market PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter November 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "market PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter November 2011"

Transkripsi

1 market PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter November 2011 Investment Update Local Outlook & Global Outlook Menjadi yang Terdepan Bersama First State Investment Asuransi Penyakit Kritis, Kebutuhan yang Semakin Mendesak FX Update Analisa Pasar Forex

2 1 Market Perspective November 2011 Nasabah yang terhormat, Pada edisi kali ini kami akan memaparkan kondisi terkini dari gejolak perekonomian global dan juga lokal, serta tren perkembangan pasar modal dan valuta asing yang berlangsung selama bulan Oktober Sentimen positif nampaknya sudah mulai terlihat pada bulan Oktober, baik untuk perekonomian lokal, maupun global. Hal ini dapat dilihat dari bursa global yang ditutup naik sebesar 10,26% untuk bulan Oktober, namun investor masih terus mencermati perkembangan di Uni Eropa. Untuk perekonomian Indonesia saat ini sudah berada di posisi yang lebih baik untuk menghadapi ekspektasi perlambatan pertumbuhan global, karena konsumsi domestik masih menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi. Melihat kondisi ini, kami menyarankan Anda sebagai investor untuk mendiversifikasi instrumen investasi untuk menjaga portofolio dari fluktuasi pasar. Pada segmen bancassurance, kami menjelaskan bagaimana Anda dapat mengurangi risiko dari dampak negatif penyakit kritis. Saat ini masyarakat mulai menyadari pentingnya melakukan salah satu pilar dalam perencanaan keuangan, yaitu perlindungan keuangan/kekayaan (Financial/Wealth Protection). Melalui produk asuransi jiwa, kebutuhan akan perlindungan terhadap aset dan tujuan keuangan ini dapat diakomodir. Terlebih dengan adanya kombinasi manfaat proteksi dan investasi melalui produk unit linked, masyarakat tidak lagi perlu merasa rugi ketika tidak ada risiko apapun yang terjadi selama masa pertanggungan karena dapat menikmati pertumbuhan dananya secara lebih optimal. Dalam segmen FX Update, kami tampilkan informasi terkini dari kondisi valuta asing dengan analisa perkembangan pasar valuta asing dan strategi investasi valuta asing. Terima kasih untuk menjadi nasabah setia kami dan selamat membaca! Salam hangat, Liliawati Gunawan Executive Vice President, Head of Wealth Management % dari ekspor Local Outlook Dewi Huta Djaja Research Analyst, Wealth Management Services Gambar 1: Rentan akan ketergantungan pada ekspor komoditas Oil & Gas Minerals Palm Oil Rubber Other Manu Commodity Sumber: CIC, Barclays Capital Indonesia Pada bulan Oktober, IHSG menguat 6,8% karena sentimen positif dari eurofia global merespon upaya penyelamatan krisis utang Uni Eropa yang dinilai sudah mengalami kemajuan. Dari domestik, sejumlah sentimen positif yang mendukung aksi beli investor diantaranya adalah kebijakan BI Rate diturunkan ke 6,5% untuk menunjang pemulihan ekonomi Indonesia, serta tingkat inflasi tahunan yang diekspektasi akan sesuai target di bawah 5%. BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,6% pada akhir Investor juga positif mengantisipasi laporan kinerja keuangan emiten periode kuartal III/2011. Pada bulan Oktober, diluar ekspektasi, Bank Indonesia (BI) akhirnya menurunkan BI Rate 25 bps menjadi 6,5% setelah selama 8 bulan ditahan di 6,75%. Inflasi di 2011 yang diekspektasi akan lebih rendah di bawah 5% dan juga di 2012 seiring dengan koreksi harga komoditas global. BI menilai, ke depan pertumbuhan ekonomi negara maju akan turun yang berpengaruh pada lesunya arus perdagangan dunia. Namun BI meyakini pertumbuhan ekonomi dan perbankan dalam negeri masih kuat. Ekonomi domestik di 2011 akan tumbuh 6,6% dan 6,5% di 2012 ditopang konsumsi yang kuat dan investasi meningkat namun ekspor akan menghadapi I secara proaktif menurunkan tingkat suku bunga Bdan menjaga stabilitas pada pasar obligasi untuk mengantisipasi kemungkinan perlambatan ekonomi Indonesia. Walaupun Indonesia saat ini sudah berada di posisi yang lebih baik untuk menghadapi ekspektasi perlambatan pertumbuhan global, tapi Indonesia masih akan terimbas dampaknya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bergantung pada arus perdagangan (net ekspor) hanya sekitar 30%, sehingga konsumsi domestik masih menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi kedepannya. Namun, fluktuasi ekspektasi investor tentang pertumbuhan ekonomi global bisa membuat harga komoditas bergejolak, dan komoditas merupakan 65% dari porsi pendapatan ekspor Indonesia (lihat gambar 1). Indonesia harus tetap waspada akan porsi asing pada pasar modal lokal yang masih cukup besar. Dalam menghadapi fluktuasi dalam berinvestasi, Investor dihimbau untuk mendiversifikasi alokasi aset ke berbagai instrumen investasi untuk menjaga agar kinerja portofolio lebih terjaga dari fluktuasi. tantangan. Penurunan BI Rate 25 bps menjadi 6,5% direspon positif perbankan dalam negeri. Pengaruh yang paling terasa adalah penurunan bunga kredit perumahan (KPR), sehingga semakin banyak masyarakat yang mampu mencicil rumah. Keputusan BI ini memberikan sinyal bahwa BI cukup nyaman dengan kekuatan ekonomi domestik Indonesia dan penurunan BI Rate diharapkan tidak akan memicu keluarnya arus dana asing. Tingkat inflasi untuk bulan Oktober dilaporkan cukup terjaga di level -0,12% dari level 0,27% level September lalu karena penurunan sejumlah harga komoditas, terutama emas perhiasan yang tercatat turun hingga 0,11%. Inflasi inti yoy sebesar 4,43% sedangkan laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2011 sebesar 2,85%, masih jauh di bawah target tahunan BI sekitar 5%. Dengan level inflasi yang cukup terkendali, BI mempunyai ruang untuk mempertahankan atau bahkan menurunkan BI Rate dari level 6,5% saat ini. Cadangan devisa Indonesia saat ini sudah berada di level yang jauh lebih kuat dibandingkan tahun 2008 sehingga dapat menjaga kestabilan nilai tukar rupiah di saat gejolak penurunan bursa di bulan Agustus dan September lalu. Tingkat cadangan devisa tetap terjaga cukup tinggi di level US$114 miliar per 31 Oktober Posisi ini lebih rendah sedikit dari posisi bulan September yaitu US$114,5 miliar. Cadangan devisa sempat mencapai US$124,6 miliar pada bulan Agustus sebelumnya. BI yakin di kuartal empat, cadangan devisa akan kembali naik karena positifnya fundamental perekonomian menjadi alasan utama bagi dana asing masuk ke Indonesia. Terkait kepemilikan asing di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tercatat sebesar Rp30,9 triliun atau menguasai 21,6% dari total SBI, lebih rendah dari kepemilikan asing di akhir September 2011 yang mencapai 27,36%. Sedangkan Surat Berharga Negara (SBN) tercatat sebesar Rp219,8 triliun atau menguasai 29,9% dari total SBN, lebih rendah dari kepemilikan asing di akhir September 2011 yang mencapai 30,4%.

3 2 Market Perspective November 2011 Global Outlook Dewi Huta Djaja Research Analyst, Wealth Management Services alaupun investor masih terus mencermati perkembangan di Uni Eropa. Sentimen investor Wakan cukup rentan jika ada kekecewaan dalam proses implementasi karena dalam sebulan terakhir, bursa global sudah price in outlook yang lebih positif. Namun, banyak juga sentimen positif yang bisa mendukung rally. Optimisme bahwa momentum pertumbuhan ekonomi di Cina berlanjut serta semakin berkurangnya risiko AS masuk resesi dengan harapan yang cukup positif di kuartal empat. Investor mungkin akan sedikit khawatir kemungkinan inflasi terpicu kembali dengan kebijakan AS menstimulus pertumbuhan ekonominya dengan melakukan pembelian sekuritas dalam jumlah besar dalam putaran tiga. Melihat kondisi negara maju yang masih memerangi berbagai tantangan ekonomi, investor bisa mengalokasikan portofolio ke negara berkembang seperti Indonesia, Cina dan India, yang mengandalkan konsumsi domestik sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonominya. Tabel 1. Indeks Global Indeks MSCI Asia Pasific Ex Japan US S&P MSCI World US Dow Jones Europe FTSE Eurofist 300 IHSG Indonesia Cina Shanghai Minyak mentah Emas Sumber: Bloomberg Bursa global ditutup naik 10,26% untuk bulan Oktober. Reaksi pasar cukup positif sehingga investor mulai mengoleksi instrumen berisiko kembali dan mendorong bursa global mencatat kenaikan cukup signifikan. Di awal bulan, investor mengkaji kesepakatan pemerintah Prancis, Belgia, dan Luksemburg untuk penyelamatan bank Dexia yang terancam bangkrut terkait krisis utang Zona Euro. Pemimpin Eropa juga akhirnya menyetujui rencana rekapitalisasi perbankan eropa serta pemotongan nilai (haircut) obligasi Yunani sebesar 50%. AS - Data AS di bulan Oktober cukup positif. Jumlah tenaga kerja naik 103 ribu orang walaupun tingkat pengangguran masih tetap berada di 9,1%. Penjualan ritel di AS dilaporkan tumbuh sebesar 1,1% dari ekspektasi hanya 0,7%. Lalu, prospek pertumbuhan ekonomi di AS juga terlihat lebih cerah dengan laporan GDP kuartal ketiga AS menunjukkan laju pertumbuhan tercepat dalam setahun yaitu tumbuh 2,5% sesuai dengan ekspektasi, jauh lebih tinggi dari laju pertumbuhan di kuartal dua yaitu 1,2%. Pertumbuhan konsumsi pribadi juga meningkat 2,4% (lihat gambar 2). Halangan pertumbuhan GDP AS di semester pertama seperti harga bahan bakar yang tinggi serta gangguan rantai pasokan pada sektor otomotif sudah mulai pudar, sehingga pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal ke empat juga diekspektasi akan terus membaik. Musim laporan laba emiten juga melaporkan hasil yang cukup baik dengan 76% dari perusahaan yang terdaftar pada indeks S&P 500 melaporkan laba untuk kuartal tiga di atas estimasi analis (lihat gambar 3). Kedepannya, sektor korporasi terlihat mulai siap untuk menambah anggaran untuk investasi lebih lanjut karena laba dan jumlah kas korporasi tercatat cukup tinggi. Harga Oktober 2011 September 2011 Perubahan (%) 427, , , ,01 996, , ,25 93, ,75 377, , , ,38 923, , ,22 82, ,40 13,21% 10,77% 10,26% 9,54% 7,86% 6,81% 4,62% 13,33% Gambar 2: Pertumbuhan GDP AS didukung oleh tingkat konsumsi yang lebih kuat 8,01% Gambar 3: Pertumbuhan laba emiten US masih kuat % Sumber: Bureu of Economic Analysis, Haver Analytics, Barclays Capital % S&P 500 Earnings Surprise Index % dari emiten yang mencapai atau melebihi estimasi laba 68 Q3 08 Q1 09 Q3 09 Q1 10 Q3 10 Q1 11 Q3 11 Sumber: Factset, Barclays Capital GDP US Riil Konsumsi Privat US Riil Eropa - Pemimpin Uni Eropa akhirnya menyepakati tiga langkah penyelamatan Yunani dan Eropa, meliputi penambahan dana talangan (bailout) dari 440 miliar euro menjadi 1 triliun euro, memangkas hutang (hair cut) pada obligasi bermasalah Yunani hingga 50% kepada kreditor swasta,dan program rekapitalisasi perbankan Eropa. Reaksi pasar awalnya cukup positif, dan selanjutnya menunggu proses implementasinya. UE mengharapkan kerjasama dari Brazil dan Cina untuk membeli obligasi yang ditawarkan EFSF. Dengan hair cut ini, beban utang Yunani diproyeksi bisa berkurang sebesar 100 miliar euro serta mengurangi rasio utang Yunani dari 160% menjadi 120% terhadap PDB pada Ketiga kesepakatan ini dipercaya mampu mencegah penyebaran krisis utang Yunani ke Italia dan Perancis. Pertemuan G-20 di Paris pada pekan depan diharapkan dapat memberikan dorongan agar UE segera merealisasikan implementasi kesepakatan tersebut. Untuk jangka panjang, kesuksesan solusi krisis UE membutuhkan tingkat pertumbuhan ekonomi serta penurunan tingkat pengangguran yang signifikan di UE. Untuk jangka pendek, volatilitas masih ada sejalan dengan upaya penyelesaian krisis utang UE. Cina - Pertumbuhan ekonomi Cina tahunan sedikit melambat menjadi 9,1% pada kuartal ketiga dari 9,5% pada kuartal ke dua. Fixed investment masih menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi 5% terhadap pertumbuhan 9,4% untuk 3 kuartal pertama tahun ini. Sedangkan, kontribusi kekuatan konsumsi domestik sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonominya juga tidak kalah kuat, dengan angka konsumsi privat dan publik, menyumbang 4,5% sedangkan net ekspor mengambil 0,1%. Secara keseluruhan, momentum pertumbuhan ekonomi Cina cukup bertahan di kuartal 3. Namun, pengetatan likuiditas dan penurunan pada sektor properti mulai terlihat, kemungkinan laju pertumbuhan kedepannya akan mendapatkan beberapa tantangan. India - Seperti Indonesia dan Cina, India juga mengandalkan kekuatan konsumsi domestik sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonominya sehingga bisa dikatakan lebih bertahan dari fluktuasi krisis di Uni Eropa dan AS. Indonesia dan India memiliki populasi besar dan konsumsi yang terus meningkat. Perbedaannya, Bank Sentral India (RBI) masih fokus terhadap ancaman inflasi, dan diekspektasi tidak akan menurunkan suku bunga sebelum kuartal kedua RBI meningkatkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 bps ke 8,5%, yaitu kenaikan ketigabelas sejak bulan Maret Dengan pertimbangan kondisi global yang belum pasti, sepertinya RBI akan menahan kenaikan suku bunga dibulan Desember nanti. RBI juga menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2012 menjadi 7,6% dari 8% tapi menahan proyeksi angka inflasi di 7% sampai Maret 2012 nanti. Minyak & Emas - Pada bulan Oktober, harga minyak naik lebih dari 13% karena maraknya spekulasi pemimpin Uni Eropa (UE) dapat mencegah menyebaran krisis utang, pertumbuhan ekonomi dunia bisa kembali melaju serta permintaan untuk komoditas akan bertambah. OPEC juga tidak melihat keperluan untuk merevisi tingkat produksi sampai paling tidak dipertemuan OPEC selanjutnya pada tanggal 14 Desember. Harga emas juga meningkat sebanyak 8% karena pelaku pasar masih menyimak implementasi dari kesepakatan UE. Permintaan untuk emas kedepannya dinilai akan terus besar. Cina dispekulasi akan mengimpor lebih dari sekitar 400 ton emas tahun ini sedangkan permintaan emas dari India, negara pembeli terbesar, akan naik tahun ini. Emas mencapai angka tertinggi di US$1.921,15 per ons pada tanggal 9 September lalu.

4 3 Market Perspective November 2011 Menjadi yang Terdepan Bersama Rheza Karyanto Investments Unit Head, Product and Marketing irst State Investments ( FSI ) merupakan divisi internasional dari bisnis manajemen aset Commonwealth Bank of Australia. FFSI didukung oleh Colonial First State Global Asset Management, yang merupakan salah satu perusahaan pengelola aset terbesar di Australia dan memiliki aset kelolaan sebesar US$159,6 miliar per 30 Juni Di Indonesia, FSI telah beroperasi selama 8 tahun dan masuk dalam 15 Manajer Investasi terbesar dengan total aset kelolaan lebih dari Rp2,4 triliun per 30 September FSI Indonesia memiliki 6 produk reksa dana yang didistribusikan melalui Commonwealth Bank. Kinerja produkproduk reksa dana FSI selama tahun sangat memuaskan, di mana aset kelolaan FSI Indonesia tumbuh sekitar 20% dalam satu tahun terakhir. Meningkatnya permintaan nasabah juga telah menumbuhkan aset kelolaan FSI di Commonwealth Bank hingga 32% tahun ini (data per 30 September 2011). Ingin tahu apa saja produk-produk unggulan dari FSI? Simak penjelasan berikut: Reksa Dana Saham - FSI Indoequity Sectoral Fund Kinerja 2 tahun terakhir *: 47,9% atau setara dengan 21,6% per tahun Reksa dana yang berorientasi pada pertumbuhan modal dimana investasinya akan menitikberatkan pada sektorsektor yang strategis. Potensi return yang tinggi dengan bobot investasi yang besar pada saham saham di sektor yang memberikan kinerja terbaik Dapat berinvestasi pada efek luar negeri hingga maksimal 10% dari Nilai Aktiva Bersih. Reksa Dana Campuran - FSI Multistrategy Fund Kinerja 2 tahun terakhir *: 45,7% atau setara dengan 20,4% per tahun Reksa dana yang memiliki fleksibilitas dalam menggunakan strategi untuk menghadapi berbagai skenario dan kondisi pasar. Fleksibilitas yang tinggi dalam mengatur alokasi aset (rebalancing) dan strategi pemilihan sahamnya sehingga cocok untuk kondisi pasar yang dinamis. Dapat berinvestasi pada efek luar negeri hingga maksimal 10% dari Nilai Aktiva Bersih. Reksa Dana Pendapatan Tetap - FSI Bond Fund Kinerja 2 tahun terakhir *: 32,6% atau setara dengan 15,2% per tahun Reksa dana yang dikelola secara aktif dan menitik beratkan investasi dalam obligasi pemerintah. Risiko kredit yang sangat kecil karena diinvestasikan pada Obligasi Pemerintah. Pertumbuhan modal yang relatif lebih stabil dengan volatilitas yang lebih rendah dibandingkan reksa dana saham. Reksa Dana Pasar Uang - FSI Money Market Fund Kinerja 6 bulan terakhir *: 2,72% atau ekuivalen dengan 5,4% setahun. Reksa dana yang bertujuan untuk memberikan hasil investasi lebih dari deposito melalui investasi di instrumen pasar uang, khususnya obligasi pemerintah dan/atau korporasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Potensi imbal hasil Obligasi Korporasi yang lebih tinggi. Tingkat likuiditas yang tinggi, dengan waktu penjualan kembali (redemption) T+1. *Data per 30 Oktober 2011; Sumber: Bloomberg & FSI Fund Fact Sheet Asuransi Penyakit Kritis, Kebutuhan yang Semakin Mendesak Alexander Wiharja Product Manager, Bancassurance aat ini masyarakat mulai menyadari Spentingnya melakukan salah satu pilar dalam perencanaan keuangan, yaitu perlindungan keuangan/kekayaan (Financial/Wealth Protection). Melalui produk asuransi jiwa, kebutuhan akan perlindungan terhadap aset dan tujuan keuangan ini dapat diakomodir. Terlebih dengan adanya kombinasi manfaat proteksi dan investasi melalui produk unit linked, masyarakat tidak lagi perlu merasa rugi ketika tidak ada risiko apapun yang terjadi selama masa pertanggungan karena dapat menikmati pertumbuhan dananya secara lebih optimal daripada disimpan di tabungan biasa. Perkembangan lebih lanjut dari kondisi ini adalah munculnya concern terhadap risiko hidup, dimana semakin banyak terjadi kasus penyakit kritis yang menimbulkan potensi kehilangan atau menurunnya penghasilan serta biaya yang besar untuk pengobatan dan pemulihannya. Hal tersebut berpotensi besar mengganggu tujuan keuangan jangka menengah-panjang nasabah, terutama terhadap tujuan-tujuan yang bersifat mutlak/ tidak dapat ditunda lagi seperti kebutuhan dana pendidikan anak serta persiapan dana pensiun. Secara sederhana, definisi penyakit kritis adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan 2 hal sbb : 1. Perubahan gaya hidup seseorang (dari kondisi mandiri, menjadi bergantung pada bantuan alat/orang lain dalam melakukan beberapa aktivitas). 2. Life threatening (mengancam jiwa, menurunkan tingkat harapan hidup seseorang). Berikut beberapa fakta seputar penyakit kritis yang terjadi di sekitar kita: Tiap 1 menit, 2 orang meninggal akibat stroke di Asia Tenggara. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Kanker menjadi penyakit mematikan, 7,9 juta orang meninggal per tahun di Indonesia. 6 dari 10 orang (60,44%) orang Indonesia rentan terkena penyakit kritis. Di produk COMMLink Premier, kami memiliki produk asuransi penyakit kritis yang dapat ditambahkan sebagai manfaat pelengkap sehingga perlindungan terhadap Nasabah lebih optimal, yaitu COMM Critical Illness (CI) 50 Plus, dengan manfaat sebagai berikut : a. Manfaat: uang pertanggungan tidak mengurangi uang pertanggungan dasar. b. Manfaat Asuransi: 100% Uang Pertanggungan (UP) apabila tertanggung terdiagnosa salah satu dari 53 jenis penyakit kritis, tambahan 50% UP apabila tertanggung menderita salah satu dari 10 penyakit kritis utama (khusus penyakit Angioplasty adalah 10% dari UP). Hasil riset menunjukan bahwa 90% penyakit kritis yang dialami termasuk dalam penyakit kritis utama. c. Manfaat tambahan: Santunan duka sebesar Rp10 juta apabila tertanggung meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan, pilihan manfaat layanan bantuan medis darurat. d. Usia masuk: 6 60 tahun. e. Masa perlindungan: s/d usia 70 tahun. f. Besaran UP: min 10%-300% UP dasar, maksimum Rp2,5 miliar (untuk penyakit kritis utama). g. Manfaat akselerasi Terminal Illness, maksimum 50% UP dasar. Risiko Penyakit Kritis bisa terjadi kapan saja, sementara biaya pengobatannya sangat mahal. Siapkan diri Anda dengan perlindungan Asuransi Tambahan COMM CI 50 Plus dari Commonwealth Life.

5 4 Market Perspective November 2011 FX Update Analisa Pasar Forex Mika Martumpal Senior Market Analyst, Treasury Department USD masih akan diminati investor saat persepsi risiko meningkat, karena status USD sebagai safe heaven currency. Investor yang membeli USD biasanya menginvestasikan dananya di obligasi pemerintah Amerika Serikat. Dengan tingkat suku bunga yang mendekati nol untuk suku bunga jangka pendek dan kurang lebih 2% untuk 10 tahun, maka USD lebih tepat untuk investasi jangka pendek. EUR saat ini berpeluang melemah akibat masalah defisit dan utang pemerintah Yunani yang sangat besar sehingga dapat menyebabkan gagal bayar. Keputusan Uni Eropa untuk memperkuat dana stabilitas Eropa menjadi lebih dari EUR1 triliun dan kesepakatan dari pemegang obligasi Yunani untuk menerima sekitar 50% haircut dari pokok utang adalah satu langkah positif untuk mengembalikan kepercayaan investor, namun dibutuhkan perbaikan yang mendasar pada defisit dan tingkat utang Eropa untuk memberikan stabilitas yang berkesinambungan. Aksi intervensi Bank Sentral Swiss untuk mempertahankan nilai tukar EUR/CHF pada 1,20 saat ini adalah salah satu faktor yang menolong EUR dari kejatuhan yang dalam. GBP saat ini mengalami aksi jual yang besar akibat naiknya persepsi risiko dan keputusan dari bank sentral Inggris untuk menambah suntikan dana ke pasar uang atau yang lebih dikenal sebagai quantitative easing. Kondisi ekonomi yang masih sangat lemah adalah alasan di belakang rencana bank sentral untuk kembali membeli obligasi pemerintah dan swasta untuk menurunkan yield dengan tujuan menyediakan dana murah untuk investasi. Namun efek negatif program pembelian obligasi adalah naiknya suplai uang yang berpotensi meningkatkan inflasi. Saat ini dengan inflasi di atas 5% dan tingkat suku bunga mendekati nol, maka GBP di jangka panjang akan cenderung lemah. Aksi intervensi Bank of Japan senilai kurang lebih USD100 miliar pada akhir Oktober 2011 mengakibatkan USD/JPY naik drastis dari 75,50 ke 79,50 hanya dalam hitungan jam. Penguatan JPY telah mengakibatkan turunnya nilai ekspor Jepang dan merupakan ancaman bagi pertumbuhan ekonomi Jepang. Bank of Japan yang saat ini hanya memiliki dana terbatas untuk intervensi, sehingga diperkirakan hanya akan melakukan intervensi dalam jumlah besar ketika nilai tukar JPY menguat banyak. Perekonomian Singapura yang mengandalkan perdagangan internasional dan jasa sangat bergantung pada kesehatan perekonomian negara-negara seperti AS dan Cina. Dengan kondisi yang tidak menguntungkan di AS dan melambatnya perekonomian Cina menyebabkan SGD melemah terhadap USD. Turunnya tingkat inflasi juga mengurangi kecenderungan Monetary Authority of Singapore untuk menjaga SGD tetap kuat. IDR cenderung melemah terhadap USD akibat aksi jual di pasar saham dan obligasi pemerintah yang dilakukan oleh investor asing. Turunnya nilai rupiah, rendahnya harga saham dan obligasi pemerintah seharusnya menjadi peluang investasi yang sangat bagus karena pada dasarnya perekonomian domestik masih bertumbuh kuat. Inflasi yang cenderung turun dan tingkat suku bunga IDR yang masih menarik dan tingginya belanja konsumen dan investasi adalah faktor-faktor utama di balik peluang menguatnya IDR di jangka waktu menengah dan panjang. Keputusan Reserve Bank of Australia untuk menurunkan tingkat suku bunga sebesar 25 bps ke 4,50% adalah akibat kecenderungan inflasi yang turun dan ancaman melemahnya perekonomian global. Dengan tingkat inflasi tahunan di sekitar 3 3,5% dan harga komoditas yang lebih rendah maka masih terbuka kemungkinan turunnya suku bunga RBA, hanya saja dengan tingkat pengangguran yang rendah maka penurunan suku bunga akan terbatas. Turunnya tingkat suku bunga RBA tidak otomatis menyebabkan AUD lemah karena dengan inflasi yang juga turun maka real interest rate AUD tetap positif. Turunnya surplus perdagangan dan melambatnya inflasi adalah dua faktor penggerak domestik untuk NZD. Turunnya surplus perdagangan adalah faktor yang bersifat negatif sedangkan turunnya inflasi adalah faktor positif. Dengan tingkat suku bunga yang masih rendah, maka kecil kemungkinan bank sentral menurunkan suku bunga akibat turunnya inflasi. Dengan turunnya inflasi dan suku bunga yang relatif stabil maka nilai NZD secara relatif menjadi lebih menarik.

6 5 Market Perspective November 2011 Strategi Forex Trading Dengan tingginya fluktuasi pasar, maka disarankan untuk strategy FX adalah jangka pendek dan terus memonitor perkembangan pasar. Bila pasar saham dan komoditas dunia terus turun sebaiknya kita membeli USD atau JPY dan menjual mata uang yang lain. JPY tidak terlalu direkomendasikan karena adanya faktor intervensi yang sulit untuk diperkirakan. Hal yang sebaliknya kita lakukan jika pasar saham dan komoditas dunia naik. Namun dengan kondisi saat ini di mana mata uang seperti AUD, EUR dan IDR yang walaupun turun, namun secara teknikal masih cenderung kuat melawan USD, disarankan untuk beli mata uang AUD, NZD dan IDR di saat melemah terhadap USD. Tapi jika AUD, NZD dan IDR terus melemah di bawah tingkat support utama maka kita harus kembali pegang USD atau JPY. Keunggulan dari memegang USD saat ini hanyalah harapan bahwa harga saham, komoditas dan mata uang dengan suku bunga tinggi terus turun terhadap USD sehingga bisa dibeli dengan harga murah. Investor tidak bisa mengandalkan bunga USD karena nilainya hampir sama dengan nol. DISCLAIMER Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai Grup Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktuwaktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di atau kami di commbank.co.id

Investment Update. FX Update. Wealth Management Newsletter Desember 2011

Investment Update. FX Update. Wealth Management Newsletter Desember 2011 Wealth Management Newsletter Desember 2011 Investment Update Local & Global Outlook End of Year Rebalancing : Tentukan Saatnya Profit Taking atau Top Up Apakah asuransi anda sudah memperhitungkan tingkat

Lebih terperinci

PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter Oktober 2011

PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter Oktober 2011 market PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter Oktober 2011 Investment Update Local Highlight & Global Highlight Strategi Investasi untuk Anda Asuransi sebagai Media Transfer Risiko bagi Pengusaha FX

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Kuartal Kedua 2012 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter Agustus 2011

PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter Agustus 2011 market PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter Agustus 2011 Investment Update > Local Outlook & Global Outlook > Sekilas Asuransi Jiwa Unit Link > Reksa dana Mandiri Investa Ekuitas Dinamis FX Update

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

market PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter September 2011

market PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter September 2011 market PERSPECTIVE Wealth Management Newsletter September 2011 Investment Update 01. Local Outlook & Global Outlook 03. Reksa dana BNP Paribas STAR dan Reksa dana BNP Paribas Prima II 03. Sudah Optimalkah

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 Konsolidasi Pasar setelah Mencapai Level Tertinggi Menunggu Konfirmasi Uptrend atau Perubahan Trend Pasar PERTUMBUHAN EKONOMI MOTOR PASAR SAHAM GLOBAL Inflasi negara Amerika

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 Konsolidasi Pasar setelah Mencapai Level Tertinggi Menunggu Konfirmasi Uptrend atau Perubahan Trend Pasar PERTUMBUHAN EKONOMI MOTOR PASAR SAHAM GLOBAL Inflasi negara Amerika

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal Kedua 2014 PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

USD FIXED INCOME FUND

USD FIXED INCOME FUND Feb-14 Mar-14 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen

Lebih terperinci

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% 1 Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% Prediksi tingkat suku bunga SPN 3 Bulan tahun 2016 adalah sebesar 6,3% dengan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi internal maupun eksternal. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal III 2010

PRUlink Newsletter Kuartal III 2010 PRUlink Newsletter Kuartal III 2010 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017 Bullish Trend Continuation Mode On Window Dressing Katalis Kenaikan IHSG Indeks Manufaktur negara Zona Eropa di bulan November 2017 di level 60.5 naik dari bulan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beragam isu membayangi, indeks Pasar Modal Indonesia sukses melewati semua ujian. Sepanjang 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017 Pasar Menembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Konfirmasi Bullish Terbatas Jenuh Beli PENURUNAN BI RATE MENJADI KATALIS IHSG Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada periode Q2

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal I 2012 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017 Pasar Menembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Konfirmasi Bullish Terbatas Jenuh Beli Data Pertumbuhan Ekonomi (GDP) Kuartal III-2017 Menjadi Pendorong Kenaikan IHSG Lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009 PRUlink Newsletter Kuartal I 2009 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017 Pasar Menembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Konfirmasi Bullish Terbatas Jenuh Beli PENURUNAN BI RATE MENJADI KATALIS IHSG Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada periode Q2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor properti. Pada umumnya banyak masyarakat yang tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti

Lebih terperinci

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - Analisa Fundamental I. Fundamental Forex I.1 Faktor penggerak pasar Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki pertengahan tahun 2015, dianggap sebagai periode yang cukup kelam bagi sebagian pelaku pasar yang merasakan dampaknya secara langsung terhadap lesunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor sering kali dibingungkan apabila ingin melakukan investasi atas dana yang dimilikinya ketika tingkat bunga mengalami penurunan. Sementara itu, kebutuhan

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal II 2009

PRUlink Newsletter Kuartal II 2009 PRUlink Newsletter Kuartal II 2009 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

USD FIXED INCOME FUND

USD FIXED INCOME FUND Oct-13 Nov-13 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) selalu mengalami budget

BAB I PENDAHULUAN. kondisi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) selalu mengalami budget 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara sedang berkembang yang tengah menuju tahap kemapanan ekonomi, Indonesia membutuhkan anggaran belanja dalam jumlah besar untuk membiayai berbagai program

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal II 2010

PRUlink Newsletter Kuartal II 2010 PRUlink Newsletter Kuartal II 2010 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Juni 2017 RESEARCH TEAM RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%

Lebih terperinci

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017 Bullish Trend Continuation Mode On Window Dressing Katalis Kenaikan IHSG Indeks Manufaktur negara Zona Eropa di bulan November 2017 di level 60.5 naik dari bulan sebelumnya

Lebih terperinci

Wealth Management Newsletter - Januari 2012

Wealth Management Newsletter - Januari 2012 Wealth Management Newsletter - Januari 2012 1 Market Perspective Januari 2012 Nasabah yang terhormat, Kita telah memasuki tahun yang baru, sebelumnya saya ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru 2012, semoga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar

Lebih terperinci

Robohnya Rupiah Kami 1

Robohnya Rupiah Kami 1 Jakarta, 9 Maret 2015 Robohnya Rupiah Kami 1 Selama pekan lalu ketika kurs rupiah melemah melewati Rp13.000 per dollar banyak yang bertanya kepada saya -- termasuk melalui sosial media -- tentang rupiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010 PRUlink Newsletter Kuartal I 2010 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.

Lebih terperinci

Monthly Market Update

Monthly Market Update Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal III 2008

PRUlink Newsletter Kuartal III 2008 PRUlink Newsletter Kuartal III 2008 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK FOR WORKSITE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK FOR WORKSITE RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK FOR WORKSITE Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk Investra Link for Worksite Unit Link PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi unit link dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 1 June 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Arus Modal Masuk, Menopang Rupiah Pasar Eropa mulai agak tenang di akhir bulan Mei dalam rangka menyongsong pekan pertama bulan Juni. Tekanan yang begitu dalam

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017 Pasar Menembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Konfirmasi Bullish Terbatas Jenuh Beli Data Pertumbuhan Ekonomi (GDP) Kuartal III-2017 Menjadi Pendorong Kenaikan IHSG Lebih

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang terjadi saat ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan performa terbaiknya dalam

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2016

GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2016 GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2016 Kebijakan Bunga Negatif Jepang Untungkan Bursa ASEAN Intervensi Yuan oleh Bank Sentral China Redakan Kekuatiran 5750 5500 5250 5000 4750 4500 4250 4000 3750 3500 Mar-12 Jul-12

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2015

GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2015 GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2015 5500 5250 5000 4750 4500 4250 4000 3750 Data Ekonomi Global Masih Indikasikan Perlambatan Kesepakatan Yunani Dukung Aksi Bank Sentral Eropa 3500 Mar-12 Jul-12 Nov-12 Mar-13

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim yaitu sebesar 85 persen dari penduduk Indonesia, merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang pesat. Investasi menjadi sangat penting bagi suatu negara, organisasi maupun individu untuk melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. institution) sendiri mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. institution) sendiri mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediately institution) sendiri mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan perekonomian. Sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tapak maupun apartemen yang dibangun oleh pengembang. Keputusan Bank Indonesia untuk menaikan Down Payment untuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. tapak maupun apartemen yang dibangun oleh pengembang. Keputusan Bank Indonesia untuk menaikan Down Payment untuk kredit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti dan real estate merupakan industri yang berkembang dalam beberapa tahun ini di Indonesia. Dari segi fisik terlihat banyak proyek rumah tapak maupun

Lebih terperinci

MARKET OUTLOOK Pengaruh Pengurangan Stimulus The Fed Pada Ekonomi Global

MARKET OUTLOOK Pengaruh Pengurangan Stimulus The Fed Pada Ekonomi Global MARKET OUTLOOK Pengaruh Pengurangan Stimulus The Fed Pada Ekonomi Global Bulan Mei 2013 lalu market dikejutkan oleh pernyataan dari ketua The Fed Ben Bernanke, mengenai kelangsungan dari program quantitative

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 Proses perbaikan ekonomi negara maju terhambat tingkat inflasi yang rendah. Kinerja ekonomi Indonesia melambat antara lain karena perlambatan ekspor dan kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BI rate merupakan salah satu faktor yang digunakan investor dalam menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu ditunggu oleh para

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk Investra Titanium Unit Link PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi unit link dengan pembayaran premi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya I. PENDAHULUAN I.1 latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2005 hingga 2007 mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya surplus neraca pembayaran serta membaiknya

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 2 JANUARY 2018

GLOBAL OUTLOOK 2 JANUARY 2018 GLOBAL OUTLOOK 2 JANUARY 2018 Bullish Trend Continuation Mode On Expectation of January Effect Indeks Manufaktur negara Zona Eropa di bulan Desember 2017 di level 60,6 naik dari bulan sebelumnya 60,1.

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 2 JANUARY 2018

GLOBAL OUTLOOK 2 JANUARY 2018 GLOBAL OUTLOOK 2 JANUARY 2018 Bullish Trend Continuation Mode On Expectation of January Effect Indeks Manufaktur negara Zona Eropa di bulan Desember 2017 di level 60,6 naik dari bulan sebelumnya 60,1.

Lebih terperinci

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 Indonesia cukup beruntung, karena menjadi negara yang masih dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4 % di tengah krisis keuangan global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Respon (stance) kebijakan moneter ditetapkan untuk menjamin agar pergerakan inflasi dan ekonomi ke depan tetap berada pada jalur pencapaian sasaran inflasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia investasi semakin marak. Banyaknya masyarakat yang tertarik dan masuk ke bursa untuk melakukan investasi menambah semakin berkembangnya

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 1 FEBRUARI 2015

GLOBAL OUTLOOK 1 FEBRUARI 2015 GLOBAL OUTLOOK 1 FEBRUARI 2015 5250 5000 4750 4500 4250 4000 3750 Stimulus ECB Picu Gelombang Kebijakan Pelonggaran Quantitative Easing Kawal Risiko Yunani Keluar dari Euro 3500 1-Mar-121-Jun-121-Sep-121-Dec-121-Mar-131-Jun-131-Sep-131-Dec-131-Mar-141-Jun-141-Sep-141-Dec-14

Lebih terperinci