LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015

2 KATA PENGANTAR Bupati Tanjung Jabung Barat DR. Ir. H. SAFRIAL, MS Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 dapat kami selesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat disusun merupakan wujud pertanggungjawaban kepada Stakholders dan memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 serta mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah yang dibiayai oleh Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara/Daerah agar menyampaikan laporan tersebut. Laporan ini merupakan media akuntabilitas kinerja yang merinci pertanggung jawaban pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi juga informasi terkait sasaran strategis dan indikator keberhasilannya dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Maju, Aman, Adil dan Merata Berdasarkan Iman dan Taqwa. Akhirnya kata, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi maksud dan tujuan serta bermanfaat bagi semua stakholders. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala upaya kami dalam mengabdi bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Kuala Tungkal, Maret 2016 Bupati Tanjung Jabung Barat DR. Ir. H. SAFRIAL, MS Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 i

3 DAFTAR ISI BAB I BAB II BAB III Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Ringkasan Eksekutif PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. KONDISI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT C. KELEMBAGAAN DAN PERSONI D. SISTEMATIKA PELAPORAN PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS B. PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2015 C. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015 D. INDIKATOR KINERJA UTAMA E. PERJANJIAN KINERJA F. PENGUKURAN KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA B. ANALISA DAN EVALUASI KINERJA i ii v ix x SS 1 : Peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi darat dan 29 sungai SS 2 : Peningkatan pembangunan insfrastruktur energy, listrik dan 33 telekomunikasi SS 3 : Peningkatan Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang 36 lebih merata SS 4 : Peningkatan pembangunan infrastruktur perumahan rakyat 39 SS 5 : Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan 41 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 ii

4 SS 6 : Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan 44 kebutuhan pangan SS 7 : Peningkatan iklim kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja 48 lokal guna mengurangi angka pengangguran SS 8 : Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya 51 keluarga kecil berkualitas SS 9 : Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas 55 SS 10 : Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas 61 SS 11 : Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman dan 65 pengamalan agama serta kehidupan beragama SS 12 : Peningkatan Pengembangan nilai-nilai budaya daerah 68 SS 13 : Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah 72 raga SS 14 : Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial 74 SS 15 : Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung 77 tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas SS 16 : Peningkatan iklim investasi yang sehat dan efesien melalui 80 reformasi kelembagaan ekonomi SS 17 : Pengembangan eksport dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daerah 82 SS 18 : Peningkataan pemberdayaan usaha mikro kecil dan 85 menengah (UMKM) serta koperasi SS 19 : Pengembangan agribisnis dan angroindustri berbasis 89 komoditas unggulan daerah SS 20 : Peningkatan pengelolaan sumber daya alam secara terpadu 107 dan berwawasan lingkungan. SS 21 : Penataan manajemen pemerintahan yang baik, bersih, efisien, 109 berwibawa, transparaan dan professional SS 22 : Peningkatan jaaminan kepastian hukum dan perlindungan 113 HAM secara adil SS 23 : Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam 117 pembangunan daerah dan berorientasi pada profesionalisme SS 24 : Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat 119 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 iii

5 C. REALISASI ANGGARAN Kebijakan Umum Keuangan Daerah Realisasi Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja langsung BAB IV PENUTUP 125 Lampiran-lampiran Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 iv

6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penjabaran Misi, Tujuan dan Sasaran 8 Tabel 2.2 Indikator Kinerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tabel 3.1 Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.2 Realisasi Indikator Sasaran 1 Tahun Tabel 3.3 Tabel 3.4 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Jalan Yang Dapat Dilalui Masyarakat Dengan Lancar pertahun terhadap Target RPJMD Realisasi indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Pembangunan Jembatan terhadap Target RPJMD Tabel 3.5 Realisasi Indikator Sasaran 2 Tahun Tabel 3.6 Realisasi Indikator Kinerja sasaran 2 Terhadap Target RPJMD 34 Tabel 3.7 Indikator SKPD Pendukung Capaian Rasio Elektrifikasi 34 Tabel 3.8 Realisasi Indikator Sasaran 3 Tahun Tabel 3.9 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Tabel 3.10 Luas Lahan Pertanian Yang Terairi Irigasi Tahun Tabel 3.11 Realisasi Indikator Sasaran 4 Tahun Tabel 3.12 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 4 Tahun Tabel 3.13 Realisasi Indikator Sasaran 5 Tahun Tabel 3.14 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 5 Tahun Tabel 3.15 Realisasi Indikator Sasaran 6 Tahun Tabel 3.16 Data Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita Perhari Tahun Tabel 3.17 Data Pendukung Capaian Sasaran Strategis 6 46 Tabel 3.18 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 6 Terhadap Target RPJMD 47 Tabel 3.19 Realisasi Indikator Sasaran 7 Tahun Tabel 3.20 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 7 Terhadap Target RPJMD 50 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 v

7 Tabel 3.21 Realisasi Indikator Sasaran 8 Tahun Tabel 3.22 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 8 Terhadap Target RPJMD 52 Tabel 3.23 Perkembangan Peserta KB Tahun Tabel 3.24 Realisasi Indikator Sasaran 9 Tahun Tabel 3.25 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 9 Terhadap Target RPJMD 59 Tabel 3.26 Realisasi Indikator Sasaran 10 Tahun Tabel 3.27 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 10 Terhadap Target RPJMD 63 Tabel 3.28 Realisasi Indikator Sasaran 11 Tahun Tabel 3.29 Jumlah Angka Kejahatan tahun Tabel 3.30 Jumlah Penerima Bantuan Insentif (Guru Ngaji, Imam, Kaum Mesjid, Da I dan Guru Madrasah) tahun Tabel 3.31 Realisasi Indikator Sasaran 12 Tahun Tabel 3.32 Jumlah Kebudayaan Yang Lestari Milik Kab. Tanjung Jabung Barat 69 Tabel 3.33 Jumlah Grup Kesenian/Budaya Yang Aktif 70 Tabel 3.34 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 12 Terhadap Target RPJMD 71 Tabel 3.35 Realisasi Indikator Sasaran 13 Tahun Tabel 3.36 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 13 Terhadap Target RPJMD 73 Tabel 3.37 Jumlah Prestasi (Medali) di Bidang Olah Raga Tahun Tabel 3.38 Realisasi Indikator Sasaran 14 Tahun Tabel 3.39 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 14 Terhadap Target RPJMD 75 Tabel 3.40 Realisasi Indikator Sasaran 15 Tahun Tabel 3.41 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 15 Terhadap Target RPJMD 79 Tabel 3.42 Realisasi Indikator Sasaran 16 Tahun Tabel 3.43 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 16 Terhadap Target RPJMD 81 Tabel 3.44 Realisasi Indikator Sasaran 17 Tahun Tabel 3.45 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 17 Terhadap Target RPJMD 84 Tabel 3.46 Realisasi Indikator Sasaran 18 Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 vi

8 Tabel 3.47 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 18 Terhadap Target RPJMD 87 Tabel 3.48 Realisasi Indikator Sasaran 19 Tahun Tabel 3.49 Tabel 3.50 Tabel 3.51 Tabel 3.52 Tabel 3.53 Tabel 3.54 Tabel 3.55 Tabel 3.56 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Padi Sawah dan Padi Ladang Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Jagung Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi Kayu Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi Jalar Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Hijau Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Tanah Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Sayuran Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Buah-Buahan Tahun Tabel 3.57 Luas Lahan, Produksi Kelapa Dalam Tahun Tabel 3.58 Luas Lahan, Produksi Karet Tahun Tabel 3.59 Luas Lahan, Produksi Kelapa Sawit Tahun Tabel 3.60 Luas Lahan, Produksi Kopi Tahun Tabel 3.61 Luas Lahan, Produksi Pinang Tahun Tabel 3.62 Pelaksanaan Gertak Birahi (Sapi) Tahun Tabel 3.63 Perkembangan Ternak Rumansia Besar Tahun Tabel 3.64 Perkembangan Produksi Daging Ternak Rumansia Besar Tahun Tabel 3.65 Produksi Perikanan Tangkap Tahun Tabel 3.66 Produksi Perikanan Budi Daya Tahun Tabel 3.67 Realisasi Indikator Sasaran 20 Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 vii

9 Tabel 3.68 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 20 Terhadap Target RPJMD 108 Tabel 3.69 Realisasi Indikator Sasaran 21 Tahun Tabel 3.70 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 21 Terhadap Target RPJMD 112 Tabel 3.71 Realisasi Indikator Sasaran 22 Tahun Tabel 3.72 Realisasi Indikator Sasaran 23 Tahun Tabel 3.73 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 23 Terhadap target RPJMD 118 Tabel 3.74 Realisasi Indikator Sasaran 24 Tahun Tabel 3.75 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 24 Terhadap Target RPJMD 120 Tabel 3.76 Jumlah dan Realisasi APBD (Perubahan) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Data Sementara Non Audit Keadaan Akhir Desember 2015) 123 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 viii

10 DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Golongan/Ruang 5 Grafik 2 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Eselon 5 Grafik 3 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Pendidikan 5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 ix

11 RINGKASAN EKSEKUTIF Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki geografis yang sangat strategis dalam perekonomian regional Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk itu, dalam upaya menempatkan diri sebagai salah satu kunci penting, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus mempersiapkan diri dengan Infrastruktur Daerah, sosial budaya, ekonomi, pemerintahan umum dan lain sebagainya dengan baik. Dalam upaya mewujudkan Good Governance, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah untuk memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2015, yang diformulasikan dari hasil kinerja Organisasi Perangkat Daerah yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta mempertanggung jawabkan program dan kegiatan kepada Stake Holder. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka upaya perbaikan untuk peningkatan kinerjanya kedepan dan dengan langkah ini setiap OPD senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 dilaksanakan mengacu pada Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang memuat sasaran dan target kinerja yang ingin dicapai. Dimana dalam pencapaian sasaran tersebut telah ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran, serta program dan kegiatan yang bersifat operasional dan mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program kegiatan, hambatan-hambatan/kendala yang ditemui dalam pelaksanaan serta mengungkapkan juga strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan dimasa mendatang agar sasaran yang ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 telah ditetapkan 24 sasaran strategis. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 24 sasaran disimpulkan bahwa 18 sasaran (75%) tercapai dengan katagori Sangat Berhasil, 4 sasaran (16,66%) dengan katagori Berhasil dan 1 sasaran (4,17%) dengan katagori Cukup Berhasil dan 1 sasaran (4,17) dengan kategori Kurang Berhasil. Dari 24 sasaran ditetapkan 75 indikator kinerja sasaran dengan capaian 56 indikator kinerja atau 74,66% dengan katagori Sangat Berhasil, 8 indikator kinerja atau 10,66% dengan katagori Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 x

12 Berhasil, 5 indikator kinerja atau 6,66% dengan katagori Cukup Berhasil dan 6 indikator kinerja atau 8,02% dengan katagori Kurang Berhasil. Berdasarkan analisis efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran dilakukan dengan cara membandingkan persentase penyerapan anggaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran, disimpulkan bahwa dari 24 sasaran, 17 Sasaran (70,83) telah menggunakan sumber daya dengan efesien dan 7 Sasaran (28,17) belum efisien dalam penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran. Dalam menyelenggaraan urusan pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki seperti aparatur, sarana prasarana dan anggaran. Tahun 2015, Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah sebesar dengan rincian belanja tidak langsung sebesar (39%) dan belanja langsung ,00 (61%) dengan adanya pengurangan penerimaan, maka komposisi anggaran sebagaimana tertuang dalam APBD Perubahan menjadi dengan komposisi belanja tidak langsung ,00 (42%) dan belanja langsung ,00 (58%) dengan realisasi (Data Sementara Non Audit Akhir Desember 2015). Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat dari pencapaian indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis 1 Meningkatnya pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai ditunjukan dengan pencapaian indicator Presentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar sebesar 50,55% dan indicator peningkatan pembangunan jembatan sebesar 127,42 % Sasaran Strategis 2 Peningkatan pembangunan infrastruktur energi listrik dan telekomunikasi ditunjukan dengan meningkatnya Ratio Elektrifikasi sebesar 78,93%. Sasaran Strategis 3 Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata ditunjukan dengan pencapaian indikator Persentase Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih sebesar 45,72% dan indicator Luas lahan yang teraliri air irigasi 56,94%. Sasaran Strategis 4 Peningkatan pembangunan infrastruktur pemukiman rakyat ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase jumlah rumah layak huni sebesar 100,9%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 xi

13 Sasaran Strategis 5 Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah rekomendasi tata ruang dan jumlah izin mendirikan bangunan sebesar 100%. Sasaran Strategis 6 Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan kebutuhan pangan ditunjukan dengan pencapaian indikator Prosentase ketersediaan energy dan protein perkapita sebesar 228,04%, indicator Skor pola pangan harapan sebesar 92,77%. Sasaran Strategis 7 Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja local ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase penduduk yang bekerja sebesar 144,47%, angka partisipasi kerja sebesar 180,69% dan angka kesempatan kerja sebesar 180,69%. Sasaran Strategis 8 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase laju pertumbuhan penduduk sebesar 96,4%. Sasaran Strategis 9 Peningkatan akses pendidikan berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Angka melek huruf sebesar 99.45%, indicator Angka rata-rata lama sekolah mencapai 100% dan indikator Angka putus sekolah sebesar 140%. Sasaran Strategis 10 Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase angka usia haparan hidup mencapai 98,6%, indikator angka kematian bayi/1000 Kh sebesar 180,43%, angka kematian neonatal/1000 Kh sebesar 176,84%, angka kematian balita/1000 Kh sebesar 185,94 dan angka kematian ibu/ Kh sebesar 154,22%. Sasaran Strategis 11 Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase penurunan kejahatan 0,43%. Sasaran Strategis 12 Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah kebudayaan yang terlestarikan sebesar 100% dan indikator grup kesenian/budaya yang aktif sebesar 47,69%. Sasaran Strategis 13 Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah raga ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah penghargaan cabang olah raga sebesar 216,6%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 xii

14 Sasaran Strategis 14 Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100%. Sasaran Strategis 15 Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Pertumbuhan PDRB serta PDRB perkapita rata-rata capaian sebesar sebesar 167,62%. Sasaran Strategis 16 Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan ekonomi ditunjukan dengan pencapaian indikator Pendapatan Daerah sebesar 90,87%. Sasaran Strategis 17 Pengembangan ekpor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daaerah ditunjukan dengan pencapaian indikator Besaran Nilai ekspor sebesar 103,5% dan Pendapatan sector hotel dan restoran sebesar 139,2% Sasaran Strategis 18 Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah UMKM sebanyak 100,21% dan Jumlah Koperasi Sehat 54,75%. Sasaran Strategis 19 Pengembangan agribisnis dan agro industry berbasis komoditas unggulan daerah ditunjukan dengan pencapaian indikator produksi tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 86,08%. Sasaran Strategis 20 Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan ditunjukan dengan pencapaian indikator Persentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen lingkungan sebesar 102,8%. Sasaran Strategis 21 Penataan manajemen pemerintahan yang baik,bersih, efesien, berwibawa,transparan dan professional ditunjukan dengan pencapaian indikator Indek kepuasan masyarakat sebesar 82.26% Sasaran Strategis 22 Peningkatan jaminan kepastian hukum dan perlindungan HAM secara adil ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah Raperda yang menjadi Perda, Presentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan kekerasan, Jumlah Pemeriksaan Reguler, Jumlah Pemeriksaan Khusus dan Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan dengan capaian rata-rata sebesar 78,54%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 xiii

15 Sasaran Strategis 23 Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah perempuan di lembaga pemerintahan sebesar 96,3%. Sasaran Strategis 24 Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase capaian SPM sebesar 98,72% Tindak lanjut yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung barat atas hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun lalu adalah sebagai berikut: 1. Reviu terhadap dokumen RPJMD dan Renstra Organisasi Perangkat Daerah secara kontinyu untuk perbaikan berkelanjutan. 2. Realisasi atas penetapan kinerja maupun indikator kinerja utama tahun lalu dijadikan salah satu pertimbangan bagi tim anggaran untuk memberikan anggaran terhadap OPD yang bersangkutan. 3. Hasi evaluasi Lakip yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan dimanfaatkan untuk memberikan reward dan punisment bagi SKPD. 4. Pengembangan e-sakib tahun 2016 yang akan dilakukan secara sinergi dengan Dinas Komunikasi dan Infokom Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 5. Dalam menciptakan budaya kerja di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan Rapat Koordinasi pimpinan yang dipimpin oleh Bupati setiap bulan tanggal 17, rapat koordinasi pengendalian pembangunan setiap bulan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah atau Asisten yang membidangi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 xiv

16 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 xv

17

18 A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan kawasan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu Kabupaten dalam yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura Provinsi Jambi yang beribukota Kuala Growth Triangle (IMS-GT) dan akan Tungkal, berdiri sejak Tahun 1956, diperkuat dengan dimulainya Masyarakat berdasarkan UU no. 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2016 semakin menjadikan Kabupaten Tanjung Provinsi Sumatera Tengah. Kabupaten Jabung Barat sebagai pintu gerbang keluar Tanjung Jabung Barat berada pada posisi masuknya barang, jasa dan orang dari dan sangat strategis dalam perekonomian ke Batam, Malaysia dan Singapura regional karena langsung berhadapan B. KONDISI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT 1. Letak Wilayah Geografis Secara geografis Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak antara 0o53 01o41 Lintang Selatan dan antara 103o o21 Bujur Timur, dialiri Sungai Pengabuan dari hulu hingga ke hilir yang bermuara dan berbatasan dengan Laut Cina Selatan, dengan menggunakan transportasi laut dapat menuju ke Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri ) dan Negara tetangga Singapura. Dimana jarak kota Kuala Tungkal ke Singapura + 90 mil dengan waktu tempuh 3.20 jam. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

19 2. Luas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki luas wilayah 5.009,82 Km 2 atau + 9,38% dari luas Provinsi Jambi, dibagi dalam 13 Kecamatan dengan daratan seluas 4.868,08 Km 2 dan perairan 141,75 Km 2 dengan batas-batas yaitu sebelah : Utara : Provinsi Riau Selatan : Kabupaten Batang Hari Barat : Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tebo Timur : Selat Berhala dan Kab. Tanjung Jabung Timur 3. Topografi Kabupaten Tanjung Jabung Barat secara Topografi alamnya berbentuk dataran tinggi dan sebahagian lagi merupakan dataran rendah, dimana tekstur tanahnya adalah sebagian tanah berlumpur dan sebagian lagi tanah kering, kemudian beriklim tropis basah dengan variasi kecil tergantung kelembaban nisbi, dataran tinggi temperatur max 27 0 C, dataran rendah temperatur 32 0, sedangkan curah hujan rata rata per tahun 241,48 MM dengan curah hujan max / bulan berkisar MM. Kemudian secara Demografi Penduduk Tahun 2015 berjumlah jiwa dengan kepadatan 56 jiwa/km2, sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk selama kurun waktu rata rata 3,03% pertahun. 4. Karakateristik Wilayah Sebagai Daerah yang terkenal dengan makanan lautnya Sea Food karena ujung daerahnya sangat berdekatan dengan laut dan berdekatan dengan jalur SIJORI (Singapore, Johor, Riau), maka Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga berfotensi sebagai Daerah Pelabuhan, dimana Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat banyak di bangunan Pelabuhan mulai dari pelabuhan lokal sampai dengan pelabuhan Internasional. Disamping itu pada daerah bahagian daratnya terhampar tanah perkebunan yang sangat luas. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

20 5. Perekonomian dan Sosial Budaya Perkembangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bidang bidang tertentu seperti perekonomian, dapat dilihat dari ketersediaan dan kualitas infrastruktur fisik dalam mendukung pengembangan wilayah, termasuk sarana dan prasarana, antara lain terlihat dari indek pembangunan manusia (IPM) yang relatif masih rendah sehingga berdampak pada produktivitas kerja serta masih tingginya kesenjangan ekonomi yang diindikasikan dari angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin serta angka gini rasio yang relatif masih tinggi serta iklim investasi yang masih perlu dioptimalkan. Pada bidang Sosial Budaya yang berkembang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam karena penduduk yang berdomisilli dari bermacam suku seperti suku jawa, melayu, bugis, banjar, padang, batak, dan penduduk asli jambi. Sebagian besar berbudaya melayu dan banjar yang berjalan secara Islami, karena di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mayoritas penduduknya beragama Islam 6. Keuangan Daerah (Anggaran) Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tahun 2015, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggunakan Anggaran Pembangunan dan Belanja. Daerah Tahun 2015 sebesar Rp ,- yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp ,-dan belanja langsung sebesar Rp ,-. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota, belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota serta belanja tidak terduga. belanja langsung yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal yang merupakan cerminan pelaksanaan kebijakan program pembangunan tahunan dan tertuang dalam APBD yang ditetapkan setiap tahunnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

21 C. KELEMBAGAAN DAN PERSONIL 1. Kelembagaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai penyelenggara pemerintahan daerah bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah. Dalam mewujudkan hal tersebut Pemerintahan Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Inspektorat Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pendapatan Daerah Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Promosi Daerah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Tanaman Pangan dan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan urusan pemerintahan bersama dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.Dalam menjalankan urusan pemerintahan daerah dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai berikut : Holtikultura Dinas Perikanan dan Kelautan Dinas Kehutanan Dinas Perkebunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Peternakan Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Badan Kepegawaian Daerah Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Badan Lingkungan Hidup Daerah Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Penelitian dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

22 Pengembangan Daerah Kantor Ketahanan Pangan Kantor Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Tata Bangun Kantor Pengolahan Data Elektronik, Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah K.H. Daud Arief Kuala Tungkal Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Sekertariat Dewan Pengurus KORPRI Kecamatan (13 Kecamatan) Kelurahan (20 Kelurahan) 1. Aparatur Pemerintah Daerah Sumber Daya Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2015 berjumlah orang seperti pada Grafik 1, Grafik 2 dan Grafik % 001% 000% 004% 021% 026% 021% 052% 074% Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Grafik 1. Proporsi SDA berdasarkan Golongan Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V Grafik 2. Proporsi SDA berdasarkan Eselon 001% 000% 000% 001% 026% 044% 019% 010% SD SMP SMA DI dan DII DIII S1 dan DIV S2 S3 Grafik 3. Proporsi SDA berdasarkan Pendidikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

23 Berdasarkan pada Grafik 1 dan Grafik 3 dapat dilihat bahwa, Sumber Daya Aparatur Kabupaten Tanjung Jabung Barat relatif cukup baik, dimana dilihat dari pendidikan sebanyak 48 % telah berpendidikan Strata 1 (S1). Dan dilihat dari golongan sebanyak 52% memiliki golongan III dan 21 % Golongan IV, atau dapat diartikan telah memiliki pengalaman atau kompetensi yang cukup memadai. D. SISTEMATIKA PELAPORAN Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Kabupten Bagian Sampul dan Pengantar berisi sampul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan Ringkasan eksekutif Bab I Pendahuluan, berisi latar Belakang yang menyajikan issue strategis, kelembagaan dan sumber daya aparatur yang mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah, anggaran dan sitematika pelaporan. Bab II Perencanaan Kinerja, menyajikan Tanjung Jabung Barat sebagai berikut : ringkasan rencana stratetgis dan rencana /perjanjian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja berisi capaian kinerja Pemda. Tanjung Jabung Barat dan Realisasi Anggaran. Bab IV Penutup, berisi simpulan kinerja tahun 2015 dan rekomendasi perbaikan kinerja ke depan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

24

25 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat periode didasarkan pada Peraturan Daerah (Perda.) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Arah pembangunan dapar dilihat dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan. 1. Visi dan Misi Visi Kabupaten Tanjung Jabung Barat yakni: Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Maju, Aman, Adil Dan Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Umum. (MISI 1) Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. (MISI 2) Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya. (MISI 3) Meningkatkan Perekonomian Daerah Merata Berlandaskan Iman Dan Taqwa. Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 5 (lima) Misi yakni : dan Pendapatan Masyarakat berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan. (MISI 4) Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan, Kapastian Hukum dan HAM serta Kesetaraan Gender. (MISI 5) Dari 5 (lima) Misi tersebut dituangkan kedalam tujuan dan sasaran. 2. Tujuan serta Sasaran sebelum dan Setelah Reviu. Kemudian agar penyelenggaraan pembangunan sesuai sebagaimana visi dan misi yang di kehendaki ditetapkan, tujuan pembangunan tersebut sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

26 Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum yang berkualitas dan lebih baik. (TUJUAN 1) Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten tanjung Jabung Barat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. (TUJUAN 2) Mewujudkan Peningkatan kualitas pendidikan, berkualitas pelayanan Selanjutnya paparan misi, dan tujuan diatas dapat dilihat Penjabaran sasaran kesehatan dan berkehidupan beragama dan berbudaya yang aman. (TUJUAN 3) Mewujudkan struktur ekonomi yang kuat berbasis Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan. (TUJUAN 4) Mewujudkan Peningkatan kinerja birokrasi pemerintahan yang efisien dan profesional dalam memberikan pelayanan dan memenuhi kepentingan umum. (TUJUAN 5) strategis dan Indikator Kinerja Utama seperti pada tabel 2.1. Tabel 2.1. PENJABARAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA MISI 1 TUJUAN 1 Peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai. (SS1) Peningkatan Pembangunan Infrastruktur energi dan listrik & telekomunikasi. (SS2) Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang lebih merata. (SS3) Peningkatan pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan rakyat. (SS4) Persentase jalan yang dapat dilalui Masyarakat dengan lancar Persentase Peningkatan pembangunan jembatan. Ratio elektrifikasi Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih. Luas lahan yang teraliri air irigasi Presentase Jumlah rumah layak huni. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

27 Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan. (SS5) MISI 2 TUJUAN 2 Peningkatan kesejahteraan masyarakat pemenuhan pangan. (SS6) melalui kabutuhan Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja lokal guna mengurangi angka pengangguran. (SS7) Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas. (SS8) MISI 3 TUJUAN 3 Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas. (SS9) Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas. (SS10) Jumlah permohonan rekomendasi tata ruang. Jumlah IMB. Persentase ketersediaan energi dan protein per kapita. Skor pola pangan harapan. Rasio Penduduk yang bekerja Angka partisipasi angkatan kerja Angka kesempatan kerja Jumlah perusahaan yang dimonitor terkait per-uu Ketenaga kerjaan. Persentase laju pertumbuhan penduduk Angka melek huruf. Angka rata-rata lama sekolah APK PAUD APK SD/MI APK SMP/MTs APK SMA/SMK/MA APM SD/MI APM SMP/MTs APM SMA/SMK/MA Angka putus sekolah Presentase Angka usia harapan hidup Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup Angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup Angka kematian ibu per kelahiran hidup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

28 Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama. (SS11) Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya daerah. (SS12) Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olahraga (prestise daerah). (SS13) Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial. (SS14) MISI 4 TUJUAN 4 Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas. (SS15) Peningkatan iklim investasi yang sehat dan efisien melalui reformasi kelembagaan ekonomi. (SS16) Pengembangan ekspor dan Kepariwisataan daerah berbasis potensi daerah. (SS17) Peningkatan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta koperasi (SS18) Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri berbasis komoditas unggulan daerah. (SS19) Persentase penurunan kejahatan Jumlah kebudayaan yang terlestarikan. Jumlah grup kesenian/budaya yang aktif Jumlah penghargaan cabang olahraga Persentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat. Pertumbuhan PDRB dengan migas Pertumbuhan PDRB tanpa migas PDRB perkapita (dengan migas). PDRB per kapita (tanpa migas). Pendapatan daerah Jumlah PMA Jumlah PMDN. Besaran nilai ekspor Pendapatan sektor hotel dan restoran Jumlah UMKM. Jumlah koperasi sehat. Produktifitas padi Produktifitas jagung Produktifitas ubi kayu Produktifitas ubi jalar Produktifitas kacang hijau Produktifitas kacang tanah Produktifitas sayuran Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

29 Produktifitas buah-buahan Produksi kelapa dalam Produksi karet Produksi kelapa sawit Produksi kopi Produksi pinang Produktifitas ternak rumansia Produksi perikanan tangkap Produksi perikanan budidaya Peningkatan pengelolaan sumber daya alam secara terpadu dan berwawasan lingkungan Meningkatkan Ketahanan pangan, optimalisasi pemanfataan SDA yang berwawasan lingkungan. (SS20) MISI 5 TUJUAN 5 Penataan Manajemen Pemerintahan yang baik, bersih, efisien, berwibawa, transparan dan professional. (SS21) Peningkatan jaminan kepastian Hukum dan perlindungan HAM secara adil. (SS22) Peningkatan Kesetaraan Gender yang proporsional dalam pembangunan daerah yang berorientasi pada profesionalisme. (SS23) Peningakatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat (SS24) Presentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL- UPL dan Amdal) Indeks Kepuasan Masyarakat. Ratio penduduk berktp per satuan penduduk Ratio Pasangan berakte nikah Persentaase Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk Jumlah Raperda yang Menjadi Perda Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. Jumlah Pemeriksaan Reguler Jumlah Pemeriksaan Khusus Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Jumlah perempuan dilembaga pemerintah Persentase capaian SPM. Rata-rata capaian SPM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

30 B. PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2015 Strategi dan Arah Kebijakan merupakan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama Prioritas Pembangunan Kabupaten Tanjung sebagai berikut : Jabung Barat, usaha pencapaian visi, misi, Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih dan Berpihak pada Rakyat. Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih dan memiliki keberpihakan pada rakyat merupakan suatu hal yang menjadi prasyarat utama dalam pencapaian visi misi pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Barat. Guna menjamin efektivitas dan efisiensi jalannya pemerintahan maka harus dimulai dari adanya jaminan pemerintahan yang profesional, akuntabel, transparan, akseptabel, efektif, Partisipatif, bersih dari KKN dan sebagai institusi publik berdasarkan prinsip good governance dan clean government agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Percepatan Pembangunan Infrastruktur. Strategi percepatan pembangunan Infrastruktur, baik pembangunan jalan dan jembatan yang mampu memperpendek jarak dari daerah produksi ke daerah pusat-pusat distribusi serta pembangunan jaringan listrik, irigasi dan air bersih akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerataan Pembangunan dan Hasil- Hasilnya. Percepatan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya melalui program Gertak Paduka dan Gertak Birahi akan dapat memicu peningkatan produksi pertanian tanaman pangan, yang berimpikasi pada peningkatan ketahanan pangan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Sumberdaya Manusia Motor Penggerak Pembangunan. Peranan sumber daya manusia dalam proses pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kunci sukses pencapaian visi misi. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas dan optimalisasi peran masyarakat merupakan modal utama sebagai penggerak pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain memperluas akses dan peran masyarakat dalam proses pembangunan, peningkatan kualitas SDM melalui penyediaan institusi pendidikan yang berbasis kompetensi daerah merupakan suatu keharusan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

31 Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya alam. Prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) harus menjadi pegangan utama ketika sumber daya alam diharapkan menjadi penggerak roda pembangunan. Pengembangan sistem agribisnis dan pengembangan agroindustri (industri hilir) sangat diperlukan untuk menghasilkan produk-produk turunannya pada sektor pertanian. Sejalan dengan itu juga dikembangkan sektor jasa dan perdagangan, sehingga mampu menghasilkan peningkatan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi ketergantungan daerah. Keselarasan Pertumbuhan dan Pemerataan. Menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan (Growth with Equity) dengan mempertimbangkan pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Kemitraan Akademisi, pelaku Bisnis dan Pemerintah (Kemitraan ABG). Pola synergisitas sangat diperlukan guna mempercepat akselerasi pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Synergisitas dalam bentuk kemitraan antara akademisi, pelaku bisnis dan pemerintah sangat diperlukan. Demikian juga dalam hal pendanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan, dijalin kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan swasta. C. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015 Visi dan Misi dalam pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun perlu diterjemahkan dalam rumusan kebijakan umum dan programprogram secara konsisten dan spesifik. Kebijakan umum dan program pembangunan merupakan suatu jembatan konseptual untuk menghubungkan antara rumusan tujuan jangka menengah dengan capaian pembangunan jangka menengah dan tahunan. Kabijakan umum merupakan arah kebijakan yang diambil dalam rangka mencapai sasaran yang terukur dari masingmasing sasaran dalam RPJMD. Sedangkan program pembangunan merupakan instrumen kebijakan yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

32 berisi satu atau lebih kegiatan yang kebutuhan pangan dilaksanakan oleh SKPD atau bersama masyarakat, dan berkoordinasi oleh Pemda untuk mencapai sasaran dan Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja local tujuan pembangunan daerah. Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya Program-program pembangunan yang keluarga kecil berkualitas disusun dalam RPJMD untuk kurun Peningkatan akses pendidikan waktu 5 (lima) tahun terdiri dari berkualitas beberapa jenis program yang Peningkatan akses layanan dilaksanakan oleh SKPD yang kesehatan masyarakat yang berwenang, sesuai dengan bidang berkualitas kewenangannya masing masing. Yang harus memiliki keselarasan dan Peningkatan kualitas pelayanan dan sinergisitas antara setiap programnya pemahaman agama serta kehidupan beragama Program-program pembangunan Peningkatan pengembangan nilai - Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2015 nilai budaya sebagai berikut : Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah raga Meningkatnya pembangunan Peningkatan perlindungan dan infrastruktur transportasi darat dan kesejahteraan social sungai Peningkatan stabilitas ekonomi Peningkatan pembangunan makro dalam mendukung infrastruktur energi listrik dan tercapainya pertumbuhan ekonomi telekomunikasi yang tinggi dan berkualitas Peningkatan ketersediaan air bersih Peningkatan iklim investasi yang dan jaringan irigasi yang merata sehat melalui reformasi Peningkatan pembangunan kelembagaan ekonomi infrastruktur pemukiman rakyat Pengembangan ekpor dan Penerapan tata ruang wilayah kepariwisataan daerah berbasis sebagai acuan kebijakan potensi daerah pembangunan kewilayahan yang Peningkatan pemberdayaan usaha berkelanjutan mikro kecil dan menengah (UMKM) Peningkatan kesejahteraan dan koperasi masyarakat melalui penentuan Pengembangan agribisnis dan agro Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

33 industry berbasis komoditas unggulan daerah Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan Penataan manajemen pemerintahan yang baik,bersih, efesien, berwibawa,transparan dan professional Peningkatan jaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara adil Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat D. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator Kinerja Utama sebagaimana butir butir sasaran strategis yang telah dirancang berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dapat di lihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Indikator Kinerja Pemerintah Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatnya pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai Peningkatan pembangunan infrastruktur energi listrik dan telekomunikasi Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata Peningkatan pembangunan infrastruktur pemukiman rakyat Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan kebutuhan pangan Presentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar Persentase peningkatan pembangunan jembatan Ratio Elektrifikasi Persentase Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih Luas lahan yang teraliri air irigasi Presentase jumlah rumah layak huni Jumlah rekomendasi Tata Ruang Jumlah IMB Persentase ketersediaan energi dan protein perkapita Skor pola pangan harapan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

34 7 8 Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja local Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas Presentase penduduk yang bekerja. Angka partisipasi kerja Jumlah Perusahaan yang dimonitor terkait per- UU ketenaga kerjaan Presentase laju pertumbuhan penduduk Angka melek huruf Angka rata-rata lama sekolah APK PAUD APK SD/MI 9 Peningkatan akses pendidikan berkualitas Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama Peningkatan pengembangan nilai -nilai budaya APK SMP/MTs APK SMA/SMK/MA APM SD/MI APM SMP/MTs APM SMA/SMK/MA Angka putus sekolah Angka Usia Harapan Hidup Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran hidup Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu per Kelahiran hidup Presentase penurunan kejahatan Jumlah Kebudayaan yang terlestarikan Jumlah grup kesenian / budaya yang aktif Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah raga Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas Jumlah penghargaan cabang olah raga Persentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat Pertumbuhan PDRB dengan migas Pertumbuhan PDRB tanpa migas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

35 PDRB Per Kapita (Dengan Migas) PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan ekonomi Pengembangan ekpor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daaerah Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi Pengembangan agribisnis dan agro industry berbasis komoditas unggulan daerah Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan Penataan manajemen pemerintahan yang baik,bersih, efesien, berwibawa,transparan dan professional. Peningkatan jaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara adil Pendapatan Daerah Jumlah PMA Jumlah PMDN Besaran Nilai Eksport Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran Jumlah UMKM Jumlah Koperasi Sehat Produktifitas Padi Produktifitas Jagung Produktifitas Ubi Kayu Produktifitas Ubi jalar Produktifitas Kacang Hijau Produktifitas Kacang Tanah Produktifitas Sayuran Produktifitas Buah-buahan Produksi Kelapa Dalam Produksi Karet Produksi Kelapa Sawit Produksi Kopi Produksi Pinang Produksi Rumansia Besar Perikanan Tangkap Perikanan Budi Daya Persentase jumlah usaha / kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) Persentase Kepuasaan Pelayanan Kepada masyarakat Ratio Penduduk Ber KTP persatuan Penduduk Ratio Pasangan Ber Akte Nikah Presentase Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk Jumlah Raperda yang menjadi Perda Persentase penyelesaiaan pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan kekerasaan Jumlah Pemeriksaan Reguler Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

36 Jumlah Pemeriksaan khusus Tindak Lanjut hasil Pemeriksaan Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat Persentase Perempuan Dalam Lembaga Pemerintahan Regulasi Penerapan SPM Persentase Rata-rata Capaian SPM E. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Penetapan Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi, Peningkatan kualitas pelayanan publik, Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat mengambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang di hadapi organisasi. Untuk itu, penyusunan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada RPJMD Tahun dan IKU Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015, dan dokumen Prioritas dan Plafon Angaran Sementara (PPAS) Tahun 2015, serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun Target Kinerja pada tingkat saasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

37 visi misi dan akan menjadi komitmen bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk mencapainya dalam Tahun Penetapan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dimaksud disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Sehubungan dengan adanya penambahan beberapa indikator kinerja pada IKU Pemerintah Kabupaten tanjung Jabung Barat maka indikator yang tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 seperti pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai 2 Peningkatan pembangunan infrastruktur energi listrik dan telekomunikasi 3 Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata 4 Peningkatan pembangunan infrastruktur pemukiman rakyat Presentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar Persentase peningkatan pembangunan jembatan 86,85 14,48 Ratio Elektrifikasi 70 Persentase Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih Luas lahan yang teraliri air irigasi Ha Presentase jumlah rumah layak huni 100 unit 79 5 Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan Jumlah rekomendasi Tata Ruang 15 Jumlah IMB Peningkatan kesejahteraan Persentase ketersediaan energi dan protein perkapita Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

38 masyarakat melalui penentuan kebutuhan pangan 7 Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja local 8 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas 9 Peningkatan akses pendidikan berkualitas Skor pola pangan harapan 90 Presentase penduduk yang bekerja. 49 Angka partisipasi kerja Jumlah Perusahaan yang dimonitor terkait per- UU ketenaga kerjaan Presentase laju pertumbuhan penduduk 110 0,28 Angka melek huruf 98.9 Angka rata-rata lama sekolah 8.5 APK PAUD 61,7 APK SD/MI 117,10 APK SMP/MTs 102,71 APK SMA/SMK/MA 75,76 APM SD/MI 98,42 APM SMP/MTs 76,36 APM SMA/SMK/MA 55,73 Angka putus sekolah 0,05 10 Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas 11 Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama 12 Peningkatan pengembangan nilai - nilai budaya Angka Usia Harapan Hidup 73,4 Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup Angka Kematian Neonatal per Kelahiran hidup Angka Kematian Balita per Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu per Kelahiran hidup Presentase penurunan kejahatan 305 Jumlah Kebudayaan yang terlestarikan 22 Jumlah grup kesenian/ budaya yang aktif Peningkatan peran pemuda dan Jumlah penghargaan cabang olah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

39 atlet berprestasi dalam olah raga 14 Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial 15 Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas 16 Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan ekonomi 17 Pengembangan ekpor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daaerah 18 Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi 19 Pengembangan agribisnis dan agro industry berbasis komoditas unggulan daerah raga Persentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat Pertumbuhan PDRB dengan migas 7,95 Pertumbuhan PDRB tanpa migas 7,95 PDRB Per Kapita (Dengan Migas) 34,94 PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) 27,92 Pendapatan Daerah Jumlah PMA 7 Jumlah PMDN 28 Besaran Nilai Eksport ,00 Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran ,00 Jumlah UMKM 6000 Jumlah Koperasi Sehat 121 Produktifitas Padi 43,52 Produktifitas Jagung 35,35 Produktifitas Ubi Kayu 169,22 Produktifitas Ubi jalar 118,73 Produktifitas Kacang Hijau 19,60 Produktifitas Kacang Tanah 16,96 Produktifitas Sayuran 34,22 Produktifitas Buah-buahan 12,34 Produksi Kelapa Dalam Produksi Karet Produksi Kelapa Sawit Produksi Kopi Produksi Pinang Produksi Rumansia Besar 354,895 Perikanan Tangkap Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

40 Perikanan Budi Daya 3.763,3 20 Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan Persentase jumlah usaha / kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) Penataan manajemen pemerintahan yang baik, bersih, efesien, berwibawa,transparan dan professional. Persentase Kepuasaan Pelayanan Kepada masyarakat Ratio Penduduk Ber KTP persatuan Penduduk Ratio Pasangan Ber Akte Nikah Peningkatan jaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara adil Presentase Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk Jumlah Raperda yang menjadi Perda Persentase penyelesaiaan pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan kekerasaan Jumlah Pemeriksaan Reguler 204 Jumlah Pemeriksaan khusus 30 Tindak Lanjut hasil Pemeriksaan Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme 24 Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat Persentase Perempuan Dalam Lembaga Pemerintahan 49,75 Regulasi Penerapan SPM 15 Persentase Rata-rata Capaian SPM 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

41 F. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah Pengukuran tingkat capaian kinerja pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mendasarkan pada format pengukuran kinerja sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah yaitu dengan membandingkan antara target capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Pengukuran kinerja ini dilakukan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, guna mempermudah interprestasi atas capaian indikator kinerja sasaran yang dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut: 85 s/d 100 Sangat berhasil 70 s/d < 85 Berhasil 55 s/d < 70 Cukup Berhasil 0 s/d < 55 Kurang Berhasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

42

43 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada Tahun 2015 dilihat dari capaian indikator kinerja utama dari setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran capaian kinerja berdasarkan 24 ( Dua Puluh Empat ) sasaran strategis dapat di lihat dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 PENGUKURAN CAPAIAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA (%) Meningkatnya pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai Peningkatan pembangunan infrastruktur energi listrik dan telekomunikasi Presentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar Persentase peningkatan pembangunan jembatan 86,85 43,90 50,55 14,48 18,45 127,42 Ratio Elektrifikasi 70 55,25 78,93 Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata Peningkatan pembangunan infrastruktur pemukiman rakyat Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan Persentase Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih Luas lahan yang teraliri air irigasi Presentase jumlah rumah layak huni Jumlah rekomendasi Tata Ruang 79 36,12 45, Ha Ha 56, unit 191 unit 100, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

44 Jumlah IMB Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan kebutuhan pangan Prosentase ketersediaan energy dan protein perkapita ,04 Skor pola pangan harapan 90 83,50 92,78 Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja local Presentase penduduk yang bekerja. 97,20 98,19 101,02 Angka partisipasi kerja 49 70,79 144,47 Angka Kesempatan Kerja ,69 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas Jumlah Perusahaan yang dimonitor terkait per- UU ketenaga kerjaan Presentase laju pertumbuhan penduduk ,73 0,28 0,27 96,4 Peningkatan akses pendidikan berkualitas Angka melek huruf Angka rata-rata lama sekolah APK PAUD 61,7 44,71 72,46 APK SD/MI 117,10 117,63 100,4 APK SMP/MTs 102,71 98,9 96,29 APK SMA/SMK/MA 75,76 69,94 92,32 APM SD/MI 98,42 99,01 100,60 APM SMP/MTs 76,36 72,94 95,52 APM SMA/SMK/MA 55,73 51,95 93,22 Angka putus sekolah 0,05 0, Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas Angka Usia Harapan Hidup 73,4 72,38 98,6 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran hidup Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup 23 4,5 180, ,4 176, ,5 185,94 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

45 Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama Peningkatan pengembangan nilai - nilai budaya Angka Kematian Ibu per Kelahiran hidup Presentase penurunan kejahatan Jumlah Kebudayaan yang terlestarikan Jumlah grup kesenian / budaya yang aktif ,7 154, , ,69 Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah raga Jumlah penghargaan cabang olah raga ,6 Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas Persentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat Pertumbuhan PDRB dengan migas Pertumbuhan PDRB tanpa migas PDRB Per Kapita (Dengan Migas) PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) ,95 6,51 81,89 7,95 9,98 125,5 34,94 100,20 286,7 27,92 49,26 176,4 Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan ekonomi Pendapatan Daerah ,87 Jumlah PMA Jumlah PMDN Pengembangan ekpor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daaerah Besaran Nilai Eksport ,00 Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran , , ,38 103,5 139,2 Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi Jumlah UMKM ,21 Jumlah Koperasi Aktif ,75 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

46 Pengembangan agribisnis dan agro industry berbasis komoditas unggulan daerah Produktifitas Padi 43,52 39,25 90,19 Produktifitas Jagung 35,35 31,29 88,51 Produktifitas Ubi Kayu 169,22 145,22 85,81 Produktifitas Ubi jalar 118,73 80,29 67,62 Produktifitas Kacang Hijau 19,60 11,75 59,95 Produktifitas Kacang Tanah 16,96 11,56 68,16 Produktifitas Sayuran 34,22 26,72 78,08 Produktifitas Buah-buahan 12,34 26,19 212,24 Produksi Kelapa Dalam ,56 Produksi Karet ,70 Produksi Kelapa Sawit ,31 Produksi Kopi ,56 Produksi Pinang ,08 Produksi Rumansia Besar 354, ,19 Perikanan Tangkap ,4 Perikanan Budi Daya 3.763, ,6 113,16 Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan Penataan manajemen pemerintahan yang baik,bersih, efesien, berwibawa,transparan dan professional. Peningkatan jaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara adil Persentase jumlah usaha / kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) Persentase Kepuasaan Pelayanan Kepada masyarakat Ratio Penduduk Ber KTP persatuan Penduduk Ratio Pasangan Ber Akte Nikah Presentase Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk Jumlah Raperda yang menjadi Perda Persentase penyelesaiaan pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan kekerasaan 90 92,52 102, ,21 74, , , ,06 89, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

47 Jumlah Pemeriksaan Reguler Jumlah Pemeriksaan khusus ,3 Tindak Lanjut hasil Pemeriksaan ,4 Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme Peningkatan Standar Pelayanan minimal bagi masyarakat Persentase Perempuan Dalam Lembaga Pemerintahan 49,75 47,9 96,3 Regulasi Penerapan SPM Persentase Rata-rata Capaian SPM ,72 98,72 B. ANALISA DAN EVALUASI KINERJA Analisa dan evaluasi kinerja memberikan justifikasi dan penyelesaian tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang ditargetkan. Dalam laporan ini menyajikan capaian kinerja dari 24 (Dua Puluh Empat) sasaran strategis yang dilihat dari indikator kinerjanya masingmasing. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

48 SS 1 Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi Darat dan Sungai Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 1 dengan tujuan Mewujudkan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Umum Yang Berkualitas, pencapaian ini dengan 2 (dua) kinerja sasaran sebesar 88,9% kategori prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Pembangunan Infrastruktur transportasi darat disajian dalam tabel berikut ini: Tabel 3.2 Realisasi indikator Sasaran 1 Tahun 2015 Tahun 2015 NO. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 Persentase jalan yang dapat dilalui 86,85 43,90 50,55 masyarakat dengan lancar 2 Persentase peningkatan pembangunan 14,48 18,45 127,42 Jembatan Rata-rata capaian kinerja 88,98 Sumber : Dinas PU Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Persentase Jalan Yang Dapat Dilalui Masyarakat dengan Lancar Persentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar ( jalan baik) pada tahun 2015 terealisasi 50,55% atau dalam katagori kurang berhasil. Berdasarkan kondisi jalan dalam keadaan baik sampai tahun 2015 yang di targetkan sepanjang KM terealisasi 43,90% atau sepanjang 801 KM. Pada Tahun 2015 Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami penurunan pendapatan, maka pekerjaan jalan yang terealisasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

49 16,02 KM, sehingga bila diakumulasikan dari maka pencapaaian RPJMD dari target KM tercapai 1.522,24 KM atau 96,22%. Untuk pembangunan jalan baru target 29 KM (RPJMD) maka selama 5 (lima ) tahun terakhir Panjang jalan Kabupaten Tanjung Jabung Barat bertambah sepanjang 88,43 KM yaitu 1.736,39 KM tahun 2011 menjadi 1.824,82 KM tahun Namun demikian penurunan kualitas kondisi permukaan jalan ini antara lain disebabkan adanya beberapa pekerjaan peningkatan kelas jalan yang belum dapat diselesaikan sampai pengaspalan, mengingat kondisi jalan yang belum stabil terkait dengan kostur dan daya dukung tanah. Tabel 3.3.Realisasi indikator kinerja persentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar pertahun terhadap target kinerja RPJMD disajikan dalam tabel berikut ini: No I URAIAN/KONDISI JENIS PERMUKAAN Km % KM % KM % KM % KM % a Diaspal 627,86 36,16 753,77 42,12 826,18 45,74 860,35 47,23 860,35 47,15 b Kerikil 531,85 30,63 455,45 25,45 672,78 37,25 630,64 34,62 646,84 34,89 c Tanah 576,69 33,21 580,36 32,43 307,16 17,01 330,63 18,15 317,63 17,4 JUMLAH 1.736, , , , , II KONDISI JALAN a Baik 607,74 35,00 898,37 50,20 689,94 38,20 745,23 40,91 801,07 43,90 b Sedang 512,23 29,50 306,02 17,10 726,06 40,20 770,55 42,30 754,35 41,34 c Rusak 616,42 35,50 585,19 32,70 390,12 21,60 305,85 16,79 269,40 14,76 JUMLAH 1.736, , , , , Sumber : Dinas PU Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kondisi jalan dalam kondisi baik mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Capaian kondisi jalan baik paling tinggi pada tahun 2012 yakni sebesar 50,2% dan paling rendah pada tahun 2011 yakni sebesar 35%. Namun demikian jika dibandingkan kondisi jalan rusak tahun 2011 dan 2015 sangat terlihat peningkatannya yakni berkurangnya jalan rusak sebanyak 16,52%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

50 Persentase Peningkatan Pembangunan Jembatan Capaian kinerja Persentase peningkatan pembangunan jembatan tahun 2015 terealisasi 762 M atau 18,45% atau 27 Unit jembatan dibanding tahun 2014 mencapai 35,50% atau 1465 M atau sebanyak 44 Unit jembatan terjadi penurunan. Bila diakumulasikan sampai akhir tahun 2015 jembatan terbangun sebanyak 153 Unit dengan panjang 4128 M, sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD sepanjang 2.262M maka pembangunan jembatan ini telah melampaui target yang ditetapkan yaitu 182,49%%. Untuk Tahun 2015 pembangunan jembatan bukan untuk pembukan desa terisolir karena seluruh desa terisolir sudah terbuka pada tahun 2013 Realisasi indikator kinerja persentase peningkatan pembangunaan jembatan pertahun terhadap target kinerja RPJMD dimana target pembukaan desa terisolir telah tercapai. Pembangunan jembatan tersebut yang tersebar diseluruh kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan komitmen pemerintah dalam membuka desa untuk menghubungkan dengan pusat kawasan ekonomi dan pemerintahan sebagai upaya pemerataan pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. pada tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.4 Realisasi inikator kinerja Peningkatan Pembangunan Jembatan Tahun terhadap target RPJMD Indikator Kinerja Realisasi Tahun Target Realisasi % Capaian Jumlah Jembatan Yang dibangun Panjang (Meter) 167 (4,05) 385 (9,33) 1349 (32,68) 1465 (35,50) (18,45) 127,4 Sumber : Dinas PU Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel dapat diketahui bahwa dari tahun terjadi peningkatan pembangunan jembatan namun ditahun 2015 terjadi penurunan dan tidak terealisasi sepenuhnya di karenakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami defisit anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

51 Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Pembangunan infrastruktur Perkotaan dan Pedesaan. 2. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 92,71% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 78,21%. Realisasi keuangan 3. Program Pembangunan infrastruktur Perdesaan sebesar 92,71% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 88,98%, maka terjadi kurang efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Komitmen untuk terus menerus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi darat. 2. Dukungan ketersediaan sarana dan prasarana dalam peningkatan infrastruktur yang cukup memadai. Hambatan/Masalah: 1. Kondisi geografis alam Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada pada daerah rawa mengakibatkan tingginya biaya pembangunaan. 3. Partisipasi dan kepedulian masyarakat khususnya dalam memberikan masukan terhadap peningkatan sarana jalan darat. 2. Pemeliharaan jalan hanya dilakukan sesuai kebutuhan. 3. Pembangunan jalan dan jembatan kurang melihat skala prioritas. Strategi Pemecahan masalah: 1. Penanganan infrastruktur jalan diprogramkan dan dirancang dengan baik dan seksama serta pemilihan teknologi tepat sesuai dengan kebutuhan, untuk pembangunan jalan khusus daerah rawa dengan jalan beton. 2. Untuk pemeliharaan jalan akan dipelihara setiap tahunnya, guna mempertahankan kondisi jalan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

52 3. Pembangunan jalan dan jembatan akan memprioritaskan jalan dan jembatan penghubung antar desa, antar kecamatan, jalan menuju jalan provinsi dan nasional atau dengan kota lain, memperlancar akses jalan dari pusatpusat produksi (Usaha Tani) sehingga mampu menstimulan akselerasi pembangunan ekonomi di pedesaan SS 2 Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Energi Listrik dan Telekomunikasi Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 2 dengan tujuan Mewujudkan Ketersediaan infrastruktur Pelayanan Umum Yang Berkualitas. Pencapaiaan ini dengan 1 (satu) indikator yaitu Ratio Elektrifikasi mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 78,93% dengan kategori prediket. Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Energi dan Listrik berikut ini : disajikan dalam tabel Tabel 3.5 Realisasi Indikator sasaran 2 Tahun 2015 Indikator Kinerja Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian Ratio Elektrifikasi 70 55,25 78,93 Rata-rata capaian kinerja 78,93 Sumber : Dinas ESDM Kab. Tanjung Jabung Barat Rasio Elektrifikasi Capaian realisasi elektrifikasi hanya 55,25% dari target 70% sehingga capaian indikator kinerja rasio elektrifikasi tahun 2015 sebesar 78,93% dalam prediket cukup berhasil. Pencapaiaan ini terbantu dari peningkatan jumlah pembangkit listrik tenaga solar sehingga mampu meningkatkan ketersediaan daya listrik dan rumah tangga pengguna listrik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

53 Rasio elektrifikasi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya sebagaimana tergambar dalam realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target RPJMD dari tahun seperti Tabel berikut ini: Indikator Kinerja Tabel 3.6. Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 2 terhadap target RPJMD Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target 2016 Ratio elektrifikasi 19,41% 37,06% 41,50% 44,35% 55,25% 59,96% Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2011 s/d 2015 terjadi peningkatan elektrifikasi sebesar 35,84%. Untuk mencapai target RPJMD (59,96%) diperlukan penambahan sebesar 4,71%. Belum tercapainya sesuai target elektrifikasi salah satunya disebabkan keterbatasan tidak ada anggaran untuk pengadaan PLTS di Tahun 2015, selain itu keterbatasan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah dibidang kelistrikan yang mana kewenangan tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat. Dukungan pencapaian elektrifikasi dengan menambah penyediaan daya listrik untuk meningkatkan rumah tangga pengguna listrik dimana Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat baru bisa melayani setengah lebih (55,25%), dengan layanan listrik yang memadai seperti Tabel 3.7 Tabel 3.7 Indikator SKPD Pendukung Capaian Rasio Elektrifikasi Data Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Jumlah PLTS 28 unit 28 unit 93 unit 12 unit - Ketersediaan daya 27,30% 27,30% 27,30% 34,15% 59,32% listrik Rumah Tangga yang menggunakan listrik 30,91% 37,88% 43,19% 44,58% 55,25% Sumber : Dinas ESDM Kab. Tanjung Jabung Barat Meskipun terjadi peningkatan dalam elektrifikasi, tetapi jika dilihat dari setiap tahunnya tidak terlalu besar yakni sekitar 3-4% pertahun. Untuk itu dengan target RPJMD yang sebesar 70%, Kabupaten Tanjung Jabung Barat perlu meningkatkan sumber daya serta menambahkan alternatif tenaga listrik lainnya seperti listrik tenaga gelombang atau listrik tenaga air/angin Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

54 Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Pembinaan dan Pengembangan bidang Kelistrikan. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 99,99% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 100%. Realisasi keuangan sebesar 99,99% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 78,93%, maka terdapat ketidak efesienan penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Komitmen Pemerintah Daerah agar semua kecamatan bebas dari kegelapan dan teraliri listrik. 2. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat meresmikan PLTU sungai Keruh Kecamatan Tebing Tinggi yang menjangkau 7 (Tujuh) kecamatan di wilayah barat Kabupaten Tanjung Jabung Barat Hambatan/Masalah : 1. Tegangan listrik rendah. 2. Sulitnya melakukan pembebasan tanah dan tanaman tumbuh. Strategi Pemecahan masalah : 1. Membangun gardu induk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk meningkatkan daya sehingga terpenuhi kebutuhan listrik di daerah yang tegangan listriknya rendah. 2. Pendekatan dengan masyarakat yang terkena langsung pembangunan jaringan listrik secara kekeluargaan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

55 SS 3 Peningkatan Ketersediaan Air Bersih dan Jaringan Irigasi Yang Lebih Merata Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 3 dengan tujuan Mewujudkan Ketersediaan infrastruktur Pelayanan Umum Yang Berkualitas. Pencapaiaan ini dengan 2 (satu) indikator yaitu mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 51,33% dengan kategori prediket Kurang Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Ketersediaan Air Bersih dan Jaringan Irigasi Yang Lebih Merata disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.8. Realisasi indikator Sasaran 3 Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA 2015 Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih 2 Luas lahan pertanian yang terairi irigasi 79 36,12 45, Ha Ha 56,94 Sumber : Dinas PU Kab. Tanjung Jabung Barat Rata-rata capaian kinerja 51,33 Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Jumlah Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih Capaian kinerja jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih tahun 2015 sebesar 45,72%. Kinerja ini dipengaruhi pembuatan sumur bor sebanyak 113 unit dan Penampungan Air Minum (PAH) sampai tahun 2014 sebanyak unit serta peningkatan pengguna dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebanyak 6,12%. Peningkatan penggunaan air bersih tentunya meningkatkan kesehatan masyarakat Tanjung Jabung Barat. Perbandingan penggunaan air bersih Tahun seperti berikut ini. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

56 Tabel 3.9 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih No. Indikator Kinerja 1 Pembuatan sumur bor Realisasi Tahun Target Realisasi % Capaian 126 unit (5,32%) 91 unit (3,67%) 191 unit (7,78%) 128 unit (5,21%) 113 unit (5,74) 113 unit (5,74) PAH 343 unit (4,83%) 141 unit (1,90%) 687 unit (9,33%) 631 unit (8,57%) PDAM 2,26% 2,16% 2,18% 4,92% 6,12% 6,12% 100 Total pengguna air bersih 12,41% 7,73% 19,29% 18,70% 11,86% 11,86% 100 Sumber : Dinas PU & ESDM Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel diatas terlihat bahwa penggunaan air bersih pada tahun 2015 semakin meluas di tahun 2015, pembangunan sumur bor sebanyak 113 Unit (5,74%) dari total 649 Unit yang telah dibangun dan kontribusi PDAM (6,12%) yang semakin meluas dengan dibangunnya penyediaan dan pengelolaan air bersih mulai dari intek dan IPA di Parit Panting sampai pemasangan jaringan Pipa air bersih ke Ibu kota Kabupaten dengan kapasitas 200 liter/detik Luas Lahan Pertanian Yang Teraliri Air Irigasi Luas lahan pertanian yang terairi Irigasi Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 seluas Ha dari target sebesar Ha atau sebesar 56,94%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pembangunan irigasi mengalami peningkatan, dimana lahan yang terairi irigasi pada tahun 2014 hanya sebesar 56,91%, Tahun 2013 sebesar 55,16%, Tahun 2012 sebesar 55,5% dan tahun 2011 sebesar 42%. Peningkatan pembangunaan irigasi tidak terlepas dari komitmen pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam membangun sektor pertanian seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 3.10 Luas lahan pertanian yang terairi irigasi Tahun Indikator Kinerja Luas lahan pertanian yang terairi irigasi (%) Realisasi ,5 56,16 56,91 56,94 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

57 Dari tabel diatas luas irigasi dalam kondisi baik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat bahwa target luas irigasi tahun 2015 adalah sebesar Ha, sedangkan realisasinya sebesar Ha sehingga Sasaran tersebut dicapai melalui Program: 1. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih. 3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 97,36% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 86,41%. Realisasi keuangan sebesar dapat dihitung capaian kinerja pada tahun 2015 yaitu sebesar 56,94% masih diperlukan peningkatan sebesar 22,06% untuk mencapai target tersebut 2. Program Peningkatan pelayanan dan pengelolaan air tanah. 4. Program Pelayanan dan Pengelolaan air bersih 97,36% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 51,33%, maka terdapat ketidak efisienan penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam ketersediaan jaringan dan penyediaan air bersih. 2. Komitmen pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam membangun sektor pertanian. Hambatan/Masalah : 1. Anggaran yang terbatas sehingga untuk 3. Kondisi Geografis yang sebagian wilayah penyediaan air bersih membutuhkan dengan sungai besar yang ada di biaya investasi, operasional dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu pemeliharaannya tinggi. Sungai Pengabuan dan Betara bermuara 2. Dalam penyediaan aliran irigasi, langsung ke laut serta karakteristik masyarakat masih tergantung kepada wilayah sekitar berupa rawa dan gambut bantuan pemerintah dalam pemeliharaan sehingga apabila dijadikaan sumber air saluran irigasi. baku untuk penyediaan air bersih cukup sulit. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

58 Strategi pemecahan masalah : 1. Pemerintah mencari alternative sumber air baku dan alternative teknologi lain untuk penyediaan air bersih seperti membangun embung air yang biasa digunakan sebagai sumber air baku. 2. Untuk itu dalam pencapaian penggunaan air bersih dapat diakselerasikan dengan pembangunan jaringan PDAM yang semakin luas serta PAH. 3. Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Barat dapat bersinergi dengan pihak swasta dengan bantuan anggaran CSR. 4. Sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya memelihara jaringan irigasi yang berada di wilayah sekitarnya, selain itu juga bisa dimanfaatkan untuk irigasi SS 4 Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur Perumahan Rakyat Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 4 dengan tujuan Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan, Kesehatan dan Perumahan Rakyat. Pencapaiaan ini dengan 1 (satu) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100,9% dengan kategori prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur Perumahan Rakyat disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.11 Realisasi indikator Sasaran 4 Tahun 2015 Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Persentase rumah layak huni unit ,9 Sumber : Dinas PU Kab. Tanjung Jabung Barat Rata-rata capaian kinerja 100,9 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

59 Persentase Rumah Layak Huni Capaian kinerja ditunjukan dengan peningkatan rumah layak huni di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Capaian persentase jumlah rumah layak huni dari bedah rumah samisake dan BSPS sebesar 100,9%. Program Samisake (Satu Milyar Satu Kecamatan) tahun 2015 membangun rumah sebanyak 191 unit meningkat dibanding tahun 2014 mencapai 44 unit. Sedangkan rumah kumuh dari tahun 2011 sampai tahun 2014 mengalami penurunan dari unit rumah kumuh menjadi unit seperti tergambar dalam tabel Apabila dibandingkan dengan target RPJM sebesar pengurangan rumah kumuh, maka masih diperlukan peningkatan sebesar 63,19 % lagi untuk mencapai target. Tabel 3.12 Realisasi indikator kinerja sasaran 4 tahun No Indikator Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun Jumlah rumah layak huni (bedah rumah Samisake dan BSPS) 58 unit 34 unit 157 unit 44 unit 191 Unit 2 Jumlah rumah kumuh unit unit unit unit - Sasaran tersebut dicapai melalui program: a. Program bantuan pusat bedah rumah melalui BSPS Kementrian Perumahan Rakyat. b. Program Bedah Rumah Samisake (Satu Milyar Satu Kecamatan). Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 98,46% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 88,65%. Realisasi keuangan sebesar 98,46% c. Program Pengembangan Wilayah strategis cepat tumbuh. d. Program Pengembangan Perumahan. dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100,9%, maka terjadi kesesuaian penggunaan sumber daya dengan realisasi capaian sasaran kinerja tersebut. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

60 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan 1. Peran serta masyarakat/pemberdayaan masyarakat pada program bedah rumah sehingga masyarakat tidak mengalami ketergantungan dari bantuan pemerintah. pencapaiaan sasaran tersebut adalah: 2. Dukungan SK Kumuh Kabupaten Tanjung Jabung Barat 3. Dukungan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai Hambatan/Masalah : Kondisi geografis/ alam Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagian daerah yang berupa rawa dan gambut mengakibatkan tingginya biaya penangganan rumah kumuh. Strategi Pemecahan Masalah: Perencanaan yang matang dalam penanganan masalah daerah kumuh. SS 5 Penerapan Tata Ruang Wilayah Sebagai Acuan Kebijakan Pembangunan Kewilayahan Yang Berkelanjutan Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 5 dengan tujuan Mewujudkan Ketersediaan infrastruktur Pelayanan Umum Yang Berkualitas dan Lebih Baik, pencapaian ini dengan 2 (Dua) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan kategori prediket Sangat Berhasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

61 Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Penerapan Tata Ruang Wilayah Sebagai Acuan Kebijakan Pembangunan Kewilayahan yang Berkelanjutan dalam tersaji dalam tabel berikut ini: Tabel 3.13 Realisasi indikator Sasaran 5 Tahun 2015 Tahun 2015 Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Jumlah Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW - Jumlah Permohonan Rekomendasi Tata Ruang Jumlah IMB Rata-rata Capaian Kinerja 100 Sumber : Bappeda dan KPPT Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Jumlah Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW Capaian indikator jumlah pemanfatan ruang sesuai RTRW dilihat dari rekomendasi tata ruang dan data Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada tahun 2015 sebesar 100%. Jumlah Rekomendasi tahun 2015 sebanyak 15 Rekomendasi, meningkat dibanding Tahun 2014 sebanyak 8 Rekomendasi atau 53,3%. Untuk kinerja IMB Tahun 2015 sebanyak 170 Izin mengalami penurunan Pemanfaatan ruang sesuai RTRW untuk tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun 2014 sebanyak 346 izin atau 50,3%. Penurunan ini karena rendah dan kurangnya pengertian masyarakat akan pentingnya legalitas perijinan dan non perijinan. Tabel 3.14 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 5 tahun Realisasi No Indikator Kinerja Jumlah Permohonan Rekomendasi Tata Ruang 2 Jumlah data IMB Sumber : Bappeda & KPPT Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

62 Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Peningkatan Pelayanan Perizinan. 2. Program Perencanaan Tata Ruang. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 80,17% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 3. Program Pengembangan Wilayah kawasan Cepat Tumbuh. 72,5%. Realisasi keuangan sebesar 80,17% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka terdapat efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah: 1. Tingginya tingkat kesadaran masyarakat dalam pengurusan legalitas pendirian bangunaan. Hambatan/Masalah : 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat belum memiliki perda Rencana tata Ruang secara Detail, aturan regulasi daerah berkaitan dengan perizinan masih lemah. 2. Kelembagaan masih berstatus kantor sehingga koordinasi dengan SKPD teknis berkaitan dengan perizinan masih belum optimal. Strategi Pemecahan masalah : 1. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat maupun pelaku usaha dalam mematuhi RTRW maupun RDTR. 2. Mengikuti pelatihan/bintek tentang pelayanan perizinan untuk meningkatkan kemampuan tugas secara professional. 2. Berjalannya pengawasan dan penegakkan Perda dalam pemanfaatan ruang sesuai RTRW. 3. Masih terbatasnya kemampuan SDM aparatur pelayanan perizinan terpadu dalam melakukan proses perizinan. 4. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam mematuhi RTRW maupun RDTR. 5. Kondisi Geografis yang masih sulit terjangkau, sehingga menjadi kendala bagi masyarakat yang jauh. 3. Meningkatkan status kelembagaan dari kantor menjadi badan agar proses koordinasi dengan SKPD teknis terkait menjadi lancar serta menyiapkan aturan/regulasi daerah yang berkaitan dengan perizinan sebagai dasar kepastian hukum bagi penyelengara perizinan maupun penerima perizinan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

63 SS 6 Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penentuan Kebutuhan Pangan Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 6 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. Pencapaiaan ini dengan 2 (dua) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 160,41% dengan kategori prediket Sangat Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penentuan Kebutuhan Pangan disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.15 Realisasi indikator sasaran 6 Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA 2015 Target Realisasi Capaian (%) 1 Persentase ketersediaan Energi dan Protein Perkapita ,04 2 Skor Pola Pangan Harapan (%) 90 83,50 92,78 Rata-rata capaian kinerja 160,41 Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Persentase Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita Persentase ketersediaan Energi dan Protein perkapita pada tahun 2015 target sebesar Kkal/Kap/Hari, terealisasi 5.017, sehingga capaian adalah sebesar 228,04%. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar (Kkal/Kap/Hari) dari realisasi Tahun 2014 sebesar 1,828 (Kkal/Kap/Hari). Walaupun capaian angka Persentase capaian Konsumsi Energi Dan Protein Perkapita Kab. Tanjab Barat Tahun 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

64 meningkat dibandingkan Tahun 2014, capaian tersebut telah memenuhi target RPJMD. Angka persentase capaian konsumsi energy dan protein perkapita menunjukan ketercukupan konsumsi energi masyarakat. Semakin tinggi angka ini tentunya berdampak kepada kesehatan masyarakat yang semakin baik serta aktivitas masyarakat yang semakin tinggi dan diharapkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Jenisjenis makanan yang mengandung energi dan protein yang menunjukkan data ketersediaan energi pada tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.16 Data Ketersediaan Konsumsi Energi dan Protein Perkapita per hari 2015 KETERSEDIAAN PER KAPITA PER HARI No. JENIS BAHAN MAKANAN ENERGI PROTEIN Kkal % Gram % 1 Padi-padian 1,535 63,97 38,57 61,21 2 Makanan Berpati 45 1,89 0,31 0,49 3 Gula 187 7,80 0,00 0,00 4 Buah Biji Berminyak ,07 12,89 20,46 5 Buah-buahan 125 5,22 1,59 2,52 6 Sayur-sayuran 15 0,61 0,88 1,39 7 Daging 82 3,40 4,83 7,66 8 Telur 34 1,42 2,58 4,10 9 Susu 8 0,43 0,43 0,68 10 Ikan 86 3,59 16,91 26,84 11 Minyak dan lemak ,67 1,82 2,89 T O T A L ,05 80,80 128,26 Sumber : Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2015 Peningkatan yang cukup signifikan ketersediaan energy dan protein perkapita perhari dari tahun 2015 telah memenuhi target RPJMD sebesar Kkal/Kap/Hari. Hal ini disebabkan program aksi pada kegiatan pengembangan penganekaragaman konsumsi dan keamanaan pangan yang diarahkan pada percepatan penganeka ragaman konsumsi pangan dimasyarakat dengan pembinaan kelompok Wanita Desa. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

65 Pola Pangan Harapan Konsumsi Capaian Pola Pangan Harapan Konsumsi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 terealisasi 83,50% dari target RPJMD 90% sehingga capaian sebesar 92,77%. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 8,65% dari realisasi Tahun 2014 sebesar 74,85%. Pola Pangan Harapan Konsumsi Kabupaten Tanjung jabung Barat Tahun 2015 telah memenuhi target RPJMD. Pada Tahun 2015, untuk mendukung pola harapan konsumsi diarahkan pula pada pembinaan daerah rawan pangan, pengembangan kawasan mandiri pangan, desa mandiri pangan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah, peningkatan pembinaan lumbung desa, Sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) dan Peningkatan ini menunjukkan adanya perubahan pola makan masyarakat menuju ke arah lebih bergizi, seimbang, beragam, dan aman serta sebagai penentu mutu pangan adalah diversifikasi jenis pangan, keseimbangan gizi dan keamanan pangan, yang dikonsumsi akan semakin baik kualitas gizinya. Sosialisasi P2KP (Percepatan Penanganan Konsumsi Pangan) dilakukan dengan pemanfaatan pekarangan melalui konsep kawasan rumah pangan lestari oleh Kelompok Wanita di setiap desa. Adapun data pendukung dari outcomes Tahun dapat dilihat dari tabel berikut Tabel 3.17 DATA PENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6 INDIKATOR Target 2016 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi (%) ,5 90 Konsumsi Beras (Kgl/Kap/Thn) Konsumsi Energi (Kkal/Kap/hari) ,000 Konsumsi Protein (Gram/Kap/Hari) ,5 52,4 52 Lumbung Pangan (desa) Desa Mandiri Pangan (desa) Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

66 Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun dalam tabel berikut ini : terhadap target kinerja RPJMD disajikan Tabel 3.18 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 6 terhadap Target RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA (outcome) REALISASI TARGET Persentase ketersediaan Energi dan Protein Perkapita - 1, ,200 2 Skor Pola Pangan Harapan (%) - 67,85 74,85 74,85 83,50 90 Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Peningkatan ketahanan pangan (Pertanian/Perkebunan). 2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 44,97% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 4. Program Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 85,28%. Realisasi keuangan sebesar 44,97% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 106,94%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Penguatan kelembagaan masyarakat, pengembangan sistem ketahanan pangan dan koordinasi lintas sektoral. 2. Peningkatan produksi pangan dengan penerapan teknologi yang dilaksanakan oleh petani. 3. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan makanan yang sehat dan aman dikonsumsi. 4. Komitmen pemerintah implementasi penangganan daerah rawan pangan dengan menerbitkan Keputusan Bupati Tanjung Jabung Barat No. 094/739/KKP yaitu melakukan pengembangan desa mandiri pangan di 7 desa/kelurahan dalam Kab. Tanjung Jabung Barat. Hambatan/Masalah: 1. Keterbatasan kemampuan pengetahuan dan kedasaran tentang pangan dan gizi dan kecenderungan proporsi pangan berbasis sumberdaya local ke industri pangan siap saji berbasis bahan impor. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

67 2. Tingkat pendidikan petani yang rendah menyebabkan tingkat pemahaman petani untuk menerima transper teknologi belum berjalan dengan lancar. 3. Kapasitas produksi pangan semakin terbatas akibat konversi lahan pertanian ke pengguna non pertanian, dan menurunnya kualitas kesuburan lahan. Strategi pemecahan masalah : 1. Penguatan Kelembagaan cadangan pangan masyarakat berupa lumbung pangan dan kemandirian kelembagaan lumbung pangan yang aktif melaksanakan kegiatan penyimpanan dan penjualan baik sarana produksi maupun bahan pangan. 2. Meningkatkan temu usaha/kemitraan dalam meningkatkan jaringan usaha bidang pengadaan gabah, beras dan jagung dan meningkatkan kemampuan pengelola lumbung dalam menanggani cadangan pangan masyarakat. 3. Sosialisasi tentang konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan kemanan pangan serta praktek pengolahan pangan local menjadi jajanan yang sehat dan menarik. 4. Pendampingan berupa pelatihan teknologi secara lebih intensif kepada petani. SS 7 Peningkatan Iklim Kerja Yang Lebih Baik Berpihak Pada Tenaga Kerja Lokal Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 7 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. Pencapaiaan ini dengan 4 (dua) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 112,22% dengan kategori prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Iklim Kerja Yang Lebih Baik Berpihak Pada Tenaga Kerja Lokal disajikan dalam tabel berikut ini : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

68 Tabel 3.19 Realisasi indikator sasaran 7 Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA 2015 Target Realisasi Capaian (%) 1 Persentase Penduduk Yang Bekerja (%) 97,20 98,19 101,02 2 Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) 49 70,79 144,47 3 Angka Kesempatan Kerja (orang) ,69 4 Jumlah Perusahaan yang dimonitor Terkait Perundang - Undangan Ketenagakerjaan (Perusahaan) ,73 Rata-rata capaian kinerja 112,22 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Rasio Penduduk Yang Bekerja Capaian Rasio Penduduk Yang Bekerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2015 terealisasi 98,19% dari target 97,20% sehingga capaiannya adalah sebesar 101,02%. Jumlah tersebut dibanding realisasi Tahun 2014 sebesar 98,18% mengalami peningkatan 0,01% dan telah melebihi target RPJMD tahun 2015 Kab. Tanjab Barat capaian Rasio Penduduk Yang Bekerja sebesar 97,20%. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Capaian Angka Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2015 terealisasi 70,79% dari target 49%, sehingga capaiannya adalah sebesar 144,47%. Jumlah tersebut dibanding Tahun 2014 sebesar 70,78% mengalami peningkatan 0,01% dan bila dibanding dengan target RPJMD Tahun 2015 sebesar 49% jumlah tersebut telah melebihi target angka partisipasi angkatan kerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Angka Kesempatan Kerja Capaian angka kesempatan kerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 adalah orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar orang dari realisasi 2014 sebesar orang. Target RPJM Tahun 2015 adalah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

69 orang. Capaian tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun 2014 dan cenderung meningkat dalam 5 tahun terakhir, ini mengindikasikan adanya peningkatan kesempatan seseorang untuk terserap pada pasar kerja. Jumlah Perusahaan Yang dimonitor Terkait Per-UU Ketenagakerjaan Jumlah Perusahaan yang dimonitor terkait peraturan perundangan Ketenagakerjaan Tahun 2015 terealisasi 25 perusahaan dari target sebanyak 110 perusahaan, capaian sebesar 23,73% terjadi peningkatan 5 perusahaan yang dimonitor tahun 2015 dibanding tahun 2014 sebanyak 20 perusahaan dan belum memenuhi target RPJMD sebanyak 110 perusahaan. Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja ke lima RPJMD pada tahun 2015 disajikan dalam tabel ini : berikut Tabel 3.20 Realisasi indikator kinerja sasaran 7 terhadap target RPJMD No Indikator Kinerja Target Rasio Penduduk Yang Bekerja (%) 2. Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) 3. Angka Kesempatan Kerja (orang) 4. Jumlah Perusahaan yang dimonitor Terkait Perundang- Undangan Ketenagakerjaan (Perusahaan) ,75 189, , , , , Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja. 3. Program Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenaga kerjaan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

70 Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 63,82% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 98,83%. Realisasi keuangan sebesar 63,82% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 112,22%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasarantersebut adalah: 1. Adanya komitmen yang tinggi Pemerintah untuk membuka lapangan kerja seluas mungkin. 2. Memberikan informasi peluang lapangan kerja dan layanan secara online. 3. Adanya pengembangan sistem informasi manajenen ketenagakerjaan bagi masyarakat. 4. Memberikan pelatihan dan keterampilan bagi calon tenaga kerja sesuai dengan pasar kerja. SS 8 Pengendalian Pertumbuhan Penduduk dan Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 8 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. Pencapaian ini dengan 1 (satu) indikator Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 96,4% dengan kategori prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Pengendalian Pertumbuhan Penduduk dan Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas disajikan dalam tabel berikut ini : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

71 Tabel: 3.21 Realisasi indikator sasaran 8 Tahun 2015 Tahun 2015 Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Persentase laju Pertumbuhan Penduduk 0,28 0,27 96,4 Pertumbuhan Penduduk (jiwa) ,4 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tanjung Jabung Barat Laju Pertumbuhan Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 terealisasi 0,27% atau mencapai 96,4% dari target RPJMD 0,28%. Sedangkan realisasi pertumbuhan penduduk tahun 2015 mencapai 100,4% dari target RPJMD jiwa dimana tahun 2015 jumlah penduduk sebesar jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 860 jiwa dari realisasi Tahun 2014 sebesar jiwa, capaian tersebut sudah melewati target RPJMD. Pertumbuhan Penduduk yang cukup tinggi, hal ini disebabkan oleh fungsi Kab. Tanjung Jabung Barat sebagai daerah tujuan untuk menetap dan pengembangan pemukinan/perumahan sehingga pertumbuhan penduduk yang terjadi lebih banyak didorong oleh factor migrasi penduduk bukan oleh tingkat kelahiran yang tinggi. Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja RPJM disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.22 Realisasi indikator kinerja sasaran 8 terhadap tarhadap target RPJMD Indikator Kinerja Realisasi Target Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 12,65 10,39 3, ,27 Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

72 Dari tabel menunjukan bahwa pluktuasi laju pertumbuhan penduduk di Kab. Tanjung Jabung Barat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan perpindahan serta program KB yang berperan penting dalam menekan pertumbuhan penduduk. Capaian Cakupan Akseptor KB Kab.Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 adalah orang, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar orang dari realisasi Tahun 2014 sebesar orang dan capaian tersebut sudah melewati target RPJMD. Adapun pertumbuhan akseptor KB sebagaimana tabel berikut ini Tabel 3.23 Pertumbuhan Peserta KB Tahun No Uraian Realisasi Tahun 2015 Pertumb Target Realisasi %Capaian Per-th % 1 PUS Program KB Metode kontrasepsi efektif (MKJP) 2 PUS Program KB Metode Kontrasepsi Efesien/Alat Kontrasepsi (Non MKJP) ,03 3, ,79 (-2,60) 3 Peserta KB Aktif ,31 2,31 Sumber : Badan KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kab. Tanjab Barat Dari tabel terlihat capaian Pasangan Usia Subur (PUS) yang melakukan program KB Aktif metode kontrasepsi efektif jangka panjang (MKJP) meningkat tahun 2015 mencapai PUS dari target PUS atau 172,03% dan PUS program KB aktif metode efesien/alat kontrasepsi (Non MKJP) 127,79%, dan peserta KB aktif target realisasinya artinya meningkat sebesar peserta atau 135,31%, ini menggambarkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KB lebih semakin baik dimana PUS lebih banyak beralih dari Non MKJP ke MKJP. Sasaran tersebut dicapai melalui Program: 1. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri. 2. Program Penyediaan Pelayanan KB, alat kontrasepsi bagi keluarga miskin. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

73 Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 96,39% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 96,05%. Realisasi keuangan sebesar 96,80% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 96,4%, maka terdapat kesesuaian penggunaan sumber daya dengan realisasai dalam mencapai sasaran kinerja tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Tingginya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KB Aktif metode kontrasepsi efektif jangka panjang (MKJP). 2. Komitmen Pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Hambatan/Masalah : Masih minimnya SDM baik sisi kualitas maupun kuantitas dari tenaga motivator KB di Lapangan. Masih kurang sarana dan prasarana mobilitas petugas lapangan. Kurang responsifnya pelaksanaan pelayanan KB dan pergerakan masyarakat (perempuan di wilayah terpencil Strategi pemecahan masalah: Peningkatan kinerja petugas KB lapangan dan pengetahuan masyarakat tentang KB. Peningkatan jangkauan pelayanan dan pergerakan KB sampai ke wilayah terpencil. Peningkatan sarana/fasilitas untuk petugas di Lapangan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

74 SS 9 Peningkatan Akses Terhadap Pendidikan Berkualitas Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 9 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya, pencapaian ini dengan 10 (lima) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 99,03% dengan kategori prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Pemerataan Terhadap Akses Pendidikan disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.24 Realisasi indikator sasaran 9 tahun 2015 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 Angka Melek Huruf 98,9 98,36 99,45 2 Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,5 8,5 100 Rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK) 3 PAUD 61,7 44,71 72,46 4 SD/MI 117,10 117,63 100,4 5 SMP/MTS 102,71 98,9 96,29 6 SMA/SMK/MA 75,76 69,94 92,32 Rata-rata Angka Partisipasi Murni (APM) 7 SD/MI 98,42 99,01 100,60 8 SMP/MTS 76,36 72,94 95,52 9 SMA/SMK/MA 55,73 51,95 93,22 10 Angka Putus Sekolah 0,05 0, Rata-Rata Capaian Kinerja 99,03 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

75 Persentase Angka Melek Huruf Persentase angka melek huruf (AMH) dari hasil pengukuran terhadap penduduk usia 15 tahun plus yang bisa baca tulis dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun plus di peroleh indikator Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2015 mencapai realisasi 98,36%, sementara target tahun yang sama sebesar 98,9% atau mencapai 99,45%, terjadi peningkatan dibanding tahun 2014 dengan realisasi sebesar 98,21%, angka melek huruf belum mencapai target yang diinginkan, masih diperlukan peningkatan sebesar 0,54% untuk mencapat target RPJMD. Persentase Angka Rata-Rata Lama Sekolah Persentase rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 terealisasi 8,5% dari target sebesar 8,5% sehingga capaiannya adalah sebesar 100%. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat setiap tahun mengalami peningkatan. Tahun 2014 terealisasi 8,3%, meningkat ditahun ditahun 2015 sebesar 8,5% dan telah memenuhi target RPJMD sebesar 8,5%. Persentase Rata-Rata Angka Partisipasi Kasar (APK) A. APK PAUD Persentase rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Tahun 2015 terealisasi sebesar 44,71% dari target 61,7%, sehingga capaian sebesar 72,46%, jika dilihat dari capaian tersebut belum mencapai target yang diinginkan. Penyebab ketidak capaiannya adalah banyak lembaga PAUD yang tidak bertahan karena beberapa faktor yaitu ditinggalkan oleh pendidiknya, jumlah murid yang terus berkurang dan kalah saing dengan lembaga PAUD lain. B. APK SD/MI Persentase rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI tahun 2015 sebesar 117,63% sementara target ditahun yang sama sebesar 117,10% atau mencapai 100,4%, jika dilihat dari hasil realisasi tersebut sudah mencapai target yang diinginkan begitu pula dengan target RPJMD telah tercapai. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

76 C. APK SMP/MTs Persentase realisasi Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs tahun 2015 sebesar 98,9%, sementara target ditahun yang sama sebesar 102,71% atau mencapai 96,29%. Jika dilihat dari hasil capaian tersebut belum mencapai target yang dinginkan, tetapi jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 98,84%, realisasi ditahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 0,06%, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 102,71% masih diperlukan peningkatan sebesar 3,81% untuk mencapai target tersebut. D. APK SMA/SMK/MA Persentase rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA Tahun 2015 terealisasi sebesar 69,94%, sementara target tahun yang sama sebesar 75,76% atau mencapai 92,32%, jika dilihat dari hasil capaian tersebut belum mencapai target yang diinginkan, sama dengan realisasi di tahun 2014 sebesar 69,94%, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 75,76% masih diperlukan peningkatan sebesar 5,82% untuk mencapai target tersebut. Persentase Rata-Rata Angka Partisipasi Murni (APM) A. APM SD/MI Sebagai gambaran APM untuk tingkat SD/MI yang merupakan proporsi jumlah murid SD/MI berusia 7-12 tahun terhadap jumlah seluruh penduduk yang berusia 7-12 tahun, khususnya penduduk usia sekolah yang dapat bersekolah tepat waktu. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI tahun 2015 sebesar 99,01%, dari target 98,42% atau mencapai 100,60%. Jika dilihat dari hasil tersebut realisasi Tahun 2015 sudah mencapai target yang diinginkan, begitu pula jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 98,98% maka realisasi tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 0,03%, begitu pula jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 98,42 sudah melebihi target yang ditetapkan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

77 B. APM SMP/MTs Persentase rata-rata Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Tahun 2015 sebesar 72,94%, sementara target tahun yang sama sebesar 76,36% atau mencapai 95,52%, jika dilihat dari hasil capaian tersebut, belum mencapai target yang diinginkan, tetapi jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 72,91%, realisasi tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 0,03%, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 76,36% masih diperlukan peningkatan sebesar 3,42 % untuk mencapai target tersebut. C. APM SMA/SMK/MA Persentase rata-rata Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA Tahun 2015 sebesar 51,95%, dari target sebesar 55,73% atau mencapai 93,22%, jika dilihat dari hasil capaian tersebut, belum mencapai target yang di inginkan, tetapi jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 51,91%, realisasi tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 0,04%, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 55,73% masih diperlukan peningkatan sebesar 3,78% untuk mencapai target tersebut. Persentase Angka Putus Sekolah Persentase Angka Putus Sekolah tahun 2015 Kabupaten Tanjung Jabung Barat terealisasi sebesar 0,07%, sementara target ditahun yang sama sebesar 0,05% atau capaian 140%, jika dilihat dari hasil tersebut realisasi Realisasi indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target RPJMD pada tahun sudah mencapai target yang diinginkan, begitu juga dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2016 sebesar 0,05% tercapai. sebagai mana tabel Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

78 Tabel 3.25 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 9 terhadap Target RPJMD No. Indikator Kinerja Realisasi Target 1 Angka Melek Huruf 98,1 98,3 98,88 98,21 98,36 98,9 2 Angka Rata-rata Lama Sekolah 7,6 7,7 8,1 8,3 8,5 8, Rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK) 3 PAUD 50,16 52,12 42,83 42,03 44,71 61,7 4 SD/MI 117,12 117,43 117,52 117,58 117,63 117,10 5 SMP/MTS 97,89 98,79 98,81 98,84 98,9 102,71 6 SMA/SMK/MA 67, ,91 69,94 69,94 75,76 Rata-rata Angka Partisipasi Murni Murni (APM) 7 SD/MI 98,51 98,83 98,94 98,98 99,01 61,0 8 SMP/MTS 71,70 72,83 72,89 72,91 72,94 98,42 9 SMA/SMK/MA 47,39 48,26 51,89 51,91 51,95 76,36 10 Angka Putus Sekolah 0,22 0,13 0,07 0,05 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel diatas Angka Melek Huruf di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 mencapai 98,9% artinya bahwa masyarakat Kabupaten. Tanjung Jabung Barat untuk usia diatas 15 tahun keatas sebagian besar telah dapat membaca dan menulis, ini merupakan modal dasar bagi daerah untuk mentransformasikan pembangunan yang dilaksanakan di daerah. Pembebasan biaya pendidikan dasar di Kab. Tanjung Jabung Barat yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu telah memberi dampak yang cukup bermakna. Meskipun Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang pendidikan menengah atas belum mencapai 100%, tapi dari tabel terlihat bahwa partisipasi masyarakat untuk menempuh pendidikan menengah atas relatif meningkat setiap tahunnya. Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat relatif meningkat setiap tahun pada semua jenjang pendidikan, hal ini disamping menggambarkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan pada setiap jenjangnya, juga merupakan salah satu hasil pembangunan dengan meningkatkan jangkauan pendidikan melalui pembangunan sekolah pada jenjang menengah dan jika dilihat hasil pencapaian APM sampai dengan akhir tahun 2015 yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

79 mencapai 99,01% pada tingkat SD, dan 72,94% untuk tingkat SLTP sedangkan SMA/SMK mencapai 51,95%, maka dapat dikatakan bahwa pencapaian tersebut sudah memenuhi target pencapaian RPJMD Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini. 2. Program Wajib Belajar Pendidikan dasar Sembilan Tahun. 3. Program Pendidikan Menengah. 4. Program Pendidikan Non Formal. 5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 6. Program Pengembangan Kreativitas Siswa dan Guru. 7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 8. Program Proses Belajar Mengajar. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 94,57% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 94,05%. Realisasi keuangan sebesar 94,57% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 99,03%, maka terdapat efisien penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran terebut adalah : 1. Adanya kegiatan BOSDA jenjang SD, SMP dan SMA. 2. Adanya sosialisasi dan promosi minat baca. 3. Adanya kegiatan jaminan pendidikan untuk siswa tidak mampu pada jenjang SMP dan SMA. 4. Adanya dana alokasi khusus. Hambatan/Masalah: 1. Bertambahnya jumlah bangunan sekolah/sekolah baru tidak diiringi dengan penambahan jumlah guru (PNS) terutama didaerah-daerah yang letaknya 5. Adanya kegiatan pembinaan kreativitas siswa. 6. Kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan S1 atau D4. 7. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan cukup tinggi. 8. Adanya koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait. agak jauh dari ibu kota kabupaten/ kecamatan, sehingga terjadi kekurangan tenaga pengajar serta tidak meratanya penempatan guru. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

80 2. Kurangnya keseriusan pemerintah bagi anak usia sekolah dan bantuan bagi anak kurang mampu. 3. Masih adanya 12 % tenaga pendidik yang belum memenuhi standar kualifikasi S1 atau D4. Strategi pemecahan masalah: 1. Melakukan Pemerataan penempatan Guru (PNS) disekolah- sekolah yang masih kekurangan guru serta memberikan insentif tambahan bagi guru yang mengajar didaerah terpencil dan Fasilitas perumahan guru. 2. Memberikan perhatian lebih serius dalam program wajib belajar bagi anak usia sekolah hingga jenjang pendidikan sekolah menengah atas dan tidak adanya lagi anak yang tidak bersekolah ataupun putus sekolah serta memberikan bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu secara berkelanjutan sampai jenjang pendidikan tinggi. 3. Peningkatan kualitas pendidik untuk memenuhi kualifikasi S1 atau D4. SS 10 Peningkatan Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Yang Berkualitas Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 10 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya, pencapaian ini dengan 5 (lima) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran tahun 2015 sebesar 159,21% dengan prediket Sangat Berhasil Hasil Pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Yang Berkualitas disajikan dalam tabel berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

81 Tabel 3.26 Realisasi Indikator sasaran 10 Tahun 2015 No. Indikator Kinerja Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian 1 Angka Usia Harapan Hidup 73,4 72,38 98,6 2 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup 23 4,5 180,43 3 Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran hidup 19 4,4 176,84 4 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup 32 4,5 185,94 5 Angka Kematian Ibu per Kelahiran hidup ,7 154,22 Rata-rata capaian Kinerja 159,21 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Angka Usia Harapan Hidup Usia Harapan Hidup Tahun 2015 terealisasi 72,38 tahun dari target 73,4 Tahun, sehingga capaiannya sebesar 98,6%. Usia Harapan Hidup penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 72,25 Tahun, meskipun capaian tersebut masih dibawah target yang telah ditetapkan dalam RPJMD sebesar 73,4 Tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran Hidup Angka kematian bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 tercatat 4,5 dari target 23 sehingga capaiannya sebesar 180,43%. Angka Kematian Bayi (AKB) dari tahun 2014 yaitu 4,5 per 1000 Kelahiran Hidup (31 kasus dari 6871 klh) mengalami penurunan menjadi 4,4 per 1000 Kelahiran hidup (29 kasus dari 6419 klh) pada tahun Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup Angka kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 tercatat 4,4 dari target 19 sehingga capaiannya sebesar 176,84%. Angka Kematian Neonatal (AKN) juga mengalami penurunan dari tahun 2014 yaitu 4,4 per Kelahiran Hidup (30 kasus dari 6871 klh) menjadi 4.3 per Kelahiran hidup (28 dari 6419 klh pada tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

82 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup Angka kematian anak balita per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 tercatat 4,5 dari target 32 sehingga capaiannya sebesar 185,94%. Angka kematian balita (AKBA) mengalami penurunan pada tahun 2014 yaitu 4,6 per Kelahiran Hidup (32 kasus dari 6871 klh) menjadi 4,4 per Kelahiran hidup (29 kasus dari Hal tersebut berarti AKB dan AKBA Tanjung Jabung Barat bila dibandingkan dengan target MDGs sudah jauh lebih baik dari target MDGs 2015 (AKB:23/1000 kh dan AKBA 32/1000 kh). Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup Angka kematian Ibu per kelahiran hidup pada tahun 2015 tercatat 46,7 dari target 102 sehingga capaiannya 154,22%. Angka Kematian Ibu (AKI), mengalami penurunan, 5 kasus kematian ibu dari 6871 (72,7/ ) kelahiran hidup tahun 2014 menjadi menjadi 3 kasus kematian ibu dari 6541 kelahiran hidup (46,7/ ) tahun 2015, Ini berarti Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan dan sudah dapat ditekan kasus kematiannya. Bila di bandingkan dengan target angka kematian ibu (AKI) menurut MDGs tahun 2015 yaitu 102/ kelahiran hidup, hal ini berarti untuk tahun 2015 AKI Kab.Tanjung Jabung Barat sudah lebih baik. Realisasi indikator kinerja sasaran per tahun sebagai mana tabel berikut : terhadap target RPJMD pada tahun 2016 Tabel 3.27 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 10 terhadap target RPJMD No Indikator Kinerja Target Angka Usia Harapan Hidup ,25 72,38 73,4 2 Angka Kematian Bayi per ,5 4,4 24 Kelahiran Hidup 3 Angka Kematian Neonatal per 5, ,4 4, Kelahiran hidup 4 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup ,6 4, Angka Kematian Ibu per ,7 46, Kelahiran hidup Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

83 Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Obat dan Pembekalan Kesehatan 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 3. Program Pengawasan Obat dan Makanan. 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat. 6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaaran tersebut sebesar Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau 88,56%. Realisasi output rata-rata sebesar 92,15%. Realiasasi 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 8. Program Peningkatan Kesehatan Anak Balita. 9. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. 10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan. 11. Program Pengadaan Peningkatan sarana dan Prasarana Rumah sakit keuangan sebesar 88,56% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 159,21%, maka terjadi efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Paktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasarantersebut adalah : 1. Tersedianya pelayanan kesehatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Puskesmas, Pustu, Puskesmas Perawatan, Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Poskesdes, Dokter praktek swasta, Bidan dan lain-lain) 2. Meningkatnya pelayanan kesehatan melalui kemitraan antara Puskesmas, Rumah Sakit dan Lembaga BPJS. 4. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat. 5. Meningkatnya keaktipan Posyandu Balita ataupun puskesmas sebagai bentuk pelayanan sekaligus pengawasan dari hasil penurunan tingkat kematian bayi (AKB). 3. Kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

84 Hambatan/Masalah: 1. Sistim rujukan kasus resiko tinggi kehamilan dan kelahiran belum optimal. 2. Kurangnya pengawasan dan kepedulian terhadap pasien ibu hamil/nipas dirumah sakit. 3. Kurangnya perhatian dan mutu pelayanan kepada masyarakat miskin. 4. Sarana dan prasarana peralatan medic yang belum lengkap. 5. Banyak Dokter umum yang melanjutkan pendidikan ke Dokter Spesialis, pindah tugas keluar daerah mengikuti suami serta dengan berbagai alasan lain. Strategi pemecahan masalah: 1. Optimalisasi system manual rujukan maternal perinatal. 2. Meningkatkan kepatuhan petugas terhadap standar prosedur operasional (SPO). 3. Meningkatkan sarana peralatan medic dan sarana lainnya. 4. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien yang berujung kepada tingkat umur atau pencapai Angka Harapan Hidup (AHH) yang lebih baik. 5. Memberikan persyaratan dengan mewajibkan adanya pengganti atau pengisian kekosongan bagi para dokter yang melanjutkan pendidikan ataupun pindah tugas. SS 11 Peningkatan Kualitas Pelayanan, Pemahaman dan Pengamalan Agama Dalam Kehidupan Bermasyarakat Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 11 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya, pencapaian ini dengan 1 (satu) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran tahun 2015 sebesar 104,3% dengan prediket Sangat Berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

85 Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan kualitas Pelayanan, Pemahaman dan Pengamalan Agama dalam Kehidupan Bermasyarakat disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.28 Realisasi Indikator Sasaran 11 Tahun 2015 Tahun 2015 Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Persentase Penurunan Angka Kejahatan ,3 Rata-rata capaiaan kinerja 104,3 Persentase Penurunan Angka Kejahatan Persentase angka kejahatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 sebanyak 318 Kasus meningkat dibanding tahun 2014 sebanyak 305 kasus atau meningkat sebesar 10,4%. Tahun 2015 Kasus yang paling banyak terjadi adalah kasus jenis kejahatan konvensional khususnya kasus pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, aniaya berat, hipnotis dan narkoba, sebagaimana tabel 3,29 Tabel 3.29 Jenis Angka kejahatan tahun No. Jenis Kejahatan Kasus Penyelesaian Kasus Penyelesaian Persentase Laju Penurunan (%) 1 Kejahatan Konvensional (0,79) 2 Kejahatan Tran Nasional ,00 3 Kejahatan terhadap kekayaan negara ,00 4 Kontinjensi ,25 Total/Rata-rata (0,43) Sumber : Polres Tanjab Barat Faktor yang berperan penting dalam terciptanya kejahatan adalah karena krisis keimanan akibat minimnya ajaran iman serta bimbingan orang tua dan pembekalan agama oleh ustad, da i, guru ngaji atau para pemuka agama lainnya. Melihat pentingnya peran para pemuka agama tersebut Kabupaten Tanjung Jabung Barat memberikan bantuan insentif kepada para guru ngaji, imam, da i, kaum mesjid dan para guru madrasah. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian daerah terhadap pendidikan non Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

86 formal (pendidikan agama) dalam usaha membangun akhlak. Jumlah imam, guru ngaji, mudim, serta guru madrasah dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 3.30 Jumlah Penerima Bantuan Insentif (Guru Ngaji, Imam, Kaum mesjid, Da I dan Guru Madrasah )Tahun No. Penerima Bantuan Jumlah Penerima Guru Ngaji Imam Kaum Mesjid Da i Guru Madrasah Sumber : Bagian AKRK Setda Tanjung Jabung Barat Dari tabel diatas terlihat Jumlah penerima bantuan setiap tahunnya khususnya untuk Bantuan Guru Madrasah terus meningkat. Untuk bantuan kepada Guru Ngaji, Imam dan Kaum Mesjid porsinya adalah 15 orang di setiap desa dan kelurahan dan ditahun 2015 terjadi penurunan jumlah penerima, namun nilainya ditingkatkan dari Rp ,- perorang sebesar Rp ,- guna untuk memotivasi para ustad dalam upaya mereka membangun akhlak sehingga dapat menekan angka kejahatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, sebagai upaya menciptakan keamanan dan menekan angka kejahatan Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Keagamaan dan Kemasyarakatan. 2. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanaan Lingkungan. 3. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT). 4. Program Pengembangan Wasasan Kebangsaan. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 98,09% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 87,19%. Realisasi keuangan sebesar 98.09% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 104,3%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

87 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Memberikan himbauan - himbauan kepada masyarakat serta penyebaran spanduk pemberitahuan sebagai sarana informasi mengenai paraturan-peraturan yang berlaku. 2. Melakukan pembinaan disekolah-sekolah pada Upacara Bendera disetiap Hari Senin dengan tujuan memberikan pesan-pesan Kamtibnas kepada para pelajar. 3. Melakukan penyuluhan-penyuluhan sebagi sarana penyampaian pesan Kamtibnas pada masyarakat melalui kegiatan Syafari Jumat di mesjid-mesjid. 4. Melakukan patroli rutin khususnya di kawasan-kawasan rawan kejahatan dan apabila telah terjadi kejahatan dilakukan penindakan hukum sebagai upaya memberikan efek jera. SS 12 Peningkatan Pengembangan Nilai Nilai Budaya Daerah Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 12 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya, pencapaian ini dengan 2 (dua) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 73,84% dengan kategori prediket Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Pengembangan nilai-nilai budaya daerah disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.31 Realisasi indikator sasaran 12 tahun 2015 Tahun 2015 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1. Jumlah Kebudayaan yang terlestarikan Jumlah grup kesenian / budaya yang aktif ,69 Rata-rata capaian kinerja 73,84 Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

88 Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagaai berikut: Persentase Kebudayaan Yang terlestarikan Capaian Kinerja indikator kebudayaan yang terlestarikan tahun 2015 terealisasi 22 budaya dari target 22 budaya, sehingga capaiannya sebesar 100%. kebudayaan tersebut adalah seni budaya asli khas Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang meliputi 10 (sepuluh) seni tari, 7 (tujuh) seni music/lagu dan 5 (lima) budaya/pagelaran yang masih dipertahankan sehingga selalu terjaga kelestariannya hingga saat ini sebagaimana tabel sebagai berikut: Tabel 3.32 Kebudayaan yang Lestari Kabupaten Tanjung Jabung Barat No. Jenis Kebudayaan yang Lestari Jumlah I. SENI TARI 10 Tari Babiduk Tari Tugal Tari Hampar Pepai Tari Bunga Inai Tari Japin Perahu Kulek Tari Gertak Paduka Tari Lang Keluit Tari Ketam Batu Bakau Tari Sahuran Tari Beras Kunyit II. SENI MUSIK / LAGU 7 Selempang Merah Nelayan Siti Rabiah Dare Pengabuan Mencari Kerang Senandung Malam Nasib Nelayan III. SENI BUDAYA / PAGELARAN 5 Pagelaran Festival Hadrah Pagelaran Festival Habsyi Pagelaran Festival Arakan Saur Haulan Syech Abdul Qadir Jaelani Pagelaran Festival Beduk Bersalawat T O T A L 22 Sumber: Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

89 Dari Tabel diatas budaya yang terlestarikan terdapat seni tari, music/lagu dan seni budaya/pagelaran yang bercirikankan adat budaya asli khas Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang dijadikan even rutin untuk digelar dan dilaksanakan pada acara-acara di dalam daerah dan luar daerah, bahkan pageran tersebut sudah beberapa kali digelar dinegara tetangga Malaysia. Persentase Grup Kesenian/Budaya yang aktif Jumlah Grup Kesenian/Budaya yang aktif di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sampai tahun 2015 terealisasi 31 grup dari target 65 grup sehingga capaiannya sebesar 47,69%. Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dihuni oleh 14 suku daerah, sehingga budayanyapun sangat bervariasi yang memunculkan grup kesenian/budaya daerah asalnya yang membentuk keragaman budaya menjadi khas seni /budaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat, sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.33 Grup Kesenian/budaya yang aktif No. Grup Kesenian/Budaya Jumlah I. SENI MUSIK/LAGU 21 Pinang Merah Gandrung Irama Kamila Paku Banten Campur Sari Modern Margo Laras Ulu Betuah Al Badria Senandung Anak Tungkal Dendang Perindu Pusako Suto Dilago Karawitan Seto Laras Sanggar Kembang Tiga Setangkai Lestari Serja As Syarif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

90 Ar Rizky Al Zahra Sehalfa Grup Al Kausar Melayu Teluk Pengkah Sinar Kemala Seni Batang Terendam II. SENI TARI 3 Pusako Selempang Merah Semenanjung Pusako Suto Dilago III. SENI BUDAYA/PAGELARAN 7 Wijoyo Kusumo Nayoko Lestari Singo Yudo Singo Manunggal Singo Mudo Turinggo Seto Siswo Budayo Sumber: Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Dari Tabel diatas dalam budaya seni tari, penambahan berupa penggalian kesenian yang sudah ada sebelumnya dan hampir punah dikembangkan kembali, pada seni musik dan lagu penambahan berupa penciptaan lagu lagu baru yang bernuansa dan berciri khas daerah, dalam halnya dengan penambahan kebudayaan / pagelaran merupakan pengembangan budaya dari berbagai suku yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target RPJMD Tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.34 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 12 Terhadap Target RPJMD No Indikator Kinerja Realisasi Target Jumlah Kebudayaan yang terlestarikan Jumlah Grup Kesenian/Budaya yang aktif Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Pengelolaan Keragaman Budaya. 2. Program Pengmbangan Nilai Budaya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

91 Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 92,81% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 98,75%. Realisasi keuangan sebesar 92,81% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 73,84%, maka terdapat kurang efisiennya penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Dukungan anggaran dan sumber daya manusia cukup walaupun jumlahnya belum sesuai harapan. 2. Pelaksanaan program dan kegiatan telah direncanakan dengan baik. SS 13 Peningkatan Peran Pemuda dan Atlet Berprestasi Dalam Olah Raga Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 13 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Berkehidupan Beragama dan Berbudaya. Pencapaian ini dengan 1 (satu) indikator jumlah penghargaan yang diperoleh dicabang olah raga mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 216,6% dengan kategori prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran dalam Olah Raga disajikan dalam tabel Peningkatan Peran Pemuda Atlet Berprestasi berikut ini : Tabel 3.35 Realisasi Indikator Sasaran 13 Tahun 2015 Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi Capaian % Jumlah Penghargaan dicabang Olah Raga ,6 Rata-rata capaian kinerja 216,6 Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

92 Jumlah Penghargaan di Cabang Olah Raga Capaian Kinerja indikator jumlah penghargaan yang diperoleh dicabang olah raga (perolehan medali) ditahun 2015 sebanyak 65 medali dari 7 cabang olah raga yang diikuti, meningkat sebanyak 36 medali dibanding perolehan ditahun 2014 sebanyak 29 medali dengan 7 cabang olah raga yang sama terutama yang diperlombakan di dari Pekan Olah raga Daerah Tingkat Provinsi Jambi dan Nasional. Realisasi indikator kinerja sasaran Jumlah perhargaan dicabang olah raga per tahun dari Tahun terhadap target RPJMD pada tahun 2016 sebagai mana tabel Tabel 3.36 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 13 Terhadap Target RPJMD Indikator Kinerja Target 2016 Jumlah Penghargaan dicabang Olah Raga Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel diatas terlihat peraihan jumlah penghargaan dibidang olah raga meningkat dari 29 Medali di Tahun 2014 menjadi 65 medali ditahun 2015 terutama dicabang olah raga pencak silat, yudo dan angkat besi. Faktor yang mempengaruhi pencapaian peningkatan jumlah penghargaan yang diperoleh di cabang olah raga adalah komitmen pembinaan, pelatihan dan peningkatan olah raga yang terus menerus dilakukan walaupun adanya pergantian pengurus Koni. Adapun cabang olah raga yang terdaftar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu sebanyak 28 cabang olah raga dan yang pada saat ini menjadi andalan peraihan medali di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terlihat seperti tabel 3.37 berikut ini: Tabel 3.37 Jumlah Prestasi (Medali) di Bidang Olah Raga Tahun No Cabang Olah Raga Prestasi (Jumlah Medali) 2014 Prestasi (Jumlah Medali) Sepak Bola Takraw Bulu Tangkis Pencak Silat Yudo Angkat Besi Tarung Drajat 9 9 T o t a l Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

93 Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan. 2. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 98,01% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga 96,6%. Realisasi keuangan sebesar 98,01% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 216,6%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Hambatan/Masalah: 1. Semakin berkurangnya atlit yang berprestasi didaerah. Strategi Pemecahan masalah: 1. Komitmen terus melakukan upaya pembinaan, pelatihan dan pendidikan di bidang olah raga. 2. Melakukan pencarian, pembibitan dan pembinaan Olahragawan berbakat. 3. Membangun, melengkapi dan meningkatkan sarana dan prasana olah raga yang tersedia. 2. Kurangnya kompetisi olah raga yang diadakan oleh daerah 4. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga serta melaksanakan Pekan olah raga daerah dan Pekan Olah Raga Pelajar (Pembinaan dan Seleksi) serta kompetisi olah raga tradisonal. SS 14 Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 14 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan, Pelayanan Kesehatan, berkehidupan Beragama dan Berbudaya. Pencapaian ini dengan 1 (satu) indikator mendapatkan angka capaian sebesar 100% dengan prediket Sangat Berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

94 Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.38 Realisasi Indikator Sasaran 14 Tahun 2015 INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA (OUTPUT) Satuan 2015 Target Realisasi % Capaian Persentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat Jumlah peserta jamkesmas Jumlah peserta jamkesda Jiwa Jiwa Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Rata-rata capaian kinerja 100 Persentase Peningkatan Pelayanan Kesehatan Yang Diperoleh Masyarakat Persentase masyarakat pengguna Jaskesmas dan Jamkesda di Kabupaten Tanjung Jabung Barat setiap tahunnya disesuai dengan kebuhan masyarakat. Untuk tahun 2015 peserta jamkesmas sebanyak jiwa atau 100%, menurun dibanding tahun 2014 sebanyak jiwa atau 99,07%. Untuk pengguna Jamkesda tahun 2014 sebanyak jiwa, meningkat ditahun 2015 sebanyak jiwa bertambah sebanyak jiwa atau 106,6 %. Untuk realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target RPJMD dapat dilihat pada tabel 3.39 berikut ini: Tabel 3.39 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 14 terhadap target RPJMD NO Indikator Kinerja (Output) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target Jumlah peserta Jamkesmas Jumlah peserta Jamkesda Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel diatas diketahui bahwa penggunaan kartu jamkesmas dari tahun tidak mengalami perkembangan, penerbitan kartu tersebut disesuai dengan anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Untuk pengguna kartu jamkesda setiap tahun mengalami perkembangan disesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

95 Sasaran tersebut dicapai melalui Program: 1. Program Pelayanan kesehatan Penduduk Miskin. 2. Program upaya kesehatan masyarakat Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 87,23%. Realisasi output rata-rata sebesar 82.04%. 3. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 4. Program Obat dan pembekalan kesehatan. Realiasasi keuangan sebesar 87,23% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka terjadi efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah: 1. Dukungan ketersediaan dana, sarana dan prasarana pelayanan yang cukup memadai. Hambatan/masalah: 1. Kurang validnya data kepesertaan jamkesmas, masih ditemukan peserta jamkesmas tidak memiliki kartu jamkesmas (Distribusi kartu tidak merata). 2. Kecukupan distribusi/sebaran dan kuantitas serta kualitas faskes belum merata sehingga berdampak pada kualitas pelayanan yang belum optimal. 2. Partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam pemahaman penggunaan kartu jamkesmas dan jamkesda. 3. Masih banyak pasien yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). 4. Jumlah Anggaran dari APBD yang terbatas. 5. Ketersediaan obat, bahan pakai habis (BHP) yang belum memadai. Strategi Pemecahan masalah: 1. Data kepersertaan ex. Jamkesmas prasana kesehatan secara bertahap diverifikasi ulang agar lebih tepat dengan tujuan untuk meningkatkan sasaran pelayanan kesehatan secara optimal. 2. Pemerintah Daerah meningkatkan 3. Memerintahkan kepada instansi terkait fasilitas kesehatan yang sudah ada dan terutama kecamatan dalam penerbitan melakukan pembangunan sarana dan atau pengeluaran SKTM agar lebih Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

96 selektif, lebih diprioritaskan kepada masyarakat miskin dan tidak mampu yang benar membutuhkan 4. Menyediakan anggaran yang cukup dalam pembiayaan jamkesda. 5. Dinas kesehatan berperan aktif dalam penyediaan obat-obatan dan bahan habis pakai. SS 15 Meningkatnya Stabilitas Ekonomi Makro Dalam Mendukung Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 15 dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis Agribisnis dan Agro Industri Yang Berwawasan Linglkungan Pencapaian ini dengan 4 (Empat) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 167,62% dengan kategori prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Makro Dalam mendukung Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.40 Realisasi Indikator sasaran 15 Tahun 2015 No. INDIKATOR KINERJA 2015 Target Realisasi Capaian % 1 Pertumbuhan PDRB dengan migas 7,95 6,51 81,89 2 Pertumbuhan PDRB tanpa migas 7,95 9,98 125,5 3 PDRB Per Kapita (Dengan Migas) Rp 34,94 100,20 286,7 4 PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) Rp 27,92 49,26 176,4 Rata-rata capaian kinerja 167,62 Sumber : BPS (PDRB Tanjung Jabung Barat menurut lapangan usaha 2014) Ket : PDRB diukur berdasarkan harga konstan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

97 Pencapaiaan indikator kinerja sasaraan tersebut dengan uraian sebagai berikut : Pertumbuhan PDRB Dengan Migas Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami fluktuasi dari tahun 2015 terealisasi sebesar 6,51 meningkat 0,73 dibanding tahun sebelumnya sebesar 5,78, belum mencapai target RPJMD 2016 sebesar 8,14. Pertumbuhan PDRB Tanpa Migas Pertumbuhan PDRB tanpa migas Tahun 2015 terealisasi 9,98 dari target 7,95 meningkat 1,61 dibanding tahun sebelumnya sebesar 8,37. Lonjakan pertumbuhan ekonomi ini terjadi karena adanya perubahan metode perhitungan yang dilakukan oleh Jajaran BPS ( Badan Pengelola Statistik) khususnya pada perubahan klasifikasi baku lapangan usaha dari sebelumnya 9 (Sembilan) klasifikasi lapangan usaha menjadi 17 (tujuh belas) klasifikasi lapangan usaha, serta perubahan tahun dasar perhitungan. PDRB Per Kapita (Dengan Migas) PDRB Per Kapita (dengan migas) Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2015 sebesar 100,20%, mengalami peningkatan sebesar 10,22% dibanding tahun 2014 sebesar 89,98% dan sudah melampaui target RPJMD sebesar 40,14%. PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) PDRB Per Kapita (tanpa migas) Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 sebesar 49,26% mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 sebesar 40,18% sudah mencapai target RPJMD sebesar 30,03%. Ada 3 (tiga) sektor menjadi penyumbang terbesar bagi PDRB Per Kapita (Rp.) tanpa migas di tahun 2015 yaitu sektor Pertambangan dan penggalian (40,85%, sector pertanian, kehutanaan dan perikanan (23,73% dan sector industry pengolahan (18,24%). Lonjakan pertumbuhan ekonomi ini terjadi karena adanya perubahan metode perhitungan yang dilakukan oleh Jajaran BPS ( Badan Pengelola Statistik) khususnya klasifikasi lapangan usaha serta perubahan tahun dasar perhitungan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

98 Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.41 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran terhadap target RPJMD 2015 No INDIKATOR KINERJA Target Laju Pertumbuhan PDRB dengan migas 2 Laju Pertumbuhan PDRB tanpa migas 3 PDRB Per Kapita (Dengan Migas) 4 PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) Realisasi Pertumbuh an Per-th % 8,14 7,64 4,65 5,78 6,51 0,36 8,14 8,48 7,45 8,37 9,98 0,44 40,14 76,30 82,11 89,98 100,20 0,78 32,14 32,59 34,95 40,18 49,26 1,79 Sumber : BPS (PDRB Tanjung Jabung Barat menurut lapangan usaha 2014) Sasaran tersebut dicapai melalui program : 1. Program Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan. 2. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. 3. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi. 4. Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan. 5. Program usaha pertambangan migas 6. Program peningkatan pelayanan dan informasi pertambangan 7. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan. 8. Program peningkatan pelayaanan dan pengelolaan air tanah. 9. Program penyediaan dan pengelolaan air bersih. 10. Program Peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan). 11. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 12. Programpengembangan agribisnis. 13. Program peningkatan produksi perkebunan. 14. Program Pengembangan perikanan tangkap. 15. Program pengembangan budidaya keramba dan kolam. 16. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar. 17. Program pengembangan sentra-sentra industry potensi 18. Program peningkatan kemampuan teknologi industry. 19. Program peningkatan dan pengembangan eksport. 20. Program pengembangan industry kecil dan menengah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

99 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai kota tujuan pendidikan, yang berakibat tumbuh subur sector perdagangan, hotel dan restoran maupun jasa. pencapaian sasaran tersebut adalah: 3. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang seperti jalan dan pelabuhan laut. 2. Kondisi dan keamanan sangat mendukung kegiatan pengembangan perekonomian. SS 16 Meningkatnya Iklim Investasi Yang Sehat Dan Efisien Melalui Reformasi Kelembagaan Ekonomi Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 16 dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan lingkungan. Pencapaian ini dengan 3 (Tiga) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 96,96 dengan kategori prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Iklim Investasi yang Sehat Melalui Reformasi Kelembagaan Ekonomi disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.42 Realisasi indikator sasaran 16 Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA 2015 Target Realisasi % Capaian 1 Pendapatan Daerah ,87 2 Jumlah PMA Jumlah PMDN Rata-rata capaian kinerja 96,96 Sumber : Dinas Pendapatan daerah dan Bappeda Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

100 Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah tahun 2015 sebesar ,528,87, bila dibandingkan dengan target yang yang ingin dicapai sebesar ,00 maka capaian target adalah 90,87%. Pertumbuhan pendapatan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 mengalami penurunan karena rasionalisasi Perpres 36 Tahun 2015 menjadi PMK 249/pmk.07/2015 terkait dengan perubahan rincian DBH Pajak dan DBH bukan pajak SDA, sehingga tidak tercapainya realisasi penerimaan Negara dari sector bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak sumber daya alam di triwulan IV. Jumlah Penanaman Modal Asing Jumlah PMA di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 sebanyak 7 perusahaan sama dengan tahun 2014 tidak mengalami peningkatan. Perusahaan Milik Asing (PMA) yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan PMKS, Perkebunan Kelapa Sawit, Pertambangan minyak bumi dan gas alam, perdagangan, Jasa Perdagangan Ekspor dan Angkutan dengan Saluran Pipa. Jumlah Penanaman Modal Dalam Negeri Perkembangan jumlah PMDN di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus meningkat dari 21 perusahaan ditahun 2014 terjadi peningkatan menjadi 28 perusahaan di tahun PMDN umum bergerak dibidang Transportasi gas, Batu bara, HTI, Pulp dan Paper Industri, Kelistrikan, Perkebunan kelapa sawit dan PMKS. Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja RPJMD tahun 2016 disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.43 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 16 terhadap target RPJMD No. Indikator Kinerja Tahun Target Pendapatan Daerah 898,90 997, , , Jumlah PMA Jumlah PMDN Sumber : Dinas Pendapatan Daerah dan Bappeda Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

101 Sasaran tersebut dicapai melalui program : 1. Program Perencanaan pembangunan Ekonomi. 2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp atau 91,21%. Realisasi output rata-rata sebesar 82.86%. Realiasasi Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian saasaran tersebut adalah : 1. Tingkat Keamanan Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang aman dan terkendali. 3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. keuangan sebesar 91,21% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 96,96%, maka terjadi efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut 2. SDA Alam yang tersedia serta sarana dan Prasarana yang sangat mendukung di Kab. Tanjung Jabung Barat SS 17 Pengembangan Ekport dan Kepariwisataan Daerah Berbasis Potensi daerah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

102 Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 17 dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agriindustri Yang Berwawasan Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Pengembangan Ekport dan Kepariwisataan Lingkungan, pencapaian ini dengan dua indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 121,3% dengan kategori prediket Sangat Berhasil. Daerah Berbasis Potensi Daerah disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.44 Realisasi Indikator Sasaran 17 Tahun NO INDIKATOR KINERJA Target Realisasi % Capaian 1 Besaran Nilai Eksport , ,35 103,5 2 Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran , ,38 139,2 Rata-rata capaian kinerja 121,3 Sumber : Dinas Pendapatan Daaerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Besaran Nilai Eksport Pencapaian nilai ekport (USD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 sebesar ,35, atau 103,5% dari target yang ingin dicapai sebesar ,00. Tercapainya nilai ekspor daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat lebih disebabkan adanya peningkatan produksi dari beberapa perusahaan, seperti perusahaan pengelolaan pulp and paper, PMKS, dan peningkatan komoditi hasil perkebunan seperti kelapa sawit yang terus meningkat. Besaran Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran Pada Tahun 2015 pendapatan pajak hotel sebesar bila dibanding dengan target yang dingin dicapai sebesar , maka capaian target adalah 73,78% penurunan ini disebabkan adanya himbauan pemerintah untuk pelaksanaan rapat, sosialisasi bintek tidak dibenarkan dilaksanakan dihotel sehingga pendapatan pajak 10% kegiatan SKPD dihotel tidak adalagi namun pajak losmen meningkat dengan adanya penambahan wajib pajak rumah kos. Untuk pendapatan pajak restoran sebesar ,38 atau 146,27% dari target yang ditetapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

103 sebesar ,00, peningkatan pendapatan pajak restoran disebabkan adanya penambahan jumlah wajib pajak Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja RPJMD pada tahun rumah makan/restoran di Kabupaten Tanjung Jabung Barat disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.45 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 17 terhadap target RPJMD NO INDIKATOR KINERJA REALISASI TARGET Besaran Nilai Eksport , , , , , 00 2 Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran , , 00 Sumber : Dispenda Kab. Tanjung Jabung Barat Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Penataan dan penyempurnaan Sistem dan Prosedur Pengawasan 2. Program Peningkatan dan 3. Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan pengembangan eksport. daerah. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,- dari anggaran sebesar Rp atau 91,53% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 91,46%. Realisasi keuangan sebesar 91,53% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 121,3%, maka terjadi efiiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 2 Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

104 2. Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, yaitu dengan cara 3. penagihan pajak daerah dan retribusi daerah. melakukan pendataan objek dan subjek pajak daerah dan retribusi daerah secara lengkap dan akurat, mengintensifkan 4. Terus berupaya menggali potensi sumber-sumber pendapatan daerah. Hambatan dan masalah: 1. Belum optimalnya Kesadaran Wajib Pajak dan Wajib Retribusi dalam membayar pajak. Strategi pemecahan masalah 1. Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak dan Wajib Retribusi melalui Kegiatan Sosialisasi. 2. Kurangnya pengawasan dan koordinasi dengan semua stakeholder. 2. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan pengawasan serta pengendalian penerimaan daerah SS 18 Meningkatnya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Serta Koperasi Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 18 dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agriindustri Yang Berwawasan Lingkungan, pencapaian ini dengan 2 (dua) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 77,5% dengan kategori prediket Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta Koperasi disajikan dalam tabel berikut ini : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

105 Tabel 3.46 Realisasi indikator Sasaran 18 Tahun 2015 No. INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Satuan Tahun 2015 Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah UMKM Unit ,21 2 Jumlah Koperasi Aktif Unit ,75 Rata-rata capaian kinerja 77,5 Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian masing-masing indikator kinerja tersebut sebagai berikut : Jumlah UMKM Jumlah UMKM yang terdata secara keseluruhan pada tahun 2015 terealisasi sebanyak unit usaha, dari target 6000 unit usaha, sehingga capaiannya adalah sebesar 100,21%, ada penambahan UMKM baru sebanyak 930 unit usaha. Peningkatan jumlah UMKM ini bergerak di bidang perdagangan, bidang pertanian, industri dan aneka usaha, hal ini disebabkan oleh iklim usaha dibidang aneka industry sangat menjanjikan dengan serapan tenaga kerja tahun 2015 sebanyak orang. Jumlah Koperasi Aktif Tahun 2015 jumlah koperasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 361 koperasi yang terdiri dari 32 KUD dan 329 Non KUD. Dari jumlah tersebut hanya 121 koperasi yang aktif yang bergerak di bidang usaha pertanian. Bila dibanding dengan tahun 2014, koperasi yang aktif sebanyak 102 koperasi berarti mengalami peningkatan 19 koperasi atau sebesar 11,86 %. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

106 Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kerja RPJMD pada tahun 2016, untuk perkembangan jumlah UMKM dan Jumlah Koperasi sehat disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.47 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran18 Pertahun terhadap Target RPJMD No. Indikator Kinerja Tahun Target Jumlah UMKM Jumlah Koperasi Aktif Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah. 3. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil, Menengah yang Kondusif. Realisasi yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00. dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 97,73 %. Realisasi output rata-rata sebesar 96,83%. Realisasi keuangan sebesar 97,73% 4. Program Pengembangan kewirausahaan dan keuanggulan kompetitif bagi Usaha Kecil Menengah. 5. Program Pengembangan Fasilitas Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 77,5%, maka dapat terdapat ketidak efesienan penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Komitmen bahwa koperasi merupakan soko guru perekonomian yang harus terus dikembangkan. 2. Meningkatkan koordinasi antar instansi dalam pembinaan koperasi dan UMKM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

107 3. Komitmen meneggak Peraturan Presiden RI No.98 Tahun 2014 tentang perizinan usaha mikro untuk mendukung pelaksanaan IUMK yang pendataan dilakukan oleh Lurah/Kades di wilayah kerjanya. 4. Meneggakkan Permendagri No. 83 Tahun 2014 tentang pedoman pemberian izin usaha mikro dan kecil bahwa lurah/kades menyampaikan pendataan PUMK dan laporan hasil pemberian IUMK kepada Camat. Hambatan/masalah: Masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang manfaat dan unggulan koperasi sebagai sarana perekonomian. Masih terbatasnya tenaga teknis (jumlah, pengetahuan dan keterampilan SDM Aparatur teknis dan auditor) dalam melakukan pembinaan terhadap koperasi dan UMKM di tingkat Kabupaten. Belum terjaganya kualitas, kuntitas dan kontinuitas produk UMKM karena keterbatasan sarana produksi, rendahnya pemanfaatan dan penguasaan teknologi dan keterbatasan permodalan serta jaringan usaha yang kurang luas. Kualitas SDM yang mengelola koperasi kemampuan manajemen yang masih rendah (kemampuan manajemen yang masih rendah). Dalam pergantian kepengurusan koperasi, sering terjadi kurang terjalin kerjasama dan sering terjadi kesalahpahaman. Strategi pemecahan masalah : Membuat program khusus untuk petugas konsultasi koperasi lapangan bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk peningkatan kemampuan, pengetahuan & keterampilan SDM Aparatur teknis dalam melakukan pembinaan terhadap UKM. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kompetensi SDM melalui pendidikan, pelatihan, bintek dan penyuluhan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun koperasi itu sendiri. Penyediaan penguatan modal melalui dana APBD Kabupaten dengan kemudahan akses dalam mengurus administrasi dan tingkat suku bunga yang rendah dan penguatan sarana produksi dan teknologi agar terjaga kualitas, kuantitas produk umkm. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

108 Memerintahkan kepada koperasi yang melakukan pergantian pengurus agar melakukan serah terima manajemen administrasi dan keuangan. Meningkatkan kualitas SDM KUMKM untuk mengadapi perkembangan Iptek dan Teknologi Informasi dan memperluas jaringan usaha koperasi. SS 19 Berkembangnya Agribisnis dan Agroindustri Berbasis Komoditi Unggulan Daerah Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 19 dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agriindustri Yang Berwawasan Lingkungan, pencapaian ini dengan 16 (Enam belas) indikator kinerja mendapatkan angka capaian sebesar 95,47% dengan prediket Sangat Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Berkembangnya Agribisnis dan Agroindustri Berbasis Komoditi Unggulan Daerah disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.48 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 19 Tahun 2015 No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian 1 Produktifitas Padi Kw/ha 43,52 39,25 90,19 2 Produktifitas Jagung Kw/ha 35,35 31,29 88,51 3 Produktifitas Ubi Kayu Kw/ha 169,22 145,22 85,82 4 Produktifitas Ubi jalar Kw/ha 118,73 80,29 67,62 5 Produktifitas Kacang Hijau Kw/ha 19,60 11,75 59,95 6 Produktifitas Kacang Tanah Kw/ha 16,96 11,56 68,16 7 Produktifitas Sayuran Kw/ha 34,22 26,72 78,08 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

109 8 Produktifitas Buah-buahan Kg/Phn 12,34 26,19 212,24 9 Produksi Kelapa Dalam Ton ,56 10 Produksi Karet Ton ,70 11 Produksi Kelapa Sawit Ton ,31 12 Produksi Kopi Ton ,56 13 Produksi Pinang Ton ,08 14 Produksi Rumansia Besar Ton 354, ,19 15 Perikanan Tangkap Ton ,4 16 Perikanan Budi Daya Ton 3.763, ,6 113,16 Rata-rata capaian kinerja 95,47 Produktifitas Padi Padi merupakan bahan penghasil beras yang menjadi makanan pokok dan sumber energi. Produktifitas padi pada tahun 2015 sebesar 39,25 Kw/Ha mengalami peningkatan sebesar 0,86 Kw/Ha dibanding tahun 2014 sebesar 38,39 Kw/Ha. Perkembangan pertahun dari sebagaimana tergambar dalam tabel berikut: Tabel 3.49 Perkembangan Luas Tanam, luas panen, produksi dan produktifitas padi Sawah dan Ladang Tahun No Indikator Kinerja Perkem(%) PADI SAWAH + PADI LADANG 1 Luas Tanam (Ha) (11,96) 2 Luas Panen (Ha) (11,34) 3 Produksi (Ton GKG) (8,99) 3 Produktifitas (Kw/Ha) 36,33 36,92 38,01 38,39 39,25 1,98 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

110 Meskipun dengan luas lahan yang semakin berkurang dan peningkatan produksinya tidak nampak secara signifikan dari segi angka tetapi sudah cukup berdampak bagi pertumbuhan ekonomi dimasyarakat khususnya petani padi, karena dengan dorongan dan program gertak paduka yang dilaksanakan sejak tahun 2011 program ini mendukung peningkatan produktifitas padi. Jika di lihat target RPJM tahun 2016 (43,52 Kw/ha), dengan beberapa upaya tambahan misalnya perluasan lahan persawahan maka target tersebut akan tercapai. Produktifitas jagung Jagung adalah salah satu sumber bahan makanan masyarakat yang di kembangkan oleh petani khususnya di lahan gambut. Pada tahun 2015 produktifitas jagung sebesar 31,29 kw/ha mengalami penurunan sebesar 11,78 kw/ha dibanding tahun 2014 yang mencapai angka 43,07 kw/ha sebagaimana tabel berikut ini. Tabel 3.50 Perkembangan Luas Tanam, luas panen, produksi dan produktifitas Jagung Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan % J A G U N G 1 Luas Tanam (Ha) ,35 2 Luas Panen (Ha) ,85 3 Produksi (Ton GKG) ,59 3 Produktifitas (Kw/Ha) 21,66 21,53 29,10 43,07 31,29 13,81 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Produktifitas jagung mengalami penurunan ditahun 2015 dan belum memenuhi target RPJMD 2016 (35,35 Kw/ha), agar terjadi peningkatan diperlukan peran serta pemerintah dalam pengembangan komoditas jagung melalui penerapan pengelolaan tanaman terpadu diantaranya dengan pemberian bibit unggul inhibrida dan lainlain. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

111 Produktifitas Ubi Kayu Ubi kayu adalah tanaman yang sangat mudah tumbuh di tanah dan iklim seperti Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang bergambut. Sebab dengan sedikit sentuhan teknologi dan olahan tanah produktifitas ubi kayu dapat meningkat secara drastis, tahun 2014 sebesar 141,47 kw/ha meningkat menjadi 145,22 kw/ha ditahun 2015, sebagaimana tabel Tabel 3.51 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi Kayu Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan (%) UBI KAYU 1 Luas Tanah (Ha) (19,82) 2 Luas Panen (Ha) (15,37) 3 Produksi (Ton GKG) (7,73) 3 Produktifitas (Kw/Ha) 104,39 104,46 104,35 141,47 145,22 9,55 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Dengan memperhatikan tabel diatas nampak jelas peningkatan produktifitas ubi kayu dari tahun 2014 sampai dengan 2015 sebesar 3,75 Kw/Ha. Meskipun laju peningkatannya cukup tinggi untuk mencapai target RPJM 2016 sebesar (169,22 Kw/ha), masih diperlurkan program-program yang di canangkan pemerintah seperti melalui penanaman tumpang sari selain perkebunan ubi kayu Produktifitas Ubi Jalar Komoditas ubi jalar juga menjadi komoditas yang penting untuk di kembangkan karena cocok dengan lahan dan iklim di Kab. Tanjung Jabung Barat, Produktifitas ubi jalar ditahun 2015 sebesar 80,29 Kw/Ha meningkat sebesar 7,57 Kw/Ha jika dibanding dengan produktifitas tahun 2014 sebesar 72,72 Kw/ha, gambaran perkembangan sebagaimana tabel Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

112 Tabel 3.52 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi Jalar Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan % UBI JALAR 1 Luas Tanah (Ha) (25,59) 2 Luas Panen (Ha) (18,77) 3 Produksi (Ton GKG) (17,50) 3 Produktifitas (Kw/Ha) 73,77 73,39 74,24 72,72 80,29 1,29 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Produktifitas ubi jalar dari tahun produksinya berfluaktif, hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak menentu. Namun demikian pemerintah tidak hentihentinya memberikan penyuluhan, bimbingan dan bantuan-bantuan melalui petugas petugasnya dan berusaha untuk mencari penyebab utama penurunan atau peningkatan agar produktifitas ubi jalar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tetap terjaga agar pertumbuhan ekonomi tidak mengalami hambatan Produktifitas Kacang Hijau Kacang hijau adalah tanaman perkebunan yang masih bertahan dalam produktifitasnya meskipun dalam iklim yang selalu berubahubah sekarang ini. Produktifitas tahun 2015 sebesar 11,75 Kw/Ha, sama dengan tahun 2014, meskipun luas tanam berkurang tetapi produktifitasnya masih dapat dipertahankan sebagaimana tergambar dalam tabel Tabel 3.53 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Hijau Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan % KACANG HIJAU 1 Luas Tanah (Ha) (27,40) 2 Luas Panen (Ha) (26,60) 3 Produksi (Ton GKG) (27,78) 4 Produktifitas (Kw/Ha) 11,67 11,25 11,09 11,75 11,75 0,23 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

113 Naik turunya tingkat produktifitas kacang hijau ini terlihat pada tabel diatas yang jika dibanding dengan target RPJM sebesar 19,60 Kw/Ha, maka masih banyak lagi upaya yang harus dilakukan guna mendorong tingkat pertumbuhan perekonomian kerakyatan terutama dalam peningkatan asupan gizi masyarakat. Produktifitas Kacang Tanah Selain kacang hijau kacang tanah juga menjadi produk yang tidak kalah penting di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dimana angka produktifitas kacang tanah pada tahun 2015 hanya 11,56 kw/ha menurun dibanding dengan capaian tahun 2014 sebesar 12,04 kw/ha, sebagaimana tergambar pada tabel Tabel 3.54 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Tanah Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan % KACANG TANAH 1 Luas Tanah (Ha) (40,13) Luas Panen (Ha) (38,20) 3 Produksi (Ton GKG) (37,49) 3 Produktifitas (Kw/Ha) 10,91 10,79 10,97 12,04 11,56 1,58 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjung Jabung Barat Produktifitas kacang tanah terus meningkat dari tahun 2011 sampai dengan 2014 dan tahun 2015 mengalami penurunan, untuk itu peran dan kerja keras petani dan juga peran pemerintah dalam memberikan dorongan penyuluh-penyuluh lapangan serta bantuan pembibitan, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat mencapai target produktifitas sesuai yang telah ditetapkan pada RPJM 2016 sebesar 16,96 Kw/ha. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

114 Produktifitas Sayuran Sayuran adalah kebutuhan bahan makanan untuk peningkatan asupan gizi keluarganya. Dengan tingginya kebutuhan tersebut maka dibutuhkan pula produktifitas sayuran yang tinggi agar dapat memenuhi kebutuhan itu. Produktifitas sayuran sangat pada tahun 2015 hanya 26,72 kw/ha, sebagaimana tergambar dalam berikut ini Tabel 3.55 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Sayuran Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan% SAYURAN 1 Luas tanam(ha) (17,83) 2 Luas Panen (Ha) (14,53) 3 Produksi (Ton) ,2 (15,69) 4 Produktifitas (Kw/Ha) 27,18 28,97 26,83 30,88 26,72 0,21 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu, serta kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap yang menyelimuti Kab. Tanjung Jabung Barat hampir 2 (dua) bulan lamanya ditahun 2015 menyebabkan produktifitas sayuran hanya 26,72 Kw/ha atau mengalami penurunan 4,16 Kw/Ha di banding tahun 2014 yang mencapai 30,88 Kw/ha. Capaian produktivitas sayuran tahun 2015 bila dibanding dengan target RPJMD sebesar 34,22 Kw/ha terealisasi sebesar 78,08% atau kategori cukup berhasil. Dengan memperhatikan capaian produktifitas tahun , target produktifitas RPJMD tahun 2016 sebesar 34,22 Kw/ha masih memungkinkan untuk terpenuhi dengan dukungan masyarakat tani, pemerintah daerah, stakeholder terkait serta kondisi iklim dan cuaca yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

115 Produktifitas Buah-Buahan Produktifitas buah-buahan di Kab.Tanjung Jabung Barat mengalami fluktuasi, namun secara rata-rata mengalami peningkatan. Produktifitas tahun 2015 mencapai 26,19 kg/pohon/tahun. Produktifitas buah-buahan tersebut sudah melebihi target RPJMD (12,34 Kg/pohon/tahun). Namun keberhasilan peningkatan Produktifitas buahbuahan tidak terlepas dari kuatnya komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan buah-buahan potensial seperti pisang, jeruk dan nanas. Perkembangan jumlah produktifitas buahbuahan tahun dapat dilihat pada tabel Tabel 3.56 Perkembangan Jumlah Tanaman Menghasilkan, Produksi dan Produktifitas Buah-Buahan Tahun No Indikator Kinerja Perkemb.(%) BUAH-BUAHAN 1 Jumlah Tanaman (1,62) Menghasilkan (Pohon/Rumpun) 2 Produksi (Ton) ,72 3 Produktifitas (Kg/Pohon/Tahun) 31,74 19,57 27,33 68,52 26,19 24,31 Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

116 Produksi Kelapa Dalam Kelapa merupakan bahan baku minyak goreng yang menjadi komoditas Kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya di wilayah Kecamatan Kuala Betara, Betara, Bram Itam, Pengabuan, Senyerang dan Seberang Kota yang telah dikirim ke berbagai daerah tetangga, dimana tahun 2014 angka produksi kelapa adalah ton meningkat tahun 2015 menjadi ton sebagaimana terlihat dalam berikut. Tabel 3.57 Luas Lahan dan Produksi Kelapa dalam Tahun No Indikator Kinerja KELAPA DALAM 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel diatas terlihat hasil produksi kelapa dalam dari tahun 2014 ke tahun 2015 terus mengalami peningkatan, namun jika dibanding dengan target 64,380 ton belum memenuhi target RPJMD Peningkatan produksi ini perlu banyak mendapat sorotan agar dapat mendorong geliat pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama perkebunan kelapa dalam yang sebelumnya merupakan andalan perekonomian masyarakat sebelum adanya perkebunan kelapa sawit, sesuai dengan amanat pembangunan bahwa ekonomi kerakyatan harus terus meningkat dan meningkat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

117 Produksi Karet Perkebunan karet di Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini masih terus dirundung kesedihan dimana harga karet yang tak kunjung meningkat sehingga secara outomatif produksi karet juga mengalami penurunan dari 7,865 ton pada tahun 2014 menurun menjadi ton di tahun 2015 gambaran tersebut seperti Tabel Tabel 3.58 Luas Lahan dan Produksi Karet Tahun No Indikator Kinerja K A R E T 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Pada tahun 2015 produktifitas karet terus menurun, sama dengan yang terjadi di Tahun 2014, sehingga untuk mencapai RPJMD (8.329 ton) masih sangat banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Selain permasalahan harga perubahan fungsi lahan juga sangat mempengaruhi tingkat produksi dimana masyarakat saat ini cenderung mengganti tanaman karet dengan kelapa sawit. Produksi Kelapa sawit Produktifitas Kelapa sawit dari tahun terus meningkat yang juga diiringi dengan bertambahya lahan perkebunan sawit rakyat. Produktifitas kelapa sawit pada tahun 2014 produksi sawit sebanyak ton meningkat menjadi menjadi 318,415 ton di tahun 2015, sebagaimana terlihat dalam tabel Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

118 Tabel 3.59 Luas Lahan dan Produksi Kelapa Sawit Tahun No Indikator Kinerja KELAPA SAWIT 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) a. Luas lahan milik Perusahaan b. Luas Lahan milik Masyarakat Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Dari tabel diatas nampak jelas pertumbuhan ekonomi terutama petani sawit yang saat ini sedang banyak di tekuni oleh kalangan petani perkebunan di banding dengan komoditas lain. Tetapi jika dibanding dengan target RPJMD 2016 (540,000 ton) masih banyak lagi upaya yang harus dilakukan misalnya penambahan lahan baru dan melalui program pemberian subsidi bibit sawit untuk kelompok petani sawit yang ingin mengembangkan lahannya. Produksi Kopi Kopi adalah komoditas utama yang saat ini banyak mendapat sorotan dari berbagai kalangan baik pengusaha maupun pemerintahan karena dianggap komoditas kopi sangat bersaing dipasaran dengan kebutuhan yang tinggi peningkatan produktifitasnya di mana pada tahun 2014 produktifitas kopi 1463 ton pada tahun 2015 menurun ton terlihat dalam tabel 3.60 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

119 Tabel 3.60 Luas Lahan dan Produksi Kopi Tahun No Indikator Kinerja K O P I 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Jika dilihat tahun 2015, lahan kebun kopi bertambah tetapi produksinya menurun. Penurunan ini disebabkan oleh kabut asap yang melanda Kabupaten Tanjung Jabung Barat hampir 2 (dua) lamanya sehingga mempengaruhi produktifitas kopi, namun telah melebihi target RPJMD 2016 sebesar ton, ini adalah salah satu bukti keberhasilan program - program pemerintah dalam upaya peningkatan produktifitas kopi diantaranya adalah program pembibitan kopi unggul, pemupukan secara berkala dsb. Produksi Pinang Pinang merupakan tanaman perkebunan yang disukai masyarakat karena tanaman tersebut kebal dengan hama dan sangat menopang perekonomian masyarakat pedesaan disamping harganya terus meningkat, saat ini tanaman perkebunan pinang merupakan komoditas utama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Produksi pinang tahun 2015 sebesar ton, sama dengan produksi tahun 2014 seperti tergambar dalam Tabel Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

120 Tabel 3.61 Luas Lahan dan Produksi Pinang Tahun No Indikator Kinerja P I N A N G 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Dari tabel diatas Produktifitas pinang pada tahun 2015 belum mencapai target RPJMD sebesar ton, masih perlu beberapa upaya untuk mencapai misalnya dengan mengembangkan lahan dan pemberian bantuan pupuk untuk peningkatan buah pinang agar ekonomi petani pinang terus meningkat. Populasi dan Produksi ternak (Produksi Rumansia Besar) Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani daging (Ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas) upaya yang dilakukan dengan meningkatkan populasi ternak, khusus ternak besar (sapi) dilakukan dengan gerakan moral yaitu Gertak Birahi (sinkronisasi birahi) dimana melalui kegiatan ini telah berhasil meningkatkan populasi ternak besar dengan inseminasi buatan (IB) yang terus mengalami peningkatan, seperti pada tabel 3.62 pelaksanaan gertak birahi ( Sapi ) tahun Tabel 3.62 Pelaksanaan Gertak Birahi (Sapi) Tahun Akseptor Gertak Birahi Lahir Target (Ekor) Realisasi Capaian Target (Ekor) Realisasi Capaian % , , , , Sumber : Dinas Peternakan Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

121 Peningkatan angka kelahiran ternak dari usaha program gertak birahi cukup tinggi melebihi target 1000 ekor pada tahun 2014 terealisasi 986 ekor dan ditahun 2015 dari target 1000 ekor, terealisasi kelahiran ternak 1041 ekor, namun peningkatannya populasi ternak sapi tidak menunjukan angka yang signifikan, hal ini karena banyaknya ternak yang dipotong dan banyak ternak yang dijual keluar daerah. Dilihat dari perkembangan populasi ternak sapi dan kerbau mengalami peningkatan sebagaimana tergambar pada tabel Tabel 3.63 Perkembangan Ternak Rumansia Besar Jenis Tahun 2015 Perkembang Ternak Target Realisasi Capaian an (%) Sapi ,84 10,49 Kerbau ,98 36,03 Sumber : Dinas Peternakan Kab. Tanjung Jabung Barat Dilihat Populasi ternak sapi dan kerbau, mengalami peningkatan. Untuk produksi daging ternak setiap tahun juga terus meningkat ini dikarenakan jumlah pemotongan ternak setiap tahunnya terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk akan kesejahteraan masyarakat dan sadarnya masyarakat untuk mengkonsumsi protein hewani untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Perkembangan produksi daging ternak rumansia tergambar dalam tabel sebagai berikut Tabel 3.64 Perkembangan Produksi Daging Ternak Rumansia Besar Tahun Jenis Ternak Capaian Tahun (Kg) Capaian Tahun (Kg) 2015 Perkemb Target Realisasi Capaian (%) Sapi potong ,15 59,08 Kerbau ,09 (28,97) Jumlah ,12 52,39 Sumber : Dinas Peternakan Kab. Tanjung Jabung Barat Perkembangan produksi ternak rumansia meningkatnya kesejahteraan masyarakat besar tahun mencapai 52,39%. dan sadarnya masyarakat untuk Produksi daging ternak setiap tahun terus mengkonsumsi protein hewani untuk bertambah, meningkatnya jumlah menciptakan kualitas sumber daya manusia pemotongan ini disebabkan oleh yang lebih baik dan berkualitas bertambahnya jumlah penduduk, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

122 Produksi Perikanan Tangkap Hasil Perikanan Tangkap nelayan (Laut dan Perairan Umum) Kabupaten. Tanjung Jabung Barat tahun 2015 sebesar ton meningkat dibanding dengan tahun 2014 sebesar ton, dan telah memenuhi target RPJMD tahun 2015 sebesar Ton sebagaimana tergambar pada tabel 3.65 berikut ini. Tabel 3.65 Produksi Perikanan Tangkap Terhadap target RPJMD 2015 Target INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian % 2016 Perikanan Tangkap Laut dan Umum (Ton) , Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjab Barat Produksi Perikanan tangkap dari tahun terus meningkat. Peningkatan ini memberikan gambaran keberhasilan nelayan tangkap, sebab para nelayan ikan tangkap telah banyak menerima petunjuk, arahan dan bantuan armada tangkap (pompong) sebanyak 327 unit kepada nelayan yang tersebar di 6 (enam) Kecamatan dalam Kab. Tanjung Jabung Barat meliputi Kec. Tungkal Ilir, Bram Itam, Pengabuan, Seberang Kota, Betara dan Batang Asam, sehingga nelayan bisa melaut dalam jangkauan yang jauh serta para nelayan memahami aturan dan undang-undang kelautan sehingga tidak merusak ekosistem laut dan pertumbuhan ikan. Tahun 2015 target yang telah ditetapkan sebesar 24,059 ton terealisasi ton atau sebesar 104,4%, jika peningkatan ini terus menerus sudah pasti target RPJMD 2016 sebesar ton yang ditetapkan akan tercapai dengan maksimal. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

123 Produksi Perikanan Budidaya Perikanan budi daya (Keramba, kolam, tambak dan mina padi), masih kurang digeluti oleh Petani ikan budidaya, namun terjadi peningkatan yang signifikan produktifitasnya yakni ton tahun 2014 meningkat 4.258,64 ton di tahun 2015 sebagaimana Tabel Tabel 3.66 Produksi Perikanan Budi Daya tahun terhadap target RPJMD 2015 INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian % Target 2016 Perikanan Budi Daya (ton) , , ,7 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjab Barat Jika kita lihat peningkatan produksi perikanan budidaya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuasi. Pada Tahun 2015 capaian produksi meningkat cukup signifikan sebesar 4.258,64 ton atau 113,16% dan target RPJMD 2015 sebesar 3.763,3 ton tercapai, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan, kualitas air, sarana dan prasarana penunjang sangat mendukung. Meski demikian pemerintah tidak henti-hentinya terus menggerakkan para petani dengan program perikanan diantaranya peningkatan pengetahuan petani tentang memelihara dan membudidayaikan, program pembuatan kolam budidaya serta pemberian bibit ikan, Untuk mencapai target RPJM 2016 (4.254,7 Ton) yang telah ditetapkan membutuhkan kerja keras lagi dari petani ikan maupun pemerintah sebagai penggerak dan pelaksana pembangunan dalam mendukung program budidaya ikan agar kesejahteraan dapat terwujud dengan maksimal. Sasaran tersebut dicapai melalui program : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

124 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. 2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan. 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasi Produksi Pertanian/Perkebunan. 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. 6. Program Pengembangan Agribisnis 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. 8. Program Peningkatan Produksi Peternakan Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 81,91% dari target. Realisasi output rata-rata 9. Program Peningkatan Pemasaran Hasi Produksi Peternakan 10. Program Peningkatan Teknologi Peternakaan. 11. Program Pemberdayaan Masyarakat Ekonomi Pesisir. 12. Program Pengembangan Perikanan Tangkap. 13. Program Pengembangan Budidaya Keramba dan Kolam 14. Program Pengembangan Kawasan Budi daya Laut, Air Payau dan Air Tawar 15. Program Pengembangan BBI dan UPBAP. sebesar 82,84%. Realisasi keuangan sebesar 81,91% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 86,08%, maka terdapat efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor Yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah: 1. Komitmen Pemerintah dalam 3. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan Gerakan Tanam Serentak Dua Kali dalam usaha peningkatan produktifitas Setahun (Gertak Paduka) dan petani dan nelayan. perluasan lahan persawahan. 4. Komitmen Pemerintah Kabupaten 2. Penyediaan bantuan bibit bibit jagung betongkol, kopi unggul, pemupukan Tanjung Jabung Barat melalui dinas dan instansi terus menerus dan bahu secara berkala, dan pemberian membahu dalam mendukung bantuan alat tangkap ikan kepada masyarakat terutama para petani dan nelayan. nelayan dalam meningkatkan produktifitasnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

125 Hambatan/Masalah : 1. Alih fungsi lahan dari subsektor tanaman pangan ke subsektor non tanaman pangan ataupun peruntukan lainnya. 2. Akses inovasi teknologi rendah. 3. Kelembagaan Petani belum berkembang. 4. Kesuburan tanah rendah, tanpa olah tanah dan tanpa pemupukan. 5. Tata Air Mikro belum baik atau sempurna, infrastruktur belum baik. 6. Varietas lokal, Ganguan OPT tinggi. 7. Alsintan terbatas (handtraktor, powerthresher). 8. Akses permodalan yang sulit. 9. Belum memadainya sarana dan prasarana pasar ternak 10. Masih tingginya tingkat penularan penyakit hewan menular. 11. Harga produk yang rendah. 12. Kondisi alam (cuaca, iklim yang tidak menentu) dan bencana asap akibat kebakaran hutan yang melanda lahan gambut baik dari daerah sendiri maupun kiriman dari daerah lain. Strategi Pemecahan masalah: 1. Mempersiapkan bantuan benih tepat waktu musim tanam. 2. Menggunakan/tersedianya benih varitas unggul yang sesuai dengan kondisi lahan 3. Perlunya ranperda lahan pangan pertanian berkelanjutan 4. Meningkatkan kesuburan tanah dengan pemupukan berimbang. 5. Perlunya Pengelolaan tata air mikro dan pengolahan tanah yang optimal. 6. Tersedianya obat-obatan pertanian untuk mengatasi OPT 7. Meningkatkan sarana dan prasarana pasar ternak. 8. Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan 9. Menyediakan alsintan bagi petani 10. Memberikan pelatihan mengenai tehnologi pertanian (budidaya). 11. Pembuatan kolam budidaya serta pemberian bibit ikan kepada petani nelayan budi daya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

126 SS 20 Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 20 dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agriindustri Yang Berwawasan Lingkungan, pencapaian ini dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian sebesar 102,8 % dengan prediket Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Terpadu dan Berwawasan Lingkungan disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.67 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 20 Tahun 2015 Tahun 2015 Indikator Kinerja Persentase jumlah usaha/kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) Target Realisasi % Capaian 90 92,52 102,8 Sumber : BLHD Kab. Tanjung Jabung Barat Rata-rata capaian kinerja 102,8 Persentase Jumlah Usaha/Kegiatan Yang Memiliki Dokumen Lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) Capaian kinerja indikator persentase jumlah usaha/kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) untuk tahun 2015 sebesar 92,52%, bila dibandingkan dengan target yang yang ingin dicapai sebesar 90% maka capaian target adalah 102,8%. Tercapainya target tahun 2015 dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat/pelaku usaha/kegiatan untuk memenuhi persyaratan administrasi / perizinan lingkungan. Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja RPJMD tahun 2016 disajikan dalam tabel 3.68 berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

127 Tabel 3.68 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 20 terhadap target RPJMD 2016 Indikator Kinerja Realisasi Target 2016 Persentase jumlah usaha/kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) 71,42 75,78 81,25 86,84 92, Sumber : BLHD Kab. Tanjung Jabung Barat Sasaran tersebut dicapai melalui program : 1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. 2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 56,58% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 4. Program Peningkatan Pengendalian Polusi. 55,90%. Realisasi keuangan sebesar 56,58 % dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 102,8%, maka terdapat efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaiaan sasaran tersebut adalah : 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan merupakan dasar yang mewajibkan bagi setiap usaha/kegiatan yang ingin melakukan usaha harus memiliki izin lingkungan. 2. Respon yang tinggi semua pelaku usaha yang berskala menengah dan besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebelum melaksanakan usaha kegiatan telah mengikuti ketentuan untuk melengkapi kegiataan usahanya dengan dokumen lingkungan hingga dianggap layak untuk melakukan operasi usahanya. 3. Untuk menjamin ketaatan terhadap pengendalian lingkungan maka BLHD melaksanakan beberapa tahapan pengawasan serta pembinaan bekerja sama dengan instansi terkait baik secara horizontal maupun vertical. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

128 Hambatan/masalah: Banyak proyek-proyek pembangunan fisik yang direncanakan pemerintah daerah tidak disertai rencana pembuatan dokumen lingkungan, yang akibatnya terabainya rencana pembuatan dokumen lingkungan (UKP-UPL dan AMDAL). Strategi Pemecahan Masalah: Meningkatkan koordinasi Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dengan Instansi pemangku kepentingan yang merencanakan proyek pembangunan fisik dalam proses perencanaan bertujuan untuk menentukan aspek-aspek teknis seperti kategori dokumen lingkungan yang memerlukan konsultasi dalam pembahasan/pengesahan sebagai dasar untuk pembuatan izin lingkungan. SS 21 Penataan Manajemen Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Efesien, Berwibawa, Transparan dan Profesional Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 21 dengan tujuan Mewujudkan Kinerja Birokrasi Pemerintahan yang Efesien dan Profesional dalam Memberikan Pelayanan dan Memenuhi Kepentingan Umum, pencapaian ini dengan 4 (empat) indikator kinerja dengan angka capaian sebesar 82,26 % dengan prediket Berhasil, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

129 Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Penataan Manajemen Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Efesien, Berwibawa, Transparan dan Profesional disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.69 Realisasi Indikator Sasaran 21 Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA Satuan 2015 Target Realisasi % Capaian 1 Persentase Kepuasaan Pelayanan Kepada masyarakat 2 Ratio Penduduk Ber KTP persatuan Penduduk % ,21 74,21 Jiwa ,71 3 Ratio Pasangan Ber Akte Nikah Pasangan ,42 4 Presentase Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk % ,06 89,73 Rata-rata capaian kinerja 82,26 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut : Persentase Tingkat Kepuasan Pelayanan Kepada Masyarakat Survey Indek Kepuasan Masyarakat dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda Tanjung Jabung Barat Barat yang berkerja sama dengan Universitas Jambi dengan unit yang survey adalah lembaga yang berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yaitu Dinas Pekerjaan Umum (73,91%), Dinas Pendidikan (78,84%), Rumah Sakit Umum KH Daud Arif (71,24%), Dinas Pendapatan Daerah (74,71%), Kecamatan Tungkal Ilir (73,37%), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (84,04), Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (69,34%, dan Dinas Kesehatan (68,20%) dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada Tahun 2015 diperolehan hasil survey sebesar 74,21% dari target sebesar 100%. Ini mengindikasikan bahwa pelayanan pemerintahan yang bersih, efesien, transparan dan professional cukup berhasil untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan perbaikan pelayanan yang adil dan merata. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

130 Ratio Penduduk Ber KTP Per Satuan Penduduk Terhadap perekaman KTP-el hingga tahun 2014 telah dilaksanakan perekaman terealisasi sebanyak orang dari wajib KTP-el atau 74,42%, pada tahun 2015 mengalami penurunan orang dari wajib KTP-el orang atau 74,71%, pencetakan KTP-el masih dilakukan Pemerintah Pusat dan daerah ditugaskan untuk melakukan pendistribusian dan perekaman yang dilakukan baik di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil maupun di Kecamatan secara mobile sampai ke Desa-Desa. Ratio Pasangan Ber Akte Nikah Ratio pencapaian sasaran pasangan berakte nikah yang tercatat di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2014 sebanyak akta atau 80% dan meningkat pada tahun 2015 sebanyak akta atau sebesar 88,3%. Pencatatan akta nikah yang tercatat di Kantor Dukcapil Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu pencatatan akta perkawinan non muslim sedangkan Surat nikah (Muslim) diterbitkan oleh di Kantor Kementerian Agama Kabupaten.Tanjung Jabung Barat. Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk Pada tahun 2015 sasaran capaian kepemilikan akte kelahiran sebesar 285,06 dan per 1000 penduduk, data yang digunakan adalah data yang bersumber dari Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) yang hingga saat ini masih terus dilakukan spin-off (pemisahan) data awal Tanjung Jabung menjadi data Tanjung Jabung Barat dan sedang dilakukan intensive updating dimana jumlah kepemilikan akte kelahiran real lebih dari data yang dipublish Realisasi indikator kinerja sasaran Persentase kepuasan pelayanan kepada masyarakat, Ratio penduduk berktp persatuan penduduk, Ratio pasangan berkte nikah dan Persentase kepemilikan akte kelahiran per seribu penduduk pertahun terhadap target RPJMD disajikan dalam tabel 3.70 berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

131 Tabel 3.70 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 23 terhadap target RPJMD Realisasi Target No. Inikator Kinerja Persentase kepuasan pelayanan ,68 73,5 74,21 75 kepada masyarakat 2 Ratio penduduk ber KTP 79,46 26,73 74,12 74,42 74,71 85 persatuan penduduk 3 Ratio pasangan ber Akte nikah Persentase kepemilikan akte kelahiran per seribu penduduk 168,11 156,81 213,17 245,10 285, Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tanjung Jabung Barat Sasaran tersebut dicapai melalui program : 1. Program Penataan & Penyempurnaan Kebijakan system & Prosedur Pengawasan. 2. Program Penataan Administrasi Kependudukan. Realisasi dana yang digunakan untuk 92,45%. Realisasi keuangan sebesar 93,76% mencapai sasaran tersebut sebesar dibanding dengan rata-rata capaian kinerja Rp ,00 dari anggaran sebesar sasaran sebesar 82,26%, maka terdapat Rp ,00 atau 93,76% dari kurang efesiennya penggunaan sumber daya target. Realisasi output rata-rata sebesar dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini : Pelaksanaan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan secara mobile jemput bola sampai ketingkat pedesaan. Terhadap Perekaman KTP-el dilakukan baik di Kantor Dukcapil maupun di Kecamatan dan secara mobile ke desa-desa. Pelaksanaan program Desa Binaan menuju Desa Percontohan tertib administrasi kependudukan. Hambatan/Masalah : Ketergantungan penggunaan peralatan perekaman dan pencetakan KTP-el terhadap pemerintah pusat, sehingga apabila terjadi kerusakan atau gangguan tehnis exclusivitas dan security peralatan KTP-el membutuhkan keahlian khusus dalam perbaikan hardware maupun software. Masih banyak desa-desa belum memiliki jaringan listrik sehingga menyulitkan penerbitan dokumen dalam pelayanan ditempat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

132 Strategi pemecahan masalah : Memberdayakan petugas yang ada melakukan penangganan peralatan KTPel secara hati-hati dan teliti sesuai keahlian dan pengetahuan dengan berpedoman pada standar operasional serta dilakukan upgrading capability terhadap petugas untuk mengikuti pelatihan di Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Depdagri. Untuk pelayanan didesa-desa yang belum memiliki jaringan listrik dengan melakukan strategi jemput bahan dan pencetakan dilakukan di Kabupaten. SS 22 Meningkatnya Jaminan Kepastian Hukum dan Perlindungan HAM Secara Adil Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 22 dengan tujuan Mewujudkan Kinerja Birokrasi Pemerintahan yang Efesien dan Profesional dalam Memberikan Pelayanan dan Memenuhi Kepentingan Umum, pencapaiaan ini dengan 5 (lima) indikator kinerja mendapatkan angka capaian sebesar 78,54% dengan prediket Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Jaminan Kepastian Hukum dan Perlindungan HAM Secara Adil disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.71 Realisasi Indikator Sasaran 22 Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian 1 Jumlah Raperda yang menjadi Perda Persentase penyelesaiaan pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan kekerasaan Jumlah Pemeriksaan Reguler Jumlah Pemeriksaan khusus ,3 5 Tindak Lanjut hasil Pemeriksaan ,4 Rata-rata capaian kinerja 78,54 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

133 Pencapaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut : Jumlah Raperda yang Menjadi Perda Pada Tahun 2015 dari 11 Raperda yang diajukan disahkan menjadi Perda sebanyak 11 Perda, pada tahun 2014 dari 9 Raperda yang disahkan menjadi Perda 6 Perda. Penurunan dari target yang telah ditentukan dikarenakan beberapa raperda ditunda dan akan dilanjutkan pembahasannya pada prolegda tahun Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Persentase penyelesaian perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan yang mendapatkan penanganan tahun 2015, yang dilaporkan dari hasil jejaring OPD terkait terealisasi sebesar 34 Kasus atau 100%. Secara umum jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam unit pelayanan terpadu mengalami penurunan dibanding tahun 2014 sebanyak 55 kasus. Mayoritas jenis kasus yang dilaporkan adalah kekerasan fisik dalam rumah tangga, pelecehan seksual, penelantaran. maupun eksploitasi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

134 Jumlah Pemeriksaan Reguler Laporan hasil audit operasional proyek merupakan hasil audit atas tugas dan kegiatan secara menyeluruh meliputi aspek tugas pokok dan fungsi dan aspek pendudungnya. Laporan hasil audit operasional proyek tahun 2015 dari 204 laporan terealisasi 204 laporan (100%) meningkat dibanding tahun 2014 dengan capaian 99,51%. Pemeriksaan Khusus Laporan hasil pemeriksaan khusus adalah output dari penugasan audit khusus yang dilakukan karena Surat Pengaduan masyarakat melalui disposisi Bupati yang diterima oleh inspektur, Pengembangan dari temuan pemeriksaan regular yang sedang/telah dilakukan, Permintaan tertulis dari unit kerja dilingkungan pemda dan Pemeriksaan khusus yang dilaksanakan setelah ada disposisi Bupati/Inspektur, sebagai informasi awal dilakukan pemeriksaan khusus dengan mempertimbangkan materi dan kelengkapan informasi serta potensi kebenaran pengaduan. Tahun 2015 pemeriksaan khusus, dari 30 laporan terealisasi 10 laporan atau (33,3%), dibanding dengan capaian tahun 2014 sebesar 23,3% menunjukkan bahwa capaian kinerja tahun 2015 menunjukkan peningkatan sebesar 10%. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Pada tahun 2015 dari temuan LHA BPK RI terdapat 379 kejadian yang ditindak lanjuti sebanyak 225 rekomendasi (kejadian) atau sebesar 59,37%, ini menunjukan bahwa target yang telah ditetapkan cukup berhasil dicapai jika dibanding dengan tahun 2014 sebesar 71,24% dari 706 kejadian yang ditindak lanjuti 503 rekomendasi. Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Penataan Peraturan Perundangundangan. 2. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

135 3. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 84,04% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah: 1. Kuatnya dan harmonisasi koordinasi antara unsur Eksekutif dan Legislatif berjalan dengan baik. 2. Tingginya komitmen pimpinan terhadap transparansi dan akuntabilitas keuangan pemerintah daerah. 3. Komitmen Peneggakan Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan 4. Program Peningkatan Propesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 88,75%. Realisasi keuangan sebesar 84,04% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 78,54%, maka terdapat kurang efesiennya penggunaan sumber daya dalaam mencapai sasaran tersebut. Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 4. Pentingnya kerjasama antara Puskesmas, Dinas Kesehatan Rumah Sakit, UPPA Polres Kejaksaan dengan Sekretariat P2TP2A Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta adanya pendampingan korban ke kejaksaan dan pengadilan Hambatan/Masalah: 1. Belum optimalnya koordinasi dan kerjasama dengan SKPD dalam pelayanan terpadu perempuan dan anak korban kekerasan. 2. Tidak adanya Tenaga Psikolog, masih memanfaatkan lulusan fakultas psikologi yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 3. Kurangnya SDM baik kuantitas maupun kualitas khususnya di Sekretariat P2TP2A, khususnya minimnya anggaran serta fasilitas operasional P2TP2A. Strategi Pemecahaan masalah: 1. Meningkatkan kerjasama dengan pihakpihak terkait dalam upaya pencegahan dan penangganan korban kekerasan dengan P2TP2A, korban kekerasan tidak hanya sebatas Konselting, informasi dan pendampingan, tetapi ditingkatkan sampai ke pengadilan baik melalui mediasi maupun jalur hukum. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

136 2. Penambahan tenaga teknis untuk petugas pelayanan dan pendampingan korban dan mengalang dukungan baik pemerintah maupun non pemerintah 3. Peningkatan sosialisasi undang - undang KDRT, pelatihan-pelatihan pemberdayaan perempuan dapat ditingkatkan sampai ke tingkat RT. 4. Untuk tenaga psikolog bekerjasama dengan Polres Tanjung Jabung Barat untk merujuk ke Psikolog Polda Jambi atau dirujuk Kerumah Sakit Jiwa Jambi SS 23 Peningkatan Kesetaraan Gender Yang Proporsional Dalam Pembangunan Daerah Dan Berorientasi Pada Profesionalisme Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 23 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kinerja Birokrasi Pemerintahan Yang Efesien dan Profesional dalam Memberikan Pelayanan dan Memenuhi Kepentingan Umum, pencapaian ini dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian sebesar 96,3% dengan prediket Sangat Berhasil, Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Kesetaraan Gender Yang Proporsional Dalam Pembangunan Daerah dan Berorientasi Pada Profesionalisme disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.72 Realisasi Indikator Sasaran 23 Tahun 2015 Indikator Kinerja Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian Persentase Perempuan Dalam Lembaga Pemerintahan 49,75 47,9 96,3 Perempuan Dalam Jabatan ,9 Rata-rata capaian kinerja 96,3 Sumber : BKD Kab. Tanjung Jabung Barat Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

137 Persentase Perempuan di Lembaga Pemerintahan Persentase Peran serta perempuan dalam lembaga pemerintahan Tahun 2015 sebanyak orang dari jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak orang atau 96,3%, Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun dan menduduki jabatan eselonering pada pemerintahan sebanyak 193 orang atau 8,58 % terus mengalami peningkatan tetapi masih jauh dari target diharapkan disajikan seperti tabel berikut ini: Tabel 3.73 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 23 terhadap target RPJM Indikator Kinerja Realisasi Target Persentase Perempuan di Lembaga Pemerintahan - Perempuan Dalam Jabatan Sumber : BKD Kab. Tanjung Jabung Barat Sasaran tersebut dicapai melalui program: a. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan. b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi dana yang digunakan untuk 88,81%. Realisasi keuangan sebesar 88,55% mencapai sasaran tersebut sebesar dibanding dengan rata-rata capaian kinerja Rp ,00 dari anggaran sebesar sasaran sebesar 96,3%, maka terdapat Rp ,00 atau 88,55% dari efesiensi penggunaan sumber daya dalaam target. Realisasi output rata-rata sebesar mencapai sasaran tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran: 1. Semakin tingginya kesadaran dari masyarakat terhadap isu-isu gender di berbagai bidang ( pendidikan, kesehataan dan lainnya) 2. Komitmen pemerintah daerah yang mendukung kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan dan keterbukaan bahwa perempuan mempunyai kedudukan dan peran yang sama dalam lembaga pemerintahan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

138 Hambatan/Masalah : 1. Peran tugas perempuan masih terbatas belum pada level pengambilan keputusan. 2. Masih adanya diskriminasi dalam penempatan personil perempuan yang sesuai bidang serta kurangnya SDM baik kuantitas maupun kualitas dalam jabatan yang strategis Strategi Pemecahan Masalah: 1. Pengembangkan budaya aparatur bekerja dengan perencanaan dan target yang jelas, transparan, bekerja dengan akal, ilmu dan kompetensi serta tersedianya sarana prasarana pelayanan peningkatan kapasitas perempuan dibidang pembangunan. 2. Meningkatkan konsistensi pelaksanaan peraturan bidang kepegawaian untuk lebih menjamin transparansi, akuntabel untuk memberikan jaminan rasa keadilan. SS 24 Peningkatan Standar Pelayanan Minimal Bagi Masyarakat Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 24 dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kinerja Birokrasi Pemerintahan Yang Efesien dan Profesional dalam Memeberikan Pelayanan dan Memenuhi Kepentingan Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Standar Pelayanan Minimal Umum, pencapaian ini dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian sebesar 98,72 dengan prediket Sangat Berhasil. Bagi Masyarakat disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.74 Realisasi Indikator Sasaran 24 Tahun 2015 No. INDIKATOR KINERJA Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian 1 Regulasi Penerapan SPM Persentase Rata-rata Capaian SPM ,72 Rata-rata capaian kinerja 98,72 Sumber : Bag. Organisasi Setda Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

139 Regulasi Penerapan SPM Standar Pelayanan Minimal adalah pelayanan minimal yang harus diterima masyarakat dari pemyelenggara pemerintah yang disusun dan diterapkan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar untuk menjamin akses mutu pelayanan dasar secara merata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan social, ekonomi dan pemerintahan. Tahun 2015 Realisasi regulasi penerapan SPM terealisasi sebanyak 15 Peraturan Bupati yang akan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD pengampu. Persentase Rata-rata Capaian SPM Penerapan dan pencapaian SPM dalam rangka penyelengaraan urusan wajib pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan dasar untuk menjamin akses mutu pelayanan dasar secara merata yaitu Bidang Pendidikan Dasar, Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Bidang Ketenagakerjaan, Bidang Informasi dan Komunikasi, Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Bidang Lingkungan Hidup, Bidang Ketahanan Pangan, Bidang Kesenian, Bidang Perhubungan, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Korban Kekerasan, Bidang Penanaman Modal, Bidang Perumahan Rakyat, Bidang Sosial dan Bidang Kesehatan tahun 2015 dengan realisasi capaian sebesar 98,72% dari target sebesar 100%. Realisasi indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja RPJM pada tahun 2015 disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.75 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 24 Terhadap target RPJMD Realisasi Target No. Indikator Kinerja Regulasi Penerapan SPM Perentase rata-rata capaian SPM - 47,72 47,72 75,37 98,72 98,72 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

140 Sasaran tersebut dicapai melalui Program: 1. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. 2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau 95,12% dari target. Realisasi output rata-rata sebesar 100%. 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian kinerja & Keuangan. 5. Program Penataan & Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. Realisasi keuangan sebesar 95,12% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 98,72%, maka terdapat efesiensi penggunaan sumber daya dalaam mencapai sasaran tersebut. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan capaian sasaran tersebut : Komitmen semua SKPD yang memberikan pelayanaan langsung pada masyarakat mendukung angket/suvey untuk mengetahui hasil tingkat pelayanan. Terwujudnya kelembagaan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas mendorong semua elemen membangun budaya kerja yang lebih baik. Adanya regulasi tentang Standar Pelayanan Minimal dalam bentuk Peraturan Bupati. ( 15 Perbup) Hambatan/permasalahan: Belum optimalnya koordinasi dengan para SKPD. Masih kurangnya updating website pelayanan perizinan. Strategi pemecahan masalah: Masih kurangnya pemahaman SKPD dalam dalam pengelolaan pelayanan secara cepat, tepat waktu, transparan dan murah. Meningkatkan pemahaman SKPD melalui diklat, bintek, penyuluhan dalam pengelolaan pelayanan secara cepat, tepat waktu, transparan dan murah. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh SKPD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

141 C. REALISASI ANGGARAN Capaiaan kinerja anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat diukur dari jumlah serapan anggaran. Serapan anggaran tahun 2015 sebesar 89,20% dengan rincian sebagai berikut: Kebijakan umum Keuangan Daerah Anggaran pemerintah daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana kerja keuangan tahunan pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun yang disusun secara jelas dan spesifik serta merupakan desain teknis pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan daerah dalam bentuk alokasi dana. Anggaran yang baik tidak hanya memuat informasi tentang pendapatan, belanja dan pembiayaan, namun dari itu harus dapat memberikan informasi mengenai kondisi kinerja pemerintah daerah yang akan dicapai, sehingga anggaran dapat dijadikan tolok ukur pencapaian kinerja, dengan kata lain kualitas anggaran daerah dapat menentukan kualitas pelaksanaan fungsifungsi pemerintah daerah. Kebijakan umum keuangan daerah yang tergambar dalam pelaksanaan APBD yang merupakan instrument dalam menjamin terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah mengacu pada aturan yang melandasinya baik Undang-Undang Peraturan Daerah, Keputusan Menteri, Peraturan Dearah maupun Keputusan Kepala daerah. Realisasi Belanja Untuk belanja daerah, alokasi dana yang dianggarkan pada tahun APBD 2015 adalah sebesar dengan rincian belanja tidak langsung sebesar (39%) dan belanja langsung ,00 (61%) dengan adanya pengurangan penerimaan, maka komposisi anggaran sebagaimana tertuang dalam APBD Perubahan menjadi dengan komposisi belanja tidak langsung ,00 (42%) dan belanja langsung ,00 (58%) dengan realisasi (Data Sementara Non Audit Akhir Desember 2015) 89,20% atas pagu anggaran APBD Perubahan tergambar dalam tabel Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

142 Tabel 3.76 Jumlah dan Realisasi Belanja APBD (PERUBAHAN) Kab.Tanjung Jabung Barat (Data Sementara Non Audit Keadaan Akhir Desember 2015) Uraian Jumlah Anggaran Realisasi 2015 Sisa Anggaran % BELANJA ,20 BELANJA TIDAK LANGSUNG ,86 Belanja Pegawai ,38 Belanja Subsidi ,00 Belanja Hibah ,07 Belanja Bantuan Sosial ,10 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/ kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa 100,00 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi /Kabupaten/ Kota /Pemerintahan Desa dan Partai Politik ,08 Belanja Tidak Terduga ,05 BELANJA LANGSUNG ,77 Belanja Pegawai ,93 Belanja Barang dan Jasa ,62 Belanja Modal ,98 Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan social, belanja bagi hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Kota/ dan Pemerintahan Desa, belanja bantuan keuangan kepada Provinsi / Kabupaten/ Kota/Pemerintahan Desa dan Partai Politik serta belanja tidak terduga. Tahun 2015 belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp atau 91,86% lebih rendah dari rencana anggaran (un audit). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

143 Belanja Pegawai yang merupakan belanja gaji pegawai yang ditargetkan sebesar Rp ,- pada tahun 2015 terealisasi sebesar Rp ( 92,38%) dari jumlah anggaran. Belanja subsidi tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 100%. Belanja Hibah dianggarkan sebesar Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- atau 95,07% dan Belanja Bantuan Sosial dianggarkan sebesar Rp ,- rerealisasi sebesar Rp ,- atau 91,10%. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga telah menganggarkan Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa dan Partai Politik Tahun 2015 Kota dan Pemerintahan Desa sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar ,- atau 100%. sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 89,08%. Anggaran belanja tidak terduga pada tahun 2015 disediakan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 16,05%. Hal ini disebabkan penggunaan belanja ini dilakukan sangat selektif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Belanja Langsung Komponen utama belanja langsung yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal yang merupakaan cerminan pelaksanaan kebijakan program pembangunan tahunan dan tertuang dalam APBD yang ditetapkan setiap tahunnya. Dalam Tahun 2015 belanja langsung yang dianggarkan sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 86,77% lebih rendah dari rencana anggaran (unaudit). Untuk belanja pegawai dalam belanja Rp ,- terealisasi sebesar langsung yang ditargetkan sebesar Rp ,- atau 76,62% dan Rp ,- terealisasi sebesar untuk belanja modal yang ditargetkan Rp ,- atau 90,93%, Rp ,- terealisasi sebesar sedangkan untuk belanja barang dan Rp , atau 92,98%. jasa yang ditargetkan sebesar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

144 KATA PENGANTAR Bupati Tanjung Jabung Barat DR. Ir. H. SAFRIAL, MS Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 dapat kami selesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat disusun merupakan wujud pertanggungjawaban kepada Stakholders dan memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 serta mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah yang dibiayai oleh Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara/Daerah agar menyampaikan laporan tersebut. misi organisasi juga informasi terkait sasaran strategis dan indikator keberhasilannya dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Maju, Aman, Adil dan Merata Berdasarkan Iman dan Taqwa. Akhirnya kata, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi maksud dan tujuan serta bermanfaat bagi semua stakholders. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala upaya kami dalam mengabdi bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara. Kuala Tungkal, Maret 2016 Bupati Tanjung Jabung Barat Laporan ini merupakan media akuntabilitas kinerja yang merinci pertanggung jawaban pemakaian sumber daya untuk menjalankan DR. Ir. H. SAFRIAL, MS Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

145 DAFTAR ISI BAB I BAB II BAB III Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Ringkasan Eksekutif PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. KONDISI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT C. KELEMBAGAAN DAN PERSONI D. SISTEMATIKA PELAPORAN PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS B. PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2015 C. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015 D. INDIKATOR KINERJA UTAMA E. PERJANJIAN KINERJA F. PENGUKURAN KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA B. ANALISA DAN EVALUASI KINERJA i ii v viii ix SS 1 : Peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi darat dan 29 sungai SS 2 : Peningkatan pembangunan insfrastruktur energy, listrik dan 33 telekomunikasi SS 3 : Peningkatan Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang 36 lebih merata SS 4 : Peningkatan pembangunan infrastruktur perumahan rakyat 39 SS 5 : Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan 41 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

146 SS 6 : Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan 44 kebutuhan pangan SS 7 : Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga 49 kerja local guna mengurangi angka pengangguran SS 8 : Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya 52 keluarga kecil berkualitas SS 9 : Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas 55 SS 10 : Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang 61 berkualitas SS 11 : Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta 65 kehidupan beragama SS 12 : Peningkatan Pengembangan nilai-nilai budaya 68 SS 13 : Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah 72 raga (prestise daerah) SS 14 : Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan social 74 SS 15 : Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas SS 16 : Peningkatan iklim investasi yang sehat dan efesien melalui reformasi kelembagaan ekonomi SS 17 : Pengembangan ekport dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daerah SS 18 : Peningkataan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi SS 19 : Pengembangan agribisnis dan angroindustri berbasis komoditas unggulan daerah SS 20 : Peningkatan pengelolaan sumber daya alam secara terpadu dan berwawasan lingkungan. SS 21 : Penataan manajemen pemerintahan yang baik, bersih, efesien, berwibawa, transparaan dan professional SS 22 : Peningkatan jaaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara adil SS 23 : Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientasi pada profesionalisme Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

147 BAB IV SS 24 : Peningkatan standart pelayanan minimal bagi masyarakat 120 C. REALISASI ANGGARAN Kebijakan Umum Keuangan Daerah Realisasi Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja langsung PENUTUP A. SIMPULAN B. SARAN DAN REKOMENDASI Lampiran-lampiran DAFTAR TABEL Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

148 Tabel 2.1 Penjabaran Misi, Tujuan dan Sasaran 8 Tabel 2.2 Indikator Kinerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tabel 3.1 Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.2 Realisasi Indikator Sasaran 1 Tahun Tabel 3.3 Realisasi Perkembangan Jalan Per tahun terhadap Target RPJMD 30 Tabel 3.4 Realisasi indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Pembangunan Jembatan terhadap Target RPJMD 31 Tabel 3.5 Realisasi Indikator Sasaran 2 Tahun Tabel 3.6 Realisasi Indikator Kinerja sasaran 2 Terhadap Target RPJMD 34 Tabel 3.7 Indikator SKPD Pendukung Capaian Rasio Elektrifikasi 34 Tabel 3.8 Realisasi Indikator Sasaran 3 Tahun Tabel 3.9 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Tabel 3.10 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan Baik Tahun Tabel 3.11 Realisasi Indikator Sasaran 4 Tahun Tabel 3.12 Realisasi Indikator Kinerja sasaran 4 Terhadap Target RPJMD 40 Tabel 3.13 Realisasi Indikator Sasaran 5 Tahun Tabel 3.14 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 5 Terhadap Target RPJMD 42 Tabel 3.15 Realisasi Indikator Sasaran 6 Tahun Tabel 3.16 Data Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita Perhari Tahun Tabel 3.17 Data Pendukung Capaian Sasaran Strategis 6 46 Tabel 3.18 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 6 Terhadap Target RPJMD 47 Tabel 3.19 Realisasi Indikator Sasaran 7 Tahun Tabel 3.20 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 7 Terhadap Target RPJMD 51 Tabel 3.21 Realisasi Indikator Sasaran 8 Tahun Tabel 3.22 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 8 Terhadap Target RPJMD 53 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

149 Tabel 3.23 Perkembangan Peserta KB Tahun Tabel 3.24 Realisasi Indikator Sasaran 9 Tahun Tabel 3.25 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 9 Terhadap Target RPJMD 58 Tabel 3.26 Realisasi Indikator Sasaran 10 Tahun Tabel 3.27 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 10 Terhadap Target RPJMD 63 Tabel 3.28 Realisasi Indikator Sasaran 11 Tahun Tabel 3.29 Jumlah Angka Kejahatan tahun Tabel 3.30 Jumlah Penerima Baantuan Insentif (Guru Ngaji, Imam, Kaum Mesjid, Da I dan Guru Madrasah) tahun Tabel 3.31 Realisasi Indikator Sasaran 12 Tahun Tabel 3.32 Jumlah Kebudayaan Yang Lestari Milik Kab. Tanjung Jabung Barat 69 Tabel 3.33 Jumlah Grup Kesenian/Budaya Yang Aktif 70 Tabel 3.34 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 12 Terhadap Target RPJMD 71 Tabel 3.35 Realisasi Indikator Sasaran 13 Tahun Tabel 3.36 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 13 Terhadap Target RPJMD 73 Tabel 3.37 Jumlah Prestasi (Medali) di Bidang Olah Raga Tahun Tabel 3.38 Realisasi Indikator Sasaran 14 Tahun Tabel 3.39 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 14 Terhadap Target RPJMD 75 Tabel 3.40 Realisasi Indikator Sasaran 15 Tahun Tabel 3.41 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 15 Terhadap Target RPJMD 79 Tabel 3.42 Realisasi Indikator Sasaran 16 Tahun Tabel 3.43 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 16 Terhadap Target RPJMD 81 Tabel 3.44 Realisasi Indikator Sasaran 17 Tahun Tabel 3.45 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 17 Terhadap Target RPJMD 84 Tabel 3.46 Realisasi Indikator Sasaran 18 Tahun Tabel 3.47 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 18 Terhadap Target RPJMD 87 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

150 Tabel 3.48 Realisasi Indikator Sasaran 19 Tahun Tabel 3.49 Tabel 3.50 Tabel 3.51 Tabel 3.52 Tabel 3.53 Tabel 3.54 Tabel 3.55 Tabel 3.56 Tabel 3.57 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Padi Sawah dan Padi Ladang Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Jagung Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kedelai Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi Kayu Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi JalarTahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Hijau Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Tanah Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Sayuran Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Buah-Buahan Tahun Tabel 3.58 Luas Lahan, Produksi Kelapa Dalam Tahun Tabel 3.59 Luas Lahan, Produksi Karet Tahun Tabel 3.60 Luas Lahan, Produksi Sawit Tahun Tabel 3.61 Luas Lahan, Produksi Kopi Tahun Tabel 3.62 Luas Lahan, Produksi Pinang Tahun Tabel 3.63 Data Pelaksanaan Gertak Birahi (Sapi) Tahun Tabel 3.64 Perkembangan Ternak Rumansia Besar Tahun Tabel 3.65 Perkembangan Produksi Daging Ternak Rumansia Besar Tabel 3.66 Produksi Perikanan Tangkap Tahun Tabel 3.67 Produksi Perikanan Budi Daya Tahun Tabel 3.68 Realisasi Indikator Sasaran 20 Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

151 Tabel 3.69 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 20 Terhadap Target RPJMD 105 Tabel 3.70 Realisasi Indikator Sasaran 21 Tahun Tabel 3.71 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 21 Terhadap Target RPJMD 113 Tabel 3.72 Realisasi Indikator Sasaran 22 Tahun Tabel 3.73 Realisasi Indikator Sasaran 23 Tahun Tabel 3.74 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 23 Terhadap Target RPJMD 119 Tabel 3.75 Realisasi Indikator Sasaran 24 Tahun Tabel 3.76 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 24 Terhadap Target RPJMD 122 Tabel 3.77 Jumlah dan Realisasi APBD (Perubahan) Data Sementara Non Audit Akhir Desember DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Golongan/Ruang 5 Grafik 2 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Eselon 5 Grafik 3 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Pendidikan 5 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

152 Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki geografis yang sangat strategis dalam perekonomian regional Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk itu, dalam upaya menempatkan diri sebagai salah satu kunci penting, Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus mempersiapkan diri dengan Infrastruktur Daerah, sosial budaya, ekonomi, pemerintahan umum dan lain sebagainya dengan baik. Dalam upaya mewujudkan Good Governance, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah untuk memberikan gambaran tentang kinerja penyelengaraan pemerintahan pada tahun 2015, yang diformulasikan dari hasil kinerja Organisasi Perangkat Daerah yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta mempertanggung jawabkan program dan kegiatan kepada Stake Holder. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka upaya perbaikan untuk peningkatan kinerjanya kedepan dan dengan langkah ini setiap OPD senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan public. Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 dilaksanakan mengacu pada Penetapan Kinerja Tahun 2015 yang memuat sasaran dan target kinerja yang ingin dicapai. Dimana dalam pencapaian sasaran tersebut telah ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaraan, serta program dan kegiatan yang bersifat operasional dan mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program kegiatan, hambatan-hambatan/kendala yang ditemui dalam pelaksanaan serta mengungkapkan juga strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan dimasa mendatang agar sasaran yang ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan. Dalam dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 telah ditetapkan 24 sasaran strategis dengan 76 indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 24 sasaran disimpulkan bahwa 15 sasaran (62,5%) tercapai dengan katagori Sangat Berhasil, 6 sasaran (25%) dengan katagori Baik dan 3 sasaran (12,5%) dengan katagori cukup baik. Dari 24 sasaran ditetapkan 76 indikator kinerja sasaran dengan capaian 46 indikator kinerja atau 60,53% dengan katagori Sangat Berhasil, 12 indikator kinerja atau 11,59% dengan katagori Berhasil, 12 indikator kinerja atau 11,59% dengan katagori Cukup Berhasil dan 6 indikator kinerja atau 7,89% dengan katagori Kurang Berhasil. Berdasarkan analisis efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran dilakukan dengan cara membandingkan persentase penyerapan anggaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran, disimpulkan bahwa dari 24 sasaran, sebagian besar telah menggunakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

153 sumber daya dengan efesien. Dalam menyelenggaraan urusan pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki seperti aparatur, sarana prasarana dan anggaran. Tahun 2015, Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah sebesar dengan rincian belanja tidak langsung sebesar (39%) dan belanja langsung ,00 (61%) dengan adanya pengurangan penerimaan, maka komposisi anggaran sebagaimana tertuang dalam APBD Perubahan menjadi dengan komposisi belanja tidak langsung ,00 (42%) dan belanja langsung ,00 (58%) dengan realisasi (Data Sementara Non Audit Akhir Desember 2015). Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat dari pencapaian indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis 1 Meningkatnya pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai ditunjukan dengan pencapaian indicator Presentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar sebesar 50,55% dan indicator peningkatan pembangunan jembatan sebesar 127,42 % Sasaran Strategis 2 Peningkatan pembangunan infrastruktur energi listrik dan telekomunikasi ditunjukan dengan meningkatnya Ratio Elektrifikasi sebesar 78,93%. Sasaran Strategis 3 Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata ditunjukan dengan pencapaian indikator Persentase Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih sebesar 45,72% dan indicator Luas lahan yang teraliri air irigasi 56,94% Sasaran Strategis 4 Peningkatan pembangunan infrastruktur pemukiman rakyat ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase jumlah rumah layak huni sebesar 100,9% Sasaran Strategis 5 Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah rekomendasi tata ruang dan jumlah izin mendirikan bangunan sebesar 100%. Sasaran Strategis 6 Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan kebutuhan pangan ditunjukan dengan pencapaian indikator Prosentase ketersediaan energy dan protein perkapita sebesar 228,04%, indicator Skor pola pangan harapan sebesar 92,77%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

154 Sasaran Strategis 7 Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja local ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase penduduk yang bekerja sebesar 144,47%, angka partisipasi kerja sebesar 180,69% dan angka kesempatan kerja sebesar 180,69%. Sasaran Strategis 8 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase laju pertumbuhan penduduk sebesar 96,4% Sasaran Strategis 9 Peningkatan akses pendidikan berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Angka melek huruf sebesar 99.45%, indicator Angka rata-rata lama sekolah mencapai 100% dan indicator Angka putus sekolah sebesar 1,4% Sasaran Strategis 10 Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase angka usia haparan hidup mencapai 98,6%, indikator angka kematian bayi/1000 Kh sebesar 180,43%, angka kematian nenatal/1000 Kh sebesar 176,84%, angka kematian balita/1000 Kh sebesar 185,94 dan angka kematian ibu/ Kh sebesar 154,22% Sasaran Strategis 11 Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase penurunan kejahatan 0,43% Sasaran Strategis 12 Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah kebudayaan yang terlestarikan sebesar 100% dan indikator grup kesenian/budaya yang aktif sebesar 47,69% Sasaran Strategis 13 Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah raga ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah penghargaan cabang olah raga sebesar 216,6% Sasaran Strategis 14 Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat sebesar 100% Sasaran Strategis 15 Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Pertumbuhan PDRB sebesar 167,62% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

155 Sasaran Strategis 16 Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan ekonomi ditunjukan dengan pencapaian indikator Pendapatan Daerah sebesar 90,87% Sasaran Strategis 17 Pengembangan ekpor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daaerah ditunjukan dengan pencapaian indikator Besaran Nilai ekpor sebesar 103,5% dan Pendapatan sector hotel dan restoran sebesar 139,2% Sasaran Strategis 18 Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah UMKM sebanyak 100,21% dan Jumlah Koperasi Sehat 54,75% Sasaran Strategis 19 Pengembangan agribisnis dan agro industry berbasis komoditas unggulan daerah ditunjukan dengan pencapaian indikator produksi tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan dengan capaian sebesar 86,08%. Sasaran Strategis 20 Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan ditunjukan dengan pencapaian indikator Persentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen lingkungan sebesar 102,8% Sasaran Strategis 21 Penataan manajemen pemerintahan yang baik,bersih, efesien, berwibawa,transparan dan professional ditunjukan dengan pencapaian indikator Indek kepuasan masyarakat sebesar 82.26% Sasaran Strategis 22 Peningkatan jaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara adil ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah Raperda yang menjadi Perda, Presentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan kekerasan, Jumlah Pemeriksaan Reguler, Jumlah Pemeriksaan Khusus dan Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan dengan capaian rata-rata sebesar 78,54% Sasaran Strategis 23 Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah perempuan di lembaga pemerintahan sebesar 96,3% Sasaran Strategis 24 Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase capaian SPM sebesar 98,72% Tindak lanjut yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung barat atas hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun lalu adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

156 1. Reviu terhadap RPJMD dan Renstra Organisasi Perangkat Daerah secara kontinyu untuk perbaikan berkelanjutan. 2. Realisasi atas penetapan kinerja maupun indikator kinerja utama tahun lalu dijadikan salah satu pertimbangan bagi tim anggaran untuk memberikan anggaran terhadap OPD yang bersangkutan. 3. Pengembangan e-sakib tahun 2016 yang akan dilakukan secara sinergi dengan Dinas Komunikasi dan Infokom Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 4. Dalam menciptakan budaya kerja di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan Rapat Koordinasi pimpinan yang dipimpin oleh Bupati setiap bulan tanggal 17, rapat koordinasi pengendalian pembangunan setiap bulan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah atau Asisten yang membidangi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

157 BAB IV PENUTUP Berdasarkan laporan kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015, secara umum Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung barat telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang baik atas sasaran-sasaran strategisnya. Sasaran yang berjumlah 24 (Dua Puluh Empat) sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 2015, sebagian besar telah dapat direalisasikan dengan Berhasil dan sangat Berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah dalam upaya mewujudkan Good Governance, dan untuk memberikan gambaran tentang kinerja pencapaian sasaranpenyelengaraan pemerintahan pada tahun 2015, sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan serta mempertanggung jawabkan program dan kegiatan kepada Stake Holder. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 24 sasaran strategis dengan 76 indikator kinerja disimpulkan bahwa 15 sasaran (62,5%) tercapai dengan katagori Sangat Berhasil, 6 sasaran (25%) dengan katagori Baik dan 3 sasaran (12,5%) dengan katagori cukup baik. Dari 24 sasaran ditetapkan 76 indikator kinerja sasaran dengan capaian 46 indikator kinerja atau 60,53% dengan katagori Sangat Berhasil, 12 indikator kinerja atau 11,59% dengan katagori Berhasil, 12 indikator kinerja atau 11,59% dengan katagori Cukup Berhasil dan 6 indikator kinerja atau 7,89% dengan katagori Kurang Berhasil. Berdasarkan analisis efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran dilakukan dengan cara membandingkan persentase penyerapan anggaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran, disimpulkan bahwa dari 24 sasaran, sebagian besar telah menggunakan sumber daya dengan efesien. Tindak lanjut yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung barat atas hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun lalu adalah sebagai berikut: 1. Reviu terhadap RPJMD dan Renstra Organisasi Perangkat Daerah secara kontinyu untuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

158 perbaikan berkelanjutan. 2. Realisasi atas penetapan kinerja maupun indikator kinerja utama tahun lalu dijadikan salah satu pertimbangan bagi tim anggaran untuk memberikan anggaran terhadap OPD yang bersangkutan. 3. Pengembangan e-sakib tahun 2016 yang akan dilakukan secara sinergi dengan Dinas Komunikasi dan Infokom Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 4. Dalam menciptakan budaya kerja di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan Rapat Koordinasi pimpinan yang dipimpin oleh Bupati setiap bulan tanggal 17, rapat koordinasi pengendalian pembangunan setiap bulan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah atau Asisten yang membidangi. Akhirnya secara umum disimpulkan bahwa pencapaian terget terhadap beberapa indikator sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat khusunya ditahun 2015 yang dituangkan dalam penetapan kinerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dipenuhi walau sepenuhnya belum sesuai harapan. Terhadap indikator kinerja yang capaiannya belum memenuhi target yang ditetapkan kami jadikan cambuk untuk memperbaiki kinerja agar lebih baik lagi pada tahun mendatang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

159 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

160

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Usman Ermulan, MM uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah Pmelimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kerangka pembangunan good Governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintah yang berorientasi pada hasil ( Result Oriented government).

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2010 2015 BUPATI LINGGA Menimbang

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kabupaten Lingga Tahun 2013 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi dalam RPJMD Kabupaten Cilacap 2012 2017 dirumuskan dengan mengacu kepada visi Bupati terpilih Kabupaten Cilacap periode 2012 2017 yakni Bekerja dan Berkarya

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (vii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 431 / 02 / XI / 2015 TANGGAL : 3 NOVEMBER 2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PROVINSI GORONTALO 1. Nama Organisasi : Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 ini dapat diselesaikan. Laporan

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS RPJMD ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 yang disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 20122

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... DAFTAR ISI Daftar Isi.... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Bab I Pendahuluan. 1.1. Latar Belakang... 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen.. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 1.5. Maksud

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sesuai dengan arah pelaksanaan reformasi birokrasi

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci