KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi

1 KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG Disampaikan Pada Acara: Rakornas Pemberdayaan KUKM Hotel Ambarukmo Yogyakarta 4-6 April 2018 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cut Mutia No. 40 Bandar Lampung 1

2 Gambaran umum PROVINSI LAMPUNG Luas Wilayah : ,80 km² yang terbagi dalam 15 Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (2017) 8,2 Juta Jiwa Lampung Merupakan : Penghasilan Produk Eksport Utama (Kopi, Udang, Kakao, CPO, Karet) Mempunyai lokasi yg Strategis Mempunyai Pelabuhan Laut Internasional 2

3 CAPAIAN PERTUMBUHAN KOPERASI DAN UMKM

4 1. PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI PERKEMBANGAN JUMLAH KOPERASI TAHUN 2013 S/D DESEMBER TAHUN 2017 Jumlah Koperasi per 31 Desember 2017 sebanyak unit Koperasi. Secara kelembagaan mengalami peningkatan sebanyak 20 unit Koperasi dari jumlah koperasi per desember 2016 sebanyak unit. Dari total koperasi yang ada sejumlah unit Koperasi, terdiri dari (58,61%) Koperasi yang aktif dan (41,39%) Koperasi yang tidak aktif. Adapun jumlah anggota koperasi sampai dengan saat ini sebesar orang anggota dengan penyerapan tenaga kerja sejumlah orang tenaga kerja (karyawan+manager). Jumlah UMKM per 31 Desember 2017 sebanyak unit. Secara kuantitas mengalami peningkatan sebesar unit. PERKEMBANGAN KOPERASI Aktif 2,469 2,647 2,813 3,008 3,121 Tdk Aktif 2,294 2,297 2,297 2,297 2,204 JUMLAH 4,763 4,944 5,110 5,305 5,325 RAT

5 2. PERKEMBANGAN UMKM JUMLAH UMKM DI PROVINSI LAMPUNG PER 31 Lamp Brt, 5,228 Lamp Sel, 8,562 DESEMBER 2017 NO KAB/KOTA SEKTOR USAHA MIKRO KECIL MENENGAH JUMLAH 1 Lamp Brt Lamp Sel Lamp Teng Lamp Tim Lamp Utr Mesuji Pesawaran Pss Brt Pringsewu Tanggamus Tl. Bawang Tlb. Brt W. Kanan Bdr. Lamp Metro Jumlah jumlah UMKM per 31 Desember 2016 sebanyak unit atau meningkat sebesar 60,25 %. TOTAL, 157,922 Jumlah; Metro, 7,418 W. Kanan, 5,649 Lamp Tim; Lamp Teng, 1,155 Lamp Utr, 56,012 Prings, 4,518 Tanggamus, 5,773 Bdr. Lamp, 2,125 Tlb. Barat, 1,375 Mesuji, 3,185 Pesawaran, 1,369 Pss Brt, 814 Tl. Bawang, 14,045 5

6 CAPAIAN PDB KOPERASI DAN UMKM

7 Jasa Perusahaan 0% Real Estate 3% Informasi Jasa Keuangan Komunikasi 4% Penyed. Akomodasi, Makan Minum 2% STRUKTUR EKONOMI PROVINSI LAMPUNG Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan Adm3.%Pem 1% Jasa Lainnya [PERCENTAGE] 1% Pertanian 2% 30% Transportasi 5% Perdagangan 11% Konstruksi 9% Pengadaan Listrik, Gas 0% Pengadaan Air 0% Industri Pengolahan 19% Pertambangan 6% Perekonomian Lampung digerakkan oleh 3 lapangan usaha utama, yaitu: 1. Pertanian (30,40%) 2. Industri Pengolahan (18,91%) 3. Perdagangan (11,42%). PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Harga Konstan Tahun 2010 Lapangan Usaha (Milyar Rp.) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan , ,52 2. Pertambangan & Penggalian , ,06 3. Industri Pengolahan , ,80 4. Pengadaan Listrik, Gas 269,49 373,06 5. Pngdn. Air, Pengel. Sampah, Limbah & Daur Ulang 207,84 222,70 6. Konstruksi , ,12 7. Perdagangan Besar & Eceran, dan Reparasi Mobil & Sepeda Motor , ,76 8. Transportasi & Pergudangan , ,64 9. Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 2.813, , Informasi & Komunikasi 9.300, , Jasa Keuangan & Asuransi 4.475, , Real Estate 6.427, , Jasa Perusahaan 297,39 314, Adm. Pem., Pertahanan & Jaminan Sos. Wajib 6.457, , Jasa Pendidikan 5.723, , Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 2.020, , Jasa Lainnya 1.793, ,28 PDRB/JUMLAH , ,35 Sedangkan Total PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2017 mencapai Rp. 308,45 Triliun 7

8 36,51 20,72 PENDAPATAN PERKAPITA PROVINSI LAMPUNG PDRB Perkapita Provinsi Lampung dan Nasional 41,81 28,78 45,26 31,19 47,96 34,30 51,89 37,21 NO PROVINSI TAHUN Pertumbuhan (%) 1 Aceh Sumatera 2 Utara Sumatera 3 Barat Riau Jambi Sumatera 6 Selatan Lampung Nasional Provinsi Lampung tercatat sebagai Provinsi dengan pertumbuhan PDRB Per Kapita tertinggi diwilayah Sumatera selama periode tahun 2014 hingga 2016 dengan rata rata pertumbuhan sebesar 9,17 persen, diikuti oleh Provinsi Bengkulu (8,72 persen) dan Provinsi Sumatera Utara (8,42 persen) Bahkan laju pertumbuhan PDRB Per Kapita Provinsi Lampung tersebut masih berada di atas Nasional yang sebesar 6,39 persen 7 Bengkulu Lampung Kep. Babel Kep. Riau INDONESIA Kontribusi Sektor Koperasi (Volume Usaha) terhadap PDRB Provinsi Lampung Tahun 2017 sebesar 0,94 persen 8

9 CAPAIAN RASIO KEWIRAUSAHAAN

10 RASIO KEWIRAUSAHAAN TAHUN 2017 PERTUMBUHAN WIRAUSAHA PEMULA 1,92 % s/d Tahun WP s/d Tahun WP s/d Tahun WP 10

11 CAPAIAN PROGRAM/KEGIATAN UNGGULAN PADA DAERAH, TERUTAMA YANG BERSINERGI DENGAN PROGRAM PUSAT

12 PROGRAM/KEGIATAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UKM TAHUN PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI MELALUI : Bedah Koperasi yang bertujuan untuk mengevaluasi koperasi untuk mewujudkan koperasi yang kuat, sehat, mandiri dan tangguh Penilaian dan pemberian penghargaan bagi koperasi berprestasi serta peringatan Harkop tingkat Provinsi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi pada gerakan koperasi sekaligus mengetahui kinerja koperasi. Updating data keragaan koperasi yang bertujuan untuk mendapatkan data koperasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sekaligus mencetak tenaga-tenaga operator Online Data System (ODS) yang handal pada setiap kabupaten/kota. Peningkatan pemahaman terhadap peraturan perkoperasian kepada kelompokkolompok masyarakat pra koperasi (belum berbadan hukum) dan diharapkan kelompok-kelompok berbadan hukum menjadi Koperasi. Sasaran dari kegiatan ini yaitu 30 orang/kelompok yang ada di Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran dan Lampung Selatan (Sinergi Gerbang Desa) 12

13 LANJUTAN 2. PENINGKATAN DAYA SAING UKM MELALUI : Pameran dan promosi produk-produk unggulan Provinsi Lampung baik di dalam Provinsi maupun di Luar Provinsi Lampung, dengan memfasilitasi melalui Lembaga Layanan Pemasaran yaitu Paviliun Provinsi di Gedung Smesco. Pengembangan kemitraan bagi UKM Penumbuhan wirausaha baru melalui pelatihan, memfasilitasi bagi yang ingin mendapatkan bantuan permodalan dari Kemenkop UKM RI, dan pengembangan jaringan pemasaran produk-produk UKM melalui sistem online Pengoperasian Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang berada di Kawasan PKOR Wayhalim Bandar Lampung yang diharapkan menjadi suatu tempat incubator bisnis bagi para UKM yang ada di Provinsi Lampung untuk mengembangkan usahanya. Mengadakan festival tapis kreatif (Tapis Evolution) yang bertujuan untuk memperkenalkan produk UKM khususnya tapis untuk lebih memasyarakat di Provinsi Lampung. 13

14 LANJUTAN 3. PENINGKATAN KUALITAS SDM APARATUR DAN PELAKU KUKM MELALUI : Peningkatan Kapasitas (Capacity Building) Aparatur Yang Membidangi Koperasi Dan UKM Dengan Target 105 Orang Dari Dana APBD Murni Melalui Kegiatan Sebagai Berikut : Peningkatan Kompetensi Aparatur Dibidang Menejerial, Teknis, Pemerintahan Dan Terkait Standar Pelayanan Umum Sebanyak 40 Orang Diklat Dan Uji Kompetensi Bagi Fasilitator (Pembina KUKM) Sebanyak 30 Orang Diklat Dan Uji Kompetensi Bagi Assesor (Pelaku Gerakan KUMKM) Sebanyak 35 Orang Diklat Dan Pelatihan Bagi Pelaku Dan Pembina KUKM Dengan Target Sebanyak 976 Orang Bersumber Dari APBD Murni (450 Orang) Dan DAK (526 Orang) 14

15 LANJUTAN 4. PENGUATAN PERMODALAN BAGI KOPERASI DAN UKM MELALUI : Penyaluran dana bergulir BLUD KUKM dengan target dana penyaluran sebesar 3,5 milyar untuk 130 KUKM. Penyaluran melalui dana KUR Pembentukan PPKD (Perusahaan Penjamin Kredit Daerah) Provinsi Lampung Penyaluran dana LPDB untuk Provinsi Lampung mengingat saat ini sudah ada MOU antara BLUD Perkuatan Modal KUKM Provinsi Lampung dengan LPDB untuk lebih meningkatkan penyaluran bantuan permodalan bagi KUKM yang ada di Provinsi Lampung. Kegiatan peningkatan dan perluasan akses permodalan bagi KUKM yang bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan koperasi kepada lembaga keuangan dan meningkatkan kemampuan koperasi dalam pengajuan investasi usaha daya saing penjamin kredit. 15

16 LANJUTAN 5. PENGAWASAN TERHADAP KOPERASI-KOPERASI DI PROVINSI LAMPUNG Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan usaha koperasi sudah sesuai dengan peraturan yang ada mengingat terdapat beberapa koperasi yang belum sesuai dengan aturan yang ada dan tersangkut masalah hukum terkait dengan usahanya. Sasarannya koperasi primer dan sekunder yang ada di provinsi lampung. Pengawasan terhadap koperasi dilakukan dengan cara : Penilaian kesehatannya koperasinya; Pengawasan usahanya dan; Peningkatan kepatuhan SDM Koperasinya terhadap aturan perkoperasian (kegiatan untuk meningkatkan jumlah koperasi yang melaksanakan RAT) serta; Peningkatan kemampuan Aparatur Pengawas dan Pembina koperasi itu sendiri. 16

17 17

18 KENDALA DAN PERMASALAHAN

19 No Kendala dan Permasalahan Solusi 1. Masih lemahnya fungsi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dalam memantau pembangunan Pasar Rakyat. Dalam Permenkop tentang Pedoman Pelaksanaan Revitalisasi Pasar Rakyat Fungsi Gubernur hanya sebatas melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Revitalisasi Pasar Rakyat dan pengelolaan Pasar Rakyat oleh Koperasi, namun pada saat pembangunan pasar Dinas KUKM Provinsi tidak dilibatkan dalam Tim Pembangunan Pasar tersebut. 2 Program program strategis Kementerian Koperasi dan UKM RI yang dilokuskan ke Kab/Kota yang bersifat fisik, Dinas KUKM Provinsi tidak banyak terlibat langsung pada saat pembangunan. Diharapkan Dinas KUKM Provinsi untuk dapat dilibatkan dalam Tim Pengawasan Pembangunan Pasar, agar pembangunan pasar dapat terpantau sesuai dengan spesifikasi bangunan. Setiap kegiatan program program strategis Kementerian KUKM RI yang dilokuskan ke Kab/Kota agar Dinas KUKM Provinsi untuk dapat dilibat langsung pada saat pembangunan berlangsung. 19

20