Program Pengembangan di wilayah Sikka memasuki tahun kedua dalam
|
|
- Widyawati Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 WAHANA VISI INDONESIA mitra World Vision WAHANA VISI INDONESIA LAPORAN SEMESTER PERTAMA (Oktober Maret 2010) Inti Pencapaian WILAYAH SIKKA Program Pengembangan di wilayah Sikka memasuki tahun kedua dalam implementasi program pengembangan lima tahun pertama. Bila di tahun pertama Program Pengembangan di wilayah Sikka konsentrasi untuk menyiapkan data awal pengembangan sehingga dapat menentukan rencana tahunan yang tepat, di tahun kedua sudah melibatkan masyarakat dalam melakukan kegiatan. Kondisi anak-anak di Napungkabor, Desa Takaplager, Kecamatan Nita, yang sangat sulit untuk mendapatkan air bersih. Program Pendidikan (Sasaran: siswa SD) Saat ini Wahana Visi Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat (NTT PEP) sedang mengembangkan model pembelajaran yang terintegrasi untuk kelas 4-6 SD. Model serupa pernah dibuat untuk kelas 1-3 SD. Wahana Visi bekerja sama dengan sebuah lembaga pendidikan di Yogyakarta untuk mewujudkan rencana ini. Tahun ini juga dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan dasar bagi anak. Dalam enam bulan pertama ini memang baru 25 orangtua yang mengikuti sosialisasi ini, dan mereka telah menyadari pentingnya tabungan pendidikan untuk menjamin pendidikan anak-anak mereka. Program Nutrisi (Sasaran: orang) Dalam enam bulan ini, program berfokus pada ketersediaan air bersih. Sampai saat ini, keluarga yang dapat menikmati akses air bersih hanya 269 KK. Pelajaran yang didapatkan adalah kondisi nutrisi suatu wilayah itu tergantung pada ketersediaan air bersih, hidup yang bersih dan kebiasaan sehat, dan pencegahan beberapa penyakit yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, enam bulan pertama ini difokuskan pada kebutuhan masyarakat akan akses air bersih dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 1
2 AIR, SUMBER KEHIDUPAN Napungkabor adalah sebuah dusun di dekat kota Maumere, merupakan bagian dari Desa Takaplager, Kecamatan Nita. Daerah ini adalah bagian dari Paroki St. Josef Wairpelit. Kehidupan masyarakat sangat luar biasa. Mereka mempunyai semangat persaudaraan yang baik. Dusun ini berpenduduk 23 keluarga dengan jumlah penduduk 100 jiwa. Dalam segi ekonomi, kepala keluarga umumnya mempunyai pekerjaan utama sebagai petani, selain itu mereka juga menjadi pekerja tidak tetap di pelabuhan. Beberapa tahun yang lalu, untuk mendapatkan air bersih, orang harus berjalan melalui lembah dan bukit sejauh tiga kilometer. Jadi, anak-anak khususnya hanya bisa mandi sekali dalam sehari. Dan kesehatan mereka juga sangat mencemaskan. Mereka buang air besar di sembarang tempat. Kebersihan pribadi dan lingkungan masih sangat buruk. Tahun 2001, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kecamatan Nita membangun perpipaan yang mengalir ke bak air yang dibangun oleh masyarakat dengan Sako seng (gotong royong). Tetapi karena kualitas kerjanya tidak bagus, maka pada tahun 2003 bak tersebut rusak oleh karena tekanan air. Bulan Desember 2009, masyarakat yang difasilitasi fasilitator pengembangan Napungkabor mengajukan proposal bantuan kepada Wahana Visi Indonesia di wilayah Sikka untuk membangun sebuah bak air dengan perpipaannya, karena pipa yang lama sudah bocor di sana sini. Bulan Maret 2010 kebutuhan masyarakat ini terjawab. Kemudian mereka mulai mengerjakan bak air dan perpipaannya dengan gembira karena mereka tidak akan jauh lagi berjalan untuk mendapatkan air. Dengan adanya bak air di tengah masyarakatt, mereka bisa dengan mudah mendapatkan air bersih untuk kebutuhan keluarga masing-masing. Tentu saja, hal ini juga memenuhi kebutuhan anak-anak di sini. Selanjutnya, Wahana Visi dan masyarakat masih berusaha agar air bisa dialirkan dari bak air ke rumah masing-masing dengan pipa. Masyarakat di sini mempunyai harapan yang tinggi terhadap programprogram Wahana Visi. Mereka serius dan bertanggung jawab terhadap program yang telah mereka usulkan. Hal ini tampak dari partisipasi wanita dan pria; mereka dengan sukarela datang bekerja untuk membangun bak air. Dengan inisiatif sendiri, mereka membentuk kelompok-kelompok kerja, di mana para wanita ditugasi untuk menyiapkan konsumsi selama bekerja sementara kaum pria bekerja membangun bak air. Ada hal positif yang terjadi selama proses pembangunan ini. Orang yang selama ini berselisih (antar tetangga) jadi melupakan perselisihan mereka selama persiapan dan masa pembangunan, dan perselisihan itu malah berkurang atau sudah tidak ada lagi. Mereka sibuk mengerjakan sesuatu yang lebih penting untuk masa depan dusun mereka, demikian disampaikan Albertus Juang, seorang kader di daerah ini. Program Ekonomi (Sasaran: orang) Pencapaian enam bulan ini berfokus pada pemetaan permasalahan atau kesulitan yang dihadapi petani, serta juga mengeksplorasi peluang pengembangan di kemudian hari. Juga diadakan seminar mengenai Credit Cooperatives Center yang mengundang semua badan kredit di Sikka. Tujuan seminar ini adalah untuk meningkatkan kapasitas badan micro-finance. Program Sponsorship (Sasaran: orang) Tujuan program penyantunan anak (sponsorship) adalah transformasi masyarakat penerima dan donornya. Perkembangan program ini mulai terlihat, ketika hubungan antara anak dan sponsornya terjalin. Hal ini terlihat dari frekuensi surat dari sponsor dan balasan dari anaknya, dengan pengiriman hadiah sederhana namun menyentuh bagi orangtua anak santun. Orangtua anak santun mulai menyadari peran program penyantunan bagi kehidupan anak, mereka, dan masyarakat secara utuh. Staf Program Pengembangan di wilayah Sikka sedang memfasilitasi rapat dengan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah dan membuat rencana untuk membuat sarana air bersih Anak-anak harus antri untuk mendapatkan air bersih. Bapak-bapak secara berkelompok bergiliran membangun bak air. Untuk mendapatkan air bersih, anak-anak harus menempuh perjalanan sejauh 1 km. Ibu-ibu memasak makanan bagi bapak-bapak yang sedang bekerja membangun bak air. 2
3 WILAYAH SAMBAS Tahun ini, Program Pengembangan di wilayah Sambas memasuki tahun ketiga dari fase implementasi lima tahun pertama. Dalam masa enam bulan pertama (Oktober Maret 2010), Program Pengembangan di wilayah Sambas melakukan banyak kegiatan. Pertemuan-pertemuan forum anak di desa-desa telah meningkatkan kesadaran anak-anak akan haknya untuk berpartisipasi dan berbicara atas nama mereka dan masyarakat. Orangtua juga mulai menyadari pentingnya pendidikan bagi anak mereka dan mulai membuka tabungan pendidikan untuk menjamin pendidikan mereka. Orangtua juga semakin menyadari pentingnya memperlengkapi anak mereka dengan akta kelahiran. Program Pendidikan (Sasaran: orang) Program pendidikan telah mengajak guru, pengawas sekolah, kepala sekolah, komite sekolah, dan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah. Setelah berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut, banyak guru yang telah terinspirasi untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya. Me-reka sadar bahwa diperlukan kreativitas atau cara mengajar yang mampu meningkatkan kreativitas siswa dan keberanian mereka untuk mengungkapkan pendapat di kelas. Program Kesehatan (Sasaran: orang) Sebanyak kelambu berinsektisida dibagikan kepada masyarakat dengan didahului oleh penyuluhan tentang cara menggunakannya dan bagaimana kelambu ini berfungsi untuk mencegah malaria. Kegiatan Pelatihan Kebun Gizi di Sayang Sedayu Ada pos gizi yang sudah berjalan sebagai percontohan di mana orangtua dan anaknya yang berusia di bawah lima tahun dilatih selama 10 hari mengenai pengetahuan dan praktek pemberian makan anak-anak (Infant and Young Child Feeding). Percontohan Kebun Keluarga pun dimulai dengan meng-identifikasi tanaman yang cocok dengan wilayah tertentu, dan kemudian mendistribusikan bibit melalui Posyandu. Pemimpin agama juga diajak terlibat dalam kesadaran mengenai HIV & AIDS supaya dalam kegiatan agamanya, para pemimpin ini bisa membantu masyarakat untuk menyadari keberadaan penyakit ini dan mengambil tindakan untuk pencegahan, terutama anak-anak. Dengan berbagai intervensi dan dukungan dari semua pihak, anak-anak di Sambas akan semakin kurang berisiko terhadap penyakit-penyakit ini (malaria dan HIV & AIDS). Program Ekonomi (Sasaran: orang) Tujuan dari program ekonomi ini adalah meningkatkan kemampuan keluarga untuk dapat mengatur pendapatan keluarga untuk kepentingan pendidikan dan kesehatan anak. Sampai saat ini, pelatihan-pelatihan telah dilakukan baik mengenai keahlian atau manajemen. Beberapa peserta adalah anak-anak putus sekolah dan pekerja muda di masyarakat. Diharapkan dengan keahlian yang mereka peroleh, mereka dapat memotivasi anak muda lainnya untuk bergabung bersama mereka membuka peluang usaha baru. Sampai saat ini sudah delapan kelompok dibentuk dan mereka juga sudah dilatih untuk manajemen, pengorganisasian dan keuangan kelompok. Kelompok juga diberikan bibit pohon karet dan pohon lainnya untuk ditanam di sekitar desa. Untuk memotivasi KSM pun, perwakilan kelompok diutus ke Sanggau untuk belajar dari kelompok di sana. Program Sponsorship Sama dengan program Sikka, program ini berusaha untuk memberikan transformasi kepada pihak sponsor maupun anak dan keluarga yang dipilih menjadi anak santun. Melalui surat dan foto yang ditulis oleh anak santun, diharapkan kehidupan donor juga dapat tertransformasi. 3
4 WILAYAH HALMAHERA UTARA Saat ini program di Halmahera Utara telah mengembangkan integrasi program satu dengan yang lainnya, misalnya membangun pertanian di kelompok masyarakat dan mendorong orangtua untuk menyimpan sebagian penghasilannya untuk tabungan anak mereka. Sampai saat ini ada13 kelompok yang dibentuk oleh masyarakat dan 3 dari 13 kelompok ini sudah bekerja sama dengan sebuah Credit Union. Program Pendidikan (Sasaran: orang) Untuk semester ini, program sedang merintis pengembangan sebuah sekolah model yang berfokus pada anak-anak, berbasiskan masyarakat, memperhatikan jender, dan memperhatikan pengembangan perdamaian. Selain itu, program juga melakukan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kapasitas mengajar dan kreativitas dalam menggunakan materi lokal untuk membuat alat peraga. Program juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk membangun sumur dan kebun sekolah untuk membantu penyediaan fasilitas di sekolah. Program Kesehatan (Sasaran: orang) Program mengadakan training untuk kader posyandu bagaimana menerapkan kartu monitor kesehatan dan pene-rapan lima meja di posyandu. Untuk peningkatan gizi keluarga, dua desa telah mengembangkan kebun sayur di wilayahnya. Dalam kegiatan rehabilitasi air bersih di Desa Katana, pada awalnya masyarakat belum tertarik untuk terlibat. Namun setelah melihat perkembangannya, semakin banyak masyarakat yang bergabung. Program Ekonomi (Sasaran: orang) Ada dua kegiatan utama dalam program ekonomi. Pertama adalah sosialisasi terhadap kelompok masyarakat untuk tabungan pendidikan anak atau bagaimana mendapatkan pinjaman untuk usaha mereka. Kedua adalah pemberian bibit untuk mendukung mereka untuk menanam di kebun mereka dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkelompok. Program Sponsorship Selain tugas mengenai penyantunan yang rutin dilakukan, program juga bekerja sama dengan dinas pencatatan penduduk untuk menfasilitasi cara termudah untuk mengurus akta kelahiran bagi anak-anak wilayah Halmahera Utara. Program juga memberikan sosialisasi kepada orangtua untuk mendaftarkan anak mereka dan menjelaskan mengapa hal itu penting. Enam Tahun dengan World Vision Hudson G. Bolamo adalah seorang ayah dengan seorang istri dan seorang putri yang tinggal di Desa Toliwang, Kecamatan Kao Barat, Halmahera Utara. Dia bekerja sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Kao Barat. Dia telah bekerja sama dengan WV selama enam tahun dan telah merasakan berbagai pengalaman selama periode ini. Dia mulai bekerja sama dengan World Vision Indonesia sebagai sukarelawan yang mengajar di Sekolah Dasar Toliwang pada tahun Dia telah mengikuti berbagai pelatihan yang difasilitasi oleh World Vision. Dia telah belajar banyak nilainilai yang berharga dari pelatihan tersebut atau dari studi banding yang berfokus pada anak. Pelatihan-pelatihan tersebut telah mempengaruhi cara hidup saya. Saya berjanji kepada diri sendiri bahwa saya tidak lagi akan menggunakan rotan di sekolah atau di rumah. Sebagai manusia, kita perlu saling menghormati, khususnya anakanak, kata Pak Hudson. Setelah mengubah perilaku saya, murid saya menjadi aktif di kelas. Saya mulai menerapkan metode mengajar yang dilatihkan oleh World Vision. Saya bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi saya kesempatan untuk melayani anak-anak dengan cara yang lebih baik dan sekarang saya dipercaya untuk menjadi kepala salah satu suku dinas pemerintah di sini, kata Pak Hudson menutup pembicaraan. Atas: Pak Hudson dkk mendapat pelatihan PAKEM. Bawah: Menerapkan PAKEM di kelas. 4
5 WILAYAH SINGKAWANG Selama periode ini, program memastikan partisipasi masyarakat dan kepemilikan semakin meningkat, terutama di bidang pendidikan. Program terus mengusahakan bagaimana memotivasi masyarakat untuk mempunyai tabungan bagi pendidikan anak. Program Pendidikan (Sasaran: 67,293 orang) Dalam periode ini, program masih bekerja dalam aktivitas-aktivitas yang meningkatkan promosi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Pelatihan untuk guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam periode kali ini, program juga mengupa-yakan untuk terus bermitra dengan pemerintah lokal dan organisasi lainnya untuk memastikan terjadinya keberlangsungan program di masa depan. Program telah berhasil membuat rencana dalam kebijakan pemerintah lokal mengenai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolah hijau. Program Kesehatan (Sasaran: orang) Program nutrisi mengembangkan kapasitas pusat kesehatan masyarakat untuk ibu hamil dan anak-anak di bawah lima tahun dengan melakukan pelatih-an kader di tiga kecamatan bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat. Untuk mendukung itu, program juga membantu meningkatkan akses masyarakat untuk air bersih dengan menfasilitasi dua dusun. Program Ekonomi (Sasaran: orang) Dengan kegiatan program ekonomi, 40 persen keluarga telah berkompeten membangun hubungan dengan sumber dana. Program terus memotivasi masyarakat agar menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk tabungan pendidikan bagi anak. Tabungan hanya akan dipakai untuk kebutuhan yang ada hubungannya dengan pendidikan anak. Pelatihan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Kunjungan sponsor ke tempat Pendidikan Anak Usia Dini Mekar Jaya 5
6 WILAYAH MARO Dalam semester pertama ini semua kegiatan dilakukan dalam tiga program berbeda, yakni pendidikan, kesehatan, dan sponsorship. Pemutaran film pendidikan anak untuk siswa-siswi SD Hati Kudus dan SD Maria Fatima. Program pendidikan (Sasaran: orang) Tujuan besaran program pendidikan Maro adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam kerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk membangun kapasitas guru dan pemimpin sekolah. Sebagai hasilnya, antara lain: sekolah lebih ramah pada siswa, sekolah menawarkan fasilitas perpustakaan untuk meningkatkan minat baca anak, sekolah melakukan proses kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan, sosialisasi pendidikan kepada orangtua menyadarkan mereka tentang pentingnya pendidikan anak, dan tingkat kehadiran siswa di sekolah semakin meningkat. Program Kesehatan Pogram Kesehatan telah melakukan tiga kegiatan, yaitu penyuluhan tentang pentingnya posyandu, monitoring kegiatan posyandu, dan penyuluhan pengolahan makanan bergizi pada bumil dan balita serta menfasilitasi pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk peningkatan gizi keluarga. Program Sponsorship Kegiatan yang dilakukan program sponsorship ialah pelatihan kader masyarakat untuk membantu proses korespondensi anak santun. Ada sejumlah dampak yang dihasilkan, antara lain orangtua mendorong dan mengingatkan setiap anak untuk giat bersekolah, orangtua mendorong anak untuk ikut dalam kegiatan anak yang ada di sekolah mereka, dukungan sponsor melalui surat dan hadiah mendorong anak-anak untuk semangat bersekolah, dan kepedulian masyarakat terhadap sesamanya menjadi terbangun. Pelatihan MBS PAKEM untuk guru-guru SD di Merauke Karya wisata anak-anak SD Jati-jati di Merauke 6
7 WILAYAH PANTAI KASUARI Program di daerah ini sudah memasuki tahun terakhir. Jadi, program-program yang ada adalah untuk memastikan keberlanjutan program dapat dilakukan di masyarakat. Ada dua program besaran yang terus dilakukan, yaitu program pendidikan dan kerohanian. Masyarakat menari gembira dalam acara peresmian gedung sekolah yang dibangun dari bantuan dana para sponsor Wahana Visi Indonesia. Penyuluhan pendidikan yang dilakukan di Desa Yankap, Distrik Pantai Kasuari, Kabupaten Asmat. Program pendidikan Program telah memberikan bantuan perlengkapan sekolah bagi anakanak yang bersekolah, memberikan dukungan untuk guru honorer di beberapa sekolah dampingan program, dan memberikan bantuan pendidikan untuk anak-anak yang bersekolah di luar wilayah, seperti di Agats. Program Kerohanian Program kerohanian bertujuan untuk membangun karakter anak-anak Maro untuk menjadi anak-anak yang mengerti bagaimana berterima kasih dan memiliki perilaku sopan santun. Sebagai dampaknya, pertumbuhan iman dan tingkat kesopanan mereka telah mengalami perubahan. Terima kasih untuk dukungan Bapak/Ibu dan Saudara-saudara dalam program Katalog Hadiah ini. Salah satu bantuan yang sudah terealisasi adalah bantuan berupa alat peraga untuk membantu kegiatan Belajar- Mengajar di SD Tomer, Wilayah Maro, Merauke, Propinsi Papua. Bantuan Anda sa-ngat berarti bagi perkembangan pendidikan mereka. TERIMA KASIH 7
8 8
Laporan Semester II 2010
Laporan Semester II 2010 WAHANA VISI INDONESIA LAPORAN SEMESTER KEDUA (April 2010 - September 2010) Wahana Visi Indonesia adalah organisasi kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk membawa perubahan berkelanjutan
Lebih terperinciKATALOG HADIAH 2009 BERIKAN YANG TERBAIK. Telepon :
KATALOG HADIAH 2009 BERIKAN YANG TERBAIK Telepon : 021-3907818 www.worldvision.or.id 2 Hadiah Anda kebahagiaan mereka! Selamat datang di Katalog Hadiah 2009 Wahana Visi Indonesia, partner dari World Vision,
Lebih terperinciVII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN
VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,
Lebih terperinciKEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK
KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk kerja sama antara bidan dan dukun dengan tujuan meningkatkan akses ibu dan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU
BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 2 BUPATI BANDUNG PROVINSI
Lebih terperinciVisi. Nilai Dasar. Visi kami untuk setiap anak, hidup utuh sepenuhnya; Doa kami untuk setiap hati, tekad untuk mewujudkannya.
Identitas organisasi Daftar Isi Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah organisasi kemanusiaan kristen yang bekerja untuk membawa perubahan berkelanjutan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu mengatasi masalah kemiskinan (hal I, Pedoman Teknis Pengamanan Sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) adalah program yang bertujuan memberdayakan masyarakat agar mampu mengatasi masalah
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Bagian ini menjelaskan mengenai kesimpulan dalam penelitian, berdasar pada pertanyaan penelitian serta pembahasan penelitian. Berikut hasil penelitian yang dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan informal merupakan kegiatan pembelajaran di luar
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELATIHAN PEMANFAATAN TIM PADA WANITA USIA SUBUR GUNA MENURUNKAN AKI DAN AKB DI DESA TEMBOK KIDUL KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL BIDANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
Lebih terperinciV PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN
e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya
Lebih terperinciMENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU
MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajad kesehatan yang optimal sebagai
Lebih terperinciD. Kerangka Konsep 1. Infrastruktur 2. Pertanian 3. Pendidikan 4. Kesehatan 5. Ekonomi DIFUSI MODEL PRE
DIFUSI INOVASI TEKNOLOGI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN EKONOMI, KETAHANAN PANGAN, DAN STATUS KESEHATAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. berkelanjutan (sustainable development). Peningkatan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan anak juga memiliki hak untuk ikut berpartisipasi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan berbasis hak anak sebenarnya adalah suatu proses perubahan dari kondisi tertentu menjadi kondisi yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi kepentingan anak
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP
BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP 7.1. STIMULAN P2KP 7.1.1. Tingkat Bantuan Dana BLM untuk Pemugaran Rumah, Perbaikan Fasilitas Umum dan Bantuan Sosial Salah satu indikator keberhasilan P2KP yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228
Lebih terperinciKARANGANYAR, Hutan Sehat, Desa Sehat Oleh : Endang Dwi Hastuti*
KARANGANYAR, Hutan Sehat, Desa Sehat Oleh : Endang Dwi Hastuti* Berjarak sekitar 7 kilometer dari ibu kota kabupaten, Desa Karanganyar berada di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN BERBASIS PEMBERDAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH B2-2
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH FA Book 2 2.indd 1 10/26/10 1:59:35 PM FA Book 2 2.indd 2 10/26/10 1:59:35 PM DAFTAR ISI A. Alasan Perlunya Manajemen 03 Berbasis Sekolah B. Pilar MBS 04 C. Landasan Hukum 06
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Manjilala
PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 02.A TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF
Lebih terperinciPERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Identitas Responden Angkatan : Desa dan Kecamatan Lokasi KKN : Daftar Pertanyaan 1. Setelah
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 94
Lebih terperinciPERSEPSI KEPALA KELUARGA TERHADAP PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI DESA NGEMPLAK KECAMATAN KARTASURA
PERSEPSI KEPALA KELUARGA TERHADAP PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI DESA NGEMPLAK KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan Oleh : ANIS SARI LISTIANI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA BUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA NAMA KADER ALAMAT
BUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA NAMA KADER ALAMAT BUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA Sejak Tahun 2002, paradigma kesehatan Indonesia berfokus pada peningkatan dan pencegahan penyakit dengan memberdayakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI
115 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pelaksanaan Kegiatan KKN Reguler Kegiatan KKN Reguler ini dilaksanakan di 3 Desa dalam satu Kecamatan yaitu Desa Koripan, Desa Kenteng dan Desa Kemetul di Kecamatan
Lebih terperinciSurat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan
LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item
Lebih terperinciPEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 11 TAHUN 2016
PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN DESA SIAGA AKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMenggilir Ternak Bergulir. Ada Fulus di Balik Kasur. Bersatu dalam Manunggal Sakato Kriuk, Kriuk... Krupuk Emas
Tujuan Kegiatan Sosial Prinsip-prinsip Kegiatan Sosial Kelompok Sasaran Sumber Pendanaan Pengelolaan Kegiatan Sosial Kegiatan-kegiatan Sosial Kegiatan Murni Santunan Kejarlah Ilmu Sedari Kecil Bersama
Lebih terperinciWALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPasca Tangani KLB, Kementerian PUPR Terus Tingkatkan Infrastruktur Dasar Terpadu di Asmat
Rilis PUPR #2 15 Maret 2018 SP.BIRKOM/III/2018/126 Pasca Tangani KLB, Kementerian PUPR Terus Tingkatkan Infrastruktur Dasar Terpadu di Asmat Asmat - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN
BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN 11/4/2010 [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR...3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI...4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT...8
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2013 belum dapat memenuhi target Millenium Depelopment Goals (MDGs) 2015. Dimana angka kematian bayi (AKB) di Indonesia
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006
SALINAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBagaimana Memotivasi Anak Belajar?
Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulam dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pengelola dalam membangun Lembaga PAUD yang berkarakter. A. Kesimpulan
Lebih terperinciPENCETAKAN dan PENGGUNAAN POSTER DAN SPANDUK
PETUNJUK PENCETAKAN dan PENGGUNAAN POSTER DAN SPANDUK MEDIA SOSIALISASI PROGRAM PAMSIMAS TAHUN 2015 Petunjuk Pencetakan dan Penggunaan Poster dan Spanduk Media Sosialisasi PAMSIMAS II 1 DAFTAR ISI 1. Latar
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET
EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 06 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatkan Meningkatkan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat melalui program melalui Program Kesehatan
Lebih terperinciJakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA
1 SAMBUTAN Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan SDM seutuhnya dimana untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas harus dimulai sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa periode
Lebih terperinciTentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.
PERATURAN BUPATI KABUPATEN SIKKA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciSekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011
Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011 TUJUAN POKJANAL/POKJA POSYANDU adalah untuk mengkoordinasikan berbagai upaya pembinaan yang berkaitan dengan peningkatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGA PANAH DAN PUSKESMAS KUTABULUH
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
207 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Bentuk/jenis kegiatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. usaha mencapai tujuan organisasi. Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Partisipasi 2.1.1 Pengertian partisipasi Menurut Rodliyah (2013) partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi dalam situasi kelompok sehingga dapat dimanfaatkan sebagai motivasi
Lebih terperinciMATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes
MATRIKS WAWANCARA No Variabel P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Aspek Legal Peningkatan Strata Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Pedoman Operasional Revitalisasi di Kabupaten Bekasi 2 Aspek Teknis
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA BANJAR, : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kader kesehatan telah menyita perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini, karena banyak program kesehatan dunia menekankan potensi kader kesehatan untuk meningkatkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian
Lebih terperinciLOMBA MENULIS AKU INGIN
Ayo, Ikut Lomba Menulis AKU INGIN Suarakan Harapanmu! Dalam rangka mendukung peningkatan kesehatan ibu dan anak di Indonesia, Wahana Visi Indonesia didukung oleh World Vision Indonesia mengajak anak-anak
Lebih terperinciRANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN
80 RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Latar Belakang Program Musholla sebagai pusat ibadah bagi jamaah musholla selain berfungsi sebagai tempat menjalankan ibadah juga merupakan
Lebih terperinciPERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017
PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA BOJONGGENTENG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROPINSI JAWA TIMUR
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG
Lebih terperinciSeorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan
Rappler.com Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan Ari Susanto Published 12:00 PM, August 23, 2015 Updated 4:48 AM, Aug 24, 2015 Selama 20 tahun, Sadiman mengeluarkan uangnya sendiri
Lebih terperinciPOSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA
POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA PELATIHAN POSDAYA BAGI TIM PELAKSANA Disampaikan pada acara Pembekalan Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 24 Juni 2015 24-Jun-15 1 LAHIR DILATAR BELAKANGI:
Lebih terperinci-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG
-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA GAMPONG DI KABUPATEN ACEH TIMUR
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa Desa sebagai
Lebih terperinciVI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota
VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI 6.1. Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota Analisis SWOT yang digunakan dalam mengkaji revitalisasi Posyandu di Kecamatan
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:
LAPORAN AKHIR PKM-M COMMUNITY BASED RESOURCE MANAGEMENT : REVITALISASI PENGELOLAAN SUMBER MATA AIR UNTUK MENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA CIHIDEUNG UDIK, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR Oleh:
Lebih terperinciBAB III USULAN SOLUSI
BAB III USULAN SOLUSI 3.1 Program Dalam program pendampingan keluarga ini dilaksanakan dengan membagi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi babapak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya diatur dalam undangundang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia merupakan negara yang menganut asas desentralisasi dan dalam pemerintahan memberikan otonomi daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah
Lebih terperinciTUGAS RINCI/ LANGKAH LANGKAH. Guru bimbingan konseling. turut menandatangan i komitment tertulis untuk menginisiasi SRA
NO TAHAPAN RUANG LINGKUP INDIKATOR Pimpinan/Kepala Sekolah/ Satuan 1 PERSIAPAN & Membuat PERENCANAAN komitment tertulis yang diwakili seluruh unsur yang ada di turut menandatangani komitment tertulis untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciDUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT
DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT TP PKK sebagai gerakan nasional dalam pembangunan yang tumbuh dan berkembang dari bawah dengan pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER A. Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama Responden : 3. Kelurahan : 4. RW : 5. RT : 6. Kecamatan : Cibeunying 7. Kota : Bandung 8. Jenis Kelamin : L
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak merupakan masa emas. Hal tersebut ditunjukkan dengan perkembangan yang cepat pada beberapa aspek yakni aspek sosial, emosional, kognitif, bahasa, seni
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciAnggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal
LAMPIRAN I.3 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 Halaman
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan
Lebih terperinciPANITIA WISATA BINA KELUARGA BALITA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FLAMBOYANT RW.02 KELURAHAN GEDONG PASAR REBO JAKARTA TIMUR PROPOSAL
PANITIA WISATA BINA KELUARGA BALITA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FLAMBOYANT RW.02 KELURAHAN GEDONG PASAR REBO JAKARTA TIMUR PROPOSAL A. PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Flamboyant merupakan
Lebih terperinciHimpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF. Adapun program dan kegiatan yang akan dicapai oleh
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adapun program dan kegiatan yang akan dicapai oleh BPMPD Kabupaten Pelalawan untuk jangka lima tahun mendatang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.
No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN
Lebih terperinciEVALUASI DAMPAK PENERAPAN PNPM GENERASI
1 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat http://pnpm support.org/generasi impact 2011 EVALUASI DAMPAK PENERAPAN PNPM GENERASI (JUNI 2011) SERI RINGKASAN STUDI 2 Apa yang Dimaksud Dengan Pnpm
Lebih terperinciBAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NO. : 12, 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila
Lebih terperinciCONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3
CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3 FA Book 2 3.indd 1 10/26/10 2:13:03 PM FA Book 2 3.indd 2 10/26/10 2:13:03 PM DAFTAR ISI B2-3 A. Manajemen Sekolah 04 B. PAKEM 06 C. Peran Serta Masyarakat 07 D. Dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari suami, istri, anak-anak, juga termasuk kakek dan nenek serta cucu-cucu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga menurut para psikolog adalah sebuah ikatan sosial yang terdiri dari suami, istri, anak-anak, juga termasuk kakek dan nenek serta cucu-cucu dan beberapa kerabat
Lebih terperinci