MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATERI MENAMPILKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA MATA PELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATERI MENAMPILKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA MATA PELAJARAN"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATERI MENAMPILKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF DI KELAS II SDN 2 SUWAWA, KECAMATAN SUWAWA, KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Sitty Sastia Malasai Dra Elmia Umar. MPd dan Samsi Pomalingo SAg. MA Jurusan / Prodi : PGSD / S1 PGSD ABSTRAK Sitty Sastia Malasai, Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Materi Menampilkan Nilai-Nilai Pancasila Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pendekatan Induktif Di Kelas II SDN 2 Suwawa, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo,. Pembimbing I Dra. Elmia Umar. M.Pd dan Pembimbing II Samsi Pomalingo S.Ag. MA Masalah dalam penelitian ini dirumuskan adalah Apakah dengan menggunakan pendekatan induktif siswa dapat meningkatkan pemahaman dalam materi menampilkan nilai-nilai pancasila melalui pendekatan induktif dalam pembelajaran PKn? Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi menampilkan nilai-nilai pancasila melalui pendekatan induktif dalam pembelajaran PKn kelas II SDN 2 Suwawa, Kec. Suwawa, Kab. Bone Bolango. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I tentang Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Materi Menampilkan Nilai-Nilai Pancasila Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pendekatan Induktif Di Kelas II SDN 2 Suwawa, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango hanya mencapai 66,66% (12 orang) dari jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sementara pada siklus II mencapai 88,88% (16 orang) dari 1

2 jumlah siswa sebanyak 18 orang. Berdasarkan hasil capaian tersebut, pemahaman nilai-nilai pancasila siswa kelas II SDN 2 Suwawa, Kec. Suwawa. Kab. Bone Bolango meningkat sebesar 22,22% dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran induktif sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman nilai-nilai pancasila siswa di kelas II SDN 2 Suwawa, Kec. Suwawa, Kab. Bone Bolango. Kata Kunci : Pemahaman, Nilai-nilai Pancasila Siswa dan Pendekatan Induktif. PENDAHULUAN Pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang khususnya anak-anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan teman bermainnya. Beberapa usaha dalam rangka menciptakan kondisi yang efektif dan konduksif salah satunya adalah kecekatan dari seorang guru dalam memilih pendekatan pembelajaran. Jika guru kurang jeli dalam memilih pendekatan pembelajaran, maka akan menimbulkan kondisi yang jenuh, membosankan, monoton dan kurang direspon oleh siswa. Oleh karena itu, untuk menghindari keadaan seperti itu, maka harus diambil sebuah solusi dengan menerapkan sebuah pendekatan pembelajaran yang sekiranya dapat mengantisipasi demi tercapainya tujuan belajar. Permasalahan yang sering terjadi pada siswa disekolah dasar adalah sangat kurangnya ketertarikan siswa pada mata pelajaran PKn dan juga masih kurangnya pemahaman siswa tentang materi mata pelajaran PKn yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan nilai-nilai pancasila. Serta dari hasil wawancara dengan guru kelas ternyata masih kurangnya guru dalam menggunakan pendekatan di kelas khususnya pendekatan pembelajaran Induktif. 2

3 TINJAUAN PUSTAKA Hakikat Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : ). Menurut Poesprodjo bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain, mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (Sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati, pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain. Pemahaman mencangkup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S Winkel, 1996 : 245). W.S Winkel mengambil dari taksonomi Bloom, yaitu suatu taksonomi yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan tujuan intruksional. Bloom membagi ke dalam 3 kategori, yaitu termasuk salah satu bagian dari aspek afektif. Bloom membagi dalam enam tingkatan, yaitu aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Keenam aspek di ranah ini merupakan hierarki kesukaran tingkat berpikir dari yang rendah sampai yang tertinggi. Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga, merenagkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasi, memberikan contoh, menuliskan kembali dan memperkirakan. Dengan pemahaman siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep. Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajar berarti harus mengerti maksud dan implikasinya, sehingga menyebabkan pebelajar dapat memahami suatu situasi. Pemahaman itu tidak sekedar tahu, tetapi 3

4 juga menghendaki agar pebelajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami. Kalau sudah demikian, belajar akan bersifat mendasar. Kemudian perlu juga ditegaskan bahwa pemahaman bersifat dinamis dan kreatif (Haling, 2006 : 7) Pengertian Belajar Dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktifitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai siswa. Oleh karena itu proses belajar dengan tanpa adanya usaha tidak di sebut belajar. Belajar adalah suatu proses psikologis, yaitu perubahan perilaku perserta didik, baik berupa pengetahuan, sikap ataupun keterampilan. Proses belajar yang terjadi pada peserta didik selain dipengaruhi oleh factor internal yang bersangkutan, juga dapat dipengaruhi oleh factor lingkungan atau factor eksternal lainnya. Albert Bandura dalam Sumantri Mulyani (2008 : 2.12) menjelaskan system pengendalian perilaku belajar adalah perubahan perilaku sebagai fungsi pengalaman. Yang di dalamnya tercakup perubahan-perubahan afektif, motorik dan psikognitif. Penulis akan memaparkan lebih jauh pendapat para ahli mengenai belajar itu sendiri. Belajar adalah aktivitas peserta didik. Peserta didik sebagai pembelajar akan secara langsung mengalami, menghayati dan melakukan proses interaksi yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental menuju kemandirian. Di sinilah berarti belajar adalah proses internal peserta didik. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku peserta didik baik yang sifatnya pengetahuan, sikap ataupun keterampilan. 4

5 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses interaksi dengan objek tertentu yang mengakibatkan perubahan dari orang yang melakukan proses belajar tersebut. Pendekatan Induktif Pendekatan ini dikembangkan oleh filosofis prancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin. Dalam pendekatan induktif penyajian bahan ajar dimulai dari contoh-contoh kongkrit yang mudah di pahami siswa. Berdasarkan contoh-contoh tersebut siswa di harapkan mampu menyusun suatu kesimpulan di bawah bimbingan guru. Menurut purwanto dalam ruminiati (2007 : 1.11) kebenaran kesimpulan yang disusun secara induktif ini di tentukan tepat tidaknya. Contoh yang dipilih biasanya semakin banyak contoh yang diberikan, semakin besar pula tingkat kebenaran kesimpulannya. Model pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi menampilkan nilai-nilai pancasila melalui pendekatan induktif dalam pembelajaran PKn Kelas II SDN 2 Suwawa, Kec. Suwawa, Kab. Bone Bolango. 5

6 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK). Lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah SDN 2 Suwawa, Desa Boludawa, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Sulawesi Utara. Dan subjek penelitian adalah siswa kelas II dengan jumlah siswa keseluruhan 18 orang. 11 siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan yang memiliki kemampuan heterogen khususnya pada mata pelajaran PKn Variabel dalam penelitian ini yakni variabel Input (siswa, guru dan pendekatan), variabel Proses (berkaitan dengan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran ) variabel Output (hasil belajar siswa melalui media lingkungan sebagai sumber belajar) Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing tahap terdiri dari empat tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, dokumentasi dan wawancara. Analisis data diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan melihat hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan hasilnya digunakan untuk merefleksikan apakah pemahaman dalam menampilkan nilai-nilai pancasila siswa sudah meningkat. HASIL DAN PEMBAHASAN SIKLUS I Hasil capaian belajar siswa yang merupakan akumulasi dari hasil penilaian terhadap pemahaman siswa dengan menggunakan pendekatan induktif pada siklus I ini belum tercapai. Dari 18 orang siswa kelas II yang dikenai tindakan dengan menggunakan pendekatan induktif dalam membelajarkan materi menampilkan nilainilai pancasila sebanyak 12 orang atau (66,66%) yang telah mencapai criteria 6

7 ketuntasan belajar sesuai dengan patokan yang ditetapkan disekolah dan 6 orang siswa atau (33,33%) belum mencapai criteria ketuntasan belajar. Berdasarkan temuan diatas, guru bersama pengamat melakukan refleksi dari tidak tercapainya target yang telah ditetapkan dalam penelitian siklus I ini. Hasil refleksi menganjurkan peneliti untuk melanjutkan kegiatan yang berorientasi pada penggunaan pendekatan induktif pada materi menampilkan nilai-nilai pancasila dengan menekankan pada aspek-aspek yang belum tercapai. SIKLUS II Pada siklus II kegiatan belajar semakin baik, ditinjau dari segi guru dan siswa. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Siswa sudah mampu mengajukan pertanyaan, siswa tidak ribut lagi pada saat belajar serta merespon pertanyaan guru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan pendekatan induktif dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam materi menampilkan nilai-nilai pancasila. Kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran didalam kelas membuahkankan hasil belajar siswa yang semakin baik. Dari 18 orang siswa kelas II yangdikenai tindakan dengan menggunakan pendekatan induktif pada materi menampilkan nilai-nilai pancasila, ada sebanyak 16 orang siswa atau ( 88,88%) yang telah mencapai criteria ketuntasan belajar yang ditetapkan disekolah dan ada 2 orang siswa atau (11,11%) belum mencapai criteria ketuntasan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan yaitu jika menggunakan pendekatan induktif aka akan terjadi peningkatan pemahaman pada materi menampilkan nilai-nilai pancasila oleh siswa dalam pembelajaran PKn dikelas II SD dapat diterima. 7

8 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada permasalahan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa kelas II SDN 2 Suwawa, Kec. Suwawa, Kab.Bone Bolango dalam menampilkan nilai-nilai pancasila dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan induktif. hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa dari 18 orang siswa yangdikenai tindakan, 12 orang siswa atau (66,66%) memenuhi kriteria ketuntasan dan siklus II enjadi 16 orang atau 88,88%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 22,22%. Saran 1. Penggunaan pendekatan induktif terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa untuk dapat menampilkan nilai-nilai pancasila, maka disarankan kepada guru mata pelajaran agar menggunakan pendekatan pembelajaran ini pada materimateri selanjutnya atau digunakan pada mata pelajaran ini karena siswa akan cepat mengerti dengan memberikan banyak contoh apalagi contoh gambar yang dapat langsung siswa amati dan juga mudah untuk diingat siswa. 2. Guru juga perlu mengkombinasikan pendekatan pembelajaran dengan pendekatan yang lainnya agar suasana tidak monoton dengan pendekatan itu-itu saja sehingga siswa tidak bosan menertima materi yangdisajikan guru. 3. Bahan penelitian ini masih perlu dilanjutkn oleh peneliti lain dengan memperhatikan aspek-aspek tertentu. DAFTAR PUSTAKA Haitam, Ginanjar (2012) Hakikat Pemahaman Dalam pemahaman-bagian-1.html (23 Januari 2013) 8

9 I Winataputra, H. Udin S. (1997) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka Julianto, toni (2012) pembelajaran induktif dan deduktif Dalam (4 Maret 2013) Kartadinata, Sunaryo (1998) Bimbingan di sekolah dasar. Bandung : Nusa Media Lapono, Nabisi (2009) Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Nusa Media Ruminiati (2007) Pengembangan pendidikan kewarganegaraan SD. Jakarta : D irektorat Jendral Pendidikan Nasional Ruminiati (2011) Pembelajaran PKn SD. Jakarta : Rineka Cipta Sumantri, Mulyani (2008) Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka Wahab, Abdul (1997) Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Jakarta : Jendral Pendidikan Nasional Wahyudin Dinn. Dkk (2007) Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka Wardani (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka Winataputra. Dkk (2002) Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta : Universitas Terbuka 9

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI NILAI NILAI PANCASILA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS II SDN I TLAGA KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI NILAI NILAI PANCASILA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS II SDN I TLAGA KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI NILAI NILAI PANCASILA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS II SDN I TLAGA KABUPATEN GORONTALO OLEH : Santi Gobel 1. Pembimbing I Dra. Elmia Umar, M.Pd 2.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. Oleh : Stivan Saleh 1. Pembimbing I Dra. Elmia Umar, M.Pd 2. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Suwawa Timur Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan

Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL UNJUK KERJA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV MIS DAMBALO KECAMATAN TOMILITO KABUPATEN GORONTALO UTARA Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. April sampai bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012. SDN 5 Suwawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. April sampai bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012. SDN 5 Suwawa Tengah 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Suwawa Tengah Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai

Lebih terperinci

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DRI AJAR MENULIS NARASI Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal Abstrak Tujuan umum penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI KELAS VI SD NEGERI NO181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI KELAS VI SD NEGERI NO181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI KELAS VI SD NEGERI NO181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN Oleh Mauludin ABSTRAK Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Jigsaw Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan Bangsa Indonesia dan berdasar kepada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu

Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu Sayid Abdullah SD Negeri Pengawu ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Di belahan bumi manapun terdapat

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Di belahan bumi manapun terdapat 1 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Di belahan bumi manapun terdapat masyarakat dan di sana pula terdapat pendidikan. Manusia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI SD Negeri 01 Tengeng Kulon Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Metode Simulasi Dikelas VI Sekolah Dasar Negeri 29 Saok Laweh Kec. Kubung Kab. Solok PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN 19680117 199203 1 007 SDN SUKARESMI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya minat dan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Belajar Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya mengenai pengertian belajar, namun demikian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MEDIA LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SDN 2 PUSIAN KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Oleh: Rusni Manggopa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian di laksanakan di SMK 1 Suwawa, kec. Suwawa, Kab. Bone Bolango. Penelitian ini merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini, dijelaskan tentang alasan dilakukannya penelitian yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, batasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VI SDN 181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VI SDN 181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VI SDN 181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN Oleh Edi Suyitno ABSTRAK Kata Kunci : Hasil Belajar, Model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah Dasar merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman atau keberhasilan belajar siswa adalah sebagai berikut : 1. Faktor internal (dari dalam diri siswa)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman atau keberhasilan belajar siswa adalah sebagai berikut : 1. Faktor internal (dari dalam diri siswa) BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri

Lebih terperinci

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT Rosmiati 1, Yusrizal 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam mewujudkan suatu negara yang maju, maka dari itu orang-orang yang ada di dalamnya baik pemerintah itu sendiri atau masyarakatnya

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN 1 WRINGINREJO KEC. GAMBIRAN KAB

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN 1 WRINGINREJO KEC. GAMBIRAN KAB UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN 1 WRINGINREJO KEC. GAMBIRAN KAB. BANYUWANGI PADA POKOK BAHASAN PEMBAGIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu usaha yang dilaksanakan siswa dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu usaha yang dilaksanakan siswa dalam proses belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu usaha yang dilaksanakan siswa dalam proses belajar mengajar yang akan merubah pola berfikirnya dan perilakunya. Sebagai suatu proses,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS LILIK SUPRAPTI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS LILIK SUPRAPTI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS LILIK SUPRAPTI Kepala SDN Puri Kec. Puri Kab. Mojokerto Email : liliksuprapti07@gmail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Menaati Keputusan Bersama Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Menaati Keputusan Bersama Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD 1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Menaati Keputusan Bersama Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD Kelas V SDN 3 Tapa, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Andre Adrian Umar,

Lebih terperinci

Peningkatan Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Percontohan pada Siswa Kelas I SD Karya Thayyibah Baiya

Peningkatan Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Percontohan pada Siswa Kelas I SD Karya Thayyibah Baiya Peningkatan Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Percontohan pada Siswa Kelas I SD Karya Thayyibah Baiya Ragwan SD Karya Thayyibah Baiya, Palu Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN. Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang Bambang Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum. Mata pelajaran ini mengajarkan tentang berbagai tentang berbagai

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA maka para ahli mengembangkan berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang disederhanakan untuk pembelajaran di sekolah dalam rangka menanamkan nilainilai sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan karena itu pendidikan

Lebih terperinci

: Model pembelajaran inkuiri, keaktifan siswa, hasil belajar siswa, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: Model pembelajaran inkuiri, keaktifan siswa, hasil belajar siswa, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DI KELAS III SD NEGERI PADURENAN 04 BEKASI Aningsih Irnawati Sapitri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango tempat peneliti

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO Defi Selfiana 1), Edy Nurfalah 2), Wendri Wiratsiwi 3) 1) PGSD FKIP Unirow, Tuban;

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA ALAM MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 68 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA ALAM MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 68 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA ALAM MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 68 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Abubakar Timumun (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG)

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3 1 Hasil Penelitian Tindakan Kelas Tentang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan Pada Materi Pajak Kelas VIII A SMP Negeri 2 Wonosari Opin Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YULISMA Guru SMP Negeri 3 Tapung yulissma880@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran PKn di sekolah menghadapi sejumlah masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran PKn di sekolah menghadapi sejumlah masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran PKn di sekolah menghadapi sejumlah masalah yang belum dapat dipecahkan sampai saat ini, permasalahan yang dihadapi tersebut berkaitan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG Zartika Darna Sulita 1, Nurharmi 2, Hendrizal 1 1 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang berlokasi di SDN 99 Kota Utara Kecamatan Sipatanah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas III SDN 11 Telaga Biru

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas Ketsia DJibran SD Negeri Maahas, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI FAUZIAH NASUTION Guru SMP Negeri 5 kota Tebing Tinggi Email

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS I SDN 10 SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh: WIKE DENI WISKA NPM. 1110013411683 PROGRAM

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO Djotin Mokoginta, Irvin Novita Arifin dan Taufik Masengge

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN MARGAHAYU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN BUDAYA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SDN No. 10 Kota Barat yang berlokasi di Jl. Baluntas

Lebih terperinci

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 3, September - Desember 2015 STKIP PGRI Banjarmasin PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH (ICM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindak kelas (PTK) yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada lembaga pendidikan guna peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dapat ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Putu Ayu Puspayanti, Lilies, Bustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Ranah Kognitif Dan Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Hakop Walangadi PGSD Gorontalo

Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Ranah Kognitif Dan Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Hakop Walangadi PGSD Gorontalo Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Ranah Kognitif Dan Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar Hakop Walangadi PGSD Gorontalo Abstrak IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Desi Susanti 1, Pebriyenni 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi pendidikan menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan perilaku seseorang yang bertujuan untuk mendewasakan anak didik agar dapat hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat

Lebih terperinci

EMPIRIK 2013 / Oleh: A

EMPIRIK 2013 / Oleh: A PENINGKATANN KETERAMPILAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPANN STRATEGI PEMBELAJARAN EMPIRIK (EXPERIENTIAL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 BULAKREJO TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: MARHAYU

Lebih terperinci

Syindhora Intan Khayateliana Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

Syindhora Intan Khayateliana Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM POSING SISWA KELAS XI IPA 4 DI SMA NEGERI 8 MALANG Syindhora Intan Khayateliana

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Islam dan Teknologi Pendidikan Vol.VII, No 1, Januari-Juni 2017 ISSN

Jurnal Pendidikan Islam dan Teknologi Pendidikan Vol.VII, No 1, Januari-Juni 2017 ISSN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DI SEMESTER IV PGSD UNIVERSITAS QUALITY MEDAN T.A 2016/2017 Gemala Widiyarti, M.pd

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG Repliza Sepriani 1, Nurharmi 2, Yulfia Nora 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD (Students Team Achievement Divisions) PADA SISWA KELAS III SDN 02 JATIHARJO KEC. JATIPURO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang RI No. 20 Pasal 1 ayat 1 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan landasan utama dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat membentuk kehidupan dan jati diri seutuhnya. Anak adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS III SDN NO. 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO.

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI METODE INQUIRY DI KELAS IV SDN 9 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI METODE INQUIRY DI KELAS IV SDN 9 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO 1 JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI METODE INQUIRY DI KELAS IV SDN 9 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO OLEH DEVY YULIANTY S. MAYULU NIM. 151 409 455 Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SDN 1 ILOMATA KECAMATAN ATINGGOLA KABUPATEN GORONTALO UTARA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SDN 1 ILOMATA KECAMATAN ATINGGOLA KABUPATEN GORONTALO UTARA PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SDN 1 ILOMATA KECAMATAN ATINGGOLA KABUPATEN GORONTALO UTARA Anita Abusamad¹, Elmia Umar², Nurhayati Tine² 1. Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI KELAS V SDN 72 KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai

Lebih terperinci

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh DELI MA RUF NIM : 151 409 192 (Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu menmbuhkembangkan potensi diri, sosial, dan alam di kehidupannya. Sesuai dengan perkembangan zaman yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Kartini Desa Modelomo Kabila Kabupaten Bone

Lebih terperinci