IMPLEMENTASI PSAK NO. 62 MENGENAI KONTRAK ASURANSI DAN PSAK NO.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI PSAK NO. 62 MENGENAI KONTRAK ASURANSI DAN PSAK NO."

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI PSAK NO. 62 MENGENAI KONTRAK ASURANSI DAN PSAK NO. 28 (REVISI 2012) MENGENAI AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PADA PT ASURANSI BINA DANA ARTA, TBK. Yonathan Romoatn Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian PSAK 62 dan PSAK 28 (revisi 2012) mengenai kontrak asuransi kerugian dan dampaknya pada perusahaan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. dalam mengungkapkan laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif dengan metode deskriptif objek penelitian adalah PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. dari tahun 2010 sampai tahun Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka dimana jenis data yang digunakan penulis adalah data sekunder. Teknik analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan adalah perusahaan yang cukup berhati-hati dalam melakukan kegiatan operasional dalam pengelolaan risiko dari kontrak asuransi yang diterbitkannya oleh perusahaan. Penerapan PSAK No. 62 dan PSAK No. 28 (revisi 2012) telah memberikan dampak pada metode yang digunakan dalam mengungkapkan rekonsiliasi perubahan dalam liabilitas asuransi dan pengungkapan atas perubahan dalam aset reasuransi. Perubahan kebijakan akuntansi perusahaan tersebut yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. KATA KUNCI : PSAK No. 62, PSAK No. 28 PENDAHULUAN Prospek perusahaan asuransi dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup baik. Fungsi dari suatu perusahaan asuransi adalah memberikan suatu perlindungan atau proteksi terhadap risiko yang dihadapi oleh masyarakat dari kerugian yang bersifat finansial. Hal tersebut membutuhkan adanya suatu standar khusus akuntansi di dalam perusahaan asuransi, sehingga perusahaan dapat menyajikan laporan keuangannya dengan baik. Penyajian laporan keuangan diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban dan merupakan sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan dalam perusahaan, termasuk perusahaan asuransi itu sendiri. Standar khusus akuntansi tersebut diatur Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK), pengaturan tersebut terletak pada dalam PSAK No. 28 mengenai Akuntansi Asuransi Kerugian, PSAK No. 36 mengenai Asuransi Jiwa, dan PSAK No. 62 Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

2 mengenai Kontrak Asuransi. Selain itu, Perusahaan Asuransi juga harus sejalan dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengimplementasian dan dampak dari PSAK 62 dan PSAK 28 mengenai akuntansi kontrak asuransi kerugian pada perusahaan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk dalam mengungkapkan laporan keuangan pada PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. KAJIAN TEORITIS Asuransi telah menjadi bagian penting bagi perusahan sekarang ini, hal tersebut terbukti karena banyak perusahaan yang lebih merasa aman ketika proyekproyek perusahaan telah diproteksi dari risiko yang mungkin terjadi oleh asuransi. Menurut Darmawi (2006: 2): 1. Pengertian Asuransi Asuransi dapat diartikan dari beberapa sudut pandang yang berbeda, yaitu: a. Dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan suatu metode untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan dan mengkombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan (finansial). b. Dalam sudut pandang hukum, asuransi merupakan suatu kontrak (perjanjian) pertanggungan risiko antara tertanggung dengan penanggung. Penanggung berjanji akan membayar kerugian yang disebabkan risiko yang dipertanggungkan kepada tertanggung. Sedangkan tertanggung membayar premi secara periodik kepada penanggung. c. Dalam pandangan bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yang usaha utamanya menerima atau menjual jasa, memindahkan risiko dari pihak lain, dan memperoleh keuntungan dengan berbagi risiko (sharing of risk) diantara sejumlah besar nasabahnya. d. Dalam sudut pandang sosial, asuransi di definisikan sebagai organisasi sosial yang menerima pemindahan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota tersebut. e. Dalam pandangan matematika, asuransi merupakan aplikasi matematika dalam memperhitungkan biaya dan faedah pertanggungan risiko. Hokum probabilitas dan teknik statistik dipergunakan untuk mencapai hasil yang diramalkan. 2. Manfaat Asuransi Beberapa manfaat Asuransi yang dapat kita peroleh: a. Asuransi melindungi risiko investasi Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

