I. Bagasi tenghpendahuluan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. Bagasi tenghpendahuluan"

Transkripsi

1 I. Bagasi tenghpendahuluan Sampai dengan bulan Juni 2015 pengaduan yang masuk secara akumulatif mencapai pengaduan. Pengaduan yang berstatus proses 324 pengaduan (0,6%) dan pengaduan yang telah selesai pengaduan (99,04%). Pengaduan dengan status proses tertinggi terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan pengaduan yang paling banyak tertinggi masih terdapat di Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan status periode April Juni 2015 rata-rata waktu penanganan (per-hari) pengaduan terlama terdapat di bulan April Pengaduan tersebut mencapai rata-rata 26 hari. Provinsi dengan pengaduan rata-rata penanganan terlama pada periode tersebut di Provinsi Riau. 1

2 Pada kasus penyimpangan dana berdasarkan temuan BPKP berjumlah 170 kasus, dengan nilai penyimpangan mencapai 10 Milliar dan yang telah kembali mencapai 8,9 Milliar (78,6%). Sedangkan berdasarkan temuan ITDA mencapai 36 kasus, dengan nilai penyimpangan mencapai 535 juta, dengan dana telah kembali 201 juta (69%). Kasus penyimpangan dana temuan masyarakat mencapai 97 kasus dengan nilai penyimpangan dana mencapai 2,3 Milliar. Kasus penyimpangan dana telah kembali mencapai 1,4 Milliar(59,43%). II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA A. Capaian Penanganan Pengaduan Pengaduan selama periode April Juni 2015 mencapai pengaduan. Pengaduan yang masih status proses 194 pengaduan (4,3%). Pengaduan tertinggi pada periode April-Juni 2015 terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Juga dalam status proses tertinggi terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Provinsi Sumatera Utara pada periode ini telah menginput data temuan BPKP baru. Provinsi dengan pengaduan terendah terdapat di Provinsi Jambi. Status pengaduan di Provinsi Jambi hanya 1 yang telah selesai ditangani dari 10 pengaduan yang masuk pada periode tersebut. Berdasarkan pengaduan yang masih status proses Provinsi Sumatera Utara dari 89 kasus sebanyak 77 kasus yang ada pada periode tersebut. Sedangkan sisanya merupakan kasus pada periode bulan sebelumnya yang belum selesai ditangani. 2

3 Status pengaduan proses yang terendah pada periode tersebut terdapat di Provinsi DKI Jakarta dan Jambi, seperti pada grafik berikut B. Pengaduan berdasarkan kategori Berdasarkan kategori pengaduan terbanyak terdapat pada kategori pertanyaan berjumlah pengaduan (71%) dari total pengaduan. Pengaduan terendah pada kategori force mayor 46 pengaduan. Kategori pertanyaan masih mendominasi sampai bulan Juni Proporsi pengaduan berdasarkan kategori yang berstatus proses selama periode Apri- Juni 2015 yang mendominasi pada kategori mekanisme dan prosedur sebanyak 67%. Pengaduan 3

4 pada kategori mekanisme dan prosedur ini mendominasi seiring dengan inputing data BPKP dari Provinsi Sumatera Utara yang masih dalam penanganan. C. Pengaduan berdasarkan bidang kegiatan Pengaduan berdasarkan bidang kegiatan yang terbanyak pada bidang administratif (lainnya) sampai bulan Juni Pengaduan yang berstatus proses tertinggi pada kegiatan infrastruktur sebanyak 157 pengaduan (48,5%) Pengaduan pada bidang kegiatan infrastruktur merupakan temuan BPKP yang dilaporkan pada bulan Mei Sedangkan pengaduan pada bidang lainnya dan alokasi dana BLM merupakan laporan/ pertanyaan masyarakat. D. Pengaduan berdasarkan asal aduan Berdasarkan asal aduan/ tingkatan penanganan pengaduan pada tingkatan kelurahan mendominasi jumlah pengaduan yang masuk mencapai 87%. Juga status pengaduan yang belum selesai ditangani pada periode kelurahan paling banyak yang berstatus proses. Pengaduan yg status proses mencapai 67,59% pada tingkat kelurahan paling dominan dari jumlah status proses 324 pengaduan. 4

5 E. Pengaduan berdasarkan Media aduan Berdasarkan media pengaduan yang paling sering digunakan pada media tatap langsung. Jumlah pengaduan tatap langsung mencapai pengaduan (90,5%). Pengaduan tatap langsung lebih banyak berupa pertanyaan, kritik dan saran. Pengaduan yang berupa kritik dan saran merupakan hasil temuan dari BPKP. Media pengaduan yang berstatus proses lebih banyak pada media buku aduan mencapai 178 pengaduan (54%) dan media surat sebanyak 115 pengaduan(35%) dari total pengaduan proses 324 pengaduan. 5

6 F. Penyimpangan dana 1. Penyimpangan Hasil Temuan BPKP 1.1. Status Penangan Penyimpangan Dana Temuan BPKP Juni 2015 NO PROVINSI NIL_PENYIM DANA KEMBALI PERSEN JMLH KASUS 1 SUMUT ,4% 44 2 SUMBAR ,9% 4 3 RIAU ,0% 1 4 KEPRI ,0% 4 5 JAMBI ,0% 7 6 SUMSEL ,4% 10 7 BENGKULU ,5% 27 8 LAMPUNG ,0% 10 9 DKI JAKARTA ,5% 3 10 JABAR ,4% BANTEN ,4% KALBAR ,8% 5 JUMLAH ,6% 170 Penyimpangan dana hasil temuan BPKP mencapai 9,9 Milliar dan telah ditindak-lanjuti dengan dana kembali mencapai 8,9 Milliar (89,81%). Penyimpangan dana dengan nilai tertinggi terdapat di Provinsi Sumatera Selatan mencapai 2,74 Milliar dan telah dikembalikan dana sebesar 2,72 Milliar (99,43%). Sebaliknya di Provinsi Sumatera Barat penyimpangan dana yang telah dikembalikan baru mencapai 19,88% dari total dana yang digelapkan sebesar 48 juta. Propinsi yang telah menindak-lanjuti dengan pengembalian dana 100% terdapat di Provinsi Riau, Lampung dan Kepulauan riau. Sedangkan total dana yang belum kembali sebesar 6

7 1,019 Milliar. Dana yang belum dikembalikan tersebut masih ditindak-lanjuti di beberapa Provinsi seperti, Provinsi Sumatera selatan,bengkulu, DKI Jakarta, Jabar, Sumatera Utara, Banten, Jambi, Kalimantan barat dan Sumatera Barat. 2. Penyimpangan dana Temuan Masyarakat 2.1. Status Penangan Penyimpangan Dana Laporan Masyarakat Juni 2015 Dana Jumlah NO PROVINSI Nil_Penyim Persentase Kembali Kasus 1 SUMUT ,35% 12 2 SUMBAR ,00% 1 3 RIAU ,97% 6 4 KEPRI ,00% 3 5 SUMSEL ,08% 24 6 JAMBI ,28% 4 7 LAMPUNG ,00% 1 8 BENGKULU ,00% 5 9 DKI JAKARTA ,00% 1 10 BANTEN ,15% 3 11 JABAR ,12% 37 JUMLAH ,43% 97 Penyimpangan dana temuan masyarakat sampai dengan Juni 2015 mencapai 2,38 Milliar. Dana yang telah dikembalikan mencapai 1,412 Milliar (69%). Penyimpangan dana temuan masyarakat tertinggi berada di Provinsi Banten. Nilai penyimpangan dana temuan masyarakat tersebut mencapai 851 juta dengan dana yang telah dikembalikan 256 juta (30%). Provinsi yang telah menindak-lanjuti dan mengembalikan dana 100% terdapat di Provinsi Kepulauan riau, Lampung, DKI Jakarta, dan Bengkulu. Sedangkan Provinsi yang tingkat pengembalian dananya paling rendah 1% terdapat di Provinsi Sumatera Barat, dengan nilai penyimpangan dana sebesar 40 juta. 7

8 III. Kesimpulan 1. Pengaduan sampai bulan Juni 2015 mencapai pengaduan dengan pengaduan telah selesai ditangani sebanyak (99,04%). 2. Selama periode April- Juni 2015 rata-rata pengaduan diselesaikan dalam kurun waktu 26 hari. Provinsi yang terlama dalam penyelesaian kasus/ pengaduan di Provinsi Riau. 3. Penyimpangan dana temuan BPKP mencapai 170 kasus, dengan nilai penyimpangan mencapai 10 Milliar dan dana yang telah dikembalikan mencapai 8,9 Milliar (78,6%). 4. Penyimpangan dana temuan ITDA mencapai 36 kasus dengan nilai penyimpangan dana mencapai 535 juta dan dana yang telah kembali sebesar 201 juta (69%). 5. Penyimpangan dana temuan masyarakat mencapai 97 kasus dengan nilai penyimpangan dana 2,3 Milliar dan dana yang telah dikembalikan mencapai 1,4 Milliar (59%). 6. Penyimpangan dana yang dilaporkan masyarakat tidak mengalami progress penyelesaian cenderung lambat dibandingkan kasus penyimpangan temuan BPKP dan ITDA. 7. Berdasarkan bidang kegiatan, kasus dengan status proses tertinggi pada bidang kegiatan infra-struktur. Sedangkan kasus berdasarkan bidang kegiatan paling dominan pada bidang administratif (lainnya) atau lainnya yang 8. Pengaduan sampai dengan bulan Mei 2015 capaian penanganan kasus temuan masyarakat dan temuan BPKP telah mengalami peningkatan dalam penyelesaian kasusnya. Jakarta, 12 Juli 2015 PPM KMP PNPM WILAYAH-1 8

9 9

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan pada bulan Mei 2015 tidak ada data yang berstatus proses kecuali Provinsi Sumatera Utara. Jumlah pengaduan yang masuk pada bulan Mei 2015 berjumlah 509 pengaduan. Pengaduan yang

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Progress pengaduan yang masuk dalam sampai dengan bulan Agustus 2015 telah mencapai 55.435 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai penanganannya mencapai 55.170 pengaduan (99,52%). Pengaduan

Lebih terperinci

masyarakat dominan pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi, ekonomi dan Tabel 1.1. Pengaduan Status Proses di masing-masing Provinsi

masyarakat dominan pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi, ekonomi dan Tabel 1.1. Pengaduan Status Proses di masing-masing Provinsi I. PENDAHULUAN Pengaduan yang berstatus proses pada bulan Februari 2016 telah berkurang/ menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Pengaduan status proses pada bulan Februari 2016 sejumlah 214 pengaduan atau

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pada awal tahun 2016 pengaduan yang berkaitan dengan program PNPM Mandiri Perkotaan mencapai 59.586 pengaduan dengan pengaduan selesai mencapai 59.344 pengaduan(99,59%). Pengaduan yang berstatus

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan pada bulan Oktober 2015 berjumlah 57.190 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani 56.860 pengaduan (99,42%), dengan pengaduan status proses sebanyak 330 pengaduan(0,58%).

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk sampai dengan bulan Agustus 2014 mencapai 48.066 aduan. Pengaduan yang telah selesai sebanyak 47.811 pengaduan (99,47%) dan yang masih proses sebanyak 255 pengaduan

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan April 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 506 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 497 pengaduan

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengelolaan data bulan September 2015 telah masuk data sebanyak 55.918 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai penanganannya mencapai 55.657 pengaduan (99,53%). Pengaduan yang masih berstatus

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pada akhir tahun 2015 pengaduan yang telah dikelola seluruhnya (sejak tahun 2010) di wilayah I mencapai 58.650 pengaduan, dengan pengaduan yang berstatus proses sebanyak 300 pengaduan (0,51%).

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Data pengaduan pada bulan Oktober 2014 berkurang dari jumlah pengaduan bulan sebelumnya. Pengurangan jumlah pengaduan tersebut telah dikeluarkannya Provinsi Aceh dari wilayah-1 dan bergabung

Lebih terperinci

Proses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat.

Proses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat. I. PENDAHULUAN Pengaduan sampai status Juni 2014 yang telah dikelola di wilayah I telah mencapai 46.066 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani mencapai 99,57% dan masih status proses sebesar

Lebih terperinci

mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara.

mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara. I. PENDAHULUAN Pada bulan Nopember 2015 pengaduan yang masuk mencapai 58.075 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani 57.687 pengaduan (99,33%), dengan pengaduan status proses sebanyak 388 pengaduan(0,67%).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI

I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI I. PENDAHULUAN Pengaduan status Februari 2014 di PNPM-MP wilayah-1 telah mencapai 42.522 aduan dengan pengaduan yang telah selesai ditangani mencapai 99,72%. Pengaduan yang masuk pada bulan Februari 2014

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Sampai dengan periode Juli 2013 pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juli 2013 telah mencapai 34.600 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan Maret 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 560 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 558 pengaduan

Lebih terperinci

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91 I. PENDAHULUAN Pada bulan September 2013 direncanakan akan dilakukan penutupan data SIM PPM sampai dengan akhir tahun 2010. Penutupan data tersebut bertujuan data di bawah tahun 2010 tidak ada lagi data

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Berdasarkan progress capaian pengaduan pada periode Maret 2012 jumlah pengaduan yang masuk sebanyak 801 pengaduan dan secara akumulatif sampai dengan bulan Maret 2012 jumlah pengaduan yang

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Status pengaduan pada periode Juni 2012 sebanyak 815 pengaduan, dengan total pengaduan sampai dengan periode Juni sebanyak 19.677 pengaduan. Pengaduan yang masuk pada periode Juni telah

Lebih terperinci

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017 Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Juni 2017 telah dikelola mencapai 762 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai seluruhnya 762 atau 100 % dan tidak ada status

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juni 2013 telah mencapai 33.417 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 33.415 pengaduan

Lebih terperinci

Pengaduan secara akumulatif mencapai aduan yang terdiri

Pengaduan secara akumulatif mencapai aduan yang terdiri I. PENDAHULUAN Selama periode Januari Desember tahun 2013 jumlah pengaduan yang telah dikelola dari tingkat Korkot sampai dengan KMP mencapai 12.403 dengan status pengaduan yang masih proses 57 pengaduan(0,45%).

Lebih terperinci

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. Anlist.asp II. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di wilayah I di bulan Januari 2013 dilaporkan hanya oleh 7 Propinsi. Pada bulan Januari 2013 ini seluruh tenaga ahli telah didemobilisasi

Lebih terperinci

masyarakat. System yang dibangun ini tidak hanya dipegang dan dikendalikan oleh konsultan tetapi dikendalikan dan dimonitoring oleh pemerintah daerah.

masyarakat. System yang dibangun ini tidak hanya dipegang dan dikendalikan oleh konsultan tetapi dikendalikan dan dimonitoring oleh pemerintah daerah. I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan Nopember 2014 berjumlah 743 aduan. Pengaduan tersebut telah selesai ditangani sejumlah 718 pengaduan (97%). Pengaduan secara akumulatif sebanyak 47.885 pengaduan

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan Februari 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 762 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 759 pengaduan

Lebih terperinci

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM A. Pelaksanaan PPM di PNPM Mandiri Perkotaan ICDD Phase I Pengelolaan Pengaduan Masyarakat pada phase I oleh KMP ICDD Wilayah I di mulai pada periode Agustus 2010. Jumlah pengaduan yang diserah-kelolakan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011 LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011 I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu Periode Januari Desember 2011 pengaduan yang telah masuk sebanyak 7.875 pengaduan

Lebih terperinci

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017 Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Agustus 2017 mencapai 953 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai seluruhnya 952 atau 99,9% dan proses 1 pengaduan

Lebih terperinci

Perkembangan PPM Bulan April 2017

Perkembangan PPM Bulan April 2017 Perkembangan PPM Bulan April 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan April 2017 telah dikelola mencapai 709 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 707 atau 99,72 % dan status dalam proses 2 pengaduan

Lebih terperinci

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017 Perkembangan PPM Bulan Februari 2017 Pengelolaan Pengelolaan pengaduan pada bulan Februari 2017 telah dikelola mencapai 751 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 750 atau 99,9 % dan status

Lebih terperinci

Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017

Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017 Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Mei 2017 telah dikelola mencapai 912 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 908 atau 99,56 % dan status dalam

Lebih terperinci

Status Pengaduan bulan Sept 16

Status Pengaduan bulan Sept 16 DKI JAKARTA SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN JAWA BARAT BANTEN BENGKULU SUMATERA BARAT KALIMANTAN BARAT BANGKA BELITUNG LAMPUNG RIAU JAMBI KEPULAUAN RIAU A. Perkembangan PPM bulan September 2016 Jumlah

Lebih terperinci

Perkembangan PPM bulan Desember 2016

Perkembangan PPM bulan Desember 2016 Perkembangan PPM bulan Desember 2016 Pengelolaan pengaduan pada bulan Desember 2016 telah dikelola mencapai 563 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 561 atau 99,64 % dan status dalam proses

Lebih terperinci

Capaian pengaduan tiap provinsi

Capaian pengaduan tiap provinsi SUMATERA DKI JAKARTA SUMATERA JAWA BARAT BANTEN BENGKULU BANGKA KALIMANTAN LAMPUNG RIAU KEPULAUAN RIAU SUMATERA A. Perkembangan PPM bulan Nopember 2016 Pengelolaan pengaduan pada bulan Nopember 2016telah

Lebih terperinci

Perkembangan PPM Bulan Maret 2017

Perkembangan PPM Bulan Maret 2017 Perkembangan PPM Bulan Maret 2017 Pengelolaan Pengelolaan pengaduan pada bulan Maret 2017 telah dikelola mencapai 729 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 694 atau 95,2 % dan status dalam

Lebih terperinci

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017 Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017 Gambaran Umum Pengelolaan pengaduan pada bulan November 2017 mencapai 873 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai seluruhnya atau 100%. Pengaduan

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan informatif dan masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan informatif dan masalah I. PENDAHULUAN Pengaduan sampai dengan status Oktober 2013 telah mencapai 38.094 aduan dengan jumlah pengaduan yang masih berstatus proses sebanyak 97 aduan. Pengaduan yang berstatus proses terbanyak terdapat

Lebih terperinci

Pengaduan tiap provinsi

Pengaduan tiap provinsi SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN BANTEN JAWA BARAT BENGKULU BANGKA BELITUNG LAMPUNG KALIMANTAN BARAT JAMBI Konsultan Manajemen Pusat A. Perkembangan PPM bulan Agustus 2016 Pengaduan pada bulan Agustus 2016

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu tahun 2012 pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan dana cenderung meningkat dari jumlah dana yang terekam di dalam SIM PPM Pengaduan. Penyimpangan dana hasil temuan

Lebih terperinci

Laporan Akhir PPM (Maret 2014)

Laporan Akhir PPM (Maret 2014) Laporan Akhir PPM (Maret 2014) Pengelolaan Pengaduan Masyarakat selama periode tahun 2010 sampai Maret 2014 (ICDD I sd ICDD III) pengaduan yang telah masuk mencapai 43.190 aduan. Pengaduan tersebut meningkat

Lebih terperinci

QS PENGENDALIAN PELATIHAN MASYARAKAT PPMK 2014 Rekap Nasional Periode Laporan (Minggu ke 4) 30 April 2015

QS PENGENDALIAN PELATIHAN MASYARAKAT PPMK 2014 Rekap Nasional Periode Laporan (Minggu ke 4) 30 April 2015 2014 STATUS KEGIATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS TINGKAT MASYARAKAT PROPOSAL KEGIATAN PEMANFAATAN DANA PELATIHAN MASYARAKAT DANA DARI DANA DI REK BKM KE PANITIA BKM (Rp) PELAKSANA (Rp) PENCAIRAN BLM/APBN (Rp)

Lebih terperinci

Perkembangan PPM bulan Januari 2017

Perkembangan PPM bulan Januari 2017 Perkembangan PPM bulan Januari 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Januari 2017 telah dikelola mencapai 716 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 712 atau 99,4 % dan status dalam proses 4

Lebih terperinci

Status Pengaduan bulan Juni 2016

Status Pengaduan bulan Juni 2016 Pada bulan Juni 016 PPM pengaduan yang telah dikelola sebanyak 96 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai sebanyak 94 pengaduan(99,3%). Pengaduan yang berstatus proses pengaduan. Pengaduan tersebut terdapat

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Mei 2013 telah mencapai 31.631 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 31.581 pengaduan

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Pengelolaan Pengaduan pada periode Maret tahun 2013 telah mencapai 2.005 pengaduan. Sedangkan pengaduan informatif berjumlah 1972 pengaduan dan pengaduan masalah berjumlah 23 pengaduan.

Lebih terperinci

Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Wilayah Sumatera Tahun 2014

Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Wilayah Sumatera Tahun 2014 Persentase (%) Persentase (%) 30 25 20 15 10 5 0 Pergerakan Tingkat Kemiskinan Wilayah Sumatera Periode 2007-2014 26.65 23.53 22.19 21.8 20.98 22.13 20.98 20.22 19.57 20.64 18.58 17.72 19.15 18.94 18.59

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan 4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR

Lebih terperinci

I. Capaian Pengaduan status April 2016

I. Capaian Pengaduan status April 2016 I. Capaian Pengaduan status April 2016 Pada bulan April 2016 PPM Program Kota Tanpa Kumuh masih mengelola pengaduan yang pada program sebelumnya dan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Pengaduan yang masuk

Lebih terperinci

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik Kuliah 1 Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik 1 Implementasi Sebagai bagian dari proses/siklus kebijakan (part of the stage of the policy process). Sebagai suatu studi

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18.Th.V, 5 November 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2015 SEBESAR

Lebih terperinci

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Asep Sjafrudin, S.Si, M.Si Jenjang Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama (MTs/SMP) memiliki peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) PER 31 DESEMBER 2014 I. LOKASI PPMK TAHUN

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR

Lebih terperinci

CEDERA. Website:

CEDERA. Website: CEDERA Definisi Cedera Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya Definisi operasional: Cedera yang

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS

Lebih terperinci

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015 PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015 Latar Belakang Pengembangan Kapasitas dalam P2KKP merupakan salah satu pilar penting, karena merupakan sistem yang akan menghantarkan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 65 /11 /61 /Th. XVII, 5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III- 2014 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III-2014 Indeks Tendensi Konsumen

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VII, 5 Mei 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2017 SEBESAR 101,81

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III-2015 No.58/11/14/Th.XVI, 5 November 215 PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III-215 EKONOMI RIAU TRIWULAN III-215 MENGALAMI PERTUMBUHAN 4,68 PERSEN DIBANDING TRIWULAN II-215 Perekonomian Riau yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA 86 5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA Profil kinerja fiskal, perekonomian, dan kemiskinan sektoral daerah pada bagian ini dianalisis secara deskriptif berdasarkan

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86

Lebih terperinci

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website: AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN No.39/07/15/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,335 Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/02/18 TAHUN VII, 6 Februari 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 SEBESAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014 No. 14 / 03 / 94 / Th. VII, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014 Nilai Tukar Petani Papua pada Februari 2015 sebesar 97,12 atau mengalami kenaikan 0,32

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Konsep Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1 KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1 Sudi Mardianto, Ketut Kariyasa, dan Mohamad Maulana Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAN PROFIL PENDERITA DIABETES

BAB II DESKRIPSI DAN PROFIL PENDERITA DIABETES BAB II DESKRIPSI DAN PROFIL PENDERITA DIABETES 2.1 Deskripsi Diabetes Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh pola makan/nutrisi, kebiasaan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, dan stress. Penderita

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada

Lebih terperinci

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara. LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9) Wilayah II KMP Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat Papua Pendahuluan Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret

Lebih terperinci

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Asep Sjafrudin, S.Si, M.Si Madrasah Aliyah sebagai bagian dari jenjang pendidikan tingkat menengah memerlukan upaya pengendalian,

Lebih terperinci

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008 Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagai jenjang terakhir dalam program Wajib Belajar 9 Tahun Pendidikan Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, baik negara ekonomi berkembang maupun negara ekonomi maju. Selain pergeseran

Lebih terperinci

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN 185 VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN Ketersediaan produk perikanan secara berkelanjutan sangat diperlukan dalam usaha mendukung ketahanan pangan. Ketersediaan yang dimaksud adalah kondisi tersedianya

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/08/18/Th. VI, 5 Agustus 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN II-2016 SEBESAR

Lebih terperinci

Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini

Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini Uzair Suhaimi uzairsuhaimi.wordpress.com Judul artikel perlu klarifikasi. Pertama, istilah penduduk merujuk pada penduduk Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prasarana Kereta Api Berdasarkan UU No.23 tentang perkeretaapian, prasarana kereta api adalah jalur dan stasiun kereta api termasuk fasilitas yang diperlukan agar sarana kereta

Lebih terperinci

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan http://simpadu-pk.bappenas.go.id 137448.622 1419265.7 148849.838 1548271.878 1614198.418 1784.239 1789143.87 18967.83 199946.591 294358.9 2222986.856

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 16/05/Th. I, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran Sensus

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016 No. 25/05/94/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan

Lebih terperinci

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 3 Maret 2016

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 3 Maret 2016 QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 3 Maret 2016 PEMANFAATAN DANA PELATIHAN No Provinsi Kota / Kabupaten Jumlah kelurahan / Desa Alokasi Dana yang seharusnya

Lebih terperinci