ANALISIS DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL KABUPATEN LAMONGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL KABUPATEN LAMONGAN"

Transkripsi

1 ANALISIS DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL KABUPATEN LAMONGAN Nama Mahasiswa : Rizalatul Isnaini NRP : Jurusan / Fakultas : Teknik Sipil / FTSP- ITS Dosen Pembimbing : M. Arif Rohman, ST,MSc : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST.MT Abstrak Perkembangan wilayah Pantura Lamongan yang semakin pesat mendorong Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk menyediakan jasa perbaikan kapal. Saat ini pemerintah Kabupaten Lamongan telah memiliki jasa perbaikan kapal, namun belum dapat beroperasi secara penuh sebab jumlah galangan kapal untuk perbaikan sangat terbatas,kapasitas dan galangan kapal sangat tidak sebanding sehingga seringkali kapal harus mengantri untuk melakukan perbaikan. Pembangunan galangan kapal merupakan salah satu solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan Pemerintah Kabupaten Lamongan membangun fasilitas tambahan untuk perbaikan kapal. Pembangunan galangan kapal merupakan salah satu pembangunan yang memiliki banyak risiko cukup banyak karena pembangunan galangan kapal ini sangat bergantung padaa kondisi cuaca di daerah sekitar perairan Pantai Lamongan serta pembebasan lahan. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen risiko yang tepat sesuai dengan permasalahan pada setiap proyek. Tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko pelaksanaan proyek galangan kapal, analisis terhadap risiko yang signifikan, dan menentukan jenis respon terhadap risiko yang signifikan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Rangkaian analisis dimulai dengan identifikasi risiko melalui studi literatur, setelah itu dilakukan analisis risiko yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada respoden responden yang telah dipilih sebelumnya pada Proyek galangan kapal ini. Analisis risiko dilakukan dengan cara memperkirakan kemungkinan risiko yang terbesar yang akan terjadi dan dampak yang dihasilkan terhadap biaya dan juga waktu. Langkah terakhir menetapkan respon risiko pada proyek pembangunan galangan kapal, dengan teknik wawancara kepada pihak yang berkompeten. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa variabel risiko yang signifikan terhadap waktu terdapat 2 macam variabel risiko yaitu kerusakan peralatan kerja dimana respon yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengontrol servis berkala serta kalibrasi terhadap peralatan yang telah jatuh tempo masa validasinya, serta kesalahan estimasi waktu dimana respon yang dapat dilakukan berupa menggunakan analisa historis sebelumnya dan melakukan pengecekan ulang terhadap pekerjaan, sedangkan variabel risiko yang signifikan terhadap biaya terdapat 3 macam, yaitu perubahan harga material dimana respon risiko yang dapat dilakukan yaitu menggunakan cadangan biaya yang memang diperuntukkan untuk kejadian yang tak terduga, kerusakan peralatan kerja dimana respon risiko yang dapat dilakukan yaitu perawatan peralatan secara berkala, serta kesalahan estimasi waktu, dimana respon risiko yang dilakukan yaitu menggunakan analisa data historis sebelumnya. Kata Kunci : Analisis risiko, Pembangunan galangan kapal, wilayah Pantura Lamongan, Respon risiko. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan wilayah Pantura Lamongan yang semakin pesat mendorong Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk menyediakan jasa perbaikan kapal. Saat ini Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memiliki jasa perbaikan kapal di Desa Kematren Kecamatan Paciran. Jasa perbaikan kapal tersebut belum beroperasi secara penuh, namun dock perbaikan sudah dapat di fungsikan. Sejak Juli 2010 lalu, sudah ada 18 kapal besar yang memanfaatkan jasa perbaikan kapal Pemerintah Kabupaten Lamongan tersebut. Saat ini fasilitas jasa perbaikan kapal masih dalam tahap uji coba sebab secara administrasi maupun teknis masih belum sempurna, yaitu jumlah galangan kapal untuk perbaikan sangat terbatas, kapasitas dari galangan kapal sangat tidak sebanding sehingga seringkali kapal harus mengantri untuk melakukan perbaikan. Galangan kapal 1

2 yang akan dibangun itu akan berlokasi di lahan sekitar 20 hektar. Pada tahap awal, galangan kapal tersebut akan digunakan untuk proses reparasi dan pembangunan kapal sekala kecil. Galangan kapal itu nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas doking maupun pembangunan kapal lainnya, karena kedalaman laut yang memadai untuk menggunakan dock kolam atau graving dock maka, Pemerintah Kabupaten Lamongan membangun dock kolam atau graving dock yaitu semacam kolam yang terdapat di pinggir laut dimana dinding dan lantainya terbuat dari beton dan tiang pancang, serta pintu (gate) yang selalu terhubung langsung dengan laut. Pembangunan galangan kapal merupakan salah satu pembangunan yang memiliki risiko cukup banyak karena pembangunan galangan kapal ini sangat bergantung pada kondisi cuaca di daerah sekitar perairan Pantai Lamongan, serta pembebasan lahan pada daerah yang nantinya akan di bangun galangan kapal, mengingat pembangunan galangan kapal tersebut akan dibangun pada lahan sekitar 20 hektar. Risiko-risiko yang akan terjadi pada pembangunan galangan kapal tersebut nantinya akan berpengaruh pada lama waktu pengerjaan pembangunan. Masalah-masalah teknis maupun non teknis yang dihadapi oleh DPL nantinya akan menimbulkan ketidakpastian dalam penyelesaian proyek. Ketidakpastian tersebut merupakan risiko dan masalah dari sumber-sumber risiko. Risiko merupakan kombinasi dari probabilitas suatu kejadian dan konsekuensi dari kejadian tersebut, dengan tidak menutup kemungkinan bahwa ada lebih dari satu konsekuensi untuk satu kejadian, dan konsekuensi merupakan hal yang positif maupun negatif (Santosa, 2009). Risiko akan timbul apabila terjadi penyimpangan di luar rencana dari suatu kejadian atau suatu keadaan tertentu. Proyek merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menganbil peluang, sehingga risiko akan selalu menyertainya. Oleh sebab itu yang perlu diperhatikan adalah mengoptimalkan setiap peluang yang ada, disamping mengambil langkah-langkah untuk memperkecil dampak negatif dari risiko terhadap sasaran. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dikemukakan dalam tugas akhir ini adalah : 1. Risiko apa saja yang signifikan bila ditinjau terhadap kinerja waktu dan biaya pada pelaksanaan pembangunan galangan kapal? 2. Bagaimana respon terhadap risiko yang signifikan terhadap kinerja biaya dan waktu pada pelaksanaan pembangunan galangan kapal? 1.3 Tujuan Adapun tujuan utama dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah melakukan analisis resiko dan respon pada pelaksanaan pembangunan galangan kapal Kabupaten Lamongan. 1. Mengetahui risiko apa saja yang berdampak signifikan bila ditinjau terhadap kinerja waktu dan biaya pada pelaksanaan pembangunan galangan kapal. 2. Mengetahui respon terhadap risiko yang berdampak signifikan terhadap kinerja biaya dan waktu. 1.4 Batasan Masalah Identifikasi, analisis, dan pengelolaan resiko yang ada di dalamnya nanti akan cukup luas dan kompleks. Agar pembahasaan dalam penulisan nanti bisa terarah dan sistematis, maka pembahasan dalam penulisan dibatasi sebagai berikut: 1. Obyek yang dilakukan penelitian adalah pembangunan galangan kapal Kabupaten Lamongan. 2. Risiko yang dianalisis dilihat dari sudut pandang kontraktor. 3. Respon dilakukan terhadap risiko yang signifikan. 1.5 Manfaat Penelitian Penyusunan tugas akhir ini diharapkan mampu mendapatkan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Dapat mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan terjadi sedini mungkin, sehingga dapat mengetahui cara mengantisipasi risiko yang akan terjadi. 2. Dapat mengurangi kerungian yang nantinya akan dialami oleh 2

