MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG BERHASIL DENGAN PENDEKATAN KEPEMIMPINAN DAN KREATIFITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG BERHASIL DENGAN PENDEKATAN KEPEMIMPINAN DAN KREATIFITAS"

Transkripsi

1 MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG BERHASIL DENGAN PENDEKATAN KEPEMIMPINAN DAN KREATIFITAS RR. NIKEN PURBASARI STIE TRISAKTI PENDAHULUAN G enerasi muda yang berhasil merupakan asset penting bagi sebuah bangsa, sebab keberhasilan mereka merupakan keberhasilan bangsa dalam membangun kemajuan dan kemakmuran rakyat dan negaranya. Sering terdengar filosofi yang menyatakan bahwa, bangsa yang maju adalah bangsa yang berbudaya, dan bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki budaya berhasil atau budaya sukses. Keberhasilan merupakan ukuran yang luas, terkait pencapaian atas visi, misi dan tujuan. Bangsa yang maju adalah bangsa dengan budaya yang menanamkan keyakinan bahwa individu dapat sukses atau berhasil berdasarkan spirit kepemimpinan dengan nilai-nilai luhur dan kreatifitas. Keyakinan untuk mencapai keberhasilan perlu ditanamkan kepada generasi muda, sebab keyakinan dapat memberi sugesti yang akan menggerakan kekuatan dan energi individu, yakni para generasi muda bangsa. Membangun generasi muda yang berhasil dengan menenamkan keyakinan untuk berhasil atau sukses dapat dimulai dengan membentuk mereka sebagai individu-individu yang memiliki spirit kepemimpinan dan kreatifitas. Setiap individu layak untuk berhasil dan membentuk keinginan melakukan perubahan menjadi lebih baik. Perubahan yang akan mendorong setiap langkah dan tindakan mengarah pada pencapaian keberhasilan. Secara umum keberhasilan diukur dari harapan atau tujuan yang dapat dicapai. Secara sederhana keberhasilan bersifat relatif tergantung bagaimana individu menyikapi makna keberhasilan. Makna keberhasilan atau kesuksesan menjadi unik ketika kita merenung, karena makna keberhasilan dapat diuraikan berdasarkan nilai intrinsik dan ekstrinsik. Ketika keberhasilan diukur dari perasaan terdalam yang menyiratkan emosi seperti bahagia, suka, puas, atau bangga karena tercapainya tujuan, keberhasilan telah menjadi sebuah nilai intrinsik yang sulit dilukiskan yang menimbulkan getaran dan membekas. Ketika keberhasilan diukur dari sesuatu yang dimiliki dan bersifat materi, keberhasilan telah menjadi nilai ekstrinsik yang mudah terukur, mudah dibandingkan, mudah mengganggu dan mudah usang. Melihat pada konsep motivasi, imbalan intrinsik dan ekstrinsik menjadi bagian yang mempengaruhi motivasi seseorang. Motivasi atau dorongan untuk mencapai keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan intrinsik dan ekstrinsik. Setiap orang layak menginginkan keberhasilan intrinsik ataupun ekstrinsik. Spirit atau semangat kepemimpinan dan kreatifitas merupakan aspek yang memiliki peranan cukup penting untuk membantu melakukan perubahan ke arah perbaikan dan pencapaian keberhasilan. Penting disadari bahwa keberhasilan tidak dapat datang dengan sendirinya, melainkan sesuatu yang membutuhkan perjuangan untuk mencapainya. Keberhasilan bukan dilakukan secara kebetulan dan tanpa perencanaan, namun perlu ide, semangat dan rencana atau diprogram dan dikelola dengan baik secara 1

2 Media Bisnis Maret bertahap dan berkesinambungan. Tidak ada satupun prinsip yang dapat memastikan bahwa keberhasilan pasti dicapai, namun bagaimana meningkatkan kemungkinan berhasil dan mengurangi kegagalan dimungkinkan dengan konsep dan prinsip-prinsip yang akan diuraikan dalam tulisan ini berdasarkan beberapa literatur yang menarik untuk disampaikan. Bagaimana Membangun Peluang Keberhasilan Yang Lebih Besar? Setiap individu berhak untuk berhasil. Namun keberhasilan merupakan kondisi yang perlu diperjuangkan untuk dicapai. Ada 4 aspek personal yang layak dimiliki seseorang secara seimbang, disarikan dari Haryanto (2008) dan Zimerrer (2009). Aspek Personal Keberhasilan Attitude (sikap) Ability (Kemampuan) Will (Motivasi) Creativity (Kreatifitas) Tiga aspek pertama, yaitu (1) Kemampuan (Ability) individu, dipengaruhi oleh pengetahuan, mental kepemimpinan dan keterampilan, (2) Motivasi (Will) atau kemauan individu, dipengaruhi oleh faktor internal ( keinginan untuk merasa berhasil, dihargai, bahagia, dan lain-lain) dan eksternal (terpenuhinya kebutuhan fisik seperti makan, minum, keamanan, liburan dan lain-lain), dan (3) Kreatifitas (Creativity), berkaitan dengan ide-ide dan gagasan yang bernilai yang timbul dari pemikiran individu yang penuh inisiatif dan imajinatif. Satu aspek berikutnya adalah sikap, yaitu bagaimana seseorang berperilaku atau bertindak. Sikap sangat dipengaruhi oleh ketiga aspek tersebut dan kematangan spiritual individu (moralitas dan nilai-nilai serta keyakinan). Sikap individu terbentuk atas dasar pengaruh dari kemampuan, motivasi, kreatifitas dan kekuatan spiritual. Faktor-faktor tersebut menjadi bagian yang penting dimiliki dan dikembangkan individu secara seimbang untuk mencapai peluang keberhasilan yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan individu. Pembahasan yang ingin disampaikan penulis berkaitan dengan aspek spirit kepemimpinan dan kreatifitas untuk membangun generasi muda yang berhasil. Terutama bagaimana menjadi individu dengan spirit kepemimpinan bagi diri sendiri untuk mendorong potensi atau kemampuan penuhnya sebagai pemimpin yang berhasil baik bagi diri sendiri maupun orang lain, serta bagaimana mengembangkan kreatifitas untuk melakukan perbaikan atau perubahan menjadi lebih baik untuk meningkatkan potensi atau peluang keberhasilan. 2

3 2011 Rr. Niken Purbasari SPIRIT KEPEMIMPINAN Memahami Makna Kepemimpinan Yang Luar Biasa. Leadership is an influence relationship among leaders and followers who intend real change and outcomes that reflect their share purposes. (Daft; 2005). Kepemimpinan berkaitan dengan hubungan saling mempengaruhi antara pemimpin dengan bawahan yang bermaksud merubah dan mendapatkan hasil sebagai cerminan dari sasaran-sasaran mereka. Kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama (Yukl;2007). Kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengarahkan atau membuat orang lain melakukan apa yang diinginkannya. Artinya setiap orang yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan atau membuat orang lain melakukan sesuatu seperti yang diinginkannya memiliki potensi atau kemampuan menjadi seorang pemimpin. Mempengaruhi dan melakukan perubahan untuk mencapai keberhasilan jelas menjadi bagian dari spirit kepemimpinan. Namun demikian seluruh dunia mengakui karakteristik pemimpin yang hebat terletak pada integritas pemimpin. Pemimpin yang memiliki integritas selalu mengatakan kebenaran karena ia yakin apa yang dikatakan adalah benar. Mereka menjadi individu yang dapat dipercaya. Membangun spirit kepemimpinan dan menjadi seorang pemimpin yang luar biasa, yang dapat membantu seseorang mencapai peluang keberhasilan yang lebih besar dan meminimalkan kemungkinan kegagalan, merupakan persoalan yang tidak mudah, tetapi bukan pula hal yang tidak mungkin dicapai. Dalam berbagai tulisan ketika ditanyakan pada mereka para pemimpin atau CEO dan yang pernah menjadi pemimpin atau CEO yang sukses membangun bisnis dan kehidupannya yakni Tom Freston (MTV), Jack Welch (GE), dan Michael Dell (Dell Computer), Ciputra (Ciputra Group), sebuah pertanyaan, yakni siapakah pemimpin? pernyataan mereka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pemimpin berarti mencintai apa yang mereka lakukan serta menanamkan energi dan antusiasme, pemimpin menciptakan visi yang penuh inspirasi, pemimpin membangun lingkungan dimana orangorang memiliki kemampuan, kebebasan dan harapan untuk mencapai hasil yang luar biasa, dan pemimpin bisnis yang berhasil memiliki mimpi yang kreatif dan mewujudkannya lewat kerja keras. Spirit kepemimpinan yang dimiliki para pemimpin tersebut, dapat terbentuk, karena mereka telah mampu mencapai potensi atau kemampuan penuhnya sebagai pemimpin yang efektif, dengan terlebih dahulu menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Pemimpin bagi diri sendiri artinya ia harus dapat memanfaatkan bakat dan kekuatan alami, menantang kebiasaan yang menghalangi pertumbuhan dirinya, dan mengelola rasa takut serta emosi negatif yang seringkali menjadi penghalang untuk mewujudkan tujuannya. Memahami potensi sebagai pemimpin bagi diri sendiri dapat penulis uraikan berdasarkan satu literatur menarik tentang semut dan gajah. Dalam ilmu kedokteran diketahui bahwa otak manusia berfungsi di dua tempat. Tempat pertama adalah pikiran sadar dan tempat kedua adalah pikiran bawah sadar. Jika diibaratkan kedua tempat otak tersebut sebagai Semut dan Gajah, dapat diilustrasikan sebagai berikut (Poscente, 2007): Semut mewakili pikiran sadar yaitu bagian otak yang berpikir rasional dan logika atau mewadahi pikiran kritis dan analitis. Gajah mewakili pikiran bawah sadar yaitu bagian otak yang naluriah (insting) dan impulsif (menuruti kata hati) atau mewadahi emosi dan memori serta membimbing tubuh untuk melakukan fungsi-fungsi vitalnya. 3

4 Media Bisnis Maret Coba dibayangkan, jika seekor semut kecil di punggung seekor gajah besar, tidak perduli bagaimana rajinnya semut berjalan ke timur, jika gajah yang ditumpangi berjalan ke barat, yang terjadi semut akan tiba lebih ke barat dari titik awalnya berjalan yaitu timur. Artinya kita akan mendapati diri menjauh dari tujuan jika pikiran sadar dan pikiran bawah sadar kita tidak sejalan. Individu pada umumnya sering menghadapi kenyataan sulitnya mendorong pikiran bawah sadar seiring dan sejalan dengan pikiran sadar, sehingga menjadi pemimpin bagi diri sendiri sangat sulit dilakukan. Hal yang penting menurut para ahli teori kepemimpinan adalah seorang pemimpin haruslah memiliki kecerdasan intelektual dan emosional. Kecerdasan intelektual berhubungan dengan pikiran sadar dan kecerdasan emosional berhubungan dengan pikiran bawah sadar. Bagaimana berpikir dan bertindak cerdas merupakan dasar dari ilmu memimpin diri sendiri secara efektif. Seorang pemimpin yang luar biasa, dapat bertindak untuk mengatasi kebiasaan mirip gajah yang menghalanginya mencapai tujuan. Pemimpin yang luar biasa dapat menantang perilaku dan rutinitas yang menghambat pikiran bawah sadarnya. Ilustrasi berikut ini menggambarkan gajah menghambat langkah semut : Semut : saya ingin maju atau melakukan sesuatu yang bermanfaat atau positif. Gajah : saya takut resiko, malu, buat apa melakukan itu, nanti saja, tidak perlu, biar orang lain saja, peraturan menyulitkan dan sebagainya. Pemimpin yang luar biasa berusaha dengan pikiran sadar untuk merubah keyakinan, sikap, dan kebenaran yang tertanam dalam-dalam, agar dapat menunjang usaha ataupun pikiran bawah sadarnya. Pemimpin yang luar biasa menaklukan rasa takutnya yang tersembunyi, mengambil resiko dan menanamkan gairah emosional dalam visinya atau harapannya untuk dicapai, guna menunjukan keberhasilan atau kesuksesan pada orang lain. Tips-Tips Menjadi Pemimpin Yang Luar Biasa. Mencapai peluang keberhasilan yang lebih besar dapat didukung dengan spirit kepemimpinan, terutama bagaimana menjadi pemimpin bagi diri sendiri yang berhasil, yang akan mendorong keberhasilan kepemimpinan bagi orang lain. Berikut ini diuraikan tips-tips menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain, (Poscente, 2007) yaitu: (1) Keluarlah dari koloni anda, keluar dari zona nyaman yang tidak berkembang, lihatlah kehidupan sebagai perjalanan yang penuh warna dan bermakna, bukan sekedar perjuangan untuk dapat bertahan hidup, (2) Belajar bagaimana mengubah arah atau tujuan kehidupan anda, kembangkan terus potensi yang dimiliki, dengan meningkat pengetahuan, keterampilan dan relasi untuk membantu anda menentukan arah baru yang lebih baik, ketika kesempatan itu ada., (3) Menemukan peluang, hilangkan dari pikiran anda, bahwa rintangan tidak dapat diatasi. Wujudkan impian menjadi nyata. Bekerjasamalah antara semut dan gajah untuk menemukan peluang. Kenali pikiran dan perasaan diri, dan upayakan untuk seiring sejalan bekerjasama mewujudkan impian. Sebelum anda bisa bertindak menjadi pemimpin yang luar biasa, anda harus terlebih dahulu memahami diri anda sendiri, (4) Jadikan rasa takut sebagai teman, bukan tuan. Sadarilah bahwa ketakutan muncul dari ketidaktahuan, buka pikiran anda untuk menemukan kemungkinan yang belum terlihat jelas pada saat itu, (5) Perjelas visi atau tujuan yang bermakna untuk memastikan tindakan harus dilakukan, (6) Jangan meremehkan kekuatan emosi. Tujuan yang jelas dan perasaan yang kuat terhadap tujuan itu akan menghasilkan dorongan yang besar untuk dicapai, (7) Ciptakan pikiran positif yang dominan. Tidak mudah untuk mengalahkan emosi negatif (seperti gelisah, frustasi, pesimis atau gagal ). Perjuangkan konflik batin anda. Temukan keyakinan akan keberhasilan. Tanpa konflik tidak ada pertumbuhan, dan konflik yang paling menantang berada dalam diri anda sendiri. Tetapkan tujuan bukan sekedar diinginkan, tetapi dimiliki, (8) Pertahankan langkah, peru- 4

5 2011 Rr. Niken Purbasari bahan terjadi sedikit demi sedikit dan belajarlah menunda kesenangan. Ingatlah konsep tetesan di ember, ketika kita ingin air di ember menjadi berwarna biru, syaratnya adalah meneteskan pewarna biru satu tetes satu hari. Dan setelah minggu ke enam kita akan melihat air di ember yang berwarna biru. Artinya anda harus memiliki komitmen untuk terus menumbuhkan pikiran positif terhadap tujuan, dan ingat! bahwa tujuan yang berarti membutuhkan waktu dan energi, (9) Bersyukurlah dan tetap konsentrasi pada kinerja secara terus menerus. Rasa syukur merupakan salah satu resep ajaib untuk hidup lebih bermakna. Anda mencintai apa yang anda lakukan, anda akan dapatkan bahwa hidup adalah petualangan yang agung, dan (10) Perkuat rasa percaya diri. Kenalilah pola negatif yang mengganggu pikiran anda dan cegahlah. Tariklah nafas dalam-dalam, dan keluarkan nafas secara perlahan, ketika tingkat stress meningkat. Dengan hanya berpikir positif, anda mampu memimpin diri sendiri. Semua yang diuraikan di atas dapat disimpulkan menjadi 5 K, (Poscente,2007) yaitu : Kejelasan Visi, Tujuan dengan makna mendalam memiliki getaran emosi. Hal ini membantu anda mengarahkan pikiran dan emosi untuk mencapainya. Komitmen, Berkomitmenlah pada pikiran positif. Hal ini bisa membantu anda memperkuat setiap usaha pencapaian tujuan. Konsistensi, Terapkan strategi secara terus menerus. Hal ini membantu anda mempermudah mengambil langkah tindakan mencapai tujuan. Keyakinan Diri, Perkuat keyakinan diri dengan menghancurkan pola negatif. Hal ini membantu anda mengatasi emosi pesimis yang menganggu usaha pencapaian tujuan. Kendali, Latihlah respon terhadap kejadian tak terduga yang mungkin muncul. Hal ini membantu anda siap menghadapi kenyataan dan tetapi bertahan maju mencapai tujuan. Mulai dari sekarang, detik ini, anda adalah pemimpin bagi diri anda sendiri dengan menetapkan tujuan hidup anda yang layak untuk dimiliki, tekadkan dengan ketekunan, dan percaya diri serta kendalikan diri untuk melakukan perubahan-perubahan hidup yang berarti untuk mencapai tujuan anda! Jika anda bisa, anda adalah pemimpin bagi orang lain! Spirit kepemimpinan yang akan membantu anda meraih keberhasilan lebih besar! KREATIFITAS Mengapa harus berpikir kreatif? Pemikiran kreatif penting untuk menggambarkan keadaan masa depan dan memberi kemungkinan bagi setiap individu untuk mencapai keberhasilan serta membuat hidup menjadi lebih menarik dan lebih menyenangkan. Kreatifitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu ke dalam kehidupan. Pemikiran kreatif memungkinkan munculnya inovasi atau mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga, atau melakukan perubahan untuk menjadikan sesuatu lebih baik. Individu yang kreatif dapat menjadi lebih baik, jika dibandingkan individu yang kurang kreatif, namun individu yang kreatif, tetapi tidak melakukan tindakan rasional, juga tidak lebih baik daripada individu dengan pemikiran rasional. Sehingga individu yang kreatif dan bertindak rasional menjadi lebih baik. Kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, tetapi juga sangat penting bagi keseimbangan hidup mereka sendiri, untuk bisa bertahan dalam mencapai tujuan. Artinya, bahwa bahwa dalam menghadapi tantangan global, diperlukan generasi muda sebagai sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif atau berjiwa kewirausahaan, untuk bisa menciptakan nilai tambah dan keunggulan. Nilai tambah yang diciptakan melalui kreativitas 5

6 Media Bisnis Maret dan keinovasian, atau thinking new thing and doing new thing or create the new and different (Zimerrer,2009). Kemampuan demikian akan membawa mereka pada pencapaian keberhasilan. Pemikiran kreatif seringkali dikaitkan dengan pemikiran yang tidak rasional, hal ini dapat dimengerti karena banyak para ahli berpendapat bahwa ciri seseorang yang kreatif antara lain memiliki ide-ide yang baru, berani tampil beda, memunculkan pemikiran yang belum populer, tidak takut mencoba, dan tidak takut gagal atau digambarkan sebagai mampu berpikir besar tetapi belum tentu mampu mewujudkan mimpinya. Berpikir kreatif (creative thinking), menurut Coleman dan Hammen (2009) adalah thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new invention, new work of art. Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang terjadi. Kedua, kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis. Ketiga, kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orsinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. Berpikir kreatif berkaitan dengan penambahan nilai, penciptaan nilai serta menemukan peluang. Bagaimana Menjadi Kreatif? Bagaimana menjadi kreatif? Sebuah pertanyaan yang menarik untuk disimak lebih lanjut. Sebagian individu menjalankan aktivitasnya setengah-setengah, sebagian lagi menjalaninya dengan penuh energi dan antusiasme. Keberhasilan dapat lebih besar dicapai jika kita bergaul dengan individu-individu yang menjalani hidup dengan cepat dan bertenaga, yang memiliki gairah hidup alami serta memberikan kekuatan perspektif mereka pada tantangan bagi kita untuk menemukan gagasan baru. Keberagaman perspektif menjadi sumber pemikiran kreatif, bagaimana kita memperolehnya? Disarikan dari Slater (2000) dan Zimerrer (2009). Empat sumber untuk beragam perspektif: 1. Pendatang baru, saat anda menemukan dan mengenal pendatang baru dalam lingkungan anda, luangkan waktu untuk mendengarkan pendapat mereka (terutama dengan mereka yang berwawasan dan berpengalaman) atau bergaul dengan berbagai kalangan untuk mengetahui pendapat mereka tentang hal-hal yang menarik bagi kita. 2. Para pekerja, terutama karyawan di lini depan. Mereka yang setiap hari menjalankan fungsi bisnis dan memiliki pengalaman. Kita dapatkan wawasan dan pengetahuan mereka secara langsung, baik di dalam suatu organisasi atau melakukan kunjungan perusahaan atau industri. 3. Pekerja yang telah pensiun, dengan kecintaan pada teknologi dan perubahan, generasi muda memang menakjubkan, tetapi orang tua memiliki rasa keseimbangan dan kebijaksanaan yang tidak bisa dipelajari di ruang kelas, melainkan dengan pengalaman hidup. Mereka dapat memberikan pendapat segar secara jujur dan langsung, orangorang yang memiliki pandangan jauh tentang sejarah dan dapat membantu meletakkan semuanya dalam perspektif yang benar. 4. Lingkungan fisik, amati lingkungan fisik sekitar anda, berpikir untuk melihat masalah dan arahkan gagasan untuk menghadirkan sesuatu yang baru yang bernilai. Kreatifitas dalam bisnis merupakan inti keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Bisnis yang berhasil berdampak pada keadaan ekonomi dan politik suatu negara dan sebaliknya. Generasi muda yang kreatif akan membawa bisnis pada keberhasilan. Keberhasilan akan besar kemungkinannya dicapai dengan membangun kemampuan berpikir kreatif. Pemikiran kreatif dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan masa depan, meskipun tidak mungkin memiliki gambaran yang lengkap mengenai masa depan, tetapi tindakan kita akan memiliki konsekuensi di masa depan. Pemikiran kreatif membantu kita untuk melihat konsekuensi dari tindakan kita serta untuk memberikan alter- 6

7 2011 Rr. Niken Purbasari native tindakan. Cara kita memandang dunia ditentukan oleh gaya berpikir. Bagaimana gaya berpikir yang baik? Bagaimana gaya berpikir yang baik? Gaya berpikir yang sangat terkenal dikemukakan oleh Herrman Brain Dominance Instrument (Daft,2005). Sama seperti yang diuraikan sebelumnya, penelitian mengenai gaya berpikir telah menemukan bagaimana cara kerja otak, yang dikenal dengan konsep otak kiri dan otak kanan, yang digambarkan sebagai semut dan gajah. Otak di sisi kiri adalah tempat logika, analisis dan organisasi berlangsung. Otak di sisi kanan adalah tempat emosi, visi dan intuisi terjadi. Artinya bagian kiri mengurusi detail dan bagian kanan mengurusi mimpi. Peluang keberhasilan akan lebih besar dan kemungkinan kegagalan akan berkurang jika kita dapat meningkatkan keduanya baik detail maupun mimpi. Orang yang mampu membangun kekuatan seimbang pada kedua bidang tersebut artinya memiliki kemampuan mengakses kedua gaya berpikir. Gaya berpikir yang demikian didorong oleh spirit kepemimpinan dan kreatifitas individu. Generasi muda yang berhasil adalah generasi muda yang mampu membangun spirit kepemimpinan mereka dan membentuk kreatifitas, dengan didasarkan nilai yang luhur, yakni integritas. REFERENSI Daft, Richard L The Leadership Experience. Thomas, South-Western. Haryanto Rasullullah Way of Managing People. Khalifa Jakarta. Manning, George & Kent Curtis The Art of Leadership.The McGraw Hill. Meredith, Geoffrey G Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta: PPM. Poscente. Vince, The Ant and The Elephant. Gramedia Slater, Robert The GE Way Filedbook. The McGraw Hill. Yukl, Gary Kepemimpinan dalam Organisasi. Indeks. Zimmerer, Thomas W Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Salemba Empat. 7

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

PENULISAN PUBLIC RELATIONS Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Berpikir Kreatif dan Menulis Kreatif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Pendahuluan PR Writing Internal Modul-2 Syerli Haryati,

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 03 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan Dalam hitung-hitungan bisnis, tidak banyak yang gratis pada masa

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS MORAL INTELLIGENCE Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap bisnis. Hal tersebut merupakan dasar dari visi, tujuan, dan budaya organisasi. Tantangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan

Lebih terperinci

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

What Happy Companies Know

What Happy Companies Know What Happy Companies Know Dan Baker Cathy Greenberg Collins Hemingway 1. Pengantar dan Latar Belakang Dasar dari suatu kesuksesan adalah kecintaan pada pekerjaan. Suatu organisasi dapat menjadi sukses

Lebih terperinci

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

Devi Tirttawirya FIK UNY 1 Devi Tirttawirya FIK UNY 1 BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) Latihan dasar kepemipinan siswa atau LDKS adalah sebuah bentuk kegiatan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) Latihan dasar kepemipinan siswa atau LDKS adalah sebuah bentuk kegiatan BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) 1. Pengertian Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) Latihan dasar kepemipinan siswa atau LDKS adalah sebuah bentuk kegiatan yang

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemimpin Menurut Tjiptono (2001:79) pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Tanggung jawab yang seimbang:

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI 176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

Kamis, 25 Februari Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF

Kamis, 25 Februari Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF Kamis, 25 Februari 2016 nadiasasmita@uny.ac.id Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF KREATIF adalah kemampuan memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Sehingga kata kuncinya

Lebih terperinci

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan 1. Prakarya Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com Dalam sebuah ayat Allah SWT Menegaskan, bahwasannya: Artinya: (yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan

Lebih terperinci

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah K e w i r a u s a h a a n 1 Bab 1 Kewirausahaan Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menguasai terkait latar belakang kewirausahaan dan perkembangannya. K emakmuran dari suatu negara bisa dinilai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KRETIF PIGURA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KRETIF PIGURA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KRETIF PIGURA Disusun Oleh: NAMA : Esti Anjariyah NIM : 11.02.8025 KELAS : 02 JURUSAN : D3MI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, perilaku dan penentu terwujudnya tujuan

Lebih terperinci

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M Nama : Mizha zhulqurnain NIM : 10.12.5327 Jurusan : S1.SI.M 1.Pendahuluan Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan mendapatkan bekal berupa teori yang telah diterima selama perkuliahan, yang nantinya setelah lulus dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Way Seputih Bumi Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden penelitian,

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) Lilik Aslichati 1), Gede Umbaran Dipodjoyo 2) Universitas Terbuka, Jakarta Universitas Persada

Lebih terperinci

EDISI SEPTEMBER By : DATO DR. ANDREW HO. 10 Tips. Meningkatkan. Daya Kreatifitas

EDISI SEPTEMBER By : DATO DR. ANDREW HO. 10 Tips. Meningkatkan. Daya Kreatifitas EDISI SEPTEMBER 2017 e-motivation By : DATO DR. ANDREW HO 10 Tips Meningkatkan Daya Kreatifitas 10 Tips Meningkatkan Daya Kreatifitas Creativity can solve almost any problem. The creative act, the defeat

Lebih terperinci

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa,

Lebih terperinci

MENJADI PEMIMPIN BISNIS

MENJADI PEMIMPIN BISNIS MENJADI PEMIMPIN BISNIS ? ANDA PASTI BISA MENJADI PEMIMPIN BISNIS ANDA BISA MENJADI MOTIVATOR GUNAKAN SISI MANUSIA ANDA GUNAKAN TEKNIK MENAMBAH SEMANGAT TIM FOKUS PADA SISI TUGAS TIM MENGELOLA KONFLIK

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

Uraian Materi Pembelajaran

Uraian Materi Pembelajaran Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha Indikator : 1. Disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovasi, mandiri dan selalu bekerja dengan berprestasi 2. Kebeberhasilan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin hari semakin meningkat, hal ini salah satu permasalahan yang membuktikan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kesiapannya dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. pada kesiapannya dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan di Indonesia tidak hanya terletak pada persoalan, pengajar/ dosen, sarana prasarana serta media pembelajaran. Masalah pembelajaran jauh lebih kompleks

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management POLA PIKIR DAN KARAKTER WIRAUSAHA, PERBEDAAN WIRAUSAHA VS MANAJER Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERCAYA DIRI BERORIENTASI TUGAS DAN HASIL PENGAMBILAN RESIKO KEPEMIMPINAN KEORISINILAN BERORIENTASI KE MASA DEPAN KREATIFITAS KONSEP 10 D DARI BYGRAVE BEBERAPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting untuk menunjang keberhasilan suatu organisasi. Sumber daya manusia adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi sehingga

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap

Lebih terperinci

06FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

06FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Modul ke: Fakultas 06FEB Kewirausahaan 1 Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program Studi Manajemen Kreativitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

Bagaimana Membentuk Pola Pikir yang Baru

Bagaimana Membentuk Pola Pikir yang Baru Bagaimana Membentuk Pola Pikir yang Baru by admin Pola pikir kita (atau kadang-kadang disebut paradigma kita) adalah jumlah total keyakinan, nilai, identitas, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, pendapat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan potensi diri untuk menjadi wiraswasta. Peluang usaha dapat diraih oleh siapa saja yang mau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Pada hakikatnya setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai

Lebih terperinci

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PERSADA BUNDA MENUJU MANUSIA BERKUALITAS Pekanbaru, 27 April 2013 PENDIDIKAN BERKARAKTER MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEUR DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI DI MASA DEPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan lingkungan yang cepat dan kemajuan teknologi informasi menuntut kepekaan organisasi dalam merespon

Lebih terperinci

ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI

ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI Modul ke: ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si A. Pendahuluan Setiap orang memiliki keinginan,

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MAKALAH Oleh Herwan Abdul Muhyi NIP. 132310585 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2007 1.

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1. Kreativitas Dan Inovasi Dalam Berwirausaha. 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1. Kreativitas Dan Inovasi Dalam Berwirausaha. 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis KEWIRAUSAHAAN 1 Kreativitas Dan Inovasi Dalam Berwirausaha Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen Bagian Isi 1. Tuntutan kreativitas dalam bisnis masa kini

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana Psikologi S-1 Disusun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) ABSTRAK Banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang paling penting pada seseorang. Kepercayaan diri merupakan atribut yang

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO TUJUAN Memberikan pemahaman tentang industri Realty dan Property Mengenali pola pengembangan Realty dan Property dikaitkan dengan Tata Ruang Mampu memahami dan menguasai

Lebih terperinci

Saifoe El Unas. Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain. PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain

Saifoe El Unas. Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain. PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain Saifoe El Unas Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain 1 1. Pekerjaan apa yang anda inginkan setelah selesai studi? 2. Jelaskan mengapa anda berminat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana persaingan semakin ketat dan perubahan yang terjadipun semakin cepat sehingga para pengusaha harus dapat

Lebih terperinci

BAB II. Reward dan Rasa Percaya Diri. berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak

BAB II. Reward dan Rasa Percaya Diri. berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak BAB II Reward dan Rasa Percaya Diri A. Reward 1. Pengertian Reward Menurut bahasa reward berasal dari bahasa inggris yang berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak sekali pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kewirausahaan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Kewirausahaan mampu membuat suatu negara maju dan makmur karena kewirausahaan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Budi Sulistyo

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Budi Sulistyo KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Budi Sulistyo KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Leader: Seorang yang memimpin, mengarahkan, mempunyai kekuasaan dan pengaruh. Seorang yang tahu jalan, menunjukkan jalan dan berjalan melalui

Lebih terperinci

(Kompas, 28 November 2005)

(Kompas, 28 November 2005) 2/25/2014 (Kompas, 28 November 2005) UNY mampu menghasilkan insan cendekia, mandiri dan bernurani PENJELASAN VISI UNY 2012 Insan Cendekia: manusia yang tajam pikirannya, cepat mengerti, cerdas, pandai,

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

SOFT SKILLS INSTITUTE Training Coaching - Consulting. STIFIn LEADERSHIP#2. Masduki Asbari, ST., MM., CH., CHt., CMH., CBA., CHRM

SOFT SKILLS INSTITUTE Training Coaching - Consulting. STIFIn LEADERSHIP#2. Masduki Asbari, ST., MM., CH., CHt., CMH., CBA., CHRM SOFT SKILLS INSTITUTE Training Coaching - Consulting STIFIn LEADERSHIP#2 Masduki Asbari, ST., MM., CH., CHt., CMH., CBA., CHRM Be Know Do If you want to Be a leader, you must Know and understand what is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dimana terletak di garis katulistiwa ujung dari Sumatera hingga Papua. Salah satu keunikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah karena membutuhkan pengorbanan yang luar biasa kala itu dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam bangsa itu sendiri. Hal tersebut juga mengharuskan kita sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Struktural Fungsional Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang fungsionalisme struktural dalam sosiologi (Sztompka, 2000;Tiryakin, 1991). Merton menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. malu, benci, dan ketakberdayaan pada realitas hidup. Stres bisa menyerang siapa

BAB I PENDAHULUAN. malu, benci, dan ketakberdayaan pada realitas hidup. Stres bisa menyerang siapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup di hari-hari ini semakin rentan dengan stres, mahasiswa sudah masuk dalam tahap persaingan yang sangat ketat, hanya yang siap mampu menjawab kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kepemimpinan Efektif 2.1.1 Perilaku Purwanto (1998) mendefinisikan perilaku sebagai penyesuaian diri dari adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi, penyampaian dan distribusi data. Danelly (dalam Husein, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi, penyampaian dan distribusi data. Danelly (dalam Husein, 2001) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dalam kaitannya dengan organisasi perusahaan, telah membawa perubahan yang besar dalam proses dan pengolahan informasi, penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan

Lebih terperinci

by: AGB Kreativitas dalam Techopreneurship

by: AGB Kreativitas dalam Techopreneurship by: AGB Kreativitas dalam Techopreneurship Kreativitas... Kreativitas (creativity) berasal dari kata to create yang berarti mencipta. Kreativitas dapat juga diartikan sebagai olah otak atau kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

ApaKarakteristik seorang Wirausahawan Sosial?

ApaKarakteristik seorang Wirausahawan Sosial? seorang 14 Sosial yang Sukses Kewirausahaan Sosial Pengenalan Kewirausahaan Sosial HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Winda Senja Josh Sihombing TERINSPIRASI DARI: National Center for

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan secara sengaja, teratur dan terprogram dengan tujuan untuk mengubah dan mengembangkan perilaku maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Kewirausahaan Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang niilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04 Buku Saku PERWIRA Daftar Isi BAB 01 Sejarah Terbentuknya Nilai dan Perilaku Budaya PERWIRA 1. Sejarah Budaya PERWIRA 2. 3 Nilai Budaya PERWIRA dan 9 Perilaku Budaya PERWIRA BAB 02 Panduan Perilaku 1.Kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu fondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Kata kunci : keterampilan kepemimpinan dasar, metode outbond, kualitas hidup remaja.

Kata kunci : keterampilan kepemimpinan dasar, metode outbond, kualitas hidup remaja. Analisis Keterampilan Kepemimpinan dasar dengan Metode Outbond sebagai faktor pendukung peningkatan kualitas hidup remaja MA. Primaningrum Dian Marthaningtyas Universitas PGRI Semarang primaningrum.dian@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penyesuaian Sosial 2.1.1. Pengertian Penyesuaian Sosial Schneider (1964) mengemukakan tentang penyesuaian sosial bahwa, Sosial adjustment signifies the capacity to react affectively

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan usaha dan melembagakan perusahannya sendiri. Selain itu kewirausahaan

Lebih terperinci

06Ilmu. Kreativitas dan Inovasi. Dalam Berwirausaha KEWIRAUSAHAAN - 1. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

06Ilmu. Kreativitas dan Inovasi. Dalam Berwirausaha KEWIRAUSAHAAN - 1. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Komunikasi. Modul ke: Fakultas KEWIRAUSAHAAN - 1 Kreativitas dan Inovasi Modul ke: Dalam Berwirausaha Fakultas 06Ilmu Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Komunikasi Program Studi Penyiaran 1 Kisah Sukses Hello Motion Sekolah Animasi Kisah

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII E SMP Negeri 3 Patebon Kendal Pokok Bahasan Balok

Lebih terperinci

SEBUAH rangkuman dalam buku

SEBUAH rangkuman dalam buku The Art of Leadership SEBUAH rangkuman dalam buku Seni Kepemimpinan tulisan William A. Cohen. Kelebihan buku tersebut adalah banyak sekali contoh konkret dan nyata dalam menerapkan segala bentuk cara menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang bergerak pada industri yang sejenis semakin meningkat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh konsumen

Lebih terperinci

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis)

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) Oleh: Kartika Nur Fathiyah, M.Si Disampaikan dalam acara seminar tentang Revitalisasi Usaha Pedagang

Lebih terperinci

Apa Arti Kesuksesan Bagi Diri Anda Sendiri?

Apa Arti Kesuksesan Bagi Diri Anda Sendiri? Sukses merupakan sebuah tujuan yang hendaknya dimiliki oleh setiap orang. Dengan memiliki tujuan untuk sukses, kita akan semakin termotivasi untuk meraih yang terbaik dalam hidup kita dan selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu disiapkan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indra Hakim Matondang dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet semakin banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi terutama organisasi bisnis, kegiatan dunia usaha yang menggunakan teknologi internet

Lebih terperinci

IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR

IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR Penerbit www.nulisbuku.com Menginspirasi "Guru tidak bekerja laiknya seorang tukang, tetapi bak seniman. Guru seperti ini tidak sekadar berusaha mencetak murid-murid naik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. KARAKTERISTIK PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN MEMAHAMI KARAKTERISTIK CIRI-CIRI UMUM NILAI-NILAI HAKIKI CARA BERPIKIR KREATIF DALAM SIKAP DAN KEPRIBADIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul BAB II URAIAN TEORITIS A. Peneliti Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul penelitian Analisis Hubungan Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Kemandirian Usaha

Lebih terperinci