Tabel Pedoman Wawancara. pendidikan. Realisasi atas penentuan kebutuhan Dana pengadaan Pengadaan : -alat pembelajaran, bangunan, tanah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tabel Pedoman Wawancara. pendidikan. Realisasi atas penentuan kebutuhan Dana pengadaan Pengadaan : -alat pembelajaran, bangunan, tanah"

Transkripsi

1 Lampiran 1 NO UNSUR MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA Tabel Pedoman Wawancara SUB INDIKATOR RESPONDEN 1 Penentuan kebutuhan Koreksi kekayaan kepala sekolah, mementingkan kebutuhan pengelola sarana pendidikan prasarana, kepala tata usaha 2 Proses pengadaan Realisasi atas penentuan kebutuhan Dana pengadaan Pengadaan : -alat pembelajaran, bangunan, tanah kepala sekolah, pengelola sarana prasarana, kepala tata usaha, guru 3 Pemakaian Bahan habis pakai kepala sekolah, Bahan tidak habis pakai pengelola sarana prasarana, kepala tata usaha 4 Pengurusan dan pencatatan Pengurusan sarpras kepala sekolah, pengelola sarana prasarana Instrumen administrtatif ( buku inventaris, buku pembelian, buku penghapusan dan kartu barang) 5 Pertanggungjawaban Laporan inventarisasi kepala sekolah, kepala tata usaha, pengelola sarpras

2 Pedoman Wawancara (Kepala Sekolah) Nama Responden : Nomor urut : Jabatan : Tanggal : 1. Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan? 2. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan? 3. Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan? 4. Darimana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana? Mohon penjelasan. 5. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh sekolah? 6. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan dan tanah? 7. Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai? 8. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai? 9. Bagaimana pengurusan dan pembagian tugas dalam pengelolaan sarpras? 10. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon dijelaskan. Pedoman Wawancara (Pengelola Sarpras) Nama Responden : Nomor urut : Jabatan : Tanggal : 1. Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan? 2. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan? 3. Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan? Mohon penjelasan. 4. Darimana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana? 5. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh sekolah? 6. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan dan tanah?

3 7. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan habis pakai? 8. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai? 9. Bagaimana pembagian tugas dan pengelolaan sarpras? 10. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon dijelaskan. Nama Responden : Nomor urut : Jabatan : Tanggal : Pedoman Wawancara (Kepala Tata Usaha) 1. Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan? 2. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan? 3. Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan? 4. Dari mana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana? 5. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh sekolah? 6. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan dan tanah? 7. Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai? 8. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai? 9. Bagaimana pembagian tugas dalam pengelolaan sarpras? 10. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon dijelaskan. Nama Responden : Nomor urut : Jabatan : Tanggal : Pedoman Wawancara (Pengelola Sarpras) 1. Bagaimana pengurusan sarpras selama ini khususnya berkaitan dengan pancatatan? 2. Apakah sekolah mempunyai catatan sebagai alat administratif terkait barang-barang yang dimiliiki sekolah? (buku inventarsasi, buku pembelian, buku penghapusan dan kartu barang)

4 3. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon dijelaskan. 4. Apa sajakah komponen yang dilaporka Nama Responden : Nomor urut : Jabatan : Tanggal : Pedoman Wawancara (Pembantu Bendahara Sekolah) 1. Dari mana cara sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana? 2. Bagaimana cara sekolah mendapatkan dana tersebut?

5 Lampiran 2 Data Collection Nama Responden : Bapak Nur Salim Pedoman Wawancara (Kepala Sekolah) Nomor urut Jabatan : Satu : Kepala Sekolah Tanggal : 30 Mei 2014 Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan? Iya, ada. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan? Penentuan kebutuhan dilakukan di akhir tahun, dengan melakukan rapat kegiatan koordinasi untuk mempersiapkan kegiatan satu tahun kedepan. Jadi penentuan kebutuhan berawal dari pengajuan kebutuhan guru masing-masing bidang, skala prioritas kebutuhan, rencana kerja tahunan, dan terakhir RKAS (rencana kerja anggaran sekolah). Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan? Iya, Sebelum persetujuan ya permintaan kebutuhan guru itu pertama di data, diidentifikasi dan dipilha-pilah mana hal yang sangat urgent dan bukan. Skala prioritas sesuai dengan kepentingan penyelenggaraan proses pembelajaran yang menyertai alat bantu untuk membantu guru dalam kelengkapan administrasi, alat peraga, alat media, buku siswa dan buku guru. Buku untuk siswa mendapat jatah satu dan referensi untuk mendukung pembelajaran bagi guru. Kemudian, proses penentuan skala prioritasnya bagaimana? Sekolah memiliki tim pengembang sekolah yakni tim pengembang kurikulum dan tim pengelolaan keuangan sekolah (B0S). Dalam menyususn kegiatan sekolah ada evaluasi diri sekolah (kepala, guru, karyawan, dan komite) untuk mempelajari program satu tahun ke depan dan kemudian menghasilkan skala prioritas tahun ini, menjadi rencana kerja tahunan dan sisi keuangan menyusun RKAS. Darimana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana?. Dana yang diperoleh dari BOS, BOS dari pusat dan daerah. Kapan sekolah menerima dana bos? perolehan dari pemerintah itu diterima 3 bulan sekali dan daerah itu setahun sekali. Bagaimana cara sekolah dalam mendapatkan dana BOS tersebut? Iya jadi pada awal tahun, sekolah mengumpulkan data jumlah siswa pada tahun ini ke Dinas. Hal ini sebagai permohonan permintaan dana BOS ya. Data tersebut yang akan menentukan berapa jumlah dana BOS yang akan diterima selama satu tahun. Adakah dana dari pihak masyarakat?

6 Kalau dari dana pihak masyarakat tidak ada, masyarakat hanya memberi dukungan moril, secara finansial tidak ada karena dilarang oleh aturan (kebijakan daerah Kabupaten) yang menjelaskan dilarang memungut uang dari orang tua. Disini kan ada 2 dana bos, presntasenya berapa ya pak? Dana bos itu kan 70 % dan 30 % dari daerah. Jawa tengah (bosda) mendapat bagian Rp / siswa setiap tahunnya dan ini termasuk dana tambahan. Kalau BOSDA turunnya kapan pak? Biasanya turunnya tidak pasti, tapi yang jelas rentang wkatunya satu tahun dan baisanya terbit sekitar bulan Oktober. Apakah ada dana lain yang dikelola sekolah? Ada, di sini ada rutinitas yakni Jumat Infaq dari siswa, kegiatan ini berupa pengumpulan dana yang di urus oleh bagian osis dan berada dibawah pwngawasan guru. Nah itu, bagaimana ya pelaksanaanya? Jadi pelaksaannya melalui bendahara kelas kemudian diserahkan kepada bendahara osis umum (siswa) dengan bantuan pembina osis. Uang yang terkumpul bukan untuk keperluan sekolah namun kegunaannya untuk kegiatan sosial anakn, misalnya anak sakit. Dapat juga digunakan untuk membeli mukena atau karpet Mushola. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh sekolah? Kesesuaian antara rencana dan realisasi ya memang dharuskan, karena ini semua kan dilaporkan ke Dinas. Jadi segala pengeluaran ya harus disesuaikan dengan rencana yang telah tercantum di RKAS tersebut, harus matching. Terus caranya bagaiamana pak? Caranya ya harus mengirit-irit ya kan begitu istilahnya. Jadi selama ini sudah sesuai ya? Sudah sesuai, rinci dengan mata anggaran yang ada, operasional pembelajaran dan pemeliharaan kecil. karena kan nantinya kami melakukan pertanggung jawaban mengenai pengeluaran kebutuhan sekolah atas dana yang diterima. Selama saya disini ya, baru 2 tahun itu cocok dan sesuai. Kalau ada kerusakan sarana bagaimaan penanganannya? Jika ada kerusakan sarana sekolah ya, kita melaporkan kerusakan dengan bukti fisik dengan disertai proposal ke Dinas. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan dan tanah? Tentang proses pengadaan ya jadi disini saya sebagai pimpinan bersama bendahara, tim pembelajaan, serta tim verifikasi/penerima pembelajaan barang. Kegiatan pembelanjaan alat pembelajaran yang rutin dari BOS sesuai dengan ketentuan dan rencana awal tahun, kalau ada pembangunan juga dilampirkan dan masuk anggaran terperinci. Namun kebutuhan yang anggarannya sangat banyak dan membutuhkan dana khusus dari pemerintah ya seandainya belum terealisasi maka kegiatan tertunda mungkin tahun depan. Contohnya pak?

7 Yaa itu mungkin pembangunan atau perbaikan sarana gedung. Kalau untuk pembangunannya pak? Dalam proses pembangunan berdasarkan kondisi nyata, jadi sesuai dengan kebutuhan dan dana dari Pemerintah. Langkahnya pak? membuat proposal kemudian diajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten lalu Dinas merekap dan mengajukan ke pusat. Kondisi sarana saat ini bagaimana ya pak? Saat ini yang terjadi Sekolah memiliki 18 kelas sebagai kegiatan pembelajaran keseharian ya, namun rombongan belajar berjumlah 20. Sehingga saat ini ya sementara menggunakan lab ipa dan ruang media. Penyebabnya apa pak? Kekurangan tersebut karena pada tahun ini kami menerima murid dengan jumlah lebih. Karena kebutuhan masyarakat ya, masyarakat yang memang membutuhkan pendidikan dengan catatan tahun ini kami akan tambahkan 2 ruang kelas. Jadi sementara ini yang terjadi ya moving class ketika rombongan belajar lain akan menggunakan ruang media atau lab ipa. Artinya tukar tempat selama pelajaran berlangung. Kok sampai saat ini kelasnya belum terbangun, kenapa pak? Saat ini memang terhitung penambahannya terlambat terkait dengan perubahan anggaran Pemerintah. Selain itu, penerimaan siswa jumlah lebih kami lakukan juga demi terpenuhinya kebutuhan dan pelayanan siswa terkait kegiatan belajar. Ada kendalanya kah pak? Ya dirasa agak terganggu karena kan harus berpindah-pindah tempat. Namun ketika sudah terbangun tentu lab ipa dan raung media akan digunakan sesuai dengan fungsinya. Ya terkiat pengajuan permintaan pembangunan, sudah turun fakta integritas, mungkin tinggal tunggu pelaksanaannya saja. Kalau tanah gimana ya pak? Untuk pengadaan tanah di sekolah ya sesuai dengan pemberian Pemerintah. Bagaimana penyeleksian prioritas di dalam pengadaan? Iya jadi seleksi prioritas kami lakukan sebagai langkah agar supaya segala kebutuhan pembelajaran dapat terpenuhi. Jadi penyeleksian kami berdasarkan kebutuhan pendidikan artinya kebutuhan yang dapat menunjang proses pembelajaran lebih kami utamakan untuk diadakan. Misalnya papan tulis yang rusak, bangku kurang jadi kami harus segera mengadakan, eternite pecah hadi segera diperbaiki karena mempengaruhi atau dapat berdampak bahaya ketika proses belajar berlangsung. Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai? Penggunaan bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan, baik menyangkut proses pembelajaran/kantor. Permintaan kepada bendahara barang, karena bendahara barang kan tugasnya melapor barang yang diterima dan penggunaannya. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai?

8 untuk pengunaan bahan tidak habis pakai biasa dengan istilah meminjam kepada penanggung jawab barang tersebut. Segala barang yang tidak habis pakai ada yang berada di kelas atau lab, kantor bahkan gudang yang maisng-maisng sudah ada penanggung jawabnya sesuai dengan lokasi dengan pengawasan bagian pengelola sarana dan prasarana. Contohnya LCD, laptop dll. Bagaimana pengurusan dan pembagian tugas dalam pengelolaan sarpras? Terkait sarana dan prasana pengelola sarana dan prasarana ada 3, yakni penanggung jawab 1 dan pembantu 2. Tugas penanggung jawab dalam pemeliharaan dan usulan rehabilitas, pencatatan inventarisasi barang dibantu oleh 2 lainnya. Masing-masing memiliki tugasnya, yakni pencatatan ATK dan fasilitas fisik yang pada akhirnya akan menyatu dan menjadi catatan inventaris Sekolah. Misalnya barang pembelajaran, fisik gedung dan fasilitas lain. Nah, itu akan menjadi dokumen SMPN 2 Tuntang. Ada kah pengawasan dari bapak sebagai kepala sekolah? Saya melakukan pengawasan supervisi manajerial. Yaitu melakukan penilaian hasil kerja TU administrasi kepegawaian, penggunaan anggaran (bendahara), pengelolaan barang, kesiswaan, supervisi akademik. Pengawasn saya khususnya pengelolaan barang, format sesuai data terkait dengan penggunaan dan hasil penggunaan misalnya untuk pembelajaran yang artinya sampai pada sasaran. Pengawasan saya mengenai sarana secara langsung ke lapangan dan mengetahui bagaimana penggunaan barangbarang tersebut, jenis dan sumber dana misalnya, serta bagaimana keadaanya. Kemudian disini setiap ruang ada kotak yang tertulis inventaris sekolah, berupa pigura berisi barang apa saja yang ada di ruangan tersebut. Manfaatnya apa pak? Gunanya adalah untuk mempermudah perhitungan aset sekolah. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban kepada Dinas? Iya ada. Jangka waktunya pak? laporan secara berkala yakni setiap 6 bulan sekali. isi laporannya apa saja pak? Segala hal terkait kekayaaan sekolah tentang sarpras dikelola dan pelaporan kita lakukan ke Kanwil. Kalau dari RKAS tadi ada laporannya? Oh iya ada, pembelian dengan dana BOS pelaporannya secara berkala yakni 3 bulan sekali, pelaporan ini termasuk semua hal tidak hanya sarana pembelajaran, namun kebutuhan lainnya juga yang sesuai dengan RKAS. Kalau laporan pembangunan gedung bagaimaana? Dalam laporan yang berhubungan dengan pembangunan prasarana yang perolehan dana dari pemerintah misalnya gedung, bantuan turun pada bulan Oktober dan diberikan waktu 3 bulan untuk menyelesaikan pembangunan maka pada bulan ketiga kami harus lapor, tidak hanya itu, laporan semacam itu akan dilakukan selama 3 kali dimana bangunan berproses 25%, 75% yang terakhir laporan 100% selesai.

9 Nama Responden : Bapak Edij Pedoman Wawancara (Pengelola Sarpras) Nomor urut Jabatan : dua : Guru Tanggal : 31 Mei 2014 Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan? Iya. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan? Penentuan kebutuhan dilakukan pada awal tahun pelajaran/akhir tahun pelajaran. Jadi masing-masing guru termasuk pengelola dimasing-masing lab mengajukan kebutuhan, termasuk pembina masing-masing kegiatan eksrakulikuler. Jadi disini dengan cara guru membuat program kerja kemudian mengajukan program kerja tersebut dalam kegiatan rapat yang nantinya akan tersusun RKAS. Ada seleksi kebutuhan kah pak? Ada Bagaimana langkahnya? jadi kebutuhan masing-masing bidang tersebut akan diseleksi (ditampung). Lalu sebagai pertimbangan kita lihat anggaran BOS yang kemudian menghasilkan skala prioritas sesuai kegiatan pembelajaran. Nantinya hasil tersebut akan tercatat di RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah). Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan? Mohon penjelasan. Ada, jadi nanti kebutuhan dari masing-masing pihak akan dicatat, kemudian akan diseleksi mana yang penting, mana yang belum penting an mana yang tidak terlalu penting sesuai dengan kebutuhan sekolah sebagai penunjang pembelajaran. Darimana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana? Kegiatan sekolah hanya didanai dari BOS, ada dua jenis yang pertama itu dari Pusat dan yang kedua dari daerah. Bedanya apa ya pak antara BOS dan BOSDA? Biasanya Bosda cenderung untuk kegiatan siswa seperti lomba dan bukan untuk kegiatan pengadaan barang. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh sekolah? Namanya juga rencana, itu real saja ya rencana dan pelaksanaan kadang berbeda tapi kan ada RKAS perubahan. Jadi kadang sesuai namun kadang ya ada perubahan dari rencana namun kami tetap mempertanggung jawabkan. Untuk mempermudah LPJ ya disamakan. Kalau anggaran yang sifatnya urgent, tidak masalah tetap dimasukkan ke LPJ. Namun yang tidak bisa dibiayai sekolah maka tunggu biaya dari Pemerintah dengan mengajukan proposal. Jadi sering terjadi peruabahan pak?

10 Pembuatan perubahan RKAS ya sering terjadi, misalnya itu sarana prasarana ketika bocor, ambruk, ada kegiatan yang dicancel. Karena yang seperti ini kan harus segera, saya melakukan kerjasama dengan karyawan dan siswa. Sebagai kelancaran bagi kelangsungan belajar mengajar. Contoh lain pak? Hal lain lagi yang membuat perubahan dari rencana ke dalam realisasi misalnya kegiatan insidental dari Dinas, seperti lomba lintas alam. Apalagi saat ini dalam masa transisi kurikulum, misalnya kegiatan workshop. Ini kan merubah anggaran. Apa tidak ada anggaran sebagai biaya lain-lain pak? Biaya lain-lain ya ada tapi kecil keran bos memang untuk siswa. Yaa untuk contoh kerusakan tadi memang tidak selalu minta bantuan ke pusat selama kita mampu dengan dana yang dimilki ya segeralah kita perbaiki. Jadi memang diberikan kelonngaran untuk perubahan rencana ya pak? Biasanya RKAS fleksibel. SPJ kan 3 wulan. Ada perubahan kegiatan yang sifatnya urgent. Macam-macam tadi itu. Misal ada pengecatan itu rutin, ada perawatan, lampu juga termasuk perawatan rutin, fasilitas lab komputer, dan fasilitas-fasilitas yang membutuhkan biaya pemeliharaan. Air, perawatan mesin jahit, ada obras, genset (listrik) karen kalau dibindang administrasi jamannya kan online, saat butuh data listrik mati kan repot. Obat untuk ruang UKS, gudang juga. Tapi ketika secara sarana prasarana kami gedungnya kurang, mala lab ipa dan lab media dapat digunakan untuk kelas sementara. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan dan tanah? *Pengadaan sudah ada bagian pembelanjaan. Misalnya belanja kebutuhan sekolah sudah ada tim belanja, pemeriksaan barang dan ada juga pencatat barang. Tim belanja disini sebagai pihak yang melakukaan belanja barang yang dibutuhkan sebagai proses pembelajaran dengan menggunakan prioritas yang telah ditentukan sebelumnya dan mesti digunakan. Tanahnhya? Kalau tanah ya beli dan memang itu sudah dapat jatah dari Pemerintah. Kemudian bangunannya pak? Jika pengadaan dalam bangunan memang bertahap, artinya dulu hanya beberapa ruangan, lama-lama bertambah. Kondisi bangunan sat ini bagaimana pak? Kurang kah atau lebihkah? Dalam pengadaan bangunan ya, sekarang ini sekolah memiliki 18 kelas dan 20 rombongan belajar, sehingga dari segi bangunan memang masih belum mencukupi. Penyebabnya apa pak? Pada tahun ini sekolah menerima peserta didik dengan jumlah yang lebih. Penerimaan peserta didik dengan jumlah lebih karena kita harus melayani masyarakat, jadi ada juga dorongan dari pihak masyarakat dan pihak komite. Pihak masyarakat sempat menyampaikan kalau anak-anak saya sekolah di Salatiga, harus bayar transportasi. Ada kah dorongan lain pak?

11 Dorongan lain juga berasal dari tokoh-tokoh masyarakat yang memang mengharuskan kita menerima mereka. Apakah hal ini juga dilaporkan ke Dinas? Iya, jadi sekolah sudah menyampaikan hal ini kepada pihak Dinas dan diusulkan, proposal sudah diajukan tapi sampai sekarang dana pembangunan gedung belum turun. Makanya kadang-kadang kita lihat ditelevisi, bangunan ambruk, kita susah untuk minta bantuan dana sebagai pembangunan gedung. Kenapa belum ada kejelasan ya pak? Sebetulnya sudah di setujui dan pengusulan juga sudah dilakukan 2 kali. Pimpinan sudah datang ke Dinas, dengan membawa stampel, proposal, gambar (plan) dan sepertinya sudah ada titik terang. Biasanya setelah mengajukan proposal, ACC, ikut whorkshop (kepala sekolah dan pembantu Sarana dan Prasarana) dan biasanya ada penandatanganan dan pencairan dana. Bagaimana penyeleksian prioritas di dalam pengadaan? Semua pengadaan yang kami lakukan sesuai dengan rencana yang telah tersusun di RKAS ya, jadi kan situ sudah ada apa saja yang harus dbelanjakan. Seleksinya itu yang diutamakan adalah hal-hal yang dapatberkaitan dengan hal-hal yang nantinya sebagai pembelajaran di sekolah ini, misalnya pengadaan buku. Kemudian setelah semua penunjang proses belajar terpenuhi ya baru kebutuhan lainnya dipenuhi. Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai? Dalam penggunaan bahan habis pakai contohnya yang rutin itu kan tinta/spidol. Terus mungkin dari beberapa praktik ipa, kimia, sekali pakai termasuk keterampilan itu juga, seni rupa dan seni budaya. Awal tahun atau awal bulan pembelajaan diberikan kepada guru dan tergantung program pembelajaranya seperti apa dan kebutuhan apa saja. Tugas guru kan membuat rencana pembelajaran, mengajar, lalu mengevaluasi. Namun ada kalanya guru bidang studi yang membeli nanti dilaporkan ke bendahara. Langkahnya pak? Langkah disini berawal dari Bos yakni tim belanja membeli barang sesuai dengan RKAS, lalu tim pemeriksa melihat barang-barang tersebut yang kemudian disampaikan ke bapak ibu guru (bagaimana kualitas dan kesesuaiannya). Kemudian tim pencatat barang masuk ke inventaris, dicatat sebagai barang belanja sekolah habis pakai dan catatan mentok sampai SPJ (pembelian, pemeriksaan, penggunaan. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai? Bahan tidak habis pakai berarti istilahnya kita pinjam. Contohnya dalam penggunaan bahan tidak habis pakai seperti LCD, maka kegiatan belajar mengajar yang membutuhkan LCD harus menggunakan LCD di lab atau aula atau meminjam LCD yang tersimpan di gudang di bawah tanggung jawab pembantu sarana prasarana. Bagaimana pengurusan sarana prasana bapak selama ini? Cara kerja saya sebagai penanggung jawab sarana dan prasarana ya msalnya ada kerusakan langsung disampakan kepada saya. Kalau memang bisa saya tangani ya langsung saya perbaiki. Kalau Kerusakan yang sifatnya besar ya kita tampung dulu dan kita sampaikan ke pimpinan lalu dikomunikasikan ke bendahara, ada anggaran atau tidak.

12 Sebagai penanggung jawab sarana prasarana, selama ini pencatatannya seperti apa ya pak? Selama ini pencatatan secara lengkap ada di inventarisasi dan dilakukan oleh pihak pembantu sarpras, itu berkaitan dengan kekayaan yang dimiliki oleh sekolah. Pncatatannya itu tidak secara manual namun dengan sistem komputersasi. Jadi istilahnya ya dapat mempermudah pengolahan laporan begitu ya. Menurut bapak, pengawasan pimpinan selama ini bagaimana? Pengawasan dari pimpinan artinya cenderung mendapatkan laporan, kadang-kadang beliau langung turun ke lapangan. Misalnya kemarin tidak ada rencana pemetulan tandon, namun rusak ya saya langsung lapor kepada pimpinan. Pengawasan sifatnya memang tidak pasif, namun jika ada kekurangan langsung saya sampaikan dan memang belum ada laporan khusus tentang sarpras kepada pimpinan. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon dijelaskan. Pertanggung jawaban jadi begini, dari pihak Dinas itu mempertanyakan ketika terjadi pergantian kepala sekolah. Istilahnya monitoring 8 standar yang harus dipertanggung jawabkan. Rutinitas akreditasi itu juga dilakukan 5 tahun sekali termasuk terkait sarana prasarana. Kemudian kalau laporan ke instansi atasan ya ada sesuai dengan permintaan Dinas juga, itu terjadi setiap setengah tahun sekali dan per tahun juga ada. Laporannya berisi apa saja ya pak? Itu laporan berisi semua aset yang dimiliki oleh sekolahan, dari yang kecil sampai besar seperti irigasi, tanah, gedung, alat-alat sekolah. Nanti bisa lihat formatnya ke pak Rohyadi. Nama Responden : Bapak Catur Pedoman Wawancara (Kepala Tata Usaha) Nomor urut Jabatan : tiga : Kepala tata usaha Tanggal : 3 Juni 2014 Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan? Oh ya ada. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan? Dengan dirapatkan kemudian ditawarkan oleh masing-masing guru. Kemudian masing-masing guru mengajukan permintaan (proposal sederhana). Setelah itu, guru dan pihak yang membutuhkan barang menyampaikan kepada tim pengadaan barang, tim bendahara dan kepala sekolah. Ada pemilihan gitu ndak pak? O iya, selanjutnya pesanan dari guru atau karyawan tadi dipilah-pilah dengan pertimbangan apakah cukup atau tidak dari dana Bos yang dimiliki. Masalahnya kan dana BOS sudah ada plotnya, ada sekian % untuk apa dan apa. Jadi kebutuhan

13 tersebut tidak selalu dipenuhi, sesuai dengan skala prioritas yang sudah tersusun dan sesuai dengan persetujuan kepala sekolah ya tentunya. Mungkin permintaan tahun ini bisa saja dipenuhi pada tahun berikutnya. Semuanya akan tercantum dalam RKAS. Waktunya kapan pak? Pada awal tahun anggaran atau akhir tahun ajaran. Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan? Oh iya, seperti yang saya sampaikan tadi bahwa segala kebutuhan yang dajukan tadi, akan dipilah-pilah terlebih dahulu sebelum dilakukan pengadaan. Jadi disesuaikan dengan kepentingannya berdasarkan dana yang dimiliki. Dari mana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana? Sumber dana sekolah ada dari BOS dan dana rutin(bosda) Berapa ya pak? Dana BOS sudah dijatah untuk kegiatan ini itu yang sudah ditentukan tapi nominalnya saya tidak hafal, lalu dana rutin ini diperoleh setiap tahun per siswa Rp Adakah masukan dari pihak masyarakat? Sumbangan atau bantuan dari masyarakat kita tidak menerima. Jadi dana ya dari pemerintah semua. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh sekolah? Rencana penentuan barang atau sarana ya selama ini tercatat di RKAS, kita membuat dengan ditanda tangani oleh Dinas. Oleh karenanya ya harus sesuai, jika ada perubahan maka kita membuat RKAS perubahan. Jika ada kerusakan bagaimana pak? Untuk kerusakan sudah ada biaya anggaran dan masuk di RKAS, yang sebelumnya memang sudah terencana. Jika ada kerusakan dadakan yang kita membuat RKAS perubahan. Tapi kalai perbaikan besar ya kita mengajukan proposal ke Dinas, kemudian menunggu dana tersebut turun, namun perbaikan kecil selama ini ya kita kadang dapat menggunakan dana BOS asalkan nominalnya kecil.. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan dan tanah? Pengadaan barang, prosesnya ya seperti awal tadi jadi pembelian sesuai dengan kebutuhan sekolah atau guru sebagai penunjang proses pembelajaran oleh im pembelajaan. Ada dropping dari Pemerintah dan ada juga kegiatan pembelajaan sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan pedoman skala priotas dalam RKAS. Bangunannya pak? Ya sesuai dengan kebutuhan dengan pengajuan permintaan pembagunan ke Dinas. Berkaitan dengan pengadaan sarana prasarana, sekolah kami memang kekurangan kelas. Kami sudah mengajukan proposal melalui Dinas Kabupaten tentang hal tersebut namun hingga saat ini belum ada kepastian. Slentingan kabar-kabar dapat itu ya ada, tapi kemungkinan tidak dapat juga bisa. Kurangnya kelas ini karena apa ya pak? Karena penerimaan siswa dengan jumlah lebih. Sebabnya apa pak?

14 Sebenarnya kan ini juga kebijakan sekolah. Ya namanya lembaga pendidikan ya kita selalu berusaha untuk maju. Artinya ini sebagai upaya untuk meningkatkan status ke standar nasional (misalnya) jumlah siswa sekian, nilai sekian, hasil lulusan sekian, kita kan harus berfikir maju untuk meningkatkan sekolah. Selain itu kita juga harus memberikan pelayanan kepada masyarakat mengenai pendidikan ya tentunya. Hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan kami. Penerimaan khusus ya kita minta ijin, ini juga animo masyarakat jumlah pendaftaran sekian namun kelas sekian. Adakah ijin ke Dinas? Iya kami mengusahakan ijin atau menanyakan boleh atau tidaknya kami menerima siswa dengan jumlah lebih yang nantinya menempati ruang media dan lab sementara. Ijinnya bagaimana? Sebelum permohonan tertulis ya awalnya pimpinan datang ke Dinas istilahnya loby ya, kalau boleh ya baru kita masukkan permohonan secara tertulis. Jadi memang Dinas juga mempertimbangkan beberapa hal, contohnya seperti bagaimana strategisnya Sekolah, salah satunya dengan pertimbangan jarak SMPN 2 Tuntang dengan SMP lainnya. Untuk pengadaan tanah selama ini tidak ada tambahan ya, karena memang sesuai dengan pemberian dari Pemerintah. Menurut saya sekolah juga sudah memiliki tanah yang sangat luas. Pengadaan tanahnya pak? Tanah itu sejak awal hingga sekarang belum ada tambahan, jadi dulunya memang ada jatah dari Pemerintah dan ya memang cukup luas. Lokasi tanah juga tidak memungkinkan untuk kita bangun semua, ada juga sisa yang artinya belum dapat kita manfaatkan sebagai prasarana untuk belajar. Saat ini yang tersisa berupa sawah dan kami gunakan untuk usaha, dikelola oleh orang lain dengan sistem bagi hasil. Namun hasilnya juga tidak bisa diharapkan, karena istilahnya sawah tadah hujan jadi setahun sekali baru panen dan hasilnya tidak tentu. Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai? Pemakaian bahan habis pakai ya setelah dibeli barang-barang tersebut dengan dana BOS atau dana rutin akan masuk ke pencatatan buku pembelian. Lalu pembagian atau penggunaan juga sepengetahuan petugas sarana prasana. Menurut bapak, bagaimana pencatatannya selama ini? Aturan main petugas pengurus barang ya mencatat, namun saat ini pencatatan belum maksimal. Hal tersebut yang memicu ketidak sesuaian antara barang yang ada dengan catatan, maka pertugas melakukan penelusuran untuk mencari dimana dan siapa yang mengambil barang tersebut. Yaa barang-barang tersebut biasanya diberikan oleh guru di awal bulan setelah pembelajaan, dan seharusnya pemberian barang disertai dengan tanda terima yakni ttd guru yang bersangkutan. Tapi ya sok lali. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai? Dalam penggunaan bahan tidak habis pakai ya menggunakan sistem pinjam ya, jadi guru atau pohak yang bersangkutan meminjam barang dengan persetujuan dari pihak pengelola barang yang disertai dengan pencatatan tanggal pinjam dan pengembaliannya. Bagaimana pembagian tugas dalam pengelolaan sarpras?

15 Dalam sarana prasarana ada 1 penanggung jawab dan 2 pembantu dalam pengurusan. Aktifitas tersebut juga tidak terlepas dari kepala sekolah yang mengawasi dan guru karyawan sebagai pendukung. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Iya. Bapak bisa menjelakan sedikit ya? Laporan ada melalui aset daerah ada yakni aset daerah Pemerintah Kabupaten. Pengelola aset daerah itu ya ada laporannya yang dibuat oleh pengelola sarana dan prasarana. Biasanya ada undangan secara tertulis yang berisi permintaan dari Dinas Pemerintah Kabupaten Semarang bagian aset daerah. Surat ini berisi tentang permintaan Dinas bagi sekolah agar melakukan pelaporan tentang sarana prasaran sekolah. Laporan ini dilakukan setiap satu semester. Nama Responden : Bapak Rohyadi Pedoman Wawancara (Pengelola Sarpras) Nomor urut Jabatan : Empat : Pegawai tata usaha Tanggal : 9 Juni 2014 Bagaimana pengurusan sarpras selama ini khususnya berkaitan dengan pancatatan? Pengurusan saya selama ini ya, kadang-kadang sok tidak sesuai aturan. Karena terus terang saja pencatatan di buku administrasi banyak yang kosong. Lalu selama ini pelaksanaan pencatatan bapak bagaimana? Saya hanya rutin menulis tentang inventarisasi sekolah, tidak pada buku inventaris sekolah melainkan saya tulis dengan komputer tersimpan di data sekolah, sy juga simpan di FD. Kalau pencatatanya tidak ada, lalu bagaimana bapak mencatat inventarisasinya? Jadi pencaatan inventaris ini alurnya, begitu barang dibeli saya catat, pencatatan saya menggunakan BON. Catatan kartu barang ada pak? Kalau untuk kartu barang saya tidak catat namun ada bukti BON barang jika saya menerima dan mengeluarkan barang, namun saat ini tidak saya pindah ke daftar buku barang. Saat ini bapak tidak mencatat di buku administrasi, dengan begitu kendala tentu ada pak jika pabak melaksanakan laporan? Tanpa pencatatan demikianpun, selama ini kami bisa menjalankan laporan pertanggung jawaban dengan baik. Ya meskipun kadang-kadang ada barang dan catatan yang tidak sesuai yang akhinya saya harus menelusuri, dalam arti saya harus bertanya kepada guru-guru dan pihak terkait.

16 Apakah sekolah mempunyai catatan sebagai alat administratif terkait barang-barang yang dimiliiki sekolah? (buku inventarsasi, buku pembelian, buku penghapusan dan kartu barang). Mohon penjelasan ya pak. Sekolah mempunyai buku pembelian, kartu barang, dan buku inventaris. Kalau untuk buku penghapusan kami tidak punya, karena jarang sekali ada penghapusan. proses penghapusannya seperi apa? Penghapusan barang di sekolah dilakukan oleh pihak Dinas, dengan diawali surat penawaran atau dapat juga dengan permintaan dari sekolah. Pada tahun ini ada penawaran penghapusan dan kami ikut. Barang-barang sudah diambil, tetapi SK belum turun. Lalu tanpa catatan buku penghapusan, bagaimana bapak melanjutkan pencataan kekayaan sekolah? Jika ada penghapusan ya berarti barang-barang tersebut secara otomatis tidak masuk ke inventaris sekolah, untuk barang-barang inventaris sekolah selama masih ada meskipun rusak ya tetep kami masukan ke dalam kekayaan sekolah. Kemudian akan terhapus dari catatan setelah Dinas membawanya keluar dr sekolah. Apa syarat penghapusan barang pak? Penghapusan ini berlaku untuk barang-barang yang sudah benar-benar tidak dapat digunakan lagi, artinya barang yang sudah pernah diperbaiki namun tidak bisa difungsikan lagi. Maka yang demikian saya masukkan ke daftar barang yang kami ajukan sebagai barang yang perlu dihapus. Kalau pengurusan bapak? Pengurusan saya selama ini sedikit belum sesuai. Aturan pencatatan seharusnya buku pembelian dan kartu barang kan terisi lengkap, namun saat ini saya memang tidak melakukan pencatatannya. Tetapi ya itu tadi, saya rutin menulis tentang inventarisasi sekolah, tidak pada buku inventaris sekolah melainkan saya tulis dengan komputer tersimpan di data sekolah, saya juga simpan di FD. pencatatan Inventaris langkahnya bagaimana pak? Jadi pencatatan inventaris ini alurnya, begitu barang dibeli saya catat, pencatatan saya menggunakan BON. Selama ini bapak tidak melakukan pencatatan di buku pembelian, padahal bukunya ada. Itu sebabnya apa? Ya karena memang beberapa pencatatan salah satunya buku pembelian itu tidak bermanfaat terhadap laporan pertanggung jawaban terkait inventarisasi, jadi sekolah memang tidak membuatnya. Kartu barang bagaimana? Kalau untuk kartu barang saya tidak catat namun ada bukti BON barang jika saya menerima dan mengeluarkan barang, namun saat ini tidak saya pindah ke daftar kartu barang. Apakah kendala yang ditemukan selama ini jika pencatatan belum lengkap? Tanpa pencatatan legkap pun, selama ini kami bisa menjalankan laporan pertanggung jawaban dengan baik. Ya meskipun kadang-kadang ada barang yang tidak sesuai

17 dengan catatan, akhinya saya harus menelusuru, dalam arti saya harus bertanya kepada guru-guru dan pihak tertentu. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon dijelaskan. Pertanggung jawaban khusus sarpras ke Kanwil kabupaten Semarang ada, itu dilakukan pada setiap semester dan setiap tahun. Saya sendiri yang melakukannya dan itu berisi seluruh kekayaan yang dimliki oleh sekolah. Satu semester itu untuk laporan bulan 1-6 dan satu tahun untuk bulan Apa sajakah komponen yang dilaporkan? Nanti saya perlihatkan formatnya, bisa difoto kopi. Yang jelas semua berisi tentang kekayaan yang dimiliki sekolah, dari yang masih baik sampai yang tidak dapat digunakan. Sarana dan prasarana semua masuk di laporan. Nama Responden : Ibu Isti Pedoman Wawancara (Bendahara Sekolah) Nomor urut Jabatan : lima : Guru Tanggal : 10 Juni 2014 Dari mana cara sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana? Sekolah memperoleh dana hanya dari BOS, ada BOS pusat dan BOS daerah. Perolehannya dengan jangka waktu berapa lama bu? Dana BOS pusat diperoleh pertahun anggaran tetapi penerimaannya 3 bulan sekali dan BOS daerah penerimaanya per tahun. Berapa jumlah dana tersebut? BOS pusat Rp x jumlah siswa. Kemudian untuk jumlah BOS daerah Rp x jumlah siswa yang diterima setiap satu tahun sekali. Bagaimana cara sekolah mendapatkan dana tersebut? Langkah penerimaan dana yang dilakukan adalah setiap tahun ajaran awal, sekolah mendata jumlah siswa dari kelas 7 sampai 9. Kemudian dari jumlah siswa tersebut, diajukan melalu dinas pendidikan, sekitar 1 bulan dana baru dapat diterima. Penggunaannya bu? Kalau BOS itu digunakan untuk biaya operasional sekolah, lain ya dengan gedung gitu. Kalau untuk pengadaan gedung itu sesuai dengan dana dari pemerintah. Bagaimana penyeleksian prioritas di dalam pengadaan? Iya BOS kan sudah ada rinciannya untuk apa saja. Tujuannya memang untuk membatu dalam pembiayaan operasional sekolah. Jadi ya pengadaan dan pembelajaan kami sesuai dengan aturan yang telah ditentukan, dan mengutamakan kebutuhan untuk pebelajaran dan segala operasional sekolah.

18 Lampiran 3 Data Reduction NO UNSUR MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA RESPONDEN HASIL WAWANCARA 1. Penentuan kebutuhan Cara sekolah melakukan penentuan kebutuhan Kepala Sekolah Dengan melakukan rapat kegiatan koordinasi untuk mempersiapkan kegiatan satu tahun ke depan di awal tahun ajaran. Sebelumnya guru melakukan analisi kebituhannya dahulu. Pengelola Sarpras Guru membuat program kerjadenagn analisis kebutuhan kemudian mengajukan program kerja tersebut dalam kegiatan rapat yang nantinya akan tersusun RKAS, pembuatan pada awal tahun ajaran. Kepala TU Dengan dirapatkan pada awal tahun anggaran/ajaran, kemudian ditawarkan oleh masing-masing guru. Kemudian masing-masing guru mengajukan permintaan (proposal sederhana) atas analissi kebutuhan. Setelah itu, guru dan pihak yang membutuhkan barang menyampaikan kepada tim pengadaan barang, tim bendahara dan kepala sekolah. semuanya akan tercantum di rencana kerja anggaran sekolah. Kepala Sekolah Mengutamakan kepentingan pendidikan Skala prioritas sesuai dengan kepentingan penyelenggaraan proses pembelajaran yang menyertai alat bantu untuk membantu guru dalam kelengkapan administrasi, alat peraga, alat media, buku siswa dan buku guru.

19 Pengelola Sarpras jadi nanti kebutuhan dari masing-masing pihak akan dicatat, kemudian akan diseleksi mana yang penting, mana yang belum penting an mana yang tidak terlalu penting sesuai dengan kebutuhan sekolah sebagai penunjang pembelajaran. Kepala TU Oh iya, seperti yang saya sampaikan tadi bahwa segala kebutuhan yang dajukan tadi, akan dipilah-pilah terlebih dahulu sebelum dilakukan pengadaan. Jadi disesuaikan dengan kepentingannya seperti apa dan berdasarkan dana yang dimiliki. Jadi kebutuhan tersebut tidak selalu dipenuhi, sesuai dengan skala prioritas yang tersusun. mungkin permintaan tahun ini bisa saja dipenuhi ada tahun berikutnya, ya sesuai dengan RKAS tadi. 2. Proses pengadaan Realisasi atas penentuan kebutuhan Kepala Sekolah Jadi segala pengeluaran ya harus disesuaikan dengan rencana yang telah tercantum di RKAS tersebut, harus matching. karena ini semua kan dilaporkan ke Dinas. Pengelola Sarpras Namanya juga rencana, itu real saja ya rencana dan pelaksanaan kadang berbeda tapi kan ada RKAS perubahan. Jadi kadang sesuai namun kadang ya ada perubahan dari rencana namun kami tetap mempertanggung jawabkan. Kepala Tata Usaha Rencana penentuan barang atau sarana ya selama ini tercatat di RKAS, kita membuat dengan ditanda tangani oleh Dinas. Oleh karenanya ya harus sesuai, jika ada perubahan maka kita membuat RKAS perubahan.

20 Kepala Sekolah Pengelola Sarpras Kepala TU Bendahara Kepala Sekolah Biaya Pengadaan Dana diperoleh dari BOS, BOS pusat dan BOS daerah. Perolehan dari Pemerintah diterima 3 bulan sekali dan daerah setahun sekali. Kegiatan sekolah hanya didanai dari BOS, ada dua jenis yang pertama itu dari Pusat dan yang kedua dari daerah. Sumber dana sekolah ada dari BOS dan dana rutin (bosda). Sekolah memperoleh dana hanya dari BOS, ada BOS pusat dan BOS daerah. Penerimaan bos pusat 3 bulan sekali dan pertahun untuk bosda. Cara memperoleh Dana Iya jadi pada awal tahun, sekolah mengumpulkan data jumlah siswa pada tahun ini ke Dinas. Hal ini sebagai permohonan permintaan dana BOS ya. Data tersebut yang akan menentukan berapa jumlah dana BOS yang akan diterima selama satu tahun. Bendahara Langkah penerimaan dana yang dilakukan adalah setiap tahun ajaran awal, sekolah mendata jumlah siswa dari kelas 7 sampai 9. Kemudian dari jumlah siswa tersebut, diajukan melalu dinas pendidikan, sekitar 1 bulan dana baru dapat diterima.

21 Kepala Sekolah Pengelola Sarpras Pengadaan alat pembelajaran Alat pembelajaran Kegiatan pembelanjaan alat pembelajaran yang rutin dari BOS sesuai dengan ketentuan dan rencana awal tahun Tim belanja disini sebagai pihak yang melakukaan belanja barang yang dibutuhkan sebagai proses pembelajaran dengan menggunakan prioritas yang telah ditentukan sebelumnya dan mesti digunakan. Kepala TU Pengadaan barang, prosesnya ya seperti awal tadi jadi pembelian sesuai dengan kebutuhan sekolah atau guru sebagai penunjang proses pembelajaran. Kepala Sekolah Bangunan Berdasarkan kondisi nyata dan penentuan sesuai kebutuhan dan dana dari Pemerintah. Saat ini yang terjadi Sekolah memiliki 18 kelas sebagai kegiatan pembelajaran keseharian ya, namun rombongan belajar berjumlah 20. Sehingga saat ini ya sementara menggunakan lab ipa dan ruang media. Kekurangan tersebut karena pada tahun ini kami menerima murid dengan jumlah lebih. Karena kebutuhan masyarakat ya, masyarakat yang memang membutuhkan pendidikan dengan catatan tahun ini kami akan tambahkan 2 ruang kelas. Jadi sementara ini yang terjadi ya moving class ketika rombongan belajar lain akan menggunakan ruang media atau lab ipa. Artinya tukar tempat selama pelajaran berlangung.

22 Pengelola Sarpras Jika pengadaan dalam bangunan memang bertahap, artinya dulu hanya beberapa ruangan, lama-lama bertambah. Dalam pengadaan bangunan ya, sekarang ini sekolah memiliki 18 kelas dan 20 rombongan belajar, sehingga dari segi bangunan memang masih belum mencukupi. Karena pada tahun ini sekolah menerima peserta didik dengan jumlah yang lebih. Penerimaan peserta didik dengan jumlah lebih karena kita harus melayani masyarakat, jadi ada juga dorongan dari pihak masyarakat dan pihak komite. Kepala TU Ya sesuai dengan kebutuhan dengan pengajuan permintaan pembagunan ke Dinas. Berkaitan dengan pengadaan sarana prasarana, sekolah kami memang kekurangan kelas. Kami sudah mengajukan proposal melalui Dinas Kabupaten tentang hal tersebut namun hingga saat ini belum ada kepastian. Kepala Sekolah Pengelola Sarpras Kepala TU Tanah Untuk pengadaan tanah di sekolah ya sesuai dengan pemberian Pemerintah. Kalau tanah ya beli, dan itu sudah ada jatah dari Pemerintah. Tanah itu sejak awal hingga sekarang belum ada tambahan, jadi dulunya memang ada jatah dari Pemerintah dan ya memang cukup luas.

23 Kepala Sekolah Pengelola Sarpras Bendahara Sekolah Kepala Sekolah Pengelola Sarpras Skala prioritas pengadaan penyeleksian kami berdasarkan kebutuhan pendidikan artinya kebutuhan yang dapat menunjang proses pembelajaran lebih kami utamakan untuk diadakan. Seleksinya itu yang diutamakan adalah hal-hal yang dapatberkaitan dengan hal-hal yang nantinya sebagai pembelajaran di sekolah ini pengadaan dan pembelajaan kami sesuai dengan aturan yang telah ditentukan, dan mengutamakan kebutuhan untuk pebelajaran dan segala operasional sekolah. Pelaksana Pengadaan Tentang proses pengadaan ya jadi disini saya sebagai pimpinan bersama bendahara, tim pembelajaan, serta tim verifikasi/penerima pembelajaan barang. Pengadaan sudah ada bagian pembelanjaan. Misalnya belanja kebutuhan sekolah sudah ada tim belanja, pemeriksaan barang dan ada juga pencatat barang. Tim belanja disini sebagai pihak yang melakukaan belanja barang yang dibutuhkan sebagai proses pembelajaran dengan menggunakan prioritas yang telah ditentukan Kepala TU Pengadaan barang, prosesnya ya seperti awal tadi jadi pembelian sesuai dengan kebutuhan sekolah atau guru sebagai penunjang proses pembelajaran oleh tim pembelajaan.

24 3 Pemakaian Bahan habis pakai Kepala Sekolah Penggunaan bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan, baik menyangkut proses pembelajaran/kantor. Pengelola Sarpras Kepala TU Awal tahun atau awal bulan pembelajaan diberikan kepada guru dan tergantung program pembelajaranya seperti apa dan kebutuhan apa saja. Pemakaian bahan habis pakai ya setelah dibeli barangbarang tersebut dengan dana BOS atau dana rutin akan masuk ke pencatatan buku pembelian. Lalu pembagian atau penggunaan juga sepengetahuan petugas sarana prasarana. Kepala Sekolah Pengelola Sarpras Kepala TU Bahan tidak habis pakai untuk pengunaan bahan tidak habis pakai biasa dengan istilah meminjam kepada penanggung jawab barang tersebut Bahan tidak habis pakai berarti istilahnya kita pinjam dan itu berada dibawah tanggung jawab saya. Dalam penggunaan bahan tidak habis pakai ya menggunakan sistem pinjam ya, jadi guru atau pohak yang bersangkutan meminjam barang dengan persetujuan dari pihak pengelola barang yang disertai dengan pencatatan tanggal pinjam dan pengembaliannya.

25 4 Pengurusan dan Pencatatan Kepala Sekolah Pengurusan Terkait sarana dan prasana pengelola sarana dan prasarana ada 3, yakni penanggung jawab 1 dan pembantu 2. Tugas penanggung jawab dalam pemeliharaan dan usulan rehabilitas, pencatatan inventarisasi barang dibantu oleh 2 lainnya. Kemudian disini setiap ruang ada kotak yang tertulis inventaris sekolah, berupa pigura berisi barang apa saja yang ada di ruangan tersebut. Gunanya adalah untuk mempermudah perhitungan aset sekolah. Pengelola Sarpras Kepala TU Cara kerja saya sebagai penanggung jawab sarana dan prasarana ya msalnya ada kerusakan langsung disampakan kepada saya. Kalau memang bisa saya tangani ya langsung saya perbaiki. Kalau kerusakan yang sifatnya besar ya kita tampung dulu dan kita sampaikan ke pimpinan lalu dikomunikasikan ke bendahara, ada anggaran atau tidak. pengelolaan ini dibantu oleh 2 rekan saya. Menurut saya saat ini pencatatan belum maksimal bahkan sering lupa. Hal tersebut yang memicu ketidak sesuaian antara barang yang ada dengan catatan, maka pertugas melakukan penelusuran untuk mencari dimana dan siapa yang mengambil barang tersebut. Pembantu Sarpras Pengurusan saya selama ini ya, kadang-kadang tidak sesuai aturan. Karena terus terang saja pencatatan di buku administrasi banyak yang kosong.

26 Pencatatan (Instrumen Administratif ) Pengelola Sarpras Selama ini pencatatan secara lengkap ada di inventarisasi dan dilakukan oleh pihak pembantu sarpras, itu berkaitan dengan kekayaan yang dimiliki oleh sekolah. Kepala TU Pembantu Sapras Aturan main petugas pengurus barang ya mencatat, namun saat ini pencatatan belum maksimal. Hal tersebut yang memicu ketidak sesuaian antara barang yang ada dengan catatan, maka pertugas melakukan penelusuran untuk mencari dimana dan siapa yang mengambil barang tersebut. Pengurusan saya selama ini sedikit belum sesuai. Aturan pencatatan seharusnya buku pembelian dan kartu barang kan terisi lengkap, namun saat ini saya memang tidak melakukan pencatatannya. Tetapi ya itu tadi, saya rutin menulis tentang inventarisasi sekolah, tidak pada buku inventaris sekolah melainkan saya tulis dengan komputer tersimpan di data sekolah, saya juga simpan di FD.

27 Buku Inventarisasi : ada (Dokumentasi) Jadi pencatatan inventaris ini alurnya, begitu barang dibeli saya catat, pencatatan saya menggunakan BON. Saya hanya rutin menulis tentang inventarisasi sekolah, tidak pada buku inventaris sekolah melainkan saya tulis dengan komputer tersimpan di data sekolah, sy juga simpan di FD. Buku Penghapusan : tidak ada Karena Penghapusan barang di sekolah dilakukan oleh pihak Dinas, dengan diawali surat penawaran atau dapat juga dengan permintaan dari sekolah. Jika ada penghapusan ya berarti barang-barang tersebut secara otomatis tidak masuk ke inventaris sekolah, untuk barangbarang inventaris sekolah selama masih ada meskipun rusak ya tetep kami masukan ke dalam kekayaan sekolah. Buku Pembelian : ada (Dokumentasi) Tidak melakukan pencatatan, Ya karena memang beberapa pencatatan salah satunya buku pembelian itu tidak bermanfaat terhadap laporan pertanggung jawaban terkait inventarisasi, jadi sekolah memang tidak membuatnya. Kartu Barang : ada (Dokumentasi) Kalau untuk kartu barang saya tidak catat namun ada bukti BON barang jika saya menerima dan mengeluarkan barang, namun saat ini tidak saya pindah ke daftar kartu barang.

28 5 Peran Kepala Sekolah Pengawasan Pengelolaan dan Kondisi Kepala Sekolah Pengawasan saya mengenai sarana secara langsung ke lapangan untuk mengetahui bagaimana penggunaan barang dan bagaimana keadaanya. Pengelola Sarpras Pengawasan dari pimpinan artinya cenderung mendapatkan laporan secara lisan, kadang-kadang beliau langung turun ke lapangan. 6 Pertannggungjawaban Pengelola Sarpras Kepala Sekolah Pengelola Sarpras Kepala TU Komunikasi Kerusakan yang sifatnya besar ya kita tampung dulu dan kita sampaikan ke pimpinan lalu dikomunikasikan ke bendahara, ada anggaran atau tidak. Laporan Inventarisasi laporan secara berkala yakni setiap 6 bulan sekali isinya Segala hal terkait kekayaaan sekolah tentang sarpras dikelola dan pelaporan kita lakukan ke Dinas Pendidikan Kab Semarang. laporan ke instansi atasan ya ada sesuai dengan permintaan Dinas juga, itu terjadi setiap setengah tahun sekali dan per tahun juga ada Laporan ada melalui aset daerah ada yakni aset daerah Pemerintah Kabupaten. Pengelola aset daerah itu ya ada laporannya yang dibuat oleh pengelola sarana dan prasarana. Pembantu Sarpas Pertanggung jawaban khusus sarpras ke Kanwil

29 kabupaten Semarang ada, itu dilakukan pada setiap semester dan setiap tahun. Pengelola Sarpras Pembantu Sarpras Komponen dalam Laporan Itu laporan berisi semua aset yang dimiliki oleh sekolahan, dari yang kecil sampai besar seperti irigasi, tanah, gedung, alat-alat sekolah. Nanti saya perlihatkan formatnya, jelas semua berisi tentang kekayaan yang dimiliki sekolah, dari yang masih baik sampai yang tidak dapat digunakan. Sarana dan prasarana semua masuk di laporan.

30 Lampiran 4 Data Display Manajemen Sarana Prasarana di SMPN 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014 Penentuan Kebutuhan - Langkah penentuan kebutuhan a. Guru melakukan analisis kebutuhan b. Mengadakan Rapat di awal tahun ajaran. c. Guru mengajukan kebutuhan yang diperlukan untuk satu tahun ke depan. d. Penyeleksian kebutuhan disesuai dengan kepentingan pembelajaran. e. Menghasilkan rencana kerja anggaran sekolah (RKAS). Makna : 1. Analisis kebutuhan oleh masing-masing guru sesuai dengan pogram pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Sekolah mengadakan rapat pada awal tahun ajaran dalam melakukan kegiatan penentuan kebutuhan untuk satu tahun ke depan. 3. Kebutuhan apa saja yang telah ditentukan, akan tersusun sebagai skala prioritas dalam susunan rencana untuk pengadaan. Proses Pengadaan - Realisasi atas penentuan kebutuhan a. Sesuai dengan rencana yang telah disusun di awal tahun dalam kegiatan rapat. - Biaya pengadaan a. Pemerintah pusat. b. Pemerintah daerah. - Pengadaan alat pembelajaran a. Pengadaan alat pembelajaran dilakukan oleh pihak pembelajaan. b. Pembelajaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan pada awal tahun. - Pengadaan bangunan a. Sesuai kondisi nyata kebutuhan sekolah. b. Realisasi pengadaan atas kebutuhan bangunan tergantung dana dari Pemerintah. - Pengadaan tanah Sesuai dengan pemberian dari Pemerintah. Makna : 1. Pelaksanaan pengadaan diseuaikan dengan rencana yang telah disusun. 2. Dana yang digunakan untuk biaya pengadaan berasal dari Pemerintah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian dan pembahasan merupakan jawaban atas tujuan yang telah disebutkan dalam

Lebih terperinci

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 76 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum?

Lebih terperinci

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN A. Deskripsi Data Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang. 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA Pada bab ini penulis akan mengemukakan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan. Adapun data yang dimaksud yaitu data yang berkaitan dengan keadaan

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat :

Menimbang: Mengingat : BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya. 46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Pengelolaan Guru di SMP Negeri 1 Salatiga

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Pengelolaan Guru di SMP Negeri 1 Salatiga BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Karakteristik Pengelolaan Guru di SMP Negeri 1 Salatiga Pengelolaan guru merupakan proses dimana guru diberikan bimbingan, arahan dan

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENDAMPINGAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN DAN PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai 76 BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah bagi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah bagi sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah bagi sumber daya manusia untuk menggali dan mengembangkan kemampuan, baik dalam bidang akademik maupun non

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI

LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI 111 112 PEDOMAN OBSERVASI NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 3 PEKUNCEN ALAMAT : JALAN AJIBARANG-KEDUNGURANG, KECAMATAN PEKUNCEN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH NO. TELP : (0281)

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DENGAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan adanya pengelolaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan akan terpelihara dan jelas

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS, TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pendidikan 2.1.1 Pengertian Dana Pendidikan Menurut Mulyasa (2011:167) menyatakan bahwa dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan

Lebih terperinci

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN A. Deskripsi Data 1. Penganggaran Keuangan di SMK Syafi i Akrom Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan SMK

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN TIM BOS KABUPATEN/KOTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... KAB/KOTA :... KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH

STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. TUPOKSI A. KETUA JURUSAN Ketua Jurusan mempunyai tugas: 1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Strategis yang hendak dicapai dalam masa jabatannya,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/2017 PROGRAM UPDATE PENDATAAN SARANA PRASARANA SMP BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2016

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/2017 PROGRAM UPDATE PENDATAAN SARANA PRASARANA SMP BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2016 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/2017 PROGRAM UPDATE PENDATAAN SARANA PRASARANA SMP BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2016 DI DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1

Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1 Manajemen Sarana Pendidikan Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1 PENGERTIAN MANAJEMEN SARANA PENDIDIKAN Manajemen Sarana (manajemen materiil) : segenap proses penataan yang bersangkutan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum menguraikan lebih jauh mengenai penyusunan anggaran belanja

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum menguraikan lebih jauh mengenai penyusunan anggaran belanja BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyusunan Anggaran Belanja Rutin Sebelum menguraikan lebih jauh mengenai penyusunan anggaran belanja rutin pada SMP Negeri 20 Kota Tangerang ada baiknya terlebih

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEPADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. A. Tenaga Kerja

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. A. Tenaga Kerja LAMPIRAN 65 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA A. Tenaga Kerja 1. Bagaimana susunan kepegawaian yang ada di kantor UPTD Pendidikan? 2. Apa sajakah bidang pekerjaan yang ada di kantor UPTD Pendidikan? 3. Bagaimanakah

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pengelolaan Sistem Reward di SMP Gema 45 Surabaya. yang dihasilkan dari penelitian ini akan disesuaikan dengan teori-teori yang

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pengelolaan Sistem Reward di SMP Gema 45 Surabaya. yang dihasilkan dari penelitian ini akan disesuaikan dengan teori-teori yang 95 BAB IV PEMBAHASAN A. PENYAJIAN DATA 1. Pengelolaan Sistem Reward di SMP Gema 45 Surabaya Dalam bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil dari pengamatan, wawancara dan data yang diperoleh dilapangan.

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti dapat mengambil kesimpulan penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 32 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS), PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

.../KM/VI/2011. Tanggal Terbit : 7 Juni 2011

.../KM/VI/2011. Tanggal Terbit : 7 Juni 2011 PROSEDUR TETAP PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MEDIS :.../KM/VI/211 : Ditetapkan Oleh : Direktur Untuk mengevaluasi kebutuhan barang tahun yang lalu dengan tahun yang akan datang, diperlukan perencanaan kebutuhan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 FEMY RIYANTI, S.Pd RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH () SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 NGAWI ALAMAT : JL. RAYA KENDUNG-POJOK KWADUNGAN NGAWI TELP. (0351) 771 9686 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang : a Bahwa Barang

Lebih terperinci

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG -1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. disebutkan bahwa Kepala Madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

BAB II KAJIAN TEORI. disebutkan bahwa Kepala Madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Kepala Madrasah 1. Pengertian Kepala Madrasah Dalam Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1990 Pasal 12 ayat 1 disebutkan bahwa Kepala Madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM, KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN (BAUKK)

BIRO ADMINISTRASI UMUM, KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN (BAUKK) BIRO ADMINISTRASI UMUM, KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN (BAUKK) Profil Singkat Biro Administrasi Umum Keuangan dan Kepegawaian (BAUKK) adalah unsur pelaksana administrasi di IKIP Veteran Semarang yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA Biro Umum Dan Perlengkapan Sekretariat Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu perangkat daerah yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGAIRAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012. TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 dan Pasal 99 Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 1983 TENTANG PERUBAHAN, SUSUNAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Tugas, Pokok dan Fungsi Jurusan Biologi dan UJM Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Tugas, Pokok dan Fungsi Jurusan Biologi dan UJM Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Tugas, Pokok dan Fungsi Jurusan Biologi dan UJM Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Tanggal : 21 Juli 2010 Diajukan oleh : Ketua Unit Jaminan Mutu, JB-UB Ttd Disetujui oleh Ir. Retno Mastuti,

Lebih terperinci

FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK

FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK Nama pejabat Nama Unit/Satker menguasai : Drs. H. Sunardi (Ketua PPID Dinas PU) : Dinas Kab. Bima No. tersedia IP Berkala A Profil Dinas 1 1 Kedudukan dan struktur Dinas

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, SALINAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PERAWATAN DAN FASILITAS SD, SMP, SMA DAN SMK NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar 1. Sejarah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS - 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) (IKI) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG 2017 Lampiran : SK Kepala Dinas Kabupaten Malang Nomor : 188.45/ 402 /35.07.101/2017 Perihal : Indikator Kinerja Individu Dinas Pendidikan Kabupaten Malang INDIKATOR

Lebih terperinci

KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG

KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG Singaraja, Januari 2018 1. URUSAN STATISTIK Pemerintah Kabupaten Buleleng Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2017 2 BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..

PANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. Lampiran 1 PANDUAN WAWANCARA Nama :.. Jabatan :.. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. A. GURU IPA 1. Apakah anda mengetahui di SMP Negeri 1 Bandungan ada program supervisi kunjungan kelas? 2. Apakah

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN KEPADA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Lampiran I : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Format : RAPBS RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 unggul dalam prestasi berlandaskan imtaq dan iptek Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN 212-213 Nama Sekolah Desa/ Kecamatan Kabupaten/ Kota Propinsi Triwulan : SDN MAYANG 4 : Mayang : Jember : Jawa Timur : I s/d IV Tahun Anggaran

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 36 TAHUN 2008 T E N T A N G URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DILINGKUNGAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANJUNG

Lebih terperinci