3 perusahaan jika risiko yang nantinya akan terjadi sudah direspon dengan baik. 3. Dapat menjadi referensi bagi peneliti sejenis yang selanjutnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Menurut Soeharto (1999), proyek dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Lingkup tugas tersebut dapat berupa pembangunan pabrik, pembuatan produk baru, atau pelaksanaan penelitian dan pengembangan. Soeharto (1999) menjelaskan bahwa proyek memilki ciri-ciri sebagai berikut: a. Memilki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan. c. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas, d. Non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. Proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktivitas unik yang saling berkaitan untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilaksanakan dalam periode waktu tertentu pula (Santosa, 2009). Menurut PMBOK Guide (2004) sebuah proyek memiliki beberapa karakteristik penting yang terkandung didalamnya yaitu : Temporary (Sementara) berarti setiap proyek selalu memiliki jadwal yang jelas kapan dimulai dan kapan diselesaikan. Sebuah proyek berakhir jika tujuannya telah tercapai atau kebutuhan terhadap proyek itu tidak ada lagi sehingga proyek tersebut dihentikan. Unik artinya bahwa setiap proyek menghasilkan suatu produk, solusi, servis atau output tertentu yang berbedabeda satu dan lainnya. Progressive elaboration adalah karakteristik proyek yang berhubungan dengan dua konsep sebelumnya yaitu sementara dan unik. Setiap proyek terdiri dari langkahlangkah yang berkembang dan berlanjut sampai proyek berakhir. berakhir Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat (tools) dan teknik (technique) dalam aktivitas-aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhankebutuhan proyek (PMBOK, 2004). Manajemen proyek merupakan perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem hierarki (arus kegiatan) vertikal dan horisontal. Dari definisi tersebut terlihat bahwa konsep manajemen proyek mengandung hal-hal pokok sebagai berikut : a. Menggunakan pengertian manajemen berdasarkan fungsinya, yaitu merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan yang berupa manusia, dana dan material. b. Kegiatan yang dikelola berjangka pendek, dengan sasaran yang telah digariskan secara spesifik. Hal ini memerlukan teknik dan 3

4 metode pengelolaan yang khusus terutama aspek perencanaan dan pengendalian. c. Memakai sistem pengendalian (system approach to management). d. Mempunyai hierarki (arus kegiatan) horisontal disamping hierarki vertikal Galangan Kapal Galangan Kapal merupakan suatu tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan membuat kapal. Kapal-kapal tersebut dapat berupa yacht, armada militer,cruise line, pesawat barang atau penumpang. Sebuah lokasi galangan kapal besar akan berisi crane, dock kering, slipway, gudang bebas debu, fasilitas pengecatan dan tempat yang sangat luas untuk fabrikasi kapal-kapal (Budiono, 2010). Suatu galangan kapal minimal mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut : a. Kantor. b. Fasilitas perancangan. c. Gudang material. d. Bengkel pelat dan pipa. e. Bengkel mesin dan listrik. f. Tempat untuk pembangunan kapal. g. Tempat untuk mereparasi kapal Graving Dock Graving dcok merupakan sebuah kolam yang mana air didalamnya dapat dikuras atau dikeluarkan sampai habis dengan pompa. Dok kolam ini sering juga disebut dok gali (Budiono, 2010). Dok kolam atau graving dok ini mempunyai dinding yang sangat kokoh, sebab pada saat kosong dok akan menerima tekanan tanah dari sekitar. Sedangkan pada saat ada kapal yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari dalam kolam maka beban lateral air akan diterima oleh dinding dan lantai. 2.2 Pengertian Risiko Risiko merupakan kata yang sudah sering didengar. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak disukai dan sesuatu yang ingin dihindari. Risiko juga bisa didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Memahami konsep risiko secara luas merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko (Darmawi, 2008). Oleh karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yang ditemukan dalam beberapa literatur diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas. Beberapa perbedaan definisi tentang risiko, hal ini disebabkan subyek risiko begitu kompleks, terdapat dalam beberapa bidang yang berbeda sehingga terdapat beberapa pengertian yang berbeda pula. Darmawi (2008) mengutip Vaughan membagi risiko kedalam 3 pengertian yaitu kemungkinan kerugian, ketidakpastian, probabilitas suatu outcome yang berbeda dengan outcome yang diharapkan. PMI (2004) membarikan tambahan risiko sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang tidak pasti yang jika terjadi akan mempunyai efek positif dan efek negatif pada tujuan proyek. Risiko proyek meliputi ancaman terhadap tujuan proyek dan peluang untuk meningkatkan tujuan tersebut. 2.3 Jenis-jenis Risiko Jenis-jenis risiko menurut Santosa (2009) antara lain: 1. Risiko Operasional Kejadian risiko yang berhubungan dengan operasional organisasi mencakup risiko yang berhubungan dengan sistem organisasi, proses kerja, teknologi dan sumber daya manusia. 2. Risiko Finansial Risiko yang berdampak pada kinerja keuangan organisasi 4

5 seperti kejadian risiko akibat dari fluktuasi mata uang, tingkat suku bunga termasuk risiko pemberian kredit, likuiditas dan pasar. 3. Hazard Risk Risiko yang berhubungan dengan kecelakaan fisik seperti kejadian atau kerusakan yang menimpa harta perusahaan dan adanya ancaman perusahaan. 4. Strategic Risk Risiko yang berhubungan dengan strategi perusahaan, politik, ekonomi, peraturan dan perundangan. Risiko yang berkaitan dengan reputasi organisasi kepemimpinan dan termasuk perubahan keinginan pelanggan. 2.4 Klasifikasi Risiko Dalam dunia konstruksi yang dimaksud risiko adalah apabila risiko tersebut diartikan sebagai ketidakpastian yang menimbulkan kerugian (Uncertainty of loss). Risiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Risiko Spekulatif (Speculative Risk) Risiko Spekulatif adalah risiko yang memberikan kemungkinan untung atau rugi atau tidak untung dan tidak rugi. Risiko Spekulatif disebut juga risiko dinamis (dynamic risk). 2. Risiko murni (Pure Risk) Risiko yang hanya mempunyai satu akibat yaitu kerugian. Sehingga tidak ada yang akan menarik keuntungan dari risiko ini. 3. Risiko Fundamental (Fundamental Risk) Risiko yang sebab maupun akibatnya impersonal (tidak menyangkut seseorang) dimana kerugian yang timbul dari risiko yang bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa seorang individu melainkan menimpa banyak orang atau banyak pihak. 4. Risiko khusus (Particular Risk) Risiko khusus dimana risiko ini disebabkan oleh peristiwaperistiwa individual dan akibatnya terbatas. 5. Perubahan Klasifikasi Risiko Perubahan klasifikasi risiko dapat terjadi apabila penyebab terjadinya risiko dan akibat dari risiko berubah atau dapat pula disebabkan adanya cara pandang seseorang terhadap risiko tersebut. 6. Guna klasifikasi Risiko Klasifikasi risiko berguna dalam rangka menetapkan apakah suatu risiko dapat diasuransikan atau tidak, dan untuk menentukan apakah risiko lebih tepat ditangani oleh pemerintah atau diserahkan kepada lembaga asuransi komersial. 7. Risiko yang dapat diasuransikan dan risiko yang tidak dapat diasuransikan Risiko spekulatif tidak dapat diasuransikan karena pada risiko ini terdapat kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan. Risiko murni dapat diasuransikan karena hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu mendatangkan kerugian, tetapi berdasarkan pertimbangan secara yuridis maupun komersial tidak semua risiko murni dapat diasuransikan. 2.5 Manajemen Risiko Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko, namun secara sederhana artinya mengenai kemungkinan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan seperti kemungkinan, kehilangan, cedera,kebakaran dan sebagainya. Manajemen risiko yang baik akan mampu memperbaiki keberhasilan proyek secara signifikan ( Santosa, 2009 ). Santosa (2009) menjelaskan bahwa mamajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan memastikan risiko serta mengembangkan strategi untuk mengelola risiko tersebut. Suatu sistem pengelolaan risiko yang digunakan di dalam suatu organisasi, atau perusahaan yang merupakan 5

6 suatu proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan secara menerus, untuk mengendalikan kemungkinan timbulnya risiko yang membawa konsekuensi merugikan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Ada 3 kunci yang perlu diperhatikan dalam manajemen risiko agar bisa efektif. 1. Identifikasi, analisa dan penilaian risiko pada awal proyek secara sistematis dan mengembangkan rencana untuk menanganinya. 2. Mengalokasikan tanggung jawab kepada pihak yang paling sesuai untuk mengelola risiko. 3. Memastikan bahwa biaya penanganan risiko cukup kecil dibanding dengan nilai proyeknya. 2.6 Proses Manajemen Risiko Perencanaan Manajemen Risiko Perencanaan manajemen risiko meliputi langkah memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan aktifitas manajemen risiko untuk proyek. Menentukan pendekatan dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dalam manajemen risiko. Hal-hal yang tercakup dalam perencanaan manajemen risiko adalah : 1. Metodologi Mendefinisikan alat, pendekatan dan sumber data yang mungkin digunakan dalam manajemen proyek tertentu. 2. Peran dan tanggung jawab Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan tugas tertentu dan hasil apa yang harus dipertanggung jawabkan berkaitan dengan manajemen risiko. 3. Dana & Biaya Penjelasan estimasi biaya dan dana yang diperlukan dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen risiko. 4. Waktu Berisi rencana waktu pelaksanaan proses manajemen risiko akan dilakukan selama siklus hidup proyek. 5. Scoring dan Interpretasi Metode scoring dan interpretasi yang sesuai untuk tipe dan waktu analisa risiko kualitatif dan kuantitatif yang akan dilakukan Identifikasi Risiko Langkah selanjunya dalam mengelola risiko adalah identifikasi risiko potensial, risiko adalah event yang jika dipicu akan menyebabkan masalah. Karena itu, identifikasi risiko bisa dimulai dari identifikasi sumber masalahnya atau masalahnya sendiri. Identifikasi risiko adalah rangkaian proses pengenalan yang seksama atas risiko dan komponen risiko yang melekat pada suatu aktifitas atau transaksi yang diarahkan kepada proses pengukuran serta pengelolaan risiko yang tepat. Identifikasi risiko merupakan pondasi dimana tahap lainnya dalam manajemen risiko dibangun. Sebagai suatu rangkaian proses, indentifikasi risiko dimulai dengan pemahaman tentang apa sebenarnya yang disebut sebagai risiko, sebagaimana telah didefinisikan di atas, maka risiko tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau tidak terwujudnya sesuatu tujuan. Tahap selanjutnya pada proses identifikasi risiko adalah mengenali jenis-jenis risiko yang mungkin atau pada umumnya dihadapi oleh setiap pelaku bisnis. Langkah ini meliputi pendefinisian risiko mana yang mungkin mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan karakteristik dari setiap risiko, hasil utama dari proses ini adalah risk register. Identifikasi bisa dilakukan dengan melihat asal dan problemnya. 1. Analisis Sumber Risiko. Sumber bisa berasal dari internal atau eksternal dari sistem yang menjadi target 6

7 dari manajemen risiko. Risiko berdasarkan sumbernya dapat dikatagorikan sebagai berikut: a. Internal Risk Keterlambatan jadwal, risiko teknis, desain, konstruksi, opersional. b. Eksternal Risk Perubahan peraturan, bencana alam. 2. Analisis Problem Risiko berhubungan dengan ke khawatiran melanggar informasi yang bersifat privat atau khawatir akan terjadi kecelakaan dan korban, khawatir kehilangan uang. pertanyaan disusun. Jawaban dari pertanyaan menunjukkan risiko yang ada. Common Risk checking Beberapa daftar risiko yang sudah bisa terjdi dan disini dilakukan pemilihan mana yang sesuai untuk proyek yang ditangani. Dimana variabel variabel risiko tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 seperti dibawah ini : Ketika sumber atau masalah sudah diketahui, kejadian yang dipicu oleh sumber atau kejadian yang dapat menimbulkan masalah dapat ditelusuri. Metode identifiksi risiko yang umum adalah: Identifikasi Risiko berdasarkan Tujuan Perusahaan dan tim proyek mempunyai tujuan-tujuan. Setiap kejadian yang membahayakan pencapaian tujuan secara perbagian atau menyeluruh diidentifikasikan sebagai risiko. Identifikasi Risiko berdasarkan Skenario Dalam analisa skenario, skenario-skenario yang berbeda diciptakan. Skenario-skenario mungkin menjadi jalan alternatif untuk mencapai tujuan atau sebuah analisa dari hubungan kekuatan, setiap kejadian yang memicu sebuah skenario yang tidak di inginkan di identifikasikan sebagai risiko. Identifikasi Risiko berdasarkan Taksonomi Taksonomi disini adala breakdown sumber risiko yang mungkin, berdasarkan taksonomi dan pengetahuan praktik yang ada daftar 7

8 2.6.3 Analisis Risiko Kualitatif Analisis kualitatif dalam manajemen risiko adalah proses menilai impak dan kemungkinan dari risiko yang sudah di identifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan efeknya terhadap tujuan proyek, analisa ini merupakan salah satu cara menentukan bagaimana pentingnya memperhatikan risiko-risiko tertentu dan bagaimana respon yang akan diberikan. Analisa kualitatif memerlukan teknik tertentu untuk bisa mengevaluasi risiko berdasarkan kemungkinan dan impaknya. Hal-hal yang perlu dijadikan masukan dalam analisi ini antara lain: Risk management plan Resiko yang sudah di identifikasi Status proyek Tingkat ketidakpastian dari suatu risiko biasanya akan bergantung pada kemajuan proyek dalam siklus hidupnya. Dalam tahap awal dari pelaksanaan proyek, beberapa risiko mungkin belum muncul, desain proyek belum matang, banyak perubahan bisa terjadi sehingga masih akan banyak lagi risiko yang akan muncul Analisis Risiko Kuantitatif Analisis Risiko Kuantitatif adalah proses menganalisa secara numerik probabilitas dari setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan proyek. Analisa ini biasanya mengikuti analisa kualitatif, apakah perlu dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan, hal ini bergantung pada ketersediaan biaya dan waktu, serta apakah perlu menyatakan risiko secara kualitatif dan kuantitatif serta impak-impaknya. Tahaptahap analisa risiko kuantitatif: 1. Menentukan nilai informasi dan aset baik secara tangible dan intangible. 2. Menentukan estimasi kerugian untuk setiap risiko yang teridentifikasi. 3. Melakukan analisa risiko. 4. Memperoleh risiko yang berpotensi terjadi. 5. Memilih langkah-langkah atau strategi penanganan untuk setiap risiko. 6. Menentukan aksi untuk merespon risiko yang ada. Sebelum dilakukan analisa ini, risiko-risiko sudah harus di identifikasi dan harus dapat dinilai besarnya potensi kerugian dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Jumlah-jumlah ini mungkin sederhana untuk dihitung,atau tidak mungkin di ukur secara pasti. Oleh karena itu, dalam proses penilaian sangat penting untuk membuat estimasi-estimasi terbaik dari sisi akademis dengan maksud untuk memprioritaskan implementasi rencana manajemen risiko secara tepat Respon Risiko Memilih jenis respon disesuaikan dengan jenis risiko dan keadaannya (Santosa, 2009): 1. Risiko dihindari bila dampaknya sangat besar dan luas, serta perusahaan tidak dapat mengendalikan 2. Risiko dialihkan bila risiko tersebut dapat dicover oleh pihak lain, baik melalui asuransi maupun subkontrak spesialis. 3. Risiko dikurangi bila perusahaan yakin mampu mengendalikan dengan suatu perencanaan yang matang 4. Risiko diterima bila dampaknya tidak terlalu besar dan masih layak dimasukkan kedalam biaya. 8

