BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI"

Transkripsi

1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KOMPETENSI DASAR Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya PETA KONSEP. Masalah ekonomi kaitannya dengan kelangkaan kebutuhan manusia Kelangkaan sumber daya Biaya peluang/ opportunity cost Kebutuhan manusia Barang dan jasa pemuas masalah pokok ekonomi terdiri 1. Klasik 2. modern Sumber Daya Ekonomi Sumber Daya Alam Sumber Daya Sumber Daya Modal Sumber Daya Menurut tingkatanny a Menurut Sifatnya Menurut Waktu Menurut Subjek Primer Sekunder Tersier Jasmani Rohani Sekarang Akan datang Tidak terduga Sepanjang waktu Individu Kolektif Sistem Ekonomi terdiri dari 1. S E Tradisional 2. S E Pasar 3. S E Komando 4. S E Campuran Kegunaan bentuk Kegunaan tempat Kegunaan waktu Cara memperole h Cara penggunaan ya Hubungan dengan benda lain Jenis-jenis barang Kegunaan Pemilikan Proses pembuatan Kegunaan barang 1

2 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat: Mendeskripsikan kelangkaan Mendeskripsikan macam-macam kebutuhan manusia menurut klasifikasinya serta bagaimana faktor-faktor yang ada mempengaruhi kebutuhan tersebut Mengidentifikasi benda pemuas kebutuhan dan kegunaannya Mendeskripsikan strategi mengatasi kelangkaan sumber daya yang belum ada Mendeskripsikan biaya peluang Mendeskripsikan inti masalah ekonomi Mendeskripsikan masalah pokok ekonomi Klasik Mendeskripsikan masalah pokok ekonomi modern Membedakan macam-macam sistem ekonomi Pemecahan masalah pokok ekonomi melalui sistem ekonomi Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering mengeluhkan hidupnya memiliki banyak sekali masalah. Baik masalah masalah kecil maupun masalah yang besar yang dapat mengancam kehidupannya. Apa yang menyebabkan permasalahan itu timbul? Bagaimana cara mengatasinya? Secara ekonomimanusia memiliki banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi, namun di sisi lain alat pemuas kebutuhan tersebut sangat terbatas.yaitu apabila satu keinginan telah dipenuhi maka akan timbul keinginan yang lain. Kebutuhan manusia dikatakan terpenuhi apabila barang dan jasa yang dibutuhkan bisa dikonsumsi. Tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Hal ini disebabkan sumbersumber ekonomi yang tersedia terbatas. Apa akibat yang terjadi dengan kondisi ini? Manusia harus melakukan pengorbanan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Artinya untuk memenuhi satu kebutuhan terkadang harus mengorbankan kebutuhan yang lain. Inilah yang disebut permasalahan pokok ekonomi. Pada bab ini kita akan membahas permasalahan ekonomi kaitannya dengan kelangkaan, kebutuhan manusia, masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi 2

3 A. PENGERTIAN KELANGKAAN Apa yang terbersit di benak kita ketika mendengar istilah kelangkaan? Apakah kita memahami mengenai hilangnya kedelai di pasaran? Ataukah mengenai minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar sehingga membuat banyak ibuibu/bapak-bapak harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah atau elpiji? Kedua contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak terjangkau) atau karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan di mana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kelangkaan tidak berarti segala sesuatu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sulit diperoleh. Kelangkaan (scarcity) diartikan kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup tidak terbatas. Kelangkaan timbul karena kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong manusia untuk melakukan pilihan di antara berbagai alternatif yang paling menguntungkan. Selain itu, manusia harus bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi. Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu: 1. Langka dalam arti jumlahnya sedikit dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia. 2. Langka dalam arti untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan B. PENYEBAB KELANGKAAN Mengapa timbul masalah kelangkaan dalam kehidupan masyarakat? Kelangkaan sumber daya dialami setiap orang, bangsa, dan negara. Meskipun kondisinya berbedabeda, pokok permasalahan ekonominya sama, yaitu cara manusia memenuhi kebutuhan hidup yang beragam dihadapkan dengan ketersediaan alat pemenuhan 3

4 kebutuhan yang terbatas. Masalah kelangkaan timbul disebabkan faktor-faktor sebagai berikut. 1. Kelangkaan Sumber Daya Alam Pernahkah kamu mengamati pengeboran minyak di lepas pantai? Nah, apa yang akan terjadi bila pengeboran dilakukan secara terus-menerus? Ya, tentu saja cadangan minyak di dalam bumi akan berkurang yang bisa berakibat terjadi kelangkaan. Jadi, kelangkaan sumber daya alam dapat diartikan terbatasnya persediaan sumber daya yang terkandung di alam, baik sumber daya biotik (hewan dan tumbuhan) maupun sumber daya abiotik (tanah, udara, barang tambang, air, dan iklim). 2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia Dalam menjalankan roda perekonomian diperlukan manusia yang memiliki keahlian dan pengetahuan tinggi. 3. Kelangkaan Sumber Daya Modal Sumber daya modal sangat diperlukan dalam proses produksi barang atau jasa. Indonesia sebagai negara berkembang masih banyak menemukan berbagai kendala terutama masalah permodalan. Modal tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga bahan baku, gedung, dan mesin-mesin. 4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki sikap mental kewirausahaan. Sedikitnya orang yang berpikir kreatif dan inovatif akan mengakibatnya langkanya sumber daya kewirausahaan. Sehingga sumber daya ekonomi yang ada tidak dapat dikelola secara maksimal karena kurangnya kemampuan menjalankan gagasan kreatif tersebut. 5. Bencana Alam Ulah manusia yang kurang menjaga keseimbangan alam dapat menyebabkan terjadinya bencana alam. Bencana alam menyebabkan rusaknya sumber daya yang ada, baik korban jiwa maupun rusaknya berbagai sumber daya ekonomi. Untuk mengadakan kembali sumber daya yang rusak akibat bencana alam dibutuhkan waktu yang lama dan uang yang tidak sedikit. Semua faktor produksi ini terbatas jumlahnya, dan keterbatasan faktor-faktor produksi ini dinamakan dengan kelangkaan (scarcity). Tahukah anda apa yang menyebabkan benda pemuas kebutuhan itu langka? Kelangkaan benda pemuas 4

5 kebutuhan itu terjadi antara lain karena keterbatasan persediaan sumber daya alam, keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah alam, keserakahan manusia seperti penebangan hutan secara liar, meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan untuk menghasilkan, dan belum ditemukannya sumbersumber baru. (gambar bencana alam letusang unung merapi yang mengakibatkankelangkaan) C. STRATEGI MENGATASI KELANGKAAN. Perlu diketahui bahwa kelangkaan terjadi disebabkan karena terbatasnya sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Usaha dalam mengatasi kelangkaan sumber daya dikelompokkan menjadi 2 cara, yaitu: 1. Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar tentang berbagai macam kebutuhan hidup yang disusun berdasarkan kepentingannya, dari yang paling penting dan mendesak, dapat ditunda pemenuhannya hingga tidak perlu dipenuhi. Dalam menyusun skala prioritas kebutuhan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: a. Membuat urutan kebutuhan harus didasarkan pada tingkat kepentingan atau tidaknya kebutuhan tersebut. Ini dilakukan agar dapat menentukan kebutuhan apa saja yang segera dipenuhi dan yang masih bisa ditunda pemenuhannya. b. Bersikap rasional dalam memilih. Sikap rasional perlu dilakukan dengan selalu menggunakan akal sehat. Selalu mempertimbangkan sebaik-baiknya antara pengorbanan yang diberikan dengan manfaat yang diperoleh. 2. Berlaku Arif dan bijaksana dalam Memanfaatkan Sumber Daya Dalam memanfaatkan sumber daya bisa diterapkan dengan melakukan usaha usaha berikut. a. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif serta menggali yang belum terangkat. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang ada tidak cepat rusak atau punah dan yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal. 5

