JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI Feby Kartika Sari dan Retno Indryani Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya febykartika92@gmail.com, retno_i@ce.its.ac.id Abstrak - Proyek pembangunan Apartemen De Papilio Tamansari membutuhkan ketersediaan material untuk menjamin kelancaran proses konstruksi. Perencanaan kebutuhan material sangat diperlukan agar material dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan. Analisa persediaan material dapat menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Dalam analisa persediaan material, salah satu tahap yang paling penting untuk dilakukan adalah menentukan berapa jumlah pesanan setiap kali melakukan pemesanan (lot sizing). persediaan sangat dipengaruhi oleh jumlah pemesanan. Dalam Penelitian ini, proses analisa persediaan material dilakukan dengan menganalisa 4 (empat) teknik lot sizing pada metode Material Requirement Planning (MRP) yaitu lot for lot (L4L), economic order quantity (EOQ), period order quantity (POQ), part period balancing (PPB). Data berupa kebutuhan material, biaya pesan, biaya simpan dan lead time dianalisa melalui beberapa tahapan antara lain perhitungan kebutuhan bersih (netting), perhitungan jumlah pemesanan (lotting) serta penentuan waktu pemesanan (offsetting) yang disesuaikan dengan jadwal perencanaan produksi guna mendapatkan total pesanan yang paling optimum dan biaya persediaan yang paling minimum. Hasil proses analisa menunjukkan bahwa teknik lotsizing yang menghasilkan jumlah pemesanan yang optimal dengan biaya persediaan paling minimum adalah teknik lot for lot, period order quantity dan part period balancing. Teknik lot for lot menghasilkan total biaya persediaan minimum untuk material besi beton D25. Teknik period order quantity menghasilkan biaya persediaan minimum untuk material kayu meranti 5/7, kayu meranti 6/12, besi beton D8, besi beton D10, dan besi beton Ø1. Teknik part period balancing menghasilkan biaya persediaan minimum untuk material multipleks 12 mm, kayu glugu 5/7, dan besi beton D16. Kata kunci: Metode perencanaan persediaan, MRP, teknik lot sizing. I. PENDAHULUAN metode Material Requirement Planning (MRP). 4 Dalam penelitian ini penentuan jumlah pesanan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Metode Material Requirement Planning (MRP) ini digunakan untuk perencanaan material yang memiliki sifat saling bergantung (dependent) dan berkelanjutan dengan jumlah kebutuhan yang berbeda setiap periodenya. Ada beberapa tahapan dalam metode MRP antara lain perhitungan kebutuhan bersih (netting), perhitungan jumlah pemesanan (lotting) serta penentuan waktu pemesanan (offsetting) yang disesuaikan dengan jadwal rencana produksi. Jumlah pesanan akan mempengaruhi biaya persediaan. 1 Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu perencanaan persediaan material yang tepat guna untuk menjaga kontinuitas pelaksanaan proyek dengan menganalisa (empat) 4 teknik penentuan jumlah pesanan (lot sizing) pada metode Material Requirement Planning (MRP) yaitu lot for lot (L4L), economic order quantity (EOQ), period order quantity (POQ), part period balancing (PPB). Teknik lot for lot (L4L) adalah teknik penentuan jumlah pesanan dengan meminimumkan ongkos simpan, sehingga ongkos simpan menjadi nol. Teknik economic order quantity (EOQ) adalah teknik penentuan jumlah pemesanan atas dasar minimasi ongkos simpan dan ongkos pesan. 2 Teknik POQ adalah teknik penentuan jumlah pesanan atas dasar jumlah pemesanan ekonomis agar dapat dipakai pada periode yang bersifat permintaan diskrit. Teknik PPB adalah teknik penentuan jumlah pesanan untuk menyeimbangkan biaya pemesanan dan penyimpanan. Teknik ini diterapkan pada perencanaan persediaan material proyek pembangunan Apartemen De Papilio Tamansari yang merupakan obyek dalam penelitian ini. Dengan membandingkan 4 teknik lot sizing tersebut dapat menghasilkan jumlah pesanan yang optimal dan memberikan total biaya persediaan yang minimum. A. Langkah Penelitian II. METODE PENELITIAN Latar Belakang Sebuah proyek konstruksi membutuhkan ketersediaan material yang menjamin kelancaran proses konstruksi. Pengadaan material dalam suatu proyek konstruksi memiliki batasan-batasan tertentu. Dengan adanya keterbatasan ini, maka untuk mengoptimalkan penggunaan material diperlukan suatu proses perencanaan yang matang. Ada beberapa metode untuk penentuan jumlah pesanan antara lain metode statistik, metode just in time dan Studi literatur Pengumpulan data & Informasi Pembuatan Break down A A

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) III. ANALISA DAN HASIL Pengolahan data Menyusun struktur produk (BOM) Menghitung volume material Menyusun jadwal induk produksi Menyusun kebutuhan material Penentuan ukuran pemesanan: L4L,EOQ,POQ, PPB Menentukan waktu pemesanan Menentukan biaya total persediaan Kesimpulan B. Data Dalam penelitian ini terdapat tiga jenis data yang akan digunakan, [] tiga jenis data tersebut yaitu: 1. Data umum proyek meliputi nama proyek, spesifikasi proyek, lokasi proyek, owner, konsultan perencana, kontraktor, waktu pelaksanaan dan nilai proyek. 2. Data material meliputi analisa material, lokasi suplier, dan harga material.. Data permodelan meliputi gambar perencanaan, schedule proyek,struktur produk, biaya persediaan, dan lead time. C. Metode analisa 1. Proses penentuan jumlah material diawali dengan proses exploding yaitu proses perhitungan kebutuhan kotor dari suatu item pekerjaan berdasarkan beberapa input data yaitu gambar design, schedule proyek, dan struktur produk []. 2. Proses berikutnya adalah penentuan jumlah pemesanan. Penentuan jumlah pemesanan diawali dengan perhitungan kebutuhan material yang didapatkan dari perhitungan volume material berdasarkan gambar desain dan schedule pelaksanaan proyek.. Langkah terakhir adalah penentuan total biaya persediaan. total persediaan diperoleh dari total biaya yang dikeluarkan akibat adanya proses persediaan yang meliputi proses pembelian, proses pengadaan, dan proses penyimpanan. pembelian tergantung pada volume kebutuhan dan harga satuan barang. pengadaan yang diperhitungkan adalah biaya pemesanan dan biaya pembuatan. Penyimpanan yang diperhitungkan adalah biaya modal yang timbul karena adanya penumpukan modal kerja, biaya kerusakan atau penyusutan, biaya gudang, biaya administrasi, dan biaya asuransi. Proses analisa dilakukan dengan bantuan program POM-QM. POM-QM merupakan sebuah program bantu komputer yang memiliki beberapa metode untuk memecahkan permasalahan permasalahan yang berkaitan dengan manajemen operasi dan riset operasi. Dalam penelitian ini, program POM-QM digunakan dalam proses lotting yaitu menentukan jumlah pemesanan. Apartemen De Papilio Tamansari ini terdiri dari 2 tower yaitu tower A (Apartement) dan tower B (Condotel) dengan masing masing tower terdiri dari lantai. Pekerjaan arsitektur terdiri dari pekerjaan pada basement, podium dan tower. Pekerjaan mechanical, electrical dan plumbing terdiri dari tata udara dan ventilasi, plumbing, fire fighting, elektrical, elektronic,dll. Item pekerjaan pada tiap lantai meliputi pekerjaan balok, pekerjaan plat, pekerjaan kolom, pekerjaan core wall & sherewall dan pekerjaan tangga. Item pekerjaan yang akan direncanakan persediaan materialnya adalah item pekerjaan struktur pada lantai 8, karena lantai 8 sampai dengan lantai memiliki desain yang sama. a. Jadwal Proyek Persediaan material yang akan dihitung adalah item pekerjaan pada pekerjaan balok, plat lantai dan kolom. Pekerjaan struktur lantai 8 memiliki durasi 9 hari dimulai pada minggu ke 5 pada tanggal 7 September dan direncanakan akan selesai pada minggu ke 7 pada tanggal 18 September 201. Jadwal pekerjaan struktur lantai 8 terdapat pada Tabel 1 Tabel 1 Jadwal pekerjaan struktur lantai 8 Durasi Schedule Uraian Pekerjaan (hari) Start Finish Pekerjaan Struktur Lantai 8 Bekisting balok 6 7-Sep-1 1-Sep-1 Bekisting pelat 6 7-Sep-1 1-Sep-1 Pembesian balok 6 9-Sep-1 14-Sep-1 Pembesian pelat 6 10-Sep-1 16-Sep-1 Pembesian kolom 1 17-Sep-1 17-Sep Sep Sep-14 Zona Lift 1 14-Sep-1 14-Sep-1 Bekisting kolom 1 18-Sep-1 18-Sep Sep-1 1-Sep-1 Zona Lift 1 16-Sep-1 16-Sep-1 Pengecoran balok & pelat 1 17-Sep-1 17-Sep Sep Sep-14 Zona Lift 1 14-Sep-1 14-Sep-1 Pengecoran kolom 1 18-Sep-1 18-Sep Sep-1 1-Sep-1 Zona Lift 1 16-Sep-1 16-Sep-1 b. Struktur produk Struktur produk lantai 8 tersebut terdiri dari 4 level, antara lain level 0 yang paling atas merupakan produk akhir dari analisa yang dilakukan yaitu struktur lantai 8. Level dibawahnya yaitu level 1 terdiri dari beberapa komponen dari penyusun level 0 yaitu pekerjaan balok, pekerjaan plat, pekerjaan kolom, dan pekerjaan dinding geser. Level dibawahnya yaitu level 2 terdiri dari sub komponen penyusun level 1, misalnya pada pekerjaan balok membutuhkan jenis material seperti besi beton, bekisting dan beton dengan mutu K-00. Untuk level yang paling bawah yaitu level berisi tipe- tipe material yang dibutuhkan pada jenis material di level 2, misalnya pada pekerjaan balok untuk jenis material besi beton dibutuhkan beberapa tipe yaitu besi beton ulir dengan diameter 10, besi beton ulir dengan diameter 16 dan besi beton polos dengan diameter 1.

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 Gambar 2. Pembagian zona pada lantai 8 Gambar 1. Struktur produk pekerjaan struktur lantai 8 Volume material penyusun dihitung berdasarkan volume pekerjaan yang disesuaikan atau dikonfersikan berdasarkan satuan pada saat pembelian dengan cara mengkalikan dengan koefisien dalam HSPK. Tabel. 2 berikut ini volume material yang digunakan untuk pekerjaan struktur lantai 8. Tabel. 2 Volume material tiap item Kebutuhan No Uraian Pekerjaan Material Satuan 1 Balok Beton K m³ Pekerjaan Bekisting 68.8 m² multipleks 12 mm lembar Kayu meranti 5/ batang Kayu meranti 6/ batang Kayu Glugu 5/ batang Besi Beton kg D lonjor lonjor D lonjor 2 Pelat Beton K m³ Pekerjaan Bekisting m² multipleks 12 mm lembar Kayu meranti 6/ batang Kayu Glugu 5/ batang Besi Beton kg D lonjor D lonjor Kolom Beton K m³ Pekerjaan Bekisting m² multipleks 12 mm 9.4 lembar Kayu Glugu 5/ batang Besi Beton kg D lonjor D lonjor Desain Apartemen Depapilio Tamansari ini berbentuk menyerupai huruf L oleh karena itu diperlukan pembagian zona untuk mempermudah proses pengerjaan. Lantai 8 sampai lantai memiliki bentuk dan desain yang sama. Setiap lantai dibagi menjadi zona, yaitu zona 1, zona 2, dan zona lift. Gambar 2. Berikut ini merupakan gambar detail pembagian zona pada lantai8. c. Jadwal induk produksi Setelah merencanakan durasi dari masing-masing item pekerjaan dan material yang dibutuhkan, maka jadwal induk produksi tiap zona dapat disusun dengan memasukkan hasil perhitungan kuantitas volume pekerjaan tiap durasinya ke dalam jadwal pekerjaan. Tabel Jadwal induk produksi. Uraian Pekerjaan Kebutuhan Material Satuan Minggu ke 5 Minggu ke 6 Minggu ke Balok Zona 1 Bekisting m² Pembesian kg Pengecoran 27.1 m³ 27.1 Zona 2 Bekisting m² Pembesian kg Pengecoran 24.1 m³ 24.1 Zona Bekisting m² Pembesian kg Pengecoran 27 m³ 27 Plat Zona 1 Bekisting 50.2 m² Pembesian kg Pengecoran 47.6 m³ 47.6 Zona 2 Bekisting 244 m² Pembesian kg Pengecoran.2 m³.2 Zona Bekisting 59.9 m² Pembesian kg Pengecoran 48.9 m³ 48.9 Kolom Zona 1 Bekisting m² 12 Pembesian kg 6624 Pengecoran 22. m³ 22 Zona 2 Bekisting m² 102 Pembesian kg 7728 Pengecoran 27. m³ 27. Zona Bekisting m² Pembesian kg 7728 Pengecoran 27. m³ 27. d. Analisa kebutuhan material Analisa kebutuhan material adalah besarnya volume material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu satuan pekerjaan. Sebelum melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang direncanakan, beberapa material seperti multipleks, kayu, besi harus terlebih dahulu datang untuk dirakit. Proses perakitan dilakukan 1 minggu sebelum proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal. Perhitungan rekapitulasi

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) kebutuhan setiap material di jelaskan pada tabel 5. Setelah mengetahui rekapitulasi kebutuhan material akan dilanjutkan dengan proses pengolahan lot sizing menggunakan program POM-QM V..0. e. persediaan persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul karena adanya persediaan. persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul karena adanya persediaan. persediaan yang dihitung meliputi biaya pembelian, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan pada pekerjaan struktur lantai dasar. Ada beberapa asumsi yang digunakan yaitu harga material tidak terpengaruh oleh jumlah pembelian, sehingga berapapun jumlah pembelian harga material tetap. Asumsi lain adalah lead time tetap setiap kali pemesanan material, dan biaya pesan konstan untuk setiap kali pemesanan. Tabel 4. Harga Material No. Jenis Material Pembelian /Unit pemesanan /pesan Penyimpanan/ unit/hari persediaan material a b c d e f=c+d+e 1 Multipleks 12 mm Rp 165,000 Rp 10,050 Rp Rp 175,09 2 Kayu meranti 5/7 Rp 48,000 Rp 10,050 Rp Rp 58,062 Kayu meranti 6/12 Rp 67,000 Rp 10,050 Rp Rp 77,067 4 Kayu Glugu 5/7 Rp 8,000 Rp 10,050 Rp 9.89 Rp 48,060 5 Besi beton D8 Rp 57,000 Rp 14,40 Rp Rp 71,442 6 Besi beton D10 Rp 81,000 Rp 14,40 Rp Rp 95,448 7 Besi beton 1 Rp 101,200 Rp 14,40 Rp Rp 115,652 8 Besi beton D16 Rp 162,000 Rp 14,40 Rp 5.51 Rp 176,466 9 Besi beton D25 Rp 65,000 Rp 14,40 Rp Rp 79, Beton K-00 Rp 640,000 Rp 10,050 - Rp 650, Beton K-50 Rp 674,000 Rp 10,050 - Rp 684,050 f. Penentuan jumlah pemesanan (lotting ) Proses lotting bertujuan untuk menentukan besarnya jumlah pesanan yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan bersih. Teknik penentuan jumlah pemesanan (lotting) yang digunakan adalah : 1. Teknik Lot for Lot (L4L) 2. Teknik Economic Order Quantity (EOQ). Teknik Period Order Quantity (POQ) 4. Teknik Part Period Balancing (PPB) Penentuan jumlah pemesanan dengan keempat teknik tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan program Production and Operation Management - Quantitative Method V..0 (POM - QM V..0.). Data-data yang diperlukan sebagai input, antara lain : 1. Kebutuhan bersih material per-periode (tabel 5) 2. simpan dan biaya pemesanan material (tabel 4). Lead Time (lead time yang digunakan adalah 1 hari. Tabel 6 menampilkan contoh output hasil analisa dengan POM-QM V. menggunakan Teknik Lot For Lot Tabel 5. Rekapitulasi kebutuhan material No Uraian Pekerjaan Satuan Minggu ke- 4 Minggu ke-5 Minggu ke 6 Minggu ke Pekerjaan Lantai 8 1 Multipleks 12 mm Balok lbr Pelat lbr Kolom lbr Kebutuhan bersih lbr Dibulatkan lbr Kayu meranti 5/7 Balok btng Kebutuhan bersih btng Dibulatkan btng Kayu meranti 6/12 Balok btng Pelat btng Kebutuhan bersih btng Dibulatkan btng Kayu Glugu 5/7 Balok btng Pelat btng Kolom btng Kebutuhan bersih btng Dibulatkan btng D8 kolom lnjr kebutuhan berrsih lnjr Dibulatkan lnjr D10 Balok lnjr Pelat lnjr Kolom lnjr kebutuhan berrsih lnjr Dibulatkan lnjr Balok lnjr kebutuhan berrsih lnjr Dibulatkan lnjr D16 Balok lnjr Kebutuhan berrsih lnjr Dibulatkan lnjr D 25 Kolom lnjr Kebutuhan berrsih lnjr Dibulatkan lnjr Beton K-00 Balok m³ Pelat m³ Kebutuhan berrsih m³ Dibulatkan m³ Beton K-50 Kolom m³ Kebutuhan berrsih m³ Dibulatkan m³ Tabel 6. Contoh hasil output program POM-QM V.

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke 6 No item Satuan Volume Total Periode 1 Periode 2 Periode Periode 4 Periode 5 Periode 6 Periode 7 Periode 8 Periode 9 Periode 10 Periode 11 Periode 12 1 Multipleks 12 mm lbr Demand lbr Inventory lbr Order receipt lbr Order release Kayu meranti 5/7 btng Demand btng Inventory btng Order receipt btng Order release Kayu meranti 6/12 btng Demand btng Inventory btng Order receipt btng Order release Kayu Glugu 5/7 btng Demand btng Inventory btng Order receipt Order release Besi beton D8 lnjr Demand lnjr Inventory lnjr Order receipt lnjr Order release Besi beton D10 lnjr Demand lnjr Inventory lnjr Order receipt lnjr Order release Tabel 7. Rekapitulasi biaya persediaan Item Teknik Lot Size Pembelian Pesan Simp an Persediaan Pembulatan Persediaan a b c d e f = c+d+e M ultipleks Lot for Lot Rp 21,450,000 Rp 80,400 Rp Rp 21,50,400 Rp 21,50, mm Economic Order Quantity Rp 29,700,000 Rp 0,150 Rp 24,07 Rp 29,754,457 Rp 29,754,500 Period Order Quantity Rp 21,450,000 Rp 20,100 Rp 16,2 Rp 21,486, Rp 21,486,50 Part Period Balancing Rp 21,450,000 Rp 20,100 Rp 1,055 Rp 21,48,155 Rp 21,48,200 Kayu Lot for Lot Rp 2,208,000 Rp 60,00 Rp Rp 2,268,00 Rp 2,268,00 meranti 5/7 Economic Order Quantity Rp,168,000 Rp 10,050 Rp 5,484 Rp,18,54 Rp,18,550 Period Order Quantity Rp 2,208,000 Rp 10,050 Rp 1,487 Rp 2,219,57 Rp 2,219,550 Part Period Balancing Rp 2,208,000 Rp 10,050 Rp 1,487 Rp 2,219,57 Rp 2,219,550 Kayu Lot for Lot Rp 12,194,000 Rp 60,00 Rp Rp 12,254,00 Rp 12,254,00 meranti Economic Order Quantity Rp 14,874,000 Rp 20,100 Rp 1,846 Rp 14,907,946 Rp 14,907,950 6/12 Period Order Quantity Rp 12,194,000 Rp 10,050 Rp 8,492 Rp 12,212,542 Rp 12,212,550 Part Period Balancing Rp 12,194,000 Rp 10,050 Rp 8,492 Rp 12,212,542 Rp 12,212,550 Kayu Lot for Lot Rp 96,786,000 Rp 80,400 Rp Rp 96,866,400 Rp 96,866,400 Glugu 5/7 Economic Order Quantity Rp 104,880,000 Rp 50,250 Rp 4,626 Rp 104,964,876 Rp104,964,900 Period Order Quantity Rp 96,786,000 Rp 0,150 Rp 1,976 Rp 96,848,126 Rp 96,848,150 Part Period Balancing Rp 96,786,000 Rp 0,150 Rp 27,812 Rp 96,84,962 Rp 96,844,000 Besi beton Lot for Lot Rp 27,474,000 Rp 86,580 Rp Rp 27,560,580 Rp 27,560,600 D8 Economic Order Quantity Rp 40,185,000 Rp 4,290 Rp 1,970 Rp 40,260,260 Rp 40,266,00 Period Order Quantity Rp 27,474,000 Rp 14,40 Rp 16,45 Rp 27,504,88 Rp 27,505,000 Part Period Balancing Rp 27,474,000 Rp 28,860 Rp 11,1 Rp 27,514,191 Rp 27,516,50 Besi beton Lot for Lot Rp 241,17,000 Rp 115,440 Rp Rp 241,252,440 Rp 241,252,450 D10 Economic Order Quantity Rp 259,524,000 Rp 86,580 Rp 69,12 Rp 259,679,712 Rp 259,679,750 Period Order Quantity Rp 241,17,000 Rp 4,290 Rp 50,917 Rp 241,21,207 Rp 241,21,250 Part Period Balancing Rp 259,524,000 Rp 4,290 Rp 5,418 Rp 259,602,708 Rp 259,602,750 Besi Lot for Lot Rp 14,168,000 Rp 86,580 Rp Rp 14,254,580 Rp 14,254,600 beton 1 Economic Order Quantity Rp 21,049,600 Rp 28,860 Rp 21,515 Rp 21,099,975 Rp 21,100,000 Period Order Quantity Rp 14,168,000 Rp 14,40 Rp 8,118 Rp 14,190,548 Rp 14,190,550 Part Period Balancing Rp 14,168,000 Rp 14,40 Rp 8,118 Rp 14,190,548 Rp 14,190,550 Besi beton Lot for Lot Rp 62,208,000 Rp 86,580 Rp Rp 62,294,580 Rp 62,294,600 D16 Economic Order Quantity Rp 65,610,000 Rp 4,290 Rp 17,789 Rp 65,671,079 Rp 65,671,100 Period Order Quantity Rp 62,208,000 Rp 14,40 Rp 5,65 Rp 62,257,795 Rp 62,257,800 Part Period Balancing Rp 62,208,000 Rp 28,860 Rp 16,617 Rp 62,25,477 Rp 62,25,500 Besi beton Lot for Lot Rp 122,275,000 Rp 4,290 Rp Rp 122,18,290 Rp 122,18,00 D25 Economic Order Quantity Rp 122,640,000 Rp 4,290 Rp 11,680 Rp 122,694,970 Rp 122,695,000 Period Order Quantity Rp 122,275,000 Rp 28,860 Rp 18,720 Rp 122,22,580 Rp 122,22,600 Part Period Balancing Rp 122,275,000 Rp 28,860 Rp 18,720 Rp 122,22,580 Rp 122,22,600 Beton Lot for Lot K-00 Rp 140,800,000 Rp 0,150 Rp 140,80,150 Rp 140,80,150 Beton Lot for Lot K 50 Rp 5,920,000 Rp 0,150 Rp 5,950,150 Rp 5,950,150 g. Total Persediaan Material Setelah mendapatkan output dari keempat teknik lalu dilakukan rekapitulasi biaya persediaan berdasarkan biaya pembelian, biaya pesan, dan total biaya simpan. Tabel 7 menjelaskan rekapitulasi biaya setiap material dengan 4 teknik lot sizing yang digunakan. Dari rekapitulasi biaya persediaan maka dipilih 1 teknik yang menghasilkan biaya persediaan paling minimun dalam setiap material. Tabel 8 menjelaskan teknik lot sizing yang menghasilkan biaya persedian minimum. Tabel 8. persediaan minimum No. Material Teknik Lotsizing Total biaya persediaan Pembulatan total biaya persediaan 1 Multipleks 12 mm Part Period Balancing Rp 21,48,155 Rp 21,48,200 2 Kayu meranti 5/7 Period Order Quantity Rp 2,219,57 Rp 2,219,550 Kayu meranti 6/12 Period Order Quantity Rp 12,212,542 Rp 12,212,550 4 Kayu Glugu 5/7 Part Period Balancing Rp 96,84,962 Rp 96,844,000 5 Besi beton D8 Period Order Quantity Rp 27,504,88 Rp 27,505,000 6 Besi beton D10 Period Order Quantity Rp 241,21,207 Rp 241,21,250 7 Besi beton 1 Period Order Quantity Rp 14,190,548 Rp 14,190,550 8 Besi beton D16 Part Period Balancing Rp 62,25,477 Rp 62,25,500 9 Besi beton D25 Lot for lot Rp 122,18,290 Rp 122,18,00 10 Beton K00 Lot for lot Rp 140,80,150 Rp 140,80, Beton K50 Lot for lot Rp 5,950,150 Rp 5,950,150

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa teknik lotsizing yang menghasilkan jumlah pemesanan yang optimal dengan biaya persediaan paling minimum adalah teknik lot for lot, period order quantity dan part period balancing. Teknik lot for lot menghasilkan total biaya persediaan minimum untuk material besi beton D25. Teknik period order quantity menghasilkan biaya persediaan minimum untuk material kayu meranti 5/7, kayu meranti 6/12, besi beton D8, besi beton D10, dan besi beton Ø1. Teknik part period balancing menghasilkan biaya persediaan minimum untuk material multipleks 12 mm, kayu glugu 5/7, dan besi beton D16. DAFTAR PUSTAKA [1] Astana, I Nyoman Yuda Perencanaan Persediaan Bahan Baku Berdasarkan Metode MRP (Material Requirement Planning)11. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil (7) : [2] Wignjosoebroto, Sritomo Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Surabaya: Guna Widya. [] Sofyan, D.K Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogjakarta : Graha Ilmu. [4] Widia, Wayan Permasalahan dan Model Optimasi Pada Sistem Persediaan 2. Jogjakarta: Graha Ilmu.

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI DISUSUN OLEH: FEBY KARTIKA SARI 3110100006 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sebuah proyek konstruksi tentunya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN. Oleh : ANGGER WIJAYANTO

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN. Oleh : ANGGER WIJAYANTO TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN GUNAWANGSA SURABAYA Oleh : ANGGER WIJAYANTO 3109.106.018 Dosen Pembimbing : Ir. RETNO INDRYANI, MS LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN Oleh : Arinda Yudhit Bandripta 3107.100.551 Dosen Pembimbing : Ir. Retno Indryani, Ms LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum. ANALISIS PERBANDINGAN PENYEDIAAN BAHAN MATERIAL STRUKTUR LANTAI 2 DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (STUDI KASUS: PROYEK GEDUNG GUEST HOUSE V HOTEL) Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2 1,2

Lebih terperinci

Analisa Persediaan Material Pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Tol Kertosono-Mojokerto

Analisa Persediaan Material Pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Tol Kertosono-Mojokerto JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,., (0) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) C-7 Analisa Persediaan Material Pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Tol Kertoso-Mojokerto Titis Wahyu Pratiwi, Yusronia

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRILLIUM OFFICE & RESIDENCE SURABAYA

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRILLIUM OFFICE & RESIDENCE SURABAYA PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRILLIUM OFFICE & RESIDENCE SURABAYA Nama Mahasiswa : Elis Pancawati NRP : 3107 100 612 Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS Dosen Pembimbing : Ir. Retno

Lebih terperinci

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB Neneng Winarsih 1 Yogi Oktopianto 2 Yurista Vipriyanti 3 Dewi Agushinta R 4 Remi Senjaya 5 1 2 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN GUNA WANGSA SURABAYA

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN GUNA WANGSA SURABAYA ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN GUNA WANGSA SURABAYA Nama Mahasiswa : Angger Wijayanto NRP : 3109.106.018 Jurusan : Teknik Sipil Lintas Jalur FTSP - ITS Dosen Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pengertian mengenai Production Planning and Inventory control (PPIC) akan dikemukakan berdasarkan konsep sistem. Produksi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE MATERIAL REQUOREMENT PLANNING

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE MATERIAL REQUOREMENT PLANNING PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE MATERIAL REQUOREMENT PLANNING (MRP) (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Hotel The 101 Jalan Suryakencan Kota Bogor) Oleh: Wembi Misikmbo,

Lebih terperinci

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK APARTEMEN HIGH POINT SURABAYA

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK APARTEMEN HIGH POINT SURABAYA MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK APARTEMEN HIGH POINT SURABAYA FREDY YULIANSYAH NRP 3108 100 652 Dosen Pembimbing : Ir. RETNO INDRYANI, MS JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen. BAB III Metode Penelitian 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pt. Anugraha Wening Caranadwaya, diperusahaan Manufacturing yang bergerak di bidang Garment (pakaian, celana, rompi,

Lebih terperinci

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN ARINDA YUDHIT BANDRIPTA NRP. 3107 100 551 Dosen Pembimbing : Ir. RETNO INDRYANI, MS Jurusan

Lebih terperinci

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB Juliana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email : kallya_des @yahoo.com Abstrak Perencanaan

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 ( ) ISSN: MANAJEMEN PENGADAAN MATERIAL BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MRP (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) STUDI KASUS: REVITALISASI GEDUNG KANTOR BPS PROPINSI SULAWESI UTARA Inggried Limbong H. Tarore, J. Tjakra,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Perencanaan, Material Requirement Planning, Period Order Quantity, Economy Order Quantity, Lot for lot.

Abstrak. Kata Kunci : Perencanaan, Material Requirement Planning, Period Order Quantity, Economy Order Quantity, Lot for lot. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. XYZ Muhamad Adi Sungkono, Wiwik Sulistiyowati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT Klip Plastik Indonesia sejak dari Agustus-Desember 2015, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Klip Plastik

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1 3.1 PERSEDIAAN BAB III TINJAUAN PUSTAKA Maryani, dkk (2012) yang dikutip oleh Yudhistira (2015), menyatakan bahwa persediaan barang merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Persediaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat) 102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Permintaan mengalami penurunan pada periode tertentu dan kenaikan pada periode setelahnya sehingga pola yang dimiliki selalu berubah-ubah (lumpy)

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA Seno Hananto, Nyoman Pudjawan Magister Manajemen Teknologi (MMT)

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta PART 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) ABC Amber Text Converter Trial version, http://www.processtext.com/abctxt.html MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi MRP didasarkan pada permintaan dependen.

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka A.1. Teori A.1.1 Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Haming (2011:24) Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI Analisis Perencanaan Pengadaan Material Bahan Bangunan pada PT Dhaha Jaya Persada Menggunakan Metode MRP (Material Requirements Planning) Guna Efisiensi Biaya Nazar J Kristiawan Dr. Lilia Pasca Riani,

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero Rizky Saraswati 1), dan I Wayan Suletra 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

Material Requirements Planning (MRP)

Material Requirements Planning (MRP) Material Requirements Planning (MRP) Pokok Bahasan: I. Tujuan MRP II. Input & Output MRP III. Contoh Logika MRP & Struktur Produk IV. Contoh MRP Kereta Dorong V. Sistem Informasi MR Kuliah ke-4: Rabu,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (STUDI KASUS : PT CITRAMAS HEAVY INDUSTRIES) Nurul Hidayati 1, Dida Diah Damayanti

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI BUKU PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI IMPLEMENTASI APLIKASI PENENTUAN METODE LOT SIZING TERBAIK PADA MATERIAL REQUIREMENT PLANNING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA INVENTORY Oleh : Julianto Lemantara, S.Kom., M.Eng.,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-41 Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Teknik Part Period Balancing Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan material di lapangan perlu dijaga pasokannya.

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan material di lapangan perlu dijaga pasokannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada proyek perumahan pekerjaan beton seperti pada pondasi, sloof, kolom, balok dan plat lantai memiliki nilai bobot yang paling besar dari seluruh item pekerjaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I) MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I) Ester Oktavia Mumu Alumni Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan

Lebih terperinci

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN:

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN LINE CONVEYOR UNTUK MEMINIMALISASIKAN BIAYA PERSEDIAAN Juliana Program Studi Teknik Informatika,Universitas Indraprasta PGRI Email: Kallya_des@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Matrikstama Andalan Mitra, sebuah perusahaan perdagangan, yang beralamatkan di Jl. Daan Mogot KM.12 No.9 Jakarta

Lebih terperinci

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai. Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari Surabaya Rininta Fastaria dan Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1 Landasan Teori Perencanaan kebutuhan material (material requirements planning) merupakan metode perencanaan dan pengendalian pesanan dan inventori untuk item-item

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Nastiti (UMM:2001) judul: penerapan MRP pada perusahaan tenun Pelangi lawang. Pendekatan yang digunakan untuk pengolahan data yaitu membuat Jadwal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku. BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi penelitian yang dilakukan. Referensi yang digunakan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Sistem Informasi, teori

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis . Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 13 Pokok Bahasan Dosen : Perencanaan Kebutuhan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Proses dalam MRP Bill of material (BOM)

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perusahaan Plastik X adalah perusahaan penghasil plastik injection process dengan orientasi pasar lokal, sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisis Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Perencanaann Kebutuhan Material atau MRP dimulai setelah inputnya yaitu Jadwal Induk Produksi, Struktur Produk dan Catatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada ABSTRAK Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Pada saat perusahaan semakin besar dan berkembang, kemampuan manajemen untuk

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Gapura Citra Indonesia sebagai perusahaan yang memproduksi mainan anak edukatif, alat peraga sekolah, perlengkapan furniture anak dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Material Requirement Planning (MRP) Menurut Heryanto (1997, p193), persediaan adalah bahan baku atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN BEKISTING METODE SEMI SISTEM BERDASARKAN STRATEGI ROTASI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( STUDI KASUS:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL BETON BERTULANG STRUKTUR ATAS, PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAGO PARADISE

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL BETON BERTULANG STRUKTUR ATAS, PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAGO PARADISE PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL BETON BERTULANG STRUKTUR ATAS, PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAGO PARADISE Mita Mediawati NRP : 0721074 Pembimbing : Ir. MAKSUM TANUBRATA, MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang ada pada perusahaan ini. Pembahasan pada bagian ini dimulai dari landasan

BAB II LANDASAN TEORI. yang ada pada perusahaan ini. Pembahasan pada bagian ini dimulai dari landasan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) Ardaneswari DPC *) *) Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak CV Belief Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur sepatu. Sepatu yang diproduksi terdiri dari 2 jenis, yaitu sepatu sandal dan sepatu pantofel. Dalam penelitian ini penulis

Lebih terperinci

Ekonomi & Bisnis Manajemen

Ekonomi & Bisnis Manajemen Manajemen Persediaan Modul ke: 12Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) PPB Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisa Perbandingan Penggunaan Semi Konvensional Dengan Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat Yevi Novi Dwi Saraswati, Retno Indryani Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb : a. Reorder

Lebih terperinci

A B S T R A K. Universitas Kristen Maranatha

A B S T R A K. Universitas Kristen Maranatha A B S T R A K Negara Indonesia saat ini masih menyandang status sebagai negara berkembang dan masih terus melakukan pembangunan besar-besaran di berbagai bidang. Termasuk pembangunan di bidang ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL di PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI

Universitas Bina Nusantara. USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL di PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2004 / 2005 USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL di PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI Sherly Monaco

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN LOT SIZING

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN LOT SIZING ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN LOT SIZING DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU XOLY UNTUK PEMBUATAN ALKYD 9337 PADA PT. PJC Dini Hanifa Sari

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi bisnis. Dalam pabrik (manufacturing), persediaan dapat terdiri dari: persediaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 MEODOLOGI PENELIIAN Pada bab ini, materi yang dijelaskan berupa tahapan penelitian, alat dan bahan yang digunakan selama penelitian dan cara pengumpulan dan analisis data. Dalam melakukan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PEMESANAN (LOTTING) MATERIAL PEKERJAAN BETON METODE LOT FOR LOT (LFL) DENGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PEMESANAN (LOTTING) MATERIAL PEKERJAAN BETON METODE LOT FOR LOT (LFL) DENGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PEMESANAN (LOTTING) MATERIAL PEKERJAAN BETON METODE LOT FOR LOT (LFL) DENGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Sarjana Teknik Sipil

Lebih terperinci

PENENTUAN KOMBINASI METODE LOT SIZING BERBAGAI LEVEL PADA STRUKTUR PRODUK SPION 7024 UNTUK MEMINIMASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT. CIPTA KREASI PRIMA MUDA

PENENTUAN KOMBINASI METODE LOT SIZING BERBAGAI LEVEL PADA STRUKTUR PRODUK SPION 7024 UNTUK MEMINIMASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT. CIPTA KREASI PRIMA MUDA PENENTUAN KOMBINASI METODE LOT SIZING BERBAGAI LEVEL PADA STRUKTUR PRODUK SPION 7024 UNTUK MEMINIMASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT. CIPTA KREASI PRIMA MUDA Roesfiansjah Rasjidin, Sachbudi Abbas Ras, Futihat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman

Lebih terperinci

Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta

Perpustakaan UPN Veteran Jakarta PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DEPENDENT DEMAND DENGAN TEKNIK MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING Halim Mahfud Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UPN Veteran Jakarta Jl. RS. Fatmawati Pondok Labu, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang tepatnya beralamat di Jl Abdul Gani Raya, No.60, kelurahan Kalibaru, kecamatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sejarah manajemen menurut William (2008:44) sebagai bidang studi manajemen mungkin berusia 125 tahun, tetapi ide-ide dan praktek manajemen benarbenar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Archipelago Exports merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur untuk furniture rumah atau taman. Produk yang diproduksi oleh perusahaan adalah produk furniture seperti sofa,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26

IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26 IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26 Disusun Oleh: Charlos Lalack Pembimbing: Ir. Asep Mohamad Noor, MT. Latar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah: 10 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian Persediaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam perusahaan setiap manajer operasional dituntut untuk dapat mengelola dan mengadakan persediaan agar terciptanya efektifitas

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAYU PADA PRODUK KURSI GOYANG BALI DENGAN PENDEKATAN MINIMASI BIAYA (STUDI KASUS : CV. MEUBLE PUSPA JAYA)

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAYU PADA PRODUK KURSI GOYANG BALI DENGAN PENDEKATAN MINIMASI BIAYA (STUDI KASUS : CV. MEUBLE PUSPA JAYA) ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAYU PADA PRODUK KURSI GOYANG BALI DENGAN PENDEKATAN MINIMASI BIAYA (STUDI KASUS : CV. MEUBLE PUSPA JAYA) Heri Wibowo Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis yang ada di perusahaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK DENGAN METODE LOT-SIZING

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK DENGAN METODE LOT-SIZING PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK DENGAN METODE LOT-SIZING Chrys Adrian Lolo D111 12 297 Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Jl. Poros Sungguminasa-Malino, Kel. Borongloe, Kec.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Sampai saat ini perekonomian Indonesia belum bisa pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang semakin pesat pada era sekarang menjadikan suatu negara berada pada suatu kondisi dimana perdagangan bebas dan terbuka yang memunculkan

Lebih terperinci

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Gunawan Wibisono 1*, Sri Rahayuningsih 2, Heribertus Budi Santoso 3 1,2,3) Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Isi Lembar Pengesahan... i Lembar Pernyataan... ii Abstrak... iii Lembar Peruntukan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiv Bab

Lebih terperinci