Bab 2. Landasan Teori. kelompok dimana mereka berada dalam masyarakat, terutama tempat dimana
|
|
- Glenna Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Shuudanshuugi ( 集団祝儀 ) Orang Jepang pada umumnya cenderung memiliki ketertarikan yang kuat terhadap kelompok dimana mereka berada dalam masyarakat, terutama tempat dimana individu tersebut bekerja. Bilamana perusahaan tersebut menghadapi masalah atau tugas yang mendesak dan harus segera dituntaskan, maka para karyawan seperti mempunyai kesadaran diri yang tinggi untuk ikut memikul beban pekerjaan bersamasama, dengan mengesampingkan kepentingan dan kesenangan yang bersifat individualis. Kesetiaan kelompok tidak terbatas di perusahaan atau kantor saja. Bisa saja dalam suatu kelas dalam sekolah, kelompok klub olahraga, klub kesenian, kelompok bertetangga, kelompok seangkatan di universitas dan lain lain (Hendry, 1995:49) Individu yang masuk dalam sebuah kelompok, atau memang tergabung dalam sebuah kelompok seperti kelompok ketetanggaan, merasa ada kewajibannya untuk bertindak seirama dengan kemauan kelompok dan tidak bertindak menonjolkan diri atau lain sendiri karena hal itu akan mengundang rasa kurang senang kelompoknya. 8
2 Kesadaran stratifikasi dalam kehidupan berkelompok pada masyarakat Jepang menciptakan kerukunan bersama sebagai harmoni kelompok yang melahirkan rasa saling memiliki dan rasa kebersatuan sesuai dengan status dan peran di dalam kelompok. Kesadaran stratifikasi, rasa memiliki, dan rasa kebersatuan ini menjadi nilai budaya masyarakat Jepang yang lahir dari pembinaan, pelatihan dan pendidikan. Prestasi seorang individu dalam kelompok bukan lagi prestasi pribadi yang bersangkutan tapi menjadi prestasi kelompoknya. seperti yang dikemukakan oleh Hendry (1995:49) apabila seorang individu dalam suatu group mempunyai suatu keputusan individualis yang membuatnya berbeda, maka anggota lain dalam grup tersebut akan mengucilkan anggota tersebut, karena tindakan akan membuat mereka tertekan dan mengarahkan kembali ke dalam suatu kelompok tersebut. shuudan shugi merupakan paham berkelompok yang dikenal sebagai bentuk budaya orang Jepang. Dijelaskan dalam kutipan berikut: 日本人は集団主義である というのが日本が日本文化論において日本人を特徽づける最も顕著な見方である この見地から 日本人は自我意識に欠ける この集団主義の見方は 文化人類学 社会心理学を始めとし多くの分野における日本研究に現われる ( Yoshino, 1992:19). Terjemahan: Orang Jepang berpaham kelompok dimana pandangan tersebut dianut oleh orang Jepang yaitu pandangan mengenai ciri khas bahwa orang Jepang harus memiliki pandangan dari shuudan ishiki dalam diri sendiri. Dan dilihat dari pandangan shuudan shugi muncul penelitian Jepang yang mencakup penelitian yang luas berawal dari ilmu psikologi masyarakat, ilmu mengenai masyarakat, dan ilmu mengenai budaya masyarakat ( Yoshino, 1992:19). 9
3 Shudan shugi dibagi menjadi tiga yaitu : Shuudan shikou( 集団思考 ) Kehidupan masyarakat Jepang ini semakin berkembang dan berubah menjadi masyarakat industri dan kini memasuki masyarakat teknologi canggih. Perkembangan dan perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang dibangun oleh satu kesatuan konsep kerja kelompok yang dikenal sebagai shuudan shikou. Dijelaskan Kawamoto dalam Madubrangti (2008:17) bahwa orientasi kelompok adalah kerangka berpikir orang Jepang terhadap kerja kelompok yang didasari kesadaran yang tinggi terhadap kepentingan kelompok dalam suatu kehidupan sosial masyarakat yang diikat oleh kehidupan bekerja sama di dalam suatu kesatuan kehidupan berkelompok atau masyarakat. Orang Jepang ketika berinteraksi dengan sesamanya didalam berbagai kegiatan kelompok menunjukkan sikap keberadaannya dalam kelompok. Mereka berusaha keras menjalankan tugas sebagai tugas dan kewajibannya yang menjadi tanggung jawabnya dalam melakukan kegiatan agar mereka memperoleh hasil yang menguntungkan bagi kelompoknya. Hamaguchi dalam Madubrangti (2008:18) menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilandasi oleh orientasi kelompok yang mampu mewujudkan keseimbangan dalam mengatur kehidupan sosial masyarakatnya, karena orang Jepang dalam melakukan kegiatan-kegiatan kelompok menunjukkan sikap 10
4 konsisten dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan kelompok atau masyarakatnya, hal ini terlihat pada orang Jepang masa kini Shuudan Seikatsu( 集団生活 ) Mengenai pengertian shuudan seikatsu, Kawamoto dalam Madubrangti (2008:19) menjelaskan bahwa kehidupan kelompok (shuudan seikatsu) adalah kehidupan sosial yang berlangsung atas dasar adanya kerjasama kelompok yang didasari atas kesadaran yang tinggi terhadap kepentingan kelompok yang diikat oleh aturan, sistem, pola, dan pedoman tentang kehidupan dalam bekerja sama di dalam kelompok atau masyarakatnya. Adanya kesadaran tinggi dalam menjalankan kewajibannya menimbulkan rasa tanggung jawab di setiap individu yang termasuk dalam sebuah kelompok. Seperti dijelaskan Shimahara dalam Madubrangti (2008:19) yaitu pembagian kerja yang merata sesuai dengan tugas dan kewajibannya merupakan sistem kehidupan berkelompok dalam melakukan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk kepentingan dan kesejahteraan kelompoknya. Hal ini menimbulkan rasa tanggung jawab para anggota kelompok terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Mereka berusaha keras menjalankan tugas dan kewajiban sebagai tanggung jawabnya agar kelompok memperoleh hasil yang menguntungkan bagi diri anggota kelompok dan kelompoknya. 11
5 2.1.3 Shuudan Ishiki( 集団意識 ) Selain kehidupan berkelompok terdapat juga kesadaran berkelompok orang Jepang yang disebut dengan Shuudan Ishiki (Ikeno, 2002:195). Dalam masyarakat Jepang, berpedoman pada sebuah kelompok merupakan hal yang sangat penting dan memberikan prioritasnya terhadap kelompok daripada diri sendiri. Kebanyakan masyarakat Jepang menyadari bahwa kebaikan yang sangat penting itu adalah dengan menyatakan setia kepada nilai-nilai kelompok yang diikutinya. Seperti dijelaskan dalam kutipan berikut: Most Japanese society, people are primary group oriented and give more priority to group harmony than to individuals. Most Japanese consider it an important virtue to adhere to the values of the groups which they belong to (Ikeno, 2002:195). Terjemahan : Sebagian besar dari Masyarakat Jepang,merupakan masyarakat yang lebih memprioritaskan kepentingan berkelompok daripada kepentingan diri sendiri atau individual. Sebagian besar menyakini bahwa kesetiaan pada kelompok dimana suatu individu tersebut berada merupakan suatu tindakan yang mulia yang harus dikerjakan (Ikeno, 2002:195). Berdasarkan penjelasan di atas, loyalitas kepada kelompoknya ini menciptakan sebuah perasaan solidaritas dan mengedepankan konsep dari kesadaran berkelompok pun bisa dilihat dari berbagai aspek dalam kehidupan seperti perayaan matsuri ataupun kegiatan undoukai di sekolah-sekolah Jepang. Di Jepang sendiri, para anggota kelompok menciptakan kode bersikap dalam kelompok mereka sendiri, dan 12
6 kesadaran berkelompok telah menjadi dasar bagi masyarakat Jepang itu sendiri (Ikeno, 2002:195). Dijelaskan oleh Takeuchi dalam Ikeno (2002:196) bahwa : Japanese in group are usually indifferent to outsiders. However, when outsiders are invited to come with appointments, they are treated courteously as formal guests. If they should try to join one's group without any contact, however, they would never have a warm welcome and might secretly become people who should be refused admittance and excluded from the group. Terjemahan : Dalam sebuah kelompok orang Jepang sangat membatasi diri dengan masyarakat diluar kelompoknya. Bagaimanapun juga, ketika orang luar diundang datang menggunakan janji terlebih dahulu maka mereka akan memperlakukannya dengan ramah dan sangat formal layaknya tamu. Akan tetapi, jika orang luar mencoba untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut tidak akan memberikan sambutan yang hangat dan akan melakukan penolakan untuk masuk ke dalam kelompok tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam sebuah kesadaran kelompok yang tinggi tersebut tidak sembarangan orang bisa langsung menjadi anggota kelompok tersebut tanpa adanya hubungan dengan anggota kelompok terlebih dahulu. Akan tetapi tidak semua kehidupan kelompok dalam masyarakat Jepang menghasilkan suatu yang positif. Ada juga dampak negatif yang dihasilkan oleh kehidupan berkelompok. Seperti dijelaskan oleh Ikeno (2002:197) berikut : Such group protection also causes individuals to refrain from becoming independent, however, and there many examples of groupism working negatively. 13
7 Terjemahan: Seperti halnya perlindungan dari sebuah kelompok juga menyebabkan individu-individu menahan diri dari pemikiran yang mandiri. Bagaimanapun juga banyak sekali contoh-contoh dari kelompok yang melakukan hal-hal negatif. Kehidupan berkelompok yang menghasilkan dampak yang negatif sekarang ini kerap kali dijumpai di Jepang terutama yang dilakukan oleh remaja Jepang itu sendiri yang dilatar belakangi oleh kenakalan remaja yang berujung pada kriminalitas 2.2 Konsep Psikologi Kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di zaman Romawi. Kepribadian adalah totalitas sifat emosional dan perilaku yang mewarnai kehidupan seseorang dari hari kehari dalam kondisi yang biasanya,sedangkan gangguan Kepribadian adalah suatu varian dari sifat karakter di luar rentang yang ditemukan pada sebagian besar individu. Gangguan kepribadian merupakan suatu proses perkembangan yang timbul pada masa kanak atau remaja yang berlanjut pada masa dewasa selain itu gangguan kepribadian bukan keadaan sekunder dari gangguan jiwa lain atau penyakit otak, ciri utama yang dapat terlihat dengan jelas terhadap Orang dengan gangguan kepribadian menunjukkan pola maladaptif, mendarah daging, dan tidak fleksibel baik pada lingkungannya ataupun bagi dirinya sendiri. Studi mengenai psikologi abnormal atau menyimpang menghadapkan seseorang pada berbagai perilaku,pikiran dan perasaan 14
8 yang tidak biasa terjadi atau tidak normal. Pengertian gangguan kepribadian menurut Millon (2004:20) : Personality represents the complex interaction of influences from both character and temperament, the patterning of characteristics across the entire matrix of the person personality. Each disorder has its own unique list. In general, the list of criteria for the personality disorders runs either seven, eight, or nine items, each of which details some characteristic trait, attitude, or behavior strongly related to that particular disorder. A personality trait is a long-standing pattern of behavior expressed across time and in many different situations. Where many such personality traits typically occur together, they may be said to constitute a personality disorder. Terjemahan: Kepribadian menunjukkan suatu interaksi kompleks yang di pengaruhi oleh karakter dan emosi, yang kemudian membentuk suatu pola karakteristik kepribadian suatu individu. Setiap gangguan kepribadian memiliki ciri khas tersendiri, dapat terdiri dari tujuh, delapan atau Sembilan ciri karateristik, masing masing dengan detil yang menjelaskan ciri khas, perilaku dan kebiasaan yang merujuk pada gangguan tersebut.ciri kepribadian merupakan suatu pola kebiasaan yang diekspresikan sepanjang waktu kehidupan manusia di dalam berbagai situasi yang berbeda, apabila ciri kepribadian tersebut terjadi dalam satu waktu yang bersamaan dan menunjukkan ciri khas suatu gangguan, maka dapat disebutkan individu tersebut mengalami gangguan kepribadian. Individu dikatakan mengalami gangguan kepribadian apabila ciri kepribadiannya menampakkan pola perilaku lama (biasanya sejak masa kanak-kanak). Pola tersebut dapat disebutkan akan muncul hampir setiap situasi serta menghambat dan menggangu fungsi kehidupannya sehari-hari, dapat dilihat dari aspek sosial dan karir.dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan kecemasan, depresi 15
9 dan obsesif-kompulsif, individu dengan gangguan kepribadian lebik tidak menyadari masalah mereka. Dalam hal ini, gangguan kepribadian dalam diri seseorang juga merupakan cikalbakal yang membuahkan perilaku-perilaku menyimpang pada penderita, dengan kata lain keduanya saling berkaitan erat satu dengan yang lain.seseorang yang menderita gangguan kepribadian akan mudah sekali mengekspresikan emosi terdalamnya, tergantung pada tipe gangguan kepribadian yang dideritanya Gangguan Kepribadian Schizoid Individu dengan gangguan kepribadian schizoid, penderita gangguan ini biasanya menampilkan perilaku atau pola menarik diri dan biasanya telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Mereka merasa tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain,cenderung introvert ekstrim, dan kesadaran terhadap lingkungan pun terbatas. Individu dengan gangguan ini biasanya terlihat oleh orang lain sebagai individu yang terkucilkan, eksentrik dan penyendiri, biasa dalam kasus umumnya, individu dengan gangguan kepribadian schizoid biasanya memberikan tampilan bahwa mereka frigid dan penyendiri. (Millon, 2004:359) Mereka pun sangat sedikit terlibat dengan kejadian sehari-hari dan tidak menaruh perhatian pada orang lain, hal ini terjadi karena mereka memiliki kebutuhan yang sangat rendah untuk berhubungan secara emosional dengan orang lain. Penderita gangguan ini pun memiliki kecenderungan untuk hidup hanya dalam zona nyaman 16
10 (comfort zone) bersama orang-orang tertentu. Awal munculnya gangguan ini biasanya timbul pada masa kanak-kanak awal dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama tetapi belum tentu seumur hidup mereka, gejala utama gangguan kepribadian schizoid ialah tidak tertarik kepada orang-orang lain atau hubungan sosial. Menurut Millon (2004:373) Orang yang mengalami gangguan kepribadian ini juga memperlihatkan emosi yang sangat sedikit, dan dengan demikian mereka kelihatannya menjauhkan diri, tanpa rasa humor, dan emosinya cenderung datar. Individu dengan gangguan ini memiliki kecenderungan menjadi penderita schizophrenia, namun tidak dapat dipastikan persentase kemungkinannya karena mereka tidak mengalami kehilangan kesadaran secara permanen. Penderita pada gangguan ini adalah orang yang menyendiri, tidak mampu memasuki hubunganhubungan antar pribadi yang hangat. Mereka menghindari kontak langsung dengan kehidupan, dan mencari kompensasi dan kepuasan dalam fantasi-fantasi tentang kejayaan dan kekuasaan yang besar (Millon 2004:381). Gangguan ini juga memiliki kemiripan dengan gangguan antisosial, namun bedanya pada penderita schizoid ia tidak menarik diri secara ekstrim dengan mengucilkan dirinya sama sekali dari lingkungannya. Walaupun tiap gangguan kepribadian mencerminkan secara tajam dan akurat gejala masing-masing gangguan, tetapi dalam dunia nyata, sedikit sekali yang memiliki gangguan kepribadian yang murni hanya merujuk kepada salah satu bagian gangguan kepribadian, dikarenakan berbagai aspek dalam hidup yang begitu 17
11 kompleks dan rumit, maka dari itu Millon (2004:378) menerangkan bahwa gangguan kepribadian schizoid terbagi menjadi empat varian, yaitu Languid, Remote, Affectless dan Depersonalized Berdasarkan Millon (2004:378) gangguan kepribadian schizoid mempunyai empat varian, yaitu : 1. Gangguan Kepribadian Languid schizoid Tipe pertama dalam varian gangguan kepribadian schizoid, individu dengan gejala gangguan Languid-schizoid, yang akan disingkat setelah ini dengan LS,ialah individu yang mempunyai gangguan schizoid akut yakni individu tersebut tidak dapat berinteraksi dan memberikan aksi reaksi cepat, mereka cenderung mempunyai gejala depresi dan tidak memiliki perasaan namun berbeda dengan affectless schizoid, biasanya individu yang menderita gangguan kepribadian ini mempunyai perasaan kalut di dalam pikirannya, tapi tidak mempunyai vitalitas di dalam dirinya untuk mengekspresikan emosinya. 2. Gangguan kepribadian Remote Schizoid Individu dengan gangguan ini pada umumnya mengarah kepada gangguan depresi yang dilatarbelakangi trauma atau berbagai bentuk penolakan. Sehingga kemampuan mereka untuk membuat relasi antar individu menjadi sirna, namun tidak seperti schizoid murni, individu yang menderita gangguan ini masih memiliki keinginan untuk bergaul masih ada, namun sangat sedikit usaha dari individu ini untuk 18
12 membina hubungan dengan individu lainnya. Dikarenakan kecemasan yang sangat hebat timbul secara spontan ketika individu tersebut mencoba masuk kembali kedalam masyarakat. 3. Gangguan depersonalized schizoid Individu dengan gangguan kepribadian ini biasanya terlihat melamun dan bermimpi dengan kesadaran penuh, biasanya individu yang menderita gangguan ini membayangkan hidup dalam suasana yang menyenangkan dan melupakan kehidupan nyatanya di dunia. Bahkan dalam kasus yang mendalam, secara kognitif kepribadian penderita schizoid murni sudah lemah, namun dalam kasus depersonalized schizoid, kepribadian mereka telah hilang layaknya tubuh tanpa jiwa. 4. Gangguan affectless schizoid Individu dengan gangguan ini masalah dengan sistem neurotik yang menyimpan dan mengartikan perasaan simpati, empati dan sensitifitas dalam hubungan manusia. Walau mirip dengan gangguan schizofrenia, biasanya individu yang mengalami gangguan tanpa afeksi schizoid menunjukkan ekspresi yang sangat datar walaupun mereka mengerti dan dapat mencerna suatu kejadian yang mereka alami sehari-hari, seperti sedih, trauma dan lain-lain. 19
13 2.3 Konsep Psikologi Remaja Jepang Di banyak Negara, anak yang dijadikan sebagai objek dan diperlakukan dengan sewenang-wenang masih terjadi sampai sekarang. Sampai abad ke 19, anak masih dianggap sebagai batu olahan yang dapat di ukir sesuka hati orang tua. Masa remaja adalah masa yang pasti dialami oleh setiap orang. Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. masa remaja merupakan masa badai dan tekanan, yang menurut dirujuk Gunarsa (1989:26) sebagai masa yang mempengaruhi karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Ciri-ciri individu yang memasuki remaja kurang lebih memiliki karakteristik dan gejala-gejala seperti kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan,ketidakstabilan emosi. adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua, pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentanganpertentang dengan orang tua, kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya, mempunyai hasrat senang bereksperimentasi dan bereksplorasi terhadap segala hal dalam hidup yang dahulu terbentur orang tua atau pelindung, serta mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan, dan juga adanya tendensi, kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok. Pada tahapan ini seorang remaja adalah orang yang sangat peka 20
14 terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya secara biologis maupun dengan sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Remaja sebagaimana manusia lain adalah mahluk monodualis, yang berarti selain sebagai mahluk individu mereka juga mahluk sosial yang mau tidak mau membutuhkan orang lain, yang juga dipengaruhi oleh keadaan sosial yang ada di sekelilingnya. Hal ini disebabkan karena usia remaja sangat rentan terhadap lingkungan sosialnya, dalam pengertian yang sederhana adalah mereka mudah terbawa arus pergaulan, minimnya perhatian dari orang tua, ditambah dengan berbagai macam bentuk penolakkan dalam lingkungan sosial akan secara langsung berdampak kepada kondisi kejiwaan seorang remaja, yang notabene menjadikannya seseorang yang cenderung melakukan tindakan brutal atau perilaku menyimpang kelak. Perilaku menyimpang lahir dari berbagai macam pola asuh, remaja yang dididik secara militer oleh orang tuanya akan mendambakan kebebasan yang tidak pernah individu itu rasakan ketika remaja. Menurut Petronio (1990:497) Perilaku remaja dalam arti kenakalan anak atau Juvenile Deliquency, adalah tindakan seseorang yang belum dewasa yang dimana ia melakukan praktek pelanggaran hukum secara sadar dan yang diketahui oleh individu itu sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman, konsep ini menjelaskan secara gamblang bahwa remaja yang mendapatkan pola didik yang benar mungkin tidak menjamin bahwa individu tersebut dapat berkembang menjadi dewasa dan membentuk pribadi yang siap untuk membaur dalam masyarakat. 21
15 Masa remaja seringkali dianggap sebagai periode badai dan tekanan (storm and stress period), suatu masa dimana ketegangan emosi meningkat secara signifikan akibat perubahan fisik dan hormon yang tidak menentu. Meningginya tingkat emosi dapat disebabkan remaja berada dibawah tekanan sosial, dan tak luput selama masa kanak-kanak, individu tersebut kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan dan masalah tersebut. Sehingga mereka mengalami ketidakstabilan emosi sebagai dampak dari penyesuaian diri terhadap pola perilaku dan lingkungan sosial yang baru (Grebb 1994:127). Remaja di berbagai belahan dunia juga memiliki keunikkan tersendiri, oleh karena berbagai factor yang mempengaruhi mental dan pola pikir mereka di tempat mereka tumbuh menjadi dewasa. Khususnya para remaja Jepang yang terkenal dengan berbagai fenomena hidup yang khas, masyarakat yang homogenya membuat anak muda Jepang juga memiliki ciri-ciri yang hampir sama seperti kebanyakan anak muda lainnya. Iida (2005:60) menjelaskan remaja diartikan sebagai berikut : 若者というのは往々にして 経験が朝育成に自己主張だけは一人前ですから 聞いているほうがかちんと来ることだってあります. Anak muda biasanya kurang memiliki pengalaman, tetapi bertingkah seperti tahu segalanya. Orang yang mendengarnya bisa saja menjadi jengkel. 22
16 Dalam kehidupan sehari-hari, memahami orang lain bukanlah suatu hal yang dapat dikatakan mudah untuk dilaksanakan, bahkan untuk perilaku yang sederhana atau biasa-biasa saja. Seperti yang diterangkan di atas remaja Jepang secara umum digambarkan sebagai tipikal pribadi yang kurang berpengalaman, di lain sisi mereka juga sangat ingin mencoba berbagai hal baru yang belum mereka ketahui resikonya, dari pernyataan diatas juga tergambar bahwa mereka cenderung bertindak menurut apa yang mereka anggap benar. Tidak heran bahwa pemberontakkan akan sangat mungkin terjadi di rumah, ataupun di sekolah. Jika membicarakan masalah mengenai remaja, adalah hal yang umum bagi seluruh masyarakat tidak terkait dari ras dan agama akan mengindentifikasikan masa remaja sebagai masa transisi atau puber. Masalah-masalah yang diangkat tidak terlepas dari pencarian identitas diri. Hal ini juga dialami oleh para remaja Jepang.Sudah banyak yang mengetahui bahwa remaja Jepang merupakan remaja yang selalu mengikuti budaya pop dan tren. Serta banyak pula dari mereka yang mengikuti suatu kelompok masyarakat tertentu. Salah satu sebab mengapa banyak remaja Jepang sangat mengikuti arus perkembangan tren, tidak lain karena mereka masih belum mengetahui jati diri mereka. terlepas dari ras, dan suku bangsa, kondisi yang melanda para remaja ini pada dasarnya adalah sama, yaitu mencoba mencari identitas diri dalam masyarakat. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Marcia dalam Nielsen (1997:146), kondisi dimana para remaja yang masih terbawa arus dan belum tahu harus mengarah kemana disebut dengan diffused identity,dan remaja yang berjuang 23
17 dalam pencarian jati diri disebut moratorium. Kondisi para remaja Jepang yang sebagian besar masih mencari jati diri atau moratorium ditegaskan kembali oleh Takeuchi (2004:61) yang menyatakan bahwa : 青年期はモラトリアムを脱し 職業選択から自律性獲得と自我同一性達成に至る大きな発達的移行期である 青年は職業選択作業を遂行する途上で自己の同一性に 出会う 発達過程をたどる しかし 昨今の雇用状況はその時間的猶予を青年に許容できなくてしまった観が強い Takeuchi (2004:61) Terjemahan : remaja seharusnya keluar dari status moratoriumnya, dan melangkah menuju tahap dimana mereka dapat mencapai otonomi mereka sendiri dan masuk kedalam perkembangan transisi berikutnya termasuk bertugas menemukan pekerjaan atau menemukan jalan menuju karir yang diinginkan. Takeuchi (2004:61) Namun saat ini di Jepang, keadaan ekonomi memaksa untuk memperpanjang waktu target pekerja dikarenakan karakter remaja yang kuat. Banyak faktor yang menyebabkan para remaja di Jepang menolak untuk ikut berperan dalam perkembangan ekonomi pemerintahan. sebagai contoh, semakin banyaknya para remaja di Jepang yang hanya ingin bekerja sambilan dan tidak ingin ikut mengambil peran dalam masyarakat. Pada intinya, dasar dari masalah para remaja di Jepang yang tidak ingin berperan dalam pemerintahan adalah masalah komunikasi. Hal ini dinyatakan oleh Takahashi (2008:170) yang telah mengadakan penelitian mengenai pencarian identitas yang ada dalam remaja Jepang, menyatakan bahwa : 24
18 議論の回避を高く示す青年はアイデンティティ達成得点が低く 職業決定におけるモラトリアムの得点が高かった 逆に議論による立場の明確化を高く示す青年は模索の得点が高かった Takahashi (2008:170) Terjemahan : Menghindari pembicaraan atau komunikasi memiliki efek negatif terhadap status nilai achieved identity, dan mempunyai efek positif terhadap status nilai moratorium. Pembicaraan atau komunikasi untuk mencari jalan keluar memiliki korelasi positif dengan nilai achieved identity. Seperti yang disebutkan di atas, yang terpenting bagi penyelesaian masalah mengenai remaja adalah komunikasi. Remaja yang masih rentan terhadap perubahan cenderung lebih sensitif terhadap hal yang menyangktu jati dirinya. Remaja, terlepas dimana ia tumbuh dan ras apakah individu tersebut, permasalahanan yang menyangkut remaja tetaplah sama, yaitu pencarian jati diri dan identitas.. 25
Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Konsep Masyarakat Jepang dalam Kehidupan Berkelompok
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Masyarakat Jepang dalam Kehidupan Berkelompok Pada umumnya orang sering menyebutkan bahwa orang Jepang suka bekerja keras, suka berkelompok, dan sebagainya. Orang Jepang
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Ditinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyche yang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Ditinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyche yang diartikan jiwa dan kata logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu kata
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Secara umum, persahabatan mengacu pada hubungan dyadic yang dekat dengan
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Persahabatan Secara Umum Secara umum, persahabatan mengacu pada hubungan dyadic yang dekat dengan beberapa teman ( Hetherington & Parke, 1999 : 64 ). Esensi dari persahabatan
Lebih terperinciPERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK
PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBab 2. Landasan teori. Masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri. Erikson dalam Hurlock
Bab 2 Landasan teori 2.1 Konsep Remaja Jepang Masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri. Erikson dalam Hurlock (1999 : 208), megemukakan: Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk
Lebih terperinciPENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015
PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciJEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI
PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji
Lebih terperinci映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析
映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根
Lebih terperinciENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA
ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia
Lebih terperinciKARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN
KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所
Lebih terperinciBJ システムについて Mengenai BJ System
BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan
BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal
Lebih terperinciPERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG
PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA 2012110024 FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016 i HALAMAN PERNYATAAN
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :
Lebih terperinciABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu
ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA
KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai konsep-konsep yang akan digunakan sebagai dasar analisa pada bab pembahasan.
7 BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai konsep-konsep yang akan digunakan sebagai dasar analisa pada bab pembahasan. 2.1 Konsep Budaya Kebudayaan berasal dari bahasa latin
Lebih terperinciPENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.
PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat
Lebih terperinciPARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:
PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2006 ABSTRAK Salah
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan
Lebih terperinciABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,
ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI
PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi dengan judul Makna Hanabi dalam Lagu Jepang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul
KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH
ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH OLEH YEKTI SULISTIYO NIM 105110207111004 PROGRAM STUDI S1
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd
ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA
PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang dikenal dan diakui oleh banyak negara sebagai salah satu negara maju dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang dikenal dan diakui oleh banyak negara sebagai salah satu negara maju dan berkembang di dunia ini. Walaupun Jepang dengan beberapa kota besarnya yang 50 tahun
Lebih terperinciPEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM
PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI Oleh ALFA RODHY E.S NIM 0911120061 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG
EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG Senandung Nacita, Melia Dewi Judiasri 1, Neneng Sutjiati 2 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa
Lebih terperinciCARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK
CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA Aji Setyanto Universitas Brawijaya adjie_brawijaya@yahoo.co.jp ABSTRAK Dalam pembelajaran bahasa asing, goi (kosa kata), adalah
Lebih terperinciANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI
ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI YULIS KARTIKA DEWI 2012110055 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1. Shokai atau acara perkenalan di tahun pertama yang dilakukan untuk memperkenalkan anggota baru kepada anggota lama.
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Adanya hubungan tersebut membentuk suatu kehidupan berkelompok. Sejak kecil manusia
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Karena itu psikologi bisa diartikan sebagai
Lebih terperinciPERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA
PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA 105110201111014 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr
ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3 Carla Amelia Iarr 2012110148 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN 2017
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori
Lebih terperinciKEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI
KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM
PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciGAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12
GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciDIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA
DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA 0911120097 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. dalam sebuah novel tidaklah harus seorang pahlawan tetapi sebagai salah satu
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Tokoh dalam sebuah cerita memegang peran yang penting untuk menceritakan sebuah cerita. Seperti yang dikatakan Ishihara (2009: 42) bahwa seorang pahlawan dalam
Lebih terperinciUPAYA MEMPERTAHANKAN BASIS EKONOMI OLEH KAUM KAPITALIS DALAM NOVEL KANI KOSEN KARYA KOBAYASHI TAKIJI SKRIPSI OLEH AHMAD JAMALUDIN
UPAYA MEMPERTAHANKAN BASIS EKONOMI OLEH KAUM KAPITALIS DALAM NOVEL KANI KOSEN KARYA KOBAYASHI TAKIJI SKRIPSI OLEH AHMAD JAMALUDIN 0911120059 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia 2.1.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Menurut Fujisawa (1981) dalam bukunya yang berjudul Zusetsu
Lebih terperinciDikerjakan O L E H SUNITA BR
PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III
SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM
KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM 105110200111036 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciGISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM
GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI OLEH : Chandra Maulanna NIM 115110200111042 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA 2015 ABSTRAK Maulanna,
Lebih terperinciPERILAKU ENJOKOUSAI DALAM NOVEL GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO
SKRIPSI PERILAKU ENJOKOUSAI DALAM NOVEL GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO I GUSTI AYU ANDANI PERTIWI 1201705027 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 KATA
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI
i ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI Nurida Ekarini 2012110088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI. Oleh : RIA MA RIFATUN NISA
ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI Oleh : RIA MA RIFATUN NISA 105110201111023 PROGAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima
Lebih terperinciPERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI
PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI OLEH: SATRIO PRIBADI NIM 105110209111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciKONFLIK EKSTERNAL PADA TOKOH SUGURO DALAM NOVEL SUKYANDARU KARYA SHUSAKU ENDO SKRIPSI OLEH ANDHIKA FITRIYANA NIM
KONFLIK EKSTERNAL PADA TOKOH SUGURO DALAM NOVEL SUKYANDARU KARYA SHUSAKU ENDO SKRIPSI OLEH ANDHIKA FITRIYANA NIM 0811120020 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN
ANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN KARYA BANANA YOSHIMOTO DENGAN MENGGUNAKAN TEORI JUNG TIPE INTROVERT DARI CARL GUSTAV JUNG Disusun Oleh : MILATI DEFITA RETNO PRATIWI
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya
Lebih terperinciWAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM
WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM 0911120057 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 WAKAMONO
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Muhammad Ridho NIM : 2012110112
Lebih terperinciOEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI
SKRIPSI OEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI PUTU LINDA TRISNAYANTI PUTRAWAN 1001705010 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011
Lebih terperinciGAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI
GAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI OLEH HARINA TITISANTI 0911120117 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA
Lebih terperincimembahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.
1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan
Lebih terperinciPENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan
PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI Oleh David Setyawan 0911121003 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciPEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI
PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI SKRIPSI Oleh : Marita Purnama Zandy NIM 0911120135 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI.
KESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI Oleh: PUNGKI APRIYANDI NIM 0911120157 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna
Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim :
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya penulis sendiri dan semua sumber baik yang di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama : Achmad Dian Nim : 2009110163
Lebih terperinciMAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI
SKRIPSI MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI PUTU TRISNA WINDASARI 1101705037 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI
KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI OLEH DWI YULI HERAWATI NIM 115110600111002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS TOKOH OBAKETAROU DALAM CERITA ANAK OBAKETAROU WA ICHINENSEI MELALUI PSIKOLOGI UMUM YACOB HAMONANGAN
ANALISIS TOKOH OBAKETAROU DALAM CERITA ANAK OBAKETAROU WA ICHINENSEI MELALUI PSIKOLOGI UMUM YACOB HAMONANGAN 2012110154 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam tradisi masyarakat Jepang hubungan sosial tidak hanya dilatarbelakangi oleh
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ie Dalam tradisi masyarakat Jepang hubungan sosial tidak hanya dilatarbelakangi oleh nilai-nilai yang memperhitungkan untung-rugi, melainkan diikat dengan oleh sifat shinzoku
Lebih terperinciKENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)
KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI
Lebih terperinciMargaretha Argadian Asmara, 2015
ABSTRAK Dalam aktifitas pembelajaran sekarang ini, telah dijumpai pemakaian evaluasi diri yang digunakan pada pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang yaitu can do statements. Can do statements
Lebih terperinciPERANAN 3R (REUSE, REDUCE, RECYCLE) DALAM MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG BERWAWASAN DAUR ULANG DI JEPANG
PERANAN 3R (REUSE, REDUCE, RECYCLE) DALAM MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG BERWAWASAN DAUR ULANG DI JEPANG SKRIPSI KARINA MUTIARA 2014110907 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2016
Lebih terperinciPRAANGGAPAN ANTARA PENUTUR DENGAN PETUTUR DALAM DRAMA: NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO SKRIPSI
PRAANGGAPAN ANTARA PENUTUR DENGAN PETUTUR DALAM DRAMA: NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO SKRIPSI OLEH: ETNY NOVITA SARI NIM 0811120026 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Konsep keluarga, menurut Elliot & Bogardus dalam Khairuddin (1997) tidak hanya
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Keluarga Jepang Konsep keluarga, menurut Elliot & Bogardus dalam Khairuddin (1997) tidak hanya menjangkau orang-orang yang menikah dan mempunyai ikatan darah. Seseorang
Lebih terperinciTINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM
TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM 115110600111011 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki
Lebih terperinciPENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI
PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA
Lebih terperinciDhiar Rachma Diyanthi, Melia Dewi Judiasri 1, Dianni Risda 2. Abstrak
Diyanthi, Judiasri, Risda, The Effectivity of Cooperative Learning EFEKTIVITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG (PENELITIAN EKSPERIMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM
ANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM 0911120018 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo
Lebih terperinciMAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI
SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文
Lebih terperinciPELANGGARAN TERHADAP MAKSIM PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 1 SKRIPSI OLEH PUTRI SATYA PRATIWI NIM
PELANGGARAN TERHADAP MAKSIM PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 1 SKRIPSI OLEH PUTRI SATYA PRATIWI NIM 105110201111022 PROGRAM S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI
PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI 0911123035 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II
SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,
Lebih terperinci