BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana persaingan semakin ketat dan perubahan yang terjadipun semakin cepat sehingga para pengusaha harus dapat mengatasi persaingan, beradaptasi terhadap perubahan dan mengatasi dampak dari perubahan terhadap usaha mereka. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa perusahaan yang mundur dari persaingan dunia usaha, tapi tidak sedikit pula perusahaan yang dapat bertahan, perusahaan yang mulai dari awal dan dapat terus berkembang dengan memberikan inovasi baru terhadap produk barang atau jasa mereka. Tidak hanya para pengusaha, masyarakat Indonesia sekarang ini sedang menghadapi kesulitan dimana biaya-biaya hidup melambung tinggi seperti biaya untuk memenuhi kebutuhan pangan, biaya pendidikan maupun biaya kesehatan. Dampak dari kesulitan tersebut adalah hanya beberapa kelompok masyarakat yang dapat bertahan karena kebutuhan mereka yang tercukupi tetapi lebih banyak didapati masyarakat yang tidak dapat bertahan, putus asa dan sebagian orang yang akhirnya mengambil jalan pintas seperti tindak kriminal. Sudah siapkah kita berkompetisi dengan yang lainnya? Khususnya dalam dunia kerja atau dalam dunia kewirausahaan? Sudah siapkah kita mengadapi globalisasi dan segala bentuk implikasinya? Seringkali kita mendengar komentar, Kita harus siap bersaing. diucapkan oleh para pejabat dan petinggi negara. Komentar yang terdengar sangatlah sederhana, namun dalam kenyataannya mengandung sejumlah hal mendasar, yang justru merupakan titik kelemahan kita. 1

2 2 Kenyataan membuktikan, kita belum memiliki kebiasaan bersaing, bahkan cenderung takut menghadapi persaingan dan hambatan dalam mencapai suatu tujuan yang lebih baik. Sudah saatnya bagi kita untuk menanamkan rasa kepercayaan diri di bidang kewirausahaan, terlebih lagi bagi yang telah berkesempatan menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Setelah lulus dari perguruan tinggi diharapkan sudah cukup dibekali ilmu dan kemampuan untuk terjun ke dunia kerja ataupun usaha. Banyak calon pengusaha (entrepreneur) terhenti ketika harus memilih jenis bisnis yang akan dimulainya. Rhonda Abrams mengatakan (2008, p.3) Seorang pengusaha (entrepreneur) yang suskes tidak harus seorang yang pengambil resiko, ekstrovert, berbakat menjadi tenaga penjualan, pemimpin, mau bekerja sepanjang hari, dan visoner. Tetapi yang paling penting mereka harus yakin benar akan usaha yang akan mereka jalankan apakah sudah sesuai dengan kepribadian dan kebiasaan kerja mereka atau tidak. Nilai kewirausahaan dalam jiwa seseorang berpotensi menciptakan beragam hal positif, diantaranya kreativitas yang dibutuhkan dalam dunia usaha, keberanian dalam mengubah hambatan menjadi peluang, kesesuaian bidang yang digeluti dengan kepribaidan dan kebiasaan kerjanya serta keberanian dalam mengambil keputusan yang tepat dan pada waktu yang tepat untuk kelangsungan jalannya suatu usaha. Kunci sukses dalam suatu bisnis salah satunya adalah kepemimpinan. Seorang pemimpin memiliki kendali yang sangat penting. Pemimpin dapat dikatakan sukses apabila seorang pemimpin dapat menempatkan diri, dapat membawa seluruh karyawannya untuk menjadi satu kesatuan dalam menjalankan visi dan misi perusahaan serta dapat mempertahankan perusahaan untuk dapat mengatasi

3 3 hambatan dan persaingan bisnis yang ketat. Dalam menghadapi perubahanperubahan bisnis, Rhenald Kasali mengatakan (Taufat Yoshida, 2005) 60% penentu keberhasilan perubahan yang dilakukan terletak di tangan pemimpin perubahan. Salah satu Perguruan Tinggi Swata (PTS) VS di Jakarta adalah universitas yang mengedepankan teknologi informasi, yang sampai sekarang ini sudah memiliki 7 fakultas perguruan tinggi yang terdiri dari 32 jurusan. PTS ini menyiapkan para mahasiswa/i-nya untuk siap bersaing dalam era perdagangan globalisasi, oleh karena itu PTS ini memberikan mata kuliah Entrepreneurship dalam berbagai program pendidikan dan jurusan yang ada kepada para mahasiswa/i untuk dapat melangkah lebih awal dalam persaingan dunia bisnis. Dengan mengambil teori dari Adversity Quotient (AQ), mahasiswa PTS VS akan diteliti seberapa besar potensi yang ada dalam diri mereka. Potensi tersebut dimaksudkan untuk dapat melihat hambatan yang dihadapi sebagai tantangan yang jika dilewati dengan baik akan membuahkan peluang yang menguntungkan. Dengan kata lain AQ adalah suatu teori yang berisikan seperangkat instrumen yang telah diasah untuk membantu kita supaya tetap gigih melalui masa yang penuh dengan hambatan dan dapat melaluinya tidak hanya sebatas untuk mencari rasa tingkat aman saja, tetapi juga dengan usaha untuk mendapatkan satu tingkat yang lebih baik lagi (kesuksesan). Metode Adversity Quotient ini diperkenalkan pertama kali oleh Paul G. Stoltz. Dalam bukunya diperlihatkan bagaimana caranya menilai AQ, disertakan juga peralatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan secara permanen kemampuan dalam bertahan hidup dan meraih kesuksesan. AQ memberikan rangsangan untuk memikirkan kembali rumusan keberhasilan seseorang. AQ juga menanamkan motivasi, harapan, prinsip, dan metode yang penting bagi kehidupan di dunia bisnis.

4 4 Selain mengambil teori dari Adversity Quotient (AQ), peneliti juga melihat metode tipe-e dapat menjadi suatu tolak ukur yang baik dalam membantu mahasiswa PTS VS menemukan peluang bisnis yang tepat dengan memahami tipe-e yang dimiliki. Sehingga dengan menggunakan metode tipe-e ini diharapkan dapat menemukan satu peluang bisnis yang cocok yang sesuai dengan kepribadian dan kebiasaan kerja mereka. Teori tipe-e ini diperkenalkan pertama kali oleh Rhonda Abrams. Dalam bukunya Rhonda Abrams memberikan pengertian yang mendasar dan sederhana mengenai bagaimana awal mula yang baik untuk memulai suatu usaha. Selain memberikan pegertian, dalam bukunya juga memperlihatkan bagaimana caranya menggolongkan seseorang termasuk dalam salah satu dari sembilan tipe-e yang ada. Atas dasar inilah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh wawasan wirausaha yang ditanamkan pada mahasiswa PTS VS, maka dibuatlah penelitian skripsi ini dengan judul Metode Adversity Quotient dan Tipe-E untuk Analisa Peluang Bisnis yang Tepat bagi Mahasiswa (Studi Kasus : Mahasiswa PTS VS dengan IPK < 2.00). 1.2 Batasan Masalah Dalam penelitian ini responden yang diteliti adalah mahasiswa Pergururan Tinggi Swasta VS dengan IPK < 2.00, Jakarta.

5 5 1.3 Identifikasi Masalah Dalam pembuatan penelitian skripsi ini terdapat beberapa masalah yang diteliti, antara lain: Seberapa besar kemampuan mahasiswa dalam mengolah sebuah masalah untuk menjadi sebuah peluang dengan metode Adversity Quotient? Dengan metode tipe-e, jenis kewirausahaan apa yang sesuai untuk kepribadian dan bidang yang diminati mahasiswa? Bagaimana usul dan rekomendasi yang tepat dalam menentukan peluang bisnis bagi mahasiswa dengan analisa metode Adversity Quotient dan tipe- E? 1.4 Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai dari penelitian skripsi ini, antara lain: Menganalisa kemampuan mahasiswa untuk mengolah sebuah masalah untuk menjadi sebuah peluang dengan metode Adversity Quotient (T-1), Menganalisa bidang kewirausahaan yang sesuai untuk kepribadian dan bidang yang diminati mahasiswa dengan metode tipe-e (T-2), Untuk mengetahui usul dan rekomendasi yang tepat dalam menentukan peluang bisnis bagi mahasiswa (T-3). 1.5 Manfaat Penelitian Bagi Peneliti : Untuk mendapatkan informasi seberapa besar AQ yang dimiliki oleh para mahasiswa,

6 6 Untuk mengetahui tipe-e dan bidang kewirausahaan yang sesuai bagi mahasiswa, Untuk mengetahui gambaran secara umum cara memanfaatkan hambatan menjadi peluang dengan metode Adversity Quotient dan jenis bidang kewirausahaan yang sesuai dengan tipe-e. Bagi Pembaca : Adversity Quotient berguna untuk membantu individu-individu memperkuat kemampuan dan ketekunan mereka dalam melihat hambatan menjadi suatu tantangan hidup sehari-hari, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip dan impian-impian mereka, tanpa memperdulikan apa yang terjadi, pembaca dapat mengetahui lebih awal akan pentingnya AQ tidak hanya untuk dalam dunia usaha saja tetapi juga untuk menghadapi kehidupan sehari-hari, seperti tantangan dalam sekolah, kuliah dan lingkungan sosial, Membantu pembaca menemukan peluang bisnis yang tepat dengan memahami tipe-e yang dimilikinya.