BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti dapat mengambil kesimpulan penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 sebagai berikut: 1. Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 a. Menyusun strategi atau desain Sebelum kebijakan benar-benar dilaksanakan telah dilakukan kegiatan merancang kebijakan turunan dengan cara menentukan prosedur yang digunakan, perumusan tugas, perumusan tujuan, biaya dan waktu yang jelas. Dalam hal ini sekolah telah menyusun strategi atau desain sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. b. Melaksanakan kebijakan dengan mendayagunakan serta mengorganisasikan semua sumber daya yang dimiliki. Semua sumber daya yang dimiliki telah didayagunakan dan diorganisasikan sesuai dengan prosedur maupun pedoman yang dipakai dalam implementasi kebijakan pendidikan gratis ini. Sumber daya yang dimiliki seperti struktur dan personalia, serta dana maupun sumber daya lain telah didayagunakan dan diorganisasikan sesuai dengan prosedur. c. Melakukan monitoring atau pengawasan, pelaporan serta melakukan evaluasi. Pada saat Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri di implementasikan, pengawasan dilakukan oleh pihak intern maupun ekstern. Pengawasan dari pihak intern dilakukan oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan commit Kabupaten to user melalui pengawas sekolah, 141

2 digilib.uns.ac.id 142 sedangkan pengawasan ekstern dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Pusat yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Pemantauan/pengawasan ini dilakukan selama kebijakan dijalankan, artinya pengawasan dapat dilakukan sewaktu-waktu atau bisa dikatakan inspeksi mendadak (sidak). Pihak sekolah juga harus siap setiap saat jika ada pengawasan yang dilakukan oleh pihak intern maupun ekstern. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui betul perkembangan, proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Kemudian, untuk pelaporan sendiri dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dibedakan menjadi dua macam, yakni laporan ringkas dan laporan lengkap. Laporan lengkap terdiri berisi narasi laporan, SK Kepala Sekolah, Pertanggungjawaban penggunaan dana BOS, dan foto dokumentasi. Laporan ringkas terdiri dari penggunaan dana dari sisi pembelanjaan, penggunaan dana dari sisi penerimaan, dan daftar siswa miskin yang dan/atau dibantu biaya sekolahnya. Sedangkan sumber dana lain seperti Bantuan Siswa Miskin (BSM), Dana Alokasi Khusus (DAK), dana pendamping, sponsor dan masyarakat harus dilaporkan pada akhir pelaksanaan program atau setelah dana yang diterima dipergunakan. Laporan sendiri merupakan bentuk pertanggungjawaban dari pihak sekolah terhadap pemerintah. Selama kebijakan pendidikan gratis dilaksanaan, baik pihak sekolah maupun pemerintah juga telah melakukan evaluasi. Hal ini terbukti dengan adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan pemerintah baik melalui aturan penggunaan dana, maupun perbaikan sarana dan prasarana. 2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam Impementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 Kendala utama dari pendidikan gratis ini adalah pagu dana BOS yang terbatas dimana commit salah to user satu penyebabnya adalah karena

3 digilib.uns.ac.id 143 ditariknya bantuan dana operasional oleh Pemerintah Kabupaten. Terbatasnya dana ini mengakibatkan timbulnya banyak kendala-kendala lain, yaitu: a. Sarana dan prasarana kurang maksimal b. Kegiatan keorganisasian di Sekolah terganggu c. Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler tidak maksimal d. Fasilitas penunjang praktik siswa tidak maksimal e. Kegiatan lomba baik akademik maupun maupun non akademik terganggu f. Kesulitan untuk memberi honor pihak intern sekolah g. Anggapan bahwa pendidikan gratis adalah gratis sepenuhnya oleh orang tua siswa h. Penyusunan laporan pertanggungjawaban yang rumit 3. Solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam Impementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 Adapun solusi dari permasalahan yang terjadi dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut: i. Mengajukan proposal ke pemerintah untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana j. Mencari bantuan dari sponsor k. Memungut biaya suka rela dari siswa oleh siswa untuk siswa l. Melaksanakan kegiatan praktik dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada m. Selektif dalam memilih lomba yang akan diikuti serta melibatkan orangtua/wali siswa secara suka rela dalam membantu pendanaan lomba n. Sosialisasi intern tentang peruntukan dana

4 digilib.uns.ac.id 144 o. Sosialisasi mengenai kebijakan pendidikan gratis kepada orangtua/wali siswa p. Mengadakan koordinasi dengan pihak intern sekolah maupun pemerintah B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan dalam sub bab sebelumnya serta berbagai fakta yang ditemukan yang berkaitan dengan Impementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, maka dapat dikemukakan implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis a. Penelitian ini dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu kependidikan. b. Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo. 2. Implikasi Praktis a. Penelitian ini berguna bagi pembuat kebijakan untuk mengkaji dan mengevaluasi kebijakan yang telah ditetapkan, termasuk efektivitas dari kebijakan sehingga kedepannya pelaksanaan kebijakan akan lebih baik lagi dan tentunya akan memaksimalkan pencapaian tujuan yang ingin dicapai. b. Penelitian ini dapat berguna bagi pihak sekolah terutama untuk menghadapi kendala-kendala yang timbul dalam implementasi kebijakan pendidikan gratis agar pihak sekolah dapat mengkaji, mengevaluasi dan berbenah sehingga diperoleh solusi dari kendala yang ada dan diharapkan pada akhirnya mampu meningkatkan mutu dari pendidikan secara keseluruhan. c. Penelitian ini dapat berguna bagi guru, siswa, orang tua/wali siswa, maupun masyarakat untuk commit menghadapi to user kendala-kendala yang terjadi

5 digilib.uns.ac.id 145 dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis di SMA Negegeri se Kabupaten Sukoharjo sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian hasil belajar siswa dan pada akhirnya meningkatkan kualitas masyarakat secara keseluruhan. C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian tersebut, maka peneliti dapat memberikan masukan atau saran sebagai berikut: 1. Kepada Pemerintah Pusat a. Keterbasan dana pendidikan gratis mengakibatkan pihak sekolah menemukan banyak kendala dalam melaksanakan kegiatan operasional. Pemerintah hendaknya menambah jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah untuk SMA. Hal ini tidak lain agar sekolah dapat memaksimalkan segala potensi yang ada sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Selain itu, dengan adanya penambahan jumlah dana akan sangat membantu sekolah-sekolah yang telah melaksanaan kebijakan pendidikan gratis karena pada kenyataanya masih banyak kendala yang dialami oleh sekolah tersebut sebagai akibat dari kekurangan dana. b. Dalam petunjuk teknis BOS SMA dana BOS tidak bisa digunakan untuk membayar honor pihak intern sekolah. Padahal dengan adanya honor ini akan mampu membantu meringankan beban guru maupun warga sekolah yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan biaya ekstra untuk kepentingan sekolah. Oleh karena itu, dalam hal pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA hendaknya dapat digunakan untuk membayar jasa profesi (honor) pihak intern sekolah seperti dana BOS untuk SD dan SMP yang bisa digunakan untuk honor pihak intern. Honor ini terutama akan sangat bermanfaat bagi guru maupun karyawan yang masih menyandang status honorer.

6 digilib.uns.ac.id Kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo a. Keterbatasan dana yang berasal dari pemerintah pusat seperti BOS, BSM dan investasi belum dapat memenuhi semua kebutuhan sekolah dalam melaksanakan pendidikan gratis. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo hendaknya memberikan dukungan lebih kepada pemerintah pusat seperti lebih memaksimalkan dana pendamping dari DAK (Dana Alokasi Khusus) bidang Pendidikan. b. Dengan ditetapkannya kebijakan pendidikan gratis ini, banyak sekolah mengalami kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaanya. Hal ini terutama disebabkan sumber dana yang diterima terbatas, padahal dalam kenyataannya sekolah masih membutuhkan banyak dana untuk meningkatkan mutu. Oleh karena itu, diperlukan sumber dana lain selain dari pemerintah. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dapat menggunakan kebijakan subsidi silang dengan cara mengijinkan sekolah untuk menerima bantuan dari donatur tetap secara rutin seperti membayar iuran setiap bulan dari orangtua/wali siswa yang bersedia. Hal ini dilakukan agar sekolah dapat menerima dana lebih selain dari pemerintah karena pada prinsipnya untuk adil tidak harus sama. c. Ditariknya dana bantuan operasional dari pemerintah kabupaten merupakan salah satu penyebab keterbatasan dana dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dapat mengalokasikan kembali dana untuk operasional sekolah. Hal ini bisa dijadikan alternatif apabila pemerintah tidak dapat menerapkan sistem subsidi silang. Dengan adanya dana operasional dari Pemkab Sukoharjo, maka sekolah akan sangat terbantu dalam mengatasi kendala-kendala yang timbul pada pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis. Dana tambahan ini bisa digunakan untuk menambah pos pemanfaatan dana atau sesuai dengan kebutuhan sekolah.

7 digilib.uns.ac.id Kepada Sekolah Dengan adanya keterbatasan dana yang diterima sekolah dari pemerintah sekolah bisa mencari sumber dana lain seperti dana dari sponsor ataupun masyarakat mampu yang bersedia untuk mendukung kegiatan sekolah. Dana dari sponsor dan masyarakat yang mampu ini bisa digunakan untuk membantu pendanaan lomba baik akademik dan non akademik, maupun kegiatan sekolah lainnya. Sumber dana lain yang diterima selain dari pemerintah hendaknya benar-benar dipertanggungjawabkan. 4. Kepada orang tua/wali siswa a. Masih adanya anggapan bahwa pendidikan gratis adalah gratis sepenuhnya oleh orangtua/wali siswa menyebabkan terjadinya kesalahpahaman yang mengganggu pelaksanaan pendidikan gratis. Orangtua hendaknya lebih aktif dalam mengukuti sosialisasi yang dilakukan oleh pihak sekolah baik pada saat penerimaan siswa baru, pengambilan rapor maupun sosialiasi melalui kegiatan lainnya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Hendaknya orangtua mendukung sekolah untuk meningkatkan mutunya, baik berupa dukungan moril maupun material karena pada akhirnya semuanya untuk kepentingan dan kebutuhan siswa sendiri. b. Dengan digratiskannya biaya pendidikan untuk operasional, diharapkan orang tua/wali siswa bisa menggunakan dana yang harusnya dikeluarkan untuk membayar ke sekolah untuk memaksimalkan pemenuhan kebuthan pribadi siswa dalam menempuh pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bekalang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan individu. Melalui pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih banyak orang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha 146 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha memberikan informasi dan akses pelayanan kepada siswa penerima BSM, ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai 76 BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkenaan dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANJAR DENGAN LEMBAGA PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Program Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) adalah program pemerintah karena telah menaikkan harga BBM pada Bulan Maret Tahun 2005. Dalam program

Lebih terperinci

Item Penilaian INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN

Item Penilaian INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN No Item Penilaian 1. Sekolah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga. A. Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami, dan sering B. Merumuskan dan menetapkan

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENDAMPINGAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen madrasah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di madrasah. Sebagaimana yang

Lebih terperinci

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 23 TAHUN No. 23, 2017 TENTANG

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 23 TAHUN No. 23, 2017 TENTANG - 1 - SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN BIAYA PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS DI PROVINSI

Lebih terperinci

B ab I P endahuluan BAB I PENDAHULUAN

B ab I P endahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih banyak orang

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN KEPALA MADRASAH SWASTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... MADRASAH :... ALAMAT MADRASAH :... KECAMATAN :... KANTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komite sekolah adalah nama badan yang berkedudukan pada satu satuan pendidikan, baik jalur sekolah maupun di luar sekolah atau beberapa satuan pendididkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi desentralisasi Indonesia yang dimulai pada tahun 2001 sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL

BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL 66 BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL A. Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Gratis di SMP Islam Al-Fath Ds. Tlogopayung, Kec.

Lebih terperinci

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun 2016 Bahan Kajian 2 SUMBER BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEND DASAR PEND MENENGAH PEND DASAR DAN MENENGAH Pemerintah/

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN digilib.uns.ac.id commit to user digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah Satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah tingkat capaian Sumber Daya Manusianya, bahkan pendidikan merupakan bagian utama untuk suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan kecerdasan bangsa,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 89 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN 5.1.1 Kebijakan pendidikan Sistem pendidikan di Indonesia, secara kebijakan maupun berdasarkan pengukuran desentralisasi dari OECD (1995), sudah dapat dikatakan

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBERIAN BEASISWA BAGI SISWA TIDAK/KURANG MAMPU DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil temuan penelitian yang telah dianalisis oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah

Lebih terperinci

PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012

PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012 PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar November 2012 ISI

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBERIAN BEASISWA BAGI SISWA TIDAK/KURANG MAMPU DI KABUPATEN KUDUS

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBERIAN BEASISWA BAGI SISWA TIDAK/KURANG MAMPU DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBERIAN BEASISWA BAGI SISWA TIDAK/KURANG MAMPU DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka membantu biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting dalam masyarakat, karena pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 1.1 Kesimpulan 1.1.1 Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi SMP N 3 kota bumi pada proses pembelajaran sudah berjalan meskipun terdapat kendala

Lebih terperinci

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Seperti bunyi Pasal

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Seperti bunyi Pasal digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan suatu upaya pembangunan oleh pemerintah yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh kehidupan rakyat, bangsa,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembiayaan dalam Meningkatkan Eksitensi dan Daya Saing

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembiayaan dalam Meningkatkan Eksitensi dan Daya Saing BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Pembiayaan dalam Meningkatkan Eksitensi dan Daya Saing Sekolah Dalam manajemen pembiayaan, sekolah sebagai unit kerja yang bertugas mengelola keuangan yang diperolehnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Pendidikan juga penting bagi terciptanya kemajuan dan kemakmuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasca amandemen Pasal 31 ayat satu, dua, tiga dan empat. Ayat 1 berbunyi Setiap warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi keluarga. tanpa dukungan dana yang cukup. Menurut Peraturan Pemerintah No 48, tahun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi keluarga. tanpa dukungan dana yang cukup. Menurut Peraturan Pemerintah No 48, tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang Dasar 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Saat ini belum semua warga negara Indonesia bisa merasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu lembaga yang lebih rendah kedudukannya menerima pelimpahan kewenangan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu bentuk pendanaan pendidikan dasar yang signifikan dari sumber dana Anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian SMP Negeri 1 Banjarnegara ditetapkan sebagai sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun) berdasarkan Surat

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS ~ 1 ~ SALINAN Menimbang BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan hak setiap warga negara (UUD 1945 Pasal 29)

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan hak setiap warga negara (UUD 1945 Pasal 29) BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan hak setiap warga negara (UUD 1945 Pasal 29) Realitasnya banyak masyarakat yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya pendidikan. Anak-anak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN Lampiran I.3 Perda Pertanggungjawaban Nomor Tanggal : : 000 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, TAHUN 2015 Urusan Pemerintahan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DI KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang :

Lebih terperinci

2013, No

2013, No 2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin berkembang pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berkompetensi. SDM yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran I.2 Perda Pertanggungjawaban Nomor Tanggal : : 000 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN

Lebih terperinci

Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal

Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN DAN INOVASI PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RINGKASAN EKSEKUTIF Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal Studi Dampak Krisis Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memenuhi amanat Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memenuhi amanat Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka memenuhi amanat Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), maka pemerintah bersama DPR telah memenuhi tanggung jawabnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain sosial dan ekonomi. Dari sudut pandang sosiologi, pendidikan adalah alat untuk mentransfer nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang efektif dan efisien. Performance atau kinerja merupakan hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang efektif dan efisien. Performance atau kinerja merupakan hasil atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Instansi pemerintah merupakan hal yang sangat penting demi mewujudkan tata kelola untuk mendukung tugas pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pendidikan 2.1.1 Pengertian Dana Pendidikan Menurut Mulyasa (2011:167) menyatakan bahwa dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Evaluasi Suchman (1961, dalam arikunto, 2009 : 1) memandang evaluasi sebagai proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah faktor penting untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan sarana strategis guna peningkatan mutu sumber

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBIA YAAN PENDIDIKAN DAN MEKANISME BANTUAN SUKARELA DARI ORANG TUA PESERTA DIDIK DAN MASYARAKAT WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan administrasi dan organisasi Prakerin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Mentri dalam Negeri

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Mentri dalam Negeri BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Akuntabilitas membutuhkan aturan, ukuran atau kriteria, sebagai indikator keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Mentri dalam Negeri mengeluarkan Permendagri

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34 ANALISIS BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALYSIS OF EDUCATION UNIT COST IN SMK NEGERI 1 JOGONALAN ACADEMIC YEAR 2014/2015 Oleh: Adelina Vina Hapsari Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DISUSUN OLEH BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perwujudan pendidikan dasar tanpa memungut biaya maka Pemerintah memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada setiap sekolah. Bantuan Operasional Sekolah

Lebih terperinci

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 53,833,824, BELANJA LANGSUNG 668,877,348,000.00

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 53,833,824, BELANJA LANGSUNG 668,877,348,000.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.03 URUSAN WAJIB Pekerjaan Umum 1.03.01 Dinas Bina Marga KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 100,000,000.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 100,000,000.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan dengan berbagai masalah, terutama untuk membantu guru-guru mencapai hasil belajar siswa

Lebih terperinci

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH KOTA MOJOKERTO (BOSKO) TAHUN 2015

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PEMBUATAN DATABASE PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SE-KAB KLATEN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PEMBUATAN DATABASE PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SE-KAB KLATEN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PEMBUATAN DATABASE PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SE-KAB KLATEN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS Dosen Pembimbing Sudiyono, M.Si Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara formal dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara formal dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat dimana proses pendidikan secara formal dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Pada proses

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang :

Lebih terperinci

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 250,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 70,736,496, BELANJA LANGSUNG 939,657,452,362.00

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 250,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 70,736,496, BELANJA LANGSUNG 939,657,452,362.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.03 URUSAN WAJIB Pekerjaan Umum 1.03.01 Dinas Bina Marga KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 250,000,000.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 250,000,000.00

Lebih terperinci

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN Pengantar Pembiayaan adalah persoalan yang sangat dinamis. Di samping secara langsung bersentuhan dengan masyarakat, masalah ini juga terkait

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY KEUANGAN DAERAH Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan panjang. Namun sampai saat ini masih banyak penduduk miskin yang memiliki

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2009 WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN KEUANGAN MELALUI KARTU MURUNG RAYA CERDAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di

BAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini Pemerintah Indonesia telah menjadikan investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan mengalokasikan persentase yang lebih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. belum baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan tingginya angka putus

BAB V PENUTUP. belum baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan tingginya angka putus BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan anak pada masayarakat nelayan Bungus Selatan bisa dikatakan belum baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan tingginya angka putus sekolah pada keluarga

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN TIM BOS KABUPATEN/KOTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... KAB/KOTA :... KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang diperoleh selama penelitian mengenai realitas anak jalanan di Kota Surakarta maka dapat diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu alat mengubah pola pikir seseorang untuk lebih maju lagi, berfungsi mengembangkan potensi manusia dan mengembangkan peradaban suatu bangsa

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. RSUD Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi sudah diatur. dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2013 tentang Peraturan

BAB V PENUTUP. RSUD Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi sudah diatur. dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2013 tentang Peraturan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan hospital by laws menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PERAWATAN DAN FASILITAS KEPADA SEKOLAH SWASTA DAN MADRASAH NEGERI / SWASTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil mengenai kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, akhirnya dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

Lebih terperinci

Pendidikan berperan menciptakan kehidupan manusia yang berkualitas dari berbagai aspek baik pendidikan formal maupun non formal.

Pendidikan berperan menciptakan kehidupan manusia yang berkualitas dari berbagai aspek baik pendidikan formal maupun non formal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana utama untuk mengembangkan sumber daya manusia baik secara individu maupun bersama-sama bertanggung jawab untuk mewujudkan pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa sebagai amanat Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dewasa ini semakin besar. Banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan sebagai bekal dasar bagi anaknya dimasa

Lebih terperinci