PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN PERTANIAN LEMBAGA PEMERINTAH NONDEPARTEMEN OLEH PENELITI DAN PENYULUH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN PERTANIAN LEMBAGA PEMERINTAH NONDEPARTEMEN OLEH PENELITI DAN PENYULUH"

Transkripsi

1 PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN PERTANIAN LEMBAGA PEMERINTAH NONDEPARTEMEN OLEH PENELITI DAN PENYULUH Maksum, Etty Andriaty, Eka Kusmayadi, dan Tuti Sri Sundari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122, Telp. (0251) , Faks. (0251) Diajukan: 4 Januari 2010; Diterima: 11 Februari 2010 ABSTRAK Penelitian bidang pertanian dilakukan tidak saja oleh Badan Litbang Pertanian, namun juga oleh lembaga lain seperti LIPI, Batan, BPPT, dan kementerian lainnya. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi hasil penelitian pertanian, termasuk hasil penelitian pertanian lingkup Lembaga Pemerintah Non- Departemen (LPND). Penelitian ini bertujuan mengetahui aksesibilitas peneliti dan penyuluh terhadap informasi, pemanfaatan hasil penelitian pertanian yang dihasilkan LPND oleh peneliti dan penyuluh, serta hubungan antara karakteristik peneliti dan penyuluh, serta aksesibilitas informasi dengan pemanfaatan hasil penelitian pertanian. Hasil penelitian menunjukkan tiga peringkat utama manfaat hasil penelitian pertanian lingkup LPND bagi peneliti dan penyuluh yaitu: (1) sebagai acuan untuk penelitian lanjutan, (2) transfer ilmu pengetahuan, dan (3) sebagai referensi atau rujukan dalam menyusun karya tulis ilmiah. Karakteristik individu peneliti dan penyuluh tidak menunjukkan hubungan yang nyata dengan aksesibilitas terhadap informasi dan pemanfaatan hasil penelitian pertanian LPND. Terdapat hubungan nyata antara aksesibilitas terhadap informasi dengan pemanfaatan hasil penelitian pertanian oleh peneliti dan penyuluh. ABSTRACT The Use of Agricultural Research Results of Non-Departmental Government Institute by Researchers and Extension Workers The study aimed at finding out the information accessibility of researchers and extension workers, the utilization of agricultural research results of Non-Departmental Government Institute (NDGI) by researchers and extension workers, and correlation between the variables. The results showed that three major utilization of agricultural research results by researchers and extension workers were: (1) as reference for further research, (2) transfer of knowledge, and (3) reference sources for preparing scientific paper. The individual characteristic was not significantly correlated with information accessibility and utilization of agricultural research results by researchers and extension workers. There was significant correlation between information accessibility and the utilization of agricultural research results by researchers and extension workers. Keywords: Agricultural research, NDGI, information, accessibility, uses PENDAHULUAN Penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan secara sistematis dan metodologis untuk menguji kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga ditemukan suatu konsep atau inovasi baru, baik berupa teknologi maupun cara kerja baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan profesi masing-masing (Abbas 1995). Di tingkat nasional, penelitian pertanian dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian), Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND), perguruan tinggi, organisasi profesi, dan swasta. Hasilnya cukup banyak, namun pemanfaatannya oleh masyarakat belum optimal. Hal tersebut diduga karena masyarakat belum atau tidak mengetahui adanya hasil penelitian yang mereka butuhkan, atau meskipun mengetahui, mereka tidak memanfaatkan hasil penelitian bukan karena faktor bahasa, tetapi informasi hasil penelitian yang mereka terima secara ekonomis kurang menguntungkan, secara teknis kurang kompatibel dengan teknologi yang sudah ada dan diterapkan, serta secara sosial tidak sesuai dengan budaya dan kearifan lokal (Rogers and Shoemaker 2003). Penelitian bidang pertanian di tingkat nasional tidak hanya dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian, tetapi juga oleh lembaga-lembaga pemerintah seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan perguruan tinggi. Untuk memperkuat rencana penelitian pertanian tersebut, lembaga penelitian yang berkompeten dengan tugas penelitian dan pengembangan memerlukan dukungan perpustakaan. Perpustakaan mempunyai peran penting dalam mendukung lembaga induknya, utamanya dalam penyediaan informasi ilmiah baik yang bersumber dari hasil penelitian nasional maupun internasional. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

2 Dalam konteks penyebaran hasil penelitian pertanian, peran perpustakaan menjadi strategis karena perpustakaan mempunyai fungsi mencari, menghimpun, dan mengolah sumber-sumber informasi hasil penelitian dalam bentuk tercetak dan elektronis, kemudian menyebarkannya kepada masyarakat pengguna melalui sistem layanan perpustakaan baik manual maupun digital. Perpustakaan lembaga penelitian dan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang dibangun untuk mendukung kegiatan intelektual dalam hal penelitian dan pengembangan. Dukungan yang dilakukan perpustakaan di antaranya adalah penyediaan publikasi ilmiah baik dalam bentuk tercetak maupun elektronis. Pengguna informasi hasil penelitian pertanian di tingkat nasional yang bersumber dari perpustakaan, di antaranya adalah pengambil kebijakan, peneliti, penyuluh, perekayasa, widyaiswara, dosen, mahasiswa, pelajar, kalangan swasta, dan petani. Salah satu layanan perpustakaan yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi adalah layanan penelusuran. Layanan penelusuran mampu memberikan jawaban atas permintaan pengguna dari berbagai sumber informasi, seperti buku dan jurnal. Penelusuran informasi sebagai salah satu layanan perpustakaan sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan informasi para pengambil kebijakan atau pengguna lain untuk dapat melihat informasi yang sudah ada atau yang akan datang (Atherton 1986). Salah satu perubahan perilaku masyarakat saat ini adalah mencari informasi melalui internet dengan menggunakan fasilitas web search engine. Sebagian besar masyarakat tidak lagi mencari informasi di perpustakaan ataupun pusat informasi karena kurang efektif apabila harus datang ke perpustakaan untuk mencari buku. Koleksi perpustakaan terkadang juga sangat terbatas sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan pengguna (Kristina 2010). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah kebiasaan pengguna perpustakaan, sehingga dikenal dengan istilah generasi Google. Menurut Irma (2010), dari hasil survei yang dilakukan oleh Online Computer Library Center (OCLC), ciri khas generasi Google adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 89% mahasiswa perguruan tinggi menggunakan mesin pencari sebagai langkah awal pencarian informasi, sedangkan hanya 2% yang mulai dari suatu situs web perpustakaan. 2. Sebanyak 93% menyatakan puas atau sangat puas dengan pengalaman mereka menggunakan mesin pencari, dan 84% menyatakan puas melakukan penelusuran dengan bantuan pustakawan. 3. Mesin pencari lebih cocok dengan gaya hidup mahasiswa daripada perpustakaan fisik atau online dan kecocokan itu hampir sempurna. 4. Mahasiswa masih menggunakan perpustakaan, tetapi semakin sedikit (dan membaca makin sedikit) sejak mereka mulai menggunakan sarana penelusuran internet. 5. Bagi mahasiswa, perpustakaan masih tetap diasosiasikan dengan buku, meskipun perpustakaan telah melakukan investasi besar-besaran untuk menambah sumber-sumber informasi digital. Perubahan perilaku pencarian informasi akibat pilihan-pilihan digital, akses tanpa batas waktu, disintermediasi (hilangnya perantara), dan mesin pencari yang akurat terjadi pada hampir semua pengguna perpustakaan riset dan semuanya menunjukkan perilaku yang sama. Hal ini tidak saja terlihat pada mahasiswa, namun juga pada guru besar, dosen, dan praktisi. Secara umum, bentuk perilaku pencarian informasi yang baru tersebut mempunyai ciri horisontal, meloncat-loncat, mengecek cepat, melihat, pengguna tidak setia, beraneka ragam dan sulit diprediksi, serta bisa berganti secara mendadak. Perilaku semacam ini menjadi tantangan besar bagi perpustakaan yang masih berpegang pada paradigma hardcopy (buku, bahan tercetak lain, berbagai informasi rekam berwujud fisik). Perpustakaan harus lebih aktif memantau perilaku pencarian informasi para pengguna dengan cara yang lebih tepat agar dapat menyusun respons yang sesuai. Kebiasaan pengguna dalam mencari informasi selayaknya mendapat perhatian serius dari para pengelola perpustakaan. Tantangan yang dihadapi pada perpustakaan riset (research libraries) dalam lingkungan digital menjadi semakin besar. Perubahan paradigma pengelolaan koleksi dari bahan tercetak ke materi digital harus dilakukan. Pemanfaatan koleksi buku tercetak tampaknya mulai semakin berkurang ketika pengguna berpaling dari perpustakaan sebagai suatu ruang fisik. Perpustakaan riset harus menyesuaikan diri dengan realitas baru, yaitu keharusan berkompetisi untuk mendapatkan perhatian dari kelompok-kelompok pengguna, khususnya pengguna muda, yang menghendaki content yang dinamis, interaktif dan bisa diberi sentuhan pribadi, serta dapat bersaing dengan situs lain. 10 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

3 Untuk memahami peran perpustakaan dan pemanfaatan hasil penelitian pertanian lingkup LPND oleh para peneliti dan penyuluh, maka dilakukan pengkajian dengan tujuan mengetahui aksesibilitas peneliti dan penyuluh terhadap informasi, pemanfaatan hasil penelitian pertanian LPND oleh para peneliti dan penyuluh, serta mengetahui hubungan di antara variabel yang diamati. METODE Pengkajian pemanfaatan hasil penelitian pertanian lingkup LPND oleh peneliti dan penyuluh dirancang dengan survei deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah peneliti LPND serta peneliti dan penyuluh Badan Litbang Pertanian. Sampel penelitian ditetapkan secara proporsional sebanyak 90 orang, terdiri atas 30 orang peneliti LPND, 30 peneliti Badan Litbang Pertanian, dan 30 penyuluh Badan Litbang Pertanian. Penelitian dilaksanakan di unit kerja LPND dan Badan Litbang Pertanian yang tersebar di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Variabel yang diteliti terdiri atas variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terpengaruh (dependent variable). Variabel pengaruh terdiri atas karakteristik individu dan aksesibilitas informasi. Variabel karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan formal, profesi, dan pengalaman dalam profesi, sedangkan variabel aksesibilitas informasi meliputi frekuensi kunjungan ke perpustakaan, alat penelusuran yang digunakan, cara melakukan penelusuran, tempat akses internet, frekuensi akses internet, lama setiap kali akses internet, dan jumlah artikel yang diterbitkan. Variabel terpengaruh adalah pemanfaatan hasil penelitian pertanian LPND oleh peneliti dan penyuluh, meliputi transfer ilmu pengetahuan, acuan untuk penelitian lanjutan, rujukan (referensi) karya tulis ilmiah, media komunikasi dan kolaborasi, bahan penyusunan program penelitian dan penyuluhan, materi penyuluhan, penerbitan publikasi teknis, dan peningkatan produksi usaha tani. Penentuan indikator pada setiap variabel dilakukan melalui studi kepustakaan, diskusi dengan pakar, dan pengamatan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berupa daftar pertanyaan dan pernyataan yang disusun dari tiga variabel yang akan dikaji. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Agustus- September Data yang telah dikumpulkan kemudian ditabulasi dengan tabel persentil untuk analisis data deskriptif dan menggunakan tabel silang untuk analisis korelasional. Untuk melihat hubungan antarvariabel digunakan uji statistik Rank Spearman (rs). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan salah satu ciri khalayak yaitu heterogen maka karakteristik individu dapat dimasukkan ke dalam variabel yang diduga akan memengaruhi pemanfaatan informasi. Sifat heterogen khalayak kemungkinan akan menimbulkan perbedaan antarorang yang berbeda keragamannya, seperti perbedaan usia, jenis kelamin, jenjang jabatan fungsional, pendidikan, profesi, dan pengalaman. Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, profesi, dan pengalaman dalam profesi. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran usia responden adalah tahun dengan usia rata-rata 44 tahun. Usia rata-rata responden tersebut tergolong pada kategori usia produktif, di mana pada usia tersebut kemampuan daya cipta dan karsa seseorang sedang pada puncaknya, kondisi fisik prima, secara psikis memiliki kemampuan berfikir dan bertindak matang, energik, dan memiliki daya nalar yang kuat untuk menggali permasalahan dan memecahkannya. Lebih dari separuh responden (62,22%) berusia di atas atau sama dengan usia rata-rata, dan sebanyak 37,78% berusia di bawah usia rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam pengkajian ini cenderung lebih banyak para peneliti dan penyuluh senior, paling tidak mereka sudah memiliki pengalaman di atas 10 tahun. Perbedaan kelompok usia tersebut memungkinkan adanya perbedaan dalam aksesibilitas terhadap informasi dan pemanfaatan hasil penelitian, dan berpengaruh terhadap keeratan hubungan antara variabel karakteristik responden dan pemanfaatan hasil penelitian. Klausmier dan Gwin dalam Setiawan (2007) menjelaskan bahwa umur merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi efisiensi dan motivasi belajar. Secara praktis dapat dikemukakan bahwa kinerja yang lemah berdampak terhadap kuantitas dan kualitas penelitian atau penyuluhan, karena kualitas dan kuantitas penelitian dan penyuluhan sangat ditentukan oleh kemampuan para peneliti atau penyuluh dalam memanfaatkan sumber-sumber informasi yang tersedia di perpustakaan. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

4 Sebagian besar responden (57,78%) adalah laki-laki dan 42,22% perempuan. Keadaan ini menunjukkan bahwa profesi peneliti dan penyuluh masih didominasi oleh kaum laki-laki. Jenis kelamin responden juga diduga berpengaruh terhadap pemanfaatan informasi hasil penelitian. Dugaan tersebut disebabkan oleh perbedaan pandangan antara laki-laki dan perempuan terhadap hal-hal yang menyangkut kehidupan, seperti penilaian terhadap suatu objek, menentukan sesuatu yang harus lebih didahulukan, tindakan yang tidak disadari, dan pembawaan naluri. Laki-laki melihat dunia luar dari pijakan yang konsentratif (pemusatan), sementara perempuan melihat dunia dari pijakan yang ekspansif (meluas). Meskipun dua pijakan tersebut sangat berbeda, keduanya dianggap benar. Oleh karena itu, strategi dan teknik pencarian informasi serta pemanfaatannya antara laki-laki dan perempuan akan berbeda (Nasruni 2008). Berdasarkan tingkat pendidikan formal, sebagian besar responden memiliki jenjang pendidikan S2 dan S1, masing-masing 45,60% dan 43,30%. Hal tersebut menunjukkan bahwa para peneliti dan penyuluh memiliki kompetensi yang cukup baik dan berpeluang untuk dikembangkan. Kompetensi yang baik diharapkan berdampak terhadap kemampuan memberdayakan informasi untuk berbagai pemanfaatan, terutama untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Kompetensi tersebut selain dari pendidikan formal yang dimiliki, juga diperoleh dari pengalaman dalam profesi responden. Sebanyak 40% responden mempunyai pengalaman tahun, dan 24,44% memiliki pengalaman dalam profesi lebih dari 20 tahun (Tabel 1). Aksesibilitas terhadap Informasi Perubahan paradigma pengelolaan perpustakaan dari konvensional ke digital telah berdampak terhadap sikap dan perilaku pengguna untuk lebih responsif terhadap sumber-sumber informasi yang tersedia di perpustakaan. Namun demikian, pengguna perpustakaan masih banyak yang menggunakan sistem layanan konvensional. Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa frekuensi responden mengunjungi perpustakaan rata-rata 5,27 kali per bulan, 54,44% di antaranya mencari informasi dari sumber digital dan 45,56% dari sumber manual. Demikian halnya dengan cara melakukan penelusuran, sebanyak 41,11% responden memanfaatkan teknologi informasi dalam penelusuran informasi tanpa meminta bantuan petugas, sedangkan 58,89% responden Tabel 1. Karakteristik individu responden. Karakteristik individu Kategori Persentase Usia < 44 tahun 37,78 > 44 tahun 62,22 Jenis kelamin Laki-laki 57,78 Perempuan 42,22 Pendidikan S3 7,78 S2 45,60 S1 43,30 Diploma 3,33 Profesi Peneliti 66,67 Penyuluh 33,33 Pengalaman <10 tahun 35, tahun 40,00 >20 tahun 24,44 masih memerlukan bantuan petugas. Hal ini menunjukkan bahwa para peneliti dan penyuluh pertanian sudah mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk penelusuran data dan informasi digital (Tabel 2). Pemanfaatan internet untuk penelusuran informasi memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, lokasi atau tempat sangat memengaruhi seseorang dalam melakukan akses informasi. Sebagian besar responden (78,89%) melakukan akses informasi di tempat kerjanya Tabel 2. Aksesibilitas responden terhadap informasi. Indikator aksesibilitas Kategori Persentase Frekuensi kunjungan ke < 5 kali 55,56 perpustakaan 5-10 kali 33,33 > 10 kali 11,11 Alat penelusuran yang Manual 45,56 digunakan Digital 54,44 Cara melakukan Minta bantuan petugas 58,89 penelusuran Mencari sendiri 41,11 Tempat akses internet Ruang kerja 78,89 Warnet 5,56 Perpustakaan 36,67 Rumah 33,33 Frekuensi akses internet < 3 kali/minggu 31, kali/minggu 46,67 > 5 kali/minggu 22,22 Lamanya setiap kali me- < 1 jam 68,89 nelusur di internet 1-2 jam 27,78 > 2 jam 3,33 Jumlah artikel yang 1-2 judul 27,78 diterbitkan 3-4 judul 20,00 > 4 judul 52,22 12 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

5 atau di kantor dengan frekuensi akses internet 3-5 kali/ minggu (46,67%) dan waktu yang diperlukan setiap menelusur informasi di internet kurang dari 1 jam (68,89%). Kondisi tersebut dapat dipahami jika dilihat dari faktor waktu. Pada umumnya pegawai melaksanakan tugas dan fungsinya di dalam jam kerja, sehingga secara otomatis akses terhadap informasi yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaannya dilakukan pada saat berada di kantor atau dalam jam kerja. Akses informasi yang dilakukan responden di tempat kerja maupun di perpustakaan cenderung ke sumber yang sama, yaitu dari pangkalan data yang dihimpun oleh perpustakaan di mana responden berada. Perpustakaan lingkup Badan Litbang Pertanian dan LPND umumnya sudah dipasang jaringan lokal atau local area network (LAN) dan jaringan global (internet). Pemanfaatan internet di ruang kerja juga tidak memerlukan biaya karena sudah disediakan institusi tempat kerja responden. Aktivitas responden dalam memanfaatkan perpustakaan digital juga dapat dilihat dari jumlah artikel ilmiah yang ditulis dan dipublikasikan. Sebanyak 52,22% responden berhasil menerbitkan karya tulis ilmiah lebih dari empat judul per tahun. Namun demikian, jika dibandingkan dengan jumlah rata-rata responden menerbitkan karya tulis ilmiah sebesar 2,28 judul per penulis per tahun, kondisi ini dianggap masih rendah. Jumlah tersebut masih setara dengan rasio rata-rata tulisan ilmiah yang diterbitkan peneliti Badan Litbang Pertanian tahun sebesar 2,68 per peneliti per tahun (PUSTAKA 2008). Pemanfaatan Hasil Penelitian Terdapat delapan komponen atau unsur pemanfaatan hasil penelitian pertanian LPND oleh peneliti dan penyuluh, yaitu transfer ilmu pengetahuan, acuan penelitian lanjutan, rujukan (referensi) karya tulis ilmiah, media komunikasi dan kolaborasi, bahan penyusunan program penelitian dan penyuluhan, materi penyuluhan, penerbitan publikasi teknis, dan peningkatan produksi usaha tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan pemanfaatan hasil penelitian yang dikaji, tiga pemanfaatan memiliki skor tertinggi, yaitu acuan penelitian lanjutan, transfer ilmu pengetahuan, dan bahan rujukan karya tulis ilmiah (Tabel 3). Hal tersebut dapat dipahami karena informasi hasil penelitian pertanian LPND yang disebarkan melalui berbagai media sebagian besar masih bersifat ilmiah, sehingga peneliti dan penyuluh lebih banyak memanfaatkannya untuk kepentingan ilmiah, baik Tabel 3. Pemanfaatan Pemanfaatan hasil penelitian pertanian LPND oleh reponden. untuk penyusunan proposal penelitian, referensi karya tulis ilmiah, maupun sebagai transfer ilmu pengetahuan. Pemanfaatan yang paling rendah adalah peningkatan produksi usaha tani dan penerbitan publikasi teknis. Hal tersebut dikarenakan informasi hasil penelitian yang diterbitkan untuk kepentingan petani harus dikemas dalam bentuk atau bahasa yang lebih teknis, bukan dalam bentuk ilmiah. Bayu (2010) menyatakan bahwa informasi yang disebarluaskan kepada masyarakat sebaiknya sudah terolah secara sistematis sehingga masyarakat dapat memahami dan juga dengan mudah mendapatkannya sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Dilihat dari faktor media komunikasi dan kolaborasi antarpeneliti dalam penelitian, penulisan ilmiah, dan diseminasi hasil penelitian, hasilnya masih rendah, walaupun posisinya berada pada peringkat keempat. Namun, peneliti dan penyuluh menyatakan bahwa kolaborasi antarpeneliti dalam kegiatan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan diseminasi hasil penelitian memiliki peluang cukup besar. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya tata hubungan penelitian dan penyuluhan antara Badan Litbang Pertanian dengan LPND dalam kerja sama penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan diseminasi hasil penelitian. Hubungan Antarvariabel Skor Transfer ilmu pengetahuan 4,24440 Acuan penelitian lanjutan 4,29163 Rujukan (referensi) karya tulis ilmiah 4,14718 Media komunikasi dan kolaborasi 4,08883 Bahan penyusunan program penelitian 4,05920 dan penyuluhan Materi penyuluhan 4,08880 Penerbitan publikasi teknis 4,04995 Peningkatan produksi usaha tani 3,81110 Berdasarkan hasil analisis, terdapat hubungan yang kuat antara aksesibilitas terhadap informasi dengan pemanfaatan hasil penelitian pertanian LPND oleh peneliti dan penyuluh, yaitu hubungan antara jumlah artikel yang diterbitkan dengan pemanfaatan hasil penelitian pertanian LPND untuk referensi karya tulis ilmiah. Dengan demikian ada kecenderungan bahwa semakin banyak karya tulis ilmiah para peneliti/penyuluh dipublikasikan maka tingkat Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

6 pemanfaatan hasil penelitian sebagai referensi karya tulis ilmiah akan semakin luas dan tinggi. Hubungan antara karakteristik individu dengan pemanfaatan hasil penelitian tidak menunjukkan hubungan yang nyata. Demikian halnya dengan hubungan antara karakteristik individu dengan aksesibilitas terhadap informasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa karakteristik responden tidak menentukan pemanfaatan hasil penelitian pertanian bagi profesinya, namun penentuan pemanfaatan lebih banyak dipengaruhi oleh aktivitas responden terhadap pencarian informasi. Data penelitian menunjukkan adanya kecenderungan bahwa tingginya akses terhadap informasi berdampak terhadap tingginya produktivitas responden dalam menghasilkan penelitian dan karya tulis ilmiah. Hal yang sama juga terlihat dari hubungan yang sangat nyata antara variabel profesi dengan variabel jumlah karya tulis yang dipublikasikan, serta antara variabel pengalaman dalam profesi dengan variabel jumlah karya tulis yang dipublikasikan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Karakteristik individu peneliti dan penyuluh sangat potensial untuk mengembangkan kemampuan dan profesi sebagai peneliti maupun penyuluh yang handal karena didukung dengan usia produktif, memiliki intelektualitas dan kompetensi pendidikan formal serta pengalaman dalam profesi. Sebagian besar peneliti dan penyuluh telah memanfaatkan teknologi informasi (internet) sebagai alat pencari data dan informasi yang bersumber dari perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya frekuensi kunjungan ke perpustakaan, tingginya frekuensi akses internet, kemampuan menggunakan teknologi informasi, dan karya tulis ilmiah yang dipublikasikan. Informasi hasil penelitian pertanian LPND dimanfaatkan peneliti/penyuluh sebagai acuan untuk penelitian lanjutan, tranfer ilmu pengetahuan, sebagai rujukan (referensi) dalam menyusun karya tulis ilmiah, dan sebagai materi penyuluhan bagi penyuluh. Terdapat hubungan yang nyata antara aksesibilitas terhadap informasi dengan pemanfaatan hasil penelitian pertanian lingkup LPND oleh peneliti dan penyuluh. Karakteristik individu tidak menunjukkan hubungan yang nyata dengan aksesibilitas terhadap informasi dan pemanfaatan hasil penelitian pertanian oleh peneliti dan penyuluh. Saran Penyediaan informasi hasil penelitian pertanian dan informasi lain yang terkait dengan bidang pertanian dalam bentuk digital mendorong peneliti/penyuluh untuk melakukan penelusuran dengan cara digital. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya informasi dalam format digital, termasuk penyediaan infrastruktur perpustakaan digital perlu ditingkatkan. Kolaborasi antara peneliti Badan Litbang Pertanian dengan peneliti LPND dalam kegiatan penelitian, penerbitan artikel ilmiah, dan diseminasi hasil penelitian pertanian perlu ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Abbas, S Tahun Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Jakarta: Badan Pendidikan dan Penyuluhan Pertanian, Departemen Pertanian. Atherton, P Sistem dan Pelayanan Informasi. Edisi Bahasa Indonesia. Diterjemahkan oleh Bambang Hartono. Jakarta: Arga Kencana Abadi. Bayu, H.D Pemutakhiran Kemasan Informasi Hasil Penelitian (Digital) dalam Upaya Penyebarluasan Informasi Hasil Litbang Geologi Kelautan. content/. [15 Juni 2010]. Irma Perilaku Informasi Peneliti Masa Depan. pustakawan2009.wordpress.com/2009/03/09/perilakuinformasi-peneliti-masa-depan-1/. [9 Juni 2010]. Kristina, H Perubahan Perpustakaan dan Perilaku Pemustaka dalam Mencari Infomasi /03/31/perubahan-perpustakaan-perilaku-pemustakadalam-mencari-informasi/. [7 Juni 2010]. Nasruni Perbedaan Pandangan Laki-laki dan Perempuan. Psikologi Suami Istri. Dr.Thariq Kamal An-Nu ami. nasruniblog. perbedaan-pandangan-laki-laki-dan-perempuan/. [12 Juni 2009]. PUSTAKA (Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian) Laporan Tahunan. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Rogers, E.M. and F.F. Shoemaker Diffusion of Innovations. 5 th edition. New York: Free Press. Setiawan, I Tingkat Keberdayaan Komunikasi Petani dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 14 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian

Lebih terperinci

KERAGAAN PENGETAHUAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN DALAM APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI

KERAGAAN PENGETAHUAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN DALAM APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI KERAGAAN PENGETAHUAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN DALAM APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI Retno Sri Hartati Mulyandari dan Etty Andriaty Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENYULUH PERTANIAN: Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

PEMANFAATAN INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENYULUH PERTANIAN: Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat PEMANFAATAN INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENYULUH PERTANIAN: Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat Heryati Suryantini Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir. H. Juanda No. 20,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL (Kasus Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian) SITI MARYAM SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN MANFAAT WARTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN

PERSEPSI DAN MANFAAT WARTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN PERSEPSI DAN MANFAAT WARTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN Eko Sri Mulyani, Heryati Suryantini, Endang Setyorini Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan

Lebih terperinci

Etty Andriaty dan Hendrawaty

Etty Andriaty dan Hendrawaty J. Perpus. Pert. Vol. 22 No. 1 April 2013: 24-29 Etty Andriaty dan Hendrawaty KAJIAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN Assessment on Evaluation of Credit Point of Librarians

Lebih terperinci

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT Farida Sukmawati 1) dan Hamid Nurtika 1) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat email

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Utilization of Library within Ministry of Agriculture

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Utilization of Library within Ministry of Agriculture J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 1 April 2014:...-... J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 2 Oktober 2014: 74-81 PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN Utilization of Library within Ministry

Lebih terperinci

FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU

FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU HASNIDAR Pustakawan Perpustakaan Pusat Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI Desmita 1) dan Heryati Suryantini 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mengalami pertumbuhan sangat pesat seiring dengan era globalisasi yang menuntut kecepatan arus informasi. Kebutuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION 69 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION Aksesibilitas terhadap media komunikasi cyber extension adalah peluang memanfaatkan media komunikasi cyber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad 21 ini manusia betul-betul merasakan apa yang disebut dengan keajaiban Teknologi Informasi atau TI. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO PEMAFAATA MEDIA ITERET SEBAGAI MEDIA IFORMASI DA KOMUIKASI DALAM PEMBERDAYAA PETAI DI DESA POCOKUSUMO KECAMATA POCOKUSUMO Use Of The Internet As A Media Information And Communication In The Empowerment

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara intensif untuk pembangunan pertanian hanya dapat dilakukan apabila ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di bidang

Lebih terperinci

AKSES INFORMASI DAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP JASA PERPUSTAKAAN

AKSES INFORMASI DAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP JASA PERPUSTAKAAN AKSES INFORMASI DAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP JASA PERPUSTAKAAN Nurlela 1 dan Maksum 2 1 Pusat Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Jalan Raya Puncak km 11, Kotak Pos 26, Ciawi,

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor

Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Juli 2009, Vol. 07, No. 2 Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten

Lebih terperinci

Jaringan Online Kesehatan

Jaringan Online Kesehatan Jaringan Online Kesehatan Zainul Bakri, Indra Kurniawan 1 Pendahuluan. Saat ini, tidak begitu mudah untuk segera mendapatkan informasi kesehatan yang akurat. Hasil penelitian, baik yang sudah dipublikasikan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi

PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi Surya Mansjur Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Membaca merupakan kegiatan menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI ARTIKEL PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI Elok Setyorini, S.Sos* Abstrak Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan tempat layanan sumber informasi yang menunjang sukses tidaknya proses belajar mengajar di

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS POLA PEMBINAAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN

EFEKTIVITAS POLA PEMBINAAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN EFEKTIVITAS POLA PEMBINAAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN Heryati Suryantini, Tuti Sri Sundari, dan Suni Triani Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 ABSTRAK

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi komputer, informasi dan komunikasi yang lebih dikenal dengan sebutan teknologi informasi (TI) sudah berlangsung lama dan berkembang sangat pesat

Lebih terperinci

KOMPETENSI SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERTANIAN

KOMPETENSI SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERTANIAN KOMPETENSI SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERTANIAN Tjetjep S. Surialaga Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 ABSTRAK Kemampuan sumber daya perpustakaan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI Amiruddin Saleh 1, Nia Rachmawati 2, Sutisna Riyanto 16 ABSTRACT The objectives of this research are: (1) to understand the communication process

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

RISET FUTURISTIK KEOLAHRAGAAN (Inspirasi Substansi dan Metodologi)

RISET FUTURISTIK KEOLAHRAGAAN (Inspirasi Substansi dan Metodologi) RISET FUTURISTIK KEOLAHRAGAAN (Inspirasi Substansi dan Metodologi) Penulis: Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa dan telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyebaran informasi saat ini begitu pesat dengan adanya perangkat teknologi elektronik, sehingga informasi elektronik disebarkan tidak mengenal batas waktu

Lebih terperinci

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA Muhammad Abdullah Al Muwahhid, 135410025 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan undang undang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBACA DALAM MEMPEROLEH INFORMASI GAYA HIDUP SEHAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBACA DALAM MEMPEROLEH INFORMASI GAYA HIDUP SEHAT FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBACA DALAM MEMPEROLEH INFORMASI GAYA HIDUP SEHAT (Studi Kasus Pembaca Tabloid Senior di Kecamatan Bogor Utara) Oleh : ENDANG SRI WAHYUNI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM 2013-2016: INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK Oleh : Maryatun Pustakawan Universitas Gadjah Mada E-mail : maryatun@ugm.ac.id Abstrak Era global salah satunya ditandai

Lebih terperinci

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI KINK (Katalog Induk Nasional Kesehatan) : Gerbang Informasi Sehat Bidang Kesehatan Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI nadiaamelia11@yahoo.co.id Abstrak Artikel

Lebih terperinci

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara Jakarta, 6 September 2017 Pengertian Repositori Institusi

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

Arah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1

Arah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1 Arah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1 oleh: Lilik Soelistyowati 2 A. Latar Belakang Pembangunan Pusaka Digital Nasional tentunya merupakan salah satu wujud pelaksanaan visi dan misi

Lebih terperinci

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan umum kabupaten/kota Standar Nasional Indonesia Perpustakaan umum kabupaten/kota ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media mempengaruhi kebutuhan mahasiswa akan mencari materi perkuliahan yang semakin tinggi. Mahasiswa membutuhkan materi untuk menambah pengetahuan, maupun sebagai alat

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR

ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR Jurnal Pustakawan Indonesia Volume No. ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR Sutarsyah Pustakawan Madya pada Perpustakaan Kebun Raya Bogor-LIPI Email : sutarsyah@yahoo.com ABSTRAK Perpustakaan

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K erangka Acuan Hibah e- Learning UGM Ikhtisar Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan sebagai wadah yang menyediakan berbagai referensi dan koleksi sumber informasi merupakan sentral rujukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa,

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ratih Adnyana Putri 1, I Putu Suhartika 2, Richard Togaranta Ginting 3 Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION DALAM DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION DALAM DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN 45 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION DALAM DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN Efektivitas media komunikasi cyber extension dalam diseminasi informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu serta disesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi.

Lebih terperinci

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan umum kabupaten/kota Standar Nasional Indonesia Perpustakaan umum kabupaten/kota Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Perpustakaan umum kabupaten/kota... 1 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan

Lebih terperinci

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang Panduan HIBAH PENINGKATAN E-LEARNING UGM 2016 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik Universitas Gadjah Mada Ikhtisar Pemanfaatan e-learning sebagai salah satu penunjang pembelajaran saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD

PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD Elmia Umar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa mempelajari berbagai hal serta mengembangkan diri. Buku yang menuntun kita menjelajah berbagai

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan

Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia Ke-3 Bandung, 2-4 November 2010 Terdepan dalam informasi

Lebih terperinci

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Daya Saing Produk Pertanian

Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Daya Saing Produk Pertanian Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Daya Saing Produk Pertanian Prof. Erizal Jamal Beranjak dari batasan yang diungkap Zuhal (2010), bahwa daya saing suatu bangsa adalah kemampuan dalam mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 53 PETUNJUK TEKNIS STOCK OPNAME KOLEKSI PERPUSTAKAAN

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 53 PETUNJUK TEKNIS STOCK OPNAME KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 53 PETUNJUK TEKNIS STOCK OPNAME KOLEKSI PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya deasy@stikom.edu ABSTRAK Saat ini perpustakaan sedang berjuang keras untuk melawan suatu

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas tertentu (Hasan,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PUSTAKAWAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM MEMPEROLEH ANGKA KREDIT

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PUSTAKAWAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM MEMPEROLEH ANGKA KREDIT FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PUSTAKAWAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM MEMPEROLEH ANGKA KREDIT Maman Permana Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu perpustakaan tidak bisa dipisahkan dari pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau

Lebih terperinci

STANDAR PENELITIAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM KEMENTERIAN KESEHATAN RI

STANDAR PENELITIAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM KEMENTERIAN KESEHATAN RI STANDAR PENELITIAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLTEKKES KEMENKES MATARAM 2015 Standar Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Kode Dokumen : SPMI.PKMT / SM / 06 Revisi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan Di Kota Bogor)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan Di Kota Bogor) JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Juni 2006, Vol. 2, No. 2 Abstract FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Abad 21 ini merupakan era informasi dimana informasi bisa diperoleh di perpustakaan ataupun di sentra-sentra informasi. Dengan masuknya era informasi ini

Lebih terperinci

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R No.546, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Litbang. Pedoman. Peencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin

KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN Remi Sormin Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor

Lebih terperinci

[ nama lembaga ] 2012

[ nama lembaga ] 2012 logo lembaga 1.04.02 KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES DI WILAYAH GERNAS KAKAO Prof. Dr. Ir. Azmi Dhalimi, SU Balai Besar Pengkajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai pusat penghimpun, pengolah dan penyebaran informasi. Pengelolaan perpustakaan pada masa kini semakin menuntut

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Fitra Febri Annisa 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email:

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI Volume 11, Nomor 1, Hal. 31-37 ISSN 0852-8349 Januari - Juni 2009 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1 KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI Pendahuluan LINGKUNGAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah salah satu universitas terkemuka di Indonesia. IPB mempunyai tiga

Lebih terperinci

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia Sekretariat Badan Litbang Pertanian Jln. Ragunan No. 29, Pasarminggu Jakarta Selatan Ringkasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian adalah Deskriptif. Deskriptif adalah deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi. Menurut The International

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi. Menurut The International BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan pusat informasi. Sebagai pusat informasi perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi, komunikasi, dan koordinasi. Teknologi-teknologi ini berpotensi mentransformasi secara menyeluruh

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS INSTITUSI PERTANIAN: Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS INSTITUSI PERTANIAN: Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat PEMBINAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS INSTITUSI PERTANIAN: Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Saefudin dan Setiawan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perpustakaan Ukrida memiliki peran dalam mengelola pengetahuan sebagai aset institusi. Akses dan layanan pada sumber-sumber pengetahuan belum terintegrasi

Lebih terperinci

Kode Kegiatan : F Kajian Kebijakan Tekno-Industri untuk Peningkatan Kapasitas SDM Industri Makanan di Koridor Jawa

Kode Kegiatan : F Kajian Kebijakan Tekno-Industri untuk Peningkatan Kapasitas SDM Industri Makanan di Koridor Jawa Kode Kegiatan : F1. 113 Kajian Kebijakan Tekno-Industri untuk Peningkatan Kapasitas SDM Industri Makanan di Koridor Jawa Peneliti Utama : Dr. Ir. Dyan Vidyatmoko, MSc Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARA KETERSEDIAAN KOLEKSI E-BOOKS 3D DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA

KETERKAITAN ANTARA KETERSEDIAAN KOLEKSI E-BOOKS 3D DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA KETERKAITAN ANTARA KETERSEDIAAN KOLEKSI E-BOOKS 3D DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA Oleh Isma Anggini Saktiani 1 Doddy Rusmono 2 Miyarso Dwi Ajie Program Studi Perpustakaan dan Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan sebuah pelayanan, tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama yang ada di perpustakaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perpustakaan menjadi tempat membaca dan belajar untuk menambah serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Ada dua jenis perpustakaan, yaitu perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15).

BAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perpustakaan digital baru benar-benar hadir pada akhir 1990an. Setelah 10 tahun kemudian perpustakaan digital berada dalam tahap pengembangan. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan perguruan tinggi merupakan jantung sebuah universitas. Salah satu perpustakaan yang disoroti dalam perkembangannya yaitu perpustakaan perguruan

Lebih terperinci

APLIKASI SURVEI KEPUASAN MAHASISWA BERBASIS WEB DI PROGRAM DIPLOMA IPB

APLIKASI SURVEI KEPUASAN MAHASISWA BERBASIS WEB DI PROGRAM DIPLOMA IPB APLIKASI SURVEI KEPUASAN MAHASISWA BERBASIS WEB DI PROGRAM DIPLOMA IPB Walidatush Sholihah 1, Hasmya Dwi Azra 2 1 Teknik Komputer Program Diploma IPB; 2 Manajemen Informatika Program Diploma IPB Email:sh.walidah@gmail.com

Lebih terperinci

Panduan Hibah Elearning UGM 2014

Panduan Hibah Elearning UGM 2014 Panduan Hibah Elearning UGM 2014 Ringkasan Eksekutif Pusat Pengembangan Pendidikan UGM mengadakan Hibah e-learning untuk 13 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS INFORMASI, INTENSITAS KOMUNIKASI, DAN EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DIGITAL

AKSESIBILITAS INFORMASI, INTENSITAS KOMUNIKASI, DAN EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DIGITAL AKSESIBILITAS INFORMASI, INTENSITAS KOMUNIKASI, DAN EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DIGITAL Maksum, Dandan Lukman Buldansyah, dan Budi Prawati Pusat perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Jalan

Lebih terperinci

Panduan Hibah Elearning UGM 2013

Panduan Hibah Elearning UGM 2013 Panduan Hibah Elearning UGM 2013 Ringkasan Eksekutif Pusat Pengembangan Pendidikan UGM mengadakan Hibah Elearning untuk 15 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan elisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat dalam era globalisasi pada saat ini telah memasuki berbagai aspek semua bidang kehidupan,

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan

Lebih terperinci

PENGANTAR TENTANG PENELITIAN PENDIDIKAN

PENGANTAR TENTANG PENELITIAN PENDIDIKAN PENGANTAR TENTANG PENELITIAN PENDIDIKAN A. PENGERTIAN PENELITIAN PENDIDIKAN Penelitian menurut David (dalam Hadi dan Hariono, 2005: 10) adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah

Lebih terperinci