6 b. Mengelola dan mendayagunakan sumber modal secara tepat guna. Pengelolaan sumber daya modal secara tepat guna akan membuat seseorang mampu mengatur penghasilannya dengan benar. Bagi pengusaha, ia bisa mengefisienkan biaya operasional sehingga keuntungan yang diperoleh pun maksim c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga terbentuk tenaga tenaga terampil di bidangnya dan dapat memaksimalkan kegunaan sumber daya. D. SUMBER DAYA EKONOMI Sumber daya ekonomi yang bermanfaat bagi manusia dibagi menjadi: 1. Sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan faktor produksi yang langsung diperoleh dari alam seperti tanah dan cadangan mineral yang terdapat di dalamnya.tanah digunakan lahan pertanian, perkebunan, mendirikan bangunan, sarana umum. Sedangkan cadangan mineral diolah menjadi bahan baku industri. Berbagai sumber daya alam yang ada dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: a. Sumber Daya Alam yang dapat di perbaharui ( terbarukan ) Adalah sumber daya yang tidak akan habis selama manusia masih mau berusaha mengembangbiakkan atau memperbaharuinya. Contoh hewan, tumbuhan b. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui Adalah sumber daya terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun dan bukan buatan manusia dan tidak dapat diperbaharui oleh manusia. Contoh adalah gas alam, minyak bumi, batu bara, barang tambang mineral dan barang tambang non mineral. 2. Sumber Daya Modal Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan modal adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk meningkatkan proses produksi. Sebagai sumber daya ekonomi, modal dapat dikelompokkan menjadi : a. Berdasarkan wujudnya, modal dapat dibedakan sebagai berikut 6

7 1) Modal uang (money capital) adalahmodal berupa uang yang digunakan untuk proses produksi. Contoh : uang untuk membeli mesin atau bahan-bahan mentah 2) Modal barang (capital goods) adalah modal berupa benda atau barang yang digunakan untuk modal produksi. Contoh ; tanah, gedung dan kendaraan b. Berdasarkan bentuknya, modal dapat dibedakan sebagai berikut 1) Modal nyata adalah modal berupa barang yang dapat diukur, dilihat,atau ditimbang dan digunakan dalam proses produksi. Modal nyata terdiri atas uang dan barang. Contoh : persediaan barang, uang, mesin. 2) Modal abstrak, adalah modal yang tidak dapat dilihat, tetapi hasilnya dapat dilihat atau dirasakan.contoh : keahlian, ketrampilan, nama baik, hak paten, pengetahuan, ketelitian dan kepandaian. c. Berdasarkan sumbernya, modal dibedakan sebagai berikut: 1) Modal sendiri adalah modal yang dimiliki seseorang yang dapat memberikan keuntungan kepada pemiliknya. Jika mengalami kerugian resiko secara penuh ditanggung oleh pemilik modal. Contoh : saham, modal milik perusahaan, danmodal patungan. 2) Modal pinjaman, adalah modal yang diperoleh dari pihak lain atau dengan cara meminjam baik melalui bankatau pihak lain. Contoh : modal yang diperoleh dari pinjaman d. Berdasarkan sifatnya, modal dibedakan menjadi: 1) Modal lancar (variable capital) adalah modal berupa barang-barang atau alat-alat yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi.contoh: persediaan barang dagangan, alat tulis kantor, bahan mentah 2) Modal tetap (fixed capital), adalah modal berupa barang-barang atau benda benda yang dapat digunakan lebih dari satu kali pakai proses produksi. Contoh : mesin-mesin, gedung, kantor, dan peralatan lain sebagai penunjang produksi 7

8 e. Berdasarka subyek ( siapa yang memiliki ), dibedakan menjadi : 1) Modal perorangan ( private capital), adalah modal yang berasal dari perorangan dan dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Contoh : bangunan milik pribadi, uang. 2) Modal masyarakat (sosial capital), adalah modal berupa barang-barang atau alat-alat yang digunakan untuk kepentingan orang banyak. Ccontoh: sarana dan prasarana umum 3. Sumber Daya manusia Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses produksi.pelaksana utama dalam seluruh kegiatan produksi adalah manusia. Sumber daya manusia sering disebut tenaga kerja. Penggolongan tenaga kerja sebagai berikut: a. Berdasarkan kemampuan, tenaga kerka dapat dibedakan menjadi : 1) Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli/tenaga mahir (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memperolehpendidikan keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain sebagainya. 2) Tenaga kerja terlatih ( trained labour ) adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulangulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan lain-lain. 3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained ) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu dan hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli, buruh angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi contoh lainnya. b. Penggolongan tenaga kerja menurut sifatnya, tenaga kerja ini dibedakan menjadi: 8

9 1) Tenaga keja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan fisik atau jasmani dalam proses produksi. Contoh tenaga kerja jasmani adalah kuli, buruh angkut, tukang becak 2) Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan daya pikiran,daya kreasi atau pengetahuan untuk melakukan dalam proses produksi. Sumber daya ini memerlukan pengalaman dan pengetahuan. Contoh sumber daya rohani adalah konsultan, pengacara,guru. 4. Sumber Daya Kewirausahaan Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksiuntuk menghasilkan barang dan jasa kebutuhan manusia. Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menangkap peluang usaha melalui penciptaan produk baru, teknik produksi baru,pasar produksi baru,atau kegunaan baru dari produk yang sudah ada,dan memperoleh keuntungan serta berani menanggung risiko. Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari: a. Managerial skill, adalah kemampuan seorang pengusaha dalam mengorganisasikan semua faktor produksi agar mencapai tujuan; b. Technical skill, adalah keahlian seorang pengusaha yang bersifat teknis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik; c. Organizational skill, adalah keahlian seorang pengusaha dalam memimpin berbagai usaha, tidak hanya intern perusahaan yang bersifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain. (Gambar pengusaha/wirausaha yang memiliki managerial skill) 9

10 TUGAS Lengkapi perbedaan antara tenaga kerja dengan entrepreneur pada tabel dibawah ini NO Aspek Tenaga kerja (Labour) Pengusaha ( entrepreneur) 1 Kegiatan 2 Tanggung jawab 3 Kebijakan 4 Permodalan 5 Resiko 6 Pendapatan E. KEBUTUHAN. Kemakmuran berarti terpenuhinya seluruh kebutuhan manusia. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan manusia itu, dan seberapa jauhkah kita mengenal kebutuhan kita sendiri? Berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan manusia akan dibahas berikut ini.pertama-tama kita akan membahas pengertian kebutuhan, kemudian mengklasifikasikan berbagai ragam kebutuhan dan meninjau faktor-faktor yang melatarbelakangi keragaman kebutuhan manusia. 1. Pengertian Kebutuhan Manusia berjuang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, kebutuhan itu dapat berupa makanan seperti beras, dan lauk pauk, dapat pula berupa pakaian seperti baju, celana dan kaos kaki, dan dapat juga berupa jasa seperti menonton film di bioskop, naik bus, dan bantuan dokter serta bantuan hukum seperti pengacara. Beragamnya barang dan jasa itu membuktikan bahwa kebutuhan manusia beragam juga. Apa yang akan terjadi apabila kebutuhan 10

11 manusia itu terpenuhi? Dengan kemampuan kita dalam memenuhi kebutuhan, kelangsungan hidup manusia terus berlanjut, dan dengan terpenuhinya semua kebutuhan manusia, kelangsungan hidup manusia menjadi sejahtera. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan mencerminkan ada perasaan kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan. Orang membutuhkan sesuatu karena tanpa sesuatu itu ia merasa dirinya memiliki kekurangan. Yang lapar ingin makan. Yang haus ingin minum. Yang sakit ingin sembuh. Yang bodoh ingin menjadi pintar. Selain itu, kebutuhan adalah segala sesuatu yang naluriah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidupnya. 2. Macam-macam Kebutuhan Kebutuhan manusia itu beragam, dan bila dihitung tak akan terhitung banyaknya, seumpama banyaknya pasir di laut dan bintang- bintang di langit, kita pasti tak dapat menghitungnya. Beragam kebutuhan manusia itu dapat kita klasifikasikan menurut tolok ukur sebagai berikut. a. Kebutuhan menurut intensitas ( tingkatan ). Kebutuhan menurut tolok ukur ini berhubungan dengan prioritas atau kadar penting atau tidaknya suatu kebutuhan tersebut. 1) Kebutuhan Primer. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling utama untuk dipenuhi. Termasuk dalam kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan makanan, pakaian dan perumahan. Mengapa kebutuhan seperti itu dinamakan primer? Ditinjau dari sudut pandang etimologi (asal usul kata), kebutuhan primer itu berarti kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan oleh manusia demi kelangsungan hidupnya. Primer sendiri berasal dari kata primus yang berarti pertama. Agar tetap hidup, manusia harus makan, minum, dan berpakaian layak serta harus pula mempunyai tempat tinggal untuk berlindung dari hujan, matahari, dan udara dingin. Akan sulit bagi manusia untuk melaksanakan jati dirinya sebelum kebutuhan primernya terpenuhi. Itulah mengapa kebutuhan primer disebut kebutuhan alamiah. 11

12 2) Kebutuhan Sekunder. Manusia tidak hanya hidup dengan memenuhi kebutuhan primer, tetapi manusia sebagai makhluk berbudaya dan bermasyarakat tidak lepas dari kebutuhan yang lebih luas, lebih banyak, dan lebih sempurna. Kebutuhan semacam ini menyangkut kebutuhan akan peralatan rumah tangga, seperti tempat tidur, meja, kursi, radio, buku, alat tulis, komputer, dan lain-lain. Kebutuhan seperti ini disebut kebutuhan sekunder. Kata sekunder berasal dan kata latin secundus yang berarti kedua. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan setelah kebutuhan primer terpenuhi. Setelah kebutuhan primer terpenuhi, manusia akan memperhatikan kebutuhan sekundernya, demi untuk menjaga kenyamanan hidup dan jati dirinya. 3) Kebutuhan Tersier. Tersier berasal dan kata latin tertius yang berarti ketiga. Kebutuhan ini akan timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersier ini tertuju kepada barang-barang mewah seperti mobil sedan yang mewah, TV yang besar dan berlayar datar 54 inci, wisata ke Alaska, atau bahkan berlibur ke ruang angkasa. Kebutuhan tersier ini bertujuan untuk meningkatkan prestise manusia tersebut dalam masyarakat. Perlu kita ketahui, batas antara kebutuhan sekunder dan tersier untuk setiap orang berbeda- beda. Perbedaan ini ditentukan oleh kedudukan dan status ekonomis orang di tengah masyarakat. Terkadang kebutuhan sekunder untuk satu golongan merupakan kebutuhan tersier untuk golongan lain. Sebagai contoh, kebutuhan akan TV hitam- putih di suatu desa terpencil, sementara di kota-kota besar TV hitam-putih tidak lagi dianggap barang mewah. Bahkan bagi golongan yang berpenghasilan tinggi, TV berwarna sudah dianggap sebagai kebutuhan primer. b. Kebutuhan menurut sifatnya. Kebutuhan menurut tolok ukur ini berhubungan dengan akibat atau pengaruh bagi kita secara jasmani dan rohani. 12

13 1) Kebutuhan Jasmani. Membaca namanya, kita segera tahu bahwa kebutuhan macam ini berhubungan dengan badan atau raga kita. Agar tetap hidup, raga kita harus tetap terpelihara dengan memberikan cukup makanan, minuman, dan pakaian agar kita tetap layak hidup dalam masyarakat.lalu kita ketahui sekarang ini, di kotakota sudah menjamur pusat-pusat kesegaran jasmani atau fitness center. Gejala ini juga menunjukkan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Sampai di sini dapat kita simpulkan bahwa, kebutuhan jasmani merupakan segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk memelihara raganya. (Gambar orang sedang olah raga) 2) Kebutuhan Rohani. Terpenuhinya kebutuhan jasmani belum menjamin berlangsungnya kehidupan kita dengan baik. Sering kita saksikan, orang-orang kaya mengalami stress atau terkekang. Selain makan dan minum, manusia masih membutuhkan ketenteraman, kenyamanan, pemuasan, dan perhatian. Kebutuhan seperti itu berhubungan dengan rohani atau batin kita. Kebutuhan macam ini tidak boleh disepelekan. Seandainya kalian diabaikan oleh ayah, ibu, atau teman-teman, kalian merasa tidak enak bukan? Di sini, dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang bila dipenuhi akan memberikan kepuasan batin. Hal yang harus diperhatikan di sini adalah bahwa kebutuhan rohani itu tidak hanya meliputi kebutuhan untuk menjalankan ibadah saja, tetapi juga kebutuhan akan pendidikan seperti membaca buku, berekreasi, berkumpul dengan orang tua, juga hiking bersama teman-teman untuk menyaksikan keindahan alam. (Gambar orang sedang berekreasi) c. Kebutuhan menurut waktu. Kebutuhan menuruttolok ukur ini merujuk pada prioritas akan pemenuhan kebutuhan tersebut; kapan kebutuhan tertentu dapat atau harus dipenuhi. Berdasarkan tolok ukur ini, kebutuhan dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut. 13

14 1) Kebutuhan Sekarang. Kebutuhan seperti ini menunjuk pada kebutuhan yang pemenuhannya harus sekarang juga atau tidak dapat ditunda. Penundaan akan memberi akibat fatal, misalnya, orang yang sedang sakit harus segera minum obat yang sesuai dengan penyakitnya. Jika ditunda maka nyawa si sakit akan terancam. 2) Kebutuhan yang Akan Datang. Kebutuhan macam ini menunjuk pada kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari. Dengan demikian, kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang, baik jangka pendek, maupun jangka panjang. Sebagai contoh, penyediaan perlengkapan bayi bagi ibu yang sedang mengandung, menabung dalam rangka penyediaan dana untuk melanjutkan pendidikan, tabungan hari tua bagi orang yang akan pensiun, dan sebagainya. (Gambar orang sedang menabung di bank) 3) Kebutuhan yang tidak terduga. Kebutuhan ini terjadi tiba-tiba dan bersifat insidentil. Misalnya,kebutuhan berupa bantuan untuk keluarga yang kena musibah, biaya untuk pengurusan kecelakaan 4) Kebutuhan sepanjang waktu. Kebutuhan ini memerlukan waktu yang lama dan bisa dikatakan sepanjang waktu. Misalnya kebutuhan untuk menuntut ilmu atau belajar. Pada saat ini belajar atau menuntut ilmu merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dan diperlukan sepanjang hidupnya d. Kebutuhan menurut subyeknya. Kebutuhan menurut tolok ukur ini berhubungan dengan subyek/ orang yang membutuhkan, apakah hanya individu tertentu ataukah hanya sekelompok orang. Berdasarkan tolok ukur tersebut, kebutuhan dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut. 1) Kebutuhan Individual. Kebutuhan individual adalah kebutuhan yang mencakup hal-hal yang diperuntukkan bagi perseorangan (individu). Kebutuhan seperti ini berbeda untuk tiap-tiap orang. Sebagai contoh, kebutuhan seorang petani berbeda dengan kebutuhan seorang 14

15 akuntan. Seorang petani membutuhkan cangkul, arit, bajak, dan pupuk, sementara seorang akuntan membutuhkan alat tulis, kalkulator, kertas, dan komputer. 2) Kebutuhan Kolektif/kelompok Kebutuhan kolekif adalah kebutuhan yang dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat secara bersamasama. Antara lain, jembatan, pasar, angkutan umum, rumah sakit, tempat rekreasi, telepon umum, jalan raya, dan lain-lain. Barang dan jasa kebutuhan kolektif ini disediakan untuk memudahkan masyarakat melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial, atau kegiatan seharihari lainnya. (Gambar jalan raya merupakan kebutuhan kolektif) TUGAS 1. Jelaskan pengertian kebutuhan dan pembagiannya! 2. Jelaskan menurut anda apakah kebutuhan pokok harus dipenuhi oleh setiap orang! 3. Buatlah daftar prioritas kebutuhan anda sebagai seorang pelajar SMA! F. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN MANUSIA Keberadaan manusia sebagai makhluk individual membuat manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lainnya. Tidak ada manusia di dunia ini yang persis sama bukan? Individualitas manusia itu mengakibatkan perbedaan kebutuhan antara manusia yang satu dan manusia yang lain.adapun faktorfaktor berikut ini mempengaruhi kebutuhan manusia. 1. Keadaan alam ( Tempat ). Keadaan alam mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di daerah kutub, luar biasa dinginnya, membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa yang serasa menggigit tulang. Sementara kita yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis. Tampaklah di sini, keadaan alam dapat mendorong manusia untuk menginginkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan. Cobalah 15

16 bandingkan kebutuhan orang yang tinggal di daerah pegunungan dengan kebutuhan orang yang berdiam di pesisir! 2. Peradaban. Makin tinggi peradaban suatu masyarakat, makin banyak kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang dibutuhkan. Pada saat kehidupan manusia masih sederhana, kebutuhan manusia saat itu masih berupa kebutuhan primer. Kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana. Untuk makanan, misalnya, mereka tinggal memungutnya di hutan (food gathering). Seiring dengan kemajuan peradaban, daftar kebutuhan manusia terus bertambah. Dahulu, misalnya, belum terpikirkan bahwa televisi itu penting. Sekarang ini, tanpa televisi, hidup rasanya kurang lengkap. Selain itu, cita rasa kebutuhan manusia modern pun semakin meningkat. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang atau jasa yang dibutuhkannya. Orang sekarang, misalnya, tidak lagi membutuhkan pakaian ala kadarnya, melainkan pakaian yang sesuai dengan mode masa kini. Makanan pun tidak hanya sekedar yang memenuhi syarat gizi, melainkan harus lezat dan harus disajikan secara apik. 3. Agama. Anutan agama yang berbeda dapat mengakibatkan kebutuhan yang berbeda pula. Sebagai contoh, penganut agama Islam dilarang makan babi. Penganut agama Hindu dilarang makan sapi. Ada waktu-waktu tertentu di mana tiap-tiap agama menjalankan pantang dan puasa. Lebih lanjut, masing-masing agama memerlukan alat-alat tertentu yang harus dipakai dalam menjalankan ibadah. Hal ini mendorong tiap-tiap agama mencari barang-barang berlainan ragam yang diperlukan dalam penyelenggaraan ibadah masing-masing. 4. Adat Istiadat. Adat atau tradisi masyarakat berpengaruh besar dalam kebutuhan masyarakat. Alasannya, suatu adat atau tradisi akan mempolakan perilaku maupun tujuan hidup kelompok masyarakat yang bersangkutan, sehingga tradisi yang berbeda akan mempolakan perilaku dan tujuan sosial yang 16

17 berbeda pula. Itulah mengapa timbul perbedaan mengenai kebutuhankebutuhan yang diperlukan untuk mencapai tujuan kelompok masyarakat yang bersangkutan. Kita ambil sebuah contoh nyata, yakni upacara perkawinan. Tiap daerah mempunyai tata upacara perkawinan yang berbeda, bukan? Upacara semacam ini merupakan salah satu pola perilaku. Perilaku ini perlu tetap dipertahankan demi kelestarian tradisi. Untuk itu, perlulah disokong oleh barang dan jasa kebutuhan yang membuat perkawinan itu tetap dapat berlangsung dari masa ke masa, seperti kembang, penghulu, gamelan, lenong, dan sebagainya. Tiap-tiap daerah tentunya memiliki barang dan jasa kebutuhan yang berbeda untuk upacara perkawinan tersebut.perbedaan kebutuhan yang dilatarbelakangi adat istiadat ini tidak hanya menyangkut kegiatan formal dalam masyarakat. Pada gilirannya, adat istiadat atau tradisi dapat mengakibatkan perbedaan kebutuhan dalam kegiatan hidup sehari-hari. 5. Usia. Masih ingat apa kebutuhan anda ketika masih bayi. Ketika baru lahir kebutuhan utamanya adalah susu dan popok bayi. Menginjak usia satu tahun membutuhkan makanan dan pakaian yang berbeda dan lebih bervariasi. Setelah masuk usia sekolah membutuhkan pendidikan formal. Selama masa sekolah kebutuhannya juga bertambah seperti membutuhkan alat tulis, buku pelajaran, transportasi dan sebagainya. Demikian juga setelah anda menikah dan berkeluarga kabutuhan juga terus bertambah. Hal ini menunjukkan jenis dan jumlah kebutuhan selalu meningkat seiring perkembangan usia. 6. Pendidikan. Kebutuhan manusia juga berkembang seiring dengan tingkat pendidikannya. Ketika duduk di bangku SD kebutuhan tidak sebanyak seperti ketika duduk di bangku SMP. Ketika di SMA seperti sekarang ini kebutuhan buku anda lebih banyak lagi. Bagaiman dengan kebutuhan yang lain apakah juga meningkat? 17

18 7. Pendapatan Coba anda perhatikan orang-orang di sekitar tempat tinggal anda. Anda dapat membedakan mana yang berpendapatan tinggi dan mana yang berpendapatan rendah. Apakah kebutuhannya mereka berbeda. Ada yang naik mobil ada juga yang naik sepeda, ini membuktikan bahwa tinggi rendahnya pendapatan berpengaruh terhadap kebutuhan. 8. Jumlah penduduk Kebutuhan akan semakin besar seiring dengan bertambahnya penduduk.semakin banyak jumlah anggota keluarga, semakin besar dan beragam pula kebutuhannya. Demikian juga dalam lingkup yang lebih luas seperti negara. Ini bisa dilihat dari besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk 9. Iklan atau promosi Kebutuhan manusia juga banyak dipengaruhi oleh perkembangan produkproduk baru dan promosi produk melalui media masa. Contoh, sering kita membeli produk hanya karena iklan produk tersebut sering munculdi televisi. Iklan dirancang untuk mempengaruhi persepsi konsumen bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan calon konsumen (gambar pesta perkawinan adat) G. ALAT / BENDA SEBAGAI PEMUAS KEBUTUHAN Jerih payah orang yang bekerja akan menjadi sia-sia kalau kebutuhannya tidak terpenuhi, atau apa yang dibutuhkannya ternyata tidak bisa ia peroleh. Apa jadinya kalau kebutuhan ingin makan tidak bisa terpenuhi karena tidak ada makanan? Tampaklah di sini bahwa kebutuhan manusia pada gilirannya harus diimbangi dengan ketersediaan benda yang dibutuhkannya. Baik kebutuhan maupun ketersediaan benda tersebut memiliki kaitan yang sangat erat.berikut ini, marilah kita pahami benda pemuas kebutuhan lebih lanjut. Pertama-tama, 18

19 kita akan membahas pengertian dari benda itu sendiri. Kemudian, kita akan membahas klasifikasi benda pemuas kebutuhan menurut beberapa tolok ukur tertentu, dan dilanjutkan dengan bahasan mengenai kegunaannya. 1. Pengertian Benda Selama hidupnya, manusia tidak lepas dari banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Untuk hidup, manusia butuh makanan, minuman, pakaian, rumah, dan banyak lagi yang lain, yang tidak perlu disebutkan satu per satu. Kebutuhan yang beraneka ragam itu dapat dipenuhi dengan benda pemuas kebutuhan, yang sudah tentu harus beraneka ragam pula. Saat membicarakan pengertian kebutuhan, kita menjumpai dua aspek kebutuhan, yakni kebutuhan akan barang dan kebutuhan akan jasa. Oleh karena itu, benda pemuas kebutuhan pun terdiri dari dua aspek, yakni barang dan jasa. Apakah perbedaannya? Perbedaan itu dapat kita simpulkan dari contoh-contoh sebagai berikut. Barang, antara lain berupa permen karet, kecap, sabun, kursi, dan papan tulis. Sementara jasa, antara lain berupa pekerjaan dokter, pengacara, tukang cukur, akuntan, dan notaris. Berdasarkan contoh tadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa barang merupakan benda pemuas kebutuhan yang berwujud, sementara jasa merupakan benda pemuas kebutuhan yang tak berwujud. 2. Macam-macam Benda Pemuas Kebutuhan Keragaman kebutuhan manusia diimbangi dengan keragaman benda pemuas kebutuhan. Keragaman benda pemuas kebutuhan ini lebih lanjut dapat kita klasifikasikan menjadi sebagai berikut. a. Menurut Cara Memperoleh. Di sini kita membedakan benda pemuas kebutuhan berdasarkan kadar pengorbanan yang kita keluarkan. 1) Benda Ekonomi. Benda ekonomi adalah benda pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Jadi diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya, karenajumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan kebutuhan manusia. 19

20 2) Benda Bebas. Benda bebas adalah benda pemuas kebutuhan yang diberikan oleh alam dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan. Contoh benda bebas ini adalah udara, sinar matahari, dan air. Namun perlu kita ingat, adakalanya benda bebas ini berubah status menjadi benda ekonomi. Sebagai contoh, kalau kita tinggal di daerah yang memiliki sumber air yang baik dan jernih, maka air tersebut merupakan benda bebas. Akan tetapi, air bersih di kota umumnya diperoleh melalui jasa Perusahaan Air Minum (PAM) atau tukang air keliling. Dalam hal ini dikatakan bahwa air telah berubah menjadi benda ekonomi. 3) Benda illith. Adalah barang atau benda yang jika jumlahnya berlebihan akan merugikan bahkan membahayakankehidupan manusia. Contoh : kita membutuhkan air dan api. Kita membutuhkan air untuk berbagai keperluan seperti minum, mandi,mencuci baju, memasak dan sebagainya. Kita juga membutuhkan api untuk memasak dan untuk penerangan. Namun jika air dan api tersedia melebihi jumlah yang dibutuhkan akan menimbulkan bahaya yaitu seperti banjir dan kebakaran.barang illith yang melebihi jumlah yang dibutuhkan akan merugikan manusia. Barang illith harus dimanfaatkan ssuai kebutuhan secara efisien. b. Menurut Kegunaan. Di sini kita memilah benda pemuas kebutuhan menurut bagaimana cara kita menggunakan atau memakainya. Dalam hal ini, benda pemuas kebutuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Benda Konsumsi. Benda konsumsi merupakan benda yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan, antara lain buah-buahan, baju, roti, sepatu, dan jam tangan. Oleh karena bisa langsung dirasakan manfaatnya, benda konsumsi ini disebut juga sebagai benda siap pakai. 2) Benda Produksi. 20

21 Benda produksi merupakan benda yang digunakan dalam proses produksi. Benda ini disebut juga barang modal. Artinya benda ini digunakan untuk memproduksi benda lain. Contoh benda produksi adalah mesin. c. Menurut Proses Pembuatan. Di sini kita membedakan benda pemuas kebutuhan berdasarkan bagaimana kondisi benda yang bersangkutan dalam proses produksi. 1) Bahan Mentah. Bahan mentah adalah barang yang belum diolah langsung diambil dari alam atau belum mengalami proses produksi. Dapat dikatakan, bahan mentah merupakan bahan dasar dari suatu benda pemuas kebutuhan nantinya. Bahan mentah ini, dapat berupa hasil hutan (rotan, kayu, damar), hasil pertanian (padi dan palawija), hasil perkebunan (kopi, teh, tembakau), serta dapat pula berupa barang tambang (minyak, batu bara, timah, nikel). 2) Barang Setengah jadi. Barang setengah jadi adalah barang yang sudah diproses tetapi belum merupakan barang siap pakai. Barang setengah jadi ini berasal dari bahan mentah yang diproses sampai ke tingkat tertentu. Sebagai contoh, benang untuk industri tekstil, semen untuk produksi tegel, kopra untuk industri minyak goreng, kulit untuk industri sepatu dan tas. 3) Barang Jadi. Barang jadi adalah barang olahan produksi yang siap dipakai untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai contoh, sepatu, kemeja, buah-buahan dalam kaleng, dan sebagainya. Gambar Pohon kapas adalah salah satu penghasil bahan mentah. Melalui serangkaian kapas dapat diolah menjadi benang dan pakaian 21

22 d. Berdasarkan Hubungan dengan Benda Lain. Di sini kita membedakan benda pemuas kebutuhan berdasarkan bagaimana peranan benda tersebut terhadap benda lainnya. 1) Benda Komplementer. Benda komplementer merupakan benda pemuas kebutuhan yang berdaya guna atau dirasakan manfaatnya jika dipakai bersama dengan benda pemuas kebutuhan yang lain. Atau, jika dipakai bersama-sama dengan benda lain, bendapemuas kebutuhan yang bersangkutan akan memberikan manfaat yang lebih besar. kompor, misalnya, akan kita rasakan kegunaannya bila dipakai bersama dengan minyak tanah. Demikian pula, tinta dengan pena, kopi dengan gula, kendaraan dengan bensin, dan lainlain. 2) Benda substitusi. Benda substitusi merupakan benda pemuas bebutuhan yang dapat menggantikan peran benda pemuas kebutuhan lainnya. Sebagai contoh, beras dapat diganti dengan jagung, mentega dengan margarine, jasa bis dengan jasa kereta api. 3. Kegunaan Benda Pemuas Kebutuhan Suatu barang ataupun jasa jika terpakai mengisyaratkan bahwa barang atau jasa tersebut memang berguna sebagai benda pemuas kebutuhan. Tampak di sini, setiap barang atau jasa dapat ditempatkan sebagai benda pemuas kebutuhan asalkan barang ataupun jasa tersebut mengandung kegunaan. Dalam lingkup pelajaran kita, kegunaan benda pemuas kebutuhan tersebut diistilahkan dengan utilitas, turunan dari Bahasa Inggris utility, yang berarti kegunaan. Alam ini berperan sebagai penyaji utama benda pemuas kebutuhan manusia. Alam adalah sumber daya yang potensial, akan tetapi, tidak selalu benda yang disediakan oleh alam itu dapat segera digunakan atau dipakai. Seringkali terjadi, kegunaan benda yang disediakan oleh alam belum cukup untuk memuaskan kebutuhan. Lateks, kayu, ataupun bijih besi, misalnya, harus diolah terlebih dahulu, agar dapat digunakan sebagai pemuas kebutuhan. 22

23 Gejala seperti ini mengisyaratkan akan perlunya peningkatan kegunaan benda pemuas kebutuhan. Untuk meningkatkan kegunaan suatu benda, produsen senantiasa berusaha mengolah bahan baku menjadi barang jadi agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Peningkatan ini tidak hanya menyangkut barang-barang yang belum jadi. Barang yang sudah jadi pun tetap perlu ditingkatkan kegunaannya. Pasta gigi, misalnya, sudah dapat memuaskan kebutuhan kita secara langsung. Tetapi kita dapat lihat bahwa ada usaha untuk terus memperbaiki kualitas pasta gigi tersebut. Hal ini terjadi juga pada barang-barang jadi lainnya. Sehubungan dengan usaha manusia meningkatkan kegunaan benda pemuas kebutuhan, kegunaan benda ini dapat dibedakan menjadi sebagai berikut. a. Keunaan Bentuk (Form Utility). Kegunaan bentuk menunjuk pada pertambahan kegunaan suatu benda pemuas kebutuhan karena benda itu mengalami perubahan bentuk. Setelah dibentuk menjadi meja, kursi, atau lemari, kegunaan kayu menjadi bertambah. Demikian pula, getah latex, setelah dibentuk menjadi ban, bola, atau alas kursi, kegunaannya menjadi bertambah. b. Kegunaan Tempat (Place Utility). Suatu benda terkadang terasa semakin berguna jika dipindahkan ke tempat lain. Dengan demikian, kegunaan tempat menunjuk pada pertambahan kegunaan suatu benda pemuas kebutuhan akibat benda itu dipindahkan tempatnya. Sebagai contoh, panen besar di Tapanuli mengakibatkan beras tersedia berlimpah ruah. Sebagai akibatnya, persediaan beras melebihi keperluan daerah itu sendiri, sehingga kemungkinan besar beras akan cukup banyak.tapanuli itu diangkut ke daerah lain yang mengalami kekurang- an beras maka kegunaan beras itu akan bertambah. c. Kegunaan Waktu (Time Utility). Kegunaan waktu menunjuk pada pertambahan kegunaan suatu benda pemuas kebutuhan karena waktu. Dengan kata lain, kegunaan suatu benda pemuas kebutuhan ditentukan oleh waktu pada saat benda tersebut digunakan. Sebagai contoh, jas hujan besar manfaatnya di musim penghujan, uang yang disimpan di bank meningkat kegunaannya saat si 23

24 penabung mendapat kesulitan atau memerlukan biaya dalam tempo singkat. d. Kegunaan Pemilikan (Ownership Utility). Lazim bagi kita bahwa kegunaan suatu barang akan besar apabila barang tersebut telah menjadi milik kita. Kegunaan pemilikan menunjuk pada pertambahan kegunaan suatu benda pemuas kebutuhan akibat dimiliki. Sebagai contoh, tanah atau ladang kosong yang terbengkalai masih terbatas kegunaannya. Namun, akan lain halnya jika tanah itu dibeli untuk rumah atau ditanami dengan pohon buah-buahan dan sayur-sayuran. Pacul jika masih berada di toko atau di pasar kurang kegunaannya, tapi kalau dimiliki dan digunakan oleh petani akan bertambah kegunaannya. 4. Biaya Peluang ( opportunity Cost ) Dalam memenuhi kebutuhan kita senantiasa melakukan pilihan ekonomi, yang berarti telah melakukan tindakan ekonomi.membuat pilihan ekonomi berarti kita berusaha mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang hendak kita penuhi. Memilih berarti mempertimbangkan kebutuhan mana yang kita penuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang hendak kita tunda atau kita korbankan. Ini juga berarti ada kesempatan yang hilang terhadap kebutuhan barang yang lain, atau dengan kata lain, untuk mendapatkan sesuatu, orang harus melepaskan sesuatu.pembahasan mengenai biaya peluang sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia yang bersifat tidak terbatas. Ketidakterbatasan kebutuhan manusialah yang memunculkan terjadinya biaya peluang. Ketidaktterbatasan kebutuhan manusia mengharuskan manusia melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Pilihan inilah yang menciptakan biaya peluang (opportunity cost). Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu dengan biaya peluang. Biaya peluang terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas pada keterbatasan sumberdaya. Biaya peluang tidak selalu berupa uang yang harus dikeluarkan, tetapi lebih merupakan pengorbanan yang harus dihadapi oleh setiap pelaku ekonomi ketika mengambil keputusan ekonomi. Hal inilah yang menuntut manusia untuk bersikap rasional 24

25 dalam menentukan berbagai pilihan sumberdaya yang dimiliki untuk memuaskan kebutuhan hidupnya. Contoh, setelah lulus SMA, Lia mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp ,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp ,- per bulan. Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Lia memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Lia memilih bekerja sebagai pelayan toko telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan pendapatan Rp ,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Lia dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp ,- per bulan. H. Masalah Pokok Ekonomi Masalah ekonomi timbul karena keterbatasan sarana ( sumber daya ), dalam memenuhi kebutuhan hidup disebut kelangkahan atau kesenjangan, atau gap ( atau masalah itu sendiri ) adalah, suatu perbedaan antara harapan dan kenyataan itu yang disebut dengan masalah.bahwa masalah-masalah ekonomi timbul sebagai akibat dari ketidak seimbangan antara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi keinginan tersebut. Keinginan manusia jumlahnya jauh melebihi kemampuan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memenuhinya. Sehingga masyarakat harus membuat pilihan pilihan hingga mereka dapat mencapai kesejahteraan yang paling tinggi dan menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia. Upaya untuk memecahkan masalah ekonomi telah dilakukan sejak dahulu kala. Keterbatasan dalam proses pemenuhan kebutuhan membuat manusia selalu memikirkan bagaimana meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan dengan cara yang seefesien mungkin. Saat membuat pilihan itu timbul masalah seperti barang apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksi barang tersebut, dan untuk siapa barang-barang itu diproduksi. 25

26 Teori demi teori mulai muncul untuk mencoba mengidentifikasi masalah ekonomi yang sebenarnya dihadapi manusia di seluruh muka bumi ini. Secara umum, terdapat dua buah teori umum yang mencoba menjelaskan permasalahan yang ada dalam ekonomi yaitu pokok masalah ekonomi secara klasik dan modern (harap beri saran gambar) 1. Masalah Ekonomi Klasik Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dahulu dan tetap ada hingga sekarang. Kita akan membahas masalah pokok ekonomi berdasarkan tinjauan ekonomi klasik dan ekonomi modern. Ekonomi klasik yang di wakili oleh Adam Smith, kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat. Dalam ekonomi klasik masalah pokok ekonomi digolongkan menjadi tiga permasalahan penting, yaitu masalah konsumsi, produksi, dan masalah distribusi. a. Masalah Konsumsi Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat, idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul, apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat, sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Untuk menggunakan atau memanfaatkan barang yang dihasilkan oleh produsen kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1. Faktor dari dalam (intern), meliputi pendapatan seseorang, selera, sikap, kepribadian, motivasi diri, dan watak (karakter). 2. Faktor dari luar (ekstern), meliputi lingkungan masyarakat, kebudayaan, adat istiadat, status sosial. 26

27 b. Masalah Produksi Permasalahan bagaimana memproduksi semua benda (barang & jasa) yang dibutuhkan oleh orang banyak. Dasar pemikirannya adalah melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum dan barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya, sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi. Barang yang diproduksi haruslah merupakan barang yang tepat yaitu barang yang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen. c. Masalah Distribusi Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik.untuk dapat menyalurkan barang/jasa tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun melewati perantara dalam perdagangan. Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. 1. Menyalurkan barang dari produsen langsung kepada konsumen tanpa melewati perantara disebut dengan distribusi langsung. Contohnya seorang penjual sate memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya kepada pembeli (konsumen). 2. Menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara disebut dengan distribusi tidak langsung. Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya. Contoh, hasil panen kebun membutuhkan alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik, agar hasil panen cepat sampai kepada konsumen dan tidak tertimbun di produsen. 2. Masalah Pokok Ekonomi Modern Kegiatan ekonomi di dalam suatu perekonomian sangatlah kompleks. Kegiatan tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Dan kegiatan ini berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dalam suatu perekonomian. Sementara itu, berdasarkan corak 27

28 analisis dalam ilmu ekonomi, ahli-ahli ekonomi telah membagi berbagai permasalahan ekonomi sebagaimana dihadapi suatu masyarakat menjadi tiga persoalan pokok sebagai berikut. a. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi? b. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut? c. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi? Apa yang Harus Diproduksi? (What to Produce?) Mengingat keterbatasan sumber daya atau faktor-faktor produksi sebagaimana telah dijelaskan di atas maka harus ditentukan produk apa yang akan dihasilkan dan berapa jumlahnya. Kali ini penentuannya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, melainkan juga untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Sebagai contoh, seandainya ada tanah tersedia, sebaiknya digunakan untuk apa tanah itu? Perkebunan kelapa sawit, karet, industri, real estate, ataukah untuk perkantoran? Begitu pula jika banyak remaja saat ini sedang dilanda trend bermain bola basket, apakah perlu diproduksi bola basket? Berapa pula banyaknya jumlah yang harus diproduksi untuk remaja ini? Perlukah juga diproduksi kaos dan celana basket? Setiap tahun suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang dan jasa apa saja yang diperlukan bagi perekonomian, dan berapa banyak jumlah produksi barang dan jasa tersebut. Kemajemukan masyarakat beserta kebutuhannya dengan sendirinya menuntut diadakannya survei pasar yang cermat. Tanpa langkah ini, pihak produsen hanya akan berspekulasi dalam menentukan jenis dan jumlah produk yang akan dihasilkan. Sudah tentu hal ini akan berakibat tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat sehingga keuntungan yang akan diraih pihak produsen pun menjadi hilang. Saat ini, usaha-usaha jasa di bidang survei ataupun riset mulai banyak bermunculan. Gejala ini memperlihatkan betapa pentingnya suatu data statistik mengenai kebutuhan aktual masyarakat diperoleh. Bagaimana Cara Memproduksi? (How to Produce?) Setelah diperoleh kepastian mengenai jenis dan jumlah barang ataupun jasa yang diinginkan oleh masyarakat, selanjutnya dirancang cara dan langkah memproduksi 28

29 barang ataupun jasa yang dimaksud. Hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan dalam berproduksi. 1. Bagaimana mengkombinasikan sumber daya dan faktor produksi yang tersedia (sumber daya alam, tenaga kerja, dan juga modal) sehingga diperoleh hasil maksimal yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat? 2. Bagaimana mengatur biaya pengkombinasian tadi agar dapat ditekan seminimum mungkin untuk meraih keuntungan semaksimum mungkin? 3. Bagaimana menentukan teknik produksi? 4. Manakah yang harus lebih dominan, intensifikasi modal (lebih banyak menggunakan mesin/peralatan) atau intensifikasi tenaga kerja (padat karya)? Cara produksi padat karya mungkin hasilnya kurang banyak, tetapi memberikan kesempatan kerja bagi orang banyak. 5. Bagaimana kestabilan harga dan nilai uang serta pengaruh ekonomi dunia? Untuk Siapa Barang dan Jasa Didistribusikan? (For Whom?) Terkait dengan masalah untuk siapa barang dan jasa diproduksi, maka hal-hal berikut ini perlu menjadi pertimbangan. 1. Siapa yang akan mengkonsumsi atau membeli hasil produksi? 2. Bagaimanakah pendistribusian hasil produksi kepada konsumen nantinya? 3. Apakah angkatan kerja mendapat pekerjaan atau tempat mencari nafkah? Kalau tingkat pengangguran tinggi, daya beli masyarakat akan rendah dan akan berakibat pada terbengkalainya hasil produksi. Setelah memahami apa yang dimaksud dengan masalah ekonomi, kini kita akan mencoba menemukan hubungan yang nyata dari masalah ekonomi ini dengan kehidupan kita negara, bahkan lingkungan dunia. Setiap hari kita selalu dihadapkan dengan masalah ekonomi. Seorang pelajar, dengan sejumlah uang yang dimiliki, harus menentukan apakah ia akan membeli buku, menonton bioskop, atau mentraktir teman-temannya. Tidak hanya pelajar yang menghadapi masalah ini. Orang tua, guru, pegawai negeri juga menghadapi masalah yang sama. Orang tua kita harus mengambil keputusan yang terbaik dalam mengalokasikan penghasilan mereka untuk membeli kebutuhan pokok keluarga,membiayai pendidikan anak-anaknya, juga membiayai kesehatan seisi keluarga. 29

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Modul SK. 03 Topik : MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Disusun oleh STIPAKHARUDDIN, S.Pi Untuk kalangan sendiri TAHUN 2013/2014 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI (2)

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2 1. Alat pemenuhan kebutuhan yang bersifat melayani dan dapat dinikmati oranglain adalah... benda barang materi jasa

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,

Lebih terperinci

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI Oleh: Asmara Nuryadi 18109006 MASALAH POKOK EKONOMI A. KEBUTUHAN MANUSIA Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi kebutuhan manusia. Mendeskripsikan sumber ekonomi yang langka dan

Lebih terperinci

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu ekonomi timbul karena... a. Dipaksakan oleh pemerintah karena undang-undang b. Kebutuhan manusia tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan c. Desakan kaum kapitalis

Lebih terperinci

Materi Ajar Ekonomi_Kls X_ Jogo Hera Page 1

Materi Ajar Ekonomi_Kls X_ Jogo Hera Page 1 Bab I Manusia dan Kebutuhan Indikator : Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. A. Pengertian Kebutuhan Di dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung menyamakan kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).

Lebih terperinci

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI INTI MASALAH EKONOMI Secara khusus, modul ini bertujuan agar Anda setelah mempelajari kegiatan belajar ini mampu: 1. menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI A. Kebutuhan Manusia 1. Pengertian Kebutuhan Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun

Lebih terperinci

MANUSIA. Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus antri untuk mendapatkannya.

MANUSIA. Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus antri untuk mendapatkannya. Bab 7 Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia 173 BAB 7 KELANGKAAN SUMBER DAYA A DAN KEBUTUHAN MANUSIA Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus

Lebih terperinci

CBT SBMPTN TPA SBMPTN

CBT SBMPTN TPA SBMPTN CBT SBMPTN Buku ini dilengkapi aplikasi CBT SBMPTN android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: kxx TPA SBMPTN Buku

Lebih terperinci

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI-

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- Disusun Oleh : Ranti Meuthia Sari : 18109029 RUANG LINGKUP EKONOMI 1. Definisi dan Metologi Ekonomi Manusia, untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, harus memenuhi berbagai

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id G. Analisis Konsep Arus Melingkar (circular flow concept) Untuk mendapatkan gambaran yang

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 PERILAKU EKONOMI Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 27 JUNI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi

A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi a. Pengertian kegiatan produksi Kata roduksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh)

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) 1. Pengelompokan kebutuhan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier adalah pembagian kebutuhan atas dasar a. subjek yang membutuhkan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Jenis-Jenis Usaha Masyarakat Di masyarakat terdapat berbagai jenis usaha. Jenis usaha tersebut dapat dibagi menurut lapangan usaha dan pemiliknya. 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) EKONOMI DASAR PERMASALAHAN EKONOMI Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya:

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN PENDAHULUAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian ruang lingkup dari ekonomi mikro serta tujuan dari pembelajaran ekonomi mikro. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1 1. Semua kegiatan manusia yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia disebut... produksi konsumsi distribusi kegiatan

Lebih terperinci

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN 1 Materi/KD : 3.1 Mendeskripsikan Konsep Ilmu Ekonomi 4.1 Mengidentifikasi Kelangkaan dan Biaya Peluang dalam Memenuhi Kebutuhan Kelas/Semester : X/1 (Ganjil) Tahun Ajaran

Lebih terperinci

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1) b. Fungsi Pasar Pasar sangat penting bagi roda perekonomian suatu negara, maka dari itu muncullah fungsi utama pasar antara lain: 1) Fungsi Pembentukan Harga: Fungsi pembentukan harga. artinya pasar merupakan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN POKOK EKONOMI

PERMASALAHAN POKOK EKONOMI Judul PERMASALAHAN POKOK EKONOMI Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.01 Penulis: Drs. Triwahono Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu Penyunting Media: Sandjaja Siswosumarto,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4 1. Yang termasuk sumber daya adalah SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4 Segala barang/jasa yang dibayar dengan uang Faktor-faktor produksi yang digunakan

Lebih terperinci

Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia. Bab. Warta Ekonomi. Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina

Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia. Bab. Warta Ekonomi. Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina Bab I Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia Warta Ekonomi Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina Jumat, 18 Februari 2005 Pkl. 16.20 WIB TEMPO Interaktif, Palembang:

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI: JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA Kegiatan Ekonomi: Segala tindakan yang dilakukan manusia sbg upaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3

Lebih terperinci

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat A. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan Sunber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda tak hidup

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL Modul ini akan membahas tentang ruang lingkup manajemen operasi

MANAJEMEN OPERASIONAL Modul ini akan membahas tentang ruang lingkup manajemen operasi Modul ke: MANAJEMEN OPERASIONAL Modul ini akan membahas tentang ruang lingkup manajemen operasi Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Jenis-jenis Sumber Daya Alam Jenis-jenis Sumber Daya Alam Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam? Sumber daya alam merupakan kekayaan alam di suatu tempat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai jenis tumbuhan,

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Bab 5 Jual Beli Peta Konsep Jual Beli Membahas tentang Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah Meliputi Meliputi Toko Pasar Warung Supermarket

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMEBLAJARAN (RPP) PRA SIKLUS. : SD Negeri Jolosekti : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas/Semester : V / 2 : 3 x 35 Menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMEBLAJARAN (RPP) PRA SIKLUS. : SD Negeri Jolosekti : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas/Semester : V / 2 : 3 x 35 Menit RENCANA PELAKSANAAN PEMEBLAJARAN (RPP) PRA SIKLUS Sekolah : SD Negeri Jolosekti Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas/Semester : V / 2 Waktu : 3 x 35 Menit A. Standar Kompetensi : 1. Menghargai

Lebih terperinci

PENGERTIAN ILMU EKONOMI

PENGERTIAN ILMU EKONOMI TEORI EKONOMI MIKRO Disusun oleh : Ar Rahman Rahmadan 19210604 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah suatu study tentang bagaimana manusia baik secara individu dan secara berkelompok, membuat pilihan

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS MODUL EKONOMI Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS X KATA PENGANTAR Pada hakikatnya, ilmu ekonomi mempelajari perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, dan berkembang dengan

Lebih terperinci

SMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri

SMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) GEOGRAFI ANALISIS LOKASI INDUSTRI 1. Pengertian industri: Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERORANGAN Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak krisis ekonomi tahun 1997 perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di sektor formal yang menutup usahanya

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1C (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA KECIL Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 TERPASANG SENYATANYA 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 100.00 55.71 Industri

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLatihan Soal 5.1

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLatihan Soal 5.1 1. Pemilik faktor produksi modal akan memperoleh... SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLatihan Soal 5.1 sewa upah laba bunga Pemilik faktor produksi 1. Alam mendapatkan Sewa 2. Tenaga kerja

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh para kaum produsen.

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi KTSP & K-13 Kelas X ekonomi TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami

Lebih terperinci

diunduh dari

diunduh dari diunduh dari http://www.pustakasoal.com Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang EKONOMI Kelas X Tim Penyusun Penulis: + Nurcahyaningtyas Editor: + Karmila + Westriningsih

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencari keuntungan semaksimal mungkin dan penghasilannya selain untuk kebutuhan rumah tangga/operasional juga untuk mengembangkan usaha.

PENDAHULUAN. mencari keuntungan semaksimal mungkin dan penghasilannya selain untuk kebutuhan rumah tangga/operasional juga untuk mengembangkan usaha. PENDAHULUAN ASAL KATA EKONOMI OIKONOMEIA : OIKOS ( RUMAH TANGGA) NOMOS ( NORMA/ATURAN) Pengertian Rumah Tangga : 1. Rumah Tangga Keluarga : melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. PENGERTIAN ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah suatu study tentang bagaimana manusia baik secara individu dan secara berkelompok, membuat pilihan dalam menggunakan sumber yang terbatas sehingga ia dapat digunakan

Lebih terperinci

Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2

Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2 Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional Pertemuan ke-2 TUJUAN PERDAGANGAN / PERNIAGAAN: 1.Memenuhi Kebutuhan Manusia 2.Memperoleh Penghasilan 3.Mengusahakan Pemerataan Hasil 4.Meningkatkan Kemakmuran

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Strategi Bersaing Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi STRATEGI DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perairan laut di Indonesia mengandung sumberdaya kelautan dan perikanan yang siap diolah dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga sejumlah besar rakyat Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan 12 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi Industri Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement No.440, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Restrukturisasi Mesin. Peralatan Industri Kecil Indis PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-IND/PER/3/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI SMA KELAS X

MODUL EKONOMI SMA KELAS X MODUL EKONOMI SMA KELAS X Septy Nur Aisah A210130049 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansikompetensi dasar memahami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting karena pertanian berhubungan langsung dengan ketersediaan pangan. Pangan yang dikonsumsi oleh individu terdapat komponen-komponen

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Ilmu Ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta

Lebih terperinci

Bahan AJAR. Pertemuan 6 dan 7. Pertemuan 6 dan 7. 4/25/2015 PENGANTAR EKONOMI DAN MANAJEMEN 2 Nur RACHMAD

Bahan AJAR. Pertemuan 6 dan 7. Pertemuan 6 dan 7. 4/25/2015 PENGANTAR EKONOMI DAN MANAJEMEN 2 Nur RACHMAD Bahan AJAR Pertemuan 6 dan 7 Pertemuan 6 dan 7 4/25/2015 PENGANTAR EKONOMI DAN MANAJEMEN 2 Nur RACHMAD 2 Fungsi produksi, ongkos produksi dan penerimaan Fungsi produsen dan fungsi produksi Least cost combination

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Administrasi Kabupaten Bangka Tengah secara administratif terdiri atas Kecamatan Koba, Kecamatan Lubuk Besar, Kecamatan Namang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN 7 IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan : ANALISIS POTENSI EKONOMI DESA Waktu : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100 menit). Tujuan : Membangun pemahaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Industri Perkembangan industri di Indonesia sekarang ini berlangsung sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Proses industrialisasi masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal. 7. Penjualan termasuk kegiatan.. a. produksi b. distribusi c. intensifikasi d. konsumsi

Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal. 7. Penjualan termasuk kegiatan.. a. produksi b. distribusi c. intensifikasi d. konsumsi 1 Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal TES PENGETAHUAN AWAL Mata Pelajaran : IPS/Ekonomi Jenjang Pendidikan : SLTP Kelas : I Waktu : 2 menit Pilihlah salahsatu jawaban yang paling benar 1. Barang yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Petani dan Usahatani Menurut Hernanto (1995), petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukannya. Pergerakan dikatakan juga sebagai kebutuhan turunan, sebab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukannya. Pergerakan dikatakan juga sebagai kebutuhan turunan, sebab BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi Pergerakan dan perjalanan adalah hasil dari kebutuhan manusia untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia melakukannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur 1 BAB I PENDAHULUAN Nama Perusahaan Bidang Usaha Jenis Produk Alamat Perusahaan Nomor Telepon : Corp. : Produk Makanan : Nugget Tahu : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur : 083895161xxx A. Identifikasi

Lebih terperinci

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia Menyebutkan jenis jenis kebutuhan manusia Materi

Lebih terperinci

Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi

Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi BAB 1 Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi 1.1. Kegiatan Perekonomian Usaha pemenuhan kebutuhannya oleh manusia saat ini merupakan hasil perkembangan yang terjadi secara terus menerus dan mengalami perubahan dari

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat mengerti bentuk-bentuk perusahaan, pengertian produksi, bentuk-bentuk produksi dan jangka waktu produksi TIK:

Lebih terperinci

Ekonomi 1. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Untuk SMA/MA Kelas X. Disusun oleh: Mintasih Indriayu

Ekonomi 1. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Untuk SMA/MA Kelas X. Disusun oleh: Mintasih Indriayu Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Ekonomi 1 Untuk SMA/MA Kelas X Disusun oleh: Mintasih Indriayu Editor Tri : Tien Gunawati Design Cover : Desteka Ukuran : 17,6 X 25

Lebih terperinci

BAB. Keseimbangan Lingkungan

BAB. Keseimbangan Lingkungan BAB 3 Keseimbangan Lingkungan Pada hari minggu, Dimas dan keluarganya pergi menjenguk neneknya. Rumah nenek Dimas berada di Desa Jangkurang. Mereka membawa perbekalan secukupnya. Ketika tiba di tempat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu terentu. Pengeluaran konsumsi menjadi komponen

Lebih terperinci

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut. PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN A. PENYEBAB PERKEMBANGAN PENDUDUK Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang yang ada di lingkunganmu? Populasi manusia yang menempati areal atau wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dikaitkan dengan proses industrialisasi. Industrialisasi di era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dikaitkan dengan proses industrialisasi. Industrialisasi di era globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak sekedar terfokus pada peran pemerintah, banyak sektor yang mempunyai peran dalam kemajuan perekonomian di Indonesia. Proses

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan hal itu telah diakui oleh negara-negara lain di dunia, terutama tentang potensi keanekaragaman hayati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia SUMBER DAYA ALAM (SDA) Kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan manusia SUMBER DAYA ALAM TIM ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNSYIAH JENIS-JENIS SDA Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakannya. Sebenarnya dugaan tersebut tidak benar. disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakannya. Sebenarnya dugaan tersebut tidak benar. disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita mendengar kata produksi, maka yang terbayang di pikiran kita adalah suatu kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang serba

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil hutan non kayu sudah sejak lama masuk dalam bagian penting strategi penghidupan penduduk sekitar hutan. Adapun upaya mempromosikan pemanfaatan hutan yang ramah lingkungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400

Lebih terperinci

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1 Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory.2006. Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output Indonesia tahun 2008 yang diklasifikasikan menjadi 10 sektor dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis untuk

I. PENDAHULUAN. kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan manusia yang paling azasi, sehingga ketersedian pangan bagi masyarakat harus selalu terjamin. Manusia dengan segala kemampuannya selalu berusaha

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA 4 IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu Tujuan : MENGENALI POTENSI GEOGRAFIS DESA : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Membangun pemahaman

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2014 No. 32/05/35/Th. XIV, 5 Mei 2014 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2014 (y-on-y) mencapai 6,40

Lebih terperinci

Judul KEGIATAN EKONOMI. Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.02

Judul KEGIATAN EKONOMI. Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.02 Judul KEGIATAN EKONOMI Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.02 Penulis: Nurmawan, S.Pd Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu Penyunting Media: Sandjaja Siswosoemarto, M.Sc

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/01/3327/2015. 5 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Desember 2014 Inflasi 1,92 persen Pada, Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor pertanian dapat berupa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2) Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Konsumsi Semenjak Revolusi Industri kebutuhan energi untuk menjalankan mesin terus meningkat. Beberapa jenis energi, seperti energi yang dibutuhkan untuk membuat makanan.

Lebih terperinci