TATA KERJA TEKNIK STUDIO DAN LAPANGAN
|
|
- Sri Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TATA KERJA TEKNIK STUDIO DAN LAPANGAN TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu memahami dan kemudian mampu menjelaskan beberapa aspek teknik atau tata kerja studio Mampu memahami dan kemudian mampu menjelaskan beberapa aspek tata kerja teknik lapang
2 Materi 2 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010
3 Hadirnya suatu taman adalah melalui berbagai tahapan dari sejak inisiatif dan kemudian menganalisis berbagai datadata yang terkumpul, dan kemudian diteruskan dengan mendesain awal hingga tercipta desain akhir dari suatu rencana taman.
4 Tahapan pembuatan taman pd dasarnya merupakan suatu rangkaian tahapan kerja di studio yg sekaligus sangat berhubungan erat dgn teknik-teknik atau tata kerja studio yg telah baku, dan kemudian tahapan kerja di lapang, yg merupakan implementasi atau realisasi hasil kerja studio.
5 Agar supaya segala bentuk perencanaan baik sejak persiapan desain dan kemudian pembuatan taman, seorang perancang dalam melaksanakan tugas-tugasnya seharusnya melakukan pekerjaan sesuai dgn etika. Etika tersebut dikenal sebagai Etika Perencana, yg meliputi tingkat pengertian atau pemahaman terhadap lahan yg akan digarap dan sejarah yg berkaitan dgn lahan ataupun tema taman serta sosial-budaya masayarakat yg nantinya menikmati taman bersangkutan.
6 Taman yg terbangun tentunya direncanakan agar berkelanjutan yg menguntungkan bagi sistim kehidupan masyarakat ataupun hewan dan isi alam lainnya. Etika berikutnya menyangkut perhatian terhadap nilai estetika ruang dan kenyamanan. Pada akhirnya etika tersebut bermuara pada The Essence of Good Planning.
7
8 Tata Kerja Teknik Studio Pekerjaan studio dilakukan tentunya oleh seorang perancang taman (Landscape Architect) yg bertanggung jawab atas segala bentuk desain rencana taman. Seorang perancang membuat desain taman dpt karena pesanan pelanggang atau menciptakan berbagai macam gaya desain taman, dan kemudian menawarkannya kpd pelanggang yg memerlukannya
9
10 Tata Kerja Teknik Studio Agar permintaan pelanggang dpt direalisasikan maka seorang perancang bekerja dengan tingkat kecukupan yang tinggi terhadap penguasaan ilmuilmu geology, hydrology, agronomy, keteknikan dan tentunya arsitektur. Dengan pengetahuannya tsb perancang menuangkan berbagai imajinasinya dalam menciptakan rencana taman sesuai dgn keinginan pelanggang yg juga tentunya dipengaruhi oleh keadaan lapang tempat nantinya dibuat taman bersangkutan.
11 Proses penciptaan suatu taman dari sejak desain, meliputi : Penetapan program Pembuatan desain secara sketsa Pembuatan desain awal Pengembangan desain terpilih Persiapan dokumen kontrak kerja Penyelesaian gambar (Shop Drawings) Pembuatan taman (Construction)
12 Seorang perancang (designer) dalam bekerja di studio harus memahami bbrp aspek teknik kerja, yaitu : Teknik Menggambar Menggambar desain dapat dilakukan melalui dua teknik menggambar atau merancang, yaitu Teknik Konvensional dan Teknik Komputerisasi (Multimedia).
13
14 Manfaat Menggambar atau mendesain paling tidak bermanfaat bagi lingkungan yg akan dikembangkan dan bermanfaat pula bagi desain (menguntungkan secara ekonomis). Selain itu, manfaat data-data lapangan yg mendukung diciptakannya suatu desain. Oleh karena itu agar data-data bermanfaat, maka data-data tersebut harus benar informasinya, akurat dan lengkap.
15 Prinsip Kerja Dalam menyelesaikan berbagai tugastugas studio, desainer harus memiliki prinsip dalam bekerja. Untuk itu maka target perkembangan kerja harus dibuat (direncanakan berdasarkan persentase kemajuan keberhasilan).
