BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indra Hakim Matondang dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Letda Sujono pada tahun 2006), diperoleh kesimpulan bahwa faktor yang paling utama yang mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecilnya di sepanjang jalan Letda Sujono Medan adalah Tension Modalities (Faktor Keterpaksaan). Suar Juharah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Peran Dan Hubungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Emas Sinar Agung Medan pada tahun 2003, diperoleh kesimpulan variable peran dan hubungan yang paling dominan terhadap keberhasilan usaha pada toko emas Sinar Agung Medan adalah variable kerjasama dan persaingan antara saudara kandung. Georgia Ulina melakukan penelitian yang berjudul Analisis Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan) pada tahun 2008 dimana peneliti menggunakan empat indikator untuk mengukur kewirausahaan, yaitu, rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen, rencana keuangan merupakan faktor utama yang mendorong keberhasilan usaha Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan.

2 B. Wirausaha Geoffrey G. Meredith et al. (2000 : 5) menyatakan bahwa para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Zimmerer dan Scarborough (2003 : 4) mennyatakan seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yng signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bias dikapitalisasikan. Entrepreneurship menurut Edvardson, 1994 (dalam makalah Wahid Ciptono, 1999) adalah Entrepreneurship is behavior that is dynamic, risk taking, reactive and growth oriented, Entrepreneurship is a person who is willing to take action to pursue opportunities in situations others view as problem or threats. Konsep tersebut merupakan sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku pemikiran strategis dan berani mengambil resiko yang akan memberikan hasil peluang bagi individu dan organisasi. Tabel 2.1 Ciri dan Watak Seorang Wirausaha Percaya diri Ciri-ciri Berorientasi tugas Watak a. Kepercayaan b. Ketidak tergantungan, Kepribadian mantap c. Optimisme a. Kebutuhan atau harus akan berprestasi b. Berorientasi pada laba atau hasil c. Tekun dan tabah d. Energi

3 Pengambil resiko Kepemimpinan Keorisinilan Sumber : Alma (2005) e. Penuh isiatif a. Mampu mengambil resiko b. Suka pada tantangan a. Mampu memimpin b. Dapat bergaul dengan orang lain c. Menanggapi saran dan kritik a. Inovatif b. Kreatif c. Fleksibel d. Banyak sumber e. Serba bias C. Wirausaha Keluarga Lambing dan Kuehl dalam bukunya : Enterpreneurship (2003:35) mendefinisikan wirausaha keluarga adalah usaha yang mayoritas modal dan pengawasannya adalah anggota keluarga dimana dua atau lebih anggota keluarga terlibat secara langsung di dalamnya dan biasanya usaha keluarga didasarkan pada perasaan, pemeliharaan dan keamanan tetapi bisnis berkisar seputar produktifitas, prestasi dan keuntungan. Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat didalam menjalankan bisnis keluarga sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan yang akan dicapai oleh keluarga tersebut agar bisnis keluarga dapat terus diwariskan pada generasi berikutnya. Bisnis keluarga memiliki kelebihan dari bisnis yang lain dimana keluarga berbagi susah dan duka bersama dalam membangun perusahaan. Mengatasi masalah dan memecahkan masalah dari waktu ke waktu secara bersama baik didalam perusahaan maupun diluar urusan bisnis. Dalam bisnis keluarga ada rasa saling percaya yang tinggi terhadap anggota keluarga, suasana kerja yang lebih menyenangkan, komitmen kerja yang tinggi dari anggota

4 keluarga yang menyebabkan lebih cepatnya pencapaian tujuan perusahaan. Ada keserasian tata nilai dari anggota keluarga, memudahkan terciptanya budaya korporasi yang sama di antara anggota keluarga, hingga pengelolaan perusahaan berjalan lancar. Sumber keuangan, pada umumnya perusahaan didanai secara konservatif atau berasal dari dana pribadi. Biasanya pengelolaan keuangan perusahaan dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti, sebab menyangkut kehidupan keluarganya. Pengupahan karyawan disesuaikan dengan performance masing-masing karyawan, bukan berdasarkan lama kerja atau pertalian darah. Ini mendorong karyawan untuk bekerja kreatif, produktif dan efektif. Menurut John L. Ward yang diperoleh dari berbagai penelitian terhadap banyak wirausaha keluarga, ada tiga hal yang harus diketahui oleh wirausaha keluarga adalah: 1. Sukses bukanlah suatu kebetulan, kemakmuran dicapai setelah melaui beberapa generasi yang bekerja keras. 2. Perusahaan keluarga yang sukses adalah perencanaan yang dilakukan dengan sangat hati-hati. Mereka merencanakan masa depan usaha mereka dan masa depan keluarga mereka. 3. Melalui perencanaan, mereka mengantisipasi isu yang biasanya dihadapi oleh bisnis mereka. Mereka membuat kebijakan untuk mengatasi isu tersebut. (Susanto,2002:29) Tabel 2.2 Perbedaan wirausaha keluarga dan non wirausaha keluarga No Wirausaha non Kategori Wirausaha keluarga keluarga 1 Kepemilikan 100% dimiliki oleh keluarga Pemegang saham

5 2 Pengawasan Oleh keluarga Badan komisaris 3 Motivasi Pada kepuasan pemilik Pada kepuasan pemegang saham 4 Pembuatan Cepat, berdasarkan intuisi, sukses atau gagal merupakan tanggung jawab Dipertimbangkan dengan sangat hatihati, sukses atau gagal merupakan tanggung jawab professional, berorientasi pada proses bukan hasil 5 Pendelegasian Tidak jelas Jelas tetapi sering kali terlalu birokrasi 6 Jam kerja Tidak terbatas Terbatas 7 Kepemimpinan Paternalistik, regenerasi didasarkan pada dukungan keluarga dan prestasi 8 Pengembangan karir Tidak jelas, kecil kesempatan untuk korupsi Sumber (Susanto,2002:30) Partisipasi, regenerasi, didasarkan pada profesionalisme dan prestasi Jelas, terdapat kesempatan besar untuk korupsi Keuntungan keterlibatan anggota keluarga didalam bisnis menurut Longenecker, dkk (2001:37): 1. Kuatnya ikatan persaudaraan didalam bisnis keluarga. 2. Perusahaan dapat menggunakan tema keluarga bersangkutan didalam periklanan dan membuatnya berbeda dari pesaingnya. 3. Anggota keluarga mau mengorbankan pendapatannya untuk keperluan perusahaan keluarga.

6 D. Keberhasilan Usaha Menurut Nasution dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Wirausaha baru (2001:48), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dan berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Membangun usaha agar berhasil tidak cukup hanya dengan naluri dan insting, tetapi harus dilandasi perencanaan dan perhitungan yang matang. Dalam membangun strategi bisnis, perlu mencari dan mengukuhkan keunggulan melalui profesionalisme. Profesional berarti memiliki kecakapan, integritas tinggi, mempunyai moral yang baik, mempunyai etika dan mempunyai komitmen terhadap pekerjaan dan tanggung jawab. Isi komitmen adalah jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja keras dan prestasi. Bekerja secara profesional menjamin adanya kompetisi untuk memberikan yang terbaik bagi keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha juga akan tercapai bila mampu menjaga keseimbangan dan memadukan secara tepat antara strategi bisnis dan budaya organisasi. Juga harus didukung komitmen karyawan terhadap tujuan organisasi, serta semua kompetisi semua karyawan pada setiap jenjang jabatan. E. Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat dalam kepemilikan, jabatan dan fungsi. Keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya kerja keras dan pengorbanan tenaga dan pikiran.

7 Menurut Anoraga (2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan). Business Plan adalah Ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan kemampuan manajer. Rencana bisnis berguna sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam perjalanannya menuju pembangunan bisnis yang sukses. Suatu rencana usaha biasanya disususn berdasarkan fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi sumber daya manusia. Faktor-faktor yang mendorong kesuksesan dalam menjalankan usaha keluarga antara lain: a. Faktor Pemasaran adalah faktor keseluruhan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Faktor Pemasaran mencakup produk yang berkualitas, harga, lokasi, tenaga kerja, promosi dan proses pendeskripsian produk kepada konsumen yang disampaikan dengan jelas. b. Faktor Produksi adalah suatu bagian yang ada di dalam perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaraan produksi. Dengan mengatur kegiatan ini maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancer dan hasil produksi pun akan bermutu tingg. Faktor Produksi mencakup desain proses produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persedian bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan serta peralatan yang digunakan. c. Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan faktor yang mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk

8 melaksanakan kegiatan operasional usaha, gaji/upah/fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja. d. Faktor Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Faktor Keuangan modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tidak langsung (biaya-biaya pemasaran) serta pajak. F. Strategi Untuk Mempertinggi Kesempatan Sukses Usaha Keluarga Manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai kompenen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Kompenen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Wirausahaan yang sukses dapat mengkomunikasikan visinya kepada orang-orang yang berada disekelilingnya. Pernyataan misi perusahaan menjawab pertanyaan pertama di perusahaan jenis apa pun. Tujuan perusahaan harus bersifat dapat diukur, dapat dicapai, dan masuk akal. Strategi adalah peta jalan tindakan-tindakan yang disusun oleh wirausahawan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, visi, misi dan tujuan menyatakan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan strategi menjelaskan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan

9 instituasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. G. Peran Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan Orang-orang yang memiliki kualitas kepemimpinan (Leadpreneurship) yang tinggi adalah mereka yang mampu mengubah sumber daya yang tadinya bernilai rendah menjadi umber daya yang bernilai tinggi melaui pengambilan resiko-resiko yang terukur serta kepemimpinan yang efektif. Dalam Leadpreneurship, mengejar serta memanfaatkan peluang lebih diutamakan daripada pertimbangan sumber daya yang dimiliki. Orangorang yang memiliki jiwa Leadpreneurship yang kuat meyakini bahwa jika tidak dimanfaatkan sekarang, peluang itu akan hilang dan belum tentu akan kembali lagi. Bagi seorang Leadpreneurship, apa yang dilihat sebagai masalah bagi orang lain justru dianggapnya sebagai peluang. Bagi mereka, masalah yang muncul merupakan peluang sekaligus juga tantangan. Seorang Leadpreneurship sejati tidak sekedar melihat, tetapi juga memilih peluang-peluang yang memang layak untuk dimanfaatkan. Ia bekerja secara sistematis dalam mengatasi tantangan yang ada. Dengan demikian, peluangnya menjadi lebih besar. Tentu saja harus menguntungkan agar dapat mengakumulasi modal dan mengembangkan bisnisnya. Kegaiatan-kegiatan proaktif dan terarah ini merupakan cerminan dan gabungan dari kualitas kepribadian, kepemimpinan, keterampilan dan landasan nilai-nilai. Seorang Leadpreneur yang sukses memiliki daya analisis yang tinggi serta menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi, meneliti, memperbaiki, serta menyederhanakan proses kerja yang komplek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Wirausaha Lambing dan keulh (2000) dalam bukunya menyebutkan pendapatnya dari timmons, seorang professor kewirausahaan tentang pengertian dari wirausaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Wirausaha Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan judul penelitian Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan

Lebih terperinci

baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya

baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fajrinur (2007) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi

Lebih terperinci

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan

Lebih terperinci

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti

BAB I PENDAHULUAN. banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenikmatan memiliki usaha sendiri dengan bekerja pada suatu perusahaan sangat banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti

Lebih terperinci

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Karakteristik Kewirausahaan 2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan Secara harfiah wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam hal. menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan mencipta memerlukan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam hal. menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan mencipta memerlukan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan mencipta memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Wirausaha Wirausaha adalah sebuah proses yang disebut creative destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Peneliti Terdahulu Hasil penelitian Dalimunthe (2002 berjudul : Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirauwsahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERCAYA DIRI BERORIENTASI TUGAS DAN HASIL PENGAMBILAN RESIKO KEPEMIMPINAN KEORISINILAN BERORIENTASI KE MASA DEPAN KREATIFITAS KONSEP 10 D DARI BYGRAVE BEBERAPA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Wirausaha Seorang wirausaha merupakan seorang pejuang yang tangguh. Seorang wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk

Lebih terperinci

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan. EKO HANDOYO MEMBANGUN KADER PEMIMPIN BERJIWA ENTREPRENEURSHIP DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN 12-12 2012 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Modul ke: Kewirausahaan I Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Hakikat dan

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan Suryana (2003) menyatakan bahwa istilah kewirausahaan dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat diartikan sebagai the backbone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin hari semakin meningkat, hal ini salah satu permasalahan yang membuktikan bahwa setiap

Lebih terperinci

Q-TA ACCESSORIES SUN PLAZA MEDAN) pertanyaan atas penelitian tentang faktor faktor yang mendorong keberhasilan usaha

Q-TA ACCESSORIES SUN PLAZA MEDAN) pertanyaan atas penelitian tentang faktor faktor yang mendorong keberhasilan usaha DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA BARU (STUDI KASUS PADA CRISPO ACCESSORIES GRAND PALLADIUM DAN Q-TA ACCESSORIES SUN PLAZA MEDAN) Para pengusaha

Lebih terperinci

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA Enceng Yana Abstrak Masih banyaknya lulusan pendidikan tinggi/sarjana yang belum memiliki pekerjaan merupakan hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausahawan adalah orang orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. KARAKTERISTIK PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN MEMAHAMI KARAKTERISTIK CIRI-CIRI UMUM NILAI-NILAI HAKIKI CARA BERPIKIR KREATIF DALAM SIKAP DAN KEPRIBADIAN

Lebih terperinci

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri dan Watak Wirausaha Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen

Lebih terperinci

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa,

Lebih terperinci

ENTREPRENEURSHIP & CIRI KHAS & NILAI KEWIRAUSAHAAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

ENTREPRENEURSHIP & CIRI KHAS & NILAI KEWIRAUSAHAAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN ENTREPRENEURSHIP & PROFESSIONAL ETHICS CIRI KHAS & NILAI KEWIRAUSAHAAN AHMAD SAIFUDIN MUTAQI CIRI KEWIRAUSAHAAN DAN NILAI Ciri utama kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya, yaitu percaya

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

02FEB. Kewirausahaan I. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

02FEB. Kewirausahaan I. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Kewirausahaan I 02FEB Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Manajemen Konsep Dasar Kewirausahaan Template Modul

Lebih terperinci

banyak Rp 1 miliar per tahun.

banyak Rp 1 miliar per tahun. 10 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Industri Kecil Menurut BPS (2013) b,klasifikasi usaha dapat didasarkan pada jumlah tenaga kerja, jika tenaga kerjanya 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani

BAB I PENDAHULUAN. Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya

Lebih terperinci

Membangun Jiwa Wirausaha

Membangun Jiwa Wirausaha Membangun Jiwa Wirausaha Oleh: Dr. Heru Mulyanto, SE, MM Disampaikan pada seminar kewirausahaan di STIE Tunas Nusantara Jakarta 15 Desember 2012 APA PILIHAN ANDA.? Ketika kita memberi, kita akan menerima

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

Kewirausahaan I. Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen. Modul ke: Kewirausahaan I Konsepsi Dasar Kewirausahaan Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM. Pengantar Perbedaan: pengetahuan, minat dan budaya dan lingkungan,

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D 1. Dwi Putri Esthirahayu ( 105030201111006 ) 2. Shella Ekawati L ( 105030200111015 ) 3. Rizkya Haerani ( 105030201111001 ) 4. Nela

Lebih terperinci

DRAFT SKRIPSI OLEH GEORGIA ULINA DEPARTEMEN MANAJEMEN

DRAFT SKRIPSI OLEH GEORGIA ULINA DEPARTEMEN MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA BARU (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 URAIAN TEORITIS 2.1.1 Wirausaha Kata wirausaha dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa Perancis entrepreneur, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt (dalam

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori teori yang mendukung permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan dapat menjadi sukses dalam waktu jangka

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan dapat menjadi sukses dalam waktu jangka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dapat menjadi sukses dalam waktu jangka panjang sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya yang ada didalamnya. Khususnya sumber daya

Lebih terperinci

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Modul ke: 03 Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Mengapa Orang mengambil Tantangan wirausaha

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd.

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd. APA YANG AKAN SAYA KERJAKAN??? DUNIA SEKOLAH---------DUNIA KERJA MEMPERSIAPKAN MENTAL PADA SETIAP ADA PERUBAHAN. THE FUTURE I WILL BE AN

Lebih terperinci

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Karakteristik : Wirausaha vs Kewirausahaan, Sikap Dasar Wirausaha,Kemampuan Dasar : Evaluasi peluang networking, skill

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul BAB II URAIAN TEORITIS A. Peneliti Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul penelitian Analisis Hubungan Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Kemandirian Usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Pada hakikatnya setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin. Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA Fakultas TEKNIK Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id Bagian Isi A. Pengantar B. Sukses memerlukan Kerja Keras C.

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

Konsepsi Dasar Kewirausahaan

Konsepsi Dasar Kewirausahaan Modul ke: Konsepsi Dasar Kewirausahaan 01 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, para

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH. Kewirausahaan dan Etika Bisnis MOHAMAD DARIEN HERMAWAN

PENULISAN ILMIAH. Kewirausahaan dan Etika Bisnis MOHAMAD DARIEN HERMAWAN PENULISAN ILMIAH Kewirausahaan dan Etika Bisnis MOHAMAD DARIEN HERMAWAN 06510278 PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2012 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran di Indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management POLA PIKIR DAN KARAKTER WIRAUSAHA, PERBEDAAN WIRAUSAHA VS MANAJER Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN Menurut Geoffrey G.Meredith (dalam sukardi,2009) wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 02Fakultas Matsani, FASILKOM KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI Short Survey 1. Apakah anda memiliki rencana untuk menjadi wirausahawan? Jenis

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA NILAI NILAI RELIGI DALAM PENGHAYATAN IMAN DENGAN CIRI-CIRI ENTREPRENEURSHIP PADA ENTREPRENEUR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA NILAI NILAI RELIGI DALAM PENGHAYATAN IMAN DENGAN CIRI-CIRI ENTREPRENEURSHIP PADA ENTREPRENEUR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN ANALISIS KETERKAITAN ANTARA NILAI NILAI RELIGI DALAM PENGHAYATAN IMAN DENGAN CIRI-CIRI ENTREPRENEURSHIP PADA ENTREPRENEUR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN Fajar Puthera 0700704671 ABSTRAK Nilai-nilai religi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN Modul ke: 03 Fakultas ILMU KOMUNIKASI PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN Kewirausahaan II (B51431EL) Destria Ray Natalia S. MSc Program Studi Advertising & Marketing Communications Fungsi Perencanaan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN (Pengetahuan dan Keterampilan bagi Wira-Usaha Baru)

KEWIRAUSAHAAN (Pengetahuan dan Keterampilan bagi Wira-Usaha Baru) KEWIRAUSAHAAN (Pengetahuan dan Keterampilan bagi Wira-Usaha Baru) Drs. Yadi Rukmayadi, M.Pd. A. Pendahuluan Membahas mengenai kewirausahaan pada dasarnya membahas mengenai pribadi atau watak seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga adalah pendiri mempunyai fokus pada usaha keras agar bisnis dapat

BAB I PENDAHULUAN. keluarga adalah pendiri mempunyai fokus pada usaha keras agar bisnis dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaku UKM banyak yang memulai bisnisnya dari keluarga. Bisnis keluarga merupakan salah satu implementasi dari kewirusahaan. Fenomena dalam bisnis keluarga

Lebih terperinci

Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. Judi Mukzam

Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. Judi Mukzam Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. PENGUSAHA (Entrepreneur) Boone & Kurtz (2002:217) pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang mencari peluang yg menguntungkan dan mengambil resiko seperlunya untuk merencanakan

Lebih terperinci

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 01FEB Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi dan memegang peranan penting dalam. upaya meningkatkan sumber daya manusia. Melalui peningkatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi dan memegang peranan penting dalam. upaya meningkatkan sumber daya manusia. Melalui peningkatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi dan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia. Melalui peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin meningkat tersebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian akhir tesis ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai: 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk membangun suatu usaha diperlukan adanya sebuah perencanaan dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk dipasarkan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan usaha dan melembagakan perusahannya sendiri. Selain itu kewirausahaan

Lebih terperinci

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management Modul ke: Fakultas 04PASCA Entrepreneurship and Innovation Management Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 03 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan Dalam hitung-hitungan bisnis, tidak banyak yang gratis pada masa

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) ialah ciri-ciri atau sifat kemandirian yang dimiliki seseorang atau individu, baik itu kalangan usahawan maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu

Lebih terperinci

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PERSADA BUNDA MENUJU MANUSIA BERKUALITAS Pekanbaru, 27 April 2013 PENDIDIKAN BERKARAKTER MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEUR DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI DI MASA DEPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kewirausahaan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Kewirausahaan mampu membuat suatu negara maju dan makmur karena kewirausahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Oleh : IRWAN ADI RIANTO Dosen Fakultas Ekonomi-UNTAG Cirebon ABSTRAKSI Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia bisnis, selain jumlahnya yang banyak, perusahaan keluarga juga memiliki andil yang cukup signifikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Mendirikan Usaha Baru (Start Up) Mendirikan usaha baru adalah memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan sangat penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Kewirausahaan Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang niilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha Oleh Azmi Hikmah Fajrina Apa rencana anda sesudah lulus kuliah??? Sistem pendidikan di Indonesia mendidik anak didik bermental BURUH Ingin menjadi Pegawai Negeri,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Lidyawagiri (2008) melakukan penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Lidyawagiri (2008) melakukan penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lidyawagiri (2008) melakukan penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Redaksi Majalah Swa Memilih Lokasi Untuk Membangun Gerai Majalah Swa didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah salah satu sektor yang memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian

Lebih terperinci

Sumber : Penelitian di Amerika Serikat

Sumber : Penelitian di Amerika Serikat Sumber : Penelitian di Amerika Serikat Kunci sukses Wirausahawan adalah berkepribadian menarik, bila ada kekurangan pd dirinya berusaha utk belajar dari sesama/ lingkungan. Ciri-Ciri Watak ========================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia

Lebih terperinci

PENGURUS. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan.

PENGURUS. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan. PENGURUS & MANAJER PENGURUS Pengurus koperasi merupakan perangkat organisasi yang menjalankan fungsi eksekutif atau pelaksana dari keputusan rapat anggota baik di bidang organisasi maupun usaha koperasi.

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN Disusun Oleh : Kelompok 1 TRI OKTAWALDIANA (135030201111055) SHONIA RAHMA AUSRI (135030201111150) NOOR RIKA DINATA INBAR (135030201111152) TRI DEWI EINDRIAS (135030201111166)

Lebih terperinci

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP EFEKTIFITAS LAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DAN PERKAWINAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA TESIS Oleh Oleh : Edy

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 10 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Perencanaan, operasionalisasi, kaidah, lokasi dan fasilitas pendukung, pengorganisasian dan pengelolaan SDM, dan kepemimpinan wirausaha Putra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci