Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik
|
|
- Hartanti Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Jln. Prof. Soedharto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia Abstrak PLC (Programmable Logic Control) merupakan sistem kendali yang banyak digunakan untuk pengendalian pada proses-proses system di industri. Salah satu industri yang menggunakan system kendali PLC adalah PLTU Suralaya unit 5-7, fungsinya adalah untuk mengendalikan pompa hidrolik untuk pergerakan valve pada High Pressure (HP) Bypass Turbine system. Namun sayangnya, PLC jenis Satt Con05 ini tidak dapat diketahui program-program yang telah diimplementasikan ke dalamnya, sehingga tidak diketahui bagaimana PLC tersebut bekerja. Dengan menggunakan program simulasi PLC, salah satunya ZEN OMRON, kita dapat merepresentasikan kerja pompa hidrolik pada system HP Bypass Turbine tersebut. Program simulasi ZEN OMRON untuk simulasi sistem dibuat dengan menggunakan diagram ladder terdiri dari 4 buah input, 6 buah internal relay, dan 2 buah output. Dari hasil simulasi, dapat diketahui bahwa simulasi PLC sederhana tersebut telah dapat merepresentasikan kerja pompa hidrolik pada HP Bypass Turbine System. Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kendali sangat diperlukan dalam dunia industri dan memegang peranan penting untuk pengendalian proses produksi. PT. INDONESIA POWER UBP. SURALAYA merupakan sebuah pembangkit listrik yang memproduksi uap air yang digunakan untuk memutar turbin dan generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik dari putaran mekanik turbin yang dihasilkan. Perusahaan tersebut merupakan salah satu industri yang menggunakan sistem kendali otomatis dalam proses produksinya. Sistem kendali otomatis sangat diperlukan dalam operasi-operasi industri, misalnya pengontrolan tekanan, temperature, level, dan lain sebagainya. HP Bypass Turbine System sebagai jalan alternatif jika terjadi masalah pada turbin, sehingga tidak menyebabkan over pressure akibat steam dari boiler yang tidak dapat mengalir melalui main valve. Valve pada HP Bypass Turbine dikontrol secara otomatis melalui sistem DCIS (Distributed Control Integrated System). Sinyal kontrol pembukaan valve dari DCIS diproses pada PCS (Position Control System) untuk mengatur berapa persen pembukaan solenoid valve yang akan digunakan untuk mengatur tekanan hidrolik yang dibutuhkan oleh HP Bypass Turbin valve agar bergerak terbuka (open). Tekanan minyak hidrolik ini dikendalikan oleh dua pompa hidrolik (pompa A dan pompa B). Kerja pompa hidrolik ini dikontrol dengan menggunakan PLC ( Programmble Logic Control). PLC mengendalikan kapan pompa akan aktif dan pompa mana saja yang aktif sesuai tekanan minyak yang dideteksi oleh dua buah pressure switch (high dan low) 1.2 Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui representasi kerja pompa hidrolik pada sistem HP Bypass Turbine dengan menggunakan software simulasi ZEN OMRON. 1.3 Pembatasan Masalah Makalah ini hanya untuk mengetahui representasi kerja pompa hidrolik pada sistem HP Bypass Turbine dengan menggunakan software simulasi ZEN OMRON. 2. DASAR TEORI 2.1 PLTU Secara Umum Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan suatu sistem pembangkitan tenaga listrik yang memproduksi uap air yang digunakan untuk
2 memutar turbin generator sehingga dapat dihasilkan energi listrik dari putaran mekanik turbin yang dihasilkan. Pada suatu PLTU, energi kalor dari bahan bakar diubah menjadi energi mekanik melalui sistem pembakaran di boiler untuk mengubah air menjadi uap air yang memiliki temperatur dan tekanan tinggi, sekitar 540 C dan 169 kg/cm 2. Uap air bertekanan tinggi tersebut digunakan untuk memutar turbin yang terkopel dengan generator sehingga energi mekanik yang dihasilkan dapat dikonversikan menjadi energi listrik yang kemudian didistribusikan dengan tegangan tinggi 500kV. Sistem pembangkitan listrik PLTU Suralaya secara umum dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.1 Sistem PLTU Suralaya secara umum 2.2 Turbin dan Pendukungnya Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja digunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin yang berputar dinamakan rotor atau roda turbin, sedangkan bagian yang tidak berputar dinamakan stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak pada stator dan roda turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya (generator). Pengaturan jumlah uap yang masuk ke dalam turbin ini dilakukan oleh control valve yang bekerja secara otomatis. Turbin uap pada PLTU mempunyai tiga tingkatan, yaitu: Turbin Tekanan Tinggi (High Pressure / HP Turbine) Turbin Tekanan Menengah (Intermediate Pressure / IP Turbine) Turbin Tekanan Rendah (Low Pressure / LP Turbine) Prinsip kerja dari turbin uap adalah sebagai berikut: Uap kering dari secondary superheater, yang mempunyai temperatur dan tekanan yang tinggi, dialirkan ke HP ( High Pressure) Turbin. Di dalam turbin ini terdapat sudu-sudu tetap dan sudu-sudu gerak yang mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga akan mengekspansikan uap. Energi uap yang diterima oleh sudu-sudu turbin digunakan untuk menggerakkan poros turbin. Di sini terjadi perubahan energi, maka temperatur uap akan turun dan perlu diadakan pemanasan ulang di dalam reheater. Dari reheater, uap masuk ke IP Turbin dan akan menggerakkan sudu-sudu IP dan LP ( Low Pressure) Turbin, gerakan sudu-sudu ini akan memperkuat gerakan poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan poros generator menggunakan kopling tetap (fixed coupling). Dari generator terjadi perubahan energi, dari energi mekanik menjadi energi listrik. Dalam pengoperasiannya turbin uap dibantu oleh komponen-komponen sebagai berikut: a. Bearing Bearing digunakan untuk memutar poros turbin. Tujuannya untuk mencegah deflesi (lentingan) dari poros karena pengaruh panas dari uap pada waktu unit beroperasi dan juga karena sudusudu turbin. b. Pipa crossover Pipa crossover berfungsi sebagai penyalur uap dari keluaran turbin tekanan menengah ke turbin tekanan rendah yang dipasang pada casing turbin tersebut. Untuk mencegah gaya dorong akibat pemuaian antara casing dengan pipa crossover, maka pada sambungan pipa diberikan bellows expansi yang lentur. c. Main Stop Valve Main Stop Valve terletak didepan high pressure turbin pada aliran masuk steam utama yaitu antara main heater dan governor valve. Fungsi utama main stop valve adalah untuk menutup dengan cepat aliran steam ke turbin bila dalam keadaan bahaya, seperti kegagalan pada governor valve atau pada saat kehilangan baban. d. Governor valve Governor valve adalah peralatan untuk mengontrol putaran pada high pressure turbin dan membatasi putarannya pada batas tertentu, pada setiap saat terjadi perubahan beban yang menyebabkan perubahan putaran turbin. e. Reheat Stop Valve Reheat Stop Valve terletak didepan intermediate pressure turbin pada aliran masuk steam di antara reheater dan interceptor valve. Fungsi utama Reheat stop valve adalah untuk
3 menutup dengan cepat aliran steam dari reheater ke intermediate pressure turbin bila dalam keadaan bahaya. f. Interceptor Valve Interceptor valve adalah peralatan untuk mengontrol putaran pada intermediate pressure turbin dan membatasi putarannya pada batas tertentu, pada setiap saat terjadi perubahan beban yang menyebabkan perubahan putaran turbin. g. Pengaman putaran lebih h. Pengaman bantalan axial i. Pengaman vacuum rendah j. Solenoid trip k. Throttle valve l. Pengaman tekanan minyak m. High Pressure Bypass Valve HP bypass valve adalah katup yang berfungsi untuk mengalirkan steam dari superheater ketika turbin trip atau belum bekerja. Steam ini langsung dialirkan ke reheater untuk kemudian mengalami pemanasan ulang. n. Low Pressure Bypass Valve LP bypass valve adalah katup yang berfungsi untuk mengalirkan steam dari reheater ketika turbin trip. Steam ini langsung dialirkan ke condensor. o. High Pressure Spray Valve HP spray valve akan menyemprotkan air pendingin ke steam yang melalui HP bypass untuk menurunkan temperatur steam sebelum masuk ke reheater. Air yang digunakan untuk spray ini berasal dari BFPT p. Low Pressure Spray Valve LP spray valve akan menyemprotkan air pendingin ke steam yang melalui LP bypass untuk menurunkan temperatur steam sebelum masuk ke condenser. Air yang digunakan untuk spray ini berasal dari CEP. Selain komponen pendukung pengoperasian turbin, juga terdapat peralatan bantu turbin, sebagai berikut: a. Condensor Condensor adalah tangki yang berfungsi untuk menampung uap yang telah digunakan low pressure turbine untuk selanjutnya mengalami proses kondensasi. b. Condensate Extraction Pump (CEP) Condensete pump berfungsi untuk memompa air condenser untuk diproses di low pressure heater. c. Circulating Water Pump (CWP) CMP berfungsi untuk memompa air laut masuk ke condenser sebagai air pendingin untuk proses kondensasi. d. Boiler Feed Pump (BFP) BFP berfungsi untuk memompa air dari deaerator menuju ke boiler melalui high pressure heater. Gambar 2.2 Turbin dan Komponen-kompnonen Pendukungnya 2.3 Bypass Turbine Valve Bypass valve merupakan salah satu komponen penting yang membantu kerja turbin uap. Katup Bypass berfungsi sebagai jalur alternatif. Ketika terjadi masalah pada turbin (turbin trip), boiler tetap dapat memproduksi steam (tetap aktif) tetapi steam yang dihasilkan dari secondary superheater tidak dapat masuk ke HP Turbin untuk memutar sudu-sudunya. Hal ini dikarenakan saat turbin trip, main stop valve pada turbin akan menutup secara otomatis sehingga bila tidak ada saluran buang steam, akan terjadi over pressure di sekitar main valve dan jika dibiarkan akan membahayakan peralatan-peralatan penting dari boiler bahkan dapat menimbulkan ledakan. Pada saat main stop valve tertutup, HP Bypass valve akan aktif. Aliran steam dari secondary superheater akan dikembalikan ke reheater yang sebelumnya dilakukan spray untuk mendapatkan temperatur yang sesuai pada masukan reheater. Di reheater, steam dipanaskan kembali untuk selanjutnya dialirkan ke IP Turbin. Namun karena turbin trip,
4 aliran steam akan dialirkan melalui LP Bypass valve menuju kondensor untuk proses kondensasi. Selain digunakan saat keadaan turbin trip, Bypass Turbine Valve juga digunakan saat proses start-up unit. Untuk memutar turbin, diperlukan kesesuaian temperatur pada bagian-bagian turbin, terutama HP dan IP Turbin, karena jika temperatur tidak sesuai satu sama lain, pemuaian yang terjadi pada bahan metal turbin akan tidak seimbang, sehingga putaran turbin menjadi tidak sinkron. Untuk mendapatkan kesesuaian temperatur yang merata sebelum turbin aktif, sistem bypass diaktifkan terlebih dahulu sehingga terjadi sirkulasi steam dari superheater melalui HP bypass menuju ke reheater yang memanaskan steam kembali lalu dialirkan melalui LP bypass untuk menuju ke kondensor. Proses ini dilakukan hingga temperatur dan tekanan yang dinginkan telah tercapai untuk mengaktifkan turbin. digunakan untuk mengatur tekanan hidrolik yang dibutuhkan oleh HP Bypass Turbin valve agar bergerak terbuka (open). Tekanan minyak hidrolik ini dikendalikan oleh dua pompa hidrolik (pompa A dan pompa B). Kerja pompa hidrolik ini dikontrol dengan menggunakan PLC ( Programmble Logic Control). PLC mengendalikan kapan pompa akan aktif dan pompa mana saja yang aktif sesuai tekanan minyak yang dideteksi oleh dua buah pressure switch (high dan low). Ketika proses start-up dimulai pompa A akan aktif, sedangkan pompa B akan standby. Kedua pompa akan bekerja/aktif secara bergantian setiap 20 jam selama kondisi tekanan normal sebesar 150 kg/cm 2. Jika tekanan minyak hidrolik yang dideteksi kurang dari 150 kg/cm 2 atau pada tekanan 130 kg/cm 2, pressure switch low akan close dan mengakibatkan kedua pompa (pompa A dan pompa B) aktif. Ketika tekanan telah normal sebesar 150 kg/cm 2, low pressure switch akan kembali ke kondisi awal (open) sehingga hanya salah satu pompa saja yang aktif sedangkan pompa yang lain dalam kondisi standby. Jika high pressure switch mendeteksi tekanan 180 kg/cm 2, kedua pompa akan trip dan non-aktif. Gambar 2.3 High Pressure Turbin Bypass Valve Gambar2.5 Pompa Hidrolik HP Bypass System Gambar 2.4 Low Pressure Turbin Bypass Valve Pengontrolan HP Bypass Turbine Valve Valve dari HP Bypass Turbin dikontrol secara otomatis melalui sistem DCIS (Distributed Control Integrated System). Sinyal kontrol pembukaan valve dari DCIS diproses pada PCS (Position Control System) untuk mengatur berapa persen pembukaan solenoid valve yang akan III. SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDOLIK PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS SYSTEM Pada sistem HP bypass system, pengontrolan minyak hidrolik yang digunakan untuk mengontrol valve HP bypass turbine dilakukan oleh PLC. Di PLTU Suralaya Unit 5-7, untuk pengontrolan tersebut menggunakan PLC jenis Satt Con05, namun sayangnya PLC ini telah terintegrasi dan terproteksi dari pabrik yang memproduksi, sehingga
5 tidak dapat diketahui program yang telah diimplementasikan ke dalam memori PLC tersebut atau tidak dapat mengubah program untuk kerja system yang berbeda. State S3 State S4 State S5 Aksi start Aksi stop PS_1 ON : kondisi pompa B aktif, sedangkan pompa A standby : kondisi kedua pompa aktif : kondisi kedua pompa trip dan nonaktif : kondisi sistem unit start : kondisi sistem unit stop/ shutdown : kondisi pressure switch low ON, yaitu saat tekanan minyak P=130 kg/ cm 2 S5 Gambar 3.1 PLC yang Digunakan untuk Pengontrolan Pompa Hidrolik Oleh karena itu, pada makalah ini akan disampaikan mengenai simulasi PLC sederhana untuk mengetahui kerja pompa yang mengontrol tekanan minyak hidrolik sehingga dapat digunakan untuk membuka / menutup valve HP bypass. Simulasi tersebut menggunakan software simulasi ZEN OMRON dengan mengimplementasikan program dalam diagram Ladder. 3.1 State chart Kerja Pompa Hidrolik HP Bypass System stop PS_2 on PS_2 on FS stop T1 on PS_2 off S1 S3 S2 T0 on start stop PS_1 off PS_1 on PS_1 on S4 PS_1 OFF : kondisi kerja pompa normal, yaitu saat tekanan minyak stabil pada tekanan P = 150 kg/ cm 2 PS_2 ON : kondisi pressure switch high ON, yaitu saat tekanan minyak P=180 kg/ cm 2 PS_2 OFF : saat tekanan minyak berangsur turun hingga ke titik rendah, sehingga kedua pompa harus aktif untuk menaikkan tekanan. Timer ON : kondisi timer aktif untuk mengontrol kerja pompa A dan pompa B secara bergantian setiap 20 jam pada tekanan normal P = 150 kg/ cm SIMULASI PLC Pada simulasi ini terdapat 4 buah input, yaitu push button start, push button stop, low pressure switch, dan high pressure switch. Sedangkan outputnya berupa motor, masing-masing untuk menggerakkan pompa hidrolik A dan pompa hidrolik B. Selain itu terdapat kontaktor-kontaktor internal dan timer untuk menentukan waktu pergantian kerja kedua pompa. Dapat ditampilkan pada gambar berikut. Gambar 3.2 State chart Kerja Pompa Hidrolik HP Bypass System Dari gambar state chart di atas, terdapat keterangan gambar sebagai berikut: State S1 State S2 : posisi awal sistem, kondisi stop : kondisi pompa A aktif, sedangkan pompa B standby
6 Gambar 3.5 Saat low pressure switch mendeteksi tekanan minyak hidrolik 130kg/cm 2 Gambar 3.3 Diagram Ladder Simulasi PLC untuk pengendalian pompa hidrolik pada HP Bypass System Pada diagram ladder tersebut terdapat: Input: Push button start (normally open) : I0 Push button stop (normally close) : I1 Low Pressure Switch (normally open) : I2 High Pressure Switch (normally close) : I3 Internal: Internal Relay : M0 M6 Output : Motor pompa A : Q0 Motor pompa B : Q1 Simulasi dapat dijalankan setelah menekan tombol start simulator berikut:, dan didapatkan hasil sebagai Gambar 3.4 Saat proses start dijalankan dan tekanan minyak hidrolik normal 150 kg/cm 2 Gambar 3.6 Saat high pressure switch mendeteksi tekanan minyak hidrolik 180 kg/cm 2 Gambar 3.3 diagram ladder di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada anak tangga (1), saat PB_start (I0) ditekan, maka internal relay M0 akan ter-energized. Dan seluruh kontaktor M0 yang berada dibawahnya juga akan berubah kondisi menjadi close. Terdapat kontaktor M0 yang berfungsi sebagai latch / penahan, sehingga meskipun PB_start dilepas, M0 akan tetap ter-energized. Pada anak tangga (4), internal relay M4 akan ter - energized karena aliran energi dapat mengalir melalui kontaktor M3 yang terpasang normally close. M4 yang ter-energized akan menyebabkan kontaktor M4 pada anak tangga terakhir akan close kemudian meng-energized output Q1, sehingga Q1 aktif. Juga kontaktor M4 pada anak tangga (3) menjadi close, sehingga mengaktifkan timer on delay T0. Internal relay M3 akan ter-energized setelah waktu setting TON terpenuhi. Sehingga akan menyebabkan kontaktor M3 akan mengaktifkan timer on delay T1 (3), dan memutuskan aliran yang membuat internal relay M4 menjadi tidak ter-energized. Hal ini menyebabkan Q0 menjadi aktif dan Q1 menjadi tidak aktif. Saat low pressure switch ditekan, kontaktor I2 pada anak tangga (2) akan berubah kondisi menjadi close, dan menyebabkan internal relay M1 dan M2 akan ter-energized sehingga akan
7 mengaktifkan output Q0 dan Q1. Jika I2 sudah tidak mendeteksi, output akan kembali bekerja bergantian. Jika high pressure switch ditekan. Kontaktor I3 pada anak tangga (5) akan berubah kondisi menjadi close, internal relay M5 dan M6 akan ter-energized dan mengubah kondisi kontaktor M5 dan M6 pada anak tangga terakhir menjadi open, sehingga output Q0 dan Q1 menjadi tidak aktif. Jika tekanan semakin turun, I3 berubah ke kondisi awal, dan menyebabkan I2 menjadi close sehingga kedua pompa menjadi aktif untuk kembali menaikkan tekanan minyak hidrolik agar kembali normal. Menurut penjelasan logika ladder di atas, secara sederhana dapat dijelaskan prinsip kerja pompa hidrolik sebagai berikut: Ketika start, salah satu pompa akan aktif. Jika saat sistem bekerja tiba-tiba low pressure switch mendeteksi tekanan sebesar 130 kg/cm 2, artinya tekanan minyak hidrolik terlalu rendah sehingga agar tekanan minyak bertambah, kedua pompa harus aktif. Jika tekanan telah kembali normal, pompa juga bekerja secara normal yaitu salah satu pompa aktif dan pompa yang lainnya akan standby. Kedua pompa akan bekerja secara bergantian setiap 20 jam ketika tekanan dari minyak hidrolik tetap normal sebesar 150 kg/cm 2. Namun jika high pressure switch mendeteksi tekanan sebesar 180 kg/cm 2, artinya tekanan minyak hidrolik terlalu tinggi sehigga untuk mengurangi tekanan minyak hidrolik tersebut, kedua pompa dinon-aktifkan. Setelah kedua pompa non-aktif, dapat dipastikan bahwa tekanan minyak hidrolik menjadi sangat rendah bahkan hingga titik nol. Hal ini mengakibatkan low pressure switch mendeteksi tekanan rendah sehingga kedua pompa hidrolik menjadi aktif untuk menaikkan tekanan minyak hidrolik agar kembali normal. IV. KESIMPULAN 1. Pemrograman dengan PLC lebih cocok digunakan untuk pengontrolan suatu sistem di industri. 2. Dari hasil simulasi PLC sederhana dengan menggunakan software simulasi ZEN OMRON diketahui telah dapat merepresentasikan kontrol pompa hidrolik pada HP bypass turbine system. 3. Pada pengontrolan pompa hidrolik, saat start-up salah satu pompa aktif terlebih dahulu. Selama kondisi tekanan normal, 150 kg/cm 3, pompa akan bekerja selama bergantian setiap 20 jam. Jika salah satu pompa aktif bekerja, maka pompa yang lain akan standby, begitu pula sebaliknya. 4. Saat low pressure switch mendeteksi tekanan rendah, 130 kg/cm 3, kedua pompa akan aktif bekerja secara bersamaan untuk menaikkan tekanan minyak hidrolik kembali normal. Jika tekanan sudah kembali normal, pompa akan kembali bekerja secara bergantian. 5. Saat high pressure switch mendeteksi tekanan tinggi, 180 kg/cm 3, kedua pompa menjadi nonaktif untuk menurunkan tekanan minyak hidrolik kembali normal. DAFTAR PUSTAKA [1] Setiawan, Iwan, 2006, Programmable Logic Control (PLC) dan Teknik Perancangan Sistem Kontrol, Penerbit ANDI : Yogyakarta [2] Babcock and Wilcox Design Manual Turbine Bypass System. Suralaya Steam Power Plant Unit 5, 6, & 7 [3] BIODATA Fatimah Avtur Alifia (Alif) L2F008036, dilahirkan di Semarang, 31 Maret Telah menempuh jenjang pendidikan dari SDN Sumurboto 01-02, SMP Negeri 2 Semarang, SMA Negeri 3 Semarang, dan sekarang sedang menempuh studi S1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Konsentrasi Kontrol. Semarang, November 2011 Mengetahui dan Mengesahkan Dosen Pembimbing Iwan Setiawan NIP
SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE. Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Sunarwo, Supriyo Program Studi Teknik Konversi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, untuk menghasilkan uap dibutuhkan air yang dipanaskan secara bertahap melalui beberapa heater sebelum masuk ke boiler untuk dipanaskan
Lebih terperinciSTEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai
STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air
Lebih terperinciSession 11 Steam Turbine Protection
Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU
BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Energi Alamraya Semesta adalah PLTU yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Batubara yang digunakan adalah batubara jenis bituminus
Lebih terperinciAbstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR
ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin, Iwan Kurniawan Program Studi Teknik mesin, Fakultas
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,
Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini perubahan terjadi di berbagai bidang antara lain bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, stranspotasi, telekomunikasi termasuk
Lebih terperinciAbstrak. Arbye S L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA BEL KUIS DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Arbye S (L2F009045) Jurusan Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung 2 x 100 MW unit 5 dan 6 Sebalang, Lampung Selatan. Pengerjaan tugas akhir ini
Lebih terperinciANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 1 Januari 2014; 23-28 ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) Agus Hendroyono Sahid, Dwiana Hendrawati Program Studi Teknik Konversi
Lebih terperinciANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2014; 72-77 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Bachrudin Azis Mustofa, Sunarwo, Supriyo (1) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III TURBIN UAP PADA PLTU
BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Materi penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah analisis proses konversi energi pada PLTU Suralaya Unit 5 mulai dari energi pada batubara hingga menjadi
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH ANALISA PROSES KERJA SOOT BLOWER TIPE FIXED ROTARY PADA PROTOTYPE MINI STEAM POWER PLANT DI PT. NW INDUSTRIES Nama : Rachmat Shaleh NPM
Lebih terperinciSession 13 STEAM TURBINE OPERATION
Session 13 STEAM TURBINE OPERATION SISTEM OPERASI Operasi plant yang baik harus didukung oleh hal-hal berikut: Kelengkapan buku manual dari pabrikan Prosedur operasi standar yang meliputi instruksi untuk
Lebih terperinciBAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL
82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :
STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG Reza Pahlefi¹, Dr.Ir. Joko Windarto, MT.² ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR
38 BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR 3.1 Unit Station Transformator (UST) Sistem PLTU memerlukan sejumlah peralatan bantu seperti pompa, fan dan sebagainya untuk dapat membangkitkan tenaga
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].
Lebih terperinciANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK
ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK Oleh : Patriandari 2206 100 026 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD.
Lebih terperinciSTUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE
SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE Disusun oleh : Sori Tua Nrp : 21.11.106.006 Dosen pembimbing : Ary Bacthiar
Lebih terperinciPENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU
PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU Imron Rosyadi 1*, Dhimas Satria 2, Cecep 3 1,2,3 JurusanTeknikMesin, FakultasTeknik, Universitas Sultan AgengTirtayasa,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem kerja PLTU Sistem PLTU merupakan sistem pembangkit energi listrik yang memiliki empat komponen utama, yaitu : ketel, turbin, kondensor dan pompa. Ketel berfungsi sebagai
Lebih terperinciSteam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU
Steam Power Plant Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU Siklus dasar yang digunakan pada Steam Power Plant adalah siklus Rankine, dengan komponen utama boiler, turbin
Lebih terperinciBAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol
BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan
Lebih terperinciSESSION 12 POWER PLANT OPERATION
SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Boiler Longchuan Boiler Longchuan adalah boiler jenis thermal yang dihasilkan dari air, dengan sirkulasi untuk menyalurkan panasnya ke mesin-mesin produksi. Boiler Longchuan mempunyai
Lebih terperinciANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK
Wahana Teknik Vol 02, Nomor 02, Desember 2013 Jurnal Keilmuan dan Terapan teknik Hal 70-80 ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK Wardjito, Sugiyanto
Lebih terperinciSIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM
Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL
Lebih terperinciAPLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA
APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Galih Wardhana (6907040022) Andhika Widodo (6907040028) ABSTRAK Dalam project work ini dibuat mesin pengisi dan penutup botol
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol No. 2 Mei 214; 65-71 ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Anggun Sukarno 1) Bono 2), Budhi Prasetyo 2) 1)
Lebih terperinciAsh/sisa abu yang menempel pada permukaan pipa pipa boiler di bagian evaporator.
Ash/sisa abu yang menempel pada permukaan pipa pipa boiler di bagian evaporator. Komponen Utama Sootblower Tipe Fixed Rotary Motor Elektrik Berfungsi untuk menggerakkan gear yang terhubung dengan lance
Lebih terperinciTUGAS MATAKULIAH SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP TURBIN UAP : 1. ADE SURYAN YULIANTO (G1C012003) 2. SEPRIANSYAH (G1C01100)
TUGAS MATAKULIAH SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP TURBIN UAP NAMA : 1. ADE SURYAN YULIANTO (G1C012003) 2. SEPRIANSYAH (G1C01100) PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU 2015 TURBIN
Lebih terperinciFOULING DAN PENGARUHNYA PADA FINAL SECONDARY SUPERHEATER PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2
FOULING DAN PENGARUHNYA PADA FINAL SECONDARY SUPERHEATER PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 F Gatot Sumarno (1), Wahyono (2), Ova Imam Aditya (3), (1), (2) Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Lebih terperinciAPLIKASI REDUNDANT SYSTEM
Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI REDUNDANT SYSTEM PADA PROTOTYPE SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK DENGAN GANGGUAN PADA GARDU INDUK PENURUN TEGANGAN MENGGUNAKAN PLC OMRON SERI CPM1A-40 CDT-DV1 Rizky
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan menggunakan PLC FX series, 3 buah memori switch on/of sebagai input, 7 buah pilot lamp sebagai output
Lebih terperinciPEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC
PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar batubara menjadi energi listrik.
Lebih terperinciJENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap
TURBINE PERFORMANCE ABSTRACT Pada umumnya steam turbine di operasikan secara kontinyu dalam jangka waktu yang lama.masalah-masalah pada steam turbin yang akan berujung pada berkurangnya efisiensi dan performansi
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Teknik Tenaga Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap Disusun oleh : Kelompok 2 (6-10) Sidik Permana Zultri Memori Muhammad Naufal Jamris Muhammad Ihsan Wili Pratama FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT
Lebih terperinciPerhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator
Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata adalah sebesar (P in ) = 18 kg/ cm² G ( tekanan dibaca lewat alat ukur ), ditambah dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk
Lebih terperinciBOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :
BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Banjarmasin. (pp. 1-2). Banjarmasin. Kelautan ITS Surabaya. (pp. 2). Surabaya. Sciences Conference, The Netherlands.
DAFTAR PUSTAKA 1. Apriyanti, V., Pasek, A.D., Abdurrachim, Adriansyah, W., & Abdurrahman, R., (2015). Perancangan Perangkat Eksperimen Kondensasi Kontak Langsung Dengan Keberadaan Non Condensable Gas.
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Bambang Nur Cahyono (L2F008013) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Jln.
Lebih terperinciKata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun
Lebih terperinciTurbin Uap BOILER. 1 4 konderser
Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan dalam instalasi pembangkit daya jauh
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING Mesin automatic mixing adalah suatu sistem yang memproses bahan mentah seperti biji plastik menjadi bahan yang stengah jadi untuk dicetak atau di bentuk
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN
ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT
KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW
Lebih terperinciterdapat sistem kontrol SPEEDTRONIC TM Mark V dengan fungsi dan tugas masingmasing.
SISTEM KONTROL SPEEDTRONIC TM MARK V SEBAGAI PENGENDALI STEAM PADA INLET PRESSURE CONTROL (IPC) STEAM TURBINE GENERATOR (STG) Oleh : FX RYAN KURNIAWAN (L2F 006 041) -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS
Lebih terperinciTES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?
TES TERTULIS KODE UNIT : KTL.PO.20.111.02 JUDUL UNIT : Mengoperasikan Peralatan Air Condensate (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN : Tes tertulis ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman
Lebih terperinci: Sistem Kontrol, Instrumentasi, PLC, Pengontrolan
Makalah Kerja Praktek PERANCANGAN SHUT DOWN SYSTEM PADA UNIT BOILER PLANT SIMULATOR MENGGUNAKAN PLC ALLEN BRADLEY SECARA SIMULASI DI LABORATORIUM INSTRUMENTASI PUSDIKLAT MIGAS CEPU Achmad Hermansyah (21060110120008)
Lebih terperinciPENGENDALIAN SUPPLY BAHAN BAKAR DENGAN PARAMETER EXHAUST TEMPERATURE
PENGENDALIAN SUPPLY BAHAN BAKAR DENGAN PARAMETER EXHAUST TEMPERATURE MENGGUNAKAN SPEEDTRONIC TM MARK V PADA GAS TURBIN GENERATOR (GTG) Oleh : ANGGITA P SEPTIANI (L2F 006 009) -Abstrak- PT. INDONESIA POWER
Lebih terperinciGambar 2.2 Flow Diagram PLTP Kamojang
BAB II GAMBARAN UMUM PLTP UBP KAMOJANG 2.1 Definisi PLTP Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal ( Panas Bumi ) yang kita sebut dengan PLTP adalah sebuah instalasi yang merubah energi panas menjadi energi
Lebih terperinciPrinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG
1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi
Lebih terperinciMAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA UAP
MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA UAP Oleh IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030 YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078 HARDIANA 321 11 046 MUH SYIFAI PIRMAN 321 11 034 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciANALISA PRESTASI KERJA TURBIN UAP PADA BEBAN YANG BERVARIASI
ANALISA PRESTASI KERJA TURBIN UAP PADA BEBAN YANG BERVARIASI Soelaiman, Sofyan, Novy Priyanto Jurusan Mesin, Universitas Muhammadiyah Jakarta Abstrak. Kebutuhan konsumen akan daya listrik bervariasi dari
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk
Lebih terperinciPENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI
PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI 1. Saklar magnet (Kontaktor) Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan mampu melayani arus beban
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROTOTIPE
BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PLTU adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan
Lebih terperinciApa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal ini, maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan
Lebih terperinciGambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Hal ini karena hampir semua peralatan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek
Makalah Seminar Kerja Praktek OPERASI HMXT-200 GENERATOR SEBAGAI PENGHASIL HIDROGEN PADA H 2 PLANT PLTGU PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG Adista Ayu Widiasanti (L2F009074), Dr. Ir. Hermawan, DEA. (196002231986021001)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah suatu sistem pembangkit thermal dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG
ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN-300-2-20B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG Dwi Cahyadi 1, Hermawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai macam peralatan bantu dan utama. Perlatan utamanya sepertiboiler,kondensor, turbin dan generator.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gesekan pada saat rotor turbin berputar, maka bantalan-bantalan. penyangga tersebut harus dilumasi dengan minyak pelumas.
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pelumas sistem yang cukup vital untuk turbin. Fungsinya bukan hanya terbatas untuk pelumasan kerja saja, tetapi juga untuk memindahkan panas, memindahkan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L
RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L DESIGN AND IMPLEMENTATION OF DOMESTIC ELECTRICAL INSTALATION AND WATER PUMPING SIMULATOR USING PLC
Lebih terperinciPT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
NO. ISK/PKS-PRS/08 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen /Pengendali
Lebih terperinciTURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.
5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC) Asep Supriatna¹, M Ary Murti.², Angga Rusdinar³ ¹Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TEORI DASAR PLTU Pembangkit listrik tenaga uap merupakan salah satu dari jenis pembangkit, dimana pembangkit ini memanfaatkan uap yang dihasilkan oleh ketel uap (boiler) sebagai
Lebih terperinciKONTROL PEMAKAIAN BAHAN BAKAR CAIR (HSD) PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) Oleh : ZABIB BASHORI (L2F )
KONTROL PEMAKAIAN BAHAN BAKAR CAIR (HSD) PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) Oleh : ZABIB BASHORI (L2F 006096) -Abstrak- SPEEDTRONIC TM MARK V merupakan sistem pengontrolan yang digunakan pada Gas Turbine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik, untuk mengatasi hal ini maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM KONTROL SUHU DI REHEATER PADA BOILER DI PLTU PAITON UNIT 7 & 8
SIMULASI SISTEM KONTROL SUHU DI REHEATER PADA BOILER DI PLTU PAITON UNIT 7 & 8 1 Simulasi Sistem Kontrol Suhu di Reheater pada Boiler di PLTU Paiton Unit 7 & 8 Reza Muhammad Najmul Falah1) Paulus Sesetyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman sekarang ini merupakan era industri yang memerlukan suatu daya dan kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya. Industri dan perusahaan
Lebih terperinci