9 2.7 Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Dalam skala ini menggunakan item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk. Item yang pasti disenangi, disukai, yang baik diberi tanda (- ). Skala ini menggunakan ukuran ordinal sehingga dapat membuat ranking walaupun tidak diketahui berapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari responden lainnya. Prosedur dalam skala Likert adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan item-item yang cukup banyak dan relevan dengan masalah yang sedang di teliti, berupa item yang cukup terang disukai dan yang cukup terang tidak disukai. 2. Item-item tersebut dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti. 3. Pengumpulan responsi dari responden untuk kemudian diberikan skor, untuk jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. 4. Total skor dari masingmasing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut. 5. Reponsi di analisa untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata, batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan, maka item yang tidak menunjukkan korelasi dengan total skor atau tidak menunjukkan beda yang nyata apakah masuk kedalam skor tinggi atau skor rendah di buang. Kelebihan Skala Likert : 1. Dalam menyusun skala, itemitem yang tidak jelas korelasinya masih dapat di masukkan dalam skala. 2. Dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa responsi alternatif 3. Dapat memberikan keterangan yang lebih nyata tentang pendapatan atau sikap respoden. 2.8 Skala Guttman Skala Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala ini mempunyai ciri penting, yaitu merupakan skala komulatif dan mengukur satu dimensi saja dari satu variabel yang multi dimensi sehingga skala ini termasuk mempunyai sifat undimensional (Sugiyono, 2009). Skala Guttman yang disebut juga metode scalogram atau analisa skala sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut isi universal atau atribut universal. Skala pengukuran tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu iya atau tidak, benar atau salah. 2.9 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari populasi yang benarbenar diteliti oleh sebuah peneliti. Sampel yang baik harus representatif (mewakili populasi) dan memiliki sifat yang homogen (sejenis). Berdasarkan aspek peluang pemilihan dan pengacakan sampel, sampel dibagi menjadi: 9

10 1. Sampel Probabilistik Sampel probabilistik adalah sampel yang memperhatikan peluang pada pemilihan anggota sampel. Dimana dasar sampel probabilistik adalah sampel acak. Sampel acak adalah sampel yang diambil dari populasi dimana setiap anggotanya mempunyai peluang yang sama terpilih menjadi anggota sampel. Berikut adalah jenis-jenis dari sampel probabilistik. a. Sampel acak sederhana Setiap anggota populasi diberi nomor, kemudian dilakukan pengambilan anggota populasi secara acak (dengan undian atau tabel bilangan acak). b. Sampel sistematik Setiap anggota populasi diberi nomor, kemudian anggota pertama dalam sampel dipilih acak dari populasi. c. Sampel berstrata atau berlapis Populasi memiliki beberapa tingkatan atau strata. Data dalam setiap tingkatan cenderung homogen, dan antar tingkatan cenderung heterogen. d. Sampel gerombol atau cluster Populasi memiliki beberapa kelas atau kelompok. Data dalam setiap gerombol cenderung heterogen, dan antar kelompok cenderung homogen. 2. Sampel Non-Probabilistik Sampel non-probabilistik adalah sampel yang tidak memperhatikan sapek peluang pada pemilihan anggota sampel. Sampel non-probabilistik diambil dari populasi yang convenient, tidak ada syarat peluang yang sama untuk setiap anggota populasi terpilih menjadi anggota sampel. Berikut adalah jenis-jenis dari sampel nonprobabilistik, yaitu : a. Sampel haphazard Sampel yang ketentuannya dari populasi. b. Sampel sukarela (voluntary) Sampel dipilih dari anggota populasi yang secara sukarela berkenan di data. c. Sampel purposive Anggota sample yang dipilih adalah panel ahli (pakar). d. Sample bola salju (snowball) Sampel di ambil dari unit-unit terkait dengan sampel yang terpilih. e. Sample kuota Jenis sampel yang banyak diaplikasikan dalam ilmu pemasaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa survey dengan cara menjaring pendapat atau persepsi, pengalaman, dan sikap responden mengenai faktor faktor risiko yang mempengaruhi dalam pelaksanaan proyek dan bentuk-bentuk penanganan yang dilakukan untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah 10

11 kontraktor pelaksana Pembangunan Galangan Kapal Kabupaten Lamongan. 3.2 Data Data adalah fakta atau fenomena yang sifatnya mentah atau belum dianalisis, seperti angka, nama, keterangan, dan sebagainya (Grapier, 2008). Dalam studi ini diperlukan data-data untuk mendukung keakuratan dari hasil penelitian Jenis dan Sumber Data Ada beberapa jenis data yang digunakan dalam studi kasus proyek ini, yaitu jenis data primer dan data skunder. 1. Data Primer Didapat dari hasil interviewing (wawancara) yang berupa : a. Identifikasi risiko yaitu jenisjenis risiko yang kemungkinan terjadi pada proyek pembangunan galangan kapal. b. Besar probabilitas terjadinya risiko, dampaknya terhadap waktu, biaya, dan mutu serta tingkat risiko kontruksi menurut kontraktor pelaksana. c. Respon risiko dari risiko terbesar yang dapat terjadi pada proyek Galangan kapal. Dalam proyek pembangunan galangan kapal ini populasi yang diambil yaitu pihak pelaku konstruksi yaitu PT. Wijaya Karya Tbk. Dan respoden yang dituju sebagai barikut : a. Manager Konstruksi b. Kasie Engineer c. Kasie Komersial d. Kasie Keuangan dan Human Capital e. Supervisor 2. Data skunder Data skunder didapatkan dari studi literatur yaitu jenis-jenis risiko yang kemungkinan akan terjadi pada proyek galangan kapal Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dan informasi direncanakan dengan melakukan wawancara langsung kepada para responden pada proyek Pembangunan Galangan Kapal. 3.3 Pembuatan Kuesioner Untuk kepentingan penelitian ini, diperlukan suatu sarana berupa kuesioner yang akan membantu responden menjawab sejumlah pertanyaan yang disediakan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab, dalam penelitian ini responden yang dimaksud adalah kontraktor. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan di ukur dan tau apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuesioner dapat diberikan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan diberikan data objektif dan cepat. Pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner adalah : 1. Bagian 1 (Kuesioner Pendahuluan) a. Profil pengisi kuesioner, misalnya: Jabatan pekerjaan di dalam proyek Galangan Kapal. Jenjang pendidikan yang telah di tempuh. Pengalaman menangani proyek. Jenis bangunan yang pernah di kerjakan. 11

12 b. Pengisian risiko yang dianggap relevan pada Proyek Galangan Kapal dengan menggunakan Skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini akan di dapat jawaban yang tegas. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio di khotomi (dua alternatif). Pada penelitian ini dua alternatif pilihan yaitu relevan tidak relevan. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan skor terendah nol. Misalnya untuk jawaban relevan diberi skor 2 dan tidak relevan di beri skor Bagian 2 (Kuesioner Utama) Pada bagian dua ini responden diberi pertanyaan mengenai probabilitas dan dampak yang terjadi pada suatu risiko menurut pandangan responden. Pertanyaanpertanyaan mengenai probabilitas dan dampak terjadinya risikorisiko pada Proyek Galangan Kapal tersebut dilakukan menggunakan sistem penilaian yang mengadopsi dari Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun variabel-variabel instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyan. Skala yang digunakan adalah skala 1 hingga 5, yang menunjukkan bahwa dari skala 1 adalah skala yang mewakili sangat rendah probabilitas terjadi dan sangat kecil dampak yang ditimbulkan sehingga skala 5 yang menandakan bahwa risiko tersebut sangat tinggi probabilitas terjadinya risiko dan sangat besar dampak yang ditimbulkan dari variabel risiko tersebut. 3. Bagian 3 (Kuesioner Respon) Pada bagian tiga ini, responden diberi pertanyaan mengenai respon risiko yang dilakukan pada variabel risiko yang signifikan terjadi pada Proyek Galangan Kapal. 3.4 Pengolahan Data dan Analisis Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer dan disajikan dalam bentuk kalimat, tabel, serta grafik Analisis Variabel Risiko Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang relevan. Faktor-faktor risiko ini akan bertambah yang berasal dari pengalaman para responden dan tidak tercantum dalam studi literatur. Dari data didapatkan variabel risiko tersebut relevan atau tidak relevan terjadi pada proyek. Data tersebut didapatkan dari beberapa responden, untuk mendapatkan hasil yang mewakili jawaban dari beberapa responden dilakukan analisa dengan menggunakan skala Guttman Analisis Probabilitas dan Dampak Dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat atau besarannya risiko dan dampak terhadap kelangsungan proyek yaitu biaya, waktu, mutu serta respon risiko yang dilakukan. Data yang didapat dari kuesioner bagian 2 dianalisis untuk mendapatkan hasil yang mewakili dari beberapa responden. Langkah awal adalah melakukakan analisis menggunakan severity index lalu mengkatagorikannya berdasarkan besar probabilitas dampaknya. Severity index dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: (Al-Hammad et al., 1996) 12

13 SI = 4 ii=0 aaaa xxxx 4 4 ii=0 xx (100%) ii Dimana : ai = konstanta penilai xi = frekuensi responden I = 0, 1, 2, 3, 4,... n x 0, x 1, x 2, x 3, x 4, adalah responden frekuensi responden a 0 = 0, a 1 = 1, a 2 = 2, a 3 = 3, a 4 = 4 x 0 = frekuensi responden sangat rendah/kecil dari survey, maka a 0 = 0. x 2 = frekuensi responden rendah/kecil dari survey, maka a 1 = 1. x 3 = frekuensi responden tinggi/besar dari survey, maka a 3 = 3. x 4 = frekuensi responden sangat tinggi/besar dari survey, maka a 4 = 4 klasifikasi dari skala penilaian pada frekuensi dan dampak adalah sebagai berikut : Sangat Rendah / Kecil (SR/SK) 0,00 SI 12,5 Rendah / Kecil (R/K) 12,5 SI 37,5 Cukup / Sedang (C) 37,5 SI 62,5 Tinggi / Besar (T/B) 62,5 SI 87,5 Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) 87,5 SI 100 Sebelum melakukan analisa risiko, katagori risiko yang didapat sebelumnya dikonversikan dalam bentuk angka seperti pada penjelasan berikut : 1. Probabilitas Sangat rendah (SR) = 1 Rendah (R) = 2 Cukup (C) = 3 Tinggi (T) = 4 Sangat tinggi (ST) = 5 Dampak ( Terhadap Waktu ) Sangat Kecil (SK) = 1 Kecil (K) = 2 Cukup (C) = 3 Besar (B) = 4 Sangat Besar (SB) = 5 2. Dampak ( Terhadap Biaya ) Sangat Kecil (SK) = 1 Kecil (K) = 2 Cukup (C) = 3 Besar (B) = 4 Sangat Besar (SB) = 5 Setelah didapat kategori dari frekuensi dan dampak maka dilakukan analisis nilai risiko. Nilai risiko didapatkan dengan melakukan mengeplotkan nilai kedalam Matriks Probabilitas dan Dampak Analisis Risiko Setelah diketahui risikorisiko mana saja yang telah terjadi pada proyek Galangan Kapal ini, lalu dilanjutkan dengan analisis risiko yang menggunakan matriks probabilitas dan dampak. Dimana untuk mengukur probability dan impact kejadian item-item risiko digunakan skala Likert yaitu : Sangat Rendah / Kecil (SR/SK) Rendah / Kecil (R/K) Cukup Tinggi / Besar (CT/CB) Tinggi / Besar (T/B) Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) Proses pengerjaan matriks probabilitas dan dampak adalah dengan cara memplotkan nilai risiko yang telah di dapat ke dalam matriks. Setelah itu di dapat nilai yang dijadikan acuan untuk mengetahui risiko-risiko mana saja yang kemungkinan terjadinya besar dan menimbulkan dampak yang signifikan. 3.5 Respon Risiko Untuk mengetahui bagaimana respon yang ditentukan pada suatu risiko dilakukan wawancara atau interview terhadap beberapa responden yang telah dipilih sebelumnya, mengenai respon risiko terhadap risiko-risiko yang telah didapat dari analisis risiko sebelumnya. Variabel risiko yang direspon hanya pada risiko pada kategori tinggi, yang merupakan risiko yang kemungkinan terjadinya paling tinggi dan berdampak paling besar. Cara-cara penanganan risiko terdiri dari 4 cara, yaitu : 1. Ditahan 2. Dikurangi 3. Dialihkan 13

14 4. Dihindari Metode analisanya adalah dengan cara analisis statistika deskriptif. Mendeskripsikan terlebih dahulu persepsi masing-masing responden, lalu setelah mengambil kesimpulan dan persepsi masingmasing responden didapat penanganan yang sesuai dengan risiko tersebut. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Beberapa responden yang turut membantu dalam penelitian Tugas Akhir ini. Diantaranya adalah : 1. Manager Konstruksi/ Kepala pelaksana Dalam proyek ini jabatan manager konstruksi diisi oleh Bapak Hartono, ST. Beliau bertanggung jawab atas terlaksananya proyek ini, beliau telah beberapa kali menduduki jabatan ini pada beberapa proyek lainnya. 2. Kasie Engineer Kepala seksi engineer ini d tempati oleh Bapak Agus S, ST beliau lebih bertanggung jawab pada pengendalian qualiyi serta quantity pada proyek ini. 3. Kasie Komersial Pada bangian komersial ini ditempati oleh bapak Ridwan, ST beliau bertanggung jawab atas ketersediaan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam proyek ini. 4. Kasie Keuangan dan Human Capital Kepala seksi bagian ini ditempati oleh bapak Felix Manaex,ST. Beliau bertanggung jawab dalam hal keungan serta para pekerja di proyek ini. 5. Supervisor Bagian supervisor pada proyek ini adalah bapak Waluyo Jenjang Pendidikan Responden Dari data survey pendahuluan di dapat beberapa informasi tentang profil responden, salah satunya adalah jenjang pendidikan para responden. Dari data tersebut di dapat 4 responden yang telah menempuh jenjang pendidikan sarjana (S1) dan 1 responden telah menempuh pendidikan sampai jenjang SMA. Frekuensi jenjang pendidikan responden dapat dilihat pada gambar 4.1. Tingkat Pendidikan Responden SMA 20% sarjana 80% Gambar 4.1. Frekuensi Jenjang Pendidikan Responden Pengalaman Responden Menangani Proyek Dari data survey pendahuluan ini juga didapat data mengenai pengalaman responden menangani proyek. Dari data tersebut didapat 1 responen yang pernah menangani proyek, 1 responden yang pernah menangani 7-9 proyek, 2 responden yang pernah menangani 4-6 proyek, serta 1 responden yang pernah menangani proyek <4 proyek. Pengalaman responden ini dapat dilihat pada gambar 4.2. Pengalaman Responden Menangani Proyek 7-9 Proyek 20% Proyek 20% <4 Proyek 20% 4-6 Proyek 40% Gambar 4.2. Pengalaman Responden Menangani Proyek Jenis Bangunan yang Pernah Dikerjakan Dari data survey pendahuluan ini didapatkan juga data mengenai jenis-jenis bangunan sipil yang pernah ditangani oleh pada responden. Data tersebut didapat 1 responden pernah menangani proyek gedung, 1 responden pernah menangani proyek pelabuhan, 2 responden pernah menangani proyek jembatan, 2 responden pernah menangani proyek jalan, 1 responden pernah menangani proyek bendung, 3 responden pernah 14

15 menangani proyek dermaga, serta 3 responden pernah menangani proyek bangunan sipil lainnya. Berikut dapat dilihat pada gambar 4.3 Jenis Bangunan yang Pernah ditangani Bendung 8% lain-lain 23% Dermaga 23% Gedung 8% Pelabuhan 8% Jembatan 15% Jalan 15% Gambar 4.3. Jenis Bangunan yang Pernah Ditangani oleh Responden 4.2 Analisa Data Identifikasi Variabel Risiko Dari data survey pendahuluan yang telah dilakukan didapat data mengenai variabel risiko yang relevan pada proyek pembangunan galangan kapal. Pengolahan data yang telah diperoleh tersebut menggunakan skala Guttman dimana data yang akan diperoleh berupa variabel risiko yang relevan maupun yang tidak relevan yang terjadi pada proyek. Data tersebut didapat dari beberapa responden dimana untuk mendapatkan hasil yang mewakili jawaban dari beberapa responden dilakukan analisa dengan menggunakan skala Guttman. Berikut merupakan contoh analisa variabel resiko dimana survey dilakukan terhadap 5 orang responden dalam satu kontraktor. Misalnya : 1 orang menjawab Relevan 4 orang menjawab tidak relevan Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut : Jumlah skor 1 orang yang menjawab Relevan (R) = 1 x 2 = 2 Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab tidak relevan (TR) = 4 x 2 = 6 Sehingga jumlah total = 6 Sedangkan skor ideal untuk seluruh item = 5 x 2 = 10 (apabila semua responden menjawab Relevan) Sedangkan skor apabila seluruh responden menjawab tidak relevan = 5 x 1 = 5 Sedangkan skor yang diperoleh dari penelitian adalah = 6. Sehingga berdasarkan data yang diperoleh dari 5 responden maka skor 6 terletak pada daerah relevan. Dari analisa di atas diketahui bahwa jika satu responden saja menyatakan risiko tersebut relevan, maka risiko tersebut dinyatakan relevan atau variabel risiko tersebut mungkin dapat terjadi pada proyek. Identifikasi risiko dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1. Variabel Risiko No Variabel Risiko Tidak Relevan Relevan Total Ket A FORCE MAJURE 1 Kebakaran Relevan 2 Banjir Relevan 3 Tanah Longsor Relevan 4 Gempa Bumi Relevan 5 Keadaan Cuaca Relevan 6 Demonstran Relevan 7 Badai Relevan B 8 Bidang Tenaga Kerja Kekurangan Jumlah Tenaga kerja Relevan 9 Terjadinya Kecelakaan kerja Relevan 10 Pemogokan tenaga kerja Relevan 11 Komunikasi yang tidak lancar antar pekerja Relevan C 12 Material dan Peralatan perubahan harga material Relevan 13 Keterlambatan material dari suplier Relevan 14 Kurangnya tempat tempat penimbunan sisa material Relevan 15 Kerusakan peralatan kerja Relevan D 16 Metode Konstruksi Perubahan Desain Relevan 17 Keruntuhan Struktur Relevan 18 Kebocoran dan keretakan pada struktur Relevan 19 Desain yang tidak lengkap Relevan 20 kesulitan penggunaan teknologi baru Relevan 21 Kesalahan Estimasi waktu Relevan 22 Kesalahan Estimasi biaya Relevan E 23 Kondisi Lapangan Kemacetan disekitar proyek Relevan 24 Kesulitan transportasi alat berat Relevan 25 kondisi tanah yang tidak stabil Relevan F 26 Ekonomi ketidak stabilan moneter Tdk Relevan 27 inflai nilai mata uang Tdk Relevan 28 Krisis keuangan global Tdk Relevan G 29 Lain-lain keterlambatan pembayaran oleh owner Relevan ( Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2011) Responden juga memberikan atau menambahkan variabel risiko yang mungkin terjadi pada proyek. Berikut tambahan variabel risiko yang telah disajikan dalam Tabel 4.2 berikut ini : 15

16 Tabel 4.2. Tambahan Variabel Risiko dari Responden No Variabel Risiko 1 Gelombang Besar Air laut 2 Angin Kencang 3 Asuransi Tenaga Kerja 4 Perubahan Harga Peralatan 5 Data yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan ( Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2011) Analisa Variabel Risiko Analisa variabel risiko dilakukan untuk menganalisa survey utama. Analisa dilakukan terhadap penilaian probalitas atau probabilitas risiko, dampak risiko terhadap aspek waktu, dan dampak risiko terhadap aspek biaya. Analisa ini menggunakan metode Severity Index (SI). Dimana severity index mempunyai keunggulan untuk mempermudah pengklasifikasian. Berikut ini contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI) Penilaian Probabilitas Keterangan skala untuk penilaian probabilitas adalah sebagai berikut : Sangat Rendah (SR) = < 20 % Rendah (R) = > % Sedang/Cukup (C) = > % Tinggi (T) = > % Sangat Tinggi (ST) = >80% Kriteria penetapan skala probability ini ditetapkan sendiri oleh peneliti yang kemudian didiskusikan kepada pihak kontraktor yang kemudian menghasilkan kesepakatan bahwa frekuensi terjadinya risiko proyek paling besar yaitu 100%. Contoh perhitungan menggunakan metode severity index adalah sebagai berikut : Dari data yang didapat dari kuesioner utama didapat peilain responden terhadap probabilitas terjadinya variabel risiko kebakaran yaitu 4 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya kebakaran sangat rendah, 1 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya kebakaran rendah, maka nilai severity indexnya (SI) adalah: SI = 1 Σ i= 0 a x Σ i 4 1 i= 0 x i i ( 100% ) SI = ((0xx4)+(1xx1)+(2xx0)+(3xx0)+(4xx0) (100%) 4xx5 Sumber Force Majure Force Majure Bidang Tenaga Kerja Material dan Peralatan Kondisi Lapangan SI = 1 20 (100%) SI = 5% Didapatkan nilai severity index bernilai 5%, maka kategori probabilitas dari variabel risiko kebakaran adalah sangat rendah. Perhitungan untuk penialaian probabilitas terhadap waktu dan biaya juga menggunakan cara yang sama seperti diatas. Berikut adalah hasil analisa dari penilaian probabilitas dengan menggunakan metode severity index pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Penilaian Probabilitas No Variabel Risiko SR R C T ST TOTAL SI ( % ) KATEGORI 1 Kebakaran SR 2 Banjir SR 3 Tanah Longsor SR 4 Gempa Bumi 5 Keadaan Cuaca 6 Demonstran SR 7 Badai 8 Gelombang Air Laut R 9 Angin Kencang 10 Kekurangan jumlah tenaga kerja 11 Terjadinya kecelakaan kerja C 12 Pemogokan tenaga kerja 13 Adanya komunikasi yang tidak lancar antar pekerja SR 14 Asuransi Tenaga Kerja R 15 Perubahan harga material C 16 Keterlambatan material dari supplier C 17 Kurangnya tempat penimbunan sisa material SR 18 Kerusakan Peralatan kerja C 19 Perubahan Harga Peralatan R 20 Perubahan desain C 21 Keruntuhan struktur 22 Kebocoran dan keretakan pada struktur 23 Desain yang tidak lengkap R 24 Kesulitan penggunaan teknologi baru SR 25 Kesalahan estimasi waktu C 26 kesalahan estimasi biaya 27 Kemacetan disekitar proyek SR 28 Kesulitan transportasi alat berat ke proyek R 29 Kondisi tanah yang tidak stabil SR 30 Data lapangan yang tidak sesuai R 31 Keterlambatan pembayaran oleh owner R (Sumber : Hasil Pengolahan data,2011 ) Penilaian Dampak Risiko terhadap Aspek Waktu Kriteria penetapan skala impact terhadap waktu ini dilakukan sendiri oleh pihak peneliti.kriteria tersebut didasarkan pada penilaian responden terhadap seringnya tingkat kejadian yang nantinya akan mempengaruhi kelancaran jalannya proyek, dimana kelancaran proyek tersebut akan terganggu apabila terjadi lebih dari 5 kali kejadian. 16

17 Berikut ini adalah keterangan skala impact terhadap waktu ( kali kejadian ): Sangat Rendah (SR) = < 3 kali kejadian Rendah ( R ) = 3-5 kali kejadian Sedang/Cukup ( C ) = 5-8 kali kejadian Tinggi ( T ) = 8-10 kali kejadian Sangat Tinggi ( ST ) = >10 kali kejadian Contoh perhitungan dampak risiko terhadap aspek waktu menggunakan metode severity index adalah sebagai berikut : misal variabel risiko kebakaran terdapat 2 responden yang menjawab sangat rendah, sedangkan 3 responden lainnya menjawab risiko tersebut rendah, maka nilai severity indexnya adalah : 1 Σ ai xi i= 0 SI = ( 100% ) 4Σ 1 x SI = ((0xx2)+(1xx3)+(2xx0)+(3xx0)+(4xx0)) i i= 0 (100%) 4xx5 SI = 3 20 (100%) SI = 15% Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai severity index (SI) = 15% maka risiko ini termasuk dalam kategori Rendah Berikut ini adalah hasil analisa dari penilaian dampak risiko terhadap aspek waktu dengan menggunakan metode severity index pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Dampak Risiko terhadap Aspek Waktu No Variabel Risiko SR R C T ST TOTAL SI ( % ) KATEGORI 1 Kebakaran 2 Banjir 3 Tanah Longsor SR 4 Gempa Bumi 5 Keadaan Cuaca 6 Demonstran SR 7 Badai 8 Gelombang Air Laut R 9 Angin Kencang 10 Kekurangan jumlah tenaga kerja 11 Terjadinya kecelakaan kerja R 12 Pemogokan tenaga kerja 13 Adanya komunikasi yang tidak lancar antar pekerja SR 14 Asuransi Tenaga Kerja 15 Perubahan harga material 16 Keterlambatan material dari supplier R 17 Kurangnya tempat penimbunan sisa material R 18 Kerusakan Peralatan kerja C 19 Perubahan Harga Peralatan 20 Perubahan desain Lanjutan Tabel 4.4 No Variabel Risiko SR R C T ST TOTAL SI ( % ) KATEGORI 21 Keruntuhan struktur 22 Kebocoran dan keretakan pada struktur 23 Desain yang tidak lengkap 24 Kesulitan penggunaan teknologi baru SR 25 Kesalahan estimasi waktu C 26 kesalahan estimasi biaya 27 Kemacetan disekitar proyek SR 28 Kesulitan transportasi alat berat ke proyek R 29 Kondisi tanah yang tidak stabil SR 30 Data lapangan yang tidak sesuai R 31 Keterlambatan pembayaran oleh owner R (Sumber: Hasil Pengolahan Data,2011) Penilaian Dampak Risiko terhadap Aspek Biaya Kriteria penetapan skala impact terhadap biaya ini dilakukan sendiri oleh pihak peneliti dimana kriteria tersebut didasarkan pada alokasi dana untuk biaya lain-lain yaitu sebesar 0,65% dari biaya yang ada. Informasi ini diperoleh dari pihak kontraktor. Berikut ini adalah keterangan mengenai skala impact terhadap biaya: Sangat Rendah (SR) = < 0,10% dari biaya yang ada Rendah (R) = >0,10% 0,25% dari biaya yang ada Sedang/Cukup (C) = >0,25% - 0,45%dari biaya yang ada Tinggi (T) = >0,45% - 0,65%dari biaya yang ada Sangat Tinggi (ST) = > 0,65% dari biaya yang ada Dimana contoh perhitungan dampak risiko menggunakan metode severity index adalah sebagai berikut : misal variabel risiko kebakaran terdapat 1 responden yang menjawab risiko tersebut sangat rendah, 1 responden menjawab risiko tersebut rendah, 1 responden menjawab risiko tersebut cukup, 1 responden menjawab risiko tersebut tinggi dan 1 responden menjawab bahwa risiko tersebut sangat tinggi, maka nilai severity indexnya diperoleh sebagai berikut : SI = 1 Σ i= 0 a x Σ i 4 1 i= 0 x i i ( 100% ) 17

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,

Lebih terperinci

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi 3106 100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN 1 IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi, Yusroniya

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA TUGAS AKHIR ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA OLEH : Eka Sari Dewi 31.07.100.003 PENDAHULUAN Latar Belakang : 1. Perkembangan jumlah penduduk yang semakin pesat di Surabaya

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO PROYEK

MANAJEMEN RISIKO PROYEK MANAJEMEN RISIKO PROYEK Oleh : Suwinardi Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50275 Abstrak Manajemen Risiko pada proyek meliputi langkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan infrastruktur. Faktor-faktor ketidakpastian dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA MAKALAH TUGAS AKHIR - RC09 1380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SURABAYA BAGUS YUNTAR KURNIAWAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) Irianto 1, Didik S. S. Mabui 2 1,2 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua

Lebih terperinci

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta JURNAL EKNIK POMIS Vol. 2, No. 2, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) C-72 Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali Ayunita Indria Dewi dan Cahyono Bintang Nurcahyo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Peninjauan kembali pustaka terhadap hal yang berkaitan dengan penelitian merupakan hal yang mendasar dalam penelitian. Tinjauan pustaka merupakan suatu tinjauan

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA MAKALAH TUGAS AKHIR - RC09 1380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA BAGUS YUNTAR KURNIAWAN 3108 100 613 Dosen Pembimbing : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT.

Lebih terperinci

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982). 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi resiko: 1. Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjad selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). 2. Hubungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Risiko Risiko (risk) menurut Robinson dan Barry (1987) adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Manajemen Konstruksi Dalam sebuah proyek konstruksi, terdapat sangat banyak perilaku dan fenomena kegiatan proyek yang mungkin dapat terjadi. Untuk mengantisipasi perilaku

Lebih terperinci

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANGGI BELLIAWAN 3106.100.090 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, Ph.D Cahyono Bintang Burcahyo,

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO & EVALUASI AKTIVITAS PENGENDALIAN TERPASANG

ANALISIS RISIKO & EVALUASI AKTIVITAS PENGENDALIAN TERPASANG ANALISIS RISIKO & EVALUASI AKTIVITAS PENGENDALIAN TERPASANG PENILAIAN RISIKO SIKLUS PENYELENGGARAAN SPIP Statement of Resposibility Penilaian Risiko 4 UNSUR SPIP (PP 60/ 2008) Penilaian Risiko Suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di jadikan obyek langsung dalam penelitian ini yang berlokasi di MT.HARYONO JAKARTA. 3.1.2 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan di jelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mencari faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pekerjaan proyek konstruksi. Agar data yang dihasilkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi risiko relatif tinggi akibat uncertain events yaitu peristiwa-peristiwa tidak pasti

Lebih terperinci

Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN

Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN 122 Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KINERJA KUALITAS KONTRAKTOR I. PENDAHULUAN Penelitian ini akan berusaha mengidentifikasi dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI Pengertian Risiko Sesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik yang sudah diperhitungkan maupun yang belum diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas 27.247 m2 yang terdiri dari apartement 50 lantai dengan luas 43.858,55 m2, office 41 lantai dengan

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anwar 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODOLOGI

BAB III ANALISIS METODOLOGI BAB III ANALISIS METODOLOGI Pada bagian ini akan dibahas analisis metodologi pembangunan BCP. Proses analisis dilakukan dengan membandingkan beberapa metodologi pembangunan yang terdapat dalam literatur

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa kuantitatif, tujuannya untuk melihat apakah ada pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya dan memiliki keunikan tersendiri. Definisi pekerjaan (proyek)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. KERANGKA PENELITIAN Dalam penelitian ini, kerangka berpikir (penelitian) dilakukan dalam beberapa tahapan sebagaimana diagram alur tersebut dibawah ini : Perumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dari topik yang akan penulis ambil untuk penelitian ini, penulis mencari beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk dijadikan referensi. Diharapkan

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi Salah satu cara yang dapat ditempuh manusia agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan tuntutan zaman adalah melalui penerapan dan pengembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kuantitatif explanatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada bab 3 akan dibahas mengenai metode dan strategi penelitian yang akan digunakan dalam menjawab permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya. Untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI A. Definisi Risiko RISIKO adalah : a. Risiko adalah kans kerugian b. Risiko adalah kemungkinan kerugian c. Risiko adalah ketidak pastian d. Risiko adalah penyimpangan kenyataan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses dari manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, kemudian dilanjutkan proses pemeringkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik

Lebih terperinci

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK Syamsul Wathan Abstrak Syamsul Wathan, Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk. Modul ke: Pengambilan Risiko Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, para mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu penalaran dari peneliti yang didasarkan atas pengetahuan, teori dan dalil dalam upaya menjawab tujuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan ciri-ciri objek atau

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan ciri-ciri objek atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Langkah awal dalam menganalisis suatu risiko adalah dengan melakukan identifikasi pada risiko dan sumber risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material. 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Identifikasi manajemen risiko pada industri konstruksi yang telah dilakukan pada bab analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR TUGAS AKHIR PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR WINDIARTO ABISETYO NRP 3106100105 DOSEN PEMBIMBING Farida Rachmawati, ST., MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018 Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018 EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PERT PADA PEMBUATAN PABRIK DAYA KOBELCO Nur Rahayu, Gama Harta Nugraha Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO RUMUSAN MASALAH 1. Risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 2. Apa saja sumber penyebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN BOX CULVERT DI SURABAYA

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN BOX CULVERT DI SURABAYA ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN BOX CULVERT DI SURABAYA Nama Mahasiswa : Eka Sari Dewi NRP : 3107.100.003 Jurusan : Teknik Sipil FTSP - ITS Dosen Pembimbing : Ir. I Putu Artama Wiguna,

Lebih terperinci

MODUL UNTUK SMA DAN SMK RESIKO USAHA K E L A S X S E M E S T E R G E N A P. Penulis : Haris Ali Murfi T A H U N A J A R A N /

MODUL UNTUK SMA DAN SMK RESIKO USAHA K E L A S X S E M E S T E R G E N A P. Penulis : Haris Ali Murfi T A H U N A J A R A N / MODUL UNTUK SMA DAN SMK RESIKO USAHA K E L A S X S E M E S T E R G E N A P T A H U N A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6 Penulis : Haris Ali Murfi Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami haturkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pada penelitian ini responden yang mengisi kuesioner adalah orang-orang yang diposisikan di kantor dan orang-orang yang diposisikan di lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Risiko

Pengertian Manajemen Risiko Manajemen Risiko Pengertian Resiko Kans kerugian Kemungkinan kerugian Penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan Probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan 2 Pengertian Resiko Resiko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitaian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 70 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengertian Penelitian Menurut Arikunto, Suharsimi ( 2003,p.10 ) penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) 1. Identifikasi Resiko Karakteristik Resiko Uncertainty : tidak ada resiko yang 100% pasti muncul, sehingga tetap harus

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini mempelajari dua variabel. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. PENGAMBILAN RESIKO Kode Mata Kuliah : 0040520 Bobot : 2 SKS OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. PENDAHULUAN Konsep resiko selalu dikaitkan dengan adanya ketidakpastian pada

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian yang akan dibahas adalah variabel X dan variabel Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi dan Konsep Risiko Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Program stokastik merupakan program matematika, dimana beberapa data yang termuat pada tujuan atau kendala mengandung ketidakpastian. Ketidakpastian biasanya dicirikan oleh distribusi

Lebih terperinci

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. 1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. 3. Sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat data

Lebih terperinci

RESIKO DALAM ASURANSI

RESIKO DALAM ASURANSI RESIKO DALAM ASURANSI PENGERTIAN RISIKO Arthur Williams dan Richard, M.H Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode waktu tertentu. A.Abas Salim Risiko adalah ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan dilapangan, merumuskan masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal tersebut

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Nia Saurina 811

Manajemen Resiko Nia Saurina 811 E-Government, yang di implementasikan dalam Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), adalah salah satu upaya dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi secara cepat, tepat, lengkap, akurat dan terpadu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa. Penulis Melakukan Penelitian di Kabupaten Kampar- Riau, lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa. Penulis Melakukan Penelitian di Kabupaten Kampar- Riau, lokasi 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui ini variabel

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 URAIAN Pada perencanaan pembangunan gedung bertingkat tinggi harus diperhatikan beberapa aspek penting, seperti lingkungan, sosial, ekonomi, serta aspek keamanan. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci