PEDOMAN PENGUMPULAN DATA SURVEI UBINAN TANAMAN PANGAN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENGUMPULAN DATA SURVEI UBINAN TANAMAN PANGAN 2015"

Transkripsi

1 No: PE DOMAN E N G U MP U L A N P DAT AS URVE I UBI NAN T ANAMANP ANGAN BADANPUS ATS T AT I S T I K da n KE ME NT E RI ANPE RT ANI AN

2 PEDOMAN PENGUMPULAN DATA SURVEI UBINAN TANAMAN PANGAN Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik

3 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Survei Ubinan Tanaman Pangan Tahun ini memuat penjelasan teknis berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengumpulan data ubinan tanaman pangan Data yang dikumpulkan meliputi data produktivitas (hasil per hektar) tanaman pangan yang dihasilkan dari Survei Ubinan menggunakan Daftar SUBS Buku pedoman ini merupakan penyempurnaan materi pengumpulan data produktivitas dari Buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan yang merupakan hasil kerja sama antara Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pertanian Untuk melengkapi buku ini, penyempurnaan buku Pedoman Pengumpulan Data Statistik Pertanian dicetak terpisah Akhirnya, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran BPS dan Kementerian Pertanian serta para petugas lapangan atas kontribusinya dalam pelaksanaan pengumpulan data tanaman pangan Selamat bekerja Jakarta, Oktober Kepala Badan Pusat Statistik RI, Dr Suryamin, MSc Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan i

4 ii Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

5 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i iii v vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum dan Operasional Tujuan Ruang Lingkup Data yang Dikumpulkan Jenis Dokumen dan Jadwal Pelaporan Organisasi Pengumpulan Data BAB II METODOLOGI Metode Pengumpulan Data Metodologi Penarikan Sampel BAB III PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA Tujuan Jadwal Konsep dan Definisi Tata Cara Pemutakhiran Rumah Tangga Tata Cara Pengisian Daftar SUBP BAB IV TATA CARA PENGISIAN DAFTAR Tata Cara Pengisian Daftar Sampel Rumah Tangga (SUBDS) Tata Cara Pengisian Daftar SUBS BAB V PELAPORAN Pelaporan Hasil Pengumpulan Data Alur Pelaporan Dokumen LAMPIRAN Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan iii

6 DAFTAR TABEL Tabel Jenis Daftar yang Digunakan dalam Survei Ubinan Tabel Jadwal Pelaporan Daftar SP, SUBP, dan SUBS Tabel Skema Penarikan Sampel Survei Ubinan Tabel Jumlah Rumah Tangga Tani Per Jenis Tanaman di Suatu Kabupaten/Kota pada Subround yang Bersangkutan Hasil Pemutakhiran Rumah Tangga Tabel Alokasi Sampel Ubinan Menurut NKS dan Jenis Tanaman Tabel Jumlah Rumah Tangga Menurut NKS dan Per Jenis Tanaman Hasil Pemutakhiran Rumah Tangga Tabel Hasil Alokasi Sampel Rumah Tangga Tani Per Jenis Tanaman Per Blok Sensus Tabel Jadwal Pemutakhiran Rumah Tangga iv Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

7 DAFTAR GAMBAR Gambar Skema Pembentukan Blok Sensus Konsentrasi Gambar Skema Pemutakhiran Rumah Tangga Gambar Cara Menentukan Pangkal Sumbu Gambar Cara Menentukan Pangkal Sumbu Gambar Cara Menentukan Pangkal Sumbu Gambar Cara Menentukan Pangkal Sumbu Gambar Cara menentukan Pangkal Ubinan Gambar Pola Tanam Jajar Legowo Gambar Alat Ubinan Gambar Tripod Gambar Timbangan Gambar Tas Gambar Garis Skala Pada Alat Timbangan Gambar Posisi Pen Timbangan Gambar Bagan Alur Pelaporan Daftar SUBS (Ubinan) Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan v

8 PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan cukup penting dalam perekonomian Indonesia Salah satu subsektor pertanian yang mempunyai peranan yang sangat strategis adalah subsektor tanaman pangan, yang meliputi tanaman padi dan palawija Peranan penting subsektor tanaman pangan adalah dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia Mengingat pentingnya peran tersebut, dibutuhkan informasi mengenai produksi tanaman pangan yang akurat dan menggambarkan kondisi terkini Salah satu informasi penting yang dibutuhkan dalam perhitungan produksi tanaman pangan adalah hasil per hektar (produktivitas) yang dikumpulkan secara rutin setiap subround melalui Survei Ubinan Landasan Hukum dan Operasional Berikut adalah landasan hukum dan operasional pengumpulan data tanaman pangan Organisasi pengelola statistik di Indonesia didirikan pada tahun, yaitu berkenaan dengan diadakannya "Afdeling Statistik pada Bureau van de Algemene Sekretarie" Pada waktu sebelumnya kegiatan statistik baru merupakan catatancatatan dan publikasipublikasi yang sifatnya insidentil saja Pada tahun, Afdeling Statistik tersebut ditutup dengan alasan penghematan dan pada tanggal September dibentuk lagi "Central Kantoor voor de Statistiek" (CKS) yang dimasukkan dalam "Departemen Van Landbouw en Nijverheid" Sesudah kemerdekaan, kantor ini dinamakan Biro Pusat Statistik, yang semula secara berturutturut berada di bawah Kementerian Pertanian, Kementerian Perekonomian, Sekretariat Perdana Menteri, Menteri Riset dan akhirnya di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Tugas BPS secara keseluruhan dicantumkan dalam Undangundang No dan Tahun, dimana disamping bertugas melaksanakan perencanaan, pengumpulan,pengolahan dan analisis data statistik, juga diwajibkan melaksanakan koordinasi kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No Tahun dan Surat Keputusan Kepala BPS No // SK tanggal September, penyusunan data statistik pertanian Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

9 tanaman pangan menjadi wewenang Subbagian Tanaman Bahan Makanan, Bagian Statistik Pertanian, Biro II (Statistik Rutin) Dengan adanya PP No Tahun dan Keppres No Tahun, pelaksanaan tugas pengumpulan data statistik pertanian tanaman pangan dan hortikultura di BPS dilakukan oleh Bagian Statistik Tanaman Padi dan Bagian Statistik Tanaman Palawija dan Hortikultura, Biro Pusat Statistik Disamping itu, di BPS ada unitunit lain yang juga mengumpulkan data yang berkaitan dengan statistik tanaman pangan dan hortikultura, antara lain data ekspor/impor, hargaharga, konsumsi dan nilai tukar petani Sebelum tahun pengumpulan data statistik pertanian tanaman pangan juga dilakukan oleh Kementerian PertanianCara pengumpulan dan pengolahannya berbeda, sehingga hasilnya berbeda Untuk memperbaiki keadaan tersebut, maka Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan No /KPTS/OP// tanggal Nopember telah membentuk Tim Kerja Perbaikan Statistik Pertanian yang terdiri dari unsurunsur Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Badan Pengendali Bimas, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan BPS Tim ini bertugas mengkaji metode lama tentang pengumpulan, penelitian, pelaporan, pengolahan dan publikasi statistik pertanian serta mengusulkan metode baru Saransaran tim tersebut ditetapkan sebagai bahan dasar pelaksanaan kerjasama pengumpulan, pengolahan dan penyajian data antara Biro Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, baik di pusat maupun tingkat daerah Penetapan tersebut dicantumkan dalam Instruksi Bersama Direktur Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Kepala BPS nomor SK /DDP/XI/ tanggal Nopember Mengingat aparat Dinas Pertanian di daerah adalah aparat Pemerintah Daerah, pelaksanaan sistem pengumpulan dan pelaporan yang baru hasil tim dilengkapi dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor tahun tanggal Pebruari yang ditujukan kepada semua Gubernur Kepala Daerah untuk: a Membantu dan mengawasi kelancaran pelaksanaan sistem pengumpulan data pelaporan baru di bidang statistik pertanian sebagaimana digariskan dalam buku instruksi dan pedoman yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan BPS b Agar memerintahkan kepada semua Bupati/Walikota dan Camat untuk : ) Mengawasi agar buku register kecamatan diisi dengan tertib dan teratur sesuai dengan petunjukpetunjuk yang diberikan oleh Instansi Pusat Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

10 ) Mengawasi agar KSK/KCD (Mantri Tani)/Petugas Kecamatan melakukan pelaporan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan ) Menjelaskan kepada tiaptiap Kepala Desa/Daerah yang setingkat dengan desa beserta juru tulisnya tentang caracara menaksir luas tanaman, konsep dan definisi dan cara pengisian register serta jadwal waktu pelaporan KSK maupun KCD/Mantri Tani atau Petugas Kecamatan yang pernah mendapat pelatihan statistik pertanian sistem baru dimanfaatkan untuk memberikan bimbingan teknis kepada Kepala Desa Dalam rangka meningkatkan kerjasama penghitungan produksi pertanian dilengkapi pula dengan Instruksi Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri No IN//MENKUIN// tanggal Januari, kepada Menteri Pertanian, Menteri Keuangan dan Kepala BPS untuk: Melaksanakan cara penghitungan produksi pertanian yang sama agar diperoleh hasil yang seragam Mengusahakan cara penghitungan produksi pertanian yang tepat untuk dapat digunakan secara nasional Menugaskan BPS sebagai koordinator Untuk kelancaran kerjasama antara aparat Kementerian Pertanian dan aparat Biro Pusat Statistik di daerah, telah dikeluarkan instruksi bersama Direktur Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Kepala BPS a No /DJTP/VI /, tanggal Juni Tentang Pelaksanaan Perbaikan Statistik P/// Pertanian b No IHK, tanggal Desember Tentang Keseragaman Metode untuk Memperoleh Kesatuan Angka c No,tanggal Agustus Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peramalan IHK dan Pengolahan Bersama Data Statistik Padi dan Palawija Sejak bulan Januari telah digunakan buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan dan Hortikultura, sebagai penyempurnaan dan perbaikan buku pengumpulan dan pengolahan data nomor dan nomor Setelah tahun terjadi berbagai perubahan organisasi pengelola data statistik pertanian, seperti tertuang dalam peraturanperaturan sebagai berikut: a UndangUndang Nomor Tahun Tentang Statistik Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

11 b UndangUndang Nomor Tahun Tentang Pemerintahan Daerah c UndangUndang Nomor Tahun Tentang Pembagian Kewenangan Pusat dan Daerah d Peraturan Pemerintah Nomor Tahun Tentang Penyelenggaraan Statistik e Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor Tahun Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor Tahun f Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor /M Tahun, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor /M Tahun g Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor Tahun Tentang Susunan Organisasi dan Tugas Departemen h Keputusan Presiden Nomor Tahun Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor Tahun i Keputusan Presiden Nomor Tahun Tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen j Keputusan Presiden Nomor Tahun Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen k Keputusan Menteri Pertanian Nomor /KPTS/OT// Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian l Peraturan Menteri Pertanian Nomor /KPTS/OT// Tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian m Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor Tahun Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik Sehubungan dengan adanya perubahanperubahan struktur organisasi pengelola data statistik pertanian, serta perubahan formulir yang digunakan dalam pengumpulan data, maka pada tahun dilakukan penyempurnaan buku pedoman pengumpulan data tanaman pangan dan hortikultura yang mulai digunakan sejak bulan Januari Berdasarkan Surat dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan dengan Nomor RCC tanggal Mei perihal Penyempurnaan Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Tanaman Pangan, maka tahun diterbitkan buku Pedoman Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

12 Pengumpulan dan Pengolahan Data Tanaman Pangan yang merupakan pemisahan dan penyempurnaan dari buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan dan Hortikultura Buku Pedoman ini berlaku mulai bulan Januari Mengingat adanya perubahan formulir yang digunakan dalam pengumpulan data dan perubahan sampling frame yang dipandang perlu dengan menggunakan sampling frame hasil sensus yang terbaru yaitu Sensus Penduduk, maka pada tahun diterbitkan buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan yang merupakan pemisahan Buku Pedoman Pengumpulan Data dan Pengolahan Tanaman Pangan Buku ini mulai berlaku bulan Januari Sehubungan adanya perubahan kuesioner yang mengakomodir programprogram pemerintah dan perubahan sampling frame yang dipandang perlu dengan menggunakan sampling frame hasil Sensus Pertanian, maka pada tahun diterbitkan buku Pedoman Survei Ubinan Buku ini mulai berlaku bulan Januari Tujuan Tujuan pelaksanaan Survei Ubinanan tanaman pangan adalah sebagai berikut: Memperoleh informasi mengenai produktivitas (hasil per hektar) komoditas tanaman pangan (padi dan palawija) Memperoleh informasi pendukung lainnya, seperti metode penanaman, penggunaan pupuk, penanggulangan OPT, dll Ruang Lingkup Pengumpulan data produktivitas (Survei Ubinan) mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia Data yang Dikumpulkan Informasi pokok yang dikumpulkan melalui Survei Ubinan adalah data produktivitas (hasil per hektar) tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar Informasi pendukung lainnya yang juga dikumpulkan dalam Survei Ubinan antara lain jenis lahan, cara penanaman, sistem penanaman jajar legowo (khusus padi), jenis kegiatan peningkatan produksi, banyaknya benih yang digunakan, jenis varietas benih yang digunakan (khusus padi dan jagung), banyaknya pupuk yang digunakan, informasi cara pengendalian terkena serangan hama/opt, informasi bantuan benih, pupuk, alsintan, dan informasi kualitatif terkait dengan produktivitas Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

13 Jenis Dokumen dan Jadwal Pelaporan Daftar yang dipakai untuk pengumpulan data produktivitas tanaman pangan adalah seperti pada Tabel berikut: Tabel Jenis Daftar yang Digunakan dalam Survei Ubinan No Jenis Daftar Cakupan Frekuensi Pengumpulan Keterangan SUBP Blok Sensus Subround Pemutakhiran daftar rumah tangga dan keterangan panen SUBDS Blok Sensus Daftar sampel rumah tangga SUBS Plot Ubinan Subround Tergantung jadwal panen Keterangan hasil ubinan Jadwal pelaporan dari kecamatan ke kabupaten/kota adalah seperti pada Tabel berikut: Tabel Jadwal Pelaporan Daftar SP, SUB P, dan SUBS Frekuensi Pengumpulan Jawa (paling lambat) Jenis Daftar Subround DAFTAR SUB P DAFTAR SUB DS Tergantung DAFTAR SUB S Panen Luar Jawa (paling lambat) Dua minggu sebelum subround berjalan Satu minggu sebelum subround berjalan Untuk bulan yang ada panen, dikirimkan bersamaan dengan waktu pengiriman Daftar SPPADI dan SPPALAWIJA Untuk bulan yang tidak ada panen, tidak perlu melaporkan DAFTAR SUB S Organisasi Pengumpulan Data Seperti telah diuraikan sebelumnya, semula pengumpulan data statistik tanaman pangan dan hortikultura dilakukan oleh BPS dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Badan Pengendali Bimas secara terpisah Cara ini mengakibatkan tersedianya data produksi padi dan palawija yang berbedabeda Untuk mengatasi hal ini telah dikeluarkan Instruksi Bersama Direktur Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Kepala BPS No IHK tanggal Desember Tentang Keseragaman Metode untuk Memperoleh Kesatuan Angka Data produksi padi/palawija diperoleh dari perkalian data luas panen dan hasil per hektar (produktivitas) Data luas panen diperoleh dari laporan Statistik Pertanian (SP) dan data produktivitas diperoleh dari hasil Survei Ubinan Data produktivitas hasil ubinan dikumpulkan oleh aparat BPS daerah (KSK) untuk ubinan nomor ganjil dan aparat Distan (KCD/Mantri Tani) untuk ubinan nomor genap Laporan hasil ubinan (Daftar SUBS) diolah di BPS Kabupaten/Kota Kelancaran pemasukan dokumen ubinan (Daftar SUBS) dan akurasi isiannya menjadi tanggungjawab BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota sebagai koordinator Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

14 METODOLOGI Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan (padi dan palawija) dilakukan secara sampel melalui Survei Ubinan dengan pendekatan rumah tangga Tanaman padi meliputi padi sawah dan padi ladang, sedangkan tanaman palawija meliputi jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan menerapkan metode pengukuran langsung pada plot ubinan terpilih dan metode wawancara dengan petani sampel untuk mengumpulkan data beberapa karakteristik yang berkaitan dengan produktivitas seperti penggunaan pupuk, benih, pengairan, pestisida, cara penanaman, dan sebagainya Survei Ubinan dilakukan secara rutin setiap tahun dalam tiga periode, yaitu subround/sr I (periode JanuariApril), SR II (periode MeiAgustus), dan SR III (periode SeptemberDesember) Pemutakhiran rumah tangga dan pendaftaran petak di setiap bidang lahan untuk suatu subround dilakukan pada bulan terakhir subround sebelumnya Unit pencacahan Survei Ubinan adalah rumah tangga usaha tanaman pangan yang melakukan panen pada subround tertentu Kerangka sampel (sampling frame) Survei Ubinan dibentuk dengan menggunakan data hasil Sensus Pertanian (ST) Pemutakhiran rumah tangga dilakukan dengan memanfaatkan data hasil ST untuk memudahkan pendaftaran petani yang akan melakukan panen pada subround tertentu, dan mengoptimalkan cakupan rumah tangga pada blok sensus terpilih Metodologi Penarikan Sampel Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan dalam Survei Ubinan ada jenis, yaitu kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga Kerangka sampel tersebut dibangun dari kecamatankecamatan yang eligible, yaitu kecamatan yang memiliki informasi luas panen padi (padi sawah dan padi ladang) dan/atau palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar) Informasi luas panen tersebut diperoleh Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

15 dari hasil Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan (SIMTP) tahun sebelumnya Untuk menjamin sebaran sampel pada lokasi yang mendapat program Bantuan Pemerintah dari Kementerian Pertanian, desadesa pada kerangka sampel dibedakan menurut adanya program Bantuan Pemerintan dan Non Bantuan Pemerintah Kerangka sampel blok sensus adalah daftar blok sensus biasa dan blok sensus persiapan bermuatan yang tercakup dalam ST dan dilengkapi dengan informasi jumlah rumah tangga eligible tanaman padi (padi sawah dan padi ladang) dan/atau palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar) hasil STL Rumah tangga eligible tanaman padi sawah/padi ladang/jagung/kedelai/kacang tanah/ubi kayu/ubi jalar (sesuai stratanya) adalah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman padi sawah/ padi ladang/ jagung/ kedelai/ kacang tanah/ ubi kayu/ ubi jalar yang diperoleh dari Daftar STL Blok III Rincian, dan Rincian a sd Rincian f yang ada isian, dan lahan terluas yang dikuasai berlokasi di dalam desa atau di luar desa tetapi masih dalam kecamatan yang sama dengan lokasi rumah tangga (isian Daftar STL Blok IX Rincian a Kolom () atau Rincian b Kolom () berkode atau ) Blok sensus eligible adalah blok sensus yang terdapat minimal rumah tangga eligible Blok sensus eligible distratifikasi berdasarkan potensi jenis tanaman pangan dan subround tanam pada level kabupaten/kota Dari hasil stratifikasi diperoleh kerangka sampel blok sensus yang dibedakan menurut subround, yaitu: Kerangka sampel blok sensus subround I (JanuariApril), merupakan kelompok blok sensus yang diurutkan menurut jumlah luas tanam tanaman pangan pada bulan SeptemberDesember sesuai stratanya hasil STL per strata komoditas per blok sensus Kerangka sampel blok sensus subround II (MeiAgustus), merupakan kelompok blok sensus yang diurutkan menurut jumlah luas tanam tanaman pangan pada bulan JanuariApril sesuai stratanya hasil STL per strata komoditas per blok sensus Kerangka sampel blok sensus subround III (SeptemberDesember), merupakan kelompok blok sensus yang diurutkan menurut jumlah luas tanam tanaman pangan pada bulan MeiAgustus sesuai stratanya hasil STL per strata komoditas per blok sensus Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

16 Kerangka sampel blok sensus yang mendapat bantuan pemerintah pada setiap subround adalah daftar blok sensus pada kerangka sampel subround tertentu yang terdapat pada desa yang mendapat program pemerintah dan diperkirakan ada panen pada subround tersebut Kerangka sampel rumah tangga adalah daftar nama kepala rumah tangga hasil pemutakhiran rumah tangga Survei Ubinan subround berjalan yang diurutkan menurut informasi perkiraan bulan panen untuk setiap jenis tanaman (padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar), dan informasi keikutsertaan program pemerintah Stratifikasi Blok Sensus Stratifikasi blok sensus ditujukan untuk mengelompokkan unitunit area (blok sensus) menurut komposisi jumlah relatif luas tanam per subround menurut jenis tanaman, sehingga dalam satu kabupaten/kota akan terdapat strata Untuk setiap jenis tanaman per subround, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis tanaman per subround merupakan sekelompok blok sensus dengan komposisi jumlah luas tanam yang dominan Cakupan blok sensus dalam pembentukan stratifikasi adalah seluruh blok sensus biasa dan blok sensus persiapan bermuatan yang tercakup dalam ST Stratifikasi dilakukan pada level kabupaten/kota Proses ini telah dilakukan pada persiapan Survei Ubinan Notasi Dasar Untuk memudahkan pemahaman terhadap proses stratifikasi blok sensus, berikut ini disajikan notasinotasi yang digunakan: h : menyatakan blok sensus (i =,,, H) ij : menyatakan jenis tanaman i pada subround j (i =,,, dan j =,, ) dengan: : tanaman padi sawah : tanaman padi ladang : tanaman jagung : tanaman kedelai : tanaman kacang tanah : tanaman ubi kayu Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

17 : tanaman ubi jalar Nhij : luas tanam tanaman i pada subround j di blok sensus h Aij : jumlah blok sensus yang memuat luas tanam minimal satu jenis tanaman pada subround j Nij : jumlah seluruh luas tanam jenis tanaman i pada subround j di kabupaten/kota Proses Stratifikasi a Nhij= untuk semua ij, blok sensus tersebut langsung digolongkan sebagai strata non usaha b Menghitung ratarata luas tanam tanaman i pada subround j pada blok sensus dengan rumus: Bij Nij Aij c Menghitung indeks konsentrasi pada setiap blok sensus dengan rumus: I hij N hij Bij d Membuat peringkat untuk Iij di antara seluruh Iij (ij =,,,) untuk setiap blok sensus: Rh = untuk nilai Iij terbesar pertama Rh = untuk nilai Iij terbesar kedua Rijh = untuk seluruh ij dengan Nhij= e Definisikan Rh = i bersesuaian dengan luas tanam tanaman i subround j untuk Rijh= dalam blok sensus h dan Rh = jika Nh= f Definisikan Rh = i bersesuaian dengan luas tanam tanaman i subround j untuk Rijh = dalam blok sensus h dan Rh = jika Nh = g Definisikan strata/substrata berdasarkan kombinasi dari Rh dan Rh Untuk lebih jelasnya, skematis proses pembentukan blok sensus konsentrasi menurut subsektor dapat dilihat pada Gambar Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

18 Gambar Skema Pembentukan Blok Sensus Konsentrasi Jumlah Luas Tanam Tanaman i Subround j BS (ij =,,, ) Indeks Konsentrasi (Ihij) ij Nh Nhij Nh Ih Ihij Ih Nij N Nij N Aij A Aij A Bij B Bij B Ij Rh Rh Strata h H Contoh: Rh= dan Rh=, adalah kelompok blok sensus yang hanya memuat luas tanam padi sawah subround Rh= dan Rh=, adalah kelompok blok sensus yang memiliki peringkat pertama indeks konsentrasi pada luas tanam padi sawah subround, sedangkan peringkat keduanya terdapat pada luas tanam padi ladang subround Evaluasi Proses stratifikasi pada butir akan menghasilkan stratifikasi blok sensus awal yang harus dievaluasi agar menghasilkan kelompokkelompok blok sensus yang lebih masuk akal Prosedur evaluasi terhadap hasil stratifikasi blok sensus awal adalah sebagai berikut: a Untuk simplifikasi notasi dalam evaluasi terhadap hasil stratifikasi awal maka dilakukan perubahan notasi berikut: k :blok sensus j : peringkat pertama indeks konsentrasi luas tanam tanaman tertentu pada subround tertentu (j =,,, ) Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

19 j : peringkat kedua indeks konsentrasi luas tanam tanaman tertentu pada subround tertentu (j =,,,, ) Untuk j = berarti blok sensus tersebut hanya memuat luas tanam j Nkj( j, j') : jumlah luas tanam tanaman tertentu pada subround tertentu j dalam substrata (j, j ) N jj : ratarata jumlah luas tanam tanaman tertentu pada subround tertentu j dalam strata j b Prosedur evaluasi Untuk j = Bila Nkj ( j, j') < N jj, maka j=, artinya blok sensus k digolongkan dalam strata nonkonsentrasi Untuk j Bila N kj( j, j ') > N jj dan N kj(' j, j ') > N jj'', maka j=j Bila N kj( j, j ') < N jj dan N kj(' j, j ') > N jj'', maka j=j Bila N kj( j, j ') < N jj dan N kj(' j, j ') < N jj'', maka j= c Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya setiap satu blok sensus hanya dikelaskan ke dalam salah satu strata, yaitu: Strata :Blok sensus konsentrasi luas tanam padi sawah subround I Strata : Blok sensus konsentrasi luas tanam padi ladang subround I Strata : Blok sensus konsentrasi luas tanam padi sawah subround II Strata : Blok sensus konsentrasi luas tanam padi ladang subround II Strata : Blok sensus konsentrasi luas tanam ubi kayu subround III Strata : Blok sensus konsentrasi luas tanam ubi jalar subround III Strata : Blok sensus nonkonsentrasi luas tanam padi/palawija Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

20 Pengelompokan blok sensus berdasarkan bulan tanam (subround) Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh kelompokkelompok blok sensus yang teridentifikasi dalam strata Selanjutnya, kerangka sampel tiap subround dibentuk dengan mengelompokkan blok sensusblok sensus hasil stratifikasi ke dalam subround sesuai dengan strata konsentrasinya, sehingga terbentuk menjadi kerangka sampel blok sensus Pengelompokkan blok sensus dilakukan sebagai berikut: Blok sensus yang terkategori sebagai strata sd strata (dominan luas tanam tanaman pangan (sesuai stratanya) pada bulan JanuariApril ) dikelompokkan menjadi kerangka sampel subround II; Blok sensus yang terkategori sebagai strata sd strata (dominan luas tanam tanaman pangan (sesuai stratanya) pada bulan MeiAgustus ) dikelompokkan menjadi kerangka sampel subround III; Blok sensus yang terkategori sebagai strata sd strata (dominan luas tanam tanaman pangan (sesuai stratanya) pada bulan SeptemberDesember ) dikelompokkan menjadi kerangka sampel subround I Blok sensus yang terkategori sebagai strata (strata nonkonsentrasi luas tanam tanaman pangan), digabungkan ke dalam kerangka sampel blok sensus masingmasing subround sesuai dengan luas tanam jenis tanaman pangan terluas dari ketiga subround Keluaran Daftar Sampel Blok Sensus Untuk kemudahan penggunaan Daftar Sampel Blok Sensus (DSBS) di lapangan, nomor urut strata blok sensus hasil stratifikasi diurutkan kembali mulai dari nomor untuk setiap subround Dengan demikian, strata sd strata hasil stratifikasi menjadi strata sd strata pada kerangka sampel subround III; strata sd strata hasil stratifikasi menjadi strata sd strata pada kerangka sampel subround I; sementara strata menjadi strata yang tersebar pada setiap kerangka sampel per subround Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang diterapkan dalam Survei Ubinan adalah metode pengambilan sampel twostage stratified sampling design Pada desa nonbantuan pemerintah pemilihan sampel untuk setiap strata dilakukan secara independen Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus, dipilih sejumlah blok sensus secara Probability Proportional to Size (PPS) sistematik Size yang digunakan untuk pengambilan sampel blok sensus pada kerangka sampel blok sensus nonbantuan pemerintah adalah Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

21 jumlah luas tanam tanaman pangan terpilih (sesuai stratanya) dan luas lahan sawah atau lahan tegal/kebun/ladang/huma terluas yang dikuasai rumah tangga berada di dalam desa (berkode ) atau di luar desa tetapi masih dalam kecamatan (berkode ), sedangkan untuk pengambilan sampel blok sensus bantuan pemerintah digunakan jumlah luas tanam dari ketujuh jenis tanaman terpilih Khusus untuk pengambilan sampel blok sensus pada strata nonkonsentrasi, size yang digunakan adalah jumlah luas tanam dari ketujuh komoditas terpilih yang diusahakan rumah tangga pada subround yang sesuai Pada setiap blok sensus terpilih dilakukan pemutakhiran rumah tangga Tahap kedua, dari kerangka sampel rumah tangga di setiap blok sensus terpilih, dipilih sejumlah rumah tangga yang menguasai jenis tanaman pangan dan akan panen pada subround tertentu secara sistematik Pengambilan sampel rumah tangga di setiap blok sensus dilakukan per jenis tanaman Tahap ketiga, dari setiap rumah tangga terpilih, dipilih satu petak secara acak Tahap keempat, pada petak terpilih, dipilih satu plot ubinan berukuran,, m Estimasi Berdasarkan prosedur pengambilan sampel di atas dapat dibentuk skema pemilihan sampel seperti pada tabel berikut: Tabel Skema Penarikan Sampel Survei Ubinan Tahap Unit () () Jumlah Metode Peluang Fraksi () () () () (pada lokasi non bantuan pemerintah) Nh nh PPS sistematik, size (Lhi) luas tanam per BS sesuai strata Lhi Lh nh Lhi Lh Blok sensus N n Li L n Populasi Sampel () Blok sensus (pada lokasi bantuan pemerintah) PPS sistematik, size (Lhi) luas tanam per BS Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan Li L

22 Tahap Unit () () Rumah Tangga Petak Jumlah Populasi Sampel () () M hi mhi Phij Metode Peluang Fraksi () () () sistematik M hi m hi M hi acak Phij Phij Seluruh informasi yang diperlukan diperoleh dari rekapitulasi populasi pada subround yang bersangkutan, dengan penjelasan sebagai berikut: Nh : Populasi blok sensus pada lokasi nonprogram di strata h (h=,,, H); nh : Jumlah sampel blok sensus pada lokasi nonprogram di strata h; N : Populasi blok sensus pada lokasi bantuan pemerintah; n : Jumlah sampel blok sensus pada lokasi bantuan pemerintah; Lhi : Jumlah luas tanam tanaman pangan (sesuai stratanya) hasil ST pada strata h blok sensus i; Lh : Jumlah luas tanam tanaman pangan (sesuai stratanya) hasil ST dari seluruh N blok sensus pada strata h M h M hi ; i h Li : Jumlah luas tanam tanaman pangan hasil ST pada lokasi program di blok sensus i; L : Jumlah luas tanam tanaman pangan hasil ST pada lokasi program dari seluruh blok sensus; M hi : Jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran yang akan panen pada subround tertentu pada strata h, blok sensus i; m hi : Jumlah sampel rumah tangga tanaman pangan pada strata h, blok sensus i; Phij : Jumlah petak pada strata h, blok sensus i, rumah tangga j Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

23 Berdasarkan desain sampling di atas, dapat dihitung overall sampling fraction untuk setiap rumah tangga pada strata h blok sensus i (pada wilayah program) dengan rumus fhij nh Lhi mhi, sementara pada wilayah nonprogram overall sampling fraction dihitung Lh Mhi Phij dengan rumus: f hij n Li m hi Selanjutnya design weigth yang dibangun berdasarkan L M hi Phij sampling scheme di atas adalah: w hij Lh M hi Phij untuk sampel pada wilayah nonbantuan pemerintah, dan n h Lhi m hi w hij L M hi Phij untuk sampel pada wilayah bantuan pemerintah n Li m hi Berdasarkan data hasil lapangan dapat dilakukan estimasi pada tingkat kabupaten/kota Misalkan y menyatakan nilai karakteristik Y, dan x menyatakan nilai karakteristik X, estimasi rasio Y terhadap X dapat dihitung dengan rumus: Yˆ Rˆ, Xˆ dengan: H Yˆ w h y h, merupakan nilai estimasi total karakteristik Y; h H X w h x h, merupakan nilai estimasi total karakteristik X; h w hij, merupakan penimbang pada strata h, blok sensus i, rumah tangga j Varians rasio dapat dihitung dengan rumus: fh ˆ ˆ Vˆ Rˆ S yh R h S xh R h h S yh S xh, Xˆ h h H dengan: s yh H y h y h, dan nh h Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

24 s xh H x h x h nh h Alokasi Sampel Blok Sensus Alokasi sampel blok sensus per subround untuk masingmasing kabupaten/kota di setiap provinsi dilakukan secara power allocation terhadap besarnya luas panen tanaman pangan (terpilih) pada kerangka sampel blok sensus per subround dengan memperhatikan populasi blok sensus eligible per kabupaten/kota menurut subround hasil ST Alokasi sampel blok sensus dilakukan di BPS RI ns Ps s n Ps dengan: n s : jumlah sampel blok sensus di subround s, Ps : luas tanam panen padi palawija hasil ST di subround s, n : target sampel blok sensus di kabupaten Target sampel blok sensus pada setiap subround dialokasikan menurut kriteria lokasi bantuan pemerintah berdasarkan jumlah luas tanam tanaman pangan dari blokblok sensus yang terletak pada lokasi bantuan pemerintah dan nonbantuan pemerintah, dengan memperhatikan keterbatasan populasi blok sensus pada masingmasing kriteria program tersebut Alokasi dilakukan secara power allocation n sp Tsp p Tsp ns dengan: n s : jumlah sampel blok sensus di subround s, n sp : jumlah sampel blok sensus di subround s lokasi program p (p= untuk bantuan pemerintah, p= untuk nonbantuan pemerintah), Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

25 T sp : jumlah luas tanam tanaman pangan di subround s lokasi program p Untuk blok sensus yang terletak di lokasi nonbantuan pemerintah, sampel blok sensus dialokasikan ke setiap strata dalam satu kabupaten/kota dengan memperhatikan sebaran sampel awal plot ubinan per jenis tanaman per strata blok sensus yang dihitung secara power allocation berdasarkan luas tanam per jenis tanaman padi/palawija Alokasi sampel blok sensus tersebut dilakukan dengan memperhatikan populasi rumah tangga yang menguasai tanaman padi sawah/padi ladang/jagung/kedelai/ kacang tanah/ubi kayu/ubi jalar di setiap strata dan populasi blok sensus eligible per strata hasil ST H m sj Tshj h J H j h Tshj m shj ms ; Tshj J j Tshj m sj J n sh m shj j m dengan: m sj : sebaran sampel awal plot ubinan pada subround s, jenis tanaman j, m shj : sebaran sampel awal plot ubinan pada subround s, strata h, jenis tanaman j, Tshj : luas tanam hasil ST pada subround s, strata h, jenis tanaman j, m : ratarata target sampel plot ubinan per blok sensus ( m = ), nsh : jumlah sampel blok sensus di subround s, strata jenis tanaman j Alokasi Sampel Plot Ubinan Alokasi sampel plot ubinan per subround untuk masingmasing kabupaten/kota di setiap provinsi dilakukan secara proportional allocation terhadap besarnya luas panen tanaman pangan hasil SIMTP (terbaru) dengan memperhatikan populasi rumah tangga eligible per jenis tanaman per subround hasil ST Alokasi sampel plot ubinan dilakukan di BPS RI J mks Pksj j J Pksj mk, s j dengan: Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

26 ms : jumlah sampel plot ubinan subround s pada suatu kabupaten, Psj : luas panen jenis tanaman j hasil SIMTP (terbaru) pada subround s, m : target sampel plot ubinan pada suatu kabupaten Selanjutnya target sampel plot ubinanpada setiap subrounddialokasikan menurut jenis tanaman dalam satu kabupaten/kota secara power allocationberdasarkan data luas panen per jenis tanaman hasil SIMTP (terbaru), dengan memperhatikan populasi rumah tangga tanaman pangan pada subround yang bersangkutan (diamati) Data yang digunakan adalah rekapitulasi luas panen hasil SIMTP subround berjalan per kabupaten tahun sebelumnya, dan populasi rumah tangga yang memiliki luas tanam subround sebelumnya hasil ST L Blok III Rincian dan per kabupaten m ksj Pksj J Pksj m ks, j dengan: msj : jumlah sampel plot ubinan di subround s, jenis tanaman j, Psj : luas panen di subround s, jenis tanaman j hasil SIMTP (tahun sebelumnya), ms : target sampel plot ubinan di subround s Alokasi Sampel Plot Ubinan Per Blok Sensus Alokasi sampel plot ubinan per blok sensus untuk setiap jenis tanaman menjadi tanggung jawab BPS kabupaten/kota Alokasi sampel plot ubinan menurut jenis tanaman per blok sensus dilakukan secara proporsional terhadap jumlah petak yang panen pada subround yang bersangkutan (diamati) hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih Alokasi sampel untuk setiap jenis tanaman dilakukan dari seluruh blok sensus sampel (tanpa memperhatikan stratanya) Proses alokasi sampel plot ubinan menurut jenis tanaman diuraikan sebagai berikut: ) Berdasarkan hasil pemutakhiran rumah tangga di seluruh blok sensus dengan menggunakan SUBP, BPS Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi jumlah rumah tangga per jenis tanaman pada subround yang bersangkutan dengan formula sebagai berikut: Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

27 k N j N ij, j dengan: Nj : jumlah rumah tangga tani hasil pemutakhiran untuk tanaman kej dari seluruh blok sensus terpilih dalam satu kabupaten/kota pada subround tertentu, j : jenis tanaman pangan, (j =,,,,,,,), i : blok sensus ( i =,,, K), k : banyaknya blok sensus terpilih dalam satu kabupaten/kota Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan ilustrasi sebagai berikut: Tabel Jumlah Rumah Tangga Tani Per Jenis Tanaman di Suatu Kabupaten/Kota pada Subround yang Bersangkutan Hasil Pemutakhiran Rumah tangga Subround : Kabupaten/kota: Strata : Jumlah rumah tangga per jenis tanaman (j) No NKS Padi Padi Jagung Kedelai Sawah Ladang () () Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar () () () () () () () N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N i Ni Ni Nij k Nk Nk Nk Nk Nk Nk Nk Jml N N N N N N N dengan : Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

28 N : jumlah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman padi sawah dalam satu kabupaten/kota pada blok sensus strata konsentrasi jenis tanaman j, N : jumlah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman padi ladang dalam satu kabupaten/kota pada blok sensus strata konsentrasi jenis tanaman j, N : jumlah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman jagung dalam satu kabupaten/kota pada blok sensus strata konsentrasi jenis tanaman j, N : jumlah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman kedelai dalam satu kabupaten/kota pada blok sensus strata konsentrasi jenis tanaman j, N : jumlah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman kacang tanah dalam satu kabupaten/kota pada blok sensus strata konsentrasi jenis tanaman j, N : jumlah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman ubi kayu dalam satu kabupaten/kota pada blok sensus strata konsentrasi jenis tanaman j, N : jumlah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman ubi jalar dalam satu kabupaten/kota pada blok sensus strata konsentrasi jenis tanaman j ) Target sampel ubinan menurut jenis tanaman pada suatu subround yang diperoleh dari BPS RI untuk satu kabupaten/kota (ni) dialokasikan ke setiap blok sensus secara proporsional terhadap jumlah rumah tangga tani per jenis tanaman hasil listing pada masingmasing blok sensus (Nij) dengan rumus sebagai berikut : nij N ij N j n j, k sehingga n j nij i dengan : Nij : jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran yang bertani tanaman j pada blok sensus kei, Nj : jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran yang bertani tanaman j dari seluruh blok sensus dalam satu kabupaten/kota, nij : jumlah sampel ubinan tanaman j pada blok sensus kei, nj : target sampel ubinan tanaman j dalam satu kabupaten/kota Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

29 Untuk lebih jelasnya, alokasi sampel plot ubinan per blok sensus dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Alokasi Sampel Ubinan Menurut NKS dan Jenis Tanaman Subround : Kabupaten/kota : Alokasi sampel rumah tangga per jenis tanaman (j) No NKS Padi Padi Jagung Kedelai Sawah Ladang () () i Jml Tanah Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar () () () () () () () () n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n ni ni nij nk nk nk nk nk nk nk nk n n n n n n n n k Kacang Kacang Dari tabel di atas terlihat alokasi sampel ubinan padi sawah pada setiap blok sensus berturutturut adalah n, n,,nk sehingga n+ n+ + nk= n dengan : n N n, N n N n, N n N n N dst ) Selanjutnya, hasil alokasi sampel plot ubinan per jenis tanaman per blok sensus diserahkan kepada Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) sebagai bahan pemilihan petak ubinan pada setiap blok sensus untuk subround yang bersangkutan Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

30 Contoh : alokasi sampel plot ubinan per blok sensus Hasil pemutakhiran rumah tangga di blok sensus di Kabupaten Banyumas pada subround JanuariApril seperti berikut ini : Tabel Jumlah Rumah Tangga Menurut NKS dan Per Jenis Tanaman Hasil Pemutakhiran Rumah Tangga Provinsi : Jawa Tengah Subround : JanuariApril Kabupaten : Banyumas Jumlah rumah tangga per jenis tanaman (j) NKS Padi Padi Jagung Kedelai Sawah Ladang Kacang Kacang Tanah Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar () () () () () () () () () Jumlah (Ni) Berdasarkan data hasil pemutakhiran rumah tangga pada tabel di atas, target sampel ubinan menurut jenis tanaman pada Kabupaten Banyumas subround JanuariApril dialokasikan secara proporsional ke setiap blok sensus (BS) terpilih seperti berikut Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

31 Tabel Hasil Alokasi Sampel Rumah Tangga Tani Per Jenis Tanaman Per Blok Sensus Provinsi : Jawa Tengah Subround : JanuariApril Kabupaten : Banyumas Jumlah sampel rumah tangga per jenis tanaman (j) NKS Kacang Kacang Tanah () Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar () () () () Jagung Kedelai () () Padi Padi Sawah Ladang () () Jumlah (ni) Pengambilan Sampel Rumah Tangga Pengambilan sampel rumah tangga tani di setiap blok sensus pada suatu subround dilakukan oleh KSK Pengambilan sampel sudah dilakukan dengan sistem yang dibangun oleh Direktorat Sistem Informasi Statistik Pengambilan sampel rumah tangga untuk setiap jenis tanaman dilakukan dari seluruh blok sensus yang mendapat target sampel jenis tanaman tersebut Adapun tahapan pengambilan sampel rumah tangga tani pada setiap blok sensus sampel adalah sebagai berikut: Berikanlah nomor urut di samping nama bulan pada salah satu Kolom () sd Kolom () Pemberian nomor urut dimulai dari nomor urut (satu) pada halaman pertama hingga nomor urut terakhir pada halaman terakhir pada kolom atau jenis tanaman yang sama dalam satu blok sensus Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

32 Hitunglah interval sampel rumah tangga untuk jenis tanaman j dengan cara: Ij Nj nj, dengan: Ij : interval sampel rumah tangga tani jenis tanaman j Nj : jumlah rumah tangga tani jenis tanaman j hasil pemutakhiran yang akan panen pada subround tertentu nj : target sampel ubinan jenis tanaman j Angka random (AR) untuk setiap blok sensus telah ditentukan dengan paket program berdasarkan distribusi Uniform yang bernilai antara dan Penentuan rumah tangga tani terpilih pertama untuk suatu jenis tanaman (Rj) dilakukan dengan rumus: R j AR I j Berikutnya, penentuan Rj, Rj, Rnj dilakukan dengan rumus berikut: Rj = Rj + Ij Rj = Rj + Ij Rj = Rj + Ij Rnj = Rj + (n) Ij,dengan Rnj harus Nj Sampel rumah tangga terpilih untuk jenis tanaman j adalah rumah tangga dengan nomor urut bulan panen yang sesuai dengan Rj, Rj, Rj,, Rnj Berdasarkan tahapan pengambilan sampel di atas, lingkari bulan panen yang nomor urutnya sesuai dengan nomor random sampel rumah tangga terpilih untuk jenis tanaman j pada kolom yang bersesuaian pada Daftar SUBP Blok IV Selanjutnya, lingkari pula nomor bangunan fisik pada Kolom (), nomor bangunan sensus pada Kolom (), dan nomor urut rumah tangga pada Kolom () Contoh : pengambilan sampel rumah tangga Berdasarkan Contoh, akan diambil sampel rumah tangga padi sawah, jagung, kedelai, dan kacang tanah pada NKS ke Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

33 Target sampel rumah tangga tanaman padi sawah adalah rumah tangga Dari daftar pemutakhiran rumah tangga diketahui angka random sebesar, Maka sampel rumah tangga terpilih adalah:, R = AR I =,, =, R = R + I =, +, =, R = R + I =, + (,) =, I Target sampel rumah tangga tanaman jagung adalah rumah tangga Dari daftar pemutakhiran rumah tangga diketahui angka random sebesar, Maka sampel rumah tangga terpilih adalah:, R = AR I =,, =, R = R + I =, +, =, Target sampel rumah tangga tanaman kedelai adalah rumah tangga Dari daftar I pemutakhiran rumah tangga diketahui angka random sebesar, Maka sampel rumah tangga terpilih adalah:, R = AR I =,, =, R = R + I =, +, =, R = R + I =, + (,) =, Target sampel rumah tangga tanaman kacang tanah adalah rumah tangga Dari daftar I pemutakhiran rumah tangga diketahui angka random sebesar, Maka sampel rumah tangga terpilih adalah: R = AR I =, =, I Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

34 PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA Tujuan Tujuan pemutakhiran rumah tangga adalah memperoleh daftar nama dan alamat rumah tangga yang lengkap dan mutakhir Sumber data yang digunakan untuk melakukan pemutakhiran adalah daftar nama dan alamat rumah tangga hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian ST dengan menggunakan Daftar STP atau hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP dengan Daftar SPC Penggunaan daftar rumah tangga tersebut dimaksudkan agar cakupan (coverage) dapat dioptimalkan Informasi yang digunakan dalam pemutakhiran rumah tangga adalah cakupan alamat kepala rumah tangga dalam satu blok sensus yang tercantum pada Daftar SUBP Blok I, dan daftar nama kepala rumah tangga yang tercantum dalam Blok IV Selain itu sebagai dasar untuk mengenali wilayah kerja petugas Survei Ubinan, digunakan peta STWB/ SPWB Jadwal Jadwal kegiatan pemutakhiran daftar rumah tangga masingmasing subround setiap tahun adalah sebagai berikut: Tabel Jadwal Pemutakhiran Rumah Tangga Subround Pemutakhiran Rumah Tangga JanuariApril (t) Desember (t) MeiAgustus (t) April (t) SeptemberDesember (t) Agustus (t) Konsep dan Definisi Berikut adalah sejumlah konsep dan definisi yang harus dipahami oleh petugas dalam melakukan pemutakhiran rumah tangga di blok sensus dengan Daftar SUBP: ) Blok sensus adalah satuan daerah kerja pencacah yang merupakan bagian dari suatu desa yang mencakup sekitar rumah tangga dan dibatasi oleh batasbatas alam atau batasbatas lainnya yang jelas, seperti sungai, tanggul, pantai, jalan kereta api, dan sebagainya Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

35 ) Bangunan Fisik adalah tempat perlindungan yang mempunyai dinding, lantai, dan atap, baik tetap maupun sementara, yang digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal Khusus untuk bangunan fisik bukan tempat tinggal dianggap sebagai bangunan fisik jika luas lantainya paling sedikit m ) Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu masuk tersendiri ) Rumah tangga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan serta mengurus keperluannya sendiri ) Kepala rumah tangga adalah orang yang dianggap bertanggungjawab terhadap rumah tangga tersebut Kepala rumah tangga bisa berjenis kelamin lakilaki atau perempuan ) Mengusahakan tanaman pangan adalah apabila kepala/anggota rumah tangga tersebut pada saat pencacahan mengusahakan (menanam, memelihara tanaman padi sawah, padi ladang/gogo, dan atau palawija), serta diharapkan akan panen pada subround yang bersangkutan ) Bidang lahan adalah suatu hamparan lahan yang dimiliki/dikuasai rumah tangga dan dibatasi oleh penguasaan lahan rumah tangga lain ataupun batasbatas alam lainnya ) Petak lahan adalah bagian dari bidang lahan yang dibatasi oleh saluran/galengan, tanaman,atau batasbatas lainnya ) Jenis tanaman adalah padi sawah, padi ladang/gogo, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar Tata Cara Pemutakhiran Rumah Tangga a) Berbekal Peta STWB/SPWB, petugas mengenali batasbatas blok sensus yang menjadi wilayah kerjanya Pada saat petugas mengelilingi batas luar blok sensus dan batas SLS dalam blok sensus, petugas juga harus mengenali dan mengecek kesesuaian keberadaan legenda dan landmark yang ada dalam peta Apabila ada legenda dan landmark yang belum tercantum dalam peta maka petugas harus menambahkannya pada peta Begitu pula apabila ada tanda batas yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan maka harus diperbaiki terlebih dahulu Perhatikan dengan saksama batas terluar blok sensus karena hal ini berkaitan dengan cakupan rumah tangga dalam blok sensus Apabila terdapat ketidaksesuaian antara batas terluar peta dengan rumah tangga yang tercakup dalam Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

36 Daftar SUBP, segera laporkan kepada pengawas/pemeriksa untuk memastikan batas terluar blok sensus b) Pemutakhiran rumah tangga dilakukan dengan cara mengunjungi seluruh rumah tangga yang tercantum dalam Daftar SUBP secara door to door, dimulai dari nomor urut rumah tangga (Kolom ()) terkecil Pemutakhiran dilakukan untuk mengetahui kondisi keberadaan rumah tangga (ditemukan, ganti kepala rumah tangga, pindah dalam blok sensus, baru, bergabung dengan rumah tangga lain, pindah keluar blok sensus, dan tidak ditemukan) c) Apabila pada saat pemutakhiran ditemukan rumah tangga baru maka tuliskan keterangan rumah tangga pada baris setelah baris terakhir yang terisi Pengisian nomor bangunan fisik dan bangunan sensus mengikuti nomor bangunan fisik dan sensus terdekat sebelumnya dengan pemberian indeks berupa abjad A, B, C, dst Tata Cara Pengisian Daftar SUBP Sebelum pengisian Blok I (Pengenalan Tempat), isikan rincian Subround (misalnya MeiAgustus), Tahun (misalnya, dalam kotak ditulis ) dan lingkari kode Jenis Ubinan (misalnya ubinan Pusat, lingkari kode dan isikan ke dalam kotak) Blok I KETERANGAN TEMPAT Blok ini berisi identitas blok sensus terpilih Isian blok ini telah tercetak (preprinted) dan diperoleh dari hasil pencacahan lengkap SP Isikan informasi subround dan tahun yang bersangkutan pada tempat yang tersedia Blok II KETERANGAN PETUGAS Isikan nama petugas, tanggal pencacahan/pengawasan, dan tanda tangan petugas pada tempat yang disediakan Blok III RINGKASAN (Diisi oleh Pengawas/Pemeriksa) Blok ini merupakan ringkasan hasil pemutakhiran daftar rumah tangga dan penarikan sampel rumah tangga Blok ini diisi oleh pengawas/pemeriksa setelah pemutakhiran dan penarikan sampel rumah tangga selesai dilakukan a) Rincian Jumlah rumah tangga keseluruhan: disalin dari Blok IV kolom () nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran b) Rincian Jumlah rumah tangga yang mengusahakan tanaman pangan: disalin dari Blok IV kolom () rincian c kumulatif sampai dengan halaman ini pada halaman terakhir Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

37 c) Rincian Banyaknya rumah tangga tanaman pangan menurut jenis tanaman pangan dan sampel ubinan yang terpilih menurut jenis tanaman pangan Banyaknya rumah tangga tanaman pangan menurut jenis tanaman pangan adalah jumlahan pada rincian c pada halaman terakhir Blok IV: Padi sawah Padi ladang/gogo : kolom () sampai dengan kolom () Jagung : kolom () sampai dengan kolom () Kedelai : kolom () sampai dengan kolom () Kacang tanah : kolom () Kacang hijau : kolom () Ubi kayu : kolom () sampai dengan kolom () Ubi jalar : kolom () : kolom () sampai dengan kolom () Banyaknya sampel ubinan padi sawah, padi ladang/gogo, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar disalin dari Blok IV jumlah nomor yang dilingkari: Padi sawah Padi ladang/gogo : kolom () sampai dengan kolom () Jagung : kolom () sampai dengan kolom () Kedelai : kolom () sampai dengan kolom () Kacang tanah : kolom () Kacang hijau : kolom () Ubi kayu : kolom () sampai dengan kolom () Ubi jalar : kolom () : kolom () sampai dengan kolom () Blok IV PEMUTAKHIRAN DAFTAR RUMAH TANGGA DAN KETERANGAN PANEN TANAMAN PANGAN Blok ini digunakan untuk melakukan pemutakhiran seluruh bangunan dan rumah tangga pada suatu blok sensus dan keterangan panen tanaman pangan Pada sudut kanan atas setiap lembar Blok IV tertera Halaman dari Halaman yang pengisiannya dilakukan setelah pemutakhiran bangunan dan rumah tangga dalam satu blok sensus selesai Contoh pengisian Halaman dari Halaman pada SUBP Blok IV adalah sebagai berikut: Pedoman Pengumpulan Data Survei Ubinan Tanaman Pangan

1.1. Latar Belakang. Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 1

1.1. Latar Belakang. Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan Statistik Hortikultura di tingkat pusat dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura serta Pusat Data dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 (VP2015-S)

PEDOMAN PENCACAH SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 (VP2015-S) Katalog: PEDOMAN PENCACAH SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 (VP2015-S) BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 KATA PENGANTAR Survei Luas Panen dan

Lebih terperinci

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2013

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2013 ABSTRAKSI Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan dilakukan melalui Survei Ubinan dengan menggunakan formulir SUBS. Periode pengumpulan

Lebih terperinci

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2014

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2014 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian melakukan pengumpulan data

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 (SPP2013) PROVINSI PAPUA BARAT

HASIL PENCACAHAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 (SPP2013) PROVINSI PAPUA BARAT Katalog BPS: 5106009.91 HASIL PENCACAHAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 (SPP2013) PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Hasil Pencacahan Survei Pendapatan

Lebih terperinci

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2016

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2016 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian melakukan pengumpulan data

Lebih terperinci

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2012

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2012 ABSTRAKSI Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan dilakukan melalui Survei Ubinan dengan menggunakan formulir SUB-S. Periode pengumpulan

Lebih terperinci

Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan, 2011

Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan, 2011 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan, 2011 ABSTRAKSI Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Salah

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan 2014

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan 2014 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan 2014 Laporan ditulis pada: April 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Dr. Syech Suhaimi,SE,M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten

Dr. Syech Suhaimi,SE,M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Dr. Syech Suhaimi,SE,M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten Badan Pusat Statistik Provinsi Banten DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Menyelenggarakan Statistik dasar : melalui (Sensus, survei atau

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Kehutanan 2014

Indonesia - Survei Kehutanan 2014 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Kehutanan 2014 Laporan ditulis pada: July 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php 1 Gambaran

Lebih terperinci

Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan, 2015

Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan, 2015 ABSTRAKSI Akurasi data luas panen padi, jagung, kedelai yang selama ini dipublikasikan BPS yang dikumpulkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,

Lebih terperinci

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 1997

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 1997 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 1997 ABSTRAKSI Pengumpulan data ubinan (daftar IIA/B) dimulai sejak tahun 1968, dilakukan setiap empat bulan sekali. Pada tahun 1994 telah

Lebih terperinci

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2003

Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2003 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan, 2003 ABSTRAKSI Pengumpulan data ubinan dimulai sejak tahun 1968, dilakukan setiap empat bulan sekali.; Pada tahun 2002 telah dilakukan refreshing

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Jagung (SOUT Jagung), 2009

Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Jagung (SOUT Jagung), 2009 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Jagung (SOUT Jagung), 2009 ABSTRAKSI Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 70/12/73/Th. II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN TOTAL BIAYA PER MUSIM

Lebih terperinci

Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008

Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008 Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008 Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008 Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008 ISSN : 1907-0454 Nomor Publikasi : 05110. Katalog

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK No. 59/12/36/ Th. VIII, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PER MUSIM TANAM UNTUK SATU HEKTAR LUAS PANEN

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014 Laporan ditulis pada: May 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,

Lebih terperinci

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 48/11/Th. XVII, 03 November 2014 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) Sampai dengan Subround II (Januari-Agustus) tahun 2014, telah

Lebih terperinci

Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian, 2013

Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian, 2013 ABSTRAKSI Penyelenggaraan Sensus Pertanian dilakukan oleh BPS sejak tahun 1963, artinya Sensus Pertanian 2013 (ST2013) adalah yang

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA JAW A TENGAH 1996-2011 ISSN : 0854-6932 No. Publikasi : 33531.1204 Katalog BPS : 5203007.33 Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : 245 halaman Naskah : Bidang Statistik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2012 Kepala Badan Pusat Statistik RI, Dr. Suryamin

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2012 Kepala Badan Pusat Statistik RI, Dr. Suryamin KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan Tahun 2012 ini memuat penjelasan teknis berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta penghitungan Angka Ramalan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/07/12/Th.VI. 02 Juli 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2011 DAN RAMALAN I TAHUN 2012) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2011,

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1404037 KATA PENGANTAR Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1404039 KATA PENGANTAR Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 72/12/73/Th. II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, DAN TEBU TAHUN 2014 DI PROVINSI SULAWESI SELATAN RATA-RATA JUMLAH BIAYA USAHA PERKEBUNAN

Lebih terperinci

SURVEI STRUKTUR ONGKOS USAHA TANI KEDELAI (SOUT KEDELAI), 2010

SURVEI STRUKTUR ONGKOS USAHA TANI KEDELAI (SOUT KEDELAI), 2010 BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI STRUKTUR ONGKOS USAHA TANI KEDELAI (SOUT KEDELAI), 2010 ABSTRAKSI Kedelai merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang cukup banyak dikonsumsi dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Tim Penyusun KATA PENGANTAR Salah satu bentuk mobilitas nonpermanen yang mengalami perkembangan adalah kegiatan commuting atau nglaju, dimana keberadaannya semakin pesat terutama pada kota-kota besar dan sekitarnya.

Lebih terperinci

Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015

Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015 ABSTRAKSI Proses pembangunan seringkali dilakukan hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, tanpa mempertimbangkan aspek

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH

1. PENDAHULUAN 2. STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH Lampiran 1.b. BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 71/12/73/Th. II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, DAN JERUK TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN TOTAL

Lebih terperinci

POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI BANTEN MENURUT SUBSEKTOR

POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI BANTEN MENURUT SUBSEKTOR .36 POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI BANTEN MENURUT SUBSEKTOR (HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN

Lebih terperinci

Uji Coba SUPAS 2015, 2014

Uji Coba SUPAS 2015, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Uji Coba SUPAS 2015, 2014 ABSTRAKSI Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) merupakan survey kependudukan yang dilaksanakan setiap lima tahun setelah pelaksanaan sensus penduduk. SUPAS2015

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Lebih terperinci

POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN MENURUT SUBSEKTOR

POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN MENURUT SUBSEKTOR POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN MENURUT SUBSEKTOR (HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI

Lebih terperinci

Potret Usaha Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Subsektor (HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013) ISBN : 978-602-70458-4-2

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013

SENSUS PERTANIAN 2013 Katalog BPS: 1402004 SENSUS PERTANIAN 2013 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN PEDOMAN KOORDINATOR TIM (ST2013-KORTIM) BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2014

Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2014 ABSTRAKSI Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar

Lebih terperinci

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012 ABSTRAKSI Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 (SDKI12) merupakan SDKI yang ketujuh mengenai kondisi demografi dan kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Bengkulu, Juli 2014 Kepala BPS Provinsi Bengkulu. Dody Herlando

Seuntai Kata. Bengkulu, Juli 2014 Kepala BPS Provinsi Bengkulu. Dody Herlando Seuntai Kata ensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik S(BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, DAN JERUK TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, DAN JERUK TAHUN 2014 No. 79/12/19/Th.II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, DAN JERUK TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PRODUKSI USAHA TANAMAN CABAI MERAH PER SATU HEKTAR UNTUK SEKALI MUSIM TANAM

Lebih terperinci

STATISTIK PADI PALAWIJA

STATISTIK PADI PALAWIJA KATALOG BPS: 5203015.1204 STATISTIK PADI PALAWIJA KABUPATEN TAPANULI TENGAH 2011 STATISTIK PADI PALAWIJA Kabupaten Tapanuli Tengah 2011 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TAPANULI TENGAH STATISTIK PADI PALAWIJA

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL STUDI PRODUKTIVITAS HORTIKULTURA TAHUN Badan Pusat Statistik Jakarta

LAPORAN HASIL STUDI PRODUKTIVITAS HORTIKULTURA TAHUN Badan Pusat Statistik Jakarta LAPORAN HASIL STUDI PRODUKTIVITAS HORTIKULTURA TAHUN 008 Badan Pusat Statistik Jakarta BAB I PENDAHULUAN 11 LATAR BELAKANG Pengembangan hortikultura pada saat sekarang telah memberikan titik cerah pada

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014) No. 45/07/35/Th XII,1 Juli 2014 A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

Studi Penyusunan Indeks Keamanan Tingkat Provinsi, 2013

Studi Penyusunan Indeks Keamanan Tingkat Provinsi, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Studi Penyusunan Indeks Keamanan Tingkat Provinsi, 2013 ABSTRAKSI Rasa aman merupakan salah satu kebutuhan hidup masyarakat yang harus terpenuhi. Suatu kemustahilan apabila membicarakan

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, DAN LADA TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, DAN LADA TAHUN 2014 No. 80/12/19/Th.II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, DAN LADA TAHUN 2014 RATA-RATA JUMLAH BIAYA USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PER HEKTAR MENCAPAI 77,57 PERSEN DARI

Lebih terperinci

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT No. 81/12/33 Th. VIII, 23 Desember 2014 KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN HUTAN JAWA TENGAH TAHUN 2014 PERSENTASE RUMAH TANGGA DI SEKITAR KAWASAN HUTAN YANG MENGUASAI LAHAN KAWASAN HUTAN

Lebih terperinci

Survei Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Rencana Strategis Pembangunan Kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat, 2013

Survei Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Rencana Strategis Pembangunan Kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Rencana Strategis Pembangunan Kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat, 2013 ABSTRAKSI Pemerintah Indonesia meluncurkan Program

Lebih terperinci

PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN 3 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN

Lebih terperinci

Statistik Pertanian Tanaman Pangan, 2015

Statistik Pertanian Tanaman Pangan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Statistik Pertanian Tanaman Pangan, 2015 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, melakukan pengumpulan data

Lebih terperinci

Survei Pertanian Hortikultura, 2014

Survei Pertanian Hortikultura, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pertanian Hortikultura, 2014 ABSTRAKSI Survei Pertanian Hortikultura diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015) No. 47/07/35/Th XIII,1 Juli 2015 A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2014 produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

Implementasi Produktivitas Hortikultura Bawang Merah dan Cabe Besar, 2009

Implementasi Produktivitas Hortikultura Bawang Merah dan Cabe Besar, 2009 BADAN PUSAT STATISTIK Implementasi Produktivitas Hortikultura Bawang Merah dan Cabe Besar, 2009 ABSTRAKSI Pengumupulan data produktivitas hortikultura selama ini hanya berdasarkan data perkiraan (eye estimate)

Lebih terperinci

Monitoring Kualitas Sensus Pertanian (MK ST), 2013

Monitoring Kualitas Sensus Pertanian (MK ST), 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Monitoring Kualitas Sensus Pertanian (MK ST), 2013 ABSTRAKSI MK dilakukan terhadap dua kegiatan lapangan ST2013, yaitu monitoringkualitas pemutakhiran rumah tangga (MKP) dan monitoring

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 17/03/12/Thn. XIX, 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 4.044.829 TON GKG, NAIK SEBESAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG KRITERIA DAN TATA CARA PENILAIAN PETANI BERPRESTASI TINGGI PADA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: December 14, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2013

Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2013 ABSTRAKSI SPPLH 2013 adalah survei bertema lingkungan hidup dengan pendekatan rumah tangga. SPPLH merupakan wujud kepedulian BPS atas

Lebih terperinci

POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MENURUT SUBSEKTOR

POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MENURUT SUBSEKTOR .61 POTRET USAHA PERTANIAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MENURUT SUBSEKTOR (HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI

Lebih terperinci

SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. Buku I

SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. Buku I Buku I SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman Bab 1. Pendahuluan...

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013 ABSTRAKSI Sakernas dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan. Sakernas Tahunan

Lebih terperinci

METODE UBINAN PADI JAJAR LEGOWO

METODE UBINAN PADI JAJAR LEGOWO ISBN 978-979-3595-15-3 PANDUAN METODE UBINAN PADI JAJAR LEGOWO Penanggung Jawab Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP Kepala BPTP Jawa Barat Penyusun: Nana Sutrisna Nadimin Iskandar Ishaq Sunjaya Putra Design/Layout:

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013

Indonesia - Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 Laporan ditulis pada: November 18, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

Survei Migrasi Internasional dan Remitan, 2013

Survei Migrasi Internasional dan Remitan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Migrasi Internasional dan Remitan, 2013 ABSTRAKSI Migrasi Internasional dan remitan memegang peran yang penting bagi kondisi sosial ekonomi di Indonesia. Berdasarkan data Bank

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013

SENSUS PERTANIAN 2013 Katalog BPS: 1402035 SENSUS PERTANIAN 2013 PEDOMAN PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA PADA BLOK SENSUS TERPILIH SUBSEKTOR (ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN) BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Sensus Pertanian 2013

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Modul Ketahanan Sosial, 2014

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Modul Ketahanan Sosial, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Modul Ketahanan Sosial, 2014 ABSTRAKSI Di tengah kompleksitas persoalan dunia saat ini, masyarakat semakin menaruh perhatian pada bagaimana

Lebih terperinci

Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2015

Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2015 ABSTRAKSI Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja diserap oleh sektor tersebut.

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 66/12/32/Th.XVI, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PER MUSIM TANAM UNTUK SATU HEKTAR LUAS

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 47/07/52/Th.IX, 1 Juli 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

Indonesia - Sensus Pertanian 2013

Indonesia - Sensus Pertanian 2013 Katalog Mikrodata (Versi Uji Coba) - Badan Pusat Statistik Indonesia - Sensus Pertanian 2013 Laporan ditulis pada: September 18, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://repository.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Survei Perusahaan Hortikultura, 2014

Survei Perusahaan Hortikultura, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Perusahaan Hortikultura, 2014 ABSTRAKSI Direktori Perusahaan Hortikultura merupakan daftar nama dan alamat perusahaan hortikultura yang surveinya dilakukan setiap tahun dan

Lebih terperinci

Post Enumerations Survei Sensus Pertanian (PES ST) Coverage Error, 2003

Post Enumerations Survei Sensus Pertanian (PES ST) Coverage Error, 2003 BADAN PUSAT STATISTIK Post Enumerations Survei Sensus Pertanian (PES ST) Coverage Error, 2003 ABSTRAKSI Adanya non sampling error pada setiap kegiatan pengumpulan data menyebabkan perlu adanya kegiatan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 75/11/52/Th.IX, 2 November 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015

SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 RAHASIA VP2015-S 001. Subround yang lalu: 1. Januari-April 2. Mei-Agustus 3. September-Desember REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 PENCACAHAN

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS

SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN PEDOMAN KOORDINATOR TIM (ST2013-PES.KORTIM) BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Evaluasi Pasca Sensus ST2013

Lebih terperinci

Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDK-BK), 2014

Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDK-BK), 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDKBK), 2014 ABSTRAKSI Untuk memantau atau memonitor dampak krisis global yang terjadi di indonesia khususnya di bidang ketenagakerjaan

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN JATI, MAHONI, DAN SENGON TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN JATI, MAHONI, DAN SENGON TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 75/12/73/Th. II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN JATI, MAHONI, DAN SENGON TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN TOTAL PENGELUARAN UNTUK

Lebih terperinci

Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani, 2013

Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani, 2013 ABSTRAKSI Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani.

Lebih terperinci

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA No. 4/7/71/Th. VIII, 1 Juli 214 ANGKA TETAP TAHUN 213 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 214 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 213 diperhitungkan sebesar 638.373 ton

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5.

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. DAFTAR ISI I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST2013 1.2. Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. Editing Coding II. Tata Cara Editing Coding 2.1. Umum 2.2. ST2013-P a. Blok

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Panel Maret, 2008

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Panel Maret, 2008 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Panel Maret, 2008 ABSTRAKSI Susenas Panel 2008 merupakan tahun pertama dari paket Susenas Panel 2008-2010. Rumah tangga sampelnya merupakan

Lebih terperinci

Survei Peternakan Nasional (SPN), 2006

Survei Peternakan Nasional (SPN), 2006 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Peternakan Nasional (SPN), 2006 ABSTRAKSI SPN 06 merupakan survei yang dilakukan oleh BPS atas kerjasama dengan Departemen Pertanian sebagai penyandang dana dan pengguna data

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Jakarta, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Dr. Suryamin, M.Sc.

Seuntai Kata. Jakarta, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Dr. Suryamin, M.Sc. Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci