DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136
|
|
- Harjanti Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 136 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG KERJA SAMA NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BAGI SISWA KELAS VI SD NEGERI TERJAN Sarjono*) SD Negeri Terjan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Apakah Pembelajaran Kooperatif Learning Type Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada kompetensi dasar Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara pada siswa kelas VI semester 2 di SD Negeri Terjan Tahun Pelajaran 214/21? Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Terjan tahun 214/21 sebanyak 28 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis diskriptif komparatif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap siklus, dan analisis deskriptif kualitatif hasil observasidengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif learning Type Student Teams Achievement Division pada kompetensi dasar Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara pada siswa kelas VI semester 2 di SD Negeri Terjan tahun pelajaran 214/21. Pada akhir siklus II diketahui telah terjadi peningkatan rata-rata kelas 27,64 %, yaitu dari ratarata tes kondisi awal 62,4 menjadi 79,6. Sedangkan ketuntasan belajar siswa ada peningkatan sebesar 4, %, dari kondisi awal yang sudah tuntas hanya siswa menjadi 2 siswa. Dengan demikian sebagian besar siswa kelas VI SD Negeri Terjan mengalami peningkatan hasil belajar pada kompetensi dasar Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara. Kata Kunci: Pembelajaran, Kooperatif Learning, Student Teams Achievement Division 1. Pendahuluan Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan nilai hasil belajar siswa meningkat. Nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan jika pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien dengan ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung serta kecakapan guru dalam pengelolaan kelas dan penguasaan materi yang memadai. Tolok ukur keberhasilan pembelajaran pada umumnya adalah prestasi belajar. Prestasi belajar PKn di kelas VI SD Negeri Terjan untuk beberapa kompetensi dasar umumnya menunjukkan nilai yang rendah. Dilihat dari hasil ulangan harian sebagian besar masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar 82,143%, hanya 17,87 % siswa yang memenuhi KKM..Dengan rata rata kelas sebesar 62,4 Rendahnya prestasi belajar PKn di kelas VI SDN Terjan, Kecamatan Kragan dimungkinkan juga karena guru belum menggunakan metode, media pembelajaran serta mendesain skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi, kondisi siswa sehingga memungkinkan siswa aktif dan kreatif. Namun sebaliknya kecenderungan guru menggunakan model pembelajaran konvensional yang bersifat satu arah, cenderung kering dan membosankan. Kegiatan pembelajaran masih didominasi guru. Siswa sebagai obyek bukan subjek. Bertumpu pada kenyataan tersebut untuk merangsang dan meningkatkan peran aktif siswa baik secara individual dan kelompok terhadap proses pembelajaran PKn maka masalah ini harus ditangani dengan mencari model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru sebagai pengajar dan fasilitator harus mampu melakukan pembelajaran yang menyenangkan, sehingga akan diperoleh hasil maksimal. Kenyataan selama ini kegiatan belajar mengajar masih didominasi guru, sehingga hasil yang dicapai siswa hanya mampu menghafal fakta, konsep, prinsip, teori hanya pada tingkat ingatan. Upaya perubahan dilakukan guru dengan metode mengajar yang dapat membuat siswa kreatif dalam proses pembelajaran. Salah satu model yang dapat diterapkan
2 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 137 yaitu model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran STAD adalah model pembelajaran dimana dalam pembelajaran para siswa diberi kesempatan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen yang terdiri atas 4- orang siswa untuk belajar menyelesaikan suatu masalah secara bersama-sama. Diharapkan model pembelajaran STAD ini mampu memberi landasan teoritis kepada siswa bagaimana dapat sukses belajar bersama orang lain. Penerapan STAD, merupakan tindakan pemecahan masalah yang ditetapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar PKn khususnya kompetensi dasar Kerja sama Negara-Negara Asia tenggara, bagi siswa kelas VI semester 2 SD Negeri Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 214/21. Sehingga dapat membantu guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik. Dari uraian latar belakang masalah tersebut diatas, dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: a. Hasil belajar ujian akhir sekolah PKn belum menunjukkan hasil yang optimal. b. Siswa Kelas VI mengalami kejenuhan. Untuk itu perlu berbagai metode dan media yang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. c. Kegiatan belajar mengajar masih satu arah sehingga kreatifitas siswa kurang berkembang secara optimal. d. Perlunya model pembelajaran yang efektif dan inovatif sehingga siswa tidak cepat bosan dan mempunyai daya lekat yang tinggi. Perumusan masalah merupakan pernyataan rinci dan lengkap, mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Apakah melalui Penerapan Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn tentang Kerja sama Negara-Negara Asia tenggara bagi siswa kelas VI Semester 2 SD Negeri Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 214/21? Untuk meningkatan hasil belajar mata pelajaran PKn melalui pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) siswa kelas VI Semester 2 SD Negeri Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 214/ Materi dan Metode 2.1. Materi Pembelajaran menurut aliran kognitif adalah cara guru nnemberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar dapat mengenal dan memaharni apa yang sedang dipelajari. Salah satu tokoh penting dalam pengembangan pembelajaran menurut aliran kognitif adalah Piaget (Soeparwoto, 24:82). Terdapat tiga prinsip utama dalam pembelajaran menurut Piaget dalam Sugandi (24:3). a. Belajar Aktif Untuk membantu perkembangan kognitif anak, kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri. b. Belajar Lewat Interaksi Sosial Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi diantara subyek belajar. STAD merupakan salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota kelompok. Menurut Nur (2:31) CooperatVIe Learning Tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif dengan pengelompokan campur yang melibatkan pengakuan Tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu. Lebih lanjut Muhammad Nur menguraikan inti pembelajaran STAD sebagai berikut: a. Penyajian materi b. Belajar dalam Tim c. Pemberian Kuis d. Penghargaan Secara Skematis uraian digambarkan kerangka pemikiran penelitian tindakan kelas ini adalah: KONDI SI AWAL TINDAKA N KONDI SI AKHIR GURU: Pembelajaran Secara konvensional Menerapkan pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Diduga melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan Hasil Belajar PKn bagi siswa kelas VI semester 2 tahun pelajaran 214/21 Gambar 1. Diagram alir penelitian tindakan Kelas SISWA : Nilai PKn rendah SIKLUS I: Penggunaan cooperative Learning secara kelompok dengan LKS SIKLUS II: Penggunaan model STAD secara kelompok dengan kuis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis membuat suatu hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Kerja sama Negara-Negara Asia tenggara bagi siswa kelas VI semester 2 SD Negeri Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang.
3 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, Metode Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April 21. Sebagaimana terperinci seperti pada tabel 1. Tabel 1. Pembagian Waktu Penelitian Kegiatan Pengajuan 1 proposal 2 Penyusunan rancangan penelitian Pelaksanaan 3 siklus I Analisis hasil 4 siklus I Pelaksanaan siklus II Analisis hasil 6 siklus II Penulisan 7 hasil penelitian Waktu Februari Maret April Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VI SD Negeri Terjan tahun pelajaran 214/21 yang berjumlah 28 siswa. Sumber data adalah siswa, sebagai subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data hasil tes tertulis. Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang terdiri atas materi Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara dan Peranan Indonesia dalam ASEAN. Selain siswa, penulis juga menggunakan teman sejawat guru kelas sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi. Observasi digunakan pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data khususnya nilai mata pelajaran PKn. Alat pengumpulan data meliputi: a. Tes tertulis, terdiri atas 2 butir soal. b. n tes, meliputi lembar observasi dan dokumen. Validasi data meliputi validasi hasil belajar dan validasi proses pembelajaran. a. Validasi hasil belajar Validasi hasil belajar dikenakan pada instrumen penelitian yang berupa tes. Validasi ini meliputi validasi teoretis dan validasi empiris. Validasi teoretis artinya mengadakan analisis instrumen yang terdiri atas tampilan tes, validitas isi dan validitas kostruksi. Validitas empiris artinya analisis terhadap butir-butir tes, yang dimulai dari pembuatan kisi-kisi soal, penulisan butir-butis soal, kunci jawaban dan kriteria pemberian skor. b. Validasi proses pembelajaran Validasi proses pembelajaran dilakukan dengan teknik triangulasi yang meliputi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan observasi terhadap subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SD Negeri Terjan dan kolaborasi dengan guru kelas yang mengajar bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan. Triangulasi metode dilakukan dengan penggunaan metode dokumentasi selain metode observasi. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Analisis data mwnggunakan teknik analisis dekskriptif, yang meliputi: a. Analisis deskriptif komparatif b. Analisis deskriptif kualitatif Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. a. Perencanaan (planning), terdiri atas: 1) penyusunan RPP; 2) penyiapan skenario pembelajaran. b. Pelaksanaan (acting), terdiri atas kegiatan; 1) pelaksanaan program pembelajaran. 2) pembelajaran menerapkan pembelajran kooperatif learning pada kompetensi dasar mengenal Kerja sama Negaranegara Asia Tenggara, 3) secara klasikal menjelaskan strategi pembelajaran STAD dilenkapi LKS, 4) memodelkan strategi dan langkahlangkah pembelajaran STAD, ) observasi tentang proses pembelajaran, 6) mengadakan tes tertulis, 7) penilaian hasil tes tertulis. c. Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya sebagai dasar refleksi.. d. Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus I. 2. I 1. Perencanaan (planning), terdiri atas: a. penyusunan RPP; b. penyiapan skenario pembelajaran. 2. Pelaksanaan (acting), terdiri atas kegiatan; a. pelaksanaan program pembelajaran, b. pembelajaran STAD pada kompetensi dasar mengenal Kerja sama Negaranegara Asia Tenggara,
4 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 139 c. siswa untuk menerapkan strategi pembelajaran STAD, diikuti kuis d. observasi tentang proses pembelajaran, e. mengadakan tes tertulis, f. penilaian hasil tes tertulis. 3. Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes serta hasil praktek. 4. Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus II. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional. Guru cenderung menstranfer ilmu pada siswa, sehingga siswa pasif, kurang kreatif, bahkan cenderung bosan. Disamping itu dalam menyampaikan materi guru tanpa menggunakan alat peraga. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak pada nilai yang diperoleh siswa kelas VI pada kompetensi dasar Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara sebelum siklus I (pra siklus) seperti pada tabel 2. Banyak siswa belum mencapai KKM. Hal ini diindikasikan pada capaian nilai hasil belajar di bawah KKM sebesar 7. Tabel 2. Nilai Tes Pra Siklus Hasil Hasil Arti NO (Angka) (Huruf) Lambang A Sangat Jml Persen Siswa - % baik B Baik 17,87 % C Cukup 7 2, % 4-64 D Kurang 12 42,87 % <4 E Sangat 4 14,286 % Kurang Jumlah 28 1% Sumber : Hasil tabulasi data Februari 21. Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam tabel 2 diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai A (sangat baik) sejumlah % / tidak ada, nilai B (baik) 17,87.% / siswa. nilai C (cukup) 2, % / 7 siswa, nilai D (kurang) 42,87 % / 12 siswa, sedangkan yang mendapat nilai E (sangat kurang) 14,286 % atau sebanyak 4 siswa. Data ketuntasan belajar pada kondisi awal dapat diketahui pada tabel dibawah ini Tabel 3 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus Ketuntasan Belajar Pra Siklus Jumlah Persen 1. 17,87 % 2. Belum 23 82,143 % Jumlah 28 1% Sumber : Hasil tabulasi data Februari 21 Berdasarkan data pada tabel 3 tersebut di atas, diketahui bahwa siswa kelas VI yang memiliki nilai kurang dari KKM 7, sebanyak 28 siswa. sebanyak 23 siswa (82,143 %). Sedangkan yang telah mencapai ketuntasan sebanyak siswa ( 17,87 %), hal dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Belum : 42,143 % Gambar 2. Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus Hasil nilai pra siklus I yang diperoleh dari hasil tes awal dapat ditunjukan seperti dalam tabel berikut ini: Tabel 4 Rata-rata Hasil Tes Pra siklus Keterangan Nilai 1 Nilai tertinggi 8 2 Nilai Terendah 3 3 Nilai Rata-rata 62,4 Sumber ; Hasil analisis data Februari 21 Untuk memperjelas hasil tertinggi, terendah maupun nilai rata di atas, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini Nilai tertinggi Gambar 3. Grafik nilai rata- rata pra siklus 3.2 Deskripsi Tiap Siklus Deskripsi Ketuntasan : 17,87 % Nilai Terendah Nilai Ratarata Series1 Pra Siklus a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Pemilihan materi dan penyusunan RPP. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan RPP, dengan alokasi waktu sebanyak 2 x 3 menit.. 2) Pembentukan kelompok belajar Pada siklus I, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok kecil dengan memperhatikan heterogenitas baik kemampuan, gender.
5 A B C D E Jumlah DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 14 b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Tatap Muka Tatap muka I dan II dengan RPP tentang materi Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara. Metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif learning model TGT dengan panduan Lembar Kerja Siswa ( LKS). 2) Wawancara Wawancara diperlukan untuk mengetahui sejauh mana perasaan siswa dalam memahami materi Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara dengan menggunakan pembelajaran STAD. Hasil wawancara juga digunakan sebagai bahan refleksi. 3) Observasi Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus II. c. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan pada siklus I dapat dideskripsikan: Gambar 4 Grafik hasil tes Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa nilai A (sangat baik) 4 siswa (14,286 %), nilai B (baik) 16 siswa (7,143 %), nilai C (cukup) 7 siswa (2, %), nilai D (kurang) 1 siswa (3,71 %), sedangkan yang mendapat nilai D (sangat kurang) tidak ada atau %. Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Ketuntasan Jumlah Persen ,429 % 2. Belum 8 28,671 % Jumlah 28 1 % Tabel ketuntasan diatas diperjelas pada grafik dibawah ini: : 71,429% <4 Gambar. Diagram Ketuntasan Belajar Arti Lambang Persen Belum : 28,71% 1 2 Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 28 siswa terdapat 2 siswa (71,429%) mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 8 siswa (28,71%) belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 1, nilai terendah 6, dengan nilai rata-rata kelas 76,4, seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 6 Rata-rata Hasil Tes siklus I Keterangan Nilai 1 Nilai tertinggi 1 2 Nilai Terendah 6 3 Nilai Rata-rata 76,4 Sumber : Data yang diolah Berdasarkan data tabel 6 di atas, dapat digambarkan dengan grafik berikut Gambar 6 Grafik nilai rata siklus I d. Refleksi Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes siklus I dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah KKM. Pada pra siklus jumlah siswa yang dibawah KKM sebanyak 23 anak dan pada akhir siklus I berkurang menjadi 8 anak. Nilai rata-rata kelas meningkat dari 62,4 menjadi 76,4. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I, seperti disajikan dalam tabel 9 berikut ini. Tabel 7. Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Hasil tes (dalam huruf ) Jumlah siswa yang berhasil Pra siklus 1 A (8-1) B (7-84) 16 3 C (6-74) D (-64) 12 1 E (< 4) 4 - Jumlah Sumber : Hasil Tabulasi data Maret Nilai tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata A B C D E Jumlah <4 Serie Arti Lambang Pra Siklus Gambar 7. Grafik Perbandingan hasil tes pra siklus dan
6 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 141 Peningkatan Ketuntasan belajar siswa tampak pada tabel dibawah ini, jika dibandingkan hasil pra siklus dan siklus I. Tabel 8 Perbandingan Ketuntasan Belajar antara Pra Siklus dengan Ketuntasan Pra Siklus Jml Persen Jml Persen 1 17,87% 2 71,429% 2 Belum 23 82,143% 8 28,71% Jumlah 28 1% 28 1% Gambar 8. Grafik Ketuntasan Pra siklus dan siklus I Peningkatan hasil rata- rata kelas nampak ada perubahan pra siklus dengan siklus Tabel 9 Perbandingan nilai rata-rata Pra Siklus dan tersaji dalam Tabel berikut: Keterangan Pra siklus 1 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata- rata 62,4 76,4 Dari tabel 9 dapat diperjelas dengan diagram dibawah ini: Jumlah Persen Jumlah Persen Belum Pra Siklus Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata- rata Jumlah Gambar 9.Grafik nilai rata- rata pra siklus dan siklus I Pra siklus Berdasarkan data pada tabel 12 di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif learning model team STAD mampu meningkatkan hasil belajar, khususnya pada kompetensi dasar Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara. Oleh karena itu, ratarata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 76,4. Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II Deskripsi I Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut. a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Pemilihan materi dan penyusunan RPP Dalam siklus II, pada hakikatnya merupakan perbaikan atas kondisi siklus I. Materi pelajaran dalam siklus II adalah Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara. Dilanjutkan dengan pembuatan RPP, denggan alokasi waktu 2 x 3 menit dengan 2 kali tatap muka. 2) Pembentukan kelompok siswa Pada siklus II, strategi pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif learning model STAD dikemas dalam bentuk kuis yang dikompetisikan antar kelompok. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Tatap Muka 2) Wawancara 3) Observasi Observasi dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi. c. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan pada siklus II dapat dideskripsikan seperti pada tabel 13 berikut ini. Tabel 1 Rekap Hasil Nilai Tes I Hasil Hasil (Angka) Huruf Arti Lambang Jumlah Siswa Persen A Sangat Baik 11 39,286 % B Baik 14, % C Cukup 3 1,714 % 4-64 D Kurang - - <4 E Sangat Kurang - - Jumlah 28 1% Sumber : Tabulasi Data Maret 21 Dari tabel 1 tersebut dapat dibuat histogram sebagai berikut :
7 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, Gambar 1. Diagram hasil nilai siklus II Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A) adalah (39,286 %) 11 siswa, nilai baik (B) adalah (, %) 14 siswa. nilai C (cukup) adalah (1,714 %) 3 siswa.sedangkan yang mendapat nilai D dan E tidak ada. Dan nilai ratarata 79,6 Ketuntasan belajar pada siklus II dapat ditabulasikan seperti pada tabel 11 di bawah ini Tabel 11. Ketuntasan Belajar I Ketuntasan Bel;ajar Jumlah Persen ,286 % 2. Belum 3 1,714 % Jumlah 28 1 % Berdasarkan data tabel di atas dapat digambarkan seperti grafik di bawah ini: Gambar 11. Diagram Ketuntasan Belajar I Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 2 siswa ( 89,286%) yang berarti sudah ada peningkatan. Ratarata kelas pun menjadi meningkat Hasil Nilai Ratarata I dapat diperjelas di bawah ini : Tabel 12 Rata-rata Hasil Tes siklus II Keterangan Nilai 1 Nilai tertinggi 1 2 Nilai Terendah 6 3 Nilai Rata-rata 79,6 Sumber : Data yang diolah 1 1 A B C D E Jumlah <4 Persentase Nilai tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Gambar12. Grafik nilai Rata- rata siklus II Arti Lambang Persen Belum Series1 a. Refleksi Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar PKn, khususnya kompetensi dasar Kerja sama Negara-Negara Asia tenggara. Untuk lebih jelasnya pada tabel 13 berikut dipaparkan hasil refleksi pada siklus II. Tabel 13 Perbandingan Hasil Nilai Tes Model dan I yang Hasil Tes Berhasil I 1 A (8-1) B (7-84) C (6-74) D (-64) 1 - E (< 4) - - Jumlah Sumber : Hasil Tabulasi Data April 21 Dari tabel 13 tersebut dapat dibuat histogram sebagai berikut: Gambar 13. Grafik Perbandingan hasil belajar siklus I dan II. Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa saat kondisi awal rata- rata kelas 62,4, sedangkan nilai rata- rata kelas siklus I sudah ada peningkatan menjadi 76,4. Adapun kenaikan rata-rata pada siklus II menjadi 79,6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan dibawah ini: Tabel 14 Perbandingan Hasil Tes Pra siklus, siklus I dan I A B C D E Jumlah <4 Hasil Lam bang Angka Hsil Eva luasi Arti Lam bang Pra siklus Model Arti Lambang I Model I A Sangat Baik B Baik C Cukup D Kurang <4 E Sangat Kurang Jumlah
8 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 143 Tabel 1 Perbandingan ketuntasan nilai rata- rata Pra siklus, siklus I dan siklus II Jumlah siswa Uraian Belum Rata- Rata 1 Kondisi Awal anak 23 anak 62,4 2 2 anak 8 anak 76,4 3 I 2 anak 3 anak 79,6 Perbandingan ketuntasan dan nilai rata- rata kelas pra siklus, siklus I dan I dapat diperjelas dengan grafik dibawah ini: Kondisi Awal I Belum Rata-rata Gambar 14. Perbandingan Ketuntasan dan Nilai Rata- rata pra siklus,, dan siklus II Atas dasar informasi pada tabel 1 dan gambar 14 di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) khususnya pada penguasaan kompetensi dasar Kerja sama Negaranegara Asia Tenggara ada peningkatan. 3.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa pembelajaran kooperatif learning model Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar PKn khususnya penguasaan kompetensi dasar Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara pada siswa kelas VI semester 2 tahun pelajaran 214/21. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut. a. Pembahasan Pra 1) Hasil Belajar Pada awalnya siswa kelas VI, nilai rata- rata pelajaran PKn rendah khususnya pada kompetensi Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara. Salah satunya disebabkan luasnya kompetensi yang harus dikuasainya dan perlu daya ingat yang setia sehingga mampu menghafal dalam jangka waktu lama. Sebelum dilakukan tindakan guru memberi tes. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 28 siswa terdapat atau 17,87 % mencapai ketuntasan belajar dan 23 siswa (82,143%) belum mencapai KKM untuk kompetensi dasar Kerja sama Negara-negara Asia Tenggara dengan KKM 7. Sedangkan hasil nilai pra siklus terdapat nilai tertinggi adalah 8, nilai terendah 2, dengan rata-rata kelas sebesar 3. 2) Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatifitas siswa. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton. b. Pembahasan Hasil Tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa hasil tes dan non tes. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut : 1) Hasil Belajar Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A (sangat baik) 4 siswa (14,286 %), B (baik) adalah 16 siswa (7,143 %), C (cukup) 7 siswa (2, %), D (kurang) 1 siswa (3,71 %), sedangkan yang mendapat nilai D (sangat kurang) tidak ada atau %. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 28 siswa terdapat 2 siswa (71,429%) sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 8 siswa (28,71%) belum mencapai ketuntasan. Hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 1, nilai terendah 6, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 76,4. 2) Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Hasil antara kondisi awal dengan siklus I menyebabkan adanya perubahan walau belum bisa optimal. Dari hasil refleksi siklus I disimpulkan bahwa melalui pembelajaran kooperatif learning model STAD siswa mengalami peningkatan kenaikan sebesar 22,4%. Pada siklus I ini belum semua siswa mencapai ketuntasan karena ada sebagian siswa berpandangan bahwa kegiatan yang bersifat kelompok penilaiannya juga kelompok. c. Pembahasan I Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II berupa hasil tes dan non tes. Hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti diperoleh keterangan sebagai berikut. 1) Hasil Belajar Dari pelaksanan tindakan siklus II dapat diketahui yang mendapatkan nilai sangat baik (A) (39,286 %) 11 siswa, nilai baik (B) adalah (,%) 14 siswa. C (cukup) (1,714%) 3 siswa. Sedangjkan yang mendapat nilai D dan E tidak ada. Dan nilai rata-rata kelas 79,6.
9 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 144 2) Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil antara siklus I dengan siklus II ada perubahan secara signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I. Dari sejumlah 28 siswa masih ada 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan, hal ini memang ketiga siswa tersebut harus mendapatkan pelayanan khusus, namun sekalipun 3 siswa ini belum mencapai ketuntasan, di sisi lain tetap bergairah dalam belajar. Sedangkan ketuntasan ada peningkatan sebesar 172,% dibandingkan pada Pra Siklus d. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian, dapat dilihat dan telah terjadi peningkatan pemahaman kerja sana negara-negara Asia Tenggara pada siswa kelas VI SD Negeri Terjan pada semester 2 tahun pelajaran 214/21 melalui penerapan pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Peningkatan nilai rata- rata yaitu 62,4 pada kondisi awal menjadi 76,4 pada siklus I dan menjadi 79,6 pada siklus II. 4. Simpulan Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn khususnya kompetensi dasar kerja sana negara-negara Asia Tenggara bagi siswa kelas VI Semester 2 SD Negeri Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 214/21. Pada akhir siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 71,429% (2 anak), dan siswa yang belum tuntas sebanyak 28,71% (8 anak), sedangkan pada akhir siklus II, sebanyak 89,286% (2 anak) dan sebanyak 1, 714% (3 anak) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata- rata kelas siklus I 76,4 dan rata- rata kelas siklus II 79,6. adapun hasil non tes pengamatan proses belajar menunjukkan perubahan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan ratarata kelas mencapai kenaikan sebesar 27,64 %, dan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan mencapai peningkatan sebesar.4,%. jika dibandingkan dengan kondisi awal. Berkaitan dengan simpulan hasil penelitian di atas, maka dikemukakan saran bahwa guru hendaknya menerapkan pembelajaran kooperatif learning model Student Teams Achievement Division (STAD) sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar kerja sana negaranegara Asia Tenggara. Selain itu guru hendaknya dapat menggunakan metode dan media pembelajaran yang telah didesain terlebih dahulu. Referensi Anitah,28. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarata. Universitas Terbuka Anita, Lie. 22. Coorperative Learning. Jakarta Grasindo. Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta BNSP, 27. Standar Kompetensi dan kompeternsi Dasar. Jakarta. Depdiknas BNSP, 27. Pedoman Penilaian Hasil Belajardi SD. Jakarta. Depdiknas. Budimansyah Dasim. 22 Model Pembelajaran dan Penilaian. Siliwangi. HDB BNSP, 27. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD. Jakarta. Depdiknas. Dahar, RW. 21. Teori teori Belajar. Jakarta. Depdikbud Dimyati dan Mudjiono, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Depdikbud. Dinas Prop Jateng, 24. Model- model Pembelajaran dan Penilaian. Makalah disampaikan pada Bintek Guru SMP bidang studi Fisika Hadari, Nawawi. 21. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada University Press Hidayat Komarudin, 22.Active Learning. Yogyakarta. Yappendi Pahyono, dkk. 2. Strategi Pembelajaran efektif, Model pembelajaran Kooperatif Learning. Makalah disampaikan pada diklat guru kurikulum KBK di LPMP Jawa Tengah. Oemar Hamalik,1993. Metode Mengajar dan Kesulitan- Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Habibullah Hasibuan Guru Produktif SMK Negeri1 Samadua Aceh Selatan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHAN GALIAN INDUSTRI PADA SISWA DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN Habibullah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GROUP TUORNAMENT
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GROUP TUORNAMENT Iriyanti
Lebih terperinciJEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)
JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Sekolah MI Darul Ulum didirikan pada tahun 1975, tujuan awal mendirikan Madrasah Ibtida iyah Darul Ulum untuk menampung lulusan TK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode diskriptif kualitatif. Yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4. 1.1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional.
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan nilai hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran berlangsung secara
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH
DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat di luar pendidikan menjadi tantangan-tantangan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia pendidikan mengalami banyak perubahan. Perubahan yang cepat di luar pendidikan menjadi tantangan-tantangan yang harus dijawab oleh dunia pendidikan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Alasan melaksanakn
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan pada bulan Januari - April semester II tahun pelajaran 2011 / 2012. Waktu No Kegiatan Jan
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)
Lebih terperinciPENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI METODE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI)
DIDAKTIKA PGRI, 1, (1), 2015, 52 PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI METODE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) Hintikah *) Sekolah Dasar Negeri Ngroto UPT Dinas
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK Varianita SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan Kota Bengkulu e-mail: anidemsiretatasya@gmail.com
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang
Lebih terperinciJurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta didik Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Kelas X.3 SMA Negeri 5 Bukittingi Gusviar SMA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa
Lebih terperinciEdudikara, Vol 1 (2); 34-41,
PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sri Sukeksi SMK Negeri 1 Sragen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan
Lebih terperinciARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar di Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. 2. Waktu Penelitian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan
Lebih terperinciPeningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli
Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli Yulian Manasa SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciMuhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar
KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DI SEKOLAH DASAR PEMODELAN 2 KOTA MALANG
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DI SEKOLAH DASAR PEMODELAN 2 KOTA MALANG Imam Nawawi PGSD FIP UM Jl. Semarang No. 5 Malang Email: imam_nawawi_fipum@yahoo.com Abstrak Pembelajaran peta konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas IV MI Baitussalam Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan tempat ini didasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Oleh: Lukmannul Hakim, Arif Susanto Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: choesnoel_chitimah@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN Akhmad Bisri Arifin Kepala SDN Kaligoro Kec. Kutorejo, Kabupaten Mojokerto Email:
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Yunita Lailati Husna 1, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 E-mail: yunitalailatihusna@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Action Research (Penelitian Tindakan) atau lebih tepatnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO. 1 BONEOGE Oleh: Hijrah, Dahlia Syuaib, Asep Mahfuds Abstrak Permasalahan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,
Lebih terperinciSuherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan ilmiah. Pembelajaran
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPendekatan Metode Kooperatif Type Jigsaw
Pendekatan Metode Kooperatif Type Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Materi Tentang Memahami Hadist Tentang Menjaga dan Melestrikan Lingkungan Alam Yusnidar 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli Ronawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG Sri Astuti
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan
Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Bintang Zaura 1 dan Sulastri
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciKata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA SMA SUNAN GIRI TAHUN AJARAN 2012-2013
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI SD Negeri
Lebih terperinciLathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research. Wardhani (2008:1.14) menjelaskan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciTiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Tiamsa Napitupulu Guru Mata
Lebih terperinciOleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088
PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD. Sutanti, Siti Istiyati, Djaelani
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD Sutanti, Siti Istiyati, Djaelani PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail:
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Esti Yunita, Abu Syafik, Riawan Yudi Purwoko Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab itu sesuai dengan penelitian tindakan kelas maka masalah penelitian yang harus dipecahkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD Oleh: Siti Hanisah 1, Tri Saptuti 2, H. Setyo Budi 3 FKIP,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan
Lebih terperinciLATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan
UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adapat dilihat dari perolehan nilai hasil belajar siswa.nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan apabila
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian. Alokasi Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo yang diteliti adalah matematika dengan materi bilangan
Lebih terperinciLasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pemilihan Metode Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alokasi Waktu Penelitian. No Uraian Kegiatan Bulan
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SD Negeri 3 Teguhan yang diteliti adalah matematika dengan materi satuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kebijakan
Lebih terperinci