PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA POLARISASI LINGKARAN UNTUK APLIKASI GLOBAL POSITIONING SERVICE (GPS) PADA SATELIT MIKRO LAPAN- TUBSAT
|
|
- Ivan Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA POLARISASI LINGKARAN UNTUK APLIKASI GLOBAL POSITIONING SERVICE (GPS) PADA SATELIT MIKRO LAPAN- TUBSAT M.Dasono 1 ABSTRACT A micostip antenna design with ciculaly polaization chaacteistic designed to suppot the mobile satellite communication with GPS ( Global Positioning Sevice) application. Mico satellite of LAPAN - TUBSAT is the National Institute fo Aeonautics and Space (LAPAN) satellite of Indonesia launched in The Mico satellite used fo the activity, such as : long distance image, peception of weathe, and navigation. The Mico satellite places low obit at height 630 Km and opeates on the fequency aea of S Band. The micostip antenna design fom consists of a equilateal tiangula adiato patch with T-Junction fed micostip line tansmission. The design elementay media uses Taconic substatetly ch, thickness 0,8 mm with dielecticum constant 2.2. Tilateal Patch fom uses analysis theoy of cavity model fo esonance fequency 2.25 GHz, while impedance value 50 Ohm fo the tansmission fed line of analysis micostip uses softwae aid tool PCAAD. The esult of antenna design done though simulation pocess of using moment of method. The esult taget of antenna design simulation on the S Band fequency,that is :Bandwidth < -10 db is 5%, axial atio < 3 db and gain is 7 db. Keywods: micostip antenna, cicula polaization. equilateal tiangula, mico satellite ABSTRAK Peancangan antena micostip dengan kaakteistik polaisasi lingkaan diancang untuk mendukung sistem komunikasi satelit begeak dengan aplikasi Global Positioning Sevice ( GPS). Satelit miko LAPAN TUBSAT meupakan satelit milik LAPAN ( Lembaga Antaiksa dan Penebangan Nasional) Indonesia yang diluncukan tahun Satelit miko menempati obit endah pada ketinggian 630 Km dan beopeasi pada daeah fekuensi S Band. Bentuk ancangan antena mikostip tedii dai sebuah patch adiato segitiga samasisi dengan saluan mikostip pencatu T-Junction. Media dasa ancangan menggunakan substat Taconic TLY CH/CH ketebalan 0,8 mm dengan konstanta dielektikum 2,2. Bentuk patch segitiga menggunakan analisa teoi model cavity untuk fekuensi esonansi 2,25 GHz, sedangkan nilai impedansi 50 Ohm untuk saluan tansmisi mikostip analisa menggunakan alat bantu peangkat lunak PCAAD. Hasil dai peancangan antena dilakukan melalui poses simulasi dengan menggunakan metode momen. Taget hasil dai simulasi peancangan antena pada fekuensi S Band, antaa lain : Bandwidth < -10 db adalah 2%, axial atio < 3 db dan gain adalah 7 db Kata kunci: antena micostip, polaisasi lingkaan, segitiga samasisi, satelit miko 1 Juusan Teknik Elekto, Fakultas Teknik Univesitas Dama Pesada Jl. Radin Intan II Teusan Casablanca-Pondok Kelapa- Jakata Timu em_dasono@yahoo.co.id Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 2, Mei
2 1. PENDAHULUAN Kondisi geogafis Indonesia yang tedii lebih dai 17,000 pulau besa dan kecil yang tebentang dai Sabang sampai Meauke menghauskan Indonesia untuk menggunakan satelit bagi kepeluan komunikasi dan pemanfaatan antaiksa bagi kesinambungan pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Untuk menghadapi tantangan stategis tesebut pelu ditetapkan pogam pengembangan teknologi satelit yang dimulai dai pogam pengembangan teknologi Satelit Miko. Untuk melaksanakan pogam tesebut, Lembaga Penebangan dan Antaiksa Nasional (LAPAN) ditunjuk sebagai koodinato untuk menghimpun semua potensi yang ada di seluuh Indonesia (Yuba, Rakhim, ). Pada tahun 2006 LAPAN Indonesia telah meluncukan satelit miko yang dibei nama LAPAN- TUBSAT yang meupakan satelit miko petama yang dibuat keja sama LAPAN dengan Technische Univesity Belin Enginees. Posisi obit satelit miko teletak pada LEO (Low Eath Obit) diketinggian sekita 630 Km diatas pemukaan bumi dengan sudut inklinasi 97,9 deajat dan waktu peiodik 99,039 menit. Untuk sistem tansmisi data pada pengiiman gamba video satelit miko menggunakan alokasi fekuensi S band (2,2 2,3 GHz ) dengan kecepatan 1200 bps. Untuk tansmisi menggunakan gain antena helix 8 dbi dengan polaisasi lingkaan ke kanan atau RHCP ( Right Handed Cicula Polaisation ) (Hasbi, W. dan E.Nasse, ). Pengobitan satelit LAPAN TUBSAT dimanfaatkan untuk kepentingan bebeapa aplikasi sepeti : navigasi, pencitaan jaak jauh, 88 pengumpulaan data untuk cuaca dan suvenille (James, J.R dan P.S Hall, 1989). GPS ( Global Positioniong Sevice ) meupakan teknologi yang mendukung untuk akses komunikasi data secaa begeak melalui satelit. Penggunaan fekuensi S band untuk GPS memungkinkan membuat disain antena yang mampu beopeasi difekuensi tesebut. Pemanfaatan teknologi mikostip sangat mendukung untuk pengembangan antena pada aplikasi GPS peneima. Peancangan antena mikostip dibuat dengan tujuan sebagai pengembangan teknologi mikostip yang dapat mendukung sistem komunikasi satelit. Peancangan antena micostip dengan model patch adiato segitiga samasisi menggunakan teknik pencatuan saluan tansmisi micostip model offset line. Taget hasil dai ancangan antena untuk batas nilai paamete yang akan dicapai adalah bandwidth etun loss < -10 db, axial atio < 3 db dan gain maksimum 7 db. 2. LANDASAN TEORI Pada gamba 1 mempelihatkan sebuah antena mikostip menggunakan satu lapisan yang tedii dai sebuah patch adiato dengan sebuah saluan tansmisi mikostip sebagai pencatu. Subsat meupakan media yang digunakan untuk mendesain antena, dimana spesifikasi dan kaakteistik sebuah substat ditentukan oleh ketebalan mateial ( h ) dan nilai konstanta dielektikum ( ε ). Leba saluan tansmisi (w ) menentukan tehadap nilai impedansi kaakteistik saluan. Dimensi patch digunakan sebagai adiasi medan elektomagnetik yang dipancakan.untuk bidang sisi Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.2, Mei 2008
3 Gamba 1. Antena Micostip bawah mateial dijadikan gound, dimana lapisan kondukto tidak dihilangkan Saluan Tansmisi Mikostip Saluan tansmisi meupakan suatu media ambatan bagi gelombang yang dikiimkan dai sumbe ke beban yang beada ujung saluan. Kaakteistik saluan tansmisi teuku pada nilai impedansi kaakteitik sepanjang saluan yang dimilikinya. Nilai impedansi kaakteistik saluan tansmisi micostip ditentukan oleh spesifikasi yang tedapat pada substat. Impedansi kaakteistik saluan micostip, dimana untuk asio leba saluan tehadap ketebalan substat lebih dai satu ( w/h > 1) dapat dipeoleh dengan pesamaan (Chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai, 2002): Z ( Ohm) = 0 w h 2 [ 120π ( ε ) ] 1 / eff w + 1, ,667 ln(1,444 + ) h...(1) ε eff = ( ε + 1) ( ε 1) h 1 + w w h 1/2 2 Dimana : h Ketebalan substat (mm) w Leba saluan (mm) ε konstanta dielektkum...(2) Gamba 2 mempelihatkan angkaian saluan devide impedansi yang didefinisikan sebagai pencatu saluan offset, dimana angkaian menghasilkan pembagian impedansi secaa paalel. Untuk Zo sebagai impedansi masukan tedistibusi dengan dua saluan keluaan yang masingmasing 2Zo (Chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai, 2002). Jadi pada angkaian offset line besanya impedansi masukan ekuivalen dengan angkaian paalel saluan keluaan. Dimana unuk konstanta pemitivitas dilektikum elatif effektif ( ε eff ) dipeoleh melalui pesamaan (Chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai, 2002): Gamba 2. Rangkaian devide jenis T- Junction Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 2, Mei
4 2.3. Pacth Segitiga Suatu cavity didefinisikan sebagai bagian uang tetutup dai waveguide dan bekeja sebagai suatu esonato, dimana enegi listik seta magnetis disimpan dalam cavity tesebut. Suatu medan listik begeak mendekati bagian kosong sisi pada dinding metal dai cavity. Cavity model meupakan dasa pehitungan yang banyak digunakan untuk analisis suatu patch antena mikostip. Sedangkan bentuk atau metode pesamaan integalnya dinyatakan sebagai Method of Moment yang dikenal secaa umum, dimana dalam peneapannya dilakukan dengan pendekatan komputasi maupun atau dengan caa pendekatan secaa fisik. Radiato antena sebagai impedansi beban yang sesuai( matching), maka akan bekeja pada fekuensi esonansi ( f ) Pacth Segitiga Suatu cavity didefinisikan sebagai bagian uang tetutup dai waveguide dan bekeja sebagai suatu esonato, dimana enegi listik seta magnetis disimpan dalam cavity tesebut. Suatu medan listik begeak mendekati bagian kosong sisi pada dinding metal dai cavity. Cavity model meupakan dasa pehitungan yang banyak digunakan untuk analisis suatu patch antena mikostip. Sedangkan bentuk atau metode pesamaan integalnya dinyatakan sebagai Method of Moment yang dikenal secaa umum, dimana dalam peneapannya dilakukan dengan pendekatan komputasi maupun atau dengan caa pendekatan secaa fisik [ ]. Radiato antena sebagai impedansi beban yang sesuai( matching), maka 90 Gamba 3. Patch segitiga antena micostip akan bekeja pada fekuensi esonansi ( f ). Pada gamba 3 sebuah patch antena segitiga, dimana peletakan sebuah feed loci yang efektif pada dua fekuensi untuk mempeoleh polaisasi LHCP diletakkan pada Γ 2 dan Γ 3 sedangkan untuk RHCP ( Right Handed Cicula Polaized ) pada Γ 1 dan Γ 4 (Chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai, 2002). Untuk suatu patch adiato antena segitiga samasisi dapat dilakukan dengan analisa tehadap panjang setiap sisinya didasakan fekuensi esonansi yang digunakan dan konstanta dielektikum bahan yang digunakan. Nilai fekuensi esonansi suatu peadiasi segitiga samasisi yang dikopel pada mode TM mn dinyatakan dengan pesamaan (Chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai (2002) : f 2 ( n + nm m) 1/ 2, nm = + 3a 2c ε, µ Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.2, Mei 2008 eff...(3) Dimana : f - Fekuensi esonani ( GHz ) c -Kecepatan cahaya ( 3 x 10 8 m/det)
5 µ 0 - Pemeability pada uang vakum ε -Konstanta elatif dielektikum bahan µ eff Effektif pemitivity bahan dielektikum a - Panjang sisi segitiga ( mm ) Pada aplikasi mode dominan TM 10, maka dai pesamaan (3 ) dipeoleh pesamaan [ 8] : 2c f =...(4) 3a ε Jadi panjang sisi segitiga samasisi dipeoleh pesamaan : 2c a =...(5) 3 ε f Saat dilakukan peancangan panjang sisi segitiga dai hasil pehitungan haus dikuangi aga tecapai nilai effetive. Penguangan nilai panjang sisi lebih dikaenakan adanya efek medan finging ( sisi tepi ) antaa peadiasi ( patch) dengan gound plane,efek ini dapat dihitung tehadap effective elative pemitivity ( ε,eff ). Sehingga untuk penentuan panjang sebenanya digunakan nilai a eff yang difomulasikan melalui pesamaan Dasono, M., dan Eko T. Rahadjo (2007): 1/ a a + h ε...(6) ff = ( ) 2 Dimana : a eff - panjang sisi effektif ( mm ) a - Panjang sisi ( mm ) h - ketebalan substate ( mm ) ε - Konstanta elatif dielektkum substate 3. Metodologi Peancangan Langkah poses peancangan antena mikostip sepeti telihat pada gamba 4, untuk aplikasi GPS eceive yang bekeja pada daeah opeasi fekuensi S band satelit miko LAPAN TUBSAT yaitu 2,2 GHz- 2,3 GHz. dimana pada penelitian ini fekuensi esonansi sebagai fekuensi pusat adalah 2,25 GHz. Untuk ancang bangun antena mateial yang digunakan adalah substat Taconic TLY CH/CH dengan spesifikasi ketebalan (h) 0,8 mm, konstanta dielektikum 2,2 dan loss tangent 0,0001[6]. Untuk meancang saluan tansmisi mikostip sebagai saluan pencatu dengan model T-Junction dilakukan dengan analisis petama menentukan nilai leba saluan utama dengan nilai impedansi kaakteitik 50 Ohm. Untuk nilai impedansi tesebut digunakan pesamaan (1), dimana memasukan nilai spesifikasi ketebalan dan konstanta dilektik dengan nilai pemitivitas dilektikum elatif effektif ( ε eff ) dihitung telebih dahulu melalui pesamaan (2). Untuk analisis kedua adalah meancang saluan keluaan, dimana pada T-Junction tedapat dua saluan keluaan masing-masing benilai 100 Ohm. Pada peancangan ini analisis untuk leba saluan tansmisi dengan mengimplementasikan alat bantu peangkat lunak PCAAD ( Pesonal Compute Aided Antenna Design). Untuk ketebalan 0,8 mm dan konstanta dielektik 2,2 dai spesifiksi substat dengan impedansi masukan 50 Ohm dipeoleh leba saluan adalah 2,46 mm. Sedangkan untuk saluan keluaan dengan nilai impedansi 100 Ohm dipeoleh leba saluan adalah 0,8 mm. Untuk analisis ancangan patch adiato antena bentuk segitiga samasisi menggunakan teoi cavity model. Analisis panjang sisi patch menggunakan pehitungan melalui Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 2, Mei
6 pesamaan (3) dengan mode dominan TM 10, dimana m = 1 dan n = 0. Selanjunya untuk fekuensi esonansi (f ) adalah 2,25 GHz, konstanta dielektikum substat (ε ) adalah 2,2 dan kecepatan cahaya ( c ) adalah 3 x 10 8 m/s melalui pesamaan (5), maka dipeoleh panjang sisi segitiga adalah 59 mm. Pada aplikasi peancangan untuk panjang sisi yang digunakan adalah panjang sisi efektifnya, dimana panjang sisi yang dipeoleh dikuangi dengan petimbangan adanya efek finging yang ditimbulkan pada sisi peadiasi. Sehingga dengan menggunakan pesamaan (6) untuk panjang sisi efektif yang digunakan pada peancangan adalah 58,02 mm. Bentuk peancangan antena yang tedii dai sebuah patch adiato dan saluan tansmisi dibuat melalui media peangkat lunak MWO ( Micowave Office vesi 6.51 ). Selanjutnya dilakukan poses simulasi dengan mengaktifkan fungsi-fungsi pengukuan paamete. Hasil akhi dai poses simulasi adalah paamete antena sesuai dengan yang dihaapkan. Bilamana paamete-paamete yang dihaapkan belum dipeoleh, maka selanjunya dapat dilakukan simulasi ulang dengan melakukan peubahan posisi letak fed loci ( titik temu saluan dengan Patch) dan panjang saluan pencatu. Setelah poses ulang simulasi dilakukan mempeoleh hasil yang dihaapkan, antaa lain : bandwidth < -10 db, VSWR nilai 1 sampai dengan 2, dan axial atio < 3 db, maka keseluuhan poses simulasi telah selesai. Pada gamba 5 mempelihatkan hasil akhi dai pofil bentuk ancangan antena mikostip, dimana patch adiato 92 Mulai fekuensi esonansi = 2,25 GHz Spesifikasi Substate : ε = 2.2, Loss Tangent = 0,0001, Ketebalan = 0,8 mm Impedansi 50 Ω,aplikasi softwae PCCAD, Leba pencatu = 2,46 mm Analisis teoi cavity model, panjang sisi patch segitiga = 50,84 mm Aplikasi softwae MWO : Bentuk peancangan antena micostip Menjalankan simulasi pada softwae MWO Retunloss<-10 db, VSWR < 2 db, Axial atio < 3 db Selesai Ya Ubah posisi fed loci & atu panjang saluan loci Tidak Gamba 4. Diagam Ali Peancangan Antena bentuk segitiga samasisi dan teknik pencatu adalah T-junction (offset line). Saluan pencatu masukan dengan nilai impedansi 50 Ω ( W1 = 2,46 mm) dengan tedistibusi dua saluan keluaan masing masing 100 Ω ( W2 = 0,8 mm). Untuk dimensi patch segitiga samasisi pada implementasi peangkat lunak MWO panjang sisi a (sisi tegak ) adalah 58 mm sama dengan sisi tegak Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.2, Mei 2008
7 Gamba 5. Bentuk dimensi ancangan antena mikostip patch segitiga Tabel 1. Dimensi Ukuan Antena Hasil Peancangan Simbol Ukuan ( mm) a 58 b 59 W1 2,46 W2 0,8 L1 17,22 L2 25,83 L3 9,84 L4 7,84 L5 19,68 L6 9,84 P 82 L 82 sebelahnya, sedangkan untuk panjang sisi b adalah 59 mm. Dalam hal ini sebagai segitiga samasisi yang sebenanya, dimana panjang tiap sisi sama semua agak mengalami kesulitan dalam desain pada peangkat lunak, tetapi selisih 1mm meupakan pendekatan tebaik yang dipeoleh pada ancangan. Dimensi ukuan hasil dai ancangan antena menggunakan peangkat lunak Micowave Office vesi 6.51 dipeoleh ukuan dan simbol sepeti pada tabel 1. Panjang saluan tansmisi pencatu 50 Ohm adalah 17,22 mm (L1), sedangkan posisi fed loci saluan kelua tehadap patch segitiga masing masing adalah 25,83 mm ( L2) dan 9, 84 mm (L2 ). Untuk dimensi antena, luas media substat yang digunakan adalah 82 mm x 82 mm ( P xl ). Pada gamba 6 meupakan bentuk stuktu dai ancangan antena mikostip, dimana model saluan pencatu dan patch segitiga dibuat pada lapisan atas sebuah mateial subtate Taconic TLY CH/CH dengan ketebalan 0,8 mm. Untuk lapisan bawah dibuat sebagai bidang gound, dimana Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 2, Mei
8 Gamba 6. Stuktu Rancangan Antena Mikostip lapisan kondukto tidak dihilangkan. Untuk saluan catu ( fed line ) dihubungkan dengan implementasi sebuah SMA Connecto 50 Ω yang teintegasi pada kabel koaksial sumbe 50 Ω. Keluaan saluan dihubungkan pada sisi patch peadiasi bentuk segitiga. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dai poses simulasi tehadap ancangan antena dengan menggunakan peangkat lunak Micowave Office, antaa lain : Bandwith fekuensi opeasi, Axial atio dan Gain. Bandwidth adalah leba daeah opeasi fekuensi dai spektum adio, untuk daeah naowband dipeoleh melalui pesamaan [ 5 ] : f h f l BW = x100%...(7) f dimana : f h - batas sisi fekuensi tinggi(hz) f l - batas sisi fekuensi endah(hz) f - fekuensi esonansi/cente (Hz) Sepeti telihat pada gamba 7, leba daeah pita fekuensi dibatasi pada etun loss maksimum -10 db. Pada etunloss - 10 db entang fekuensi dipeoleh antaa 2,19 GHz sampai dengan 2,30 GHz dengan fekuensi esonansi atau cente di 2,253 GHz. Untuk hasil bandwith yang dipeoleh dengan menggunakan pesamaan 7 adalah 5%. Untuk nilai koefisien efleksi untuk beban matching impedance tehadap saluan tansmisi dengan antena dipeoleh melalui pesamaan (Chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai, 2002). Retunloss = 20log...(8) ( db) Γ dimana Γ adalah koefisien efleksi. Sepeti telihat pada gamba 7 untuk batas minimum etunloss -26,68 db esonansi di fekuensi 2,253 GHz, maka dengan menggunakan pesamaan (8) 94 Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.2, Mei 2008
9 dipeoleh nilai koefisien efleksi adalah 0,05. Untuk nilai VSWR dapat dipeoleh dengan menggunakan pesamaan (Chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai, 2002): 1+ Γ VSWR =...(9) 1 Γ dalam decibel dinyatakan dengan pesamaan(chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai, 2002): 1+ Γ VSWR ( db ) = 20log...(10) 1 Γ Untuk batas VSWR antaa 1 sampai dengan 2, pada hasil peancangan melalui simulasi dipeoleh hasil sepeti pada gamba 8. Pada gamba 8 batas teendah nilai VSWR yang dipeoleh adalah 0,8 db. Sehingga dengan menggunakan pesamaan (10) dipeoleh untuk nilai VSWR teendah adalah 1. Kaakteistik polaisasi lingkaan yang diadiasikan antenna ditentukan oleh paamete nilai axial atio. Gamba 9 mempelihatkan nilai axial atio hasil simulasi, dimana batas toleansi yang dianggap lingkaan adalah dibawah 3 db. Nilai Axial Ratio dipeoleh melalui pesamaan (Kaus, John D.,1988): AR E E x = 20log...(11) dimana E adalah aah medan listik yang meambat tehadap sumbu x dan y. Hasil dai simulasi nilai axial atio dengan polaisasi lingkaan dipeoleh saat minimum pada 0,08 db esonansi difekuensi 2,253 GHz dengan nilai axial atio adalah 1. Pola adiasi dai pancaan gelombang elektomagnetik hasil simulasi meupakan bentuk dai y polaisasi lingkaan. Gamba 10.mempelihatkan polaadiasi pada tingkatan skala 2dB/div dengan leba beamwidth Maksimum total powe adiasi yang dihasilkan adalah 7 db dengan aah phase ke kii 2 deajat, sepeti yang telihat pada gamba 11. Sehingga gain antena yang dihasilkan senilai dengan total powe adiasi yang teuku maksimum dai diectivity pada adiation patten yaitu 7,5 dbdimana E adalah aah medan listik yang meambat tehadap sumbu x dan y. Hasil dai simulasi nilai axial atio dengan polaisasi lingkaan dipeoleh saat minimum pada 0,08 db esonansi difekuensi 2,253 GHz dengan nilai axial atio adalah 1. Pola adiasi dai pancaan gelombang elektomagnetik hasil simulasi meupakan bentuk dai polaisasi lingkaan. Gamba 10.mempelihatkan polaadiasi pada tingkatan skala 2dB/div dengan leba beamwidth Maksimum total powe adiasi yang dihasilkan adalah 7 db dengan aah phase ke kii 2 deajat, sepeti yang telihat pada gamba 11. Sehingga gain antena yang dihasilkan senilai dengan total powe adiasi yang teuku maksimum dai diectivity pada adiation patten yaitu 7,5 db 5. Kesimpulan Aplikasi GPS menggunakan satelit miko LAPAN -TUBSAT menjadi dasa kineja peancangan antena mikostip beopeasi difekuensi S band dengan beesonansi pada fekuensi 2,25 GHz. Fekuensi esonansi menjadi dasa dalam menentukan ancangan ukuan patch. Hasil simulasi dengan menggunakan metode moment tehadap peancangan dipeoleh paamete yang ideal untuk Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 2, Mei
10 0 Fekuensi Vs Retun Loss DB( S(1,1) ) EM Stuctue GHz -10 db GHz -10 db GHz db Fequency (GHz) Gamba 7. Fekuensi(GHz) tehadap Retunloss(dB) 15 Fequency Vs VSWR DB(VSWR(1)) EM Stuctue GHz 2 db GHz 2 db GHz db Fequency (GHz) Gamba 8. Fekuensi(GHz) tehadap VSWR(dB) 96 Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.2, Mei 2008
11 40 DB( PPC_TPw(0,1) )[*] EM Stuctue 1.$FPRJ Pola Radiasi Mag Max 8 db db Pe Div Mag Min -2 db Gamba 10. Polaadiasi hasil simulasi Deg 7.52 db Radiation Patten DB( PPC_TPw(0,1) ) EM Stuctue Angle (Deg) Gamba 11. Radiation patten antena simulasi Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 2, Mei
12 GPS pada naowband dipeoleh bandwidth sebesa 5%. Untuk nilai VSWR dengan taget 1 sampai dengan 2, hasil simulasi dipeoleh minimum adalah 1 pada 0,8 db. Hasil dai polaadiasi dengan peancangan menggunakan satu elemen dipeoleh kaakteistik sebagai antena monopole dengan leba beamwidth Pada patten adiasi untuk diectivity maksimum sebagai efeensi Gain antena dipeoleh sebesa 7,5 db pada aah 2 deajat ke kii. Bentuk hasil peancangan antena mikostip dengan aplikasi GPS peneima sudah ideal untuk dibuat sebagai pototype dai antena sebenanya. DAFTAR PUSTAKA Chang, Kai, Inde Bahl,danVijay Nai (2002), RF and Micowave Cicuit and Component Design fo Wieless System, John Wiley & Son. Dasono, M., dan Eko T. Rahadjo (2007), Ciculaly Polaised Equilateal Tingula Patch Micostip Antenna fo Quasi- Zenith Satelitte, Poceeding 10 th Int l QIR 4-6 Dec James, J.R dan P.S Hall (1989), Handbook Micostip Antennas, IEEE Electomagnetic Wave Seies 28. Hiasawa, Kazuhio dan Misao Haneishi (1992), Analysis,Design, and Measument of Small and low- Pofile Antennas, Atech House. Hasbi, W. dan E.Nasse ( ), A.Rahman, Spacecaft Contol Cente Of Lapan-Tubsat Mico Satellite, National Institute fo Aeonautics and Space (LAPAN)- Indonesia, WHASBI-LAPAN-2 Hasbi, W. dan E.Nasse ( ), A.Rahman, Spacecaft Contol Cente Of Lapan-Tubsat Mico Satellite, National Institute fo Aeonautics and Space (LAPAN)-Indonesia, WHASBI-LAPAN-2 Kaus, John D. (1988), Antennas, McGaw Hill, 2 nd ed. Yuba, Rakhim ( ), Pengembangan Satelit Miko Indonesia, 98 Junal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.2, Mei 2008
Rancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz
Rancang Bangun Antena Mikostip 900 MHz Siska Novita Posma 1, M. Yanua Haiyawan 2, Adiyan Khabzli 3 1,2,3 Juusan Teknik Elekto Politeknik Caltex Riau Tel : (0761-53939) Fax : (0761-554224) siska@pc.ac.id
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS
STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS Yahya Ahmadi Bata, Ali Hanafiah Rambe Konsentasi Teknik Telekomunikasi, Depatemen
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Teoritis
BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t
Lebih terperinciPengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole
Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANALISA DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA DENGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PADA APLIKASI GPS
PERBANDINGAN ANALISA DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA DENGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PADA APLIKASI GPS Belinda Ayuningtyas 1 Tri Muliyaningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciAntena Mikrostrip Segitiga Dengan Parasitic Untuk Aplikasi Wireless Fidelity
Antena Mikostip Segitiga Dengan Paasitic Untuk Aplikasi Wieless Fidelity 1 Syah Alam, 2 Kukuh Ais Santoso. 1 Univesitas 17 Agustus 1945 Jakata, syah.alam@uta45jakata.ac.id 2 Univesitas 17 Agustus 1945
Lebih terperinciAbstrak - IINUSAT-1 ( Indonesia Inter University Satellite-1 ) merupakan proyek satelit pertama antar
Peancangan dan Pembuatan Antena Mikostip Pada Fekeunsi 145.9 MHz dan 436.5 MHz Tepolaisasi Sikula dan Bepolaadiasi Dieksional Untuk Potable Tansceive Satelit. Rizadi Sasmita Dawis, Eko Setijadi, Gamantyo
Lebih terperinciDESAIN DAN SIMULASI ANTENA MICROSTRIP SEMICIRCULAR HALF U-SLOT UNTUK APLIKASI MODEM GSM 1800 MHZ
Junal ELTEK, Vol 11 No 02, Oktobe 2013 ISSN 1693-4024 DESAIN DAN SIMULASI ANTENA MICROSTRIP SEMICIRCULAR HALF U-SLOT UNTUK APLIKASI MODEM GSM 1800 MHZ 42 Waluyo 1 dan Dyan Nastiti Novikasai 2 Abstak Pemasalahan
Lebih terperinciAntena Mikrostrip Bentuk Segitiga Pencatuan Langsung Dengan Frekuensi Kerja 2,4 GHz (Frekuensi WIFI)
Ampliie Vol. 6 No. 2, Mei 2016 Antena Mikostip Bentuk Segitiga Pencatuan Langsung Dengan Fekuensi Keja 2,4 GHz (Fekuensi WIFI) Junas Haidi* 1 Pogam Studi Teknik Elekto Univesitas Bengkulu, E-mail: junas.haidi@unib.ac.id
Lebih terperinciBAB 2 ANTENA MIKROSTRIP ARRAY
BAB ANTENA MIKROSTRIP ARRAY. ANTENA Antena meupakan suatu alat yang dapat meubah besaan listik dai saluan tansmisi menjadi suatu gelombang elektomagnetik (GEM) untuk diadiasikan ke udaa bebas [8]. Sebaliknya
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN
BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.
Lebih terperinciAntena Mikrostrip Circular Array Dual Frekuensi
39 Antena Mikostip Cicula Aay Dual Fekuensi Dwi Fadila Kuniawan, Efan Achmad Dahlan dan Aiestya Yoga Patama Abstact Application of GPS and GSM in one cellula phone need a single antenna that have dual
Lebih terperinciANALISIS ANTENA MIKROSTRIP ARRAY BENTUK LINGKARAN DAN PERSEGI PANJANG MENGGUNAKAN SIMULASI UNTUK APLIKASI LTE FREKUENSI 2.3 GHZ
ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP ARRAY BENTUK LINGKARAN DAN PERSEGI PANJANG MENGGUNAKAN SIMULASI UNTUK APLIKASI LTE FREKUENSI 2.3 GHZ Rio Juli Henda*, Yusnita Rahayu**, Ey Safianti** *Alumni Teknik Elekto Univesitas
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PADA FREKUENSI 850 MHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PADA FREKUENSI 850 MHz Yuli Chistyono *), Imam Santoso, and Rahmat Dwi Cahyo Juusan Teknik Elekto, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo, Jalan Pof. Sudhato, Tembalang,
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGITIGA TRIPLE BAND ( 2,3 GHz, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz )
STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGITIGA TRIPLE BAND (,3 GHz, 3,3 GHz DAN 5, GHz ) Ibahim Sinaa, Ali Hanafiah Rambe Depatemen Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Sumatea Utaa Jl. Almamate,
Lebih terperinciDina Angela #1,Yuyu Wahyu *2, Tony A Porayouw #3. Jln Dipatiukur no.80-84, Bandung, Jawa Barat 1
Junal Telematika, vol.8 no., Institut Teknologi Haapan Bangsa, Bandung, Indonesia Desain dan Implementasi Antena Susunan Mikostip Patch Pesegi Panjang Empat Elemen pada, GHz Menggunakan Teknik Pencatuan
Lebih terperinciPERANCANGAN BUTLER MATRIKS 4X4 UNTUK PENGARAHAN BERKAS ANTENA PADA STASIUN BUMI
Semina Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industi 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebuai 2017 PERANCANGAN BUTLER MATRIKS 4X4 UNTUK PENGARAHAN BERKAS ANTENA PADA STASIUN BUMI Chistian Mahadhika
Lebih terperinciAntena Mikrostrip Linear Array dengan Slot U untuk Internal Pesawat Televisi pada Band Frekuensi UHF
Junal Nasional Teknik Elekto, Vol. 7, No. 1, Maet 2018 p-issn: 2302-2949, e-issn: 2407-7267 Antena Mikostip Linea Aay dengan Slot U untuk Intenal Pesawat Televisi pada Band Fekuensi UHF Aditya Wadhani
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN DENGAN PENERAPAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK TRAPESIUM
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 1, NO., NOVEMBER 8: 8-85 PENGEMBANGAN ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN DENGAN PENERAPAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK TRAPESIUM Fiti Yuli Zulkifli, Eko Tjipto Rahadjo, Muhamad
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 ANTENA MIKROSTRIP Konsep tentang antena mikostip petama sekali diusulkan oleh Deschamps pada tahun 1953, dan mendapatkan hak patennya pada tahun 1955 atas nama Gutton dan Baissinot.
Lebih terperinciPerancangan Butler matrix 4x4 pada Frekuensi 1,27 GHz untuk Aplikasi Synthetic Aperture Radar (SAR)
Peancangan Butle matix 4x4 pada Fekuensi 1,27 GHz untuk Aplikasi Synthetic Apetue Rada (SAR) Nu Kamila 1, Bambang Setia Nugoho 2, Budi Syihabuddin 3 Fakultas Teknik Elekto,Univesitas Telkom Bandung Nukamila25@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA PLANAR MENGGUNAKAN STRUKTUR SPIRAL RESONATOR (SR) SEBAGAI INKLUSI MAGNETIK TIRUAN UNTUK APLIKASI FREKUENSI 2,4 2,5 GHz.
PERANCANGAN ANTENA PLANAR MENGGUNAKAN STRUKTUR SPIRAL RESONATOR (SR) SEBAGAI INKLUSI MAGNETIK TIRUAN UNTUK APLIKASI FREKUENSI 2,4 2,5 GHz Oleh: Riza Zakaia Helmi, Pembimbing Petama : I. Moch Yunus, M.Eng.
Lebih terperinciMICROSTRIP ANTENA PADA FREQUENSI 9GH FREQUENSI APLIKASI RADAR
JTEUNPAK 5 Ditebitkan di Bogo Junal Teknik Elekto Univesitas Pakuan MICROSTRIP ANTENA PADA FREQUENSI 9GH FREQUENSI APLIKASI RADAR I Hey Satia Utama,MT Abstak Indonesia adalah Negaa kepulauan yang tesusun
Lebih terperinciPerencanaan dan Pembuatan Antena UWB (Ultra Wide Band)Mahkota (Crown Antenna)
24 Peencanaan dan Pembuatan Antena UWB (Ulta Wide Band)Mahkota (Cown Antenna) Rudy Yuwono,ST.,MSc. Abstak -Kemajuan teknologi komunikasi menunjukkan pekembangan yang sangat pesat, khususnya komunikasi
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2.300 MHz dan 3.300 MHz THE DESIGN OF TRIANGULAR MICROSTRIP ANTENNA FOR WIMAX APPLICATION AT
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI
BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI 3.1. UMUM Antena yang akan dibuat pada penelitian adalah antena biquad dengan pencatuan aperture coupled. Ada beberapa tahapan dalam perancangan dan simulasi antena
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA RECTANGULAR PATCH ARRAY SWITCHED BEAM PADA RANGE FREKUENSI KERJA MHz
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA RECTANGULAR PATCH ARRAY SWITCHED BEAM PADA RANGE FREKUENSI KERJA 2400-2483.5 MHz Publikasi Junal Skipsi Disusun oleh: SOFYAN ARIE SANDI NIM. 0710630084-63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. S 12 Gambar 2-1. Jaringan Dua Port dan Parameter-S
BAB II DAAR TEORI. PARAMETER Paamete digunakan untuk mempeole kaakteistik dai suatu jaingan dua pot yang beopeasi pada fekuensi tinggi. Paamete lain sepeti H, Y, dan tidak bisa meepesentasikan jaingan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY
BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY 3.1 UMUM Pada Tesis ini akan merancang dan fabrikasi antena mikrostrip array linier 4 elemen dengan pencatu berbentuk T untuk aplikasi WiMAX yang beroperasi di
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP
TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP O L E H LEMUEL ARTIOS L. TOBING 05 0402 053 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 ABSTRAK Saluan
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz Syah Alam, S.Pd, M.T 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta syah.alam@uta45jakarta.ac.id Abstrak Dalam
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.
TUGAS AKHIR TE 091399 Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz. Tara Aga Puspita NRP 2207100070 Dosen Pembimbing Eko Setijadi,ST.,MT.,Ph.D Ir.Aries
Lebih terperinciAplikasi Substrat Alumina Pada Antena Mikrostrip Patch Persegi Untuk Komunikasi Bergerak Pada Frekuensi (3,3-3,4 ) GHz.
Aplikasi Substat Alumina Pada Antena Mikostip Patc Pesegi Untuk Komunikasi Begeak Pada Fekuensi (3,3-3,4 ) GHz. Si Hadiati*, Yuyu ayu *, Suci Ramadita ** *)Peneliti Pusat Penelitian Elektonika dan Telekomunikasi
Lebih terperinciRancang Bangun Antena Mikrostrip Dua Elemen Patch Persegi Untuk Aplikasi Wireless Fidelity
171 Rancang Bangun Antena Mikrostrip Dua Elemen Patch Persegi Untuk Aplikasi Wireless Fidelity M. Darsono Abstrak - Rancang bangun antena mikrostrip susun dua patch dikembangkan untuk mendukung system
Lebih terperinciDesain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano
Seminar Tugas Akhir Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia 25 JUNI 2012 Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano Oleh Widyanto Dwiputra Pradipta
Lebih terperinciANTENA WIDEBAND MIKROSTRIP SLOT ARRAY 8 ELEMEN
ABSTRACT ANTENA WIDEBAND MIKROSTRIP SLOT ARRAY 8 ELEMEN Iskanda Fiti 1 Mikostip slot antenna is one of techniques in design of micostip antenna that has a potential fo wide bandwidth. The bandwidth in
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX THE DESIGN AND REALIZATION OF QUADTRILATERAL ARRAY TRIPLE BAND MICROSTRIP ANTENNA
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)
STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz) Apli Nardo Sinaga, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciSINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014
ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK LINEAR ARRAY Muhammad Ihsan, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX Syah Alam, S.Pd, M.T 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta syah.alam@uta45jakarta.ac.id
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2
LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Umum Antena adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel. Sistem Telekomunikasi
Lebih terperinciPERCOBAAN 14 RANGKAIAN BAND-PASS FILTER AKTIF
EOBAAN 4 ANGKAIAN BAND-ASS FILTE AKTIF 4. Tujuan : ) Mendemonstasikan pinsip keja dan kaakteistik dai suatu angkaian akti band-pass ilte dengan menggunakan op-amp 74. ) Band-pass ilte melewatkan semua
Lebih terperinciANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY
ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY Maria Natalia Silalahi, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB 3 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN SINGLE BAND
BAB 3 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN SINGLE BAND Hasil penelitian DGS pada single band array meliputi pembuatan antena konvensional dan pembuatan DGS pada antena konvensional tersebut. Adapun pembuatan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN
BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN 3.1. UMUM Pada bagian ini akan dirancang antena mikrostrip patch segiempat planar array 4 elemen dengan pencatuan aperture coupled, yang dapat beroperasi
Lebih terperinci(MAJALAH ILMIAH FAKULTAS TEKNIK - UNPAK) Hal.» Kata Pengantar i» Daftar Isi ii
ISSN 1411-597 (MAJALAH ILMIAH FAKULTAS TEKNIK - UNPAK) Volume II, Edisi 4, Peiode Januai-Juni 14 Hal.» Kata Penganta i» Dafta Isi ii» Analisa Pengauh Pelebaan Jalan Raya Tehadap Tingkat Pelayanan Jalan
Lebih terperinciListrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.
LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2, GHz DAN, GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED Chandra Elia Agustin Tarigan, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Antena Antena merupakan elemen penting yang terdapat dalam sistem telekomunikasi tanpa kabel (wireless). Pemilihan antena yang tepat, perancangan yang baik dan pemasangan yang benar
Lebih terperinciDESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER
DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER Aries Asrianto Ramadian 1) 1) Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti, Jakarta 1) aries.asrianto@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT Ramando Sinaga, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciFISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB
ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak
Lebih terperinciBAB II ANTENA MIKROSTRIP
BAB II ANTENA MIKROSTRIP 2.1. STRUKTUR DASAR ANTENA MIKROSTRIP Antena mikrostrip merupakan sebuah antena yang tersusun atas 3 elemen yaitu: elemen peradiasi (radiator), elemen substrat (substrate), dan
Lebih terperinciBAB II ANTENA MIKROSTRIP BIQUAD
BAB II ANTENA MIKROSTRIP BIQUAD 2.1. STRUKTUR DASAR ANTENA MIKROSTRIP Antena mikrostrip merupakan sebuah antena yang tersusun atas 3 elemen yaitu: elemen peradiasi (radiator), elemen substrat (substrate),
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)
STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ) Nevia Sihombing, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciAplikasi Substrat Alumina Pada Antena Mikrostrip Patch Persegi Untuk Komunikasi Bergerak Pada Frekuensi (3,3-3,4 ) GHz.
Te t Industial Electonics Semina (IES ) Electonics Engineeing Polytecnic Institute of Suabaya (EEPIS), Indonesia, Nopembe 3, Communication and Netwok System Aplikasi Substat Alumina Pada Antena Mikostip
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM
PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM Akbar Satria Wardhana *), Yuli Christyono, and Teguh Prakoso Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciBAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND
BAB 4 PENERAPAN PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND 4.1 ANTENA SINGLE ELEMENT MULTIBAND Perancangan antena single element multiband melalui beberapa tahap penelitian. Pertama dilakukan penelitian single element
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. (0341) 554 166 Malang-65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBILKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.
DAFTAR PUSTAKA 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons.2005. Analysis And Design Antena Theory Third Edition. 2. Pozar,DM. Mikrostrip Antenna. Proceeding of the IEEE,Vol 80.No : 1, January 1992 3.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA
BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA 3.1 PERANCANGAN ANTENA Pada perancangan antena ini sudah sesuai dengan standar industri 82.11 dan variasi revisinya. Termasuk didalamnya standarnya versi 82.11b dan 82.11g.
Lebih terperinciPerancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)
Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB) Fitria Kumala Trisna, Rudy Yuwono, ST.,MSc, Erfan Achmad Dahlan,Ir, MT Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Antena adalah elemen penting yang ada pada sistem telekomunikasi tanpa kabel (nirkabel/wireless), tidak ada sistem telekomunikasi wireless yang tidak memiliki antena. Pemilihan
Lebih terperinciBAB II ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT
BAB II ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT 2.1 STRUKTUR DASAR ANTENA MIKROSTRIP Antena mikrostrip merupakan antenna yang tersusun atas 3 elemen : elemen peradiasi ( radiator ), elemen substrat ( substrate
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN, SIMULASI dan PABRIKASI ANTENA
BAB 3 PERANCANGAN, SIMULASI dan PABRIKASI ANTENA 3.1 Bahan dan Spesifikasi Antena Rancangan Antena mikrostrip segiempat susun empat elemen pada tesis ini dirancang untuk beroperasi pada frekuensi kerja
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP. bahan substrat yang digunakan. Kemudian, menentukan bentuk patch yang
BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP 3.1 Pendahuluan Perancangan antena mikrostrip sangat bergantung pada spesifikasi antena yang di buat dan bahan atau substrat yang digunakan. Langkah awal
Lebih terperinciAnalisis Perubahan Fasa Terhadap Pola Radiasi untuk Pengarahan Berkas Antena Stasiun Bumi
Analisis Perubahan Fasa Terhadap Pola Radiasi untuk Pengarahan Berkas Antena Stasiun Bumi Christian Mahardhika, Kevin Jones Sinaga 2, Muhammad Arsyad 3, Bambang Setia Nugroho 4, Budi Syihabuddin 5 Fakultas
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT
STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT Denny Osmond Pelawi, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED
STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED Pindo Ahmad Alfadil (1), Ali Hanafiah Rambe (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)
STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ) Franky, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN 4.1. HASIL PENGUKURAN PARAMETER ANTENA Pada proses simulasi dengan menggunakan perangkat lunak AWR Microwave Office 24, yang dibahas pada bab tiga
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz
ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz Haditia Pramuda Hrp, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DENGAN PERIPHERAL SLITS UNTUK APLIKASI TV DIGITAL
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DENGAN PERIPHERAL SLITS UNTUK APLIKASI TV DIGITAL THE DESIGN OF MICROSTRIP ANTENNA WITH PERIPHERAL SLITS FOR DIGITAL TV APPLICATION Syah Alam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP
BAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP 3.1. Pendahuluan Pada penelitian ini akan dirancang dan analisa antena mikrostrip array fractal dengan teknik pencatuan secara tidak langsung yaitu menggunakan
Lebih terperinciPerancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)
Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB) Fredrick Yohanes, Rudy Yuwono, ST.,MSc, Sigit Kusmaryanto,Ir, M. Eng. Jurusan Teknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz Ramli Qadar, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik
BAB II ANTENA MIKROSTRIP 2.1 Pengertian Antena Antena merupakan salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik akan
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN UKURAN SLOT PADA KARATERISTIK ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATU APERTURE COUPLED
ANALISA PENENTUAN UKURAN SLOT PADA KARATERISTIK ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATU APERTURE COUPLED Hisar Fransco Sidauruk, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciPerancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM
Perancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM Adhie Surya Ruswanditya 1), Heroe Wijanto 2), Yuyu Wahyu 3) 1),2) Fakultas Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Global Positioning System (GPS) Global Positioning System (GPS) merupakan sebuah sistem navigasi satelit yang digunakan untuk menentukan lokasi yang tepat pada permukaan bumi.
Lebih terperinciKARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS
KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS Rolly Ega Suganda 1, Nurma Sari 1, dan Suryajaya 1 ABSTRAK. Telah dibuat antena mikrostrip
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL
LAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL 1.1 Pengukuran Return Loss Antena Mikrostrip Array 2 Elemen Grafik hasil pengukuran return loss dari antena mikrostrip array 2 elemen dapat dilihat pada Gambar
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis
LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK
MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick
Lebih terperinciSKRIPSI. PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GROUND PENETRATING RADAR (GPR) ALFIN HIDAYAT
SKRIPSI PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GROUND PENETRATING RADAR (GPR) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1)
Lebih terperinciMEDAN LISTRIK STATIS
Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.
* MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB
RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB Hadratul Hendra, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciPerancangan Antena Mikrostrip Dual-Band Patch Persegi Panjang Plannar Array 6 Elemen dengan Defected Ground Structure
Perancangan Antena Mikrostrip Dual-Band Patch Persegi Panjang Plannar Array 6 Elemen dengan Defected Ground Structure Berbentuk Segitiga untuk Jaringan Komunikasi Nirkabel 5G Muhammad Ibnu Hidayat*, Yusnita
Lebih terperinci