BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Deskripsi Lokasi Penelitian SMPN 1 Jumo terletak di jalan Muntung-Jumo, tepatnya di desa Gunung Gempol, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. SMPN 1 Jumo berdiri pada tanggal 11 Juli 1983 dengan surat keputusan (SK) No. 0472/0/1983. Kondisi lingkungan sekolah dan sekitar sekolah menunjang kegiatan belajar mengajar walaupun terletak di sebalah areal persawahan, hal tersebut karena letak sekolah yang jauh dari keramaian. Pada periode 2014, SMPN 1 Jumo dipimpin oleh Bapak Herdiyanto, S.Pd. b. Kondisi Fisik SMP Negeri 1 Jumo Kondisi fisik SMPN 1 Jumo dapat dikatakan baik. hal ini terlihat dari jumlah ruangan yang cukup memadai sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Keadaan lingkungan sekolah yang bersih serta lingkungan hijau yang cukup luas membuat sekolahan terlihat cukup asri. SMPN 1 Jumo memiliki luas ± m 2. Sarana dan prasarana yang terdapat di SMPN 1 Jumo sudah cukup memadai. Adapun sarana dan prasarana yang ada meliputi 18 kelas, 1 laboratorium IPA, 1 Laboratorium Kompiuter, 1 Musola, 1 ruangan BK, 1 UKS, 1 57

2 58 ruang seni musik, 1 ruang OSIS, 1 ruang bahasa, lapangan basket, lapangan sepak bola, lapangan batminton, lapangan bola voli, 12 wc siswa, 4 wc guru, perpustakaan, kantor TU, kantor guru, griin house, dan rumah penjaga sekolah. Kondisi ruangan kelas sudah baik untuk kegiatan pembelajaran. Setiap ruang kelas memiliki kelengkapan administrasi kelas yang cukup memadai antara lain meja dan kursi sejumlah siswa masingmasing kelas, kursi dan meja guru, white board, papan tulis kotakkotak, spidol dan penghapus, papan pengumuman, papan struktur organisasi, papan jadwal pelajaran, dan perlengkapan kebersihan seperti sapu, kemoceng dan tempat sampah. c. Kondisi Non Fisik SMP Negeri 1 Jumo Kondisi non fisik SMPN 1 Jumo meliputi tenaga kerja pengajar sebanyak 25. Tenaga pendukung seperti tenaga adminitrasi sebanyak 5, 1 orang satpam dan 2 orang penjaga kebun. Adapun potensi jumlah siswa SMPN 1 Jumo sebanyak 562 siswa yang terbagi menjadi kelas VII berjumlah 198 siswa, kelas VIII berjumlah 196 siswa dan kelas XI berjumlah 168 siswa. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan tuntutan dan dunia kerja terhadap sumber daya manusia yang dibutuhkan, karena itu pengembangan kurikulum KTSP sangat diperlukan. SMPN 1 Jumo saat ini menggunakan kurikulum KTSP untuk kelas, VIII dan kelas IX, sedangkan untuk kelas VII

3 59 menggunakan kurikulum Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Hubungan antara warga sekolah di SMPN 1 Jumo terjalin cukup baik satu sama lain, ramah sopan dan bersifat terbuka. Dalam kehidupan interaksi sosial antara warga sekolah, setiap warga sekolah harus bersedia menerima saran dan kritik yang disampaikan untuk kebaikan bersama, dan antarwarga sekolah harus menyadari tugas dan tanggung jawab masing-masing. Visi dan Misi SMPN 1 Jumo adalah sebagai berikut: 1) Visi Sekolah Terwujudnya siswa dan tamatan yang Bertaqwa, Berpartisipasi, Mandiri, Santun Beperilaku dan Cinta Lingkungan. 2) Misi Sekolah a) Mewujudkan lulusan yang berprestasi tinggi serta mampu bersaing di tingkat lanjut. b) Mewujudkan pelaksanaan kurikulum pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

4 60 c) Mewujudkan proses pembelajaran dan pembimbingan siswa yang Inovatif, Kreatif, dinamis, dan menyenangkan. d) Mewujudkan etos kerja dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan yang tinggi dan tangguh serta memiliki kompetensi yang memadai. e) Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan kedepan serta sesuai setandar nasional pendidikan. f) Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh dan manajemen sesuai sesuai standar nasional pendidikan. g) Mewujudkan pembelajaran pendidikan yang memadai, wajar, dan adil sesuai tuntutan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan. h) Mewujudkan penilaian pendidikan secara authentic dan terukur. i) Mewujudkan budaya positif di sekolah. j) Mewujudkan lingkung sekolah yang bersih dan sehat. k) Mewujudkan komunikasi antar warga sekolah yang sehat. d. Kondisi Umum Kelas Penelitian Ruang kelas VIII D berada di ujung timur sekolah. Ruang kelas VIII D memiliki kelengkapan administrasi kelas yang cukup memadai antara lain meja dan kursi sejumlah siswa yaitu 33 anak, kursi dan meja guru, white board, papan tulis kotak-kotak, spidol dan

5 61 penghapus, jam dinding, papan pengumuman, papan struktur organisasi, papan jadwal pelajaran, dan perlengkapan kebersihan seperti sapu, peggaris kayu, kemoceng dan tempat sampah. e. Kegiatan Pra Tindakan Berdasarkan observasi pra tindakan, motivasai dan hasil belajar siswa kelas VIII D dalam pembelajaran IPS masih rendah. Hal ini di buktikan dengan data rekapitulasi observasi sebelum adanya tindakan sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Observasi Motivasi Belajar Sebelum Adanya Tindakan No Indikator Persentase 1 Tekun menghadapi tugas 59 2 Ulet menghadapi kesulitan 56,5 3 Menunjukkan minat pada pembelajaran 71,5 4 Lebih senag bekerja mandiri 65 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 54,5 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 62,5 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 58 8 Senag mencari dan memecahkan masalah 48,5 (soal-soal IPS) Rata-Rata Persentase (%) 59,43 Melalui observasi sebelum adanya tindakan pada tabel 10, dapat diketahui bahwa rata-rata persentase motivasi belajar IPS siswa kelas VIII D SMPN I Jumo Temanggung terhadap mata pelajaran IPS sebelum adanya tindakan sebesar 59,43%. Hal ini menunjukkan motivasi belajar IPS di kelas VIII D masih rendah. Setelah mendapatkan informasi menggenai motivasi belajar siswa, selanjutnya peneliti bersama kolaborator mengadakan tes sebelum adanya tindakan (pratindakan). Pratindakan ini dilakukan agar dapat

6 62 diketahui hasil belajar IPS. Hasil belajar IPS sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel 11 berikut. Tabel 11. Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan Nilai Tes Sebelum Tindakan Frekuensi Persentase , ,43 Berdasarkan tabel 11, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang telah mencapai KKM adalah 10 siswa (38,43%). Dari jumlah siswa yang telah mencapai KKM tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS kelas VIII D masih rendah. Mengingat permasalahan yang dihadapi, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS. untuk itu diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk megatasi permasalahan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa yaitu model pembelajaran quantum learning dengan metode simulasi. Metode simulasi merupakan salah satu metode yang mana memberikan tugas kepada siswa untuk memerankan perilaku tokoh masyarakat, pahlawan, dan pejabat dalam suatu situasi atau kejadian yang senyatanya. Dalam pembelajaran menggunakan metode simulasi ini siswa dituntut untuk berperan serta dalam melakukan segala kegitan simulasi. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan peneliti kepada guru mengenai model pembelajaran quantum learning dengan metode simulasi, guru memberi tangapan baik mengenai model pembelajaran

7 63 quantum learning dengan metode simulasi. Selanjutnya guru setuju untuk mencoba menerapkan model pembelajaran quantum learning dengan metode simulasi pada pembelajaran IPS di kelas VIII D. 2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Quantum Learning dengan Metode Simulasi Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII D SMPN I Jumo Temanggung ini dilaksanakan secara bertahap dalam dua siklus. Penelitian ini dimulai dari penyusunan rencana tindakan, kemudian implementasi tindakan, baru dilanjutkan dengan observasi. Setelah itu direfleksi dan yang terakhir baru disusun rencana perbaikan untuk siklus selanjutnya. Pelaksanaan penelitian ini kurang lebih selama 4 minggu. Jadwal pelaksanaan diatur bersama guru IPS yang mengajar kelas VIII D di SMPN I Jumo Temanggung. Pada penelitian ini, sebelum dan sesudah siklusnya ditandai dengan pengisian angket motivasi dan tes dengan materi angkatan kerja dan tenaga kerja. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemantauan terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS. Adapun uraian pelaksanaan tindakan penelitian pada tiap siklusnya adalah sebagai berikut:

8 64 a. Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa dan Sabtu tanggal 13 dan 17 Mei 2014 dimana satu pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Siklus I dilaksanakan melalui 2 kali pertemuan. Guru yang mengajar pada siklus I adalah guru mata pelajaran IPS. Selama pelaksanaan tindakan peneliti dan observer mengamati serta mencatat pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1) Perencanaan Tindakan Siklus I Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan penerapan pembelajaran mengunakan model pembelajaran quantum learning dengan metode simulai. Persiapan-persiapan tersebut meliputi hal-hal berikut ini: a) Peneliti bersama kolaborator menyamakan persepsi dengan melakukan diskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS dan solusi pemecahan masalahnya. b) Peneliti dan guru IPS menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisi mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan metode simulasi. RPP yang dibuat mengenai Standar kompetensi 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia dan

9 65 Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya. c) Menyiapkan media dan sumber pelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah slide Powerpoint. d) Melengkapi kebutuhan penelitian yang terdiri dari membuat peraturan simulasi, menentukan topik simulasi, dan menentukan peran yang dibutuhkan dalam simulasi. e) Melakukan koordinasi dengan guru dan teman mahasiswa 2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Mei Pembelajaran berlangsung pukul , sedangkan pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 Mei Pembelajaran berlangsung pukul Dengan Standar Kompetensi 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia dan Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya. Pada pertemuan pertama siklus I siswa yang masuk berjumlah 26 anak sedangkan yang tidak mengikuti pelajaran dikarenakan

10 66 mengikuti acara waisak sebanyak 7 anak, sedangkan pada pertemuan kedua jumlah anak yang mengikuti pelajaran berjumlah 33 siswa dalam artian pada pertemuan kedua siklus I ini semua siswa masuk semua. Siklus I ini dilaksanakan sebanyak dua pertemuan, yaitu sebagai berikut: a) Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama, guru mengawali pembelajaran dengan melakukan salam, doa, kemudian memberikan apersepsi degan cara menunjukkan gambar kegiatan para pencari kerja setelah ditunjukkan gambar pencari kerja siswa diarahkan untuk megidentifikasikan gambar yang telah diperlihatkan. menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja, dan jenis-jenis tenaga kerja, selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dapat dipahami. Pada siklus I pertemuan pertama tidak ada siswa yang bertanya megenai materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menentukan topik simulasi dan langkah-langkah pembelajaran megunakan metode simulasi.

11 67 Topik yang digunakan yaitu rapat upaya megatasi angkatan kerja agar dapat memperoleh pekerjaan. Guru memberikan gambaran masalah dan situasi yang akan disimulasikan, setelah memberikan gambaran masalah guru membegi peran sesuai peran yang dibutuhkan yaitu bupati, wakil bupati, ketua BLK, ketua badan pembina koperasi, dan dinas ketenaga kerjaaan. Sedangkan siswa yang tidak mendapatkan peran tersebut akan berperan sebagai DPR. Setelah membagi peran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai masalah maupun langkah-langkah yang terkait dengan jalanya simulasi, namun tidak ada siswa yang bertanya. Guru menutup pelajaran dengan menyuruh siswa untuk mengisi angket motivasi belajar setelah adanya tindakan, megerjakan tes setelah adanya tindakan dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama-sama dengan siswa, selanjutnya megajak siswa untuk berdoa dan diakhiri dengan salam. Guru menyimpulkan pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya (pelaksanaan simulasi).

12 68 b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya. Guru mengawali pertemuan kedua dengan salam, doa, dan memeriksa kehadiran siswa, selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru mgulang sekilas megenai materi yang kemarin telah dipelajari, setelah itu guru menyuruh siswa untuk melakukan simulasi. Simulasi dilakukan selama 30 menit. Pada awalnya simulasi berjalan kurang menarik hal ini dikarenakan tidak ada siswa yang menaggapi simulasi. Melihat hal tersebut guru mulai megkondisikan simulasi dengan cara memberikan pertanyaan agar simulasi berjalan dengan baik. Setelah guru memberikan pertanyaan baru muncul pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Terdapat tujuh siswa yang memberikan tanggapan terhadap topik simulasi dengan memberikan pertannyaan yang ditujukan kepada bupati. Dalam menjawab bupat dibantu oleh wakil bupati, ketua BLK, ketua badan pembina koperasi, dan dinas ketenaga kerjaan. Setelah simulasi selesai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi terhadap jalanya

13 69 simulasi dan efek keputusan dari kegiatan simulasi. Selanjutnya guru membandingkan aktivitas simulasi dengan materi pembelajaran. Guru menutup pelajaran dengan menyuruh siswa untuk mengisi angket motivasi belajar setelah adanya tindakan, megerjakan tes setelah adanya tindakan dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama-sama dengan siswa, selanjutnya megajak siswa untuk berdoa dan diakhiri dengan salam. 3) Observasi Observasi pada siklus I dilakukan pada saat pembelajaran pertemuan pertama dan kedua berlangsung. Hasil observasi terhadap guru menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus I sudah sepenuhnya berjalan seperti yang direncanakan. Pengamatan terhadap siswa dilakukan dari awal sampai dengan akhir pembelajaran. Dalam mengikuti pembelajaran IPS siswa sudah tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran siswa masih kurang serius mengikuti pelajaran, masih ada sepuluh siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh, kondisi dalam kelas sangat pasif karena siswa masih malas bertanya terhadap apa yang belum dimengerti, dan masaih ada siswa yang saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang

14 70 diberikan. Pada siklus I jalannya simulasi juga belum begitu terarah karena siswa masih binggung terhadap peran masingmasing temannya, dikarenakan kurangnya perlengkapan untuk menunjang jalanya simulasi seperti tidak adanya tanda pengenal peran masing-masing siswa. Hal ini disebabkan kurangnya persiapan dalam pelaksanaan simulasi. Hasil pengamatan terhadap motivasi siswa pada siklus I menunjukan belum optimal. Berikut hasil observasi motivasi belajar siswa yang telah ditabulasikan secara rinci: Tabel 12. Hasil Observasi Motivasi Belajar IPS Siklus I No Indikator Persentase 1 Tekun menghadapi tugas 74,25 2 Ulet menghadapi kesulitan 65,91 3 Menunjukkan minat pada pembelajaran 74,25 4 Lebih senag bekerja mandiri 72,73 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 68,18 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 77,27 7 Tidak mudah melepaskan hal yang 88,63 diyakini 8 Senag mencari dan memecahkan masalah 56,82 (soal-soal IPS) Rata-Rata Persentase (%) Siklus I 72,25 Kriteri Keberhasilan (%) 75 Dari tabel 12 di atas, terlihat bahwa data motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS yang diperoleh dari hasil ratarata 2 observer yang kemudian di rata-rata dan ditabulasikan menunjukan hasil yang diperoleh masih belum sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ingin dicapai, minimal 75% pada masing-masing indikator motivasi belajar IPS. Pada

15 71 pelaksanaan tindakan dengan menerapkan metode simulasi terdapat 8 indikator motivasi belajar IPS yang ditentukan. Adapun persentase tiap indikator motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS siklus I yaitu tekun menghadapi tugas 74,25%, ulet menghadapi kesulitan 65,91%, menunjukkan minat pada pembelajaran 74,25%, lebih senag belerja mandiri 72,73%, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 68,18%, dapat mempertahankan pendapatnya 77,27%, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 88,63%, dan senag mencari dan memecahkan masalah (soal-soal) 56,82%. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram di bawah ini Indikator- Indikator Motivasi Belajar Rata-Rata Persentase Motivasi Kriteria Keberhasilan Gambar 3. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran IPS Siklus I

16 72 Belum tercapainya motivasi belajar IPS secara optimal juga didukung dengan hasil angket motivasi pada saat sebelum dan sesudah adanya tindakan siklus I. Angket ini terbagi menjadi 20 butir pertanyaan dengan sekor masing-masing pertanyaan 1-4. Berdasarkan pengisian angket yang dilakukan oleh siswa pada siklus I diperoleh data pada tabel berikut : Tabel 13. Rata-Rata Hasil Motivasi Belajar IPS yang Diperoleh dari Angket Siklus I Sebelum Sesudah Kriteria Keterangan Siklus I Siklus I Keberhasilan 59,76% 70,90% 75% Belum berhasil Dari tabel 13 motivasi yang diperoleh dari hasil angket di atas menunjukan bahwa pada siklus I hasil motivasi belajar IPS siswa kelas VIII D belum menunjukan hasil yang optimal. Terlihat pada saat sebelum adanya tindakan siklus I rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 59,76%. Sedangkan setelah adanya tindakan siklus 1 motivasi belajar siswa mengalami peningkatan 11,14% dengan rata-rata 70,90%. Walaupun ada peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS yang diajarkan mengunakan model quantum learning dengan metode simulasi belum bisa dikatakan berhasil karena belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75%. Agar lebih jelas dalam mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS pada siklus I yang

17 73 diperoleh dari hasil angket dapat dilihat dalam gambar diagram batang di bawah ini: ,76 70,9 75 Rata-Rata Hasil Motivasi Belajar Sebelum Siklus I Sesudah Siklus I Kriteria Keberhasilan Gambar 4. Diagram Rata-Rata Hasil Motivasi Belajar IPS yang Diperoleh dari Angket Siklus I Selain dilihat dari hasil observasi, wawancara, angket tes juga digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Tes terdiri dari 20 soal berupa pilihan ganda, masing-masing soal mendapatkan skor 1 bila jawaban benar tetapi jika jawaban salah maka akan di beri skor 0.

18 74 Tabel 14. Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus I Nilai Tes Siklus I Kriteria Keberhasilan Sebelum Setelah F P F P , , , ,63 Keteranggan: F (Frekuensi), P (Persentase) Dari tabel 14 di atas menunjukan bahwa sebelum adanya tindakan siklus I hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai 75 adalah 16 siswa atau sebesar 61,53% dari 26 siswa sedangkan yang telah mencapai nialai 75 sebanyak 10 siswa atau sebesar 38,47%, hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Setelah ada tindakan siklus I hasil tes siswa juga belum menunjukan hasil yang optimal. Terlihat dari jumlah siswa yang belum mencapai nilai 75 adalah 12 atau sebesar 36,37% sedangkan yang telah mencapai nilai 75 adalah 21 siswa atau sebesar 63,63% orang dari 33 siswa. Penerapan model quantum learning dengan metode simulasi siklus I dikatakn belum mencapai kriteri yang ditentukan sebesar 75%. Di bawah ini gambar diagram batang hasil tes pada siklus I:

19 ,53 38,47 36,37 63,63 75 Persentase siswa yang mendapat nilai 75 Persentase siswa yang mendapat nilai 75 Kriteria Keberhasilan 0 Sebelum Tindakan Setelah Tindakan Gambar 5. Diagram Hasil Belajar IPS Siklus I Berdasarkan observasi, hasil angket dan tes dapat dilihat bahwa motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas VIII D masih rendah hal ini dikarenakan belum terpenuhinya kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Kriteria keberhasilan yang telah ditentukan adalah sebesar 75%. Untuk itu perlu ada perbaikan tindakan pada siklus II. 4) Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil observasi, angket, tes, dan wawancara, setelah pembelajaran IPS pada siklus I, dapat ditari kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran mengunakan model pembelajaran quantum learning dengan metode simulasi kurang optimal. Pada saat pembelajaran berlangsung masih ditemui permasalahan yang diantaranya:

20 76 a) Masih banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh; b) Kondisi dalam kelas sangat pasif karena siswa masih malas bertanya terhadap apa yang belum dimengerti; c) Masaih ada siswa yang saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan; d) Jalannya simulasi juga belum begitu terarah karena siswa masih binggung terhadap peran masing-masing temannya, dikarenakan kurangnya perlengkapan untuk menunjang jalanya simulasi. b. Siklus II Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II hampir sama dengan kegiatan pada siklus I, akan tetapi telah dilakukan beberapa perbaikan tindakan yang didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis tanggal 20 dan 22 Mei 2014 dimana satu pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Siklus II dilaksanakan melalui 2 kali pertemuan. Guru yang mengajar pada siklus II adalah guru mata pelajaran IPS. Selama pelaksanaan tindakan peneliti dan observer mengamati serta mencatat pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Ada beberapa tahap pelaksanaan pada siklus II sebagai berikut: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, obsrvasi, dan refleksi. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan dibawah:

21 77 1. Perencanaan Tindakan Siklus II Dengan mempertimbangan pengamatan dan hasil refleksi pada siklus I maka tindakan pada siklus II ini diadakan perbaikan dengan menambahkan: a) Untuk lebih memperjelas dalam penyampaian materi menggunakan metode simulasi maka dilengkapi dengan media pembelajaran seperti powerpoint yang dilengkapi dengan gambar dan video yang terkait dengan materi yang diajarkan agar siswa lebih tertarik untuk memperhatikan penjelasan materi dari guru. b) Ditambahkan artikel berupa kasus yang sesuai dengan topik yang akan disimulasikan sehingga dapat dijadikan gambaran permasalahan yang dihadapi saat simulasi. Adanya artikel tersebut diharapkan solusi yang diberikan siswa dalam kegiatan simulasi dapat terarah sesuai dengan topik yang diberikan. c) Ditambah perlengkapan simulasi berupa tulisan yang dapat menunjukan peran masing-masing siswa. Selanjutnya kembali dilakukan rencana tindakan sebagai berikut: (a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar. (b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pertimbangan dari guru mata pelajaran IPS sebagai acuan

22 78 dalam melaksanakan pembelajaran mengunakan model pembelajaran quantum learning dengan metode simulasi. (c) Menyiapkan media pembelajaran berupa powerpoint dan menyiapkan properti simulai. (d) Mempersiapkan beberapa instrumen penelitian yang diperlukan dalam pembelajaran berupa lembar observasi, angket, pedoman wawancara, dan alat evaluasi berupa soal tes sebelum tindakan siklus dua dan setelah tindakan siklus dua. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemua pertama siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Mei 2014 pembelajaran berlangsung pukul sedangkan pertemuan kedua siklu II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Mei 2014 pembelajaran berlangsung pukul Setiap satu pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Standar Kompetensi 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia dan Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya. Pada siklus II baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua tidak ada siswa yang ijin tidak mengikuti pelajaran. Siklus II ini dilaksanakan sebanyak dua pertemuan, yaitu sebagai berikut:

23 79 a) Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama siklus ke dua, guru mengawali pembelajaran dengan melakukan salam, doa, kemudian memberikan apersepsi degan cara menayangkan video tentang masalah angkatan kerja dan tenaga kerja setelah ditayangkan video siswa diarahkan untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang masalah, dampak dan upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan yang disampaikan meggunakan media powerpoint, selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dapat dipahami. Selanjutnya guru menentukan topik simulasi dan langkah-langkah pembelajaran megunakan metode simulasi. Topik yang digunakan yaitu rapat pemecahan masalah yang dihadapi oleh TKI. Guru memberikan gambaran masalah dan situasi yang akan disimulasikan, setelah memberikan gambaran masalah guru membegi peran. Peran yang dibutuhkan pada simulasi siklus ke dua ini sama pada siklus pertama. Setelah membagi peran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai masalah maupun langkah-langkah yang terkait dengan jalanya simulasi, dengan kesempatan

24 80 tersebut terdapat tiga anak yang menanyakan tentang jalanya simulasi. Guru menutup pelajaran dengan menyuruh siswa untuk mengisi angket motivasi belajar setelah adanya tindakan, megerjakan tes setelah adanya tindakan dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama-sama dengan siswa, sebelum guru megajak siswa untuk berdoa guru terlebih dahulu membagikan artikel mengenai permasalahan tenaga kerja Indonesia. Selanjutnya guru menyimpulkan pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus II ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya. Guru mengawali pertemuan kedua dengan salam, doa, dan memeriksa kehadiran siswa, selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan-pertannyan seputar solusi untuk mengatasi permasalahan angkatan kerja secara lisan kepada siswa. Siswa sudah mulai interaktif dalam menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru. Guru memberikan

25 81 pembahasan terhadap tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh siswa. Selanjutnya, guru menyuruh siswa untuk melakukan simulasi. Simulasi dilakukan selama 30 menit. Simulasi pada siklus ke dua sudah berjalan dengan baik hal ini dibuktikan dengan sembilan pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa untuk menanyakan permasalahan TKI dan lima argumentasi yang disampaikan oleh siswa. Setelah simulasi selesai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi terhadap jalanya simulasi dan efek keputusan dari kegiatan simulasi. Selanjutnya guru membandingkan aktivitas simulasi dengan materi pembelajaran. Guru menutup pelajaran dengan menyuruh siswa untuk mengisi angket motivasi belajar setelah adanya tindakan, megerjakan tes setelah adanya tindakan dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersamasama dengan siswa, selanjutnya megajak siswa untuk berdoa dan diakhiri dengan salam. 3. Observasi Siklus II Berdasarkan pengamatan motivasi belajar siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran siklus II, siswa terlihat senag mengikuti pelajaran yang disampaikan megunakan model quantum learning dengan metode simulasi yang dipadukan dengan media pembelajaran powerpoint. Di dalam media

26 82 powerpoint juga dilengkapi dengan video, artikel dan gambar yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Siswa juga mengerjakan tugas dengan serius dengan kemampuan masing-masing dan tertarik dalam memperhatikan materi yang disampaikan guru. Siswa juga terlihat lebih tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan, dan lebih terlihat semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Secara umum perhatian dan keaktifan siswa sudah lebih baik apabila dibandingkan dengan hasil pengamatan di siklus I. Di siklus II motivasi belajar siswa juga telah memenuhi target kriteria keberhasilan. Hasil pengamatan terhadap motivasi siswa pada siklus II menunjukan sudah optimal. Berikut hasil observasi motivasi belajar siswa secara rinci Tabel 15. Hasil Observasi Motivasi Belajar IPS Siklus II No Indikator Persentase 1 Tekun menghadapi tugas 82,58 2 Ulet menghadapi kesulitan 78,03 3 Menunjukkan minat pada pembelajaran 78,03 4 Lebih senag bekerja mandiri 79,55 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 81,06 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 79,55 7 Tidak mudah melepaskan hal yang 78,79 diyakini 8 Senag mencari dan memecahkan masalah 75,76 (soal-soal IPS) Rata-Rata Persentase (%) Siklus II 79,17 Kriteri Keberhasilan (%) 75

27 83 Dari tabel 15 tersebut, terlihat bahwa data motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS yang diperoleh dari hasil ratarata 2 observer yang kemudian di rata-rata dan ditabulasikan menunjukan hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ingin dicapai, minimal 75% pada masingmasing indikator motivasi belajar IPS. Pada pelaksanaan tindakan dengan menerapkan metode simulasi terdapat 8 indikator motivasi belajar IPS yang ditentukan. Adapun persentase tiap indikator motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS siklus II yaitu tekun menghadapi tugas 82,58%, ulet menghadapi kesulitan 78,03%, menunjukkan minat pada pembelajaran 78,03%, lebih senag belerja mandiri 79,55%, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 81,06%, dapat mempertahankan pendapatnya 79,55%, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 78,79%, dan senag mencari dan memecahkan masalah (soal-soal) 75,76%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang dibawah ini:

28 Indikator- Indikator Motivasi Belajar Rata-Rata Persentase Motivasi Kriteria Keberhasilan 70 Gambar 6. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran IPS Siklus II Sudah tercapainya motivasi belajar IPS secara optimal juga didukung dengan hasil angket motivasi pada saat sebelum dan sesudah adanya tindakan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 16. Rata-Rata Hasil Motivasi Belajar IPS yang Diperoleh dari Angket Siklus II Sebelum Sesudah Kriteria Keterangan Siklus II Siklus II Keberhasilan 79,47% 87,87% 75% Berhasil Dari tabel motivasi yang diperoleh dari hasil angket di atas menunjukan bahwa pada siklus II hasil motivasi belajar IPS siswa sudah menunjukan hasil yang optimal. Terlihat dari

29 85 hasil motivasi belajar sebelum adanya tindakan siklus II siswa memiliki rata-rata 79,47% dan mengalami peningkatan sebesar 8,4% dengan rata-rata 87,87%. Berdasarkan data tersebut penerapan model quantum learning dengan metode simulasi untuk meningkatkan motivasi belajar IPS pada siklus II dikatakn sudah berhasil karena sudah mencapai kriteri yang telah ditentukan. Agar lebih jelas dalam mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS pada siklus II yang diperoleh dari hasil angket dapat dilihat dalam gambar diagram batang di bawah ini: ,47 87,87 Rata-Rata Hasil Motivasi Belajar 75 Sebelum Siklus II Sesudah Siklus II Kriteria Keberhasilan Gambar 7. Diagram Persentase Hasil Motivasi Belajar IPS yang Diperoleh dari Angket Siklus II Selain dilihat dari hasil observasi, wawancara, angket tes juga digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Tes terdiri dari 20 soal berupa pilihan

30 86 ganda, masing-masing soal mendapatkan skor 1 bila jawaban benar tetapi jika jawaban salah maka akan di beri skor 0. Nilai Tes Tabel 17. Hasil Belajar IPS Siklus II Siklus II Kriteria Keberhasilan Sebelum Setelah F P F P , , , ,82 Keteranggan: F (Frekuensi), P (Persentase) Dari tabel 17 di atas menunjukan bahwa pada siklus II hasil tes siswa sudah menunjukan hasil yang optimal. Terlihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai 75 sebelum tindakan siklus II sebanyak 21 dari 33 siswa dan siswa yang nilainya kurang dari 75 adalah 12. Sedankan setelah adanya tindakan jumlah siswa yang mencapai nilai 75 adalah 27 dari 33 siswa dan siswa yang belum memenuhi nilai minimal 75 sebanyak 6 siswa. Penerapan model quantum learning dengan metode simulasi pada pembelajaran IPS di siklus II dikatakan berhasil apabila sudah memenuhi target 75% dari siswa kelas VIII D yang memperoleh nilai minimal 75 pada mata pelajaran IPS. Nilai 75 merupakan nilai KKM untuk mata pelajaran IPS di SMPN 1 Jumo. Diagram dibawah ini akan menggambarkan tentang hasil belajar siswa yang di ukur menggunakan tes pada siklus II dapat dilihat dalam gambar diagram di bawah ini:

31 ,37 63,63 18,18 81,82 75 Persentase siswa yang mendapat nilai 75 Persentase siswa yang mendapat nilai 75 Kriteria Keberhasilan 10 0 Sebelum Tindakan Setelah Tindakan Gambar 8. Diagram Hasil Belajar IPS Siklus II Berdasarkan observasi, hasil angket dan tes dapat dilihat bahwa motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas VIII D sudah mengalami peningkatan dan dikatakan tinggi karena telah terpenuhinya kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Kriteria keberhasilan hasil belajar yang telah ditentukan adalah sebesar Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil observasi, angket, tes dan wawancara setelah pelaksanaan pembelajaran IPS pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran quantum learning dengan metode simulasi sudah lebih baik dibandingkan siklus sebelumnya. Pada siklus II, penerapan model quantum learning dengan metode simulasi

32 88 untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa sudah sangat terlihat. Siswa pada saat pembelajaran sudah berani mengutarakan pendapatnya, mampu memberikan solusi yang sesuai dengan topik simulasi, dan siswa juga memperhatiakan penjelasan dari guru IPS. Selain itu, siswa lebih berani dalam menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain. Berdasarkan hasil observasi, persentase masing-masing indikator siklus II sudah mencapai kriteria yang telah ditentukan sebesar 75% pada masing-masing indikator. Rata-rata persentase motivasi belajar siswa pada siklus II sebesar 79,17% Pencapain kriteria keberhasilan tersebut juga didukung dengan data angket motivasi belajar. Hasil rata-rata motivasi belajar siswa yang diperoleh dari data angket ialah sebesar 89,35% Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan motivasi belajar siswa menunjukan adanya peningkatan dari hasil yang diperoleh siklus I dan siklus II. Hasil tes pada siklus II yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa juga mengalami peningkatan. Hasil belajar pada siklus II 25 siswa memperoleh hasil 75 dan 8 siswa mencapai nilai 75 dengan nilai minimal yang dicapai siswa sebesar 75. Berdasarkan data tersebut dapat

33 89 dikatakan hasil belajar siswa meningkat dari hasil yang diperoleh siklus I dan siklus II. Dari siklus II motivasi dan hasil belajar siswa sudah meyakinkan terjadi peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran quantum learning denagan metode simulas yang dilengkapi dengan media pembelajaran PowerPoin, video, gambar dan artikel sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. B. Pembahasan Penelitain ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang dilaksanakan oleh guru untuk mengatasi permasalahan selama pembelajaran berlangsung atau peneliti yang berusaha memecahkan permasalahan dengan kegiatan penelitian. Penerapan model quantum learning dengan metode simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS kelas VIII. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Jumo kelas VIII D. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari observasi langsung yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Data juga diperoleh dari angket motivasi sebelum dan sesudah adanya tindakan, tes sebelum dan sesudah tindakan, dan wawancara guru dan siswa.

34 90 1. Pembelajaran IPS Mengunakan Model Pembelajaran Quantum Learning dengan Metode Simulasi Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh pada saat menerapkan model pembelajaran quantum learning dengan metode simulasi di kelas VIII D dapat diketahui bahwa guru secara umum dapat menerapkan model quantum learning dengan metode simulasi dengan baik. Model quantum learning dengan metode simulasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa pegunaan model pembelajaran quantum learning dengan metode simulasi mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dari hasil pengisian lembar observasi, angket, tes dan wawancara juga menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. 2. Motivasi Belajar Siswa Mengunakan Model Pembelajaran Quantum Learning dengan Metode Simulasi Pelaksanaan pembelajaran mengunakan model quantum learning dengan metode simulasi terbukti dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II diketahui bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Berikut ini akan dijelaskan peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II. Pada pelaksanaan penelitian ini dikatakan berhasil apabila sudah mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang sudah direncanakan

35 91 yaitu 75%. Berikut ini merupakan data hasil rata-rata observasi pada siklus I dan II yang terdiri dari 8 indikator yang diamati dalam motivasi belajar IPS yang sudah ditabulasikan dari 2 observer. Tabel 18. Hasil Observasi Motivasi Belajar IPS Siswa Siklus I dan Siklus II No Indikator Siklus I II 1 Tekun menghadapi tugas 74,25 82,58 2 Ulet menghadapi kesulitan 65,91 78,03 3 Menunjukkan minat pada pembelajaran 74,25 78,03 4 Lebih senag bekerja mandiri 72,73 79,55 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 68,18 81,06 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 77,27 79,55 7 Tidak mudah melepaskan hal yang 88,63 78,79 diyakini 8 Senag mencari dan memecahkan masalah 56,82 75,76 (soal-soal IPS) Rata-Rata Persentase (%) Siklus I 72,25 79,17 Kriteri Keberhasilan (%) 75 Berdasarkan data di atas, terjadi peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap indikator yang diamati mulai siklus I dan Siklus II. Ratarata persentase setelah ditabulasikan pada siklus I adalah 72,25%. Pada siklus II terjadi peningkatan pada masing-masing indikator hal ini dapat dilihat dari tabel diatas. Rata-rata persentase indikator motivasi belajar siswa siklus II adalah 79,17%. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS telah mencapai kriteria keberhasilan suatu tindakan. Kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 75%. Untuk lebih jelasnya, akan disajikan diagram peningkatan rata-rata persentase indikator motivasi belajar siswa dari siklus I sampai siklus II.

36 , Siklus I Siklus I , Rata-Rata Hasil Motivasi Dari Data Observasi Gambar 9. Hasil Rata-Rata Persentase Motivasi Belajar IPS Siswa Siklus I dan Siklus II Dari Data Observasi Motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS juga diukur dengan menggunakan angket. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa dari jawaban angket motivasi belajar sebelum dan sesudah siklus I maupun II tindakan dinyatakan berhasil apabila motivasi belajar telah mencapai rata-rata 75%. Berikut ini data hasil angket motivasi belajar siklus I dan II: Tabel 19. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan II Siklus I Siklus II Kriteria Keberhasilan Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 75% 59,76% 70,90% 79,94% 87,87% Berdasarkan pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan mengenai peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPS pada siklus I dan II. Pada saat sebelum siklus I menunjukan bahwa rata-rata persentase motivasi belajar siswa adalah 59,76%. Setelah ada tindakan siklus I motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar

37 93 11,14% dengan rata-rata 70,90%. Pada siklus II secara umum motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPS meningkat dengan rata-rata 87,87%. Pada siklus II ini tindakan dinyatakan berhasil karena kriteria keberhasilan tindakan yang ditentukan sebesar 75% sedangkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS yang berada dalam kategori tinggi telah mencapai lebih dari 75%. Untuk memperjelas peningkatan motivasi belajar siswa terhadap matapelajaran IPS dari siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam diagram berikut : ,76 70,9 87,87 79,94 75 Sebelum Adanya Tindakan Setelah Adanya Tindakan Kriteria Keberhasilan Tindakan Siklus I Siklus II Gambar 10. Hasil Rata-Rata Persentase Motivasi Belajar IPS Siswa Siklus I dan Siklus II dari Data Angket 3. Hasil Belajar Siswa Mengunakan Model Pembelajaran Quantum Learning dengan Metode Simulasi Hasil tes belajar siswa digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Tes yang digunakan merupakan tes pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal, setip soal mempunyai skor 1.

38 94 Tes diberikan setiap sebelum adanya tindakan dan setelah adanya tindakan sebagai upaya mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model quantum learning dengan metode simulasi. Hasil belajar siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut: Nilai Tes Tabel 20. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Sebelum Setelah Sebelum Setelah F P F P F P F P , , , , , , , ,82 Keteranggan: F (Frekuensi), P (Persentase) Hasil tes siswa sebelum siklus I sebanyak 16 siswa atau 61,53% pada nilai kurang dari 75 dan 10 siswa atau sebesar 38,47% siswa memperoleh niliai 75. Sedangkan setelah adanya tindakan siklus I hasil tes siswa 14 siswa atau sebesar 42,42% pada nilai kurang dari 75 dan siswa 19 atau sebesar 57,58% siswa memperoleh nilai 75. Melihat hasil tersebut tindakan siklus I belum dikatakan berhasil karena belum memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan yaitu sebesar 75% dari jumlah siswa yang mencapai nilai 75. Pada siklus Iihasi tes siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Hasil tes siswa sebelum siklus II sebanyak 12 siswa atau 36,37% pada nilai kurang dari 75 dan 21 siswa atau sebesar 63,63% siswa memperoleh niliai 75. Sedangkan setelah

39 95 adanya tindakan siklus II hasil tes siswa sebanyak 18,18% pada nilai kurang dari 75 dan siswa 27 atau sebesar 81,82% siswa yang telah memperoleh nilai 75. Untuk memperjelas penjelasan di atas, maka disajikan diagaram hasil belajar siklus I dan II sebagai berikut: ,63 61,53 Siklus I 63,63 81,82 Siklus II Gambar 11. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II 75 Persentase siswa yang mendapat nilai 75 sebelum tindakan Persentase siswa yang mendapat nilai 75 setelah adanya tindakan Kriteria Keberhasilan Tindakan 4. Hambatan dalam Pelaksanaan Model Quantum Learning dengan Metode Simulasi Dalam pelaksanaan tindakan dengan megunakan model quantum learning dengan metode simulasi mengalami beberapa hambatan. Hambatan tersebut dikarenakan metode simulasi baru diterapkan dalam pembelajaran IPS di SMPN 1 Jumo. Berikut adalah hambatanhambatan yang ditemui peneliti selama penelitian: a. Beberapa siswa terlihat kurang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi sehingga pada saat simulasi berlangsung siswa kurang berkontribusi dalam simulasi.

40 96 b. Menerapkan model quantum learning dengan metode simulasi harus disesuaikan dengan materi yang ajkan diajarkan. c. Siswa mengganggu konsenterasi teman yang lain pada saat simulasi berlangsung. d. Pada saat simulasi berlangsung, siswa belum begitu berani menyampaikan argumentasinya karena ragu-ragu dan takut salah, guru sudah mengarahkan untuk lebih berani untuk menyampaikan argumentasi. C. Temuan Penelitian Selama pelaksanaan penelitian di lapangan, peneliti telah mengumpulkan data-data penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara, observasi, angket, dan butir soal. Temuan peneliti dalam penerapan model quantum learning dengan metode simulasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas VIII D SMPN 1 Jumo Temanggung yaitu dengan melengkapi media pembelajaran powerpoint dan artikel yang berkaitan dengan tema yang akan disimulasikan. D. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang hasilnya dapat baik hanya pada siswa kelas VIII D SMPN 1 Jumo Temanggung sebagai subjek penelitian dan siswa dengan kondisi siswa sama dengan subjek penelitian dalam penelitian ini.

41 97 2. Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu hanya membahas aspek motivasi dan hasil belajar IPS sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas pembelajaran seperti aktivitas siswa belum diperhatikan dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen. Kemranjen. Luas sekolah m 2 dan terbagi menjadi dua bagian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen. Kemranjen. Luas sekolah m 2 dan terbagi menjadi dua bagian. 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen SMP Negeri 1 Kemranjen terletak di Jln. Pramuka desa Karangjati, kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP N 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 2), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 2), penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut classroom action research. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 2), penelitian tindakan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret. terletak di dusun Kedaton, desa Pleret, kecamatan Pleret, kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret. terletak di dusun Kedaton, desa Pleret, kecamatan Pleret, kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret SMA N 1 Pleret merupakan salah satu sekolah menegah yang terletak di dusun Kedaton, desa Pleret,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah SMP N 3 Depok beralamat di Sopalan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMP Negeri 3 Depok berada cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan surat keputusan (SK) No. 0188/0/1979, diresmikan pada tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan surat keputusan (SK) No. 0188/0/1979, diresmikan pada tanggal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP N 2 Depok SMP N 2 Depok berlokasi di Jln. Dahlia Perumnas Condongcatur, Depok Sleman. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 3 Kalasan berlokasi di Sidokerto, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Analisis Situasi SMP Negeri 3 Godean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Analisis Situasi SMP Negeri 3 Godean BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Keadaan Sekolah 1) Analisis Situasi SMP Negeri 3 Godean SMP Negeri 3 Godean terletak di Krapyak, Desa Sidoarum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang yang terletak di JL. Candimulyo, KM. 4, Candimulyo, Magelang. SMA

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Madrasah a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Al Bustanussaniyah Kecamatan Gambut didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek mengajar di kelas I SDN Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk meraih visi tersebut adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk meraih visi tersebut adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMAN 1 Sewon berlokasi di Jalan Parangtritis Km 5, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Visi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar, yang merupakan sebuah lembaga formal berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014. SMP Negeri 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014. SMP Negeri 11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian SMK Batik Perbaik Purworejo terletak di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 14 telp./fax 0275-321407, Purworejo,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Salatiga- Dadapayam Km. 11 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Ampel Kota Kabupaten Semarang tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jalan raya ini tidak mempengaruhi suasana proses pembelajaran di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jalan raya ini tidak mempengaruhi suasana proses pembelajaran di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Deskripsi SMP Negeri 11 Yogyakarta SMP Negeri 11 Yogyakarta berlokasi di Jl. HOS Cokroaminoto 127 Yogyakarta. Sekolah ini terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian SD Negeri Kalisalak terletak di Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Dengan batas sebelah timur Kelurahan Kauman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 5 Sleman terletak di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kertosari 02 Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 januari 2017 di kelas III MI Hasyim Asy ari Jambangan Candi Sidoarjo pada jam 10.00-11.30

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satubulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MTs Kebun Bunga Banjarmasin Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini adalah Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan pada penelitian terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

A. Pelaksanaan Tindakan

A. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan dijabarkan tentang deskripsi siklus I dan siklus II. 1. Deskripsi Pra Siklus Pada deskripsi pra siklus diuraikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kuwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Subjek pada penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, siklus I, siklus II, hasil tindakan dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. SD N Madyogondo 03 beralamatkan di Desa Madyogondo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Virgo Fidelis yang berlokasi di Jl. Palagan No. 59, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, berada dalam satu

Lebih terperinci