BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1940 PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah perkebunan besar milik swasta asing (Inggris) dengan nama Pamanukan & Tjiasem Lands yang dengan adanya nasionalisasi pada tahun 1957 dikelola oleh Yayasan Pembangunan Daerah Jawa Barat (YPDB). Pada tahun 1966 YPDB menjadi Proyek Produksi Pangan Sukamandi Jaya bersamaan dengan dibentuknya Proyek Penelitian dan Mekanisasi serta Proyek Perhewani. Ketiga proyek ini dilebur pada tahun 1968 menjadi Lembaga Sang Hyang Seri. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 tahun 1971 Lembaga Sang Hyang Seri menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Sang Hyang Seri sebagai salah satu sub sistem perbenihan nasional yang dengan bantuan pinjaman dana dari Bank Dunia merupakan perusahaan perbenihan unggul dan bersertifikat yang modern dan terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Perum Sang Hyang Seri mengembangkan wilayah pelayanannya dengan mendirikan : 1. Tahun 1973 Distrik Benih di Klaten Jawa Tengah. 2. Tahun 1977 Distrik Benih di Malang Jawa Timur dengan 7 unit produksi benih. 3. Tahun 1982 mendirikan cabang di Luar Jawa, yaitu di Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat.

2 Pada tahun 1995 status PERUM berubah menjadi PERSERO dengan memperluas core business menjadi benih pertanian dan usaha lain yang langsung menunjang usaha perbenihan yang dapat meningkatkan pendapatan dan kinerja perusahaan. Pada tahun 1997 PT. Sang Hyang Seri (Persero) memasuki bisnis benih hortikultura dan pada tahun 2001 mulai mengembangkan bisnis agroinput yang berupa sarana produksi dan agrooutput yang berupa hasil pertanian. Pada tahun 2003 core business dikembangkan dari benih tanaman pangan menjadi benih pertanian dalam arti luas, yaitu meliputi benih tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Selain core business, pada tahun 2008 PT. Sang Hyang Seri (Persero) juga melakukan kegiatan penunjang core business dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan. Pembinaan perusahaan dilaksanakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara, merupakan cabang regional dari PT. Sang Hyang Seri (Persero) yang berpusat di Sukamandi Jawa Barat. PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara didirikan pada tahun 1981 dengan alamat kantor di jalan Raya Medan, Lubuk Pakam Km. 21 Tanjung Morawa. Wilayah kerja KR IV meliputi 4 (empat) propinsi yaitu propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, propinsi Sumatera Utara, propinsi Sumatera Barat dan propinsi Riau serta meliputi 59 Kabupaten/Kota. PT. Sang Hyang Seri (Persero) KR IV terdiri dari 4 (empat) Cabang yaitu Cabang Deli Serdang, Cabang Asahan, Cabang Lubuk Alung dan Cabang Solok,

3 serta 3 (tiga) Satuan Tugas (Satgas) yaitu Satgas Tapanuli Selatan, Satgas Riau dan Satgas NAD. Gambar 2.1. PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara 2.2. Struktur Organisasi Perusahaan Tipe organisasi yang digunakan perusahaan adalah organisasi tipe flat (hirarki horizontal) dimana tingkat hirarki kewenangan tidak banyak sehingga jumlah satuan organisasi hanya sedikit akan tetapi jumlah bawahan yang dikendalikan cukup banyak. Stuktur organisasi yang digunakan adalah struktur organiasasi matriks dimana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama dikumpulkan menjadi satu untuk membentuk unitunit kerja seperti produksi, operasi, pemasaran, keuangan, personalia, dan sebagainya yang memiliki fungsi yang terspesialisasi yang secara bersama-sama menangani semua proyek yang harus diselesaikan. Komunikasi (adanya

4 keterkaitan antar unit kerja) dan sharing antar unit-unit kerja selalu terjalin dengan baik untuk mendukung kelancaran operasional perbenihan yang berkualitas. Struktur organisasi PT. Sang Hyang Seri (Persero) dapat dilihat pada lampiran Ruang Lingkup Bidang Usaha Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. SHS Kantor Regional IV Sumatera Utara adalah: 1. Memproduksi benih pertanian varietas pelayanan (public variety) dan varietas komersial (commercial variety). 2. Memasarkan benih pertanian varietas pelayanan (public variety) dan varietas komersial (commercial variety). 3. Melakukan kemitraan usaha dengan produsen/penangkar benih baik swasta maupun milik pemerintah. 4. Melakukan penelitian dan pengembangan (research and development) yang menunjang bisnis usaha pembenihan Lokasi Perusahaan Areal atau Lokasi PT. SHS merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan usaha dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain: 1. Tenaga kerja mudah didapat. 2. Bahan baku mudah didapat. 3. Lokasi pabrik diusahakan berada di daerah khusus dan srategis.

5 4. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana transportasi, listrik, dan air tersedia dengan baik dan layak. Letak PT. SHS Kantor Regional IV Sumatera Utara berada di jalan Raya Medan-Lubuk Pakam Km. 21 Tanjung Morawa. Batas - batas perusahaan adalah : 1. Sebelah Timur berbatasan dengan pabrik minyak Para Sawita. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan aneka jenis tanaman pertanian. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan jalan raya Tanjung Morawa. 4. Sebelah Utara berbatasan denagan pekuburan / tanah wakaf Proses Produksi Proses produksi yang terdapat di Pabrik Pengolahan Benih PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah melakukan pengolahan terhadap GKP (gabah kering panen) menjadi benih bersertifikat. Produk yang dihasilkan adalah benih unggul bersertifikat, dimana benih ini mengalami proses produksi dan pengujian di laboratorium. Benih yang lulus pengujian merupakan benih unggul dan diberi sertifikat. Hasil proses pengolahan yang tidak dapat dijadikan produk yaitu benih kosong dan jerami Standard Mutu Bahan/Produk Standar mutu dari produk yang dihasilkan oleh PT. Sang Hyang Seri (Persero) harus disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu BPSBTPH (Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura) dan harus dilakukan pengujian benih. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pabrik

6 dapat diterima oleh pasar. Sehingga, untuk meningkatkan daya saing, benih yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Mutu benih lulus adalah suatu ukuran mutu yang sangat penting karena mempengaruhi pertumbuhan benih dan mutu hasil dari penanaman benih. Pengujian mutu pada perusahaan dilakukan secara intern dan ekstern. Pengujian mutu intern dilakukan pada laboratorium pabrik, sedangkan pengujian mutu ekstern dilakukan oleh BPSBTPH. Kelulusan benih dan sertifikasi benih berada pada keputusan BPSBTPH, walaupun sudah dilakukan pengujian sendiri di laboratorium PT. Sang Hyang Seri (Persero). Bahan baku yang digunakan PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah Gabah Kering Panen (GKP) padi. Standard mutu bahan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap GKP padi yang masuk ke pabrik adalah sebagai berikut : a. Kadar air yang terkandung dalam Gabah Kering Panen (GKP) : 25% b. Butir hijau yang terdapat dalam Gabah Kering Panen (GKP) : 5 % c. Kotoran benih yang terdapat dalam Gabah Kering Panen (GKP) : 7 % Standard mutu produk yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap benih kantong adalah sebagai berikut : a. Kadar air yang terkandung dalam Benih Lulus (BL) sebesar 12% b. Benih murni dalam Benih Lulus (BL) 99,7% c. Kotoran benih yang terdapat dalam Benih Lulus (BL) 0,2% d. Benih varietas lain yang terkandung dalam Benih Lulus (BL) 0,1% e. Daya tumbuh atau daya berkecambah Benih Lulus (BL) 85% f. Bebas dari hama dan penyakit.

7 Bahan yang Digunakan (Bahan Baku dan Bahan Penolong) Bahan Baku Mutu hasil olahan dipengaruhi oleh mutu bahan baku dan proses pengolahan, sedangkan mutu bahan baku dipengaruhi oleh sistem panen. Bahan baku yang digunakan perusahaan dalam memproduksi benih padi bersertifikat adalah Gabah Kering Panen (GKP) padi. GKP padi diperoleh perusahaan dari hasil penangkaran antara perusahaan dengan kelompok tani di Sumatera Utara, dimana PT. Sang Hyang Seri (Persero) menjadi pengasuh kelompok tani tersebut. Bahan baku yang akan diproses tidak boleh melebihi kadar air yang ditentukan yaitu 25% dan kadar kotoran 7%, kalau lebih dari yang ditentukan maka harga padi tersebut akan menjadi turun dan hal tersebut sudah dilakukan kesepakatan terlebih dahulu. Setelah melakukan pengecekan barulah penimbangan dilakukan dan disimpan kedalam gudang untuk sementara. Bahan baku GKP yang diterima adalah GKP level FS (Foundation Seed), SS (Stock Seed), ES (Extention Seed). Bahan baku yang diterima terdiri dari delapan varietas, yaitu : a. INP-10 dan INP-13 b. Mekongga c. Cibago d. Chierang e. Bestari f. Cigelis g. Situbagendit

8 Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut : 1. Solar PT. Sang Hyang Seri (Persero) menggunakan solar untuk bahan bakar mesinmesin produksi seperti mesin dryer, seed-cleaner and sortation machine dan generator listrik (genset). 2. Udara panas Udara panas memegang peranan penting dalam proses pengolahan benih bersertifikat. Udara panas ini digunakan dalam proses pengeringan GKP. Kadar air GKP harus diturunkan dari 25% menjadi maksimal 12%. Udara panas dapat diperoleh baik secara alami menggunakan sinar matahari dan secara buatan menggunakan mesin dryer. Udara panas yang dihasilkan dari burner dihisap dan dihembuskan oleh blower ke ruang plenum yang kemudian didistribusikan ke box dryer untuk mengeringkan padi yang berada pada box dryer tersebut. 3. Phostoxin Phostoxin digunakan untuk mengendalikan hama gudang, pada saat benih disimpan di gudang (difumigasi).

9 Uraian Proses Produksi Proses produksi pada pengolahan benih padi bersertifkat PT. Sang Hyang Seri (Persero) merupakan proses produksi terus-menerus (continue Process). Untuk memperoleh benih lulus yang sesuai dengan standar mutu yang ditentukan, proses pengolahan GKP (Gabah Kering Panen) menjadi benih lulus melewati beberapa tahap. Tahapan-tahapan Pengolahan GKP pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) menjadi benih lulus diuraikan seperti berikut : Persiapan Pengolahan Benih Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan untuk mengolah benih padi adalah sebagai berikut : 1. Pembersihan lantai jemur, mesin dan peralatan, tempat-tempat penyimpanan (gudang dan selokan). 2. Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan Penerimaan Calon Benih Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada saat penerimaan GKP yaitu pemeriksaan dokumen, penimbangan Gabah Kering Panen (GKP) dan pengambilan sampel oleh petugas bagian Pegawai Laboratorium. Pemeriksaan dokumen yang dilakukan berupa Surat Pengantar Hasil Panen (SPHP) disertai surat sortasi dari tim panen, diantaranya adalah nomor induk lapangan, musim tanam, nama petani penggarap, blok sertifikasi, luas tanam, luas panen, tanggal panen, varietas, kelas benih, tonase, pemeriksaan kadar air, kadar kotoran dan

10 kemurnian varietas yang kemudian disimpan kedalam gudang untuk sementara. Ketika dilakukan penimbangan, Pegawai Laboratorium melakukan pengembalian sampel GKP untuk kebutuhan pengujian pendahuluan. Sampel tersebut kemudian dibawa ke labolatorium untuk dianalisis lebih lanjut Pengeringan Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air pada benih, agar benih tahan lama dalam penyimpanan, adapun cara pengeringan dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Secara manual (Alami) Pengeringan secara manual dilakukan dengan cara menjemur benih agar terkena sinar matahari. Dalam kondisi cuaca cerah, pengeringan dengan cara manual membutuhkan waktu kira-kira 2-3 hari. Pengeringan dengan cara manual ini dilakukan karena dapat menghemat biaya. Gambar 2.2. Proses Pengeringan Menggunakan Lantai Jemur

11 2. Secara Otomatis dengan Box Dryer Gambar 2.3. Proses Pengeringan Menggunakan Box Dryer Pengeringan dengan box dryer adalah jenis pengeringan compartement dryer. Pengeringan dengan box dryer adalah pengeringan dengan cara memasukkan benih ke dalam box dryer, dengan kapasitas box 5-6 ton. Calon benih (GKP) yang sudah masuk kedalam box dryer terlebih dahulu diberi hembusan angin dengan menggunakan blower selama satu jam, selanjutnya udara panas yang dikeluarkan oleh mesin burner diberikan berangsur-angsur hingga suhunya mencapai 45 0 C. Ketebalan tumpukan padi 0,5m 0,6m agar pada waktu melakukan pembalikan mudah dilakukan. Pembalikan dilakukan tiap 1 jam, sebelum dilakukan pembalikan harus dilakukan pengecekan suhu dan kadar air calon benih. Penurunan kadar air rata-rata 0,5% 1,2 % per jam dan pengeringan dilanjutkan sampai kadar air 12% selama ± 7-8 jam Pembersihan dan Sortasi Benih padi yang telah dikeringkan (kadar air 12%) kemudian dibersihkan dengan mesin seed cleaner. Pembersihan benih menggunakan blower dan pengayakan benih menggunakan ayakan (vibrating screen). Mesin ini

12 memisahkan antara jerami, benih kosong dan benih bersih. Benih bersih ini masih perlu diperiksa lagi secara periodik untuk mengetahui seberapa banyak butiran apung yang terikut. Ini diketahui dengan cara setiap 100 gr benih tidak melebihi 200 butir apung dan kotoran 0,2% (setiap 1 jam sekali). Penyotiran GKK (Gabah Kering Kotor) dilakukan untuk mendapatkan benih yang seragam dan dan bersih. Saringan mesin seed cleaner terdiri dari 2 (dua) saringan, yaitu saringan atas (Scalper) dimana benih yang dikehendaki menembus lobang saringan dengan bebas sedangkan kotoran-kotoran kasar yang tidak bisa menembus saringan akan terpisah dan saringan bawah (saringan sortasi) berfungsi untuk menyortir benih berdasarkan ukurannya. Pada saringan ini benih berisi penuh dan benih yang kosong akan dipisahkan. Proses ini juga berfungsi sebagai preconditioning benih sebelum dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan sementara, dimana temperatur benih hasil proses pengeringan dengan suhu 45 0 C diturunkan menjadi suhu kamar. Gambar 2.4. Proses Pembersihan dan Sortasi Menggunakan Mesin Seed Cleaner

13 Penyimpanan Benih Sementara Tujuan penyimpanan benih adalah sebagai masa dormansi yang untuk mempertahankan kualitas benih dan mencegah kerusakan. Penyimpanan benih di gudang harus menggunakan alas berupa palet / papan kayu atau balok-balok kayu agar karung benih tidak langsung bersentuhan dengan lantai gudang. Benih yang disimpan segera di fumigasi dengan Phostoxin atau disemprot dengan insektisida siloan / satifsar / damfin untuk disanitasi. Setiap tumpukan benih diberi kartu identitas yang berisikan data antara lain : nomor tumpukan, varietas, tanggal panen, jumlahnya, tanggal pengujian, tanggal kadaluarsa, dan tanggal penyemprotan / fumigasi. Gambar 2.5. Penyimpanan Benih Sementara Pengujian Benih Pengujian benih dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya: 1. Pengujian Kadar Air Kadar air suatu benih mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengaruhnya terhadap reabilitas dan merupakan hal penting bagi benih yang akan dipasarkan serta berpengaruh juga pada daya tahan benih karena terlalu rendah kadar air benih dapat mematikan daya tumbuh benih sehingga kadar air

14 yang ditetapkan oleh perusahaan yakni 12%. Untuk mengetahui kandungan air pada benih yang terikat secara fisik disebut dengan kandungan air bebas yang dinyatakan dengan proses berat dapat digunakan alat moisture tester. 2. Pengujian Daya Kecambah Pengujian ini diambil dari proses kerja yang telah dijernihkan agar mendapat pertumbuhan lerai benih yang diujikan dan mendekati kenyataan di lapangan. Persentase daya tumbuh adalah persentase dari benih yang membentuk bibit/tanaman normal pada lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan benih dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal pengujian ini bisa juga terlihat atau diamati biji normal, biji up-normal, biji keras, biji dorman, biji segar tidak tumbuh dan biji mati. Daya kecambah minimal 85%. Pengujian benih dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Pengujian Benih Proses Sertifikasi Benih Sertifikasi benih merupakan unsur yang sangat penting bagi pembenihan karena untuk pemeliharaan kemurnian mutu benih dari suatu verietas dan serta menyediakan secara kontinu kepada petani. Disamping mempertahankan kemurnian keturunan yang dimiliki oleh suatu varietas, membantu pula produsen

15 benih dalam memproduksikan dengan kualitas mutu yang lebih baik serta membantu petani mendapatkan benih yang digunakan, baik jaminan kebenaran varietas maupun mutunya. Dalam memproduksi benih bersertifikat maka perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1. Permohonan sertifikasi dengan melampirkan areal sertifikasi label / keterangan benih yang akan dipanen. 2. Pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan merupakan apakah suatu areal sertifikasi dapat diterima atau tidak a. Fase vegetatif b. Fase pembungaan c. Fase masak 3. Pemeriksaan alat Processing tidak terkontaminasi dengan varietas lain. 4. Pengambilan contoh benih yang mewakili stok benih yang ada. 5. Pengujian laboratorium secara teratur atau terjadwal. 6. Laporan sesuai stok yang diujikan dalam kelompok benih 7. Pelebelan sesuai dengan stok yang diujikan dalam kelompok benih. Gambar 2.7. Label Benih Bersertifikasi

16 Benih yang telah lulus uji oleh BPSBTPH (Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura) akan diberi label bersertifikat dan selanjutnya dapat dilakukan pengepakan Pengepakan Setelah selesai dilakukan pengujian benih dan dinyatakan lulus maka dilakukan pengepakan benih padi. Pengepakan benih dilakukan sesuai dengan permintaan pasar. Pengepakan benih dilakukan dengan ketelitian yang baik misalnya mengenai : a. Penimbangan (per kantong) b. Pemberian label c. Logo yang jelas Gambar 2.8. Proses Pengepakan Benih Secara Manual dan Fully Automatic Proses pengepakan yang terdapat pada perusahaan yaitu proses pengepakan secara manual dan fully automatic. Pengepakan secara fully automatic jarang dilakukan perusahaan karena membutuhkan persyaratan yang berat. Setelah selesai

17 pengepakan, benih disimpan di gudang produk sebelum benih tersebut dipasarkan. Dimana pemasaran dilakukan secara ritel (eceran) dan korforat (kerjasama dengan instansi dan BUMN dan BUMD.

18 2.6. Mesin dan Peralatan Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara adalah : Mesin-mesin yang digunakan pada PT. Sang Hyang Seri sebagai berikut : Tabel 2.1. Mesin-mesin yang Digunakan No. Nama Mesin Gambar Keterangan Burner 1 Burner & Blower Fungsi Merek Daya Motor Putaran : pemanas : weishaupt : 1,5 KVA : 17,3 HP : 3500 rpm Centrifugal Blower Fungsi : menghisap dan meng hembuskan udara panas ke box Merek : westin Tegangan : 19,5 KVA Putaran : 2400 rpm Kecepatan angin : 150 m/s 2 Box Dryer Kapasitas 5 ton : (p x l x t) - 5 x 4 x 2 m - 4 x 4 x 2 m Kapasitas 6 ton : (px l x t) 7 x 4 x 2 m

19 Tabel 2.1. Mesin- Mesin yang Digunakan (Lanjutan) No. Nama Mesin Gambar Keterangan 3 Seed Cleaner Merek : Robber D 4950 & Petkus K 531 Dimensi : 5,060x2,1x2,210mm Berat : 1300 Kg Power : 4 Kw Kapasitas : 2 Ton/Jam Jumlah : 2 Unit 4 Penjahit Karung Merek : Newlong Portable Sewing Machine Tipe : NP 7A Putaran : 1900 rpm Jenis jarum : DN x 1 Berat : 6 kg Daya : 65 W

