ANALISIS PENERIMAAN e-spt PPN DENGAN KOMPLEKSITAS SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENERIMAAN e-spt PPN DENGAN KOMPLEKSITAS SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL"

Transkripsi

1 ANALISIS PENERIMAAN e-spt PPN DENGAN KOMPLEKSITAS SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta DISUSUN OLEH: ANTONIUS ADIKUSUMA M. F JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

2 PERSEMBAHAN KARYA INI DIPERSEMBAHKAN UNTUK: FAKULTAS EKONOMI UNS vi

3 MOTTO FILIPI 1:21 ANAK TERANG TIDAK PERNAH MUNDUR DARI LAGA (N.N.) TERTAWALAH SEBELUM TERTWA ITU DILARANG (WARKOP DKI) vii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME. atas segala berkat dan karunia-nya sehingga skripsi yang berjudul Analisis Penerimaan e-spt PPN dengan Kompleksitas sebagai Variabel Eksternal dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam peyusunan skripsi ini. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus atas segala limpahan berkat dan karunia yang penulis terima, 2. Keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa, 3. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, 4. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, 5. Ibu Christyaningsih Budiwati, S.E., M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing Skirpsi yang telah memberikan commit to bimbingan, user motivasi, serta memproses viii

5 penulis dalam penulisan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik, 6. Bapak Sri Suranta, S.E.,M.Si.,Ak. dan ibu Dr. Y. Anni Aryani, M.Prof.,Acc.,Ak. yang menjadi penguji skripsi ini, 7. Bapak Drs. Wartono, M.Si, Ak, selaku pembimbing akademis yang selalu memberikan bimbingan selama menjalani proses perkuliahan, 8. Seluruh Dosen Pengajar, staff dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS, 9. Keluarga besar PMK FE, UNS, Gumo ong, Wartho, serta GKJ Sukoharjo, 10. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2008,terkhusus akuntansi kelas A, 11. My special one, E Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis harapkan saran dan kritik untuk memperbaiki segala kekurangan tersebut. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, Juni 2011 ix

6 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i ABSTRACT...ii ABSTRAK...iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...iv HALAMAN PENGESAHAN...v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi HALAMAN MOTTO...vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...x DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR...xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN...1 A. LATAR BELAKANG MASALAH...1 B. PERUMUSAN MASALAH...5 C. TUJUAN PENELITIAN...6 D. MANFAAT PENELITIAN...7 E. SISTEMATIKA PENULISAN...8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...9 A. LANDASAN TEORI Surat Pemberitahuan (SPT) Elektronik SPT PPN (e-spt PPN) Technology Acceptance Model (TAM)...12 B. PENELITIAN TERDAHULU...14 x

7 C. PENGEMBANGAN HIPOTESIS...17 D. SKEMA KONSEPTUAL PENELITIAN...23 BAB III METODELOGI PENELITIAN...25 A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi Sampel...25 B. SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA Sumber Data Metode Pengumpulan Data...26 C. VARIABEL PENELITIAN Konstruk Eksogen (Exogenous Constructs) Konstruk Endogen (Endogenous Constructs)...27 D. METODE ANALISIS DATA Analisis Deskriptif Structural Equation Model (SEM) Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Asumsi Model...33 a. Uji Normalitas...33 b. Evaluasi Outlier Pengujian Hipotesis...34 Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit)...35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...38 A. ANALISIS DESKRIPTIF Karakteristik Responden Tanggapan responden...42 B. CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS...48 xi

8 C. UJI VALIDITAS...56 D. UJI RELIABILITAS...57 E. UJI ASUMSI MODEL Uji Normalitas Evaluasi Outlier...60 F. PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Uji Hipotesis...62 BAB V PENUTUP...75 A. KESIMPULAN...75 B. KETERBATASAN...77 C. SARAN...78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

9 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Goodness of fit Indices Hasil Pengumpulan Data Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Tanggapan Responden Terhadap Perceived Usefulness Tanggapan Responden Terhadap Perceived Ease of Use Tanggapan Responden Terhadap Attitude Toward Using Tanggapan Responden Terhadap Behavioral Intention to Use Tanggapan Responden Terhadap Actual System Use Tanggapan Responden Terhadap Kompleksitas Hasil Uji Validitas Variabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Hasil Uji Normalitas Jarak Mahalanobis Data Penelitian Hasil Goodness of Fit Model Regression Weights Standardized Regression Weights...63 xiii

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model TAM awal Model TAM setelah modifikasi Konstruk Perceived Usefulness Konstruk Perceived Ease of Use Konstruk Attitude Toward Using Konstruk Behavioral Intention to Use Konstruk Actual System Use Konstruk Kompleksitas Uji Konfirmatori antar Konstruk Full Model SEM e-spt PPN Model TAM setelah pengujian hipotesis...74 xiv

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Kuesioner Penelitian Data Kuesioner Tabel Regression Weights tiap Konstruk Tabel Regression Weights CFA Tabel Regression Weights dan Standardized Regression Weights Full Model SEM e-spt PPN Hasil Reliability Analysis Full Model SEM e-spt PPN Tabel Assessment of Normality Full Model SEM e-spt PPN Tabel Mahalanobis Distance Full Model SEM e-spt PPN Tabel Model Fit Summary Full Model SEM e-spt PPN Surat Pernyataan Skripsi xv

12 xvi

13 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi informasi yang mengalami kemajuan sangat pesat telah merambah ke berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat antara lain dunia bisnis, kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Penerapan teknologi informasi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja suatu organisasi (Siregar dan Suryanawa, 2009). Dampak perkembangan teknologi informasi yang dirasakan secara nyata adalah perubahan sistem manual menjadi sistem yang terotomatisasi yang telah dilakukan oleh sebagian besar organisasi yaitu perusahaan swasta, sektor publik, serta institusi pemerintah. Direktorat Jenderal Pajak sebagai salah satu institusi pemerintah di bawah Departemen Keuangan yang mengemban tugas untuk mengamankan penerimaan pajak negara dituntut untuk selalu dapat memenuhi pencapaian target penerimaan pajak yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun di tengah tantangan perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial maupun ekonomi di masyarakat. Untuk itu, peningkatan efektivitas dan efisiensi kinerja harus terus dilakukan guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, serta dapat memenuhi pencapaian target penerimaan pajak oleh pemerintah. Modernisasi sistem dan penerapan teknologi informasi wajib dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerjanya. Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan modernisasi sistem, terutama dalam sistem administrasi perpajakan commit dalam to user beberapa tahun terakhir. Upaya 1

14 modernisasi sistem administrasi perpajakan yang dilakukan yaitu dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Peningkatan dan mengedepankan pelayanan ini terlihat dengan terus dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek kegiatan, mulai dari pendaftaran diri sebagai wajib pajak melalui e-registration, pembayaran pajak (e-payment), pelaporan pajak (e-reporting, e-spt), pemberkasan dokumen pajak (e-filing), maupun konsultasi (e-consulting), dan sebagainya. Penerapan teknologi baru dalam suatu organisasi seperti e-spt tersebut akan berpengaruh pada pengguna (user) teknologi informasi tersebut. Faktor pemakai sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan sistem baru karena tingkat kesiapan pemakai untuk menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya penerapan sistem tersebut (Muhammad, 2010). Dengan demikian, Direktorat Jenderal Pajak harus dapat memberikan pemahaman yang cukup dan mensosialisasikan penggunaan teknologi elektronik dalam melakukan penyampaian dan pengisian SPT kepada Wajib Pajak (WP), supaya teknologi tersebut dapat berjalan efektif dan efisien. Upaya Direktorat Jenderal Pajak dalam mensosialisasikan teknologi baru dalam administrasi perpajakan terutama untuk pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan mengeluarkan peraturan yang ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 146/PJ./2006 tentang bentuk, isi, dan tata cara penyampaian surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nilai (SPT Masa PPN). Peraturan ini kemudian mengalami perubahan dengan dikeluarkan PER - 2

15 14/PJ./2010 dan terakhir diubah dengan dikeluarkan PER - 44/PJ./2010 tanggal 6 Oktober Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan teknologi tersebut. Dari penelitian-penelitian terdahulu banyak mengacu pada pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan Davis, Bagozzi, dan Warshaw (1989). TAM adalah sebuah model yang menggambarkan tingkat penerimaan terhadap teknologi. Tujuan utama TAM adalah memberikan penjelasan tentang penentuan penerimaan komputer secara umum, memberikan penjelasan tentang perilaku atau sikap pengguna dalam suatu populasi (Davis, et al. 1989). Dalam penelitian yang dilakukan Davis, et al. (1989) terdapat lima konstruk utama dalam model TAM awal yaitu persepsi pengguna terhadap kegunaan teknologi (Perceived Usefulness), persepsi pengguna terhadap kemudahan teknologi (Perceived Ease of Use), sikap pengguna terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using), kecenderungan tingkah laku (Behavioral Intention to Use) dan penggunaan aktual (Actual System Use). Hasil penelitian Davis, et al. (1989) ini menunjukkan bahwa perceived ease of use dan perceived usefulness berpengaruh pada minat seseorang, tetapi perceived usefulness memiliki tingkat signifikansi yang lebih kuat. Dalam perkembangannya, penelitian dengan mengacu pada teori TAM telah banyak dilakukan modifikasi dalam penelitiannya. Gardner dan Amoroso (2004) menambahkan empat variabel eksternal dalam penelitiannya yaitu gender, experience, complexity, dan voluntaries. Hasil penelitian Gardner dan Amoroso 3

16 (2004) pada internet menunjukkan pentingnya pengalaman (experience) dan kesukarelaan (voluntaries) menggunakan internet sebagai variabel yang mempengaruhi minat perilaku terhadap penggunaan internet. Kerumitan (complexity) dan pengalaman (experience) menggunakan internet mempunyai pengaruh terhadap persepsi kegunaan. Sedangkan jenis kelamin (gender) mempunyai pengaruh terhadap kepercayaan (perceived ease of use dan perceived usefulness). Penelitian ini akan meneliti tentang tingkat penerimaan user terhadap penerapan e-spt PPN dengan menggunakan pendekatan TAM. Dalam penelitian ini, konstruk yang diteliti yaitu dibatasi pada lima konstruk utama yaitu perceived usefulness, perceived ease of use, attitude toward using, behavioral intention to use, dan actual system use serta satu variabel eksternal yaitu kompleksitas (complexity). Davis (1989) menemukan hubungan positif antara kerumitan dengan perceived ease of use. Igbaria, Guimaraes, dan Davis (1995) menemukan hubungan yang kuat antara kerumitan dengan perceived usefulness dan dengan usage. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Gardner dan Amoroso (2004) menemukan bahwa kerumitan berpengaruh signifikan hanya terhadap perceived usefulness. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS PENERIMAAN e-spt PPN DENGAN KOMPLEKSITAS SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL. 4

17 B. PERUMUSAN MASALAH Sesuai dengan latar belakang seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah perceived usefulness berpengaruh positif pada attitude toward using? 2. Apakah perceived usefulness berpengaruh positif pada behavioral intention to use? 3. Apakah perceived usefulness berpengaruh positif pada actual system use? 4. Apakah perceived ease of use berpengaruh positif pada perceived usefulness? 5. Apakah perceived ease of use berpengaruh positif pada attitude toward using? 6. Apakah attitude toward using berpengaruh positif pada behavioral intention to use? 7. Apakah behavioral intention to use berpengaruh positif pada actual system use? 8. Apakah kompleksitas berpengaruh positif pada perceived usefulness? 9. Apakah kompleksitas berpengaruh positif pada actual system use? 5

18 C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness terhadap attitude toward using. 2. Untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness terhadap behavioral intention to use. 3. Untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness terhadap actual system use. 4. Untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness. 5. Untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use terhadap attitude toward using. 6. Untuk mengetahui pengaruh attitude toward using terhadap behavioral intention to use. 7. Untuk mengetahui pengaruh behavioral intention to use terhadap actual system use. 8. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas terhadap perceived usefulness. 9. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas terhadap actual system use. 6

19 D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat positif yang dapat digunakan oleh pihak-pihak seperti berikut ini. 1. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang membahas tentang Technology Acceptance Model (TAM) yaitu membahas tentang sikap individu terhadap penerimaan dan penggunaan teknologi baru. 2. Bagi Praktisi Penelitian ini dapat menjadi suatu pertimbangan untuk melakukan pengembangan teknologi informasi dalam organisasi swasta maupun institusi pemerintah. Hasil penelitian juga diharapkan dapat membuka wawasan organsisasi swasta atau institusi pemerintah mengenai pentingnya pemahaman tentang teknologi informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja serta mendorong minat mereka untuk memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia. 3. Bagi pihak lain yang terkait Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang perilaku dan tingkat penerimaan user atau WP terhadap penerapan pengisian dan pelaporan elektronik SPT (e-spt) terutama e-spt Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. 7

20 E. SISTEMATIKA PENULISAN Penelitian ini memiliki sistematika pembahasan terdiri dari lima bab. Masing-masing secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan landasan teori dan konsep teoritis yang terkait dengan topik penelitian dan dipergunakan sebagai dasar pemikiran dalam pengembangan berbagai hipotesis yang diajukan dalam penelitian. BAB III METODELOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang dipergunakan dalam penelitian, meliputi metode pemilihan sampel, pengumpulan data, variabel penelitian, serta alat analisis data yang dipergunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan mengenai hasil analisis pengujian hipotesis dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan dalam penelitian, serta saran bagi penelitian selanjutnya. 8

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Surat pemberitahuan terdiri dari dua macam yaitu. a. Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Surat Pemberitahuan Masa terdiri dari dua macam yaitu SPT Masa Pajak Penghasilan dan SPT Masa PPN. b. Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. SPT Tahunan dibedakan untuk Wajib Pajak Perseorangan dan Wajib Pajak Badan. Dalam melakukan pengisian dan penyampaian SPT, setiap Wajib Pajak mengisi Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satu mata uang Rupiah dan menandatangani dan menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan (Pasal 3 ayat (1), UU No. 9

22 28/2007). Bagi Wajib Pajak yang telah mendapat ijin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dan mata uang selain Rupiah yang diijinkan, yang pelaksanaannya diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan (Pasal 3 ayat (1a), UU No. 28/2007). Dari pasal tersebut dapat diketahui bahwa setiap Wajib Pajak harus mengisi, menandatangani, dan menyampaikan Surat Pemberitahuan ke KPP tentang penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang. 2. Elektronik Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (e-spt PPN) Aplikasi Elektronik SPT atau disebut dengan e-spt adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT (Direktorat Jenderal Pajak, 2011). Elektronik SPT (e-spt) digunakan untuk memproses pembayaran dan pelaporan pajak oleh Wajib Pajak (WP). Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan penerapan e-spt dalam pelaporan pajak antara lain untuk e-spt Permohonan Perpanjangan Penyampaian SPT PPh Tahunan, e-spt PPh Pasal 21, e-spt PPh Pasal 25/29 Badan, e-spt PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi, e- SPT PPN, e-spt PPN Norma, dan lain-lain. Wajib Pajak dapat memperoleh aplikasi e-spt dengan mengunduh aplikasi tersebut ke situs resmi Direktorat Jenderal Pajak yaitu atau pada unit-unit kerja Direktorat Jenderal Pajak di seluruh Indonesia. 10

23 Elektronik SPT PPN (e-spt PPN) adalah layanan yang disediakan Direktorat Jenderal Pajak bagi Wajib Pajak untuk melaporkan SPT PPN dengan memanfaatkan media elektronik. Dalam penerapannya Wajib Pajak yang memanfaatkan layanan e-spt PPN diharuskan menggunakan program aplikasi e-spt PPN yang dapat diunduh di situs Bagi wajib pajak yang terdaftar pada kantor pajak yang telah menerapkan sistem administrasi modern, wajib pajak dapat meminta aplikasi tersebut pada Account Representative (AR) yang telah ditunjuk. Elektronik SPT PPN (e- SPT PPN) beserta lampiran-lampirannya dilaporkan menggunakan media elektronik seperti CD, disket, flash disk, dan lain-lain, ke KPP di mana wajib pajak terdaftar. Dengan menggunakan aplikasi e-spt PPN wajib pajak dapat merekam, memelihara dan men-generate data Elektronik SPT PPN serta mencetak SPT PPN beserta lampirannya. Kelebihan yang diperoleh dalam penggunaan e-spt PPN menurut Direktorat Jenderal Pajak (2011) adalah sebagai berikut. a. Penyampaian SPT PPN dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media CD/disket. b. Data Perpajakan Terorganisasi dengan baik. c. Sistem aplikasi e-spt PPN mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis. d. Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer. e. Kemudahan dalam membuat Laporan SPT PPN. 11

24 f. Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran formulir dengan menggunakan sistem komputer. g. Menghindari pemborosan penggunaan kertas. h. Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT PPN yang memakan sumber daya yang cukup banyak. 3. Technology Acceptance Model (TAM) Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi informasi, Jantan (2001) dalam Muhammad (2010) menyebutkan teori-teori tersebut diantaranya adalah Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM). Dari ketiga teori tersebut, TAM merupakan model yang paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi informasi, karena model ini lebih sederhana, dan mudah diterapkan. Model Technology Acceptance Model (TAM) yang paling banyak digunakan dalam penelitian tentang penerimaan teknologi informasi adalah model TAM yang dikembangkan oleh Davis, et al. (1989) yang didasarkan pada model Theory of Reasoned Action (TRA). TAM merupakan teori yang dapat menjelaskan penerimaan individu terhadap penerapan sistem teknologi informasi dalam perusahaan dan model tersebut telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian tentang penggunaan dan penerimaan teknologi informasi. 12

25 Lima konstruk utama dalam model TAM awal adalah sebagai berikut. a. Perceived Usefulness (Persepsi Pengguna terhadap Kegunaan Teknologi) Davis (1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Dari definisi tersebut diketahui bahwa persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2007). b. Perceived Ease of Use (Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan Teknologi) Menurut Davis (1989), perceived ease of use didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun (free of effort). Persepsi ini menyatakan bahwa seseorang percaya dengan penggunaan sistem tertentu dapat mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan sesuatu. c. Attitude Toward Using (Sikap Pengguna terhadap Penggunaan Teknologi) Davis (1989) mendefinisikan attitude toward using sebagai suatu tingkat penilaian terhadap dampak yang dialami oleh seseorang bila menggunakan suatu sistem tertentu dalam pekerjaannya. Definisi tersebut menyatakan bahwa sikap penggunaan teknologi sebagai evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya dalam menggunakan teknologi 13

26 d. Behavioral Intention to Use (Kecenderungan Tingkah Laku untuk Menggunakan Teknologi) Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi (Davis, 1989). Penggunaan suatu teknologi informasi didasarkan pada minat dan keinginan user terhadap teknologi informasi tersebut. e. Actual System Use (Penggunaan Aktual Teknologi) Actual System Use adalah kondisi nyata penggunaan sistem (Davis,1989). Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan (Tangke, 2004). Dalam perkembangannya terdapat berbagai modifikasi yang dilakukan dalam penelitian yang menggunakan teori TAM. Al-Gahtani (2001) mengganti konstruk Behavioral Intention to Use dan Actual Use menjadi Acceptance of Technology karena pada dasarnya kedua konstruk tersebut adalah sama yaitu sebagai indikator untuk mengukur IT acceptance. Gardner dan Amoroso (2004) menambahkan empat variabel eksternal dalam teori TAM yaitu jenis kelamin (gender), pengalaman (experience), kerumitan (complexity), dan kesukarelaan (voluntaries). B. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian untuk menguji penggunaan dan penerimaan teknologi informasi dengan menggunakan TAM telah banyak dilakukan dengan melakukan juga 14

27 modifikasi pada model TAM yang digunakan. Modifikasi antara lain dengan menambahkan variabel-variabel eksternal sesuai dengan kebutuhan penelitian yang akan dilakukan, tetapi tidak meninggalkan bentuk dasar model TAM. Davis (1989) dalam penelitiannya membahas tentang Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology bertujuan untuk memberikan pengukuran yang lebih baik untuk memprediksi dan menjelaskan pemakaian teknologi informasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor kemudahan dalam menggunakan teknologi dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan menjelaskan bahwa sistem baru yang sedang dikembangkan diterima oleh pelanggan. Perceived usefulness dipengaruhi secara langsung oleh penggunaan saat ini (r = 0,63) dan mendatang (r = 0,85). Perceived ease of use juga memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan saat ini (r = 0,45) dan mendatang (r = 0,59). Selain itu, dijelaskan pula bahwa perceived usefulness memiliki korelasi yang lebih besar pada penggunaan dibandingkan dengan perceived ease of use. Penelitian ini memberikan kontribusi yang potensial karena memberikan dasar bagi penelitian-penelitian tentang TAM selanjutnya. Davis, et al. (1989) dalam penelitian berjudul User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theoritical Model bertujuan untuk memberikan prediksi, penjelasan dan peningkatan penerimaan pemakai yang lebih baik melalui pemahaman mengapa seseorang menerima atau menolak komputer melalui pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Reasoned Action (TRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness berpengaruh pada minat seseorang, tetapi 15

28 Perceived Usefulness memiliki tingkat signifikansi yang lebih kuat. Sikap memediasi perceived ease of use dan perceived usefulness secara terpisah dan norma subyektif tidak memiliki pengaruh pada minat. Penelitian yang dilakukan oleh Igbaria, et al. (1995) berjudul Testing the Determinants of Microcomputer Usage Via a Structural Equation Model memasukkan faktor-faktor eksternal dengan mengintegrasikan dua model yang menjelaskan penggunaan komputer. Model pertama yang digunakan oleh Davis, yaitu Technology Acceptance Model (TAM), dan model kedua adalah Theory of Planned Behavior (TPB). Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM) dengan Partial Ease of Use (PLS). Model ini mengkonfirmasikan adanya pengaruh dari faktorfaktor eksternal pada perceived ease of use dan perceived usefulness, kemudian perceived ease of use terhadap perceived usefulness serta dampak dari perceived ease of use dan perceived usefulness terhadap variety of use. Al-Gahtani (2001) menganalisis kemampuan TAM untuk diterapkan di luar Amerika yaitu Inggris. Hasilnya disimpulkan bahwa secara keseluruhan pengaruh Perceived Usefulness terhadap penerimaan teknologi informasi lebih besar daripada pengaruh yang diberikan oleh Perceived Ease of Use. Penelitian Gardner dan Amoroso (2004) yang berjudul Development of an Instrument to Measure the Acceptance of Internet Technology by Consumers menunjukkan bahwa gender berpengaruh terhadap tiga konstruk yaitu Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness dan Actual Use. Pengalaman (experience) hanya berpengaruh terhadap Perceived Usefulness. Kerumitan (complexity) 16

29 berpengaruh terhadap Perceived Usefulness. Sedangkan kesukarelaan (voluntaries) berpengaruh terhadap Behavioral Intention to Use. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa TAM yang digunakan dalam tiap penelitian berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, tetapi tidak meninggalkan bentuk dasar TAM. Bentuk dasar TAM adalah sesuai dengan penelitian yang dikembangkan Davis, et al. (1989) yaitu terdiri dari lima konstruk utama yaitu Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude Toward Using, serta Behavioral Intention to Use dan Actual Use (keduanya dapat digabungkan menjadi satu konstruk yaitu IT Acceptance). Dalam penelitian ini, konstruk yang diteliti dibatasi dengan lima konstruk utama, yaitu persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan e-spt PPN (perceived ease of use), persepsi pengguna terhadap kegunaan e-spt PPN (perceived usefulness), sikap pengguna terhadap penggunaan e-spt PPN (attitude toward using), kecenderungan tingkah laku user terhadap penggunaan e-spt PPN (behavioral intention to use) dan persepsi user terhadap penggunaan aktual e-spt PPN (actual system use). Selain itu, dalam penelitian ini menambahkan satu variabel eksternal yaitu kompleksitas (kerumitan). C. PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1. Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude Toward Using, Behavioral Intention to Use, dan Actual System Use Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang paling signifikan dalam pengaruhnya 17

30 terhadap sikap penggunaan teknologi, minat perilaku dan penggunaan teknologi aktual dibanding konstruk yang lainnya. Agarwal dan Prasad (1999) menyimpulkan bahwa persepsi penggunaan oleh user secara positif mempengaruhi sikap pengguna terhadap penggunaan. Pernyataan tersebut didukung oleh Wibowo (2008), yang menyatakan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang cukup signifikan mempengaruhi attitude toward using. Venkatesh dan Morish (2000) menunjukkan bahwa behavioral intention ditentukan oleh perceived usefulness. Penelitian Wibowo (2008) juga menyatakan bahwa persepsi kegunaan merupakan konstruk yang signifikan terhadap persepsi minat perilaku. Davis (1989) menemukan hubungan persepsi kegunaan terhadap penggunaan senyatanya lebih kuat dibandingkan dengan konstruk manapun. Demikian pula Igbaria, Zinatelli, Cragg, dan Cavaye (1997), juga menemukan hal yang sama bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh langsung terhadap penggunaan aktual. Hasil penelitian yang dilakukan Tangke (2004) menyatakan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang paling signifikan menentukan actual sytem usage. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas, akan diuji pengaruh dari persepsi kegunaan oleh user tentang penerapan e-spt PPN terhadap sikap penggunaan e-spt PPN, minat perilaku terhadap e-spt PPN dan penggunaan aktual e-spt PPN sebagai sarana pelaporan PPN. Dengan demikian, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut. 18

31 H1 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Attitude Toward Using H2 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Behavioral Intention to Use H3 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Actual System Use 2. Pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Perceived Usefulness dan Attitude Toward Using Perceived Ease of Use merupakan salah satu konstruk yang telah diuji dalam penelitian Davis, et al. (1989). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perceived ease of use dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan teknologi dan menjelaskan bahwa teknologi baru yang sedang dikembangkan diterima oleh user. Penelitian Igbaria, et al. (1997) menyimpulkan bahwa persepsi pengguna terhadap kemudahan berhubungan dengan persepsi pengguna terhadap kemanfaatan atau kegunaan dan sikap pengguna terhadap penggunaan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Tangke (2004) dan Wibowo (2008) yang menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. Konstruk perceived ease of use juga berpengaruh terhadap sikap terhadap penggunaan teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Gardner dan Amoroso (2004) menemukan hubungan yang signifikan antara persepsi kegunaan terhadap persepsi sikap penggunaan. Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian Al Gahtani (2001) yang mengemukakan bahwa persepsi pengguna terhadap kemudahan menemukan hubungan yang kuat dan positif secara langsung pada sikap pengguna terhadap penggunaan. 19

32 Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa apabila seseorang percaya bahwa teknologi e-spt PPN mudah digunakan, maka orang tersebut akan percaya bahwa menggunakan e-spt PPN akan mempermudah dalam melaporkan pajak pertambahan nilainya, dan dengan faktor kemudahan dalam menggunakan e-spt PPN tersebut akan membentuk sikap seseorang untuk memilih menggunakan e-spt PPN. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut. H4 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Perceived Usefulness H5 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Attitude Toward Using 3. Pengaruh Attitude Toward Using terhadap Behavioral Intention to Use Beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara sikap seseorang terhadap kecenderungan perilaku untuk menggunakan teknologi. Gardner dan Amoroso (2004) menyatakan bahwa user mungkin memiliki sikap yang positif jika mereka percaya bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka. Wibowo (2008) dan Yuadi (2009) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa sikap penggunaan berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi minat perilaku. Berdasarkan penjelasan tersebut, akan diuji kembali pengaruh sikap seseorang tentang penggunaan e-spt PPN terhadap minat perilaku penggunaan. Pengembangan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H6 : Attitude Toward Using berpengaruh terhadap Behavioral Intention 20

33 to Use 4. Pengaruh Behavioral Intention to Use terhadap Actual System Use Sun dan Zhang (2005) menyatakan bahwa Behavioral Intention adalah prediktor yang baik dalam penggunaan aktual dari teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Davis, et al.. (1989) serta Taylor dan Todd (1995) juga menyatakan bahwa minat perilaku adalah pemrediksi yang baik terhadap penggunaan senyatanya. Penelitian ini akan menguji kembali hubungan antara penggunaan teknologi e-spt PPN sebagai sarana pelaporan pajak dengan minat seseorang dalam menggunakan teknologi tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut. H7 : Behavioral Intention to Use berpengaruh terhadap Actual System Use 5. Pengaruh Kompleksitas terhadap Perceived Usefulness dan Actual System Use Kerumitan (kompleksitas) didefinisikan sebagai tingkat harapan pengguna bahwa teknologi bebas dari usaha (Gardner dan Amoroso, 2004). Rogers dan Shoemakers (1971) mendefinisikan persepsi kerumitan sebagai tingkatan persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai hal yang relatif sulit dipahami dan digunakan. Thompson, et al. (1991) menyatakan semakin kompleks suatu inovasi, semakin rendah tingkat 21

34 penyerapannya. Igbaria, et al. (1995) menemukan hubungan yang kuat antara kerumitan dengan perceived usefulness. Kerumitan teknologi penggunaan teknologi baru seperti e-spt PPN yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak dapat mempengaruhi persepsi user atau WP terhadap penggunaan teknologi tersebut. Penelitian ini akan menguji kembali hubungan antara kerumitan dalam e-spt PPN terhadap persepsi penggunaan dan penggunaan e-spt PPN tersebut. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut. H8 : Kompleksitas berpengaruh terhadap Perceived Usefulness H9 : Kompleksitas berpengaruh terhadap Actual System Use D. SKEMA KONSEPTUAL PENELITIAN 22

35 Model Technology Acceptance Model (TAM) awal yang dikembangkan oleh Davis, et al. (1989) adalah sebagai berikut. Perceived Usefulness Actual System Use Perceived Ease of Use Attitude Toward Using Behavioral Intention to Use Sumber: Davis, et al. (1989) Gambar 2.1 Model TAM awal 23

36 Model Technology Acceptance Model (TAM) setelah dimodifikasi dengan menambahkan satu variabel eksternal. Kompleksitas H9 Perceived Usefulness H8 H3 H9 H4 H1 H2 Actual System Use Perceived Ease of Use H7 H5 Attitude Toward Using H6 Behavioral Intention to Use Sumber: Gardner dan Amoroso (2004) Gambar 2.1 Model TAM setelah modifikasi 24

37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam setiap penelitian ilmiah selalu dihadapkan pada masalah populasi dan sampel, karena populasi dan sampel penelitian merupakan sumber data yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Populasi penelitian yang bersifat ilmiah dapat diperoleh dengan motede yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah pula. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna e-spt PPN di wilayah Surakarta. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Sampel merupakan bagian yang diobservasi digunakan bagi tujuan penelitian populasi atau karakteristiknya, sehingga dengan demikian sampel lebih kecil dari populasi. Hair, Anderson, Tatham, dan Black (1998) menyatakan bahwa ukuran sampel minimum yang sesuai untuk metode SEM adalah antara , demikian juga dalam Ghozali (2008) jumlah sampel yang diperlukan dalam SEM adalah minimal 100. Pada penelitian ini sampel yang akan diambil adalah sekitar user e-spt PPN di wilayah Surakarta untuk dapat diproses pengujian hipotesisnya dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM). 25

38 Pengambilan sampel tersebut mengikuti teori pengambilan sampel bebas secara nonprobabilitas dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive Sampling yang digunakan adalah judgement sampling yaitu pengambilan sampel dari suatu populasi dengan pertimbangan kriteria tertentu (Jogiyanto, 2007). Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah mereka yang pernah mencoba atau telah menggunakan e-spt PPN. B. SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA 1. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada responden yaitu para pengguna e-spt PPN di wilayah Surakarta. Kuesioner ini akan dibagikan pada responden untuk mengetahui dan mengukur tingkat penerimaan user terhadap penerapan e-spt PPN di wilayah Surakarta dan untuk mengetahui apakah faktor kompleksitas berpengaruh terhadap tingkat penerimaan e-spt PPN di wilayah Surakarta tersebut. 2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survey, yaitu dengan menyebarkan secara langsung daftar pernyataan berupa kuesioner yang akan diisi oleh para pengguna e-spt PPN di wilayah Surakarta. Kuesioner dilakukan dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden dan responden memilih alternatif jawaban yang sudah tersedia. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Gardner dan Amoroso (2004) dan Wibowo 26

39 (2008) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-spt PPN serta disesuaikan dengan variabel-variabel yang telah ditentukan. Setiap responden diminta untuk memberikan penilaian atas pernyataan yang diajukan dengan pilihan jawaban dengan skala likert dari skor atau skala 1 sampai dengan skor atau skala 5 dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju. C. VARIABEL PENELITIAN 1. Konstruk Eksogen (Exogenous Constructs) Konstruk eksogen adalah konstruk yang tidak memiliki penyebab atau penyebabnya berasal dari luar teori. Variabel yang digunakan untuk mengukur disebut sebagai variabel independen. Konstruk eksogen dalam penelitian ini adalah kompleksitas. Kompleksitas didefinisikan sebagai seberapa sulit suatu teknologi informasi untuk dipahami dan digunakan yang dipersepsikan oleh pemakai (Rogers dan Shoemaker, 1971). Kompleksitas dalam penelitian diukur dengan 5 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-spt PPN. 2. Konstruk Endogen (Endogenous Constructs) Konstruk endogen adalah faktor-faktor yang diprediksi oleh atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk endogen hanya dapat 27

40 berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Konstruk endogen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Persepsi Pengguna terhadap Kegunaan e-spt PPN (Perceived Usefulness) Persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2007). Konstruk ini menjelaskan tentang persepsi user terhadap kegunaan e-spt PPN yang mungkin akan berpengaruh dalam mempermudah pelaporan pajak user. Perceived Usefulness dalam penelitian diukur dengan 5 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-spt PPN. b. Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan e-spt PPN (Perceived Ease of Use) Davis, et al. (1989) menjelaskan Perceived Ease of Use sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Konstruk ini menjelaskan persepsi user tentang kemudahan menggunakan e-spt PPN yang mungkin akan berpengaruh dalam mempermudah pelaporan pajak user. Perceived Usefulness dalam penelitian diukur dengan 4 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-spt PPN. 28

41 c. Sikap Pengguna terhadap Penggunaan e-spt PPN (Attitude Toward Using) Sikap penggunaan teknologi e-spt PPN merupakan evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya dalam menggunakan e-spt PPN. Attitude Toward Using dalam penelitian diukur dengan 3 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-spt PPN. d. Kecenderungan Tingkah Laku terhadap e-spt PPN (Behavioral Intention to Use) Penggunaan suatu teknologi e-spt PPN didasarkan pada minat dan keinginan user terhadap teknologi informasi tersebut. Behavioral Intention to Use dalam penelitian diukur dengan 4 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-spt PPN. e. Penggunaan Aktual e-spt PPN (Actual System Use). Actual System Use adalah kondisi nyata penggunaan sistem (Davis, 1989). Konstruk ini menjelaskan penggunaan aktual dari e- SPT PPN yang dapat mempengaruhi dalam pelaporan pajak user. Actual System Use dalam penelitian diukur dengan 3 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-spt PPN. 29

42 D. METODE ANALISIS DATA 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2002). Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). 2. Structural Equation Model (SEM) Structural Equation Model (SEM) merupakan salah satu teknik multivariate yang menggabungkan aspek-aspek regresi berganda (menguji hubungan ketergantungan) dan analisis faktor (menggambarkan konsep yang tidak dapat diukur faktor dengan variabel berganda) untuk mengestimasi hubungan saling ketergantungan secara serentak (Hair et.al, 1998). SEM berlandaskan pada pengujian teori, sehingga dibutuhkan landasan teori yang kuat. Hair, et al. (1998) menjelaskan bahwa model persamaan struktural didasarkan pada hubungan kausalitas, dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan variabel lainnya. Kuatnya hubungan kausalitas antara dua variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan terletak pada metode analisis yang dipilih, tetapi terletak pada justifikasi (pembenaran) secara teoritis untuk mendukung analisis. 30

43 Penggunaan SEM dalam penelitian ini karena kemampuannya untuk menggabungkan model pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model) secara simultan dan efisien bila dibandingkan teknik multivariate lain (Ghozali, 2008). Penelitian ini menggunakan dua macam teknik analisis yaitu sebagai berikut. 1. Confirmatory Factor Analysis (CFA) Teknik ini digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam suatu kelompok atau model variabel. 2. Regression Weight Teknik ini digunakan untuk meneliti seberapa besar pengaruh antar variabel-variabel. Penelitian ini juga menggunakan teknik estimasi Generalized Maximum Likelihoods Estimation Method (MLE) yang digunakan untuk mengestimasi model dengan jumlah sampel di atas 100 tapi di bawah observasi. Estimasi dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut. 1. Estimasi Measurement model dengan teknik Confirmatory Factor Analysis yang digunakan untuk menguji unidimensionalitas dari konstrukkonstruk eksogen dan endogen. 2. Estimasi Structural Equation Model melalui analisis full model untuk melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model. Pengembangan model dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program AMOS

44 3. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur (dalam penelitian ini adalah kuesioner) mempunyai ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2008). Dalam penelitian ini, konstruk yang akan diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana pada penelitian yang sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk, maka dalam teknik analisis yang dipakai adalah menggunakan Confirmatory Factor Analysis (Ghozali, 2008). 4. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Uji realiabilitas diperlukan untuk mengetahui tingkat keandalan kuesioner yang ada dalam penelitian ini. Uji reliabilitas juga digunakan agar dapat mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap kondisi yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. 32

45 Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2008). Kriteria tingkatan reliabilitas menurut Sekaran (2006) jika alpha atau r hitung sebagai berikut. a. 0,8-1,0 = maka Reliabilitas baik b. 0,6-0,799 = maka Reliabilitas diterima c. kurang dari 0,6 = maka Reliabilitas kurang baik 5. Uji Asumsi Model a. Uji Normalitas Model Covariance Based SEM mensyaratkan data berdistribusi normal, jumlah sampel harus besar (menurut Hair lima kali jumlah parameter yang akan diestimasi atau antara sampel), model yang akan diuji harus memiliki dasar penjelasan teori yang kuat dan lebih menekankan pada konfirmatori model atau mengkonfirmasi model dengan dunia empirisnya. Untuk itu, sebelum uji hipotesis harus terlebih dahulu melakukan uji normalitas data, karena jika data berdistribusi tidak normal, dikhawatirkan akan mempengaruhi hasil analisis dengan kecenderungan bias yang tinggi. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan software AMOS 20. Pedoman dasar yang digunakan dalam pengujian normalitas data adalah melihat nilai critical ratio skewness dan kurtosis. Data terdistribusi normal apabila nilai critical ratio (cr) skewness < 2 dan nilai cr kurtosis < 7 (Ghozali dan Fuad, 2005). 33

46 b. Evaluasi Outlier Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang sangat berbeda jauh dari observasiobservasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk variabel tunggal maupun variabel-variabel kombinasi (Hair, et al. dalam Ghozali, 2008). Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p<0,001. Jarak Mahalanobis dievaluasi dengan menggunakan nilai mahalanobis d-squared (Ghozali, 2008). Evaluasi outliers ini dilakukan dengan bantuan program komputer AMOS Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini mengggunakan analisis multivariate Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program komputer AMOS 20. Menurut Hair, Anderson, Tatham, dan Black (2006), dengan menggunakan SEM, peneliti dapat mempelajari hubungan struktural yang diekspresikan oleh seperangkat persamaan, yang serupa dengan seperangkat regresi berganda. Pengujian hipotesis dilakukan setelah data telah berdistribusi normal dengan dilakukan uji normalitas sebelumnya. Penggunaan program AMOS 20 bertujuan untuk menguji apakah model yang diestimasi mempunyai kesesuaian yang baik dan apakah terdapat pengaruh yang signifikan seperti yang dihipotesiskan. Analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut. 34

47 Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Model struktural dikategorikan sebagai good fit, bila memenuhi beberapa indikator-indikator berikut ini. 1. Mengukur Chi Square (c 2 ) Statistic Nilai Chi-squares merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model (Ghozali dan Fuad, 2005). Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuai dengan data. Chi square sangat bersifat sensitif terhadap sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar sehingga perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya. 2. Nilai level probabilitas minimum Nilai level probabilitas minimum yang disyaratkan adalah 0,1 atau 0,2, tetapi untuk level probabilitas sebesar 0,05 masih diperbolehkan (Hair, et al. 1998). 3. CMIN/DF (Normed Chi Square) CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Menurut Hair, et al. (1998) nilai yang direkomendasikan untuk menerima kesesuian sebuah model adalah nilai CMIN/DF yang lebih kecil atau sama dengan 2,0 atau 3,0. 4. Goodness of Fit Index (GFI) GFI mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan GFI adalah sebasar ³ 0,90 (Ghozali, 2008). 35

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi. Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit

Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi. Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang berkembang saat ini, dimana negara Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN MOBILE BANKING

ANALISIS PENERIMAAN MOBILE BANKING ANALISIS PENERIMAAN MOBILE BANKING (M-BANKING) DENGAN PENGALAMAN (EXPERIENCE) SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi

Lebih terperinci

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-LEARNING (Studi Pada Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Fitri Imandari Endang Siti

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto Km 6, Yogyakarta 55281. sedangkan subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak 65 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Kerangka Teori Berdasarkan landasan teori pada Bab II, dapat diketahui bahwa TAM berfokus pada sikap penerimaan terhadap pengguna teknologi informasi, dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN

ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang sudah berkembang pesat saat ini. Bukan hanya di negara-negara maju, namun di negara-negara berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini difokuskan pada tujuan studi, dimensi waktu, unit analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. 3.1.1 Tujuan Studi Studi ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN TRUST DAN RISK TERHADAP NIAT ADOPSI E-COMMERCE

ANALISIS HUBUNGAN TRUST DAN RISK TERHADAP NIAT ADOPSI E-COMMERCE ANALISIS HUBUNGAN TRUST DAN RISK TERHADAP NIAT ADOPSI E-COMMERCE (Studi Pada Mahasiswa di Surakarta) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya adalah pengguna atau pemakai. Pengguna merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan pada penelitian yang dilakukan. Adapun teori yang digunakan meliputi teknologi komputer secara umum, penelitian kuantitatif, snowball

Lebih terperinci

PERAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DALAM MEMEDIASI PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL YANG DIPERSEPSIKAN DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS PADA KINERJA

PERAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DALAM MEMEDIASI PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL YANG DIPERSEPSIKAN DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS PADA KINERJA PERAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DALAM MEMEDIASI PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL YANG DIPERSEPSIKAN DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS PADA KINERJA (Studi Pada Karyawan AJB Bumiputera 1912) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah Pajak merupakan sumber keuangan Negara dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan. Pajak juga merupakan andalan pemerintah untuk memenuhi keuangan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk modernisasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY

Lebih terperinci

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta kinerja birokrasi menuju terwujudnya pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sekaran (2010) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA 3203012184 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

Skripsi. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Dalam Penggunaan E-Banking. Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata

Skripsi. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Dalam Penggunaan E-Banking. Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Skripsi Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Dalam Penggunaan E-Banking Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN digilib.uns.ac.id ANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN PENGALAMAN (EXPERIENCE) SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM): STUDI KASUS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Pajak adalah kata yang tidak bisa lepas dari sebuah negara, hampir semua negara menerapkan sistem perpajakan karena pajak merupakan salah satu penerimaan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner dan disebarkan secara langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut. 2.1 Unified Theory of Acceptance

Lebih terperinci

Tesis. Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Untuk memperoleh Gelar Magister Manajemen. Oleh : Yusten Apterson Hilli

Tesis. Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Untuk memperoleh Gelar Magister Manajemen. Oleh : Yusten Apterson Hilli Kajian perilaku penggunaan Sistem informasi Akademik UKSW berbasis Web dalam peningkatan kinerja Akademik Mahasiswa menggunakan model kesuksesan Delone dan McLean dengan modifikasi model TAM Tesis Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada di Stikom Surabaya. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan membahas tentang analisis data dan hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka Technology Acceptance

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk. Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk. Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi ANALISIS PENERIMAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (TABK) MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL: STUDI KASUS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. 4.1. Persiapan Pada tahap ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, Tahap Pengumpulan Data, dan Tahap Analisis Data. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Borneo Delight di Samarinda

TUGAS AKHIR. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Borneo Delight di Samarinda TUGAS AKHIR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Borneo Delight di Samarinda Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna mempeorleh gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna mempeorleh gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna mempeorleh gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY, RESTAURANT ATMOSPHERICS, DAN DINING SATISFACTION TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION (STUDI PADA RESTAURANT RONS LABORATORY SURABAYA) Ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Konseptual dan Hipotesis Untuk model konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Model Konseptual Dari model konseptual pada Gambar 3.1, hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci