN 2014 Capaian Target Capaian 1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah Persen n/a ,2 2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi Persen 65, ,34 3. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan Persen 64, ,88 4. Cakupan Pelayanan Air Minum Persen 60, ,43 5. Cakupan Pelayanan Air Limbah Domestik Persen 63,40 63, ,59 6. Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga Persen 80, ,77 7. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik dan sedang) Persen 97,56 97,1 97,4 97,68 Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada umumnya misi keempat telah mencapai target indikator kinerja pada RPJMD kecuali untuk cakupan pelayanan persampahan dan VII-8

9 cakupan pelayanan air limbah (domestik perkotaan). Berdasarkan hasil evaluasi Tahun 2014, tingkat kemantapan jalan provinsi Tahun 2014 mencapai 97,68 %, meningkat sebesar 0,13% dari kemantapan jalan provinsi Tahun 2013 sebesar 97,56%. Sedangkan rasio elektrifikasi rumah tangga pada Tahun 2014 adalah sebesar 83,77%, meningkat sebesar 3,72% dibandingkan dengan rasio elektrifikasi rumah tangga Tahun 2013 yang baru mencapai 80,05%. Cakupan pelayanan air minum pada Tahun 2014 telah mencapai 65,43%, meningkat sebesar 4,75% dibandingkan dengan Tahun 2013 baru mencapai 60,68%. Cakupan pelayanan air limbah juga meningkat sebesar 63,59% pada Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013 mencapai 63,4%. Sedangkan cakupan pelayanan persampahan perkotaan pada Tahun 2014 mencapai 64,88% meningkat dibandingkan dengan Tahun 2013 mencapai 64,7%. Sampai Tahun 2014, luas kawasan lindung di Jawa Barat telah mencapai 37,2% dari Luas Jawa Barat. 5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olahraga Serta Pengembangan Pariwisata Dalam Bingkai Kearifan Lokal. Urusan yang terkait dengan Misi Kelima yaitu sosial, kepemudaan dan olahraga, kebudayaan, dan agama. Indikator yang digunakan antara lain adalah angka kemiskinan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, Jumlah PMKS yang ditangani, Jumlah Pekerja Anak, dan Jumlah Karya seni dan budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional. Adapun sasaran misi kelima adalah: 1). Pencegahan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, 2). Meningkatkan peran pemuda, organisasi kemasyarakatan, dan prestasi olahraga, serta penanganan komunitas tertentu, 3). Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan olahraga, seni, budaya, dan pariwisata, dan 4). Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan antar umat beragama. Indikator Misi dapat dilihat pada tabel 7.6 : TABEL 7.6 INDIKATOR MISI KELIMA ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Satuan TAHUN 2013 TAHUN 2014 Capaian Target Capaian 1. Angka Kemiskinan* Persen 9,61 7,80-6,80 2. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara* Ribu Orang ,73 3. Jumlah PMKS yang ditangani Orang Jumlah Pekerja Anak Orang Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional *) BPS 9,18 Buah VII-9

10 Untuk Pencapaian misi dari indikator kunjungan Wisatawan Tahun 2014 sebanyak 902,735 ribu orang dibandingkan Tahun 2013 yang mencapai 800 ribu orang serta meningkat dari target capaian Tahun 2014 salah satu diantaranya dengan adanya program promosi yang lebih intensif. Indikator jumlah orang yang ditangani melalui PMKS di Tahun 2014 mencapai orang dan Jumlah Pekerja Anak menjadi anak. Keberhasilan Pariwisata di Jawa Barat ditandai dengan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Jawa Barat sebanyak orang lebih; Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Obyek Wisata di Jawa Barat sebanyak 33,61 juta orang lebih pada Tahun 2014 meningkat sebanyak 4,6 juta orang lebih dari Tahun Tantangan dan Permasalahan Pembangunan Tahun 2014 Tantangan dan permasalahan pembangunan daerah dijelaskan berdasarkan hubungannya terhadap layanan dasar dan tugas fungsi Organisasi Perangkat Daerah. A. Tantangan dan Permasalahan pada Misi Kesatu, pada Bidang Pendidikan adalah: 1) masih tingginya angka rawan drop out (DO) siswa SD dan SMP, 2) masih rendahnya kesadaran para orang tua untuk menyekolahkan anak, dan 3) masih kurang sarana dan prasarana penunjang pendidikan dan yang berkebutuhan khusus di sekolah sekolah yang menyediakan pendidikan inklusi. Pada bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah : 1) masih rendahnya akses kesempatan usaha dan pendidikan untuk perempuan, 2) belum optimalnya lembaga sosial masyarakat terhadap perlindungan perempuan dan anak pada bidang kesehatan Masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat dimasyarakat, cakupan rumah tangga ber-phbs Tahun 2014 sebesar 51,4%, serta masih rendahnya kualitas dan kuantitas petugas promosi kesehatan di puskesmas, yang menyebabkan kurang maksimalnya upaya promosi dan pemberdayaan masyarakat. B. Tantangan dan Permasalahan pada Misi Kedua, pertumbuhan investasi di Jawa Barat dikategorikan tinggi, tetapi belum mampu meningkatkan keterkaitan dengan usaha ekonomi lokal dan kesempatan kerja. Pada bidang ketenagakerjaan, permasalahan yang mendasar adalah masih tingginya angka pengangguran yang disebabkan antara lain tidak sebandingnya jumlah pertumbuhan angkatan kerja dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja. C. Tantangan dan Permasalahan pada misi ketiga, yaitu kualitas pelayanan publik yang masih relatif rendah disebabkan, antara lain: belum memasyarakatnya keterkaitan antara SOP pelayanan publik dengan masyarakat yang membutuhkan pelayanan; belum terealisasinya modernisasi tatakelola berbasis E-Government. VII-10

