Buku 2 : RKPM PENILAIAN STATUS GIZI
|
|
- Adi Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN / PRODI GIZI KESEHATAN Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan Ke 4 dan 5 PENILAIAN STATUS GIZI Semester III/ 3 SKS/KUG 2207 Oleh Susetyowati, DCN, M.Kes Didanai dengan dana BOPTN P3-UGM Tahun Anggaran 2012 Januari 2013
2 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) PSG (2 SKS) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar 1 Gambar Audio/Video Soal-tugas Web 4 Metode Evaluasi dan Penilaian 2 Metode Ajar (STAR) 3 Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen/ Nama Pengajar Sumber Ajar 4 1) Dapat menjelaskan arti dan fungsi dari makanan individu dan rumah tangga yang berhubunga n dengan status gizi, 2) Dapat menjelaskan metode makanan individu dan Penilaian Konsumsi Makanan Individu dan Rumah Tangga : (1) Tujuan makanan individu, (2) Macam metode makanan individu, (3) Macam metode Kuis : Konsumsi makan individu dan rumah tangga Tugas 1 : Tahapan metode makan individu dan rumah tangga Mahasiswa berkelompo k dan berdiskusi didampingi dosen. (1) Baca bahan ajar sebelum kuliah, (2) Mengerjak an kuis dan tugas secara berkelompok dan menyampaika n hasilnya Menjelaskan materi di depan kelas, memandu jalannya diskusi dan merespon penyampaia n oleh mahasiswa Pengajar : Susetyowati, DCN, M.Kes Pustaka : 1) Nutrition Asessmen t : Rosalind Gibson, edisi tahun ) Mahan, K, Escott- Stump, S Krause s Food Nutrition and Diet Therapy. 12 th Ed.. Elsevier Health Sciences. 1 Masing-masing media ajar disertakan dalam bentuk handout setiap minggu/pertemuan. 2 Evaluasi mahasiswa dapat berupa: Kuis, Tugas, Self-Test, Tes formatif, Tes sumatif. Evaluasi mahasiswa ditujukan untuk mengukur ketercapaian tujuan (pada Kolom 2). 3 UGM menggunakan sistem pembelajaran STAR (Student Teacher Aesthetic Role-Sharing): kombinasi optimal antara SCL (Student Centered Learning) dan TCL (Teacher Centered Learning). 4 Tautan di internet disajikan dalam kolom terakhir (Sumber Ajar). Untuk materi online yang dikembangkan sendiri gunakan LMS elisa
3 rumah tangga dengan tepat, 5 Dapat menginterpreta sikan hasil metode kosumsi makanan individu dan rumah tangga makan rumah tangga, (4) Macam metode makan tingkat nasional. Waktu: 1x menit Validitas Penilaian Konsumsi Makanan : (1) Penilaian makan secara observasional, (2) Kesalahan makanan dan interpretasi, (3) Pengolahan, analisis, dan inerpretasi data makanan. Waktu: 1x menit Tugas : Interpretasi hasil makanan individu berdasarka n kasus. Mahasiswa berkelompo k dan berdiskusi didampingi dosen. (1) Baca bahan ajar sebelum kuliah, (2) Mengerjak an kuis secara berkelompok dan menyampaika n hasilnya Menjelaskan materi di depan kelas, memandu jalannya diskusi dan merespon penyampaia n oleh mahasiswa Pengajar: Susetyowati, DCN, M.Kes Pustaka : 1) Nutrition Asessmen t : Rosalind Gibson, edisi tahun )Mahan, K, Escott- Stump, S Krause s Food Nutrition and Diet Therapy. 12 th Ed.. Elsevier Health Sciences.
4 BAB III PENILAIAN KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU DAN RUMAH TANGGA A. Pendahuluan Penilaian makan atau dietary merupakan salah satu metode status gizi. Metode ini sangat khas dan penting untuk dikuasai oleh ahli gizi. Pokok bahasan ini meliputi penerapannya pada sasaran individu maupun rmah tangga. Membahas mulai dari tujuan, metode, pengolahan hingga interpretasi data dari makanan. Selain itu juga terdapat penjabaran mengenai kesalahan atau bias yang sering terjadi sehingga perlu diperhatikan saat melakukan makan. Pokok bahasan ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai calon ahli gizi karena makan akan sangat bermanfaat dalam melakukan konseling gizi maupun dalam rangka kepentigan penelitian. Materi ini sangat diperlukan dalam mencapai kompetensi mahasiswa sebagai ahli gizi nantinya. Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan arti dan fungsi makan individu dan rumah tangga yang berhuungan dengan status gizi. Dapat menjelaskan tahapan metode makan dan menginterpretasikan hasilnya. Pokok bahasan ini akan disampaikan dalam dua kali pertemuan. B. Penyajian 1. Penilaian Konsumsi Makan Tujuan Survei Konsumsi Makan Mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh. Tujuan Khusus o Mengetahui tingkat kecukupan pangan nasional dan kelompok masyarakat o Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga o Pedoman kecukupan makanan dan program pengadaan pangan o Dasar perencanaan dan program pengembangan gizi o Sarana pendidikan gizi masyarakat o Perundang2an tentang makanan, kesehatan, dan gizi masyarakat
5 Metode Penilaian Makanan Kualitatif Tujuannya untuk mengetahui frekuensi makan, kebiasaan makan, serta cara memperolehnya o Metode frekuensi makanan o Metode dietary history o Metode telepon o Metode pendaftaran makanan Metode Penilaian Makanan Kuantitatif Tujuannya untuk mengetahui jumlah makanan yang di dan menghitung zat gizi o Recall 24 jam o Perkiraan makanan o Penimbangan makanan o Food account o Metode inventaris o Pencatatan (household food records Penilaian Konsumsi Makanan Tingkat Individu o Tujuan : Untuk konsultasi Untuk penelitian diit dan penyakit o Metode kuantitatif (food recall, food record, penimbangan makanan) o Metode kualitatif (metode frekuansi makanan dan dietary history) Single Food Recall 24 jam o Memberikan informasi mengenai makanan dan minuman yang di responden selama 24 jam terakhir termasuk metode memasak dan suplementasi nutrien o Mengetahui rata-rata intake zat gizi populasi (jumlah sampel mewakili populasi & hari dalam seminggu proporsional) o Tidak untuk individu o Untuk konsultasi dapat menggambarkan pola makan secara kasar Kelemahan Metode Recall 24 jam o The Flat Slope Syndrome o Tidak dapat menggambarkan intake makanan sehari-hari bila hanya recall sehari o Ketepatan tergantung daya ingat tidak cocok untuk anak < 7 thn, usila o Petugas harus trampil menggunakan URT, mengenal cara pengolahan makanan (penggunaan saus, kecap, dll), dan pola pangan daerah o Tidak tepat dilakukan saat hari pasaran, panen, dll. o Tidak tepat dalam estimasi ukuran porsi
6 Keunggulan Metode Recall 24 jam Mudah dilaksanakan serta tidak terlalu membebani responden Biaya relatif murah dan relatif cepat Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar di individu, sehingga dapat dihitung zat gizi sehari Repeated 24 Hours Recall Recall 24 jam dapat diulang selama musim yang berbeda untuk memperkirakan ratarata intake individu Jumlah pengulangan hari tergantung dari zat gizi yang akan diteliti dan jumlah populasi The United states Committee pengulangan recall 4 hari pada individu yang sama dalam setahun (diambil secara sampling) dapat memperkirakan intake makanan individu Langkah-Langkah Food Recall Responden diminta mengingat dan mendeskripsikan makanan dan minuman yang di dlm 24 jam terakhir Responden mengestimasikan ukuran makanan/minuman yang di, misalnya dengan menggunakan food models, foto, dll Pengambil data mereview kembali data yang disebutkan responden Pengambil data mengonversi URT gram Tempat Waktu Nama Masakan Metode Pemasakan Bahan Makanan Jumlah Konsumsi URT Gram Food Records Responden mencatat semua makanan dan minuman dalam URT (periode waktu tertentu) termasuk cara persiapan dan pengolahan. Memperkirakan intake aktual individu Penelitian hubungan diit dan penyakit Konsultasi untuk perubahan diit Kelemahan dan Keunggulan Food Records Kelemahan : 1. Membebani responden 2. Tergantung kejujuran dan kemauan responden mencatat 3. Akurasi menurun setelah 2-3 hari pencatatan
7 4. Dapat mengubah perilaku makan responden tidak menggambarkan intake sesungguhnya Keunggulan : 1. Murah dan sederhana 2. Menjangkau sampel dalam jumla besar 3. Tidak tergantung memori responden 4. Pola makan dapat diketahui lengkap Langkah-Langkah Food Record Responden diminta untuk mencatat makanan/minuman yang di Responden harus mendeskripsikan secara jelas, mulai dari nama masakan, metode memasak, brand name, asal makanan, bumbu dan pelengkapnya Catat ukuran yang di (menggunakan URT) Pengambil data mengonversi URT gram Waktu Makan Nama Masakan Metode Pemasakan Merk Asal Makanan Jumlah Konsumsi URT Gram Penimbangan Makanan Responden menimbang dan mencatat semua makanan sebelum di selama periode tertentu Cara persiapan makanan, jenis makanan dan makanan dicatat Jumlah hari pengamatan tgt zat gizi yang diteliti dan jumlah populasi Digunakan sbg gold standar Mengukur intake individu secara aktual Keunggulan dan Kelemahan Penimbangan Makanan Keunggulan : 1. Data Lebih Akurat 2. Tidak Tergantung Laporan Responden Kelemahan : 1. Waktu lama 2. Biaya Mahal 3. Membebani Responden 4. Tenaga Pengumpul Data Harus Terlatih 5. Butuh Kerja Sama Dengan Responden
8 Langkah-Langkah Food Weighing Responden diminta untuk mencatat makanan/minuman yang di sepanjang waktu Responden harus mendeskripsikan secara jelas, mulai dari nama masakan, metode memasak, brand name, asal makanan, bumbu dan pelengkapnya Catat ukuran yang di (menggunakan gram) Berat Lab Use Only Waktu Nama Metode Makan Masakan Pemasakan BDD Yg tdk dimakan Berat yg di Kode makanan Frekuensi Makanan Memperoleh data frekuensi sejumlah makanan atau makanan jadi selama periode ttt (hari, mg, bulan, thn) Kuisioner berisi 2 komponen : daftar bahan makanan dan frekuensi penggunaan BM Daftar bahan makanan difokuskan pada kelompok makanan tertentu Data semi kuantitatif diperoleh bila dicantumkan besar porsi tiap item BM Mengestimasi intake makanan individu Memberikan gambaran pola bahan makanan Menilai secara kualitatif dan semi kuantitatif Lebih menganalisis makanan dari pada zat gizi Tipe FFQ Kualitatif FFQ hanya menanyakan jenis bahan makanan dan frekuensi bahan makanan Semi-kuantitatif FFQ selain menanyakan jenis dan frekuensi, juga ditanyakan jumlah yang biasa di Makanan Ukuran Porsi Frekuensi Konsumsi Ukuran Gram Daily Weekly Monthly Year Ket. Porsi Daging 1 ptg 50 1x Telur ayam I btr 60 2x Sayuran 1 gls 100 3x Langkah-langkah FFQ Menanyakan frekuensi penggunaan BM
9 Mengkonversi seluruh katagori dalam hari: - nasi 3 x sehari = 3 - telur 5 x seminggu = 5/7 = tomat 4 x/bulan = 4/30 = Mangga 15 x (tahun/musim) = 15/365 Mengalikan berat (g) setiap BM dengan frekuansi : telur (50 g) = 0.71 x 50 = 35.5 g Menghitung nilai gizi Keunggulan dan Kelemahan FFQ Keunggulan : 1. Murah dan sederhana 2. Tidak membutuhkan latihan khusus 3. Responden tidak kesulitan Kelemahan : 1. Validitas tergantung bahan makanan 2. Cukup menjemukan bagi pewawancara 3. Tergantung keterbukaan responden Metode Dietary History Informasi retrospektive intake makanan dan pola makan dari seseorang berdasarkan pengamatan dalam waktu cukup lama (1 bulan, 6 bulan, 1 thn) Metode ini tdd : recall 24 jam, frekuensi makanan (mengecek recall 24 jam) dan food record selama 3 hari Dapat mengetahui kualitatif dan kuantitatif Kegunaan Mengetahui pola makan Intake zat gizi dapat dihitung Penelitian defisiensi zat gizi dan hubungan penyakit Keunggulan dan Kelemahan Dietary History Keunggulan : Dapat memberikan gambaran makanan pada periode yang panjang Dapat mengumpulkan data untuk semua zat gizi Kelemahan : Terlalu membebani pihak pengumpul data dan responden Membutuhkan pengumpul data yang terlatih Tidak cocok dipakai untuk survei2 besar Validitas tergantung pada daftar makanan Penilaian Konsumsi Makanan Tingkat Rumah Tangga Food Account Food List
10 Metode Inventaris House Hold Food Record Metode Food Account Pencatatan seluruh makanan yang masuk dalam keluarga dalam URT/vol./berat Lama pencatatan umumnya 7 hari Mengetahui ketersediaan bahan makanan keluarga periode tertentu Mengetahui daya beli keluarga terhadap bahan makanan Kurang teliti tidak dapat menggambarkan tingkat RT Metode Food List Mencatat seluruh BM yang digunakan keluarga dari dalam atau luar rumah (biasanya 1 7 hari) dalam URT Tidak memperhitungkan BM rusak/terbuang Mencatat jumlah anggota keluarga Menghitung rata2 perkiraan BM sehari untuk keluarga Memperkirakan komsumsi perkapita dibagi jumlah anggota keluarga Metode Inventaris Log Book Method Menghitung/mengukur persediaan makan di RT (berat dan jenis) Makanan yang tersisa/terbuang dihitung Mencatat jumlah anggota kel. & umur Menghitung rata2 perkiraan keluarga atau perkapita Household Food Record Responden mencatat dan mengukur semua makanan yang dibeli/diterima Mencatat semua makanan yang dimakan Mencatat makanan yang dimakan di luar rumah Menghitung rata2 keluarga atau per kapita Metode Telepon Wawancara melalui telepon persediaan makanan yang di keluarga dalam periode survei Menentukan pola keluarga Metode Penilaian Makan Tingkat Nasional Metode : Food Balance Sheet (FBS) o Menghitung kapasitas produksi makanan dalam setahun o Dikurangi pengeluaran untuk biit, kerusakan pascapanen dan transportasi dll o Jumlah makanan dibagi dengan jumlah penduduk o Ketersediaan perkapita pertahun (nasional) Metode lain : Total Diet Study (TDS) Food Balance Sheet (FBS)
11 Tidak dipakai untuk menentukan status gizi masyarakat negara/ /wilayah Menentukan kebijakan produksi bahan makanan dan distribusi Memperkirakan pola masyarakat Mengetahui perubahan pola masyarakat Penilaian Konsumsi Makan secara Observasional (Visual Comstock) Pengertian Metode taksiran visual (comstok) metode makan dengan cara penaksir (estimator)) menaksir secara visual banyaknya sisa makanan yang ada untuk setiap golongan makanan atau jenis hidangan. Hasil estimasi tersebut bisa dalam bentuk : Berat makanan yang dinyatakan dalam gram Skor bila menggunakan skala pengukuran. Metode taksiran visual dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skala 6 point (persen sisa makanan), dengan kriteria sebagai berikut: 1. Skala 0 di seluruhnya oleh pasien (100% habis) 2. Skala 1 tersisa ¼ porsi (75% habis) 3. Skala 2 tersisa ½ porsi (50% habis) 4. Skala 3 tersisa ¾ porsi (25% habis) 5. Skala 4 hanyaa di sedikit ± 1 sdm (5%habis) 6. Skala 5 tidak di sama sekali/ utuh (0% habis) Untuk memperkirakan berat sisa makanan yang sesungguhnya, hasil pengukuran dengan skala Comstock dalam persen (%) akan dikalikan dengan berat awal (Murwani, 2001). Kelebihan : Waktu yang singkat Tidak memerlukan alat yang banyak dan rumit Menghemat biaya dapat mengetahui sisa makanan menurut jenisnya Kekurangan : Diperlukan penaksir (estimator) yang terlatih, teliti, terampil Memerlukan kemampuan dalam menaksir (over estimate) atau kekurangan dalam menaksir (under estimate)
12 Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data Konsumsi Makanan 1. Faktor Konversi A. Bagian yang dapat dimakan Refuse : bagian yg tidak dapat dimakan (biji, kulit) refuse diperhitungkan saat konversi dari bentuk BM ke dalam zat gizi Waste : sisa makanan yang sebenarnya dapat dimakan tapi tidak dimakan. Banyaknya waste diperhitungkan dalam menentukan banyaknya makanan responden B. Konversi berat mentah masak Makanan dalam olahan (masak) dan tidak ada dalam daftar komposisi makanan jajanan dapat digunakan konversi mentah masak (puslitbang gizi Bogor, 1974) BMj = Fj x BOj Fj = faktor konversi (tabel DMM) BMj = Berat BM j dalam bentuk mentah BOj = Berat BM j dalam bentuk masak 2. Ukuran Rumah Tangga Daftar URT digunakan dalam menaksir jumlah BM Koreksi untuk URT (ptg, iris, batang, ikat) 3. Analisis Zat gizi Analisa dg menggunakan DKBM, daftar kandungan zat gizi makanan jajanan, pedoman komposisi ASI Dietary Reference Intakes (DRIS) Nilai Reference Values zat-zat gizi yang digunakan oleh tenaga profesional kesehatan dan gizi Dasar untuk : Penilaian dan perencanaan diet orang sehat Program gizi pemerintah Tujuan DRIS Mempertahankan kecukupan gizi Promosi kesehatan Menurunkan risiko penyakit kronik Mengukur mengevaluasi ketidakcukupan / kelebihan zat gizi Menilai intake individu / populasi Merencanakan diet Dietary Reference Intakes (DRIs) adalah istilah kolektif yang meliputi nutrisi berbasis nilai acuan diet : Estimated Average Requirement (EAR)
13 Recommended Dietary Allowance (RDA) Adequate Intake (AI) Tolerable Upper Intake Level (UL) EAR (Estimated Average Requirement) Requirement level asupan dengan kriteria kecukupan spesifik dan mencegah risiko kekurangan / kelebihan zat gizi Intake zat gizi untuk memenuhi setengah dari populasi sehat pada kelompok umur dan jenis kelamin MEDIAN dari requirement distribution EAR Dasar penetapan RDA RDA (Recomended Dietary Allowance) Intake zat gizi untuk memenuhi hampir seluruh (97-98%) populasi sehat pada kelompok umur dan jenis kelamin Didapat dari EAR EAR + 2 standard deviations AI (Adequate Intake) Intake zat gizi dari orang sehat yang diasumsikan cukup Digunakan bila RDA tidak ada Data tidak cukup untuk menentukan EAR Based on observed intakes, experimental data, dan lain-lain Tolerable Upper Intake Level Asupan gizi tertinggi sehari-hari mungkin tidak menimbulkan risiko efek kesehatan yang merugikan pada hampir semua penduduk/populasi secara umum Berlaku untuk penggunaan sehari-hari Bukan tingkat yang direkomendasikan o Tidak dibentuk manfaat tingkat yang lebih tinggi o Peningkatan risiko pada intake lebih tinggi Interpretasi Hasil Klasifikasi RT atau individu belum ada pedoman yang pasti
14 Baik = > 80 % AKG Cukup = % AKG Sedang = % AKG Buruk = < 60 % AKG Interpretasi dari Informasi Makanan Rencana kelompok makanan Jumlah porsi dari setiap jenis makanan dari kelompok makanan dibandingkan dengan pedoman makanan harian. Misalnya : 1. kelompok daging,ikan, kacang-kacangan (protein) : 2-4 sajian 2. Kelompok roti, sereal, beras : 6-11 sajian Keuntungan dan Kerugian Keuntungan : masukan protein, zat besi, vitamin C, vitamin A, dan kalsium mudah dideteksi. Metode ini mudah dan cepat dikerjakan Kerugian : makanan kombinasi sulit dikatagorikan Healthy Eating Index (HEI) Kennedy, et al (1995); Bowman et al (1998) HEI Scores > 80 : diet baik : diet yang membutuhkan perbaikan < 51 : diet buruk Component of The Healthy Eating Index Component Criteria for score 10 Criteria for score of 0 1. Grain 2. Vegetables 3. Fruits 4. Milk 5. Meat 6. Total fat 7. Saturated fat 8. Cholesterol 9. Sodium 10. Variety over 3 d period 6-11 servings 3-5 servings 2-4 servings 2-3 servings 2-3 servings 30% or less < 10% energy < 300 mg < 2400 mg 16 different food item 0 servings 0 servings 0 servings 0 servings 0 servings 40% 15% > 450 mg > 4800 mg 6 or fewer different food item Kesalahan Penilaian Konsumsi Makanan dan Interpretasi Kesalahan dalam Penilaian 1. Bias secara Acak Terjadi karena kesalahan pengukuran hasilnya tidak mempengaruhi nilai ratarata Bias dapat memperbesar sebaran (deviasi) dari nilai pengukuran
15 Dapat dikurangi dengan menambah jumlah pengamatan tidak dapat dihilangkan Dapat terjadi pada seluruh responden dan seluruh hari 2. Bias Sistematik Tidak dapat dikurangi dengan menambah jumlah pengamatan Bias terjadi pada responden tertentu (obes, usila) dan pengumpul data tertentu Kesalahan kuisioner BM penting tidak ada Kesalahan pewawancara sengaja dan berulang melewatkan pertanyaan BM tertentu Kesalahan alat ukur yang tidak akurat Kesalahan dari DKBM Sumber Bias 1. Bias non-respon Disebabkan karena kurangnya respon atau kerja sama dari responden Dapat diminimalisasi dengan : o Menyederhanakan metode pengukuran makan o Mengingatkan responden melalui atau telepon o Pelatihan pengambil data agar lebih hangat, mengerti, dan membangun kepercayaan dengan responden 2. Bias dari Responden Tidak memahami pertanyaan interviewer Terbatasnya daya ingat Makanan yang baik dilaporkan berlebihan Makanan tidak baik tidak dilaporkan Membesarkan makanan yang bernilai sosial tinggi Keinginan untuk menyenangkan pewawancara Kesalahan dalam mencatat (food record) 3. Bias dari Pengumpul Data Pengaruh sikap dalam bertanya mengarahkan jawaban, mencatat hasil wawancara, sengaja membuat catatan sendiri Kesalahan dalam melakukan konversi makanan masak ke mentah dan URT ke berat (gram) 4. Kesalahan Estimasi dari Ukuran Porsi Merupakan sumber terbesar kesalahan pengukuran bahan makanan Responden tidak dapat dengan akurat mengukur jumlah porsi Asumsi interviewer bahwa jawaban responden adalah seperti rata-rata serving size
16 5. The Flat Slope Syndrome Kecenderungan over estimate untuk intake yang rendah Kecenderungan under estimate untuk intake yang tinggi 6. Penggunaan Suplemen Tidak dicantumkan penggunaan suplemen zat gizi dalam food recall dan record hasilnya tidak benar saat menghitung nilai gizi 7. Kesalahan dalam Koding dan Perhitungan Kesalahan penentuan nama bahan makanan yang digunakan Perbedaan kandungan zat dari makanan yang sama karena tingkat kematangan, tanah dan pupuk yang dipakai tidak sama Tidak adanya informasi mengenai komposisi makanan jadi atau jajanan Upaya Mengurangi Bias Pemilihan tenaga pelaksana mempunyai pengalaman dan latar belakang dalam penyelenggaraan makanan Pelatihan petugas pengumpul data (penjelasan tujuan survei, teknik wawancara) Standarisasi kuisioner Uji coba kuisioner Menggunakan bantuan visual (food model, foto BM) Menggunakan bantuan audio (tape, telepon) Pelatihan responden (URT dan besar porsi) Menempatkan responden & interviewer dg acak Validasi Data Hasil Pengkuran Konsumsi Makanan Sulit dilakukan Gold standar yang dapat mengukur sebenarnya responden Menguji validitas membandingkan satu metode dg metode yg lebih baik (food recall dg penimbangan BM) Cara Menguji Validitas Metode Survei DIIT (Willet, 1990) Observasi langsung terhadap makanan yang di Menimbang semua BM Melakukan pemeriksaan biokmia thd variabel yang berhubungan secara fisiologis dg zat gizi, misalnya protein dg kadar nitrogen urin 24 jam Materi Pengayaan Food Recall 24 Jam Tujuan dari recall 24 jam adalah memperoleh informasi asupan makan dari klien selama 24 jam yang lalu atau pada hari yang sedang berjalan. Prinsip dari metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang di pada
17 periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini responden diminta menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu. Biasanya dimulai sejak ia bangun pagi kemarin hingga dia istirahat (tidur di malam harinya). Atau dapat juga dilakukan dari waktu saat melakukan wawancara mundur ke belakang hingga 24 jam penuh. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Metode Food Recall 24 Jam : Metode recall 24 jam sangat tergantung daya ingat responden, maka pewawancara harus memiliki kesabaran, ketelitian, kejujuran, dan kesungguhan dalam melakukan wawancara dengan responden. Pewawancara harus menunjukkan sikap keterbukaan dan sikap menyenangkan, seperti sikap akrab, diplomatis, empatetik, dan meyakinkan. Pewawancara harus mulai dengan menciptakan suasana yang nyaman bagi responden dan menjelaskan maksud dan tujuan dari wawancara tersebut, untuk mengetahui semua makanan dan minuman selama 24 jam. Ditekankan bahwa semua data / informasi yang diperoleh adalah bersifat rahasia dan ditekankan pula bahwa kebenaran informasi yang diperoleh sangatlah diharapkan. Pewawancara harus memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat netral seperti : Saya ingin mengetahui apa saja yang telah Bapak/Ibu/Sdr/Sdri makan dan minum setelah bangun pagi kemarin? Kapan waktunya? atau Jam berapa itu dimakan/diminum? Dimana makanan itu dimakan? atau Apakah makanan itu dimakan di rumah? Setelah itu, apa yang Bapak/Ibu makan dan kapan waktunya?. Pertanyaan dilanjutkan sampai memperoleh data 24 jam dengan mengulangi pertanyaan tersebut jika diperlukan. Hindari semua reaksi muka yang menunjukkan terkejut, setuju, atau tidak setuju terhadap pola makan responden. Responden tidak boleh tahu waktu pelaksanaan recall 24 jam akan dilakukan. Hal itu untuk menghindari terjadinya perubahan pola makan dan minum dari subjek. Pada akhir wawancara, jangan lupa menanyakan tentang penggunaan makanan suplemen seperti vitamin, mineral, protein, makanan diet, minuman diet, dan minuman beralkohol. Sebagai pengecekan akhir, pewawancara dengan sopan sekali lagi mengingatkan apakah ada makanan yang terlupa seperti susu, sirup, dll. Kemudian pewawancara menanyakan apakah hari itu berjalan seperti hari-hari sebelumnya (sedang tidak ada peringatan apaapa). Jangan lupa mengucapkan terima kasih pada responden. Materi pengayaan lainnya dapat dilihat pada modul praktikum.
18 Materi untuk Latihan Langkah-Langkah Food Recall Responden diminta mengingat dan mendeskripsikan makanan dan minuman yang di dalam 24 jam terakhir. Responden mengestimasikan ukuran makanan/minuman yang di, misalnya dengan menggunakan food models, foto, URT, dll. Responden diminta menyebutkan cara pemasakan makanan/minuman yang di, tempat dan waktu mengonsumsi, dan jika memungkinkan merk dari produk tersebut (khusus untuk makanan yang dibuat di rumah harus ada resep masakan responden). tersebut dan bahan-bahan yang digunakan dan jumlah yang dimakan Pengambil data mereview kembali data yang disebutkan responden. Pengambil data mengonversi URT menjadi gram. Pengambil data menganalisis bahan makanan menjadi zat gizi. Pengambil data membandingkan dengan standar kecukupan / kebutuhan responden FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM Nama Responden : Tanggal Pelaksanaan : Waktu Nama Masakan Bahan Makanan Jumlah Konsumsi URT Gram* Sarapan Selingan Pagi Makan Siang Selingan Sore Makan Malam *Diisi oleh pengambil data Keterangan Total Pemenuhan Kebutuhan % Pemenuhan Energi (kcal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kesimpulan : Pewawancara: Materi latihan lainnya dapat dilihat dalam modul praktikum
19 2. Aktivitas : Sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa diharapkan telah membaca bahan ajar terlebih dahulu. Dosen akan memaparkan materi di depan kelas, kemudian memberikan kuis dan tugas kepada mahasiswa. Kuis dikerjakan secara individu sedangkan tugas dikerjakan berkelompok. Dosen akan memandu jalannya diskusi dan memberikan respon atas hasil diskusi mahasiwa. Kuis dapat pula diberikan di awal pertemuan, sebelum dosen memberikan materi. 3. Tugas : Tugas 1 : Tahapan metode makan individu dan rumah tangga Tugas 2 : Interpretasi hasil makanan individu berdasarkan kasus. 4. Latihan : C. Penutup Kuis : Konsumsi makan individu dan rumah tangga 1. Tes formatif dan kunci tes formatif o Salah satu keunggulan metode food weighting adalah : a. Tidak membebani responden d. Tidak tergantung laporan responden b. Biaya relatif murah e. Mudah dilakukan c. Waktu relatif cepat o Bias acak dapat terjadi karena : a. Kesalahan pengukuran d. Alat yang tidak akurat b. Kesalahan DKBM e. Kesalahan Pewawancara c. Kesalahan dari kuesioner 2. Petunjuk dan umpan balik Penilaian dilakukan dengan proporsional sesuai metode evaluasi meliputi diskusi kelompok, tugas individu, praktek keterampilan medik, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Sesuai pula dengan kriteria yang digunakan, antara lain dalam diskusi kelompok meliputi penyelesaian tugas, kontribusi dalam kelompok, keaktifan dan keterampilan berkomunikasi. Pada tugas individu terdiri dari penulisan, hasil analisa dan kesesuaian dengan materi. Pada praktek keterampilan medik meliputi keterampilan dalam mendiagnosa gizi, berkomunikasi dan praktek dalam menilai status gizi. 3. Tindak lanjut a. Tugas individu Terdapat kuis yang diberikan saat perkuliahan berlangsung bagi mahasiswa sebagai bentuk tugas individu. b. Diskusi kelompok Terdapat tugas bagi mahasiswa untuk dikerjakan secara berkelompok dan menjadi bahan diskusi.
20 c. Praktikum Dilakukan praktikum sesuai waktu yang teah dijadwalkan setelah penyampaian pokok bahasan oleh dosen. d. Bahan bacaan : Gibson, RS, Nutritional Assessment, A Laboratory Manual, Oxford Universitlaff Press, New York
Buku 2 : RKPM PENILAIAN STATUS GIZI
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN / PRODI GIZI KESEHATAN Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan Ke 1 PENILAIAN
Lebih terperinciDisampaikan oleh: Sulistiyani, M.Kes
Disampaikan oleh: Sulistiyani, M.Kes 1 Kompetensi Dasar Setelah perkuliahan selesai diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan pengertian penentuan status gizi dietetic Menyebutkan dan menjelaskan macam penentuan
Lebih terperinciBuku 2 : RKPM PENILAIAN STATUS GIZI
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN / PRODI GIZI KESEHATAN Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan Ke 14 PENILAIAN
Lebih terperinciSURVEI KONSUMSI PANGAN
SURVEI KONSUMSI PANGAN Disusun oleh Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA Ir. Retnaningsih, MSi Departemen IKK-FEMA IPB 2016 Informasi yang diperoleh Apa yang dikonsumsi Frekuensi konsumsi Jumlah yang dikonsumsi
Lebih terperinciBuku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4
UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL Alamat : Jl. Yacaranda 1, Sekip Unit IV, Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 7112126, 545193, 6491300 Faks. (0274) 545193, E mail : dts_ugm@yahoo.com
Lebih terperinciRINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes Menentukan asupan makanan dan zat gizi (termasuk kontaminan) Merencanaan dan mengevaluasi kebijakan kesehatan dan pertanian Mempelajari hubungan asupan-penyakit (epidemiologi)
Lebih terperinciBuku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 6
UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL Alamat : Jl. Yacaranda 1, Sekip Unit IV, Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 7112126, 545193, 6491300 Faks. (0274) 545193, E mail : dts_ugm@yahoo.com
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBuku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS ZAT GIZI
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Telp./Fax.: 0274-547775 Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran
Lebih terperinciPOLA PANGAN HARAPAN (PPH)
PANDUAN PENGHITUNGAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) Skor PPH Nasional Tahun 2009-2014 75,7 85,7 85,6 83,5 81,4 83,4 Kacangkacangan Buah/Biji Berminyak 5,0 3,0 10,0 Minyak dan Lemak Gula 5,0 Sayur & buah Lain-lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Tahan Tubuh (Endurance) 1. Pengertian Menurut Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007) daya tahan umum adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas terus-menerus (lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan suatu keadaan tubuh akibat interaksi antara asupan energi dan protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehatan tubuh (Sri,
Lebih terperinciBuku 3 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI GIZI KESEHATAN Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta Buku 3 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) SISTEM PELAYANAN KESEHATAN Semester III/ 2 SKS/KUG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung dari pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh kembang tersebut
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tinggi Badan : Berat Badan : Waktu makan Pagi Nama makanan Hari ke : Bahan Zat Gizi Jenis Banyaknya Energi Protein URT
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL
71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Konsumsi Makanan Dalam kehidupan sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan karena makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Fungsi pokok makanan adalah untuk
Lebih terperinciPENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes
PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sosial Ekonomi Keluarga
TINJAUAN PUSTAKA Sosial Ekonomi Keluarga Besar Keluarga Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lain yang hidup dari pengelolaan sumberdaya
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL
59 60 Kode : KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL Nama Jenis Kelamin Alamat Rumah Nomor Telepon/ HP Enumerator Tanggal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anak Sekolah Dasar 2.1.1. Pengertian dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 7-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat
Lebih terperinciOutput Perhitungan Besar Sampel dengan Software G Power
Lampiran 1 Output Perhitungan Besar Sampel dengan Software G Power Exact - Correlations: Difference from constant (one sample case) Options: exact distribution Analysis: A priori: Compute required sample
Lebih terperinciLampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura
Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida
Lebih terperinciKUESIONER DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
LAMPIRAN 59 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUESIONER DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR KEBIASAAN SARAPAN, AKTIVITAS FISIK, DAN STATUS GIZI MAHASISWA MAYOR ILMU
Lebih terperinciPENERAPAN HASIL BELAJAR NUTRISI PADA PERILAKU GIZI SISWA SMK SANDHY PUTRA BANDUNG
12 PENERAPAN HASIL BELAJAR NUTRISI PADA PERILAKU GIZI SISWA SMK SANDHY PUTRA BANDUNG Ai Martin Sopiah¹ ), Ai Nurhayati² ), Rita Patriasih² ) Abstrak: Siswa SMK berada dalam usia remaja pada masa ini rentan
Lebih terperinciSosialisasi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia 2013: apa yang baru?
Sosialisasi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia 2013: apa yang baru? Djoko Kartono Pusat Teknol. Terapan Kes.& Epid. Klinik Balitbangkes Latar belakang AKG pertama 1968 dlm Workshop on Food, di review
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif bidang gizi institusi yang menggambarkan sisa makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sisa makanan yang
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA FMIPA/DIKE/ILMU KOMPUTER Gedung SIC Lantai 1, Sekip, Bulaksumur, 55281, Yogyakarta
UNIVERSITAS GADJAH MADA FMIPA/DIKE/ILMU KOMPUTER Gedung SIC Lantai 1, Sekip, Bulaksumur, 55281, Yogyakarta Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) Bahasa Otomata ( KLAS B ) Ganjil /3 sks/mii-2205
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Indonesia
90 LAMPIRAN 91 Lampiran 1: Prosedur Tes Bangku 3 Menit YMCA METODE TES KEBUGARAN: TES BANGKU 3 MENIT YMCA/ YMCA 3-MINUTE STEP TEST (Nieman, 2007) Tes bangku 3 menit YMCA dilakukan pada responden yang telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Siswa SMK Sandhy Putra Bandung yang berlokasi di Jl. Palasari, No.1 RT.05 RW.06
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA
LAMPIRAN 68 69 Lampiran 1 Kuesioner penelitian KODE: KUESIONER HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA Saya setuju
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Penyandang Disabilitas di Kota Malang
Indonesian Journal of Disability Studies ISSN : - Pola Konsumsi Pangan Penyandang Disabilitas di Kota Malang * Agustina Shinta Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD), Universitas Brawijaya, Malang,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Citra sebuah rumah sakit di tentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sistem pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit
Lebih terperinciPENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN Astini Syarkowi *) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat sehingga memiliki kecakapan memilih
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENYEDIAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DI DESA RAMUNIA-I KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Tanggal
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP 10.05.03 011 Revisi Ke 2 Tanggal 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Disetujui
Lebih terperinciProgram Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun
70 KUESIONER PENGUMPULAN DATA PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN ASUPAN SARAPAN ANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU GIZI DENGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT DI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER DATA
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG
PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciPenyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang
Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan THP FTP UB Menu France : daftar yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian
Lampiran 1. Angket Penelitian KATA PENGANTAR Ibu yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah kami meminta bantuan Ibu untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang : 1)
Lebih terperinciBuku 2 : RKPM PENILAIAN STATUS GIZI
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN / PRODI GIZI KESEHATAN Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan Ke 13 PENILAIAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI
PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI Pengertian MENU Susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang MENU SEIMBANG Menu yang mengandung
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT USU TAHUN 2015
Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT USU TAHUN 2015 Nama Mahasiswa : Umur : Tinggi Badan :
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER
A. Identitas Sampel LAMPIRAN 1 KUESIONER KARAKTERISTIK SAMPEL Nama : Umur : BB : TB : Pendidikan terakhir : Lama Bekerja : Unit Kerja : Jabatan : No HP : B. Menstruasi 1. Usia awal menstruasi : 2. Lama
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
16 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitan ini menggunakan data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas
Lebih terperinciEsti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH
Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH Suatu model problem solving yang sistematis, menggunakan cara berpikir kritis dalam membuat keputusan menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan nutrisi dan
Lebih terperinciII. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup
7 II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pola makan anak balita Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup khususnya manusia. Pangan merupakan bahan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...
KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG 1. Nomor Responden :... 2. Nama responden :... 3. Umur Responden :... 4. Pendidikan :... Jawablah
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini seluruhnya menggunakan data dasar hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciDEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
LAMPIRAN 60 61 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode: KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN GIZI, KONSUMSI PANGAN, DAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI TERHADAP KEBUGARAN ATLET BOLA BASKET DI SMP/SMA
Lebih terperinciBAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat)
BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK 2.1 Pengertian Sarapan Pagi Menurut sumber dari laman (page) web http://www.fbuzz.com/2008/12/13/pentingnya-sarapan-atau-makan-pagi/. 13 des 2008, Sarapan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitan ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Indonesia.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden
Lebih terperinciGIZI DAUR HIDUP: Gizi Orang Dewasa
GIZI DAUR HIDUP: Gizi Orang Dewasa By Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 Dewasa: Karakteristik Usia
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG Correlation Of Satisfaction Level Of Food Quality With Energy And Macronutrient
Lebih terperinciBuku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5
UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL Alamat : Jl. Yacaranda 1, Sekip Unit IV, Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 7112126, 545193, 6491300 Faks. (0274) 545193, E mail : dts_ugm@yahoo.com
Lebih terperinciGambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil
13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 )
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu yang tidak berkelanjutan. Penelitian
Lebih terperinciPOLA KONSUMSI PANGAN
POLA KONSUMSI PANGAN = Pola Pangan = Food Pattern = Kebiasaan Makan = Food Habit Cara seseorang atau sekelompok orang untuk memilih makanan yg dikonsumsinya yg dipengaruhi oleh fisiologis, psikologis,
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan
Lebih terperinciRencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK/JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, Kampus UGM Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 552305, 902202 Fax. (0274) 552305 Rencana
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciKUESIONER POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU IDENTITAS Nomor Responden : Alamat Responden
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut Usia Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Budi,1999). Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun 1998
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciNASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN
Lampiran 1 NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN Saya Meiti Mahar Resy sebagai mahasiswi Universitas Esa Unggul akan melakukan penelitian Skripsi di RW 03 Kelurahan Pondok Kacang Timur Tangerang Banten.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga dan patut dipelihara. Gaya hidup sehat harus diterapkan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Salah satu cara agar kesehatan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu sumber mineral mikro yang berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh (Indira, 2015). Mineral mikro sendiri merupakan mineral
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciBuletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun
DIVERSIFIKASI KONSUMSI MASYARAKAT BERDASARKAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN PADA LOKASI MKRPL DI KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG Yati Astuti 1) dan Fitri Normasari 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan. Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut
Lebih terperinciBuku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 13> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS PETERNAKAN/ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN Jl. Fauna 3 Karangmalang, Kampus UGM Yogyakarta- 55281 Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT
65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan kerangka teori yang ada, tidak semua variabel akan diteliti, tetapi peneliti memilih variabel yang memungkinkan untuk dilakukan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja,
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciDIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT
DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan atau kelebihan dalam
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).
Lebih terperinci