3 b. Asuransi sebagai sumber dana investasi c. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit d. Asuransi dapat mengurangi kekhawatiran e. Asuransi mengurangi biaya modal f. Asuransi menjamin kestabilan perusahaan g. Asuransi dapat meratakan keuntungan h. Asuransi dapat meyediakan layanan profesional i. Asuransi mendorong usaha pencegahan kerugian j. Asuransi membantu pemeliharaan kesehatan Perusahaan Asuransi Kerugian adalah perusahaan yang akan memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.010/2012 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi indikator keuangan dalam asuransi adalah: Modal minimum berbasis risiko yang merupakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan aset dan Liabilitas. Dan cadangan teknis yang merupakan dana yang harus di cadangkan untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung atau pemegang polis. Untuk perusahaan asuransi yang memiliki usaha yang menanggung banyak risiko, maka harus memiliki modal miminum yang telah di atur dalam undangundang. Modal minimum berbasis risiko yang menurut Peraturan Menteri Keuangan RI. No. 53/PMK.010/2012, terdiri atas: a. Kegagalan pengelolaan aset. b. Ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan Liabilitas. c. Ketidakseimbangan antara nilai aset dan Liabilitas dalam setiap jenis mata uang. d. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan. e. Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh. f. Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim. g. Kegagalan dalam proses produksi, ketidakmampuan sumber daya manusia atau sistem untuk berkinerja baik, atau adanya kejadian lain yang merugikan. Dalam perkembangannya untuk membantu perusahaan asuransi dalam menjaga dan dapat melaporkan laporan keuangan yang baik maka dikeluarkanlah peraturan khusus untuk asuransi. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

4 Menurut Aditya (2013: 4): Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI) telah mengesahkan dan menerbitkan 3 PSAK yang berhubungan dengan asuransi, yaitu 1. PSAK No. 28 mengenai akuntansi asuransi kerugian 2. PSAK No. 36 mengenai asuransi jiwa 3. PSAK No. 62 mengenai kontrak asuransi PSAK 28 merupakan PSAK yang pengaturannya untuk saling melengkapi dengan PSAK 62. Oleh sebab itu, insurer yang memiliki kontrak asuransi kerugian selain menerapkan PSAK 62, juga harus menerapkan persyaratan dalam PSAK 28 (revisi 2012). PSAK 36 merupakan PSAK yang pengaturannya melengkapi PSAK 62. Oleh sebab itu untuk insurer yang memiliki kontrak asuransi jiwa selain menerapkan PSAK 62, juga harus menerapkan persyaratan dalam PSAK 36 (revisi 2012). PSAK 62 mengenai Kontrak Asuransi. PSAK 62 mengatur mengenai kontrak asuransi yang dimiliki entitas bukan hanya entitas asuransi, namun semua entitas yang mempunyai kontrak asuransi. Jika entitas non asuransi yang mempunyai kontrak asuransi sesuai ruang lingkup PSAK 62, maka entitas tersebut menerapkan PSAK 62. Definisi dari kontrak asuransi itu sendiri berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62: Kontrak Asuransi adalah kontrak yang mana satu pihak (insurer) menerima risiko asuransi signifikan dari pihak lain (pemegang polis) dengan menyetujui untuk mengkompensasi pemegang polis jika kejadian masa depan tidak pasti (kejadian yang diasuransikan) secara buruk mempengaruhi. Untuk pemegang polis kontrak jaminan keuangan merupakan kontrak yang mensyaratkan penerbit untuk membuat pembayaran spesifik untuk mengganti pemegang kontrak tersebut atas kerugian yang terjadi karena debitur gagal melakukan pembayaran ketika jatuh tempo sesuai dengan syarat-syarat awal atau modifikasian dari instrumen utang. Dalam perusahaan asuransi banyak risiko yang di hadapi oleh perusahaan, menurut Darmani (2006: 17) Resiko itu timbul karena variasi out comes atau hasil yang akan diperoleh. Jadi secara umum dapat dikataan bahwa resiko itu timbul karena adanya kondisi ketidak pastian. Kondisi ketidakpastian timbul karena ketidaksempurnaan peramalan. Tugas dari asuransi adalah melindungi orang dari resiko tersebut. Sedangkan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62: Risiko asuransi itu sendiri dapat diartikan sebagai segala risiko, selain risiko keuangan, yang ditransfer dari pemegang kontrak ke penerbitnya. Sedangkan untuk Risiko keuangan diartikan sebagai risiko atas kemungkinan perubahan di masa depan dalam satu atau lebih tingkat suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, kurs valuta asing, indeks harga atau tingkat harga, peringkat kredit atau Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

5 indeks kredit atau variabel lainnya, yang tersedia dalam bentuk variabel nonkeuangan yang variabel tersebut tidak hanya untuk satu pihak dalam kontrak. Beberapa model akuntansi seperti, keuntungan atau kerugian yang terealisasi atas aset insurer memiliki pengaruh langsung dalam pengukuran beberapa atau seluruh terhadap laporan keuangan dalam. Hal ini telah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62 yang terdiri dari: seluruh liabilitas asuransinya, biaya akuisisi tangguhan terkait dan aset tak berwujud terkait. Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 mengenai Akuntansi Asuransi Kerugian, dalam penyajian neraca, aset dan kewajiban: Dalam laporan posisi keuangan tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok akun kewajiban kepada tertanggung. Dengan demikian laporan keuangan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada tertanggung. Dari hal diatas, dapat kita ketahui bahwa dalam peusahaan asuransi mementingkan akun investasi untuk menampilkan keuangan perusahaan yang baik, dalam hal ini menurut Darmani (2006: 13): Sumber dana-dana perusahaan asuransi untuk membayar kerugian-kerugian adalah dari modal yang disetor, surplus dan premi yang telah dibayar dimuka untuk jasa-jasa yang telah diberikan. Pengelolaan bisnis yang baik diharapkan mampu memberikan jaminan yang aman dan menguntungkan bagi asuradur maupun investor yang berinvestasi dalam perusahaan asuransi. Setiap perusahaan secara umum tujuannya adalah untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya, tidak terkecuali dengan perusaan asuransi. Untuk mengetahui proses operasi perusahaan dan periode tertentu, perusahaan dapat melihatnya pada laporan laba rugi yang dilaporkan setiap tahunnya. Laporan ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan serta memprediksi arus kas dan kinerja dimasa mendatang. Menurut, Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002: 140) dijelaskan bahwa: Laporan laba rugi (income statement), yang juga sering disebut statement of income atau statement of earnings, adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

6 Dalam melaporkan laporan laba rugi memiliki empat unsur yaitu pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Unsur-unsur tersebut diikhtisarkan dalam laporan laba rugi serta dilaporkan berdasarkan bukti transaksi yang terjadi pada periode tersebut, sehingga dapat menghasilkan informasi atas laba bersih dari kegiatan operasi yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dalam suatu periode. METODE PENELITIAN 1. Bentuk penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bentuk penelitian studi khasus dengan metode deskriptif dengan data penelitian yang diangkat oleh penulis adalah laporan keuangan pada PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. 2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu kajian dokumen atau studi dokumentasi, dimana penulis menggunakan data sekunder yakni laporan keuangan yang bersumber pada PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. 3. Teknik analisis data Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah dengan analisis Kuantitatif dan kualitatif, dimana penulis menganalisis penerapaan PSAK No. 28 dan PSAK No. 62. PEMBAHASAN Berikut ini adalah perbandingan penyajian laporan keuangan dari PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. pada tahun 2010 dan tahun 2011 sebelum melakukan penyajian kembali (restatement) terhadap penerapan PSAK No. 62 mengenai Kontrak Asuransi dan PSAK No. 28 mengenai Akuntansi Asuransi Kerugian (revisi 2012) dan sampai tahun 2012 dan tahun 2013 sesudah melakukan penyajian kembali (restatement) terhadap penerapan PSAK No. 62 mengenai Kontrak Asuransi dan PSAK No. 28 mengenai Akuntansi Asuransi Kerugian (revisi 2012). Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

7 TABEL 1 PT ASURANSI BINA DANA ARTA, Tbk. PERBANDINGAN AKUN NECARA TAHUN 2009 SAMPAI 2013 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Aset Aset Reasuransi Rp Rp Kewajiban Estimasi klaim retensi sendiri Rp Rp Rp Premi yang belum merupakan pendapatan Rp Rp Rp Pendapatan yang ditangguhkan Rp Rp Liabilitas kontrak Asuransi Rp Rp Sumber: Data Olahan, 2015 Perbedaan tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa akun yang muncul dan hilang dari sisi aset dan liabilitas. perusahaan asuransi mengungkapkan rekonsiliasi perubahan dalam liabilitas asuransi. Juga mensyaratkan pengungkapan atas perubahan dalam aset reasuransi. Aset reasuransi timbul karena dampak dari penyajian akun premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim retensi sendiri dari jumlah bersih menjadi dalam jumlah kotor yang keduanya dicatat dalam akun baru dalam sisi liabilitas yaitu liabilitas kontrak asuransi sehingga memunculkan akun aset asuransi di sisi aset untuk mencatat perbedaan angka yang dihasilkan dari perubahan metode tersebut. Akun estimasi klaim retensi sendiri, premi yang belum merupakan pendapatan dan pendapatan premi ditangguhkan sesudah penyajian dihilangkan dan dimasukkan ke dalam bagian dari perhitungan liabilitas asuransi. TABEL 2 PT ASURANSI BINA DANA ARTA, Tbk. PERBANDINGAN AKUN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN 2009 SAMPAI 2013 Pendapatan Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Perubahan bersih liabilitas premi Beban Perubahan bersih estimasi liabilitas klaim Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

8 Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Sumber: Data Olahan, 2015 Rp Rp Rp Dari sisi pendapatan muncul akun kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Akun kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu, akun ini dihilangkan dan muncul akun perubahan bersih liabilitas premi. Hal ini disebabkan karena estimasi kerugian yang merupakan retensi sendiri dari klaim-klaim yang belum selesai pada tanggal pelaporan termasuk yang sudah selesai tetapi belum dilaporkan, sehingga akun ini kemudian dihilangkan dan dimunculkan dengan akun perubahan bersih liabilitas asuransi dan pada sisi beban. Akun-akun yang dimunculkan dan dihilangkan tersebut disebabkan karena PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. harus memisahkan nilai yang muncul dari pendapatan dan beban antara asuransi dan reasuransi yang diterbitkan. Dampak yang terdapat di Laporan Posisi Keuangan terjadi dari perubahan metode yang dilakukan perusahaan dalam menerapkan standar baru ini, Dalam pengakuan perubahan estimasi liabilitas untuk pendapatan ada 2 metode dalam penerapan PSAK No. 62 dan PSAK No. 28 yang di lengakapi dengan PSAK No. 36 revisi 2012 yaitu, Net Level Premium Method (NLPM) dan Gross Premium Reserve (GPR). Net Level Premium Method memberikan gambaran mengenai nilai sekarang estimasi pembayaran manfaat masa depan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dikurangi dengan nilai sekarang estimasi penerimaan premi neto masa depan. Sementara Gross Premium Reserve (GPR) memberikan gambaran nilai sekarang estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan, termasuk seluruh opsi yang disediakan, dan nilai sekarang estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan serta mempertimbangkan penerimaan premi di masa yang akan datang. Premi bruto yang diberikan kepada para pemegang polis pada umumnya adalah sejumlah biaya yang sudah diperkirakan secara objektif dan akumulatif, sehingga dapat menutupi dalam membayar semua klaim dan manfaat yang diperjanjikan secara kontraktual. Berikut dampak penerapan dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

9 TABEL 3 PT ASURANSI BINA DANA ARTA, Tbk. PERBANDINGAN PERSENTASE LAPORAN POSISI KEUANGAN TAHUN 2009 SAMPAI 2013 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Aset Aset Reasuransi Rp Rp Total Aset Rp Rp Rp Rp Rp % Kenaikan/Penurunan - 63,19% 30,73% 56,54% 24,36% Kewajiban Estimasi klaim retensi sendiri Rp Rp Rp Premi yang belum merupakan pendapatan Rp Rp Rp Pendapatan yang ditangguhkan Rp Rp Liabilitas kontrak Asuransi Rp Rp Total Liabilitas Rp Rp Rp Rp Rp % Kenaikan/Penurunan - 64,44% 8,21% 58,25% 20,53% Sumber: Data Olahan, 2015 Dari tabel di atas dapat dianalisis bahwa terdapat dampak dari penerapan PSAK No. 62 mengenai kontrak asuransi dan PSAK No. 28 mengenai akuntansi asuransi kerugian (2012). Dampak yang dapat dilihat pada laporan posisi keuangan PT Ausransi Bina Dana Arta, Tbk. setelah melakukan perbandingan adalah pada laporan posisi keuangan terjadi kenaikan dan penurunan pada jumlah aset dan jumlah liabilitas. Dampak yang terdapat di Laporan Laba Rugi Komprehensif terjadi dari perubahan akun yang dilakukan perusahaan dalam menerapkan standar baru ini. Akunakun yang muncul dan hilang tersebut disebabkan karena PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. harus memisahkan nilai yang muncul dari pendapatan dan beban antara asuransi dan reasuransi yang diterbitkan. Sehingga membuat perusahaan harus menyesuaikan jumlah pendapatan dan beban yang harus di akui dan ditak boleh diakui. TABEL 4 PT ASURANSI BINA DANA ARTA, Tbk. PERBANDINGAN PERSENTASE LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN 2009 SAMPAI 2013 Pendapatan Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Perubahan bersih liabilitas premi Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Total Pendapatan Rp Rp Rp Rp Rp Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

10 % Kenaikan/Penurunan - 26,68% 26,16% 31,00% 24,04% Beban Perubahan bersih estimasi liabilitas klaim Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri - - Rp Rp Rp Rp Rp Total Beban Rp Rp Rp Rp Rp % Kenaikan/Penurunan % 54,08% 69,43% 17,30% LABA Rp Rp Rp Rp Rp % Kenaikan/Penurunan - 73,85% 93,44% 13,41% 52,43% Sumber: Data Olahan, 2015 Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa terdapat dampak dari penerapan PSAK No. 62 mengenai kontrak asuransi dan PSAK No. 28 mengenai akuntansi asuransi kerugian (revisi 2012) terhadap laba rugi komprehensif. Setelah melakukan perbandingan adalah pada laporan laba rugi kmprehensif PT Ausransi Bina Dana Arta, Tbk. terjadi kenaikan dan penurunan pada jumlah pendapatan dan jumlah beban yang berpengaruh secara signifikan pada laba perusahaan. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya dengan menganalisis pererapan PSAK No. 62 mengenai kontrak asuransi dan PSAK No. 28 mengenai akuntansi asuransi kerugian pada PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. adalah perusahaan asuransi kerugian yang telah menerapkan PSAK No. 28 dan PSAK No. 62 dengan cukup baik sehingga risiko yang muncul dapat di cover secara penuh sehingga tidak membahayakan perusahaan bila terjadi klaim. Perusahaan juga berhati-hati dalam melakukan kegiatan operasional dalam pengelolaan risiko dari kontrak asuransi yang diterbitkan oleh perusahaan. b. Penerapan standar baru yaitu PSAK No. 62 mengenai kontrak asuransi dan PSAK No. 28 (revisi 2012) mengenai akuntansi asuransi kerugian telah memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada metode yang digunakan dalam mengungkapkan rekonsiliasi perubahan dalam liabilitas asuransi dan Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

11 pengungkapan atas perubahan dalam aset reasuransi. Perubahan kebijakan akuntansi perusahaan tersebut yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Dalam penerapannya juga memberikan pengaruh pada jumlah aset dan jumlah liabilitas dalam laporan posisi keuangan serta laporan laba rugi komprehensif pada jumlah pendapatan dan beban pada perusahaan. 2. Saran-saran Berdasarkan hasil analisis yang telah dibuat, diketahui bahwa PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. telah menerapkan PSAK No. 62 mengenai kontrak asuransi dan PSAK No. 28 (revisi 2012) mengenai akuntansi asuransi kerugian yang bergerak dibidang usaha yang memiliki resiko yang sangat tinggi dapat memanajemen resiko yang ada dengan baik. Namun Lebih lanjut penulis ingin memberikan saran kepada peneliti berikutnya sebaiknya dalam analisis akuntansi asuransi dilakukan dengan lebih mendalam dengan menganalisis juga mengunakan PSAK No. 36 mengenai akuntansi asuransi jiwa dan IFRS, sehingga hasil penelitian selanjutnya lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Darmawi, Herman. Manajemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara, Ikatan Akuntan Indonesia. Peryataan Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Wild, John.J, Subramanyam, K.R., Halsey. Robert F. Analisis Laporan Keuangan, (judul asli: Financial Statement Analysis, 8 th ), edisi delapan, buku 2. Penerjemah Yantivi S. Bachtiar. Jakarta: Salemba Empat Harrison. Charles T, Horngren. Walter T, Jr. Akuntansi (judul asli: Accounting). Edidi tujuh, jilid 2. Penerjemah Gina Gania. Jakarta: Erlangga Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Fathoni, Abdurrahmat. Metode Penelitian & Teknik Penyususan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta, R.I., Peraturan menteri keuangan Republik Indonesia No. 53/PMK.010/2012 mengenai Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 2, Juni

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Seperti yang kita ketahui sebelumnya konvergensi IFRS hanya terdapat dua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi

I. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu adanya lembaga keuangan bank dan non bank yang langsung menyentuh lapisan masyarakat bawah.

Lebih terperinci

Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.

Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan. EXPOSURE DRAFT BULETIN TEKNIS 8 DIKELUARKAN OLEH KONTRAK ASURANSI DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA TANGGAL 19 OKTOBER 2012 Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi

Lebih terperinci

ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI

ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI Overview 2 ED PSAK 62: Kontrak Asuransi ED PSAK 28 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Kerugian ED PSAK 36 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Jiwa ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI RUANG

Lebih terperinci

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN TRANSLATED PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN 01 Industri asuransi berkembang selaras dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya. Kehadiran

Lebih terperinci

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Suci Anggreani   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING, Tbk. DAN ENTITAS ANAK TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI BERDASARKAN PSAK NO. 23 & NO. 34 ABSTRAK Suci Anggreani email : sucianggreani17@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT YANAPRIMA HASTAPERSADA, Tbk.

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT YANAPRIMA HASTAPERSADA, Tbk. PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT YANAPRIMA HASTAPERSADA, Tbk. Yunita email: yunitachink@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Laporan keuangan segmen dibutuhkan

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Febniati email: febniati@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak Pelaporan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Rerangka Teori dan Literatur 2.1.1. Pengertian Bank Pada Pasal 1 (Butir 2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan,

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN MENURUT PSAK NO. 5 PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN MENURUT PSAK NO. 5 PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN MENURUT PSAK NO. 5 PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK Anita Dwijayanti email: anitadwijayanti26@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma

Lebih terperinci

Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 10, Februari

Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 10, Februari PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT POLYCHEM INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Mary Chen mchen769@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk. PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Arifin Hengan Ejen email: arifinhenganejen98@gmail.com Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Peneltian pertama yang dilakukan oleh Karuniawati (2007) dengan objek penelitian yang dilakukan pada PT. Asuransi Jiwasraya. Hasil penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk mengatur bagaimana perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR Vivianty Halim Email: vivianty14@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK Merita email: merita_klein@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 SAK merupakan pedoman pokok dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip Darmawi (2000 : 4) adalah: Perjanjian antara dua pihak atau lebih

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM PT BAKRIE & BROTHERS, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM PT BAKRIE & BROTHERS, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM PT BAKRIE & BROTHERS, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Christine Natalina Email: Christinenatalina26@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kerangka Teori dan Literatur II.1.1 Pengertian PSAK Menurut PSAK No. 1, paragraf 5, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan

Lebih terperinci

01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.

01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi. Berikut adalah isi dari PSAK 28 Revisi 2012 dan PSAK 36 Revisi 2012 berikut Dasar Kesimpulan yang disadur dari website IAI: www.iaiglobal.or.id. PT Padma Radya Aktuaria tidak bertanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK Julian Purnama Sari Program STudi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Kesulitan keuangan

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT PERDANA BANGUN PUSAKA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT PERDANA BANGUN PUSAKA, Tbk DAN ENTITAS ANAK PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT PERDANA BANGUN PUSAKA, Tbk DAN ENTITAS ANAK ABSTRAKSI Desi Haryanti email: desi.heureux12@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak Laporan

Lebih terperinci

MELATI DAN BUDI HERMANA ABSTRAK

MELATI DAN BUDI HERMANA ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN ASSETS DEFAULT RISK DALAM KEGIATAN PASAR UANG DAN PASAR MODAL PADA ASURANSI JASA TANIA TBK (ASJT) DAN ASURANSI BINTANG TBK (ASBI) MELATI DAN BUDI HERMANA mel_sweet_melati88@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman atau petunjuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman atau petunjuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman atau petunjuk umum dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

PSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto

PSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto PSAK 24 IMBALAN KERJA Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita 2015271115 Dicky Andriyanto 2015271116 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 I. PENDAHULUAN 1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi. Dimana secara sepintas tidak ada kesamaan antara definisi yang satu dengan yang lainnya. Hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori - Teori 1. Pengertian Asuransi Jiwa Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, dalam buku Abdulkadir, Hukum Asuransi Indonesia (2015:18) pengertian

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP SYARIAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Proses Bisnis Asuransi Kerugian Proses Bisnis Asuransi Kerugian Secara Umum

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Proses Bisnis Asuransi Kerugian Proses Bisnis Asuransi Kerugian Secara Umum BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Bisnis Asuransi Kerugian 4.1.1 Proses Bisnis Asuransi Kerugian Secara Umum Pada subbab ini penulis akan membahas mengenai bagaimana suatu perusahaan asuransi kerugian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan industri perusahaan asuransi di Indonesia sangat membantu pemerintah dalam menanggulangi risiko yang dihadapi oleh masyarakat setiap saat, kemudian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Umum Asuransi Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata Assurandeur yang berarti penanggung dan Geassurreerde

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INDONESIA PRIMA PROPERTY, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INDONESIA PRIMA PROPERTY, Tbk DAN ENTITAS ANAK PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INDONESIA PRIMA PROPERTY, Tbk DAN ENTITAS ANAK Betharia Dyta Niovani email: bethadyta@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PSAK ASURANSI

IMPLEMENTASI PSAK ASURANSI IMPLEMENTASI PSAK ASURANSI Concurrent Session C LUDOVICUS SENSI WONDABIO Anggota DSAK IAI Balai Kartini Jakarta 19 Desember 2012 PENDAHULUAN PSAK Asuransi Sebelum Konvergensi PSAK 28: Asuransi Kerugian

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP

Lebih terperinci

PSAK No Desember Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK No Desember Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. Desember EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KONTRAK ASURANSI Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft

Lebih terperinci

AKUNTANSI ASURANSI JIWA

AKUNTANSI ASURANSI JIWA PSAK No. Desember (revisi ) EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI ASURANSI JIWA Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA Hal. 1 PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA I. UMUM 1. Laporan keuangan ini dibuat khusus untuk kepentingan pembinaan dan pengawasan usaha perasuransian. Untuk itu, bentuk, isi,

Lebih terperinci

Aditya Indra Kusuma, Armanto Witjaksono Universitas Bina Nusantara, Jakarta

Aditya Indra Kusuma, Armanto Witjaksono Universitas Bina Nusantara, Jakarta ANALISIS PENERAPAN PSAK 62 TENTANG KONTRAK ASURANSI DAN PSAK 28 (REVISI 2012) TENTANG AKUNTANSI KONTRAK ASURANSI KERUGIAN (STUDI KASUS PT MULTI ARTHA GUNA Tbk) Aditya Indra Kusuma, Armanto Witjaksono Universitas

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT HEXINDO ADIPERKASA, Tbk.

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT HEXINDO ADIPERKASA, Tbk. PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT HEXINDO ADIPERKASA, Tbk. Elvina email: vhinha94@gmail.com Program StudiAkuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Perseroan Terbatas (PT) Hexindo Adiperkasa,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA -- I. TUJUAN PELAPORAN Laporan Keuangan Bulanan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang disusun menurut sistematika yang ditetapkan

Lebih terperinci

AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN

AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PSAK No. (revisi ) Desember EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Asuransi 1. Pengertian Asuransi Definisi asuransi menurut Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian, adalah : Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta untuk periode 3 bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012

Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta untuk periode 3 bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta untuk periode 3 bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk 1 LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH Peraturan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Relevansi-Nilai Kredit Menurut pandangan Francis dan Schipper (1999) yang dipaparkan dalam penelitian Cahyonowati dan Ratmono (2012), relevansi-nilai merupakan

Lebih terperinci

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA DEPOK Dini Iriani 22212195 Ekonomi/Akuntansi Latar Belakang Organisasi Nirlaba merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan keuangan Akuntansi pada tingkatan manajerial, adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan dan pengkomunikasian

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INTRACO PENTA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INTRACO PENTA, Tbk DAN ENTITAS ANAK PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INTRACO PENTA, Tbk DAN ENTITAS ANAK Nico Wijaya email: nico.sone999@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Laporan keuangan

Lebih terperinci

Juniarti Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Juniarti   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PERLAKUAN AKUNTANSI KREDIT BERMASALAH (NONPERFORMING LOAN) SEBELUM DAN SESUDAH PSAK NO. 31 EFEKTIF DICABUT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Juniarti email: Juniarti674@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual dan

Lebih terperinci

Akuntansi Perusahaan Asuransi

Akuntansi Perusahaan Asuransi Akuntansi Perusahaan Asuransi Asti Aini Abstrak Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Albinatus Riki   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Perubahan Penerapan PSAK No.50 (revisi 2006) pada Bank. yang berkaitan dengan penyajian instrumen keuangan:

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Perubahan Penerapan PSAK No.50 (revisi 2006) pada Bank. yang berkaitan dengan penyajian instrumen keuangan: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Perubahan Penerapan PSAK No.50 (revisi 2006) pada Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. IV.1.1. Penyajian Instrumen Keuangan Terdapat beberapa perubahan pada pos instrumen

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS PSAP No. 0 Laporan Arus Kas 0 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai

Lebih terperinci

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA Lusiana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : lusianaa001@gmail.com ABSTRACT Cash flow statements describe or

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH X.1 ASET TETAP A. Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak

Lebih terperinci

beban yang menghasilkan laba perusahaan, penults membagi penyusunan

beban yang menghasilkan laba perusahaan, penults membagi penyusunan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Metode Pengakuan dan Pendapatan serta Penerapan Matching Concept pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menerapkan kebijakan

Lebih terperinci

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAFTAR ISI Pernyataan Direksi dan Komisaris Ekshibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Laporan Laba Rugi Komprehensif

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi laporan arus kas adalah mengatur penyajian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Hasiholan (2014:1) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana cara mengakui pendapatan premi PT. Asuransi Takaful Umum? Jawaban : saat pertanggungan atas peserta telah dimulai, artinya saat pembukaan polis maka pendapatan

Lebih terperinci

LIMITED HEARING. PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. 14 November 2006 PUBLIC HEARING

LIMITED HEARING. PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. 14 November 2006 PUBLIC HEARING LIMITED HEARING PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan 14 November 2006 TUJUAN PSAK 50 (1998) Vs PSAK 50 (2006) Menyamakan pengaturan akuntansi dan pelaporan investasi efek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan operasi PT ASABRI (Persero) dilandasi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1971, yang menjelaskan bahwa ASABRI adalah suatu jaminan sosial bagi prajurit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Asuransi Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata Assurandeur yang berarti penanggung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g, Neraca Konsolidasi 30 Juni 2009 dan 2008 ASET 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 147.379.881.024 2c,31 111.631.639.513 Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 4.000.000.000 1.000.000.000

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK DAN ENTITAS ANAK PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK DAN ENTITAS ANAK Claresta Nova Email: claresta_xiak@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara utama dengan format format standar untuk mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK 50, 55, DAN 60 ATAS CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI PIUTANG PADA PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PENERAPAN PSAK 50, 55, DAN 60 ATAS CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI PIUTANG PADA PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk PENERAPAN PSAK 50, 55, DAN 60 ATAS CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI PIUTANG PADA PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk Nama : Muhamad Deny Amsah NPM : 25213712 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. B.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana

Lebih terperinci

MATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA

MATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA ASOSIASI SURANSI JIWA INDONESIA MATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA Halaman: i Nomor: 1 Klasifikasi Aset Keuangan (4.1 Klasifikasi Aset

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan ekonomi yang berubah setiap waktunya membuat suatu perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memprediksi keadaan di masa depan, persaingan usaha

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Sasialimia Email: sasialimia@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Solvabilitas Seperti dijelaskan dalam Bab III sebelumnya, bahwa setiap perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi setiap saat wajib memenuhi tingkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011

Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk 1 LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya diwaspadai oleh pemerintah, mengingat Fed Rate tetap diprediksi

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya diwaspadai oleh pemerintah, mengingat Fed Rate tetap diprediksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Krisis moneter suatu negara bisa dilihat dari banyaknya modal asing yang masuk ke dalam sektor keuangan negara tersebut. Banjirnya modal asing menandakan

Lebih terperinci

TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 481/KMK.017/1999 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk. KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Lidwina Wenny Sinja email: wdwina95@yahoo.com

Lebih terperinci