11 D. Tantangan dan Permasalahan pada misi keempat dalam pembangunan infrastruktur strategis dan lingkungan antara lain: permasalahan pembebasan lahan untuk infrastruktur kepentingan umum, kesiapan masyarakat untuk bekerja sama pada area proyek, ketertarikan bagi investor swasta. E. Tantangan dan Permasalahan pada Misi Kelima antara lain: komunikasi dan promosi pembangunan yang belum meluas menjangkau pada berbagai tingkatan masyarat di berbagai pelosok wilayah Jawa Barat; dan masih perlunya memperkuat aktor lokal pembangunan (Strengthening Local Actor) baik secara individu maupun kelembagaan untuk secara bersama-sama mewujudkan pembangunan yang bermutu dan akuntabel Penghargaan yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Rangkaian pembangunan dalam berbagai bidang telah dilaksanakan dengan dukungan yang sangat kuat dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat ditopang dengan, dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota yang secara operasional dilaksanakan oleh para pimpinan OPD/Biro beserta komunitasnya, pada Tahun 2014 berbagai upaya pembangunan telah mendapat apresiasi dengan diterimannya 42 penghargaan nasional, yaitu : 1. Penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Cinta Karya Bangsa Tahun 2013" di Jakarta, 5 Februari 2014; 2. Penghargaan Most Inspirational Regional Leader dari Mens Obsession Awards 2014 di Jakarta, 15 Februari 2014; 3. Anugerah TEPPA (Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran) Tingkat Nasional dengan predikat Terbaik 2 dari UKP 4 di Jakarta, 24 Februari 2014; 4. Penghargaan Government Award kategori pendidikan versi Sindo Weekly yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri, Jakarta 19 Maret 2014; 5. Penghargaan Demokrasi Award dari Harian Rakyat Merdeka di Jakarta, 22 Maret 2014; 6. Penghargaan Pangripta Nusantara Utama Tahun 2014, untuk raihan ke 4 kalinya secara berturut-turut dari Bappenas oleh Presiden RI di Jakarta, 30 April 2014; 7. Penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2014 Oleh Men Pan RB RI, untuk Aplikasi KM-NOL PRO POOR, Oleh Wapres RI di Jakarta, 30 April 2014; 8. Penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik 2014 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di Jakarta, 26 Mei 2014; VII-11

12 9. Penghargaan Bhumandala Award 2014 dari Kepala Badan Informasi Geospasial, di Bandung, 28 Mei 2014; 10. Penghargaan Lencana Utama Adhibakti Tani dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, di Jakarta, 5 Juni 2014; 11. Penghargaan Environment Award ke-20 dari Kementerian Lingkungan Hidup, di Jakarta, 5 Juni 2014; 12. Si kompak Award, Pembina Terbaik Nasional Kategori Badan Kerjasama Antar Desa dari Wapres RI, di Jakarta, 5 Juni 2014; 13. Penghargaan Satyalancana Wirakarya Pembangunan Pertanian dari Presiden pada acara pembukaan PENAS XIV PETANI NELAYAN di Malang, Jatim, 7 Juni 2014; 14. Menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), di Bandung, 16 Juni 2014; 15. Penghargaan Pemrakarsa Penguatan SIDa Peningkatan Nilai Tambah Perikanan Darat oleh Menteri Riset dan Teknologi, di Jakarta, 11 Agustus 2014; 16. Penghargaan Anubhawa Sasana dari Menteri Hukum dan HAM kepada Gubernur Jawa Barat, di Bandung, 19 Agustus 2014; 17. Anugerah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Katagori Pemerintah Provinsi Peduli Museum 2014 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, di Jakarta, 5 September 2014; 18. Menerima WTP ke Tiga kalinya berturut-turut Atas Keberhasilan dalam Menyusun dan Menyajikan Laporan Tahun 2013 dengan Capaian Standar Tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah diserahkan oleh Wakil Presiden RI kepada Gubernur Jawa Barat, di Jakarta, 12 September 2014; 19. Menerima Penghargaan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi yang diserahkan Oleh Wapres RI di Jakarta, 24 September 2014; 20. Penghargaan Adiupaya Puritama 2014 oleh Menteri Perumahan Rakyat di Jakarta, 25 September 2014; 21. Investment Award Penganugerahan Penghargaan Kepada Penyelenggara PTSP Bidang Penanaman Modal Provinsi, Kabupaten/Kota Terbaik Tahun 2014 di Jakarta, 7 Oktober 2014; 22. Penghargaan Fasilitator Terbaik Penegasan Batas Daerah Tahun 2014, yang diserahkan oleh Mendagri RI, di Jakarta, 9 Oktober 2014; VII-12

13 23. Penghargaan sebagai Provinsi dengan produk pertanian unggulan berdaya saing terbanyak Tahun 2014 yang diserahkan Menteri Pertanian, Jakarta, 10 Oktober 2014; 24. Penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan 2014 Kategori Provinsi Kabupaten/Kota oleh Menteri Pendidikan di Jakarta, 15 Oktober 2014; 25. Sindo Trijaya Award 2014 Kategori Loyal Client, 5 November 2014; 26. Penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara dan Peniti Emas, Oleh Presiden RI, di Subang, 26 Desember Tahun 2014; 27. National Procurement Award, 2014 dari LKPP. Kategori Kepemimpinan dalam Informasi Pengadaan secara Elektronik, Oleh Menteri PPN/Bappenas, di Jakarta, 18 November 2014; 28. National Procurement Award, 2014 dari LKPP. Kategori Pemenuhan terhadap Standar LPSE: 2014, Oleh Kepala LKPPRI, di Jakarta,18 November 2014; 29. National Procurement Award, 2014 dari LKPP. Kategori Peran LPSE Provinsi: 2014, Oleh Kepala LKPPRI, di Jakarta, 18 November 2014; 30. Penghargaan dalam Festival Seni Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional Tahun 2014, sebagai Juara Pertama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Padang, 25 Mei 2014; 31. Penghargaan Anugerah Media Humas Tahun 2014, sebagai Terbaik I kategori Advetorial Tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, dari Kementerian Komunikasi dan Informatika di Bandung, 26 November 2014; 32. Penghargaan Anugerah Media Humas Tahun 2014, sebagai Terbaik I kategori Laporan Kerja Humas Pemerintah Tahun 2013 Tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dari Kementerian Komunikasi dan Informatika di Bandung, 26 November 2014; 33. Penghargaan Anugerah Media Humas Tahun 2014, sebagai Terbaik I kategori Merchandise Utama Tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dari Kementerian Komunikasi dan Informatika di Bandung, 26 November 2014; 34. Penghargaan Anugerah Media Humas Tahun 2014, sebagai Juara Umum, dari Kementerian Komunikasi dan Informatika di Bandung, tanggal 26 November 2014; 35. Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Katagori Utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, tanggal 18 Desember Penghargaan Government Award kategori pendidikan versi Sindo Weekly yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta, 19 Maret 2014 VII-13

14 37. Penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan 2014 Kategori Provinsi Kabupaten Kota yang diserahkan Menteri Pendidikan di Jakarta, 15 Oktober Penghargaan Bhumandala Award dari Kepala Badan Informasi di Bandung, 28 Mei Penganugerahan Badega ki Sunda kepada Gubernur Jawa Barat di Bandung, 10 November Penghargaan Manggala Karya Bakti Husada Pada Puncak Acara Hari Kesehatan Nasional yang diserahkan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, 27 November 2014; 41. Penghargaan peringkat pertama Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon Tingkat Nasional Diserahkan oleh Presiden RI di Wonogiri, Jawa Tengah, 29 November 2014; 42. Penghargaan Mitra Strategis Pemilu dari KPU, di Jakarta, 17 Desember Keberhasilan pembangunan saat ini dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat merupakan refleksi dari kesungguhan dan keseriusan semua pihak yang saling berinteraksi secara harmonis dalam berbagai sektor pembangunan serta pada berbagai tahapan pelaksanaan pembangunan. Capaian kinerja pembangunan daerah selama Tahun 2014 merupakan keberhasilan bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, DPRD Provinsi Jawa Barat serta masyarakat Jawa Barat. Tantangan dan permasalahan yang terjadi selama kurun waktu 2014, merupakan bagian dari proses pembangunan yang perlu terus untuk diselesaikan, sehingga di masa mendatang perwujudan Visi dan Misi Jawa Barat dapat lebih berkualitas yang sekaligus proses pembangunan Jawa Barat merupakan Lesson Learned bagi berbagai pihak sebagai upaya cepat untuk meningkatkan kesejahteraan dalam rangka mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang Maju dan Sejahtera untuk semua. VII-14

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan konstitusi negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan, baik Pusat maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota),

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Ir. Yerry Yanuar, MM. KEPALA BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT VISI PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2013 2018 : JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PEMERINTAH

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 431 / 02 / XI / 2015 TANGGAL : 3 NOVEMBER 2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PROVINSI GORONTALO 1. Nama Organisasi : Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Kondisi Kinerja pada awal Kondisi Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB III VISI DAN MISI

BAB III VISI DAN MISI BAB III VISI DAN MISI 3.1 Visi Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan,

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS Disampaikan oleh Drs. Ika Darmaiswara Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis Pada Acara Penguatan SAKIP Ciamis, 20 Oktober

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 DAFTAR TABEL. xiii. Hal DAFTAR TABEL

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 DAFTAR TABEL. xiii. Hal DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Dasar Hukum Pembentukan Wilayah Administrasi Provinsi Lampung... 9 Tabel 1.2 Data Wilayah Administrasi Provinsi Lampung... 10 Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Provinsi Lampung Menurut Kabupaten/Kota,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berkeadilan Dan Berakhlak Mulia,

KATA PENGANTAR. Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berkeadilan Dan Berakhlak Mulia, KATA PENGANTAR Dengan niat yang tulus, segala bentuk kebijakan, program dan kegiatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan dengan harapan semoga gerak langkah kita selalu diberkahi

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) 2.1. Visi Dan Misi Tahun 2016 merupakan tahun kedua kepemimpinan Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018, dengan rencana kerja tertuang dalam Rencana

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA KINERJA PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PROVINSI PAPUA TAHUN - 2017 MISI 1 MEWUJUDKAN SUASANA AMAN, TENTRAM & NYAMAN BAGI SELURUH MASYARAKAT PAPUA DALAM KEDAULATAN NKRI ANGKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mataram, Maret 2015 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT. Dr.TGH. M.

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mataram, Maret 2015 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT. Dr.TGH. M. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. Visi Dan Misi Tahun 2015 merupakan tahun kedua kepemimpinan Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018, dengan rencana kerja tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Realiasasi 2015 % Capaian

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN 2009-2013 Indikator MISI 1 1. Angka Melek Huruf Persen 94,90 96,98 98,93 100,00 100,00 98,10 98,18 98,18 2. Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 12,20

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

VISI DAN MISI. "Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik Menuju Ridlo Allah SWT.

VISI DAN MISI. Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik Menuju Ridlo Allah SWT. VISI DAN MISI 3.1 Visi Secara teoritik, perumusan rencana kerja terlebih dulu diawali oleh proses analisis mendalam terhadap persoalan yang muncul atau diperkirakan terdapat dalam dinamika pencapaian visi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN BAB VII PENUTUP KESIMPULAN Pencapaian kinerja pembangunan Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sejumlah capaian kinerja dari indikator

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012-2017 GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD "Terwujudnya Kota Cirebon Yang Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) pada Tahun 2018" Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD Misi 1 Mewujudkan Aparatur Pemerintahan dan Masyarakat Kota Cirebon

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN PENETAPAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KABUPATEN : LAMANDAU TAHUN : 2014 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan daerah. 2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat. 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4 DAFTAR ISI Halaman: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pemerintahan... 1 1.2 Kepegawaian... 2 1.3

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian visi dan misi yang telah dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung masa jabatan. Indikator

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211 Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH

Lebih terperinci

: RUSLI HABIBIE :

: RUSLI HABIBIE : GUBERNUR GORONTALO PENETAPAN KINERIA TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor: 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA % Capaian Kinerja % Realisasi

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, adapun visi Kabupaten Simeulue yang ditetapkan untuk tahun 2012

Lebih terperinci

Tabel 2-21 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kesehatan Kota Semarang Tahun II-43 Tabel 2.22 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pekerjaan

Tabel 2-21 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kesehatan Kota Semarang Tahun II-43 Tabel 2.22 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pekerjaan DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Ketinggian Tempat di Kota Semarang... II-4 Tabel 2.2 Penyebaran Jenis Tanah dan Lokasinya di Kota Semarang... II-6 Tabel 2.3 Penggunaan Lahan Sawah di Kota Semarang Dirinci Tiap

Lebih terperinci