Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pilihlah satu jawaban yang paling tepat"

Transkripsi

1 Naskah Soal Ujian Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 5 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak memerlukan hitungan). Selama ujian seluruh HP (Hand Phone) harap dimatikan. Jawablah pertanyaan dengan jelas sesuai dengan butir pertanyaan yang diminta. Jawaban yang Anda berikan dituliskan pada lembar jawaban yang disediakan. Selanjutnya silakan Anda kerjakan sendiri tanpa berdiskusi dengan pengawas ujian atau teman lainnya. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Pada soal nomor 1 sampai dengan 35, pilihlah satu jawaban yang paling benar dari 4 alternatif jawaban yang diberikan. Contoh: Belajar merupakan peristiwa mental yang berhubungan dengan berpikir dan pemecahan masalah. Pandangan tersebut diterangkan melalui teori belajar. A. Behaviorisme B. Kognitivisme C. Humanisme D. Connectionisme Jawaban: B 1. Penggunaan gambar atau diagram dalam pembelajaran matematika merupakan implikasi teori belajar Bruner tahap... A. Enaktif B. Konstruktif C. Simbolis D. Ikonik 2. Diberikan gambar tiga ekor sapi sebagai berikut... Jika anak diminta menghitung banyaknya kaki dan dituliskan dalam tahap simbolis bentuk singkat, adalah. A B C. 4 x 3 D. 3 x 4 3. Gambar berikut ini dapat digunakan untuk menemukan pola bilangan... A. Ganjil B. Genap C. Prima D. Kuadrat 1

2 4. Berikut ini proses pembelajaran matematika yang mengikuti tahapan belajar Bruner. Diberikan gambar sebagai berikut A B D Jika gambar tersebut dipotong menurut garis AB dan CD, maka ketiga potongan gambar dapat digunakan untuk menemukan rumus luas daerah A. jajargenjang B. trapesium C. layang-layang D. belah ketupat 5. Teori belajar dibawah ini yang terkait dengan teori belajar Dienes adalah teori... A. Bruner B. Gagne C. Piaget D. Ausubel 6. Karakteristik Pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) menuntut siswa dapat melakukan hal- hal sebagai berikut kecuali... A. menggunakan sumber belajar yang bervariasi. B. siswa belajar sambil berbuat C. dimulai dengan masalah nyata D. Siswa sendiri yang menemukan konsep 7. Pada permainan block logic, siswa diminta menyusun block yang warnanya sama. Hal ini menunjukan bahwa siswa telah berada pada tahap belajar... A. permainan bebas B. permainan menggunakan aturan C. permainan kesamaan sifat D. permainan representasi C 8. Permainan dakon bilangan sangat sesuai untuk mengenalkan konsep... A. relasi bilangan B. bilangan genap C. bilangan ganjil D. bilangan prima 9. Teori belajar Gagne termasuk dalam psikologi... A. Gestalt B. tingkah laki atau psikologi stimulus respon C. perkembengan D. remaja 10. Kemampuan yang dimiliki manusia karena ia belajar disebut kapabilitas. Diantara pilihan dibawah ini yang bukan termasuk kapabilitas adalah... A. emosi B. intelektual C. strategi kognitif D. sikap 11.Siswa (yang belajar)harus diberi motivasi untuk belajar, dengan harapan memperoleh hadiah. Misalnya, siswa dapat mengharapkan bahwa informasi akan memenuhi keingintahuan mereka tentang suatu pokok bahasan, akan berguna bagi mereka,atau dapat menolong mereka untuk memperoleh angka yang lebih baik. Kejadian ini termasuk dalam fase... A. motivasi B. pengenalan C. perolehan D. retensi 12. Kejadian instruksi kedua sangat erat hubunganya dengan kejadian instruksi pertama. Sebagian dari mengaktifkan motivasi para siswa ialah dengan memberitahukan mereka tentang mengapa mereka belajar, apa yang mereka pelajari, dan apa yang akan mereka pelajari. Kejadian instruksi ini adalah A. mengaktifkan motivasi B. memberi tahu tujuan-tujuan belajar C. mengarahkan perhatian D. merangsang ingatan 2

3 13. Dasar teori belajar Van Hiele adalah A. perkembangan emosi B. perkembangan kognitif C. perkembangan fisik D. perkembangan tingkah laku 14. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sambil melakukan observasi Tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) guru mempelajari pengalaman awal yang dimiliki siswa tentang topik yang dibahas. (2) guru mempelajari petun-juk yang muncul dalam rangka menentukan pembelajarn selanjutnya yang akan diambil. Ini adalah pembe-lajaran dalam fase... A. informasi B. orientasi C. eksplisitasi D. orientasi bebas 15. Siswa menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks yaitu tugas yang memerlukan banyak langkah, dilengkapi dengan banyak cara, dan open-ended. Mereka memperoleh pengalaman dalam menemukan cara mereka sendiri, maupun dalam menyelesaikan tugastugas. Melalui orientasi di antara para siswa dalam bidang investigasi, banyak hubungan antar objek menjadi jelas. Dalam teori belajar menurut Van Hiele, pembelajaran tersebut termasuk pada fase... A. orientasi B. eksplisitasi C. orientasi bebas D. integrasi 16. Siswa mengidentifikasi, memberi nama, membandingkan, dan mengoperasikan gambar-gambar geometri seperti: segitiga, sudut, perpotongan garis; berdasarkan penampakannya. Dalam teori belajar menurut Van Hiele, anak tersebut berada pada tahap... A. pengenalan B. analisis C. pengurutan D. deduksi 17. Mana diantara pernyatan di bawah ini yang dapat dikategorikan sebagai karakteristik soal non rutin matematika! A. Dapat diselesaikan dengan prosedur biasa B. penyelesaiannya memerlukan pemikiranmen mendalam C. prosedurnya mudah dipahami D. soalnya sulit 18. Perhatikan soal berikut : Hidayat memiliki 10 keping uang logam yang terdiri dari 100 dan 500 rupiah. Berapa rupiah jumlah uang Ani? Strategi yang paling cocok untuk menyelesaikan soal di atas adalah.... A. beraksi B. mencari pola C. membuat tabel D. menghitung semua kemungkinan 19. Dalam pendekatan realistik guru mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri ide matematika melalui masalah yang diberikan.hal ini sesuai dengan prinsip... A. Contextual B. Constructivism C. Reinvention D. Mathematization 20. Pada waktu mengajar guru menggunakan media dan alat bantu yang bervariasi. Menurut anda yang dilakukan Guru tersebut merupakan prinsip didalam CBSA A. motivasi belajar siswa B. tujuan yang akan dicapai C. belajar sambil bekerja D. memecahkan masalah 21. Kegiatan yang dilakukan siswa dalam menerapkan pembelajaran matematika dengan pendekatan keterampilan proses yang sesuai dengan kemampuan mengklasifikasi adalah... A. mengamati benda-benda yang ada di sekitar B. mengelompokkan benda-benda berdasarkan ciri yang sama C. mengukur sisi-sisi pada masingmasing benda D. membuat laporan hasil penelitian 3

4 22 Pendekatan matematika realistik didasarkan pada pemikiran bahwa... A. guru harus memindahkan pengetahuan matematika kepada siswa. B. siswa harus memiliki kemampuan memecahkan masalah nyata. C. pembelajaran matematika harus menggunakan masalah nyata. D. konsep matematika harus ditemukan sendiri oleh siswa. 23. Dalam sebuah kelas matematika, siswa diminta menyelesaikan soal berikut dengan cara meeka sendiri Ani memiliki tabungan sebesar Rp 6.000,-. Berapa rupiah Ani harus menabung agar tabungannya menjadi Rp 7.500,-? Proses pembelajaran ini merupakan proses matematisasi... A. vertikal B. realistik C. horizontal D. kontekstual 24. Pendekatan matematika realistik menggunakan masalah yang sesuai dengan teks kehidupan siswa. Prinsip ini merupakan prinsip dasar pendekatan... A. Konstruktivisme B. Kontekstual C. Open-ended D. Pemecahan masalah 25. Dalam proses pembelajaran seorang guru menggunakan permen manis dan permen pedas dengan catatan permen manis dapat menghilangkan rasa pedas. Alat peraga/konteks permen ini cocock digenakan pada pembelajaran topik... A. pengukuran B. operasi bilangan bulat C. pecahan D. luas 26. Siswa diminta mencoba berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan pengalaman mereka baik secara perorangan maupun kelompok. Langkah pembelajaran ini dalam pendekatan matematik realistik termasuk dalam tahap... A. persiapan B. pembukaan C. proses pembelajaran D. penutup 27. Berikut ini adalah poin-poin penting yang terdapat di dalam definisi Rencana Pembelajaran, kecuali... A. Rencana Pembelajaran berisi skenario tahap demi tahap kegiatan pembelajaran matematika. B. Rencana Pembelajaran mencakup semua ranah kompetensi. C. Rencana Pembelajaran merupakan rancangan kegiatan operasional yang dirancang oleh guru. D. Rencana Pembelajaran dirancang guru untuk dilaksanakan di kelas selama satu kali tatap muka. 28. Salah satu ciri Rencana Pembelajaran yang menyebutkan bahwa sebuah rencana pembelajaran harus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, dinamika sekolah serta tuntutan masyarakat adalah A. Aktual dan kontekstual B. Menyeluruh C. Kontekstual D. Fleksibel 29. Apabila terdapat kesalahan materi didalam penyusunan Rencana Pembelajaran maka prinsip penyusunan Rencana Pembelajaran yang tidak terpenuhi adalah A. konsisten B. memadai C. ilmiah D. aktual 30. Berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusuan tujuan Rencana Pembelajaran, kecuali... 4

5 A. Rumusan tujuan harus mengakomodasi keragaman peserta didik B. Rumusan tujuan tidak boleh menimbulkan penafsiran ganda. C. Rumusan tujuan harus menggunakan kaat kerja operasional. D. Rumusan tujuan harus dijabarkan dari kompetensi Dasar. 31. Berikut ini merupakan katarestik Materi Pembelajaran, kecuali... A. dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan. B. dapat dijabarkan ke dalam bentuk fakta, konsep, prinsip dan operasi. C. dijabarkan dari kompetensi dasar. D. disusun secara berurutan dari yang abstrak ke yang kongkret. 32. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru pada saat membuka pelajaran, kecuali... A. menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya yang menunjang materi pembelajaran yang akan disampaikan. B. memotivasi Siswa untuk mengikuti Pembelajaran. C. memeriksa daftar hadir siswa. D. menyampaikan tujuan pembelajaran. 33. Dalam memilih sebuah strategi untuk menyampaikan sebuah topik/materi tertentu kepada siswa. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatiakn oleh guru adalah kesesuaian dengan... A. tuntutan masyarakat B. alokasi waktu yang tersedia. C. Standar Kompetensi D. kompetensi pendidik 34. Berikut ini yang bukan merupakan prinsip yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran dalah sesuai dengan... A. alokasi waktu yang tersedia. B. tujuan pembelajaran. C. karakteristik peserta didik. D. materi pembelajaran. 35. Untuk mengukur ranah kognitif siswa jenis penilaian yang sebaiknya digunakan dalah tes A. tertulis B. kinerja C. lisan D. performen 5

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Email : dikti@dikti.org homepage: www.dikti.org Naskah Soal Ujian Petunjuk: Naskah soal terdiri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Sufyani Prabawanto Sufyani_prabawanto@yahoo.com 6/3/2010 1 Belajar dan Pembelajaran Belajar? Upaya memperoleh kepandaian, memperoleh perubahan tingkah laku, memberi

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR

TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD kelas awal oleh Rahayu Condro Murti, M.Si Belajar dan Pembelajaran Belajar : berusaha untuk memperoleh kepandaian atau

Lebih terperinci

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika I. Aliran Psikologi Tingkah Laku Teori Thorndike Teori Skinner Teori Ausubel Teori Gagne Teori Pavlov Teori baruda Teori Thorndike Teori belajar stimulus-respon

Lebih terperinci

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDAHULUAN Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran karena adanya rancangan pembelajaran yang dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi kewajiban bagi para guru termasuk

Lebih terperinci

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN Lampiran 1 : RPP Siklus I Pertemuan 1 dan 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN Pekunden : Matematika : II (dua)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam pendidikan. Karena ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses pendidikan terdapat

Lebih terperinci

UNIT TEORI BELAJAR VAN HIELE. Purwoko PENDAHULUAN

UNIT TEORI BELAJAR VAN HIELE. Purwoko PENDAHULUAN UNIT 4 TEORI BELAJAR VAN HIELE Purwoko PENDAHULUAN D alam mata kuliah Kapita Selekta, Anda telah diperkenalkandengan Teori Belajar Van Hiele. Selanjutnya, dalam bahan ajar Anda masih akan diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD. Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD. Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan pembelajaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan pembelajaran pada tingkat SMP maupun SMA. Karena disesuaikan dengan perkembangan

Lebih terperinci

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BIDANG STUDI : Matematika KELAS : 7 ( Tujuh) STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI INTI : 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan erat kaitannya dengan kegiatan pembelajaran. Dimana kegiatan pembelajaran tersebut diciptakan oleh guru dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana 2.1.1 Pengertian Kemampuan Sebagaimana dikemukakan pada Bab I sebelumnya bahwa kemampuan yang dimaksud dalam bahasan ini

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS. oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi

PEMBELAJARAN MENULIS. oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi PEMBELAJARAN MENULIS oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi Assalamualakium Hakikat Menulis Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.

Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M. Pertemuan Ke-4 Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd Pendidikan Matematika Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd STKIP YPM Bangko 1 Teori Belajar Kognitif Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses

I. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan perubahan perilaku individu dalam merespon suatu kondisi dan peristiwa yang terjadi di lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gagne yang

Lebih terperinci

KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PADA TEORI BELAJAR DARI BRUNER, APOS, TERAPI GESTALT, DAN RME

KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PADA TEORI BELAJAR DARI BRUNER, APOS, TERAPI GESTALT, DAN RME KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PADA TEORI BELAJAR DARI BRUNER, APOS, TERAPI GESTALT, DAN RME 1. Teori Belajar dari Bruner Menurut Bruner (dalam Ruseffendi, 1988), terdapat empat dalil yang

Lebih terperinci

UNIT MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Nyimas Aisyah PENDAHULUAN

UNIT MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Nyimas Aisyah PENDAHULUAN UNIT 8 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA Nyimas Aisyah PENDAHULUAN Merancang pembelajaran matematika tentu merupakan pekerjaan yang sangat akrab digeluti oleh guru matematika. Setiap guru matematika dimanapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang sangat berperan dalam perkembangan dunia. Matematika sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dalam pemecahan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*)

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*) PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*) Abstrak Ketercapaian suatu pembelajaran matematika ditentukan oleh guru dalam menggunakan strategi pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka

Lebih terperinci

UNIT 2. Teori Belajar Matematika. Pendahuluan

UNIT 2. Teori Belajar Matematika. Pendahuluan Pendahuluan P UNIT 2 Teori Belajar Matematika ada Bab 2 ini akan dipelajari Teori Belajar. Mempelajari teori belajar akan sangat bermanfaat untuk menentukan dan menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran matematika di Sekolah Dasar sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa memiliki kemampuan menggunakan

Lebih terperinci

Stimulus Proses Respon

Stimulus Proses Respon TEORI BELAJAR Oleh: Muhammad Syamsul Arifin (15105241047) A. Behaviorisme o Belajar : Perubahan tingkah laku o PBM : Penguatan Stimulus Proses Respon Penguatan o Kritik : - Proses belajar yang kompleks

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung SILABUS DAN RPP Prinsip Pengembangan Silabus - Ilmiah: keseluruhan

Lebih terperinci

TEORI PEMBELAJARAN ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF DIENES

TEORI PEMBELAJARAN ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF DIENES TEORI PEMBELAJARAN ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF DIENES A. Pendahuluan Zoltan P. Dienes lahir di Hungaria pada tahun 96 dan pindah ke Inggris di usia 6 tahun. Setelah mempelajari matematika di berbagai negara,

Lebih terperinci

DESAIN DIDAKTIS KONSEP LUAS DAERAH LAYANG-LAYANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR

DESAIN DIDAKTIS KONSEP LUAS DAERAH LAYANG-LAYANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR DESAIN DIDAKTIS KONSEP LUAS DAERAH LAYANG-LAYANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR Aji Setiaji Hj. Epon Nur aeni L Rosarina Giyartini UPI Kampus Tasikmalaya Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah Dasar (SD) agar siswa mampu berpikir logis, analistis, sistematis, kritis, dan kreatif

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah

Lebih terperinci

KAJIAN MATERI DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

KAJIAN MATERI DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD KAJIAN MATERI DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Sufyani Prabawanto Sufyani_prabawanto@yahoo.com 6/3/2010 1 MATERI KULIAH MATERI POKOK 1. Telaah Kurikulum Matematika SD 2. Teori Belajar dan Pembelajaran

Lebih terperinci

MAKALAH DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN

MAKALAH DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN MAKALAH DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA OLEH : KELOMPOK I 1. CHATRA YUDHA 2. HARDIANTI IBRAHIM 3. DEBY SURYANI M 4. ELVIANA WAHYUNI 5. DESI MUSDALIFA RAHMA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Benyamin S. Bloom (dalam Siti, 2008 : 9) siswa dikatakan memahami

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Benyamin S. Bloom (dalam Siti, 2008 : 9) siswa dikatakan memahami 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep Menurut Benyamin S. Bloom (dalam Siti, 2008 : 9) siswa dikatakan memahami sesuatu apabila siswa tersebut mengerti tentang sesuatu itu tetapi tahap mengertinya

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR VAN HIELE

TEORI BELAJAR VAN HIELE TEORI BELAJAR VAN HIELE A. Pendahuluan Banyak teori belajar yang berkembang yang dijadikan landasan proses belajar mengajar matematika. Dari berbagai teori tersebut, jarang yang membahas tentang pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari peranannya dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari peranannya dalam berbagai kehidupan, misalnya berbagai informasi dan gagasan banyak dikomunikasikan atau disampaikan

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) SILABUS PEMELAJARAN ALJABAR Standar : 4. Menggunakan konsep dan diagram Venn dalam pemecahan masalah Kegiatan 4.1 Mema-hami

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI MATEMATIKA SD. Sufyani Prabawanto

PENDALAMAN MATERI MATEMATIKA SD. Sufyani Prabawanto PENDALAMAN MATERI MATEMATIKA SD Sufyani Prabawanto Sufyani_prabawanto@yahoo.com Materi Bahasan Pendalaman Materi: Pola Bilangan Bilangan Bulat Bilangan Prima dan Bilangan Berpangkat FPB dan KPK Geometri

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Email : dikti@dikti.org homepage: www.dikti.org Naskah Soal Ujian Petunjuk: Naskah soal terdiri

Lebih terperinci

PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 2 ( KPD 325 / 4 sks ) Oleh: M. Coesamin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 2 ( KPD 325 / 4 sks ) Oleh: M. Coesamin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 2 ( KPD 325 / 4 sks ) Oleh: M. Coesamin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012 DAFTAR ISI I. Teori Belajar Matematika... 1 II. Strategi Pembelajaran Matematika...

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Belajar Dari http://wikipedia.com, belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA MATERI UNSUR-UNSUR DAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

BAB II PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA MATERI UNSUR-UNSUR DAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG BAB II PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA MATERI UNSUR-UNSUR DAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG A. Hakikat Matematika 1. Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu yang keberadaannya sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam suatu pembelajaran terdapat dua aktivitas inti yaitu belajar dan mengajar. Menurut Hermawan, dkk. (2007: 22), Belajar merupakan proses perubahan perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang matematika yang diajarkan di sekolah adalah Geometri. Dari sudut pandang psikologi, geometri merupakan penyajian abstraksi dari pengalaman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Bruner beranggapan bahwa belajar dengan menggunakan metode penemuan (discovery) memberikan hasil yang baik sebab anak dituntut untuk berusaha

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR. Abdur Rohim/

TEORI BELAJAR. Abdur Rohim/ TEORI BELAJAR Abdur Rohim/15105241053 http://durrohiem.blogs.uny.ac.id/ Belajar proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang

Lebih terperinci

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A.

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A. SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d!. Pernyataan berikut yang merupakan

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Inti Standar guru Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Konsep, Konsepsi dan Prakonsepsi Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek, misalnya benda-benda atau kejadian-kejadian yang mewakili kesamaan ciri khas

Lebih terperinci

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa memahami konsep dasar perencanaan pembelajaran PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN TANGRAM GEOGEBRA UNTUK MENEMUKAN LUAS PERSEGI

PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN TANGRAM GEOGEBRA UNTUK MENEMUKAN LUAS PERSEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN TANGRAM GEOGEBRA UNTUK MENEMUKAN LUAS PERSEGI Farida Nursyahidah, Bagus Ardi Saputro Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPATI Universitas PGRI Semarang Jl.

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Inti Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Utama Standar guru Inti Guru Mata Pelajaran Menguasai potensi karakteristik peserta didik dalam mata peserta didik dari pelajaran aspek fisik, moral, spiritual,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep Matematika Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), disebutkan bahwa standar kompetensi mata pelajaran

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR. Oleh: Nisa Muktiana/ nisamuktiana.blogs.uny.ac.id. -> PBM : Penguatan. Stimulus Proses Respon

TEORI BELAJAR. Oleh: Nisa Muktiana/ nisamuktiana.blogs.uny.ac.id. -> PBM : Penguatan. Stimulus Proses Respon TEORI BELAJAR Oleh: Nisa Muktiana/15105241036 nisamuktiana.blogs.uny.ac.id TEORI BELAJAR Behaviorisme Kognitivisme Humanistik Konstruksivisme Behaviorisme -> Belajar : Perubahan tingkah laku -> PBM : Penguatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Corey, ( 1998 : 91 ) adalah suatu proses dimana. dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respons

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Corey, ( 1998 : 91 ) adalah suatu proses dimana. dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respons 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah sebuah proses perubahan didalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas siswa Pembelajaran

Lebih terperinci

Naskah Soal Ujian Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Naskah Soal Ujian Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Naskah Soal Ujian Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 10 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya jembatan yang dapat menetralisir perbedaan atau pertentangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. adanya jembatan yang dapat menetralisir perbedaan atau pertentangan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika di SD/MI merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat

Lebih terperinci

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang,

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang, LAMPIRAN 1. Silabus SILABUS MATEMATIKA KELAS VII Standar Kompetensi : GEOMETRI 4.Memahami konsep segi empat dan serta menentukan ukurannya Kompetensi 6.1 Segiempat dan Mengident i fikasi sifat-sifat berdasarka

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK Pembimbing I Oleh Haryaningsih Pendidikan Matematika NIM. 411 409 042 Pembimbing II Drs. Perry

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Konten Matematika pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Kelas V Semester I Kurikulum 2013

Analisis Kesalahan Konten Matematika pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Kelas V Semester I Kurikulum 2013 Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 3, No. 2, 2017, Hal. 74 82 Analisis Kesalahan Konten Matematika pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Kelas V Semester

Lebih terperinci

BAB II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN

BAB II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN BAB II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN A. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching 1. Pengertian Model Pembelajaran Reciprocal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar mata pelajaran matematika di MI adalah kurangnya pengetahuan bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengajar mata pelajaran matematika di MI adalah kurangnya pengetahuan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika di MI adalah kurangnya pengetahuan bagi guru MI, serta

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Depdiknas (2006:417) Mata pelajaran matematika salah satunya bertujuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASAR TEORI DIENES

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASAR TEORI DIENES PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASAR TEORI DIENES A. Pendahuluan Perkembangan psikologi kognitif sebagai suatu cabang psikologi yang memfokuskan studi-studinya pada aktivitas mental atau pikiran manusia telah

Lebih terperinci

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. Usaha

Lebih terperinci

PENALARAN MATEMATIKA

PENALARAN MATEMATIKA PENALARAN MATEMATIKA Oleh: Kusnandi A. Pengantar Untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematika siswa perlu mengetahui tingkatan kemampuan berpikir matematika. Shefer dan Foster (997) mengajukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kemampuan spasial dan sikap siswa. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kemampuan spasial dan sikap siswa. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah: 182 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan faktor pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Kajian Teori II.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Kajian Teori II.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Kajian Teori II.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan matematika Sekolah Dasar yang terdiri dari bagian-bagian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Problem Based Learning (PBL) Model Problem Based Learning atau PBL merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan

Lebih terperinci

Lampiran A1. No Aspek Indikator No. Butir. a. Kejelasan dan kelengkapan identitas. 1. Identitas mata pelajaran 1, 2, 3. b. Ketepatan alokasi waktu 4

Lampiran A1. No Aspek Indikator No. Butir. a. Kejelasan dan kelengkapan identitas. 1. Identitas mata pelajaran 1, 2, 3. b. Ketepatan alokasi waktu 4 Lampiran A Lampiran A1. Kisi-kisi Instrumen Penilaian RPP Lampiran A2. Lembar Penilaian RPP Lampiran A3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Media untuk Ahli Materi Lampiran A4. Lembar Penilaian Media untuk

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan yang 199 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif,

BAB II KAJIAN TEORITIK. dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Hanafiah (2009) motivasi belajar merupakan kekuatan, daya pendorong, atau alat pembangun keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dapat diajarkan kepada peserta didik melalui pembelajaran matematika disebut komunikasi matematis. Komunikasi dalam matematika memang memiliki

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK. A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK. A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 11 BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Siswa Sekolah Dasar pada umumnya berusia 7 sampai

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar Matematika a. Pengertian Prestasi Pengertian prestasi yang disampaikan oleh para ahli sangatlah bermacammacam dan bervariasi. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

UNIT 4. Kurikulum Matematika

UNIT 4. Kurikulum Matematika UNIT 4 Kurikulum Matematika D alam Bab 4 yang berjudul kurikulum matematika ini, akan dipelajari tentang kurikulum matematika, materi add matematika dan peta konsep materi matematika. Tujuan dari mempelajari

Lebih terperinci

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB Pengertian Mengajar Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada peserta didik sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) Model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pertama kali dikembangkan oleh Pizzini tahun

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR PIAGET

TEORI BELAJAR PIAGET TEORI BELAJAR PIAGET Pendahuluan Dewasa ini masih banyak ditemukan di sekolah-sekolah bahwa strategi pembelajaran di kelas masih didominasi oleh paham strukturalisme atau behaviorisme atau objektivisme

Lebih terperinci

PENERAPAN POLA LATIHAN BERJENJANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

PENERAPAN POLA LATIHAN BERJENJANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PENERAPAN POLA LATIHAN BERJENJANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA Abu Syafik Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Jalan KHA. Dahlan 3 Purworejo Abstrak Matematika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI A.

BAB II KAJIAN TEORI A. BAB II KAJIAN TEORI A. Tahap-tahap Berpikir van Hiele Pierre van Hiele dan Dina van Hiele-Geldof adalah sepasang suami-istri bangsa Belanda yang mengabdi sebagai guru matematika di negaranya. Pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan memajukan daya pikir manusia. Sampai

Lebih terperinci

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2 KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Matematika. : SMP/MTs. : VII s/d IX /1-2 Nama Guru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu definisi ini memiliki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara I. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Menurut Gegne dalam Suprijono (2009 : 2), belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kegiatan yang dilakukan secara sengaja atau tidak membutuhkan ilmu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Analisis merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut Komaruddin (2002), analisis adalah kegiatan berpikir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Istilah belajar sudah dikenal luas di berbagai kalangan walaupun sering disalahartikan atau diartikan secara pendapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Analisis Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional (2007) adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Studi Pendahulan Pada tahap investigasi awal dilakukan kajian terhadap: 1) tingkat berpikir geometri siswa, 2) kondisi modul atau bahan yang sedang digunakan, 3) analisis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk

Lebih terperinci