PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III Kebidanan Disusun Oleh : OKTARIN SETYA HANDAYANI NIM : B PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 i

2 ii

3 iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Perilaku Mahasiswi tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Prodi D III keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Desy Handayani, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak Setiyawan, S.Kep., Ns, selaku Ka. Prodi D III Keperawatan Kusuma Husada Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. iv

5 6. Mahasiswi Prodi D III Keperawatan Kusuma Husada yang mau menjadi responden dalam penelitian ini sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. 7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penelitian ini. 8. Bapak dan ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual. 9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juli 2013 Penulis v

6 Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Oktarin Setya Handayani B PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA xiv + 39 halaman + 14 lampiran + 3 tabel + 13 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Berdasarkan data Global Burden of Cancer, kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia (26 per ). Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi kelainan pada payudara. Keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. Berdasarkan hasil studi pendahuluan terhadap 10 mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta didapatkan hasil 10 mahasiswi dapat mencontohkan cara melakukan SADARI namun hanya 2 mahasiswi saja yang rutin melakukan SADARI tiap bulannya. Padahal SADARI penting dilakukan terutama oleh calon tenaga kesehatan karena salah satu peran tenaga kesehatan yaitu untuk ikut serta menegakkan diagnosis dini terhadap tumor atau kanker payudara serta menurunkan angka kematian akibat kanker payudara sekitar 40-50%. Tujuan : Untuk mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian dilakukan di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan dilaksanakan pada tanggal 21 Desember Maret Sampelnya adalah mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan jumlah 167 responden. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan analisis univariat dengan menggunakan instrumen angket yang telah diuji validitas. Hasil Penelitian : Hasil perilaku mahasiswi di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang SADARI dalam kategori baik sebanyak 79 responden (47,3%), dan untuk kategori kurang sebanyak 88 responden (52,7%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta sebagian besar dalam kategori kurang. Kata Kunci : Perilaku, Mahasiswi, SADARI Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2004 s/d 2012) vi

7 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Allah SWT akan mengangkat orang orang beriman dan berilmu pengetahuan diantara kamu dengan beberapa derajat (Q.S Al Mujadalah:11) Tinta seorang pelajar lebih suci daripada darah orang yang mati syahid (H.R Muslim) Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand (Albert Einstein) Dream, believe, and make it happen (Agnes Monica) Apa yang dihafal akan hilang, sementara apa yang ditulis akan tetap terjaga (Penulis) PERSEMBAHAN Karya tulis ini penulis persembahkan kepada : My Allah Azza Wa Jalla that give me life, love, and light for guiding path of my life that makes me wonder for the greatness of grace so i can finish it well Ibu, Bapak, dan dek Empi tercinta terima kasih atas segala doa, dukungan yang diberikan For my awesome person that always give me support and spirit, i can step forward and finish til the end. Nice to see you in the future, FIGHTING! My hero (Gipel) yang selalu menemani dalam suka dan duka. Makasih bgt ya pokoke kamu the best! Mbok Sri (Suryani), Ijah (Erni), Kopok (Ria), Mis iuuh (Mira), Cucit (Isti) yang sudah sibuk wira-wiri bersamaku untuk mencari pencerahan Teman-teman seperjuangan STIKes Kusuma Husada Surakarta khususnya kelas 3B yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu vii

8 CURRICULUM VITAE Nama : Oktarin Setya Handayani Tempat / Tgl. Lahir : Salatiga, 13 Oktober 1992 Agama Jenis Kelamin Alamat : Islam : Perempuan : Jl. Muria No. 115 RT 04 RW 06, Salatiga RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SDN Mangunsari 07 Salatiga : Lulus Tahun SMP N 2 Salatiga : Lulus Tahun SMA N 2 Salatiga : Lulus Tahun STIKES Kusuma Husada : Angkatan Tahun 2010/2011 viii

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... CURICULUM VITAE... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii viii ix xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Keaslian Penelitian... 5 F. Sistematika Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori... 8 ix

10 1. Perilaku... 8 a. Pengertian... 8 b. Klasifikasi Perilaku... 8 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku... 9 d. Domain perilaku... 9 e. Tingkat Perilaku Perkembangan Remaja akhir SADARI a. Pengertian b. Tujuan c. Waktu untuk melakukan SADARI d. Cara melakukan SADARI B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Variabel Penelitian G. Definisi Operasional H. Metode Pengolahan dan Analisa Data x

11 I. Etika Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian B. Hasil Penelitian C. Pembahasan D. Keterbatasan Penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Tabel 3.2 Definisi Operasional Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta xii

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah Gambar 2.2 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah Gambar 2.3 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah Gambar 2.4 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah Gambar 2.5 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah Gambar 2.6 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah Gambar 2.7 Pemeriksaan Puting dan Kulit payudara Gambar 2.8 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 1 Persiapan Gambar 2.9 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 2 dengan Memutar Gambar 2.10 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 3 dengan Vertikal Gambar 2.11 Cara melakukan SADARI saat mandi Gambar 2.12 Kerangka Teori Gambar 2.13 Kerangka Konsep xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Jadwal Penelitian Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal dari Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Lampiran 4. Lampiran 5. Permohonan Pelaksanaan Uji Validitas dan Reliabilitas Surat Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas dari Prodi D III Keperawatan STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta Lampiran 6. Lampiran 7. Permohonan Penggunaan Lahan Penelitian Surat Jawaban Penggunaan Lahan Penelitian dari Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Lampiran 8. Lampiran 9. Permohonan Responden Lembar Persetujuan (Informed Consent) Lampiran 10. Angket Penelitian dan Kunci Jawaban Angket Lampiran 11. Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 12. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 13. Hasil Perhitungan Perilaku Responden Lampiran 14. Lembar Konsultasi xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker umum pada wanita. Hal ini berdasarkan penelitian di Amerika, yang menunjukkan bahwa hampir sepertiga kanker yang didiagnosis pada wanita adalah kanker payudara (Pamungkas, 2011). Berdasarkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita terdiagnosis kanker payudara, dan tiap tahunnya diseluruh dunia kurang lebih wanita meninggal karena penyakit ini (Rasjidi, 2009). Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer (Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per ) diikuti kanker rahim (16 per ). Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21,69% lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17% (Rasjidi, 2010). Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi kelainan pada payudara. Sebagian besar perempuan datang untuk memeriksakan diri ketika kanker payudara sudah mencapai stadium lanjut (Diananda, 2007). Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau yang dikenal dengan SADARI. SADARI 1

16 2 adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan setiap wanita dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Tindakan ini penting karena % keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. (Purwoastuti, 2008). SADARI perlu dilakukan ketika seorang wanita telah mencapai masa pubertas dan mulai mengalami perkembangan pada payudaranya (Rasjidi, 2009). Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan seminggu sesudah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan longgar sehingga mudah untuk dilakukan perabaan (Putri, 2009). Salah satu peran tenaga kesehatan yaitu untuk ikut serta menegakkan diagnosis dini terhadap tumor atau kanker payudara serta menurunkan angka kematian akibat kanker payudara sekitar 40-50% (Manuaba, 2008). Maka dari itu pengetahuan tentang SADARI penting diberikan kepada calon tenaga kesehatan, karena adanya pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 9 Oktober 2012 di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta terdapat sebanyak 285 mahasiswi, melalui metode wawancara tentang perilaku SADARI terhadap 10 mahasiswi tingkat 1 sebanyak 3 orang, tingkat 2 sebanyak 4 orang, dan tingkat 3 sebanyak 3 orang, didapatkan hasil bahwa mahasiswi sudah mendapatkan materi tentang SADARI sejak semester I. Dari 10 mahasiswi tersebut, 8 mahasiswi yaitu tingkat 1 sebanyak 2 orang, tingkat 2 sebanyak 3 orang, dan tingkat 3 sebanyak 3 orang sudah dapat mencontohkan cara melakukan SADARI namun mereka mengakui tidak rutin

17 3 dalam melakukan SADARI setiap bulannya, sedangkan 2 mahasiswi masingmasing tingkat 1 dan tingkat 2 sudah dapat mencontohkan cara melakukan SADARI dan rutin melakukan SADARI setiap bulannya. Berdasarkan data tersebut para mahasiswi sudah mengetahui tentang SADARI, sehingga seharusnya dapat menerapkan upaya deteksi dini dengan SADARI setiap bulannya. Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk lebih lanjut melakukan penelitian tentang Perilaku Mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah adalah sebagai berikut : Bagaimana perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta pada tingkat baik. b. Mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta pada tingkat kurang.

18 4 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengetahuan a. Dapat digunakan sebagai pertimbangan atau masukan untuk menambah wawasan tentang perilaku terhadap SADARI. b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian yang akan datang. 2. Bagi Diri Sendiri a. Mengetahui perilaku mahasiswi terhadap SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. b. Menjadi bahan introspeksi untuk ikut melaksanakan SADARI 3. Bagi Institusi a. Bagi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta khususnya untuk menurunkan kejadian kanker payudara dengan cara memberikan motivasi untuk melakukan SADARI. b. Bagi Pendidikan Dapat menjadi referensi dalam memperluas wawasan mahasiswa khususnya program studi kebidanan tentang SADARI.

19 5 E. Keaslian Penelitian Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yaitu: 1. Saputri, Karunia Hardpha (2012) dengan judul Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah seluruh siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta sebanyak 120 responden, diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120 responden didapatkan 14 responden (11,7%) berpengetahuan baik, 87 responden (72,5%) berpengetahuan cukup, dari 19 responden (15,8%) berpengetahuan kurang. 2. Lestari, Sri (2011) dengan judul Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di SMA N 2 Ungaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan sampel yang digunakan adalah remaja putri dengan jumlah siswi sebanyak 80 siswi, dengan teknik proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI dengan kategori cukup. 3. Surulloh, Putri Intan (2010) dengan Judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di SMK Perdana Putri Sukoharjo. Sampel yang digunakan sebanyak 120 responden, diambil dengan teknik Total Sampling. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120

20 6 responden didapatkan 20 responden (10,83%) berpengetahuan baik, 24 responden (17,5%) berpengetahuan cukup dan 76 responden (71,67%) berpengetahuan kurang. Perbedaan antara keaslian dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada judul, sampel, lokasi penelitian, waktu penelitian, dan hasil penelitian. Judul dari penelitian penulis adalah Perilaku Mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta, sampel yang penulis ambil adalah mahasiswi prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan jumlah total sampel yaitu 167 responden. Hasil penelitian perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta sebagian besar berperilaku kurang yaitu sebanyak 88 responden (52,7%). Penelitian ini dilaksanakan di STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan alamat jalan Jaya Wijaya No. 11, Kadipiro, Surakarta pada tanggal 21 Desember Maret Sedangkan persamaan antara keaslian dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada jenis dan rancangan penelitian, serta teknik pengambilan sampel. Jenis dan rancangan penelitian penulis yaitu deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. F. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab, yaitu:

21 7 BAB I. PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti antara lain tentang perilaku, SADARI, kerangka teoritis, dan kerangka konsep. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat penelitian, pengumpulan data, jalannya penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengolahan data, analisis data, dan etika penelitian. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum dan tempat penelitian, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. BAB V. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Dalam bab ini berisikan tentang simpulan dan saran.

22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku a. Pengertian Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007). b. Klasifikasi perilaku Menurut Skinner dalam Notoatmodjo (2007), perilaku dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1) Perilaku tertutup (covert behaviour) Reaksi seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup. Reaksi yang masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, dan sikap, sehingga belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 2) Perilaku terbuka (overt behaviour) Reaksi seseorang dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Reaksi sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. 8

23 9 c. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menurut Green dalam Notoatmodjo (2005), faktor faktor yang mempengaruhi perilaku ada 3 macam, yaitu : 1) Faktor predisposisi (disposing factors) Faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, tradisi. 2) Faktor pemungkin (enabling factors) Faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku dan tindakan. Yang dimaksud adalah fasilitas, sarana dan prasarana. 3) Faktor penguat (reinforcing factors) Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. d. Domain Perilaku Bloom dalam Notoatmodjo (2005), membagi perilaku ke dalam 3 domain (kawasan) yaitu : 1) Pengetahuan (knowledge) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

24 10 Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang (over behavior). 2) Sikap (attitude) Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. 3) Praktek atau tindakan (practice) Setelah seseorang mengetahui stimulasi atau objek, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahuinya. e. Tingkat Perilaku Menurut Riwidikdo (2010), perilaku yang dimiliki oleh seseorang dapat dibagi menjadi 2 tingkatan, yaitu : 1) Baik 2) Kurang 2. Perkembangan remaja akhir (Mahasiswa) Mahasiswa digolongkan pada masa remaja akhir yaitu berumur sekitar 18 sampai 25 tahun (Yusuf, 2005). Menurut Blos dalam Sarwono (2004) tahap remaja akhir ini merupakan masa peralihan menuju dewasa yang ditandai dengan beberapa hal, yaitu : a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.

25 11 b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dalam pengalaman baru. c. Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan orang lain. e. Tumbuh dinding yang memisahkan diri pribadinya (privat self) dan masyarakat umum (the public). 3. Periksa Payudara Sendiri (SADARI) a. Pengertian Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah usaha atau cara pemeriksaan payudara yang dilakukan secara teratur dan sistematis oleh setiap wanita sebagai langkah deteksi dini (Purwoastuti, 2008). b. Tujuan Adapun tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yaitu untuk mengetahui adanya benjolan atau masalah lain pada payudara sejak dini, sehingga bila diketahui ada kelainan dapat segera diobati (Rasjidi, 2009). c. Waktu untuk Melakukan SADARI SADARI perlu dilakukan ketika seorang wanita telah mencapai masa pubertas dan mulai mengalami perkembangan pada payudaranya. Hal ini bertujuan agar wanita bisa mendeteksi dan

26 12 mengenali perubahan dalam tubuh sejak dari masa menstruasi pertama (Rasjidi, 2009). Menurut Purwoastusti (2008), pemeriksaan pada payudara sendiri sebaiknya dilakukan secara rutin setiap satu minggu setelah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan longgar sehingga mudah untuk dilakukan perabaan. d. Cara Melakukan SADARI Pamungkas (2011), dalam bukunya yang berjudul Deteksi Dini Kanker Payudara, menjelaskan cara melakukan SADARI adalah sebagai berikut : 1) Cuci tangan terlebih dahulu. 2) Tanggalkan pakaian bagian atas. 3) Berdiri di depan cermin agar dapat melihat payudara secara jelas. Perhatikan perubahan ukuran payudara kanan dan kiri (simetris atau tidak), puting susu, dan kulit payudara. Gambar 2.1

27 13 4) Sambil kedua tangan di belakang kepala, periksalah apakah ada kelainan berupa retraksi, pembengkakan, atau kemerahan di semua bagian kedua payudara. Gambar 2.2 5) Ulangi dengan kedua tangan diletakkkan pada pinggang. Gambar 2.3 6) Angkat lengan kiri dan turunkan lengan kanan. Dengan menggunakan tiga jari tangan kanan (telunjuk, tengah, manis), telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar di sekeliling payudara, mulai dari tepi payudara ke arah puting susu. Tekan perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan.

28 14 Gambar 2.4 7) Periksa pada puting payudara dan area sekitarnya apakah terdapat luka maupun koreng. Beri tekanan yang lembut untuk melihat apa ada pengeluaran dari puting, sekaligus periksa kebersihan puting. Lakukan secara bergantian pada payudara kiri dan kanan. Gambar 2.5 8) Ulangi pemeriksaan secara palpasi dengan posisi berbaring. Gambar 2.6

29 15 Sedangkan menurut Putri (2009), pemeriksaan payudara sendiri dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu : 1) Melihat a) Tahap 1 Berdiri di depan cermin dengan posisi kedua tangan lurus ke atas untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya. b) Tahap 2 Berdiri tegak di depan cermin dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang. Hal ini dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla. Periksa keseimbangan payudara (simetris atau tidak), perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara. 2) Memijat Dengan kedua belah tangan, secara lembut memijat payudara dari tepi hingga ke puting, untuk mengetahui ada tidaknya cairan yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali jika sedang menyusui).

30 16 Gambar 2.7 3) Meraba a) Tahap 1. Persiapan Gambar 2.8 Posisi berbaring di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis atau handuk dibawah bahu kiri, sedangkan lengan kiri direntangkan ke atas disamping kepala atau diletakkan di bawah kepala. Gunakan telapak jari jari kanan untuk memeriksa benjolan atau penebalan. Periksa payudara dengan cara memutar dan vertikal.

31 17 b) Tahap 2. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar Gambar 2.9 Berawal dari tepi payudara, perabaan dilakukan dengan gerakan memutar hingga ke puting susu. Beri tekanan yang berbeda-beda, setidaknya tiga macam tekanan. Tekanan ringan dilakukan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, tekanan sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah jaringan payudara, dan tekanan kuat untuk merasakan adanya benjolan di dekat tulang dada. c) Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Vertikal Gambar 2.10 Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertikal. Gerakan secara vertikal ke atas dan ke bawah mulai dari tepi paling kiri hingga tepi paling kanan. Setelah selesai dengan payudara kiri, lakukan bergantian pada payudara kanan juga.

32 18 d) Tahap 4. Memeriksa Ketiak Letakkan tangan kanan ke samping dan rasakan ketiak dengan teliti apakah teraba benjolan abnormal atau tidak. Lakukan bergantian pada ketiak sebelah kiri juga. Selain tindakan yang disebutkan di atas, melakukan SADARI juga bisa dilakukan saat mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin (Chen, 2012). Gambar 2.11

33 19 B. Kerangka Teori Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku : 1. Faktor predisposisi 2. Faktor pemungkin 3. Faktor penguat Perilaku Mahasiswi tentang SADARI Perilaku tentang SADARI : 1. Pengertian SADARI 2. Tujuan SADARI 3. Waktu SADARI 4. Cara Pemeriksaan SADARI Domain perilaku : 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Tindakan Gambar 2.12 Kerangka Teori Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2005), Putri (2009), Pamungkas (2011) C. Kerangka Konsep Perilaku Mahasiswi tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Baik Kurang Gambar 2.13 Kerangka Konsep

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari tujuan umum yang dicapai, penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut Sugiyono (2009), kuantitatif adalah data penelitian yang berbentuk angka dan analisis menggunakan statistik. Pada penelitian ini menggambarkan tentang Perilaku Mahasiswi tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan untuk mengambil kasus atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan alamat Jalan Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoatmodjo, 2010). 20

35 21 Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Desember Maret C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi yang diteliti adalah mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta sejumlah 285 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2010) sebagai berikut: n Keterangan : N 1+ N d = 2 ( ) n N : ukuran sampel : ukuran populasi d : tingkat kesalahan pengambilan sampel yaitu 5% n = 2 ( 0,05) n = 166,42 dibulatkan menjadi 167 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 167 responden yakni mahasiswi Prodi D III

36 22 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang terdiri dari 3 tingkat. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Cara pengambilan secara simple random sampling dengan menggunakan undian yang diambil dari NIM sebanyak 167 orang yang terdiri dari tingkat 1 sebanyak 63 orang, tingkat 2 sebanyak 67, dan tingkat 3 sebanyak 37 orang. Menurut Sugiyono (2009), simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. D. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian adalah alat alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen pada penelitian yang dilakukan ini berupa angket. Menurut Notoatmodjo (2010), angket yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan jawaban tertentu. Pertanyaan yang diberikan pada responden adalah mengenai perilaku SADARI. Peneliti membagikan angket kepada responden berjumlah 27 pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan perilakunya.

37 23 Jawaban yang tersedia dalam angket ini ada 2 pilihan jawaban yaitu ya dan tidak. Jawaban ya dengan pertanyaan positif (favourable) dan jawaban tidak jika pertanyaan negatif (unfavourable) mendapatkan nilai 1. Jawaban tidak dengan pertanyaan positif (favourable) dan jawaban ya jika pertanyaan negatif (unfavourable) mendapatkan nilai 0. Pengisian angket tersebut dengan memberi tanda centang ( ) pada jawaban yang dianggap benar. Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Perilaku Mahasiswi tentang SADARI No Aspek No. Kuesioner Jumlah Favourable Unfavourable 1. Waktu melakukan SADARI Posisi saat melakukan 10, 18, 26 3 SADARI 3. Cara melakukan SADARI 8, 9, 11, 12, 15 13, 14, 15, 16, 17*, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 4. SADARI dilakukan dikedua 24 1 payudara 5. Sikap terhadap SADARI 1, 4*, 5 2, 3*, 6, 27 7 Jumlah Total Soal 27 Keterangan : Tanda bintang (*) : tidak valid Agar instrumen valid atau reliable maka sebelum digunakan perlu di uji coba terlebih dahulu. Uji coba minimal dilakukan terhadap 20 orang (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini uji validitas dilakukan di Prodi D III Keperawatan STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 23 November 2012 terhadap 30 mahasiswi tingkat 1 sebanyak 10 orang, tingkat 2 sebanyak 10 orang, dan tingkat 3 sebanyak 10 orang.

38 24 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Untuk mengetahui apakah angket yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total angket tersebut. Apabila angket tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam angket itu mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2010). Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh person yaitu rumus korelasi product moment sebagai berikut dengan menggunakan olah data SPSS versi 17: R= N ( ΣXY) ( ΣXΣY) ( ΣX) 2 NΣY 2 { NΣX }{ ( ) } 2 Σ Y 2 Keterangan: N R x y xy : jumlah reponden : koefisien korelasi product moment : skor pertanyaan : skor total : skor pertanyaan dikalikan skor total

39 25 Instrumen dikatakan valid atau tidak dengan melihat besarnya taraf signifikan. Instrumen dikatakan valid jika taraf signifikan < 0,05 (Riwidikdo, 2010). Hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada angket perilaku SADARI yang terdiri dari 27 butir pertanyaan terdapat 3 butir pertanyaan yang tidak valid (>0,05) yakni item pertanyaan nomor 3, 4, dan 17 sehingga item yang valid sebanyak 24 butir pertanyaan. Untuk melaksanakan penelitian selanjutnya, butir angket yang tidak valid tidak digunakan untuk penelitian. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas instrumen ini peneliti menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS versi 17. Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: r i k S = 1 2 k 1 St 2 i Keterangan : r i : reliabilitas instrumen (koefisien Cronbach s Alpha) 2 S t : varians total atau varians skor total S 2 i : jumlah varian butir k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

40 26 Angket dikatakan reliabel apabila memiliki nilai koefisien Cronbach s Alpha minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah angket dikatakan reliabel atau tidak dengan melihat besarnya nilai alpha (Riwidikdo, 2010). Pada angket perilaku SADARI dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,929 (> 0,7) sehingga angket termasuk dalam kategori reliable dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data. E. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan angket pada mahasiswi di STIKes Kusuma Husada Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi angket sampai selesai dan angket diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009). Data primer pada penelitian ini diperoleh dari wawancara dan jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian angket oleh responden tentang perilaku SADARI. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009). Data sekunder pada penelitian ini didapatkan dari instansi pendidikan yang digunakan yaitu data jumlah mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

41 27 F. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu perilaku mahasiswi tentang SADARI. G. Definisi Operasional Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel variabel yang diamati atau diteliti. Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi Parameter dan Alat Skala Kategori Operasional Kategori Ukur Perilaku mahasis wi tentang SADARI Kebiasaan yang dilakukan oleh mahasiswi tentang aktifitas SADARI Parameter perilaku SADARI meliputi : 1. Pengertian SADARI 2. Tujuan SADARI 3. Waktu SADARI 4. Cara melakukan SADARI Angket Ordinal a. Baik, skor T responden > Mean T b. Kurang, skor T responden Mean T (Riwidikdo, 2010)

42 28 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data menurut Notoatmodjo (2010) adalah : a. Editing (penyuntingan data) Angket yang diperoleh atau dikumpulkan perlu disunting terlebih dahulu. Kalau masih ada data yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka angket tersebut dikeluarkan (droup out). b. Coding Lembaran kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual yang berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan. c. Entry Mengisi kolom-kolom lembar kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. d. Tabulating Kegiatan membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. Pengolahan data dengan menggunakan program komputer Ms-Excel.

43 29 2. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univarat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian sehingga menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Selanjutnya menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI maka ditunjukkan dengan keterangan sebagai berikut: a. Baik : skor T responden > Mean T b. Kurang : skor T responden Mean T Adapun rumus mencari Skor T adalah : T = ( xi x) SD Keterangan: xi x : nilai responden : rata - rata SD : simpangan baku Sebelum mencari skor T harus diketahui nilai rata-rata dan SD terlebih dahulu. Rata-rata (mean) adalah rata-rata hitung atau nilai kecenderungan memusat (tendency central).

44 30 Rumus rata-rata (mean) : X n i= = 1 n x i Keterangan : X n x i i= 1 n : rata-rata (mean) : jumlah seluruh nilai reponden : jumlah responden Sedangkan simpangan baku (standart devitiation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-rata. Rumus SD (Standart Devitiation) : SD= n i= 1 x i 2 n i= 1 ( n 1) x n 2 i Keterangan: x i : nilai responden n : jumlah responden Selanjutnya rumus untuk mencari mean T adalah : XT = skort n Keterangan: X T : rata-rata skor T

45 31 skort n : jumlah seluruh skor T responden : jumlah responden Menurut Riwidikdo (2010), rumus prosentase untuk jumlah mahasiswi tentang SADARI menurut tingkat perilaku : Jumlah mahasiswi menurut tingkat perilaku Skor prosentase = x 100% Jumlah reponden I. Etika Penelitian Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang dilakukan orang atau pengetahuan tentang adat kebiasaan orang (Notoatmodjo, 2010). Menurut Hidayat (2010), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut : 1. Informed consent (lembar persetujuan) Merupakan bentuk persutujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensi masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

46 32 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian STIKes Kusuma Husada Surakarta berdiri pada tanggal 21 April 2001, terletak di Jl. Jaya Wijaya nomor 11 Kadipiro Surakarta. STIKes Kusuma Husada Surakarta memiliki 3 Prodi, yaitu Prodi D III Keperawatan, D III Kebidanan, S1 Keperawatan. Prodi D III keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta memiliki mahasiswa sebanyak 385 orang, terbagi dalam 3 kelas yaitu kelas 1, 2, dan 3. Kelas 1 memiliki mahasiswa sebanyak 122 orang dengan 87 mahasiswi (kelas 1 terbagi dalam 2 kelas), kelas 2 sebanyak 124 orang dengan 99 mahasiswi (kelas 2 terbagi dalam 2 kelas) dan kelas 3 memiliki mahasiswa sebanyak 139 orang dengan 99 mahasiswi (kelas 3 terbagi dalam 2 kelas). Jumlah tenaga pengajar Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta sebanyak 12 dosen mata kuliah dengan didukung 8 staff tata usaha. Fasilitas pendukung yang dimiliki oleh Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta adalah sebagai berikut : Ruang lab bahasa, perpustakaan, lab komputer, klinik terpadu, lab kesehatan terpadu. B. Hasil Penelitian Perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta ditunjukkan dengan tabel berikut: 33

48 34 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Mahasiswi tentang SADARI di Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta No Tingkat Perilaku Jumlah (J) Persentase (%) 1. Baik 79 47,3 2. Kurang 88 52,7 Sumber : Data primer bulan Maret 2013 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa perilaku mahasiswi di Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang SADARI dalam kategori baik yaitu sebanyak 79 responden (47,3%), untuk kategori perilaku kurang sebanyak 88 responden (52,7%). C. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar perilaku mahasiswi di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dalam kategori kurang yaitu sebanyak 88 responden (52,7%). Hasil ini menunjukkan mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta masih kurang baik dalam melakukan SADARI. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang berperilaku baik sudah dapat melaksanakan SADARI dengan benar, sedangkan responden yang berperilaku kurang sebagian besar masih kurang dalam sikap misalnya malas untuk melakukan SADARI, waktu melakukan SADARI, serta cara melakukan SADARI misalnya tidak berdiri di depan cermin, tidak memijat puting, dan tidak meraba ketiak.

49 35 Menurut Notoatmodjo (2005), domain perilaku antara lain pengetahuan dan sikap. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu yang diperoleh melalui mata dan telinga. Sedangkan sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek yang tidak dapat diamati oleh pihak luar dan dapat terwujud dalam hal positif maupun negatif. Cara melakukan SADARI menurut Putri (2009) ada 2 cara yaitu dengan berdiri di depan cermin dan berbaring. Berdiri di depan cermin untuk melihat keseimbangan payudara, perubahan bentuk payudara, puting susu, serta kulit payudara sedangkan posisi berbaring untuk memeriksa ketiak apakah teraba benjolan abnormal atau tidak serta seluruh bagian payudara yaitu dengan gerakan memutar dari tepi payudara hingga puting susu dan gerakan vertikal dari tepi paling kiri hingga tepi paling kanan payudara. Waktu melakukan SADARI menurut Purwoastusti (2008) yaitu satu minggu setelah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan longgar sehingga mudah untuk dilakukan perabaan. Menurut Purwoastuti (2008), tindakan melakukan SADARI sangatlah penting karena % keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. Semakin sering memeriksa payudara sejak dini akan semakin mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak normal pada payudara.

50 36 Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa pendukung dari minat untuk melakukan SADARI adalah berpengetahuan baik, bersikap positif tentang SADARI sehingga akan berperilaku baik pula untuk melakukan SADARI. Dengan demikian diharapkan melalui SADARI secara rutin dan benar dapat mendeteksi secara dini kelainan pada payudara sehingga menjadikan salah satu upaya untuk dapat mencegah terjadinya kanker payudara. D. Keterbatasan Penelitian 1. Kendala Penelitian Jumlah responden yang banyak dan juga sedang melaksanakan praktik lahan mempersulit peneliti untuk dapat membagikan angket serta mengumpulkan responden dalam 1 waktu, sehingga peneliti membutuhkan beberapa minggu untuk dapat mengumpulkan responden dan membagikan angket. 2. Kelemahan / keterbatasan selama proses peneliti a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat perilaku saja dan faktor-faktor yang mempengaruhi tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti.

51 37 b. Peneliti tidak bisa menilai responden secara langsung dalam mempraktikan SADARI, tetapi hanya bisa menilai dari pengisian angket oleh responden. c. Angket yang digunakan angket tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur perilaku secara mendalam.

52 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dapat disimpulkan, dalam kategori yaitu : 1. Perilaku mahasiswi di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang SADARI dalam kategori baik sebanyak 79 responden (47,3%). 2. Perilaku mahasiswi di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang SADARI dalam kategori kurang sebanyak 88 responden (52,7%). B. Saran 1. Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel penelitian tentang SADARI serta menggunakan metode yang berbeda agar lebih berkembang dan dapat memberi tindak lanjut terhadap hasil penelitian. 2. Institusi a. Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Sebaiknya Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dapat lebih melakukan sosialisasi terutama terkait tentang 38

53 39 SADARI misalnya dengan mengadakan seminar atau penyuluhan tentang SADARI dan memasukkan materi tentang SADARI dalam mata ajar perkuliahan sehingga dapat menarik minat dan kesadaran mahasiswi untuk melakukan SADARI di rumah dengan rutin dan benar. b. Pendidikan Sebaiknya dipublikasikan lebih luas dengan cara digunakan sebagai bacaan atau referensi sehingga dapat meemperluas wawasan mahasiswi khususnya program studi kebidanan tentang SADARI 3. Mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Sebaiknya mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dapat rutin melakukan SADARI pada 1 minggu setelah menstruasi dengan cara yang benar, sehingga dapat mendeteksi dini apabila terjadi kelainan pada payudara dan diharapkan dengan rutinnya dilakukan SADARI secara benar dapat mengurangi angka kematian di masa mendatang akibat kanker payudara.

54 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Chen, R Solusi Cerdas Mencegah dan Mengobati Kanker. Jakarta: PT Agro Media Pustaka. Diananda, Rama Mengenal Seluk Beluk Kanker. Jogjakarta: Katahati. Hidayat, A.A Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Lestari, S Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di SMA N 2 Ungaran. Ungaran. Manuaba Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, S Promosi kesehatan Teori dan aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pamungkas, Zaviera Deteksi Dini Kanker Payudara. Jogjakarta: Buku Biru. Purwoastuti, Endang Kanker Payudara. Yogyakarta: Kanisius. Putri, Naura Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta: Aura Media. Rasjidi, Imam Deteksi Dini Kanker Payudara. Jakarta: CV Sagung Seto Epidemiologi Kanker Pada Wanita. Jakarta: CV Sagung Seto. Riwidikdo, H Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Saputri, K.H Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta. Surakarta. Sarwono, S Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

55 Surulloh, P.I Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di SMK Perdana Putri Sukoharjo. Sukoharjo. Yusuf, S Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Perilaku merupakan respon dari makhluk hidup terhadap suatu rangsangan yang bisa diamati secara langsung atau tidak langsung, (Notoatmodjo, 2007).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 Oleh : Lina Siti Nuryawati, S.ST.,SKM ABSTRAK Pemeriksaan payudara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 4. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) yakni penelitian atau penelaahan hubungan antara variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 CURICULUM VITAE Nama : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Desa Banjaran RT 01 RW 06, Kelurahan Jumantoro, Kecamatan Jumapolo,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik, yaitu untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei analitik menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif eksploratif, yang didalamnya menggunakan analisis distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain diskriptif analitik yaitu mendiskripsikan variabel bebas dan terikat, kemudian melakukan analisis korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menerangkan atau membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan kompetensi bidan dalam kesehatan reproduksi tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang penyakit menular

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Independent Tingkat pengetahuan tentang menarche Variabel Dependent Tingkat kecemasan remaja putri saat menghadapi menarche Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel dan mengetahui hubungan antara variabel yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif yang diarahkan untuk mendeskripsikan peran perawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif analitik yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan Non Equivalent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat dan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan hipotesis yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi karena menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Experiment. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena eksperimen jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor yang dipelajari adalah kecemasan pada anak, hospitalisasi pada anak,

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor yang dipelajari adalah kecemasan pada anak, hospitalisasi pada anak, 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian. Ruang lingkup materi Faktor yang dipelajari adalah kecemasan pada anak, hospitalisasi pada anak, dan terpi bermain.. Ruang linkup tempat Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Pendekatan ini merupakan rancangan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Febry Heldayasari Prabandari *, Tri Budi Rahayu Program Studi D3 Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis rancangan survey yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah studi deskriptif korelasi yang merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, yaitu penelitian deskriptif untuk mencari hubungan antara dua variabel pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bersifat explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Desain atau pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, karena bertujuan untuk mencari hubungan antara

Lebih terperinci