JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)"

Transkripsi

1 JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan Menggunakan Metode Peta Konsep Di SMPN 2 Banda Aceh Anita Noviyanti (1-7) Meningkatkan Hasil Belajar Rangkaian R-L-C melalui Jigsaw Siswa Kelas XII TKJ.2 SMK Negeri 1 Bireuen Bima Albert Meningkatkan Hasil Belajar Tekanan Hidrostatis melalui NHT Siswa Kelas X TPTU SMK Negeri 1 Bireuen Fatimah Abubakar (8-17) (18-27) Perkembangan Budaya Politik Di Indonesia M. Yusuf Meningkatkan Hasil Belajar Norma Masyarakat Indonesia melalui STAD Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jeumpa Yusrawati Meningkatkan Ketrampilan Menyusun RPP Berbasis K13 melalui Modeling KKKS Gugus III SD Negeri 28 Peusangan Kabupaten Bireuen Zainuddin Antisipasi Lembaga Perbankan Di Kota Banda Aceh dalam Mencegah Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang Dilakukan oleh Nasabah dan Korporasi Zulfan Yusuf Kajian Pedagogical Content Knowledge Calon Guru Rini Sulastri Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX-2 Semester I Tahun 2013/2014 Materi Sejarah Terjadinya Uang dan Pengertian Uang melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Di SMP Negeri 1 Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Usmayani Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan dalam Surat Kabar melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IX-2 Semester I Tahun Ajaran 2014/2015 SMP Babul Istiqamah Susoh A.Rani Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Organ Pernafasan melalui Metode Alat Peraga Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 pada SD Negeri 12 Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya Aidar Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Penulisan Laporan Perjalanan dengan Menggunakan Metode Penugasan Di Kelas VIII-1 Semester I Tahun 2014/2015 SMP Negeri Tunas Nusa Kabupaten Aceh Barat Daya Hasmanidar (28-34) (35-44) (45-55) (56-66) (67-70) (71-87) (88-105) ( ) ( ) Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu Diterbit Oleh FKIP Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Volume 24 Nomor 1 Publikasi Online: jurnal.serambimekkah.ac.id/jurnal-fkip/ Hal Banda Aceh Maret 2016

2 88 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TEKS TEKS IKLAN DALAM SURAT KABAR MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS IX-2 SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015 SMP BABUL ISTIQAMAH SUSOH Oleh A. Rani* Abstrak Penelitian ini berjudul Peningkatan hasil belajar siswa materi teks teks iklan dalam surat kabar melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IX-2 semister I tahun ajaran 2014/2015 SMP Babul Istiqamah Susoh Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-2 dalam membedakan fakta dan opini dalam teks iklan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD pada SMP Babul Istiqamah Susoh. Tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas IX-2 SMP Babul Istiqamah Susoh tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 23 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap siklus, dan analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD pada kompetensi dasar membedakan fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif pada siswa kelas IX-2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar membedakan fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif. Pada siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 43,48% (10 siswa), dan siswa yang belum tuntas sebanyak 56,52% (13 siswa), sedangkan pada akhir siklus II, siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 86,95% (20 siswa) dan sebanyak 13,1% (3 siswa) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata- rata kelas siklus I 69,13 dan rata-rata kelas siklus II 84,35. Adapun hasil non tes pengamatan proses belajar menunjukkan perubahan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai kenaikan sebesar 28,05 %, dan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan mencapai peningkatan sebesar 69,57%, jika dibandingkan dengan kondis awal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-2 SMP Negeri1 Susoh pada kompetensi dasar membedakan fakta dan opini dalam teks iklan di Surat kabar melalui kegiatan membaca intensif. Kata Kunci: Hasil Belajar, teks teks iklan dalam surat kabar, Model Tipe STAD. PENDAHULUAN Para partisipasi (penutur dan mitra tutur, pembicara dan mitra bicara) berkomunikasi merealisasikan ide, pendapat dan perasaan melalui bahasa. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpatisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginative yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang

3 89 baik dan benar baik secara lisan dan tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Membaca merupakan salah satu aspek dari keempat berbahasa yang harus dikembangkan di sekolah dan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Manusia memperoleh berbagai informasi dan pengetahuan melalui aktifitas membaca. Pada umumnya, informasi disampaikan melalui media tulisan sehingga hanya melalui kegiatan membacalah manusia dapat menyerap informasi yang disampaikan. Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam masyarakat pelajar. Siswa yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang kontinyu dan siswa yang melihat tingginya nilai ( Value) membaca dalam kegiatan priadinya akan lebih giat belajar dibandingkan siswa yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca, ( Burns, dkk. Dalam Rahim, 2005). Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca merupakan bagian fundamental dalam dunia pendidikan. Sebagian proses pemerolehan pengetahuan dilakukan melalui aktivitas membaca. Oleh sebab itu siswa dapat meningkatkan kemampuan dan peningkatan keterampilan berbahasa melalui kegiatan membaca. Pembelajaran membaca, khususnya membaca intensif dan membaca memindai dengan kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif, selama ini berlangsung kurang efektif. Guru masih mengajar dengan menggunakan sistem dan cara- cara yang lama (konvensional), siswa menjadi jenuh dan bosan sehingga proses pembelajaran di kelas menjemukan. Pada akhirnya hasil yang diharapkan tidak tercapai. Disamping itu guru belum memanfaatkan model-model pembelajaran yang menarik dan cocok dengan materi pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas yang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas IX-2 membedakan fakta dan opini dalam teks iklan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Pembelajaran kooperatif Tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang sederhana, sehingga cocok bagi guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. Menurut Ibrahim dkk, (2000:35) dalam pembelajaran kooperatif Tipe STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja jenis kelamin dan suku. Guru menyediakan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai materi pelajaran tersebut. Pada akhirnya siswa diberikan tes, pada saat tes mereka tidak dapat saling membantu. Poin setiap anggota tim ini selanjutnya dijumlahkan untuk mendapatkan skor kelompok, tim yang mencapai kriteria tersebut diberikan sertifikat atau penghargaan lain. Depdiknas, (2006: 41) menetapkan bahwa salah satu standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indoesia pada SMP kelas IX- 2 adalah memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca memindai. Kompetensi dasarnya adalah membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif. Sedangkan indikator yag diharapkan adalah siswa mampu mendata fakta, mendata opini dan mampu membedakan fakta dengan opini yang ada dalam teks iklan. Pemuatan iklan di surat kabar atau majalah bertujuan menginformasikan suatu produk kepada pembaca (khalayak ramai). Iklan yang baik akan menginformasikan produknya secara lengkap, jujur, jelas, dan berimbang. Iklan yang sukses adalah iklan yang berhasil membujuk dan menggerakkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Namun, pengiklan tidak boleh menyajikan opini yang berlebihan, Nurhadi dkk, (2007:81). Kemampuan membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan bagi siswa sangat penting. Sebagai pembaca, siswa tidak sekedar menyerap apa yang ada, tetapi juga memikirkan masalah yang dibahas. Artinya, ketika membaca seseorang harus berfikir, menilai, membuat batasan-batasan terhadap yang disampaikan, baik yang berupa fakta maupun opini yang terdapat dalam teks iklan di surat kabar.

4 A.Rani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan 90 Beranjak dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IX-2 Membedakan Fakta dengan Opini dalam Teks Iklan melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada SMP Babul Istiqamah Susoh. Berdasarkan uraikan di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah penggunaan model pembelajaran Koopertif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-2 membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan pada SMP Babul Istiqamah Susoh? 2. Apakah penggunaan model pembelajaran Koopertif Tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa hasil belajar siswa kelas IX-2 membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan pada SMP Babul Istiqamah Susoh? Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui dapat meningkatkan: 1. Model pembelajaran Koopertif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-2 membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan pada SMP Babul Istiqamah Susoh. 2. Model pembelajaran Koopertif Tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa hasil belajar siswa kelas IX-2 membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan pada SMP Babul Istiqamah Susoh? Penelitian ini bermanfaat untuk beberapa hal. 1. Bagi guru. Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi sebagai salah satu alternatif pemilihan metode atau strategi pembelajaran bahasa Indonesia aspek membaca yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Selain itu, dengan mencermati hasil penelitian ini diharapkan para guru dapat memperluas wawasannya tentang strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan. 2. Bagi siswa. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi pelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi membedakan fakta dan opini dalam teks iklan. 3. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermamfaat bagi sekolah terutama dalam upaya peningkatan kinerja guru di sekolah. Peningkatan kinerja guru terutama dalam perencanaan pembelajaran, penyiapan media pembelajaran, dan implementasinya di kelas secara tepat akan memberikan pengaruh yang positif terhadap proses dan hasil pembelajaran. Di samping itu, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu dokumentasi sekolah yang akan bermanfaat bagi guru-guru yang lain yang berencana melaksanakan penelitian tindakan kelas. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMP Babul Istiqamah Susoh, siswa kelas IX-2 SMP Babul Istiqamah Susoh. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IX-2. Alasan penetapan kelas IX-2 sebagai tempat penelitian adalah masalah ketidakmampuan siswa dalam membedakan fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar, dialami oleh sebagian besar siswa di kelas tersebut, selain itu salah satu tujuan yang dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di Surat Kabar melalui kegiatan membaca intensif. A. Subyek Penelitian Berdasarkan judul penelitian yaitu Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IX-2 Membedakan Fakta dengan Opini dalam Teks Iklan Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada SMP Babul Istiqamah Susoh tahun pelajaran 2014/2015, maka subjek penelitiannya adalah siswa kelas IX-2, SMP Babul Istiqamah Susoh, tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 23 orang. B. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-2 sebagai subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data hasil tes tertulis. Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang terdiri atas materi Teks tek iklan dalam surat kabar. Selain siswa sebagai sumber data, penulis juga

5 91 menggunakan teman sejawat sesama bahasa Indonesia sebagai sumber data. guru C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi Cara menulis iklan baris. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi. Observasi digunakan pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas kemampuan memahami materi Cara menulis iklan baris, pada siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data khususnya nilai mata pelajaran bahasa Indonesia. 2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data meliputi: a. Tes tertulis, terdiri atas 10 butir soal. b. Non tes, meliputi lembar observasi dan dokumen. D. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif, yang meliputi: 1. Analisis deskriptif komparatif hasil belajar dengan cara membandingkan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil belajar dengan indikator pada siklus I dan siklus II. 2. Analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II. E. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research) yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan ( planning), terdiri atas kegiatan: 1) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); 2) Penyiapan skenario pembelajaran. b. Pelaksanaan ( acting), terdiri atas kegiatan; 1) Pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal, 2) Proses pembelajaran dengan materi Teks-teks Iklan dalam surat kabar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. 3) Secara kelompok siswa berdiskusi untuk menentukan fakta dan opini dari teks iklan yang dibagikan. 4) Tugas diberikan secara kelompok, tiap anggota menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota kelompok itu mengerti. 5) Masing-masing siswa diberi kuis, dan pada saat menjawab tidak boleh dibantu sehingga diperoleh skor kelompok berdasarkan jawaban anggotanya. 6) Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran, 7) Mengadakan tes tertulis, c. Pengamatan ( observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya. d. Refleksi ( reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus I. 2. Siklus II 1. Perencanaan ( planning), terdiri atas kegiatan: a. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); b. Penyiapan skenario pembelajaran. 2. Pelaksanaan ( acting), terdiri atas kegiatan; a. Pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal Pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD pada kompetensi dasar Menulis iklan baris dengan bahasa singkat, padat dan jelas b. Secara kelompok siswa berdiskusi tentang perbedaan fakta dengan opini yang terdapat dalam teks iklan di surat kabar. c. Masing-masing kelompok difasilitasi ke depan untuk

6 A.Rani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan 92 mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. d. Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran, e. Mengadakan tes tertulis, f. Penilaian hasil tes tertulis. 3. Pengamatan ( observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya, 4. Refleksi ( reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga siswa pasif, kurang kreatif, bahkan cenderung bosan. Di samping itu dalam menyampaikan materi guru tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak pada nilai yang diperoleh siswa kelas IX-2 pada kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif (pra siklus) seperti pada Tabel 1 Tabel 1. Nilai Tes Pra Siklus Gambar 1. Kondisi Pembelajaran Pada Pra Siklus berikut ini. Banyak siswa belum mencapai ketuntasan belajar minimal dalam mempelajari kompetensi dasar tersebut. Hal ini diindikasikan pada capaian nilai hasil belajar di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70. NO Hasil (Angka) Hasil (Huruf) Arti Lambang Jumlah Siswa Persen A Sangat baik - 0% B Baik 4 17,39% C Cukup 6 26,09% D Kurang 8 34,78% 5 <54 E Sangat Kurang 5 21,74% Jumlah % Gambar : Hasil tabulasi data September 2014 Untuk memperjelas data dari Tabel 2 dapat dibuat histogram sebagai berikut :

7 Banyak 1 0 Hasil nilai < Gambar 2. Grafik Hasil Tes Pra siklus Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam Gambar 1 di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai A (sangat baik) sejumlah 0% atau tidak ada, yang mendapat nilai B (Baik) 17,39% atau sebanyak 4 siswa dan yang mendapat nilai C (Cukup) sebanyak 26,09% atau 6 siswa dan nilai kurang 34,78% atau sebanyak 8 siswa, sedangkan yang mendapat nilai sangat kurang 21,74% atau sebanyak 5 siswa. Dari hasil tes seperti tersebut di atas, sebagaian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar, hanya sebagian kecil yang telah mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar pada kondisi awal dapat diketahui pada 93embe di bawah ini. Tabel 2. Ketuntasan Belajar Hasil Tes Pra Siklus Jumlah Siswa No Ketuntasan Belajar Pra Siklus Jumlah Persen 1. Tuntas 4 17,39% 2. Belum Tuntas 19 82,61% Jumlah % Sumber : Hasil tabulasi data September 2014 Berdasarkan data pada Tabel 2 tersebut di atas, diketahui bahwa siswa kelas IX-2 yang memiliki nilai kurang dari KKM 70, sebanyak 19 siswa. Dengan demikian jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar minimum untuk kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar Tabel 3. Rata-rata Hasil Tes Pra Siklus No Keterangan Nilai 1 Nilai tertinggi 80 2 Nilai Terendah 40 3 Nilai Rata-rata 56,30 Sumber : Hasil tabulasi September 2014 melalui kegiatan membaca intensif adalah 19 siswa ( 82,61%), sedangkan yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 4 siswa (17,39%). Hasil nilai pra siklus I yang diperoleh dari hasil tes awal dapat ditunjukkan seperti dalam tabel berikut ini.

8 A.Rani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan 94 B. DESKRIPSI HASIL SIKLUS I 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar Membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar dan mendata fakta yang ada. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Tema yang dipilih dalam siklus I tentang Teks tek iklan dalam surat kabar. Berdasarkan tema yang ditulis tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Masing -masing RPP diberikan alokasi waktu sebanyak 2 x 40 menit artinya setiap RPP disampaikan dalam 1 x tatap muka. Dengan demikian, selama siklus I terjadi 2 x tatap muka. b. Pembentukan kelompok-kelompok belajar Pada siklus I, siswa dalam satu kelas menjadi 5 kelompok kecil dengan memperhatikan kemampuan siswa yang berbeda. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut : a. Pelaksanaan Tatap Muka Tatap muka I dan II dengan RPP tentang materi Teks tek iklan dalam surat kabar. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dengan panduan LKS. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. 1. Guru secara klasikal menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dipelajari siswa. 2. Guru membentuk kelompok belajar secara hiterogen. 3. Guru membagikan contoh-contoh teks iklan di surat kabar kepada kelompok belajar. 4. Secara kelompok siswa mendata fakta dan opini yang ada dalam teks iklan yang dibagikan. 5. Secara kelompok siswa berdiskusi untuk menentukan fakta dan opini dalam teks iklan yang dibagikan, di pandu dengan LKS. 6. Secara kelompok siswa bertanya jawab antar kelompok dan masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. 7. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes. 8. Guru menilai hasil evaluasi 9. Guru memberikan tindak lanjut Gambar 3. Kondisi Pembelajaran Pada Siklus I Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus I, guru tidak lagi mentransfer materi pada siswa, tapi siswa secara aktif dan bekerja sama dalam kelompok untuk mencari materi dan mempresentasikan hasil kerjanya.

9 95 Suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti pelajaran. b. Wawancara dilaksanakan setelah selesai proses diskusi. Kegiatan wawancara dilaksanakan oleh guru terhadap beberapa anggota kelompok. Wawancara diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi Teks tek iklan dalam surat kabar dengan model pembelajaran kooperatif STAD. Pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan akan berkembang ketika wawancara berlangsung. Hasil wawancara dijadikan sebagai bahan refleksi. c. Observasi Lembar pengamatan yang dimaksudkan di sini adalah pedoman pengamatan untuk memperoleh gambaran proses Tabel 4. Hasil Rekap Nilai Tes Siklus I Hasil Hasil Arti Lambang No (Angka) ( Huruf) pembelajaran yang sedang berlansung. Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini dilakukan oleh dua orang teman guru bidang studi bahasa Indonesia pada SMP Babul Istiqamah Susoh yang bertindak sebagai observer. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail keaktifan, kerjasama, kecepatan dan ketepatan siswa dalam mendata fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar, dipandu dengan LKS. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus II. 3. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan pada siklus I dapat dideskripsikan pada Tabel.4 di bawah ini. Jumlah Siswa Persen A Sangat baik 2 11,1% B Baik 9 50,0% C Cukup 6 33,3% D Kurang 1 5,6% 5 <54 E Sangat Kurang - - Jumlah 100% Sumber : Hasil tabulasi data September 2014 Berdasarkan data Tabel 5 di atas, dapat digambarkan dengan grafikdibawah ini : < Banyak siswa Gambar 4. Grafik Hasil Tes Siklus I Berdasarkan data tabel di atas tergambar hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A ( sangat baik) adalah 2 siswa (8,70%), sedangkan yang mendapat nilai B

10 A.Rani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan 96 (baik) adalah 8 siswa atau (34,78 %), sedangkan dari jumlah 23 siswa yang masih mendapat nilai C (cukup) sebanyak 10 siswa (43,48%), sedangkan yang mendapat nilai D (kurang) ada 3 siswa ( 13,04%), sedangkan yang mendapat nilai E (sangat kurang) tidak ada atau 0%. Tabel 5. Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus I No Ketuntasan Jumlah Siswa Jumlah Persen 1. Tuntas 10 43,48% 2. Belum Tuntas 13 56,52% Jumlah % Berdasarkan tabel 4,5 ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 23 siswa terdapat 10 atau 43,48% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 13 siswa atau 56,52% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90, sedangkan nilai ter rendah 55, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 68,47 seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 6. Rata-rata Hasil Tes Siklus I No Keterangan Nilai 1 Nilai tertinggi 90 2 Nilai Terendah 50 3 Nilai Rata-rata 69,13 Sumber : Hasil tabulasi September Refleksi Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes kemampuan siklus I dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah kriteria ketuntasan minimal. Pada pra siklus jumlah siswa yang di bawah KKM sebanyak 19 siswa dan pada akhir siklus I berkurang menjadi 13 siswa, nilai rata-rata kelas meningkat dari 56,30 menjadi 69,13 Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan jika dibandingkan siklus I, seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 7. Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Siklus I No Hasil tes Jumlah siswa yang berhasil (dalam huruf ) Pra siklus Siklus I 1 A (85-100) B (75-84) C (65-74) D (55-64) E (< 54) 5 - Jumlah Sumber : Hasil tabulasi data Oktober 2014 Peningkatan ketuntasan belajar siswa tampak pada tabel di bawah ini, jika dibandingkan hasil pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.

11 97 Tabel 8. Perbandingan Ketuntasan Belajar antara Pra Siklus dengan Siklus I Jumlah Siswa No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Jumlah Persen Jumlah Persen 1. Tuntas 4 17,39% 10 43,48% 2. Belum Tuntas 19 82,61% 13 56,52% Jumlah % % Pra siklus Siklus I Tuntas Belum Tuntas Gambar 5. Grafik Ketuntasan Pra Siklus dan Siklus I Peningkatan hasil rata- rata kelas nampak ada perubahan pra siklus dengan siklus I Tabel 9. Perbandingan nilai rata-rata Pra Siklus dan Siklus I No Keterangan Pra siklus Siklus I 1 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata- rata 56,30 69,13 Berdasarkan data pada Tabel 9 di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD mampu meningkatkan hasil belajar, khususnya pada kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar. Oleh karena itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 69,13%. Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II. C. Deskripsi Hasil Siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelasaksanaan pembelajaran Dalam siklus II, merupakan perbaikan atas kondisi siklus I. Materi pelajaran dalam siklus II adalah Cara menulis iklan baris. Atas dasar materi pelajaran tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tema yang dipilih pada siklus II Cara menulis iklan baris. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut adalah 2 x 40 menit dengan 2 kali tatap muka. b. Pembentukan kelompok belajar siswa.

12 A.Rani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan 98 Siswa dalam satu kelas dibagi atas 6 kelompok belajar untuk mendiskusikan perbedaan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Pelaksanaan Tatap Muka Tatap muka I dan II dengan RPP tentang materi. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. 1) Guru memberikan evaluasi atas kegiatan pembelajaran pada siklus1 2) Guru memberikan motivasi bagi siswa untuk membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan yang di bagikan. 3) Guru membimbing siswa untuk membedakan fakta dan opini dalam teks iklan yang dibagikan berdasarkan ciri-cirinya 4) Siswa ditugaskan mencari fakta dan opini dalam teks iklan yang dibagikan. 5) Membimbing siswa menemukan fakta dan opini dalam teks iklan yang dibagikan 6) Guru memberikan evaluasi dengan tes. 7) Guru menilai hasil evaluasi. Gambar 6. Kondisi pelaksanaan pembelajaran pada siklus II Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II siswa masih belajar secara kelompok, namun dalam kegiatan kelompok ini siswa tertantang untuk lebih mandiri dalam menguasai materi. Karena disamping belajar secara kelompok namun siswa berkompetesi secara pribadi. b. Wawancara Wawancara dilaksanakan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Wawancara diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami, memadukan dengan mata pelajaran lain. Disamping itu, wawancara digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Hasil wawancara digunakan sebagai bahan refleksi. c. Observasi Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini observasi dilakukan oleh 2 (dua) observer yaitu bidang studi bahasa Indonesia kelas VIII SMP Babul Istiqamah Susoh. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi. 3. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan pada siklus II dapat dideskripsikan seperti pada Tabel 10 berikut ini.

13 99 Tabel 10. Rekap Hasil Nilai Tes Siklus II No Hasil Hasil Arti Lambang Jumlah Persen (Angka) (Huruf) Siswa A Sangat Baik 5 21,74% B Baik 15 65,22% C Cukup 3 13,04% D Kurang <54 E Sangat Kurang - - Jumlah % Sumber : Tabulasi Data Oktober 2014 Dari Tabel 11 tersebut dapat dibuat histogram sebagai berikut : Siklus II 2 0 < Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A) 21,74% atau 5 siswa, sedangkan yang terbanyak yaitu yang mendapat nilai baik (B) adalah 65,22% atau 15 siswa. Dan yang mendapat nilai C (cukup) adalah 13,04% atau Tabel 11. Ketuntasan Belajar Siklus II Gambar 7. Diagram hasil nilai siklus II Ketuntasan Jumlah Siswa No Bel;ajar Jumlah Persen 1. Tuntas 20 86,95% 2. Belum Tuntas 3 13,1% Jumlah sebanyak 3 siswa.sedangkan yang mendapat nilai D (kurang) dan E (sangat kurang) tidak ada. Jadi nilai rata-rata kelas 84,35. Ketuntasan belajar pada siklus II dapat ditabulasikan seperti pada Tabel 11 di bawah ini. Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 21 siswa ( 91,30%) yang berarti sudah ada peningkatan. Rata-rata kelas pun menjadi meningkat. Hasil Nilai Rata- rata Siklus II dapat diperjelas di bawah ini. Tabel 12. Rata-rata Hasil Tes siklus II No Keterangan Nilai 1 Nilai tertinggi Nilai Terendah 60 3 Nilai Rata-rata 84,35 Sumber : Data yang diolah Oktober 2014

14 A.Rani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan Refleksi Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, khususnya kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Untuk lebih jelasnya pada Tabel 13 berikut dipaparkan hasil refleksi pada siklus II. Tabel 13. Perbandingan Hasil Nilai Tes Model Siklus I dan Siklus II No Hasil Tes Jumlah Siswa yang Berhasil Siklus I Siklus II 1 A (85-100) B (75-84) C (65-74) D (55-64) 3-5 E (< 54) - - Jumlah Sumber : Hasil Tabulasi Data November2014 Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa saat kondisi awal rata- rata kelas sebesar 56,30, sedangkan nilai rata-rata kelas siklus I Tabel 14. Perbandingan Hasil Tes Pra siklus, siklus I dan Siklus II sudah ada peningkatan menjadi 69,13. Adapun kenaikan rata rata pada siklus II menjadi 84,35. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : N O HasilLambang Angka Hasil Evaluasi Arti Lambang Pra tindakan Model Siklus I Model Siklus II A Sangat Baik B Baik C Cukup D Kurang <54 E Sangat Kurang Jumlah Tabel 15. Perbandingan Ketuntasan Nilai Rata-Rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Uraian Tuntas Jumlah siswa Belum Tuntas Rata-Rata 1 Kondisi Awal 4 siswa 19 siswa 56,30 2 Siklus I 10 siswa 13 siswa 69,13 3 Siklus II 20 siswa 3 siswa 84,35 Atas dasar informasi pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD khususnya pada penguasaan kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif ada peningkatan. D. Pembahasan Tiap siklus dan Antar siklus Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar

15 101 bahasa Indonesia khususnya penguasaan kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar, pada siswa kelas X-3 semester I tahun pelajaran 2014/2015. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut. 1. Pembahasan Pra Siklus I 1) Hasil Belajar Pada awalnya siswa kelas IX-2, nilai rata- rata mata pelajaran bahasa Indonesia rendah, khususnya pada kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Yang jelas salah satunya disebabkan karena sulitnya menentukan fakta dan opini sehingga siswa tidak mampu membedakan antara fakta dengan opini dalam teks iklan dengan benar. Sebelum dilakukan tindakan guru memberi tes. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 23 siswa terdapat 4 atau 17,39% yang baru mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan 19 siswa atau 82,61% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal untuk kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar yang telah ditentukan yaitu sebesar 80. Sedangkan hasil nilai pra siklus terdapat nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 40, dengan rata-rata kelas sebesar 56,30. 2) Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton. 2. Pembahasan Siklus I Hasil Tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa hasil tes dan non tes. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut : 1) Hasil Belajar Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A (sangat baik) adalah 2 siswa (8,70%), sedangkan yang mendapat nilai B (baik) adalah 8 siswa atau (34,78%), sedangkan dari jumlah 23 siswa yang masih mendapatkan nilai C (cukup) sebanyak 10 siswa (43,48%), sedangkan yang mendapat nilai D (kurang) ada 3 siswa ( 13,04 %), sedangkan yang mendapat nilai E (sangat kurang) tidak ada atau tidak ada. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 23 siswa terdapat 10 atau 43,48% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 13 siswa atau 56,52% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari Hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 69,13. 2) Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi maupun nilai yang didapat secara kelompok. Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun motorik, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD perlu kecermatan dan ketepatan. Hasil antara kondisi awal dengan siklus I menyebabkan adanya perubahan walau belum bisa optimal, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil tes akhir siklus I ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum dilakukan tindakan. Perbandingan tersebut dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel 16. Perbandingan Kegiatan dan Hasil Pada Pra Siklus dan Siklus I NO Pra Siklus Siklus I 1 Tindakan Tindakan Pembelajaran konvensional, tanpa menggunakan model pembelajaran yang cocok Penerapan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dipandu dengan LKS. 1 Hasil Belajar Hasil Belajar Ketuntasan Ketuntasan Tuntas : 4 (17,39%) Tuntas : 10 (43,48%)

16 A.Rani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan 102 Belum tuntas : 19 (82,61%) Belum tuntas : 13 ( 56,52%) Nilai Tertinggi :80 Nilai Tertinggi : 90 Nilai terendah :40 Nilai terendah : 50 Nilai rata- rata : 56,30 Nilai rata- rata : 69,13 Refleksi Nilai rata- rata meningkat 12,83% = 12,83/56,30 x100% =22,79% 2 Proses belajar Proses belajar Proses pembelajaran pasif Proses pembelajaran ada perubahan, siswa mulai aktif Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran Siswa hanya mendengarkan, kadang mencatat Belum memanfaatkan model pembelajaran yang tepat Belum tumbuh kreatifitas dan kerjasama antar teman Sebagian kecil indera yang aktif Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran Siswa mencari dan menemukan materi,mencatat hal-hal penting dan mengkomunikasikan antar teman. Sudah memanfaatkan metode pembelajaran sesuai materi Kreatifitas, kerjasama, tanggung jawab mulai tampak Sebagian besar alat indera aktif Dari hasil refleksi siklus I dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD, hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik dalam mencapai ketuntasan belajar yaitu dari 19 siswa belum tuntas pada pra siklus, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 13 siswa yang belum tuntas. Sedangkan nilai rata rata kelas ada kenaikan sebesar 22,79%. Pada siklus I ini belum semua siswa mencapai ketuntasan. Pembahasan Siklus II Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II berupa hasil tes dan non tes, Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus II diperoleh keterangan sebagai berikut. 1. Hasil Belajar Dari pelaksanan tindakan siklus II dapat diketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A) adalah 21,74% atau 5 siswa, sedangkan yang mendapat nilai baik (B) adalah 65,22% atau 15 siswa. Dan yang mendapat nilai C (cukup) adalah 13,04% atau sebanyak 3 siswa.sedangkan yang mendapat nilai D dan E tidak ada. Sedangkan nilai ratarata kelas 84, Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan sekalipun kegiatan bersifat kelompok namun ada tugas individual yang harus dipertanggung jawabkan, karena hasil kemampuan siswa dipresentasikan di muka kelas antar kelompok. Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun motorik, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Masingmasing siswa ada peningkatan latihan berdiskusi dan bisa mengkaitkan dengan mata pelajaran lain maupun pengetahuan umum, sehingga siswa terlatih ketrampilan berdiskusi. Ada persaingan positif antar kelompok dan individu untuk mendapatkan penghargaan dan menunjukkan jati diri siswa. Hasil antara siklus I dengan siklus II ada perubahan secara signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar, dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I. Peningkatan hasil belajar maupun ketuntasan tersebut dapat disajikan pada Tabel18 dibawah ini.

17 103 Tabel 17. Perbandingan kegiatan dan hasil pada siklus I dan siklus II NO Siklus I Siklus II 1 Tindakan Tindakan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dengan panduan teks iklan. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dengan panduan LKS 2 Hasil Belajar Hasil Belajar Ketuntasan Ketuntasan Tuntas : 10 (43,48%) Tuntas : 20 (86,96%) Belum tuntas :13 (56,52%) Belum tuntas : 3 (13,04%) Nilai Tertinggi : 90 Nilai Tertinggi : 100 Nilai terendah : 50 Nilai terendah : 60 Nilai rata- rata : 69,13 Nilai rata- rata : 84,35 Refleksi Nilai rata - rata meningkat 15,22% = 15,22/69,13 x100% =22,02% 2 Proses belajar Proses belajar Proses pembelajaran ada perubahan, siswa mulai aktif Proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif serta cekatan Siswa terlibat langsung dalam proses Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran pembelajaran, dan masing- masing siswa punya tugas mandiri Siswa mencari dan menemukan materi, mencatat serta mengkomunikasikan antar teman dalam kelompok maupun antar kelompok Belum memanfaatkan media pembelajaran sesuai materi Kreatifitas, kerjasama,tanggung jawab mulai tampak. Sebagian besar alat indera aktif Siswa mencari dan menemukan materi,mencatat dan mengkomunikasikan dan mendemontrasikan hasil penyelesaian secara kompetitif antar teman dalam kelompok maupun antar kelompok Sudah memanfaatkan media pembelajaran sesuai materi yaitu pias- pias peta yang diperagakan Kreatifitas, kerjasama, tanggung jawab dan ide, kecermatan, ketepatan dan kecepatan muncul Semua alat alat indera aktif, baik mental maupun fisik Dengan melihat perbandingan hasil tes siklus I dan siklus II ada peningkatan yang cukup signifikan, baik dilihat dari ketuntasan belajar maupun hasil perolehan nilai rata-rata kelas. Dari sejumlah 23 siswa masih ada 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan, hal ini memang 3 siswa tersebut harus mendapatkan pelayanan khusus, namun sekalipun 3 siswa ini belum mencapai ketuntasan, di sisi lain tetap bergairah dalam belajar. Sedangkan ketuntasan ada peningkatan sebesar 26,09% dibandingkan pada siklus I Sedangkan nilai tertinggi pada siklus II sudah ada peningkatan dengan mendapat nilai sebanyak 8 siswa, hal ini karena ke-8 siswa tersebut di samping mempunyai kemampuan cukup, didukung rasa senang dan dalam belajar, sehingga mereka dapat nilai yang optimal. Dari nilai rata-rata kelas yang dicapai pada siklus II ada peningkatan sebesar 15,22% dibandingkan nilai rata- rata kelas pada siklus I. Secara umum dari hasil pengamatan dan tes sebelum pra siklus, hingga siklus II, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD pada kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia sebesar 28,05%.

18 A.Rani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Teks Teks Iklan 104 C. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian, dapat dilihat dan telah terjadi peningkatan pemahaman membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar pada siswa kelas IX-2 SMP Babul Istiqamah Susoh pada semester I (ganjil) tahun pelajaran 2014/2015, melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Peningkatan nilai rata-rata yaitu 56,30 pada kondisi awal menjadi 69,13 pada siklus I dan menjadi 84,35 pada siklus II. Nilai rata-rata siklus I meningkat 12,83% dari kondisi awal, nilai rata-rata siklus II meningkat 15,22% dari siklus I. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I ada peningkatan sebesar 26,09% dari kondisi awal, siklus II meningkat 43,48% dari siklus I. Peningkatan nilai rata-rata kelas secara keseluruhan sebesar 69,57% Pada akhir pembelajaran terdapat perubahan positif pada siswa mengenai pemahaman membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD, ternyata mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pada kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif pada siswa kelas IX-2 SMP Babul Istiqamah Susoh, tahun pelajaran 2014/2015. Pada akhir siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 43,48% (10 siswa) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 56,52% (13 siswa), sedangkan pada akhir siklus II sebanyak 86,96% (2 0 siswa) dan sebanyak 13,04% ( 3 siswa) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata kelas siklus I 69,13 dan rata-rata kelas siklus II 84,35. Adapun hasil non tes pengamatan proses belajar menunjukkan perubahan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai kenaikan sebesar 28,05%, dan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan mencapai peningkatan sebesar 69,57% jika dibandingkan dengan kondisi awal. B. Saran Berkaitan dengan simpulan hasil penelitian di atas, maka dikemukakan saran bahwa guru hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sesuai dengan materi yang diajarkan, untuk meningkatkan hasil belajar dengan kompetensi dasar membedakan fakta dengan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif. Selain itu guru hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar dengan bantuan teks iklan yang dipilih dan LKS. DAFTAR PUSTAKA Anitah, Strategi Pembelajaran di SMP. Jakarata: Universitas Terbuka Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. BNSP, Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SMP. Jakarta: Depdiknas. Budimansyah, Dasim Model Pembelajaran dan Penilaian. Siliwangi: HDB. Dahar, RW Teori teori Belajar. Jakarta: Depdikbud Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Edisi ke- 3: Balai Pusataka. Depdiknas Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud. Dinas Prop Jateng, Model- Model Pembelajaran dan Penilaian. Makalah disampaikan pada Bintek Guru SMP bidang studi Fisika Hidayat,Komarudin.2002.Active Learning. Yogyakarta: Yappendi. Pahyono, dkk Strategi Pembelajaran efektif, Model pembelajaran Nurhadi, dkk Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas IX. Jakarta: Erlangga. Oemar, Hamalik.1993.Metode Mengajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

19 105 Rahim, Farida Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana,Nana Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Bumi Algesindo. Sudikin, dkk Manajemen Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia. Suryabrata, Sumadi Pysikologi Pendidikan. Yokyakarta: Andi Offset. Soekamto, Toeti Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU- PPAI, Universitas Terbuka.

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 136 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG KERJA SAMA NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak

Lebih terperinci

Habibullah Hasibuan Guru Produktif SMK Negeri1 Samadua Aceh Selatan

Habibullah Hasibuan Guru Produktif SMK Negeri1 Samadua Aceh Selatan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHAN GALIAN INDUSTRI PADA SISWA DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN Habibullah

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Sekolah MI Darul Ulum didirikan pada tahun 1975, tujuan awal mendirikan Madrasah Ibtida iyah Darul Ulum untuk menampung lulusan TK

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GROUP TUORNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GROUP TUORNAMENT Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GROUP TUORNAMENT Iriyanti

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4. 1.1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK Varianita SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan Kota Bengkulu e-mail: anidemsiretatasya@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK 312 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK Khairul Asri Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: khairul.asri@serambimekkah.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert* 142 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Bima Albert* Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meningkatkan hasil belajar efek Doppler melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Pembelajaran Subyek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sidalang 01 dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar* 152 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Fatimah Abubakar* ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 daya serap siswa kelas VI SDN 3 Karangjati untuk Mata Pelajaran Matematika tentang pecahan sangat

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044 0 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima

Lebih terperinci

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41, PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sri Sukeksi SMK Negeri 1 Sragen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Alasan melaksanakn

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2

Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2 198 PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN PUZZLE DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XI.IA.3 DALAM PENGUASAAN KOSA KATA MEMBACA TEKS SPOOF PADA MAN RUKOH BANDA ACEH Oleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KABUPATEN KEBUMEN Sari Astuti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut Classroom Action Research. Di mana merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA Fadriyanti 1 Asep Mahfud 2 Imran 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2006A DI JURUSAN GEOGRAFI-FIS-UNESA Sri Murtini *) Abstrak : Model pembelajaran

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Keals II SD Kecil Poraegoa Indah Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Metode Pemberian Tugas Individu Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu Mahasiswa

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH 1 2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH Hasnia Lundeto Fatma

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 2 Oktober 2016 PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah Sinapati, Syamsuddin, dan Sahrudin Barasandji Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan Guru SMP Negeri 1 Raha Kabupaten Muna

Oleh: Gunawan Guru SMP Negeri 1 Raha Kabupaten Muna MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII. 2 SMP NEGERI 1 RAHA TENTANG KONSEP SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Oleh: Gunawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Muthmainnah, Nana Aryana Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 1 Oleh:

Lebih terperinci

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah. MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DI SMP N 2 TEBING TINGGI SINUR HUTAGAOL Guru SMP Negeri 2 Tebing Tinggi Email: sinurhutagaol@gmail.com

Lebih terperinci

Setu Budiardjo a a Guru Matematika SMK Negeri 5 Semarang. Jl. Dr. Cipto 121 Semarang Telp. (024)

Setu Budiardjo a a Guru Matematika SMK Negeri 5 Semarang. Jl. Dr. Cipto 121 Semarang Telp. (024) PENERAPAN METODE BELAJAR KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK KENDARAAN RINGAN-2 SMK NEGERI 5 SEMARANG DALAM MENYELESAIKAN TURUNAN FUNGSI Setu Budiardjo a a Guru Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli

Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli Yulian Manasa SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci