BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Verawati Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan operasi PT ASABRI (Persero) dilandasi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1971, yang menjelaskan bahwa ASABRI adalah suatu jaminan sosial bagi prajurit ABRI dan PNS Dephankam-ABRI yang memberikan perlindungan terhadap risiko karena berkurang atau hilangnya penghasilan prajurit ABRI dan PNS yang bersangkutan yang dilaksanakan secara wajib berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan perusahaan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya. A. Kebijakan Akuntansi PT ASABRI (Persero) Sebagai awal pembahasan mengenai penerapan pengakuan pendapatan dan beban, akan dijelaskan kebijakan akuntansi yang diterapkan di PT ASABRI (Persero). PT ASABRI (Persero) berkeyakinan bahwa laporan keuangan telah patuh pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kepatuhan terhadap SAK didasarkan bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja dan arus kas. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam mencapai penyajian laporan keuangan secara wajar telah sesuai dengan SAK terkait. 31
2 Dasar penyusunan penyajian laporan keuangan PT ASABRI (Persero) adalah : a. Bentuk laporan keuangan disusun berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan No. Kep- 4033/LK/2004 tanggal 14 September 2004 tentang Bentuk dan Susunan Laporan Usaha Perasuransian serta Bentuk dan Susunan Pengumuman Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaaan Reasuransi, diatur dalam pasal 2 huruf d sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Prinsip Konvensional. Laporan Keuangan juga disusun mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 36 tanggal 26 April 1996 tentang Akuntansi Asuransi Jiwa. b. Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 18 Mei 2011 telah mengesahkan PSAK No. 36 revisi 2011 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa menggantikan PSAK No. 36 tahun 2006 dan dinyatakan berlaku efektif 1 Januari Pelaksanaan PSAK 36 revisi 2011 terkait dengan penerapan PSAK no. 62 tahun 2011 tentang Kontrak Asuransi yang juga dinyatakan berlaku secara efektif tanggal 1 Januari Secara khusus Perusahaan belum membuat suatu kontrak asuransi bagi peserta Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri. Perusahaan berusaha untuk dapat menerapkan PSAK tersebut pada saat tanggal efektifnya. c. Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 15 Desember 2009 telah mengesahkan PSAK 1 revisi 2009 tentang Penyajian Laporan Keuangan menggantikan PSAK 1 Revisi 1998 dan dinyatakan berlaku efektif 1 Januari 32
3 2011. Bentuk dan susunan penyajian laporan keuangan Perusahaan mengikuti PSAK 1 Revisi 2009, dengan melakukan reklasifikasi pada beberapa pos-pos laporan keuangan tahun Reklasifikasi dilakukan pada susunan Aset an Liabilitas. d. Laporan arus kas disusun berdasarkan PSAK No. 2 revisi 2009 dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang. e. Ketidakpastian dalam pembentukan estimasi Liabilias Manfaat Peserta Masa Depan (Cadangan Premi) dan Estimasi Liabilitas Klaim (Cadangan Santunan) dapat mengakibatkan terjadinya ketidaktepatan dalam pembebanan periode biaya. Sosialisasi santunan kepada Peserta berdampak terjadinya perubahan estimasi akuntansi. PSAK No. 5 Reformat 2007 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi paragraf 25 (b) mengatur mengenai perubahan estimasi akuntansi harus dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih dalam periode perubahan tersebut dan periode-periode yang akan datang, jika perubahan tersebut memengaruhi keduanya. f. Pedoman kebijakan akuntansi Perusahaan tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perusahaan Nomor Skep/139-AS/XI/2007 tanggal 30 November 2007 tentang Petunjuk Administrasi Keuangan dan Akuntansi Dana Santunan Perusahaan. 33
4 Secara umum Perusahaan mengakui dan mencatat pendapatan dan biaya berdasarkan accrual basis. B. Perhitungan Premi Asuransi Besaran premi yang harus dibayarkan kepada PT ASABRI (Persero) sudah ditentukan besarannya sesuai dengan Keputusan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1974, terakhir dengan Keputusan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1977, yang menjelaskan bahwa kewajiban Peserta adalah memberikan iuran sebesar 3,25% dari gaji pokok + tunjangan istri + tunjangan anak. Premi yang dibayarkan merupakan kewajiban yang harus dilakukan peserta tiap bulannya dan akan dipotong secara otomatis. Penentuan besaran premi pada perusahaan lebih dipengaruhi persentase tingkat penghasilan peserta dimana tarif premi asuransi pada umumnya ditentukan berdasarkan risiko yang akan kemungkinan terjadi dan juga tergantung pada keadaan pasar, komisi serta biaya-biaya. Besaran premi yang dibayarkan akan dihitung sebagai pendapatan premi tanpa ada pengurang beban komisi ataupun beban reasuransi. Tidak terdapat beban komisi karena kepersertaan asuransi PT ASABRI (Persero) akan dimulai secara otomatis sejak peserta asuransi menjadi anggota TNI/POLRI dan PNS Kemhan/Polri. Selain hal tersebut, perusahaan tidak mengasuransikan polis kepada perusahaan reasuransi. Premi yang diterima oleh perusahaan tidak diterima secara langsung melelui peserta melainkan melalui pihak ketiga, yaitu Departemen Keuangan 34
5 Republik Indonesia. Hal ini diatur dalam dalam Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per-37/PB/2006 tanggal 4 Agustus 2006 tentang Pengelolaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) diperbaharui dengan Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per-48/PB/2008 tanggal 3 November 2008, dan diperbaharui kembali dengan Peraturan Dirjen Pajak No. Per-33/PB/2010 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. Per-37/PB/2006 Tentang Pengelolaan Perhitungan Pihak Ketiga. Premi tersebut dicatat sebagai pendapatan setelah diterima Surat Ketetapan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan mengenai jumlah Perhitungan Pihak Ketiga (SKP-PFK). C. Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban 1. Analisis Pengakuan Pendapatan Pendapatan premi pada PT ASABRI (Persero) masuk dalam kategori premi kontrak jangka pendek sesuai dengan produk-produk asuransi yang dimiliki. Perusahaan dalam melakukan pencatatan pendapatan premi, dimulai pada saat terjadinya penerbitan polis asuransi, yaitu pada saat tertanggung telah didaftarkan dan dilaporkan oleh Kesatuan tempat bertugas kepada PT ASABRI (Persero). Perusahaan dalam kegiatannya tidak menerima pembayaran premi secara langsung dari para pesertanya. Hal ini dikarenakan peserta asuransi merupakan anggota TNI/Polri dan PNS Kemhan/Polri dimana premi asuransi dipotong secara langsung setiap bulannya oleh instansi terkait dan akan disetorkan kepada 35
6 Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI (DJA Depkeu) dan baru akan dibayarkan kepada perusahaan. Premi yang dibayarkan kepada perusahaan diterima langsung dari Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI (DJA Depkeu) melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan dicatat sebagai pendapatan setelah diterima Surat Ketetapan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan mengenai jumlah Perhitungan Pihak Ketiga (SKP-PFK) bulanan. Premi diterima melalui pemindah bukuan/transfer pembukuan. Besaran premi yang diterima merupakan sejumlah dana yang dipotong langsung dari gaji pokok pegawai negeri dan tunjangan keluarga, serta iuran asuransi kesehatan yang disetor oleh provinsi/kabupaten/kota. Premi yang diterima oleh Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI (DJA Depkeu) pada bulan yang sama, akan dibayarkan ke PT ASABRI (Persero) pada bulan berikutnya. Akan tetapi perusahaan sudah mengakui sebagai pendapatan premi pada saat iuran dibayarkan kepada Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI (DJA Depkeu). Jurnal pencatatan : Pada saat iuran dibayarkan kepada DJA Depkeu : Piutang Premi iuran THT & P Premi iuran THT & P Contoh transaksi : Pada bulan November 2011, terjadi pembayaran kepada DJA Depkeu dari TNI sebesar Rp ,00 dan POLRI sebesar Rp ,00. 36
7 PT ASABRI mengakui transaksi ini sebagai pendapatan walaupun belum terjadi pembayaran kepada PT ASABRI (Persero). Jurnal untuk mencatat pendapatan premi bulan November 2011 (lampiran 2): Piutang premi Rp ,00 Premi TNI Rp ,00 Premi POLRI Rp ,00 Premi yang sudah dipindah bukukan diteliti kebenarannya dan dicocokkan satu sama lain bukti pemindah bukuan dengan Bukti Penerimaan dari Bank oleh Seksi Kas/bank. Dokumen/bukti kas akan diserahkan kepada Seksi Buku Santunan yang akan meneliti keabsahan/kebenarannya. Setelah diklarifikasi, maka akan diberi kode pembukuan dan dicatat dalam buku jurnal. Jurnal pencatatan : Pada saat menerima transfer dana iuran dari DJA Depkeu : Giro Piutang Premi iuran THT & P Contoh transaksi : Terdapat setoran ke rekening umum BRI Krekot untuk penerimaan premi POLRI bulan November 2011 sebesar Rp ,00. Jurnal pencatatan (lampiran 3): Giro BRI Krekot (Rek. Umum) Rp ,00 Piutang Premi Rp ,00 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa pendapatan premi asuransi diakui secara accrual pada saat terjadi pemotongan 37
8 iuran asuransi. Atau dengan kata lain pada saat sudah terjadi persetujuan untuk membayarkan premi. Pada PT ASABRI (Persero) tidak terdapat premi reasuransi, komisi reasuransi dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan sebagai faktor yang mengurangi atau menambah premi yang diterima. Premi asuransi dibayarkan setiap bulannya kepada perusahaan selama masa pertanggungan. Hal ini menyebabkan premi diakui sebagai pendapatan secara merata sepanjang periode kontrak. Hal ini telah sesuai dengan PSAK No Analisis Pengakuan Beban Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi keuangan No. 36 menyatakan bahwa perusahaan asuransi dalam pencatatan beban klaim dan manfaat terdiri dari klaim dan manfaat, klaim reasuransi, kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan dan estimasi kewajiban klaim. a) Klaim dan Manfaat Perusahaan akan mengganti kerugian terhadap peserta jika klaim tersebut sesuai memenuhi syarat-syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam memastikan kerugian klaim, perusahaan melakukan klarifikasi mengenai hal-hal yang menyangkut peristiwa tersebut. Berdasarkan klarifikasi yang sudah ditentukan, perusahaan menentukan hak-hak apakah yang diterima oleh para pesertanya. Berdasarkan keputusan tersebut, perusahaan menentukan besaran klaim yang akan diterima oleh pesertanya. 38
9 Jurnal pencatatan pada saat klaim disetujui: Beban klaim (santunan...) Hutang klaim (santunan Y.A.B) Pembayaran klaim yang dilakukan oleh perusahaan tidak dibayarkan kepada masing-masing individu melainkan melalui pihak ketiga yaitu Kantor Pos dan Bank-bank yang memiliki kerja sama dengan perusahaan. Jurnal pencatatan pada saat pembayaran klaim: Pada saat melakukan pembayaran klaim : Santunan... Giro Contoh transaksi : Pada bulan November, terdapat klaim santunan sebagai berikut : Santunan Pensiun : Rp ,00 Santunan Meninggal Aktif : Rp ,00 Santunan Berhenti : Rp ,00 Santunan Meninggal Pensiun : Rp ,00 BP Istri : Rp ,00 BP Anak : Rp ,00 Sant. Cacat Ringan OPSKAM : Rp ,00 Sant. Cacat Ringan Seroja : Rp ,00 Terdapat potongan dari klaim santunan untuk membayar hutang perumahan kepada YKPP sebesar Rp ,00. 39
10 Jurnal pencatatan pada saat klaim disetujui untuk dibayarkan (lampiran 4): Santunan Pensiun Rp ,00 Santunan Meninggal Aktif Rp ,00 Santunan Berhenti Rp ,00 Santunan Meninggal Pensiun Rp ,00 BP Istri Rp ,00 BP Anak Rp ,00 Sant. Cacat Ringan OPSKAM Rp ,00 Sant. Cacat Ringan Seroja Rp ,00 Hutang YKPP Rp ,00 Santunan Pensiun Y.A.B Rp ,00 Santunan Meninggal Aktif Y.A.B Rp ,00 Santunan Berhenti Y.A.B Rp ,00 Santunan Meninggal Pensiun Y.A.B Rp ,00 BP Istri Y.A.B Rp ,00 BP Anak Y.A.B Rp ,00 Sant. Cacat Ringan OPSKAM Y.A.B Rp ,00 Sant. Cacat Ringan Seroja Y.A.B Rp ,00 Jurnal untuk mencatat pembayaran klaim (lampiran 5): Santunan Pensiun Y.A.B Rp ,00 Santunan Meninggal Aktif Y.A.B Rp ,00 Santunan Berhenti Y.A.B Rp ,00 40
11 Santunan Meninggal Pensiun Y.A.B Rp ,00 BP Istri Y.A.B Rp ,00 BP Anak Y.A.B Rp ,00 Sant. Cacat Ringan OPSKAM Y.A.B Rp ,00 Sant. Cacat Ringan Seroja Y.A.B Rp ,00 Giro BRI Krekot (SBP ON LINE) Rp ,00 b) Klaim Reasuransi Pada PT ASABRI (Persero) tidak terdapat jasa reasuransi sehingga tidak terdapat klaim reasuransi. c) Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan dan Estimasi Kewajiban Klaim Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan merupakan kewajiban Perusahaan kepada Peserta yang akan mengajukan klaim di masa yang akan datang, yang besarnya dihitung setiap akhir tahun periode oleh Bagian Aktuaria dengan Metode Cadangan Premi Netto dan dievaluasi kembali oleh Aktuaris Independen yang akan menerbitkan Laporan Aktuaris Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan (Cadangan Premi). Jurnal pencatatan : Kenaikan/penurunan manfaat peserta masa depan Kewajiban peserta masa depan Contoh transaksi : Pada bulan Oktober berdasarkan perhitungan bagian aktuaria terjadi kenaikan kewajiban manfaat polis masa depan sebesar Rp ,00. 41
12 Jurnal pencatatan (lampiran 6): Kenaikan manfaat peserta masa depan Rp ,00. Kewajiban peserta masa depan Rp ,00. Estimasi liabilitas klaim merupakan cadangan santunan yang dibentuk untuk memenuhi kewajiban Perusahaan terhadap peserta asuransi yang diperhitungkan jatuh tempo namun belum mengajukan klaim untuk jenis Santunan Asuransi (SA). Cadangan tersebut dibentuk untuk peserta yang telah memasuki usia pensiun namun belum mengajukan klaim berdasarkan data yang tersedia. Cadangan santunan dihitung setiap akhir periode (bulan) didasarkan hasil perhitungan Bagian Aktuaria dan Bagian Asuransi Perusahaan. Jurnal pencatatan pengakuan estimasi liabilitas klaim : Kenaikan/Penurunan estimasi kewajiban klaim Estimasi kewajiban klaim Contoh transaksi : Berdasarkan perhitungan oleh Bagian Aktuaria dan Bagian Asuransi Perusahaan terdapat klaim yang seharusnya jatuh tempo bulan November 2011 sebesar Rp ,00. Jurnal pencatatan (lampiran 7) : Kenaikan estimasi kewajiban klaim Rp ,00. Estimasi kewajiban klaim Rp ,00. 42
13 Jurnal pada saat terjadi pembayaran klaim yang sudah jatuh tempo : Santunan Pensiun Kenaikan Estimasi Kewajiban Klaim Contoh transaksi: Terjadi transaksi pengajuan klaim oleh peserta yang sudah mengajukan klaim namun belum melengkapi persyaratan. Pada saat sudah melengkapi persyaratan, peserta berhak mendapatkan Rp ,00. Jurnal pencatatan (lampiran 8) : Santunan Pensiun Rp ,00. Kenaikan estimasi kewajiban klaim Rp ,00. Jurnal untuk mengakui realisasi estimasi kewajiban klaim yang diakui sebagai beban klaim : Estimasi kewajiban klaim Santunan Pensiun Contoh transaksi : Berdasarkan data pensiun yang masuk ke perusahaan, maka dapat diketahui estimasi kewajiban klaim yang sudah dapat diakui sebagai beban sebesar Rp ,00. Jurnal pencatatan (lampiran 9) : Estimasi kewajiban klaim Rp ,00. Santunan Pensiun Rp ,00. 43
14 Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengakuan beban yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan PSAK No. 36. Hal ini dapat dilihat beban klaim yang diakui perusahaan meliputi klaim yang telah disetujui, klaim dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. D. Proses Penandingan Pendapatan dan Beban (Matching Concept) Setiap perusahaan memerlukan informasi yang akurat mengenai laba periodik dan posisi keuangan, maka diperlukan adanya laporan yang wajar antara pendapatan dan beban dalam periode yang sama. Biaya yang dikeluarkan belum tentu menghasilkan pendapatan. Semua pendapatan yang diperoleh merupakan pendapatan tahun berjalan dan tidak semua biaya yang dikeluarkan merupakan beban tahun berjalan. Pengakuan pendapatan dan beban yang diterapkan perusahaan pada dasarnya dilakukan untuk menyusun laporan periodik. Untuk memenuhi konsep penandingan antara beban dan pendapatan, maka setiap premi yang diterima oleh perusahaan harus disisihkan menjadi pendapatan premi yang ditangguhkan yang disebut sebagai liabilitas manfaat polis masa depan. Tujuan dari pembentukan liabilitas manfaat polis masa depan adalah sebagai cadangan premi untuk menjamin perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam membayarkan klaim. Dengan adanya liabilitas manfaat polis masa depan, maka konsep penandingan antara beban dan pendapatan terpenuhi. Kelanjutan dalam proses pencatatan pendapatan dan beban yang telah dilakukan adalah menyusun laporan laba rugi. Laporan laba rugi dibuat dengan 44
15 tujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Laporan laba rugi akan menunjukkan kinerja perusahaan. Penyajian laporan laba rugi pada PT ASABRI (Persero) adalah sebagai berikut (dalam ribuan rupiah): PENDAPATAN 1. Pendapatan premi (Pendapatan premi disajikan sebesar nilai premi yang diterima oleh perusahaan) 2. Hasil investasi (Hasil investasi disajikan sebesar pendapatan investasi yang diterima oleh perusahaan pada akhir periode berjalan) 3. Pendapatan lain-lain (Pendapatan lain-lain disajikan sebesar pendapatan lain-lain yang diterima oleh perusahaan pada akhir periode berjalan) 4. Jumlah (1+2+3) BEBAN 5. Klaim dan Manfaat (Klaim dan Manfaat disajikan oleh perusahaan sebesar akumulasi nilai klaim dan manfaat yang diakui oleh perusahaan pada akhir periode berjalan) 45
16 6. Kenaikan/Penurunan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (Disajikan sesuai dengan perhitungan setiap akhir tahun periode) 7. Kenaikan Estimasi Liabilitas Klaim (Disajikan sesuai perhitungan setiap akhir tahun periode) 8. Jumlah Klaim dan Manfaat (5+6+7) Umum dan Administrasi Jumlah LABA SEBELUM PAJAK ( 4-10) Beban pajak penghasilan badan LABA TAHUN BERJALAN (11-12) PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 15. Aset keuangan tersedia untuk dijual TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 17. LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 18. JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 46
17 Pada laporan laba rugi PT ASABRI (Persero), pendapatan secara proporsional sudah dilakukan sesuai dengan PSAK No. 36. Perubahan dalam jumlah estimasi liabilitas klaim diakui sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Hal ini telah sesuai dengan PSAK No
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) ASET 2013 2012 Aset Lancar Kas dan Setara Kas 85.744.782 91.668.254 Piutang Hasil Investasi
Lebih terperinciASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas
Lebih terperinciDAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)
2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD
Lebih terperinciPT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011
PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 A S E T Aset Lancar Catatan 31-Mar-12 31-Dec-11
Lebih terperincidibandingkan dengan premi atas uang pertanggungan yang lebih kecil.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Premi Pengertian dari Premi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan kepada perusahaan asuransi untuk memperoleh manfaat
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 48 /PB/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA -- I. TUJUAN PELAPORAN Laporan Keuangan Bulanan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang disusun menurut sistematika yang ditetapkan
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara
L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana cara mengakui pendapatan premi PT. Asuransi Takaful Umum? Jawaban : saat pertanggungan atas peserta telah dimulai, artinya saat pembukaan polis maka pendapatan
Lebih terperinciS A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan. menggunakan metode accrual basis dimana sumber utama dari
1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan Kebijakan yang diterapkan oleh PT. Prudential Life Assurance dalam metode pengakuan pendapatan dan beban perusahaan yaitu
Lebih terperinciPT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568
Lebih terperinciKas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,
ASET Kas 2c, 2g 15.286.190 11.357.523 9.521.713 Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, 4 38.272.155 36.152.674 24.856.699 Giro pada Bank Lain 2c, 2f, 2g, 2h, 5 Pihak berelasi 54 16.079 44.516 14.386 Pihak
Lebih terperinciPETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA
Hal. 1 PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA I. UMUM 1. Laporan keuangan ini dibuat khusus untuk kepentingan pembinaan dan pengawasan usaha perasuransian. Untuk itu, bentuk, isi,
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP SYARIAH
Lebih terperinciRealisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.
RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Kebijakan Penerapan Akuntansi Dana Pensiun Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan III 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (4) (5)
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rincian Tahun 2015 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinci, , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian 2016 2015 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo
Lebih terperinciPSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto
PSAK 24 IMBALAN KERJA Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita 2015271115 Dicky Andriyanto 2015271116 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 I. PENDAHULUAN 1.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ketentuan Program Tabungan Hari Tua PNS PT Taspen (Persero) Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berkahir pada 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi, Tbk. Graha Kospin JASA
Lebih terperinciPSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015
PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015 Perbedaan PSAK 1 Tahun 2013 & 2009 Perihal PSAK 1 (2013) PSAK 1 (2009) Judul laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian TW II 2017 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian TW I 2017 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinciPT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba
Lebih terperinci2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang
No.19, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Iuran Pensiun. PNS. Pejabat Negara. Pengelolaan. Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.02/2016 TENTANG
Lebih terperinciKas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,
ASET Kas 2a, 2b, 2f 8.698.261 9.392.615 Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, 4 15.045.245 13.421.573 Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi cadangan sebesar Rp12.387 dan Rp71.111 pada tanggal 30 September
Lebih terperincibeban yang menghasilkan laba perusahaan, penults membagi penyusunan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Metode Pengakuan dan Pendapatan serta Penerapan Matching Concept pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menerapkan kebijakan
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN
8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN DENGAN
Lebih terperinciPSAK 18 PROGRAM PURNA KARYA (REVISI 2010) Retirement Benefit Plans Pelaporan
PSAK 18 PROGRAM PURNA KARYA (REVISI 2010) Retirement Benefit Plans Pelaporan Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS 1 Tujuan Pernyataan inii diterapkan dalam laporan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT OTORITAS JASA KEUANGAN 2013 -1- PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT PROFIL PERUSAHAAN A. Data Perusahaan 1. Nama
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Saham Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi Gabungan Saldo SAK Saldo
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 02 /BL/2007 TENTANG BENTUK DAN
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Proses Bisnis Asuransi Kerugian Proses Bisnis Asuransi Kerugian Secara Umum
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Bisnis Asuransi Kerugian 4.1.1 Proses Bisnis Asuransi Kerugian Secara Umum Pada subbab ini penulis akan membahas mengenai bagaimana suatu perusahaan asuransi kerugian
Lebih terperinciILUSTRASI DAN PERHITUNGAN BESAR MANFAAT ASURANSI ASABRI
11 2013, No.488 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG BESAR MANFAAT ASURANSI ASABRI 1. Umum. ILUSTRASI DAN PERHITUNGAN BESAR MANFAAT ASURANSI ASABRI a.
Lebih terperinciPEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana
Lebih terperinciED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI
ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI Overview 2 ED PSAK 62: Kontrak Asuransi ED PSAK 28 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Kerugian ED PSAK 36 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Jiwa ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI RUANG
Lebih terperinciPT VICTORIA INSURANCE Tbk
Laporan Keuangan 30 September 2017 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2016 (Audit), Dan periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIV Tahun 2017 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Aset Tetap Lain Aset Lain Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Utang Utang Klaim Utang Koasuransi Utang Reasuransi
Lebih terperinciPT Victoria Insurance Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
PT Victoria Insurance Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan
Lebih terperinciRingkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.853, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Iuran Wajib. Pegawai. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN IURAN WAJIB
Lebih terperinciRin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cia n Triwulan III Triwulan IV Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciTriwulan IV , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan IV 2015 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan II 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan II 2016 Tahun 2015 Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan I 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan I 2016 Tahun 2015 Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciSusunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP
Lebih terperinciRin cian , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cian Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito Berjangka dan Sertifikat
Lebih terperinciLAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1A BULAN / HARGA NILAI SISA BUKU FISKAL METODE PENYUSUTAN / AMORTISASI KELOMPOK / JENIS HARTA TAHUN PEROLEHAN AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI FISKAL TAHUN INI
Lebih terperinciPedoman Tugas Akhir AKL2
Pedoman Tugas Akhir AKL2 Berikut adalah pedoman dalam penyusunan tugas akhir AKL2: 1. Tugas disusun dalam bentuk format berikut ini: No Perihal LK Emiten Analisis 1 Pengungkapan Pihak Berelasi (PSAK 7)
Lebih terperinciRin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cia n Triwulan II Triwulan IV Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito
Lebih terperinciASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga
Lebih terperinciPT VICTORIA INSURANCE Tbk
Laporan Keuangan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 (Audit), Dan periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit) dan 2015 ( Tidak Diaudit) LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciLAPORAN NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan rupiah)
LAPORAN NERACA NO ASET 2012 2011 I INVESTASI 1 Deposito & Sertifikat deposito 1.065.850 609.550 2 Saham 251,036 219,214 3 Obligaasi dan MTN 868,384 3,548,394 4 Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin
Lebih terperinciLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PT ASABRI (PERSERO) Per / Bulan... Tahun... (Alamat Perusahaan)
K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN PT ASABRI (PERSERO)
Lebih terperinciRin cian , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cian Triwulan I 2015 Triwulan IV 2014 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi
Lebih terperinciPT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016
PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR
Lebih terperinciPT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016
PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR
Lebih terperinciLampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN I. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada saat tertentu dan terdiri dari kekayaan (aktiva) yang
Lebih terperinci01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.
Berikut adalah isi dari PSAK 28 Revisi 2012 dan PSAK 36 Revisi 2012 berikut Dasar Kesimpulan yang disadur dari website IAI: www.iaiglobal.or.id. PT Padma Radya Aktuaria tidak bertanggung jawab terhadap
Lebih terperinciBADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)
BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI) LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN BADAN MEDIASI
Lebih terperinciDANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016
A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Surat Berharga Negara 43.996.444.448 100.081.670.878 Tabungan 2.581.094.681 2.983.430.198 Deposito on call 30.000.000.000 0 Deposito Berjangka 77.060.000.000
Lebih terperinci30 Juni 31 Desember
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah
Lebih terperinci30 September 31 Desember Catatan
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000
Lebih terperinciPT VICTORIA INSURANCE Tbk
Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2015 (Audit), Dan periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan
Lebih terperinciPT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Mata Uang Rupiah) 1 PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAN SEMBILAN BULAN
Lebih terperinciDini Iriani Ekonomi/Akuntansi
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA DEPOK Dini Iriani 22212195 Ekonomi/Akuntansi Latar Belakang Organisasi Nirlaba merupakan
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS PSAP No. 0 Laporan Arus Kas 0 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 422/KMK.06/2003 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPT VICTORIA INSURANCE
` PT VICTORIA INSURANCE Laporan Keuangan 30 September 2015 (Tidak Diaudit), 31 December2014 Dan Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2015 dan 2014 (Tidak Diaudit) LAPORAN
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG
Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi; di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET YANG DIPERKENANKAN DALAM BENTUK
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan
Lebih terperinciLaporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Beserta Laporan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-03/PB/2008 TENTANG TATA CARA PEMOTONGAN DAN PENYETORAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH Menimbang
Lebih terperinciPT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (Mata Uang Rupiah)
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.05/2016 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1898, 2014 KEMENKEU. Dana Perhitungan. Penyelenggaraan. Pihak Ketiga. Pencabutan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 222/PMK.05/2014 TENTANG DANA PERHITUNGAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren
PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi
Lebih terperinci2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri
No.613, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Belanja Pensiun. PT Taspen. PT Asabri. Pertanggungjawaban. Pencairan. Penyediaan. Penghitungan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Seperti yang kita ketahui sebelumnya konvergensi IFRS hanya terdapat dua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan
Lebih terperinciUmum. I. KETENTUAN UMUM 1. Perusahaan adalah perusahaan asuransi,
Umum Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Direksi Perusahaan Reasuransi; 4. Direksi Perusahaan Reasuransi Syariah; dan 5. Tim Likuidasi Perusahaan Asuransi dan
Lebih terperinciJakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB
SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian,
Lebih terperinci1 L a p o r a n T a h u n a n
Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara - Konvensional 317,710,940,000 228,807,677,154 - Syariah 20,027,140,856 Deposito
Lebih terperinci) ( ASET INVESTASI
Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 228,807,677,154 35,950,725,000 Deposito On Call 2,500,000,000 9,600,000,000 Deposito
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 28 /PB/2006 TENTANG PEMBERIAN GAJI/PENSIUN/TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS DALAM
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 30 September 2014/ Triwulan III Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinciBAB II LAPORAN ARUS KAS
12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)
L1 LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah) ASET Kas dan setara kas 19,808.11 Tagihan kontribusi 0.00 Tagihan investasi 0.00 Tagihan hasil
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Dana Pensiun Sesuai UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun Dalam PP No. 77 Tahun
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu adanya lembaga keuangan bank dan non bank yang langsung menyentuh lapisan masyarakat bawah.
Lebih terperinci