16 Sistim Pengakomodasian Mengakomodasi berbagai aspek yg mendukung kerja di studio maupun mendukung aspek realisasi pembuatan taman di lapang. Hal ini mencakup masalah pembagian tugas kerja dan penyediaan tenaga kerja lapang yg efisien. Pengadaan tenaga kerja sesuai dengan jumlah elemen taman dan tingkat kesulitan desain.
17 Aplikasi Optimal Menyelesaikan sesuai dengan target dan disesuaikan dengan permasalahan (kasus).
18
19
20
21 Tata Kerja Teknik Lapang Pembentukan permukaan (grading) suatu taman merupakan suatu teknik rekayasa pertamanan. Hal ini sekaligus merupakan aspek teknis penting dalam arsitektur pertamanan yg berkenanan dgn pembangunan rencana desain tapak ke dalam kenyataan tiga dimensional. Oleh karena itu suatu pengetahuan teknologi pembentukan permukaan sangat berguna bagi proses perencanaan tapak.
22 Realisasi pembentukan suatu taman melalui beberapa tahapan pengkerjaan, yaitu : Pembersihan lokasi (site planning) Pembentukan permukaan Penanaman elemen tanaman (demikian pula elemen keras/bangunan taman) Pembersihan areal taman Evaluasi kesesuaian dengan desain awal
23 Tata kerja teknik lapang merupakan teknik kerekayasaan pertamanan dlm mengimplementasikan suatu desain ke dalam bentuk nyata taman. Kerekayasaan pertamanan berkenaan dgn pembangunan secara ekonomis dan dgn kepekaan terhadap kondisikondisi yg ada.
24
25 Prinsip-prinsip teknik dan sasaran penting pembentukan permukaan diarahkan untuk memenuhi beberapa aspek, yaitu : 1. Permukaan tanah harus sesuai dgn maksud atau kegunaan yg diinginkan (sesuai desain). 2. Permukaan tanah yg dibentuk harus memiliki sistim pembuangan air yg baik 3. Rencana pembentukan permukaan baru harus mencoba menjaga permukaan aslinya (artinya sesedikit mungkin mengadakan perubahan atau pertahankan bentuk aslinya).
26 4. Bilamana tetap harus dibuat suatu permukaan baru, maka pembentukan permukaan semaksimal mungkinm mengikuti atau memenuhi persyaratan ekologis maupun keteknikan permesinan. 5. Jumlah galian (cut) sebaiknya mendekati jumlah timbunan (fill). 6. Penanaman elemen tanaman disesuaikan dengan urutan dalam ruang. Dahulukan tanaman posisi tersulit baru kemudian jenisjenis tanaman yang terposisikan di sisi luar.
27 7. Sebaiknya mendahulukan pengkerjaan elemen taman keras (bangunan taman). 8. Karena akhir pembuatan taman adalah dicapainya pemandangan yg baik, maka masih diperkenankan dilakukan bbrp modifikasi atau perubahan realisasi dari konsep desain yg ada. 9. Modifikasi tentunya pd jenis-jenis tanaman ataupun ukuran tanaman sangat disesuaikan dengan keadaan di lapang. Namun demikian perubahan yg dilakukan semaksimal mungkin tidak merubah tujuan atau tema desain awal.
28
29
30 DAFTAR PUSTAKA Ingels, J.E., Ornamental Horticulture : Science, Operation, and Management. ITP Delmar Pub. Inc. Austin, R.L., Designing With Plants. Van Nostrand Reinhold Company. Hakim, R., Pedoman Penyajian Visual dan Tahapan Perancangan Arsitektur Lansekap. Penerbit Universitas Trisaksti, Jakarta. Laseau, P., Graphic Thinking for Architects and Designers. Linton Educational Publishing, Inc. (diterbitkan kembali oleh Penerbit ITB Bandung, 1986)
ARSITEKTUR PERTAMANAN
PENGANTAR Materi 5 ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 Bambang B. Santoso 10 April 2010 MERANCANG JADUAL KERJA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TAMAN MERANCANG JADUAL
Lebih terperinciHORTIKULTURA LANSEKAP (SKS 2/1)
HORTIKULTURA LANSEKAP (SKS 2/1) Pokok Bahasan Pendahuluan (Tinjauan Umum) Tanaman Sebagai Unsur Lansekap Pengendalian Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Taman Pemeliharaan Taman Sub-Pokok Bahasan a.
Lebih terperinciARSITEKTUR PERTAMANAN
PENGANTAR Materi 8 ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 PENGERJAAN PEMBUATAN TAMAN Bambang B. Santoso 8 Mei 2010 PENGERJAAN PEMBUATAN TAMAN TUJUAN BELAJAR BAB
Lebih terperinciPENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN
Materi 11 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 Floral Design - Desain Rangkaian Bunga - Setelah mengikuti kuliah materi Pokok Bahasan ini, mahasiswa
Lebih terperinciARSITEKTUR PERTAMANAN
PENGANTAR Materi 10 ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian UNRAM MENDISAIN LANSEKAP BERKELANJUTAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 Fungsional Mudah dipelihara
Lebih terperinciGarden Design MENDISAIN TAMAN SEBAGAI BAGIAN DARI LANSEKAP BERKELANJUTAN
Garden Design MENDISAIN TAMAN SEBAGAI BAGIAN DARI LANSEKAP BERKELANJUTAN Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian UNRAM Sustainable Landscape Design (desain taman yg berkelanjutan) diperlukan : Taman dpt
Lebih terperinciHORTIKULTURA LANSEKAP
Materi 5 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 PEMBUATAN TAMAN (TINJAUAN ASPEK HORTIKULTURA) TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mengetahui dan kemudian mampu menjelaskan
Lebih terperinciHORTIKULTURA LANSEKAP
Materi 2 Materi 5 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 PEMBUATAN TAMAN (TINJAUAN ASPEK HORTIKULTURA) TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mengetahui dan kemudian mampu menjelaskan
Lebih terperinciPENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN
Materi 4 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 3 April 2010 PENGANTAR DAN APLIKASI SENI DALAM GAMBAR TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu menyebutkan beberapa
Lebih terperinciHORTIKULTURA LANSEKAP
HORTIKULTURA LANSEKAP Materi 7 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 TAMAN DEKORASI Bambang B. Santoso 6 Mei 2010 Setelah mengikuti kuliah materi Pokok Bahasan
Lebih terperinciHORTIKULTURA LANSEKAP
Materi 7 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 TAMAN DEKORASI Bambang B. Santoso 6 Mei 2010 Setelah mengikuti kuliah materi Pokok Bahasan ini, mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciPENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN
Materi 3 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 PENGENALAN ELEMEN PEMBENTUK TAMAN TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu menyebutkan dan kemudian menjelaskan macam-macam
Lebih terperinciARSITEKTUR PERTAMANAN
PENGANTAR Materi 7 ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 PROSES PERANCANGAN TAMAN Bambang B. Santoso 10 April, 2010 PROSES PERANCANGAN TAMAN TUJUAN BELAJAR BAB
Lebih terperinciMateri 1 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN
Materi 1 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN PENDAHULUAN A. Pengertian B. Lingkup Arsitektur pertamanan C. Sejarah Perkembangan Taman KLASIFIKASI TAMAN DAN FAKTOR PENENTU KLASIFIKASI
Lebih terperinciBuku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) PERENCANAAN TAPAK
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK/JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN/ PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Jalan Grafika No. 2 Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) PERENCANAAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lansekap sebagai gabungan antara seni dan ilmu yang berhubungan dengan desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. terstruktur. Begitu pula dengan perencanaan lansekap (landscape planning)
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Lansekap (Landscape Planning) Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terstruktur. Begitu pula dengan perencanaan lansekap (landscape
Lebih terperinciDASAR-DASAR HORTIKULTURA. Disampaikan oleh BAMBANG B. SANTOSO Semester Ganjil 2010/2011 Fakultas Pertanian UNRAM
DASAR-DASAR HORTIKULTURA Disampaikan oleh BAMBANG B. SANTOSO Semester Ganjil 2010/2011 Fakultas Pertanian UNRAM PENGANTAR HORTIKULTURA A. Pengertian Hortikultura B. Cabang Ilmu Hortikultura (Aspek Kajian)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran manusia makin meningkat dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi, maka negara-negara yang
Lebih terperinciPRODUKSI TANAMAN NURSERY
PRODUKSI TANAMAN NURSERY Bambang B. Santoso Senen, 30 Maret 2009 PRODUKSI TANAMAN NURSERY A. Perencanaan Produksi B. Perbanyakan C. Produksi di Lapangan D. Produksi dalam Pot/wadah C. PRODUKSI DI LAPANGAN
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 29/01/2016 Tanggal revisi - Kode dan Nama MK KA064316 Pengantar Lanskap SKS dan Semester SKS 3 Semester
Lebih terperinciLINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR LANSKAP LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL KEGIATAN PERENCANAAN DESAIN PENGELOLAAN KONSULTASI
LINGKUP KEGIATAN ARL ARSITEKTUR LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR Penataan lahan yang kreatif dan bertanggung jawab untuk menghasilkan suatu karya lanskap yang indah, selaras, nyaman, menarik, dan memuaskan
Lebih terperinciPertemuan I ARSITEKTUR LANSEKAP (TR 438)
Pertemuan I ARSITEKTUR LANSEKAP (TR 438) DOSEN DR. SRI HANDAYANI, MPD. RISKHA MARDIANA, ST. ADI ARDIANSYAH, SPD.MT. STATUS DAN SIFAT 4 SKS SIFAT WAJIB TEORI DAN PRAKTEK PRASYARAT GAMBAR ARSITEKTUR Maksud
Lebih terperinciHORTIKULTURA LANSEKAP
Materi 3 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN TAMAN TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu menyebutkan dan kemudian menjelaskan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. bagi warga kota. Selain sebagai sarana tersebut, kehadiran lapangan golf
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lapangan golf merupakan salah satu fasilitas umum kota yang dapat digunakan sebagai sarana olah raga dan rekreasi melalui permainan golf yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 5 Pengembangan dan Pemanfaatan LKS Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG LKS?? Pengertian LKS Lembaran yg berisi pedoman
Lebih terperinciCanopy: Journal of Architecture
Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PUSAT PERAGAAN IPTEK DI SEMARANG Lailum Mujib Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup perancangan dan pembangunan keseluruhan lingkungan binaan,
Lebih terperinciPENGANTAR BUDIDAYA TANAMAN HIAS dan BUNGA
PENGANTAR BUDIDAYA TANAMAN HIAS dan BUNGA Bambang B.Santoso Fakultas Pertanian Program Studi Hortikultura Semester GanjilTahun Ajaran 2010/2011 Bidang hortikultura yg berhubungan dgn bunga potong, tanaman
Lebih terperinciHORTIKULTURA LANSEKAP
Materi 2 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 TANAMAN SEBAGAI UNSUR LANSEKAP TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu menjelaskan ekosistim tanaman taman, Mampu menjelaskan
Lebih terperinciKAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Kawasan Wisata Bunga Kota Bandung 1.2. LATAR BELAKANG Tanaman dapat memberikan keindahan, kenyamanan, dan berbagai fungsi lainnya
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU
AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU A. Pengertian bahan baku (bhn mentah) Bahan baku adalah bahan yg secara menyeluruh membentuk produk selesai dan dpt diidentifikasi secara langsung pada produk yang bersangkutan.
Lebih terperinciCanopy: Journal of Architecture
Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PERANCANGAN PUSAT PROMOSI, INFORMASI DAN PERDAGANGAN PRODUK AUDIO VISUAL DI SEMARANG Nur Wahyudi Jurusan
Lebih terperinciMata Kuliah & Kode : Desain Interior I Kode : PSR 344 Jumlah SKS : Teori 1 SKS Praktik : 3 SKS
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH: DESAIN INTERIOR I FRM/FBS/18-00 Revisi: 00 24 September 2008 Hal. 1 Fakultas : Bahasa dan Seni Program Studi : Pendidikan Seni
Lebih terperinciPERANCANGAN RUANG DALAM
PERANCANGAN RUANG DALAM Program Studi : Arsitektur Nama Dosen : Mata Kuliah (MK) : Perancangan Ruang Dalam 1. I Wayan Wiryawan, S.T., M.T. Kode MK : KKA 12285F 2. Dr. Ngk. Kt. Acwin Dwijendra S.T., MA.
Lebih terperinciNama Matakuliah STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN - 1
Nama Matakuliah STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN - 1 Kode/ sks : TKA 1116/ 3 sks (2 sks/ 2 jam Kuliah - 1 sks/ 3 jam Latihan) Prasyarat : Status Matakuliah : wajib Deskripsi singkat matakuliah: Matakuliah
Lebih terperinciPASAR TRADISIONAL MODERN SURABAYA
JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 PASAR TRADISIONAL MODERN SURABAYA Penulis Manuel Chandra dan Dosen Pembimbing Bapak Ir. St. Kuntjoro Santoso, MT Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Kristen
Lebih terperinciDi era kiwari efisiensi tidak saja dilakukan terhadap (Desain) Arsitektur atau gedung sebagai sistem secara mandiri, namun harus dilakukan pula
METODA PERANCANGAN ARSITEKTUR II SEMESTER GENAP 2014/ 2015 PERTEMUAN KETIGA + DUKUNGAN MULTIMEDIA + DISKUSI PENDALAMAN PROSES ARSITEKTUR SEBAGAI SISTEM (DAUR HIDUP GEDUNG) (PROSES) ARSITEKTUR sebagai SISTEM
Lebih terperinciINTERIOR I. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn
INTERIOR I Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn Kontrak Perkuliahan Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Interior I SKS : 4 SKS Semester : VI Kode Mata Kuliah : MKB07103 Tujuan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang adalah sebuah perihal atau peristiwa yang menjadi sebab, alasan, awal, sejarah untuk melahirkan suatu perihal dan peristiwa yang baru di masa mendatang. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciRANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan)
RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan) MATA KULIAH REKAYASA LAHAN II Dosen Pengampu Prof. Dr.H. Maman Hilman, MPd., MT.
Lebih terperinciOleh : ANUNG NERNAWAN A
Oleh : ANUNG NERNAWAN A 30 1291 PROGRAM STUD1 ARSITEKTUR PERTAMANAN SURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1998 RINGKASAN ANUNG HERNAWAN. Rencana Lansekap Kawasan Wisata
Lebih terperinciOleh : ANUNG NERNAWAN A
Oleh : ANUNG NERNAWAN A 30 1291 PROGRAM STUD1 ARSITEKTUR PERTAMANAN SURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1998 RINGKASAN ANUNG HERNAWAN. Rencana Lansekap Kawasan Wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk di kota Jakarta meningkat pesat karena kota Jakarta sebagai pusat pergerakan ekonomi di Indonesia. Banyak masyarakat yang tertarik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun
Lebih terperinciBab 3. Metode Perancangan. Penentuan ide perancangan Rumah Sakit Anak merupakan perkembangan
Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Ide Perancangan Penentuan ide perancangan Rumah Sakit Anak merupakan perkembangan dari suatu ayat al-qur an surat Yunus ayat 57 Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap
5 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Lanskap berdasarkan Simonds (1983) merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, dimana suatu lanskap dikatakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan di daerah tropis dengan luas laut dua pertiga dari luas negara secara keseluruhan. Keberadaan Indonesia di antara dua benua dan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar
1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 6 Mahasiswa dapat menguraikan materi tugas perancangan arsitektur 4, yaitu : fungsi kegiatan mejemuk dan komplek dalam suatu kawasan
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro atau yang biasa kita sebut UNDIP merupakan salah satu universitas ternama di Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 1956
Lebih terperinciPRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product)
PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint dan By Product) Produk Bersama ( (Joint Product) a/ produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri proses produksi secara serempak dengan menggunakan bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Proyek Indonesia sebagai negara berkembang terus menerus berusaha untuk meningkatkan hasil yang maksimal di segala bidang pembangunan, salah
Lebih terperinciarsitektur. Memberikan pemahaman tentang penerapan Kaidah, Konsep, dan Kriteria serta ketentuan-ketentuan rancangan lain pada suatu karya
TEORI ARSITEKTUR I GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) SEMESTER GENAP 2014/ 2015 I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama : Teori Arsitektur I Kode : AR 32229 Kredit : 2 SKS Semester : II (Genap) Tahun Akademik :
Lebih terperincimasyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis dan lingkungannya dalam arti karakteristrik. Lansekap ditinjau dari segi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Lansekap (Landscape Planning) Lansekap merupakan refleksi dari dinamika sistem alamiah dan sistem sosial masyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Pasar bunga di Surabaya Kebutuhan bunga dalam masyarakat kini semakin meningkat seiring berubahnya gaya hidup masyarakat. Dapat dikatakan bahwa bunga
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur. Lampiran II
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Arsitektur Lampiran II Fakultas : Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen
Lebih terperinciSTMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PD. AHAK JAYA PALEMBANG
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian (CP) CPL - PRODI S9 Menitikberatkan pola pembelajaran yang berimbang pada P3 konsep keilmuan dan praktek di lapangan. Proses Problem based learning dalam pembelajaran.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. mewakili kompleksitas pemahaman Islam di Indonesia khususnya di Malang.
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Pengumpulan Data Untuk lebih mewakili lokalitas budaya tersebut sebuah konsep yang dapat mewakili kompleksitas pemahaman Islam di Indonesia khususnya di Malang. Maka dalam
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. KONSEP DASAR Menurut Siswanto (2006:171) mengatakan bahwa Pengambilan Keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam
Lebih terperinciDIGITAL MODEL & RENDERING
DIGITAL MODEL & RENDERING TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO 1 OUTLINE Materi perkuliahan Kontrak Belajar Teori umum Gambar Teknik dan Pengantar CAD 2 Materi Perkuliahan Teori umum Gambar Teknik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota identik dengan adanya bangunan-bangunan yang dibuat manusia. Bangunan perumahan, perkantoran, serta sarana umum dibangun demi kepentingan manusia (Nazaruddin,
Lebih terperinciArsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 TINJAUAN TEMA III.1.1 Latar Belakang Tema Sebuah Club house pada dasarnya berfungsi sebagai tempat berolah raga dan rekreasi bagi penghuni perumahan serta masyarakat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang
3.1 Lokasi dan Waktu Magang III. METODOLOGI Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd, divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN
IV. KONSEP PERANCANGAN Dalam sebuah proses desain, kursi ini di buat dengan menggunakan beberapa metode yang mengacu kepada konsep perancangan. Suatu konsep dalam proses perancangan sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciKAJIAN TERHADAP KONSEP ELEMEN ALAMI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TEPIAN PANTAI
KAJIAN TERHADAP KONSEP ELEMEN ALAMI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TEPIAN PANTAI Aristotulus E. Tungka Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado Abstrak, Kota Manado merupakan
Lebih terperinciPENDEKATAN ERGONOMIS DALAM PERANCANGAN STASIUN KERJA. Nama: Siti Krisnawati (12-039)
PENDEKATAN ERGONOMIS DALAM PERANCANGAN STASIUN KERJA Nama: Siti Krisnawati (12-039) Pendekatan Ergonomis dalam Perancangan stasiun Kerja Secara ideal perancangan stasiun kerja harus disesuaikan dengan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Letak Geografis Site Site yang akan dibangun berlokasi di sebelah timur Jalan Taman Siswa dengan koordinat 07 o 48 41.8 LS 110 o 22 36.8 LB. Bentuk site adalah persegi panjang
Lebih terperinciTEKNIK KOMUNIKASI ARSITEKTURAL-AT. 423
TEKNIK KOMUNIKASI ARSITEKTURAL-AT. 423 NURYANTO PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR-S1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016-2017 SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam proses rancangan terdapat beberapa langkah antara lain; data, metode analisis). Langkah-langkah tersebut
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam merancang Taman Pintar di Taman Senaputra ini menggunakan metode perancangan yang berisi penjelasan-penjelasan secara deskriptif mengenai langkah-langkah apa saja yang
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap 2.2 Wisata Terpadu
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Menurut Simond (1983) lanskap merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, dengan karakter lanskap tersebut.
Lebih terperinciRPKPS TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR
2017 RPKPS TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Fakultas : TEKNIK Program Studi : ARSITEKTUR Mata Kuliah/Kode : Teori dan Metode Perancangan
Lebih terperinciCeramah Diskusi Problem Based Learning
Mahasiswa mengetahui dan mengerti tata ajaran mata kuliah Perancangan Arsitektur 3. Mahasiswa memahami bacaan dari berbagai sudut pandang dengan menuangkannya dalam display berupa gambar, sketsa, ataupun
Lebih terperinciNAMA PERGURUAN TINGGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
Mata kuliah: Sistem Penunjang Keputusan (AK043240) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN: 1. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. TAHAPAN PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Pusat Peragaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, diuraikan dalam beberapa tahapan. Pertama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan
Lebih terperinciMateri 6: Control Unit Operations
Materi 6: Control Unit Operations I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Pendahuluan Siklus Instruksi Micro-operations Kusuma Wardana, M.Sc. 2 PENDAHULUAN Kusuma Wardana, M.Sc. 3 Jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel
Lebih terperinciSebuah Pembelajaran mata kuliah yang bersifat teoritis Studi Kasus di Jurusan Arsitektur FTSP ITS. Endrotomo
Sebuah Pembelajaran mata kuliah yang bersifat teoritis Studi Kasus di Jurusan Arsitektur FTSP ITS Endrotomo PRINSIP 1. Dosen menjadi role model bagi mahasiswa. 2. Menggerakan mahasiswa belajar. 3. Menumbuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap Stoner dan Freeman (1984) menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian anggota organisasi
Lebih terperinciDESAIN WISATA EDUKASI BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SURABAYA
DESAIN WISATA EDUKASI BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SURABAYA ABSTRACT - Keyword: - Bunga Imazizah Endrasari [1], Wiwik Widyo Widjajanti [2], Siti Azizah [3] Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS
SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS Pertemuan Ke Sub dan TIK 1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 2 Mahasiswa dapat menguraikan materi
Lebih terperinciEvaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciDesa Mandiri Berbasis Ecovillage
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1750-1850 menyebabkan terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kota dan Pemukiman Kota merupakan salah satu lingkungan hidup yang perlu ditata pola penyebaran tamannya. Penataan taman di perkotaan tidak asal jadi, tetapi tujuan penyebaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penambangan Batu Bara Kegiatan penambangan merupakan proses ekstraksi bahan mineral yang bernilai ekonomis dari lapisan bumi demi memenuhi kebutuhan manusia (Gregory, 1983 disitasi
Lebih terperinci1.5. Metodologi Pembahasan Metode Pengamatan 9
DAFTAR ISI Lembar Judul Lembar Pengesahan Persembahan Motto Kata Pengantar Daftar Isi DaftarTabel Daftar Skema Daftar Gambar Abstraksi i ii iii iv vi vii x x xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI. 2.1 Relevansi dan Konsekuensi
BAB II METODOLOGI 2.1 Relevansi dan Konsekuensi Perancangan buku ini mempunyai kaitan erat dengan dunia desain mengingat kontent buku ini berupa tulisan dan tampilan visual berupa ilustrasi. Pembuatan
Lebih terperinciKompetensi Lulusan Jurusan Arsitektur
Kompetensi Lulusan Jurusan Arsitektur JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 Kompetensi Lulusan Jurusan Arsitektur Kompetensi lulusan Berdasarkan tujuan program pendidikan di Jurusan
Lebih terperincihttps://id.pinterest.com/pin/ /
https://id.pinterest.com/pin/460141286910090002/ Pengantar Arsitektur, tentang apa? Arsitektur tidak terlepas dari kebutuhan manusia akan wadah untuk memfasilitasi beragam aktivitasnya sehari-hari. Sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I I.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Bandara Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010 / 2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010 / 2011 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD. JAYA PALEMBANG Johan 2007240077 Anggi Setiawan 2007240089 Abstrak
Lebih terperinciMateri 1: Pendahuluan
Materi 1: Pendahuluan I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Mengapa Belajar Organisasi Komputer? Komputer mrpkn jantung dari komputasi tanpa komputer semua disiplin ilmu2 di bidang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. diharapkan perancangan pada objek Gedung Bisnis Multimedia Malang mampu memenuhi
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi perancangan merupakan sebuah rangkaian atau kerangka pikir dalam sebuah proses perancangan yang akan dilakukan. Dengan metode pendekatan tersebut diharapkan perancangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Ruang auditorium pidato memiliki standar dan persyaratan khusus yang harus dipenuhi agar dapat mengakomodasi aktivitas di dalam ruangan tersebut dengan optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Proyek Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang pertumbuhan kotanya cenderung pesat. Sebagai ibukota negara, Jakarta menjadi pusat dari berbagai
Lebih terperinci