BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Hartanti Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama agar sinkron dengan subproses lain. Beberapa dekade yang lalu, pengontrolan berbagai proses di industri masih menggunakan cara konvensional, yaitu dengan menggunakan ratusan atau bahkan ribuan relai yang disusun sedemikian rupa untuk mengkonstruksi logika kontrol yang dirancang. Relai-relai tersebut memerlukan pengabelan yang rumit sehingga menimbulkan berbagai masalah. Programmable Logic Controller ( PLC ), adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem kontrol elektrik berbasis relai yang mulai digunakan pada tahun 1970-an. Ide utamanya adalah untuk mensubtitusi relai yang digunakan untuk mengimplementasikan logika kontrol. Sesuai namanya, PLC dapat dengan mudah di program ulang. Programmable Logic Controller ( PLC ) menyerupai komputer elektronik yang mudah digunakan ( user friendly ) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. 6
2 Perangkat PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami, dapat diprogram, dikendalikan dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer sekalipun. PLC dapat digambar dengan garis dan diagram ladder. PLC menyederhanakan pengawatan dari sistem yang sebenarnya lebih rumit. Pada PLC keadaannya dinyatakan dengan 1 ( ON ) dan 0 ( OFF ). Satu menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi, sedangkan nol berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. PLC memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut : Fleksibel Sebelumnya tiap perangkat elektronik dikendalikan dengan pengendali yang berbeda beda. Untuk tiga mesin membutuhkan tiga pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC ketiga mesin tersebut dapat dijalankan. Perubahan pengkabelan dan pengoreksian kesalahan lebih mudah PLC dihubungkan dengan komputer, dan outputnya adalah beberapa sistem. Bila salah satu sistem ini akan diubah maka pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat pada komputer, dalam waktu yang relatif singkat. Apabila menggunakan relay maka perubahannya dilakukan dengan cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang lama. 7
3 Komponen dasar PLC terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah : CPU (Central Processing Unit) Input Output Memori Fasilitas Komunikasi Fasilitas Ekstensi Catu Daya Komponen dasar PLC tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini : Perangkat Input Komputer/ Konsol Komunikasi Input Ekstensi CPU Memori Catu Daya Output Perangkat Output Gambar 2.1 Komponen dasar PLC 8
4 2.1.1 CPU ( Central Processing Unit ) Yaitu otak dari PLC yang mengerjakan berbagai operasi, antara lain mengeksekusi program, menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca kondisi/nilai input serta mengatur nilai output, memeriksa adanya kerusakan ( self diagnostic ), serta melakukan komunikasi dengan perangkat lain. CPU Module membaca sinyal inputan yang berupa sinyal ON/OFF yang kemudian akan diolah sesuai dengan program kontrol yang disimpan di memori. Program tersebut akan menentukan sinyal keluaran dari CPU yang akan diteruskan ke output module Input Merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat luar yang memberikan masukan kepada CPU. Perangkat luar input dapat berupa tombol, switch, sensor atau peranti ukur lain. Pada modul ini sinyal masukan dalam bentuk keadaan ON atau OFF dari peralatan luar yang berfungsi sebagai input akan diteruskan ke CPU (Central Processing Unit). Pemakai dapat menggunakan tegangan 24 V AC, 100 V AC, 200 V AC, 5 V DC, 12 V DC, 24 V DC sebagai sinyal masukan. Sinyal masukan tersebut tidak dapat secara langsung diteruskan ke CPU, oleh karena itu input module mengubah tegangan tersebut ke tegangan 5 V DC dan mengirimkan sinyal tersebut ke CPU. Input module terdiri dari terminal - terminal yang akan menghubungkan peralatan luar dengan PLC. Jumlah terminal tergantung dari jenis 9
5 input module yang digunakan, ada yang terdiri dari 16 buah terminal (16 point input module), 32 buah terminal dan 64 buah terminal Output Merupakan bagian dari PLC yang berhubungan dengan perangkat luar yang memberikan keluaran dari PLC. Perangkat luar output dapat berupa lampu, solenoid valve, relai, kontaktor dan lain lain. Modul ini meneruskan hasil dari program PLC yang sudah berupa sinyal ON atau OFF ke peralatan luar yang berfungsi sebagai output. Seperti pada input module, output module juga terdiri dari terminal terminal yang akan menghubungkan PLC dengan peralatan luar. Jumlah terminal tergantung dari tipe output module yang digunakan Memori Yaitu tempat untuk menyimpan program dan data yang akan dijalankan dan diolah oleh CPU. Dalam pembahasan PLC, memori sering disebut sebagai file. Dalam PLC memori terdiri atas memori program yang digunkan untuk menyimpan program yang akan dieksekusi, memori data untuk menyimpan nilai-nilai hasil operasi CPU, nilai timer dan counter, serta memori yang menyimpan nilai kondisi input dan output. Secara umum memori merupakan bagian dari PLC yang menyimpan program kontrol yang telah dibuat oleh pemakai. Pada saat PLC dioperasikan, CPU bekerja berdasarkan perintah program yang telah disimpan di memori. 10
6 2.1.5 Fasilitas Komunikasi Alat yang membantu CPU dalam melakukan pertukaran data dengan perangkat lain, termasuk juga berkomunikasi dengan komputer untuk melakukan pemograman atau pemantauan Fasilitas Ekstensi Untuk menghubungkan modul PLC dengan modul pengembangan input/output sehingga jumlah input/output dapat ditingkatkan Catu Daya Untuk menyuplai daya kepada semua komponen dalam PLC, biasanya catu daya PLC adalah 220 VAC atau 24 VDC. CPU, memori, Input/Output module dan peralatan pendukung dari PLC membutuhkan tegangan 5 V DC untuk beroperasi. Power supply module memberikan 5 V DC kepada peralatan tersebut. Power supply module mengubah tegangan sumber 110/220 V AC atau 24 V DC menjadi 5 V DC. Pada dasarnya sinyal yang diterima/dibangkitkan oleh unit input/output PLC berupa sinyal digital, yang bernilai biner 0 atau 1. Perangkat input/output yang memiliki sinyal analog memerlukan peranti ADC (Analog to Digital Converter) atau DAC (Digital to Analog Converter) agar dapat dihubungkan ke PLC. Biasanya peranti ini terdapat dalam modul analog yang diproduksi pabrik pembuat PLC. Sinyal analog yang biasanya digunakan dalam PLC mengikuti standar industri, 11
7 yaitu arus 4-20 ma atau tegangan dalam mv. Tegangan input digital biasanya adalah 5 VDC, 12VAC, atau 24 VAC, sedangkan terminal output dapat berupa relai atau transistor. 2.2 Cara Kerja Programmable Logic Controller ( PLC ) PLC beroperasi secara kontinyu dalam 4 langkah ( disebut 1 scan ) seperti terlihat pada gambar 2.2 dibawah ini. 4. Output Scan 1. Self Scan 3. Solve Logic 2. Input Scan Gambar 2.2 Cara kerja PLC Self Test PLC memulai setiap scan dengan memeriksa apakah terdapat kesalahan program yang akan dieksekusi serta mereset semua timer. 12
8 2.2.2 Input Scan PLC membaca nilai / kondisi dari terminal input dan menyimpannya dalam memori input. Pengolahan nilai input selanjutnya didasarkan pada nilai pada memori input. Hal ini dimaksudkan agar nilai input tetap konsisten selam 1 scan. Apabila terjadi perubahan nilai input maka baru akan berpengaruh pada scan berikutnya. Namun terdapat instruksi khusus apabila hendak mengambil nilai langsung dari terminal input Solve Logic Selanjutnya PLC mengeksekusi program satu demi satu menggunakan nilai pada memori input dan memperbaharui nilai pada memori output. Pemograman PLC difokuskan pada bagian ini Output Scan Terakhir PLC mengeluarkan nilai dari memori output ke terminal output dan selanjutnya ke perangkat luar output. Setiap scan memerlukan waktu yang berbeda bergantung pada panjangnya program yang diterapkan, namun secara umum berlangsung sangat cepat. 13
9 2.3 Sistem Kontrol PLC PLC menggunakan Ladder Diagram dalam menggambarkan rangkaian kontrol, yang dapat menggantikan secara langsung kontak-kontak relai atau kontaktor seperti tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Perbandingan Simbol Sistem PLC dan Konvensional Konvensional PLC Keterangan Kontak Normal Open Kontak Normal Close Output Tim Output Timer 14
10 Meskipun PLC dapat menggantikan seluruh rangkaian kontrol konvensional dengan relay-relay kontak, tetapi terdapat beberapa permasalahan yang menjadi perbandingan dalam penggunaannya sesuai dengan karakteristik dan fungsi masing-masing. Diantara permasalahan-permasalahan tersebut dapat dikategorikan seperti yang tercantum pada tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2.2 Perbandingan System Kontrol PLC dan Konvensional NO Permasalahan Konvensional PLC 1 Kaidah penulisan rangkaian kontrol 2 Pembacaan rangkaian kontrol 3 Hubungan kontakkontak peralatan kontrol 4 Kapasitas kontak peralatan kontrol 5 Hubungan rangkaian kontrol dengan peralatan 6 Perawatan Rangkaian kontrol Dari atas ke bawah Dari atas ke bawah Secara elektrik, dengan kabel penghubung Terbatas Umumnya dilakukan bersamaan Meliputi peralatan I/O luar dan relay kontrolnya Dari kiri ke kanan Dari kiri ke kanan Secara elektronik, tanpa kabel penghubung Tak terbatas (sesuai jumlah memori) Penginstalasian dapat dilakukan terpisah Lebih banyak menyangkut I/O saja 15
11 7 Pengecekan rangkaian kontrol 8 Merangkai rangkaian kontrol Lebih sulit, karena tidak dapat dimonitor Lebih sulit karena harus dilakukan pengawatan antar komponen Lebih mudah, dapat dimonitor Lebih mudah & cepat karena dilakukan dengan pemrograman 9 Modifikasi rangkaian kontrol 10 Keandalan kontak rangkaian Sulit dilakukan karena harus mengubah pengawatan Kurang baik karena kontak-kontaknya mudah aus/korosi Mudah dilakukan dengan mengubah program Baik, tidak mengalami aus 11 Respon operasi kontak Relatif lambat (ms) Sangat cepat (ns) 12 Biaya pembuatan panel kontrol Untuk kontrol yang komplek Untuk kontrol yang sederhana Relatif mahal Lebih murah Relatif murah Lebih mahal 16
12 2.4 Dasar-dasar Pemrograman dan Perancangan kontrol dengan PLC Sebuah perangkat PLC memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami, dapat diprogram, dapat dikendalikan dan dioperasikan sesuai dengan sistem yang telah ada, dimana dalam penggunaannya PLC merupakan konversi dari kontrol konvensional kemudian dirubah menjadi sebuah program kontrol berupa bahasa diagram ladder dan grafis, data pernyataan (list), maupun berupa bahasa instruction list. Program yang telah siap dalam bentuk salah satu diatas maka dimasukan ke CPU PLC untuk dieksekusi melalui Handle Programing Consule yang nantinya PLC tersebut dihubungkan ke peralatan-peralatan kontrol yang telah ada. Pemahaman dasar dasar pemrograman Ladder Diagram perlu dilakukan sebelum menggunakan bahasa program PLC pada level yang lebih tinggi, agar dapat mengetahui prinsip dasar dari kerja PLC. Pemrograman dengan Handheld Programming Console merupakan sarana yang tepat untuk mengetahui proses kerja dasar program CPU PLC. 2.5 Pemograman PLC Pada PLC rangkaian kontrol konvensional diubah menjadi program kontrol Mneumonic untuk dapat diproses di CPU. Sebelum membuat suatu program dalam bentuk Mneumonic biasanya kita membuat Ladder diagram terlebih dahulu. Pemahaman dasar dasar dalam membuat suatu Ladder diagram perlu dilakukan sebelum kita dapat membuat program dalam bentuk Mneumonic, oleh karena itu perlu diketahui terlebih dahulu tentang langkah langkah pemrograman pada PLC. 17
13 Secara umum untuk membuat suatu program PLC diperlukan langkah langkah sebagai berikut : 1. Membuat lay out atau gambaran dari objek yang akan dibuat kontrolnya. 2. Menentukan semua peralatan input dan output serta alamatnya yang akan digunakan pada pemrograman, termasuk posisi alat tersebut. 3. Membuat flowchart (diagram alir), timechart (diagram fungsi waktu) dari sistem kontrol yang akan kita buat. 4. Dari bentuk flowchart dan timechart dapat dibuat Ladder diagram dengan menggunakan aturan pembuatan Ladder diagram yang ada. 5. Memasukkan program ke PLC. Dalam hal ini ada dua cara untuk memasukan program ke PLC baik menggunakan konsole ataupun komputer, yaitu : a. Dalam bentuk Ladder diagram b. Dalam bentuk Data Mneumonic 6. Mengecek kesalahan program yang dibuat. 7. Mengeksekusi program (Running program). 8. Memonitor program. Pada sistem kontrol elektrik konvensional berbasis relai, hubungan pengkabelan antar relai yang menentukan logika kontrolnya. Saat merancang, hubungan ini digambarkan dalam bentuk diagram koneksi relai. Pada PLC hubungan pengkabelan relai ini diwujudkan dalam bentuk program. Untuk mempermudah dalam konversi dari sistem kontrol relai ke PLC, pemograman PLC dilakukan dengan cara yang 18
14 mirip dengan pembuatan diagram pengkabelan relai. Program pada PLC disebut program ladder Ladder Diagram Ladder diagram merupakan salah satu cara dalam membuat konversi dari kontrol konvensional yang terdiri dari satu garis lurus vertikal di sisi kiri dan garis garis percabangan yang menuju ke kanan. Garis vertikal ini disebut busbar. Garis garis percabangan disebut garis instruksi. Instruksi instruksi di garis percabangan akan menentukan kondisi output pada sisi kanan, yaitu ON atau OFF. Pembacaan Ladder Diagram adalah dari sebelah kiri (busbar) ke kanan dan seterusnya menuju ke bawah. Sistem pembacaan ini merupakan aturan dalam pembuatan program PLC. Garis instruksi pada ladder diagram dapat bercabang lagi untuk membentuk garis instruksi baru. Pembacaan relay relay dinyatakan dengan istilah istilah logika, seperti Load (LD), AND dan OR, dan dapat digunakan dalam kondisi kebalikan seperti Load Not (LD NOT), AND NOT dan OR NOT. Dalam melakukan pemrograman dengan menggunakan Instruksi Ladder diagram ada beberapa tahapan yaitu sebagai berikut : Ladder Diagram pada dasarnya berasal dari rangkaian logika. Sistem kontrol yang akan dibentuk perlu dibuat per blok fungsinya dengan deskripsi kerja sedetail mungkin, yaitu saat ON dan OFF-nya. 19
15 Ladder Diagram bekerja dengan sinyal sinyal digital. Seperti misalnya AND, OR maupun lawannya dari masing-masing logika. Dengan rangkaian logika yang ada dapat langsung dirubah ke dalam bentuk Ladder Diagram dan dirubah menjadi data mneumonic yang siap dimasukkan menjadi sebuah program PLC Instruksi Umum Ladder Diagram Dalam pembuatan instruksi Ladder Diagram terdapat instruksi-instruksi dasar yang umum dipakai yaitu : 1. Load ( LD ) dan Load Not ( LD NOT ) Instruksi LD merupakan instruksi dalam memasukan input yang dikehendaki sebagai bagian awal dari suatu garis instruksi. Sedangkan untuk LD NOT merupakan instruksi untuk menandakan konak NC (Normally Close) pada instruksi awal. Untuk Instruksi LD dan LD NOT dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini. LD LD NOT Gambar 2.3 Instruksi LD dan LD NOT 20
16 2. AND dan AND NOT Instruksi AND digunakan untuk memasukan input yang diseri dengan input yang sebelumnya.dalam satu garis instruksi. Sedangkan untuk AND NOT merupakan lawan dari instruksi AND yang menandakan kontak dalam keadaan close atau tertutup (NC). Untuk Instruksi AND dan AND NOT dapat dilihat pada Gambar 2.4 dibawah ini. LD AND AND NOT Gambar 2.4 Instruksi AND dan AND NOT 3. OR dan OR NOT Instruksi OR digunakan untuk memasukan input yang diparalel dengan input yang sebelumnya pada garis instruksi yang terpisah, dimana instruksi yang pertama LD dan selanjutnya OR atau OR NOT. Untuk Instruksi OR dan OR NOT dapat dilihat pada Gambar 2.5 dibawah ini. LD LD OR OR NOT Gambar 2.5 Instruksi OR dan OR NOT 21
17 4. Kombinasi AND dan OR Saat instruksi AND dan OR dikombinasikan dalam sebuah diagram, masing masing akan membentuk operasi logika untuk menghasilkan output yang dikehendaki pada sisi kanan. Untuk Kombinasi AND dan OR dapat dilihat pada Gambar 2.6 dibawah ini. LD AND OR Gambar 2.6 Kombinasi AND dan OR 5. Timer (TIM) Instruksi TIM (Timer) dapat digunakan sebagai pewaktu delay ON juga sebagai rangkaian relay. TIM adalah pengurangan instruksi pewaktu delay ON yang membutuhkan angka Timer dan nilai set (SV) yang berkisar dari 0000 sampai 9999 (0 sampai 9999 detik). Untuk Instruksi TIMER dapat dilihat pada Gambar 2.7 dibawah ini. LD ANDNOT Tim 000 Tim Gambar 2.7 Instruksi Timer 22
18 6. Counter (CNT) CNT (Counter) adalah sebuah counter penurunan yang diset terlebih dahulu. Penurunan satu hitungan setiap kali saat sebuah sinyal input berubah dari OFF ke ON. Counter harus diprogram dengan input hitung, input reset angka counter, dan nilai set (SV). Nilai set ini dapat berkisar dari 0000 sampai Perlu diperhatikan bahwa pengalamatan TIM dengan CNT tidak boleh sama. Untuk Instruksi COUNTER dapat dilihat pada Gambar 2.8 dibawah ini. LD Input Hitung CP R CNT 001 # 10 Reset CNT Gambar 2.8 Instruksi Counter 23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.
BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Alat Miniatur Lift 3 Lantai Sesuai pembahasan pada bab III, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah dicantumkan, hasil akhir miniatur lift tampak pada
Lebih terperincit o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP
t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk
Lebih terperinciBAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri
BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC
PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi
Lebih terperinciYudha Bhara P
Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik
Lebih terperinciProgrammable Logic Controller (PLC) Pendahuluan
Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk
Lebih terperinciPenggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :
Pengenalan PLC (Programmable Logic Controller ) PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu komputer industri yang digunakan untuk pengendalian suatu proses atau mesin. Prinsip kerja secara garis
Lebih terperinciSortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian
BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian objek sesuai dengan ukuran, berat, bentuk, warna, dan bahan dasar seperti yang diperlihatkan
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A
PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
Lebih terperinciApa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri
Apa Itu PLC? PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus yang banyak digunakan untuk otomatisasi proses produksi di industri.
Lebih terperinciPENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2
PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga
Lebih terperinciBAB I SISTEM KONTROL TNA 1
BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik
Lebih terperinciDIAGRAM LADDER. Dr. Fatchul Arifin, MT
DIAGRAM LADDER Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Simbol 1. Load / LD = Star pada normally open input Instruksi ini seperti relay yang NO 2. Load Not / LD NOT = Star pada normally close input Instruksi
Lebih terperinciSIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX
SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC
BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling
Lebih terperinciBAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)
BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
Lebih terperinciPENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC
PENGENALAN PLC a. Tujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran Siswa dapat: - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC - Menjelaskan keunggulan PLC - Menyebutkan
Lebih terperinciINSTALASI MOTOR LISTRIK
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak
Lebih terperinciGambar 4.2 Simbol LOAD. Gambar 4.3. Simbol LOAD NOT
No. LST/EKA/PTE013 evisi : 00 Tgl : 17-0-010 Hal 1 dari 1 Tujuan Setelah selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik instruksi dasar pemrograman PLC Kajian Teori Beberapa intruksi
Lebih terperinciBAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan
Lebih terperinciPEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC
PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Suatu Programmable Logic Control (PLC) pada dasarnya adalah suatu program yang dihubungkan dengan peralatan input output (I/O) yang berupa relay (solid state relay). Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah PLC Sebelum PLC diciptakan, sistem kontrol yang digunakan untuk membantu kegiatan produksi di industri-industri pada masa itu masih berbasis
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciBAB IV BAHASA PROGRAM PLC
BAB IV BAHASA PROGRAM PLC Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu system atau proses, harus mengetahui dan menghafal bahasa program PLC yang akan digunakannya. PLC
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang
Lebih terperinciMekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC
Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami karakteristik PLC dan melaksanakan praktikum PLC Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik PLC
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN
BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa
Lebih terperinciImplementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/
18 Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ Ade Elbani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abstract Pada
Lebih terperinciBab 3 PLC s Hardware
Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1
Lebih terperinciTeknik Pemrograman PLC
Kegiatan Belajar 2 Teknik Pemrograman PLC Tujuan Pembelajaran : Uraian Materi 1. Merancang program kendali PLC sederhana 2. Memasukkan program ke dalam PLC 3. Mengecek kebenaran program A. Unsur-Unsur
Lebih terperinciPraktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram. A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram
Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram B. Dasar Teori PLC diprogram menggunakan pemrograman grafis yaitu
Lebih terperinciMateri. Siswa Mampu :
Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam perancangan dan pembuatan sistem ATS (Automatic Transfer Switch) berbasis PLC (Progammable Logic Controller) ini pengerjaannya melalui dua tahap, perancangan
Lebih terperinciDasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC)
Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. PLC 3.1.1. Pengertian PLC Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang
Lebih terperinciSudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Sudarmaji Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara
Lebih terperinciWORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK
WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK 2017 A N A S A s s i s t e n s 2 0 1 7 A. Sistem Kendali dengan PLC 1. Sistem Kendali Istilah sistem kendali dalam teknik listrik mempunyai
Lebih terperinciGambar 2.1. Diagram pewaktuan Timer dengan ON-delay Ladder Diagram dari fungsi pewaktuan (on-delay) ditunjukkan dalam gambar 2.2. berikut ini.
A. Tujuan FAKULTAS TEKNIK No. LST/EKA/PTE23 Revisi : Tgl : 7-2-2 Hal dari 7 Setelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan prinsip kerja timer dengan benar berdasarkan algoritma dalam
Lebih terperincisebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.
LADDER DIAGRAM Ladder Diagram atau yang sering disebut dengan diagram tangga pada PLC adalah mempunyai fungsi yang sama dengan gambar rangkaian kontrol pada system konvensional, yaitu sebagai perangkai
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY
BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROTOTIPE
BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang
Lebih terperinciMAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)
MAKALAH TIMER / TDR (Time Delay Relay) DISUSUN OLEH : MUH. HAEKAL SETO NUGROHO 5115116360 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 Latar Belakang Dalam dunia
Lebih terperinciAPLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY
APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY C13 Nyayu Latifah Husni [1], Ade Silvia Handayani. [2], Rani Utami [3] Abstrak Teknologi yang semakin maju dan terus
Lebih terperinciPERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L Rohmat Hidayat 1, Sumardi, ST, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
37 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan Automatic Spray Control ini menggunakan PLC NAiS buatan Panasonic tipe FP0-C14RS, yang berfungsi untuk mengontrol Counter, Relai, Timer,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun
Lebih terperinciBAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL
BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Untuk menjalankan proses produksi, program PLC, SCADA panel kontrol PLC dan MCC harus dalam kondisi ON atau hidup. Saat tombol atau intruksi pada SCADA dijalankan,
Lebih terperinciRANCANGBANGUN SISTEM OTOMASI APLIKASI MESIN PENCAMPUR BERBASIS PLC OMRON CP1E 20 I/O
RANCANGBANGUN SISTEM OTOMASI APLIKASI MESIN PENCAMPUR BERBASIS PLC OMRON CP1E 20 I/O Gunawan Alim Dosen D3 Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No. 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinciSetelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan fungsi-fungsi khusus dalam pemrograman Programmable Logic Controller (PLC)
A. Tujuan FAKULTAS TEKNIK No. LST/EKA/PTE2013 Revisi : 00 Tgl : 17-02-2010 Hal 1 dari 9 Setelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan fungsi-fungsi khusus dalam pemrograman Programmable
Lebih terperinciBAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC
BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC Instruksi instruksi Dasar PLC Semua instruksi(perintah program) yang ada di bawah ini merupakan instruksi paling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Materi yang berhubungan dengan miniatur lift berbasis PLC sudah banyak diangkat sebagai judul untuk menyelesaikan studi di jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGOPERASIAN PLC OLEH LINGGA NURRAHMAN
B U K U S E R I A L R E V I TA L I S A S I S M K M O D U L E L E K T R O N I K A D A N M E K AT R O N I K A PENGOPERASIAN PLC OLEH LINGGA NURRAHMAN MODUL PENGOPERASIAN PLC Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNY. Ladder Diagram
JURUSAN PNIIKAN TKNIK LKTRONIKA FAKULTAS TKNIK UNY Sem 05 09/10 Ladder iagram Masduki Zakaria Mata Kuliah : lektronika Industri 2 x 50 Lembar Kerja 03 Tujuan : Setelah perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan
Lebih terperinciPerlengkapan Pengendali Mesin Listrik
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT
TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPemrograman Programmable Logic Controller
Aplikasi Proggrammable Logic Controller Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Aplikasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa sistem pengereman motor induksi di mesin Open Mill. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui apakah sistem
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD
NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD Di Susun Oleh: NAMA : MUHAMMAD LISTRIAWAN NIM : D 400 040 006 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS
Lebih terperinciOtomasi Sistem dengan PLC
Otomasi Sistem dengan PLC Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Otomasi Sistem dengan
Lebih terperinciB. TIPE SISTEM KONTROL BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC.
BAB I PENGANTAR A. APAKAH SISTEM KONTROL ITU? Secara umum sistem kontrol adalah kumpulan dari perangkat elektronik dan perlengkapannya yang dipakai untuk menjamin stabilitas, akurasi dan perubahan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini sangat bermanfaat bagi manusia disegala bidang. Teknologi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan
Lebih terperinciKonsep Dasar dan Sejarah PLC
Pertemuan ke-1 Konsep dasar dan sejarah PLC Kekurangan dan Kelebihan PLC Komponen, fungsi, dan aplikasi PLC Pengenalan perangkat Keras ( Hardware) Pengenalan perangkat Lunak ( Software) Konsep Dasar dan
Lebih terperinciMateri 4: Microprocessor-Based Control
Materi 4: Microprocessor-Based Control I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Mikroprosesor mengantarkan ke suatu era baru dlm sistem kontrol Mikroprosesor menawarkan fleksibilitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan
Lebih terperincikendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Hardware yang dibangun merupakan mekanisme perancangan sistem kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan memanfaatkan media
Lebih terperinciMateri 7: Introduction to PLC Programming Language
Materi 7: Introduction to PLC Programming Language I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Bhs pemrograman utk PLC: mulai dikembangkan sejak mulai lahirnya PLC di akhir thn 1960an Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
Lebih terperinciTeknik Otomasi [PengenalanPLC]
Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya RuanglingkupAplikasiPLC PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertamakali pada1969 olehrichard
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
TUGAS AKHIR PERANCANGAN PROTOTYPE LIFT 4 LANTAI YANG DIKONTROL PLC Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam meyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciIndustrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember
MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SIEMENS TIA PORTAL TUJUAN Mengenalkan intruksi-intruksi dasar yang digunakan pada pemroggraman PLC Siemens S7-1500. Memahami penggunaan PLC di industri
Lebih terperinciAbstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)
Lebih terperinciMODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1
MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Stepper Aktuator adalah bagian yang befungsi sebagai penggerak yang bekerja berdasarkan dari suatu perintah yang diberikan oleh suatu masukan yang disebut input. Salah satu
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808
Lebih terperinciBAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "
BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI
JOB 5 LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI JOB 5 INDIKATOR CERDAS CERMAT OLEH: MUSLIKHIN NIM.05507134012/KELAS C1 TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2008 TEKNIK
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu
Lebih terperinciTE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC
TE090443 Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai. Terlambat dilarang masuk. 2.
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Pendahuluan Pada dasarnya pada bab ini dijelaskan bagaimana awalnya sebelum dilakukan proses perbaikan sehingga perlu adanya perbaikan yaitu dengan system automatisasi, diantaranya:
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinci