Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6

7 KATA PENGANTAR Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Usman Ermulan, MM uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah Pmelimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 dapat kami selesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat disusun merupakan wujud pertanggungjawaban kepada Stakholders dan memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 serta mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah yang dibiayai oleh Aanggaran Pembangunan dan Belanja Negara/Daerah agar menyampaikan laporan tersebut. Laporan ini merupakan media akuntabilitas kinerja yang merinci pertanggung jawaban pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi juga informasi terkait sasaran strategis dan indikator keberhasilannya dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Kabupten Tanjung Jabung Barat yaitu Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Maju, Aman, Adil dan Merata Berdasarkan Iman dan Taqwa. Akhirnya kata, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi maksud dan tujuan serta bermanfaat bagi semua stakholders. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala upaya kami dalam mengabdi bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara. Kuala Tungkal, Maret 2015 Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. USMAN ERMULAN,MM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 i

8 DAFTAR ISI BAB I BAB II BAB III Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Ringkasan Eksekutif i ii v viii x PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. T U J U A N 2 C. PROFIL KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA APARATUR 3 D. ANGGARAN 5 E. SISTEMATIKA PELAPORAN 6 PERENCANAAN KINERJA 7 A. PERENCANAAN STRATEGIS 7 Strategi dan Arah Kebijakan 11 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan 12 B. PERJANJIAN KINERJA 14 Pengukuran Kinerja 20 AKUNTABILITAS KINERJA 21 A. CAPAIAN KINERJA 21 B. ANALISA DAN EVALUASI KINERJA 25 SS 1 : Peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi darat 26 SS 2 : Peningkatan pembangunan insfrastruktur energy, listrik dan telekomunikasi SS 3 : Peningkatan Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang lebih merata SS 4 : Peningkatan pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan rakyat SS 5 : Penerapan tata ruang wilayaah sebagai acuan kebijakan pembaangunan kewilayahan yang berkelanjutan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ii

9 SS 6 : Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan pangan 39 SS 7 : Peningkatan distribusi pendapatan dan berkurangnya 43 kesenjangan pembangunan daerah SS 8 : Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada 44 tenaga kerja local guna mengurangi angka pengangguran SS 9 : Peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan social 46 dan jaminan kesejahteraan social bagi penyandang masaalah social SS 10 : Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya 48 keluarga kecil berkualitas SS 11 : Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas 51 SS 12 : Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang 62 berkualitas SS 13 : Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama 66 serta kehidupan beragama SS 14 : Peningkatan Pengembangan nilai-nilai budaya 69 SS 15 : Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah 71 raga (prestise daerah) SS 16 : Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan social 72 SS 17 : Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas SS 18 : Peningkatan iklim investasi yang sehat dan efesien melalui reformasi kelembagaan ekonomi SS 19 : Pengembangan ekport dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daerah SS 20 : Peningkataan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi SS 21 : Pengembangan agribisnis dan angroindustri berbasis komoditas unggulan daerah SS 22 : Peningkatan pengelolaan sumber daya alam secara terpadu dan berwawasan lingkungan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 iii

10 BAB IV SS 23 : Penataan manajemen pemerintahan yang baik, bersih, 102 efesien, berwibawa, transparaan dan professional SS 24 : Peningkatan jaaminan kepastian hokum dan perlindungan 105 HAM secara adil SS 25 : Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam 110 pembangunan daerah dan berorientasi pada profesionalisme SS 26 : Peningkatan standart pelayanan minimal bagi masyarakat 110 C. REALISASI ANGGARAN 112 PENUTUP 115 A. SIMPULAN 115 B. SARAN DAN REKOMENDASI 117 Lampiran-lampiran Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 iv

11 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penjabaran Misi, Tujuan dan Sasaran 8 Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.1 Pengukuran Capaiaan Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.2 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 1 26 Tabel 3.3 Jenis Permukaan Jalan dan Kondisi Jalan Tahun Tabel 3.4 Perbandingan Pembangunan Jembatan Untuk Desa Terisolir Tahun Tabel 3.5 Rasio Elektrifikasi Tahun Tabel 3.6 Indikator SKPD Pendukung Capaian Rasio Elektrifikasi 32 Tabel 3.7 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3 33 Tabel 3.8 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Tahun Tabel 3.9 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan Baik Tahun Tabel 3.10 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4 36 Tabel 3.11 Jumlah Rumah Layak Huni dan Rumah Kumuh Th Tabel 3.12 Jumlah Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW Tahun Tabel 3.13 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6 40 Tabel 3.14 Data Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita Perhari 41 Tabel 3.15 Data Pendukung Capaian Sasaran Strategis 6 43 Tabel 3.16 Indek Gini Ratio Tahun Tabel 3.17 Angka Pengangguran Tahun Tabel 3.18 Data Pendukung Capaian Sasaran Strategis 8 45 Tabel 3.19 Penurunan Angka Kemiskinan Tahun Tabel 3.20 Perbandingan Baantuan Keluarga Miskin dan KUBE Th Tabel 3.21 Data Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun Tabel 3.22 Pertumbuhan Peserta KB Tahun Tabel 3.23 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.24 Capaian Sasaran Strategis Terhadap Kinerja Pendidikan Th Tabel 3.25 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.26 Indikator Penentu Angka Usia Harapan Hidup 63 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 v

12 Tabel 3.27 Indikator Penentu untuk Tenaga Kesehatan dan Medis 65 Tabel 3.28 Jumlah Angka Kejahatan di Kab. Tanjung Jabung Barat 67 Tabel 3.29 Jumlah Penerima Baantuan Insentif (Guru Ngaji, Imam, Kaum Mesjid, Da I dan Guru Madrasah) tahun Tabel 3.30 Kesenian dan Kebudayaan Yang Lestari Milik Kab. Tanjung Jabung Barat 70 Tabel 3.31 Jumlah Penghargaan di Cabang Olah Raga Tahun Tabel 3.32 Jumlah Prestasi Daerah di Bidang Olah Raga 72 Tabel 3.33 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.34 Perkembangan Jamkesda dan Jamkesmas Tahun Tabel 3.35 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.36 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Ekonomi Tahun Tabel 3.37 Perkembangan Pendapataan Daerah Tahun Tabel 3.38 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.39 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.40 Perbandingan Jumlah UMKM dan Koperasi Sehat Th Tabel 3.41 Tabel 3.42 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Padi Sawah dan Padi Ladang Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Jagung Tahun Tabel 3.43 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kedelai Tahun Tabel 3.44 Tabel 3.45 Tabel 3.46 Tabel 3.47 Tabel 3.48 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi Jalar Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Hijau Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Tanah Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Sayuran Tahun Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Buah- Buahan Tahun Tabel 3.49 Luas Lahan, Produksi Kelapa Dalam Tahun Tabel 3.50 Luas Lahan, Produksi Karet Tahun Tabel 3.51 Luas Lahan, Produksi Sawit Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 vi

13 Tabel 3.52 Luas Lahan, Produksi Kopi Tahun Tabel 3.53 Luas Lahan, Produksi Pinang Tahun Tabel 3.54 Data Pelaksanaan Gertak Birahi (Sapi) Tahun Tabel 3.55 Perkembangan Ternak Rumansia Besar Tahun Tabel 3.56 Perkembangan Produksi Daging Ternak Rumansia Besar Tabel 3.57 Produksi Perikanan Tangkap Tahun Tabel 3.58 Produksi Perikanan Budi Daya Tahun Tabel 3.59 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.60 Perbandingan Indikator UKP-UPL dan AMDAL Tahun Tabel 3.61 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.62 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.63 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.64 Perkembanga Perempuan Dalam Pemerintahan Tahun Tabel 3.65 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 vii

14 DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Grafik 2 Grafik 3 Grafik 4 Grafik 5 Grafik 6 Grafik 7 Grafik 8 Grafik 9 Grafik 10 Grafik 11 Grafik 12 Grafik 13 Grafik 14 Grafik 15 Grafik 16 Grafik 17 Grafik 18 Grafik 19 Grafik 20 Grafik 21 Grafik 22 Grafik 23 Proporsi SDA berdasarkan Golongan Proporsi SDA berdasarkan Eselon Proporsi SDA berdasarkan Pendidikan Kondisi Jalan Perbandingan Laka Lantas dan Rambu Laka Lantas Tahun Pola Pangan Harapan Perbandingan Angka Pengangguran Tahun Perbandingan Angka Kemiskinan Tahun Perbandingan Angka Melek Huruf Tahun Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah tahun Perkembangan APK PAUD Tahun Perkembangan APK SD Tahun Perkembangan APK SMP/MTs tahun Perkembangan APK SMA/SMK/MA Tahun Perkembangan APM SD/SDLB/MI Tahun Perkembangan APM SMP Tahun Perkembangan APM SMA tahun Perkembangan Ratio Murid dengan Guru Tahun Penurunan Angka Putus Sekolah Jumlah Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis Jumlah Kebudayaan Yang Terlestarikan Tahun PDRB Per Kapita Dengan Migas PDRB Per Kapita Tanpa Migas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 viii

15 Grafik 24 Grafik 25 Grafik 26 Grafik 27 Besaran Nilai Export Tahun Perkembangan Pendapatan Hotel dan Restoran Tahun Perkembangan Produktifitas Ubi Hayu Tahun Realisasi Anggaran Pembangunaan dan Belanja daerah tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 ix

16 RINGKASAN EKSEKUTIF Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki geografis yang sangat strategis dalam perekonomian regional Indonesia, Malaysia, Singapura Growth Triangle (IMS -GT). Untuk itu, dalam upaya menempatkan diri sebagai salah satu kunci penting, Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat perlu mempersiapkan diri dengan Infrastruktur Daerah, sosial budaya, ekonomi, pemerintahan umum dan lain sebagainya yang baik. Dalam aspek pemerintah umum, Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga berupaya mewujudkan Good governance dan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang ditempuh. Selain itu, Laporan Kinerja ini juga sebagai upaya perbaikan kesinambungan Pemerintah Daerah Kabupten Tanjung Jabung Barat dalam meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang Dalam mennyelenggaraan urusan pemerintahan, Pemerintah Kabupten Tanjung Jabung Barat menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki seperti aparatur, sarana prasarana dan anggaran. Tahun 2014 ini, Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah sebesar Rp ,- yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp ,- dan belanja langsung sebesar Rp ,-. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat dari pencapaian indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis 1 Meningkatnya pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai ditunjukan dengan pencapaian indicator Presentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancer sebesar 47.11, indicator Presentase laka lantas sebesar 100 % dan Jumlah desa terisolir yang terbuka sebesar 590,7 % Sasaran Strategis 2 Peningkatan pembangunan infrastruktur energi listrik dan telekomunikasi ditunjukan dengan meningkatnya Ratio Elektrifikasi sebesar % Sasaran Strategis 3 Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata ditunjukan dengan pencapaian indikator Persentase Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih sebesar % dan indicator Luas lahan yang teraliri air irigasi 44,70% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 x

17 Sasaran Strategis 4 Peningkatan pembangunan infrasstruktur pemukiman rakyat ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase jumlah rumah layak huni sebesar % Sasaran Strategis 5 Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah pemanfaatan tata ruang sesuai RTRW sebanyak 100 % Sasaran Strategis 6 Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan kebutuhan pangan ditunjukan dengan pencapaian indikator Prosentase ketersediaan energy dan protein perkapita sebesar %, indicator Skor pola pangan harapan sebesar 87.54% dan Presentase penangganan daerah rawan pangansebesar 100% Sasaran Strategis 7 Peningkatan distribusi pendapatan & berkurangnya kesenjangan pembangunan daerah ditunjukan dengan pencapaian indikator Indek gini ratio sebesar % Sasaran Strategis 8 Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja local ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase penurunan angka penganguran sebesar % Sasaran Strategis 9 Peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi,bantuan social dan jaminan kesejahteraan social bagi penyandang masalah social ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah penurunan angka kemiskinan sebesar % Sasaran Strategis 10 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase laju pertumbuhan penduduk sebesar 125,30 % Sasaran Strategis 11 Peningkatan akses pendidikan berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Angka melek huruf sebesar 99.50%, indicator Angka rata-rata lama sekolah mencapai 100% dan indicator Angka putus sekolah sebesar 86.67% Sasaran Strategis 12 Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase angka usia haparan hidup mencapai 98,70% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 xi

18 Sasaran Strategis 13 Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase penurunan kejahatan 0,97% Sasaran Strategis 14 Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah kebudayaan yang terlestarikan sebesar 100% Sasaran Strategis 15 Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah raga ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah penghargaan cabang olah raga sebesar 96% Sasaran Strategis 16 Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat sebesar 100% Sasaran Strategis 17 Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Pertumbuhan PDRB sebesar 103,79% Sasaran Strategis 18 Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan ekonomi ditunjukan dengan pencapaian indikator Pendapatan Daerah sebesar 100% Sasaran Strategis 19 Pengembangan ekpor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daaerah ditunjukan dengan pencapaian indikator Besaran Nilai ekpor dan Pendapatan sector hotel dan restoran sebesar 100,8% Sasaran Strategis 20 Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah UMKM sebanyak 50,83% dan Jumlah Koperasi Sehat 68% Sasaran Strategis 21 Pengembangan agribisnis dan agro industry berbasis komoditas unggulan daerah ditunjukan dengan pencapaian indikator produksi tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan dengan capaian sebesar 98,06%. Sasaran Strategis 22 Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan ditunjukan dengan pencapaian indikator Persentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen lingkungan sebesar 102,2 % Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 xii

19 Sasaran Strategis 23 Penataan manajemen pemerintahan yang baik,bersih, efesien, berwibawa,transparan dan professional berbasis e-planning, e- budget, e-audit ditunjukan dengan pencapaian indikator Indek kepuasan masyarakat sebesar 142,29% Sasaran Strategis 24 Peningkatan jaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara adil ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah Raperda yang menjadi Perda, Presentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan kekerasan, Jumlah Pemeriksaan Reguler, Jumlah Pemeriksaan Khusus dan Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan dengan capaian rata-rata sebesar 74,19 % Sasaran Strategis 25 Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah perempuan di lembaga pemerintahan sebesar 103,2% Sasaran Strategis 26 Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase capaian SPM sebesar 95,57% Secara umum capaian Kinerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 dapat dikatakan baik. Dimana, nilai rata-rata dari Indikator Kinerja Utama > dari 85%. Mestipun demikian masih terdapat beberapa permasalahan antara lain : Kondisi alam yang berada pada daerah rawa mengakibatkan tingginya biaya pembangunan dan pemeliharaan jalan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Masyarakat masih tergantung kepada bantuan pemerintah dalam pemeliharaan saluran irigasi. Belum adanya Perda Rencana Detail Tata Ruang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang disahkan sehingga acuan untuk pemberian rekomendasi tata ruang. Kurangnya pemahaman keanekaragaman konsumsi pangan dimasyarakat. Masih minimnya SDM baik sisi kuantitas maupun kualitas dari tenaga motivator KB di lapangan. Banyaknya angkatan kerja yang keterampilannya tidak sesuai dengan lapangaan kerja yang ada. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 xiii

20 Kurangnya kesadaran perusahaan dalam melaksanakan kewajiban sesuai UU ketenagakerjaan Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan proses belajar mengajar. Untuk itu sebagai upaya perbaikan kedepan direkomendasndasikan sebagai berikut : Pemerintah harus memilih teknologi yang tepat untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan khususnya di daerah rawa. Perlunya peningkatan sosialisasi akan pentingnya kesadaran masyarakat mematuhi ramburambu lalu lintas yang diikuti dengan peningkatan pemasangan rambu-rambu lalu lintas Perlunya sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya memelihara jaringan irigasi yang berada di wilayah sekitarnya. Pemerintah harus memiliki perencanaan yang matang untuk penanganan masalah daerah kumuh dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat saja. Perlunya peningkatan sosialisasi akan pentingnya kesadaran masyarakat mematuhi RTRW maupun RDTR. Mengembangkan kelompok Wanita Desa dalam Percepatan Penangan konsumsi pangan Peningkatan kinerja petugas KB lapangan dan pengetahuan masyarakat tentang KB Melakukan pembinaan pelatihan kerja sesuai kualifikasi pendidikan dan kebuhan dipasar kerja Melakukan pembinaan secara berkelanjutan baik klasikal maupun kunjungan ke perusahaan. Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap norma ketenagakerjaan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 xiv

21 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki luas wilayah 5.009,82 Km 2 atau + 9,38% dari luas Provinsi Jambi. Wilayah tersebut terdiri dari daratan seluas 4.868,08 Km 2 dan perairan 141,75 Km 2. Secara geografis letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat strategis dalam perekonomian regional karena langsung berhadapan dengan kawasan pertumbuhan ekonomi yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura Growth Triangle (IMS -GT). Dimana Kabupaten Tanjung Jabung Barat berpotensi sebagai pintu gerbang keluar masuknya barang, jasa dan orang dari dan ke Batam, Malaysia dan Singapura, dan hal ini diperkuat dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Dalam upaya penyelenggaraan tersebut, terdapat isi penting dalam urusan pemerintahan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat seperti Infrasrtuktur Daerah, sosial budaya, ekonomi, pemerintahan umum dan lain sebagainya. Pembangunan infrastruktur daerah meliputi ketersediaan dan kualitas infrastruktur fisik dalam mendukung pengembangan wilayah, termasuk sarana dan prasarana sosial. Sosial budaya antara lain terlihat dari indek pembangunan manusia (IPM) yang relatif masih rendah sehingga berdampak pada produktivitas kerja. Pada sektor ekonomi masih tingginya kesenjangan ekonomi yang diindikasikan dari angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin serta angka gini rasio yang relatif masih tinggi serta iklim investasi yang masih perlu dioptimalkan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

22 BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam upayanya mewujudkan Good governance dan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP). Selain itu, LAKIP tersebut juga amanat dari pertama Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2) disebutkan bahwa Kepala Daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintah Daerah yang mencakup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. kedua Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. ketiga Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta keempat Permenpan Nomor Per/20/Menpan/11/2008 tentang Indikator Kinerja Utama. Kelima Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 12 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun keenam Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat nomor 11 tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Tahun 2014 serta Dokumen Penetapan Kinerja Tahun Ketujuh Laporan Hasil Evaluasi (LHE) AKIP tahun 2013 oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jambi tanggal 15 September 2014, Nomor LAP-432/PW05/3/2014 dengan melakukan antara lain reviu terhadap Indikator Kinerja Utama yang berorientasi kepada outcome yang lebih spesifik dan terukur. B. TUJUAN Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Daerah Kabupten Tanjung Jabung Barat bertujuan untuk : Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada seluruh stakeholder Pemda. Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang meliputi antara lain Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupten Tanjung Jabung Barat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan lainnya. Sebagai upaya perbaikan kesinambungan Pemda. Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

23 BAB I PENDAHULUAN C. PROFIL KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA APARATUR 1. KELEMBAGAAN Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai penyelenggara pemerintahan daerah bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah. Dalam mewujudkan hal tersebut Pemerintahan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan urusan pemerintahan bersama dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menjalankan urusan pemerintahan daerah dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai berikut : Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pendapatan Daerah Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Promosi Daerah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Perikanan dan Kelautan Dinas Kehutanan Dinas Perkebunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Peternakan Inspektorat Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Badan Kepegawaian Daerah Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Badan Lingkungan Hidup Daerah Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah Kantor Ketahanan Pangan Kantor Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Tata Bangun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

24 BAB I PENDAHULUAN Kantor Pengolahan Data Elektronik, Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah K.H. Daud Arief Kuala Tungkal Kecamatan (13 Kecamatan) Kelurahan (20 Kelurahan) Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Sekertariat Dewan Pengurus KORPRI 2. Sumber Daya Aparatur Sumber Daya Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2014 berjumlah orang seperti pada Grafik 1, Grafik 2 dan Grafik 3. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

25 BAB I PENDAHULUAN Mendasarkan pada Grafik 1 dan Grafik 3 dapat dilihat bahwa, Sumber Daya Aparatur Kabupaten Tanjung Jabung Barat relatif cukup baik, dimana dilihat dari pendidikan sebanyak 61 % telah berpendidikan strata 1. Dan dilihat dari golongan sebanyak 52% memiliki golongan III dan 20 % Golongan IV, atau dapat diartikan telah memiliki pengalaman atau kompetensi yang cukup memadai. D. ANGGARAN Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tahun 2014, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggunakan Anggaran Pembangunan dan Belanja. Daerah Tahun 2014 sebesar Rp ,- yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp ,- dan belanja langsung sebesar Rp ,-. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten /Kota, belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota serta belanja tidak terduga. belanja langsung yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal yang merupakan cerminan pelaksanaan kebijakan program pembangunan tahunan dan tertuang dalam APBD yang ditetapkan setiap tahunnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

26 BAB I PENDAHULUAN E. SISTEMATIKA PELAPORAN Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Kabupten Tanjung Jabung Barat sebagai berikut : Bagian Sampul dan Pengantar berisi sampul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik/gambar, dan Ringkasan eksekutif Bab I Pendahuluan, berisi latar Belakang yang menyajikan issue strategis, kelembagaan dan sumber daya aparatur yang mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah, anggaran dan sitematika pelaporan. Bab II Perencanaan Kinerja, menyajikan ringkasan rencana stratetgis dan rencana /perjanjian kinerja Pemerintah Daerah kabupaten Tanjung Jabung Barat Bab III Akuntabilitas Kinerja berisi capaian kinerja Pemda. Tanjung Jabung Barat dan Realisasi Anggaran. Bab IV Penutup, berisi simpulan kinerja tahun dan rekomendasi perbaikan kinerja ke depan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

27 BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan Barat periode didasarkan pada 5 (lima) Misi yakni : Peraturan Daerah (Perda.) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 12 Tahun 2011 tentang Kemudian, Tujuan yang telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah sebagai berikut : Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Mewujudkan ketersediaan infrastruktur Barat Tahun Arah permbangunan pelayanan umum yang berkualitas dan dapar dilihat dari Visi yang telah ditetapkan lebih baik. (TUJUAN 1) yakni Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Mewujudkan Peningkatan Maju, Aman, Adil Dan Merata Berlandaskan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Iman Dan Taqwa. Untuk mewujudkan visi tanjung Jabung Barat Melalui tersebut ditetapkan 5 (lima) Misi yakni : Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Meningkatkan Kualitas dan Pendapatan. (TUJUAN 2) Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Mewujudkan Peningkatan kualitas Umum. (MISI 1) pendidikan, berkualitas pelayanan Meningkatkan Kesejahteraan Melalui kesehatan dan berkehidupan beragama Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan dan berbudaya yang aman. (TUJUAN 3) Lapangan Kerja dan Pemerataan Mewujudkan struktur ekonomi yang Pendapatan. (MISI 2) kuat berbasis Agribisnis dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Agroindustri yang Berwawasan Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Lingkungan. (TUJUAN 4) Berbudaya. (MISI 3) Mewujudkan Peningkatan kinerja Meningkatkan Perekonomian Daerah birokrasi pemerintahan yang efisien dan dan Pendapatan Masyarakat berbasis profesional dalam memberikan SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang pelayanan dan memenuhi kepentingan Berwawasan Lingkungan. (MISI 4) umum. (TUJUAN 5) Meningkatkan Tata Kelola Selanjutnya Penjabaran misi, tujuan dan Pemerintahan, Kapastian Hukum dan sasaran seperti pada Tabel 2.1. HAM serta Kesetaraan Gender. (MISI 5) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

28 BAB II PERENCANAAN KINERJA Tabel 2.1. PENJABARAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA MISI 1 TUJUAN 1 Peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai. (SS1) Persentase jalan yang dapat dilalui Masyarakat dengan lancar Persentase laka lantas. Jumlah desa terisolir Peningkatan Pembangunan Infrastruktur energi dan listrik & telekomunikasi. (SS2) Ratio elektrifikasi Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang lebih merata. (SS3) Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih. Luas lahan yang teraliri air irigasi Peningkatan pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan rakyat. (SS4) Presentase Jumlah rumah layak huni. Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan. (SS5) MISI 2 TUJUAN 2 Peningkatan kesejahteraan masyarakat pemenuhan pangan. (SS6) melalui kabutuhan Jumlah pemanfaatan tata ruang sesuai RTRW Persentase ketersediaan energi dan protein per kapita. Skor pola pangan harapan. Persentase penanganan daerah rawan pangan Peningkatan distribusi pendapatan dan berkurangnya kesenjangan pembangunan daerah. (SS7) Indeks gini ratio Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja lokal guna mengurangi angka Persentase penurunan angka pengangguran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

29 BAB II PERENCANAAN KINERJA pengangguran. (SS8) Peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah sosial. (SS9) Jumlah penurunan angka kemiskinan Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas. (SS10) Persentase laju pertumbuhan penduduk MISI 3 TUJUAN 3 Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas. (SS11) Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas. (SS12) Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama. (SS13) Angka melek huruf. Angka rata-rata lama sekolah Angka putus sekolah Presentase Angka usia harapan hidup Persentase penurunan kejahatan Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya daerah. (SS14) Jumlah kebudayaan yang terlestarikan. Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olahraga (prestise daerah). (SS15) Jumlah penghargaan cabang olahraga Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial. (SS16) Persentase peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. MISI 4 TUJUAN 4 Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas. (SS17) Pertumbuhan PDRB laju inflasi. PDRB perkapita (dengan migas). PDRB per kapita (tanpa migas). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

30 BAB II PERENCANAAN KINERJA Peningkatan iklim investasi yang sehat dan efisien melalui reformasi kelembagaan ekonomi. (SS18) Pengembangan ekspor dan Kepariwisataan daerah berbasis potensi daerah. (SS19) Pendapatan daerah Jumlah PMA Jumlah PMDN. Besaran nilai ekspor Pendapatan sektor hotel dan restoran Peningkatan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta koperasi (SS20) Jumlah UMKM. Jumlah koperasi sehat. Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri berbasis komoditas unggulan daerah. (SS21) Produktifitas padi Produktifitas jagung Produktifitas kedelei Produktifitas ubi kayu Produktifitas ubi jalar Produktifitas kacang hijau Produktifitas kacang tanah Produktifitas sayuran Produktifitas buah-buahan Produksi kelapa dalam Produksi karet Produksi kelapa sawit Produksi kopi Produksi pinang Produktifitas ternak rumansia Produksi perikanan tangkap Produksi perikanan budidaya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

31 BAB II PERENCANAAN KINERJA Peningkatan pengelolaan sumber daya alam secara terpadu dan berwawasan lingkungan Meningkatkan Ketahanan pangan, optimalisasi pemanfataan SDA yang berwawasan lingkungan. (SS22) Presentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen lingkungan MISI 5 TUJUAN 5 Penataan Manajemen Pemerintahan yang baik, bersih, efisien, berwibawa, transparan dan profesional berbasis e-planning, e-budget dan e-audit. (SS23) Peningkatan jaminan kepastian Hukum dan perlindungan HAM secara adil. (SS24) Indeks Kepuasan Masyarakat. Jumlah Raperda yang Menjadi Perda Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. Jumlah Pemeriksaan Reguler Jumlah Pemeriksaan Khusus Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Peningkatan Kesetaraan Gender yang proporsional dalam pembangunan daerah yang berorientasi pada profesionalisme. (SS25) Jumlah perempuan dilembaga pemerintah Peningakatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat (SS26) Persentase capaian SPM. Rata-rata capaian SPM Strategi dan Arah Kebijakan Strategi dan Arah Kebijakan merupakan usaha Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih dan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran dan memiliki keberpihakan pada rakyat merupakan indikator kinerja utama sebagai berikut : suatu hal yang menjadi prasyarat utama dalam pencapaian visi misi pemerintah kabupaten Penyelenggaraan Pemerintah yang Tanjung Jabung Barat. Guna menjamin Bersih dan Berpihak pada Rakyat. efektivitas dan efisiensi jalannya pemerintahan maka harus dimulai dari adanya jaminan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

32 BAB II PERENCANAAN KINERJA pemerintahan yang profesional, akuntabel, transparan, akseptabel, efektif, Partisipatif, bersih dari KKN dan sebagai institusi publik berdasarkan prinsip good governance dan clean government agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Percepatan Pembangunan Infrastruktur. Strategi percepatan pembangunan Infrastruktur, baik pembangunan jalan dan jembatan yang mampu memperpendek jarak dari daerah produksi ke daerah pusat-pusat distribusi serta pembangunan jaringan listrik, irigasi dan air bersih akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerataan Pembangunan dan Hasil- Hasilnya. Percepatan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya melalui program Gertak Paduka dan Gertak Birahi akan dapat memicu peningkatan produksi pertanian tanaman pangan, yang berimpikasi pada peningkatan ketahanan pangan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Sumberdaya Manusia Motor Penggerak Pembangunan. Peranan sumber daya manusia dalam proses pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kunci sukses pencapaian visi misi. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas dan optimalisasi peran masyarakat merupakan modal utama sebagai penggerak pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain memperluas akses dan peran masyarakat dalam proses pembangunan, peningkatan kualitas SDM melalui penyediaan institusi pendidikan yang berbasis kompetensi daerah merupakan suatu keharusan. Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya alam. Prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) harus menjadi pegangan utama ketika sumber daya alam diharapkan menjadi penggerak roda pembangunan. Pengembangan sistem agribisnis dan pengembangan agroindustri (industri hilir) sangat diperlukan untuk menghasilkan produk-produk turunannya pada sektor pertanian. Sejalan dengan itu juga dikembangkan sektor jasa dan perdagangan, sehingga mampu menghasilkan peningkatan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi ketergantungan daerah. Keselarasan Pertumbuhan dan Pemerataan. Menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan ( Growth with Equity) dengan mempertimbangkan pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

33 BAB II PERENCANAAN KINERJA Kemitraan Akademisi, pelaku Bisnis dan Pemerintah (Kemitraan ABG). Pola synergisitas sangat diperlukan guna mempercepat akselerasi pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Synergisitas dalam bentuk kemitraan antara akademisi, pelaku bisnis dan pemerintah sangat diperlukan. Demikian juga dalam hal pendanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan, dijalin kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan swasta. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Visi dan Misi dalam pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun perlu diterjemahkan dalam rumusan kebijakan umum dan program-program secara konsisten dan spesifik. Kebijakan umum dan program pembangunan merupakan suatu jembatan konseptual untuk menghubungkan antara rumusan tujuan jangka menengah dengan capaian pembangunan jangka menengah dan tahunan. Kabijakan umum merupakan arah kebijakan yang diambil dalam rangka mencapai sasaran yang terukur dari masing-masing sasaran dalam RPJMD. Sedangkan program pembangunan merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau bersama masyarakat, dan berkoordinasi oleh Pemda untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah. Program-program pembangunan yang disusun dalam RPJMD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun terdiri dari beberapa jenis program yang dilaksanakan oleh SKPD yang berwenang, sesuai dengan bidang kewenangannya masing masing. Yang harus memiliki keselarasan dan sinergisitas antara setiap programnya Program-program pembangunan kabupaten Tanjung Jabung Barat 2014 sebagai berikut : Peningkatan pembangunan infrastruktur darat dan sungai Peningkatan pembangunan infrastruktur energi dan listrik Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang lebih merata Peningkatan pembangunan infrastruktur perumahan rakyat Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan Pengendalian Pengamanan Lalu Lintas Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh Perencanaan Prasarana Wilayah da SDA Peningkatan Pelayanan Perizinan Peningkatan intensitas penangganan daerah rawan pangan dan peningkatan pembinan lumbung desa. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

34 BAB II PERENCANAAN KINERJA Sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) Sosialisasi P2KP ( Percepatan Penangganan konsumsi pangan ) Tingkat kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KB lebih baik dimana PUS beralih ke non MKJP ke MKJP Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Program Pendidikan Menengah. Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Pendidikan Non Formal dan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pengembangan Sistem pendukung usaha bagi mikro kecil menengah. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi. Pengembangan fasilitas pemberdayaan usahaa skala mikro Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan Ketahanan Pangan Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peningkatan Produksi Perkebunan program Penataan Administrasi Kependudukan B. PERJANJIAN KINERJA Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan umum disusunnya Penetapan Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi, Peningkatan kualitas pelayanan public, Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat mengambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang di hadapi organisasi. Untuk itu, penyusunan Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada RPJMD Tahun dan IKU Pemerintah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

35 BAB II PERENCANAAN KINERJA Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014, dan dokumen Prioritas dan Plafon Angaran Sementara (PPAS) Tahun 2014, serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun Target Kinerja pada tingkat saasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi komitmen bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk mencapainya dalam Tahun Penetapan Kinerja Tahun 2014 dimaksud disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara revisi atas laporan kinerja instansi pemerintah. Sehubungan dengan adanya penambahan beberapa indikator kinerja pada IKU Pemerintah Kabupaten tanjung Jabung Barat maka indikator yang tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahun Penetapan Kinerja Pemda. Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 seperti pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA (OUT COME) TARGET 1. Peningkatan Pembangunan Infrastuktur transportasi darat Persentase jalan yang dapat dilalui Masyarakat dengan lancar 86,85 % Persentase laka lantas. 20% Jumlah desa terisolir Peningkatan pembangunan infrastruktur energi dan listrik dan telekomunikasi. Ratio elektrifikasi Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang lebih merata. Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih. 20% Luas lahan yang teraliri air irigasi Ha Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

36 BAB II PERENCANAAN KINERJA 4. Peningkatan pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan rakyat. Presentase Jumlah rumah layak huni. 106 unit 5. Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan. Jumlah pemanfaatan tata ruang sesuai RTRW 8 6. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan pangan. Persentase ketersediaan energi dan protein per kapita Skor pola pangan harapan. 87,54 Persentase penanganan daerah rawan pangan 4 7. Peningkatan distribusi pendapatan dan berkurangnya kesenjangan pembangunan daerah Indeks gini ratio 0, Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja lokal guna mengurangi angka pengangguran 9. Peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah sosial 10. Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas Persentase penurunan angka pengangguran. Jumlah penurunan angka kemiskinan Persentase laju pertumbuhan penduduk 2,85 9,47% 2,65% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

37 BAB II PERENCANAAN KINERJA 11. Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas Angka melek huruf. 98,7 % Angka rata-rata lama sekolah 8,3 % Angka putus sekolah 0,15 % 12. Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas. Presentase Angka usia harapan hidup 73,2 13. Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama. Persentase penurunan kejahatan 0,97% 14. Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya daerah Jumlah kebudayaan yang terlestarikan peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olahraga (prestise daerah) 16. peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial Jumlah penghargaan cabang olahraga Persentase peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 30 medali 100% 17. Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas Pertumbuhan PDRB 7,95 laju inflasi. 8,72 PDRB perkapita (dengan migas). Rp. 34,94Juta PDRB per kapita (tanpa migas). Rp. 27,47 Juta 18. Peningkatan iklim investasi yang sehat dan efisien melalui reformasi kelembagaan ekonomi. Pendapatan daerah 1,115,00 Jumlah PMA 7 Jumlah PMDN. 21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

38 BAB II PERENCANAAN KINERJA 19. Pengembangan ekspor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daerah. 20. Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi. 21. Pengembangan agribisnis dan agro industri berbasis komoditas unggulan daerah. Besaran nilai ekspor ,00 (USD) Pendapatan sektor hotel dan restoran ,00 Jumlah UMKM buah Jumlah koperasi sehat. 150 buah Produktifitas padi 41,45 kwtl/ha Produktifitas jagung 32,14 kwtl/ha Produktifitas kedelei 15,74 kwtl/ha Produktifitas ubi kayu 153,83 kwtl/ha Produktifitas ubi jalar 107,93 kwtl/ha Produktifitas kacang hijau 17,82 kwtl/ha Produktifitas kacang tanah 15,42 kwtl/ha Produktifitas sayuran 31,11 kwtl/ha Produktifitas buah-buahan 11,22 kwtl/ha Produksi kelapa dalam 63,780 ton Produksi karet 7,556 ton Produksi kelapa sawit ton Produksi kopi ton Produksi pinang Produksi daging Ternak Rumansia ton Produksi perikanan tangkap ton Produksi perikanan budidaya ton Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

39 BAB II PERENCANAAN KINERJA 22. Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam secara terpadu dan berwawasan lingkungan meningkatkan ketahanan pangan, optimalisasi pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan Presentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen lingkungan 85% 23. Penataan manajemen pemerintahan yang baik, bersih, efisien, berwibawa, transparan dan profesional berbasis e-planing, e-budget dan e-audit. Presentase Kepuasan Masyarakat. Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk Ratio pasangan berakte nikah Presentase kepemilikan akte kelahiran per seribu penduduk 100 % 80% 70% Peningkatan jaminan kepastian hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia secara adil Jumlah Raperda yang menjadi Perda Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. 13 perda 55% Jumlah Pemeriksaan Reguler Jumlah Pemeriksaan Khusus Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan 206 Lap 30 lap 706 lap 25. Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah yang berorientsi pada profesionalisme. Jumlah perempuan dilembaga pemerintah 51 % 26. Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat. Persentase capaian SPM. Rata-rata capaian SPM 15 Perbub 78,86% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

40 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mendasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yaitu dengan membandingkan antara target capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Pengukuran Kinerja ini dilakukan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, guna mempermudah interprestasi atas capaian indicator kinerja sasaran yang dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : 85 s/d 100 Sangat berhasil 70 s/d < 85 Berhasil 55 s/d < 70 Cukup Berhasil 0 s/d < 55 Kurang Berhasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

41 A. CAPAIAN KINERJA Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada Tahun 2014 dilihat dari capaian indikator kinerja utama dari setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran capaian kinerja berdasarkan 26 ( Dua Puluh Enam ) sasaran strategis dapat di lihat dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 PENGUKURAN CAPAIAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA (%) Meningkatnya pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai Peningkatan pembangunan infrastruktur energi listrik dan telekomunikasi Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata Peningkatan pembangunan infrasstruktur pemukiman rakyat Presentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancer Presentase laka lantas 20 14,28 71,40 Jumlah desa terisolir yang terbuka Ratio Elektrifikasi Persentase Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih Luas lahan yang teraliri air irigasi Presentase jumlah rumah layak huni Ha Ha 44, unit 44 unit [Type the company name] 21

42 Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan Jumlah pemanfaatan tata ruang sesuai RTRW Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan kebutuhan pangan Peningkatan distribusi pendapatan & berkurangnya kesenjangan pembangunan daerah Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja local Peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi,bantuan social dan jaminan kesejahteraan social bagi penyandang masalah social Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas Peningkatan akses pendidikan berkualitas Prosentase ketersediaan energy dan protein perkapita Skor pola pangan harapan Presentase penangganan daerah rawan pangan Indek gini ratio Presentase penurunan angka penganguran Jumlah penurunan angka kemiskinan Presentase laju pertumbuhan penduduk Angka melek huruf Angka rata-rata lama sekolah Angka putus sekolah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

43 Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas Presentase angka usia haparan hidup Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama Presentase penurunan kejahatan Peningkatan pengembangan nilainilai budaya Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah raga Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas Jumlah kebudayaan yang terlestarikan Jumlah penghargaan cabang olah raga Presentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat Pertumbuhan PDRB PDRB Perkapita (dengan migas) PDRB perkapita (tanpa migas) ,95 7, ,94 37, , Laju Inflasi 8,27 8, Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan ekonomi Pengembangan ekpor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daaerah Pendapatan Daerah 1.115, , Jumlah PMA Jumlah PMDN Besaran Nilai ekpor ,00 Pendapatan sector hotel dan restoran , , , Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

44 Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi Pengembangan agribisnis dan agro industry berbasis komoditas unggulan daerah Jumlah UMKM ,83 50,83 Jumlah koperasi sehat ,00 Produktifitas padi 41,45 38,39 92,61 Produktifitas Jagung 32,14 43,07 134,00 Produktifitas Kedele 15,74 13, Produktifitas ubi kayu 153,83 141,47 91,96 Produktifitas ubi jalar 107,93 72,72 67,37 Produktifitas kacang hijau Produktivitas Kacang Tanah 17,82 11, ,42 12,04 78,08 Produktifitas sayuran 31,11 94,16 302,6 Produktivitas buahbuahan 11, ,7 Produksi kelapa dalam 63, Produksi karet 7,556 7,234 95,73 Produksi kelapa sawit 480, Produksi kopi 1, ,44 Produksi pinang 10,000 10, ,4 Produksi ternak rumansia Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan Penataan manajemen pemerintahan yang baik,bersih, efesien, berwibawa,transparan dan professional berbasis e-planning, e- Produksi perikanan tangkap Produksi perikanan budi daya Persentase perusahaan memiliki lingkungan jumlah yang dokumen Indek kepuasan masyarakat Ratio penduduk ber KTP persatuan penduduk Ratio pasangan ber 23, ,46 3,485 2,762 79, ,84 102, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

45 budget, e-audit akte nikah Persentase kepemilikan akte kelahiran per seribu penduduk Peningkatan jaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara adil Jumlah Raperda menjadi Perda Presentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan kekerasan % 100 Jumlah Pemeriksaan Reguler ,51% Jumlah Pemeriksaan Khusus Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ,3% 71.24% Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme Jumlah perempuan di lembaga pemerintahan 51 51,6 103,2 Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat Regulasi penerapan SPM Presentase capaian SPM B. Analisa dan Evaluasi Kinerja Analisa dan evaluasi kinerja memberikan justifikasi dan penyelesaian tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang ditargetkan.dalam laporan ini menyajikan capaian kinerja dari 26 (Dua Puluh Enam) sasaran strategis yang dilihat dari indikator kinerjanya masing-masing. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

46 SS 1 Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur Transportasi Darat dan Sungai Sasaran strategis 1 ini merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum dan juga mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum yang berkualitas. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (Bappemdal). Sasaran Strategis Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Darat dan Sungai terdiri dari 3 indikator kinerja dengan rata-rata hasil capaian kerja sasaran sebesar 82,84% atau kategori predikat Berhasil, hal ini dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1 NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi 2013 (%) 2014 Target Realisasi Capaian (%) 1 Persentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar 2 Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas 3 Jumlah desa terisolir yang terbuka 38,2% 86,85% 40,91% 47,11% 28,9% 20% 14,28% 71,4% % Rata-rata capaian kinerja 82,84 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

47 Persentase Jalan Yang Dapat Dilalui Masyarakat dengan Lancar Capaian Kinerja Persentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar sebesar 47,11% atau dalam katagori kurang berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi jalan dalam keadaan baik Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2014 yang ditargetkan sepanjang Km atau dengan ratio sebesar 86,85%, terealisasi 40,91% atau sepanjang 745 Km. Rendahnya capaian indikator ini tidak terlepas dari prioritas pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang diarahkan pada pembangunan titik-titik pertumbuhan ekonomi lainnya seperti AnjunganKuala Tungkal. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian indikator ini mengalaami peningkaatan kondisi jalan baik sebesar 2,7%, kondisi jalan sedang sebesar 2,1% serta penurunan jumlah jalan rusak sebesar 4,6%. Selanjutnya gambaran caapaaian indikator ini dapat dilihat dari perbandingan kondisi jalan dan kondisi jenis permukaan jalan tahun seperti Tabel 3.3 Tabel 3.3 Jenis Permukaan Jalan dan Kondisi Jalan Tahun NO URAIAN / KONDISI JALAN Km % Km % Km % Km % I JENIS PERMUKAAN a Diaspal , , , ,23 b Kerikil , , , ,62 c Tanah , , , ,15 JUMLAH I 1.736, , , , II KONDISI JALAN a Baik , , ,91 b Sedang , , , ,30 c Rusak , , , ,79 JUMLAH II 1.736, , , ,624 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

48 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kondisi jalan dalam kondisi baik mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Capaian kondisi jaalan baik paling tinggi pada tahun 2012 yakni sebesar 50,2% dan paling rendah pada tahun 2011 yakni sebesar 35%. Namun demikian jika dibandingkan kondisi jalan rusak tahun 2011 dan 2014 sangat terlihat peningkatannya yakni berkurangnya jalan rusak sebanyak 18,7%. Permasalahan dalam pembangunan jalan antara lain karena kondisi geografis alam Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada pada daerah rawa mengakibatkan tingginya biaya pembangunaan dan pemeliharaan jalan. Hal ini mempengaruhi rasio jalan dalam kondisi baik belum dapat mencapai target yang diharapkan. Untuk itu dalam pembangunan selanjutnya dibutuhkan pemilihan teknologi yang tepat untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan khusunya di daerah rawa. Grafik 4. Kondisi Jalan Persentase Penurunan Kecelakaan Lalu Lintas Capaian indikator kinerja prosentase kecelakaan lalu lintas tahun 2014 sebesar 100%, dibanding dengan tahun sebelumnya, kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebesar 14,3%. Penurunan kecelakaan lalu lintas tersebut sangat dipengaruhi perbaikan insfrastruktur jalan. Perbaikan tersebut seperti peningkatan kondisi jalaan sebagaimana dijelaskan pada indikator sebelumnya. Selain itu juga adanya pemasangan rambu-rambu darat, laut dan sungai dari tahun ke tahun. Perbandingan kecelakaan lalu lintas dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas tahun seperti pada grafik 5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

49 Grafik 5 Perbandingan Laka Lantas dan Rambu-rambu Laka Lantas Dari grafik di atas menunjukkan akumulasi pemasangan rambu-rambu lalu lintas lantas masyarakat untuk mematuhi rambu - rambu lalu lintas. Hal ini dapat dibuktikan dari data yang dipasang dari awal tahun RPJMD hingga jumlah kecelakaan lalu lintas dimana tahun 2014 sebanyak 295 unit dan apabila banyaknya rambu-rambu lalu lintas tidak dibandingkan dengan target RPJMD selalu berbanding lurus dengan penurunan sebanyak 676 unit, sehingga untuk jumlah kecelakaan lalu lintas. Untuk itu perlu memenuhi target yang telah ditetapkan tahun 2015 perlu ditargetkan pemasangan peningkataan sosialisasi akan pentingnya kesadaran masyarakaat mematuhi ramburambu rambu-rambu sebanyak 381 unit. Masih lalu lintas yang diikuti dengn terdapatnya kecelakaan lalu lintas peningkaatan pemasangan rambu-rambu disebabkan kurangnya kesadaran lalu lintas. Persentase Jumlah Desa terisolir Yang Terbuka Capaian kinerja jumlah desa terisolir yang terbuka sampai tahun 2013 sebanyak 83 desa dari 114 desa. Untuk Tahun 2014 pembangunan jembatan bukan untuk pembukan desa terisolir karena seluruh desa terisolir sudah terbuka pada tahun (Target pembukaan desa terisolir telah tercapai). Pembangunan jembatan pada tahun 2014 terealisasi 100% dari 44 unit dengan target panjang 248 meter dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

50 terealisasi sepanjang meter atau 590,7%. Pembangunan jembatan meningkat sebanyak 7 unit dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan komitmen pemerintah dalam membuka desa untuk menghubung dengan pusat kawasan ekonomi dan pemerintahan. Sebagai upaya pemerataan pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, perbandingan pembangunan jembatan dengan desa terisolir seperti tabel 3.4 Tabel 3.4 Perbandingan Pembangunan Jembatan Untuk Desa TerisolirTahun NO Indikator Kinerja (Output) Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah jembatan yang dibangun Panjang (Meter) ,7 2 Jumlah desa terisolir yang terbuka Dari tabel dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan pembangunan jembatan dimana jumlah desa yang terisolir semakin menurun atau dengan kata lain jumlah terbukanya desa terisolir menjadi meningkat sehingga pada tahun 2014 sudah tidak ada lagi desa terisolir. SS 2 Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur Energi Listrik dan Telekomunikasi Sasaran strategis 2 ini merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum dan juga mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum yang berkualitas. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Sasaran Strategis Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Energi Dan Listrik dengan indikator ratio elektrifikasi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

51 Rasio Elektrifikasi Capaian indikator kinerja rasio elektrifikasi pada tahun 2014 sebesar 68,23% atau katagori prediket cukup berhasil. Capaian realisasi elektrifikasi yang hanya 44,35% dari target 65% yang telah ditetapkan sebelumnya. Pencapaiaan ini tentunya tidak terlepas dari peningkatan jumlah pembangkit listrik tenaga solar/surya sehingga mampu meningkatkan ketersediaan daya listrik dan rumah tangga pengguna listrik. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rasio elektrifikasi selalu mengalami peningkataan dari tahun seperti tabel 3.5 Tabel 3.5 Rasio Elektrifikasi tahun NO Indikator Kinerja (Output) Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realisasi Capaia n (%) 1 Ratio elektrifikasi 19,41% 37,06% 41,50% 65% 44,35% 68,23% Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2011 s/d 2014 terjadi peningkatan elektrifikasi sebesar 24,94%. Belum tercapainya sesuai target elektrifikasi salah satunya disebabkan keterbatasan anggaran untuk pengadaan PLTS selain itu keterbatasan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah dibidang kelistrikan yang mana kewenangan tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat. Dukungan pencapaian elektrifikasi dengan menambah PLTS dan penyediaan daya listrik untuk meningkatkan rumah tangga pengguna listrik seperti Tabel 3.6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

52 Tabel 3.6 Indikator SKPD Pendukung Capaian Rasio Elektrifikasi Data Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Jumlah PLTS 28 unit 28 unit 93 unit 12 unit Ketersediaan daya listrik 27,30% 27,30% 27,30% 34,15% Rumah Tangga yang 19,41% 37,06% 41,50% 44,35% menggunakan listrik Sumber : Dinas ESDM Kab. Tanjung Jabung Barat Penambahan jumlah PLTS setiap tahun telah meningkatkan rumah tangga yang dapat menikmati listrik. Meskipun terjadi peningkatan dalam elektrifikasi, tetapi jika dilihat dari setiap tahunnya tidak terlalu besar yakni sekitar 3-4% pertahun.. Untuk itu dengan target RPJMD yang sebesar 70%, Kabupaten Tanjung Jabung Barat perlu meningkatkan sumber daya serta menambahkan alternative tenaga listrik lainnya seperti listrik tenaga gelombang atau listrik tenaga air/angin Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

53 SS 3 Meningkatnya Ketersediaan Air Bersih dan Jaringan Irigasi Yang Lebih Merata Sasaran strategis 3 ini merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum dan juga mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum yang berkualitas. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dinas Tanaman pangan dan holtikultura. Sasaran Strategis Meningkatkan Ketersediaan air bersih dan Jaringan irigasi yang lebih merata dengan indikator jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih dan luas lahan pertanian yang teraliri irigasi dengan ratarata hasil capaian kerja sebesar 69,09% atau katagori Cukup Berhasi. Hal ini dapat di lihat pada tabel 3.7 Tabel 3.7 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 3 NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi 2013 (%) 2014 Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih 2 Luas lahan pertanian yang teraliri air irigasi 19,28% 20% 18,69% 93,47% Ha Ha 44,70% Rata-rata capaian kinerja 69,09% Adapun uraian pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

54 Jumlah Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih Capaian kinerja jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih tahun 2014 sebesar 93,47%. Kinerja ini dipengaruhi pembuatan sumur bor sebanyak 128 unit dan Penampungan Air Hujan (PAH) sebanyak 631 unit dan peningkatan pengguna dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebanyak 4,92%. Peningkatan penggunaan air bersih tentunya meningkatkan kesehatan masyarakat Tanjung Jabung Barat. Perbandingan penggunaan air bersih Tahun seperti Tabel 3.8. Tabel 3.8 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih NO Indikator Kinerja (Output) Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realisasi Capaia n (%) 1 Pembuatan sumur bor 126 unit (5,32%) 91 unit (3,67%) 191 unit (7,78%) 128 unit (5,21%) 128 unit (5,21%) PAH 343 unit (4,83%) 141 unit (1,90%) 687 unit (9,33%) 631 unit (8,57%) 631 unit (8,57%) PDAM 2,26% 2,16% 2,18% 4,92% 4,92% 100 Total pengguna air bersih 12,41% 7,72% 19,28% 20% 18,69% 93,45 Sumber : Dinas ESDM Kab. Tanjung Jabung Barat Penggunaan air bersih pada tahun 2014 dibanding dengan tahun 2011 mengalami peningkatan 6,58% dengan konstribusi dari PDAM yang semakin meluas. Kendala mendapatkan air bersih salah satunya karena kondisi geografis yang sebagian wilayah merupakan lahan gambut dan rawarawa. Untuk itu dalaam pencapaian penggunaan air bersih dapat diakselerasikan dengan pembangunan jaringan PDAM yang semakin luas serta PAH. Kendala lainnya terkait dengan anggaran yang terbatas, Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Barat dapat bersinergi dengan pihak swasta dengan bantuan anggaran CSR. Kondisi Geografis dengan sungai besar yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu Sungai Pengabuan dan Betara bermuara langsung ke laut serta karakteristik wilayah sekitar berupa rawa sehingga apabila dijadikaan sumber air baku untuk penyediaan air bersih cukup sulit. Sehingga untuk penyediaan air bersih membutuhkan biaya investasi, operasional dan pemeliharaannya tinggi. Untuk itu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

55 pemerintah harus mencari alternative sumber air baku dan alternative teknologi lain untuk penyediaan air bersih seperti membangun embung air yang bias digunakan sebagai sumber air baku selain itu juga bias dimanfaatkan untuk irigasi. Luas Lahan Pertanian Yang Teraliri Air Irigasi Irigasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 seluas 421,92 Ha dari target sebesar 8400 Ha. Luas wilayah yang mendapatkan perairan irigasi 44,70% dari Ha yang ditargetkan terealisasi Ha. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pembangunan irigasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat relative tinggi, dimana pada tahun 2013 hanya seluas 56,16 Ha, Tahun 2012 seluas 55, 16 Ha dan tahun 2011 seluas 44 Ha. Tingginya peningkatan pembangunaan irigasi tidak terlepas dari komitmen pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam membangun sektor pertanian seperti terlihat pada tabel 3.9. NO Tabel 3.9 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan baik Tahun Indikator Kinerja (Output) Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) 1 Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik 42 Ha 55,5 Ha 56,16 Ha 8400 Ha 421,92 Ha 4,96% Dari tabel 3.9 luas irigasi dalam kondisi baik sampai tahun 2014 sebesar 575,58 ha di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat masih jauh tertinggal dengan kekurangan dilihat bahwa target luas irigasi tahun 2014 sebesar ,42 ha atau sebesar 98,63%. adalah sebesar 8400 ha sedangkan realisasinya sebesar 421,92 Ha sehingga Dalam penyediaan aliran irigasi, masyarakat dapat dihitung capaian kinerja pada tahun masih tergantung kepada bantuan 2014 yaitu sebesar 4,96% masih diperlukan pemerintah dalam pemeliharaan saluran peningkatan sebesar 94,98% untuk irigasi, sehingga kedepan, perlu sosialisasi mencapai target tersebut. Sedangkan target kepada masyarakat akan pentingnya akhir RPJMD untuk peningkatan irigasi memelihara jaringan irigasi yang berada di adalah sebesar ha apabila wilayah sekitarnya. dibandingkan dengan capaian akumulasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

56 SS 4 Meningkatnya Pembangunan Insfrastruktur Perumahan Rakyat Sasaran strategis 4 ini merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum dan juga mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum yang berkualitas. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum, Dinas dan Kantor Pengelola Pasar, Kebersihan dan Tata Bangunan. Sasaran Strategis Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur Perumahan Rakyat dengan indikator persentase rumah layah huni dengan capaian kerja sasaran sebesar % atau kategori prediket Cukup Berhasil, seperti terlihat pada table 3.10 Tabel 3.10 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) TARGET REALISAS I Capaian (%) Peningkatan pembangunan infrastruktur perumahan rakyat Persentase rumah layak huni 106 unit 44 unit 58,49% Persentase Rumah Layak Huni Capaian kinerja ditunjukan dengan peningkatan rumah layak huni di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Capaian prosentase jumlah rumah layak huni dari bedah rumah samisake dan BSPS sebesar 58,49%. Program Samisake tahun 2014 membangun rumah sebanyak 44 unit, hal ini lebih rendah dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai 157 unit. Sedangkan rumah kumuh dari tahun 2011 sampai tahun 2014 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

57 mengalami penurunan dari unit rumah kumuh menjadi unit seperti tergambar dalam tabel Apabila dibandingkan dengan target RPJM sebesar pengurangan rumah kumuh, maka masih diperlukan peningkatan sebesar 63,19 % lagi untuk mencapai target. Tabel 3.11 Jumlah Rumah Layak Huni dan Jumlah Rumah Kumuh No Indikator Kinerja (Output) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun Jumlah rumah layak huni (bedah rumah Samisake dan BSPS) 58 unit 34 unit 157 unit 44 unit 2 Jumlah rumah kumuh unit unit unit unit Kondisi geografis/alam Kab. Tanjung Jabung Barat yang berupa rawa mengakibatkan tingginya biaya penanganan rumah kumuh melalui bedah rumah. Bantuan pusat bedah rumah melalui BSPS Kemenpera bersifat tuntas desa tuntas kecamatan belum mampu menangani prioritas rumah kumuh kabupaten sebanyak berada di Kecamatan Tungkal Ilir dan Kecamatan Bram Itam sesuai SK Kumuh Kab. Tanjung Jabung Barat. Untuk itu kedepan beberapa hal yang dibutuhkan dalam perbaikan seperti perencanaan yang matang untuk penanganan masalah daerah kumuh dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari Pemerintah pusat saja, perlu peran serta masyarakat/pemberdayaan masyarakat pada program bedah rumah sehingga masyarakat tidak mengalami ketergantungan dari bantuan pemerintah Serta direncanakan alternatif pembangunan rusunawa untuk mengurangi jumlah rumah kumuh dan sosialisasi kepada masyarakat di daerah kumuh untuk menghindari keengganan masyarakat di daerah kumuh berpindah ke rusunawa apabila rusunawa tersebut terbangun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

58 SS 5 Penerapan Tata Ruang Wilayah Sebagai Acuan Kebijakan Pembangunan Kewilayahan Yang Berkelanjutan Sasaran strategis 5 ini merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum dan juga mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum yang berkualitas. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (Bappemdal) dan Kantor Pengelolaan Perizinan Terpadu. Sasaran Strategis, Jumlah pemanfaatan ruang sesuai RTRW dengan indikator jumlah permohonan rekomendasi tata ruang dan jumlah IMB Jumlah Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW Capaian indikator jumlah pemanfatan ruang sesuai RTRW dilihat dari rekomendasi tata ruang dan data Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada tahun 2014 sebesar 100%, yakni 8 rekomendasi dan 346 izin. Pemanfaatan ruang sesuai RTRW bertambah dari tahun ke tahun seperti Tabel 3.12 No Tabel 3.12 Jumlah Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW tahun Indikator Kinerja (Output) 1 Jumlah Permohonan Rekomendasi Tata Ruang Realisasi Tahun Target Realisasi Capaian (%) % 2 Jumlah data IMB % Sumber : BLHD Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

59 Dari Tabel 3.12 Menujukan bahwa kinerja IMB tahun 2014 sebanyak 346 izin mengalami peningkatan sebanyak 81,5% dibanding tahun 2013 sebanyaak 282 izin. Peningkatan ini menunjukan kesadaran masyarakat yang semakin baik. Selain itu pencapaian kinerja ini didukung oleh Satuan Polisi Pamong Praja dalam menegakan peraturan daerah. Permasalahan dalam capaian indikator ini adalaah Kabupaten Tanjung Jabung Barat belum memiliki Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang secara detail. Untuk pemberian rekomendasi tata ruang masih menggunakan Perda RTRW Kab. Tanjung Jabung Barat yang bersifat makro atau kurang mendetail dan operasional. Sehingga pemohon rekomendasi tata ruang sebagian besar adalah kalangan pelaku usaha skala besar (perusahaan) belum menyeluruh kepada masyarakat. Untuk itu perlu peningkatn sosialisasi akan pentingnya kesadaraan masyarakat mematuhi RTRW maupun RDTR. SS 6 Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penentuan Kebutuhan Pangan Sasaran strategis 6 ini merupakan upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. Pencapaian ini di dukung oleh Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura dan Kantor Ketahan Pangan. Sasaran strategis ini diukur dengan tiga indikator rata-rata 90,21% atau katagori prediket Sangat Berhasil. Presentase kesediaan energy dan protein perkapita memiliki capaian sebesar 83,09%, indikator skor pola pangan harapan konsumsi capaian sebesar 87,54% dan penangganan daerah rawan pangaan dengan capaian kinerja sebesar 100%. Hal ini dapat terlihal pada tabel 3.13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

60 Tabel 3.13 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 6 INDIKATOR KINERJA UTAMA (outcome) TARGET RPJMD REALISASI CAPAIAN (%) 1. Persentase ketersediaan Energi dan Protein Perkapita 2 Skor Pola Pangan Harapan (%) 3 Penanganan Daerah Rawan Pangan (Daerah) 2,200-1,570 1, ,09 85,5-67,85 71,25 74,85 87, ,00 Rata-rata capaian kinerja 90,21 Capaian masing-masing indikator sebagai berikut : Persentase Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita Capaian Kinerja Prosentase Kesediaan Energi dan Protein Perkapita tahun 2014 sebesar 83,09% dimana realisasi kebutuhan energy dan protein perkapita (Kkal/Kap/Hari) dari target Kkal/Kap/Hari. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 202 (Kkal/Kap/Hari) dari terealisasi Tahun 2013 sebesar (Kkal/Kap/Hari). Walaupun capaian angka Persentase capaian Konsumsi Energi Dan Protein Perkapita Kab. Tanjab Barat Tahun 2014 meningkat dibandingkan Tahun 2013, namun capaian tersebut masih dibawah target RPJMD. Angka Persentase capaian Konsumsi Energi Dan Protein Perkapita menunjukkan ketercukupan konsumsi energi masyarakat. Semakin tinggi angka ini tentunya akan berdampak kepada kesehatan masyarakat yang semakin baik serta aktivitas masyarakat yang semakin tinggi dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Jenis-jenis bahan makanan yang mengandung Energi dan Protein yang menunjang Data Ketersediaan Energi pada Tahun dapat dilihat dalam Tabel 3.14 di bawah ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

61 Tabel DATA KETERSEDIAAN ENERGI DAN PROTEIN PERKAPITA PER HARI KETERSEDIAAN PER KAPITA PER HARI No. JENIS BAHAN MAKANAN ENERGI PROTEIN Kkal % Gram % 1 Padi-padian 1,133 51,50 27,78 48,74 2 Makanan Berpati 34 1,55 0,25 0,44 3 Gula 3 0,14 0,02 0,02 4 Buah Biji Berminyak 135 6,14 2,04 3,58 5 Buah-buahan 60 2,73 0,7 1,23 6 Sayur-sayuran 12 0,55 1,28 2,25 7 Daging 61 2,77 4,14 7,26 8 Telur 6 0,27 0,41 0,47 9 Susu 5 0,23 0,27 0,47 10 Ikan 189 8,59 35,45 62,19 11 Minyak dan lemak 190 8,64 0,22 0,39 T O T A L 1,828 83,09 72,55 127,28 Sumber : Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2014 Peningkatan yang cukup signifikan ketersediaan energy dan protein perkapita perhari dari tahun belum memenuhi target RPJMD sebesar Kkal/Kap/Hari. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman keanekaragaman konsumsi pangan dimasyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan dan percepatan penanganan konsumsi pangan dengan pembinaan kelompok Wanita Desa. Pola Pangan Harapan Konsumsi Capaian Pola Pangan Harapan Konsumsi Kab.Tanjab Barat Tahun 2014 adalah 87,54% dari target RPJMD 2.200, atau 85,5% terealisasi 74,85% pada Tahu Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,6% dari realisasi Tahun 2013 sebesar 71,25%. Walaupun capaian angka Pola Pangan Harapan Konsumsi Kab. Tanjab Barat Tahun 2014 meningkat dibandingkan Tahun 2013, namun capaian tersebut masih dibawah target RPJMD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

62 Namun walaupun capaian tersebut belum terealisasi, angka Pola Pangan Harapan Konsumsi Kab. Tanjab Barat yang cenderung meningkat ini menunjukkan adanya perubahan pola makan masyarakat menuju ke arah lebih bergizi, seimbang, beragam, dan aman. Adapun capaian angka Persentase Pola Pangan Harapan Konsumsi Kab. Tanjab Barat periode dapat dilihat pada Grafik 6 dibawah ini: Grafik 6 Pola Pangan Harapan Skor Pola Pangan Harapan (%) Dengan memperhatikan grafik diatas maka kinerja selalu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi kinerja indikator tersebut yang belum sesuai dengan target RPJMD karena belum adanya regulasi yang jelas untuk penambahan lumbung pangan. Untuk itu perlu adanya peningkatan pemahaman dalam pola pangan harapan konsumsi Penangganan Daerah Rawan Pangan Pada Tahun 2014 jumlah daerah yang daerah yang mengalami Penanganan mengalami Penanganan Daerah Rawan Daerah Rawan Pangan sudah terealisasi. Pangan di Kab. Tanjab Barat sebanyak 4 Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam (empat) desa, yaitu Desa Kuala baru, Desa rangka peningkatan capaian Sasaran Harapan Jaya, Desa Tungkal IV dan Desa strategis adalah: Peningkatan intensitas Mekar Alam. Jumlah tersebut mengalami penanganan daerah rawan pangan, perubahan dari realisasi Tahun 2013 Peningkatan pembinaan lumbung desa, sebesar 2 (dua) desa, yaitu Desa Sungai Sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi, Dualap dan Desa Dataran Pinang. Target Seimbang dan Aman) dan Sosialisasi P2KP RPJMD Kab. Tanjab Barat capaian jumlah (Percepatan Penanganan Konsumsi Pangan) daerah yang mengalami Penanganan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita di Daerah Rawan Pangan di Kab. Tanjab Barat setiap desa. Adapun data pendukung dari sebanyak 4 (empat) desa. Ca paian jumlah outcomes Tahun dapat dilihat dari tabel 3.15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

63 Tabel 3.15 DATA PENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6 INDIKATOR Target RPJMD Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi (%) Konsumsi Beras (Kgl/Kap/Thn) Konsumsi Energi (Kkal/Kap/hari) 2,000-1, , , KonsumsiProtein (Gram/Kap/Hari) Lumbung Pangan (desa) Desa Mandiri Pangan (desa) Penanganan Daerah Rawan Pangan SS 7 Meningkatnya Distribusi Pendapatan dan Berkurangnya Kesenjangan Pembangunan Daerah Sasaran strategis 7 ini merupakan upaya oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan mencapai misi kedua sebagaimana tertuang Trasmigrasi. Untuk mengukur sasaran dalam RPJMD dengan tujuan strategis tersebut, indikator kinerja utama Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Indeks Gini Ratio dengan rata-rata hasil Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. Pencapaian misi ini didukung capaian kerja sasaran sebesar % atau kategori predikat Sangat Berhasil, hal ini dapat dilihat pada table 3.16 berikut : Tabel 3.16 INDEKS GINI RATIO No INDIKATOR Realisasi Target Realisasi Capaian (%) 1 Indeks Gini Ratio *** Rata-rata capaian kinerja Sumber : Bappeda Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

64 Indeks Gini Ratio Persentase capaian Indeks Gini Ratio Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 sebesar 0,298% dari target RPJMD 0,338%. Capaian ini mengalami penurunan sebesar 0,01% dari realisasi tahun 2013 sebesar 0,308%. Indek Gini Ratio yang rendah ini mengindentifikasi adanya penurunan ketimpangan pendapatan antar masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada periode tersebut. SS 8 Meningkatnya Iklim Kerja Yang Lebih Baik Berpihak Pada Tenaga Kerja Lokal Sasaran strategis 8 ini merupakan upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trasmigrasi. Untuk mengukur sasaran strategis tersebut, indikator dan Persentase penurunan angka pengangguran kinerja utama dengan rata-rata hasil capaian kerja sasaran sebesar % atau kategori predikat Berhasil, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.17 Tabel 3.17 ANGKA PENGANGGURAN TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (outcome) 1 TARGET RPJMD REALISASI CAPAIAN Angka Pengangguran (%) RATA-RATA CAPAIAN KINERJA Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

65 Persentase Penurunan Angka Pengangguran Capaian kinerja persentase penurunan angka pengangguran Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 adalah %, dimana angka pengangguran sebesar 1,34% lebih rendah dari target RPJMD 2,85% dan jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1,51%. Data perbandingan selengkapnya seperti grafik 7. Grafik 7 PERBANDINGAN ANGKA PENGANGGURAN Peningkatan capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator rasio penduduk yang bekerja, angka partisipasi angkatan kerja, angka kesempatan bekerja dan jumlah perusahaan. Indikator capaian tersebut seperti pada tabel 3.18 Tabel DATA PENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8 INDIKATOR Target RPJMD Rasio Penduduk Yang Bekerja (%) Angka Partisifasi Angkatan Kerja (%) Angka Kesempatan Kerja (orang) 112, , , , ,189 Jumlah Perusahaan yang dimonitor Terkait Perundang-Undangan Ketenagakerjaan (Perusahaan) Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

66 Dari Tabel 3.18 menunjukan pada tahun 2014 capaian Rasio Penduduk Yang Bekerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 98,18%. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari realisasi Tahun 2013 Untuk capaian Angka Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2014 Kab. Tanjab Barat adalah 70,78%. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari realisasi Tahun Capaian angka kesempatan kerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2014 adalah orang. Jumlah tersebut mengalaami peningkatan sebesar orang dari realisasi 2013 sebesar orang. Target RPJM Tahun 2014 Jumlah Perusahaan yang dimonitor terkait peraturan perundangan Ketenagakerjaan Tahun 2014 di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 20 perusahaan sebesar 98,21%. Target RPJMD Kab. Tanjab Barat capaian Rasio Penduduk Yang Bekerja Kab. Tanjab Barat Tahun 2014 adalah 97,15% sebesar 70,79%. Target RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat capaian Angka Partisipasi Angkatan Kerja Kab. Tanjab Barat Tahun 2014 adalah 48,75%. adalah orang. Capaian tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun 2013 dan cenderung meningkat dalam 4 tahun terakhir, ini mengindikasikan adanya peningkatan kesempatan seseorang untuk terserap pada pasar kerja. sebanding ditahun 2013 dengan jumlah yang sama. Target RPJMD Tahun 2014 adalah 110 perusahaan. SS 9 Meningkatnya Kualitas Pelayanan, Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Masalah Sosial Sasaran strategis 9 ini merupakan upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trasmigrasi. Untuk mengukur sasaran strategis tersebut, indikator kinerja utama Persentase penurunan angka kemiskinan dengan rata-rata hasil capaian kerja sasaran sebesar 85.93% atau kategori predikat Berhasil, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

67 Tabel 3.19 PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (Outcome) Penurunan Angka Kemiskinan (%) Target Realisasi Capaian *** RATA-RATA CAPAIAN KINERJA Sumber : BPS Kab. Tanjung Jabung Barat **** Angka Sangat Sementara Jumlah Penurunan Angka Kemiskinan Persentase capaian Penurunan Angka Kemiskinan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 adalah 85,93%. Hal ini terlihat dari capaian sebesar 11.02% dibanding dengan target RPJMD sebesar 9,47%. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 0.59% dari realisasi Tahun 2013 sebesar 11.61%. Capaian Penurunan Angka Kemiskinan Kab. Tanjab Barat Tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2013, dan capaian tersebut sudah belum bisa mencapai target RPJMD, seperti terlihat dalam grafik 8 Grafik 8 Perbandingan Angka Kemiskinan Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

68 Penurunan Angka Kemiskinan yang tinggi ini mengindikasikan peningkatan jumlah penduduk miskin secara ekonomi disuatu negara/wilayah. Semakin tinggi angka ini menunjukkan bahwa semakin tinggi penduduk yang termasuk dalam kategori penduduk miskin yaitu penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita/bulan dibawah nilai garis kemiskinan. Capaian kinerja tersebut didukung dengan kegiatan Bantuan Keluarga Miskin dan Anak Terlantar serta bantuan Langsung Sosial (KUBE) dengan capaian seperti tabel 3.20 Tabel 3.20 Perbandingan Bantuan Kelurga Miskin dan KUBE Tahun No Indikator Kinerja (Output) Bantuan Keluarga Miskin dan Anak Terlantar (orang) Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (KUBE) Sumber: Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kab. Tanjung Jabung Barat Dari Tabel Indikator Bantuan Keluarga Miskin Dan Anak Terlantar adalah pelayanan sosial yang diberikan bagi keluarga fakir miskin yaitu pengembangan potensi keluarga fakir miskin, sedangkan pelayanan sosial yang diberikan kepada anak terlantar yaitu pemberdayaan anak terlantar melalui pemberian bantuan usaha ekonomis produktif dan kelompok usaha bersama serta pemberian latihan keterampilan melalui panti sosial bina remaja. Pada Tahun 2014 capaian Angka Bantuan Keluarga Miskin Dan Anak Terlantar Kab. Tanjab Barat adalah 71 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 129 orang dari realisasi Tahun 2013 sebesar 200 orang. SS 10 Pengendalian Pertumbuhan Penduduk dan Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas Sasaran strategis 10 ini merupakan upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Untuk mengukur sasaran strategis tersebut, indikator kinerja utama Persentase Laju Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

69 Pertumbuhan Penduduk dengan rata-rata hasil capaian kerja sasaran sebesar 125,30% atau kategori predikat Sangat Berhasil. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 adalah 3,32 atau mencapai 125,30% dari target RPJMD 2,65. Sedangkan realisasi pertumbuhan penduduk tahun 2014 mencapai 102,64% dari target RPJMD jiwa dimana tahun 2014 jumlah penduduk sebesar jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar jiwa dari realisasi Tahun 2013 sebesar jiwa, capaian tersebut sudah melewati target RPJMD. Laju pertumbuhan penduduk tahun seperti tabel 3.21 Tabel 3.21 Data Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun Tahun 2014 INDIKATOR UTAMA KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%) ,64 12,65 10,39 3,46 2,65 3,32 125,30 RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 113,97 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel menunjukan bahwa pluktuasi laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan perpindahan serta program Keluarga Berencana yang mempunyai peranan penting dalam menekan pertumbuhan penduduk. Capaian Cakupan Akseptor KB Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 adalah orang, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 492 orang dari realisasi Tahun 2013 sebesar orang dan capaian tersebut sudah melewati target RPJMD yaitu orang. Adapun pertumbuhan akseptor KB sebagaimana Tabel Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

70 Tabel 3.22 Pertumbuhan Peserta KB Tahun No. Uraian Pertumbuhan Pertahun % 1 PUS Program KB Metode Kontrasepsi Efektif (MKJP) 2 PUS Program KB Metode Kontrasepsi Efesien/Alat Kontrasepsi (Non MKJP) , (-1,70) 3 Peserta KB Aktif ,66 Sumber : Badan KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kab. Tanjab Barat Dari tabel 3.22 meningkatnya capaian indikator Pasangan Usia Subur (PUS) yang melakukan program KB Aktif metode kontrasepsi efektif jangka panjang (MKJP) meningkat sebesar 6,11% dan PUS program KB aktif metod kontrasepsi efesien/alat kontrasepsi (Non MKJP) mengalami penurunan sebesar ( -1,7%), hal ini menggambarkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KB lebih baik dimana PUS lebih banyak beralih dari Non MKJP ke MKJP. Untuk cakupan kepersertaan PUS yang melaksanakan program KB tahun 2014 sebanyak PUS atau (83,14%), Tahun 2013 sebanyak PUS atau (94,85%), Tahun 2012 sebanyak PUS atau (91,42%) dan Tahun 2011 sebanyak PUS atau (77,50%) Sehubungan dengan hal tersebut, pencapaiaan khusus akseptor mengalami beberapa permasalah sebagai berikut: Masih minimnya SDM baik sisi kualitas maupun kuantitas dari tenaga motivator KB di Lapangan. Kurang responsifnya pelaksanaan pelayanan KB dan pergerakan masyarakat (perempuan di wilayah terpencil Masih kurang sarana dan prasarana mobilitas lapangan petugas. Untuk itu perlu beberapa langkah perbaikan kedepan sebagai berikut: Peningkatan kinerja petugas KB lapangan dan pengetahuan masyarakat tentang KB. Peningkataan jangkauan pelayann dan pergerakan KB sampai ke wilayah terpencil Penambahan sarana/fasilitas untuk petugas di Lapangan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

71 SS 11 Meningkatnya Pemerataan Terhadap Akses Pendidikan Sasaran strategis 11 ini merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragamaa dan Berbudaya. Pencapaian misi ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dengan indikator kinerja utama Presentase Angka Melek Huruf, Angka Rata-rata lama sekolah dan Persentase Putus Sekolah dengan rata - rata capaian hasil kerja kerja sasaraan sebesar 95,39% atau katagori Sangat Berhasil, hal ini dapat dalam tabel 3.23 TABEL 3.23 PENGUKURAN CAPAIAN SASARAN STRATEGIS 11 No. Indikator Kinerja Target Akhir Realisasi Target Realisasi Capaian RPJMD (%) 1. Persentase Angka Melek Huruf 2. Persentase Angka Rata-rata Lama Sekolah 3 Persentase Angka Putus Sekolah 99,88% 98,7% 98,21% 99,50% 98,9% 8,1% 8,3% 8,3% 100% 8,5% 0,22% 0,15% 0,13% 86,67% 0,05% RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 95,39% Adapun uraian pencapaian indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

72 Persentase Angka Melek Huruf Hasil Pengukuran terhadap prosentase penduduk usia 15 tahun plus yang bisa baca tulis dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun plus di peroleh indikator Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2014 mencapai realisasi 98,21%, sementara target tahun yang sama sebesar 98,7% atau mencapai 99,50%, dari hasil tersebut untuk angka melek huruf belum mencapai target yang diinginkan begitu pula jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 99,88% realisasi tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 1,67%.Perkembangan angka melek huruf tergambar dalam grafik 9 Grafik 9 Perkembangan Angka Melek Huruf Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dari grafik di atas persentase Angka Melek Huruf terjadi penurunan dari tahun 2013 ke tahun 2014, begitu pula dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 98,90% masih diperlukan peningkatan sebesar 0,69% Untuk mencapai target. Persentase Angka Rata-Rata Lama Sekolah A. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kinerja Persentase Rata-Rata Lama Sekolah tahun 2014 sebesar 100% atau sesuai target tahun yang sama sebesar 8,3% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 hanya 8,1% maka realisasi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,20%. Berikut grafik 10 perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

73 Grafik 10 Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dari Grafik di atas persentase Angka Rata-Rata Lama Sekolah terjadi peningkatan dari tahun 2013 sampai Tahun 2014, meskipun belum belum mencapai Target RPJMD sebesar 8,5%, masih diperlukan peningkatan sebesar 0,20% Untuk mencapai target tersebut B. APK PAUD Realisasi Persentase APK PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Tahun 2014 sebesar 42,034 %, sementara target tahun yang sama sebesar 59,00% atau mencapaian 71,24%, jika dilihat dari hasil capaian tersebut belum mencapai target yang di inginkan, begitu pula jika di bandingkan dengan realisasi 2013 sebesar 42,83%, realisasi tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 0,80%. Perkembangan grafik 11 APK PAUD sebagai berikut : Grafik 11 Perkembangan APK PAUD Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

74 Dari Grafik di atas persentase APK PAUD terjadi penurunan dari tahun 2013 ke tahun 2014, begitu pula dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 61,7% masih diperlukan peningkatan sebesar 19,67% Untuk mencapai target C. APK SD Persentase APK SD Tahun 2014 sebesar 117,58%, semestara target tahun yang sama sebesar 116,88% atau mencapaian 100,60%, jika dilihat dari hasil tersebut realisasi 2014 sudah mencapai target yang diinginkan begitu pula jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 hanya 117,52% maka realisasi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,06%. Berikut grafik 12 perkembangan APK SD sebagai berikut : Grafik 12 Permbangan APK SD tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dari grafik di atas persentase APK SD terjadi Kenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2014, begitu pula dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 117,10% sudah melebihi target yang ditetapkan. D. APK SMP/MTs Realisasi Persentase APK SMP/MTs Tahun 2014 sebesar 98,84%, semestara target tahun yang sama sebesar 101,61% atau mencapaian 97,27%, jika dilihat dari hasil capaian tersebut belum mencapai target yang di inginkan, tetapi jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 98,81%, realisasi tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 0,03%. Berikut grafik 13 perkembangan APK SMP/MTs sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

75 Grafik 13 Perkembangan APK SMP/MTs Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dari Grafik di atas persentase APK SMP/MTs terjadi Kaenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2014, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 102,71% masih diperlukan peningkatan sebesar 3,87% Untuk mencapai target. E. APK SMA/SMK/MA Realisasi Persentase APK SMA/SMK/MA Tahun 2014 sebesar 69,94%, semestara target tahun yang sama sebesar 73,83% atau mencapaian 94,73%, jika dilihat dari hasil capaian tersebut belum mencapai target yang di inginkan, tetapi jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 69,91%, realisasi tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 0,03%. Berikut grafik 14 perkembangan APK SMA/SMK/MA sebagai berikut : Grafik 14 Perkembangan APK SMA/SMK/MA Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

76 Dari Grafik di atas persentase APK SMA/SMK/MA terjadi Kenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2014, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 75,76% masih diperlukan peningkatan sebesar 5,82% Untuk mencapai target. F. APM SD/SDLB/MI Realisasi Persentase APM SD/SDLB/MI Tahun 2014 sebesar 98,98%, semestara target tahun yang sama sebesar 98,2% atau mencapaian 100,79%, jika dilihat dari hasil tersebut realisasi 2014 sudah mencapai target yang diinginkan begitu pula jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 hanya 98,94% maka realisasi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,04%. Berikut grafik 15 perkembangan APM SD/SDLB/MI sebagai berikut : Grafik 15 Perkembangan APM SD/SDLB/MI Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tanjung Jabung Barat Dari Grafik di atas persentase APM SD/SDLB/MI terjadi Kenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2014, begitu pula dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 98,42% sudah melebihi target yang ditetapkan. G. APM SMP Realisasi Persentase APM SMP Tahun 2014 sebesar 72,91%, semestara target tahun yang sama sebesar 75,26% atau mencapaian 96,88%, jika dilihat dari hasil capaian tersebut, belum mencapai target yang di inginkan, tetapi jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 72,89%, realisasi tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 0,02%. Berikut grafik 16 perkembangan APM SMP sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

77 Grafik 16 PERKEMBANGAN APM SMP TAHUN Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dari Grafik di atas persentase APM SMP terjadi Kaenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2014, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD H. APM SMA Realisasi Persentase APM SMA Tahun 2014 sebesar 51,91%, semestara target tahun yang sama sebesar 53,8% atau mencapaian 96,49%, jika dilihat dari hasil capaian tersebut, belum mencapai target yang di inginkan, tetapi jika di sebesar 76,36% masih diperlukan peningkatan sebesar 3,45% Untuk mencapai target bandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 51,89%, realisasi tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 0,02%. Berikut grafik 17 perkembangan APM SMA sebagai berikut : Grafik 17 Perkembangan APM SMA Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

78 Dari Grafik di atas persentase APM SMA terjadi Kenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2014, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 55,73% masih diperlukan peningkatan sebesar 3,82% Untuk mencapai target. I. Ratio Murid dengan Guru Realisasi Persentase Ratio Murid dengan Guru (R -M/G) sebesar 1:14, semestara target tahun yang sama sebesar 1:18 atau mencapaian 105,41%, jika dilihat dari hasil tersebut sudah mencapai target yang diinginkan akan tetapi jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar realisasi perbandingan murid dengan guru ialah 1:13 jadi realisasi tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 0,07%. Berikut grafik 18 perkembangan Ratio Murid dengan Guru sebagai berikut : Grafik 18 Perkembangan Ratio Murid dengan Guru Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dari Grafik di atas Ratio Murid dengan Guru terjadi penurunan dari tahun 2013 ke tahun 2014, akan tetapi jika dibandingkan dengan target RPJMD perbandingan ratio murid dengan guru tahun 2014 terjadi kenaikan dan melebihi target yang di dicapai. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

79 J. Ratio Murid dengan Sekolah Realisasi Persentase Ratio Murid dengan Sekolah (R-M/S) sebesar 1:183, semestara target tahun yang sama sebesar 1:165 atau mencapaian 92,59%, jika lihat dari hasil realisasi tersebut untuk tahun 2014 belum mencapai target yang diinginkan begitu pula jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2013 dan RPJMD terjadi penurunan. Persentase Angka Putus Sekolah Persentase Angka Putus Sekolah tahun 2014 sebesar 0,13%, sementara Target tahun yang sama sebesar 0,15% atau capaian 115,38%, jika dilihat dari hasil tersebut realisasi 2014 sudah mencapai target yang diinginkan begitu pula jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 hanya 0,22% maka realisasi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,09%. Berikut Grafik 19 penurunan Angka Putus Sekolah sebagai berikut : Grafik 19 Penurunan Angka Putus Sekolah Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dari Grafik di atas persentase Angkat Putus Sekolah terjadi penurunan angka putus sekolah dari tahun 2013 sampai Tahun 2014, menunjukan pencapaian angka persentase meningkat meskipun belum mencapai target RPJMD, dibandingkan dengan target RPJM sebesar 0,05% masih diperlukan peningkatan sebesar 0,08% untuk mencapai target. Secara umum capaian kinerja bidang pendidikan seperti pada tabel 3.24 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

80 TABEL 3.24 CAPAIAN SASARAN STRATEGIS TERHADAP KINERJA PENDIDIKAN No. Indikator Kinerja TAHUN Target Akhir Realisasi Target Realisasi Capaian (%) RPJMD 1. Angka Melek Huruf 99,88% 98,7% 98,21% 99,50% 98,9% 2. Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,1% 8,3% 8,3% 100% 8,5% - APK PAUD 42,83% 59,0% 42,034% 71,24% 61,7% - APK SD 117,52% 116,88% 117,58% 100,60% 117,10% - APK SMP/MTs 98,81% 101,61% 98,84% 97,27% 102,71% - APK SMA/SMK/MA 69,91% 73,83% 69,94% 94,73% 75,76% - APM SD/SDLB/MI 98,94% 98,20% 98,98% 100,79% 98,42% - APM SMP 72,89% 75,26% 72,91% 96,88% 76,36% - APM SMA 51,89% 53,80% 51,91% 96,49% 55,73% - Ratio Murid dengan guru 1:13 Perb 1:18 Perb 1:14 Perb 105,41% 1:17 Perb - Ratio Murid dengan Sekolah 1:133 Perb 1:165 Perb 1:183 Perb 92,59% 1:158 Perb 3. Angka Putus Sekolah 0,22% 0,15% 0,13% 86,67% 0,05% RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 95,39% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

81 Pencapaian sasaran ini dicapai melalui Program sebagai berikut : Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Program Pendidikan Menengah. Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Pendidikan Non Formal dan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Beberapa Hambatan dan masalah yang dihadapi dalam pencapaian kinerja sebagai berikut: Bertambahnya jumlah bangunan sekolah atau sekolah baru yang tidak diiringi dengan penambahan jumlah guru ( Pegawai Negeri Sipil) terutama di daerah-daerah yang letaknya agak jauh dari ibu kota kabupaten/ ibu kota kecamatan, sehingga terjadi kekurangan tenaga pengajar. Kurangnya tenaga pengajar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil) yang mengajar disekolah-sekolah negeri serta tidak meratanya penempatan guru-guru, ketersediaan guru lebih banyak dikota sedangkan didaerah-daerah terpencil seperti Kecamatan Renah Mendalu, Muara Papalik, Senyerang dan Seberang Kota lebih banyak di isi oleh tenaga pengajar honorer Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan proses belajar mengajar Upaya/Strategi Pemecahan Masalah sebagai berikut: Melakukan pemerataan penempatan tenaga guru (pegawai negeri sipil) disekolah-sekolah yang masih kekurangan tenaga guru serta memeberikan insentif tambahan bagi guru yang mengajar didaerah terpencil. Memerlukan perhatian yang lebih dan keseriusan Pemerintah Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Program Wajib Belajar bagi anak usia sekolah hingga jenjang pendidikan sekolah menengah atas, diharapkan tidak ada lagi anak yang tidak bersekolah ataupun putus sekolah. Memberikan bantuan pendidikan bagi siswa yang kurang mampu ataupun tidak mampu secara berkelanjutan sampai kejenjang pendidikan tinggi agar siswa yang kurang mampu ataupun tidak mampu dapat mempunyai kesempata yang sama dalam bersekolah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

82 SS 12 Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Yang Berkualitas Sasaran strategis 12 ini merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya dengan tujuan Mewujudkan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragamaa dan Berbudaya. Pencapaian misi ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah Kuala Tungkal. Untuk mengukur sasaran strategis tersebut, indikator kinerja angka usia harapan hidup dengan rata-rata hasil capaian kerja sasaran sebesar 98,70% atau kategori predikat Sangat Berhasil, hal ini dapat dilihat pada tabel 3.25 berikut : Tabel 3.25 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12 Indikator Kinerja Utama (Outcome) Tahun 2014 Target Realisasi Capaian % Angka Usia Harapan Hidup Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Angka Usia Harapan Hidup Capaian indikator tersebut sebesar 98.70% atau katagori prediket Sangat Berhasil. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka angka harapan hidup penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat meningkat dari Meskipun capaian tersebut masih dibawah target yang telah ditetapkan RPJMD sebesar 73,2 tahun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

83 Beberapa indikator yang mempengaruhi usia harapan hidup seperti angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, angka kematian neonatal, angka kematian balita serta pravelensi kekurangan gizi. Indikator indikator penentu Usia Harapan Hidup untuk Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada tabel 3.26 berikut: Tabel 3.26 Indikator Penentu Angka Usia Harapan Hidup NO URAIAN SATUAN Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian 1 Angka Kematian Bayi 2 Angka Kematian Neonatal 3 Angka Kematian Balita 4 Angka Kematian Ibu Per 1000 KLH Per 1000 KLH Per 1000 KLH Per KLH Prevalensi Kekurangan Gizi % < 20 % 8.2 < 20 % 8 < 20 % 7.7 < 20 % Angka Kematian Bayi, Terjadi peningkatan Angka Kematian Bayi 19 kasus dari 6707 kelahiran hidup (3/1000 kh) di tahun 2013, dan naik menjadi 31 kasus dari 6871 kelahiran hidup (4,5/1000 kh) di tahun Angka Kematian Balita Angka Kematian Balita (AK BA) pada tahun 2013 menurun menjadi 20/6707 kelahiran hidup (3/1000 kh) dan 32/6871 kelahiran hidup (4,5/1000 kh). "Hal tersebut berarti AKB dan AKBA Tanjung Jabung Barat bila dibandingkan dengan target MDGs sudah jauh lebih baik dari target MDGs 2015 (AKB :23/1000 kh dan AKBA 32/1000 kh). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

84 3. Angka Kematian Ibu Hamil (AKIH) Angka Kematian Ibu Hamil (AKIH), dari 6707 kelahiran hidup tahun 2013, dan 5 kasus kematian ibu dari 6871 kelahiran hidup tahun 2014, kasus kematian ibu hamil mengalami penurunan. Proporsi target, menurut Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yaitu 102/ kelahiran hidup. Tahun 2014 AKI Kabupaten Tanjung Jabung Barat (bila diproporsikan) menjadi 72,7/ kelahiran hidup, sudah mencapai target yang ditentukan oleh MDGs 2015 yaitu 118/ kh. 4. Pravalensi Kekurangan Gizi Untuk Pravalensi Kekurangan Gizi masyarakat mengalami peningkatan. Kasus gizi buruk tahun 2013 sebanyak 3 kasus menurun tahun 2014 menjadi 2 kasus. Kasus Gizi Buruk ditangani/dirawat 100%, Begitu pula Tingkat Partisipasi Masyarakat datang ke Posyandu (D/S) meningkatan dari 88,5 % (2013) menjadi 88,8% pada tahun Bayi umur 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif sebesar 67,3 % (2013) menjadi 79,5%. Ibu Hamil mendapat tablet tambah darah (FE3) meningkat dari 89,4 % (2013) menjadi 93,3% ditahun Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam 99,7 % (2013) dan tahun 2014 mencapai 99,2% sedangkan untuk mengantisipasi Peningkatan Kasus Gizi Kurang maupun Gizi Buruk di sediakan Buffer Stok MP-ASI dan Pelaksanaan Survailans Gizi 100%. Selain pada indikator indikator diatas terdapat faktor lain yang juga berperan penting dalam meningkatkan Angka Usia Harapan Hidup di suatu daerah yaitu ketersedian tenaga kesehatan dan medis. Pencapaian indikator tenaga kesehatan dan medis dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

85 Tabel 3.27 Indikator Penentu untuk Tenaga Kesehatan dan Medis NO URAIAN SATUAN REALISASI Rasio Bidan per Penduduk 2 Rasio Perawat per Penduduk 3 Rasio Gizi per Penduduk 4 Rasio Dokter Umum per Penduduk 5 Rasio Dokter Gigi per Penduduk 6 Rasio Apoteker per Penduduk 7 Rasio Kesmas per Penduduk per Penduduk per Penduduk per Penduduk per Penduduk per Penduduk per Penduduk per Penduduk 70,79 75,71 78, ,11 82,56 82, ,26 5,48 4, ,12 14,39 14, , ,15 3, ,62 11,99 12,66 21 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 Grafik 20.Grafik Jumlah Tenaga Kesehatan & Tenaga Medis Dokter Gigi Kesmas Gizi Bidan Bidan Perawat Gizi Apoteker Kesmas Dokter Umum Dokter Gigi Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

86 Dari Grafik tersebut tergambar pemenuhan Tenaga Bidan menduduki angka tertinggi dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tahun 2014 sebanyak 259,60% dari tahun sebelumnya. Penempatan bidan dipengaruhi oleh faktor pemekaran wilayah/desa satu bidan.tenaga Perawat menempati posisi kedua tertinggi. Dan juga cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan Tenaga Gizi dan Dokter Gigi menduduki posisi 2 terendah. Dari segi Kuantitas untuk Tenaga Medis khusunya Dokter Umum sebenarnya telah mencapai angka cukup yaitu sebanyak 61 orang di tahun 2014 dari 43 orang ditahun Namun demikian pencapaian tersebut juga mengahadapi hambatan dan kendala seperti: Banyak Dokter Umum yang melanjutkan pendidikan ke Dokter Spesialis sehingga mereka sementara tidak bisa bertugas dilapangan. Beberapa Dokter Umum, tenaga medis lainnya mengajukan pindah tugas keluar daerah dengan alasan megikuti suami. Beberapa Dokter Umum dan tenaga medis lainnya menjalani status pegawai titipan di daerah lain, dengan berbagai alasan. Untuk itu strategi/pemecahan masalah adalah dengan pindah tugas Tenaga medis diadakan persyaratan replacement atau persyaratan yang menyatakan mewajibkan adanya penggantain atau pengisian kekosongan ketika ada dokter umum yang hendak mengajukan usulan pindah SS 13 Meningkatnya Kualitas Pelayanan, Pemahaman dan Pengamalan Agama Dalam Kehidupan Bermasyarakat Sasaran strategis 13 ini merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya ditunjukan dengan pencapaiaan indikator kinerja presentase penurunan angka kejahatan. Capaian kinerja pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,97%. Rincian capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

87 Persentase Penurunan Angka Kejahatan Persentase penurunan angka kejahatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar 0,97%. Terjadi penurunan angka kejahatan dari 308 kasus ditahun 2013 menjadi 305 kasus ditahun Kasus yang paling menonjol atau paling banyak terjadi adalah kasus jenis kejahatan konvensional, khususnya pada kasus pencurian dengan kekerasan (Curas), Pencurian kendaraan bermotor, Aniata berat (Anirat), Pembunuhan dan narkoba sebagaimana tabel 3.28 No. Tabel Jumlah angka kejahatan di Kab. Tanjung Jabung Barat Jenis Kejahatan 1 Kejahatan Konvensional 2 Kejahatan Tran Nasional 3 Kejahatan terhadap kekayaan negara Persentase Laju Kasus Penyelesaian Kasus Penyelesaian Penurunan (%) (5,76) , ,00 4 Kontinjensi ,08 Total/Rata-rata (0,97) Sumber : Polres Tanjab Barat Faktor yang berperan penting dalam terciptanya kejahatan adalah karena krisis keimanan akibat minimnya ajaran iman serta bimbingan orang tua dan pembekalan agama oleh ustad, da i, guru ngaji atau para pemuka agama lainnya. Melihat pentingnya peran para pemuka agama tersebut Kabupaten Tanjung Jabung Barat memberikan bantuan insentif kepada para guru ngaji, imam, da i, kaum mesjid dan para guru madrasah. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian daerah terhadap pendidikan non formal (pendidikan agama) dalam usaha membangun akhlak. Jumlah imam, guru ngaji, mudim, serta guru madrasah dapat dilihat dari tabel berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

88 Tabel 3.29 Jumlah Penerima Bantuan Insentif (Guru Ngaji, Imam, Kaum mesjid, Da I dan Guru Madrasah )Tahun No. Penerima Bantuan Jumlah Penerima Guru Ngaji Imam Kaum Mesjid Da i Guru Madrasah Sumber : Bagian AKRK Setda Tanjung Jabung Barat Dari Tabel diatas terlihat Jumlah penerima bantuan setiap tahunnya khususnya untuk Bantuan Da i dan Guru Madrasah terus meningkat. Bantuan kepada Guru Ngaji, Imam dan Kaum Mesjid porsinya adalah 15 orang di setiap desa dan kelurahan perorang sebesar Rp ,- dan ditahun 2015 akan tingkatkan menjadi Rp. 200,000,- perorang guna untuk memotivasi para ustad dalam upaya mereka membangun akhlak sehingga dapat menekan angka kejahatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sebagai upaya menciptakan keamanan dengan menekan angka kejahatan menuju tercapaianya target RPJM adalah dengan melaksanakan program-program oleh SKPD terkait seperti Badan Kesbangpol dan Satuan Polisi Pamong Praja bekerjasama dengan Pihak berwenang seperti Kepolisian melakukan usaha antara lain: Memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat serta penyebaran spanduk spanduk pemeritahuan sebagai sarana informasi mengenai paraturanperaturan yang berlaku. Melakukan penyuluhan-penyuluhan hukum Melakukan pembinaan disekolah-sekolah pada Upacara Bendera disetiap Hari Senin dengan tujuanmemberikan pesanpesan Kamtibnas kepada para pelajar. Melakukan penyuluhan-penyuluhan sebagi sarana penyampaian pesan Kamtibnas pada masyarakat melalui kegiatan Syafari Jumat di mesjid-mesjid Melakukan patroli rutin khusunya di kawasan-kawasan rawan kejahatan. Dan apabila telah terjadi kejahatan melakukan penindakan hukum sebagai upaya memberikan efek jera Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

89 SS 14 Pengembangan Nilai Nilai Budaya Daerah Sasaran strategis 14 ini merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya. Misi ini didukung oleh Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata dengan indikator kinerja adalah Jumlah Kebudayaan yang terlestarikan dengan capaian sebesar 100% atau Sangat Baik. Rincian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1 Jumlah Kebudayaan Yang Terlestarikan Capaian Kinerja indikator jumlah kebudayaan yang terlestarikan sebesar 100% Pelestarian tersebut meliputi seni tari 10 jenis, seni music/lagu sebanyak 7 lagu budaya pagelaran 5 jenis sebagaimana grafik 21 tersebut: Grafik 21 Jumlah Kebudayaan yang terlestarikan Tahun T a r i L a g u P a g e l a r a n Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

90 Jumlah Kesenian/Kebudayaan tahun 2011 sampai tahun 2014 belum ada peningkatan. Pada seni tari penambahan berupa penggalian kesenian yang sudah ada yang sebelumnya masih berupa tarian milik provinsi atau semacamnya yang belum menjadi tarian khas daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pada seni musik / lagu penambahan berupa penciptaan lagu lagu baru yang bernuansa dan berciri khas daerah, dalam halnya dengan penambahan kebudayaan/ pagelaran, ada yang merupakan penggalian dari kebudayaan yang sudah hampir hilang dan juga dengan memunculkan kebudayaan / pagelaran baru yang dijadikan even rutin untuk digelar dan dilaksanakan. Seni Budaya yang tergali yang menjadi khas milik Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagaimana Tabel 3.30 berikut : Tabel 3.30 Kesenian dan Kebudayaan yang Lestari milik Kab. Tanjab Barat No. Jenis Kesenian dan Kebudayaan Jumlah I. SENI TARI 10 Tari Babiduk Tari Tugal Tari Hampar Pepai Tari Bunga Inai Tari Japin Perahu Kulek Tari Gertak Paduka Tari Lang Keluit Tari Ketam Batu Bakau Tari Sahuran Tari Beras Kunyit II. SENI MUSIK / LAGU 7 Selempang Merah Nelayan Siti Rabiah Dare Pengabuan Mencari Kerang Senandung Malam Nasib Nelayan III. SENI BUDAYA / PAGELARAN 5 Pagelaran Festival Hadrah Pagelaran Festival Habsyi Pagelaran Festival Arakan Saur Haulan Syech Abdul Qadir Jaelani Pagelaran Festival Beduk Bersalawat T O T A L 22 Sumber: Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

91 Kesenian dan Kebudayaan diatas adalah seni budaya khas Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang masih dipertahankan sehingga selalu terjaga kelestariannya hingga saat ini, rutin digelar dan di tampilkan pada acaraacara di dalam daerah dan luar daerah. Bahkan untuk beberapa ada yang sudah pernah digelar di negara tetangga Malaysia. SS 15 Meningkatnya Peran Pemuda dan Atlet Berprestasi Dalam Olah Raga Sasaran strategis 15, upaya misi ketiga tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya. Misi ini didukung olehdinas Pemuda,olahraga, kebudayaan dan pariwisata dengan indikator kinerja adalah jumlah penghargaan yang diperoleh dicabang olah raga dengan capaian 96% atau katagori Sangat Berhasil. Rincian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1. Jumlah Penghargaan di Cabang Olah Raga Capaian Kinerja indikator tersebut sebesar 96% dari perolehan medali ditahun 2014 sebanyak 29 medali dari yang ditarget sebanyak 30 medali seperti pada Tabel Tabel 3.31 Jumlah Penghargaan di Cabang Olah Raga No Indikator Kinerja Utama Realisasi Target Realisasi Capaian % 1 Jumlah Penghargaan dicabang Olah Raga Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Dari tabel diatas terlihat peningkatan peraihan jumlah penghargaan di bidang olah raga tahun 2014 sebanyak 29 medali dibanding tahun 2013 sebanyak 12 medali, peningkatan sebesar 223,07%. Faktor yang mempengaruhi pencapaian peningkatan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

92 jumlah penghargaan yang diperoleh di cabang olah raga adalah dengan banyaknya jumlah cabang olah raga yang terdaftar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu sebanyak 28 cabang olah raga, terlihat dalam tabel 3.32 Tabel 3.32 Jumlah Prestasi Daerah di Bidang Olah Raga Tahun 2014 No. Cabang Olah Raga Prestasi (Jumlah Medali) 1 Sepak Bola 3 2 Takraw 1 3 Bulu Tangkis 8 4 Pencak Silat 4 5 Yudo 1 6 Angkat Besi 1 7 Tarung Drajat 9 T o t a l 29 Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat Sebagai upaya menggalakkan serta mengembangkan olah raga, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pembibitan dan Pembinaan Olahragawan Berbakat Pengembangan Olah Raga Penyandang Cacat, Lanjut usia dan kompetisi olah raga tradisional (Pembinaan & Seleksi) Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi di Tingkat Daerah Pembinaan Sekolah Sepak Bola (SSB) Pariwisata melakukan upaya pembinaan, pelatihan dan pendidikan di bidang olah raga antara lain: Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Pekan Olah Raga Pelajar (Pembinaan dan Seleksi) Kompetisi Olah Raga Tradisional (Pembinaan,dan SS 16 Meningkatnya Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial Sasaran strategis 16 ini merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragama Dan Berbudaya. Pencapaian misi ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sasaran strategis tersebut, indikator sasaran Persentase Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang diperoleh Masyarakat dengan capaian sebesar 100% atau kategori predikat Sangat Berhasil, hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

93 Tabel 3.33 Pengukuran Capaian Sasaraan Strategis 16 NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA (OUTPUT) Realisasi 2013 (%) 2014 Target Realisasi Capaia n (%) 1 Persentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat Jumlah peserta jamkesmas Jumlah peserta jamkesda RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 100 Persentase Peningkatan Pelayanan Kesehatan Yang Diperoleh Masyarakat Persentase masyarakat pengguna Jaskesmas dan Jamkesda di Kabupaten Tanjung Jabung Barat setiap tahunnya sesuai dengan kebuhan masyarakat untuk tahun 2014 peserta jamkesmas sebanyak jiwa sebanding dengan tahun 2013 sebanyak jiwa atau 100%. Untuk pengguna Jamkesda tahun 2013 sebanyak jiwa, ditahun 2014 sebanyak jiwa meningkat sebanyak jiwa atau 108 % untuk perkembangan dari tahun dapat dilihat pada tabel 3.34 berikut ini: Tabel 3.34 Perkembangan Jumlah Peserta JamKesmas Jamkesda NO Indikator Kinerja (Output) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah peserta Jamkesmas Jumlah peserta Jamkesda Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Dari table diatas diketahui bahwa penggunaan kartu jamkesda dari tahun tidak mengalami perkembangan, penerbitan kartu tersebut disesuai dengan anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Untuk pengguna kartu jamkesda setiap tahun mengalami perkembangan disesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

94 SS 17 Meningkatnya Stabilitas Ekonomi Makro Dalam Mendukung Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi Sasaran strategis 17 ini merupakan misi Empat tertuang dalam RPJMD bertujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan. Sasaran strategis dicapai dengan 4 indikator : Pertumbuhan PDRB, PDRB Perkapita (Dengan Migas), PDRB Perkapita (Tanpa Migas) dan Laju Inflasi capaian kinerja rata-rata memiliki nilai 103,79% atau kategori predikat Sangat Berhasil, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.35 berikut : Tabel 3.35 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 17 No. INDIKATOR KINERJA UTAMA (OUTCOME) Realisasi Target Realisasi Capaian % 1 Pertumbuhan PDRB 7,89 7,95 7,8 98,11 2 PDRB Per Kapita (Dengan Migas) Rp 34,46 34,94 37,08 106,12 3 PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) Rp 38,32 27,47 30,47 110,92 4 Laju Inflasi 8,74 8,72 8, Rata-rata capaian kinerja 103,79 Sumber : BPS (Tanjung Jabung Dalam Angka) Ket : PDRB diukur berdasarkan harga konstan Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut : Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami fluktuasi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 sebesar 7,80 tidak mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar 7,89 dan juga masih dibawah atau diharapkan dapat mencapaai target akhir RPJMD ditahun 2016 sebesar 8,14. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

95 PDRB Per Kapita (Dengan Migas) Pertumbuhan PDRB Per Kapita (dengan migas) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2014 sebesar 37,08%, realisasi tahun 2013 sebesar 34,46%, jika dibanding dengan target RPJM sebesar 40,14% perlu peningkatan sebesar 5,68% sebagaimana tergambar grafik 22 Grafik 22 PDRB Per Kapita (Dengan Migas) PDRB Per Kapita (dengan migas) 50 ita a p K40 r P e B30 R D P a n20 u h b m10 rtu P e Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 RPJMD PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) Pertumbuhan PDRB Per Kapita (tanpa migas) Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2014 sebesar 30,47 mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 sebesar 28,32% masih belum mencapai target akhir RPJMD sebesar 32,14. Ada 4 (empat) sektor menjadi penyumbang terbesar bagi PDRB Per Kapita (Rp.) dengan migas dan tanpa migas di tahun 2014 yaitu sektor pertanian (29,97%), sektor industry pengolahan migas / non migas (24,33%), sektor pertambangan (16,39%), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (15,82%), sebagaimana grafik 23. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

96 Grafik 23 PDRB Per Kapita Tanpa Migas 35 a p ita 30 K e r 25 P B R20 D P 15 h a n b u10 m 5 rtu P e 0 PDRB Per Kapita (tanpa migas) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 RPJMD Laju Inflasi Tingkat laju inflasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengikuti tingkat inflasi Kota Jambi, perkembangan laju inflasi mengalami fluktuasi dari tahun 2011 sampai dengan tahun Laju inflasi tahun 2014 sebesar 8,72 masih di kategorikan inflasi ringan karena masih dibawah angka 10 (sepuluh). Kenaikan bahan bakar minyak menjadi penyebab utama naiknya harga bahan bahan pokok dan barang lainnya. Perbandingan capaian indikator kinerja pertumbuhan ekonomi tahun sebagaimana tabel Tabel 3.36 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Ekonomi Tahun No. Indikator Kinerja Tahun RPJMD 1 Pertumbuhan PDRB 7,85 7,68 7,89 7,80 8,14 2 PDRB Per Kapita (dengan migas ) 27,48 29,74 34,46 37,08 40,14 3 PDRB Per Kapita (tanpa migas ) 22,43 25,24 28,32 30,47 32,14 4 Laju inflasi 6,5 6,0 8,74 8,72 6,5 Sumber : Bappemdal Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

97 SS 18 Meningkatnya Iklim Investasi Yang Sehat Melalui Reformasi Kelembagaan Ekonomi Sasaran strategis 18 ini merupakan upya mencapai misi Empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan. Pencapaian misi ini indikator kinerja utama persentase pendapatan daerah dan jumlah perusahaan PMA dan PMDN. Capaian tersebut rata-rata sebesar 100% atau Sangat Baik, rincian capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1 Pendapatan Daerah Pendapatan untuk tahun 2014 sebesar 1.115,43, bila dibandingkan dengan target yang yang ingin dicapai sebesar 1.193,42 maka capaian target adalah 93.47%. Pertumbuhan pendapatan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, pendapatan tahun 2014 sebesar 1.115,43 disumbang oleh 4 (empat) sektor terbesar yaitu Sektor pertanian (29,96%), sektor industry pengolahan migas (24,33), sektor pengolahan non migas (21,74%), dan perdagangan, hotel, dan restoran (15,81%). Ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2013 dimana keempat sektor tersebut juga menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan daerah. Pertumbuhan pendapatan daerah selengkapnya seperti tabel 3.37 Tabel 3.37 Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun Tahun No. Indikator Kinerja Utama Pendapatan Daerah 898,90 997, , ,43 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Tanjung Jabung Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

98 Jumlah Penanaman Modal Asing Jumlah PMA di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2014 sebanyak 7 perusahaan mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 sebanyak 1 perusahaan. Perusahaan Milik Asing (PMA) yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan PMKS, Pertambangan minyak dan gas dan perdagangan. Jumlah Penanaman Modal Dalam Negeri Perkembangan jumlah PMDN di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus meningkat dari 13 perusahaan ditahun 2013 menjadi 21 perusahaan di tahun Perusahaan Milik Dalam Negeri umum bergerak dibidang Transportasi gas, Batu bara, HTI, Pulp dan Paper Industri, Kelistrikan, Perkebunan kelapa sawit dan PMKS. SS 19 Pengembangan Ekport dan Kepariwisataan Daerah Berbasis Potensi daerah Sasaran strategis 19 ini merupakan upaya mencapai misi Empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan. Sasaran strategis tersebut, indikator kinerja utama Besaran Nilai Ekpors dan Besaran pendapatan sector hotel & Restoran dengan angka hasil capaian kerja sasaran sebesar 100,8 % atau kategori predikat Sangat Berhasil, sebagaimana Tabel 3.38 Rincian capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

99 Tabel 3.38 Pengukuran Capaian sasaran Strategis NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi 2013 Target Realisasi Capaian (%) 1 Besaran Nilai Eksport , ,00 100,9 2 Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran , ,00 100,7 Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut : Rata-rata capaian kinerja 100,8 Besaran Nilai Eksport Nilai ekspor (USD) untuk tahun 2014 sebesar 235,097,013, bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai sebesar 233,000,000 maka capaian target adalah 100,9 %. Tercapainya nilai ekspor daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat lebih disebabkan adanya peningkatan produksi dari beberapa perusahaan dan komoditi, seperti perusahaan pengelolaan pulp and paper, PMKS, dan hasil perkebunan sebagaimana Grafik 24. Grafik 24 Besaran Nilai Export Tahun a ) e rik m200 A r la o150 D ta Ju 100 m la a (D r 50 o i E k sp 0 ila N Nilai Ekspor (USD Millions) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 RPJMD Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

100 Besaran Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran Pendapatan sektor hotel dan restoran (juta rupiah) untuk tahun 2014 sebesar ,00,bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai sebesar 29,000,000 maka capaian target adalah 100 %. Tercapainya pendapatan sektor hotel dan restoran disebabkan bertambahnya jumlah rumah makan / restoran dan hotel di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, hal ini terlihat dari grafik 25 berikut : SS 20 Meningkatnya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Serta Koperasi Sasaran strategis 20 ini merupakan upaya mencapai misi empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan. Pencapaian misi ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi & UMKM. Sasaran indikator utama Jumlah UMKM dan Jumlah koperasi sehat dengan angka hasil capaian sebesar 59,42% atau katagori Cukup Berhasil, hal ini dapat dilihat pada tabel 3.39 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

101 Tabel 3.39 Pengukuran capaian Sasaran Strategis 20 INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah UMKM ,83 2 Jumlah Koperasi Sehat ,00 Rata-rata capaian kinerja 59,42 Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Kab. Tanjung Jabung Barat Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut : Jumlah UMKM Jumlah UMKM yang terdata secara keseluruhan pada tahun 2014 sebanyak unit usaha, dibanding tahun 2013 UMKM sebanyak unit usaha, ada penambahan UMKM baru sebanyak 50 unit usaha. UMKM ini bergerak di bidang perdagangan, bidang pertanian, industri dan aneka usaha. Peningkataan ini disebabkan oleh iklim usaha dibidang aneka industry sangat menjanjikan dengan serapan tenaga kerja tahun 2014 sebanyak orang. Jumlah Koperasi Sehat Tahun 2014 jumlah koperasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 349 koperasi yang terdiri dari 33 KUD dan 316 Non KUD. Dari jumlah tersebut hanya 102 koperasi yang aktif yang bergerak di bidang usaha pertanian. Bila dibanding dengan tahun 2013, koperasi yang aktif sebanyak 111 koperasi berarti mengalami penurunan 9 koperasi atau sebesar 9,1 %. Untuk perkembangan jumlah UMKM dan Jumlah Koperasi aktif dari Sebagaimana table 3.40 berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

102 Tabel 3.40 Perbandingan Jumlah UMKM & Koperasi Sehat No. Indikator Kinerja Tahun Jumlah UMKM Jumlah Koperasi Aktif Dari Tabel diatas diketahui bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus mengalami, dikarenakan iklim usaha di bidang aneka industry sangat menjanjikan. Untuk jumlah koperasi aktif Tahun mengalami peningkatan, tetapi di tahun 2014 mengalami penurunan dikarenakan penggabungan dan pembubaran koperasi. Keberhasilan pencapaian indikator ini dipengaruhi beberapa factor sebagai berikut : Komitmen bahwa koperasi merupakan soko guru perekonomian yang harus terus dikembangkan. mendukung pelaksanaan IUMK yang pendataan dilakukan oleh Lurah/Kades di wilayah kerjanya. Meningkatkan koordinasi antar instansi dalam pembinaan koperasi dan UMKM Komitmen meneggak Peraturan Presiden RI No.98 Tahun 2014 tentang perizinan usaha mikro untuk Menegakkan Permendagri No. 83 Tahun 2014 tentang pedoman pemberian izin usaha mikro dan kecil bahwa lurah/kades menyampaikan pendataan PUMK dan laporan hasil pemberian IUMK kepada Camat Sedangkan hambatan/masalah yang dihadapi sebagai berikut: Masih lemahnya kesadaran berkoperasi dan arti pentingnya koperasi oleh anggota. Kualitas SDM yang mengelola koperasi kemampuan manajemen yang masih rendah. Masih terbatasnya jumlah, pengetahuan dan keterampilan SDM Aparatur teknis dan auditor dalam melakukan pembinaan terhadap koperasi dan UMKM Dalam pergantian kepengurusan koperasi, sering terjadi kurang terjalin kerjasama dan sering terjadi kesalahpahaman. Sehingga kedepan perlu : Meningkatkan kemampuan, pengetahuaan & keterampilan SDM Aparatur teknis dalam melakukan pembinaan terhadap UKM. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Melaksanakan pelatihan, bintek dan penyuluhan terhadap para pengurus dan anggota koperasi

103 Kualitas dan kapasitas kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun koperasi itu sendiri. Memerintahkan kepada koperasi yang melakukan pergantian pengurus agar melakukan serah terima manajemen administrasi dan keuangan. SS 21 Berkembangnya Agribisnis dan Agriindustri Berbasis Komoditi Unggulan Daerah Sasaran strategis 21 ini merupakan upaya mencapai misi Empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan. Pencapaianmisi ini didukung oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan Dinas Perikanan dan Kelautan dengan angka hasil capaian sebesar 98,06% atau kategori predikat Sangat Berhasil. Rician IKU dapat dilihat Tabel 3.1 Produktifitas Padi Padi merupakan bahan penghasil beras yang menjadi makanan pokok dan sumber energi. Produktifitas padi pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 38,39 Kw/Ha dari tahun 2013 sebesar 38,01 Kw/Ha sebagaimana tergambar dalam Tabel 3.41 berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

104 Tabel 3.41 Perkembangan Luas Tanam, luas panen, produksi dan produktifitas padi Sawah dan Ladang Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan (%) PADI SAWAH + PADI LADANG 1 Luas Tanah (Ha) ,06 2 Luas Panen (Ha) Produksi (Ton GKG) ,93 3 Produktifitas (Kw/Ha) 36,33 36,92 38,01 38,39 3,03 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Meskipun dengan luas lahan yang semakin berkurang dan peningkatan produksinya tidak nampak secara signifikan dari segi angka tetapi sudah cukup berdampak bagi pertumbuhan ekonomi dimasyarakat khususnya petani padi, karena dengan dorongan dan program gertak paduka yang dilaksanakan sejak tahun 2011 program ini mendukung peningkatan produktifitas padi. Jika di lihat target RPJM tahun 2016 hanya dengan beberapa upaya tambahan misalnya perluasan lahan persawahan maka target tersebut akan tercapai Produktifitas jagung Jagung adalah salah satu sumber bahan makanan masyarakat yang di kembangkan oleh petani khususnya petani di lahan gambut. Pada tahun 2013 produktifitas jagung adalah 29,10 kw/ha dan pada tahun 2014 meningkat secara drastis yang mencapai angka 43,07 kw/ha seperti Tabel 3.42 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

105 Tabel 3.42 Perkembangan Luas Tanam, luas panen, produksi dan produktifitas Jagung Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan (%) J A G U N G 1 Luas Tanah (Ha) ,07 2 Luas Panen (Ha) ,16 3 Produksi (Ton GKG) ,37 3 Produktifitas (Kw/Ha) 21,66 21,53 29,10 43,07 21,20 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Produktifitas jagung terus meningkat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 jika di lihat dari target RPJM 2016, produktifitas jagung sudah melampaui target tersebut. Peningkatan ini tidak lepas dari peran serta pemerintah dalam pengembaangan komoditas jagung melalui penerapan pengelolaan tanaman terpadu diantaranya dengan pemberian bibit unggul inhibrida dan lain-lain Produktifitas Kedelai Selain padi dan jagung sebagian petani juga menekuni budidaya kedele namun keadaan iklim dan cuaca di kab. Tanjung Jabung Barat yang saat ini tidak menentu serta budidaya kedelai yang kurang memiliki nilai ekonomis menyebabkan rendahnya animo petani dalam melakukan budidaya kedelai secara swadaya. Pada tahun 2014 ini produktifitas kedelai masih menduduki angka produksi 13,25 kw/ha sama dengan tahun sebelumnya. Perkembangan Produktifitas Kedelai Tahun sebagaimana Tabel Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

106 Tabel 3.43 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kedelai Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan (%) K E D E L A I 1 Luas Tanah (Ha) ,16 2 Luas Panen (Ha) ,36 3 Produksi (Ton GKG) ,89 3 Produktifitas (Kw/Ha) 11,92 12,00 13,25 13,25 5,50 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Produktifitas kedelai dari tahun 2011 sampai dengan 2014 memang masih menduduki angka yang tidak jauh berbeda. Meskipun demikian jika dibanding dengan target RPJM pemerintah dan petani harus bekerja keras guna mengejar angka ekpor kedelai atau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat misalnya dengan membuat program gerakan tanam kedelai tepat waktu dan musim serta pencegahan hama kedelai secara dini. Produktifitas Ubi Kayu Ubi kayu adalah tanaman yang sangat mudah tumbuh di tanah dan iklim seperti di daerah kita ini. Sebab hanya dengan sedikit sentuhan teknologi dan olahan tanah produktifitas ubi kayu dapat meningkat secara drastic yang ditunjukan dengan peningkatan produksi dari tahun 2013 sebesar 104,35 kw/ha menjadi 141,47 kw/ha ditahun 2014, gambaran sebagaimana grafik 26. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

107 Grafik 26. Perkembangan Produktifitas Ubi Kayu Tahun Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Dengan memperhatikan grafik diatas nampak jelas peningkatan produktifitas ubi kayu dari tahun 2013 sampai dengan Meskipun laju peningkatanya sangat tinggi masih memerlukan beberapa program untuk target RPJM 2016 misalnya selain sebagai tanaman perkebunan ubi kayu juga bisa menjadi tanaman tumpang sari sesuai dengan arahan dan program - program yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Produktifitas Ubi Jalar Selain ubi kayu komoditas ubi jalar juga menjadi komoditas yang penting untuk di kembangkan, Produktifitas ubi jalar menurun dari 74,24 Kw/ha tahun 2013 menjadi 72,72 Kw/ha tahun 2014, gambaran perkembangan sebagaimana tabel 3.44 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

108 Tabel 3.44 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi Jalar Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan (%) UBI JALAR 1 Luas Tanah (Ha) ,31 2 Luas Panen (Ha) ,02 3 Produksi (Ton GKG) ,37 3 Produktifitas (Kw/Ha) 73,77 73,39 74,24 72,72 0,32 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Penurunan produktifitas ini disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak menentu dan jumlah kadar air yang berlebihan juga menjadi penyebab utama penurunan produktifas ubi jalar ini. Namun demikian pemerintah tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan, bimbingan dan bantuan-bantuan melalui petugas petugasnya dan berusaha untuk mencari penyebab utama penurunan dan cara meningkatkan kembali produktifitas ubi jalar di daerah kita ini agar pertumbuhan ekonomi tidak mengalami hambatan. Produktifitas Kacang Hijau Ada bebarapan tanaman perkebunan yang masih bertahan dan meningkatkan produktifitasnya meskipun dalam iklim yang selalu berubah-ubah yakni tanaman kacangkacangan salah satunya adalah kacang hijau yang terus meningkat Produktifitasnya dari 11,09 kw/ha tahun 2013 menjadi 11,75 kw/ha Tahun 2014 tergambar dalam Tabel 3.45 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

109 Tabel 3.45 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Hijau Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan (%) KACANG HIJAU 1 Luas Tanah (Ha) ,38 2 Luas Panen (Ha) ,68 3 Produksi (Ton GKG) ,80 3 Produktifitas (Kw/Ha) 11,67 11,25 11,09 11,75 1,07 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Naik turunya tingkat produktifitas kacang hijau ini terlihat pada grafik diatas yang jika disbanding dengan target RPJM masih banyak lagi upaya yang harus dilakukan guna. Produktifitas Kacang Tanah mendorong tingkat pertumbuhan perekonomian kerakyatan terutama dalam peningkatan asupan gizi masrakat Selain kacang hijau kacang tanah juga menjadi produk yang tidak kalah penting di daerah kita dimana angka produktifitas kacang tanah pada tahun 2013 hanya 10,97 kw/ha meningkat mencapai 12,04 kw/ha, tergambar pada tabel 3.46 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

110 Tabel 3.46 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Tanah Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan (%) KACANG TANAH 1 Luas Tanah (Ha) ,89 2 Luas Panen (Ha) ,09 3 Produksi (Ton GKG) ,71 3 Produktifitas (Kw/Ha) 10,91 10,79 10,97 12,04 3,45 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Produktifitas kacang tanah terus menigkat dari tahun 2011 sampai dengan 2014 keberhasilan ini tidak lepas dari peran dan kerja keras petani dan juga peran pemerintah dalam memberikan dorongan dan bantuan bantuan pembibitan dan penyuluhan-penyuluhan lapangan sehinga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat mencapai target Produktifitas sesuai yang telah ditetapkan pada RPJM Produktifitas Sayuran Sayuran adalah kebutuhan bahan makanan yang setiap harinya menjadi buruan setiap ibu-ibu rumah tangga guna untuk peningkatan asupan gizi keluarganya. Dengan tingginya kebutuhan tersebut maka dibutuhkan puka produktifitas sayuran yang tinggi agar dapat memenuhi kebutuhan itu. Dengan kerja keras para petani dan pemerintah angka produktifitas sayuran sangat tinggi pada tahun 2013 hanya 31,22 kw/ha menurun 21,99 kw/ha pada tahun Perkembangan produktifitas sayuran sebagaimana tergambar dalam Tabel 3.47 Tabel 3.47 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

111 Sayuran Tahun No Indikator Kinerja Target RPJMD Capaian (%) SAYURAN 1 Luas Panen (Ha) ,05 2 Produksi (Ton) ,88 3 Produktifitas (Kw/Ha) 31,11 26,98 32,57 31,22 21,99 70,68 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat Kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu tahun 2014 menyebabkan produktifitas sayuran hanya mencapai 21,99 Kw/ha atau mengalami penurunan sebesar 29,56% tahun 2013 yang mencapai 31,22 Kw/ha. Capaian produktivitas sayuran pada tahun 2014 bila dibanding dengan target RPJMD sebesar 31,11 Kw/ha terealisasi sebesar 70,68% atau kategori Berhasil. Dengan memperhatikan capaian produktifitas tahun , target produktifitas pada akhir RPJMD tahun 2015 sebesar 34,22 Kw/ha masih memungkinkan untuk terpenuhi dengan dukungan masyarakat tani, pemerintah daerah, stakeholder terkait serta kondisi iklim dan cuaca yang baik. Produktifitas Buah-Buahan Perkembangan produktifitas buah-buahan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, namun secara rata-rata mengalami peningkatan. Produktifitas tahun 2011 hanya 31,74 kg/pohon/tahun meningkat tahun 2014 menjadi 68,52 kg/pohon/tahun atau mengalami peningkatan rata-rata pertahun sebesar 50,24%. Peningkatan produktifitas buah-buahan tersebut sudah melebihi target RPJM. Namun keberhasilan peningkatan produktifitas buah-buahan tidak terlepas dari kuatnya komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan buah-buahan potensial seperti pisang dan jeruk. Perkembangan jumlah produktifitas buahbuahan tahun dapat dilihat pada tabel 3.48 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

112 Tabel 3.48 Perkembangan Jumlah Tanaman Menghasilkan, Produksi dan Produktifitas Buah-Buahan Tahun No Indikator Kinerja Perkembangan (%) BUAH-BUAHAN 1 Jumlah Tanaman Menghasilkan ,43 (Pohon/Rumpun) 2 Produksi (Ton) ,37 3 Produktifitas (Kg/Pohon/Tahun) 31,74 19,57 27,33 68,52 50,24 Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Kelapa Dalam Kelapa merupakan bahan baku minyak goreng yang menjadi komoditas Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang telah dikirim ke berbagai daerah tetangga, dimana tahun 2013 angka produksi kelapa adalah ton meningkat tahun 2014 menjadi ton sebagaimana terlihat dalam Tabel 3.49 Tabel 3.49 Luas Lahan dan Produksi Kelapa dalam Tahun No Indikator Kinerja KELAPA DALAM 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

113 Jika kita perhatikan Tabel diatas terjadi penurunan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 namun pda tahun 2014 kembali meningkat, produksi ini masih perlu banyak mendapat sorotan agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama dibidang perkebunan kelapa sesuai dengan amanat pembangunan bahwa ekonomi kerakyatan harus terus meningkat dan meningkat. Produksi Karet Perkebunan karet di Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini masih dirundung kesedihan dimana harga karet yang tak kunjung meningkat sehingga secara outomatif produksi karet juga mengalami penurunan dari 7,737 ton pada tahun 2013 menurun menjadi 7,243 ton di tahun 2014, gambaraan tersebut seperti Tabel 3.50 Tabel 3.50 Luas Lahan dan Produksi Karet Tahun No Indikator Kinerja K A R E T 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Pada tahun 2013 produksi karet meningkat tetapi dengan berbagai sebab tahun 2014 produktifitasnya menurun sehingga untuk mencapai RPJM masih sangat banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Selain permasalahan harga perubahan fungsi lahan juga sangat mempengaruhi tingkat produksi dimana masyarakat saat ini cenderung mengganti tanaman karet dengan kelapa sawit. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

114 Produksi Kelapa sawit Dengan bertambahnya lahan perkebunan sawit rakyat maka bertambah pula produktifitas kelapa sawit pada tahun 2013 produksi sawit sebanyak ton meningkat menjadi menjadi 317,675 ton di tahun 2014, sebagaimana terlihat dalam tabel 3.51 Tabel 3.51 Luas Lahan dan Produksi Kelapa Sawit Tahun No Indikator Kinerja KELAPA SAWIT 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) a. Luas lahan milik Perusahaan b. Luas Lahan milik Masyarakat Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Dilihat dari tabel diatas nampak jelas pertumbuhan ekonomi terutama petani sawit yang saat ini sedang banyak di tekuni oleh kalangan petani perkebunan di banding dengan komoditas lain. Tetapi jika dibanding dengan target RPJM masih banyak lagi upaya yang harus dilakukan misalnya penambahan lahan baru dan melalui program pemberian subsidi bibit sawit untuk kelompok petani sawit yang ingin mengembangkan lahannya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

115 Produksi Kopi Kopi adalah komoditas utama yang saat ini banyak mendapat sorotan dari berbagai kalangan baik pengusaha maupun pemerintahan karena dianggap komoditas kopi sangat bersaing dipasaran dengan kebutuhan yang tinggi peningkatan produktifitasnya di mana pada tahun 2013 produktifitas kopi 1,230 ton pada tahun 2014 meningkat 1,535 ton terlihat dalam tabel 3.52 Tabel 3.52 Luas Lahan dan Produksi Kopi Tahun No Indikator Kinerja K O P I 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Jika dilihat tahun 2013 produktifitas kopi lebih rendah dari tahun 2012 tetapi pada tahun 2014 produktifitasnya kembali menguat bahkan melebihi target produktifitas kopi pada RPJM Peningkatan ini adalah salah satu bukti keberhasilan program- program pemerintah dalam upaya peningkatan produktifitas kopi diantaranya adalah program pembibitan kopi unggul, pemupukan secara berkala dsb. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

116 Produksi Pinang Pinang adalah tanaman perkebunan yang saat ini menjadi komoditas utama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat di samping harganya terus meningkat pinang juga merupakan tanaman perkebunan yang disukai masyarakat pedesaan karena tanaman tersebut yang kebal dengan hama. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan produksi pinang tahun 2014 menjadi ton seperti Tabel Tabel 3.53 Luas Lahan dan Produksi Pinang Tahun No Indikator Kinerja P I N A N G 1 Luas Lahan (Ha) TBM (Ha) TM (Ha) TT/TR (Ha) Produksi (Ton) Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat Produktifitas pinang meningkat dari tahun 2012 sampai dengan 2014 namun masih perlu beberapa upaya untuk mencapai target RPJM misalnya dengan mengembangan lahan dan pemberian bantuan pupuk untuk peningkatan buah pinang dan peningkatan ini adalah bukti keberhasilan pertumbuhan ekonomi rakyat terutama petani pinang yang saat ini menjadi komoditas utama Kabupaten Tanjung Jabung Barat Populasi dan Produksi ternak (Produksi Rumansia Besar) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

117 Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani daging (Ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas) upaya yang dilakukan dengan meningkatkan populasi ternak, khusus ternak besar (sapi) dilakukan dengan Gertak Birahi (sinkronisasi birahi) untuk peningkatan populasi ternak sapi hal ini terlihat seperti pada tabel 3.54 Tabel 3.54 Pelaksanaan Gertak Birahi (Sapi) Tahun Akseptor Gertak Birahi Lahir Target (Ekor) Realisasi Capaian Target (Ekor) Realisasi Capaian % , , ,6 Peningkatan angka kelahiran ternak dari usaha program gertak birahi cukup tinggi melebihi target 750 ekor pada tahun 2013 terealisasi 805 ekor dan ditahun 2014 dari target 1000 ekor, terealisasi kelahiran ternak 986 ekor, namun peningkatannya populasi ternak sapi tidak menunjukan angka yang signifikan, hal ini karena banyaknya ternak yang dipotong dan banyak ternak yang dijual keluar daerah. Dilihat dari perkembangan populasi ternak menurut jenis seperti ternak sapi, kerbau kambing, domba, ayam buras, itik mengalami peningkatan sebagaimana tergambar pada tabel Tabel 3.55 Perkembangan Ternak Rumansia Besar JenisTernak Perkembangan % Sapi % Kerbau % Sumber : Dinas Peternakan Kab. Tanjung Jabung Barat Dilihat Populasi ternak sapi, kerbau, kambing, domba, ayam buras dan itik mengalami peningkatan. Untuk produksi daging ternak setiap tahun juga terus Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

118 meningkat ini dikarenakan jumlah pemotongan ternak setiap tahunnya terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk akan kesejahteraan masyarakat dan sadarnya masyarakat untuk mengkonsumsi protein hewani untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Perkembangan produksi daging ternak rumansia tergambar dalam tabel 3.56 sebagai berikut Tabel 3.56 Perkembangan Produksi Daging Ternak Rumansia Besar Tahun Jenis Ternak Capaian tahun (kg) Perkembangan (%) Sapi potong * 54,74 Kerbau * 17,42 Jumlah ,82 Sumber : Dinas Peternakan Kab. Tanjung Jabung Barat Perkembangan produksi ternak rumansia besar tahun mencapai 51,82%. Produksi daging ternak setiap tahun terus bertambah, meningkatnya jumlah pemotongan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan sadarnya masyarakat untuk mengkonsumsi protein hewani untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik (berkualitas). Produksi Perikanan Tangkap tahun 2014 sebagaimana tergambar pada tabel 3.57 produksi perikanan tangkap tahun Hasil Perikanan Tangkap juga meningkat dari ton tahun 2013 menjadi ton Tabel 3.57 Produksi Perikanan Tangkap Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

119 2014 INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian % UTAMA Perikanan Tangkap Laut dan Umum (Ton) ,46% Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjab Barat Peningkatan ini memberikan gambaran keberhasilan nelayan tangkap dan jika peningkatanya terus menerus pada tahun berikutnya sudah pasti target RPJM yang di tetapkan akan tercapai dengan maksimal, sebab para nelayan ikan tangkap telah banyak menerima petunjuk, arahan serta bantuan-bantuan alat penangkapan ikan sesuai dengan aturan dan undang-undang kelautan sehingga tidak merusak ekosistem laut dan pertumbuhan ikan. Produksi Perikanan Budidaya Petani ikan budidaya saat ini masih kurang di geluti oleh para petani sehingga peningkatan produktifitasnya pun tidak terlalu signifikan yakni 2,416 ton tahun 2013 meningkat 2,762 ton di tahun 2014 sebagaimana Tabel 3.58 Meskipun demikian pemerintah tidak henti hentinya terus menggerakan para petani dengan program-program perikan diantaranya dengan pembuatan kolam budidaya dan pemberian bibit ikan serta program peningkatan pengetahuan petani tentang memelihara dan membudidayakan ikan. Tabel 3.58 Produksi Perikanan Budi Daya tahun INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian % UTAMA Perikanan Budi Daya (ton) ,25% Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjab Barat Jika kita lihat peningkatan produksi dengan tahun 2014 mengalami fluktuasi. perikanan budidaya dari tahun 2011 sampai Pada Tahun 2014 capaian produksi hanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

120 79,25% dari target RPJMD yang ditetapkan sebesar ton. Berarti untuk mencapai target RPJM 2016 yang telah ditetapkan membutuhkan kerja keras lagi dari petani ikan maupun pemerintah sebagai penggerak dan pelaksana pembangunan dalam mendukung program - program budidaya ikan agar kesejahteraan dapat terwujud dengan maksimal. Pencapaian kinerja bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan dan perikanan didukung komitmen dari berbagai pihak yakni : Komitmen Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas dengan Gerakan Tanam Serentak Dua Kali Setahun (Gertak Paduka) dan perluasan lahan persawahan serta gerakan tanam kedelai tepat waktu. Penyediaan bantuan bibit bibit jagung betongkol, kopi unggul, pemupukan secara berkala, bantuan alat tangkap ikan Komitmen pemerintah untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan dalam usaha peningkatan produktifitas petani dan nelayan. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui dinas dan instansi terus menerus dan bahu membahu dalam mendukung masyarakat terutama para petani dan nelayan dalam meningkatkan prosuktifitasnya. Agar kesejahteraan Untuk itu dimasa yang akan datang dibutuhkan beberapa haal untuk optimalisasi kinerja sebagai berikut: masyarakat terus meningkat, dalam mencapai sasaran ini pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Barat menyalurkan dana anggaran pembangunan sebanyak Rp ( sebelas milyar delapan ratus lima puluh dua juta tiga puluh tiga ribu tiga ratus rupiah ) Namun disisi lain pencapaaian kinerja tersebut masih dihadapkan beberapa kendala dan hambatan seperti : Alih fungsi lahan dari subsektor tanaman pangan ke subsektor non tanaman pangan ataupun peruntukan lainnya. Akses inovasi teknologi rendah Kelembagaan Petani belum berkembang Kesuburan tanah rendah, tanpa olah tanah dan tanpa pemupukan Tata Air Mikro belum baik atau sempurna, infrastruktur belum baik. Varietas lokal, Ganguan OPT tinggi. Alsintan terbatas (handtraktor, powerthresher). Akses permodalan yang sulit. Harga produk yang rendah. Mempersiapkan bantuan benih tepat waktu musim tanam. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

121 Menggunakan/tersedianya benih varitas unggul yang sesuai dengan kondisi lahan Perlunya ranperda lahan pangan pertanian berkelanjutan Meningkatkan kesuburan tanah dengan pemupukan berimbang. Perlunya Pengelolaan tata air mikro dan pengolahan tanah yang optimal. Tersedianya obat-obatan pertanian untuk mengatasi OPT Menyediakan alsintan bagi petani Memberikan pelatihan mengenai tehnologi pertanian (budidaya). SS 22 Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Sasaran strategis 22 ini merupakan upaya mencapai misi Empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD dengan tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan. Pencapaian ini didukung oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah. Sasaran strategis indikator kinerja persentase jumlah usaha/kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL -ULP dan AMDAL) dengan hasil capaian 102,2% atau kategori predikat Sangat Berhasil, Rincian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.59 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 22 Indikator Kinerja Target Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Persentase jumlah usaha/kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) 85% 86,84% 102,2 Rata-rata capaian kinerja 102,2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

122 Persentase Jumlah Usaha/Kegiatan Yang Memiliki Dokumen Lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) Capaian kinerja indikator persentase jumlah usaha/kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL -UPL dan AMDAL) untuk tahun 2014 sebesar 86,84%, bila dibandingkan dengan target yang yang ingin dicapai sebesar 85% maka capaian target adalah 102,2%. Tercapainya target tahun 2014 dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat/pelaku usaha/kegiatan untuk memenuhi persyaratan administrasi / perizinan lingkungan. Persentase Jumlah usaha/kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL -UPL dan AMDAL) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, ini seiring dengan bertambahnya jumlah usaha/kegiatan baru yang wajib memiliki dokumen lingkungan sebagaimana table 3.60 berikut : Tabel 3.60 Perbandingan kinerja Indikator UKL- UPL dan AMDAL No. Indikator Kinerja Tahun Persentase jumlah usaha/kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) 71,42% 75,78% 81,25% 86,84% Sumber : BLHD Kab. Tanjung Jabung Barat SS 23 Penataan Manajemen Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Efesien, Berwibawa, Transparan dan Profesional Sasaran strategis 23 ini merupakan misi kelima Penataan Manajemen Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Efesien, Berwibawa, Transparan dan Profesional dengan indikator utama untuk mengetahui Indeks Kepuasan masyarakat, Ratio penduduk ber KTP-el persatuan Penduduk, Rasio pasangan ber akte nikah dan Persentase kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk. Capaian kinerja sebagaimana Tabel 3.61 tahun 2014 sebesar % atau Sangat Memuaskan, Rincian IKU pada Tabel 3.1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

123 Tabel 3.61 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi 2013 Target Realisasi Capaian (%) 1 Persentase Kepuasaan Pelayanan Kepada masyarakat 2 Ratio Penduduk Ber KTP-el Persatuan Penduduk Ratio Pasangan Ber Akte Nikah Presentase Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk 213, Rata-rata capaian kinerja Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut : Persentase Tingkat Kepuasan Pelayanan Kepada Masyarakat Survey Indek Kepuasan Masyarakat dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda Tanjung Jabung Barat Barat yang berkerja Sama dengan Universitas Jambi dengan unit yang survey adalah lembaga yang berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yaitu ke 11 Dinas, 2 Badan, 1 Unit pelayanan Rumas Sakit, Pelayanan perijinan terpadu, Pengelolaan Data Elektonik dan 3 Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada Tahun 2014 diperolehan hasil survey sebesar 73.5% dari target sebesar 100%. Ini mengindikasikan bahwa pelayanan pemerintahan yang bersih, efesien, transparan dan professional cukup berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

124 Ratio Penduduk Ber KTP Per Satuan Penduduk Berkenaan dengan penerbitan KTP-el pada Tahun 2013 telah terealisasi sebanyak orang dari sasaran atau 74,12 %, pada tahun 2014 mengalami peningkatan orang dari wajib KTP-el orang atau 74,42 % dimana pencetakan KTP-el masih dilakukan Pemerintah Pusat dan daerah ditugaskan untuk melakukan pendistribusian dan perekaman yang dilakukan baik di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil maupun di Kecamatan secara mobile sampai ke Desa-Desa. Ratio Pasangan Ber Akte Nikah Pencapaian sasaran pasangan berakte nikah yang tercatat di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2013 sebanyak akta atau 75% dan meningkat pada tahun 2014 sebanyak akta atau sebesar 80%. Pencatatan akta nikah yang tercatat di Kantor Dukcapil Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu pencatatan akta perkawinan non muslim sedangkan Surat nikah (Muslim) diterbitkan oleh di Kantor Kementerian Agama Kabupaten.Tanjung Jabung Barat. Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk Pada tahun 2013 sasaran capaian kepemilikan akte kelahiran sebesar 213,17 dan per 1000 penduduk, pada tahun 2014 dari target 850 orang terealisasi sebesar 245,10 per 1000 penduduk, data yang digunakan adalah data yang bersumber dari Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) yang hingga saat ini masih terus dilakukan spin-off (pemisahan) data awal Tanjung Jabung menjadi data Tanjung Jabung Barat dan sedang dilakukan intensive updating dimana jumlah kepemilikan akte kelahiran real lebih dari data yang dipublish. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini : Pelaksanaan pelayanan penerbitan Kecamatan dan secara mobile kedesadesa. dokumen kependudukan secara mobile jemput bola sampai ketingkat pedesaan. Pelaksanaan program Desa Binaan Terhadap Perekaman KTP-el dilakukan menuju Desa Percontohan tertib baik di Kantor Dukcapil maupun di administrasi kependudukan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

125 Hambatan/Masalah : Ketergantungan penggunaan peralatan perekaman dan pencetakan KTP-el terhadap pemerintah pusat, sehingga apabila terjadi kerusakan atau gangguan tehnis exclusivitas dan security peralatan KTP-el membutuhkan keahlian khusus dalam perbaikan hardware maupun software. Masih banyak desa-desa belum memiliki jaringan listrik sehingga menyulitkan penerbitan dokumen dalam pelayanan ditempat. Strategi/upaya pemecahan masalah : Memberdayakan petugas yang ada melakukan penangganan peralatan KTPel secara hati-hati dan teliti sesuai keahlian dan pengetahuan dengan berpedoman pada standar operasional serta dilakukan upgrading capability terhadap petugas untuk mengikuti pelatihan di Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Depdagri. Untuk pelayanan didesa-desa yang belum memiliki jaringan listrik dengan melakukan strategi jemput bahan dan pencetakan dilakukan di Kabupaten. SS 24 Meningkatnya Jaminan Kepastian Hukum dan Perlindungan HAM Secara Adil Sasaran strategis 24 ini merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan, Kepastian Hukum dan HAM Serta Kesetaraan Gender dengan tujuan Mewujudkan Kinerja Birokrasi Pemerintahan yang Efesien dan Profesional dalam memberikan Pelayanan. Sasaran strategis diukur dengan indikator Jumlah Raperda yang menjadi Perda dan Persentase Penyelesaian Pengaduan Perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan, Pemeriksaan Reguler, Pemeriksaan khusus dan Tindak Lanjut Temuan dengan rata-rata hasil capaian sebesar 74,19% atau katagori Berhasil sebagaimana tabel 3.62 Rincian capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

126 Tabel 3.62 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi 2013 Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah Raperda yang menjadi Perda ,92 2 Persentase penyelesaiaan pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindaakaan kekerasaan Jumlah Pemeriksaan Reguler ,51 4 Jumlah Pemeriksaan khusus 66, ,3 5 Tindak Lanjut hasil Pemeriksaan 77, ,24 Rata-rata capaian kinerja 74,19 Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut : Jumlah Raperda yang Menjadi Perda Pada Tahun 2014 dari 13 Raperda yang diajukan disahkan menjadi Perda sebanyak 10 Perda, pada tahun 2013 dari 16 Raperda yang disahkan menjadi Perda 12 Perda. Penurunan dari target yang telah ditentukan dikarenakan beberapa raperda tidak disetujui dan tidak dibahas. Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Secara umum jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam unit pelayanan terpadu tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 70 % yaitu 55 pengaduan dibanding tahun sebelumnya sebesar 28 pengaduan, hal ini karena adanya kegiatan sosialisasi P2TP2A dan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

127 Perlindungan Anak dan Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, hasilnya masyarakat khususnya perempuan sudah banyak mengerti dan berani melaporkan kekerasan yang dialaminya untuk mendapatkan perlindungan. Capaian kinerja dipengaruhi oleh beberapa factor keberhasilan yaitu pentingnya kerjasama antara Puskesmas, Dinas Kesehatan Rumah Sakit, UPPA Polres Kejaksaan dengan Sekretariat P2TP2A Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta adanya pendampingan korban ke kejaksaan dan pengadilan. Namun demikian rendahnya Jumlah Pemeriksaan Reguler Laporan hasil audit operasional proyek merupakan hasil audit atas tugas dan kegiatan secara menyeluruh meliputi aspek tugas pokok dan fungsi dan aspek pendudungnya. Laporan hasil audit Pemeriksaan Khusus capaian disbanding dengan RPJMD karena disebabkan belum optimalnya koordinasi dan kerjasama dengan SKPD dalam pelayaanan terpadu perempuan dan anak korban kekerasan, Kurangnya SDM baik kuantitas maupun kualitas khususnya di Sekretariat P2TP2A khususnya minimnya anggaran serta fasilitas operasional P2TP2A. Untuk itu kedepan perlu dilakukan perbaikan dengan menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penangganan korban kekerasan, Penambahan tenaga teknis untuk petugas pelayanan dan pendampingan korban dan mengalang dukungan baik pemerintah maupun non pemerintah. operasional proyek tahun 2014 dari 206 laporan terealisasi 205 laporan (99,51%) menurun dibanding tahun 2013 dengan capaian 100% Laporan hasil pemeriksaan khusus adalah output dari penugasan audit khusus yang dilakukan karena Surat Pengaduan masyarakat melalui disposisi Bupati yang diterima oleh inspektur, Pengembangan dari temuan pemeriksaan regular yang sedang/telah dilakukan, Permintaan tertulis dari unit kerja dilingkungan pemda dan Pemeriksaan khusus yang dilaksanakan setelah ada disposisi Bupati/Inspektur. Tahun 2014 pemeriksaan khusus, dari 30 laporan terealisasi 7 laporan atau (23,3%) menunjukkan penurunan dibanding 2013 sebesar 66,60% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

128 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Dari temuan BPK dan temuan APIP tahun 2014 terdapat 706 kejadian yang ditindak lanjuti sebanyak 503 rekomendasi (kejadian) atau sebesar 71,24%, ini menunjukan bahwa target yang telah ditetapkan belum berhasil dicapai jika dibanding dengan tahun 2013 sebesar 77,85%. SS 25 Meningkatnya Kesetaraan Gender Yang Proporsional Dalam Pembangunan Daerah Dan Berorientasi Pada Profesionalisme Sasaran strategis 25 ini merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan, Kepastian Hukum dan HAM Serta Kesetaraan Gender dengan tujuan Mewujudkan Kinerja Birokrasi Pemerintahan yang Efesien dan Profesional dalam memberikan Pelayanan. Capaian ini dengan indikator persentase perempuan di lembaga pemerintahan rata-rata hasil capaian sebesar 103,2% atau katagori Sangat Baik sebagaimana Tabel 3.63 Tabel 3.63 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 25 NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi Target Realisasi Capaian % 1 Persentase Perempuan dalam lembaga pemerintahan 47, ,6 103,2 Rata-rata capaian kinerja 103,2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

129 Persentase Perempuan di Lembaga Pemerintahan Peran serta perempuan dalam lembaga pemerintahan Tahun 2014 sebanyak orang dari jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak orang atau 51,6%, dan menduduki jabatan eselonering pada pemerintahan sebanyak 168 orang atau 6,13 % terus mengalami peningkatan tetapi masih jauh dari target diharapkan. Tingkat capaian indikator kinerja terhadap target kinerja saasaran RPJMD tahun seperti tabel 3.64 Tabel 3 64 PERBANDINGAN PEREMPUAN DALAM PEMERINTAHAN TAHUN Indikator Kinerja Persentase Perempuan di Lembaga Pemerintahan - Perempuan Dalam Jabatan Sumber : BKD Kab. Tanjung Jabung Barat Keberhasilan pencapaian indikator ini didukung dengan komitmen pemerintah daerah yang mendukung kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan dan keterbukaan bahwa perempuan mempunyai kedudukan dan peran yang sama dalam lembaga pemerintahan. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatan/masalah seperti peran tugasperempuan masih terbatas belum pada level pengambilan keputusan. Masih adanya diskriminasi dalam penempatan personil perempuan yang sesuai bidang serta kurangnya SDM baik kuantitas maupun kualitas dalam jabatan yang strategis. Untuk itu kedepan dibutuhkan pengembangkan budaya aparatur bekerja dengan perencanaan dan target yang jelas transparan, bekerja dengan akal, ilmu dan kompetensi dan meningkatkan konsistensi pelaksanaan peraturan bidang kepegawaian untuk lebih menjamin transparansi, akuntabel untuk memberikan jaminan rasa keadilan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

130 SS 26 Meningkatnya Standar Pelayanan Minimal Bagi Masyarakat Sasaran strategis 26 ini merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan, Kepastian Hukum dan HAM Serta Kesetaraan Gender dengan tujuan Mewujudkan Kinerja Birokrasi Pemerintahan yang Efesien dan Profesional dalam memberikan Pelayanan. Dalam rangka mewujudkan pencapaian ini didukung oleh Bagian Organisasi Setda Tanjung Jabung Barat dengan indikator sasaran presentase capaian SPM dan Rata-rata hasil capaian SPM. Capaiaan kinerja indikator tersebut sebesar 97.78% atau katagori Sangat Baik sebagaimana Tabel 3.65 berikut : Tabel 3.65 Pengukuran Capaian sasaran strategis NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi 2013 Target Realisasi Capaian (%) 1 Regulasi Penerapan SPM 15 Perbub Rata-rata capaian SPM Rata-rata capaian kinerja 97,78 Regulasi Penerapan SPM Standar Pelayanan Minimal disusun dan diterapkan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan dasar untuk menjamin akses mutu pelayanan dasar secara merata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan social, ekonomi dan pemerintahaan. Untuk tahun 2014 realisasi Regulasi penerapan SPM terealisasi sebanyak 15 Peraturan Bupati. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

131 Rata-Rata Capaian SPM 2014 Penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2014 yaitu Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan Dasar, Bidang Humas, Bidang Kesenian, Bidang KB dan KS, Bidang PU dan Penataan Ruang, Bidang Ketahanan Pangan, Bidang Ketenagakerjaan, Bidang Lingkungan Hidup, Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, Bidang Penanaman Modal, Bidang Sosial, Bidang Perhubungan, Bidang Perumahan Rakyat, Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dengan realisasi capaian pada tahun 2014 sebesar 75.37% dari target sebesar 78.86% Faktor-Faktor yang mempengaruhi capaiankinerja: Komitmen semua SKPD yang memberikan pelayanaan langsung pada masyarakat mendukung angket/suvey untuk mengetahui hasil tingkat pelayanan. Terwujudnya kelembagaan/ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas mendorong semua elemen membangun budaya kerja yang lebih baik. Sedangkan Hambatan/permasalahan yang dihadapi: Masih kurangnya pemahaman SKPD dalam dalam pengelolaan pelayanan secara cepat, tepat waktu, transparan dan murah. Belum optimalnya koordinasi dengan para SKPD. Masih kurangnya updating website pelayanan perizinan. Solusi/pemecahan masalah: Meningkatkan pemahaman SKPD melalui diklat, bintek penyuluhan dalam pengelolaan pelayanan secara cepat, tepat waktu, transparan dan murah. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh SKPD Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

132 C. REALISASI ANGGARAN Capaiaan kinerja anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat diukur dari jumlah serapan anggaran. Serapan anggaran tahun 2014 sebesar 87,29% dengan rincian pada Grafik 23 Kebijakan umum Keuangan Daerah Anggaran pemerintah daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana kerja keuangan tahunan pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun yang disusun secara jelas dan spesifik serta merupakan desain teknis pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuaan daaerah dalaam bentuk alokasi dana. Anggaran yang baik tidak hanya memuat informasi tentang pendapatan, belanja dan pembiayaan, namun dari itu harus dapat memberikan informasi mengenaai kondisi kinerja pemerintah daerah yang akan dicapai, sehingga anggaran dapat dijadikan tolok ukur pencapaian kinerja, dengan kata lain kualitas anggaran daerah dapat menentukan kualitas pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintah daerah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Bupati Tanjung Jabung Barat DR. Ir. H. SAFRIAL, MS Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA 1 Meningkatnya

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2015 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Dengan memperhatikan target capaian Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan capaian tahun 2014 maka ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 A. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor: 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Lebih terperinci

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA KINERJA PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PROVINSI PAPUA TAHUN - 2017 MISI 1 MEWUJUDKAN SUASANA AMAN, TENTRAM & NYAMAN BAGI SELURUH MASYARAKAT PAPUA DALAM KEDAULATAN NKRI ANGKA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS RPJMD ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 yang disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 20122

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (vii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci