10/20/2012. Beroda dan Berkaki
|
|
- Suparman Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Beroda dan Berkaki Rule utama : rule Trinity 2013 (TCFFRC 2013) Rule KRPAI dikti : penegasan dan tambahan. Jika ada perbedaan dengan rule Trinity, maka yang dipakai Rule Dikti. Jika perbedaan besar, akan didiskusikan lebih lanjut. 1
2 Dimensi Dimensi robot (Panjang x Lebar x Tinggi) maksimum adalah: Divisi Beroda: 31 cm x 31 cm x 27 cm Divisi Berkaki: 46 cm x 31 cm x 27 cm Bagian apapun dari robot dilarang melebihi dimensi tersebut pada kondisi apapun, baik waktu berhenti, berjalan, bermanuver, maupun pada saat meniup lilin. Panitia akan menggunakan berbagai cara untuk mengukur robot peserta. Ukuran itu adalah MAKSIMUM. Peserta diminta membuat robotnya jangan terlalu mepet ke ukuran maksimum tsb. Gambar 1: Contoh bentuk robot divisi Beroda (kiri) dan Berkaki (kanan) 2
3 Yang dimaksud dengan kaki adalah suatu bagian robot yang bila bergerak dengan pola dan urutan tertentu bersama-sama dengan kaki-kaki lainnya, dapat menggerakan dan memindahkan badan robot. Hanya bagian dari kaki yang diperkenankan menempel di lantai ketika robot telah aktif dan ketika robot bergerak atau berjalan. Tidak ada bagian dari badan yang tidak masuk kedalam definisi kaki diperkenankan menempel di lantai misalnya penopang badan, caster dan sejenisnya. Setiap kaki memiliki minimal dua derajat kebebasan dengan kata lain memiliki minimal dua sendi atau tegasnya setiap kaki memiliki minimal dua motor/aktuator. Jumlah kaki minimal dua. Satu kaki adalah independen satu sama lainnya, artinya, tidak ada 2 kaki atau lebih yang digerakan oleh satu motor/aktuator. Kaki tidak diperkenankan melakukan putaran 360 derajat (seperti prinsip roda berputar) untuk memindahkan badan. Akan diberikan bonus khusus bagi yang membuat robot berkaki berjenis Humanoid (gerakan kaki mirip prinsip manusia berjalan). Besarnya bonus dapat dilihat pada bagian Bonus dua kaki = 0,6 3
4 Sound Activation : yaitu start nya robot karena mendengar kode suara dari alat start. Wasit hanya akan menggunakan alat start standard. Peserta tidak diperbolehkan membawa alat startnya sendiri ke lapangan. Alat starts ini mengeluarkan bunyi dengan frekuensi 3.8 khz. Alat start ini mempunyai intensitas suara sekitar 90 db SPL pada jarak 1 ft. SPL akan lebih tinggi pada saat didekatkan ke microphone robot. Pada saat ditekan, alat akan berbunyi selama 5 detik. Alat start akan didekatkan ke robot pada jarak 25 mm. Akan ada batang pengukur jarak sepanjang 25 mm yang tidak menyentuh robot. Catatan : Robot harus bisa mendeteksi frekuensi yang benar, bukan amplitudo suara. Gunakan semacam analog bandpass filter untuk mendeteksi frekuensi. Robot yang hanya mendeteksi amplitudo akan start sebelum tombol start ditekan, karena di lapangan akan sangat ramai. 4
5 Wasit akan memulai perhitungan waktu tepat saat tombol alat sound activation ditekan, bukan pada saat robot mulai bergerak. Suara hanya berbunyi selama 5 detik dan tidak akan diulang. Robot tidak boleh mulai bergerak sebelum sinyal suara dibunyikan. Jika robot bergerak karena suara suara lingkungan, maka sesi itu dianggap dimulai, tetapi sound activation dianggap gagal. Jika robot tidak bergerak setelah sound activation berbunyi selama 5 detik, maka tidak akan diulang, juri akan menekan tombol start manual, sedangkan waktu tetap berjalan. Microphone yang dipakai untuk mendengarkan suara sound activation, harus dipasang pada permukaan atas robot, menghadap ke atas, dan berlatar belakang BIRU. Tombol START (untuk memulai program jika sound activation gagal) hanya boleh satu, dan berada di permukaan atas robot, berlatar belakang HIJAU. Tombol STOP juga satu pada posisi yang sama, berlatar belakang MERAH. Tombol START bukan tombol power. STOP Tombol START Tombol STOP Microphone Berlatar belakang hijau Berlatar belakang merah Berlatar belakang biru Gambar 2. Tombol dan microphone Catatan : Robot yang memasang tombol tidak sesuai dengan ketentuan ini tidak diijinkan mengikuti kontes 5
6 Tombol power dan tombol lainnya boleh di letakkan tidak di permukaan, tetapi harus mudah dijangkau Pada saat robot akan diletakkan ke lapangan semua tombol, kecuali start dan stop harus pada posisi ON Alat pemadaman api lilin yang diperbolehkan adalah Kipas dan/atau Extinguisher. Kipas Kipas adalah alat pemadaman api menggunakan tiupan angin. Bentuk, ukuran dan bahannya bebas. Extinguisher Extinguisher adalah alat pemadaman api menggunakan cairan. Untuk KRPAI hanya boleh memakai air. Bentuknya adalah kabut (mist) atau percikan (spray), bukan pancaran (jet). Volume tangki air maksimum 50 ml. 6
7 Lapangan/arena mensimulasikan interior dari sebuah rumah dengan 4 ruangan. Lapangan terbuat dari papan multipleks dengan ketebalan 1,8 s.d. 2 cm (rata-rata 1,9 cm) dan berukuran 244 cm x 244 cm x 30 cm. Di dalam lapangan terdapat 4 ruangan dengan posisi tetap namun dua diantaranya (ruang 1 dan 4, lihat gambar) memiliki pintu yang dapat digeser posisinya. Lapangan memiliki roda agar dapat dipindah atau diputar dengan mudah. Penomoran ruangan adalah sebagai berikut: ruang 1 (Room 1) adalah ruang dengan ukuran terbesar, berturut-turut ruang 2 (Room 2), ruang 3 (Room 3) dan ruang 4 (Room 4) adalah ruangan yang berada searah jarum jam dengan ruang 1 (lihat gambar berikut). (b) 30 cm 10 cm 248 cm 7
8 Lantai Lantai terbuat dari kayu multipleks. Lantai pada divisi Beroda dan Berkaki adalah datar bila diatasnya tidak terdapat Uneven floor atau Karpet. Lantai berwarna hitam dop (R:0, G:0, B:0), kecuali yang tertutup oleh karpet. Koefisien gesek lantai tidak ditentukan tapi lantai diupayakan tidak licin. Dinding Dinding lapangan adalah berwarna putih (R:255, G:255, B:255). Namun akan terdapat hanging objects (sound damper dan cermin) yang akan membuat warna dinding menjadi tidak seluruhnya homogen. Pintu Pintu merupakan suatu celah masuk ke suatu ruangan yang berukuran 46 cm yang ditandai dengan adanya garis putih di lantai selebar 2,5 cm. Posisi pintu dapat berubah-ubah pada setiap sesi pertandingan berlangsung tergantung hasil undian. Mode ini disebut Variable Door Location. Empat kemungkinan model konfigurasi pintu pada mode Variable Door Location dapat dilihat pada gambar berikut. 8
9 4 kemungkin an variable door location Karpet Fungsi karpet adalah untuk memberikan perbedaan koefisien gesek pada bagian-bagian tertentu di lantai. Hal ini bertujuan untuk menguji kestabilan robot saat berputar atau berbelok di lantai. Tebal karpet maksimum 5 mm berwarna abu-abu gelap (karpet yang berada di titik tengah lapangan) dan terang (karpet yang berada di pinggir lapangan). Karpet terpasang tetap di lantai, membentuk pola dan ukuran tertentu (lihat gambar berikut). Pada saat pemasangan/perekatan karpet yang terpenting adalah bahwa sisi-sisi karpet paling pinggir tidak terbuka/terkelupas. 9
10 Boneka menghalangi 50-75% lorong Jika menyentuh boneka tidak ada penalty Menggeser boneka >1cm penalty 50 ditambahkan pada TS Melewati boneka : fail (diskualifikasi) Berat boneka : 500 gr Jumlah boneka : satu 10
