iii PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "iii PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT TAHUN 2012"

Transkripsi

1 PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT i

2

3 PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT iii

4 Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian. Untuk memenuhi hak terhadap pendidikan bagi kelompok orang dewasa tertentu, pendidikan masyarakat diharapkan mampu berperan untuk mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat melalui program pendidikan keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan, peningkatan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender dan pendidikan perempuan, pendidikan keorangtuaan dan penataan kelembagaan pendidikan nonformal. Melalui berbagai inisiatif program ini diharapkan terdapat investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat. iv PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

5 Buku petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan dana program pendidikan masyarakat ini, dimaksudkan sebagai acuan bagi para penyelenggara pendidikan masyarakat untuk mengakses bantuan biaya pelaksanaan berbagai kegiatan program pendidikan masyarakat. Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Jakarta, Januari 2012 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Hamid Muhammad NIP PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT v

6 Kata Pengantar Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat pembelajaran dalam proses pendidikan sepanjang hayat. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan keaksaraan penduduk dewasa melalui berbagai program yang terintegritasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan penyelenggara pendidikan masyarakat. Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal makin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, maka disusun buku petunjuk teknis sebagai acuan untuk mengajukan pelaksanaan program Pendidikan Masyarakat melalui APBN Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan keseluruhan program disusun petunjuk teknis penyelenggaraan program pendidikan masyarakat. vi PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

7 Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Peningkatan Budaya Tulis Melalui Koran Ibu, Koran Anak, dan Cerita Rakyat diharapkan dapat dijadikan acuan bagi para pembina, penyelenggara, tutor pendidikan nonformal dan informal, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pengajuan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Peningkatan Budaya Tulis Melalui Koran Ibu, Koran Anak, dan Cerita Rakyat Semoga petunjuk teknis penyelenggaraan Peningkatan Budaya Tulis Melalui Koran Ibu, Koran Anak, dan Aksara Berbasis Cerita Rakyat ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.amin. Jakarta, Januari 2012 Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D NIP PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT vii

8 Daftar isi SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI... iv PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT... vi DAFTAR ISI... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 2 B. Dasar Hukum... 4 C. Tujuan Petunjuk Teknis... 4 BAB II Deskripsi Program... 5 A. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU Pengertian Sasaran Tujuan Hasil yang Diharapkan Deskripsi Kegiatan Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan... 7 B. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN ANAK Pengertian Sasaran Tujuan Hasil yang Diharapkan Bentuk Kegiatan Tahapan Kegiatan C. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT Pengertian Sasaran Tujuan Hasil yang Diharapkan viii PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

9 5. Bentuk Kegiatan Tahapan Kegiatan D. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN BANTUAN A. Prosedur Pengajuan Bantuan Penerima Bantuan Syarat Penerima Bantuan Tata Cara Pengajuan Bantuan B. Proses Penyaluran Bantuan Penilaian Proposal Verifikasi Penetapan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Bantuan C. Catatan Khusus BAB IV PEMANTAUAN DAN PELAPORAN A. Pemantauan dan Evaluasi B. Pelaporan BAB V PENUTUP LAMPIRAN Format Proposal Contoh Acuan Pelaksanaan Format Laporan Awal Sistematika Laporan Akhir Contoh Akad Kerjasama Instrumen Verifikasi Lembaga Format Buku Kas PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT ix

10

11 PENDAHULUAN Bab I Aksara merupakan sistem penulisan suatu bahasa dengan menggunakan tanda-tanda simbol, bukan hanya sebagai huruf atau rangkaian abjad. Aksara merupakan suatu sarana yang menghantar cakrawala pengetahuan dan peradaban suatu bangsa karena aksara membentuk wacana yang dapat dikenali, dipahami, diterapkan, dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk mewujudkan aksara yang membangun peradaban diperlukan kemampuan multikeaksaraan yang memberdayakan. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengubah dan membentuk kehidupan masyarakat kearah yang lebih baik. Pemberdayaan akan meningkatkan kemampuan anggota masyarakat dalam mengarahkan, mengendalikan, membentuk dan mengelola hidupnya. Pemberdayaan masyarakat juga akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk dapat mengelola hidupnya secara mandiri sebagai indikator pemberdayaan yang meliputi kemampuan: i) memahami masalah, ii) menilai tujuan hidupnya, iii) membentuk strategi, iv) mengelola sumberdaya, dan v) bertindak dan berbuat. Selanjutnya pembangunan masyarakat merupakan suatu proses yang berkelanjutan dengan pendekatan holistik atau menyeluruh sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kemudian menerapkan pemberdayaan yang berpengaruh, melibatkan, dan mendidik; menjamin keseimbangan lingkungan; memastikan keberlanjutan/kebertahanan, dan menggunakan kemitraan untuk membuka akses untuk sumberdaya dan dana. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menerapkan kerangka kerja Aksara Membangun Peradaban dengan menerapkan lima misi kerja Kementerian Pendidikan Nasional yaitu Ketersediaan, Keterjangkauan, Peningkatan Kualitas dan Relevansi, serta Kesetaraan yang nondiskriminatif dan Keterjaminan memperoleh layanan pendidikan. Aksara membangun peradaban meliputi, antara lain, pendidikan keaksaraan (dasar, usaha mandiri, keluarga), peningkatan budaya tulis melalui koran ibu, koran anak, aksara PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 1

12 berbasis cerita rakyat, pendidikan pemberdayaan perempuan dan anak, pendidikan keorangtuaan, pengarusutamaan gender, peningkatan budaya baca masyarakat serta penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat. Pelaksanaan program-program pendidikan masyarakat tersebut perlu terus dikembangkan dan diperbaharui, melalui pemikiran kreatif dan inovatif, khususnya dalam diversifikasi layanan yang berpihak pada keluasan dan keragaman cakupan sasaran dengan menerapkan unsur-unsur pemberdayaan masyarakat sebagai berikut: Swamanajemen (self managed) Lingkungan sepanjang hayat Menghargai norma, nilai dan budaya Berbasis kebutuhan Masyarakat berperan dalam pengendalian dan pengawasan Pemberdayaan sebagai ciri utama Berakar pada nilai-nilai sosial Berbasis pengalaman Partisipatif dan demokratis Berbasis kecakapan hidup Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sangat menyadari bahwa upaya pemberdayaan masyarakat sebagaimana digambarkan di atas tidak mungkin dilakukan sendiri tanpa kerjasama kemitraan dan ketersediaan lembaga masyarakat yang memadai. Oleh karena itu, berbagai program pemberdayaan masyarakat tersebut secara simultan disertai dengan beberapa layanan kemitraan dan penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat. A. Latar Belakang Penduduk buta aksara pada tahun 2011 usia tahun berjumlah orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. 2 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

13 Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharan dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa bekeaksaraan rendah lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan. Atas dasar itu, pada tahun 2012 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyediakan berbagai layanan program keaksaraan yang meliputi keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri, aksara kewirausahaan, dan aksara berbasis cerita rakyat. Kegiatan tersebut ditunjang dengan TBM di ruang publik dan peningkatan mutu TBM unggulan berbasis elektronik, serta kegiatan pendidikan pemberdayaan perempuan, seperti pendidikan kecakapan hidup perempuan, peningkatan budaya tulis melalui koran ibu, anak, dan aksara berbasis cerita rakyat, pendidikan keluarga berwawasan gender, dan kegiatan sejenis lainnya. Kegiatan peningkatan budaya tulis melalui koran ibu, koran anak, dan aksara berbasis cerita rakyat merupakan upaya pemerintah untuk melestarikan dan mempertahankan keberaksaraan masyarakat melalui penyelenggaraan kegiatan peningkatan budaya tulis melalui Koran ibu, Koran anak dan cerita rakyat. Kegiatan ini dapat diakses oleh para penyelenggara program pendidikan masyarakat yang memenuhi persyaratan. Agar layanan ini dapat dipahami dan diakses oleh penyelelenggara dan pemangku kepentingan pendidikan masyarakat maka disusunlah Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu, Koran Anak, dan Aksara Berbasis Cerita Rakyat Tahun PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 3

14 B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 4. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; 6. Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) ; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun dan; 9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun C. Tujuan Petunjuk Teknis Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai petunjuk dalam: 1. penyusunan dan pengajuan proposal; 2. melaksanakan penilaian proposal; 3. menyalurkan bantuan penyelenggaraan peningkatan budaya tulis melalui Koran ibu, Koran anak, dan aksara berbasis cerita rakyat; 4. meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan program pendidikan masyarakat. 4 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

15 DESKRIPSI PROGRAM Bab II A. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU 1. Pengertian Peningkatan budaya tulis melalui Koran Ibu merupakan tindakan pembelajaran yang berpihak (affirmative action) terhadap peningkatan kemampuan dan budaya tulis perempuan yang dilatihkan dalam jurnalisme warga kepada peserta didik perempuan sekaligus sebagai penguatan keberaksaraan melalui berbagai media informasi, komunikasi, dan teknologi. Dana Peningkatan Budaya Tulis Melalui Koran Ibu merupakan bantuan biaya operasional pembelajaran jurnalistik, keaksaraan, dan kecakapan hidup, serta pengelolaan penerbitan Koran Ibu. 2. Sasaran/Penerima Manfaat Sasaran/penerima manfaat layanan peningkatan budaya tulis melalui Koran Ibu adalah perempuan usia tahun dengan prioritas: 1) Perempuan aksarawan baru/ yang telah memiliki kompetensi keaksaraan dasar. 2) Kelompok perempuan yang membutuhkan pelayanan khusus antara lain kelompok rawan kekerasan, rentan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), dan traffiking. 3. Tujuan 1) Memberikan kesempatan lebih besar kepada perempuan untuk mengakses bacaan guna memperkuat keberaksaraan mereka. 2) Menjadi media komunikasi bagi aksarawan perempuan untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan kemampuan keberakasaraannya melalui teks tulis. 3) Menjadi sarana meningkatkan budaya baca bagi aksarawan perempuan; PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 5

16 4) Menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kualitas atau kecakapan hidup, dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat perempuan. 4. Hasil yang Diharapkan 1) Diperolehnya kesempatan lebih besar oleh perempuan untuk mengakses bacaan guna memperkuat keberaksaraan mereka. 2) Tersedianya media komunikasi bagi aksarawan perempuan untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan kemampuan keberakasaraannya melalui teks tulis. 3) Tersedianya sarana meningkatkan budaya baca bagi aksarawan perempuan; 4) Tersedianya sarana efektif untuk meningkatkan kualitas atau kecakapan hidup, dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat perempuan. 5. Bentuk Kegiatan Kegiatan Peningkatan Budaya Tulis Melalui Koran Ibu dilakukan dalam bentuk: 1) Pembelajaran dan/atau pelatihan jurnalistik, keaksaraan, dan kecakapan hidup Pembelajaran dan/atau pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, sikap, dan ketermpilan peserta didik dalam bidang jurnalistik sederhana, keaksaran, dan ketermpilan vokasional dan sosial sesuai kebutuhan aktual, sehingga peserta didik.memiliki kesiapan untuk melakukan pengelolaan penerbitan Koran Ibu. 2) Pengelolaan penerbitan Koran Ibu. Pengelolaan penerbitan Koran Ibu dilaksanakan dengan prinsip dari dan oleh peserta didik untuk peserta didik dan masyarakat. Dengan demikian peserta didik atau aksarawan baru perempuan menjadi unsur utama pengelola (redaksi/manjemen), wartawan/ pencari berita dan sumber penting bagi isi (berita/rubrik) Koran Ibu. Koran Ibu diisi terutama dengan karya tulis ibu-ibu peserta didik, aksarawan baru perempuan, baik berupa tulisan tangan maupun yang menggunakan alat tulis lain (mesin tik, komputer), mengenai pengalaman, pengetahuan, keterampilan, cerita, puisi, opini, kesan, pesan, keluhan, berita, profil, rubrik khusus, dan sebagainya. Koran 6 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

17 Ibu tidak diperkenankan diisi dengan berita atau profil representatif tentang pejabat pemerintah atau tokoh politik, kecuali hal itu sebagai pelengkap dan ditulis oleh peserta didik. Kegiatan peningkatan budaya tulis melalui Koran Ibu dibiayai dengan dana APBN tahun Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka lembaga penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan sekurang-kurangnya berisi: 1) nama kegiatan, 2) tujuan kegiatan, 3) jadwal pembelajaran/pelatihan yang menggambarkan waktu, materi, tutor/instruktur/nara sumber teknis/fasilitator, bahan bacaan/buku rujukan, dan 4) rencana pengelolaan penerbitan dan distribusi Koran Ibu. 6. Tahapan Kegiatan Tahapan kegiatan Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu meliputi: 1) Persiapan a) Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan b) Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. 2) Pelaksanaan a) Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran dan/atau pelatihan serta pengelolaan penerbitan untuk meningkatkan budaya baca kaum perempuan. b) Kegiatan pembelajaran dan/atau pelatihan dilakukan sekurangkurangnya setara dengan 66 jam pelajaran dan pendampingan pengelolaan penerbitan Koran Ibu. Kegiatan pembelajaran/ pelatihan dan pengelolaan penerbitan Koran Ibu sekurangkurangnya melibatkan 20 orang peserta didik perempuan berkeaksaraan rendah. Kegiatan pembelajaran diadministrasikan secara tertib dengan kelengkapan administrasi antara lain berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), daftar hadir tutor, daftar hadir peserta didik, dan kelengkapan administarasi lainnya. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 7

18 c) Materi pembelajaran dan pelatihan berkaitan dengan junalistik, keaksaraan, dan kecakapan hidup, yang terintegrasi dengan praktik langsung membuat Koran Ibu, dengan tema-tema yang terkait dengan kehidupan setempat. Materi Pembelajaran/Pelatihan yang diberikan berkaitan dengan junalistik, kecakapan hidup, komunikasi, teknologi, fotografi, dan media informasi lainnya. Materi yang dapat diberikan antara lain: (a) Jurnalistik, untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik peserta didik, contohnya: Pengenalan jurnalistik Produk jurnalistik : Tabloid, Koran, Majalah, TV, Radio, Internet Mengenali pengertian dan struktur berita Menulis berita, artikel,opini, feature, dll Teknik liputan/wawancara Fotografi Editing, layout, dan pencetakan Praktik lapangan: liputan/wawancara, memotret, menulis hasil liputan, (b) Transformasi Materi kecakapan hidup/keterampilan produktif, seperti keterampilan untuk memelihara produktivitas yang terkait dengan kehidupan ekonomi dan sosial. d) Bahan ajar yang digunakan disusun dari hasil kesepakatan bersama antara nara sumber dan peserta didik, dengan memanfaatkan buku-buku serta bahan dan sumber daya setempat. e) Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekat an pem belajaran orang dewasa (andragogy) yang lebih partisipatif, dengan banyak menggali, mendengar, mendiskusikan, mempraktekkan, mengartikulasikan dan membangun pemahaman, sikap, keterampilan dan perilaku, serta menghargai pengalaman peserta didik lansia. Dengan prinsip kemitraan dan partisipasi diharapkan dapat menghasilkan sikap positif, keterbukaan satu sama lain, pertukaran pengalaman dan pengetahuan; serta negosiasi untuk menemukan solusi bersama dalam menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki lanisa dan lingkungannya. Beberapa metode yang dapat dipergunakan 8 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

19 adalah: presentasi, demonstrasi, bermain peran, praktek kerja, tanya jawab, diskusi, curah pendapat. f) Pengelolaan penerbitan Koran Ibu Koran Ibu dibuat dalam tampilan sederhana, menarik, dan bermuatan informasi sederhana dan hiburan positif. Koran Ibu dibuat sendiri oleh, untuk, dan dari aksarawan baru perempuan. Rambu-rambu spesifikasi teknis minimal Koran Ibu seperti berikut. (a) Tampilan Fisik Jumlah halaman: minimal 12 halaman ukuran tabloid (23cmx33cm); Warna halaman isi, hitam putih dan/atau berwarna. (b) Volume terbitan dan banyaknya eksemplar: Sekurang-kurangnya 2 (dua) edisi, setiap edisi/terbitan sebanyak 500 eksemplar. (c) Rubrik/Isi Koran, sekurang-kurangnya meliputi: Rubrik Berita Utama memuat informasi penting dan aktual mengenai pendidikan pemberdayaan perempuan yang berkaitan dengan kegiatan keaksaraan; Rubrik Berita Tambahanberisi tentang kegiatan seharihari para aksarawan, berita di bidang pendidikan secara umum, kehidupan sosial, budaya, kesehatan, dan lain sebagainya; Rubrik Suara/surat ibu berisi diari/catatan harian, gagasan pribadi atau ungkapan hati aksarawan perempuan tentang kehidupan di sekitarnya; Rubrik Profil/Kisah Sukses Perempuan, berisi tentang profil tokoh perempuan yang membawa perubahan atau kemajuan dalam hidup bermasyarakat;. Rubrik Tips Ibu, merupakan salah satu rubrik unggulan Koran Ibu, karena berisi panduan-panduan praktis sehari-hari berkaitan dengan kehidupan perempuan; Rubrik Khasanah Lokal, berisi informasi tentang apa yang dilihat para aksarawan dari dunia di sekitarnya;. Rubrik Bahasa Daerah dan Cerita Rakyat, berisi tentang perbendaharaan kata-kata (dan artinya) dalam bahasa daerah. Selain itu cerita rakyat dapat dimasukkan juga; PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 9

20 . Rubrik Surat Pembaca, berisi tentang tanggapan masyarakat tentang program pendidikan keaksaraan pada umumnya dan koran ibu khususnya;. Rubrik Ucapan Selamat berisi ucapan selamat ulang tahun, hari raya, dan lain-lain. Pengelola/pendamping membantu, mendampingi, mengarahkan peserta didik dalam mendisain dan menyusun Koran Ibu dengan melibatkan nara sumber teknis/instruktur, yang meliputi pokok-pokok: (a) Menentukan nama koran (b) Membuat struktur redaksi (c) Menentukan dan membuat rubrikasi dan template (d) Mencari berita dengan melibatkan langsung peserta didik (e) Menyusun layout dan mengedit Koran (f) Memproduksi Koran Ibu (g) Mendistribusikan Koran Ibu kepada sasaran yaitu: Masyarakat khususnya ibu-ibu yang sekurang-kurangnya memiliki keaksaraan dasar; Lembaga penyelenggara kegiatan Pendidikan Nonformal dan Informal se Kab/Kota Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Pemangku kepentingan kegiatan Pendidikan Nonformal dan Informal Untuk kelancaran pendampingan, maka untuk setiap kegiatan di atas dibuatkan kelengkapan administrasi berupa daftar hadir atau berita acara. 3) Penilaian Penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran/pelatihan dan pendampingan. Penilaian terhadap proses dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan selama proses berlangsung serta untuk menyusun rekomendasi dan saran perbaikan bagi proses-proses yang akan berjalan ke depan. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan/ kecakapan hidup peserta didik. Materi penilaian disesuaikan dengan materi pembelajaran/pelatihan yang dilaksanakan. Penilaian 10 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

21 pengelolaan/penerbitan Koran Ibu dilakukan dengan melihat respon pembaca dan pemangku kepentingan lainnya terhadap format dan isi Koran Ibu setiap edisi. Semua kegiatan penilaian dilakukan oleh tutor/instruktur/nst/ fasilitator/pendamping dan dilaporkan oleh penyelenggara dalam bentuk laporan akhir ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Alat/instrumen penilaian dapat berupa lembar observasi/pengamatan kinerja, pameran, lomba-lomba, terbitan Koran Ibu, dan alat evaluasi lain yang relevan. Peserta didik yang dinyatakan memenuhi syarat setelah mengikuti kegiatan ini diberikan STSB (Surat Tanda Selesai Belajar) oleh lembaga. B. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN ANAK 1. Pengertian Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Anak merupakan tindakan pembelajaran dan perlindungan yang berpihak (affirmative action) terhadap peningkatan kemampuan dan budaya tulis anak marjinal yang rentan terhadap perdagangan orang dan Eksploitasi Seks Anak (ESA) yang dilatihkan dalam jurnalisme warga kepada peserta didik anak yang memerlukan perlindungan sekaligus sebagai penguatan keberaksaraan melalui berbagai media informasi, komunikasi, dan teknologi. Dana Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Anak merupakan bantuan biaya operasional penyelenggaraan pembelajaran dan penerbitan Koran Anak. 2. Sasaran /Penerima Manfaat Peserta didik yang menjadi sasaran peningkatan budaya tulis melalui Koran Anak adalah anak usia maksimal 18 tahun, diprioritaskan yang memiliki kerawanan diperdagangkan, menjadi korban eksploitasi seks anak, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan rawan terhadap bahaya Napza dan HIV/AIDS. 3. Tujuan 1) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak tentang bahaya tindak pidana perdagangan orang, eksploitasi seks anak, KDRT, bahaya Napza dan HIV/AIDS. 2) Meningkatkan kemampuan anak untuk menuangkan keterampilan PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 11

22 menulis dan pengalamannya ke dalam Koran Anak. 3) Mendorong tumbuhkembangnya budaya baca sejak dini pada anak. 4. Hasil yang Diharapkan 1) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran anak tentang bahaya tindak pidana perdagangan orang, eksploitasi seks anak, KDRT, bahaya Napza dan HIV/AIDS. 2) Meningkatnya kemampuan anak untuk menuangkan keterampilan menulis dan pengalamannya ke dalam Koran Anak. 3) Mendorong tumbuhkembangnya budaya baca sejak dini pada anak. 5. Bentuk Kegiatan Kegiatan Peningkatan Budaya Baca Melalui Koran Anak dilakukan dalam bentuk 1) Pembelajaran dan/atau pelatihan jurnalistik, keaksaraan, dan kecakapan hidup Pembelajaran dan/atau pelatihan dimaksudkan untuk meningkat kan wawasan, sikap, dan ketermpilan peserta didik dalam bidang jurnalistik sederhana, keaksaran, dan ketermpilan vokasional dan sosial sesuai kebutuhan aktual, sehingga peserta didik.memiliki kesiapan untuk melakukan pengelolaan penerbitan Koran Anak. 2) Pengelolaan penerbitan Koran Anak. Pengelolaan penerbitan Koran Ibu dilaksanakan dengan prinsip dari dan oleh peserta didik untuk peserta didik dan masyarakat. Dengan demikian peserta didik atau aksarawan baru menjadi unsur utama pengelola (redaksi/manjemen), wartawan/pencari berita dan sumber penting bagi isi (berita/rubrik) Koran Anak. Koran Anak diisi terutama dengan karya tulis anak (peserta didik), baik berupa tulisan tangan maupun yang menggunakan alat tulis lain (mesin tik, komputer), mengenai pengalaman, pengetahuan, keterampilan, cerita, puisi, opini, kesan, pesan, keluhan, berita, profil, rubrik khusus, dan sebagainya. Koran Anak tidak diperkenankan diisi dengan berita atau profil representatif tentang pejabat pemerintah atau tokoh politik, kecuali hal itu sebagai pelengkap dan ditulis oleh peserta didik. 12 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

23 Kegiatan peningkatan budaya tulis melalui Koran Anak dibiayai melalui APBN tahun. Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lembaga penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan yang sekurang-kurangnya berisi: 1) nama kegiatan, 2) tujuan kegiatan, 3) jadwal pembelajaran/pelatihan yang menggambarkan waktu, materi, tutor/instruktur/nara sumber teknis/fasilitator, bahan bacaan/buku rujukan, dan 4) rencana pengelolaan penerbitan dan distribusi Koran Anak. 6. Tahapan Kegiatan Tahapan kegiatan Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Anak meliputi: 1) Persiapan a) Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan b) Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. 2) Pelaksanaan a) Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Anak dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran dan/atau pelatihan serta pengelolaan penerbitan untuk meningkatkan budaya baca anak. b) Kegiatan pembelajaran dan/atau pelatihan dilakukan sekurangkurangnya setara dengan 66 jam pelajaran dan pendampingan pengelolaan penerbitan Koran Anak. Kegiatan pembelajaran/ pelatihan dan pengelolaan penerbitan Koran Anak sekurangkurangnya melibatkan 20 orang peserta didik anak usia maksimal 18 tahun yang memiliki kerawanan terhadap perdagangan orang, eksploitasi seks anak, KDRT, Napza, dan HIV/AIDS. Kegiatan pembelajaran diadministrasikan secara tertib dengan kelengkapan administrasi antara lain berupa silabus, ren cana pelaksanaan pembelajaran (RPP), daftar hadir tutor, daftar hadir peserta didik, dan kelengkapan administarasi lainnya. c) Metode pembelajaran dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, curah pendapat, dan praktik lapangan. d) Bahan ajar yang digunakan dapat disusun dari hasil kesepakatan bersama antara nara sumber dan peserta didik, dengan meman- PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 13

24 faatkan buku-buku serta bahan dan sumber daya setempat. e) Materi pembelajaran dan pelatihan berkaitan dengan junalistik, keaksaraan, dan kecakapan hidup, yang terintegrasi dengan praktik langsung membuat Koran Anak, dengan tema-tema yang terkait dengan kehidupan setempat/kerawanan anak. Materi yang dapat diberikan antara lain: (a) Jurnalistik, untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik peserta didik, contohnya: Pengenalan jurnalistik Produk jurnalistik : Tabloid, Koran, Majalah, TV, Radio, Internet Mengenali pengertian dan struktur berita Menulis berita, artikel,opini, feature, dll Teknik liputan/wawancara Fotografi Editing, layout, dan pencetakan Praktik lapangan : liputan/wawancara, memotret, menulis hasil liputan, mengedit, lay out dan pencetakan. (b) Materi perlindungan anak, utamanya yang bermanfaat dalam menjaga diri dari kerawanan perdagangan orang dan eksploitasi seks anak, seperti: Mengenal PPTPPO (Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang) Eksploitasi Seks Anak Bahaya, pencegahan dan penanganan HIV/AIDS/ Bahaya narkotika, psikotropika, dan napza Bimbingan keagamaan dan pendidikan karakter Hasil internalisasi pemberian materi-materi tersebut oleh nara sumber/pendamping, diharapkan akan terefleksi/ tertuang dalam rubrik Koran anak yang ditulis oleh peserta didik, berupa artikel, opini, cerita pengalaman pribadi, dsb. (c) Kecakapan Hidup, untuk meningkatkan kecakapan vokasional anak sehinga lebih memiliki kemandirian, dalam hal ini yang terkait dengan jurnalistik antara lain adalah: Komputer Internet Fotografi 14 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

25 dll yang diperlukan (d) Pendampingan anak/peserta didik : Memberikan layanan konsultasi kesehatan dan psikologis secara berkelanjutan Memfasilitasi terbentuknya forum atau kegiatan bersama anak, misalnya koperasi, forum jurnalistik anak, dan lainnya Memberikan fasilitasi untuk mempublikasikan hasilhasil karya jurnalistik lainnya, baik untuk kepentingan ekonomi maupun aktualisasi. f) Pengelolaan penerbitan Koran Anak Koran Anak dibuat dalam tampilan sederhana, menarik, dan bermuatan informasi sederhana dan positif. Koran Anak dibuat sendiri oleh, untuk, dan dari anak didampingi oleh tutor/ instruktur/pendamping. Rambu-rambu spesifikasi teknis minimal Koran Anak seperti berikut. (a) Tampilan Fisik Jumlah halaman: minimal 12 halaman ukuran tabloid (23cmx33cm); Warna halaman isi, hitam putih dan/atau berwarna. (b) Volume terbitan dan banyaknya eksemplar: Sekurang-kurangnya 2 (dua) edisi, setiap edisi/terbitan sebanyak 500 eksemplar. (c) Rubrik/Isi Koran Halaman muka/utama, berisi pokok-pokok isi berita pada edisi terbitan yang bersangkutan; Halaman pengantar, berisi informasi umum tentang lembaga penyelenggara/pengelola, pengurus, dan alamat lengkap lembaga; Berita utama memuat informasi penting dan aktual mengenai pengetahuan umum; Contoh rubrik khusus antara lain memuat informasi tentang : surat pembaca kesehatan anak/remaja seperti narkoba, HIV/AIDS perdagangan orang eksploitasi seks anak PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 15

26 pendidikan karakter bimbingan agama cerita pendek cerita bergambar cerita pengalaman pribadi pernak-pernik lainnya. Dalam pelaksanaan kegiatan, pengelola/pendamping mendisain dan menyu sun Koran Anak dengan melibatkan nara sumber teknis/instruktur dan peserta didik, meliputi: (a) Menentukan nama koran (b) Membuat struktur redaksi (c) Menentukan dan membuat rubrikasi dan template (d) Mencari berita dengan melibatkan langsung peserta didik (e) Menyusun layout dan mengedit koran anak (f) Memproduksi koran anak (g) Mendistribusikan koran anak kepada: Masyarakat khususnya anak-anak/remaja yang rawan dari perdagangan orang dan eksploitasi seks anak. Lembaga penyelenggara kegiatan Pendidikan Nonformal dan Informal khususnya yang memiliki perhatian pada pencegahan perdagangan orang dan eksploitasi seks anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Pemangku kepentingan Pendidikan Nonformal dan Informal lainnya Untuk kelancaran pendampingan, maka untuk setiap kegiatan di atas dibuatkan kelengkapan administrasi berupa daftar hadir atau berita acara. 3) Penilaian Penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran/pelatihan dan pendampingan. Penilaian terhadap proses dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan selama proses berlangsung serta untuk menyusun rekomendasi dan saran perbaikan bagi proses-proses yang akan berjalan ke depan. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan/kecakapan hidup peserta 16 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

27 didik. Materi penilaian disesuaikan dengan materi pembelajaran/ pelatihan yang dilaksanakan. Penilaian pengelolaan/penerbitan Koran Anak dilakukan dengan melihat respon pembaca dan pemangku kepentingan lainnya terhadap format dan isi Koran Anak setiap edisi. Semua kegiatan penilaian dilakukan oleh tutor/instruktur/ NST/fasilitator/pendamping dan dilaporkan oleh penyelenggara dalam bentuk laporan akhir ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Alat/instrumen penilaian dapat berupa lembar observasi/ pengamatan kinerja, pameran, lomba-lomba, terbitan Koran Anak, dan alat evaluasi lain yang relevan. Peserta didik yang dinyatakan memenuhi syarat setelah mengikuti kegiatan ini diberikan STSB (Surat Tanda Selesai Belajar) oleh lembaga. C. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 1. Pengertian Aksara berbasis cerita rakyat merupakan kemampuan mendongeng/ berbicara, membaca, dan menulis cerita rakyat sehari-hari tentang legenda, kejadian dan fenomena alam (misalnya bencana, gerhana, dan lain-lain), kisah hidup, dan sejarah lokal yang inspiratif dan berkarakter untuk meningkatkan keberaksaraan dan keberdayaan masyarakat serta pelestarian sejarah lokal yang ditunjukkan dalam teks lisan, tulis, atau media komunikasi lainnya. Dana aksara berbasis cerita rakyat merupakan bantuan biaya operasional penyelenggaraan peningkatan keberaksaraan, pendidikan karakter, dan pelestarian sejarah lokal melalui keaksaraan berbasis cerita rakyat. 2. Tujuan Kegiatan aksara berbasis cerita rakyat bertujuan untuk: 1) Memperluas akses pelayanan program pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia tahun yang berkeaksaraan rendah sehingga meningkat kompetensi keberaksaraannya. 2) Membina mentalitas masyarakat melalui pemanfaatan cerita rakyat yang inspiratif dan berkarakter. 3) Mendorong masyarakat lokal untuk mendokumentasikan dan PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 17

28 melestarikan cerita rakyat lokal untuk memperkaya elemen keberaksaraan Nusantara. 4) Merevitalisasi cerita rakyat sebagai warisan keberaksaraan masa silam menjadi bagian dari kehidupan masa kini yang dinamis dan kompleks. 5) Mencari bentuk-bentuk pengungkapan baru cerita rakyat yang relevan dengan nilai-nilai dan semangat generasi masa kini. 6) Menjadikan cerita rakyat sebagai medium pembelajaran aksara dengan penyajian yang baru yang kreatif dan sekaligus rekreatif 3. Sasaran/Penerima Manfaat Penerima manfaat layanan aksara berbasis cerita rakyat adalah penduduk usia 15 tahun ke atas berkeaksaraan rendah. Jumlah peserta didik untuk setiap lembaga penyelenggara sekurang-kurangnya 20 orang. 4. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari kegiatan aksara berbasis cerita rakyat adalah: 1) Tersedianya alternatif layanan pendidikan keaksaraan yang memberdayakan peserta didik dan mengembangkan potensi budaya lingkungan sekitar bagi penduduk usia tahun berkeaksaraan rendah. 2) Meningkatnya kompetensi keberaksaraan penduduk usia 15 tahun ke atas berkeaksaraan rendah atau beraksara parsial sehingga tidak menjadi buta aksara kembali yang ditunjukkan. 3) Terdokumentasikannya cerita rakyat lokal, proses dan hasil pembelajaran ke dalam bentuk media dan/atau bahan belajar keaksaraan. 4) Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap cerita rakyat sebagai salah satu elemen budaya masyarakat lokal dan keberaksaraan Nusantara. 5. Bentuk Kegiatan Kegiatan aksara berbasis cerita rakyat dilakukan dalam bentuk: 1) Pembelajaran dan/atau pelatihan Pembelajaran dan/atau pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, sikap, dan ketermpilan peserta didik dalam bidang budaya dan keaksaran, dan ketermpilan vokasional dan sosial 18 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

29 sesuai kebutuhan aktual, sehingga peserta didik.memiliki kesiapan untuk melakukan pengelolaan penerbitan Koran Anak. 2) Pendampingan. Pendampingan diarahkan untuk menguatkan dan memelihara wawasan dan sikap budaya peserta didik dengan memelihara keberlangsungan cerita rakyat yang telah teridentifikasi, mengembangkan cerita rakyat dalam skala yang lebih luas, dan mengembangkan kewirausahaan mandiri kelompok belajar peserta didik keaksaraan berbasis cerita rakyat. Kegiatan peningkatan budaya tulis melalui Aksara Berbasis Cerita Rakyat dibiayai melalui APBN tahun Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka lembaga penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan yang sekurang-kurangnya berisi: 1) nama kegiatan, 2) tujuan kegiatan, 3) jadwal pembelajaran yang menggambarkan waktu, tempat, materi, tutor/instruktur/fasilitator, bahan bacaan/buku rujukan, serta 4) rencana pendampingan Aksara Berbasis Cerita Rakyat. 6. Tahapan kegiatan Tahapan kegiatan aksara berbasis cerita rakyat meliputi: 1) Persiapan Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan persiapan antara lain, adalah: a) Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan b) Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. 2) Pelaksanaan a) Kegiatan Pembelajaran/pelatihan Aksara Berbasis Cerita Rakyat dilaksanakan selama 66 jam pembelajaran dan pendampingan dilaksanakan setelah pembelajaran sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan. Kegiatan pembelajaran dan pendampingan diadministrasikan secara tertib dengan kelengkapan adminis trasi antara lain berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), daftar hadir tutor, daftar hadir peserta didik, dan kelengkapan administrasi lainnya. b) Materi pembelajaran aksara berbasis cerita rakyat berkaitan PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 19

30 dengan pendidikan karakter yang terkandung di dalam cerita rakyat yang hidup di lokasi setempat atau dalam lingkup yang lebih luas. Cerita rakyat yang dimaksud bersumber pada pengalaman nyata (nonfiksi), seperti sejarah kampung/desa/ sungai/gunung/danau/ pantai dan tempat-tempat penting lainnya; biografi tokoh atau warga masyarakat. Selain itu bisa juga peristiwa atau kejadian tertentu yang dipandang penting atau bernilai di masyarakat; dan cerita-cerita lain yang mengandung unsur edukasi dan rekreasi yang sudah atau hampir punah. Kegiatan pembelajaran sekurang-kurangnya meliputi pokok-pokok sebagai berikut: (a) Memahami pesan, perintah, atau petunjuk yang terkandung dalam cerita rakyat, seperti: kejujuran, pengorbanan, rasa sayang, dan lain sebagainya. (b) Menceritakan dan mendiskusikan dengan mengemukakan pesan, perintah, atau petunjuk yang berkaitan dengan cerita rakyat. (c) Membaca untuk memahami wacana berupa teks, pesan, petunjuk, lambang, dan nama bilangan yang fungsional yang berkaitan dengan cerita rakyat. (d) Menuliskan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan yang berkaitan dengan cerita rakyat. (e) Melakukan penghitungan matematis secara lisan dan tulis yang fungsional yang berkaitan dengan cerita rakyat. c) Bahan ajar yang digunakan disusun bersama antara tutor dan peserta didik, atau dengan memanfaatkan buku-buku serta bahan dan sumber daya setempat. d) Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogy) yang lebih partisipatif, dengan banyak menggali, mendengar, mendiskusikan, mempraktekkan, mengartikulasikan dan membangun pemahaman, sikap, keterampilan dan perilaku, serta menghargai pengalaman peserta didik. Dengan prinsip kemitraan dan partisipasi diharapkan dapat menghasilkan sikap positif, keterbukaan satu sama lain, pertukaran pengalaman dan pengetahuan; serta negosiasi untuk menemukan solusi bersama dalam menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dan 20 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

31 lingkungannya. Beberapa metode yang dapat dipergunakan adalah: presentasi, demonstrasi, bermain peran, mendongeng, tanya jawab, diskusi, curah pendapat. e) Pasca pembelajaran, dilakukan pendampingan oleh tutor/ nara sumber/pengelola. Pendampingan ini dilakukan untuk memberikan bimbingan peserta didik agar dapat menerapkan hasil belajar yang diperoleh dari pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun kelompok. Pendampingan dilakukan dengan cara: (a) Memelihara keberlangsungan cerita rakyat yang telah teridentifikasi dan dipakai dalam pembelajaran dalam bentuk buku. (b) Mengembangkan cerita rakyat dalam skala yang lebih luas dengan berusaha menerbitkan dan menyebarluaskan buku cerita rakyat 3) Penilaian Penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran dan pendampingan. Penilaian terhadap proses dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan selama proses berlangsung serta untuk menyusun rekomendasi dan saran perbaikan bagi prosesproses yang akan berjalan ke depan. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan/ kecakapan hidup peserta didik. Materi penilaian disesuaikan dengan materi pembelajaran/pelatihan yang dilaksanakan. Penilaian hasil pendampingan dilakukan untuk memotret kemajuan-kemajuan yang dicapai selama pendampingan, baik kemajuan individu peserta didik maupun kemajuan kegiatan kelompok/kelembagaan. Semua kegiatan penilaian dilakukan oleh tutor/fasilitator/ pendamping dan dilaporkan oleh penyelenggara. Alat/instrumen penilaian dapat berupa lembar observasi/pengamatan kinerja, hasil karya (cerita), pameran, lomba-lomba, dan alat evaluasi lain yang relevan. Peserta didik yang dinyatakan memenuhi syarat setelah mengikuti pendidikan diberikan STSB (Surat Tanda Selesai Belajar) atau SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara) bagi peserta didik yang baru melek aksara. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 21

32 D. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan Biaya penyelenggaraan kegiatan peningkatan budaya tulis melalui Koran Ibu, Koran Anak, dan Aksara Berbasis Cerita Rakyat dialokasikan untuk 100 lembaga dengan dana bantuan sebesar Rp ,- (tiga puluh juta rupiah) per lembaga. Rincian penggunaan biaya peningkatan budaya tulis melalui Koran Ibu dan Koran Anak diatur sebagai berikut. No Kegiatan Persentase Persiapan (Penyusunan acuan pelaksanaan, kelengkapan administrasi, sosialisasi dan koordinasi, dll) Pelaksanaan: a. Pembelajaran/pelatihan jurnalisme, keaksaraan, dan kecakapan hidup (Transpor Tutor/Instruktur/Nara Sumber, Bahan Ajar/Bukubuku, Bahan/Alat Praktik, dll.) b. Biaya penulisan naskah, layout, pencetakan/produksi, dan distribusi (pengelolaan penerbitan) c. Biaya manajemen (ATK Penyelenggaraan, transpor pengelola, pembinaan, dll.) Maksimal 10% Minimal 30% Minimal 45% Maksimal 10% 3. Penilaian dan laporan Maksimal 5% Sedangkan rincian penggunaan biaya peningkatan budaya tulis melalui Aksara Berbasis Cerita Rakyat diatur sebagai berikut. No Komponen yang Dibiayai Persiapan Pelaksanaan Penilaian dan Pelaporan Deskripsi a. penyusunan acuan pelaksanaan b. sosilisasi dan koordinasi a. Bantuan Peserta Didik, meliputi: alat tulis, motivasi (seperti hadiah, konsumsi) dan lainnya b. Biaya Pembelajaran (alat tulis, transport tutor, bahan ajar/buku/bahan praktik, dan kebutuhan pembelajaran lainnya yang diperlukan) c. Biaya Pendampingan dan pendokumentasian cerita rakyat (transport pendamping/fasilitator, transport pengelola, bahan/ alat/ modal usaha, dan lainnya yang diperlukan) Proporsi Biaya Maksimal 5% Maximal 20% Minimal 35% Maksimal 35% a. penilaian, pemantauan, pembinaan, dan pelaporan Maksimal 5% 22 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

33 Bab III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN BANTUAN A. Prosedur Pengajuan Bantuan 1. Penerima Bantuan Penerima bantuan peningkatan budaya tulis melalui Koran Ibu, Koran anak, dan aksara berbasis cerita rakyat adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Satuan PNF sejenis/organisasi Keagamaan/ Lembaga kemasyarakatan dan/atau lembaga yang memiliki kapasitas/ kemitraan bidang jurnalistme, peduli pada pendidikan pemberdayaan perempuan dan pendidikan keaksaraan, serta memiliki legalitas dan integritas dalam Pembelajaran keaksaraan yang ditunjukkan dengan data calon peserta didik, tutor/narasumber teknis, judul cerita rakyat lokal, dan sarana pembelajaran yang disahkan oleh Kepala Desa/Lurah atau Ketua RT/RW. 2. Syarat Penerima Bantuan 1) Memiliki akta notaris pendirian lembaga atau surat izin operasional dari lembaga berwenang atau legalitas kelembagaan lainnya. 2) Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3) Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang dinyatakan dengan print out transaksi terakhir; 4) Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga. 5) Memiliki alamat sekretariat dan struktur organisasi yang jelas. 6) Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM). 3. Tata Cara Pengajuan Bantuan 1) Penyusunan Proposal Lembaga yang tertarik dapat mengajukan permohonan bantuan PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 23

34 dengan cara menyusun proposal yang disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam petunjuk teknis ini. Kesesuaian dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku akan meningkatkan presentase dalam penilaian proposal termasuk juga kejelasan dan ketepatan informasi yang diberikan. 2) Pengiriman Proposal Proposal disusun sesuai dengan ketentuan dibuat rangkap dua kemudian dikirimkan ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan alamat sebagai berikut: Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, u.p. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Jenderal PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta ) Waktu Pengajuan Pengajuan proposal dimulai sejak disebarluaskannya petunjuk teknis ini secara resmi dan akan berakhir setelah semua kuota terpenuhi. B. Proses Penyaluran Bantuan 1. Penilaian Proposal Penilaian proposal terdiri atas penilaian administrasi, penilaian substansi, dan verifikasi lembaga pengusul. Penilaian administrasi dilakukan dengan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi proposal sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Penilaian substansi dilakukan oleh tim penilai yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. 2. Verifikasi Setiap lembaga calon penerima bantuan akan diverifikasi untuk memperkuat bahan pengambilan keputusan berdasarkan data otentik dan kelayakan lembaga penerima bantuan. Verifikasi dilaksanakan guna memastikan kesahihan data dan lembaga penyelenggara sebagaimana tertuang dalam proposal pengajuan dengan kondisi faktual dilapangan. 24 PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

35 Verifikasi dapat dilakukan dengan cara: Mengundang lembaga terpilih untuk mempresentasikan usulan pelaksanaan program. Klarifikasi dan konfirmasi kepada dinas pendidikan setempat. Visitasi/kunjungan lapangan untuk mengamati secara langsung lembaga calon penerima Bantuan. Visitasi tidak perlu dilakukan bagi lembaga pengusul proposal yang memenuhi satu atau lebih kriteria sebagai berikut: Lembaga pengusul sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN PNF), Lembaga pengusul sudah divisitasi pada tahun sebelumnya, atau Lembaga pengusul menyelenggarakan program yang merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya. 3. Penetapan Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat/Pejabat Pembuat Komitmen Pembelajaran dan Peserta Didik setelah menerima usulan daftar nominatif lembaga calon penyelenggara dari tim penilai proposal menetapkan lembaga penerima bantuan Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu, Koran Anak, dan Aksara Berbasis Cerita Rakyat yang dituangkan dalam bentuk surat keputusan. 4. Penandatangan Perjanjian Kerjasama Pejabat Pembuat Komitmen dan lembaga penerima bantuan yang telah ditetapkan menandatangani perjanjian kerjasama penyelenggaraan kegiatan Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu, Koran Anak, dan Aksara Berbasis Cerita Rakyat. Perjanjian kerjasama dinyatakan sah dan berlaku apabila telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Contoh akad kerjasama terlampir. 5. Peluncuran Bantuan Proses penyaluran bantuan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: a) Bendahara Pengeluaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilampiri Akad Kerjasama yang sudah ditandatangani kedua belah pihak; b) SPP diajukan kepada Sekretaris Jenderal Kemdiknas melalui Biro Keuangan. PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KORAN IBU, KORAN ANAK, DAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT 25

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA)

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA) PENDAHULUAN Aksara merupakan sistem penulisan suatu bahasa dengan menggunakan tanda-tanda simbol, bukan hanya sebagai huruf atau rangkaian abjad. Aksara merupakan suatu sarana yang menghantar cakrawala

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021)

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021) Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp.: (021) 5725575 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas_tu@yahoo.com Website : http://www.dikmas.net Kata Sambutan

Lebih terperinci

iii PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TAHUN 2012

iii PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TAHUN 2012 PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN i PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN iii Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa

Lebih terperinci

Program Pendidikan Keaksaraan Berbasis Seni Budaya Lokal

Program Pendidikan Keaksaraan Berbasis Seni Budaya Lokal i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TAHUN iii

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TAHUN iii i iii Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN

Lebih terperinci

Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan

Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

RINTISAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN TAHUN iii

RINTISAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN TAHUN iii i iii Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

iii RINTISAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN TAHUN 2012

iii RINTISAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN TAHUN 2012 RINTISAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN i RINTISAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN iii Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G)

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G) i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

iii KEAKSARAAN DASAR DAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TAHUN 2012

iii KEAKSARAAN DASAR DAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TAHUN 2012 KEAKSARAAN DASAR DAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TAHUN 2012 i KEAKSARAAN DASAR DAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TAHUN 2012 iii Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KECAKAPAN DAN PENGASUHAN LANSIA

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KECAKAPAN DAN PENGASUHAN LANSIA KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M TA HUN 2012

STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M TA HUN 2012 STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK TA HUN 2012 Yogyakarta, 16-18 Februari 2012 Sub Direktorat Pembelajaran dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , , Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp. : (021) 5725501, 5725502, 5725507, 5725715, 5725716 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas@depdiknas.go.id Website

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021)

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021) Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp.: (021) 5725575 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas_tu@yahoo.com Website : http://www.dikmas.net Kata Sambutan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik 1 PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS i ii PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2012 (http://www.bps.go.id/) menunjukkan bahwa, masyarakat Indonesia, (18.57%) memilih mendengar radio,

Lebih terperinci

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia Buta aksara adalah ketidakmampuan untuk membaca, menulis dan berhitung untuk fungsi efektif dan pengembangan individu dalam masyarakat. Menurut definisi UNESCO Buta aksaya, adalah : literacy is the ability

Lebih terperinci

KEAKSARAAN DASAR DAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TAHUN iii

KEAKSARAAN DASAR DAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TAHUN iii i iii Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.89, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Pelaksanaan KLHS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KEAKSARAAN DASAR DAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (DEKONSENTRASI)

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KEAKSARAAN DASAR DAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (DEKONSENTRASI) KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021)

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021) Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp.: (021) 5725575 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas_tu@yahoo.com Website : http://www.dikmas.net KATA SAMBUTAN

Lebih terperinci

Kegiatan Peningkatan Mutu PKBM dan FK-PKBM

Kegiatan Peningkatan Mutu PKBM dan FK-PKBM i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021)

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021) Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp.: (021) 5725575 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas_tu@yahoo.com Website : http://www.dikmas.net KATA SAMBUTAN

Lebih terperinci

Penataan Kelembagaan PKBM

Penataan Kelembagaan PKBM Penataan Kelembagaan PKBM Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang :

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa Peraturan

Lebih terperinci

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan budaya tulis

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG . BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201 No.403, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. BSPS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2018 2018 TENTANG BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA PEDOMAN LOMBA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA PEDOMAN LOMBA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA PEDOMAN LOMBA JURNALIST K PENDIDIKAN KELUARGA TEMA: PERAN KELUARGA DAN

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN Maksud Program ini pada dasarnya adalah program pembinaan dan peningkatan

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021)

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp.: (021) Fax. : (021) Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp.: (021) 5725575 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas_tu@yahoo.com Website : http://www.dikmas.net Kata Sambutan

Lebih terperinci

iii RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA TAHUN 2012

iii RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA TAHUN 2012 RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA i RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA iii Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan,

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor : 110/C/KU/ /C/KU/2008

SURAT EDARAN Nomor : 110/C/KU/ /C/KU/2008 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Gedung E Lt 5, Komplek Depdiknas Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 5725610, 5725611, 5725612, 5725613,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketunaaksaraan merupakan masalah yang terjadi hampir di semua negara di dunia. Ketunaaksaraan juga sangat terkait dengan kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2017 NOMOR 23 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2017 NOMOR 23 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2017 NOMOR 23 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI

Lebih terperinci

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur No.104, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017

Lebih terperinci

NORMA STANDAR PROSEDUR KRITERIA (NSPK) PENGHARGAAN SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) DAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BERPRESTASI

NORMA STANDAR PROSEDUR KRITERIA (NSPK) PENGHARGAAN SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) DAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BERPRESTASI NORMA STANDAR PROSEDUR KRITERIA (NSPK) PENGHARGAAN SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) DAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BERPRESTASI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1990, 2016 KEMENAKER. Penempatan Tenaga Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DENGAN

Lebih terperinci

Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK

Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK 36 KEGIATAN : NAMA LEMBAGA : ALAMAT LENGKAP : TANGGAL PENERIMAAN : TAHUN ANGGARAN : No Tanggal Nomor Bukti Uraian Jenis

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3878 TAHUN 2015 TAHUN 2015

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3878 TAHUN 2015 TAHUN 2015 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3878 TAHUN 2015 TAHUN 2015 T E N T A N G PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA PENULISAN CERITA REMAJA ISLAMI SISWA SMA/SMK TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman saat ini semakin maju dilihat dengan adanya pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan. Disamping itu, perkembangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3 No. 1264, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Pendidikan Keaksaraan Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO), NAPZA, HIV/AIDS dan Tanggap Darurat Bencana

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO), NAPZA, HIV/AIDS dan Tanggap Darurat Bencana i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB)

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN KEPADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI BIDANG PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa PENDAHULUAN A. Latar Belakang Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa mengakses informasi, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap positifnya. Akibatnya,

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa pembentukan

Lebih terperinci

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM

Lebih terperinci