Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 76

2 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? 77

3 Lampiran II DATA COLLECTION Nama Responden : Ibu Yuli ( Wakasek Sarana dan Prasarana) Waktu Wawancara : 17 Juli 2014 Tempat Wawancara : SMA PGRI 1 Temanggung A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Kalau menurut saya sudah cukup 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? sudah B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? - ya ada mas, jadi setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhannya masing2 dalam bentuk proposal sederhana. Daftar kebutuhan itu nanti deserahkan ke kami sebagai bagian sarana prasarana untuk kemudian ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? - jadi awalnya tetap dari daftar kebutuhan para guru mas, nah setelah daftar kebutuhan itu diberikan pada bagian sarpras selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada ketersediaan dana yang ada mas. Setelah itu kami mengkomunikasikan dengan kepala sekolah dan komite hingga pada akhirnya merencanakan pengadaan dengan menunjuk pihak terkait untuk melaksanakan pembelian jika itu memang butuh dibeli atau melaksanakan perbaikan jika memang masih bisa diperbaiki. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Ya kalau alurnya mulai dari masing2 guru mas yang memberikan daftar kebutuhan yang diberikan ke bagian sarpras, bagian sarpras mengakomodasi dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada anggaran yang ada, selanjutnya realisasinya nanti diserahkan kepada pihak terkait. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Jelas setiap guru mas, bagian sarpras, kepala sekolah, serta komite sekolah. 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Paling ya semacam panitia kecil mas, tapi kalau hanya pengadaan barangnya sedikit seperti misalnya pengadaan spidol dan mungkin perlengkapan laboratorium langsung dipercayakan kapada guru atau petugas tata usaha yang bersangkutan. C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya jelas mas 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? - dari dana komite sebagai perawatan dan rehap saja dan yang skala besar dapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk blog grand. Yayasan belum berperan besar terkait pendanaan 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Kalau proposal yang sifatnya pengadaan perlengkapan mengajar atau perlengkapan laboratorium atau perpustakaan berarti guru atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruangan trsebut. Tetapi kalau dalam pembangunan gitu biasanya komite sekolah yang membuat proposal. 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada mas 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Ya paling hanya laporan ke bagian sarpras saja mas secara lisan 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak mas, kan dana dari yayasan tidak ada 78

4 D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Yang memegang tanggungjawab tertinggi dalam pengelolaan saran prasarana itu wakasek sarana prasarana mas, jadi yang mengkoordinir ya wakasek sarana prasarana itu tadi. Tetapi dibawah wakasek sarana prasaran ada kepala bagian setiap ruang yang mengelola sarana prasarana di setiap ruang tersebut. Guru-guru juga diikutsertakan dalam pengelolaan sarana prasarana mas. Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setelah pengadaan barang itu langsung kami inventaris mas. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Ya ada tapi belum semua mas, harusnya kan sekecil apapun tetap ada inventarisnya dengan bentuk pengkodean tadi tapi selama ini belum semua mas. Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Kalau tempat khusus belum ada mas hanya saja selama ini menggunakan ruang kelas saja Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? kalau pemeliharaan disini semua bertanggung jawab mas, jadi jika itu di ruangan laboratorium berarti kepala laboratorium beserta guru bertanggung jawab terhadap pemeliharaannya bahkan siswa juga sering dilibatkan. 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Kalau program khusus tidak ada mas, paling hanya pengecekan secara visual saja 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Biasanya setiap akhir tahun ajaran mas yang pasti. Tetapi kalau pengecekan secara visual saja setiap tengah semester mas. 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Ada mas, biasanya kalau anggaran untuk pemeliharaan saja menggunakan dana komite. E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Untuk mekanisme penggunaanya baik itu alat maupun ruang tetap melalui ijin terhadap pihak yang bertanggung jawab pada masing2 ruangan. Dan biasanya kita di awal tahun pembelajaran melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran untuk jadwal penggunaan sarana prasarana yang sudah ada. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Setiap guru mata pelajaran yang bersangkutan. 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ya standar mas, itu tadi diawal tahun ajaran kita berkoordinasi untuk menentukan pembagian jadwal pemakaian laboratorium sehingga tidak berbenturan penggunaannya. F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Kalau untuk sarana dan prasrana yang sudah tidak terpakai biasanya terlebih dahulu kita klasifikasikan menjadi dua yaitu yang masih bisa diperbaiki dan yang sudah diperbaiki tapi tetap saja tidak bisa terpakai. Kalau yang masih bisa diperbaiki misalkan meja ya kita kanibalkan, dan kalau yang sudah tidak bisa diperbaiki kita hapuskan dengan menjual melalui berita acara penghapusan. 79

5 Nama Responden : Bapak Jarot (Guru) Waktu Wawancara : 9 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA Islam Kandangan Temanggung A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Kalau secara umum masih belum cukup 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Belum, karena untuk ruangan saja masih belum sesuai, terus kamar mandy jumlahnya cukup tapi kondisinya banyak yang rusak B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ada dan setiap tahunnya melalui para guru dan wakasek sarpras berkoordinasi menyusun daftar kebutuhan untuk sarpras entah pengadaan baru atau perbaikan saja 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? jadi program perencanaanya tetap mengacu pada anggaran yang ada sehingga akan disusun skala prioritas karena tidak mungkin untuk semua pengadaan dapat terealisasi. Dalam menentukan skala prioritas misalkan buku berarti yang menjadi prioritas adalah mapel UN 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Seperti yang saya katakana tadi, guru dan wakasek sarpras menyusun daftar kebutuhan sarpras kemudian ditentukan skala prioritas dan anggaran. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Selalu melibatkan komite setelah itu juga melibatkan yayasan. 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Pasti ada, nantinya akan dikoordinir oleh wakasek sarpras C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari wali murid dan bantuan saja 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Ya kalau sifatnya kebutuhan pembelajaran guru berarti guru yang menyusun, tetapi kalau seperti gedung yaada panita sendiri yang menyusun 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Ada, ya setelah pengadaan dilaksanakan nanti akan dilaporkan ke pihak yang memberikan bantuan jika berasal dari bantuan, tetapi jika dari sekolah akan ada pelaporan ke bagian sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Semu pihak terlibat dalam pengelolaan tetapi atas tanggung jawab wakasek sarpras Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Ya kadang setelah barang itu datang tetapi terkadang setiap semester berakhir. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Belum semua, karena keterbatasan tenaga saja Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Tidak ada, masih menggunakan ruang kelas Pemeliharaan 80

6 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? dari tata usaha sebagai penanggung jawab kenyamanan yang melibatkan bagian sarpras dan guru untuk pemeliharaan sarpras yang ada 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Tidak ada 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Paling ya satu semester sekali 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Ada, sumbernya dari siswa. Makanya untuk pemeliharaanya saja harus dengan skala prioritas E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Biasanya diawal tahun ajaran ada koordinasi terhadap setiap guru yang bersangkutan untuk distribusi penggunaan sekaligus pemeliharaannya 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Setiap kepala ruangan 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Yang pasti ada peraturan pengelolaan laboratorium. F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Kalau ada penghapusan tetap menggunakan berita acara. Dan penentuan berita acara juga melalui rapat Nama Responden : Pak Jumianto (Ketua Komite SMA PGRI 1) Waktu Wawancara : 4 Agustus 2014 Tempat Wawancara : Ruko milik Pak Jumianto di Kaloran A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Masih belum cukup mas banyak yang masih perlu dibenahi. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Kalau menurut kami belum mas, karena ya tau sendiri kalau sekolah swasta untuk dapat memenuhi standar minimum terganjal persoalan dana karena yang monosumber. B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ya ada mas, yang saya tahu di SMA PGRI setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhan masing2 yang nantinya diserahkan ke bagian sarpras untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan komite. 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? seperti yang sudah saya katakan tadi dari daftar kebutuhan guru tadi akan dijadikan acuan oleh bagian sarpras untuk membuat program kerja yang berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite sekolah terkadang juga dengan yayasan. Setelah itu akan ditentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Sudah ya saya jelaskan barusan. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Ya selalu melibatkan komite, kepala sekolah, guru2, dan yayasan. Pokoknya semua dilibatkan 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Untuk panitia kecil gitu ada karena nantinya mereka yang sekaligus sebagai pelaksananya C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya pasti 81

7 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari wali murid, bantuan para donatur dan bantuan pemerintah tapi sangat jarang yang dari pemerintah 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? ya kadang komite sekolah, kadang bagian sarpras, bahkan kalau pengadaan perlengkapan ruang gitu ya guru yang bersangkutan. 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Dilaporkan ke wakasek sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? tidak D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Jadi komite bersama-sama dengan bagian sarpras untuk berkoordinasi dalam mengelola sarpras. Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setelah barang itu datang 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Belum semua Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Tidak ada mas Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? Pemeliharaan ya paling berupa pengecekan gitu mas. Kalau yang memelihara itu semua pihak sekolah ikut berpartisipasi merawatnya. 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Program khusus tidak ada. Biasanya akan ada penilaian kelayakan sarana prasarana untuk mengetahui kondisinya. 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Waktunya fleksibel mas. 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Iya itu ada anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan. Itu biasanya ditentukan pada awal tahun ajaran. E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Penggunaan sarana prasarana secara bergantian sesuai dengan jadwalnya mas. Jadwalnya sudah ditentukan pada setiap awal semester. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Yang bertugas itu kepala masing-masing ruang dan guru tentunya. 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Penggunaan laboratorium sesuai dengan jadwalnya masing-masing. Biasanya kalau laboratorium kan penggunaanya per kelas, jadi disesuaikan dengan itu. Dalam menggunakan peralatan di laboratorium juga ada peraturannya mas. F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Yang saya tau selama ini untuk barang yang sudah tidak dipake belum ada tempat tersendiri, jadi masih berserakan. Dan ketika akan dihapuskan biasanya ada berita acara khusus. 82

8 Nama Responden : Pak Joko ( Kepala Sekolah) Waktu Wawancara : 18 Juli 2014 Tempat Wawancara : SMA PGRI 1 Temanggung A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Kalau saat ini menurut saya masih belum cukup karena kebanyakan perlengkapan dalam setiap ruangan misalnya laboratoriun masih belum lengkap. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Sudah mas kalau berdasarkan standar minimum B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ya ada seperti yang saya sampaikan tadi yaitu setiap guru akan memberikan daftar kebutuhan yang akan dikoordinasikan pada wakasek sarpras yang pada akhirnya akan ditentukan skala prioritas. 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? dari daftar kebutuhan dari guru2 tadi, wakasek sarpras akan mengajukan pada sekolah untuk menentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. Setelah itu akan mulai penyusunan proposal pengadaan sarpras. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Seperti yang saya jelaskan tadi 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Dalam perencanaan selain pihak internal sekolah kami pasti melibatkan yayasan dan komite sekolah. Karena komite nantinya kan menyambungkan pada wali murid. 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Kami selalu membentuk team mas dalam setiap program pengadaannya. C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya itu harus berdasarkan perencanaan yang sudah disepakati bersama 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari pemerintah, orang tua siswa, dan sumbangan alumni. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia yang sudah ditunjuk. 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Pihak yang membeli melaporkan kepada waka sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Kalau di SMA PGRI kan ada wakasek Sarpras yang setiap tahun selalu membuat program kerja dan anggaran Inventarisasi 2. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setiap barang datang kita langsung melakukan inventarisasi 3. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Masih banyak yang belum di beri kode untuk inventaris, sebenarnya sekecil apapun harus ada nomer inventarisnya. Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Kalau tempat khusus belum ada karena masih menggunakan ruang kelas 83

9 Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? pemeliharaanya ya setiap waktu yah minimal tiga bulan sekali wakasek sarpras melakukan pengecekan untuk mengetahui kondisi sarpras 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Tidak ada mas 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Tiga bulan sekali wakasek sarpras dan biasanya juga melibatkan guru2 untuk melakukan pengecekan secara visual saja 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Setiap tahun kami pasti selalu mengalokasikan anggaran sendiri dalam RAKS untuk pemeliharaan sarpras. E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Jadi setiap penggunaan sarpras harus ada ijin dari bagian sarpras dan ada buku pinjammnya. Wakasek sarpras juga dibantu oleh para guru2 yang dapat mengoperasikan sarpras tersebut. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Guru dan kepala bagian rung tersebut. 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ada mas, ya melalui ijin dan koordinasi dengan kelapa laboratorium masing2 untuk nantinya akan diatur jadwal pemakaiannya. F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Ya kalau yang benar-benar tidak bisa terpakai ya dijual dengan mekanisme pemberian berita acara penghapusan. Tapi kalau masih memungkinkan untuk dapat diperbaiki ya kami perbaiki. Nama Responden : Bapak Hanif Waktu Wawancara : 9 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA Islam Kandangan Temanggung A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Untuk idealnya belum cukup mas, karena masih belum lengkap. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Belum mas, artinya kita masih seadanya. Ya yang jelas sekolah swasta kan monosumber mas kalau pengadaan terus tetapi anggaran gak ada kan sama saja mas. B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Biasanya ada, melalui bagian sarpras. Jadi setiap guru membuat list kebutuhan masing2. Biasanya ya pada akhir tahun sehingga nanti dapat dijadikan program kerja untuk tahun depan. 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? jadi setiap tahunnya kan setiap wakasek termasuk bagian sarpras menyusun program beserta anggaran pengadaan sarpras maupun pemeliharaa yang berdasarkan kebutuhan yang sudah dipetakan untuk dapat ditentukan skala prioritasnya. Jadi tidak semua dapat direalisasikan karena terkait keterbatasan anggaran. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Alurnya ya dari program kerja yang sudah disusun nantinya akan dibentuk panitia untuk mempersiapkan proposalnya yang kemudian akan diajukan. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Jelas melibatkan wakasek sarpras, komite sekolah, kepala sekolah dan para guru. 84

10 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Ya pasti mas, kadang kami juga melibatkan orang tua siswa untuk menjadi panitia C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Iya 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari DAK, dana pengembangan dari siswa, bantuan dari pemerintah. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia yang telah ditunjuk 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Ada mas, kalau barang ada pelaporan dalam bentuk foto. Kalau bangunan kami ada pelaporan secara bertahap mulai dari 0 %, 50%, hingga 100%. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Selama ini belum pernah, D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Kalau secara struktural kepala sekolah akan dibantu oleh wakasek yang termasuk salah satunya adalah wakasek sarpras yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sarpras. Dan wakasek sarpras mengkoordinir kepala perpustakaan, petugas laborat, dan para guru. Tentunya juga akan ada komunikasi pada komite tapi sifatnya mengetahui. Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Ya inventarisir tuw dilakukan perbagian ruangan setiap barang itu datang. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Belum semuanya, paling hanya sarpras yang berasal dari bantuan pemerintah Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Ada, tapi kondisinya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi. Karena selain ketersediaan ruang penyimpanan yang kurang, serta masih belum merasa memiliki Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? untuk pemeliharaan sekolah kami menerapkan biaya penyusutan 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Selama ini belum ada, hanya kalau ada barang yang rusak saja. 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? fleksibel 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Biaya perawatan ada walapun sedikit jadinya ya banyak yang mangkrak karena dananya terbatas untuk perawatan E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Kalau disini biasanya setiap pemakaian alat ada ijin peminjaman tapi sifatnya lisan saja. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Guru dan kepala masing-masing ruang. 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ada ijin pemakaian sebelumnya tapi ya hanya lisan, dan juga untuk penggunaan lab harus melepas alas kaki 85

11 F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Kalau yang mungkin bisa diperbaiki ya kami tunggu, tapi kalau sudah tidak bisa ya dirongsokkan dengan hasil penjualannya untuk biaya perawatan sarpras. Nama Responden : Bapak Mungguh Waktu Wawancara : 8 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA PGRI 1 Temanggung A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Belum mas karena masih banyak yang harus dilengkapi 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Belum, karena untuk dapat memenuhi standar minimum tentunya dibutuhkan dana padahal untuk sekolah swasta yang monosumber itu sangat susah B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ada mas 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? untuk perencanaan berdasarkan kebutuhan dari setiap guru atau kepala ruang atau kepala perpus. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Guru, kepala ruang, dan kepala perpus mengajukan kebutuhan masing-masing kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah, Ka TU, dan komite. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Untuk team itu kewenangan wakasek sarpras, jadi pasti ada semacam panitia kegiatan C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan?ya pasti 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dana komite dari anggaran orang tua, bantuan dari pemerintah 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Yang membutuhkan misal TU butuh komputer berarti TU yang membuat 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Setelah pembelian biasanya akan difoto dan dicatat dalam buku inventaris untuk laporan ke bagian sarpras dan pemerintah 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak ada D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Wakasek sarpras bekerja sama dengan TU untuk mengelola dan juga melibatkan para guru dan kepala ruang masing2. Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setiap awal tahun ajaran ada pendataan ulang terhadap sarpras untuk persiapan akreditasi 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Kode secara keseluruhan belum, hanya peruangan saja yang ada kodenya 86

12 Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Belum sehingga penataanya tidak rapi Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? untuk pemeliharaan ya paling hanya pengecekan secara visual saja 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Tidak ada, karena mungkin minimnya komunikasi dengan wakasek sarpras jadi untuk pengecekan hanya insidental saja 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Tidak pasti untuk jangka waktunya, 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Ada dari siswa per anak dalam satu tahun E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Untuk mekanisme penggunaan ada prosedurnya. Jadi diawal tahun ajaran ada koordinasi untuk jadwal pemakaiannya secara bergantian. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Setiap kelapa ruang masing2 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ya kalau untuk penggunaan harus berkoordinasi dengan kepala laboratorium dan wajib mentaati peraturan terkait penggunaan alat2 yang ada di laboratorium F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Kita biasanya membuat berita acara lelang dimana yang mengelola wakasek sarpras. Nama Responden : Bapak Panji Waktu Wawancara : 9 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA Islam Kandangan A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Masih belum karena mungkin sekolah pinggiran 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Oya, itu mesti. Jadi daftar kebutuhan disusun wakasek sarpras bersama dengan guru2 untuk sekalian menentukan anggarannya 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? Program perencanaan disini berdasarkan kebutuhan dan anggaran yang disusun tadi. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Alurnya dari para guru dengan daftar kebutuhannya untuk dikomunikasikan dengan bagian sarpras dan akan dirundingkan bersama untuk memilih skala prioritas itu tadi mas. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Jelas selalu melibatkan bagian sarpras,kepala sekolah, para guru untuk dapat menentukan daftar kebutuhan, komite sekolah dan kadang melibatkan wali murid 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Iya mas semacam panitia kecil gitu. 87

13 C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia 3. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? DAK, bantuan pemerintah, dan donatur 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Dilaporkan ke wakasek sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak ada dana dari yayasan. D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Setiap awal tahun ajaran wakasek sarpras ada program kerja yang berdasarkan permintaan dari guru2 Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? pendataan pasti ada, biasanya akhir tahun ajaran sehingga bisa menjadi acuan untuk menyusun program tahun selanjutnya. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? untuk kode belum semua, hanya yang sifatnya bantuan dari pemerintah saja. Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Kalau tempat khusus penyimpanan ada tapi kondisinya tidak terawat dan penataannya tidak rapi. Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? Semua warga sekolah ikutserta dalam pemeliharaan. 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Untuk program khusus dalam pengecekan tidak ada mas, pengecekan dilakukan biasanya secara fleksibel, terkadang juga satu tahun sekali oleh wakasek sarpras. 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Tidak pasti mas, fleksibel tapi kadang satu tahun sekali. 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Iya untuk pembiayaan dalam pemeliharaan pihak sekolah menyediakan anggaran khusus. Biasanya anggaran tersebut ditentukan dalam kurun waktu satu tahun pada awal tahun ajaran. E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Penggunaan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Jadwal itu ditentukannya setiap awal semester mas. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Guru mata pelajaran terkait dan kepala bagian ruang masing-masing mas yang biasanya mengurusi sarana prasarana terkait. 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Penggunaanya berdasarkan jadwal yang telah ditentukan tadi ms. Kalau peraturan di dalam laboratorium juga ada. F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Selama ini kalau maih bisa diperbaiki ya kami perbaiki tetapi jika tidak bisa kami jual atau dimusnahkan dengan ada berita acara penghapusan. Terkadang untuk perbaikan saja masih belum bisa dilakukan karena lagi2 anggaran untuk perawatan sangat minim. 88

14 Nama Responden : Ibu Erma (Kepala Perpustakaan) Waktu Wawancara : 17 Juli 2014 Tempat Wawancara : SMA PGRI 1 Temanggung A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Menurut saya masih belum cukup terlebih perlengkapan untuk perpustakaan 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Belum mas, karena memang selain ruang juga anggaran masih terbatas. Yah anda tau sendiri kan sekolah swasta mono sumber jadi dananya minim B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Untuk perpustakaan setiap tahun ada penyusunan daftar kebutuhan buku, jadi setiap guru saya beri daftar kebutuhan khusus untuk pembelian buku. 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? awalnya pasti selalu berdasarkan kebutuhan ya mas, kita berkoordinasi bersama untuk membuat skala prioritas yaitu yang memungkinkan dengan anggaran kita. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Alurnya dari para guru dengan daftar kebutuhannya untuk dikomunikasikan dengan bagian sarpras dan akan dirundingkan bersama untuk memilih skala prioritas itu tadi mas. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Guru, wakasek sarpras, dan nanti kepala sekolah. 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Ada mas, semacam panitia kecil C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya jelas mas. 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Sumber dana dari RAKS, anggaran komite, BOM untuk pengadaan buku, dan bantuan. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Kepala bagian ruang atau guru yang terkait 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Pernah ada kerja sama dengan erlangga tapi hanya sekali saja. 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Kalau sarpras selain buku ada dengan laporan ke bagiam sarpras tapi kalau pengadaan buku hanya dilaporkan pada siswa saja karena kalau buku sudah tanggung jawab kepala perpus sendiri. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Selama ini tidak ada D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Koordinasi tertinggi ada pada wakasek sarana prasarana. Jadi setiap guru, petugas TU, dan kapala perpustakaan berkoordinasi untuk pemeliharaan dan memberikan daftar kebutuhannya pada wakasek sarpras sehingga sarpras melibatkan komite sekolah dan kepala sekolah untuk menindaklanjutinya. Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Ya ketika barang itu datang to, jadi waktunya ya fleksibel 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Iya ada, khususnya buku pasti selalu ada untuk mempermudah mengelolanya 89

15 Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Ada mas, tapi ya bukan tempat khusus sich soale masih menggunakan ruang kelas. Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? kalau dalam perpustakaan terlebih pemeliharaan pada buku sering saya mas, jadi kalau ada buku yang rusak gitu kita perbaiki sendiri mungkin dengan mengelem atau mengganti sampulnya. Dalam pemeliharaan saya juga punya satu orang yang membantu mas 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Kalau program khusus gitu gak ada mas, yah jadi insidental saja 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Untuk jenjang waktunya gak mesti mas, ya pokoknya kalau pas ada kurikulum baru gitu kita melakukan pengecekan 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Ada mas, kalau untuk khusus pemeliharaan di perpustakaan terlebih buku anggaranya / siswa dalam satu tahun. E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Ya ada peraturan yang telah disepakati bersama mas. Misalkan dengan prosedur peminjaman ruang kalau diperpustakaan ketika guru mapel membutuhkan buku pegangan wajib mengisi daftar pinjam khusus dengan guru yang bersangkutan yang bertanggung jawab. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Kepala bagian ruangan masing2 mas 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ya kalau yang saya tau setiap awal tahun ajaran baru selalu berkoordinasi untuk mengatur jadwal pemakaiannya F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Ya kalau untuk buku yang sudah tidak terpakai belum berani menghapus mas, paling kita sindirikan dikardus. Nama Responden : Bapak Yanto ( Kepala Tata Usaha) Waktu Wawancara : 8 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA Islam Kandangan Temanggung A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Belum cukup karena masih kurang. Ada beberapa sarana prasarana yang perlu ditambah jumlahnya. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Belum sesuai mas, kami kan sekolah swasta jadi kami ada masalah dengan pembiayaan untuk penambahan maupun pembaharuan sarana prasarana. B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ada, kebutuhan tersebut disusun oleh guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium. Kemudian daftar kebutuhan tersebut diserahkan kepada wakasek sarpras. 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? Program perencanaan berawal dari daftar kebutuhan yang disusun guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium yang diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras bersama kepala sekolah dan komite menentukan skala prioritas. 90

16 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Alurnya seperti yang telah saya jelasan tadi mas. Setelah ditentukan skala prioritas biasanya disusun proposalnya. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Yang terlibat tentu saja kepala sekolah, wakasek sarpras, guru, bagian perpustakaan, TU, bagian laboratorium, dan komite. 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Team khusus itu biasanya panitia gitu mas. C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Tentu saja. 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari wali murid, terkadang juga dari bantuan pemerintah, tetapi jarang. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia yang telah dibentuk, tetapi tetap dibawah pengawasan wakasek sarpras. 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada. 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Barang tersebut difoto dan dilaporkan kepada wakasek sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Dari yayasan belum pernah memberi dana. D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Garis koordinasi tertinggi kepala sekolah, dibawahnya ada wakasek sarpras karena yang mengurusi bagian sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir guru, kepala bagian perpustakaan, laboratorium, dan TU. Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Inventarisasi dilakukan per bagian ruang-ruang. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Belum semuanya, biasanya yang diberi kode itu yang bantuan dari pemerintah. Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Tempat penyimpanan itu seperti ruang kelas mas, jadi belum ada tempat khusus yang dibuat untuk penyimpanan sarpras. Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? Yang bertanggungjawab memelihara sarpras semua pihak sekolah, tetapi untuk pemeliharaan secara rutin dilaksanakan oleh kepala bagian masing-masing ruang bersama anggotanya. 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Belum ada kalau untuk program khusus. Pengecekan ya dilakukan oleh wakasek sarpras. 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Biasanya satu tahun sekali. 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Iya, ada anggaran dari sekolah khusus untuk biaya pemeliharaan. E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Penggunaan ya berdasarkan ijin dari kepala bagian masing-masing ruang dengan mengisi buku peminjaman. Penggunaan oleh siswa berdasarkan jadwal yang telah disusun sebelumnya. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Kepala bagian ruang masing-masing dan melibatkan guru. 91

17 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Biasanya jadwal penggunaan laboratorium kan sudah ditentukan. Jadi kalau mau menggunakan ya menggunakan sesuai dengan jadwalnya, dan dengan sepengetahuan kepala bagian ruang tersebut. F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Dijual mas berdasarkan berita acara penghapusan. Berita acara juga harus melalui rapat dulu. Tetapi jika masih bisa diperbaiki ya biasanya diperbaiki dulu, baru kalau yang sudah tidak dapat diperbaiki ya dijual. Nama Responden : Bapak Niswanto (Komite Sekolah) Waktu Wawancara : 9 Agustus 2014 Tempat Wawancara : Rumah Bapak Niswanto, Desa Termas Kandangan A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Kurang mas, perlu ditambah dan beberapa sarana prasaran perlu diperbaiki bahkan diganti. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Belum, mungkin untuk menyesuaikan itu kan perlu penambahan dan perbaikan tetapi kami kan monosumber mas jadi dananya tidak terlalu banyak. B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ada untuk penyusunan secara berkala. Daftar kebutuhan disusun oleh setiap guru dan setiap bagian seperti TU, perpustakaan, laboratorium, kelas, dan bagian lain. 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? Dari daftar kebutuhan khusus tadi diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras membicarakan hal tersebut dengan kepala sekolah, komite, dan terkadang melibatkan yayasan untuk menentukan skala prioritas. Selain itu perencanaan juga disesuaikan dengan dana yang tersedia. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Ya tadi dari guru dan per bagian menyusun daftar kebutuhan dan diserahkan ke wakasek sarpras. Wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, dan yayasan tadi menentukan skala prioritas. 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, yayasan, kepala setiap bagian ruang biasanya mas. 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Semacam panitia gitu biasanya dibentuk oleh wakasek sarpras. C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Iya. 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Sumber dana dari iuran wali murid yang disebut sebagai dana komite dan kadang dari bantuan pemerintah. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia yang telah dibentuk wakasek sarpras. 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Belum pernah mas. 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Pelaporan tersebut kepada wakasek sarpras. Kalau berwujud barang ya biasanya difoto, tapi jika berwujud bangunan pelaporannya secara berkala, dari awal, ketika sedang dalam proses dan setelah bangunan tersebut selesai mas. 92

18 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Sepertinya belum pernah mas, soalnya dari yayasan belum pernah memberi dana untuk pengadaan sarpras. D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Yang mengkoordinasi adalah kepala sekolah dan wakasek sarpras. Tapi secara teknis lebih ke wakasek sarpras. Kemudian melibatkan kepala masing-masing ruang dan guru mas. Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Saat barang itu datang. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Beberapa ada yang sudah mempunyai kode tapi belum semuanya, paling buku gitu yang sudah ada kodenya. Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Belum ada mas, jadi kadang disimpan di ruang kelas gitu sehingga tidak tertata dengan rapi. Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? Biasanya wakasek sarpras mengadakan pengecekan sarana prasarana, tentang kelayakan sarprasnya untuk dipakai. 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Ya kalau program khusus tidak ada mas, ya cuma itu tadi pengecekan dilakukan oleh wakasek sarpras. 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Waktunya fleksibel mas. 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Pendanaan ya tentu saja ada mas, disusunnya ketika awal tahun ajaran. E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang pembelajaran? Berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dan kebutuhan. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Guru mas. 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ya dalam menggunakan alat-alat dilaboratorium sudah ada peraturannya mas. Kalau pemakaian ruangnya seperti yang sudah saya jelaskan tadi berdasarkan jadwal. F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Biasanya dipilahpilah dulu, kalau ada barang yang rusak dan masih bisa diperbaiki ya diperbaiki terlebih dahulu, tapi kalau tidak bisa ya dijual biasanya. 93

19 Lampiran III DATA REDUKSI A. KETERSEDIAAN 1. Kalau menurut saya sudah cukup sehingga sudah sesuai standar minimum 2. Kalau secara umum masih belum cukup. Belum memenuhi stndar minimum, karena untuk ruangan saja masih belum sesuai, terus kamar mandy jumlahnya cukup tapi kondisinya banyak yang rusak 3. Masih belum cukup mas banyak yang masih perlu dibenahi. Kalau menurut kami belum memenuhi standar sarpras mas, karena ya tau sendiri kalau sekolah swasta untuk dapat memenuhi standar minimum terganjal persoalan dana karena yang monosumber. 4. Kalau saat ini menurut saya masih belum cukup karena kebanyakan perlengkapan dalam setiap ruangan misalnya laboratoriun masih belum lengkap. Sudah mas kalau berdasarkan standar minimum. 5. Untuk idealnya belum cukup mas, karena masih belum lengkap. Belum sesuai standar minimum mas, artinya kita masih seadanya. Ya yang jelas sekolah swasta kan monosumber mas kalau pengadaan terus tetapi anggaran gak ada kan sama saja mas. 6. Belum cukup mas karena masih banyak yang harus dilengkapi. Belum memenuhi standar minimum, karena untuk dapat memenuhi standar minimum tentunya dibutuhkan dana padahal untuk sekolah swasta yang monosumber itu sangat susah 7. Masih belum karena mungkin sekolah pinggiran. 1. Cukup dan memenuhi standar minimum. 2. Belum cukup dan belum sesuai standar minimum, perlu penambahan ruang kelas dan perbaikan kamar mandi. 3. Belum cukup dan belum memenuhi standar minimum, perlu perbaikan sarpras. Sekolah swasta terkendala pendanaan. 4. Sudah sesuai standar minimum tapi perlu penambahan perlengkapan laboratorium. 5. Belum cukup karena belum lengkap. Belum memenuhi standar minimum. Sekolah swasta terkendala pendanaan. 6. Belum cukup karena belum lengkap dan belum sesuai standar minimum. Sekolah swasta terkendala pendanaan. 7. Belum cukup karena merupakan sekolah pinggiran. 94 Belum cukup dan belum sesuai standar minimum. Perlu penambahan ruang kelas, perlengkapan laboratorium, perlengka-pan perpustakaan, serta sarpras lainnya. Perlu perbaikan sarpras, terutama kamar mandi. Perlu pembaharuan beberapa saran dan prasarana. Sekolah swasta terkendala pendanaan.

20 8. Menurut saya masih belum cukup terlebih perlengkapan untuk perpustakaan. Belum sesuai standar minimum mas, karena memang selain ruang juga anggaran masih terbatas. Yah anda tau sendiri kan sekolah swasta mono sumber jadi dananya minim. 9. Belum cukup karena masih kurang. Ada beberapa sarana prasarana yang perlu ditambah jumlahnya. Belum sesuai standar minimum mas, kami kan sekolah swasta jadi kami ada masalah dengan pembiayaan untuk penambahan maupun pembaharuan sarana prasarana. 10. Kurang mas ketersediaan sarpras, perlu ditambah dan beberapa sarana prasaran perlu diperbaiki bahkan diganti. Belum, mungkin untuk menyesuaikan itu kan perlu penambahan dan perbaikan tetapi kami kan monosumber mas jadi dananya tidak terlalu banyak. B. PERENCANAAN Program Perencanaan 1. Ya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala mas, jadi setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhannya masing2 dalam bentuk proposal sederhana. Daftar kebutuhan itu nanti deserahkan ke kami sebagai bagian sarana prasarana untuk kemudian ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas. Program perencanaan awalnya tetap dari daftar kebutuhan para guru mas, nah setelah daftar kebutuhan itu diberikan pada bagian sarpras selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada ketersediaan dana yang ada mas. Setelah itu kami mengkomunikasikan dengan kepala sekolah dan komite hingga pada akhirnya merencanakan pengadaan dengan 8. Belum cukup terutama perlengkapan perpustakaan dan belum sesuai standar minimum. Sekolah swasta terkendala pendanaan. 9. Kurang, perlu penambahan dan belum sesuai standar minimum. Sekolah swasta terkendalam dengan pembiayaan. 10. Kurang, perlu penambahan, perbaikan, dan pebaharuan. Sarana prasarana belum sesuai standar minimum karena sumber dana kurang. 1. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Perencanaan berdasarkan kebutuhan para guru. Guru membuat daftar kebutuhan masing-masing kemudian diserahkan bagian sarpras untuk ditindaklanjuti berdasarkan skala prioritas. Bagian sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite untuk merencanakan pengadaan/perbaikan. Pembelian dilaksanakan dengan menunjuk pihak terkait. 95 Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Perencanaan berdasarkan kebutuhan para guru dan kepala bagian ruang (perpustakaan, laboratorium, dan TU). Guru dan kepala bagian ruang membuat daftar kebutuhan masingmasing kemudian diserahkan waksek sarpras untuk ditindaklanjuti. Wakasek sarpras berkoordinasi dengan kepala

21 menunjuk pihak terkait untuk melaksanakan pembelian jika itu memang butuh dibeli atau melaksanakan perbaikan jika memang masih bisa diperbaiki. Kalau alurnya mulai dari masing2 guru mas yang memberikan daftar kebutuhan yang diberikan ke bagian sarpras, bagian sarpras mengakomodasi dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada anggaran yang ada, selanjutnya realisasinya nanti diserahkan kepada pihak terkait. 2. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala dan setiap tahunnya melalui para guru dan wakasek sarpras berkoordinasi menyusun daftar kebutuhan untuk sarpras entah pengadaan baru atau perbaikan saja. Program perencanaanya tetap mengacu pada anggaran yang ada sehingga akan disusun skala prioritas karena tidak mungkin untuk semua pengadaan dapat terealisasi. Dalam menentukan skala prioritas misalkan buku berarti yang menjadi prioritas adalah mapel UN. Alur perencanaan seperti yang saya katakana tadi, guru dan wakasek menyusun daftar kebutuhan sarpras kemudian ditentukan skala prioritas dan anggaran. Dalam perencanaan selalu melibatkan komite setelah itu juga melibatkan yayasan. Team khusus pasti ada, nantinya akan dikoordinir oleh wakasek sarpras. 3. Ya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala mas, yang saya tahu di SMA PGRI setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhan masing2 yang nantinya diserahkan ke bagian sarpras untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan komite. Program perencanaan seperti yang sudah saya katakan tadi dari daftar kebutuhan guru tadi akan dijadikan acuan oleh bagian sarpras untuk membuat program 2. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala setiap tahun. Guru dan wakasek sarpras berkoordinasi menyusun daftar kebutuhan untuk pengadaan/perbaikan. Pengadaan/perbaikan disesuaikan dengan dana yang tersedia dan skala prioritas. Perencanaan melibatkan komite dan yayasan. Team khusus ada yang dikoordinir wakasek sarpras. 3. Ada penyususnan daftar kebutuhan secara berkala. Guru menyusun daftar kebutuhan masing-masing kemudian diserahkan bagian sarpras. Sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite serta yayasan untuk membuat program kerja perencanaan yang disesuaikan dengan anggaran dan skala 96 sekolah dan komite untuk menentukan skala prioritas dan disesuaikan dengan dana yang tersedia, kemudian membuat program perencanaan. Wakasek kurikulum membentuk panitia untuk penyusunan proposal dan pengadaan sarpras.

22 kerja yang berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite sekolah terkadang juga dengan yayasan. Setelah itu akan ditentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. Yang saya jekaskan tadi sudah termasuk alur proposalnya. 4. Ya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala seperti yang saya sampaikan tadi yaitu setiap guru akan memberikan daftar kebutuhan yang akan dikoordinasikan pada wakasek sarpras yang pada akhirnya akan ditentukan skala prioritas. Program perencanaannya dari daftar kebutuhan dari guru2 tadi, wakasek sarpras akan mengajukan pada sekolah untuk menentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. Setelah itu akan mulai penyusunan proposal pengadaan sarpras. Aur perencanaan seperti yang saya jelaskan tadi. Dalam perencanaan selain pihak internal sekolah kami pasti melibatkan yayasan dan komite sekolah. Karena komite nantinya kan menyambungkan pada wali murid. Kami selalu membentuk team mas dalam setiap program pengadaannya. 5. Biasanya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala, melalui bagian sarpras. Jadi setiap guru membuat list kebutuhan masing2. Biasanya ya pada akhir tahun sehingga nanti dapat dijadikan program kerja untuk tahun depan. Jadi setiap tahunnya kan setiap wakasek termasuk bagian sarpras menyusun program beserta anggaran pengadaan sarpras maupun pemeliharaa yang berdasarkan kebutuhan yang sudah dipetakan untuk dapat ditentukan skala prioritasnya. Jadi tidak semua dapat direalisasikan karena terkait keterbatasan anggaran. Alurnya perencanaannya dari program kerja yang sudah disusun prioritas. 4. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Setiap guru memberikan daftar kebutuhan kepada wakasek sarpras untuk diajukan kepada pihak sekolah. Kemudian dibuat program perencanaan berdasarkan skala prioritas dan anggaran; serta penyusunan proposal. Perencanaan melibatkan pihak sekolah, yayasan, dan komite. Sekolah membentuk panitia dalam setiap program pengadaan. 5. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala setiap akhir tahun. Setiap guru membuat list kebutuhan masingmasing. Wakasek bagian sarpras menyusun program beserta anggaran pengadaan/pemeliharaan berdasarkan kebutuhan yang sudah dipetakan dan skala prioritas. Setelah program kerja disusun, akan dibentuk panitia untuk penyususnan proposal dan pengajuan. 97

23 nantinya akan dibentuk panitia untuk mempersiapkan proposalnya yang kemudian akan diajukan. 6. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala mas. Untuk perencanaan berdasarkan kebutuhan dari setiap guru atau kepala ruang atau kepala perpus. Guru, kepala ruang, dan kepala perpus mengajukan kebutuhan masing-masing kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah, Ka TU, dan komite. Yang terlibat dalam perencanaan yaitu Kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja. Kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja. 7. Oya, itu mesti ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Jadi daftar kebutuhan disusun wakasek sarpras bersama dengan guru2 untuk sekalian menentukan anggarannya. Program perencanaan disini berdasarkan kebutuhan dan anggaran yang disusun tadi. Alurnya dari para guru dengan daftar kebutuhannya untuk dikomunikasikan dengan bagian sarpras dan akan dirundingkan bersama untuk memilih skala prioritas itu tadi mas. 8. Untuk perpustakaan setiap tahun ada penyusunan daftar kebutuhan buku, jadi setiap guru saya beri daftar kebutuhan khusus untuk pembelian buku. Program perencanaan awalnya pasti selalu berdasarkan kebutuhan ya mas, kita berkoordinasi bersama untuk membuat skala prioritas yaitu yang memungkinkan dengan anggaran kita. 9. Ada penyusunan kebutuhan secara berkala, kebutuhan tersebut disusun oleh guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium. Kemudian 6. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Progarm perencanaan berdasarkan kebutuhan setiap guru, kepala ruang, atau kepala perpustakaan. Kebutuhan tersebut diajukan kepada wakasek sarpras untuk dikoordinasikan dengan kepala sekolah, Ka TU, dan komite. Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu kepala sekolah, wakasek sarpras, Ka TU, komite, guru, kepala ruang, dan kepala perpustakaan. Komite dalam perencanaan berisfat mengetahui. 7. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala yang disusun oleh wakasek sarpras dan guru. Program perencanaan berdasarkan kebutuhan dan anggaran. Wakasek sarpras dan guru menyusun kebutuhan dan anggaran. Kemudian dikomunikasikan dengan bagian sarpras untuk ditentukan skala prioritas. 8. Setiap tahun ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala untuk bagian perpustakaan. Setiap guru diberi daftar kebutuhan khusus untuk pembelian buku. Kemudian diserahkan bagian sarpras untuk ditentukan skala priorotasnya. 9. Ada penyusunan kebutuhan secara berkala. Kebutuhan disusun oleh guru, bagian perpustakaan, maupun 98

24 daftar kebutuhan tersebut diserahkan kepada wakasek sarpras. Program perencanaan berawal dari daftar kebutuhan yang disusun guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium yang diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras bersama kepala sekolah dan komite menentukan skala prioritas. Alur perencanaan seperti yang telah saya jelasan tadi mas. Setelah ditentukan skala prioritas biasanya disusun proposalnya. 10. Ada untuk penyusunan secara berkala. Daftar kebutuhan disusun oleh setiap guru dan setiap bagian seperti TU, perpustakaan, laboratorium, kelas, dan bagian lain. Dari daftar kebutuhan khusus tadi diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras membicarakan hal tersebut dengan kepala sekolah, komite, dan terkadang melibatkan yayasan untuk menentukan skala prioritas. Selain itu perencanaan juga disesuaikan dengan dana yang tersedia. Alur perencanaan ya tadi dari guru dan per bagian menyusun daftar kebutuhan dan diserahkan ke wakasek sarpras. Wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, dan yayasan tadi menentukan skala prioritas. Pelaksana 1. Yang selalu terlibat dalam perencanaan jelas setiap guru mas, bagian sarpras, kepala sekolah, serta komite sekolah. Team khusus dalam perencanaan sarpras yang dibentuk paling ya semacam panitia kecil mas, tapi kalau hanya pengadaan barangnya sedikit seperti misalnya pengadaan spidol dan mungkin perlengkapan laboratorium langsung dipercayakan kapada guru atau petugas tata usaha yang bersangkutan. 99 bagian laboratorium dan diserhkan kepada wakasek sarpras. Wakasek sarpras, kepala sekolah, dan komite menentukan skala prioritas. 10. Ada penyususnan secara berkala. Daftar kebutuhan dibuat guru dan setiap bagian ruang. Kemudian diserhkan ke wakasek sarpras untuk ditentukan skala prioritas bersama kepala sekolah, komite, dan yayasan. 1. Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu guru, bagian sarpras, kepala sekolah, dan komite. Sekolah membentuk panitia dalam perencnaan sarpras. Akan tetapi jika hanya pengadaan berang sedikit, seperti spidol dan perlengkapan laboratorium langsung dipercayakan kepada guru atau petugas TU. Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu guru, kepala bagian ruang, wakasek sarpras, kepala sekolah, dan komite. Sekolah membentuk panitia perencanaan sarpras. dalam

25 2. Dalam perencanaan selalu melibatkan komite setelah itu juga melibatkan yayasan. Pasti ada team khusus dalam perencanaan, nantinya akan dikoordinir oleh wakasek sarpras. 3. Dalam perencanaan ya selalu melibatkan komite, kepala sekolah, guru2, dan yayasan. Pokoknya semua dilibatkan. Untuk panitia kecil gitu ada karena nantinya mereka yang sekaligus sebagai pelaksananya. 4. Dalam perencanaan selain pihak internal sekolah kami pasti melibatkan yayasan dan komite sekolah. Karena komite nantinya kan menyambungkan pada wali murid. Kami selalu membentuk team mas dalam setiap program pengadaannya. 5. Dalam perencanaan jelas melibatkan wakasek sarpras, komite sekolah, kepala sekolah dan para guru. Ya pasti dibentuk team khusus dalam perencanaan mas, kadang kami juga melibatkan orang tua siswa untuk menjadi panitia 6. Yang selalu dilibatkan dalam perencanaan yaitu kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja. Untuk pembentukan team khusus dalam perencanaan itu kewenangan wakasek sarpras, jadi pasti ada semacam panitia kegiatan. 7. Jelas selalu melibatkan bagian sarpras,kepala sekolah, para guru untuk dapat menentukan daftar kebutuhan, komite sekolah dan kadang melibatkan wali murid. Dalam perencanaan sarpras iya dibentuk team khusus mas semacam panitia kecil gitu. 8. Yang selalu dilibatkan dalam perencanaan yaitu guru, wakasek sarpras, dan nanti kepala sekolah. Ada team khusus dalam perencanaan sarpras mas, semacam panitia kecil. 9. Yang terlibat dalam perencanaan tentu saja kepala sekolah, 2. Komite dan yayasan dilibatkan dalam perencanaan sarpras. Dibentuk team khusus dalam perencanaan yang dikoordinasi oleh waksek sarpras. 3. Perencanaan melibatkan komite, kepala sekolah, guru, dan yayasan. Sekolah membentuk panitia yang sekaligus sebagai pelaksana. 4. Sekolah melibatkan yayasan dan komite dalam perencanaan sarpras. Komite sebagai penghubung dengan wali murid. Setiap program pengadaan selalu dibentuk team khusus. 5. Perencanaan melibatkan wakasek sarpras, komite sekolah, kepala sekolah, dan guru. Sekolah membentuk panitia yang melibatkan wali murid dalam perencanaan sarpras. 6. Perencanaan melibatkan kepala sekolah dan kepala TU, komite hanya mengetahui. Pembentukan panitia kegiatan berdasarkan kewenangan wakasek sarpras. 7. Bagian sarpras, para guru, kepala sekolah, guruguru, komite dan kadang wali murid. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras. 8. Perencanaan melibatkan guru, wakasek sarpras, dan kepala sekolah. Sekolah membentuk panitia dalam perencanaan sarpras. 9. Perencanaan melibatkan kepala sekolah, wakasek 100

26 wakasek sarpras, guru, bagian perpustakaan, TU, bagian laboratorium, dan komite. Ada team khusus dalam perencanaan itu biasanya panitia gitu mas. 10. Yang terlibat dalam perencanaan ya wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, yayasan, kepala setiap bagian ruang biasanya mas. Dalam perencanaan, Semacam panitia gitu biasanya dibentuk oleh wakasek sarpras. C. PENGADAAN 1. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana diperoleh dari dana komite sebagai perawatan dan rehap saja dan yang skala besar dapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk blog grand. Yayasan belum berperan besar terkait pendanaan. Kalau proposal yang sifatnya pengadaan perlengkapan mengajar atau perlengkapan laboratorium atau perpustakaan berarti guru atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruangan trsebut. Tetapi kalau dalam pembangunan gitu biasanya komite sekolah yang membuat proposal. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Barang yang sudah dibeli dilaporan ke bagian sarpras saja mas secara lisan. Setiap pengadaan sarana prasarana tidak menggunakan dana dari yayasan, karena dana dari yayasan tidak ada 2. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana diperoleh dari wali murid dan bantuan saja. Ya kalau sifatnya kebutuhan pembelajaran guru berarti guru yang menyusun proposal, tetapi kalau seperti gedung yaada panitia sendiri yang menyusun. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli, ya setelah pengadaan dilaksanakan nanti akan dilaporkan ke pihak yang sarpras, guru, bagian perpustakaan, TU, bagian laboratorium, dan komite. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras. 10. Perencanaan melibatkan wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, yayasan, kepala setiap bagian ruang. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras. a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. b. Sumber dana dari dana komite sebagai perawatan dan rehap. Sumber dana pemerintah dalam bentuk blog grand. c. Proposal yang sifatnya pengadaan perlengkapan mengajar, laboratorium, perpustakaan disusun oleh guru atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruangan tersebut. Proposal pembangunan dibuat oleh komite sekolah. d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. e. Barang yang sudah dibeli dilaporkan secara lisan ke bagian sarpras. f. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. b. Sumber dana dari wali murid dan bantuan. c. Proposal yang sifatnya kebutuhan pembelajaran guru disusun oleh guru, tetapi kalau proposal pembangunan gedung disusun oleh panitia. d. Barang yang sudah dibeli dilaporkan kepada pihak pemberi bantuan, tetapi jika dana sekolah 101 Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari dana komite (wali murid), bantuan donatur, dan bantuan pemerintah. Tidak ada sumber dana dari yayasan. Proposal yang sifatnya pengadaan perlengkapan mengajar atau ruang tertentu disusun oleh guru atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruangan tersebut. Proposal pembangunan dibuat oleh panitia. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Pelaporan barang yang sudah dibeli dalam bentuk foto; sedangkan pelaporan bangunan secara bertahap mulai dari 0 %, 50%, hingga 100% kepada wakasek sarpras.

27 memberikan bantuan jika berasal dari bantuan, tetapi jika dari sekolah akan ada pelaporan ke bagian sarpras. Setiap pengadaan sarana prasarana tidak menggunakan dana dari yayasan 3. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari wali murid, bantuan para donatur dan bantuan pemerintah tapi sangat jarang yang dari pemerintah. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal ya kadang komite sekolah, kadang bagian sarpras, bahkan kalau pengadaan perlengkapan ruang gitu ya guru yang bersangkutan. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Barang yang sudah dibeli dilaporkan ke wakasek sarpras. Pengadaan sarpras tidak menggunakan dana dari yayasan. 4. Ya pengadaan sarpras itu harus berdasarkan perencanaan yang sudah disepakati bersama. Sumber dana dari pemerintah, orang tua siswa, dan sumbangan alumni. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal adalah panitia yang sudah ditunjuk. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Pihak yang membeli melaporkan kepada waka sarpras. Pengadaan sarpras tidak menggunakan dana dari yayasan. 5. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari DAK, dana pengembangan dari siswa, bantuan dari pemerintah. Yang bertanggung jawab dalam menyusun proposal adalah panitia yang telah ditunjuk. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli mas, kalau barang dilaporkan ke bagian sarpras. e. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. b. Sumber dana dari wali murid, bantuan para donatur dan bantuan pemerintah. Sumber dana dari pemerintah jarang. c. Proposal disusun oleh komite sekolah, bagian sarpras, atau guru untuk pengadaan perlengkapan ruang. d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. e. Barang yang sudah dibeli dilaporkan ke wakasek sarpras. f. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Pengadaan sarpras berdasarkan perencanaan. b. Sumber dana dari pemerintah, orang tua siswa, dan sumbangan alumni. c. Penyusunan proposal dilakukan oleh panitia. d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. e. Pihak yang membeli barang melaporkan kepada waka sarpras. f. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. b. Sumber dana dari DAK, dana pengembangan dari siswa, bantuan dari pemerintah. c. Proposal disusun oleh panitia. d. Tidak ada kegiatan lelang dalam surplier. menentukan 102

28 ada pelaporan dalam bentuk foto. Kalau bangunan kami ada pelaporan secara bertahap mulai dari 0 %, 50%, hingga 100%. Selama ini belum pernah menggunakan dana dari yayasan dalam pengadaan sarpras. 6. Ya pasti kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana komite dari anggaran orang tua, bantuan dari pemerintah. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal yaitu yang membutuhkan misal TU butuh komputer berarti TU yang membuat. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Setelah pembelian biasanya akan difoto dan dicatat dalam buku inventaris untuk laporan ke bagian sarpras dan pemerintah. Tidak ada dana dari yayasan dalam pengadaan sarpras. 7. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Panitia yang bertanggjawab menyusun proposal. Sumber dana dari DAK, bantuan pemerintah, dan donator. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Barang yang sudah dibeli dilaporkan ke wakasek sarpras. Tidak ada dana dari yayasan dalam pengadaan sarpras. 8. Ya jelas mas kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari RAKS, anggaran komite, BOM untuk pengadaan buku, dan bantuan. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal kepala bagian ruang atau guru yang terkait. Pernah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier bekerja sama dengan erlangga tapi hanya sekali saja. e. Pelaporan barang yang sudah dibeli dalam bentuk foto. Pelaporan bangunan secara bertahap mulai dari 0 %, 50%, hingga 100%. f. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. b. Sumber dana dari orang tua (dana komite) dan bantuan pemerintah. c. Penyusunan proposal oleh pihak yang membutuhkan. d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. e. Pelaporan barang yang sudah dibeli dalam bentuk foto, dicatat dalam buku inventaris dan dilaporkan ke bagian sarpras. f. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. b. Panitia yang bertanggjawab menyusun proposal. c. Sumber dana dari DAK, bantuan pemerintah, dan donator. d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. e. Pelaporan barang yang sudah dibeli kepada wakasek sarpras. f. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. b. Sumber dana dari RAKS, anggaran komite, BOM untuk pengadaan buku, dan bantuan. c. Proposal disusun oleh kepala TU atau guru terkait. d. Pernah ada sekali kegiatan lelang dalam 103

29 Ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli, kalau sarpras selain buku ada dengan laporan ke bagian sarpras tapi kalau pengadaan buku hanya dilaporkan pada siswa saja karena kalau buku sudah tanggung jawab kepala perpus sendiri. Selama ini tidak ada dana dari yayasan. 9. Tentu saja kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari wali murid, terkadang juga dari bantuan pemerintah, tetapi jarang. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal yaitu panitia yang telah dibentuk, tetapi tetap dibawah pengawasan wakasek sarpras. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Pelaporan barang yang sudah dibeli yaitu barang tersebut difoto dan dilaporkan kepada wakasek sarpras. Dari yayasan belum pernah memberi dana. 10. Iya, kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari iuran wali murid yang disebut sebagai dana komite dan kadang dari bantuan pemerintah. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal yaitu panitia yang telah dibentuk wakasek sarpras. Belum pernah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Pelaporan barang yang sudah dibeli tersebut kepada wakasek sarpras. Kalau berwujud barang ya biasanya difoto, tapi jika berwujud bangunan pelaporannya secara berkala, dari awal, ketika sedang dalam proses dan setelah bangunan tersebut selesai mas. menentukan surplier, yaitu bekerja sama dengan erlangga. e. Pelaporan barang yang sudah dibeli kepada bagian sarpras, pelaporan buku yang sudah dibeli kepada siswa. f. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Pengadaan merupakan tindak lanjtu dari perencanaan. b. Sumber dana dari wali murid dan terkadang dari bantuan pemerintah. c. Panitia bertanggungjawab dalam penyususnan proposal dan dibawah pengawasan wakasek sarpras. d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier e. Pelaporan barang dengan difoto untuk diserahkan kepada wakasek sarpras. f. Tidak ada sumber dana dari yayasan. a. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. b. Sumber dana dari dana komite dan bantuan pemerintah. c. Panitia bertanggungjawab dalam menyususn proposal. d. Belum pernah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. e. Pelaporan barang yang sudah dibeli dengan menggunakan foto. Pelaporan bangunan secara berkala, dari awal, proses, dan setelah bangunan jadi. D. PENGATURAN Garis Koordinasi 1. Yang memegang tanggungjawab tertinggi dalam pengelolaan saran 1. Penanggungjawab tertinggi dalam Penanggungjawab 104

30 prasarana itu wakasek sarana prasarana mas, jadi yang mengkoordinir ya wakasek sarana prasarana itu tadi. Tetapi dibawah wakasek sarana prasaran ada kepala bagian setiap ruang yang mengelola sarana prasarana di setiap ruang tersebut. Guruguru juga diikutsertakan dalam pengelolaan sarana prasarana mas. 2. Semua pihak terlibat dalam pengelolaan tetapi atas tanggung jawab wakasek sarpras 3. Jadi komite bersama-sama dengan bagian sarpras untuk berkoordinasi dalam mengelola sarpras. 4. Garis koordinasi pengelolaan sarpras kalau di SMA PGRI kan ada wakasek sarpras yang setiap tahun selalu membuat program kerja dan anggaran 5. Kalau secara struktural kepala sekolah akan dibantu oleh wakasek yang termasuk salah satunya adalah wakasek sarpras yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sarpras. Dan wakasek sarpras mengkoordinir kepala perpustakaan, petugas laborat, dan para guru. Tentunya juga akan ada komunikasi pada komite tapi sifatnya mengetahui. 6. Wakasek sarpras bekerja sama dengan TU untuk mengelola dan juga melibatkan para guru dan kepala ruang masing2. 7. Setiap awal tahun ajaran wakasek sarpras ada program kerja yang berdasarkan permintaan dari guru-guru. 8. Koordinasi tertinggi ada pada wakasek sarana prasarana. Jadi setiap guru, petugas TU, dan kapala perpustakaan berkoordinasi untuk pemeliharaan dan memberikan daftar kebutuhannya pada wakasek sarpras sehingga sarpras melibatkan komite sekolah dan pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir kepala bagian setiap ruang. Kepala bagian setiap ruang mengelola sarpras di ruang masing-masing. Wakasek kesiswaan juga melibatkan guru dalam pengelolaan. 2. Penanggungjawab pengelolaan sarpras adalah waksek sarpras dengan melibatkan semua pihak sekolah. 3. Bagian sarpras dan komite berkoordinasi dalam pengelolaan sarpras. 4. Pengelolaan sarpras dikoordinasi oleh wakasek sarpras. 5. Kepala sekolah dan wakasek sarpras bertanggungjawab dalam pengelolaan sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir kepala perpustakaan, petugas laboratorium, dan guru. Komite sekolah bersifat mengetahui. 6. Wakasek sarpras bekerjasama dengan TU dalam mengelola sarpras dengan melibatkan guru dan kepala masingmasing ruang. 7. Wakasek sarpras menyusun program kerja berdasarkan permintaan guru. 8. Penanggungjawab tertinggi dalam pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras. Guru, petugas TU, dan kepala perpustakaan bertugas memelihara sarpras dan memberikan daftar kebutuhan pada 105 tertinggi dalam pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir kepala bagian setiap ruang. Kepala bagian setiap ruang mengelola sarpras di ruang masingmasing. Wakasek sarpras juga melibatkan guru dalam pengelolaan. Kepala sekolah dan komite sekolah bersifat mengetahui.

31 kepala sekolah untuk menindaklanjutinya. 9. Garis koordinasi tertinggi kepala sekolah, dibawahnya ada wakasek sarpras karena yang mengurusi bagian sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir guru, kepala bagian perpustakaan, laboratorium, dan TU. 10. Yang mengkoordinasi adalah kepala sekolah dan wakasek sarpras. Tapi secara teknis lebih ke wakasek sarpras. Kemudian melibatkan kepala masingmasing ruang dan guru mas. Inventarisasi 1. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan setelah pengadaan barang itu langsung kami inventaris mas. Ya setiap sarpras ada kode berdasarkan jenisnya tapi belum semua mas, harusnya kan sekecil apapun tetap ada inventarisnya dengan bentuk pengkodean tadi tapi selama ini belum semua mas. 2. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan ya kadang setelah barang itu datang tetapi terkadang setiap semester berakhir. Belum semua sarpras mempunyai kode, karena keterbatasan tenaga saja. 3. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan setelah barang itu datang. Belum semua sarpras mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya. 4. Setiap barang datang kita langsung melakukan inventarisasi. Masih banyak yang belum di beri kode untuk inventaris, sebenarnya sekecil apapun harus ada nomer inventarisnya. 5. Ya inventarisir tuw dilakukan perbagian ruangan setiap barang itu datang. Belum semuanya diberi kode, paling hanya sarpras wakasek sarpras. Wakasek sarpras melibatkan komite dan kepala sekolah dalam menindaklanjuti. 9. Koordinasi tertinggi yaitu kepala sekolah dan wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir guru, kepala bagian perpustakaan, laboratorium, dan TU 10. Kepala sekolah dan wakasek sarpras mengkoordinir pengelolaan sarpras dengan melibatkan kepala ruang dan guru. 1. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Setiap sarpras mempunyai kode berdasarkan jenisnya, tetapi belum semua. 2. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang, tetapi terkadang setiap semester. Belum semua sarpras mempunyai kode karena keterbatasan tenaga. 3. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Belum semua sarpras mempunyai kode. 4. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Belum semua sarpras mempunyai kode. 5. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang berdasarkan masingmasing ruang. Sarpras 106 Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang, setiap semester, atau akhir tahun ajaran tergantung pada setiap masingmasing ruang. Setiap sarpras dari pemerintah dan buku mempunyai kode berdasarkan jenisnya. Belum semua sarpras diberi kode karena keterbatasan tenaga.

32 yang berasal dari bantuan pemerintah. 6. Setiap awal tahun ajaran ada pendataan ulang terhadap sarpras untuk persiapan akreditasi. Kode secara keseluruhan belum, hanya peruangan saja yang ada kodenya. 7. Pendataan pasti ada, biasanya akhir tahun ajaran sehingga bisa menjadi acuan untuk menyusun program tahun selanjutnya. Untuk kode belum semua, hanya yang sifatnya bantuan dari pemerintah saja. 8. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan ya ketika barang itu datang to, jadi waktunya ya fleksibel. Iya ada pemberian kode, khususnya buku pasti selalu ada untuk mempermudah mengelolanya. 9. Inventarisasi dilakukan per bagian ruang-ruang. Belum semuanya diberi kode, biasanya yang diberi kode itu yang bantuan dari pemerintah. 10. Inventarisasi dilakukan saat barang itu datang. Beberapa ada yang sudah mempunyai kode tapi belum semuanya, paling buku gitu yang sudah ada kodenya. yang diberi kode hanya sarpras dari bantuan pemerintah. 6. Setiap awal tahun ajaran dilakukan inventarisasi sarpras untuk persiapan akreditasi. Sarpras yang diberi kode hanya tiap ruang. 7. Inventaris dilakukan diakhir tahun ajaran, sebagai acuan penyusunan program. Belum semua ada kode untuk masing2 barang hanya yang dari bantuan pemerintah saja. 8. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Buku selalu diberi kode. 9. Inventarisasi dilakukan per bagian ruang. Barang yang diberi kode hanya bantuan dari pemerintah. 10. Inventarisasi dilakukan ketika barang datang. Buku sudah diberi kode. Penyimpanan 1. Kalau tempat khusus belum ada 1. Tidak ada tempat khusus mas hanya saja selama ini untuk penyimpanan menggunakan ruang kelas saja. sarpras. Tempat yang digunakan hanya ruang kelas. 2. Tidak ada, masih menggunakan 2. Tempat penyimpanan ruang kelas. yang digunakan adalah ruang kelas. 3. Tidak ada mas. 3. Tidak ada tempat penyimpanan khusus. 4. Kalau tempat khusus belum ada 4. Tempat penyimpanan karena masih menggunakan yang digunakan adalah ruang kelas. ruang kelas. 5. Ada, tapi kondisinya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi. Karena selain ketersediaan ruang penyimpanan yang kurang, serta masih belum merasa memiliki. 5. Tempat penyimpanan tidak tertata rapid an kurang. 107 Tidak ada tempat khusus untuk penyimpanan sarpras. Tempat yang digunakan hanya ruang kelas. Tempat penyimpanan sarpras tidak tertata rapi.

33 6. Belum sehingga penataanya tidak rapi. 7. Kalau tempat khusus penyimpanan ada tapi kondisinya tidak terawat dan penataannya tidak rapi 8. Ada mas, tapi ya bukan tempat khusus sich soale masih menggunakan ruang kelas. 9. Tempat penyimpanan itu seperti ruang kelas mas, jadi belum ada tempat khusus yang dibuat untuk penyimpanan sarpras. 10. Belum ada tempat penyimpanan khusus mas, jadi kadang disimpan di ruang kelas gitu sehingga tidak tertata dengan rapi. Pemeliharaan 1. Kalau pemeliharaan disini semua bertanggung jawab mas, jadi jika itu di ruangan laboratorium berarti kepala laboratorium beserta guru bertanggung jawab terhadap pemeliharaannya bahkan siswa juga sering dilibatkan. Kalau program khusus pengecekan tidak ada mas, paling hanya pengecekan secara visual saja. Biasanya setiap akhir tahun ajaran mas yang pasti dilakukan pengecekan. Tetapi kalau pengecekan secara visual saja setiap tengah semester mas. Ada mas, sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarpras, biasanya kalau anggaran untuk pemeliharaan saja menggunakan dana komite. 2. Pelaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini dari tata usaha sebagai penanggung jawab kenyamanan yang melibatkan bagian sarpras dan guru untuk pemeliharaan sarpras yang ada. Tidak ada program khusus untuk pengecekan sarpras. Pengecekan Paling ya satu semester sekali. Ada, sekolah mengagihkan anggaran khusus, sumbernya dari siswa. Makanya untuk pemeliharaanya saja harus 6. Belum ada tempat penyimpanan sehingga sarpras tidak tertata rapi. 7. Ada tapi kondisinya rusak dan tidak tertata rapi 8. Tempat penyimpanan menggunakan ruang kelas. 9. Tempat penyimpanan di ruang kelas. 10. Belum ada tempat khusus penyimpanan sehingga tidak tertata rapi. 1. Semua pihak sekolah bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarpras. Penanggungjawab dalam pemeliharaan sarpras dibagi dalam tiap ruang. Tidak ada program khusus dalam pengecekan sarpras. Pengecekan dilakukan setiap akhir tahun ajaran. Pengecekan dilakukan secara visual saja dilakukan setiap tengah semester. Anggaran untuk pemeliharaan sarpras menggunakan dana komite. 2. Penanggungjawab pemeliharaan sarpras adalah TU dan melibatkan bagian sarpras serta guru. Tidak ada program khusus dalam pegecekan sarpras. Pengecekan dilakukan setiap satu semester. Pemeliharaan menggunakan sumber dana dari siswa. Pemeliharaan dilakukan 108 Semua pihak sekolah bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarpras. Penanggungjawab dalam pemeliharaan sarpras dibagi dalam tiap ruang. Pemeliharaan sarpras dilakukan berdasarkan skala prioritas. Tidak ada program khusus dalam pengecekan sarpras. Pengecekan dilakukan setiap akhir tahun ajaran. Pengecekan secara visual dilakukan setiap semester fleksibel. Anggaran untuk pemeliharaan sarpras menggunakan dana komite yang disusun pada awal tahun ajaran.

34 dengan skala prioritas berdasarkan skala prioritas. 3. Pemeliharaan ya paling berupa 3. Pemeliharaan berupa pengecekan gitu mas. Kalau yang pengecekan. Semua memelihara itu semua pihak warga sekolah terlibat sekolah ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan dan merawatnya. Program khusus perawatan sarpras. Ada tidak ada, biasanya akan ada penilaian kelayakan penilaian kelayakan sarana untuk setiap sarpras. prasarana untuk mengetahui Waktu pengecekan kondisinya. Waktu pengecekan fleksibel. Anggaran fleksibel. Iya itu ada anggaran pemeliharaan sarpras khusus setiap tahunnya untuk disusun setiap awal tahun pemeliharaan. Itu biasanya ajaran. ditentukan pada awal tahun ajaran. 4. Pemeliharaanya ya setiap waktu yah minimal tiga bulan sekali wakasek sarpras melakukan pengecekan untuk mengetahui kondisi sarpras. Tidak ada program khusus untuk pengecekan sarpras. Tiga bulan sekali wakasek sarpras dan biasanya juga melibatkan guru2 untuk melakukan pengecekan secara visual saja. Setiap tahun kami pasti selalu mengalokasikan anggaran sendiri dalam RAKS untuk pemeliharaan sarpras. 5. Untuk pemeliharaan sekolah kami menerapkan biaya penyusutan. Selama ini belum ada pengecekan, hanya kalau ada barang yang rusak saja. Pengecekan dilakukan fleksibel. Biaya perawatan ada walapun sedikit jadinya ya banyak yang mangkrak karena dananya terbatas untuk perawatan. 6. Untuk pemeliharaan ya paling hanya pengecekan secara visual saja. Tidak ada program khusus untuk pengecekan, karena mungkin minimnya komunikasi dengan wakasek sarpras jadi untuk pengecekan hanya insidental saja. Pengecekan tidak pasti untuk jangka waktunya. Ada anggaran khusus dari siswa per anak dalam satu tahun. 7. Semua warga sekolah ikutserta dalam pemeliharaan. Untuk program khusus dalam 4. Setiap tiga bulan sekali wakasek sarpras melakukan pengecekan secara visual dan melibatkan guru-guru. Tidak ada program khusus untuk pengecekan. Setiap tahun sekolah mengalokasikan anggaran dalam RAKS 109 untuk sarpras. pemeliharaan 5. Pemeliharaan sarpras dengan menerapkan biaya penyusutan. Pengecekan hanya dilakukan ketika ada barang yang rusak. Jangka waktu pengecekan fleksibel. Biaya untuk pemeliharaan terbatas. 6. Pemeliharaan dilakukan dengan pengecekan visual dan tidak ada program khusus. Pengecekan dilakukan secara insidental karena minimnya komunikasi dengan wakasek sarpras. Anggaran untuk pemeliharaan bersumber dari siswa sebesar Rp ,00 tiap siswa. 7. Semua warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan sarpras.

35 pengecekan tidak ada mas, pengecekan dilakukan biasanya secara fleksibel, terkadang juga satu tahun sekali oleh wakasek sarpras. Jangka waktu pengecekan tidak pasti mas, fleksibel tapi kadang satu tahun sekali. Iya untuk pembiayaan dalam pemeliharaan pihak sekolah menyediakan anggaran khusus. Biasanya anggaran tersebut ditentukan dalam kurun waktu satu tahun pada awal tahun ajaran. 8. Kalau dalam perpustakaan terlebih pemeliharaan pada buku sering saya mas, jadi kalau ada buku yang rusak gitu kita perbaiki sendiri mungkin dengan mengelem atau mengganti sampulnya. Dalam pemeliharaan saya juga punya satu orang yang membantu mas. Kalau program khusus untuk pengecekan gitu gak ada mas, yah jadi insidental saja. Untuk jenjang waktu pengecekan gak mesti mas, ya pokoknya kalau pas ada kurikulum baru gitu kita melakukan pengecekan. Ada mas anggaran khusus, kalau untuk khusus pemeliharaan di perpustakaan terlebih buku anggaranya / siswa dalam satu tahun. 9. Yang bertanggungjawab memelihara sarpras semua pihak sekolah, tetapi untuk pemeliharaan secara rutin dilaksanakan oleh kepala bagian masing-masing ruang bersama anggotanya. Belum ada kalau untuk program khusus. Pengecekan ya dilakukan oleh wakasek sarpras. Pengecekan biasanya satu tahun sekali. Iya, ada anggaran dari sekolah khusus untuk biaya pemeliharaan. 10. Biasanya wakasek sarpras mengadakan pengecekan sarana prasarana, tentang kelayakan sarprasnya untuk dipakai. Ya kalau program khusus tidak ada mas, ya cuma itu tadi pengecekan dilakukan oleh wakasek sarpras. Tidak ada program khusus pengecekan sarpras. Jangka waktu pengecekan sarpras fleksibel, biasanya satu tahun sekali oleh wakasek sarpras. Anggaran untuk pemeliharaan disusun pada awal tahun ajaran. 8. Pemeliharaan buku perpustakaan sering dilakukan. Ketika ada buku yang rusak diperbaiki pihak perpustakaan. Program khusus untuk pengecekan belum ada. Pengecekan dilakukan secara insidental dan ketika ada kurikulum baru. Anggaran untuk pemeliharaan buku perpus sebesar Rp50.000,00 tiap siswa dalam jangka waktu satu tahun. 9. Semua pihak sekolah bertanggungjawab memelihara sarpras. Pengecekan dilakukan wakasek sarpras satu tahun sekali. Ada anggaran khusus untuk biaya perawatan. 10. Wakasek sarpras mengecek kelayakan sarpras untuk digunakan. Pengecekan dilakuakn secara fleksibel. Pendanaan pemeliharaan sarpras disusun pada 110

36 Pengecekan dilakukan secara fleksibel. Pendanaan ya tentu saja ada mas, disusunnya ketika awal tahun ajaran. awal tahun pembelajaran. E. PENGGUNAAN 1. Untuk mekanisme penggunaanya baik itu alat maupun ruang tetap melalui ijin terhadap pihak yang bertanggung jawab pada masingmasing ruangan. Dan biasanya kita di awal tahun pembelajaran melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran untuk jadwal penggunaan sarana prasarana yang sudah ada. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana adalah setiap guru mata pelajaran yang bersangkutan. Prosedur untuk penggunaan laboratorium ya standar mas, itu tadi diawal tahun ajaran kita berkoordinasi untuk menentukan pembagian jadwal pemakaian laboratorium sehingga tidak berbenturan penggunaannya. 2. Biasanya diawal tahun ajaran ada koordinasi terhadap setiap guru yang bersangkutan untuk distribusi penggunaan sekaligus pemeliharaannya. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana adalah setiap kepala ruangan. Yang pasti ada peraturan pengelolaan laboratorium. 3. Penggunaan sarana prasarana secara bergantian sesuai dengan jadwalnya mas. Jadwalnya sudah ditentukan pada setiap awal semester. Yang bertugas dalam pendistribusian itu kepala masing-masing ruang dan guru tentunya. Penggunaan laboratorium sesuai dengan jadwalnya masing-masing. Biasanya kalau laboratorium kan penggunaanya per kelas, jadi disesuaikan dengan itu. Dalam menggunakan peralatan di laboratorium juga ada peraturannya mas. 1. Penggunaan sarpras melalui ijin penanggungjawab masingmasing ruangan. Penggunaan sarpras sesuai jadwal yang telah ditentukan pada awal tahun ajaran. Setiap guru mata pelajaran yang bersangkutan bertanggungjawab terhadap pendistribusian sarpras. Jadwal pemakaian laboratorium ditentukan pada awal tahun ajaran. 2. Koordinasi dalam pendistribusian dan pemeliharaan dilakukan setiap awal tahun ajaran. Kepala ruang setiap ruangan bertanggungjawab terhadap pendistribusian sarpras. Ada peraturan dalam penggunaan laboratorium. 3. Penggunaan sarpras sesuai jadwal yang telah ditentukan setiap awal semester. Kepala setiap ruang dan guru bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras. Penggunaan laboratorium sesuai dengan kesepakatan jadwal dan dalam menggunakan perlatan laboratorium ada peraturannya. 4. Jadi setiap penggunaan sarpras 4. Setiap penggunaan 111 Penggunaan sarpras sesuai jadwal yang telah ditentukan pada awal tahun ajaran. Penggunaan sarpras melalui ijin penanggungjawab masing-masing ruangan. Ada peraturan dalam menggunakan sarpras, misalnya laboratorium, peminjaman ruang, dan peminjaman buku perpustakaan. Setiap kepala bagian ruang dan guru mata pelajaran yang bersangkutan bertanggungjawab terhadap pendistribusian sarpras.

37 harus ada ijin dari bagian sarpras dan ada buku pinjammnya. Wakasek sarpras juga dibantu oleh para guru2 yang dapat mengoperasikan sarpras tersebut. Guru dan kepala bagian ruang tersebut.. Ada prosedur untuk penggunaan laboratorium mas, ya melalui ijin dan koordinasi dengan kelapa laboratorium masing-masing untuk nantinya akan diatur jadwal pemakaiannya 5. Kalau disini biasanya setiap pemakaian alat ada ijin peminjaman tapi sifatnya lisan saja. Yang bertanggungjawab dalam penditribusian sarana prasarana yaitu guru dan kepala masing-masing ruang. Ada ijin pemakaian laboratorium sebelumnya tapi ya hanya lisan, dan juga untuk penggunaan laboratorium harus melepas alas kaki. 6. Untuk mekanisme penggunaan ada prosedurnya. Jadi diawal tahun ajaran ada koordinasi untuk jadwal pemakaiannya secara bergantian. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras adalah setiap kelapa ruang masingmasing. Ya kalau untuk penggunaan laboratorium harus berkoordinasi dengan kepala laboratorium dan wajib mentaati peraturan terkait penggunaan alat-alat yang ada di laboratorium. 7. Penggunaan sarpras berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Jadwal itu ditentukannya setiap awal semester mas. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras yaitu Guru mata pelajaran terkait dan kepala bagian ruang masingmasing mas yang biasanya mengurusi sarana prasarana terkait. Penggunaan laboratorium berdasarkan jadwal yang telah ditentukan tadi ms. Kalau peraturan di dalam laboratorium juga ada. sarpras melalui ijin bagian sarpras dengan mengisi buku peminjaman. Pengelolaan sarpras dilakukan wakasek sarpras dengan melibatkan guru. Penggunaan laboratorium melalui ijin kepala laboratorium masing-masing. 5. Setiap pemakaian alat melalui ijin peminjaman secara lisan. Guru dan kepala masing-masing ruang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras. Ijin penggunaan laboratorium dilakukan secara lisan. Setiap pengguna laoratoium harus melepas alas kaki. 6. Ada prosedur dalam menggunakan sarpras. Jadwal penggunaan sarpras ditentuka pada awal tahun ajaran. Setiap kepala ruang bertanggungjawab terhadap penditribusian sarpras. Penggunaan laboratorium melalui ijin kepala laboratorium. Ada peraturan dalam penggunaan alat-alat laboratorium. 7. Penggunaan sarpras berdasarkan jadwal yang ditentukan awal semester. Guru dan kepala bagian ruang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras. Penggunaan laboratorium berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dan terdapat peraturan dalam menggunakan peralatan di laboratorium. 8. Ya ada peraturan yang telah 8. Ada peraturan dalam 112

38 disepakati bersama untuk penggunaan sarpras mas. Misalkan dengan prosedur peminjaman ruang kalau diperpustakaan ketika guru mapel membutuhkan buku pegangan wajib mengisi daftar pinjam khusus dengan guru yang bersangkutan yang bertanggung jawab. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana adalah kepala bagian ruangan masing-masing mas. Ya kalau yang saya tau setiap awal tahun ajaran baru selalu berkoordinasi untuk mengatur jadwal pemakaian laboratorium. 9. Penggunaan ya berdasarkan ijin dari kepala bagian masingmasing ruang dengan mengisi buku peminjaman. Penggunaan oleh siswa berdasarkan jadwal yang telah disusun sebelumnya. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana yaitu kepala bagian ruang masing-masing dan melibatkan guru. Biasanya jadwal penggunaan laboratorium kan sudah ditentukan. Jadi kalau mau menggunakan ya menggunakan sesuai dengan jadwalnya, dan dengan sepengetahuan kepala bagian ruang tersebut. 10. Penggunaan sarpras berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dan kebutuhan. Guru bertanggungjawab terhadap pendistribusian sarana prasarana. Ya dalam menggunakan alat-alat dilaboratorium sudah ada peraturannya mas. Kalau pemakaian ruangnya seperti yang sudah saya jelaskan tadi berdasarkan jadwal. F. PENGHAPUSAN 1. Kalau untuk sarana dan prasrana yang sudah tidak terpakai biasanya terlebih dahulu kita klasifikasikan menjadi dua yaitu yang masih bisa diperbaiki dan yang sudah diperbaiki tapi tetap saja tidak bisa terpakai. Kalau yang masih bisa diperbaiki 113 menggunakan sarpras, misalkan dalam peminjaman ruang, peminjaman buku perpustakaan melalui ijin peminjaman dan mengisi buku daftar pinjam. Kepala bagian masingmasing ruang bertanggungjawab terhadap pendistribusian sarpras. Jadwal pemakaian laboratorium ditentukan setiap awal tahun aaran. 9. Penggunaan sarpras melalui ijin kepala ruang dan sesuai jadwal. Kepala ruang dan guru bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras. Penggunaan laboratorium berdasarkan jadwal dan melalui kepala ruang. 10. Penggunaan sarpras berdasarkan jadwal dan kebutuhan. Guru bertanggungjawab terhadap penditribusian sarpras. Pemakaian laboratorium berdasarkan jadwal dan ada peraturan dalam pemakaian alat laboratorium. 1. Barang yang sudah tidak dipakai diklasifikasikan dalam kategori barang yang masih dapat diperbaiki dan tidak dapat diperbaiki. Barang yang masih dapat diperbaiaki akan Barang yang sudah tidak dipakai diklasifikasikan dalam kategori barang yang masih dapat diperbaiki dan tidak dapat

39 misalkan meja ya kita kanibalkan, dan kalau yang sudah tidak bisa diperbaiki kita hapuskan dengan menjual melalui berita acara penghapusan. 2. Kalau ada penghapusan tetap menggunakan berita acara. Dan penentuan berita acara juga melalui rapat. 3. Yang saya tau selama ini untuk barang yang sudah tidak dipakai belum ada tempat tersendiri, jadi masih berserakan. Dan ketika akan dihapuskan biasanya ada berita acara khusus. 4. Ya kalau yang benar-benar tidak bisa terpakai ya dijual dengan mekanisme pemberian berita acara penghapusan. Tapi kalau masih memungkinkan untuk dapat diperbaiki ya kami perbaiki. 5. Kalau yang mungkin bisa diperbaiki ya kami tunggu, tapi kalau sudah tidak bisa ya dirongsokkan dengan hasil penjualannya untuk biaya perawatan sarpras. 6. Kita biasanya membuat berita acara lelang dimana yang mengelola wakasek sarpras. 7. Selama ini kalau maih bisa diperbaiki ya kami perbaiki tetapi jika tidak bisa kami jual atau dimusnahkan dengan ada berita acara penghapusan. Terkadang untuk perbaikan saja masih belum bisa dilakukan karena lagi2 anggaran untuk perawatan sangat minim. 8. Ya kalau untuk buku yang sudah tidak terpakai belum berani menghapus mas, paling kita sindirikan dikardus. 9. Dijual mas berdasarkan berita acara penghapusan. Berita acara juga harus melalui rapat dulu. Tetapi jika masih bisa diperbaiki ya biasanya diperbaiki dulu, baru kalau yang sudah tidak dapat diperbaiki ya dijual. 10. Biasanya dipilah-pilah dulu, kalau ada barang yang rusak dan 114 diperbaiki dan dipakai kembali, barang yang sudah tidak bisa dipakai dijual melalui berita acara penghapusan. 2. Penghapusan dilakukan melalui berita acara dengan persetujuan dalam rapat. 3. Belum ada tempat untuk menyimpan barang yang sudah tidak dipakai. Penghapusan dilakukan melalui berita acara. 4. Barang yang sudah tidak dapat diperbaiki akan dijual melalui berita acara penghapusan. 5. Barang yang sudah tidak dapat diperbaiki akan dijual melalui berita acara penghapusan. Biaya penjualan digunakan untuk perawatan sarpras. 6. Wakasek membuat berita acara lelang barang yang sudah tidak dipakai. 7. Ada pemeriksaan untuk menentukan bisa tidaknya jika diperbaiki jika tidak akan dijual atau dimusnahkan. 8. Buku yang sudah tidak dipakai disimpan dalam kardus. 9. Barang yang tidak terpakai dijual berdasarkan berita acara yang ditentukan dalam rapat atau diperbaiki. 10. Sarpras yang rusak diperbaiki terlebih diperbaiki. Barang yang masih dapat diperbaiaki akan diperbaiki dan dipakai kembali, barang yang sudah tidak bisa dipakai dijual melalui berita acara penghapusan. Berita acara penghapusan melalui persetujuan dalam rapat. Buku yang sudah tidak dipakai disimpan dalam kardus.

40 masih bisa diperbaiki ya diperbaiki terlebih dahulu, tapi kalau tidak bisa ya dijual biasanya. dahulu dan dijual apabila sudah tidak layak pakai. Keterangan Responden: 1. Bu Yuli 2. Pak Jarot 3. Pak Jumiyanto 4. Pak Joko 5. Pak Hanif 6. Pak Mungguh 7. Pak Panji 8. Bu Erma 9. Pak Yanto 10. Pak Niswanto 115

41 Lampiran IV DATA DISPLAY Ketersediaan sarana dan prasarana Belum sesuai standar minimum Sudah sesuai standar minimum Daftar kebutuhan Perencanaan Skala prioritas Pelaporan Sumber dana Pengadaan Penyusunan proposal Penyimpanan Pengaturan Pengelolaan sarana dan prasarana Pemeliharaan Inventarisasi Prosedur penggunaan Penggunaan Berita acara Tidak bisa diperbaiki Penghapusan Pemeriksaan Bisa diperbaiki 116

42 KETERANGAN DATA DISPLAY KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA Kesesuaian dengan standar minimum o Sudah sesuai Kesesuaian sarana dan prasarana yang ada dengan standar minimum yang ada dalam Permendiknas No. 24 tahun 2007 o Belum Sesuai : Kesesuaian sarana dan prasarana yang ada dengan standar minimum yang ada dalam Permendiknas No. 24 tahun 2007 Ketersediaan ruang kelas belum memenuhi syarat Kondisi sarana prasarana yang tidak terawat Laboratorium yang masih jadi satu untuk mapel Biologi, Kimia, dn Fisika Anggaran yang terbatas menjadi alasan untuk dapat memenuhi standar minimum sarana dan prasarana Makna : 1. Sarana dan prasarana yang selama ini masih belum memenuhi standar minimum yang ditentukan 2. Sekolah merasa terbebani jika harus dapat memenuhi standar sarana dan prasarana karena keterbatasan anggaran PENGELOLAAN SARANA dan PRASARANA Perencanaan o Daftar Kebutuhan Setiap guru menyusun daftar kebutuhanya secara berkala diakhir tahun Setiap kepala ruang menyusun daftar kebutuhan untuk masing-masing ruanganya Daftar kebutuhan untuk buku dengan cara pemberian form kebutuhan buku untuk masing-masing guru Daftar kebutuhan akan dikoordinasikan dengan wakasek bidang kurikulum o Skala Prioritas Skala prioritas ditentukan ketika penetapan anggaran pada rapat koordinasi program kerja Skala prioritas lebih pada kebutuhan akan penunjang pembelajaran terkait dengan mapel yang di ujiankan Makna : 1. Perencanaan pengadaan sarana prasarana harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang paling mendesak 2. Semua warga sekolah dilibatkan dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana 3. Sekolah swasta menerapkan skala prioritas dengan budget oriented 4. Keterbatasan anggaran mengindikasikan sekolah harus dapat mengelola sarana dan prasarana secara efektif dan efisien Pengadaan o Sumber dana Mono sumber yaitu dari wali murid Bantuan dari pemerintah o Penyusunan Proposal Proposal disusun oleh panitia yang sudah dibentuk Alur proposal berdasarkan sumber dananya o Pelaporan Dilakukan setelah pengadaan barang Jika bangunan pelaporan dilakukan secara bertahap yaitu mulai 0%, 50%, hingga 100% Pelaporan pengadaan perlengkapan ruang dilakukan hanya lisan saja dengan sepengetahuan wakasek sarana prasaarana Makna : 1. Sumber dana kebenyakan dari wali murid 117

43 2. Bantuan dari pemerintah hanya kadang-kadang saja 3. Penusunan proposal dilakukan oleh panitia yang sudah dibentuk 4. Alur proposal sesuai sumber danannya 5. Setiap pengadaan sudah dilakukan akan ada pelaporan secara lisan kepada wakasek sarana prasarana tetapi jika pengadaan itu melibatkan pemerintah pelaporannya harus lengkap dan sistematis Pengaturan o Garis Koordinasi Penanggung jawab tertinggi adalah wakasek sarana prasarana Melibatkan komite sekolah o Inventaris Dilakukan ketika barang itu datang Proses pemberian kode belum semua dilakukan pada sarana prasarana yang ada Ada pembaharuan datftar inventaris secara berkala setiap tahunnya o Penyimpanan Penyimpanan masih belum disediakan gudang sendiri dan penataannya masih kurang rapi Penyimpanan ada yang dijadikan satu dengan ruang kelas o Pemeliharaan Pengecekan dilakukan secara berkala oleh masing-masing penanggung jawab ruang Pemetaan kondisi sarana dan prasarana Wakasek sarana prasarana melibatkan seluruh warga sekolah untuk dapat menjaga dan memelihara sekolah Makna : 1. Koordinasi tertinggi ada pada wakasek sarana prasarana 2. Wakasek sarana prasarana melibatkan peran komite untuk ikut memelihara sarana prasarana 3. Inventarisasi dilakukan ketika barang datang dan akan diperbaharui setiap tahunnya 4. Belum semua sarana dan prasarana diberi kode sehingga inventarisasi masih belum lengkap 5. Tidak ada tempat penyimpanan dan penataan secara rapi karena merasa kebutuhan akan gudang masih belum begitu penting 6. Pengecekkan dilakukan secara berkala oleh setiap penanggung jawab 7. Ada penilaian kelayakkan sarana prasarana sehingga dapat diketahui kondisinya Penggunaan o Prosedur pemakaian Setiap akhir tahun ada koordinasi tentang pembagian jadwal pemakaian ruang laboratorium Setiap peraturan penggunaan laboratorium diserahkan pada penanggung jawab laboratorium masing-masing Terkait dengan alat penunjang pembelajaran, mekanismenya harus melalui ijin pemakaian kepada wakasek sarana dan prasarana Pengecekan dilakukan saat setalah pemakaian Makna : 1. Pemakaian laboratorium harus sesuai dengan jadwal yang sudah dispakati 2. Setiap ruang ada aturan penggunaannya yang harus dipatuhi 3. Mekanisme penggunaan alat penunjang pembelajaran melalui ijin pemakaian oleh wakasek sarana prasarana Penghapusan o Bisa diperbaiki : sarana prasarana akan diperiksa dan dipertimbangkan bisa tidaknya diperbaiki sekolah biasanya melakukan kanibal pada perbaikan terlebih untuk mebeler perencanaan perbaikan juga harus berdasarkan skala prioritas o Tidk bisa diperbaiki : sarana prasarana akan diperiksa dan dipertimbangkan bisa tidaknya diperbaiki akan dijual atau dimusnahkan 118

44 o Berita acara Setiap penghapusan sarana prasarana selalu menerbitkan berita acara penghapusan Makna : 1. Pemanfaatan terhadap sarana prasarana yang sudah rusak harus melalui pertimbangan biaya dan skala prioritas 2. Agar bermanfaat bisa diterapkan sistem kanibal untuk mebeler, misal ada 5 meja yang rusak maka akan diperbaiki menjadi tiga meja yang utuh. 3. Penghapusan sarana dan prasarana dengan menerbitkan berita acara sebagai keterangan yang nantinya dapat dipertanggung jawabkan 119

45 Lampiran V CODING Dokumentasi peneliti tanggal 3 Juli sampai dengan 9 Agustus 2014 Hasil wawancara dan observasi Tanggal No. observasi dan Wawancara Juli 9 Agustus 2014 Kelengkapan (K) Hasil observasi dan Wawancara Observasi penulis pada dua SMA Swasta yaitu SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam Kandangan tentang Perencanaan Tentang ketersediaan sarana dan prasarana Dari dua sekolah swasta tersebut, untuk ketersediaan sarana dan prasarana masih belum memenuhi syarat, artinya jika disesuaikan dengan standar minimum sarana prasarana masih belum sesuai. Hal ini dikarenakan untuk dapat mencapai standar minimum sarana dan prasarana disekolah swasta terganjal persoalan anggaran. Sekolah swasta dimana anggaran utama dari siswa dituntut untuk dapat setara dengan sekolah negeri. Maka pengelolaan sarana prasarana baik yang sudah ada dan yang masih direncanakan harus dapat memetakan skala prioritas yang tepat. Open Coding (Pengodean Terbuka) Penyampaian informasi (Information passing). 2. Wawancara penulis pada 10 responden dari dua SMA Swasta yaitu SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam Kandangan tentang Pengelolaan Penyampaian informasi (Information passing). 120

46 Perencanaan Pengadaan Perencanaan didasarkan pada daftar kebutuhan dari setiap guru terkait dengan kebutuhuan sarana dan prasarana. Wakasek bidang sarana dan prasarana akan menyusun program kerja dari daftar kebutuhan yang ada untuk pengadaan maupun pemeliharaan sarana prasarana. Penentuan skala prioritas menjadi hal penting dalam perencanaan, skala prioritas harus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Perencanaan akan melibatkan guru, kepala sekolah, wakasek sarana prasarana, komite sekolah, yayasan,dan tata usaha Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Dalam pengadaan di sekolah Swasta sumber dana dari wali murid dan bantuan baik dari alumni maupun dari pemerintah. Penyusunan proposal dilaksanakan oleh panitia kegiatan pengadaan. Pengaturan Penangung jawab tertinggi dalam pengelolaan sarana prasarana adalah wakasek sarpras. Pengaturan terdiri dari tiga unsur yaitu inventaris, penyimpanan, dan pemeliharaan. Inventaris dilakukan setiap barang itu datang dan dilakukan setiap ruangan. Selama ini ketersediaan tempat yang memadai belum ada sehingga penataan masih belum rapi. Pemeliharaan dilakukan secara berkala, yaitu ada kegiatan penilaian kelayakan untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana yang ada. 121

47 Penggunaan Penggunaan harus mengacu pada prinsip efektif dan efisien jadi dalam mekanisme penggunaan selalu ada prosedurnya terlebih dalam setiap ruang. Penghapusan Setiap sarana prasarana yang sudah tidak terpakai akan ada mekanisme untuk pengelolaannya. Karena mengacu pada prinsip efektif dan efisien maka jika barang masih bisa diperbaiki maka akan dilakukan perbaikan tetapi jika sudah tidak bisa digunakan akan dimusnahkan atau dijual dengan menerbitkan berita acara penghapusan 122

48 Axial coding (Pengodean Berporos), model hubungan kategori. Ketersediaan sarana dan prasarana belum memenuhi standar minimum sehingga mempengaruhi aspek pengelolaan sarana dan prasarana yang dilaksanakan Kesesuaiang Sarana Prasarana Sekolah dengan Standar Minimum.Sarana Prasarana Ketersediaan dan pengelolaan sarana prasarana di SMA Swasta Kelengkapan sarana prasarana yang ada di SMA Swasta mempengaruhi pengelolaannya yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan Sekolah berfokus pada skala prioritas yang mempertimbangkan anggaran.. Perencanaan pengadaan berdasarkan kebutuhan dengan mempertimbangkan skala prioritas karena anggaran yang terbatas. Pengelolaan sarana dan prasarana dari perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan dilakukan secara efektif dan efisien karena keterbatasan anggaran. Ketersediaan anggaran untuk pengadaan dan pemeliharaan terbatas 123

49 Selective coding pengkodean selektif Urutan kategori kasus Keterbatasan anggaran menjadi alasan ketersediaan sarana prasrana yang saat ini belum sesuai dengan standar minimum Sekolah swasta masih mono sumber, bantuan dari pemerintah jarang dan harus aktif mencari dana sendiri Fenomena yang dialami sekolah swasta ini mengakibatkan untuk setiap pengelolaan sarana dan prasarana dilakukan secara efektif dan efisien Setiap pengadaan dan pemeliharaan berdasarkan pada daftar kebutuhan yang mempertimbangka skala prioritas dan anggaran Ketersediaan sarana prasarana yang ada dapat dilakukan pengelolaan yang efektif dan efisien Upaya untuk memenuhi standar minimum sarana dan prasarana lebih terfokus pada memanfaatkan yang sudah ada 124

50 Lampiran VI Foto Dokumentasi Kamar mandi terlihat dari luar Sarana dan prasarana yang diletakkan di luar ruangan Tempat berolahraga dan berupacara Tempat penyimpanan peralatan laboratorium 125

51 Pembangunan laboratorium Peneliti mewawancarai salah satu narasumber di rumah narasumber Laboratorium komputer Ruang guru 126

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMA Swasta di Kabupaten Temanggung BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMA Swasta di Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten yang berada diwilayah dataran tinggi

Lebih terperinci

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN A. Deskripsi Data Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada hari

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan adanya pengelolaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan akan terpelihara dan jelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang. 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA Pada bab ini penulis akan mengemukakan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan. Adapun data yang dimaksud yaitu data yang berkaitan dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN A. Deskripsi Data 1. Penganggaran Keuangan di SMK Syafi i Akrom Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan SMK

Lebih terperinci

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN MANAJEMEN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN Afid Burhanuddin, M.Pd. Kompetensi dasar Memahami sarana prasarana pendidikan Indikator Menjabarkan pengertian dan ruang lingkup Memahami pengadaan sarpras Mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Pengelolaan Guru di SMP Negeri 1 Salatiga

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Pengelolaan Guru di SMP Negeri 1 Salatiga BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Karakteristik Pengelolaan Guru di SMP Negeri 1 Salatiga Pengelolaan guru merupakan proses dimana guru diberikan bimbingan, arahan dan

Lebih terperinci

Dr. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos., M.Pd Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

Dr. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos., M.Pd Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA Dr. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos., M.Pd Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENGERTIAN MANAJEMEN SARPRAS Pengaturan sarpras pendidikan dengan melibatkan SDM, guna menunjang berlangsungnya

Lebih terperinci

Wawancara. Pertanyaan 1: Siapakah yang mengelola perpustakaan saat ini? (pustakawan/ pustakawan guru/ tenaga honorer) dan berapa jumlahnya?

Wawancara. Pertanyaan 1: Siapakah yang mengelola perpustakaan saat ini? (pustakawan/ pustakawan guru/ tenaga honorer) dan berapa jumlahnya? LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara Wawancara Pertanyaan 1: Siapakah yang mengelola perpustakaan saat ini? (pustakawan/ pustakawan guru/ tenaga honorer) dan berapa jumlahnya? Hay (206) Bja (215) oleh Mas Dodi,

Lebih terperinci

Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1

Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1 Manajemen Sarana Pendidikan Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1 PENGERTIAN MANAJEMEN SARANA PENDIDIKAN Manajemen Sarana (manajemen materiil) : segenap proses penataan yang bersangkutan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan deskriptif, data yang diperoleh dari subyek penelitian dianalisis sesuai

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN DAN PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PADA SMA SWASTA DI KABUPATEN TEMANGGUNG

KETERSEDIAAN DAN PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PADA SMA SWASTA DI KABUPATEN TEMANGGUNG KETERSEDIAAN DAN PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PADA SMA SWASTA DI KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Lebih terperinci

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Ika Lestari Agus Timan Asep Sunandar e-mail: iekalestarie@gmail.com Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Abstract: The purpose

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

2013, No

2013, No 2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada bulan Mei tahun 2013 sampai bulan Juli tahun 2013.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada bulan Mei tahun 2013 sampai bulan Juli tahun 2013. 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tentang pengelolaan sekolah standar nasional di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo diawali dengan melakukan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 I. KETENTUAN UMUM

Lebih terperinci

Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah

Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah No Komponen Indikator Kuesioner Mengelola dan meningkatka n mutu pelayanan Jawaban Responden SS S C TS STS Jumlah Responden menjabarkan program

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada akhir bagian penulisan skripsi ini, berdasarkan temuan-temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab IV, setelah dianalisis secara teori dengan

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 Pengertian, Kebijakan,

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK UTARA

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK UTARA DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK UTARA Nama Pejabat Nama Unit/Satker yang menguasai : Sinar Wugiyarno, SH : Dinas Hubkominfo Kabupaten Lombok Utara

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TAMAMAUNG DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 2 BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS...

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROSEDUR (SOP) LAYANAN LABORATORIUM ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

STANDARD OPERATING PROSEDUR (SOP) LAYANAN LABORATORIUM ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Standard Operating Prosedur (SOP) Laboratorium Ilmu Komunikasi Kode/ No: Tanggal: Revisi Ke: Jumlah Hal:. STANDARD OPERATING PROSEDUR

Lebih terperinci

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

GAMBARAN MANAJEMEN PELATIHAN TENAGA PERAWAT DI BIDANG KEPERAWATAN RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2008 (Form Karakteristik Informan) Pedoman wawancara

GAMBARAN MANAJEMEN PELATIHAN TENAGA PERAWAT DI BIDANG KEPERAWATAN RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2008 (Form Karakteristik Informan) Pedoman wawancara Lampiran 2 GAMBARAN MANAJEMEN PELATIHAN TENAGA PERAWAT DI BIDANG KEPERAWATAN RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2008 (Form Karakteristik Informan) Pedoman wawancara I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan Gugus Kendali Mutu di MTs Nurul Huda Sedati Sidoarjo telah

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan Gugus Kendali Mutu di MTs Nurul Huda Sedati Sidoarjo telah BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan tentang peran Gugus Kendali Mutu dalam meningkatkan kinerja lembaga pendidikan di MTs Nurul Huda Sedati Sidoarjo dilanjutkan dengan pemaparan data dan analisis,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah SMA Negeri 1 Klakah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan sekolah menengah tingkat atas, yang berdiri pada tahun 1986, SMAN 1 Klakah

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH MADRASAH WACHID HASYIM SURABAYA Nomor: K.11/1806/Kep.KS/MTs/WH/I/2018 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH MADRASAH WACHID HASYIM SURABAYA Nomor: K.11/1806/Kep.KS/MTs/WH/I/2018 TENTANG SURAT KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH MADRASAH WACHID HASYIM SURABAYA Nomor: K.11/1806/Kep.KS/MTs/WH/I/2018 TENTANG PENGANGKATAN PANITIA UJIAN PRAKTEK MADRASAH TSANAWIYAH WACHID HASYIM SURABAYA KEPALA MADRASAH

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data tabulasi hasil survey

Lampiran 1 Data tabulasi hasil survey LAMPIRAN Lampiran 1 Data tabulasi hasil survey Hasil Survey Kode Formulir : F-01 (nomor 6, 9, 10, 12, 13, 14) No Nama Jawaban Pertanyaan berdasarkan nomor pertanyaan Jabatan Responden 6 9 10 12 13 14

Lebih terperinci

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM).

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM). BAB II HASIL SUREY 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEM Surabaya SMA IPIEMS Surabaya merupakan satu sekolah unggulan di kota surabaya merupakan sekolah yang terakreditasi A sejak tahun ajaran 2005/2009 dan tahun

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 1 NGRAYUN T.P. 2013/2014 Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Lider, Inovator, Motivator (EMASLIM). 1. Kepala

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI JURUSAN MATEMATIKA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI JURUSAN MATEMATIKA TUGAS POKOK DAN FUNGSI JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Tim Penyusun : Tim Penyusun Tugas Pokok dan Fungsi Jurusan Matematika Direvisi oleh Tim UJM Matematika

Lebih terperinci

MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG Diana Kartika Dewi Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN. Pada bab ini penulis akan mengemukakan uraian data yang di peroleh dari

BAB IV ANALISIS DATA INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN. Pada bab ini penulis akan mengemukakan uraian data yang di peroleh dari BAB IV ANALISIS DATA INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Pada bab ini penulis akan mengemukakan uraian data yang di peroleh dari hasil penelitian lapangan sekaligus jawaban terhadap permasalahan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com PENGELOLAAN LABORATORIUM Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI am_nien@yahoo.co.id irnien.wordpress.com Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa, peranan atau fungsi laboratorium fisika

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana disajikan pada bab IV, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana disajikan pada bab IV, dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana disajikan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan tentang gambaran peran Komite Sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang peran komite sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung ini dibagi menjadi lima bagian. Lima bagian tersebut antara lain gambaran

Lebih terperinci

Universitas Nusa Cendana

Universitas Nusa Cendana 1. TUJUAN Menjamin pemeliharaan dan perawatan taman dan lingkungan berjalan dengan baik, sehingga mampu mendukung semua aktivitas di lingkungan Undana. 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini mencakup pemeliharaan

Lebih terperinci

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016 1. Kegiatan Praktikum Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk kegiatan praktikum diperoleh dari hasil pengisian kuisioner online tentang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka 20 BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG 2.1. Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan SMP Islam Al-

A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan SMP Islam Al- BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan SMP Islam Al- Abidin SMP Islam Al-Abidin adalah Sekolah Menengah Pertama Islam yang berdiri dibawah naungan Yayasan Al-Abidin Surakarta.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Tabel Pedoman Wawancara. pendidikan. Realisasi atas penentuan kebutuhan Dana pengadaan Pengadaan : -alat pembelajaran, bangunan, tanah

Tabel Pedoman Wawancara. pendidikan. Realisasi atas penentuan kebutuhan Dana pengadaan Pengadaan : -alat pembelajaran, bangunan, tanah Lampiran 1 NO UNSUR MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA Tabel Pedoman Wawancara SUB INDIKATOR RESPONDEN 1 Penentuan kebutuhan Koreksi kekayaan kepala sekolah, mementingkan kebutuhan pengelola sarana pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Tentang Sekolah 3.1.1 Sejarah Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Malaka berdiri sejak Tahun 1985 yang berada di bawah naungan Yayasan Budi Utomo. Sekolah ini

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Revisi dari Divisi Hukum pada Biro Hukum PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS POKOK PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR

URAIAN TUGAS POKOK PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR URAIAN TUGAS POKOK PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR JLN. ERLANGGA NO 1 GIANYAR URAIAN TUGAS

Lebih terperinci

REKRUTMEN GURU SEKOLAH ALAM BOGOR

REKRUTMEN GURU SEKOLAH ALAM BOGOR REKRUTMEN GURU Jabatan : Guru Kelas SD (Kode : 01) Kualifikasi Umum : 1. Menyusun perencanaan pembelajaran (lesson plan) setiap awal semester sesuai dengan format standar yang sudah ditetapkan dengan arahan

Lebih terperinci

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. b. Mengingat

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency) BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terakhir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran. Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci

Lebih terperinci

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA Sekretariat Pusat : Kampus B Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl.Cempaka Putih Tengah No.27.Jakarta Pusat.10510. Telp : 021-4256024.Faxs : 021-4256023

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/2017 PROGRAM UPDATE PENDATAAN SARANA PRASARANA SMP BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2016

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/2017 PROGRAM UPDATE PENDATAAN SARANA PRASARANA SMP BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2016 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/2017 PROGRAM UPDATE PENDATAAN SARANA PRASARANA SMP BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2016 DI DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN - 563 - E. Biro Umum 1. Standar Pelayanan Penanganan Perbaikan atau Pengembangan Gedung Kantor, Rumah Dinas, Wisma serta Sarana dan Prasarana yang Berada dalam Penguasaan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN ISLAM MATHOLI UL FALAH

BAB IV ANALISA MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN ISLAM MATHOLI UL FALAH BAB IV ANALISA MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN ISLAM MATHOLI UL FALAH Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen pembiayaan dan implikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA 1 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA A. EVALUASI TINGKAT PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DESA Evaluasi Tingkat Perkembangan Desa adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Perpustakaan sebagai media sumber belajar peserta didik berperan penting terhadap mutu pendidikan peserta didik. Implementasi manajemen perpustakaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP mata pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Sirombu, yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

Tugas, Pokok dan Fungsi Jurusan Biologi dan UJM Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Tugas, Pokok dan Fungsi Jurusan Biologi dan UJM Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Tugas, Pokok dan Fungsi Jurusan Biologi dan UJM Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Tanggal : 21 Juli 2010 Diajukan oleh : Ketua Unit Jaminan Mutu, JB-UB Ttd Disetujui oleh Ir. Retno Mastuti,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara. L1 LAMPIRAN Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara. Wawancara ini diikuti oleh kepala sekolah serta kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 1.1 Kesimpulan 1.1.1 Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi SMP N 3 kota bumi pada proses pembelajaran sudah berjalan meskipun terdapat kendala

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN ALOR

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN ALOR BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA ACARA RAPAT PERUBAHAN TEMPAT PEMBANGUNAN RUANG KELAS SMP NEGERI 4 LEMBANG TAHUN ANGGARAN 2013

BERITA ACARA RAPAT PERUBAHAN TEMPAT PEMBANGUNAN RUANG KELAS SMP NEGERI 4 LEMBANG TAHUN ANGGARAN 2013 BERITA ACARA RAPAT PERUBAHAN TEMPAT PEMBANGUNAN RUANG KELAS TAHUN ANGGARAN 2013 Pada hari ini Selasa tanggal Tiga Belas bulan Agustus tahun Dua Ribu Tiga Belas, bertempat di Ruang Multimedia SMP Negeri

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 36 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 36 TAHUN 2004 TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 36 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA. c) Tugas dan fungsi unit-unit dalam organisasi. a) Wewenang dan tanggung jawabnya. c) Hubungan antar personel tersebut

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA. c) Tugas dan fungsi unit-unit dalam organisasi. a) Wewenang dan tanggung jawabnya. c) Hubungan antar personel tersebut LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA Kepala Perpustakaan dan Pustakawan 1. Data tentang organisasi, meliputi: a) Sasaran dan tujuan organisasi b) Bagan dan struktur organisasi c) Tugas dan fungsi unit-unit dalam

Lebih terperinci

[2015] PRODI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

[2015] PRODI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA [2015] BORANG LABORATORIUM POLITIK DAN TATA PEMERINTAHAN PRODI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KATA PENGANTAR Laboratorium merupakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS TENTANG BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS TENTANG BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH UMUM KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo. siswa untuk memperoleh prestasi di sekolah maupun di luar sekolah.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo. siswa untuk memperoleh prestasi di sekolah maupun di luar sekolah. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo SMAK Untung Suropati Sidoarjo beralamat di Jln Untung Suropati No 33. terhitung tanggal 1 September 2012 SMAK Untung Suropati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG OPTIMALISASI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NASIMA SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG OPTIMALISASI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NASIMA SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG OPTIMALISASI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NASIMA SEMARANG Dari hasil kajian teoritis maupun data lapangan yang telah penulis jabarkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cakupan IPA adalah pelajaran biologi yang membahas tentang mahluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara

Lebih terperinci

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

II. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN

II. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2012

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Peran Komite Sekolah dalam Partisipasi Standar Pengelolaan SMA. cenderung pasif dalam menjalankan tugas dan fungsi.

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Peran Komite Sekolah dalam Partisipasi Standar Pengelolaan SMA. cenderung pasif dalam menjalankan tugas dan fungsi. BAB IV ANALISA DATA A. Analisis Peran Komite Sekolah dalam Partisipasi Standar Pengelolaan SMA Islam Kartika Surabaya Temuan peneliti dilapangan disinyalir peran komite sekolah tidak begitu mengambil peran

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA KO T A P R A D J A JO J G A K TA R A LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor: 206 Tahun 2005 Seri: D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 176 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN FUNGSI

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan alat yang efektif untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 34 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 34 TAHUN 2004 TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 34 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan belajar secara keseluruhan sudah efektif baik itu

Lebih terperinci

PARIWISATA METLAND SCHOOL

PARIWISATA METLAND SCHOOL PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SMK PARIWISATA METLAND SCHOOL Tahun -2018 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PARIWISATA METLAND SCHOOL Alamat : Perum Metland Transyogi, Jl Taman Metro Raya, Cileungsi, Bogor. Tlp/Fax.

Lebih terperinci

DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA

DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA Informan I Tempat/tanggal lahir : Lumban Sarmin, 23 Mei 1962 Jabatan/Golongan : Penata/IVa Tahun awal mengajar

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. khususnya untuk anggaran pendidikan SMA di Kota Metro sejak tahun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. khususnya untuk anggaran pendidikan SMA di Kota Metro sejak tahun IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab I telah dijelaskan bahwa pengeluaran pemerintah sektor pendidikan khususnya untuk anggaran pendidikan SMA di Kota Metro sejak tahun 2006/2007-2008/2009 perkembangannya

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS 3. FUNGSI : a. melaksanakan Pengelolaan administrasi umum, Kepegawaian, keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH DAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 58

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTANBARAT NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTANBARAT NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTANBARAT NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan tertib

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Profil Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan adalah

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELAYANAN PUBLIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD SMP NEGERI 1 KRAMAT Alamat : Jl. Jali Dampyak Kec. Kramat Kab. Tegal, Kode Pos 52181 Telp.(0283) 358991 KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 205 KATA PENGANTAR Dana BOS yang diterima oleh sekolah

Lebih terperinci