11 Home Home adalah suatu lingkaran (diam 30 cm) terletak di lantai berfungsi sebagai acuan titik awal dan akhir robot saat mulai menjalankan dan mengakhiri misinya. Home terbuat dari kertas karton berwarna putih. Agar karton tidak bergelombang dan dapat mudah dipindah-pindah maka karton tersebut ditempelkan pada sebuah plat aluminium 1,5 s.d. 2 mm berdiameter sama dengan karton. Agar plat tidak mudah bergeser maka di bawah plat tersebut dilapisi alas karet anti slip (lihat Alas anti slip). Kemungkinan orientasi robot di Home ada 6, ditandai dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 searah jarum jam yang merepresentasikan sudut 0 O, 60 O, 120 O, 180 O, 240 O dan 300 O. Home diletakan di lapangan dengan cara sebagai berikut: ambil acuan garis putus-putus yang terdapat di tengah Home (lihat gambar Home berikut ini). Letakan Home sedemikian sehingga garis putus-putus tersebut menghadap kearah Utara lapangan. Arah Utara yang dimaksud adalah arah yang sejajar dengan arah ruangan 2 ke ruangan 3. Sedangkan arah 1 adalah arah yang digeser 15 terhadap arah Utara lapangan tersebut (lihat gambar berikut). U 15 deg 60 deg Tampak atas H Kertas karton putih (0.5 mm) Plat aluminium (1,5-2 mm) Tampak samping 4 mm (maks) Alas karet anti slip (1 mm) 30 cm 11
12 Berdasarkan warnanya, Home ada 2 jenis yaitu Home dengan tulisan H berwarna Merah dan Home dengan tulisan H berwarna biru. 15 deg 15 deg H deg H deg 2 Gambar 7: Dua jenis Home, dengan tulisan H berwarna Merah (kiri) dan Biru (kanan) Berdasarkan peletakannya, maka ada 2 jenis Home: Home yang diletakan di lorong dengan posisi tetap disebut mode Non-Arbitrary Start dan Home yang diletakan di dalam salah satu ruangan dengan posisi acak disebut mode Arbitrary Start (lihat gambar berikut). Bonus Non-arbitrary start = 0,8. 12
13 Lilin mensimulasikan titik-titik api. Tinggi lilin (belum termasuk sumbu apinya) berkisar antara 15 s.d. 20 cm dengan diameter 2 s.d 3 cm. Bila lilin telah diletakan di dudukannya maka yang dimaksud tinggi lilin adalah antara 15 s.d. 20 cm terhitung dari lantai sampai dengan bagian bahan lilin yang tertinggi (bukan sumbu apinya) cm Lilin diletakan acak pada titik-titik tertentu di grid ruangan yang berjarak 10 s.d. 15 cm antar titik. Posisi ini ditentukan melalui undian Komputer dimana kandidat posisiposisi Lilin ini dapat dilihat pada bahasan Grid. Kemungkinan posisi lilin untuk Divisi Beroda maupun Divisi Berkaki adalah sama 2-3 cm Dudukan Lilin Lilin ditempatkan pada suatu dudukan terbuat dari kayu dicat putih (R:255, G:255, B:255), berbentuk silinder dan berdiameter 5 cm dengan ketinggian 5 cm dan kedalaman lubang 4 cm. Ditengah-tengah dudukan ini terdapat lubang yang memungkinkan lilin berdiri. Dudukan lilin berjumlah satu buah. 5 cm 5 cm Gambar 11: Bentuk dan ukuran dudukan lilin 13
14 Alas Lilin Robot atau sebagian badan robot harus berada pada jarak kurang dari 30 cm untuk memadamkan lilin, untuk itu akan ada alas lilin berbentuk lingkaran atau juring lingkaran di sekeliling lilin. Lingkaran ini letaknya berpindah-pindah mengikuti posisi lilin. Alas lilin berbentuk lingkaran atau juring lingkaran solid berjari-jari 30 cm (diameter 60 cm), terbuat dari kertas karton warna putih. Agar karton tidak bergelombang dan dapat mudah dipindah-pindah maka karton tersebut ditempelkan pada sebuah plat aluminium (ketebalan 1,5 s/d 2 mm) berukuran sama dengan karton. Agar plat tersebut tidak mudah bergeser maka di bawah plat tersebut dilapisi alas karet anti slip (lihat Alas anti slip). Detil bentuk dan ukuran alas lilin dapat dlihat pada gambar berikut ini. Tampak atas Kertas karton putih (0,5 mm) Plat aluminium (1,5-2 mm) Tampak samping 4 mm (maks) Alas karet anti slip (1 mm) 60 cm (a) Bentuk alas lilin 1 lingkaran (b) Bentuk alas lilin ½ lingkaran (c) Bentuk alas lilin ¼ lingkaran 14
15 Furniture Furniture berfungsi untuk mensimulasikan benda-benda yang berada disuatu ruangan dan bertujuan untuk menguji kemampuan bermanuver robot didalam suatu ruangan dalam rangka bergerak mendekati api. Furniture adalah sebuah silinder berwarna kuning terang (R:255,G:255,B:0) terbuat dari potongan pipa PVC/paralon berdiameter 11 cm dengan tinggi 30 cm. Silinder paralon ini kemudian dicor dengan adukan semen dan pasir supaya menjadi berat dan agar tidak mudah tergeser/jatuh jika tertabrak robot. 30 cm 11 cm (R:255, G:255, B:0) Alas Furniture Di bawah furniture akan ada alas yang berfungsi untuk mendeteksi pergeseran Furniture lebih dari 5 cm dari posisi awalnya apabila ditabrak oleh robot. Alas ini berbentuk lingkaran berdiameter 21 cm terbuat dari plat aluminium (tebal 1,5 2 cm) yang bagian atasnya dilapisi karton berwarna hitam dop sama dengan warna lantai (R:0,G:0,B:0) dan bagian bawahnya dilapisi alas karet anti slip (lihat Alas anti slip). Alas Furniture berjumlah 4 buah. Tampak atas Kertas karton hitam (0,5 mm) Plat aluminium (1,5-2 mm) Tampak samping 4 mm (maks) Alas karet anti slip (1 mm) 21 cm 15
16 Sound Damper Sound damper adalah bagian dari Hanging Objects (objects yang tergantung di dinding) yang berfungsi untuk mengganggu dan menguji sistem navigasi berbasis Ultrasonik. Sound damper berukuran tinggi 25 cm dan panjang 45 cm terbuat dari kertas karton berwarna merah (R:255,G:0,B:0). Sisi panjang Sound damper berbentuk lipatan-lipatan 1 cm dengan sudut 60 derajat sehingga berbentuk seperti gelombang. Agar tidak melengkung maka kertas karton yang sudah dibentuk ini ditempelkan pada sepotong papan tripleks dengan ketebalan 3 mm berukuran 45 cm x 25 cm. Detil bentuk dan ukuran Sound damper lihat gambar berikut. tripleks pengait 2 cm maks pengait Kertas karton tripleks 3 mm (R:255, G:0, B:0) 25 cm kertas karton dilipat-lipat 1 cm 1 cm 45 cm (a) tampak depan 1 cm (b) tampak samping Cermin Cermin adalah bagian dari Hanging Objects (objects yang tergantung di dinding) yang berfungsi untuk menguji sistem navigasi berbasis cahaya (Infra-merah misalnya). Cermin berukuran tebal 5 mm, panjang 45 cm dan tinggi 30 cm. Cermin diberi dudukan tripleks 3 mm dengan ukuran panjang dan tinggi yang sama dengan cermin. Ketebalan maksimum cermin dan tripleks adalah 1.5 cm. tripleks pengait 1.5 cm maks pengait tripleks 3 mm 25 cm cermin 5 mm 45 cm (a) tampak depan (b) tampak samping 16
17 Uneven Floor Uneven floor merupakan suatu bentuk halangan dilantai lorong dimana fungsinya seperti sebuah polisi tidur. Uneven floor bertujuan untuk menghalangi laju robot dan menguji kestabilan sistem gerak robot. Uneven floor berbentuk segitiga piramida. Uneven floor terbuat dari kayu dan dicat sama seperti warna lantai yaitu hitam dop (R:0,G:0,B:0). Detil bentuk dan ukuran Uneven floor dapat dilihat pada gambar berikut. Tampak atas 20 cm Tampak samping belakang 45 cm 5 cm Alas karet anti slip 5 cm Tampak perspektif Tampak samping depan Uneven floor diberi alas karet anti slip (lihat Alas anti slip) agar tidak mudah bergeser ketika dilewati robot. Kandidat Peletakan Home, Lilin dan Furniture Home, Lilin dan Furniture diletakan di suatu titik di lantai lapangan/arena berbentuk Grid. Grid berdiameter kurang lebih 3 mm berwarna merah atau biru. Titik-titik grid ini dapat dibuat dengan spidol tebal. Gambar 19: Bentuk dan ukuran Grid 17
18 Penerangan dan Kamera Intensitas Penerangan : Sebagian lapangan minimum 500 Lux cm 30 cm 10 cm Persiapan pertandingan meliputi: Pengecekan robot dan kelengkapannya. Pengundian konfigurasi lapangan dan kelengkapannya. Persiapan dan penyusunan lapangan dan kelengkapannya. Pengecekan robot dan kelengkapannya Pengecekan dimensi robot. Pengecekan Sound Activation (spesifikasi bunyi, tombol, dan lain-lain). Pengecekan ada tidaknya sistem transceiver RF/Bluetooth/Wi-Fi yang dilarang di badan robot. Pengecekan metoda pemadam api (penggunaan bahan yang berbahaya, dan lain-lain). Dan lain-lain. Robot yang tidak lolos pengecekan ini tidak diijinkan bertanding Pengundian konfigurasi lapangan dan kelengkapannya Undian ini dilaksanakan dengan menggunakan bantuan komputer. Program undian komputer dibuat sedemikian sehingga konfigurasi yang didapat adalah acak sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. 18
19 Pengundian konfigurasi lapangan dan kelengkapannya Undian ini dilaksanakan dengan menggunakan bantuan komputer. Program undian komputer dibuat sedemikian sehingga konfigurasi yang didapat adalah acak sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Untuk KRPAI2013, baik divisi Beroda maupun Berkaki seluruh mode/bonus akan diundi, peserta tidak diijinkan memilih mode/bonus yang diinginkan. Peserta hanya tinggal menunggu hasil undian konfigurasi dari komputer. Mulai sejak proses undian pengacakan dilakukan sampai selesai Sesi pertandingan, peserta tidak diperkenankan lagi untuk menyentuh robotnya kecuali seijin Juri/Panitia. Oleh sebab itu sebelum undian, robot dan Sound Activationnya dimasukan kedalam kontainer plastik dan ditutup. Panitia juga akan mengawasi peserta dari tindakan mencoba-coba mengirimkan data hasil undian ini ke robot melalui sarana Handphone/Bluetooth atau sejenisnya. Kandidat Peletakan Sound Damper, Cermin dan Uneven Floor Kandidat posisi peletakan Sound Damper, Cermin dan Uneven floor dapat dilihat pada gambar berikut. Warna kuning adalah kandidat peletakan Sound Damper. Warna biru adalah kandidat peletakan Uneven floor. Warna biru seperti bentuk X berarti posisi peletakan Uneven floor bisa dua kemungkinan. 19
20 a. (b) Gambar 21: (a) Contoh hasil undian konfigurasi lapangan untuk mode Non-Arbitrary Start (b) Contoh hasil undian konfigurasi lapangan untuk mode Arbitrary Start Sebelum dilakukan start pertandingan maka Juri lapangan akan memutar orientasi lapangan secara acak seperti berikut ini. Gambar 23: Lapangan dapat di putar untuk mengacak orientasinya 20
21 Sesi Satu Sesi (Trial) =satu tahap pertandingan. Satu Sesi =Maks 3 menit untuk beroda dan =Maks 5 menit untuk divisi berkaki Setelah memadamkan api, robot diberikan waktu : 1 menit untuk divisi beroda dan 2 menit untuk divisi berkaki untuk kembali ke Home yang terhitung sejak api padam. Retry adalah suatu upaya pengulangan Start didalam satu SESI. Dalam setiap Sesi hanya diijinkan satu kali Retry. Retry hanya boleh diajukan ke Jury bila : robot gagal berfungsi misalnya: robot tertahan di dinding, robot terguling, robot hang (berputar terus, berjalan bolak-balik, dan lain-lain). Retry tidak boleh diajukan pada kondisi robot salah jalan atau pada kondisi tidak berhasilnya robot memadamkan api. Ketika Retry diajukan, peserta wajib menunggu ijin/keputusan Jury. Bila Retry diijinkan maka robot akan dibawa kembali ke Home (oleh LO Lap/Wasit) tetapi stopwatch tidak dihentikan. Saat Retry peserta tidak diperkenankan menyentuh robotnya kecuali seijin Wasit. Aktivasi robot saat Retry dilakukan oleh LO. Jika Retry dilakukan, maka semua penalty dan perolehan nilai hilang, dan lapangan dikembalikan ke awal. 21
22 Pass adalah upaya pemberhentian Sesi oleh peserta. Pass dapat diajukan kapan saja. Pass bertujuan: Menyelamatkan robot dari kerusakan. Menghemat waktu pertandingan. Menjadi strategi peserta. Sesi dihentikan bila : Robot telah menyelesaikan misi dan kembali ke Home (AT = waktu aktual) Tim pass (AT = 600 sebelum mematikan lilin, dan AT=waktu aktual, setelah mematikan lilin) Robot tidak bergerak selama 30 detik, dan hak retry telah digunakan (AT = 600) Robot gagal padamkan api dalam waktu yang ditentukan (AT = 600) Robot berputar dengan putaran yang sama (atau mirip) lebih dari 5 kali (AT = 600, sebelum lilin, dan AT=waktu aktual setelah lilin) Juri lapangan menghendakinya dikarenakan adanya situasi penting dan mendesak. 22
23 Secara sederhana penilaian adalah sebagai berikut : Nilai Waktu, Nilai Bonus dan Nilai Penalti dihitung begitu sesi pertandingan berakhir. Waktu yang didapat akan dikurangi dengan Penalti Kemudian dikalikan dengan Bonus yang diperoleh untuk memperoleh Nilai Waktu. Nilai Bonus (NB) Nilai Waktu Aktual (NA) yang didapat akan dikalikan dengan Nilai Bonus yang lebih kecil daripada satu (0<NB<1). Bonus hanya akan didapatkan bila robot berhasil menjalani mode operasi tersebut. 23
24 Tabel 1: Rekapitulasi Nilai Bonus No Mode Bonus Keterangan 1 Sound Activated 0.8 (sebelumnya 0.95) 2 Non Air Extinguisher 0.75 Pilihan 3 Two Legged (khusus Pilihan 0.60 berkaki) 4 Room Factor 1 (RF1) Room Factor 2 (RF2) Room Factor 3 (RF3) Room Factor 4 (RF4) Hanging Objects 0.80 Diundi 9 Uneven Floor 0.80 Diundi 10 Furniture 0.75 Diundi 11 Arbitrary Start 0.80 Diundi 12 Variable Door Location 0.45 Diundi 13 Return Trip 0.80 Juri akan mulai mengaktifkan Stopwatch ketika suara dari Sound Activation terdengar ataupun ketika Sound Activation ditekan dan bukan ketika robot mulai aktif atau bergerak. Keberhasilan Bonus: Bonus Sound Activation berhasil bila Robot aktif ketika Sound Activation ditekan maksimal selama 5 detik. Yang dimaksud dengan aktif adalah adanya reaksi robot baik berupa gerakan ataupun indikator yang menyala. 24
25 Perolehan Nilai: Bila mode Sound Activation berhasil maka robot akan mendapat Nilai Bonus = 0,8 Bila tidak, bila robot aktif dengan tombol Manual maka Nilai Bonus Sound Activation sama dengan SATU. Keberhasilan Bonus: Bila api berhasil dipadamkan dengan cairan (lihat bahasan tentang Extinguisher). Kegagalan Bonus: Bila lilin gagal dipadamkan dengan cairan. Bila lilin dipadamkan bukan dengan cairan (misalnya Kipas). Bila lilin dipadamkan oleh cairan dan Kipas secara bersamaan. Perolehan Nilai: Bila mode Extinguisher berhasil maka robot akan mendapat Nilai Bonus = 0,75 Bila tidak, maka Nilai Bonus tersebut sama dengan SATU. Diskualifikasi: Menggunakan cairan dan segala sesuatu yang dilarang sesuai dengan panduan Internasional TCFFRC
26 Catatan: Bila robot dilengkapi dengan dua mode sekaligus Extinguisher dan Non-Extinguisher (misalnya Kipas) maka mode harus diaktifkan secara bergantian. Dengan demikian maka yang dikatakan berhasil adalah mode yang berhasil memadamkan api. Bila kedua mode diaktifkan secara bersamaan maka mode Extinguisher dinyatakan gagal. Keberhasilan Bonus: Bila tidak satupun dari Hanging Objects (Sound Damper dan Cermin) tersentuh oleh robot. Kegagalan Bonus: Jika salah satu dari Hanging Objects tersentuh oleh robot. Jika salah satu dari Hanging Objects dirusakan/dipecahkan oleh robot. Kegagalan Sesi: Jika lebih dari satu Hanging Objects dirusakan/dipecahkan oleh robot. 26
27 Perolehan Nilai: Bila mode Hanging Objects berhasil maka robot akan mendapat Nilai Bonus =0,8 Bila tidak maka Nilai Bonus tersebut sama dengan SATU. Catatan: Perhitungan nilai bonus ini hanya berlaku sebelum api dipadamkan. Keberhasilan Bonus: Bila tidak ada satupun Furniture yang didorong lebih dari 5 cm dari alas Furniture. Bila tidak ada satupun Furniture yang dijatuhkan. Kegagalan Bonus: Bila salah satu dari Furniture didorong lebih dari 5 cm dari lingkaran Furniture. Bila salah satu dari Furniture dijatuhkan. 27
28 Perolehan Nilai: Bila mode Furniture berhasil maka robot akan mendapat Nilai Bonus = 0,75 Bila tidak maka Nilai Bonus tersebut sama dengan SATU. Catatan: Perhitungan nilai bonus ini hanya berlaku sebelum api dipadamkan. Keberhasilan Bonus: Bila tidak sekalipun robot menyentuh dinding saat robot melewati seluruh Uneven floor yang ada. Kegagalan Bonus: Bila robot menyentuh dinding saat melewati salah satu Uneven floor. Perolehan Nilai: Bila mode Uneven floor berhasil maka robot akan mendapat Nilai Bonus =0,8 Bila tidak maka Nilai Bonus tersebut sama dengan SATU. Catatan: Perhitungan nilai bonus ini hanya berlaku sebelum api dipadamkan. 28
29 Mode Return Trip adalah mode dimana robot kembali lagi ke Home setelah sukses padamkan api. Keberhasilan Bonus: Bila robot berhasil kembali ke titik start (Home) sebelum 2 menit setelah padamkan api (mode Non-arbitrary Start). Bila robot kembali ke ruang yang ada Home-nya, ruang dimana dia berangkat sebelumnya dan seluruh badan robot sudah masuk ke dalam ruangan tersebut (mode Arbitrary Start). Kegagalan Bonus: Bila lebih dari 2 menit, robot tidak berhasil kembali ke Home. Bila badan robot tidak masuk seluruhnya ke dalam ruangan tempat dia start (mode Arbitrary Start). Perolehan Nilai: Bila mode Return Trip berhasil maka robot akan mendapat Nilai Bonus = 0,8 Bila tidak maka Nilai Bonus tersebut sama dengan SATU. Room Factor adalah Bonus yang diperoleh ketika robot memasuki ruangan kosong dan berhasil mendeteksi bahwa di ruangan tersebut tidak ada titik api. Nilai RF : RF1 = 1.00 diberikan jika lilin berhasil ditemukan dan dipadamkan di ruangan pertama yang dimasuki. RF2 = 0.85 diberikan jika lilin berhasil ditemukan dan dipadamkan di ruangan kedua RF3 = 0.50 diberikan jika lilin berhasil ditemukan dan dipadamkan di ruangan ketiga RF4 = 0.35 diberikan jika lilin berhasil ditemukan dan dipadamkan di ruangan keempat Definisi ruang telah berhasil dijelajahi /dimasuki adalah ruangan yang telah dimasuki minimal oleh setengah badan robot. Jika robot telah memasuki suatu ruangan yang di dalamnya terdapat lilin yang menyala, robot harus segera memadamkan lilin tersebut. Bila robot keluar ruangan tersebut dan memasuki ruangan lain maka ruangan yang dianggap telah dijelajahi/dimasuki adalah ruangan sebelum robot memasuki ruangan yang ada apinya tersebut. 29
30 When the robot searches the room with the candle, whether or not the robot extinguishes it, the Judge records the Room Factor for that trial. The room factor will not change regardless of how many more rooms the robot searches. The starting room does not count as a searched room for the Room Factor calculation (Section on page 38). When the robot leaves the starting room, the next room it encounters is its 1st searched room. Nilai Waktu Actual Time (AT) Nilai waktu Actual Time (AT) adalah waktu yang dibutuhkan robot untuk berjalan dari Home hingga memadamkan api lilin dalam satuan detik. Nilai Penalti (PP) Penalty Points (PP) adalah nilai yang didapatkan bila robot melakukan pelanggaran. Ada dua hal yang menyebabkan Penalti, berikut ini diberikan nilainya: Jika robot menyentuh/menggeser dinding maka Nilai Penalti adalah 1 point atau 1 detik per 2 cm. Jika robot menyentuh lilin yang masih menyala atau tempatnya maka Nilai Penalti adalah 50 detik setiap kali menyentuh. Nilai Time Score (TS) Nilai Time Score adalah nilai penjumlahan antara Actual Time (AT) dan Penalty Points (PP): TS = AT + PP 30
31 Nilai Mode Factor (MF) Mode Factor (MF) adalah nilai yang didapat dari hasil perkalian seluruh Bonus Operating Mode (OM) yang didapat. OM terdiri dari Sound Activation (SA), Extinguisher (E), Two Legged (TL), Furniture (F), Hanging Objects (HO), Uneven Floor (UF), Arbitrary Start (AS), Variable Door Location (VDL) dan Return Trip (RT). Contoh Nilai Mode Factor Divisi Beroda jika seluruh Bonus berhasil: MF = SA x E x F x HO x UF x AS x VDL x RT MF = 0.95 x 0.75 x 0.75 x 0.80 x 0.80 x 0.80 x 0.45 x 0.80 MF = Contoh Nilai Mode Factor Divisi Berkaki jika seluruh Bonus berhasil: MF = SA x E x F x HO x UF x AS x VDL x RT x TL MF = 0.95 x 0.75 x 0.75 x 0.80 x 0.80 x 0.80 x 0.45 x 0.80 x 0.60 MF = Nilai Waktu Sukses Padamkan Api Jika robot sukses padamkan lilin maka Nilai Operating Score (OS) adalah: OS = TS x RF x MF Dimana: TS= nilai Total Score, RF = nilai Room Factor dan MF = nilai Mode Factor 31
32 Nilai Waktu Gagal Padamkan Api Jika robot gagal padamkan lilin maka Nilai Operating Score (OS) adalah: OS = 600 X Dimana X jumlah total dari perolehan berikut: Start robot menggunakan mode Sound activation akan mendapatkan pengurangan 30 points. Robot berhasil memasuki ruangan akan diberi pengurangan score 30 poin untuk setiap ruangan (maksimal 4 ruangan, sehingga maksimal pengurangan 120 poin), Robot mengindikasikan telah melihat api lilin (dengan cara menyalakan LED atau membuat gerakan yang dapat dianggap berusaha mencari arah api), akan diberi pengurangan score 30 poin. Robot berhasil berhenti di lingkaran putih di sekitar lilin (dengan jari-jari 30 cm) tanpa menabrak lilin akan diberi pengurangan score 30 poin. Dengan demikian besarnya pengurangan score maksimum adalah 210 poin. Final Score (FS) Final Score (FS) adalah nilai akhir dari satu sesi pertandingan: FS = OS PENENTUAN PEMENANG Nilai FS total dari semua sesi dijumlahkan dan dirangking mulai dari FS terkecil sampai terbesar. Tiga robot di rangking tertinggi (FS total terkecil) yang berhasil memadamkan api dinyatakan berturutturut sebagai juara satu, dua, dan tiga. Robot yang tidak sekalipun berhasil memadamkan lilin dalam tiga sesi tidak dipertimbangkan untuk menjadi juara. 32
33 Catatan : 1. Sinar di sekitar arena adalah campuran dari sinar IR, sinar tampak, dan UV, misalnya dari lampu ruang, blitz, lampu kamera dsb. Panitia tidak menjamin tidak adanya pengaruh sinar lingkungan ini. Robot harus mampu membedakan sinar pengganggu ini dengan sinar untuk sensorsensor, termasuk sensor lilin. 2. Jika tim tidak puas dengan penilaian wasit, maka aduan dilayani hanya sebelum meninggalkan lapangan. Sesudah meninggalkan lapangan dan sudah tanda tangan, aduan dianggap sebagai masukan untuk berikutnya. 3. Selama timnya bermain, anggota tim dilarang membawa HP ke lapangan. Bila ada aturan yang belum tercover pada panduan ini yang menyebabkan terjadi kesalah interpretasian baik sebelum maupun selama pertandingan, maka Juri berhak menentukan aturan yang berlaku. Beberapa hal baru dari aturan Internasional TCFFRC 2013 yang belum diadopsi pada KRPAI 2013 antara lain: a) adanya asesoris lapangan Coat Tree (gantungan baju dengan bahan sebagian terbuat dari besi) dan b) Bonus Candle Location yaitu peletakan lilin tanpa lingkaran alas lilin. Semua ukuran yang digunakan pada aturan 2013 ini memiliki toleransi 5%. 33
34 Nilai warna RGB yang diberikan hanya untuk menunjukan referensi nilai warna yang dipakai pada standar warna di komputer. Panitia menjanjikan warna yang dipakai nanti mendekati warna referensi tersebut secara visual (bukan secara nilainya). Dengan kata lain, panitia tidak menjamin sensor warna peserta akan mendapatkan nilai warna yang sama dengan nilai warna RGB tersebut. Agar mempermudah panitia/penonton/peserta/media-massa dalam pengenalan robot, untuk keperluan dokumentasi ataupun peliputan maka pada robot diharuskan terpasang stiker/tanda pengenal Institusi masing-masing. Letaknya sebaiknya yang mudah terlihat/terbaca dari atas maupun dari kejauhan. Sebaiknya dipasang dibagian punggung dan depan robot. Pemasangan pada sisi-sisi robot yang lain diperkenankan. Bila ingin menyertakan logo sponsor, perbandingan ukuran yang disarankan adalah minimal 60:40 untuk logo Institusi dan logo Sponsor. Robot harus dapat mengantisipasi seluruh kemungkinan gangguan yang ada di lapangan pertandingan tidak terkecuali flash (blitz), sistem autofokus kamera, medan magnet speaker, cahaya lampu sorot Halogen, teriakan dan tepuk tangan penonton, musik yang keras, ketidak presisian penyusunan konfigurasi lapangan dan penempatan kelengkapan-kelengkapan lapangan oleh panitia lapangan, orientasi lapangan yang dapat bergeser, ketebalan karpet dan alas lilin, dan lain-lain. Harus diperhitungkan adanya robot yang menggunakan teknik pemadaman menggunakan cairan pemadam, yang dapat mengubah warna lantai arena. Panitia akan berusaha sedapat mungkin membersihkan lantai arena dari kotoran semacam ini, tapi tidak dapat menjanjikan kondisi ideal. Koefisian gesek lantai dalam hal ini tidak didefinisikan. Peserta dilarang melengkapi robotnya dengan sistem pemancarpenerima Radio Frekuensi (RF)/Bluetooth/Wi-Fi atau sejenisnya. Panitia berhak untuk memeriksa robot peserta baik sebelum, selama ataupun sesudah pertandingan. 34
35 Peserta selama menjalani sesi pertandingan di lapangan tidak diperkenankan memegang Handphone atau alat apapun untuk alasan apapun, juga tidak diperkenankan menyimpan tangannya di dalam saku jaket atau saku celana. Panitia akan mengantisipasi kemungkinan peserta/supporter yang meremote dari jauh data tentang konfigurasi lapangan atau posisi api ke badan robot dengan fasilitas Bluetooth yang terdapat di Handphone ataupun Wi-Fi setelah undian konfigurasi lapangan dilakukan, dengan menggunakan sarana pemantau spectrum Bluetooth/Wi-Fi. Panitia berupaya untuk mengeliminir segala bentuk gangguan yang disengaja baik oleh peserta maupun penonton dalam mendukung pertandingan yang fair. Peserta harus dapat menunjukan Spirit of the Game yang baik dan sikap Fair play. Peserta harus mematuhi Juri, Wasit dan Peraturan yang berlaku. Kecurangan dalam bentuk apapun akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku atau dikenakan sanksi sesuai dengan yang diputuskan oleh dewan Juri, mulai yang paling ringan, misalnya pengurangan nilai sampai yang paling berat, misalnya black list institusi peserta dari kegiatan KRPAI. 35
36 Ukuran Lapangan : 244x244 (sebelumnya 248) Ruang 1 : ada dua pintu : satu fixed, satu variable location Ada satu Dog Obstruction di lorong sekitar ruang 4 Letak karpet berbeda Letak hanging object berbeda Sound activation : disediakan panitia (frekuensi : 3.8 khz) Posisi tombol ditentukan (harus ditaati) Logo/tanda institusi harus dipasang di bagian atas robot 36
37 Atas perhatiannya 37
PANDUAN PERATURAN KRCI 2009 DIVISI SENIOR BERODA DAN BERKAKI
PANDUAN PERATURAN KRCI 2009 DIVISI SENIOR BERODA DAN BERKAKI PENDAHULUAN Peraturan KRCI-2009 mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh Trinity College Fire Fighting Robot Contest 2009, Connecticut,
Lebih terperinciFAQ KRPAI 2017 Rev.0-3 April 2017
FAQ KRPAI 2017 Rev.0-3 April 2017 Q: Apakah yang menjadi acuan rule KRPAI 2017? A: Trinity College Fire-Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) 2017 Rules V1.0, Oct16, 2016 Q: Apakah ada perbedaan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, spesifikasi alat, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. I.1 Latar
Lebih terperinciKolaborasi Robot Pemadam Api Divisi Robot Beroda dan Berkaki
KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) 2015 1 Kolaborasi Robot Pemadam Api Divisi Robot Beroda dan Berkaki LATAR BELAKANG Kualitas kreatifitas mahasiswa di bidang robot ini dikehendaki semakin tahun
Lebih terperinciPANDUAN Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda dan Berkaki 2013
2013 PANDUAN Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda dan Berkaki 2013 Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2013 Robot Pemadam Api 13-16 Juni 2013 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Lebih terperinciRules KRPAI 2017 (Addendum I)
Rules KRPAI 2017 (Addendum I) Agar peserta KRPAI lebih siap dalam menghadapi pertandingan tingkat Nasional, bersama ini kami lampirkan penjelasan detil dan addendum rules ke-1. 1. Sound Activation Agar
Lebih terperinciKontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2015
Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2015 Kolaborasi Robot Pemadam Api Divisi Robot Beroda dan Berkaki Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Lebih terperinci(V. BETA3) Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011
(V. BETA3) Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011 Robot Cerdas Pemadam Api Robot Cerdas Pemain Sepak Bola 11-12 Juni 2011 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan metode pengujian algoritma yang dirancang, hasil pengujian algoritma yang dirancang dan analisa. 4.1. Metode Pengujian Pada bagian ini akan
Lebih terperinciKETENTUAN PERWASITAN KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010
KETENTUAN PERWASITAN KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 DIVISI BATTLE A. Pengantar Pada tahun 2010 ini KRCI Expert Battle telah memasuki tahun ke-2 dan penulisan divisinya adalah KRCI Divisi Battle. Jika
Lebih terperinciKontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI)
Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) - 2018 Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia DAFTAR
Lebih terperinciPERATURAN PROGRAMMABLE LINE FOLLOWER FUN & CHALLENGE
PERATURAN PROGRAMMABLE LINE FOLLOWER FUN & CHALLENGE 1. PERATURAN PESERTA a. Peserta menyediakan sendiri laptop atau komputer untuk memprogram robot. b. Laptop/Komputer tidak diizinkan memiliki program
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Mikrokontroler ATMega 128 Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Sistem Kontrol Robot Kontrol utama robot
Lebih terperinciKata kunci: Algoritma identifikasi ruang, robot berkaki enam, sensor jarak, sensor fotodioda, kompas elektronik
Pengembangan Robot Berkaki Enam yang dapat Mengidentifikasi Ruang pada Map Kontes Robot Pemadam Api Indonesia menggunakan Algoritma Pengenalan Karakter Ruang Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Jati Wasesa
Lebih terperinciPERATURAN ROBOT. Prodistik Competition in IT New Generation
PERATURAN ROBOT Prodistik Competition in IT New Generation PERATURAN PERTANDINGAN PROCOMMIT NEW GENERATION Sejak Procommit v.01 dimulai ada beberapa kategori lomba yang dipertandingkan, salah satu dari
Lebih terperinciMikrokontroler difungsikan sebagai pengendali utama dari sistem yang berguna untuk membaca data sensor, mengolah data dan kemudian memberikan
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan membahas mengenai beberapa teori dan alat-alat pendukung yang digunakan sebagai acuan untuk merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi
Lebih terperinciPanduan Peraturan. Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama. Lab Studio, Lantai 1. Food Court, Lantai 5
[Millennium ICT Center] [Universitas Potensi Utama] Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Panduan Peraturan Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama TECHNICAL MEETING
Lebih terperinciINFORMASI KONTES ROBOT ELEKTRO FAIR 2018
INFORMASI KONTES ROBOT ELEKTRO FAIR 2018 SYARAT PENDAFTARAN : 1. Membawa nama tim dan daftar nama anggota tim (nama lengkap peserta dan guru pembimbing, setiap tim terdiri atas maksimal 3 (tiga) siswa
Lebih terperinciMazesolving Programming 1
Schedule Mecbot 2017 Time FRI 16 Desember 2017 17 Desember 2017 SAT Time 8:00 Internal Setup Team Setup & Team Leader / Mentor Meeting By Individual League 8:00 8:30 9:00 Opening Ceremony 8:30 9:00 9:30
Lebih terperinciKontes Robot Cerdas Indonesia 2010 (KRCI 2010)
Kontes Robot Cerdas Indonesia 2010 (KRCI 2010) Robot Cerdas Pemadam Api Dan Robot Cerdas Pemain Bola 19-20 Juni 2010 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi penjelasan mengenai perancangan sistem baik bagian mekanik, perangkat lunak dan algoritma robot, serta metode pengujian yang akan dilakukan. 3.1. Perancangan Mekanik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini
Lebih terperinci2. Syarat dan Ketentuan 2.1 Peserta RC Transporter adalah yang berumur <14 tahun (Primary). 2.2 Satu Tim terdiri dari (MAX) 2 orang.
1. Deskripsi Tim MERAH dan Tim BIRU akan saling berhadapan dalam pertandingan memperebutkan POINT yang terdapat pada POINT STORAGE untuk menempatkan pada ISLAND, sesuai dengan nama yang tertera pada POINT
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar sistem, perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 2.1.Konsep Dasar Sistem
Lebih terperinciNew Category Tug of War 2v2
1 New Category Tug of War 2v2 Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian 2 1. Peraturan Umum 1.1. Tim 1. Sebuah tim harus terdiri dari 2 anggota dan/atau 1 pelatih. 2. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: Junior
Lebih terperinciROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API
168 Jupii: ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API Keen Jupii 1), Ferry A.V. Toar 2) E-mail: te_02002@yahoo.com, toar@mail.wima.ac.id. ABSTRAK Pembuatan robot cerdas ini di latar
Lebih terperinciThe Food Expert s Rescue
1 Simple & Powered Machines Category The Food Expert s Rescue Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian 2 1. Peraturan Umum 1.1. Tim 1. Suatu tim terdiri dari dua (2) anggota dan/atau satu (1) coach. 2. Anggota
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung skripsi. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari kajian pustaka, konsep dasar sistem yang mendukung
Lebih terperinciROBO-PAL ROBOTIC COMPETITION 2016
ROBO-PAL ROBOTIC COMPETITION 2016 KATEGORI BUILDING & PROGRAMMING LEGO MINDSTORMS Peraturan Kompetisi 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membangun dan memprogram robot yang dapat
Lebih terperinciTINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR MOBILE ROBOTIC
LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR MOBILE ROBOTIC 2014 LKS SMK 1. Nama dan Deskripsi Kompetensi PANDUAN LOMBA a. Nama bidang lomba adalah mobile robotic. b. Jenis yang dilombakan pada
Lebih terperinciDivisi Expert Battle
Rule Book of Expert Battle Robocon 2009 KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA Divisi Expert Battle I. PENDAHULUAN KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) selama ini menerapkan aturan kontes atau pertandingan dalam
Lebih terperinciBUKU PANDUAN E-TIME 2018
PERATURAN PERLOMBAAN (RMI) ROBOT MINI INDUSTRIAL E-TIME 2018 RMI (Robot Mini Industrial) Robot Mini Industri (RMI) merupakan kendali 2 buah robot yang memiliki fungsi tersendiri; 1 buah robot manual dan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung skripsi. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari kajian pustaka, konsep dasar sistem yang mendukung
Lebih terperinciA. Persyaratan Peserta
A. Persyaratan Peserta 1. Peserta masih berstatus SMP, SMA, SMK, Sederajat, Mahasiswa jenjang D1, D2, D3, D4, dan S1 yang berasal dari instansi akademik di seluruh Indonesia. 2. Jumlah peserta (tim) dari
Lebih terperinciCLEAN ROAD TO SCHOOL
1 Regular Category Elementary School Deskripsi, peraturan, dan penilaian CLEAN ROAD TO SCHOOL 2 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membuat robot yang dapat membantu anda menjaga
Lebih terperinciLATAR BELAKANG Automation Week 2017 Fire Fighting Roboboat (FFR)
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat kepada kita semua. Kami segenap panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terkait sehingga dapat terselenggaranya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bentuk perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma pengenalan ruang robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai Robot Battle Pencari Boneka dan Pemadam Api, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai latar belakang dan pentingnya penulisan skripsi dengan
Lebih terperinciPANDUAN ROBOT LINE FOLLOWER. Brawijaya Physics event Sma Sederajat se-jawa
PANDUAN ROBOT LINE FOLLOWER Brawijaya Physics event 2014 Sma Sederajat se-jawa Informasi Umum Persyaratan peserta 1. Peserta masih berstatus sebagai siswa SMA/MA sederajat dalam lingkup se-jawa Terbuka.
Lebih terperinciKontes Robot Line Follower ARTechno 2016 Tema Be A Hero With Your Technology Innovation 16 November 2016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 DAFTAR ISI Latar Belakang 1 Maksud dan Tujuan 1 Tema 1 Pertandingan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan-landasan teori yang penulis gunakan untuk seluruh laporan penelitian ini. Landasan-landasan teori ini dijelaskan untuk membentuk pemahaman yang sama antara
Lebih terperinciBAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM
BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM Untuk mengetahui kehandalan dan keberhasilan dari sistem yang kita buat, maka diperlukan pengujian terhadap terhadap komponen komponen pembangun sistem terutama sensor
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1]
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.
Lebih terperinciNXT RESCUE. FUN AND CHALLENGE 2016 SD ( 8-12 Tahun) Peraturan dan penilaian pertandingan
NXT RESCUE FUN AND CHALLENGE 2016 SD ( 8-12 Tahun) Peraturan dan penilaian pertandingan 1. Tantangan Nama tantangan untuk tingkat SD ini diberi nama kategori "NXT Rescue", dengan tujuan mendorong peserta
Lebih terperinciPeraturan Lomba Jaringan Komputer
Peraturan Lomba Jaringan Komputer PERATURAN UMUM 1. Peserta berstatus pelajar SMA/SMK dan sederajat yang tergabung dalam sebuah tim. 2. Masing-masing tim terdiri dari maksimal 2 orang. 3. Setiap sekolah
Lebih terperinciMUHAMMADIYAH LINE TRACER COMPETITION
DESKRIPSI KEGIATAN Line Follower Robot sebuah jenis robot yang termasuk kedalam kategori robotmobile yang di desain untuk bekerja secara autonomous dan memiliki kemampuan dapat mendeteksi dan bergerak
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian
Lebih terperinciTransporter Robot Rules and Setup
2nd ITB PRD Robot Competition 2015 Transporter Robot Rules and Setup Trash Transport Robot (Image courtesy of Interaction and Communication Design Lab, Toyohashi University of Technology) Draft tanggal
Lebih terperinciJunior High School WASTE SORTING
1 Regular Category Junior High School Deskripsi, peraturan, dan penilaian WASTE SORTING 2 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membuat robot yang dapat mengumpulkan jenis sampah
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. dengan akurasi 95 %. infrared. b. Obstacle Detection and Avoidance Autonomous Car [6](K. Vasavi M. V. S.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa dasar teori yang menjadi dasar dan acuan untuk membuat dan merealisasikan sistem. Teori tersebut terdiri dari kajian pustaka, aturan dasar pertandingan,
Lebih terperinciAlgoritma Runut-Balik pada Robot Pemadam Api
Algoritma Runut-Balik pada Robot Pemadam Api Rakhmatullah Yoga Sutrisna (13512053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciRegular Category. Senior High School. Deskripsi, peraturan, dan penilaian RECYCLING PLANT. Updated 11 March 2016
1 Regular Category Senior High School Deskripsi, peraturan, dan penilaian RECYCLING PLANT 2 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membuat robot yang membawa limbah yang telah disortir
Lebih terperinciTOR [Term of Reference] Kontes Robo Line Follower
TOR [Term of Reference] Kontes Robo Line Follower Peserta 1. Peserta ditujukan untuk Siswa/i SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat. 2. Peserta Kontes Robo Line Follower adalah tim. 3. Setiap tim maksimal 3 orang
Lebih terperinciMRC Mechatronics Robotic Competition
MRC Mechatronics Robotic Competition Event Mechatronics Robotic Competition atau dapat disingkat dengan MRC merupakan salah satu program kerja tahunan Himpunan Mahasiswa Mekatronika (HIMAMEKA), Universitas
Lebih terperinciPANDUAN LOMBA TUNJUKKAN KARYAMU
PANDUAN LOMBA OLIMPIADE EDUKASI ROBOTIKA TIRTATAMANSARI 2017 TROPHY GUBERNUR DIY TINGKAT SEKOLAH DASAR TUNJUKKAN KARYAMU COOPERATION PARTNER Sekretariat : I. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah media pembelajaran
Lebih terperinciSimple & Powered Machines Category Ball in Box
1 Simple & Powered Machines Category Ball in Box Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian 2 1. Peraturan Umum 1.1. Tim 1. Suatu tim terdiri dari dua (2) anggota dan/atau satu (1) coach. 2. Anggota tim adalah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian dimensi robot, algoritma dari robot yang telah dibuat dan analisis mengenai kinerja dari algoritma tersebut. 4.1. Pengujian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengukuran Jarak Dengan Sensor Ultrasonik Pengujian dilakukan pada sensor ultrasonik PING))), untuk menentukan jarak sensor terhadap dinding. Data yang diambil merupakan
Lebih terperinciPESERTA ROBOT DAN KELENGKAPANNYA
PESERTA 1. Peserta adalah siswa aktif SD 2. Masing-masing tim maksimal terdiri dari tiga orang. 3. Anggota tim berasal dari sekolah yang sama dan tidak ada batasan tim dari satu ROBOT DAN KELENGKAPANNYA
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 56/M-IND/PER/5/2009 TANGGAL : 28 Mei 2009 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciPERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING
PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING Pengantar Panduan peraturan ini bertujuan untuk menstandarisasikan peraturan kompetisi Radio Control jenis Rock Crawling yang diselenggarakan di Indonesia. Peraturan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam sebuah robot terdapat dua sistem yaitu sistem elektronis dan sistem mekanis, dimana sistem mekanis dikendalikan oleh sistem elektronis bisa berupa
Lebih terperinciRULE BOOK LOMBA ROBOTIC I-TOBA FEST Jl. Sisingamanaraja, Sitoluama, Laguboti, Samosir. Telp : Fax:
Tema Get rich your ICT (Information, Computer and Technology) skills and knowledge for better life and future Deskripsi & Tujuan Lomba IToba Fest adalah suatu Kompetisi bertaraf Nasional yang dilakukan
Lebih terperinciTransporter Robot Rules and Setup
1st ITB PRD Robot Competition 2014 Transporter Robot Rules and Setup Trash Transport Robot (Image courtesy of Interaction and Communication Design Lab, Toyohashi University of Technology) Draft tanggal
Lebih terperinciPERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012
PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 1. FUTSAL PUTRA A. Peraturan Umum a. Kuota tim dalam pertandingan futsal adalah 18
Lebih terperinciElementary School. Reduce Food Waste
1 Regular Category Elementary School Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian Reduce Food Waste 2 1. Pengantar Tantangan tahun ini adalah membuat sebuah robot yang dapat membantu mengurangi limbah makanan.
Lebih terperinciKATALOG MATEMATIKA ALAT PERAGA PENDIDIKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KATALOG ALAT PERAGA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 1. Model Bangun Datar Model bangun datar dimaksudkan untuk membantu menjelaskan pengertian, sifat-sifat bangun datar, kesebangunan
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet
Lebih terperinciWardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College
Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika
Lebih terperinciPanduan Kompetisi GO IRO [IMAC 2015]
Panduan Kompetisi GO IRO [IMAC 2015] [Kategory : Siswa SMA] Created by: IMAC 2015 Committee A. Deskripsi Singkat Robot merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Hal tersebut
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA PEMULA (DASAR)
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA PEMULA (DASAR) No. Fungsi Alat Nama Alat Standard/Spesifikasi Jumlah 1. Belajar membilang pada a. Mata Rantai 250 buah mata rantai ukuran 1 X 2cm tahap
Lebih terperinciSISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK
SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK Robot Pengikut Garis merupakan suatu bentuk robot bergerak otonom yang mempunyai misi
Lebih terperinciA. Pendahuluan. B. Spesifikasi Robot
A. Pendahuluan Robot adalah peralatan yang dikontrol komputer yang mengkombinasikan antara teknologi komputer digital dengan teknologi sistem kendali. Dasar sistem yang digunakan untuk merancang dan membuat
Lebih terperinciKATEGORI 1-2 SD Wedo Speed Building and Programming (Roaring Lion)
KATEGORI 1-2 SD Wedo Speed Building and Programming (Roaring Lion) TUJUAN LOMBA Peserta harus marakit cepat project WeDo degan nama Roaring Lion setelah selesai merakit peserta harus membuat program sesuai
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian dimensi robot, algoritma dari robot yang telah dibuat dan analisis mengenai kinerja dari algoritma tersebut. 4.1. Pengujian
Lebih terperinciPanduan Lomba Robot Soccer [IMAC 2015]
Panduan Lomba Robot Soccer [IMAC 2015] [Kategory : SMA/SMK] Created by: IMAC 2015 Committee A. Deskripsi Singkat Robot merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Hal tersebut
Lebih terperinciKata kunci: robot berkaki, sensor jarak ultrasonik, sensor proksimitas inframerah, scanning, triangulasi
Penggunaan Sensor Jarak Ultrasonik dan Sensor Proksimitas Inframerah dengan Metode Scanning dan Triangulasi untuk Mendeteksi Furnitur dan Boneka pada KRPAI Berkaki Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Adi
Lebih terperinciSenior High School. Food Distribution
1 Regular Category Senior High School Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian Food Distribution 2 1. Pengantar Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah pangan yang tersedia didunia untuk dikonsumsi adalah
Lebih terperinciJunior High School. Precision Farming
1 Regular Category Junior High School Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian Precision Farming 2 1. Pengantar Dengan berkembangnya populasi didunia, semakin banyak makanan yang diperlukan untuk diproduksi
Lebih terperinciTOR [Term Of Reference] Kontes Robo Line Follower
TOR [Term Of Reference] Kontes Robo Line Follower Peserta 1. Peserta ditujukan untuk Siswa Siswi SMA/SMK dan sederajat. 2. Peserta Kontes Robo Line Follower adalah tim. 3. Setiap tim tediri dari 3 orang
Lebih terperinciPanduan Kompetisi GO IRO [IMAC 2015]
Panduan Kompetisi GO IRO [IMAC 2015] [Peraturan Umum] Created by: IMAC 2015 Committee A. Kategori Lomba Kompetisi GO-IRO terbagi dalam tiga kategori 1. Kategori Sekolah Dasar (SD) 2. Kategori Sekolah Menengah
Lebih terperinciAID-420. Multi-Beam IR Sensors. Introduction
Multi-Beam IR Sensors AID-420 User Manual Introduction Mereka adalah sensor infra merah empat balok, banyak digunakan sebagai parimeter guarding. Perangkat di tiang rumah, pertokoan dan garasi dalam ruangan.
Lebih terperinciPANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011
PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011 Persyaratan Peserta Peserta berstatus WNI sebagai mahasiswa dengan jenjang Diploma,Sarjana se-jawa Tengah Jumlah tim peserta dari setiap institusi tidak dibatasi Setiap tim
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama
Lebih terperinciADENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 068.a/pokja_BJL/doc/sederhana/V/2013/ULP. Tanggal :17 Mei Untuk. Pengadaan Alat Peraga Pembelajaran IPA
ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 068.a/pokja_BJL/doc/sederhana/V/203/ULP Tanggal :7 Mei 203 Untuk Pengadaan Alat Peraga Pembelajaran IPA POKJA PENGADAAN BARANG DAN JASA LAINNYA UNIT LAYANAN PENGADAAN
Lebih terperinciKETENTUAN PESERTA LOMBA
PERATURAN UMUM KETENTUAN PESERTA LOMBA 1. Peserta merupakan mahasiswa aktif jurusan Teknik Sipil S1 dan D3 dari berbagai Institusi pendidikan yang ada di Indonesia. 2. Setiap kelompok beranggotakan maksimal
Lebih terperinciROBOTIK 13 YAYASAN PERGURUAN SUTOMO
ROBOTIK 13 YAYASAN PERGURUAN SUTOMO Misi Robot pada Ronde 1 adalah memindahkan Cube berwarna merah atau biru (sesuai warna peserta) yang berada dalam 10 Cube Bin (dengan posisi peletakan seperti gambar)
Lebih terperinciROBOTICS REGIONAL COMPETITION 2018
ROBOTICS REGIONAL COMPETITION 2018 Category : Mechanic Competition Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian Marbles Car A. Arena Kompetisi Terdapat beberapa penjelasan pada arena lomba kompetisi ini yaitu :
Lebih terperinciPERATURAN LOMBA KATEGORI II LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT
PERATURAN LOMBA KATEGORI II LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT 1. PERATURAN UMUM a) Sistem perlombaan adalah adu kecepatan dan ketepatan. b) Peserta berstatus pelajar Sekolah Dasar Kelas V-VI Sekolah Menengah Pertama
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN
BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Penerapan Algoritma Flood Fill untuk Menyelesaikan Maze pada Line Follower Robot [1]
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang digunakan sebagai acuan dan pendukung dalam merealisasikan perancangan sistem pada skripsi ini. 2.1. Kajian Pustaka a. Penerapan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan
BABI PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan dari Robot Pemadam Api LiIin. Berikut adalah pembahasannya: 1.1.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
Lebih terperinciPETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI
PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI TIPE : GENERAL CEILING FANS TEGANGAN : 220~20V, FREKUENSI : 50Hz BACA DAN SIMPAN BUKU PETUNJUK INI Terima kasih atas kepercayaan anda membeli kipas
Lebih terperinciGambar Lampu kepala
BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK
60 BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK 4.1 Karakteristik Infra Merah Untuk pengukuran, digunakan konversi intensitas dari fototransistor menjadi nilai tegangan
Lebih terperinciKONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 Divisi Battle
KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 Divisi Battle I. PENDAHULUAN Dalam KRCI 2009, sebuah divisi baru bernama Expert Battle telah diperkenalkan. Konsep pertandingan disusun dengan menggabungkan konsep KRI
Lebih terperinci