20 Adapun peralatan yang digunakan pada PT. Sang Hyang Seri sebagai berikut : Tabel 2.2. Peralatan yang Digunakan No. Peralatan Gambar Keterangan 1 Truk Tipe Fungsi Kapasitas : 4500 kg Jumlah : 3 Unit : Toyota Dyna 125 LT, Mitsubishi Colt Diesel 135 PS, Toyota Rino 115 PS : Alat angkut GKP dan benih lulus 2 Forklift Merek Fungsi : Komatsu dan Mitsubishi : Alat angkut GKP dan benih lulus (material handling) Kapasitas : kg Jumlah : 2 Unit 3 Moisture Tester Fungsi Jumlah : Mengukur kadar air : 1 unit

21 Tabel 2.2. Peralatan yang Digunakan (Lanjutan) No. Peralatan Gambar Keterangan 4 Timbangan Merek : Avery & Abadi Fungsi : Mengukur berat benih Kapasitas : 500 kg & 25 kg Jumlah : 3 Unit 5 Palet Fungsi : Sebagai dudukan karung berisi GKP dan berisi benih bersih Kapasitas : 1000 Kg Jumlah : ± 500 Unit

22 Tabel 2.2. Peralatan yang Digunakan (Lanjutan) No. Peralatan Gambar Keterangan 6 Impulse sealer Fungsi Jumlah : Menutup kemasan plastik yang sudah berisi benih lulus : 2 unit 7 Oven Fungsi : Memanaskan/mengeringkan bahan pengujian pada laboratorium Jumlah : 1 unit 8 Germinator Fungsi Jumlah : Alat pemeraman : 1 unit

23 2.7. Utilitas Yang dimaksud dengan utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT. SHS antara lain sebagai berikut: 1. Unit Pembangkit Tenaga (Power Plant) Tenaga yang digunakan untuk dapat mengoperasikan seluruh alat dan mesin di PT. SHS diperoleh dari tenaga listrik PLN. Selain itu, tenaga listrik juga diperoleh dari unit pendukung seperti genset. Adapun spesifikasi dari mesin genset yang digunakan adalah : Output Voltage Frekuensi : 32,5 KVA : 380/220 V : 50 Hz Daya listrik yang tersedia didistribusikan ke bagian-bagian sebagai berikut : a. Perumahan pimpinan, staf dan karyawan. b. Penerangan dan arus listrik kantor dan pabrik serta jalan. c. Unit-unit proses pengolahan benih. 2. Unit Pengolahan Air (Water Treatment) Salah satu bagian yang penting untuk mendukung proses pengolahan di PT. SHS adalah air. Sumber air di PT. SHS berasal dari PDAM Deli Serdang. Fungsi air di sini tidak dapat tergantikan oleh senyawa lain. Air digunakan untuk keperluan sebagai berikut :

24 a. Air domestik, yaitu air yang digunakan di luar kegiatan pabrik (kantor dan perumahan). b. Air proses, yaitu air yang digunakan untuk keperluan laboratorium Safety dan Fire Protection Safety and Fire Protection yang ada di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Deli Serdang didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan. Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja, cacat dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat mengakibatkan hambatan-hambatan yang sekaligus juga merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat hal ini akan menyebabkan tingginya biaya produksi. Perusahaan sebenarnya telah memiliki kebijakan dalam hal safety terhadap bahaya. Namun, pelaksanaannya belum maksimal karena para pekerja belum seluruhnya mematuhi kebijakan yang telah dibuat. Kesadaran pekerja akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja masih sangat kurang, hal tersebut terlihat dari belum ada pekerja yang menggunakan masker pada bagian produksi khususnya di bagian pengeringan dan penyortiran. Untuk kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran perusahaan juga melengkapinya dengan peralatan kerja pendukung seperti : alat pemadam api (fire extingwisher) di daerah penting dalam pabrik, pompa air dan penyemprot air.

25 2.9. Waste Treatment Limbah dari hasil pengolahan GKP hingga menjadi benih bersih adalah limbah berupa gabah kosong dan jerami kering yang keluar dari stasiun seed cleaner setelah dua kali proses pembersihan menuju corong ke tempat penampungan limbah. Limbah ini kemudian dibakar atau diberikan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkannya Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja pada Kantor Cabang Deli Serdang berjumlah 76 orang dengan berbagai posisi yang dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Posisi Pada PT. Sang Hyang Seri Cabang Deli Serdang No. Posisi Jumlah Total 1 Manajer 1 2 Sekertaris 1 3 Asst. Manajer Keuangan & SDM 1 4 Asst. Manajer Produksi 1 5 Asst. Manajer Pasar Ritel 1 6 Asst. Manajer Pasar Korporat 1 7 Asst. Manajer Litbang 1 Karyawan Tetap 8 Supervisior Keuangan Supervisior SDM 1 10 Supervisior Kebun 1 11 Supervisior Pengolahan & PPM 1 12 Supervisior Logistik dan Hortikultura 1 13 Supervisior Simpan Kemas 1 14 Adm. Produksi 1

26 Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Posisi Pada PT. Sang Hyang Seri Cabang Deli Serdang (Lanjutan) No. Posisi Jumlah Total 15 Supervisior Pasar Ritel 1 16 Supervisior Adm. Pasar Ritel 1 17 Supervisior Pasar Korporat 1 18 Supervisior Adm. Pasar Korporat 1 19 Supervisior Mutu 1 20 Agronomis 1 21 Pegawai Administrasi 1 22 Pegawai Kebun 3 23 Mekanik 1 24 Operator Produksi 1 25 Pegawai Lapangan Logistik 2 26 Operator Gudang 1 27 Operator Forklift 2 28 Pegawai Lapangan Ritel 1 29 Pegawai Lapangan Korporat 1 30 Karyawan Kontrak Pegawai Laboratorium Pegawai Lapangan Agronomis 1 32 BHL Lantai Jemur Borongan Box Dryer 8 34 Borongan Seed Cleaner 6 35 Borongan Packing 5 36 Supir 1 37 Satpam 4 38 Pelayanan Dalam Ruangan 3 39 Pelayanan Dalam Ruangan 3 Jumlah 76

27 2.11. Fasilitas Perusahaan Adapun fasilitas dari pihak perusahaan untuk para tenaga kerja adalah sebagai berikut : 1. Manajer cabang : perumahan, alat transportasi, layanan rumah sakit, asuransi, kompensasi (gaji, bonus, insentif, tunjangan), promosi dan lain-lain. 2. Asisten manajer : alat transportasi, layanan rumah sakit, asuransi, kompensasi (gaji, bonus, insentif, tunjangan), promosi dan lain-lain. 3. Karyawan tetap : layanan rumah sakit, asuransi, kompensasi (gaji, bonus, insentif, tunjangan), promosi dan lain-lain. 4. Karyawan kontrak : kompensasi (gaji, bonus, insentif, tunjangan) Tata Letak Perusahaan Jenis tata letak atau susunan mesin dan peralatan yang terdapat pada PT. Sang Hyang Seri adalah product layout, karena mesin-mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan proses produksi. Bentuk umum pola aliran bahan pada PT. Sang Hyang Seri identik dengan zig-zag, karena proses produksi yang panjang dan berkelok-kelok, guna memaksimalkan lokasi pabrik. Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ada di PT. Sang Hyang Seri, bagian/departemen yang ada pada perusahaan dapat dibagi atas : 1. Bagian Produksi a. Penerimaan Calon Benih : 13 x 10 m b. Pengeringan : 62,8 x 19 x 6 m

28 c. Pembersihan dan sortasi : 20 x 5 m = 100 m 2 d. Penyimpanan Benih : (35,3 x 20,4 m) dan (25 x 12m) f. Pengepakan/Packing : 65 x 15 m 2. Bagian Production Service a. Laboratorium : 4 x 5 m b. Lantai Penjemuran : (28 x 15,5 m) dan (24,2 x 15,5 m) 3. Bagian General Service a. Kantor Regional : 32,1 x 16,6 m b. Kantor Cabang : 14,8 x 10 m c. Kantor Administrasi Gudang : 15 x 5 m d. Kantor Asisten Pabrik : 10 x 10 m e. Koperasi dan SHS Shop : 12,1 x 7,2 m f. Pos Satpam : 3,4 x 2,5 m g. Parkir Mobil : 12,1 x 5 m h. Parkir Sepeda Motor : 4,6 x 3,7 m i. Lapangan Tenis : 23,8 x 10,97 m j. Lapangan Badminton : 14,8 x 6,2 m k. Gudang Penyimpanan Barang Jadi : 24,5 x 12,5 m 4. Bagian Personal Service a. Toilet : (3,2 x 2 m);(3 x 2 m) dan (4,1 x 3,2 m) b. Musholla (Tempat Ibadah) : 11,3 x 10,4 m c. Rumah Dinas : (14,8 x 9,7 m) x 4 unit 5. Bagian Physical Plant Service

29 a. Gudang : 10 x 5,7 m b. Ruang mesin : 6 x 4 m

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1940 PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah perkebunan besar milik swasta asing (Inggris) dengan nama Pamanukan & Tjiasem Lands yang dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1940 PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah perkebunan besar milik swasta asing (Inggris) dengan nama Pamanukan & Tjiasem Lands yang dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisa dan evaluasi data dan memberikan saransaran untuk menjadi bahan pertimbangan oleh

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N LAMPIRAN 1 Data Suhu dan Kelembaban Udara Shelter Tanggal 2 Februari 2012 9.00 2510 30,4 30,4 30,2 75,8 75,8 75,7 3020 - - - - - - 3743 31,9 31,8 31,8 64,8 64,8 64,9 1856 32,3 32,4 32,4

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum PT. Sang Hyang Seri 5.1.1 Sejarah Singkat PT. Sang Hyang Seri PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari. Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: AFRIZA NURDIANSYAH S

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari. Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: AFRIZA NURDIANSYAH S PENENTUAN PERILAKU TEMPERATUR GUDANG UNTUK MEMPERTAHANKAN/MENJAGA KUALITAS BENIH PADI VARIETAS INPARI 13 DI PT. SANG HYANG SERI DENGAN MENGGUNAKAN POWERSIM TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Padi termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA AgroinovasI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA Dalam menghasilkan benih bermutu tinggi, perbaikan mutu fisik, fisiologis maupun mutu genetik juga dilakukan selama penanganan pascapanen. Menjaga mutu fisik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Keberhasilan peningkatan produksi dalam usaha tani sangat dipengaruhi oleh masukkan berbagai faktor

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di pulau Jawa, antara

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di pulau Jawa, antara IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten dari 5 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di pulau Jawa, antara

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Super Plates didirikan pada tahun 1992 yang beralamat di Jl.Balai Desa 141 Polonia Medan. CV. Super Plates merupakan salah satu perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Lestari Plastik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji plastik menjadi kemasan plastik. Perusahaan ini diprakarsai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Super Plates merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan baterai/aki mobil. Usaha ini didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Deny

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 16 BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1. Lokasi Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak pada batas koordinat 107 o 31-107 o 54 BT dan di antara 6 o

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang produksi pembuatan keset kaki dari sabut kelapa dan serat sabut yang telah

Lebih terperinci

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang PRODUKSI BENIH PADI Persyaratan Lahan Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang ditanam sama, jika lahan bekas varietas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang pengolahan sabut kelapa. Usaha ini terletak di Desa Telaga

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Setiap tahunnya jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar sangat perlu memantapkan kestabilan pangan secara berkelanjutan, oleh karenanya perlu melakukan strategi dan upaya-upaya

Lebih terperinci

a. Kebutuhan benih bersertifikat setiap tahun terus meningkat. b. Terbatasnya SDM yang menangani perbenihan.

a. Kebutuhan benih bersertifikat setiap tahun terus meningkat. b. Terbatasnya SDM yang menangani perbenihan. Penciri yang menjadi tanggungjawab Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor dalam mengimplementasikan urusan, program, strategi dan arah kebijakan adalah penciri yang ke-15 yaitu Tercapainya Swasembada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kilang Padi Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan padi menjadi beras atau penggilingan padi (Rice Milling

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

Benih merupakan salah satu unsur pokok dalam usaha tani padi. Kebutuhan akan sarana tersebut semakin lama semakin meningkat

Benih merupakan salah satu unsur pokok dalam usaha tani padi. Kebutuhan akan sarana tersebut semakin lama semakin meningkat 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benih merupakan salah satu unsur pokok dalam usaha tani padi. Kebutuhan akan sarana tersebut semakin lama semakin meningkat sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Teknik Pengambilan Contoh Benih Kapas dalam Kemasan Plastik Di PT. Nusafarm Intiland corp Asembagus Jawa Timur

Teknik Pengambilan Contoh Benih Kapas dalam Kemasan Plastik Di PT. Nusafarm Intiland corp Asembagus Jawa Timur Teknik Pengambilan Contoh Benih Kapas dalam Kemasan Plastik Di PT. Nusafarm Intiland corp Asembagus Jawa Timur Sri Rahayu, SP (PBT Ahli Muda) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan - Surabaya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174 IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG Roswita Sela 14.I1.0174 OUTLINE PROFIL PERUSAHAAN PROSES PRODUKSI SANITASI KESIMPULAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca

Lebih terperinci

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

I. U M U M. TATA CARA PANEN. LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 17/Permentan/OT.140/2/2010 TANGGAL : 5 Pebruari 2010 TENTANG : PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDA BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN TATA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

Seed Processing Indonesia

Seed Processing Indonesia Mesin Ayak / Air screen Cleaner (Seed Grading) SG/SPI-01 185 cm 110 cm Mesin ayak ini berbahan konstruksi besi, memiliki presisi tinggi dan membersihkan dengan sempurna untuk keperluan laboratorium. Mesin

Lebih terperinci

Tahapan di Pertanaman. Tahapan Pasca Panen. Permohonan oleh Penangkar Benih 10 hari sebelum tanam. Pengawasan Pengolahan Benih.

Tahapan di Pertanaman. Tahapan Pasca Panen. Permohonan oleh Penangkar Benih 10 hari sebelum tanam. Pengawasan Pengolahan Benih. Tahapan di Pertanaman Permohonan oleh Penangkar Benih 10 hari sebelum tanam Tahapan Pasca Panen Pengawasan Pengolahan Benih 5-7 hari Pemeriksaan Dokumen 1 hari Pembuatan Kelompok Benih Pengawas Benih dan

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

Peningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggulan

Peningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggulan No. 02/Brosur/BPTP Jakarta/2008 PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI DENGAN PENANGKARAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 10 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI A. DEFINISI Benih

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun. No.79, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN Perbaikan mutu benih (fisik, fisiologis, dan mutu genetik) untuk menghasilkan benih bermutu tinggi tetap dilakukan selama penanganan pasca panen. Menjaga mutu fisik dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kopi merupakan suatu komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi melebihi sebagai minuman segar dan berkhasiat dan telah menjadi sumber pendapatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.54, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTAN. Benih Bina. Peredaran. Produksi. Sertifikasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Riwayat Singkat dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Roti Matahari Pasuruan berdiri pada tanggal 3 Maret 1955 dan berlokasi di jalan Raya (sekarang jalan Soekarno-Hatta)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015 PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015 Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan pertanian dewasa ini diarahkan kepada ketahanan pangan serta pembangunan sistem dan usaha agribisnis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Kurnia Aneka Gemilang berdiri sejak tahun 1969, dengan nama UD. Kurnia. Perusahaan ini menjalankan usaha yang bergerak dibidang produksi sirup

Lebih terperinci

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Idris Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara Bptp-sultra@litbang.deptan.go.id Abstrak Penyebaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. SOCFINDO (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. SOCFINDO dialihkan di bawah pengawasan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan Lampiran 1: Mesin dan Peralatan 1. Mesin Mesin yang dipakai pada proses produksi kernel palm oil umumnya menggunakan mesin semi otomatis. Tenaga manusia digunakan untuk mengawasi jalannya proses produksi.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Ivana Mery Lestari Matras adalah salah satu produsen spring bed yang berada di Medan dimana perusahaan berdiri pada tahun 1997 dan langsung

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (2017) TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS SISTEM PERBENIHAN KOMODITAS PANGAN DAN PERKEBUNAN UTAMA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS SISTEM PERBENIHAN KOMODITAS PANGAN DAN PERKEBUNAN UTAMA LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS SISTEM PERBENIHAN KOMODITAS PANGAN DAN PERKEBUNAN UTAMA Oleh : Bambang Sayaka I Ketut Kariyasa Waluyo Yuni Marisa Tjetjep Nurasa PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56/Permentan/PK.110/11/2015 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA TANAMAN PANGAN DAN TANAMAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan usaha pembuatan keset kaki dari sabut kelapa yang dikelola oleh Bapak Yatno dimana Beliau merupakan pemilik usaha tersebut.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon)

ANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon) ANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon) Engkos Koswara Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Majalengka Email : ekoswara.ek@gmail.com

Lebih terperinci

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki

Lebih terperinci

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SALURAN DISTRIBUSI BENIH PADI DI DESA CLUMPRIT KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG PENDAHULUAN

SALURAN DISTRIBUSI BENIH PADI DI DESA CLUMPRIT KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG PENDAHULUAN P R O S I D I N G 287 SALURAN DISTRIBUSI BENIH PADI DI DESA CLUMPRIT KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG Angga Pratama Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Benih memiliki peranan yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mandheling Gayo Internasional (Mandago) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor biji kopi yang dimiliki oleh Bapak H. Hasballah

Lebih terperinci

BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN

BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh : DEVIRA ISWANDA NIM :

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh : DEVIRA ISWANDA NIM : PENENTUAN JUMLAH DAN KAPASITAS BURNER YANG DIBUTUHKAN PADA DRYER UNTUK MENJAGA KONDISI STEADY STATE PERPINDAHAN PANAS DENGAN METODE SIMULASI PADA PT. SANG HYANG SERI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia saat ini dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting

Lebih terperinci

VI EVALUASI KEMITRAAN PT. SANG HYANG SERI DAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI

VI EVALUASI KEMITRAAN PT. SANG HYANG SERI DAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI VI EVALUASI KEMITRAAN PT. SANG HYANG SERI DAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI 6.1 Gambaran Kemitraan PT. Sang Hyang Seri dengan Petani Penangkar Benih Kemitraan antara PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) dengan

Lebih terperinci

INFORMASI PRAKTIS PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI. OLeh Ir. I. Ketut Tastra, MS. Informasi Praktis Balitkabi No.:

INFORMASI PRAKTIS PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI. OLeh Ir. I. Ketut Tastra, MS. Informasi Praktis Balitkabi No.: INFORMASI PRAKTIS PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI OLeh Ir. I. Ketut Tastra, MS Informasi Praktis Balitkabi No.:2015-12 Disajikan pada: Workshop Optimalisasi Pengembangan Mekanisasi Usahatani Kedelai Serpong,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi 1. Sejarah BPSB Jawa Tengah Awal BPSB II Tegalgondo Jawa Tengah didirikan oleh Hamengkubuwono X pada tahun 1920, yang mulanya merupakan

Lebih terperinci

MITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com

MITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com KATALOG PASCA PANEN KEDELAI MBI/YANMAR SOLUSI MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI MITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com POWER THRESHER

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang

TINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Rantai Pasok Rantai pasok adalah sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasi pemasok, manufaktur, gudang, jasa transportasi, pengecer,

Lebih terperinci

DAFTAR REKAPITULASI PENGADAAN BARANG DAN GEDUNG DARI KEGIATAN APBN TA DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN

DAFTAR REKAPITULASI PENGADAAN BARANG DAN GEDUNG DARI KEGIATAN APBN TA DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN DAFTAR REKAPITULASI PENGADAAN BARANG DAN GEDUNG DARI KEGIATAN APBN TA. 2013 DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN NO. KODE NAMA KEGIATAN / MAK SUB KEGIATAN JUMLAH HARGA SATUAN JUMLAH PAGU KETERANGAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, agroindustri menjadi sebuah aktivitas ekonomi yang mampu berkontribusi secara positif terhadap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan

Lebih terperinci